Download - Kenakalan Remaja Dalam Hal Mencontek
Kenakalan Remaja Dalam Hal Mencontek
Oleh:
Sardan Afghani K2309068
Pendidikan Fisika FKIP UNS
Lirik kanan, lirik kiri, tengok depan, tengok belakang, buka catatan kecil, lempar
kertas kecil saat ujian atau yang biasa kita sebut dengan mencontek sudah hal yang
lazim di kalangan pelajar kita. Mencontek merupakan aktivitas curang dan termasuk
bentuk kenakalan yang sering terjadi ketika dalam kelas sedang berlangsung ujian,
ulangan, tes dan semacamnya. Hal tersebut dilakukan karena dengan alasan ingin
mendapatkan hasil atau nilai yang memuaskan atau mungkin karena situasi terjepit saat
ujian atau test di dukung dengan belum mempersiapkan test dengan belajar. Dan bisa
jadi hal tersebut dilakukan karena rasa kurang percaya diri terhadap usahanya.
Mencontek biasanya mulai lazim dilakukan pelajar ketika mereka menginjak
sekolah menengah bahkan sampai mahasiswa. Pada usia ini atau menginjak remaja
biasanya pola pikir kreatif mulai berkembang, di sekolah juga sudah mulai mendapatkan
materi yang sulit untuk dipahami sedangkan mereka mulai malas untuk
mempelajarinya. Mereka berusaha untuk mencari cara bagaimana mendapatkan nilai
bagus tanpa harus belajar, yaitu dengan jalan mencontek. Pemikiran kreatif mereka
menjadi tergiring pada hal negatif untuk mencari cara agar bisa mencontek dan tidak
ketahuan.
Padahal mencontek punya dampak buruk bagi pelakunya. Dampak buruk ini ada
yang langsung dirasakan akibatnya, tapi ada juga dampak yang sifatnya jangka panjang.
Mencontek memiliki dampak buruk diantaranya yaitu:
1. Malas belajar . Orang yang suka mencontek tidak akan punya motivasi belajar yang
tinggi. Mereka justru semakin malas belajar dan mengandalkan contekan ketika
menghadapi ujian. Akibatnya sangat jelas, pelajar dan mahasiswa seperti ini
mungkin bisa dapat nilai bagus tapi pasti tidak bisa menguasai ilmu yang seharusnya
mereka tahu.
2. Biasa bohong . Mencontek memerlukan kebohongan untuk mensukseskan misinya.
Orang yang biasa mencontek akan biasa pula berbohong. Mereka menjadi orang
yang terbiasa tidak jujur kepada diri sendiri dan orang lain. Tentu kebiasaan bohong
ini akan sangat berbahaya karena mereka bisa menjadi orang yang tidak dipercaya
perkataan dan perbuatannya.
3. Menghalalkan segala cara . Apapun akan dilakukan oleh orang yang biasa
mencontek. Mereka akan mencari segala macam cara agar bisa mencontek dengan
sukses. Cara halus dan kasar pun akan mereka lakukan. Bahayanya sikap
menghalalkan segala cara ini bisa menjadi kebiasaan.
4. Menular . Ada yang mengibaratkan mencontek itu dengan penyakit yang bisa
menular ke semua orang. Jika melihat teman sekelasnya bisa mencontek, tetangga
kiri dan kanannya pun pasti akan mengikuti. Kebiasaan buruk ini pun menular dan
menyebar ke seantero kelas. Bahkan bisa juga menular ke kelas lain.
5. Tidak percaya diri . Tukang nyontek itu orang yang tidak percaya diri. Semakin
sering dia mencontek, semakin berkurang rasa percaya dirinya untuk bisa
mengerjakan sendiri. Setiap orang sebenarnya memiliki kemampuan untuk
menerima pelajaran. Sayangnya sebagian orang ada yang malas menggunakan
kemampuannya itu.
Dampak buruk mencontek lebih besar dari itu sebenarnya. Perilaku mencontek
dengan segala dampak buruknya bisa menjadi kebiasaan di luar sekolah atau kampus.
Mereka akan menjadi orang yang malas, suka bohong, menghalalkan segala cara, tidak
percaya diri dan menjadi contoh yang buruk bagi teman-temannya.
