KEBIJAKAN KEMENTERIAN ATR/BPN SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI PEJABAT
PEMBUAT AKTA TANAH SELAKU PELAKSANA
PENDAFTARAN TANAH.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
2017
Disampaikan oleh:
Erna Sriyatmi, S.H., M.M.
Banjarmasin, 14 September 2017
Disampaikan dalam Up-Grading dan Rakerwil IPPAT – PENGWIL KALSEL TAHUN 2017
SISTEMATIKA
LATAR BELAKANG A.
B.
C.
PRINSIP KEHATI-HATIAN DAN TANGGUNG JAWAB PPAT Sebagai
Pelaksana Pendaftaran tanah
KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN ATR/BPN
1. Pelayanan Informasi Pertanahan Secara Elektronik
2. Tata cara Magang di Kantor PPAT dan Kantor BPN
3. Perpanjangan masa jabatan PPAT
4. Tata Cara Blokir dan Sita
5. Dan lain-lain
D. PERCEPATAN PEMUTAKHIRAN DATA PPAT
DISELURUH INDONESIA
(ES-TAM Sept,2017) 2
A. LATAR BELAKANG
Dalam Era Keterbukaan ini terdapat :
1. Meningkatnya pengaduan dari masyarakat terhadap pelanggaran terhadap pelaksanaan jabatan PPAT dan kode etik PPAT yang diajukan secara tertulis kepada Menteri ATR/ka.BPN ataupun kepada penegak hukum .
2. Keluhan dari masyarakat dan PPAT selaku kuasa mengenai waktu proses Pendaftaran Peralihan/Pembebanan Hak belum sesuai SOP.
3. Keluhan dari para PPAT mengenai layanan pertanahan berkaitan dengan waktu melalui surat elektronik atau media sosial, dalam hal:
a. Untuk persiapan pembuatan akta PPAT (pengecekan sertipikat dan pemberian NIB);
b. Waktu penyelesaian validasi PPh dan BPHTB belum ada SOP nya yang tepat. Karena masih ada perbedaan persepsi nilai transanksi tanah, dalam hal pelaksanaan validasi di Kantor Pajak Pratama dan di kantor Dispenda.
(ES-TAM Sept,2017) 3
B. PRINSIP KEHATI-HATIAN DAN TANGGUNG JAWAB PPAT Sebagai
Pelaksana Pendaftaran tanah di era keterbukaan
• Keterbukaan tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Keterbukaan adalah keadaan yang memungkinkan ketersediaan informasi yang dapat diberikan dan diperoleh oleh masyarakat luas. Keterbukaan merupakan kondisi yang memungkinkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan bernegara.
• Pada Intinya munculnya era keterbukaan ini akan membawa dampak yang sangat buruk apabila kita tidak mempersiapkan diri.
• Asas Keterbukaan adalah salah satu asas yang wajib diperhatikan oleh seluruh penyelenggara Negara agar dapat mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan terbuka (Good Governence)
(ES-TAM Sept,2017) 4
Upaya Peningkatan prinsip kehati-hatian di ERA keterbukaan bagi PPAT
Untuk menghadapi era keterbukaan tersebut PPAT sebagai Pejabat Umum harus selalu:
meningkatkan kualitas, antara lain mengikuti perkembangan ketentuan Hukum Pertanahan dan Perpajakan, Penataan dan Pengendalian Tanah dan Ruang, dan ketentuan kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan pelaksanaan jabatan PPAT,
meningkatkan asas kehati-hatian sebagai Pejabat Umum dalam melaksanakan jabatannya agar dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan yang maha mengetahui, di hadapan Masyarakat dan dihadapan aparat penegak hukum.
Untuk meningkatkan integritas dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawab serta perannya sebagai Pelaksana sebagian Kegiatan Pendaftaran Tanah untuk menjamin kepastian hukum Hak Atas Tanah.
(ES-TAM Sept,2017) 5
1. Meningkatkan layanan pertanahan dalam kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah, antara lain diperlukan percepatan pemutakhiran data base PPAT, Kegiatan Peningkatan Kualitas bagi PPAT Calon PPAT/PPAT/PPATS, kegiatan Magang di kantor PPAT dan Kantor Pertanahan .
2. Meningkatkan Fungsi Pembinaan dan Pengawasan kepada PPAT dalam Pelaksanaan jabatan PPAT dengan telah diterbitkan keputusan Menteri ATR/BPN ttg Pengesahan kode Etik IPPAT dan segera akan menerbitkan Peraturan Menteri tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan PPAT.
3. Melaksanakan percepatan pendaftaran tanah dan pemeliharaan data di seluruh Indonesia (kurang lebih 57 juta bidang, target Tahun 2025 sudah terdaftar seluruhnya)
4. Melaksanakan digitalisasi data base data Hak Atas Tanah dan peta-peta pendaftaran tanah utk menuju layanan secara online dan meminimalisir timbulnya sengketa.
Upaya Peningkatan prinsip kehati-hatian di ERA keterbukaan bagi Kementerian ATR/BPN
(ES-TAM Sept,2017) 6
15 layanan pendaftaran secara elektronik tersedia di http://loket.bpn.go.id Layanan yang tersedia hanya proses pendaftaran dan selanjutnya diproses sesuai SOP di Kantor Pertanahan.
