KEPUTUSAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. /KEPMEN-KP/2016
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN GOLONGAN POKOK PERIKANAN
PADA JABATAN KERJA AHLI UTAMA PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kompetensi dan standardisasi pada jabatan kerja ahli utama pembangunan kelautan dan perikanan maka perlu penguasaan kompetensi yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan Golongan Pokok Perikanan Pada Jabatan Kerja Ahli Utama Pembangunan Kelautan dan Perikanan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5564);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1);
- 2 -
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN GOLONGAN POKOK PERIKANAN PADA JABATAN KERJA AHLI
UTAMA PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN.
KESATU : Menetapkan Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok
Perikanan Pada Jabatan Kerja Ahli Utama Pembangunan Kelautan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Perikanan Pada Jabatan Kerja Ahli Utama Pembangunan Kelautan dan
Perikanan sebagaimana dimaksud diktum KESATU adalah sebagai acuan untuk menjamin kompetensi dan standardisasi pada jabatan kerja ahli utama pembangunan kelautan dan
perikanan.
KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal November 2016
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
SUSI PUDJIASTUTI
1
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN
PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI PERTANIAN
KEHUTANAN DAN PERIKANAN GOLONGAN POKOK PERIKANAN PADA JABATAN KERJA AHLI UTAMA PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laut adalah Masa Depan Peradaban Bangsa Indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa laut tidak boleh dipunggungi, sudah saatnya
bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, pembangunan kelautan dan perikanan harus dilakukan
oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu keadaan
menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan sumberdaya
kelautan dan perikanan secara optimal, efisien, efektif, dan akuntabel,
dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan.
Upaya mewujudkan tujuan pembangunan kelautan dan perikanan
dilaksanakan melalui proses yang bertahap, terencana, terpadu dan
berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 telah
menetapkan salah satu misi yang terkait dengan KKP, yakni
“Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju,
Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan Nasional”, dengan menumbuhkan
wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah, meningkatkan
2
kapasitas sumberdaya manusia yang berwawasan kelautan, mengelola
wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan
meningkatkan kemakmuran, dan membangun ekonomi kelautan secara
terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut
secara berkelanjutan.
Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di bidang kelautan dan
perikanan memiliki peranan strategis dalam mendukung pencapaian
pembangunan kelautan dan perikanan secara keseluruhan. Peranan
strategis tersebut dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan
dan penyuluhan yang diarahkan untuk mendorong dan mempercepat
peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan,
sehingga memiliki kapasitas dan kompetensi yang diharapkan untuk
optimalnya pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan.
Pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan dapat optimal
bila sumber daya manusia dapat memenuhi kompetensi yang
diharapkan, dengan menjalani uji kompetensi yang menjamin sumber
daya manusia tersebut mampu meningkatkan kualitas dalam suatu
bidang kompetensi di wilayah kerja. Sebagai acuan dalam menguji
kompetensi sumber daya manusia standar kompetensi perlu
diperhatikan.
Guna terwujudnya capaian pembangunan sektor kelautan dan
perikanan maka diperlukan adanya Standar Kompetensi Kerja Khusus
dalam Ahli Utama Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan sesuai
dengan nilai-nilai kapabilitas yang dipandang memiliki pemikiran yang
holistik. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain:
1) Desperation (tanggung jawab terhadap penugasan);
2) Share vision (saling membagi dan menyatukan visi antar unit kerja
KKP);
3) Sustainability (pengaturan untuk keberlanjutan);
4) Ownership (amanah dan kedaulatan);
5) Passion (fokus dan tuntas untuk kesejahteraan rakyat);
6) Possesive (rasa memiliki);
7) Pragmatis (berpikir simpel);
8) Sistemik dan sistematis;
3
9) Empirik;
10) Keberanian dan keterbukaan.
Kesepuluh nilai tersebut memiliki unsur kompleksitas dan harus
dimiliki oleh seorang pemimpin profesional atau ahli, sebagai wujud
konsekwensi dari jabatan yang diembannya dan diharapkan memiliki
kompetensi dalam menyusun dan mengimplementasikan Strategi
Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan. Untuk dapat
memperoleh pengakuan kompetensi oleh publik dalam menyusun dan
mengimplementasikan strategi pembangunan sektor kelautan dan
perikanan, maka seorang pemimpin harus mengikuti uji kompetensi
dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Khusus Pada Jabatan
Kerja Ahli Utama Pembangunan Kelautan dan Perikanan.
4
B. Pengertian
1. Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
2. Ikan
Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
3. Laut
Laut adalah ruang perairan di muka bumi yang menghubungkan
daratan dengan daratan dan bentuk bentuk alamiah lainnya, yang
merupakan kesatuan geografis dan ekologis beserta segenap unsur
terkait, dan yang batas dan sistemnya ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan dan hukum internasional.
4. Kelautan
Kelautan adalah hal yang berhubungan dengan Laut dan/atau
kegiatan di wilayah Laut yang meliputi dasar Laut dan tanah di
bawahnya, kolom air dan permukaan Laut, termasuk wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil. air dan berada di atas permukaan air pada
waktu air pasang.
5. Pulau
Pulau adalah wilayah daratan yang terbentuk secara alamiah yang
dikelilingi
6. Kepulauan
Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau
dan perairan di antara pulau-pulau tersebut, dan pulau lain-lain
wujud alamiah yang hubungannya satu sama lain demikian erat
sehingga pulaupulau, perairan, dan wujud alamiah lainnya itu
merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi, pertahanan, dan
keamanan serta politik yang hakiki atau yang secara historis
dianggap sebagai demikian.
5
7. Pembangunan Kelautan
Pembangunan Kelautan adalah pembangunan yang memberi arahan
dalam pendayagunaan sumber daya Kelautan untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, dan
keterpeliharaan daya dukung ekosistem pesisir dan Laut.
8. Sumber Daya Kelautan
Sumber Daya Kelautan adalah sumber daya Laut, baik yang dapat
diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui yang memiliki
keunggulan komparatif dan kompetitif serta dapat dipertahankan
dalam jangka panjang.
9. Sumber Daya Ikan
Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan.
10. Pengelolaan Kelautan
Pengelolaan Kelautan adalah penyelenggaraan kegiatan, penyediaan,
pengusahaan, dan pemanfaatan Sumber Daya Kelautan serta
konservasi Laut.
11. Pengelolaan Ruang Laut
Pengelolaan Ruang Laut adalah perencanaan, pemanfaatan,
pengawasan, dan pengendalian ruang Laut.
12. Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil
Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
13. Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
14. Pembudidayaan ikan
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,
membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya
dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang
6
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,
mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.
15. Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
16. Petambak Garam
Petambak Garam adalah setiap orang yang melakukan kegiatan
usaha pergaraman.
17. Penangkapan ikan
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau
cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,
mengolah, dan/atau mengawetkannya.
18. Pengelolaan perikanan
semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam
pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi,
pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan implementasi
serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di
bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain
yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas
sumber daya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati.
19. Pendekatan interdisipliner
Pendekatan interdisipliner adalah pendekatan yang melibatkan
unsur-unsur dalam satu disiplin ilmu
20. Pendekatan multidisipliner
Pendekatan multidisipliner adalah pendekatan yang melibatkan
unsur-unsur dalam beberapa disiplin ilmu
21. Pendekatan transdisipliner
Pendekatan transdisipliner adalah pendekatan yang melibatkan
unsur-unsur dalam lintas disiplin ilmu
22. Illegal Fishing (Penangkapan ikan secara ilegal)
Penangkapan ikan yang dilakukan dengan melanggar hukum yang
telah ditetapkan di perairan suatu negara
7
C. Penggunaan SKKK
Standar Kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan
kebutuhan masing- masing:
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan
kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan
sertifikasi.
2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
a. Membantu dalam rekrutmen.
b. Membantu penilaian unjuk kerja.
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.
d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang
spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program
sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi.
D. Komite Standar Kompetensi
1. Komite standar kompetensi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun
2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI), Pasal 7 menyebutkan bahwa “dalam hal
instansi teknis telah memiliki satuan kerja yang tugas dan fungsinya
di bidang standardisasi atau pengembangan sumber daya manusia,
maka tugas fungsi Komite Standar Kompetensi dilaksanakan oleh
satuan kerja yang bersangkutan”. Maka sesuai dengan pasal
sebagaimana disebutkan diatas fungsi perumusan dan
pengembangan SKKNI Sektor Kelautan dan Perikanan melekat pada
fungsi Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
8
Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
2. Tim Perumus
Tabel 1. Susunan Tim Perumus RSKKK Kategori Pertanian
Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Perikanan Pada Jabatan
Kerja Ahli Utama Pembangunan Kelautan dan Perikanan
NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA
JABATAN
DALAM TIM
1 2 3 4
1. Ir. Surono, M.Phil Badan Nasional Sertifikasi
Profesi Ketua
2. Drs. Mulyoto, MM Pusat Pelatihan KP, KKP Sekretaris
3. Drs. Ir. Asrizal Tatang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Anggota
4. Prof. Ir. Hari Eko Irianto Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan,
KKP
Anggota
5. Ir. Artati Widiarti, M.A Direktorat Bina Mutu Diversifikasi Produk
Perikanan, KKP
Anggota
6. Dr. Ir. Toni Ruchimat,
M.Sc
Direktorat Pengelolaan SDI,
KKP Anggota
7. Drs. Riyanto Basuki, M.Si Direktorat Jasa Kelautan,
KKP Anggota
8. Ir. Coco Kokarkin
Sutrisno, M.Sc Direktorat Pakan, KKP Anggota
9. Sanromo, A.Pi, M.Ed Badan Nasional Sertifikasi
Profesi Anggota
10. Drs. Inda Mapiliandari, M.Si
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Anggota
11. Moch. Muchlisin, A.Pi, MP Pusat Pelatihan KP, KKP Anggota
9
3. Tim Verifikasi
Tabel 2. Susunan Tim verifikasi RSKKK Kategori Pertanian
Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Perikanan Pada Jabatan
Kerja Ahli Utama Pembangunan Kelautan dan Perikanan
NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA
JABATAN
DALAM TIM
1 2 3 4
1. Wahyu Jati Purnaningsih,
S.Sos, M.Si
Pusat Pelatihan KP,
BPSDMPKP Ketua
2. Luvianto Surya S, S.H Pusat Pelatihan KP, BPSDMPKP
Anggota
3. Nandarningtiyas Laras P, S.Pi Pusat Pelatihan KP, BPSDMPKP
Anggota
10
BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS
A. Pemetaan Standar Kompetensi
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
Merumuskan Strategi pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan secara tepat dan akurat
sehingga tercipta kedaulatan,kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat nelayan,pembudidaya ikan , pengolah ikan,petambak garam dan masyarakat pesisir lautan dan pulau-pulau kecil.
