1
PENANGANAN STUNTING TERINTEGRASI
Di INDONESIA
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan
16 Oktober 2018
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
Beban Ganda Permasalahan Gizi di Indonesia
Sebanyak 159 juta anak stunting di seluruhdunia– 9 juta dari mereka tinggal di Indonesia
Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang mengalami beban
ganda permasalahan gizi
(Global Nutrition Report,2014)
Balita Pendek (Stunting)
12.1
Balita Kurus(Wasting)
11.9
Balita Gemuk (Overweight)
28.9
Kegemukan pada Penduduk >18 th
37.1
Anemia pada Ibu Hamil
37.2
Sumber: Riskesdas 2013
2
3
BESARAN MASALAH KEKURANGAN
GIZI DI INDONESIA
4
PENYEBAB & DAMPAK :
Dampak Stunting
4
Perkembangan Otak
Anak StuntingPerkembangan Otak
Anak Sehat
Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus)
Hambatan perkembangan kognitif dan motorik
Gangguan metabolik pada saat dewasa risiko penyakit
tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung)
Sumber:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing
Gains in Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World BankGroup
• www.GlobalNutritionSeries.org
Kesehatan Ekonomi
Rp
Rp
Potensi kerugian ekonomi
setiap tahunnya: 2-3% dari GDP
Jika PDB Indonesia
Rp 10.000 Triliun,
Potensi Kerugian
Rp 200-300 Triliun/tahun
Potensi keuntungan
ekonomi dari investasi
penurunan stunting
di Indonesia:
48 kali lipat
The Worldbank, 2016
Hoddinott, et al, 2013International Food Policy Research Institute
Upaya Pemerintah
Gerakan 1000 HPK(Rencana Aksi Nasional-Pangan dan Gizi) 2011-2015.
Perpres No. 42 tahun 2013 tentangGerakan Nasional PercepatanPerbaikan Gizi
Perpres83/2017 tentangKebijakanStrategisPangan dan Gizi
PercepatanPerbaikan Gizi
6
Komitmen Nasional & Global dalam Percepatan Perbaikan Gizi
RPJMN 2015 –2019Rencana PembangunanJangka
7
Menengah Nasional
RKP2018Rencana KerjaPemerintah
WHA2025World HealthAssembly
SDGs2030Sustainable Development Goals
RAN-PG2015 –2019
Rencana Aksi Nasional Pangan & Gizi
GERMASGerakan Masyarakat
Hidup Sehat
SUNGLOBALRoadmap 2016 -2020
8
Konsep Penanggulangan Stunting
AgendaGerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi 2017-2019
Penguatankoordinasilintas sektor
Pengembangan Program Gizi Spesifik
dan Sensitif yang Terbukti Efektif
Membangun pangkalan data
percepatan perbaikangizi
1.
Advokasi, Kampanye,
Sosialisasi dan KIE Perubahan
Perilaku
2. 3. 4.
9
IsuStrategis
• Advokasi kepada pimpinan
pusat & daerah serta tokoh
masyarakat
• Sosialisasi kepada Pengelola
Program
• Kampanye kepada
masyarakat luas
• KIE perubahan perilaku
• Penguatan koordinasi lintas
sektor
• Penyesuaian GugusTugas
Gernas
• Komunikasi &koordinasi
Pemerintah & Non-
Pemerintah
• Komunikasi & koordinasi di
tingkat daerah
• Penguatan intervensi gizi
spesifik (kesehatan)
• Penguatan intervensi gizi
sensitif (non-kesehatan)
• Pengembangan model
terintegrasi
• Pengembangan database gizi
• Pengembangan sistem
informasi (dashboard)
• Monitoring, evaluasi,dan
surveilans
12
Logical FrameworkIntervensi Pencegahan Stunting Terintegrasi
