i
KEGIATAN TAHFIDZUL QUR’AN DI SDIT MUHAMMADIYAH
AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata-1 pada
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
ENI MARFUNGATI
A510 140 245
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
KEGIATAN TAHFIDZUL QUR’AN DI SDIT MUHAMMADIYAH
AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Perencanaan kegiatan
Tahfidzul Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 2) Pengorganisasian kegiatan
Tahfidzul Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 3) Pelaksanaan kegiatan
Tahfidzul Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 4) Evaluasi kegiatan Tahfidzul
Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar. Jenis penelitian kualitatif dengan desain
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1). Perencanaan Tahfidzul
Qur’an di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar disusun oleh koordinator tahfidz berupa
program kerja Tahfidzul Qur’an disahkan pada rapat kerja pada awal tahun pelajaran.
2). Pengorganisasian Tahfidzul Qur’an di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar terdiri
dari kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, koordinator Tahfidz, guru
Tahfidz dan guru Tahfidz pagi freelance. 3). Pelaksanaan Tahfidzul Qur’an yang ada
di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar dilaksanakan sesuai jadwal mata pelajaran
Tahfidz tiap kelas. 4). Evaluasi Tahfidzul Qur’an di SDIT Muhammadiyah Al-
Kautsar berupa penilaian pencapaian hafalan siswa diukur dengan tes lisan.
Kata Kunci: Tahfidzul Qur’an, Sekolah Dasar
Abstract
This study aimed to describe 1) The planning of Tahfidzul Qur'an activities in
SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 2) The organizing of Tahfidzul Qur'an activities in
SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 3) The implementation of Tahfidzul Qur'an activities
in SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 4) The evaluation of Tahfidzul Qur'an activities
in SD Muhammadiyah Al-Kautsar. Type of research is qualitative research, with
descriptive qualitative research design.. The technique data collection using are
interviews, observastion and documentation. The data validity by triangulation of
sources and triangulation of technique. The data analysis incuded data reduction,
data presentation and conclusion. The result study are as follow as : 1). The
planning Tahfidzul Qur'an in SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar compiled by tahfidz
coordinator in the form of work program tahfidzul Qur'an was passed at the meeting
at the beginning of the school year. 2). The organization of Tahfidzul Qur'an at SDIT
Muhammadiyah Al-Kautsar consists of the principal, vice principal of the
curriculum, vice pricipal of student school, Tahfidz coordinator, Tahfidz teacher and
Tahfidz teacher of morning freelance. 3). Implementation of Tahfidzul Qur'an in
SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar according to schedule of Tahfidz subject of each
2
class. 4). Evaluation of Tahfidzul Qur'an in SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar in the
form of assessment of students' achievement was measured by oral test.
Keywords: Tahfidzul Qur’an, Elementary School
1. PENDAHULUAN
Anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah kepada kita untuk
dididik dan diarahkan kearah yang baik. Baik buruknya peradaban bangsa dan
agama tergantung pada bagaimana pola asuh dan pola didik yang kita tanamkan
kepadanya sedari dini.
Pembinaan generasi di era globalisasi sekarang yang semakin
menjamurnya budaya hedonis yang ditularkan oleh budaya barat yang dijadikan
idola oleh generasi muda menjadi tidak mudah untuk kita. Kegiatan Tahfidz Al-
Qur’an sebagai salah satu bentuk pembentengan generasi Islam dari pengaruh
negatif arus globalisasi yang sudah menggerus moralitas sebagian remaja Islam
dewasa ini.
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehingga pentingnya dipahami oleh
setiap manusia, menurut Muhaidi Mustaffa Al Hafiz (2016:79) menyatakan
bahwa Al-Quran is the primary source of Islamic law. It playsa role in giving
explanation and development towards human daily life on earth. The Quran was
revealed by Allah to mankind through the angel Jibril about 14 centuries ago, but
it remains the same without any changes. Pernyataan tersebut diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia adalah Al-Quran adalah sumber utama hukum Islam
memainkan peran dalam memberikan penjelasan dan pengembangan terhadap
kehidupan sehari-hari manusia di bumi. Al-Qur'an diturunkan oleh Allah kepada
umat manusia melalui malaikat Jibril sekitar 14 abad yang lalu, tetapi tetap sama
tanpa ada perubahan.
