Download - Kepada Yth. - RSUD Batara Guru
Perihal : Permohonan kredensial, rincian kewenangan klinis dan
penugasan klinis
Lampiran : 1 Berkas
Kepada Yth.
Direktur RSUD Batara Guru
Di tempat
Dengan hormat,
Dengan ini kami mengajukan permohonan kredensial, rincian kewenangan
klinis dan penugasan klinis.
Sebagai bahan pertimbangan terlampir :
1. Fotokopi SK terakhir
2. Fotokopi ijazah dokter umum dan transkrip nilai
3. Fotokopi ijazah dokter spesialis dan transkrip nilai
4. Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR)
5. Fotokopi Surat Izin Praktek (SIP)
6. Surat Keterangan Berbadan Sehat
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.
Belopa, 28 Desember 2017
Pemohon
dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes
19791216 200604 1 009
KETERANGAN
Keterangan Kemampuan klinis : (1) mengenali gambaran klinis sesuai penyakit (2) membuat diagnosis klinis (3) mendiagnosis klinis dan memberi terapi pendahuluan (4) mampu mendiagnosis sampai menangani secara tuntas
Keterangan Keterampilan klinis : (1) memiliki pengetahuan teoritis (2) pernah melihat atau didemonstrasikan
(3) menerapkan dibawah supervisi (4) mampu melakukan secara mandiri
RINCIAN KEWENANGAN KLINIK DOKTER SPESIALIS ANESTESI
dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes
JENIS PELAYANAN
Permintaan kewenangan klinis
Disetujui kemampuan klinis
1 2 3 4 1 2 3 4
A. Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpa penyulit, risiko pasien rendah, status fisik ASA I dan 2
√
1. Resusitasi Jantung Paru Dasar Basic Life Support = BLS)
√
2. Resusitasi Jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS)
√
3. Tindakan intubasi endotrakeal (oral dan nasal)
√
4. Tindakan anestesi umum √
5. Inhalasi dan intravena √
6. Anestesi bedah digestif √
7. Anestesi bedah urologi √
8. Anestesi bedah ortopedi √
9. Anestesi bedah kebidanan dan ginekologi √
10. Anestesi bedah THT √
11. Anestesi bedah mata √
12. Anestesi bedah gigi/mulut √
13. Anestesi pediatri >1 tahun √
14. Anestesi untuk prosedur diagnostik endoskopi, MRI, CT Scan
√
15. Blok subaraknoid dengan/tanpa kateter √
16. Blok epidural lumbal-thorakal dengan/tanpa kateter
√
17. Blok kombinasi spinal-epidural √
18. Blok kaudal dengan/tanpa kateter √
19. Penanggulangan nyeri paska bedah √
B. Penyakit/masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks namun tidak ada penyakit primer penyerta yang mengancam nyawa (status fisik ASA 1 dan 2)
√
1. Anestesi bedah saraf √
2. Anestesi bedah non jantung dengan kelainan jantung
√
3. Anestesi dengan teknik khusus (mis teknik hipotensi)
√
4. Anestesi pediatri umur <1 tahun √
5. Anestesi intravena total √
6. Blok saraf perifer ekstremitas atas (blok pleksus brakialis dan abang-cabangnya)
√
7. Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok pleksus lumbal dan pleksus sakral beserta cabang-cabangnya)
√
8. Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal blok paravertebral, blok ilioinguinal-iliohipogastrik, blok tranversus abdominal plane, blok
√
KETERANGAN
Keterangan Kemampuan klinis : (1) mengenali gambaran klinis sesuai penyakit (2) membuat diagnosis klinis (3) mendiagnosis klinis dan memberi terapi pendahuluan (4) mampu mendiagnosis sampai menangani secara tuntas
Keterangan Keterampilan klinis : (1) memiliki pengetahuan teoritis (2) pernah melihat atau didemonstrasikan
(3) menerapkan dibawah supervisi (4) mampu melakukan secara mandiri
rektus abdominis)
9. Blok saraf wajah dan kepala (misal : blok scalp, blok saraf tepi cabang Ganglion Gasseri)
