MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 178 TAHUN 2019
TENTANG
PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 38 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Komunikasi Publik, perlu dilaksanakan pengelolaan
komunikasi publik menggunakan sistem pengelolaan
berbasis teknologi informasi yang selanjutnya disebut
sistem aplikasi manajemen pengetahuan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Pengelolaan Sistem
Manajemen Pengetahuan pada Kementerian
Perhubungan;
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
- 2 -
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 38 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 601);
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN
PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.
Membentuk dan menetapkan sistem pengelolaan
komunikasi publik pada Kementerian Perhubungan dengan
berbasis teknologi informasi yang selanjutnya disebut sistem
aplikasi manajemen pengetahuan yang terkait dengan
komunikasi publik atau disebut Knowledge Management
System sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Knowledge Management System sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA dijadikan pedoman bagi Unit Kerja
Komunikasi di lingkungan Kementerian Perhubungan dalam
pengelolaan komunikasi publik.
Pengelola komunikasi publik di lingkungan Kementerian
Perhubungan dalam melaksanakan pengelolaan komunikasi
publik di lingkungannya harus:
a. menyampaikan data, informasi, dan/atau isu melalui
Knowledge Management System;
b. memilah data, informasi, dan/atau isu sesuai konten
melalui Knowledge Management System;
- 3 -
KEEMPAT
c. memberikan masukan terhadap pembaruan dan /atau
pengembangan Knowledge Management System-,
d. menjamin data informasi dan/atau isu yang
disampaikan benar, telah terbaharui, dan dapat
dipertanggungjawabkan;
e. menyampaikan laporan kepada Unit Kerja Komunikasi
Kementerian dalam hal terjadi krisis komunikasi dan
adanya isu strategis di lingkungannya; dan
f. menyampaikan laporan kepada Unit Kerja Komunikasi
Kementerian dalam hal terjadi hambatan dan kendala
terkait penggunaan Knowledge Management System.
Unit Kerja Komunikasi Kementerian dalam melaksanakan
pengelolaan Knowledge Management System harus disertai
dengan pelaksanaan kegiatan:
a. penyusunan strategi komunikasi publik Kementerian
Perhubungan;
b. penyusunan standar operasional prosedur pengelolaan
komunikasi publik Kementerian Perhubungan;
c. penyusunan rencana strategis komunikasi publik;
d. pelaksanaan integrasi program dan kegiatan
komunikasi publik dengan mengembangkan Knowledge
Management System-,
e. review dan memberikan pertimbangan teknis terhadap
usulan program dan kegiatan komunikasi publik
Kementerian Perhubungan;
f. pelaksanaan evaluasi komunikasi pada setiap tahapan
pengelolaan komunikasi publik; dan
g. menyampaikan laporan kepada Menteri Perhubungan,
Tim Komunikasi Krisis, dan Tim Komunikasi Strategis
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
- 4 -
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
Pimpinan Unit Kerja Komunikasi Kementerian melakukan
evaluasi terhadap pengelolaan Knowledge Management
System dan dapat melakukan penilaian atas kepatuhan
dalam penggunaan dengan memberikan penghargaan
kepada Unit Kerja Komunikasi di lingkungan Kementerian
Perhubungan yang pelaksanaanya ditetapkan oleh Menteri
Perhubungan.
Pimpinan Unit Kerja Komunikasi Kementerian melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan tugas yang menjadi
kewenangan Unit Kerja Komunikasi Inspektorat Jenderal,
Unit Kerja Komunikasi Direktorat Jenderal, Unit Kerja
Komunikasi Badan, dan Unit Kerja Komunikasi Unit
Pelayanan Teknis untuk menjaga agar program
dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Segala biaya yang ditimbulkan dalam pengelolaan
Knowledge Management System tersebut dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 5 -
KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Para Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Perhubungan;
4. Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
5. Para Kepala Unit Pelaksana Teknis Kementerian Perhubungan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 September 2019
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
- 6 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 178 TAHUN 2019
TENTANG
PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN
PENGETAHUAN PADA KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PEDOMAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan Komunikasi Publik di lingkungan pemerintah
sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengamanatkan
badan publik wajib menyediakan informasi publik setiap saat yang
meliputi seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaannya,
tidak termasuk informasi dikecualikan yang dapat membahayakan
pertahanan dan keamanan negara. Demikian halnya dengan Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik
yang mengamanatkan pengelolaan komunikasi publik yang lebih efektif
kepada masyarakat.