1
2
EnablingFactor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan
Stunting
Program Intervensi Efektif Intermediate
Outcome
• Perbaikan Gizi
Masyarakat
• PKGBM
• GSC
• PKH
• PAUD-GCD
• PAMSIMAS
• SANIMAS
• STBM
• BKB
• KRPL
• UKS
• KegiatanLain
Remaja Putri
Bumil & Busui:
• Anemia
• BBLR
• ASIEksklusif
Baduta:
• Diare
• Gizi buruk
• KecacinganPelayanan
kesehatan,
dan
kesehatan
lingkungan
Konsumsi
Gizi yang
Adekuat
Pola Asuh
yangtepat
Tablet Tambah Darah
(remaja putri, catin, bumil)
ASIEksklusif
Makanan Pendamping-ASI
Suplemen gizi mikro
(Taburia)
Suplemen gizi makro
(PMT)
Tata Laksana Gizi
Kurang/Buruk
Suplementasi vit.A
Garam beryodium
Air bersih, sanitasi, dan
cuci tangan pakaisabun
Pemberian obat cacing
Bantuan Pangan Non-Tunai
13
• Suplementasi gizi makro dan mikro
(TTD, Vitamin A, taburia)
• ASI Eksklusif, MP-ASI
• Fortifikasi
• Kampanye gizi seimbang
• Kelas ibu hamil
• Obat cacing
• Penanganan kekurangan gizi
• JKN
Intervensi Gizi Spesifik (Kemkes) Intervensi Gizi Sensitif
Enabling Factors
• Kemenko PMK
• Bappenas
• Kemdagri (NIK, akta lahir, APBD)
• Kemendes PDTT (Dana Desa)
• Kemenkeu (Sistem Insentif)
Kem PU&PR
Kemdikbud
Kemperin Kemtan
BPOM
Bimbingan Perkawinan
Kemsos
BKKBNKesehatan reproduksi,
Bina Keluarga BalitaKemenag
KKPPPPA
Desa Pangan Aman
Fortifikasi
Air bersih dan sanitasi
Ketahanan pangan
PAUD
Fortifikasi
Bantuanpangan non tunai, PKH
Strategi Utama Penurunan Stunting: Pendekatan Multisektor dan Intervensi Terintegrasi
Pelayanan RamahAnak
Pemasaran &Promosi HasilKelautan
Upaya Penanggulangan Stunting
14
PolaMakanPolaAsuh Air Bersih &
Sanitasi
• Pemberian pengetahuan tentang
kesehatan & gizi
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
• ASI eksklusif selama 6 bulan
• Melanjutkan menyusui sampai usia 2
tahun atau lebih & pemberianMP-ASI
• Layanan kesehatan yang baik seperti
posyandu, imunisasi
• Pemberian makanan sesuai pola Isi
Piringku• Air Bersih
• Jamban Keluarga
• Cuci Tangan Pakai Sabun
Sumber: Kemenkes, 2017
KOMPONEN ISIPIRINGKU
Tantangan dalam Upaya Intervensi Penurunan Stunting
Komitmen & DukunganKomitmen dan dukungan berkelanjutan dari pimpinan tertinggi untuk memprioritaskan pembangunan gizi
IntegrasiIntegrasi kegiatan intervensi sensitif terhadap perbaikan gizi
Multi SektoralPendekatan multi-sektoral yang efektif
BerbasisHasilMenerapkan pendekatan berbasis hasil
PendidikanGiziMelaksanakan pendidikan gizi berbasis perubahan perilaku (Behavioral Change Communication)
Program Berbasis MasyarakatBerfungsinya program gizi berbasismasyarakat
Monitoring yangEfektifEfektifnya monitoring sosial
13
Harapan Untuk Peserta
1.
Penerapan StrategiBCCMengkomunikasikan dan mendidik masyarakat agar dapat mengkonsumsi susu secara tepat guna dan tepat sasaran
2.Kerjasama Antar Stakeholders
Menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat,Pemda, OMS,
filantropi dan bisnis, donor, akademisi, dll dalampercepatan
perbaikan gizi
4.
Social Monitoring
Melakukan pengawasan
terhadap peredaran dan
implementasi regulasi terkait
pemasaran susu formula
3.
