Download - KELOMPOK 7 - 2DIV - TUKANG JAHIT.pptx
Kesehatan dan Keselamatan Kerja“Ergonomi Penjahit”
Kelompok 7Aprilia PrihatiwiIda Nadia Saumi
Indah Nur Abidah
TINGKAT 2 DIV KESEHATAN LINGKUNGANPOLTEKKES KEMENKES JAKARTA 2
Ergonomi merupakan keterkaitan antara
orang dengan lingkungan kerjanya. Sasaran
ergonomi adalah seluruh tenaga kerja baik
sektor modern maupun pada sektor
tradisional dan informal. Pada sektor
modern penerapan ergonomi dalam
bentuk pengaturan sikap, tata cara kerja
dan perencanaan kerja yang tepat adalah
persyaratan bagi efisiensi dan produktivitas
yang tinggi.
Pada dasarnya ergonomi menciptakan lingkungan kerja yg dapat :
1. Mengurangi angka cedera & kesakitan dlm pekerjaannya
2. Menurunkan biaya kecelakaan kerja
3. Menurunkan kunjungan berobat
4. Mengurangi ketidakhadiran pekerja
5. Meningkatkan produktivitas, kualitas dan keselamatan kerja
6. Meningkatkan tingkat kenyamanan pekerja dalam bekerja
Faktor-faktor Risiko Ergonomi
adalah unsur-unsur tempat kerja
yang berhubungan dengan
ketidaknyamanan dialami pekerja
saat bekerja, dan jika diabaikan,
lama-lama bisa menambah
kerusakan pada tubuh pekerja
diakibatkan kecelakaan.
1. Pada saat membuat pola diatas
meja, posisi tubuh terlalu
membungkuk karena meja yang
digunakan terlalu rendah
sehingga dapat mengakibatkan
sakit pada leher, bahu dan
punggung.selain itu kaki penjahit
akan menjadi pegal karena terlalu
lama berdiri.
Posisi Tubuh Yang Janggal
Bila meja yg digunakan sebelumnya
rendah dan datar, sebaiknya diganti
dengan meja yg baru dengan
kontruksi miring. Jarak mata ke
komponen pakaian yang dijahit
harus 38-40 cm dan sebaiknya pada
saat membuat pola penjahit dalam
keadaan duduk bukan berdiri.
SOLUSI ....
2. Meja jahit yang terlalu
rendah menyebabkan
penjahit tersebut
mengalami sakit pada
otot leher dan punggung.
contoh : Meja jahit yg
dipakai pada konveksi dan
penjahit rumahan
Posisi Tubuh Yang Janggal
Sebaliknya, Meja Jahit yang
terlalu tinggi menyebabkan
penjahit tersebut
mengalami sakit pada
lengan dan punggung.
SOLUSI ....
Tinggi Meja Kerja
Untuk mencegah operator mesin mengalami sakit leher,
bahu dan otot punggung (disebabkan karena selalu
menaikkan lengannya) maka jarak antara permukaan meja
atau tempat duduk hendaknya setinggi 25-30 cm di atas
tempat duduk. Ini memungkinkan lengan bagian atas hampir
vertikal. Bila meja kerja terlalu rendah, maka gerakan tangan
menjadi terbatas dan dapat menyebabkan sakit punggung.
Posisi Tubuh Yang Ergonomis
Jarak pandang dan
pencahayaan yang
kurang baik dapat
menyebabkan mata
penjahit sakit
Posisi Tubuh Yang Janggal
• Lampu harus ada 2 arah lalu
diberi patah-patah agar
cahayanya menyebar
diruangan
• Pencahayaan harus
mencukupi dan seimbang
dengan luas ruang kerja
SOLUSI ....
Pada saat menjahit, posisi duduk
penjahit, tegak tanpa bantalan
pada alas dan sandaran kursi.
Posisi duduk dapat mengakibat-
kan sakit punggung karena
terlihat pada posisi duduk pekerja
tersebut yg harus menyesuaikan
dgn mesin jahit.
