![Page 1: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/1.jpg)
![Page 2: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/2.jpg)
Penulis spanduk iklan pada gambar di atas pasti tidak tahu ada dua macam “di” dalam kalimat.
“di” yang pertama menunjukkan tempat, yang harus dituliskan terpisah dari kata yang
menunjukkan tempat. “di” yang kedua merupakan sebuah awalan untuk sebuah kata kerja
pasif, yang harus digabungkan pada kata yang diawalinya.
Jadi kata depan “di” yang ada digambar itu harus digabung menjadi “Dijual” karena kata “jual”
merupakan kata kerja. bilamana digabungkan dengan kata depan “di” maka kata “jual” itu
menjadi kata kerja pasif.
![Page 3: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/3.jpg)
Kata “apotik” yang dilingkari di atas adalah kata yang tidak baku. Seharusnya kata
tersebut ditulis “apotek” yang merupakan kata bakunya. Perlu diingat dari kata
tersebut “apotek-apoteker”. Dan bukan “apotik-apotiker”.
![Page 4: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/4.jpg)
Kata “buwang” diatas salah, karena tidak ada
dalam kamus besar bahasa indonesia.
Seharusnya penulisannya adalah “buang”. Dan
kalimatnya seharusya ditulis “dilarang
membuang sampah di sini.”
![Page 5: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/5.jpg)
Kata “bis” yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3 menerangkan
bahwa, kata tersebut tidak mengartikan sebuah kendaraan besar. Oleh karena itu
kata “bis” yang ada pada gambar diatas adalah kata yang tidak baku. Seharusnya
kata “bis” itu diganti menjadi kata “bus” yang merupakan kata bakunya.
![Page 6: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/6.jpg)
Jadi pada gambar diatas penggunaan tanda titik salah. Seharusnya
Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dilakukan sebagai
berikut: Rp50.000 Rp60.000
![Page 7: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/7.jpg)
Dari gambar di atas tampak tidak ada yang salah dalam penulisannya. Akan tetapi bila kita
lihat lagi dengan saksama tanda garis miring yang diapit oleh dua kata itu. Penulisannya
memakai spasi, seharusnya baik kata yang mendahulu tanda garis miring maupun kata yang
sebelum tanda garis miring, keduanya tidak menggunakan spasi. Berikut usulan perbaikan:
“cash/kredit” disamping itu kata “kerdit” di atas seharusnya ditulis “credit” yang merupakan
bentuk pasangan kata dari “cash” yang merupakan kata bahasa asing. Karena penulisan
“kredit” diatas adalah kata bahasa Indonesia. Dan gambar di atas ada tulisan alamat “Jl. Raya
Tajur” penulisan “Jl” salah seharusnya mejadi “Jln.”
![Page 8: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/8.jpg)
Kata “pantay” diatas salah, karena tidak ada
dalam kamus besar bahasa indonesia.
Seharusnya penulisannya adalah “pantai”.
![Page 9: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/9.jpg)
Dalam penulisan kata di atas seharusnya kata “di tutup”
disatukan, karena tidak menunjukan tempat.
![Page 10: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013115/55a0cfad1a28ab1b728b4644/html5/thumbnails/10.jpg)
Anggota Kelompok :
Yusqi
Reynald
Anti Angriani
Putri febrianti