Menyusun Strategi pembangunan Kelautan dan Perikanan
Merencanakan Strategi pembangunan KP
Mengembangkan keputusan strategis nasional bidang keilmuan kelautan dan perikanan untuk menghasilkan kebijakan karya kreatif, original, dan teruji
Mengembangkan model
perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam
Mengembangkan strategi jaminan mutu hasil perikanan
Menganalisa Strategi Pembangunan kelautan dan Perikanan
Memecahkan permasalahan bidang kelautan dan perikanan melalui pendekatan interdisipliner, multidispliner, dan transdisipliner
Mengembangkan/menetapkan strategi batas wilayah kelautan
Melaksanakan Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan
Mengidentifikasi strategi pengembang-an KP
Mengembangkan strategi mencegah, menghalangi dan memberantas Ilegal fishing
Mengkoordinasikan pengelolaan wilayah pesisir
Menerapkan Strategi Pengembang-an sektor KP
Menetapkan strategi penetapan bidang usaha tertutup dan yang terbuka dalam penanaman modal
Mengembangankan strategi
percepatan pembangunan industri perikanan nasional
Menetapkan strategi kebijakan pembangunan moratorium perikanan
11
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
Mengembangankan strategi perlindungan satwa perikanan
Melaporkan Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan
Mengevaluasi Strategi
Mengembangkan strategi pengaturan pembatasan penggunaan alat tangkap untuk kelestarian sumberdaya
Mengembangankan disiplin ASN dalam pelayanan perijinan perikanan
Merekomendasikan Strategi Pembangunan KP
Mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional
Mengembangkan strategi pengembangan SDM perikanan
12
B. Daftar Unit Kompetensi
NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1. A.03.001.01
Mengembangkan keputusan strategis
nasional bidang keilmuan kelautan dan
perikanan untuk menghasilkan kebijakan
karya kreatif, original, dan teruji
2. A.03.002.01
Memecahkan permasalahan bidang kelautan dan perikanan melalui pendekatan interdisipliner, multidispliner,
dan transdisipliner
3. A.03.003.01
Mengembangkan model perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan
dan petambak garam
4. A.03.004.01
Mengembangkan strategi jaminan mutu
hasil perikanan
5. A.03.005.01 Mengembangkan/menetapkan strategi
batas wilayah kelautan
6. A.03.006.01
Mengembangkan strategi mencegah,
menghalangi dan memberantas Ilegal
fishing
7. A.03.007.01 Mengkoordinasikan pengelolaan wilayah
pesisir
8. A.03.008.01
Menetapkan strategi penetapan bidang
usaha tertutup dan yang terbuka dalam
penanaman modal
9. A.03.009.01 Mengembangankan strategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasional
10. A.03.010.01 Menetapkan strategi kebijakan
pembangunan moratorium perikanan
11. A.03.011.01 Mengembangankan disiplin ASN dalam
pelayanan perijinan perikanan
12. A.03.012.01 Mengembangankan strategi perlindungan
satwa perikanan
13. A.03.013.01
Mengembangkan strategi pengaturan
pembatasan penggunaan alat tangkap
untuk kelestarian sumberdaya
14. A.03.014.01 Mengembangkan strategi pengembangan
SDM perikanan
15. A.03.015.01
Mengelola riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional
13
NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi
16. A.03.016.01
Memimpin, dan mengembangkan
pengembangan yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia, serta
mampu mendapat pengakuan nasional
dan internasional
C. Uraian Unit Kompetensi
14
KODE UNIT : A.03.001.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan keputusan strategis nasional bidang
keilmuan kelautan dan perikanan untuk
menghasilkan kebijakan karya kreatif, original, dan
teruji
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan
dalam mengembangkan keputusan strategis nasional
bidang keilmuan kelautan dan perikanan untuk
menghasilkan kebijakan karya kreatif, original dan
teruji..........
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi data dan informasi pengembangan
keputusan strategis nasional bidang
kelautan dan perikanan
1.1. Jenis data dan informasi strategis nasional bidang kelautan dan perikanan ditentukan.
1.2. Kebutuhan keputusan strategis nasional bidang kelautan dan perikanan
ditentukan. 1.3. Sistem dan cara pengembangan
keputusan untuk formulasi kebijakan
strategis nasional bidang kelautan dan perikaan ditentukan.
1.4. Tim/personil untuk pengembangan kebijakan bidang kelautan dan perikanan disusun.
1.5. Kebutuhan tenaga ahli untuk pengembangan kebijakan strategis nasional bidang kelautan dan perikaan
teridentfikasi. 1.6. Infrastruktur pengembangan strategis
ditentukan.
2. Melakukan kajian
dan praktek untuk pengembangan strategi bidang KP
untuk menghasilkan karya kreatif, original
dan teruji
2.1. Pengkajian kinerja penerapan
pengetahuan dan teknologi diidentifikasi. 2.2. Kajian dan penerapan alternatif
keputusan strategis nasional bidang KP
untuk menghasilkan kebiijakan yang kreatif, inovatif, original dan teruji
dilaksanakan. 2.3. Evaluasi kinerja penerapan alternatif
keputusan strategis nasional bidang KP
dilakukan. 2.4. Analisis komprehensif alternatif
keputusan bidang KP dengan
pendekatan inter, multi dan transdisipliner dilasanakan.
15
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.5. Kesimpulan kajian dan penerapan
alternatif keputusan bidang KP dirumuskan dalam bentuk opsi-opsi kebijakan.
2.6. Ketepatan kajian terhadap penerapan ditentukan.
3. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil
kajian dan praktek profesional
3.1 Laporan hasil kajian dan penerapan dibuat.
3.2 Laporan hasil kajian dan praktek
dipresentasikan. 3.3 Diskusi hasil kajian berupa opsi-opsi
kebijakan yang melibatkan pihak-pihak terkat dilakukan.
3.4 Kebijakan bidang kelautan dan perikanan
berdasarkan hasil kajian, penerapan dan diskusi direkomendasikan.
4. Membuktikan legalitas hak atas
kekayaan intelektual
4.1 Keputusan strategi nasional di bidang ilmu KP diidentifikasi.
4.2 Hasil karya kreatif, inovatif, original dan teruji didentifikasi.
4.3 Hak atas kekayaan intelektual
dibuktikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi data dan
informasi pengembangan keputusan strategis nasional bidang
kelautan dan perikanan, Melakukan kajian dan praktek untuk
pengembangan strategi bidang KP untuk menghasilkan karya
kreatif, original dan teruji, serta memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil kajian dan praktek profesional dalam
Mengembangkan keputusan strategis nasional bidang keilmuan
kelautan dan perikanan untuk menghasilkan kebijakan karya
kreatif, original dan teruji.
1.2 Jenis data dan informasi strategis nasional dapat mencakup semua
data dan informasi yang mempunyai dampak yang luas secara
nasional bila tidak dikumpulkan dan dikelola dengan baik dan
benar. Sebagai contoh: data estimasi potensi sumberdaya ikan
Indonesia yang tidak diperoleh dengan metoda dan analisis yang
16
benar dan dipercaya akan mengakibatkan kebijakan pengelolaan
sumberdaya ikan nasional yang diambil akan salah.
1.3 Keputusan strategis nasional dapat mencakup semua keputusan
yang diambil untuk suatu tujuan atau kepentingan tertentu dan
memiliki dampak yang luas secara nasional yang mungkin akan
mempengaruhi stabilitas nasional bila keputusan yang diambil
tidak tepat.
1.4 Sistem dan cara pengembangan dapat mencakup rangkaian tata
kerja dan prosedur kerja yang kemudian membentuk suatu
kebulatan pola tertentu dalam rangka pengembangan suatu
keputusan.
1.5 Tenaga ahli dapat mencakup orang yang mahir, mengerti, dan
sangat paham mengenai bidang ilmu atau ketrampilan kelautan
dan perikanan. Untuk pengembangan keputusan bidang kelautan
dan perikanan dapat melibatkan tenaga ahli bidang pengelolaan
perikanan, teknologi penangkapan, konservasi dan sosial ekonomi.
1.6 Infrastruktur pengembangan dapat mencakup semua fasilitas yang
diperlukan dan disediakan untuk mendukung, memmbantu dan
mempermudah aktivitas pengembangan keputusan strategis
nasional bidang kelautan dan perikanan, yang meliputi
infrastruktur keras (Physical Hard Infrastructure), infrastruktur
keras non-fisik (Non – Physical Hard Infrastructure) dan
infrastruktur lunak (Soft Infrastructure).
1.7 Kebiijakan yang kreatif, inovatif, original dan teruji dapat
mencakup semua kebijakan yang bertujuan untuk memecahkan
suatu kondisi ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda (out
of the box), tidak umum, orisinil, membawa hasil yang tepat dan
bermanfaat bagi semua orang serta telah melalui proses
pengkajian dan penerapan.
1.8 Pendekatan inter, multi dan transdisipliner dapat mencakupi:
pendekatan yang melibatkan unsur-unsur dalam satu disiplin
ilmu, beberapa disiplin ilmu, serta lintas disiplin ilmu terkait.
17
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer/laptop
2.1.2 Referensi/acuan
2.1.3 Data statistik (dalam bentuk buku atau soft-file)
2.1.4 Ruang diskusi
2.1.5 Jariangan internet
2.1.6 Alat komunikasi
2.1.7 Alat transportasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang –undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan
3.2 Undang – undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
3.3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Perikanan
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan keputusan strategis nasional bidang
keilmuan kelautan dan perikanan untuk menghasilkan kebijakan
karya kreatif, original dan teruji.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara penilaian portofolio dan
praktek di tempat kerja.