Kemurnian Al-Qur’an tetap terjaga hingga saat ini tidaklah lepas dari
peran para penghafal Al-Qur’an. Penghafal Al-Qur’an memiliki keistimewaan dan
derajat setara dengan para Nabi. Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang hafal Al-Qur’an maka sungguh dirinya telah menaiki
derajat kenabian,, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.” (HR. Hakim).
3
Oleh karena itu, beruntunglah bagi orang-orang yang dapat menjaga Al-
Qur’an dengan cara menghafalkannya. Adapun urgensi menghafal Al-Qur’an
menurut Abdul Aziz Abdul Rauf ( 2015 : 28-43 ), ada lima, yaitu : 1)Menjaga
Kemutawatiran (autentitisitas) Al-Qur’an. 2) Meningkatkan Kualitas Umat. 3)
Menjaga Terlaksananya Sunnah-sunnah Rasulullah S.A.W. 4) Menjauhkan
Mukmin dari Aktivitas Laghwu. 5) Melestarikan Budaya Salafush Shalih.
Menghafal Al-Qur’an merupakan kewajiban yang jika ada sebagian
orang menghafal seluruhnya, maka gugurlah dosa sebagian lain yang tidak
menghafal seluruhnya. Muhaidi Mustaffa Al Hafiz dkk (2016:208) menyatakan
bahwa memorization Qur’an becomes a collective responsibility (fardu kifayah)
on every Muslim and there are a lot of advantages in reading, memorizing and
understanding its contents. Dari pernyataan tersebut dijelaskan bahwa hafalan
Qur’an menjadi tanggung jawab kolektif (fardu kifayah) pada setiap Muslim dan
ada banyak keuntungan dalam membaca, menghafal dan memahami isinya.
SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar adalah lembaga pendidikan di
Kecamatan Kartasura telah memberikan sumbangsih dalam mempersiapkan
generasi penghafal Al-Qur’an melalui kegiatan Tahfidzul Qur’an. Tahfidzul
Qur’an pun kini menjadikan program unggulan sekolah sebagai ciri khas sekolah.
Dengan adanya permasalahan diatas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian
tentang “Kegiatan Tahfidzul Qur’an di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar
Gumpang Kartasura”. Dengan tujuan deskripsinya: 1) Perencanaan kegiatan
tahfidzul Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 2) Pengorganisasian kegiatan
tahfidzul Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 3) Pelaksanaan kegiatan
tahfidzul Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar, 4) Evaluasi kegiatan
tahfidzul Qur’an di SD Muhammadiyah Al-Kautsar.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Keabsahan data menggunakan 2 triangulasi: 1) Triangulasi sumber,
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari hasil wawancara
4
dengan kepala sekolah, dan koordinator Tahfidzul Qur’an. 2) Triangulasi Teknik
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Sumber data penelitian adalah kepala sekolah, dan koordinator Tahfidzul
Qur’an di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar. Teknik analisisis data yang
digunakan adalah model analisis Miles and Huberman. Teknik ini menurut
Sugiyono (2010:246) diterapkan melalui tiga alur analisis data yaitu 1) Reduksi
data dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema polanya membuang yang tidak perlu, 2) Penyajian data
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchard dan sejenisnya. 3) Penarikan kesimpulan dengan diawali kesimpuan
sementara dan dapat mengalami perubahan pada tahap-tahap pengumpulan data
berikutnya sampai diperoleh kesimpulan yang kredibel.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Tahfidzul Qur’an diselenggarakan sejak sekolah berdiri pada
tahun 2013. Kegiatan ini berdasarkan pada program kerja kepala sekolah sebagai
muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai ciri khas sekolah, sebagaimana yang
menerapkan hafalan-hafalan Al-Quran hanya sekolah-sekolah swasta Islam.
Tujuan tahfidzul Qur’an yang hendak dicapai antara lain : 1) Meningkatkan
kesadaran dan keyakinan bahwa Al-Qur’an akan menjadi hujjah atau pembela
bagi pembacanya serta sebagai pelindung dari siksaan api neraka. Hal ini sesuai
dengan pendapat Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafidz ( 2015 : 55 ) bahwa Al-
Qur’an akan menjadi penolong (syafaat) bagi para penghafalnya. b)
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mempunyai peran pengarah kehidupan
sebagai hasil yang dicapai dalam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal
sesuai dengan pendapat Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafidz ( 2015 : 54 ) bahwa
Hifzul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu.