Meningkatkan Layanan Pertanahan dengan berbagai inovasi Layanan Pertanahan.
Pengecekan Pembebanan Peralihan
1. Pengecekan/ Pemeriksaan
Sertipikat.
1. Hak Tanggungan 1. Jual Beli
2. Cassie 2. Pewarisan
3. Subrogasi 3. Hibah
4. Merger Hak Tanggungan 4. Tukar Menukar
5. Roya 5. Pembagian Hak Bersama
6. Pemasukan ke dlm perusahaan
7. Merger
8. Penetapan/putusan Pengadilan
9. Lelang
Tahun 2017; 100 Kantor Pertanahan yang secara aktif menggunakan sistem ini
(ES-TAM Sept,2017) 7
PPAT dalam menjalankan jabatan, Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Melaksanakan secara optimal dan patuh terhadap ketentuan Pasal 38, 39 dan 40, Pasal 44 dan Pasal 51 dari Peraturan Pemerintah No.24/1997 dan peraturan pelaksanaannya;
2. Melaksanakan Jabatan PPAT secara nyata. (ada 7 ruang lingkup pelaksanaan jabatan PPAT)
3. Memahami larangan, hak dan kewajiban PPAT;
4. Mengetahui dan Memahami kode etik IPPAT yang disahkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional dan adanya sanksi dari pelanggaran yang seharusnya tidak dilakukan (SK Menteri ATR/BPN No.112/KEP-4.1/IV/2017 tanggal 26 April 2017);
5. Mengikuti perkembangan ketentuan hukum pertanahan yang terkini.
(ES-TAM Sept,2017) 8
RUANG LINGKUP PELAKSANAAN JABATAN PPAT PP No.37 tahun 1998 telah diubah PP 24 tahun 2016 dan
PERKABAN No.1 Tahun 2006( Pasal 46 s/d 64 )
Meliputi : 1. Kantor PPAT (pasal 46-47) 2. Stempel Jabatan PPAT ( Pasal 48, lampiran 6) 3. Papan Nama dan Kop Surat 2(Pasal 49, lampiran 7 dan 8) 4. Penggunaan Blanko Akta PPAT DAN PEMBUATAN AKTA
(Pasal 52 dan 55 dan PerKa.BPN No. 8/2012) 5. Buku Daftar akta PPAT (Pasal 56-57) 6. Penjilidan Akta dan Warkah Pendukung Akta (Pasal 58-61) 7. Laporan Bulanan PPAT Pasal 62 jo. PP RI No. 34/1997
Tentang Pelaporan atau pemberitahuan Perolehan Hak Atas Tanah Atau Bangunan (BPHTB).
(ES-TAM
Sept,2017) 9
IMPLEMENTASI KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA PERALIHAN HAK DAN PEMBEBANAN HAK
Pra Pembuatan
Akta Kewajiban Pemegang
Hak
Pasca Pelaksanaan Pembuatan Akta
Kewajiban PPAT
PPAT seblum pendatangan AKTA wajib membacakan/ menjelaskan jenis perbuatan hukum kepada para pihak, disaksikan dua orang saksi, tentang: a. Obyek dalam sertipikat b. Subyeknya c. Nilai transanksi d. Hak hak dan dan
Keajiban para pihak e. Klausula dan syarat
dalam perjanjian tersebut.
Menyampaikan akta dan dokumen dalam waktu 7 hari setelah tanggal akta.
Pelaksanaan Pembuatan Akta
Mendaftarkan Akta PPAT (peralihan
hak) ke kantor pertanahan
Pengecekan Sertipikat
Para Penghadap Menghadap PPAT
Membukukan pada Daftar Akta PPAT,
Penjilidan dan Penyimpan dokumen .
Meneliti Pembayaran
PPH dan BPHTB
Membuat laporan pada bulan berikutnya pada
per kabupaten/kota atau provinsi
(ES-TAM
Sept,2017) 10
Meneliti kebenaran Dokumen,
kewenangan dan
kecakapan para pihak
WUJUD FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB PPAT SEBAGAI PELAKSANA PENDAFTARAN TANAH
AKTA PPAT wajib dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan dasar yang kuat untuk mendaftar pemindahan hak dan pembebanan hak yang bersangkutan dan
PPAT wajib dan bertanggung jawab untuk memeriksa syarat syarat untuk sahnya perbuatan hukum yang akan dibuatkan aktanya.(Pasal 1320 KUHPerdt).
(lihat ketentuan dalam Pasal 38, sd 40, 44 dan 51 PP 24 tahun 1997 dan ketentuan PP. Nomor 37 tahun 1998 dan ketentuan pelaksanaan jabatan PPAT)
PPAT wajib menolak untuk membuat akta PPAT apabila obyek perbuatan hukum dan para pihak dalam perbuatan hukum tertentu sebagaimana tersebut di dalam Pasal 39 ayat (1) huruf a sd g. PP 24 tahun 1997
Penolakan untuk membuat akta tersebut harus disampaikan kepada pihak pihak secara tertulis disertai alasan penolakannya.