18
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan tentang komunikasi
3.1.2. Pengetahuan tentang penelitian/riset
3.1.3. Pengetahuan analisis kajian
3.1.4. Pengetahuan tentang teknologi informasi
3.2 Keterampilan
3.2.1. Penguasaan terhadap alat-alat laboratorium
3.2.2. Menganalisis/mengkaji secara akurat
3.2.3. Melakukan praktek secara tepat
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam menganalisa rekomendasi yang teruji dalam
pengembangan pengetahuan dan teknologi
4.2 Tepat dalam memberikan rekomendasi yang teruji dalam
pengembangan pengetahuan dan teknologi
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menganalisa dan menghasilkan rekomendasi
yang teruji dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi
melalui riset dan praktek
19
KODE UNIT : A.03.002.1
JUDUL UNIT : Memecahkan permasalahan bidang kelautan dan
perikanan melalui pendekatan interdisipliner,
multidispliner, dan transdisipliner
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam
memecahkan permasalahan bidang kelautan dan
perikanan melalui pendekatan interdisipliner,
multidispliner, dan transdisipliner..........
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi permasalahan di bidang kelautan dan perikanan
1.1. Permasalahan strategis yang timbul di sektor kelautan dan perikanan diidentifikasi.
1.2. Klasifikasi permasalahan strategis dibuat. 1.3. Metoda dan teknik pemecahan
permasalahan yang efektif, efisien dan
tepat sasaran diidentifikasi. 1.4. Metode dan teknik pemecahan
permasalahan yang efektif dan tepat sasaran dipilih.
1.5. Tim pokja yang akan melakukan
pemecahan permasalahan ditentukan. 1.6. Tenaga ahli yang dibutuhkan sebagai
narasumber untuk pemecahan permasalahan sektor kelautan dan perikanan diidentifikasi.
2. Melakukan analisis permasalahan
2.1 Metoda dan teknik pemecahan permasalahan ditentukan.
2.2 Alternatif pemecahan masalah diidentifiksi dan dianalisis.
2.3 Hasil analisis pemecahan masalah dengan
pendekatan interdisipliner, multidisipliner dan trans disipliner dirumuskan.
3. Merekomendasikan pemecahan masalah
3.1 Diskusi rumusan hasil analisis dengan pihak-pijak terkait dilakukan.
3.2 Rekomendasi pemecahan masalah strategis sektor kelautan dan perikanan diputusan.
4. Memecahkan masalah 4.1 Hasil analisa masalah secara inter ,multi dan trans disipliner dipetakan.
4.2 Solusi dibuat untuk kesejahteraan rakyat.
20
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi permasalahan
di bidang kelautan dan perikanan, melakukan analisis
permaslahan, serta merekomendasikan pemecahan masalah dalam
memecahkan permasalahan bidang kelautan dan perikanan
melalui pendekatan interdisipliner, multidispliner, dan
transdisipliner.
1.2 Klasifikasi dapat meliputi penggolongan permasalahan yang telah
teridentifikasi berdasarkan persamaan yang dimiliki atau kriteria
tertentu yang ditetapkan.
1.3 Metode dan teknik mencakup cara atau strategi yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini adalah untuk
mendapatkan pemecahan masalah yang efektif, efisien dan tetap
sasaran.
1.4 Pendekatan inter, multi, dan transdisipliner mencakup analisis
menggunakan pendekatan yang melibatkan unsur-unsur dalam
satu disiplin ilmu, beberapa disiplin ilmu, serta lintas disiplin ilmu
terkait.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer/ laptop dan printer
2.1.2 Ruang kerja/ruang diskui
2.1.3 Koneksi internet
2.1.4 Referensi/acuan
2.1.5 Alat komunikasi
2.1.6 Alat transportasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang – undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan
21
3.2 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
3.3 Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pembangunan Industri Perikanan
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam memecahkan permasalahan bidang kelautan dan perikanan
melalui pendekatan interdisipliner, multidispliner, dan
transdisipliner.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara, portofolio, dan
praktek di tempat kerja.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang komunikasi
3.1.2 Pengetahuan tentang kemasyarakatan
3.1.3 Pengetahuan tentang hukum
3.1.4 Pengetahuan tentang kelautan dan perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1. Merencanakan metoda dan teknik pemecahan masalah
3.2.2. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan
22
3.2.3. Mendiskusikan dan merumuskan rekomendasi pemecahan
masalah
3.2.4. Mengorganisasi tim
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat dalam menganalisis masalah
4.2 Tepat dalam merumuskan rekomendasi pemecah permasalahan
4.3 Tegas di dalam memimpin dan mengorganisasikan tim
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan
5.2 Kemampuan merumuskan rekomendasi pemecah permasalahan
melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner
23
KODE UNIT : A.03.003.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan model perlindungan dan
pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan
petambak garam
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam
mengembangkan model perlindungan dan
pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan
petambak garam..........
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi model kebijakan perlindungan dan pemberdayaan
nelayan pembudidaya ikan dan petambak garam
1.1. Permasalahan dan isu strategis mengenai perlindungan dan pemberdayaan petambak garam diidentifikasi.
1.2. Kebijakan-kebijakan perlindungan dan pemberdayaan diidentifikasi.
1.3. Referensi pustaka perlindungan dan
pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam diidentifikasi.
2. Melakukan analisis model kebijakan
perlindungan dan pemberdayaan nelayan pembudidaya ikan dan
petambak garam
2.1. Hasil identifikasi kebijakan dirumuskan. 2.2. Kesesuaian antara kebijakan dengan
peraturan perundang-undangan ditetapkan.
2.3. Validasi kebijakan dilakukan.
2.4. Analisa kemungkinan tumpang tindih (overlap) kebijakan dilakukan.
2.5. Pendekatan analysis inter, multi, dan transdisipliner diidentifikasi.
3. Melakukan analisis kebijakan perlindungan dan pemberdayaan
nelayan pembudidaya dan petambak garam
3.1. Hasil identifikasi permasalahan di lapangan dirumuskan.
3.2. Kesesuaian antara kebijakan dengan
kondisi lapangan dikaji. 3.3. Dampak sistemik kebijakan dikaji. 3.4. Efektivitas kebijakan dikaji.
4. Memberikan rekomendasi mengenai
kesesuaian antara pengembangan model
dengan kebijakan perluindungan dan pemberdayaan nelayan
pembudidaya dan petambak garam
4.1 Hasil analisis kesesuaian kebijakan dengan model direview.
4.2 Hasil analisis kesesuaian kebijakan dengan kondisi di lapangan direview.
4.3 Kesesuaian antara peraturan, kebijakan dan kondisi di lapangan dianalisis.
4.4 Rekomendasi diberikan dengan
mempertimbangkan unsur-unsur yang terkait dengan perlindungan dan
pemberdayaan nelayan, pembudidaya dan petambak garam.
24
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
5. Merekomendasikan
sistem perlindungan dan pemberdayaan nelayan pembudidaya
ikan dan petambak garam
5.1 Rekomendasi kriteria, persyaratan dan
mekanisme perlindungan dan pemberdayaan nelayan pembudidaya ikan dan petambak garam.
5.2 Hasil rekomendasi dipresentasikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi dan
melakukan analisis model kebijakan, melakukan analisis kebijakan
perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan
petambak garam, serta memberikan rekomendasi mengenai
kesesuaian antara pengembangan model dengan kebijakan
perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan
petambak garam.
1.2 Pendekatan analisis inter, multi dan transdisipliner mencakupi
analisis menggunakan pendekatan yang melibatkan unsur-unsur
dalam satu disiplin ilmu, beberapa disiplin ilmu, serta lintas
disiplin ilmu terkait.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.1.2 Koneksi internet
2.1.3 Alat –alat dokumentasi (kamera, handycam)
2.1.4 Formulir Wawancara
2.1.5 Bahan/Dokumen Sosialisasi (Presentasi)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat Tulis
2.2.2 Ruang Pertemuan
2.2.3 Referensi pustaka
2.2.4 Komputer/laptop
25
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.2 Undang-Undang No. 31/2004 juncto No. 45/2009 tentang Perikanan
3.3 Undang-Undang No.01 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-
Undang No27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
3.4 Undang-Undang No.7 Tahun 2016 tentang Perlindungan Nelayan,
Pembudidaya dan Petambak Garam
3.5 Peraturan Pemerintah No. 50/2015 tentang Pemberdayaan Nelayan
Kecil dan Pembudidaya Ikan Kecil
3.6 Peraturan Menteri perhubungan Nomor PM 84 tahun 2013 tentang
Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal
3.7 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 18/Permen-Kp/2016 tentang Jaminan Perlindungan atas
Risiko kepada Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) Nomor 188
tentang Pekerjaan di Bidang Perikanan
4.1 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampian dan sikap kerja dalam
mengidentifikasi Permasalahan dan isu strategis mengenai
perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan
petambak garam.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara dan penilaia
portofolio.
26
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang peraturan perundangan
3.1.2 Pengetahuan tentang sosial budaya petambak garam
3.1.3 Pengetahuan tentang kebijakan-kebijakan
3.1.4 Pengetahuan tentang sosial ekonomi petambak garam
3.1.5 Pengetahuan tentang peraturan
3.2 Keterampilan
3.2.1. Keterampilan analisis sosial
3.2.2. Keterampilan komunikasi
3.2.3. Keterampilan berpikir sitemik dan sistimatis
3.2.4. Keterampilan Empirik
3.2.5. Keterampilan melakukan review
4. Sikap kerja yang diperlukan:
4.1 Pragmatis dalam mengidentifikasi permasalahan dan isu strategis
mengenai perlindungan dan pemberdayaan petambak garam
4.2 Sistemik dan sistimatis dalam menentukan metode
mengidentifikasi model kebijakan perlindungan dan pemberdayaan
petambak garam
4.3 Teliti dalam mengidentifikasi kesesuaian antara kebijakan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kondisi
lapangan
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menentukan metode pengidentifikasian
permasalahan dan isu strategis perlindungan dan pemberdayaan
petambak garam
5.2 Ketelitian dalam mengidentifikasi kesesuaian antara kebijakan p
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
kondisi lapangan
27
KODE UNIT : A.03.004.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan stretegi jaminan mutu hasil
perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengembangkan strategi jaminan
mutu hasil perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi jenis dan kualitas produk hasil perikanan
1.1 Prinsip dasar cara pengolahan yang baik diindentifikasi.
1.2 Prinsip dasar penerapan sanitasi yang
baik diidentifikasi. 1.3 Jenis produk hasil perikanan
diidentifikasi. 1.4 Kualitas produk hasil diidentifikasi. 1.5. Kualitas produk hasil perikanan
ditentukan sesuai standar.
2. Mengidentifikasi calon
penerima jaminan mutu
2.1 Data hasil identifikasi sistem mutu di
analisis. 2.2 Jenis produk calon penerima jaminan
mutu diidentifikasi.