Dalam proses implementasi amanat regulasi tersebut, tidak terlepas
dari metode dasar yaitu dimulai dari analisis masalah, perencanaan,
implementasi hingga evaluasi. Mekanisme tersebut merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai upaya mewujudkan
strategi komunikasi yang mampu memberikan rekomendasi program
komunikasi yang efektif dan tepat sasaran, selain itu lebih jauh melalui
mekanisme tersebut strategi komunikasi yang diciptakan mampu
memberikan pengaruh pada level manajerial dalam pengambilan
keputusan maupun kebijakan terhadap suatu masalah atau isu yang dihadapi.
- 7 -
Untuk itulah diperlukan sebuah mekanisme berupa Knowledge
Management System sehingga dapat terpetakan persepsi publik secara
komprehensif terhadap reputasi Kementerian Perhubungan untuk
menetapkan produk komunikasi yang lebih tepat sasaran.
B. Pengertian Umum
Knowledge Management System merupakan sebuah proses dalam
mengidentifikasi, memilih, mengatur, menyebarkan informasi penting dan
keahlian yang merupakan bagian dari knowlegde organisasi. Knowledge
Management System dapat mendorong pembelajaran dalam organisasi
yang dapat mengarah ke penciptaan pengetahuan lebih lanjut.
Knowledge Management System yang dikembangkan oleh
Kementerian Perhubungan merupakan sistem pengorganisasian
pengetahuan dalam bentuk dashboard decission support system (DSS)
yang didalamnya memuat early warning system potensi krisis. DSS
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pimpinan
memutuskan kebijakan (strategi) komunikasi publik yang efektif, tepat
sasaran dan terukur. Strategi tersebut dibutuhkan saat terjadi gap antara
kinerja dan kebijakan yang disampaikan kepada publik dengan persepsi
yang diterima publik.
Melalui Knowledge Management System ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi dalam keseluruhan tahapan komunikasi publik
yang dilaksanakan dan menghasilkan output yang mampu menjadi bahan
pertimbangan bagi para pemangku kepentingan dalam menentukan
kebijakan yang tepat. Sehingga kebijakan yang disampaikan kepada
publik tidak lagi bersifat satu arah namun sudah disesuaikan dengan
pelibatan persepsi dan keinginan publik sebagai khalayak utama.
C. Manfaat
Manfaat dibuatnya Knowledge Management System ini adalah agar
dapat terpetakan persepsi publik tentang Kementerian Perhubungan, dan
terdapat early warning system terhadap isu negatif yang tidak faktual
yang berkembang di masyarakat sehingga dapat disusun sebuah strategi
komunikasi yang tepat sasaran, efektif, dan terukur.
- 8 -
D. Sasaran Penerima Manfaat
Penerima manfaat Knowledge Management System ini terbagi atas:
1. Internal
secara internal terdiri dari:
a. penyelenggara komunikasi publik Kementerian Perhubungan
baik Biro Komunikasi dan Informasi Publik maupun para
Humas Unit Eselon I:
1) mengurangi ketidakpastian informasi yang terjadi di
masyarakat untuk menyusun strategi yang efektif dan tepat
sasaran;
2) dapat lebih fokus untuk melaksanakan tugas dan fungsi
dari hasil analisis yang akurat;
3) menghindari konflik kepentingan (yang berhadapan dengan
publik adalah bukan langsung pemegang kebijakan);
4) respon cepat dalam rangka penanganan isu publik; dan
5) antisipasi gejolak masyarakat yang mungkin timbul dari
suatu masalah atau kebijakan yang dibuat.
b. bagi para pimpinan Kementerian Perhubungan, yaitu Menteri
Perhubungan dan para Pejabat Tinggi Madya:
1) untuk memberikan keyakinan kepada Menteri
Perhubungan dan para Pejabat Tinggi Madya (Kepala Unit
Eselon I) tentang isu yang berkembang di masyarakat dan
rumusan kebijakan yang tepat;
2) dukungan publik terhadap kebijakan-kebijakan
Kementerian Perhubungan yang merespon keinginan
publik;
3) pemetaan isu yang membantu dalam perumusan strategi
komunikasi yang tepat sasaran, efetif, dan akuntable; dan
4) peningkatan citra dan reputasi Kementerian Perhubungan
sesuai dengan harapan dan ekspektasi publik.2. Eksternal
secara eksternal penerima manfaat atas dibangunnya system iniadalah:
a. insan media, Non Government Organization, BUMN dan dunia
usaha di sektor Transportasi
1) pemberian informasi yang sesuai dengan kapasitas dan
kewenangan masing-masing pihak;
- 9 -
2) fasilitasi terhadap keinginan dan respon publik terhadap
suatu kebijakan bersama antara Kementerian Perhubungan
dengan stakeholder terkait;
3) peningkatan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan
terkait dengan harapan publik terhadap suatu kebijakan
atau masalah yang terjadi; dan
4) meningkatkan peran serta partisipasi sesuai permasalahan
ditemui.