Posisi Tubuh Yang Janggal
• Pada tempat duduk para
penjahit, diberi alas dan
tempat penyangga punggung
serta leher.
SOLUSI ....
GERAKAN BERULANG
Gerakan yang berulang-ulang ini
akan menimbulkan ketegangan pada
syaraf dan otot yang berakumulatif.
Dampak resiko ini akan semakin
meningkat apabila dilakukan dengan
postur/posisi yang kaku dan
penggunaan usaha yang terlalu
besar. Contoh : pada saat kaki
penjahit menggenjot mesin jahit.
Solusi
•Pedal hendaknya diletakkan pada tempat yang
nyaman, biasanya ditengah antara bagian depan
dan bagian belakang bangku, meskipun mungkin
berbeda antara satu operator dengan yang lainnya.
Bila pedal diletakkan terlalu dekat dengan bagian
depan, kursinya harus agak ditarik kebelakang,
menyebabkan penjahit duduknya agak menjauh
dari sandaran kursi.
Lanjutan...
Pijakan lutut harus diletakkan sedemikian rupa sehingga
lutut dapat memakainya. Bila diletakkan pada tempat
yang tidak tepat, sebetulnya pijakan tersebut dioperasikan
oleh pinggul. Ini berarti kaki harus banyak bergerak dan
akan menimbulkan rasa capek. Bila mesinnya disesuaikan
dengan pijakan kaki bukan pijakan lutut, harus
ditempatkan sedekat mungkin dengan pedal dan benar-
benar setingkat.
Posisi yang benar
POSTUR STATIS
Pada waktu diam, dimana pergerakan yang tak berguna terlihat,
pengerutan supplai darah, darah tidak mengalir baik ke otot.
Berbeda halnya, dengan kondisi yang dinamis, suplai darah
segar terus tersedia untuk menghilangkan hasil buangan melalui
kontraksi dan relaksasi otot.
Pekerjaan kondisi diam yang lama mengharuskan otot untuk
menyuplai oksigen dan nutrisi sendiri, dan hasil buangan tidak
dihilangkan. Penumpukan Local hypoxia dan asam latic
meningkatkan kekusutan otot, dengan dampak sakit dan letih.
1. Duduk yang terlalu lama
mengharuskan otot untuk
menyuplai oksigen dan nutrisi
sendiri, dan hasil buangan
tidak dihilangkan.
Penumpukan Local hypoxia
dan asam latic meningkatkan
kekusutan otot, dengan
dampak sakit dan letih.
Solusi
• Penjahit sesekali melakukan releksasi.
Kursi dibuat senyaman mungkin
seperti jok yang empuk.
• Menggunakan kursi yang terdapat
bantalan.
• Tinggi kursi disesuaikan dengan tinggi
penjahit dan tinggi mesin jahit.
Suhu Ekstrem
• Suhu ekstrem dapat menyerang penjahit,penjahit
rumahan,konveksi dan penjahit keliling.
• Tekanan udara panas dari panas, lingkungan yang lembab
dapat menurunkan seluruh tegangan fisik tubuh dan akibat
di dalam panas kelelahan dan heat stroke. Begitu juga
dengan pencahayaan yang inadekuat dapat merusak salah
satu fungsi organ tubuh, seperti halnya pekerjaan menjahit
yang didukung oleh pencahayaan yang lemah
mengakibatkan suatu tekanan pada mata yang lama-lama
membuat keruasakan yang bisa fatal.
PENJELASAN
• Penjahit rumahan dan konveksi : Pada penjahit rumahan suhu
ekstrem dapat dihasilkan dari ruangan yang lembab sehingga
menyebabkan panas pada ruangan tersebut. Akibatnya
penjahit cepat kelelahan dan pekerjaan menjadi kurang
maksimal.