2.3 Persyaratan jaminan mutu dirumuskan.
3. Melakukan pengkajian mengenai strategi pengembangan
jaminan mutu
3.1 Kesesuaian antara mutu produk dan sistem jaminan mutu produk hasil perikanan dianalisis.
3.2 Pendekatan analysis inter, multi, dan transdisipliner diidentifikasi.
3.3 Hasil analisis dirumuskan.
4. Memberikan rekomendasi mengenai
kesesuaian antara pengembangan model
dengan kebijakan jaminan mutu hasil perikanan
4.1 Hasil analisis kesesuaian kebijakan dengan model direview.
4.2 Hasil analisis kesesuaian kebijakan dengan kondisi di lapangan direview.
4.3 Kesesuaian antara peraturan, kebijakan dan kondisi di lapangan dianalisis.
4.4 Rekomendasi diberikan dengan
mempertimbangkan unsur-unsur yang terkait dengan perlindungan dan
pemberdayaan nelayan, pengolah dan pembudidaya.
5. Merekomendasikan jaminan mutu hasil produk perikanan
5.1 Rekomendasi kriteria dan persyaratan jaminan mutu hasil produk perikanan dibuat.
5.2 Rekomendasi jaminan mutu dipresentasikan pada pihak terkait.
6. Aktualisasi diri dalam nilai-nilai peningkatan
6.1. Upaya diri dalam menjaga keberlanjutan (sustainability) usaha pengolahan hasil
28
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
jaminan mutu hasil
perikanan
perikanan diidentifikasi.
6.2. Potensi diri untuk berbuat sebaik-baiknya dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sistem
rantai dingin dan akses kemudahan serta keterjangkauan bagi masyarakat pengolahan hasil teridentifikasi.
6.3. keinginan dan hasrat diri guna mendukung investasi dalam negeri untuk
meningkatkan nilai tambah pada industri hasil perikanan diidentifikasi.
6.4. Kemampuan melihat secara efektif dan
efisien dan fokus dalam merencanakan pemenuhan jaminan mutu hasil perikanan sebagai suatu misi hidup
diidentifikasi. 6.5. Keahlian berfikir sistemik untuk
pengembangan kapasitas dan integrasi serta keunggulan merumuskan visi bersama (shared vision) dalam
mengembangkan jaminan mutu diidentifikasi.
6.6. Keinginan dan hasrat untuk jujur dalam bekerja serta mendorong pengolah ikan tradisional untuk maju dan berkembang
diidentifikasi. 6.7. Hasil aktualisasi diri dan nilai-nilai
dengan pengambilan kebijakan dalam organisasi kerja disesuaikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi jenis dan
kualitas produk hasil perikanan dan calon penerima jaminan
mutu, serta melakukan pengkajian mengenai strategi dan
merekomendasikan jaminan mutu hasil produk perikanan dalam
mengembangkan strategi jaminan mutu hasil perikanan.
1.2 Memahami prinsip dasar sistem rantai dingin, penerapan sanitasi
& higiene serta dasar penanganan dan pengolahan hasil perikanan.
1.3 Memahami sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
29
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer/laptop
2.1.2 Akses internet
2.1.3 Alat komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Referensi
2.2.2 Alat tulis
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 juncto Nomor 45 Tahun
2009 pasal 20 – 25 tentang Perikanan
3.2 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
3.3 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
3.4 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015 tentang Sistem Jaminan
Mutu Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil
Perikanan
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2010
tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan
3.6 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A Tahun 2013
tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi
3.7 Peraturan Dirjen P2HP Nomor 09 Tahun 2010 tentang Persyaratan,
Tatacara Penerbitan Bentuk dan Format Sertifikat Kelayakan
Pengolahan
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Nasional Indonesia Produk Perikanan dan Metode
Uji
30
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan strategi jaminan mutu hasil perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara mengacu pada
kriteria unjuk kerja dan penilaian portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan yang
terkait
3.1.2 Pengetahuan dasar-dasar sistem rantai dingin
3.1.3 Pengetahuan dasar sanitasi dan higiene
3.1.4 Pengetahuan prinsip dasar penanganan dan pengolahan
ikan
3.1.5 Pengetahuan prinsip dasar pengujian mutu dan keamanan
ikan
3.1.6 Pengetahuan prinsip dasar penerapan mutu dan keamanan
hasil perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.3. Keterampilan menghitung besaran dan jumlah pengurangan
biaya kompensasi
3.2.4. Keterampilan menyusun format Surat Rekomendasi
3.2.5. Kemampuan mempresentasikan substansi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan kemudian
mengklasifikasikan menjadi faktor penting dan utama dalam
menentukan hasil akhir
31
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan kemudian
mengklasifikasikan menjadi faktor penting dan utama dalam
menentukan hasil akhir
32
KODE UNIT : A.03.005.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan/menetapkan strategi batas
wilayah kelautan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengembangkan/menetapkan
strategi batas wilayah kelautan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi data dan informasi wilayah kepulauan
terluar
1.1. Data terkait Letak dan posisi geografis pulau terluar dipilih.
1.2. Data dan Informasi batas wilayah
kelautan di diidentifikasi.
2. Mengkaji batas
wilayah kelautan
2.1. Letak,posisi geografis kepulauan terluar
dianalisis. 2.2. Data uji oseanologi dirumuskan.
2.3. Akurasi kesesuaian antara hasil, analisa dan rumusan posisi batas wilayah laut ditetapkan.
2.4. Pendekatan analysis inter, multi, dan transdisipliner diidentifikasi.
3. Merekomendasikan
pengembangan batas wilayah kelautan
3.1. Rekomendasi penetapan batas wilayah
laut disusun.
3.2. Rekomendasi presisi dan legalitas batas wilayah laut di rumuskan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi data dan
informasi wilayah kepulauan terluar, mengkasji batas wilayah
kelautan, dan merekomendasikan pengembangan batas wilayah
kelautan dalam mengembangkan strategi batas wilayah Indonesia.
1.2 Pendekatan analisis inter, multi dan transdisipliner mencakupi
analisis menggunakan pendekatan yang melibatkan unsur-unsur
dalam satu disiplin ilmu, beberapa disiplin ilmu, serta lintas
disiplin ilmu terkait.
33
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Referensi
2.1.2 Koneksi internet
2.1.3 Alat –alat dokumentasi (kamera, handycam)
2.1.4 Formulir Wawancara
2.1.5 Bahan/Dokumen Sosialisasi (Presentasi)
2.1.6 Peralatan Survey
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat Tulis
2.2.2 Ruang Pertemuan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2014 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
3.2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan
Nelayan, Pembudidaya dan Petambak Garam
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan strategi batas wilayah kelautan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara mengacu pada
kriteria unjuk kerja dan penilaian portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
34
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang kriteria batas wilayah kelautan
3.1.2 Pengetahuan tentang nilai penting batas wilayah kelautan
3.1.3 Pengetahuan tentang regulasi dan kebijakan penetapan
3.1.4 Pemahaman terhadap metode dan tata cara penetapan
3.2 Keterampilan
3.2.1. Keterampilan mengidentifikasi kriteria dan klasifikasi
3.2.2. Keterampilan dalam menyusun format surat rekomendasi
3.2.3. Kemampuan mempresentasikan substansi
3.2.4. Kemampuan melakukan metode dan cara penetapan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam mengidentifikasi kriteria dan klasifikasi
4.2 Tepat dalam memilih metode dan tata cara dalam penetapan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi kriteria dan klasifikasi
5.2 Ketepatan dalam memilih metode dan tata cara dalam penetapan
35
KODE UNIT : A.03.006.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan strategi mencegah, menghalangi
dan memberantas Ilegal fishing
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengembangkan strategi
mencegah, menghalangi dan memberantas illegal
fishing.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menganalisa strategi mencegah illegal
fishing
1.1. Identifikasi kebutuhan regulasi. 1.2. Jenis-jenis strategi pencegahan illegal
fishing diidentifikas. 1.3. Sumber illegal fishing diidentifikasi. 1.4. Tindakan pencegahan dianalisa.
2. Merumuskan potensi
dan signifikansi resiko terhadap
illegal fishing
2.1. Potensi bahaya akibat illegal fishing
diidentifikasi. 2.2. Intensitas potensi kerugian negara yang
mengancam diklasifikasikan. 2.3. Alternatif tindakan pencegahan
ditetapkan potensi akibat kegiatan illegal
fishing.
3. Menganalisis strategi
peluang melakukan pemberantasan
illegal fishing
3.1. Strategi pencegahan dan
penanggulangan resiko direview. 3.2. Strategi peluang legal fishing
diidentifikasi. 3.3. Kesesuaian antara sumber kerugian dan
strategi pemberantasan dianalisa.
3.4. Pendekatan analisa inter, multi, dan transdisipliner diidentifikasi.
4. Melakukan evaluasi pengembangkan
strategi menghalangi dan memberantas illegal fishing
4.1. Kelebihan dan kekurangan setiap strategi dianalisis.
4.2. Pengujian hasil analisis kelebihan dan kekurangan setiap strategi dilakukan.
4.3. Hasil evaluasi dan pengujian
dirumuskan. 4.4. Hasil evaluasi dan pengujian
direkomendasikan.
36
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk Menganalisa strategi mencegah
illegal fishing, Merumuskan potensi dan signifikansi resiko
terhadap illegal fishing, Menganalisis strategi peluang melakukan
pemberantasan illegal fishing, Melakukan evaluasi pengembangkan
strategi menghalangi dan memberantas illegal fishing dalam
mengembangkan strategi mencegah, menghalangi dan
memberantas illegal fishing.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Referensi
2.1.2 Koneksi internet
2.1.3 Alat-alat dokumentasi (kamera, handycam)
2.1.4 Alat transportasi (mobil, sepeda motor)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Ruang pertemuan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Perikanan
3.2 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati
3.3 Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan
Jenis Tumbuhan dan Satwa
3.4 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi
Sumber Daya Ikan
3.5 Peraturan Pemerintah Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pelarangan Penggunaan Alat Tangkap Cantrang
37
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 International Plan of Action To Prevent, Deter and Eliminate
Ilegal, Unreported and Unregulated Fishing FAO, FAO 2001
4.2 Standar
4.2.1 Resolusi dan kesepakatan terkait pengelolaan oleh Regional
Fisheries Management Organization (RFMO) seperti WCPFC,
IOTC, CCSBT dan lain-lain.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan strategi mencegah, menghalangi dan
memberantas ilegal fishing.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara, simulasi dan
penilaian portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang jenis-jenis kerusakan
3.1.2 Pengetahuan tentang mitigasi
3.1.3 Pengetahuan tentang konservasi
3.2 Keterampilan
3.2.1. Keterampilan mengaplikasikan peralatan yang dibutuhkan
dalam pelestarian
3.2.2. Keterampilan mengkomunikasikan ide
3.2.3. Kemampuan bekerjasama dalam tim
38
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam menganalisis kesesuaian sumber resiko dengan
strategi mitigasi yang ditentukan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan analisis kesesuaian sumber resiko dengan strategi
mitigasi yang ditentukan
39
KODE UNIT : A.03.0070.1
JUDUL UNIT : Mengkoordinasikan pengelolaan wilayah
pesisirXxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxx
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam ......................... mengembangkan pengelolaan
wilayah pesisir. (Titik)
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. XxxxxxxxxxxMenganalisa metode dan
cara pengelolaan wilayah pesisir
1.1 XxxxxxxxxxxxxxxxxxMetode dan dasar pengembangan pengelolaan wilayah pesisir
diidentifikasi.