b. Masyarakat Pengguna Jasa
1) mendapat respon segera atas isu dan pertanyaan yang
berkembang terkait transportasi; dan
2) tidak terjadi kebingungan serta segera dapat mengambil
sikap atas isu terkini terkait transportasi, misalnya jika
terjadi kejadian kecelakaan transportasi.
- 10 -
BAB III
PELAKSANAAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
A. Pelaksana Knowledge Management System
Knowledge Management System merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menyederhanakan proses bisnis serta mengakuratkan
solusi bagi Komunikasi Publik saat menghadapi situasi tertentu. Untuk
itu maka pelaksana (operator) Knowledge Management System adalah:
1. Fungsional Pranata Humas;
2. Unit Keija Komunikasi Kementerian;
3. Unit Keija Komunikasi Inspektorat Jenderal;
4. Unit Keija Komunikasi Direktorat Jenderal;
5. Unit Keija Komunikasi Badan; dan
6. Unit Keija Komunikasi Unit Pelayanan Teknis.
B. Alur Keija Knowledge Management System
Knowledge Management System telah dikembangkan dalam bentuk
microsite pada portal dephub.go.id, dengan nama ksm.dephub.go.id.
Tahapan pengisiannya adalah sebagai berikut:
-11 -
Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1. Log in
Isi dengan nama akun yang telah disediakan. Bisa dimulai dengan
mengisi Nomor Induk Pegawai.V SOSMECAPP x O - o x
4r C (D NotMcur» kun-dtptobpojd tr □ □ i
S O S M E D A P P
SHahkan 1.09m Dengan Akun Anna
kiuwort
Login
O Kementenan Perhubungan Ur putri*. indoneua 7019
2. Password
Isi dengan kata kunci yang telah disediakan. Bisa dimulai dengan
mengisi Nomor Induk Pegawai.
3. Pilih kanal input
Dari empat kanal yang terdia, pilih kanal input untuk mulai mengisi.V sosm{ d * D - a x
<- C © ksnkdephutAgoidr-VKie, f.hp?r = irteS2rdiput J if Q D :
Etelon I
UPT
Media
24ftef«acofn
Tgl Tkrblt
B M
Upload Pile
* beie»
Tppik
rfefcqafcanPHa>anar
Kesetaratari
- 12 -
4. Unit Eselon 1
Pengisian sesuai asal unit eselon I atau unit yang akan dianalisa isi
beritanya.V $O$M€0 ¥ D - a x
C © ksm.dephub.go id ( i 6 Q O :
5. U PT
Pengisian sesuai asal Unit Pelayanan Teknis atau unit yang akan
dianalisa isi beritanya.a.a SOSMED ¥ D - a x
O © ksm.dephub 90.1d :• r i p ’ t =sii*%2finput Ifi ☆ C3 D i
S O S M E D Dashboard Report smtuomsaw logout
E M lo nl
Panulls Topik
Agar tidak terjadi duplikasi, maka berita yang akan dianalisis hanya
media lokal atau media regional yang coveragenya sesuai dengan
UPT tersebut. Misalnya UPT di Lampung hanya menganalisisi media
cetak yang sebarannya di lampung yaitu media-media lokal.
- 13 -
6. Media
Pilih media apa yang memberitakan.V SOSMED * H — O X
Tanggal Terbit
Tuliskan tanggal penerbitan melalui sistem kalender yang tersediaV SOSMtD X
f C © kim.dtphob.90 >d mtteLphp ' r:
Form Input
• Juli 2019 •
Me sn s* * R* KJ JU Sa
30 » 2 3 4 5 6
7 S 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 23 26 27
28 29 30 31 1 2 3
4 5 G 7 8 9 10
T ASI DARAT WILAYAH XII PROVINSI BAU DAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Upload Filt
PBfli Defkas
KM#a*anPelayaranKeselamatan
8. Upload File
Mengunggah file dimaksudkan sebagai bukti dan akan ditelaah lebih
dalam pada proses selanjutnya.