Dampak menyontek bagi masa depan :
1. Menjadikan generasi penerus pemalas.
2. Memunculkan sikap tidak sportif dalam kompetisi.
3. Menjadi bodoh walaupun nilai bagus /meningkatkan kebodohan.
4. Mnurunan kualitas sumber daya manusia.
5. Terbentuk kepribadian yang tidak jujur.
6. Berdosa di hadapan Tuhan YME.
Kemudian dalam cara menconteknya pun semakin lama semakin beragam dan
canggih. Kalau di zaman dulu contekan hanya ditulis di kertas kecil atau di buat coretan
di atas meja. Sekarang contekan cukup dikirim melalui sms. Bukan hanya ulangan
harian, semesteran bahkan ujian nasional pun tidak luput dari upaya contek mencontek.
Parahnya lagi ditingkat mahasiswa, skripsi yang dibuat pun hasil mencontek.
Berikut contoh cara-cara lama dan baru dalam mencontek:
1. Mencontek dengan membuat catatan kecil
Mencontek dengan cara ini adalah mencontek yang biasa digunakan sejak dulu
sampai sekarang. Dalam perkembangannya kerta tidak lagi jadi alternatif media
catatan kecil, tapi bisa lewat bagian tubuh yang sering tetutup baju. Cara ini
mungkin yang paling baik dari cara mencontek yang lain karena setidaknya ketika
membuat catatan kecil ini dia juga ikut belajar.
2. Mencontek dengan buku pelajaran atau catatan harian
Mencontek dengan cara ini sekarang sudah mulai ditiggalkan, karena lebih sering
ketahuan oleh guru atau pengawas ujian. Tapi untuk pengembangan dari cara ini
juga tidak kalah kreatif, lihat saja gambar di atas.
3. Mencontek teman sekelas
Cara mencontek ini biasanya dilandasi dengan rasa solidaritas antar teman. Tapi
solidaritas disini hanya akan membawa dampak negatif pada masa depan.
4. Mencontek melalui media digital.
Media digital sekarang ini sudah sangat canggih dan perlu diwaspadai penggunaan
negatifnya seperti untuk mencontek.
Gambar diatas terlihat pelajar yang mencontek lewat laptop. Laptop
merupakan alat yang perlu diwaspadai penggunaannya dalam mencontek, karena
disamping bisa digunakan untuk membaca buku elektronik laptop juga bisa
digunakan untuk berselancar ke internet utuk mencari materi-materi yang bisa
digunakan untuk menjawab ketika ujian. Apalagi sekarang sudah ada laptop atau
komputer dalam bentuk tablet yang sangat tipis yang bisa diselipkan dimana saja
agar tidak ketahuan.
Handphone juga yang paling diwaspadai pemakaiannya untuk
mencontek, selain lebih kecil handphone sekarang ini juga hampir sama
canggihnya dengan laptop dan computer tablet. Handphone memiliki fasilitas
SMS yang biasanya digunakan oleh pelajar untuk mengirim jawaban tes objektif
atau essay ke teman lain saat tes, tapi handphone sekarang ini memiliki fitur-
fitur yang canggih yang dapat dimanfaatkan untuk mencontek, yaitu seperti
kamera yang bisa digunakan untuk memotret jawaban yang panjang dan dapat
dikirimkan lewat fasilitas MMS atau media koneksi pada handphone tersebut
seperti infra merah, bluetooth, NFC dan lain-lain. Entah cara apalagi yang
nantinya akan dilakukan untuk mencontek terkait pemanfaatan perkembangan
teknologi, mungkin akan lebih kreatif dan inovatif lagi.
Ketika orang mencontek pasti ada ciri-ciri atau karakteristik yan bisa dilihat
untuk mengindikasikan bahwa orang tersebut akan segera mencontek atau sedang
mencontek. Berikut ciri atau karakteristik pelajar dan mahasiswa yang sedang
mencontek, dimana asumsi mencontek ini bisa dari mencontek lembaran, kertas atau
bahkan buku yang berisi jawaban yang sudah disediakan. Bisa juga mencontek dari
kawannya yang lain.
1. Duduknya gelisah Pada dasarnya, setiap kegiatan yang tidak baik akan berdampak
pada hati, yaitu muncul rasa gelisah dan takut kalau2 tingkah lakunya ketahuan.