1.2 Metode dan dasar pengembangan
pengelolaan wilayah pesisir dianalisis.
1.21.3 Hasil analisis metode dan dasar pengembangan pengelola wilayah pesisir
dirumuskan.Xxxxxxxxxxxxxxxx.
2. Melakukan
pengembangan pengelolaan wilayah pesisir
2.1 Kriteria pengembangan pengelolaan wilayah
pesisir ditetapkanXxxxxxxxxxx.
2.2 Kriteria pengembangan pengelolaan wilayah pesisir dikembangkan.
2.3 Pendekatan analysis inter, multi, dan transdisipliner
diidentifikasi.Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. XxxxxxxxxxxxxxMer
ekomendasikan hasil pengembangan
pengelolaan wilayah pesisir
3.1 Rekomendasi hasil pengembangan
disusunXxxxxxxxxxxx.
3.2 Hasil rekomendasi pengembangan dipresentasikanuji
publikkan.Xxxxxxxxxxxxxxxxx[u1].
7. Xxxxxxxxxxx[u2]
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisa metode dan cara
pengelolaan wilayah pesisir, melakukan pengembangan
pengelolaan wilayah pesisir, dan merekomendasikan hasil
pengembangan pengelolaan wilayah pesisir dalam .........................
mengembangkan pengelolaan wilayah pesisir.
40
1.2 Pendekatan analisis inter, multi dan transdisipliner mencakupi
analisis menggunakan pendekatan yang melibatkan unsur-unsur
dalam satu disiplin ilmu, beberapa disiplin ilmu, serta lintas
disiplin ilmu terkait.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Acuan/referensi
2.1.3 Koneksi internet
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Bahan presentasi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 01 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Data dan Informasi dalam Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Perencanaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kearifan Lokal
4.2 Standar
4.2.1 Tata Cara Penyusunan Dokumen Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
4.2.2 Tata Cara Penyusunan Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
41
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan pengelolaan wilayah pesisir.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara dan penilaian
portofolio.
42
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan tentang wilayah pesisir
3.1.2. Pengetahuan tentang jenis bahan
3.1.3. Pengetahuan tentang arsitektur
3.2 Keterampilan
3.2.1. Mengidentifikasi jenis dan bahan
3.2.2. Menganalisis kriteria
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam mengidentifikasi, menganalisis dan
mengklasifikasikan menjadi faktor penting dan utama dalam
menentukan hasil akhir
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengidentifikasi, menganalisis, dan kemudian
mengklasifikasikan menjadi faktor penting dan utama dalam
menentukan hasil akhir
43
KODE UNIT : A.03.0080.1
JUDUL UNIT : Menetapkan strategi penetapan bidang usaha
tertutup dan yang terbuka dalam penaenaman
modalXxxxxxxxxxxxxx Xxxxx
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam ......................... menetapkan strategi penetapan
bidang usaha tertutup dan yang terbuka dalam
penanaman modal. (Titik)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. XxxxxxxxxxxMenganalisa metode dan cara
strategi penetapan bidang usaha tertutup dan yang terbuka
dalam penenaman modal
1.1 Bidang usaha pada sektor kelautan dan perikanan sesuai dengan arah kebijakan
pembangunan sektor kelautan dan perikanan, dengan menegakkan kedaulatan usaha dan kesejahteraan
masyarakat ditetapkan.
1.2 XxxxxxxxxxxxxxxxxxMetode dan dasar strategi penetapan penetapan bidang
usaha tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang
penenaman modal diidentifikasi.
1.3 Metode dan dasar strategi penetapan bidang usaha tertutup dan bidang usaha
yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal dianalisis.
1.31.4 Hasil analisis metode dan dasar strategi penetapan bidang usaha tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan
persyaratan di bidang penanaman modal dirumuskan.
1.41.5 Kebijakan dan fasilitas/intensif usaha
yang disediakan pemerintah pada bidang usaha sektor kelautan dan perikanan
untuk mendukung kebijakan penetapan bidang usaha yang terbuka dan tertutup dengan persaratan di bidang penanaman
modal dirumuskan.Xxxxxxxxxxxxxxxx.
2. Melakukan strategi
penetapan bidang usaha tertutup dan
yang terbuka dalam penenaman modal Xxxxxxxx
2.1 Dampak penetapan bidang usaha
tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman
modal, baik pada bidang usaha tersebut maupun bidang usaha terkait, serta pelaku usaha dianalisa.
2.2 Kriteria strategi penetapan bidang usaha
44
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
tertutup dan bidang usaha yang terbuka
dengan persyaratan di bidang penanaman modal ditetapkanXxxxxxxxxxx.
2.3 Kriteria strategi penetapan bidang usaha
tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penaenaman modal
dikembangkanXxxxxxxxxxxxxxx.dilaksanakan.
2.4 Pendekatan analysis inter, multi, dan transdisipliner diidentifikasi.Xxxxxxxxxxxxxxxxxx.
3. XxxxxxxxxxxxxxMerekomendasikan hasil
strategi penetapan bidang usaha tertutup
dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang
penenaman modal
3.1 Rekomendasi hasil penetapan strategi disusunXxxxxxxxxxxx.
a.3.2 Hasil rekomendasi penetapan strategi diuji
terapkanpresentasikan.Xxxxxxxxxxxxxxxxx[u3].
8. Xxxxxxxxxxx[u4]
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis metode dan cara
serta melakukan dan merekomendasikan strategi penetapan
bidang usaha tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan di
bidang penanaman modal.
1.2 Memahami bisnis proses dan bisnis model pada bidang usaha
sektor kelautan dan perikanan.
1.3 Memahami prinsip dasar arah pembangunan sektor kelautan dan
perikanan sebagai arah pengembangan bidang usaha dan
penanaman modal/investasi di sektor kelautan dan perikanan,
dengan menegakan kedaulatan, keberlanjutan usaha dan
kesejateraan masyarakat.
1.4 Memastikan pemanfaatan sumber daya alam (sumber daya ikan),
secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
Indonesia dengan mengutamakan kelestarian dan keberlanjutan
usaha.
45
2. Peralatan dan perlengkapan
2.3 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Acuan/referensi
2.1.3 Ruangan kerja
2.1.4 Koneksi internet
2.4 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Materi presentasi dan uji terap
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal
3.2 Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan
Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang
Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal
3.3 Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang
Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan
Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam penetapan bidang usaha tertutup dan bidang usaha yang
terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal, dalam
rangka pengembangan investasi pada bidang usaha di sektor
46
kelautan dan perikanan, dalam rangka mewujudkan tiga pilar
pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara dan penilaian
portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan dasar terkait penanaman modal pada sektor
kelautan dan perikanan
3.1.2. Pengetahuan terhadap perkembangan bidang usaha di
sektor kelautan dan perikanan
3.1.3. Pengetahuan tentang bisnis proses dan bisnis model pada
bidang usaha sektor kelautan dan perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1. Mengidentifikasi bidang usaha sektor kelautan dan
perikanan
3.2.2. Menganalisis dampak pemberlakukan kebijakan
3.2.3. Kemampuan mempresentasikan subtansi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan kemudian
mengklasifikasikan menjadi faktor penting dan utama dalam
menentukan hasil akhir
5. Aspek kritis
5.1 Tepat dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan kemudian
mengklasifikasikan menjadi faktor penting dan utama dalam
menentukan hasil akhir
47
KODE UNIT : A.03.0090.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan strategi percepatan pembangunan
industri perikanan nasionalXxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxx
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengembangkan strategi
percepatan pembangunan industri perikanan
nasional.........................
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi persyaratan strategi
percepatan pembangunan industri kelautan dan
perikanan nasionalXxxxxxxxxxx
1.1 Persyaratan kontekstual /khusus kebutuhan persyaratan strategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasional diidentifikasi.
1.11.2 Kriteria peringkat strategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasional diidentifikasi.
1.21.3 Regulasi, standard dan pedoman nasional
persyaratan strategi percepatan pembangunan industri perikanan nasional
diidentifikasiXxxxxxxxxxxxxxxxxx.
2. Mengidentifikasi
strategi percepatan pembangunan industri perikanan nasional
yang akan diperingkatXxxxxxxx
2.1 Strategi percepatan pembangunan industri
perikanan nasional menjadi peringkat nasional diidentifikasiXxxxxxxxxxx.
2.2 Strategi percepatan pembangunan industri
perikanan nasional menjadi peringkat provinsi diidentifikasiXxxxxxxxxxxxxxx.
3. Mengkaji strategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasionalXxxxxxxxxxxxx
x
3.1 Data hasil identifikasi terhadap strategi percepatan pembangunan industri
perikanan nasional dianalisis dengan mempertimbangkan pendekatan analysis inter, multi, dan transdisiplinerXxxxxxxxxxxx.
a.3.2 Data hasil analisis terhadap klasifikasi
strategi percepatan pembangunan industri perikanan nasional menjadi peringkat nasional
dirumuskan.Xxxxxxxxxxxxxxxxx[u5].
4. Menyusun prosedur
pemeringkatan strategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasional
4.1 Prosedur terkait bidang strategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasional direview.
4.2 Hal-hal yang akan disusun dalam prosedur pemeringkatan strategi percepatan
48
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pembangunan industri perikanan nasional
diidentifikasi.
4.3 Prosedur pemeringkatan strategi percepatan pembangunan industri
perikanan nasional disusun.