√
10. Blok servikal superfisial √
11. Blok mata (misal : periorbital, retroorbital, dan subtenon)
√
12. Blok intravena √
13. Perioperatif medicine pada pasien dengan komorbid, coexisting disease dan pada pasien dengan penyakit kritis
√
14. Intubasi dengan pipa double lumen (intubasi endobronkial)
√
15. Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT, berbagai tipe LMA, videolaringoskopi, bronkoskopi, perkutaneus dilatation tracheostomi, fibreoptic intubation, cricothyrotomi dan penguawaan airway devices yang lain
√
16. Pemasangan kateter vena sentral (CVC)
√
17. Menentukan indikasi masuk pasien ICU
√
18. Melakukan pengelolaan dasar awal pasien-pasien masuk ICU
√
C. Penyakit/masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks dan potensial mengancam nyawa (pasien bedah risiko tinggi)
√
1. Tindakan anestesi umum elektif dan darurat pada pasien ASA ≥ 3
√
2. Resusitasi jantung paru lanjut (ALS dan ACLS)
√
3. Penanggulangan awal gagal napas √
4. Penanggulangan awal gagal sirkulasi √
5. Penanggulangan awal gagal ginjal √
6. Penanggulangan awal gagal metabolik, asam basa
√
7. Penanggulangan awal gagal otak √
8. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
√
9. Pemasangan monitor invasif (Tekanan vena sentral dan tekanan arteri)
√
10. Penggunaan ventilasi mekanik (dasar) √
11. Penggunaan bronkoskop (bronkial toilet)
√
12. Anestesi kombinasi lumbal dan epidural
√
13. Anestesi regional blok ekstremitas bawah
√
14. Anestesi epidural thorakal √
15. Penanggulangan nyeri akut pasca bedah (teknik intravena, teknik epidural)
√
KETERANGAN
Keterangan Kemampuan klinis : (1) mengenali gambaran klinis sesuai penyakit (2) membuat diagnosis klinis (3) mendiagnosis klinis dan memberi terapi pendahuluan (4) mampu mendiagnosis sampai menangani secara tuntas
Keterangan Keterampilan klinis : (1) memiliki pengetahuan teoritis (2) pernah melihat atau didemonstrasikan
(3) menerapkan dibawah supervisi (4) mampu melakukan secara mandiri
16. Anestesia bedah thoraks (bedah paru, tumor mediastinum, ventilasi satu paru, trauma thoraks, miastenia gravis, sindrom vena cava superior)
√
D. Keterampilan kardiologi non gawat darurat 1. Elektrokardiografi (EKG) dan
interpretasinya
√
E. Keterampilan kardiologi gawat darurat √
1. Resusitasi jantung paru √
2. Defibrilasi √
3. Pemasangan CVP √
4. Pemasangan ETT √
F. Keterampilan bidang pulmonologi √
1. Fisioterapi dada √
2. Terapi inhalasi √
3. Terapi oksigen √
4. Orofaringeal airway- nasofaringeal airway
√
5. Intubasi orotrakeal dan nasotrakeal √
6. Ventilasi non invasif √
7. Suction faring dan ETT √
8. Pungsi pleura terapeutik dan WSD mini
√
9. Ventilasi mekanik √
G. Kegawatdaruratan medik di IGD/ICU √
1. Tenggelam √
2. Hipoglikemia √
3. Ketoasidosis diabetik √
4. Krisis tiroid √
5. Asidosis laktat √
6. SIADH √
7. Gagal ginjal akut √
8. Gagal ginjal akut pada penyakit ginjal kronik
√
9. Ensefalopati uremikum √
10. Hipertensi emergensi dan urgensi √
11. Hematuria massif √
12. Reaksi transfusi akut √
13. Perdarahan karena gangguan hemostasis
√
14. Komplikasi transfusi darah √
15. Anemia gravis dengan gangguan kardiovaskular
√
16. Ensefalopati hepatikum √
17. Syok kardiogenik √
18. Edema paru √
19. Henti hantung √
20. ACS √
21. Emboli paru √
22. Aritmia berat √
KETERANGAN
Keterangan Kemampuan klinis : (1) mengenali gambaran klinis sesuai penyakit (2) membuat diagnosis klinis (3) mendiagnosis klinis dan memberi terapi pendahuluan (4) mampu mendiagnosis sampai menangani secara tuntas