PeningkatanKapasitas
Mendukung peningkatan kapasitas di tingkatpusat dan daerah, termasuk pada tenaga
pengelola program, tenaga kesehatan, dll, mengenai regulasi konsumsi susu
14
15
Intervensi Gizi-Spesifik Intervensi Gizi-Sensitif
1. Ibu Hamil
a) Makanan Tambahan
b) Suplemen FE
c) Garam Beriodium
d) Pencegahan kecacingan
e) Perlindungan dari malaria
2. Ibu menyusui dan bayi berusia 0-6 bulan
a) Promosi Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
b) Promosi ASI Ekslusif
c) Melahirkan dengan bantuan tenaga
kesehatan
d) Imunisasi Dasar
e) Promosi dan Pemantauan Bulanan Tubuh-
kembang anak
3. Ibu meyusui dan bayi berusia 6-23 bulan
a) ASI Lanjutan dan Makanan Pelengkap
b) Pencegahan Kecacingan
c) Suplemen seng
d) Tablet Tambah Darah (TTD)
e) Imunisasi Lengkap
f) Perlindungan dari malaria
g) Pencegahan diare
h) Pengelolaan penyakit anak yang
terintegrasi (Integrated Management of
Child Illness atau IMCI)
i) Peningkatan Fortifikasi Makanan
j) Penyediaan Konseling Gizi
1. Akses air minum yang aman
2. Akses sanitasi yang layak
3. Akses terhadap fasilitasi kebersihan
4. Penyampaian Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
5. Penyampaian Jaminan Persalinan (Jampersal)
6. Penyediaan konseling untuk orang tua
7. Penyediaan akses pendidikan dasar untuk semua
8. Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi
remaja
9. Penyediaan bantuan rumah untuk rumah tangga
miskin
10. Meningkatkan ketahanan pangan bergizi
Intervensi Prioritas
16
Kabupaten PrioritasMulai di 100 kabupaten prioritas pada 2018
Dengan program yang ada dan bantuan teknisCakupan Lengkap
pada tahun 2021
2019
Perluas hingga 160
Kab/Kota
2020
Perluas hingga 390
Kab/Kota
2021
Perluas hingga 514
Kab/Kota
Propinsi:
Kabupaten/Kota:
Kecamatan:
Desa:
Jumlah Anak
Stunted:
34
100
1,891
21,888
3.1 million
100 KABUPATEN/KOTA SASARAN KEGIATAN STUNTING
1. ACEH TENGAH2. PIDIE3. LANGKAT4. PADANG LAWAS5. NIAS UTARA6. GUNUNG SITOLI7. PASAMAN8. PASAMAN BARAT9. ROKAN HULU10. KERINCI11. OGAN KOMERING ILIR12. KAUR13. LAMPUNG SELATAN14. LAMPUNG TIMUR15. LAMPUNG TENGAH16. BANGKA BARAT17. NATUNA
SUMATERA
1. KEPULAUAN SERIBU
2. BOGOR3. SUKABUMI4. CIANJUR5. BANDUNG6. GARUT7. TASIKMALAYA8. KUNINGAN9. CIREBON10. SUMEDANG
JAWA - BALI
11. INDRAMAYU12. SUBANG13. KARAWANG14. BANDUNG BARAT15. CILACAP16. BANYUMAS17. PURBALINGGA18. KEBUMEN19. WONOSOBO20. KLATEN
21. GROBOGAN22. BLORA23. DEMAK24. PEMALANG25. BREBES26. KULON PROGO27. TRENGGALEK28. MALANG29. JEMBER30. BONDOWOSO
31. PROBOLINGGO32. NGANJUK33. LAMONGAN34. BANGKALAN35. SAMPANG36. PAMEKASAN37. SUMENEP38. PANDEGLANG39. GIANYAR
17 KAB/KOTA PRIORITAS
39 KAB/KOTA PRIORITAS
1. LOMBOK BARAT2. LOMBOK TENGAH3. LOMBOK TIMUR4. SUMBAWA5. DOMPU6. LOMBOK UTARA7. SUMBA BARAT8. SUMBA TIMUR9. TIMOR TENGAH