4.5. Xxxxxxxxxxx[u6]Mere
komendasikan strategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasional secara berkelanjutan
4.35.1 XxxxxxxxxxxxxStrategi percepatan
pembangunan industri perikanan nasional disusun.
5.1 Rekomendasi pemeringkatan strategi percepatan pembangunan industri perikanan nasional secara berkelanjutan
dipresentasikan kepada pemerintah dan legislatorXxxxxxxxx.
5.2 Xxxxxxxxxxxxxxx.
BATASAN VARIABEL
2.1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi persyaratan
strategi, mengidentifikasi strategi, mengkaji strategi, menyusun
prosedur pemeringkatan strategi, dan merekomendasi strategi
dalam mengembangankan strategi percepatan pembangunan
industri perikanan nasional.
3.2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer/laptop
2.1.2 Akses internet
2.1.3 Referensi
2.1.4 Alat komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Ruang rapat
2.2.2 ATK
4.3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
5.4. Norma dan standar
49
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangankan strategi percepatan pembangunan
industri perikanan nasional.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara mengacu pada
kriteria unjuk kerja dan penilaian portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan mengenai pengelolaan dan pelestarian
3.1.2. Pemahaman tentang regulasi dan/atau kebijakan
3.1.3. Pengetahuan tentang tata cara dan metode melakukan
pemeringkatan
3.2 Keterampilan
3.2.1. Keterampilan mengidentifikasi pemeringkatan
3.2.2. Keterampilan menyusun format prosedur pemeringkatan
3.2.3. Keterampilan menyusun format surat rekomendasi
3.2.4. Kemampuan melakukan analisis yang kritis mengenai
pemeringkatan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam mengidentifikasi yang akan diperingkat
4.2 Teliti dalam menyusun prosedur pemeringkatan
4.3 Akurat dalam melakukan analisis kajian pemeringkatan
50
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi yang akan diperingkat
5.2 Ketelitian dalam menyusun prosedur pemeringkatan
5.3 Keakuratan dalam melakukan analisis kajian pemeringkatan
51
KODE UNIT : A.03.0100.1
JUDUL UNIT : Menetapkan strategi kebijakan Pembangunan
moratorium perikananXxxxxxxxxxxxxx Xxxxxx
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam menetapkan strategi pengembangan kebijakan
moratorium kegiatan perikanan.......................... (Titik)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. XxxxxxxxxxxMenganalisis semua strategi pengembangan
kebijakan moratorium kegiatan perikanan
1.1 Jenis-jenis resiko strategi pengembangan kebijakan moratorium kegiatan perikanan
diidentifikasiXxxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2 Sumber resiko yang mengancam
kebijakan moratorium kegiatan perikanan diidentifikasiXxxxxxxxxxxxxxxx.
1.21.3 Tingkat potensi keparahan (severity) diidentifikasi.
2. Merumuskan potensi dan signifikansi strategi
pengembangan kebijakan moratorium kegiatan perikanan
Xxxxxxxx
2.1 Potensi akibat sifat bahaya yang mengancam kebijakan moratorium
kegiatan perikanan diidentifikasiXxxxxxxxxxx.
2.2 Potensi bahaya akibat kebijakan
moratorium kegiatan perikanan diidentifikasiXxxxxxxxxxxxxxx.
2.3 Intensitas sumber resiko yang mengancam diklasifikasikanXxxxxxxxxxxxxxxxxx.
2.4 Signifikansi dengan menganalisis antara potensi dan severity yang ditimbulkan dianalisis.
2.32.5 Alternatif Tindakan pencegahan ditetapkan.identifikasi
3. Menganalisis strategi peluang melakukan
kebijakan moratorium kegiatan perikanan Xxxxxxxxxxxxxx
3.1 Strategi pencegahan dan penanggulangan resiko
direviewXxxxxxxxxxxx.
3.2 Strategi peluang kebijakan moratorium kegiatan perikanan diidentifikasi.
3.3 Kesesuaian antara sumber resiko dan strategi kebijakan moratorium kegiatan
perikanan dirumuskan.
3.23.4 Pendekatan analisis inter, multi, dan transdisipliner
52
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
diidentifikasi.Xxxxxxxxxxxxxxxxx[u7].
4. Melakukan evaluasi kelebihan dan
kekurangan dari setiap strategi kebijakan moratorium kegiatan
perikananXxxxxxxxxxx
[u8]
4.1 Kelebihan dan kekurangan setiap strategi kebijakan moratorium kegiatan
perikanan dianalisisXxxxxxxxxxxxx.
4.2 Pengujian hasil analisis kelebihan dan kekurangan setiap strategi
dilakukanXxxxxxxxx.
4.3 Hasil evaluasi dan pengujian dirumuskan.
4.1 Hasil evaluasi dan pengujian direkomendasikan.
b.4.4 Xxxxxxxxxxxxxxx.
BATASAN VARIABEL
2.1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis semua strategi
pengembangan kebijakan moratorium, merumuskan potensi dan
signifikansi, menganalisis strategi peluang, melakukan evaluasi
kelebihan dan kekurangan dari setiap strategi kebijakan
moratorium kegiatan perikanan dalam menetapkan strategi
pengembangan kebijakan moratorium kegiatan perikanan.
3.2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Referensi
2.1.2 Koneksi internet
2.1.3 Alat-alat dokumentasi (kamera, handycam)
2.1.4 Alat transportasi (mobil, sepeda motor)
2.2 Perlengkapan
(Tidak ada.)
4.3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
5.4. Norma dan standar
54
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan keputusan strategis nasional bidang
keilmuan kelautan dan perikanan untuk menghasilkan kebijakan
karya kreatif, original dan teruji.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara, simulasi dan
penilaian portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.3 Pengetahuan tentang jenis-jenis kerusakan
3.1.4 Pengetahuan tentang mitigasi
3.1.5 Pengetahuan tentang pelestarian
3.1.6 Pengetahuan tentang konstruk dan desain kawasan
3.1.7 Pengetahuan tentang konservasi
3.2 Keterampilan
3.2.1. Keterampilan mengaplikasikan peralatan yang
dibutuhkan dalam
3.2.2. Keterampilan mengkomunikasikan ide
3.2.3. Kemampuan bekerjasama dalam tim
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam menganalisis kesesuaian sumber resiko dengan
strategi mitigasi yang ditentukan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan analisis kesesuaian sumber resiko dengan strategi
mitigasi yang ditentukan
55
KODE UNIT : A.03.01100.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan disiplin ASN dalam pelayanan
perijinan perikananXxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxx
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam pengembangan disiplin ASN dalam
pelayanan perijinan perikanan.......................... (Titik)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi prosedur dan persyaratan pengusulan
disiplin ASN dalam pelayanan perijinan
perikananXxxxxxxxxxx
1.1 Persyaratan pengusulan disiplin ASN dalam pelayanan perijinan perikanan diidentifikasiXxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2 Prosedur pengusulan disiplin ASN dalam pelayanan perijinan perikanan
disiapkanXxxxxxxxxxxxxxxx.
2. Memastikan pemenuhan
persyaratan disiplin ASN dalam pelayanan perijinan
perikananXxxxxxxx
2.1 Perlindungan dan sistem manajemen
ASN dijelaskan.
2.2 Justifikasi terhadap kandungan ‘outstanding universal value’
dicantumkanXxxxxxxxxxxxxxx.
2.32.2 Justifikasi terhadap integritas disiplin ASN dalam pelayanan perijinan
perikananXxxxxxxxxxxxxxxxxx.
3. Inventarisasi disiplin ASN dalam pelayanan perijinan
perikananXxxxxxxxxxxxxx
3.1 Usulan disiplin ASN dalam pelayanan perijinan perikanan diinventarisasiXxxxxxxxxxxx.
3.2 Klasifikasi prioritas nominasi berdasarkan pemenuhan persyaratan dan kelengkapan data dilakukan.
3.3 Daftar sementara (tentative name list) yang akan dikirim ke biro dibuat.
3.23.4 Daftar inventarisasi yang layak diusulkan ke biro dibuat.Xxxxxxxxxxxxxxxxx[u9].
4. Mengevaluasi pengusulan disiplin ASN
dalam pelayanan perijinan perikanan
Tim verifikasi didampingi.
4.1 Naskah disiplin ASN dalam pelayanan
perijinan perikanan disempurnakan sesuai hasil verifikasi.
4.2 Naskah disiplin ASN dalam pelayanan perijinan perikanan dipresentasikan.
4.3 Disiplin ASN diterapkan.
BATASAN VARIABEL
56
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi prosedur, dan
persyaratan, memastikan pemenuhan persyaratan, inventarisasi,
mencermati naskah, mengusulkan naskah, dan mengevaluasi
pengusulan disiplin ASN dalam pelayanan perijinan perikanan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Acuan/referensi
2.1.3 Koneksi internet
2.1.4 Ruangan kerja
2.2 Perlengkapan
(Tidak ada.)
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam pengembangan disiplin ASN dalam pelayanan perijinan
perikanan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara dan penilaian
portofolio
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
57
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan pelayanan perijinan perikanan
3.1.2 Pengetahuan komunikasi
3.1.3 Pengetahuan diplomasi
3.2 Keterampilan
3.2.1. Keakuratan identifikasi dan analisis
3.2.2. Ketepatan menyusun usulan nominasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Akurat dalam menganalisis yang layak dijadikan usulan
4.2 Tepat dalam menyusun rekomendasi hasil akhir usulan
5. Aspek kritis
5.1 Keakuratan analisis yang layak dijadikan usulan
5.2 Ketepatan menyusun rekomendasi hasil akhir usulan
58
KODE UNIT : A.03.012.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan Strategi Perlindungan Satwa
Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengembangkan strategi
perlindungan satwa perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi strategi perlindungan satwa perikanan
1.1 Strategi perlindungan jenis ikan diidentifikasi.
1.2 Data perlindungan jenis ikan diidentifikasi.
1.3 Aspek legal mengenai strategi perlindungan jenis ikan diidentifikasi.
2. Melakukan pengkajian mengenai
strategi perlindungan satwa perikanan
2.1 Uji materiil strategi perlindungan jenis ikan dianalisis.
2.2 Kesesuaian antara kondisi terakhir strategi perlindungan jenis ikan dengan hasil uji materiil dengan memperhatikan
pendekatan analysis inter, multi dan transdisipliner.
2.3 Hasil analisis kondisi terakhir strategi
perlindungan jenis ikan dengan hasil uji material.