PPAT, bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan tugas dan jabatannya dalam setiap pembuatan akta. ( Pasal 55 Perka.BPN RI No.1 Tahun 2006
(ES-TAM Sept,2017) 11
A. Tanah yang sudah terdaftar, tidak diserahkan Sertipikat asli atau data sertipikat tidak sesuai;
B. Tanah yang belum bersertipikat, tidak diserahkan;
C. Salah satu pihak atau para pihak dan salah satu saksi dalam perbuatan hukum tidak memenuhi syarat atau tidak berhak;
D. Salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar surat kuasa mutlak yang hakikatnya berisi pemindahan hak;
E. Belum diperoleh izin dari Pejabat yang berwenang apabila izin tersebut diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
F. Obyek perbuatan hukum sedang dalam sengketa (data yuridis/data fisik);
G. Tidak dipenuhi syarat lain atau dilanggar larangan yang ditentukan dalam per-UU.
1) Surat bukti hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama atau surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan;
2) surat keterangan dari Kantor pertanahan atau surat keterangan Kepala desa kelurahan
(2) Penolakan untuk
membuat akta diberitahukan secara tertulis kepada pihak yang bersangkutan disertai
alasannya.
PASAL 39 PP 24 Tahun 1997 (1) PPAT WAJIB MENOLAK MEMBUATKAN AKTA
PPAT, JIKA :
(ES-TAM Sept,2017) 12
Sanksi – sanksi terhadap
pelanggaran
(ES-TAM Sept,2017) 13
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 23 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 dan Penjelasannya
1. Pejabat (PPAT/Notaris) yang melanggar atau lalai dalam memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 13 ayat (2), dan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 dan/atau peraturan pelaksanaannya dapat dikenai sanksi administratif, berupa:
• teguran lisan;
• teguran tertulis;
• pemberhentian sementara dari jabatan;
• pemberhentian dari jabatan.
2. Pejabat yang melanggar atau lalai dapat dikenai sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(ES-TAM Sept,2017) 14
Pasal 62 PP No. 24 Tahun 1997 :
PPAT yang dalam melaksanakan tugasnya mengabaikan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pasal 39 dan Pasal 40 PP No. 24 Tahun 1997 serta ketentuan dan petunjuk yang diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk dikenakan tindakan administratif berupa : 1. teguran tertulis sampai pemberhentian dari
jabatannya sebagai PPAT, 2. kemungkinan dituntut ganti kerugian oleh pihak-
pihak yang menderita kerugian yang diakibatkan oleh diabaikannya ketentuan-ketentuan tersebut.
(lihat Perkaban Nomor 1 Tahun 2006)
(ES-TAM Sept,2017) 15
SANKSI PPAT DALAM PP NO. 24 TAHUN 2016
Pasal 1O PP NO. 24 TAHUN 2016
(1) PPAT yang diberhentikan oleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c, terdiri atas:
a. diberhentikan dengan hormat;
b. diberhentikan dengan tidak hormat; dan
c. diberhentikan sementara.
(ES-TAM Sept,2017) 16
Diberhentikan Dengan Hormat
• Permintaan Sendiri
• Kondisi kesehatan tidak memungkinkan
• Rangkap Jabatan
• Dinyatakan pailit atas putusan pengadilan
• Berada dibawah pengampuan secara terus menerus
Diberhentikan dengan tidak
hormat • Melakukan
pelanggaran berat terhadap larangan atau kewajiban PPAT
• Dijatuhi hukuman pidana berdasarkan putusan pengadilan
Diberhentikan Sementara
• Sedang dalam pemeriksaan Pengadilan
• Tidak melaksanakan jabatan PPAT secara nyata
• Melakukan pelanggaran ringan
• Tempat kedudukan notaris beda dengan tempat kedudukan PPAT
• Dalam proses pailit
• Berada di bawah pengampuan
• Melakukan perbuatan tercela
(ES-TAM
Sept,2017) 17
1. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, beserta
peraturan pelaksanaannya (dalam Proses pembahasan Revisi PP);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat
Pembuat Akta Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, beserta
peraturan pelaksanaannya (proses penyusunan peraturan pelaksanaannya);
3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Peralihan Hak Guna Bangunan tertentu di Wilayah
Tertentu;
4. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 5 Tahun 2017 tentang layanan Informasi Pertanahan secara elektronik.
C. KEBIJAKAN KEMENTERIAN ATR/BPN
TERKINI TERKAIT DENGAN PENDAFTARAN HAK TANAH
(ES-TAM Sept,2017) 18
Peraturan Peraturan Baru yang wajib diketahui oleh PPAT
• Peraturan Meneteri ATR/Ka.BPN No. 8 tahun 2016 tentang Peralihan Hak Guna Bangunan Tertentu di Wilayah Tertentu.
• Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.29/2016 tentang Tata Cara Pemberian, Pelepasan Atau Pengalihan Hak Atas Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing Yang berkedudukan di Indonesia; (pengganti dari Peraturan Pemerintah No.103/2015 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian Oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia);
• Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.15/2016 tentang Tata Cara Pelepasan atau Pembatalan Hak Guna Usaha atau Hak Pakai Pada Lahan yang terbakar;
• Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.11/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.33/2016 tentang Surveyor
Kadaster Berlisensi.