9. Pilih Topik
a. Kebijakan
Pilih Kebijakan jika hal yang dibahas misalnya terkait Regulasi,
Larangan, Kegiatan tertentu seperti Penerimaan Taruna Baru,
transport safety award dan lain-lain.
- 14 -
b. Pelayanan
Pilih Pelayanan jika yang dibahas misalnya terkait dengan
layanan jasa seperti Perizinan, Rute Angkutan, serta
memuaskan atau tidaknya pelayanan jasa.
c. Keselamatan
Pilih Keselamatan jika pembahasan misalnya terkait kecelakaan,
rampcheck, inspeksi keselamatan jelang hari raya, atau
kampanye keselamatan.
10. Judul Topik (Judul Berita)
Tuliskan judul beritaV 5Q5MED B — O X
<- C ® ksm.dephutxgo.Kl njp. php?t =srte%2Fmput | < r Q D :
S O S M E D Dashboard input Report Sinkronisasi logout
Tgl Terbit
B X 16 Agustus 2019
Upload Frte
M PiMt berkas
T op »
« Kebijakan
$ Pelayanan
© Keselamatan
Judul Top*
20 Bus Hibah Kemenhub Kini Beroperasi Cakupan Trans Patriot Meluas
Penulis Top*
And! Saddam
Analisa
Judul
© Posit/r © Netral « Negatif
1st3 Positif © Netral * Negatif
11. Penulis Topik (Penulis Berita)
Tuliskan nama penulisnya
12. Analisa Judul
a. Positif
Pilih Positif jika:
1) peran Kemenhub dalam judul pemberitaan tersebut
disampaikan secara baik sesuai tugas, fungsi dan
wewenangnya;
2) dituliskan tentang prestasi dan pencapaian; atau
3) dituliskan tentang inovasi atau pembangunan transportasi.
- 15 -
b. Netral
Pilih Netral jika:
1) meski disebutkan kealphaan peran Kemenhub namun
disebutkan antisipasi atau tindak lanjut serta jawaban dari
kemenhub atas isu yang sedang dibahas (dalam istilah
jurnalistik disebut sebagai cover both side) misalnya
berbunyi : “Dituding lalai ini Jawaban Kemenhub”; atau
2) data yang digunakan merupakan data resmi yang
dikeluarkan Kementerian Perhubungan ataupun data
faktual, bukan rumor, meski pembahasan isu membahas
sesuatu yang “sensitive”.
c. Negatif
Pilih Negatif jika:
1) salah persepsi tentang peran, tugas dan fungsi serta
wewenang Kemenhub sehingga seolah-seolah suatu
permasalahan merupakan kesalahan Kemenhub meski
bukan seperti itu kejadiannya;
2) disebutkan kealphaan peran Kemenhub namun tidak
disebutkan antisipasi atau tindak lanjut serta jawaban dari
kemenhub atas isu yang sedang dibahas (dalam istilah
jurnasiltik disebut tidakcover both side);
3) data yang digunakan bukan merupakan data resmi yang
dikeluarkan kementerian Perhubungan ataupun bukan
data faktual, sehingga sifatnya hoax ataupun rumorjatau
4) terdapat kata-kata kotor ataupun buruk seperti Bobrok,
Tidak Becus, Lalai, Kemenhub Enggan, dan sebagainya.
13. Analisa isi
a. Positif
Pilih Positif jika:
1) peran Kemenhub dalam pemberitaan tersebut disampaikan
secara baik sesuai tugas, fungsi dan wewenangnya;
2) diceritakan tentang prestasi dan pencapaian; dan
3) diceritakan tentang inovasi atau pembangunan
transportasi.
- 16 -
b. Netral
Pilih Netral jika:
1) meski disebutkan kealphaan peran Kemenhub namun
disebutkan antisipasi atau tindak lanjut serta jawaban dari
kemenhub atas isu yang sedang dibahas (dalam istilah
jurnasiltik disebut sebagai cover both side);
2) data yang digunakan merupakan data resmi yang
dikeluarkan kementerian Perhubungan ataupun data
faktual, bukan rumor, meski pembahasan isu membahas
sesuatu yang “sensitif’.
c. Negatif
Pilih Negatif jika:
1) salah persepsi tentang peran, tugas dan fungsi serta
wewenang Kementerian Perhubungan sehingga seolah-
seolah suatu permasalahan merupakan kesalahan
Kemenhub meski bukan seperti itu kejadiannya;
2) disebutkan kealphaan peran Kementerian Perhubungan
namun tidak disebutkan antisipasi atau tindak lanjut serta
jawaban dari kemenhub atas isu yang sedang dibahas
(dalam istilah jurnasiltik disebut tidak cover both side);
3) melibatkan korban jiwa, terkait dengan pimpinan negara
dan berdampak nasional serta multinasional;
4) data yang digunakan bukan merupakan data resmi yang
dikeluarkan kementerian Perhubungan ataupun bukan
data faktual, sehingga sifatnya hoax ataupun rumor.