Keterangan Keterampilan klinis : (1) memiliki pengetahuan teoritis (2) pernah melihat atau didemonstrasikan
(3) menerapkan dibawah supervisi (4) mampu melakukan secara mandiri
23. Tamponade jantung √
24. Gagal napas √
25. ARDS √
26. Hemoptisis √
27. Pneumothoraks √
28. Asidosis respiratorik, alkalosis respiratorik
√
29. Jejas paru karena suhu, inhalasi asap akut, asma akut berat, syok anafilaksis
√
30. Sepsis dan renjatan septik √
31. Intoksikasi/keracunan pada tentamen suicide
√
32. Intoksikasi opioid √
33. Dehindrasi √
34. Dengue shock syndrome √
H. Transfusi darah dan komponen darah √
I. Terapi nyeri secara medik √
J. Terapi nutrisi √
K. Terapi anoreksia dan kaheksia √
L. Pencegahan dan terapi efek samping obat-obatan
√
M. Terapi paliatif, homecare, hospice care pada kanker dan penyakit lainnya
√
N. Perawatan dekubitus dan hygiene oral √
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU BELOPA
Alamat : Jl. Tomakaka-Lebani, Kecamatan Belopa Utara-91994 Telepon : (0471) 3314100 – 3314200 – 3314300
Email : [email protected]
Belopa, 03 Januari 2018
Nomor : /RSUD-BG/I/2018
Sifat : Biasa
Lampiran : 5 Exp
Perihal : Permintaan Kredensial
Yth. Ketua Komite Medik
RSUD Batara Guru
Di –
Belopa
Sehubungan dengan adanya Dokter Spesialis Bedah yang bertugas di RSUD
Batara Guru maka bersama ini kami meminta kepada Komite Medik RSUD Batara
Guru untuk melakukan kredensial terhadap :
Nama : dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes
NIP : 19791216 200604 1 009
Pangkat/Golongan : Penata Tk.I / III D
Sebagai bahan pertimbangan, terlampir :
1. Fotokopi SK terakhir
2. Fotokopi ijazah dokter umum dan transkrip nilai
3. Fotokopi ijazah dokter spesialis dan transkrip nilai
4. Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR)
5. Fotokopi Surat Izin Praktek (SIP)
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan banyak terima
kasih.
Direktur RSUD Batara Guru
dr. Hj. Fatriawati Rifai
Pangkat : Pembina Tk.I
NIP : 19630807 200212 2 001
KANTOR RSUD BATARA GURU BELOPA
KOMITE MEDIK Alamat : Jl. Tomakaka-Lebani, Kecamatan Belopa Utara-91994
Telepon : (0471) 3314100 – 3314200 – 3314300 Email : [email protected]
REKOMENDASI
NOMOR : /RSUD-BG/I/2018
Berdasarkan hasil Kredensial terhadap :
Nama : dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes
Jabatan : Dokter Spesialis Anestesi
Dengan ini dinyatakan dapat/cakap melakukan kewenangan klinis sebagai Dokter
Spesialis Anestesi dengan rincian sebagaimana terlampir.
Belopa, 11 Januari 2018
Ketua Sub Komite Kredensial
dr. Alviah Hairuddin, M.Kes, Sp.KJ
19691225 200112 2 004
KANTOR RSUD BATARA GURU BELOPA
KOMITE MEDIK Alamat : Jl. Tomakaka-Lebani, Kecamatan Belopa Utara-91994
Telepon : (0471) 3314100 – 3314200 – 3314300 Email : [email protected]
Belopa, 12 Januari 2018
Nomor : /RSUD-BG/I/2018
Perihal : Permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
Dokter Spesialis
Kepada Yth.
Direktur RSUD Batara Guru
Di -
Belopa
Bersama ini disampaikan kepada Ibu Direktur berdasarkan hasil kredensial
dari Sub Komite Kredensial maka :
Nama : dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes
Jabatan : Dokter Spesialis Anestesi
Dinyatakan dapat/cakap melakukan kewenangan klinis sebagai Dokter
Spesialis Anestesi. Sebagaimana hal tersebut mohon untuk diterbitkan Surat
Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis.
Demikian surat permohonan ini dibuat. Atas kerjasamanya diucapkan
terima kasih.