(ES-TAM Sept,2017) 19
Lanjutan
• Peraturan Menteri ATR/BPN No. 5 Tahun 2017 tentang Layanan Informasi Secara Elektronik.
• Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN NO.10/2017 tentang Tata Cara Ujian, Magang dan Perpanjangan Masa Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Pengganti dari Permen ATR/Ka.BPN No.31/2016);
• Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.13/2017 tentang Tata Cara Blokir dan Sita;
• Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.15/2017 tentang Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah dalam Rangka Pengampunan Pajak.
(ES-TAM Sept,2017) 20
Meningkatkan
pelayanan informasi
pertanahan dengan
mudah, cepat, dan
biaya rendah, perlu
dilakukan pelayanan
informasi pertanahan
secara elektronik
Pelaksanaan pendaftaran tanah
berdasarkan asas sederhana, aman,
terjangkau, mutakhir dan terbuka, secara
bertahap data pendaftaran tanah
disimpan dan disajikan secara elektronik
maka ketentuan mengenai tata cara
pelayanan informasi pertanahan perlu
disesuaikan dengan perkembangan
hukum, teknologi dan kebutuhan
masyarakat
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG
LAYANAN INFORMASI PERTANAHAN SECARA ELEKTRONIK
(ES-TAM Sept,2017) 21
• pengecekan Sertipikat Hak atas
Tanah;
• Surat Keterangan Pendaftaran
Tanah;
• informasi data tekstual dan/atau
spasial;
• informasi Zona Nilai Tanah;
• informasi titik koordinat;
• informasi paket data Global
Navigation SatelliteSystem
(GNSS)/Continuously Operating
ReferenceSystem (CORS);
• informasi peta pertanahan;
• informasi tata ruang; dan
• layanan informasi lainnya yang akan
ditetapkan kemudian.
Pasal 2 ayat (2)
Layanan informasi
pertanahan dapat
diberikan secara elektronik
melalui sistem elektronik
berupa aplikasi Layanan
Informasi Pertanahan yang
disediakan oleh
Kementerian
Pasal 2 ayat (1)
Jenis layanan informasi pertanahan:
(ES-TAM Sept,2017) 22
a. pemegang Hak atas Tanah dan/atau kuasanya;
b. PPAT;
c. Notaris;
d. Kantor Lelang Negara;
e. Kantor Jasa Surveyor Kadaster
Berlisensi;
f. pihak bank; dan
g. pihak lain yang ditetapkan
oleh Menteri.
Pemohon yang dapat mengajukan layanan elektronik Pasal 3
PPAT wajib melakukan
Layanan Informasi
Pertanahan berupa
“PENGECEKAN
SERTIPIKAT HAK ATAS
TANAH” sebelum
membuat akta perbuatan
hukum tertentu terhadap
Hak atas Tanah/Hak Milik
Satuan Rumah Susun
Ketentuan Khusus(Pasal 4)
(ES-TAM Sept,2017) 23
Langkah awal permohonan Informasi pertanahan secara elektronik:
1. Pemohon wajib mendaftarkan diri pada aplikasi layanan Informasi pertanahan;
2. Pemohon yang telah mendaftarkan diri tersebut akan mendapatkan Identitas yang akan dipergunakan sebagi pengenal dalam aplikasi
3. Identitas tersebut berupa : Nama Pengguna (username) dan Kata sandi (password);
4. Setelah mendapat Identitas Pemohon dapat melakukan akses ke daam aplikasi layanan Informasi tersebut.
(ES-TAM Sept,2017) 24
PERSYARATAN JENIS LAYANAN INFORMASI PERTANAHAN (PENGECEKAN SERTIPIKAT)
1. Identitas pemegang hak dan surat kuasa apabila dikuasakan;
2. Sertipikat asli dan/atau dapat menguraikan data Sertipikat dalam
isian permohonan sesuai dengan aslinya;
3. Surat pernyataaan dari pemegang Hak atas Tanah mengenai:
1) Keaslian Sertipikat;
2) Merupakan pemegang hak yang sebenar-benarnya; dan
3) Beritikad baik dan bertanggung jawab sepenuhnya atas
penggunaan data yang diakses dari layanan ini.
4. Surat Penugasan dari dan /atau surat perjanjian kerja dengan
instansi yaang berwenang.
Pasal 5 ayat (2) huruf a :
Pasal 5 Ayat (4), Persyaratan permohonan Layanan Informasi Pertanahan
secara Elektronik dilampirkan dalam bentuk dokumen elektronik.
Pasal 5 Ayat (5), dalam hal kredibilitas pemegang hak diragukan Pemohon selaku
Kuasa, PPAT , Notaris, Kantor Lelang Negara, KJSB, Perbankan wajib menolak
Ppermohonan Layanan Informasi Pertanahan secara elektronik.
BIAYA LAYANAN INFORMASI Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan (PNBP)
(ES-TAM Sept,2017) 25
((9
1..Pemohon mengupload
persyaratan dalam bentuk
dokumen elektonik ke dalam
aplikasi layanan )
2. Pemohon mendapatkan
bukti pendaftaran
permohonan
3. Pemohon melakukan
pembayaran biaya layanan
melalui bank persepsi paling
lambat 3 (tiga) hari setelah
tanggal pendaftaran permohonan
4. Setelah data permohonan dan
biaya pendaftaran permohonan
terkonfirmasi oleh sistem/Kantor
Pertanahan , pemohon mendapat
informasi pertanahan
• Informasi pertanahan
mempunyai nilai informasi
yang sama dengan data
elektronik baik data fisik
maupun data yuridis di
pangkalan data, pada hari,
tanggal, dan jam saat
disampaikannya hasil
layanan informasi
pertanahan.