Perencanaan sebagai tahap awal dalam kegiatan. Perencanaan kegiatan
disusun oleh koordinator Tahfidz berupa program kerja Tahfidzul Qur’an yang
5
berisi 1) Target materi pembelajaran Tahfidzul Qur’an adalah ditargetkan pada juz
30 dan 29. Sesuai dengan pernyataan Syifa Hayatunnisa Permana dkk (2017:5),
perencanan pembelajaran yang dilakukan guru sebelum proses KBM dilaksanakan
yaitu dengan merencanakan perangkat pembelajaran seperti program tahunan,
program semester, silabus dan target turunan tahfidz Al-Quran yang disesuaikan
dengan hari efektif pembelajaran. Pembagian materi yaitu kelas 1 – 3 : Juz 30 dan
kelas 4 – 5 : Juz 29. Sedangkan untuk siswa kelas 6 tidak ada penambahan materi
hafalan. 2) Perangkat perencanaan pembelajaran berupa silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan sendiri oleh guru tahfidz.
Perencanaan ini disahkan dalam rapat kerja pada awal tahun ajaran baru tanggal
15 Juli 2017.
Kegiatan tahfidz diamanahkan kepada koordinator tahfidz
bertanggungjawab langsung kepada kepala sekolah. Tahfidz berada di bawah
naungan waka kurikulum dan kesiswaan. Waka kurikulum membawahi
pembelajaran tahfidz sedangkan waka kesiswaan membawahi ekstrakulikuler
tahfidz. Dalam pembelajaran tahfidz terdapat guru tahfidz bertugas mengampu
pembelajaran tahfidz di kelas dan terdapat guru tahfidz pagi terdiri dari 8 guru
fleerance bertugas mengampu murojaah siswa kelas 1 dan 2. Dari
pengorganisasian tersebut antara satu dengan yang lain memiliki tugas dan
kewajiban sesuai dengan arahan kerja sekolah. Hal ini sesuai pendapat
Muhammad Kristiawan (2017:26) Fungsi pengorganisasian membagi tugas
kepada orang-orang yang terlibat dalam kerja sama untuk memudahkan
pelaksanaan kerja.
Tahfidzul Qur’an dilaksanakan pada waktu KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar) pada hari senin sampai jum’at sesuai dengan jadwal tahfidz tiap kelas.
Metode ajar yang digunakan di yaitu Metode Talqin, dan Muri-Q. Metode Talqin
dilakukan dengan cara guru mencontohkan kemudian siswa menirukan bacaan.
Sedangkan metode Muri-Q dengan irama Qur’an. Sumber belajar yang digunakan
adalah modul juz 29 dan 30 selain itu siswa menggunakan mushaf Al-Qur’an.
Langkah-langkah Pembelajaran, terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan guru mengucap salam pembuka,
6
melakukan apersepsi, motivasi anak dengan kisah hikmah dan alhadist Rasulullah,
dan murojaah surat hafalan lama. Kegiatan inti guru mentalqin surat hafalan baru
dengan mecontohkan bacaan kemudian siswa menirukan. pada akhir
pembelajaran siswa melakukan setoran surat hafalan yang di hafal pada guru.
Kegiatan penutup berupa murojaah surat hafalan dan ditutup dengan salam
penutup oleh guru.
Evaluasi tahfidz berupa penilaian pencapaian hafalan siswa diukur dengan
tes lisan. Siswa menyetorkan hafalannya kepada guru pengampu tahfidz. Evaluasi
ini terdiri dari 3 penilaian yaitu penilaian harian, semerter, dan 1 juz. Hal ini
sesuai pendapat Erna Supiani dkk (2016:46) menyatakan evaluasi pembelajaran
Al-Qur’an dilakukan dalam tiga tahapan penilaian, yaitu pada ulangan harian,
ulangan tengah semester dan ujian akhir.