•Penjahit keliling : pada penjahit keliling suhu ekstrem tersebut
dihasilkan dari panas lingkungan yang ada disekitar penjahit,
terutama panas dari sinar matahari. Akibatnya penjahit cepat
kelelahan dan heat stroke, sehingga pekerjaan menjadi
terganggu.
Solusi
• Untuk penjahit rumahan dan konveksi : ruangan dibuat sesuai
dengan jumlah orang yang bekerja dalam ruangan tersebut,
perbanyak jumlah ventilasi agar terdapat sirkulasi udara yang
baik.
• Untuk penjahit keliling : seharusnya jika bekerja di luar ruangan
menggunakan payung atau topi sebagai penutup kepala, agar
terhindar dari sinar matahari langsung. Ketika menjahit diluar
ruangan sebaiknya di tepat yang teduh seperti dibawah pohon
agar tidak terkena terik matahari.
GETARAN
• Getaran ini terjadi ketika spesifik
bagian dari tubuh atau seluruh tubuh
kontak dengan benda yang bergetar
seperti menggunakan mesih jahit.
• Pada beberapa alat dan kendaraan
di usaha ini terdapat bahaya getaran
yang mungkin bisa berefek jika
diterima selama berahun-tahun yaitu
getaran dari mesin jahit.
Solusi
Pada meja mesin jahit sebaiknya ditambahkan karet atau busah
untuh meredam getaran yang disebabkan mesin jahit.
Penjahit menggunakan sepatu atau sendal yang beralas karet
Penjahit menggunakan sarung tangan selain untuk meredam getaran sarung tangan juga berfungsi sebagai pelindung tangan
dari tusukan jarum atau goresan gunting.
PSIKOSOSIAL
•Bahaya psikologi adalah bahaya yang dapat
menyebabkan kondisi psikologi pekerja tidak baik yang
berpengaruh terhadap pekerjaan, seperti stress karena
kelebihan beban kerja atau rekan kerja, dll.
•Contohnya Pada penjahit jika pesanan sudah terlalu banyak dan
pelanggan sudah berdatangan untuk mengambil pesanannya
dapat menjadi beban dan stress tersendiri bagi penjahit.
• Lamanya waktu bekerja sehingga para penjahit kelelahan dan
dapat menyebabkan hasil jahitan yang kurang maksimal
akibatnya penjahit mendapatkan kritik dari konsumen.
• Ketidak harmonisan hubungan antara para pekerja dapat
menyebabkan penurunan kualitas jahitan.
• Pendapatan yang tidak menentu dikarenakan penjahit tidak
setiap hari mendapat pesanan.
KESIMPULAN
Para penjahit bekerja berdasarkan proses penjahitan yang dilakukan.
Tidak jarang pekerja tersebut harus duduk dalam jangka waktu yang
cukup lama. Mesin jahit yang digunakan juga sama sekali tidak
disesuaikan dengan kebutuhan ergonomis penjahit. Ukuran mesin
jahit yang lebih besar jika dibandingkan ukuran tubuh penjahit
menjadi suatu kendala yang kerap kali menimbulkan keluhan berupa
kram-kram dan rasa tidak nyaman di daerah punggung. Selain itu,
kursi yang disiapkan juga tanpa sandaran untuk relaksasi. Namun
tampak beberapa pegawai mengatasi masalah tersebut dengan
bantalan yang digunakan sebagai alas duduk atau melakukan
relaksasi dengan sekali-kali berdiri.
Pada sikap sikap duduk ergonomis, tinggi kursi lebih
rendah dari panjang tungkaibawah, sehingga dapat menambah
penekanan pada kaki saat bekerja. Pengarahantenaga kerja
diperlukan untuk menggerakkan mesin jahit, sehingga
produktivitasmeningkat. Sedangkan pada sikap duduk non
ergonomis, dimana tinggi kursi lebihtinggi dari panjang tungkai
bawah, sehingga kaki dalam keadaan menggantung. Halini akan
menyebabkan terjadinya pengarahan tenaga kerja yang lebih
besar dan akanmempercepat kelelahan sehingga produktivitas
menurun.