SELATAN10. TIMOR TENGAH
UTARA
NUSA TENGGARA
11. ALOR12. LEMBATA13. NGADA14. MANGGARAI15. ROTE NDAO16. SUMBA TENGAH17. SUMBA BARAT
DAYA18. MANGGARAI
TIMUR19. SABU RAIJUA
19 KAB/KOTA PRIORITAS
1. KETAPANG2. BARITO TIMUR3. HULU SUNGAI
UTARA4. PENAJAM PASER
UTARA5. MALINAU
KALIMANTAN
5 KAB/KOTA PRIORITAS
1. BOLAANG MONGONDOW UTARA
2. BANGGAI3. ENREKANG4. BUTON5. BOALEMO6. GORONTALO7. MAJENE8. POLEWALI MANDAR9. MAMUJU
SULAWESI
9 KAB/KOTA PRIORITAS
1. MALUKU TENGAH2. SERAM BAGIAN BARAT3. HALMAHERA SELATAN4. SORONG SELATAN5. TAMBRAUW6. JAYAWIJAYA7. TOLIKARA8. NDUGA9. LANNY JAYA10. DOGIYAI11. INTAN JAYA
MALUKU - PAPUA
11 KAB/KOTA PRIORITAS
17
PROGRAM PENANGGULANGAN STUNTING
PENAJAMAN PROGRAM SEKTORAL PEMERINTAH YANG SEJAK
PERENCANAANNYA TELAH MENETAPKAN LOKUS PENANGGULANGAN STUNTING
MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN SOSIALISASI DAN EDUKASI POLA
HIDUP SEHAT BAGI SETIAP INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
18
19
20
SINERGI PENANGANAN STUNTING
MASYARAKATKEMENTERIAN
PEMERINTAH PUSAT/DAERAH
KEGAGALAN PENANGANAN STUNTING AKAN BERDAMPAKPADA KUALITAS SDM INDONESIA DI MASA DEPAN
21
22
LOKUS DAERAH PELUNCURAN STUNTING TERINTEGRASI
Lokus Daerah Peluncuran Stunting terintegrasidi Provinsi Jawa Barat
No Kab/Kota Kecamatan Desa
1 Bogor Sukaraja Sukatani
Sukamakmur Pabuaran
Leuwiliang Cibeber 1
Cibungbulang Cibatok 2
Cigudeg Banyu Resmi
Caringin Cimande, Pasir Buncir, Tangkil
Kelapa Nunggal leuwikaret
Sukajaya Sukamulih
2. Sukabumi Pelabuhan Ratu Pasirsuren
Bantargadung Bantargadung, Mangunjaya,Bojonggaling, Limunsnunggal, Bantargebang, Boyongsari
Cidahu Pondok Kaso Tengah, Cidahu
Kebonpedes kebonpedes23
Lokus Daerah Peluncuran Stunting terintegrasidi Provinsi Jawa Tengah
No Kab/Kota Kecamatan Desa
3. Klaten Prambanan Sanggrahan, Randusari
Jogonalan Titang, Sumyang, Granting
Pedan Ngaren
Delanggu Butuhan
Polanharjo Keprabon
Jatinom Tibayan
Kalikotes Gemblegan
4. Grobogan Karangrayung Termas
Toroh Sindrurejo
Geyer Rambat, Juworo, Karang Anyar, Geyer,
Ledokdalam
Pulokulon Sidorejo, Karangharjo
Grobogan Putatsari24
25
No Kab/Kota Kecamatan Desa
5. Nganjuk Ngetos Mojoduwur
Berbek Patranrejo, Sumber Urip
Pace Bodor
Nggronggot Cengkok, Mojokendil
Tanjunganom Sumberkepuh
Wilangan Sukaharjo
Jatikalen Perning, Lumpang Kuwik
6. Lamongan Modo Nguwok
Ngimbang Ganggantingan
Babat Datinawong
Pucuk Plososetro
Karangbinangun Palangan
Glagah Glagah, Konang, Panggang, Wonorejo, Karangturi
Lokus Daerah Peluncuran Stunting terintegrasidi Provinsi Jawa Timur
26
No Kab/Kota Kecamatan Desa
7. Bali Gianyar Lebih, Siangan
Tampaksiring Sanding, Manukaya
Ubud Lodtunduh, Singekerta
Tegalilalang Kedisan, Pupuan,Taro
Payangan Beresela
Lokus Daerah Peluncuran Stunting terintegrasidi Provinsi Bali
T E R I M A K A S I H