Penilaian harian, dilakukan setelah pembelajaran, penilaian ini sebagai
tugas harian siswa untuk mengukur kemampuan menghafal siswa selama
pembelajaran siswa berlangsung dilaporkan dalam kartu prestasi. Penilaian
semester, dilakukan pada ujian akhir semester untuk mengukur pencapaian
hafalan siswa selama 1 semester dilaporkan dalam buku rapor. Aspek penilaian
terdiri dari kelancaran hafalan, tajwid, dan target hafalan. Hal sesuai dengan
pendapat Umar (2017:14) standar penilaian Tahfidz Al-Qur’an adalah kelancaran
bacaan, tajwid dan tahsin. Keterangan Nilai dalam rapor, antara lain :
Skala Predikat Nilai Ketuntasan
96-100 Istimewa A Tercapai
86-95 Baik Sekali A- Tercapai
71-85 Baik B Tercapai
56-70 Cukup C Belum Tercapai
41-55 Kurang D Belum Tercapai
Penilaian satu juz, dilakukan setiap jenjang 1 juz dilaporkan dalam buku
penilaian tahfidz dan sertifikat dengan keterangan nilai A = Mumtaz (setoran
lancar keseluruhan + maju sekali duduk), B = Jayyid jiddan (setoran lancar
keseluruhan + tidak maju sekali duduk), C = Jayyid, D = Maqbul, E = Mardud.
Tabel 1. Penilaian Semester
7
Hambatan dan solusi dalam kegiatan ini antara lain 1) Pengkondisian
siswa, pada pembelajaran siswa mengalami penurunan daya konsentrasi dan
mudah bosan sehingga guru perlu melakukan adanya penyesuaian materi. Untuk
mengatasi hal tersebut guru melakukan games tebak ayat atau nama surat di sela-
sela pembelajaran. 2) Kemampuan siswa yang berbeda-beda, hal ini ditunjukkan
dalam perbedaan pencapaian hafalan pada buku setoran. Untuk mengatasi
hambatan ini guru menyediakan waktu di luar jam pelajaran bagi siswa yang ingin
setor hafalan. Jadi siswa fleksibel dalam menghafal.
4. PENUTUP
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan,
bahwa Perencanaan tahfidzul Qur’an di SDIT Al-Kautsar disusun oleh
koordinator tahfidz berupa program kerja tahfidzul Qur’an yang terdiri dari target
materi tahfidz, dan perangkat pembelajaran silabus dan RPP disahkan pada rapat
kerja pada awal tahun ajaran baru tanggal 15 Juli 2017. Pengorganisasian
tahfidzul Qur’an terdiri dari kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan,
koordinator tahfidz, guru tahfidz dan guru tahfidz pagi freelance yang memiliki
tugas dan kewajiban sesuai arahan kerja. Pelaksanaan tahfidzul Qur’an
dilaksanakan setiap hari senin sampai dengan jum’at sesuai jadwal mata pelajaran
tahfidz tiap kelas. Evaluasi tahfidzul Qur’an berupa penilaian pencapaian hafalan
siswa diukur dengan tes lisan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ra’uf Al-Hafizh, Abdul Aziz. 2015. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an
Da’iyah. Bandung: PT Syaamil Cipta Media.
Kristiawan, Muhammad dkk. 2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Deepublish.
Mustaffa, Muhaidi Al Hafiz dkk. 2016. Historiography of Quranic Memorization
from the Early Years of Islam until Today. Mediterranean Journal of Social
Sciences. Vol 7 No 1.
8
Mustaffa, Muhaidi Al Hafiz dkk. 2016. Descriptive Qualitative Teaching Method of
Memorization in The Institution of Tahfiz Al-Quran Wal Qiraat Pulai Condong
and the Students’ Level of Academic Excellence. Mediterranean Journal of
Social Sciences. Vol 7 No 1.
Permana, Syifa Hayatunnisa dkk. 2017. Pengelolaan Pembelajaran Tahfidz Al
Quran dengan Metode Tikrar di Kelas X SMA IT Fithrah Insani Kab.Bandung
Barat. Vol. 3 No. 1.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Supiani, Erna dkk. 2016. Implementasi Manajemen Pembelajaran Al-Qur’an Di
Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Ishlah Banda Aceh. Jurnal Pencerahan .
Vol. 10, No. 1, Halaman: 39-47.