3. Menyusun prosedur pencatatan kembali
strategi perlindungan satwa perikanan
3.1 Prosedur terkait perlindungan jenis ikan direview.
3.2 Regulasi terkait perlindungan jenis ikan direview.
3.3 Hal-hal yang akan disusun dalam
prosedur pencatatan strategi perlindungan jenis ikan diidentifikasi.
3.4 Prosedur pencatatan kembali strategi perlindungan jenis ikan disusun.
4. Merekomendasikan pencatatan startegi perlindungan satwa
perikanan
4.1 Rekomendasi pencatatan kembali strategi perlindungan jenis ikan disusun.
4.2 Rekomendasi pencatatan kembali strategi
perlindungan jenis ikan dipresentasikan kepada pihak terkait sesuai
kewenangannya.
59
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi, melakukan
pengkajian, menyususn prosedur pencatatan kembali serta
merekomendasikan pencatatan dalam mengembangkan strategi
perlindungan satwa perikanan.
1.2 Uji materiil yang dimaksud dalam KUK 2.1 adalah uji coba
penerapan strategi perlindungan jenis ikan sebelum
diimplementasikan.
1.3 Pendekatan analisis inter, multi dan transdisipliner mencakupi
analisis menggunakan pendekatan yang melibatkan unsur-unsur
dalam satu disiplin ilmu, beberapa disiplin ilmu, serta lintas
disiplin ilmu terkait.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer/laptop
2.1.2 Alat komunikasi
2.1.3 Akses Internet
2.1.4 Dokumen uji strategi perlindungan jenis ikan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis menulis
2.2.2 Referensi jenis ikan yang dilindungi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi
Sumber Daya Ikan
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 03 Tahun 2010
jo Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun
2013 tentang Tata Cara Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan
3.3 Peraturan Menteri Nomor 46 Tahun 2014 tentang Perlindungan
Terbatas Bambu Laut
60
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41/Permen-
KP/2014 tentang Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya
dari Luar Negeri kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59 Tahun
2014 junto Nomor 34 Tahun 2015 tentang Larangan
Pengeluaran Hiu Koboy dan Hiu Martil
3.6 Keputusan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 59 Tahun 2011
tentang Terubuk (Bengkalis)
3.7 Keputusan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013
tentang Hiu Paus
3.8 Keputusan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 37 Tahun 2013
tentang Napoleon
3.9 Keputusan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 4 Tahun 2014
tentang Pari Manta
3.10 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 43/KEPMEN-
KP/2016 tentang Penetapan Status Perlindungan Terbatas Ikan
Terubuk (Tenualosa ilisha)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kearifan lokal terkait satwa perikanan yang dilindungi
4.2 Standar
4.2.1 Pedoman teknis tentang Pengelolaan Konservasi Penyu
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan strategi perlindungan satwa perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara mengacu pada
kriteria unjuk kerja.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
61
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang kriteria jenis ikan yang dilindungi
3.1.2 Pengetahuan tentang nilai penting perlindungan jenis ikan
3.1.3 Pengetahuan tentang regulasi dan kebijakan pencatatan
kembali strategi perlindungan jenis ikan
3.1.4 Pengetahuan mengenai register nasional jenis ikan yang
dilindungi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Keterampilan mengakses data dalam register nasional jenis
ikan yang dilindungi
3.1.1 Keterampilan menyusun prosedur pencatatan kembali
strategi perlindungan jenis ikan
3.2.2 Keterampilan dalam menyusun format Surat Rekomendasi
3.2.3 Kemampuan mempresentasikan substansi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam mengidentifikasi kriteria jenis ikan
4.2 Tepat dalam mengakses data dalam register nasional
4.3 Akurat dalam melakukan analisis kondisi jenis ikan dan uji
materil
5. Aspek kritis
4.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi kriteria jenis ikan
4.2 Ketepatan dalam mengakses data dalam register nasional
4.3 Keakuratan dalam melakukan analisis kondisi jenis ikan dan uji
materil
62
KODE UNIT : A.03.013.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan Strategi Pengaturan Pembatasan
Penggunaan Alat Tangkap untuk Kelestarian
Sumberdaya
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengembangkan strategi
pengaturan pembatasan penggunaan alat tangkap
untuk kelestarian sumberdaya.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi strategi pengaturan pembatasan
penggunaan alat tangkap
1.1. Kriteria dan dasar pengaturan pembatasan penggunaan alat tangkap
diidentifikasi dan dikembangkan.
1.2. Kondisi penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan yang terdampak
oleh pengaturan pembatasan diidentifikasi.
1.3. Kriteria Alat Tangkap Ramah
Lingkungan diidentifikasi.
1.4. Alternatif solusi mengatasi dampak
sosial ekonomi terhadap alat tangkap yang terdampak oleh pengaturan pembatas ditentukan.
1.5. Tim/personil pengembangan strategi pembatasan alat tangkap ditetapkan.
2. Melakukan pengkajian mengenai strategi
pengaturan pembatasan penggunaan alat tangkap
2.1. Kriteria dan dasar pengaturan pembatasan alat tangkap tidak ramah
lingkungan dikaji dan ditetapkan.
2.2. Pengaturan pembatasan alat tangkap tidak ramah lingkungan dikaji
dampaknya secara teknis, sosial dan ekonomi.
2.3. Solusi menggatasi dampak sosial
ekonomi untuk alat tangkap tidak ramah lingkungan yang terkena
pengaturan pembatasan dikaji kelayakan untuk implementasinya.
2.4. Hasil kajian pengaturan pembatasan
alat tangkap tidak ramah lingkungan dan solusi untuk mengatasi dampak
sosial ekonomi dirumuskan.
63
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Merekomendasikan
penghapusan strategi pengaturan pembatasan penggunaan alat tangkap
3.1 Diskusi rumusan hasil kajian
pembatasan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan solusi mengatasi dampak sosial ekonominya dilakukan
dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
3.2 Rekomendasi strategi pengaturan pembatasan alat tangkap yang
mengancam kelestarian sumberdaya ditetapkan.
3.3 Rekomendasi strategi pengaturan pembatasan alat tangkap yang mengancam kelestarian sumberdaya
diformulasikan dalam bentuk Naskah Akademik.
3.4 Peraturan Menteri tentang pembatasan
alat tangkap yang membahatakan lingkungan dikeluarkan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi, melakukan
pengkajian dan merekomendasikan strategi pengaturan
pembatasan penggunaan alat tangkap yang membahayakan
kelestarian sumberdaya serta solusi mengatasi dampak sosial
ekonomi terhadap pemilik alat tangkap dan/atau nelayan.
1.2 Kriteria mencangkup ukuran yang menjadi dasar penilaian atau
penetapan sesuatu.
1.3 Solusi mencakup jalan keluar atau jawaban dari suatu masalah.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer/laptop
2.1.2 Referensi terkait
2.1.3 Akses internet
2.1.4 Alat komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Ruang pertemuan
64
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan
3.2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perikanan
3.3 Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1980 tentang Penghapusan
Jaring Trawl
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan
Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan
Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 SEAFDEC Regional Guidelines for Responsible Fishing
Operations in Southeast Asia
4.1.2 Kriteria Alat Tangkap Ramah Lingkungan (CCRF -FAO)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan strategi pengaturan pembatasan
penggunaan alat tangkap untuk kelestarian sumberdaya.
1.2 Pernilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara mengacu pada
kriteria unjuk kerja dan portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang kriteria alat tangkap yang
membahayakan kelestarian sumberdaya
65
3.1.2 Pengetahuan tentang regulasi alat tangkap perikanan
3.1.3 Pengetahuan tentang sumberdaya perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1. Keterampilan mengidentifikasi kriteria alat tangkap yang
membahayakan kelestarian sumberdaya
3.2.2. Kemampuan mengenal alat tangkap yang tidak ramah
lingkungan
3.2.3. Kemampuan mengenal kerusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh alat tangkap
3.2.4. Kemampuan untuk menyusun peraturan atau keputusan
menteri tentang pembatasan alat tangkap tidak ramah
lingkungan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam mengidentifikasi kriteria alat tangkap yang
membahayakan kelestarian sumberdaya
4.2 Teliti dalam mengidentifikasi alat tangkap yang tidak ramah
lingkungan
4.3 Tegas dalam mengatur pembatasan alat tangkap yang
membahayakan kelestarian suberdaya
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menentukan kriteria alat tangkap yang
membahaykan kelestarian sumberdaya
5.2 Ketepatan dalam metoda dan teknik menentukan alat tangkap
yang tidak ramah lingkungan
66
KODE UNIT : A.03.014.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan Strategi Pengembangan SDM
Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengembangkan strategi
pengembangan sumber daya manusia perikanan guna
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Aktualisasi diri dalam nilai-nilai Desperation
1.1 Nilai-nilai integritas diidentifikasi.
1.2 Intensitas kemanfaatan publik diidentifikasi.
1.3 Kondisi aktual dirumuskan untuk membuat kebijakan yang berpihak pada
rakyat.
2. Mengidentifikasi ruang
lingkup
2.1. Ruang lingkup proses asesmen
pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan diidentifikasi.
2.2. Ruang lingkup Pengembangan sumber
daya manusia kelautan dan Perikanan diidentifikasi secara sistematis.
2.3. Ruang lingkup klasifikasi sumber daya manusia kelautan dan perikanan diidentifkasi untuk tercapainya
kesejahteraan rakyat.
3. Mengidentifikasi acuan
normatif
3.1. Regulasi teknis pengembangan sumber
daya manusia kelautan dan perikanan diidentifikasi sesuai dengan fokus
kesejahteraan rakyat.
3.2. Standar pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan diidentifikasi sesuai dengan prosedur.
4. Mengidentifikasi definisi 4.1 Batasan, deskripsi dan definisi-definisi
terkait unsur penetapan, pemeliharaan dan perlindungan sumber daya manusia kelautan dan perikanan diidentifikasi
secara sistemik dan sistematis. 4.2 Definisi-definisi terkait unsur penetapan,
pengembangan dan perlindungan sumber daya manusia kelautan dan perikanan dirumuskan sesuai dengan visi yang
berkelanjutan.
67
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
5. Melakukan
konvensi/validasi/ verifikasi pedoman
5.1 Panduan perlindungan, pengembangan
sumber daya manusia kelautan dan perikanan diverifikasi dengan melibatkan stakeholder.
5.2 Panduan perlindungan dan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan dikonvensikan dengan
melibatkan stakeholder secara keterbukaan.