• Hasil Layanan Informasi
Pertanahan secara
Elektronik berlaku selama 7
(tujuh) hari kalender.
(ES-TAM Sept,2017) 26
HASIL LAYANAN INFORMASI SECARA ELEKTRONIK
• Mempunyai nilai informasi yang sama dengan data elektronik baik data fisik maupun data yuridis di pangkalan data, pada hari, tanggal dan jam saat disampaikan hasil layanan informasi pertanahan, berlaku 7 (tujuh) hari kelender.
• Hasil layanan Informasi tersebut hanya dapat dipergunakan untuk kepentingan pemohon sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta tidak digunakan untuk kepentingan lain
• Dalam hal terdapat ketidak sesuaian data hasil layanan Informasi tersebut, Pemohon dapat minta klarifikasi secara elektronik atau menghubungi kantor Pertanahan setempat dengan membawa Bukti pendaftaran permohonan dan persyaratan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(ES-TAM Sept,2017) 27
SANKSI PENYALAHGUNAAN LAYANAN INFORMASI SECARA ELEKTRONIK
• Penyalahgunaan hasil layanan Informasi Pertanahan secara elektronik sepenuhnya dan menjadi tanggung jawab pemohon dan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 ayat (5) dan pasal 10 ayat (3) dikenakan sanksi berupa penutupan akses pemohon terhadap layanan Informasi pertanahan secara elektronik (dapat sementara atau selamanya).
(ES-TAM Sept,2017) 28
Permen ATR/KaBPN No. 10 TH
2017
Ujian PPAT (Psl 11 s.d Psl 21)
Magang (Psl 6 s.d Psl 10)
Penyl. Peningkatan Kualitas (psl 5)
Pengangkatan PPAT (Psl 22)
Perpanjangan Masa jabatan (Psl 23 s.d 25)
Ketentuan peralihan (Psl 26 s.d 28)
Ketentuan Penutup (Psl 29 s.d 31)
Bagan Permen ATR/KaBPN No. 10 TH. 2017 (Pengganti
Permen 31 Thn 2016)
Ketentuan Umum (Psl 1 s. Psl 4)
Lampiran (contoh format) (ES-TAM Sept,2017)
29
Magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan pada Kantor Pertanahan; Magang tersebut hanya dapat diikuti oleh orang yang telah lulus pendidikan Kenotariatan.
(ES-TAM Sept,2017) 30
PELAKSANAAN MAGANG
Syarat untuk diangkat menjadi PPAT, antara lain:
Pengecualian Ketentuan Magang, yaitu:
1. Calon PPAT yang telah lulus ujian dan telah menjabat Notaris;
2. Calon PPAT pernah menduduki jabatan struktural di bidang Hubungan
Hukum Keagrariaan atau yang setara, paling rendah pejabat pengawas
(eselon IV);
3. Calon PPAT lulusan prodiksus PPAT dari STPN.
(ES-TAM
Sept,2017)
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh calon PPAT dalam pelaksanaan MAGANG, antara lain:
MAGANG
1. Pelaksanaan magang wajib dilakukan sebelum ujian PPAT*). lihat ketentuan Pasal 30 (berlaku untuk ujian PPAT Tahun 2018).
2. Pada Kantor PPAT wajib membantu dalam pelaksanaan kegiatan:
a. pembuatan akta perbuatan hukum hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun paling sedikit 7 (tujuh) akta; dan
b. proses penatausahaan dan pengelolaan Protokol PPAT.
3. Pada Kantor Pertanahan wajib memahami dan membantu:
a. proses kegiatan dan pelayanan pertanahan;
b. proses penerimaan dan pemeriksaan akta-akta yang didaftar; dan
c. proses pemeriksaan data yuridis permohonan hak atas tanah.
4. Dalam melaksanakan magang, PPAT wajib memahami dan merahasiakan dan dilarang menggandakan dokumen pelaksanaan jabatan PPAT dan pelaksanaan kegiatan dan pelayanan Kantor Pertanahan.
PERMEN ATR/Ka.BPN
NO. 10 TAHUN 2017 (Pasal 6 s.d
10)
31
Syarat Permohonan Magang (Pasal 7 Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 20 Tahun 2016)
1. Permohonan magang diajukan secara tertulis kepada:
a. Kepala Kantor Pertanahan (Magang di Kantah selama 6 bulan);
b. PPAT yang memenuhi syarat (Magang di kantor PPAT selama 6 bulan)
2. Syarat-syarat Permohonan Magang di Kantor Pertanahan:
a. Fotocopy KTP Pemohon;
b. Fotocopy Ijazah Program Pendidikan Spesialis Notariat atau Magister Notariat;
c. Surat Keterangan Lulus Ujian PPAT (apabila telah lulus ujian PPAT);
d. Surat pernyataan bermaterai cukup dari pemohon magang, isinya bersedia magang di Kantor Pertanahan dengan sukarela dan selama magang merahasiakan dan tidak akan menggandakan dokumen-dokumen Pendaftaran Tanah.
