Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
KENDALA KETERSEDIAAN SDM MEDIK REPRODUKSI NASIONAL &
DAMPAKNYA TERHADAP KECEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DI INDONESIA
Muhammad Agil
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
SEMINAR NASIONALPembiakan Sapi di Indonesia, Tugas Siapa?
Tinjauan Kritis Pembangunan Sapi Potong BerkelanjutanJCC, Balai Sidang Jakarta, 5 Juli 2018
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
PENDAHULUAN
KINERJA UPSUS SIWAB 2017 (data Jan 2017-Maret 2018)Jumlah Sapi di IB: 4.905.881 ekor (by Januari 2018: 1.893
Sapi bunting: 2.186.892 ekor (44,6%)Jumlah anak lahir: 1.051.688 ekor (21,4%, 48%)
https://jateng.antaranews.com/berita/191129/pemerintah-lanjutkan-program-upsus-siwab-pada-2018
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
MANAJEMEN REPRODUKSI Manajemen Pemeliharaan Kualitas dan kuantitas Pakan
EFISIENSI REPRODUKSI TINGGI
POPULASI SAPI MENINGKAT
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Manajemen Reproduksi
Tata laksana tindakan penanganan reproduksi dari
PRE PUBERTAS KELAHIRAN
Baik pada INDUK dan ANAKINDUK Tindakan Pengamatan Berahi & Penanganan Gangguan Rep Tindakan Pembiakan Tindakan Pre- & Post- PartusANAK Tindakan pre- & post-Natal Tindakan pre- & post-Weaning Tindakan pada sapi dara sd siap kawin
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Manajemen Reproduksi BAIK !!!
Kesehatan Reproduksi PRIMA !!!
Efisiensi Reproduksi Meningkat
Populasi SAPI Meningkat
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Peningkatan Populasi Sapi dapatTercapai dengan Cepat apabila
EFISIENSI REPODUKSI EXCELLENT
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Efisiensi Reproduksi EXCELLENT dapat Tercapai APABILA
SDM yang handal, profesional dan ahli dalam bidangMEDIK RERODUKSI
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Pencapaian Efisiensi Reproduksi EXCELLENTdipengaruhi oleh:
1. Diagnosa Estrus Tepat2. Diagnosa dan Penanganan Gangguan Reproduksi Tepat3. Pelaksanaan Inseminasi Buatan Baik dan Benar4. Diagnosa Kebuntingan Tepat5. Penanganan Post Partus Baik dan Benar6. Penanganan Sapi-sapi Weaning dan Yearling Baik dan Benar
Medik Reproduksi dan Husbandry Baik dan Tepat
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
• Pengamatan gejala berahi harus dilakukan secara intensivselama 24 jam
• Pengamatan sebaiknya dilakukan 4 kali dalam 24 jam, pada pagi (6-7 AM), siang (11-12 AM), sore (4-5 PM), danmalam (9-10 PM)
• Gejala utama yang tepat sebagai gejala berahi untukpenentuan waktu kawin/IB adalah gejala”Diam Dinaiki” atau “Keluar Lendir Jernih dan Encer”
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Waktu Saat Sapi Betina Menunjukkan Gejala“Standing Heat”
Waktu % Jumlah Betina“Standing Heat”
06.00 AM – 12.00 siang 26,0
12.00 siang – 06.00 PM 18,1
06.00 PM – Midnight 26,9
Midnight – 06.00 AM 26,0
Pengamatan berahi/estrus 24 jam 95% sapi oestrusteramati
Pengamatan berahi hanya pada 6 AM dan 6 PM selama 30 menithanya 55% sapi oestrus teramati
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
ALUR PEMERIKSAAN TERNAK BETINA LAIK BREEDING
POPULASI SAPI
BETINA PRODUKTIF
BETINA BUNTING
BETINA TIDAK
BUNTING
Normal , Siklus, Fertil
-CLP/CL periodicum
-Repeat breeder
GangguanReproduksi:
- Endometritis- Hypofungsi
-Cystic
Recheck/dubiuos
PostpartusTreatment
SinkronisasiEstrus
PKB (50-60 d)Manual Perektal
Bunting < 40 d !!! PKB (USG)?
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Ketepatan Obat dan Teknik Pengobatan
1. Pengetahuan dan pemahaman dlm Pemilihan obat yang tepat untuk pengobatan kasus gangguan reproduksi:
• Antibiotika untuk pengobatan infeksi uterus (endometritis dan pyometra) dengan pengobatanIntra Uterin (iu)
-. Tidak menggunakan antibiotika LA atauTetracyclin, dan Oxytetracyclin untuk pengobataniu
-. Pelarut antibiotika untuk infusi intra uterin yang terbaik adalah NaCl fisiologis
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
• Tidak menggunakan preparat antibiotika yang mengandung pelarut : N-methylpyrrolidone, 2-pyrrolidone, N.N-dimethylacetamide, glycerinformal, atau sodium-formaldehid
• Penggunaan dosis dan konsentrasi obat-obatanyang benar dan tepat.
• Rute aplikasi obat yang benar dan tepat
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Penentuan waktu IB yang tepat adalahberdasarkan tanda berahi “Standing
heat” (diam dinaiki)IB dilakukan pada 9-15 jam setelah gejala
“standing heat” teramati
Bukan berdasarkanTanda berahi Abang, Abuh,
Anget (3A) atauBereum, Bareh, Baseh (B3)
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
a. uterina media (kanan & kiri)
os illium kirios illium kanan
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
a. uterina media
Posisi Arteri Uterina Media: FREMITUS
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
Kebutuhan Keahlian SDM Medik Reproduksi:1. Dokter Hewan Medik Reproduksi2. Paramedik3. Asisten Teknik Reproduksi (ATR)4. Tenaga PKB dan Inseminator
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
1. Sangat beragamnya kapasitas dan keahlian SDM2. Jumlah SDM berkualitas terbatas3. Wilayah kerja yang sangat luas dan sulit akses4. Rasio dan kelengkapan satuan tugas dengan
populasi dan luasan area kerja tidak seimbang
Permasalahan di Lapangan
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
1. Penyiapan kualitas SDM Medik Reproduksi yang handal dan dengan keahlian yang tepat
2. Kompisisi Tim Medik Reproduksi yang Sesuai danTepat
3. Rasio antara Populasi Ternak dan Luasan Area Kerjadengan Tim medik Reproduksi yang Tepat
4. Revitalisasi Poskeswan untuk Mendukung KebutuhanPenanganan Reproduksi Ternak yang Sudah Ada
Pemecahan Masalah
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
PENDIDIKAN FORMAL1. Pendidikan Dokter Hewan (Penguatan bidang Medik
reproduksi; Standarisasi Kurikulum dan KapasitasLulusan dalam bidang Medik Reproduksi) ADERVI
2. Pendidikan Diploma Medik Reproduksi (ParamedikReproduksi)
Penyiapan SDM MedikReproduksi
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
PENDIDIKAN Non-FORMAL1. Standarisasi dan sertifikasi lembaga pelatihan Drh
dalam bidang Medik Reproduksi, Paramedik, ATR, PKB dan Inseminator
2. Standarisasi muatan materi ajar dan praktek sertakapasitas keahlian peserta
Bogor Agricultural University (IPB)
www.ipb.ac.id
1. Harus ada Tim Medik Reproduksi yang Lengkap disetiap Wilayah Kerja (Drh, Paramedik, ATR, PKB, Inseminataor)
2. Rasio antara populasi ternak sapi dengan jumlahanggota Tim medik reproduksi yang tepat
KESIMPULAN