5.3 Validasi panduan perlindungan dan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan dilakukan dan
hasil validasi direkomendasikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi ruang ligkup,
acuan normatif, dan definisi, menyusun persyaratan/kriteria
umum dan khusus serta melakukan konvensi/validasi/verifikasi
pedoman dalam mengambangkan strategi pengembangan sumber
daya manusia kelautan dan perikanan.
1.2 Ruang lingkup proses mencangkup melindungi melalui kegiatan
pendidikan formal maupun non formal, mengembangkan melalui
kegiatan pelatihan, magang, dan asesmen dan memberdayakan
melalui kegiatan penyuluhan dan pendampingan sumber daya
manusia sektor kelautan dan perikanan.
1.3 Ruang lingkup pengembangan sumber daya menusia dapat
mencangkup pendidikan, pelatihan dan penyuluhan sumber daya
manusia sektor kelautan dna perikanan.
1.4 Regulasi teknis mencakup Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Menteri, dan Pedoman.
1.5 Standar mencakup spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan
konsensus semua pihak yang terkait.
1.6 Intensitas kemanfaatan public merupakan ketercapaian sasaran
fungsi kementerian dalam memberikan pelayanan publik.
68
1.7 Desperation merupakan nilai aktualisasi yang bertanggung jawab
sesuai dengan kondisi yang terjadi.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Referensi
2.1.2 Koneksi internet
2.1.3 Alat-alat dokumentasi (kamera, handycam)
2.1.4 Sarana dan Prasarana (Tempat Uji Kompetensi, Tempat
Pelatihan)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat pengolah data
2.2.2 Alat komunikasi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
3.2 Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
3.3 Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
3.4 Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
3.5 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
3.6 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan
3.7 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 9 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan
Departemen Kelautan dan Perikanan
3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Organisasi dan tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan
69
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia sektor
Kelautan dan Perikanan
4.2.2 Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
4.2.3 ISO 9001-2008 tentang Manajemen Mutu Penyelenggaraan
Pelatihan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengembangkan strategi pengembangan SDM Perikanan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara dan portofolio
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang peraturan ketenagakerjaan dan
pengembangan sumber daya manusia
3.1.2 Pengetahuan tentang kebijakan sumber daya manusia
sektor kelautan dan perikanan
3.1.3 Pengetahuan tentang cara menyusun strategi
pengembangan sumberdaya manusia sektor kelautan dan
perikanan
3.1.4 Pengetahuan tentang pengembangan karir
3.1.5 Pengetahuan tentang evaluasi kinerja
5.1 Keterampilan
3.2.1. Keterampilan menulis panduan kerja
3.2.2. Keterampilan melakukan review
70
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam menyusun sistematika kebijakan
4.2 Cermat dalam menentukan strategi pengembangan sumber daya
manusia
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menyusun sistematika kebijakan
5.2 Ketepatan dalam menentukan regulasi teknis pengembangan SDM
kelautan dan perikanan
71
KODE UNIT : A.03.015.1
JUDUL UNIT : Mengelola Riset dan Pengembangan yang
Bermanfaat Bagi Kemaslahatan Umat Manusia,
Serta Mampu Mendapat Pengakuan Nasional Dan
Internasional
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam mengelola riset dan pengembangan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia,
serta mampu mendapat pengakuan nasional dan
internasional.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi riset dan pengembangan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia
1.1 Jenis permasalahan yang membutuhkan litbang untuk pemecahannya bagi
kemaslahatan umat manusia diidentifikasi.
1.2 Kriteria data dan informasi yang
dibutuhkan diidentifikasi. 1.3 Rencana kerja, personel, peralatan dan
anggaran ditentukan. 1.4 Lokasi litbang yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia dipastikan.
1.5 Metode dan teknik pengelolaan litbang yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat
manusia ditentukan.
2. Mengkaji validitas data
riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia
2.1. Penentuan permasalahan yang
membutuhkan litbang untuk pemecahannya dilakukan.
2.2. Data dan informasi terkait permasalahan
yang teridentifikasi dikumpulkan dan di-validasi.
2.3. Pengecekan kevaliditasan data dan
informasi serta kelayakan untuk digunakan di dalam pelaksanaan litbang
yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia dilakukan.
3. Melakukan analisis pengelolaan data riset dan pengembangan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat
manusia
3.1 Metoda dan teknik pelaksanaan litbang yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia diterapkan.
3.2 Analisis data dan informasi yang diperoleh dilakukan.
3.3 Pengkajian ulang hasil analisis data dan informasi dilakukan dengan pendekatan inter, multi dan transdisipliner.
72
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Menafsirkan hasil
analisis pengelolaan data riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia
4.1 Hasil analisis data dan informasi hasil
litbang yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia disintesakan.
4.2 Hasil litbang yang telah disintesa, dikompilasi dan dirumuskan kesimpulannya.
5. Merekomendasikan hasil analisis
pengelolaan data riset dan pengembangan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia
5.1 Diskusi rumusan kesimpulan hasil litbang dilakukan.
5.2 Rekomendasi dari hasil litbang diformulasikan.
5.3 Rekomendasi hasil litbang yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia disampaikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengidentifikasi, mengkaji
validitas data, melakukan analisis pengelolaan data, menafsirkan
hasil analisis pengelolaan data dan merekomendasikan hasil
analisis pengelolaan data riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia dalam mengelola
riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat
manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan
internasional.
1.2 Kriteria data dan informasi dapat mencakup: syarat-syarat yang
dibutuhkan terkait data dan informasi dalam melakukan penelitian
dan pengembangan. Contoh: dalam melakukan penelitian dan
pengembangan dalam penetapan dan pencatatan data dan
informasi ikan yang didaratkan, kriteria data dan informasi adalah
termasuk jenis, umur, ukuran, berat, matang gonat, ciri-ciri
khusus.
1.3 Rencana kerja dapat mencakup tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan meliputi pengumpulan data sampai dengan penyajian
hasil analisis.
73
1.4 Metode dan teknik mencakup cara atau strategi yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu.
1.5 Validasi data dan informasi dapat mencakup: (a) Pengkajian
ketelusuran terhadap standar termasuk: standar, pedoman dan
code of practice; (b) Pengkajian kesesuaian kaidah keilmuan
monodisiplin dan transdisipliner.
1.6 Pendekatan analisis inter, multi dan transdisipliner dapat
mencakup analisis menggunakan pendekatan yang melibatkan
unsur-unsur dalam satu disiplin ilmu, beberapa disiplin ilmu,
serta lintas disiplin ilmu terkait.
1.7 Pihak-pihak yang berkepentingan dapat meliputi semua eselon 1
lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (kecuali Badan
Litbang Kelautan dan Perikanan, kementerian lain, industri
perikanan, perguruan tinggi dan LSM.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Referensi
2.1.2 Koneksi internet
2.1.3 Komputer/laptop dan printer
2.1.4 Ruangan pertemuan
2.1.5 Laboratorium dan peralatan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Bahan kimia dan media mikrobiologi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang – undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan
3.2 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
3.3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Perikanan
4. Norma dan standar
4.1 Norma
74
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara simulasi, wawancara dan
penilaian portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.3 Pengetahuan tentang analisis laboratorium dan analisis
data/informasi
3.1.4 Pengetahuan tentang metodologi penelitian
3.1.5 Pengetahuan tentang registrasi nasional
3.1.6 Pengetahuan tentang perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1. Penggunaan alat laboratorium
3.2.2. Penggunaan software analisis data dan informasi
3.2.3. Menuliskan laporan hasil penelitian dalam bentuk karya
ilmiah dan naskah kebijakan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat dalam menganalisis, menelaah dan memformulasikan hasil
litbang menjadi rekomendasi kebijakan
76
KODE UNIT : A.03.016.1
JUDUL UNIT : Memimpin, dan mengembangkan pengembangan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia,
serta mampu mendapat pengakuan nasional dan
internasional
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan dalam memimpin, dan mengembangkan
pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan
umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan persiapan
pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat
manusia
1.1 permasalahan aktual yang potensial terkait dengan pengembangan kelautan
dan perikanan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia
diidentifikasi. 1.2 sasaran, metode riset/kajian/
pengembangan dan sumber daya
ditetapkan. 1.3 Pendekatan inter, multi, dan
transdisipliner diidentifikasi. 1.4 Pedoman riset/kajian/ pengembangan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan
umat manusia ditetapkan.
2. Memberikan arahan
pengembangan yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia
2.1 Rencana riset ditransformasikan kepada
tim pokja.
2.2 Stakeholder terkait KP dikoordinasikan.
3. Mengelola tim dalam pengembangan yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia
3.1 Pengorganisasian riset ditetapkan. 3.2 Sarana dan prasarana penelitian
disiapkan.
3.3 Sinergi lintas sektor dilakukan. 3.4 Koordinasi pelaksanaan riset/kajian/
pengembangan dilakukan. 3.5 Pendekatan inter, multi, dan
transdisipliner dipastikan pelaksanaannya.
77
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia secara
berkelanjutan
4.1 Monitoring dilakukan sesuai dengan
perencanaan riset. 4.2 Output dan outcome riset dan tim riset
dievaluasi.
4.3 Rumusan hasil riset/kajian/ pengembangan disusun.
4.4 Rumusan hasil riset/kajian/ pengembangan dipresentasikan pada pihak terkait.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk merencanakan persiapan,
memberikan arahan, mengelola tim dalam memimpin, dan
mengembangkan pengembangan yang bermanfaat bagi
kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Referensi
2.1.2 Koneksi internet (ICT)
2.1.3 Komputer/Laptop
2.1.4 Alat komunikasi
2.1.5 Alat transportasi
2.1.6 Ruangan
2.2 Perlengkapan
(Tidak ada.)
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
78
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan
dalam memimpin, dan mengembangkan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu
mendapat pengakuan nasional dan internasional
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara wawancara dan penilaian
portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan manajerial
3.1.2 Pengetahuan tentang tipe-tipe kepemimpinan
3.1.3 Pengetahuan tentang metodologi penelitian
3.1.4 Pengetahuan tentang pelestarian
3.1.5 Pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan dan
peraturan lain yang terkait
3.2 Keterampilan
3.2.1. Penguasaan terhadap alat-alat penelitian
3.2.2. Berkomunikasi secara efektif
3.2.3. Mengkoordinir tim dan kegiatan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam merumuskan output dan outcome untuk menjawab
permasalahan-permasalahan riset maupun pengembangan.
4.2 Tepat dalam melaksanakan kerangka waktu dan prosedur
penelitian