Jika magang di Kantor PPAT wajib merahasiakan dokumen pelaksanaan jabatan PPAT atau protokol PPAT).
(ES-TAM Sept,2017) 32
TEMPAT MAGANG Di KANTOR PPAT.
PERATURAN MENTERI ATR/BPN No. 10 TAHUN 2017 : 1. Calon PPAT/calon Peserta Magang harus mengajukan
permohonan* 2. Tempat magang dan waktu a. Di Kantor Pertanahan : 6 (enam) bulan b. Di Kantor PPAT : 6 (enam) bulan
Dikecualikan Magang adalah : CAL-PPAT telah lulus PPAT yang sudah menjabat NOTARIS, Lulusan PRODIKSUS PPAT-STPN dan CALPPAT yang pernah menjabat di BPN jabatan struktural di bidang Hubungan hukum atau setara.
(ES-TAM Sept,2017) 33
1. Kantor PPAT yang menjadi tempat magang bagi Calon PPAT harus mempunyai masa kerja paling kurang 5 (lima) tahun, atau telah menerbitkan paling sedikit 60 (enam puluh) akta.
2. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota tempat magang tidak harus sama dengan permohonan daerah kerja PPAT.
3. Kantor Pertanahan dan Kantor PPAT menerbitkan Sertifikat Magang bagi Calon PPAT yang telah melaksanakan magang sesuai ketentuan .
KETENTUAN MAGANG PERMEN ATR/BPN N0. 10 Tahun 2017 ( pengganti Permen ATR/BPN No 31 tahun 2016)
Pasal 8
(ES-TAM
Sept,2017) 34
1. Permohonan Perpanjangan Masa Jabatan PPAT diajukan paling cepat 6 bulan sebelum masa jabatan berakhir;
2. Permohonan diajukan ke Menteri melalui Direktur Jenderal di bidang Pembinaan PPAT;
3. Direktur Jenderal di Bidang Pembinaan PPAT atau Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pemanggilan kepada Pemohon untuk wawancara sebelum pemberian perpanjangan masa jabatan.
4. Hasil wawancara permohonan (diterima atau ditolak) Perpanjangan Masa Jabatan dituangkan dalam surat keterangan hasil wawancara;
5. Jika permohonan Perpanjangan Masa Jabatan diterima, Pemohon dikenakan biaya layanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA JABATAN PPAT.
P R O S E D U R
Permen ATR/Ka.BPN No.10/2017 (ES-TAM Sept,2017) 35
PERPANJANGAN MASA JABATAN PPAT.
Masa Jabatan PPAT dapat diperpanjang
sampai dengan usia 67 Tahun.
Kesehatan Kinerja PPAT
Direktur Jenderal di bidang Pembinaan PPAT atas nama Menteri yang Menerbitkan Surat Keputusan Perpanjangan Masa Jabatan PPAT.
PPAT yang diperpanjang masa jabatannya tidak perlu mengangkat sumpah jabatan dan pelantikan PPAT.
Permen ATR/Ka.BPN No.10/2017
(ES-TAM Sept,2017) 36
Permen ATR/Ka.BPN No. 13/2017 tentang Tata Cara Blokir
dan Sita
• Ketentuan Umum (Psl 1) • Maksud, tujuan dan ruang lingkup (Psl 2) • BLOKIR (Psl 3) • Permohonan Persyaratan blokir (Psl 4 s.d
7) • Penerimaan Permohonan & Pemeriksaan
(Psl 8 s.d 9) • Pengkajian (Psl 10) • Tata Cara Pencatatan Blokir (Psl 11 s.d 12) • Jangka waktu Blokir (Psl 13 s.d 14) • Hapusnya Catatan Blokir (Psl 15 s.d 16) • Tata cara penghapusan blokir (Psl 17 s.d
18) • Pencatatan Blokir atas Inisiatif
Kementerian (Psl 19 s.d 24) • S I T A (Psl 25 s.d 26) • Permohonan & Persyaratan (Psl 27 s.d 29) • Penerimaan Permohonan & Pemeriksaan
(Psl 30 s.d 31) • Tata Cara Pencatatan Sita (Psl 32 s.d 37) • Jangka waktu sita (Psl 38 s.d 40) • Hapusnya Catatan Sita (Psl 41) • Tata Cara Penghapusan Sita (Psl 42 s.d 43) • Ketentuan Penutup (Psl 44 s.d 45) (ES-TAM Sept,2017) 37
Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup Permen ATR/Ka.BPN No. 13/2017 tentang Tata Cara Sita & Blokir
• Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Kementerian ATR/BPN, Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan dalam melaksanakan pencatatan dan penghapusan blokir dan sita atau adanya sengketa dan perkara mengenai hak atas tanah.
• Peraturan Menteri ini bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, standarisasi dan tertib administrasi dalam pelaksanaan pencatatan dan penghapusan catatan blokir.
A.
(ES-TAM Sept,2017) 38
Blokir B.
Perorangan Badan Hukum
Penegak Hukum
Permohonan Pencatatan Blokir dapat diajukan oleh:
Dalam Permohonan pencatatan blokir harus mencantumkan alasan yang jelas dan bersedia dilakukan pemeriksaan atas permohonan dimaksud.