Ketua Komite Medik
dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes 19791216 200604 1 009
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU BELOPA
Alamat : Jl. Tomakaka-Lebani, Kecamatan Belopa Utara-91994 Telepon : (0471) 3314100 – 3314200 – 3314300
Email : [email protected]
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BATARA GURU
NOMOR : 800/125/ RSUD-BG/I/2018
TENTANG
SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BATARA GURU
MENIMBANG :
1. Bahwa Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang
melaksanakan pelayanan medis umum, gigi dan spesialistik
2. Bahwa setiap bidang keahlian memiliki standar kompetensi tertentu
3. Bahwa sesuai rekomendasi Komite Medik Rumah Sakit agar diterbitkan
Surat Keputusan Penugasan Klinis atas nama dr. Alauddin Jusuf, Sp.An,
M.Kes sebagai staf medis Rumah sakit sebagaimana surat nomor :
005/B-KM/RSUD-BG/I/2018 tanggal 12 Januari 2018 Perihal : Permohonan
surat penugasan klinis dan rincian kewenangan klinis dokter spesialis
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1
sampai 3 tersebut di atas perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit
Mengingat :
1. Undang-undang nomor 29 tahun 1959 tentang Pembentukan daerah-
daerah tingkat II di Sulawesi (Lembaran negara Republik Indonesia tahun
1959 Nomor 74, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor
1822) ;
2. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit ( Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 153, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 5027);
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU BELOPA
Alamat : Jl. Tomakaka-Lebani, Kecamatan Belopa Utara-91994 Telepon : (0471) 3314100 – 3314200 – 3314300
Email : [email protected]
3. Undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan peraturan
Perundang-undangan ( Lembaran negara Republik Indonesia tahun 2011
Nomor 82, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5234);
4. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
(Lembaran negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 244, Tambahan
lembaran negara Republik Indonesia nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan undang-undang nomor 9 tahun 2015
tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2014
tentang pemerintah daerah (Lembaran negara Republik Indonesia tahun
2015 nomor 58, Tambahan lembaran negara Republik Indonesia nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah noor 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian
intern pemerintah (Lembaran negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor
127, tambahan lembaran negara Republik Indonesia nomor 4890);
6. Peraturan menteri dalam negeri nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman
teknis pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah
7. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
755/Menkes/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik rumah
Sakit
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
595/Menkes/SK/VII/1990 tentang Standar Pelayanan Medis
9. Keputusan menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
983/Menkes/SK/X/1992 tentang Pedoman Organisasi rumah Sakit Umum
10. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
11. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 112 Tahun 2016 tentnag
Struktur Organisasi/Tata Kerja Satuan Perangkat Daerah Pemerintah
Daerah Kabupaten Luwu
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATARA GURU BELOPA
Alamat : Jl. Tomakaka-Lebani, Kecamatan Belopa Utara-91994 Telepon : (0471) 3314100 – 3314200 – 3314300
Email : [email protected]
12. Peraturan Bupati Luwu Nomor 117 Tahun 2016 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Darah Rumah Sakit Umum Daerah
Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu
13. Keputusan Bupati Luwu Nomor 577/XII/2016 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah Batara Guru Belopa
MENETAPKAN :
KESATU : Memberikan penugasan klinis kepada dr. Alauddin Jusuf,
Sp.An, M.Kes sesuai dengan rincian kewenangan klinis
tersebut
KEDUA : Memberikan rincian kewenangan klinis kepada dr. Alauddin
Jusuf, Sp.An, M.Kes sebagai dokter spesialis anestesi di
Rumah Sakit dengan rincian kewenangan klinis terlampir dan
menjadi kesatuan dalam surat keputusan ini.
