KELOMPOK 2:NILA IZZATI SEPTIARANI (4001414026)REDA HARWINANDA (4001414043)NURUL HIDAYAH (4001414045)
PRAKTIKUM IIIPENENTUAN KADAR ASAM ASETAT
PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN METODE ASIDI -
ALKALIMETRI
B. LANDASAN TEORI C. ALAT DAN BAHAN
E. DATAPENGAMATAN
D. CARA KERJA
H. SIMPULAN DAN
SARAN
F . ANALIS DATA
G. PEMBAHA
SAAN
A. TUJUAN
Untuk mengetahui kadar asam asetat dalam cuka pasar
A. TUJUAN
Asidi-alkalimetri rekasi netralisasi yakni Antara ion hydrogen yang berasal dari asam dengan hidroksidayang bersala dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral.
Asidimetri pengukuran konsentrasi asam dengan menggunakan larutan baku basa. Sedangkan,
Alkalimetri pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam.
(Haryani,2014)Titrasi asam basa merupakan titrasi dengan menggunakan
reaksi asam basa (reaksi penetralan).
B. LANDASAN TEORI
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemeberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam cuka memiliki rumus kimia yaitu CH3COOH, asam asetat murni (asam asetat glacial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Larutan CH3COOH dalam air merupakan asam lemah, artinya hanya terdisosiasi menurut reaksi:
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik alkali dan, adalah dasar logam kaustik. Natrium hidroksida didominasi ion, mengandung kation natriumhidroksida dan anion. Anion hidroksida natrium hidroksida membuat dasar yang kuat yang bereaksi dengan asam membentuk air dan garam yang sesuai.
CH3COOH H+ + CH3COO–
Natrium hidroksida bereaksi dengan asam protik untuk memberikan air dan garam yang sesuai. Sebagai contoh,dengan asam klorida, natrium klorida terbentuk:
Penentuan kadar cuka pada makanan dapat ditentukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi dengan menggunakan indicator. Fungsi indikator di sini untuk mengetahui titik akhir titrasi. Jika indikator yang digunakan tepat, maka indikator tersebut akan berubah warnanya pada titik akhir titrasi.
NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
Pemilihan indikator yang tepat merupakan syarat utama saat titrasi.Jika indikator yang digunakan berubah warna pada saat titik ekiuvalen,maka titik akhir titrasi akan sama dengan titik ekuivalen. Akan tetapi, jika perubahan warna indikator terletak pada pH di mana zat penitrasi sedikit berlebih, maka titik akhir titrasi berbeda dengan titik ekuivalen.
Indikator yang lebih dianjurkan yaitu fenolftalein (PP) karena memberikan perubahan warna yang lebih jelas yaitu warna merah muda dari yang tidak berwarna (trayek pH=8,2-10,0).
1. ALAT Buret Statif Enlenmeyer Labu ukur Pipet Tabung ukur
2. BAHAN
Cuka pasar Aquades Larutan NaOH Indikator PP
C. ALAT DAN BAHAN
A. PengenceranD. CARA KERJA
B. Titrasi
Melakukakan sampai tiga kali
D.
CARA
KERJA
No Volume CH3COOH 0,1 M
Volume NaOH 0,1 M
1 10 ml 9,4 ml2 10 ml 9,4 ml3 10 ml 9,4 mlRata-rata
10 ml 9,43 ml
E. DATA PENGAMATA
N
M1 X V1 = M2 X V2 3,5 X V1 = 0,1 X 250 VI = VI = 7,14 ml
Untuk mendapatkan 0,1 M, dilakukan pengenceran 35 kali
M1 = 3,5 M M2 = 0,1 M V2 = 250 ml V1= …? ml
Kadar Cuka 20 %
M= = = 3,5 M
F. ANALISIS DATA
Penentuan kadar asam cuka CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (aq) Lar. 1 (As Cuka)Lar. 2 (NaOH) V1 = 10 ml V2 = 9,43 ml M1 = …? M N2 = 0,099 N
Molaritas setelah pengenceran Ma = M1 X FP = 0,093357 X 35,01 = 3,2675 M
M1 X V1x a = M2 X V2 x b M1x 10 x 1 = 0.099 N x 9,43
M1 = M1 = 0,093357 M
FP = = 35,01
kali
M = x 3,2675 = x = = 0,19605
PENENTUAN KADAR ASAM CUKA
Kadar ( % ) = x 100 % = 0,19605 x 100 % = 19,6 %
G. PEMBAHASANAnalisis Kuantitatif
(Menentukan banyaknya suatu zat tertentu yang ada pada sampel)
Menentukan kadar asam asetat dalam asam cuka komersial yang
beredar di pasaran
titrasi asam yaitu menentukan konsentrasi asam cuka dengan menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH).
Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam.alkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa.
Langkah percobaan :
Mengencerkan asam cuka sebanyak 35 kali
Menggunakan indikator PP Menggunakan indikator PP
karena menggunakan titran basa kuat sehingga setelah mencapai titik ekivalen akan menghasilkan garam bersifat basa & PP memiliki pH antara 8,3-10,0
oPenanda titik akhir titrasi dengan tanda perubahan warna
M1 = 3,5 M Untuk mendapatkan 0,1 M, dilakukan pengenceran 35 kali
Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali dan titrasi dihentikan ketika warna larutan berubah menjadi merah muda.
o Rata-rata volume NaOH yang diperlukan saat titrasi adalah 9,43 ml.
Kadar (%)=x100% diperoleh kadar asam asetat
sebesar 19,6%
H. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :1. Proses titrasi asidimetri alkalimetri adalah
titrasi yang melibatkan rekasi asam dengan basa. Proses alkalimetri merupakan penentuan kadar asam atau garam dengan menggunakan larutan standar basa.
2. Perhitungan kadar asam asetat dilakukan dengan rumus :
Kadar ( % ) = x 100 % diperoleh kadar asam asetat sebesar 19,6%
Saran1. Praktikan harus menguasai materi sebelum
praktikum.2. Praktikan harus dapat menggunakan alat-alat yang
digunakan dalam titrasi.3. Praktikan harus mencermati langkah kerja dalam
titrasi.4. Mengamati dengan cermat perubahan warna yang
terjadi ketika sudah mencapai titik akhir titrasi.