(ES-TAM Sept,2017) 39
PERORANGAN/
BADAN HUKUM
40
PENEGAK HUKUM
Jangka waktu dpt
diperpanjang dgn
adanya perintah
pengadilan berupa
penetapan /putusan
dan dpt dihapus juga
apabila ada perintah
pengadilan. (ES-TAM Sept,2017) 40
30 Hari terhitung sejak tanggal pencatatan blokir.
Berlaku sampai dengan dihentikannya Kasus Pidana yg sedang dlm penyidikan & penuntutuan atau sampai dengan Dihapusnya pemblokiran oleh Penyidik yg bersangkutan.
Jangka Waktu Blokir
Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No. 13 Tahun 2017
a. Jangka waktu blokir berakhir dan tdk diperpanjang;
b. Pihak yang memohon pencatatan telah mencabut permintaanya sebelum jangka waktu berakhir;
c. Kepala Kantor menghapus blokir sebelum jangka waktunya berakhir; atau
d. Ada perintah pengadilan berupa putusan atau penetapan.
Hapusnya Catatan Blokir
Catatan blokir oleh perorangan atau badan hukum hapus, apabila:
Tata Cara Penghapusan
Blokir:
• Penghapusan Blokir dilakukan apabila memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Psl 15 dan Psl 16.
• Penghapusan blokir dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk pada Buku Tanah san Surat Ukur yang bersangkutan.
• Penghapusan Blokir dpt dilakukan secara manual/elektronik. • Penghapusan blokir ± memuat keterangan mengenai waktu
(Jam, menit dan detik) dan tgl pencatatan, subyek yg mengajukan permohonan, alasan penghapusan.
(ES-TAM Sept,2017) 41
Pencatatan Blokir atas Inisiatif Kementerian
a. Pencatatan Blokir atas Insiatif Kementerian dilakukan dlm jangka waktu 1 hari kerja sejak diterimanya Perintah dr Kanwil BPN;
b. Catatan Blokir berlaku sampai dengan masalah pertanahan dinyatakan selesai;
c. Pencatatan Blokir dalam rangka penertiban tanah terlantar, berlaku sampai dgn ditindaklanjutinya usulan penetapan tanah terlantar;
d. Tindaklanjutnya berupa penetapan sbg tanah terlantar atau pengeluaran dr daftar data tanah terindikasi terlantar.
Pencatatan Blokir dpt dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan, atas:
• Perintah Menteri; • Perintah Kepala Kantor Wilayah; atau • Pertimbangan dlm keadaan mendesak.
(ES-TAM Sept,2017) 42
S I T A C.
1. Permohonan pencatatan Sita Perkara
• Diajukan oleh juru sita pengadilan atau Penggugat/tergugat;
• Permohonan dilengkapi dgn penetapan sita dari Ketua Pengadilan (menerangkan subyek, jenis, nomor hak & letak tanah yang diletakkan sita) dan dari putusan pengadilan.
• Kakantah/pejabat yg ditunjuk mencatatkan adanya perkara dlm buku tanah mengenai obyek perkara tsb;
• Kasi bid.penyelesaian Perkara wajib menginfromasikan ke Kasi di bid pendaftaran tanah utk mencatatkan adanya perkara.
2. Permohonan pencatatan Sita Pidana
• Diajukan oleh penyidik/penegak hukum;
• Permohonan dilengkapi dgnSurat izin ketua pengadilan setempat, surat perintah penyitaan yg ditandatangani penyidik, penetapan pengadilan dan/ syarat lain sesuai UU;
• Dlm keadaan mendesak Kakantah dpt melakukakan pemcatatan sita lebih dulu berdasarkan Surat perintah dr Penyidik;
• Stelah dicatat, penyidik menindaklanjuti dgn memproses penerbita surat izin dr Ketua Pengadilan Negeri setempat.
(ES-TAM Sept,2017) 43
Sita (Lanjutan) C.
3. Pemohonan pencatatanSita Paksa
• Pencatatan Sita berdasarkan Surat Paksa diajukan oleh juru sita pajak;
• Permohonan pencatatan sita berdasrkan surat paksa oleh juru sita dilengkapi dgn melampirkan Surat Perintah melaksanakan Penyitaan dari instansi yang berwenang
• Ketentuan sita berdasarkan surat paksa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(ES-TAM Sept,2017) 44
Sita (Lanjutan) C.
Jangka Waktu Sita
Sita Perkara mengikat berlaku sampai dgn adanya putusan pengadilan yg menyatakan gugatan ditolak atau tdk dpt diterima atau mengenai pengangkatan sita maupun penetapan penghapusan sita.
Sita Pidana berlaku sampai dgn perkara selesai dgn bukti Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dr penyidik atau Perkara dinyatakan selesai dgn putusan yg berkekuatan hukum tetap.
Sita Paksa berlaku sampai dgn Penanggung pajak telah melunasi penagihan dan utang pajak, berdasarkan putusan pengadilan atau ditetapkan lain oleh menteri yg berwenang atau kepala daerah.
(ES-TAM Sept,2017) 45
Sita (Hapusnya Catatan Sita) C.