KETIGA : Keputusan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Belopa
Pada Tanggal 15 Januari 2018
dr. Hj. Fatriawati Rifai
NIP : 19630807 200212 2 001
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1. Ketua Komite Medik
2. Yang bersangkutan
Bagian I. Kewenangan Klinis ( Clinical Appointment )
Kategori Kewenangan
Kewenangan Klinis diberikan untuk memberikan pelayanan pengelolaan bidang Anestesi di Rumah Sakit umum Daerah Batara Guru Belopa berdasarkan pada pelayanan yang dibutuhkan pasien
NO. JENIS TINDAKAN Diminta (yang bersangkutan)
Rekomendasi disetujui oleh peer group
Disetujui / Disetujui dengan Catatan / Tidak disetujui
Kewenangan Tindak Medik
1 A. Penyakit atau masalah kesehatan yang
sederhana, tanpa penyulit, risiko pasien rendah, status fisik ASA I dan 2
√ √
2 1. Resusitasi Jantung Paru Dasar Basic Life Support = BLS)
√ √
3 2. Resusitasi Jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS)
√ √
4 3. Tindakan intubasi endotrakeal (oral dan nasal)
√ √
5 4. Tindakan anestesi umum
√ √
6 5. Inhalasi dan intravena
√ √
7 6. Anestesi bedah digestif
√ √
8 7. Anestesi bedah urologi
√ √
9 8. Anestesi bedah ortopedi
√ √
10 9. Anestesi bedah kebidanan dan ginekologi
√ √
11 10. Anestesi bedah THT
√ √
12 11. Anestesi bedah mata
√ √
13 12. Anestesi bedah gigi/mulut
√ √
14 13. Anestesi pediatri >1 tahun
√ √
15 14. Anestesi untuk prosedur diagnostik endoskopi, MRI, CT Scan
√ √
16 15. Blok subaraknoid dengan/tanpa kateter
√ √
17 16. Blok epidural lumbal-thorakal dengan/tanpa kateter
√ √
18 17. Blok kombinasi spinal-epidural
√ √
19 18. Blok kaudal dengan/tanpa kateter
√ √
20 19. Penanggulangan nyeri paska bedah
√ √
21
B. Penyakit/masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks namun tidak ada penyakit primer penyerta yang mengancam nyawa (status fisik ASA 1 dan 2)
√ √
22 1. Anestesi bedah saraf
√ √
23 2. Anestesi bedah non jantung dengan kelainan jantung
√ √
24 3. Anestesi dengan teknik khusus (mis teknik hipotensi)
√ √
25 4. Anestesi pediatri umur <1 tahun
√ √
26 5. Anestesi intravena total
√ √
27 6. Blok saraf perifer ekstremitas
atas (blok pleksus brakialis dan abang-cabangnya)
√ √
28
7. Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok pleksus lumbal dan pleksus sakral beserta cabang-cabangnya)
√ √
29
8. Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal blok paravertebral, blok ilioinguinal-iliohipogastrik, blok tranversus abdominal plane, blok rektus abdominis)
√ √
30 9. Blok saraf wajah dan kepala
(misal : blok scalp, blok saraf tepi cabang Ganglion Gasseri)
√ √
31 10. Blok servikal superfisial
√ √
32 11. Blok mata (misal : periorbital, retroorbital, dan subtenon)
√ √
33 12. Blok intravena
√ √
34
13. Perioperatif medicine pada pasien dengan komorbid, coexisting disease dan pada pasien dengan penyakit kritis
√ √
35 14. Intubasi dengan pipa double lumen (intubasi endobronkial)
√ √
36
15. Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT, berbagai tipe LMA, videolaringoskopi, bronkoskopi, perkutaneus dilatation tracheostomi, fibreoptic intubation, cricothyrotomi dan penguawaan airway devices yang lain
√ √
37 16. Pemasangan kateter vena sentral (CVC)
√ √
38 17. Menentukan indikasi masuk pasien ICU
√ √
39 18. Melakukan pengelolaan dasar awal pasien-pasien masuk ICU
√ √
40
C. Penyakit/masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks dan potensial mengancam nyawa (pasien bedah risiko tinggi)
√ √
41 1. Tindakan anestesi umum elektif
dan darurat pada pasien ASA ≥ 3
√ √
42 2. Resusitasi jantung paru lanjut (ALS dan ACLS)