2. Tengok sana tengok sini Orang yang tidak optimis, dengan alasan apapun, akan
selalu dan berusaha mengandalkan orang lain. Tidak percaya dengan kemampuan
dia sendiri. Tentu saja harus tetap tawakal kepada Tuhan YME.
3. Kepala menunduk terus menerus . Kepala menunduk terus menerus, bisa jadi di
bawah si siswa tersebut ada contekan. Sehingga dia dengan tenangnya
memindahkan tulisan jawaban dari sumber contekan ke kertas jawaban dia. Namun
sekali lagi, bisa juga ketiduran karena ngantuk/stress.
4. Suka melihat ke arah dosen/guru/pengajar secara berkesinambungan. Siswa seperti
ini sedang mencari-cari peluang dosen/guru/pengajarnya lengah. Jika lengah maka
dia bersiap-siap untuk mencontek.
5. Ramai / berbicara secara kontinyu, dimana suasana kelas seharusnya dalam keadaan
tenang Kalau siswa sedang gugup, mau menjawab sendiri dia tidak bisa, dia akan
mencoba bertanya pada kawannya. Sementara kawannya juga sedang sibuk
mengerjakan ujian serta takut ketahuan memberi contekan pada kawannya, kadang
si siswa banyak diam. Siswa pencontek dengan gigihnya mencari perhatian si kawan
yang mau dia contek jawabannya, sambil terus-menerus memanggil namanya.
6. Terlalu diam (hampir tidak bergerak) Diam yang terus-terusan bahkan hampir tidak
bergerak, kemungkinan dia dengan asyik atau tenangnya mencontek.
Solusi agar kebiasaan curang (mencontek) bisa berkurang:
a. Bagi pelajar:
1. Belajar sungguh-sungguh. Belajar harus dilakukan, tidak boleh tidak. Semakin
sering belajar, semakin banyak ilmu yang tersimpan di memori otak.
2. Belajar tidak harus saat akan ujian saja tapi bisa jauh-jauh hari atau secara rutin.
3. Yakin pada diri sendiri dan membangun karakter yang kuat agar tidak
mencontek. Jangan terpengaruh oleh lingkungan sekitar atau teman-teman
4. Tawakal kepada Tuhan YME yakin hanya kepada Tuhan YME yang maha
berkehendak. Setelah kita berikhtiar, serahkan segala sesuatunya pada Tuhan
YME. Ikhtiar yang baik adalah ikhtiar yang tidak melalaikan kita dari
melaksanakan perintah Tuhan YME.
5. Bersyukur jika mendapat nilai baik dan sabar jika mendapat nilai yang tidak
diharapkan. Selalu berusaha gar menjadi lebih baik bila mendapat nilai yang
jelek.
b. Bagi pengajar:
1. Seorang pengajar harus pintar dalam memotivasi peserta didiknya agar selalu
bertindak jujur dalam segala hal, terutama dalam ujian.
2. Sebelum mulai ujian pengajar sebaiknya menyingkirkan benda-bendayang
berpotensi untuk digunakan peserta didiknya untuk mencontek. Hal ini bisa
dilakukan seperti meminta siswa untuk membawa tas kedepan kelas,
menyingkirkan benda-benda di meja yang tidak berguna waktu ujian, mematikan
HP kemudian meminta dikumpulkan ke depan, dan pengajar berkeliling ke
tempat-tempat siswa untuk mengeceknya kembali.
3. Pengajar sebaiknya belaku tegas saat ada peserta didiknya yang mencontek,
mungkin bisa dengan sanksi yang memberatkan, agar siswa tidak
mengulanginya lagi.
4. Pengajar juga harus peka terhadap gerak gerik peserta didik yang sekiranya akan
mencontek, sehingga bisa dilakukan tindakan preventif atau mencegah, seperti
mendekatinya atau menegur.
5. Pengajar tidak boleh asing dengan teknologi, karena perkembangan teknologi
juga mempengaruhi tingkat kreativitas dan inovasi dalam mencontek peserta
didik.
Marilah kita hentikan kebiasaan mencontek dari sekarang, dimulai dari diri kita
sendiri.Perilaku mencontek dengan segala dampak buruknya bisa menjadi kebiasaan di
luar sekolah atau kampus. Mereka yang sering mencontek diktakutkan akan menjadi
orang yang malas, suka bohong, menghalalkan segala cara, tidak percaya diri dan
menjadi contoh yang buruk bagi lingkungan.