• Catatan sita hapus apabila jangka waktu berlakunya sita berakhir;
• Pihak yang berkepentingan, penyidik atau juru sita pajak mengajukan permohonan penghapusan catatan blokir dgn melampirkan:
a. Putusan pengadilan yg telah berkekuatan hukum tetap dlm hal permohonan penghapusan catatan sita perkara;
b. SP3 atau Putusan pengadilan yg telah berkekuatan hukum tetap dlm hal permohonan penghapusan sita pidana;
c. Surat pencabutan sita yang diterbitkan oleh instansi yg berwenang, Pustusan pengadilan atau putusan badan penyelesaian sengketa pajak dari menteri yg berwenang atau kepala daerah dlm hal permohonan penghapusan catatan sita berdasarkan surat paksa.
• Permohonan penghapusan catatan blokir disampaikan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pertanahan.
(ES-TAM Sept,2017) 46
Sita (Ketentuan Penutup) C.
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ketentuan Blokir dan Sita Dalam:
a. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.3/1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan PP No.24/1997 tentang Pendaftaran tanah;
b. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasioanl No.1/2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan;
c. Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.11/2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan;
d. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.4/2010 tentang Tata Cara Penertiban Tanah Terlantar; dan
e. Peraturan perundang-undangan lainnya.
Dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini. (ES-TAM Sept,2017) 47
E. PERCEPATAN PEMUTAKHIRAN DATA PPAT DISELURUH
INDONESIA
Menurut data pada pusdatin
Kementerian ATR, PPAT yang aktif
melakukan pendaftaran peralihan
hak sampai dengan saat ini 13.454
orang PPAT, sedangkan data yang ada
pada subdit PPAT sd. juni 12.100
orang .
Data base PPAT belum
sesuai, karena belum semua
PPAT dan Kanwil /kantah
melaporkan biodata PPAT
secara lengkap .
• Perlu validasi secara mandiri (self updating) melalui
aplikasi layanan kemitraan ATR/BPN yang dapat diakses
di website https://mitra.atrbpn.go.id
• Perlu ada batas waktu pelaksanaan pemutakhiran data
PPAT .
(ES-TAM Sept,2017) 48
PERLU PERCEPATAN PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN
DATA PPAT DI SELURUH INDONESIA
LATAR BELAKANG
Basis data PPAT masih
tersebar dan belum
sesuai dengan kondisi
terkini, belum terintegrasi
dengan KKP-Web dan
perlu dilakukan validasi
dengan PPAT yang
bersangkutan
Peningkatan pelayanan
kepada masyarakat
khususnya dalam pelayanan
perbuatan hukum terhadap
hak atas tanah/Hak milik
atas satuan rumah susun
melalui layanan Informasi
pertanahan secara elektronik
Pembinaan dan
pengawasan terhadap
pelaksanaan jabatan
PPAT
(ES-TAM Sept,2017) 49
APA FUNGSI DATA PPAT ?
KENAPA HARUS DI MUTAKHIRKAN?
Meningkatkan pelayanan
kepada PPAT dalam rangka cuti,
perpindahan, pengangkatan
kembali, perpanjangan masa
jabatan, pensiun (protokol),
penunjukan PPAT
Pengganti,PPATS dan PPAT
khusus dll
Memudahkan Monitoring
pelaksanaan jabatan PPAT
/PPATS/PPAT Pengganti/PPAT
Khusus
Memudahkan Kementerian untuk
menata sebaran PPAT di seluruh
Republik Indonesia
Memudahkan Kementerian untuk
melakukan pembinaan dan
pengawasan, serta memonitor
kinerja PPAT
Mempercepat PPAT mendapat
identitas (username&password)
sebagai pengguna aplikasi layanan
informasi pertanahan elektronik
Memudahkan Kementerian /BPN
untuk membuat profil PPAT pada
masing-masing Kab/Kota dan
Provinsi sebagai Kemitraan BPN
Memudahkan pengelolaan dan
pengawasan terhadap protokol PPAT
(ES-TAM Sept,2017) 50
VALIDASI DATA PPAT
1. Biodata;
2. Riwayat Mutasi;
3. Riwayat Magang;
4. Riwayat Kantor;
5. Riwayat pendidikan;
6. Riwayat Protokol ;
7. Riwayat Notaris;
8. Riwayat Cuti;
9. Riwayat Teguran;
10. Riwayat Rangkap jabatan/Pejabat Lelang;
11. Riwayat Karyawan.
(ES-TAM Sept,2017) 51
PEMUTAKHIRAN DATA PPAT DENGAN
SELF UPDATING
APLIKASI LAYANAN INFORMASI
PERTANAHAN ELEKTONIK
https://mitra.atrbpn.go.id/
(ES-TAM Sept,2017) 52
Pemohon mendaftarkan diri ke
Aplikasi Layanan Informasi
Pertanahan Elektronik
1.
Pemohon mendapat identitas sebagai
pengenal dalam aplikasi berupa
username dan password
2.
Pemohon dapat mengakses ke dalam
Aplikasi Layanan Informasi Pertanahan
Elektronik
3.
Pendaftaran/login pemohon
(ES-TAM Sept,2017) 53
(ES-TAM Sept,2017) 54