√ √
43 3. Penanggulangan awal gagal napas
√ √
44 4. Penanggulangan awal gagal sirkulasi
√ √
45 5. Penanggulangan awal gagal ginjal
√ √
46 6. Penanggulangan awal gagal metabolik, asam basa
√ √
47 7. Penanggulangan awal gagal otak
√ √
48 8. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
√ √
49 9. Pemasangan monitor invasif
(Tekanan vena sentral dan tekanan arteri)
√ √
50 10. Penggunaan ventilasi mekanik (dasar)
√ √
51 11. Penggunaan bronkoskop (bronkial toilet)
√ √
52 12. Anestesi kombinasi lumbal dan epidural
√ √
53 13. Anestesi regional blok ekstremitas bawah
√ √
54 14. Anestesi epidural thorakal
√ √
55 15. Penanggulangan nyeri akut
pasca bedah (teknik intravena, teknik epidural)
√ √
56
16. Anestesia bedah thoraks (bedah paru, tumor mediastinum, ventilasi satu paru, trauma thoraks, miastenia gravis, sindrom vena cava superior)
√ √
57 D. Keterampilan kardiologi non gawat
darurat 1. Elektrokardiografi (EKG) dan
interpretasinya
√ √
58 E. Keterampilan kardiologi gawat darurat
√ √
59 1. Resusitasi jantung paru
√ √
60 2. Defibrilasi
√ √
61 3. Pemasangan CVP
√ √
62 4. Pemasangan ETT
√ √
63 F. Keterampilan bidang pulmonologi
√ √
64 1. Fisioterapi dada
√ √
65 2. Terapi inhalasi
√ √
66 3. Terapi oksigen
√ √
67 4. Orofaringeal airway- nasofaringeal airway
√ √
68 5. Intubasi orotrakeal dan nasotrakeal
√ √
69 6. Ventilasi non invasif
√ √
70 7. Suction faring dan ETT
√ √
71 8. Pungsi pleura terapeutik dan WSD mini
√ √
72 9. Ventilasi mekanik
√ √
73 G. Kegawatdaruratan medik di IGD/ICU
√ √
74 1. Tenggelam
√ √
75 2. Hipoglikemia
√ √
76 3. Ketoasidosis diabetik
√ √
77 4. Krisis tiroid
√ √
78 5. Asidosis laktat
√ √
79 6. SIADH
√ √
80 7. Gagal ginjal akut
√ √
81 8. Gagal ginjal akut pada penyakit ginjal kronik
√ √
82 9. Ensefalopati uremikum
√ √
83 10. Hipertensi emergensi dan urgensi
√ √
84 11. Hematuria massif
√ √
85 12. Reaksi transfusi akut
√ √
86 13. Perdarahan karena gangguan hemostasis
√ √
87 14. Komplikasi transfusi darah
√ √
88 15. Anemia gravis dengan gangguan kardiovaskular
√ √
89 16. Ensefalopati hepatikum
√ √
90 17. Syok kardiogenik
√ √
91 18. Edema paru
√ √
92 19. Henti hantung
√ √
93 20. ACS
√ √
94 21. Emboli paru
√ √
95 22. Aritmia berat
√ √
96 23. Tamponade jantung
√ √
97 24. Gagal napas
√ √
98 25. ARDS
√ √
99 26. Hemoptisis
√ √
100 27. Pneumothoraks
√ √
101 28. Asidosis respiratorik, alkalosis respiratorik
√ √
102 29. Jejas paru karena suhu, inhalasi
asap akut, asma akut berat, syok anafilaksis
√ √
103 30. Sepsis dan renjatan septik
√ √
104 31. Intoksikasi/keracunan pada tentamen suicide
√ √
105 32. Intoksikasi opioid
√ √
106 33. Dehindrasi
√ √
107 34. Dengue shock syndrome
√ √
108 H. Transfusi darah dan komponen darah
√ √
109 I. Terapi nyeri secara medik
√ √
110 J. Terapi nutrisi
√ √
111 K. Terapi anoreksia dan kaheksia
√ √
112 L. Pencegahan dan terapi efek samping obat-obatan
√ √
113 M. Terapi paliatif, homecare, hospice care pada kanker dan penyakit lainnya
√ √
114 N. Perawatan dekubitus dan hygiene oral
√ √
Bagian II. Rekomendasi Mitra Bestari
Disetujui
YA
Disetujui dengan Catatan Tidak Disetujui
Tanggal 11 Januari 2018
Catatan
Daftar Mitra Bestari
No. Nama Spesialisasi Tanda Tangan
1
dr. Lismasari Ridwan, Sp.An
Spesialis Anestesi
Bagian III. Komite Medik/ Sub Komite Kredensial
Disetujui
YA
Disetujui dengan Catatan Tidak Disetujui
Tanggal 11 Januari 2018
Catatan
Ketua Komite Medik
dr. Alauddin Jusuf, Sp.An, M.Kes
19791216 200604 1 009
Ketua Sub Komite Kredensial
dr. Alviah Hairuddin, M.Kes,
Sp.KJ
19691225 200112 2 004