14. Analisa kontak
a. Positif
Pendapat pakar/ pengamat yang digunakan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan.
b. Netral
Pendapat pakar/pengamat meskipun mengkritisi Kemennhub
namun sifatnya kritik membangun bukan sentiment pribadi.c. Negatif
Pendapat pakar/pengamat cenderung dipolitisasi, terdapat
unsur sentiment pribadi, titipan kepentingan pihak oposisi dan tidak merupakan kritik membangun.
- 17 -
15. Keterangan
•„* 5OSME0 x a X
4- 0 <3) ksm.dephub.go.rd'ndex pJip?f=s4t^..> i'u3nt & ☆SK-
Analisa
Judul
Positif Netral • Negatif
isi
Positif Netral • Negatif
Kontak
Positif Netral • Negatif
Keterangan
a seamen oenbaca 'oenonton [target audience) media penulis t* Seperti Social Economic status nva c tenis media i apakah media ppiiith hiburan atau lainnya» d ov/nership media e dimana saia .uverauenvaf TuHsKan data-data yang tidak tepat disebutkan dan ■yumbei yang memberikan «statement yang dikuttp)
« Kementerwn Pemubungan RepoOMc moones« 2019
Isi tentang alasan bagaimana tanggapan penganalisa terhadap isi
berita tersebutmana yang menunjukkan positif, negative atau netral,
dan alasan meski ulasan yang dituliskan bersifat subjektif. Hal ini
penting sebagai bahan pertimbangan pembuatan keputusan
Beberapa hal yang perlu dituliskan pada kanal keterangan adalah
sebagai berikut:
a. tuliskan segmen pembaca/penonton (target audience) media
penulis. Seperti Social Economic Status, jenis media (apakah
media politik, hiburan atau lainnya), ownership media, serta
dimana saja coveragenya.
b. tuliskan data-data yang tidak tepat disebutkan dan sumber yang
memberikan (statement yang dikutip).
c. tuliskan pula rekomendasi yang diusulkan. Terdiri dari:
1) Key messages yang perlu disampaikan kepada public untuk
meluruskan isu negative tersebut;
2) bentuk kegiatan komunikasinya;
3) siapa Key opinion leader yang direkomendasikan; dan
4) media komunikasi yang ideal untuk permasalahan tersebut.
16. Simpan atau Reset
Setelah penyusunan selesai maka pilih Simpan untuk nantinya dapat
dilihat pada kanal dashboard.
- 18 -
BAB III
PELAKSANA KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
A. Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Analisis
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai tindak lanjut hasil
input analisis adalah sebagai berikut:
a. early warning system akan memberikan alert krisis jika:
1) terdapat setidaknya dua (2) berita yang memberikan tone negatif
pada suatu isu yang sama; dan
2) berita negatif berskala nasional, melibatkan korban jiwa
ataupun terkait dengan Pimpinan Tinggi Negara.
b. setelah sistem meng-alert kejadian yang berpotensi krisis, pop up
menyala pada sistem, maka Kepala Biro Komunikasi dan Informasi
Publik akan segera meng”klik” icon alert yang otomatis akan memulai
aksi bersama Tim Komunikasi Krisis;
c. aksi tindak lanjut selain berdasarkan hasil telaahan Tim Komunikasi
Krisis, namun juga berdasarkan hasil telaahan yang telah dituliskan
oleh penginput data pada kanal “Keterangan”; dan
d. secara berkesinambungan Tim Komunikasi Krisis dikoordinasikan
oleh Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik akan
menyampaikan laporan kepada Sekretaris Jenderal mengenai
progress aksi peredaman krisis.
B. Tantangan
Karena penyelenggaraan transportasi tidak berbatas waktu, dan
setiap elemen berpotensi menimbulkan krisis maka sistem ini perlu
dikelola secara berkesinambungan. Untuk itu perlu disusun tim khusus
terjadwal yang melakukan proses pengisian data selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dalam seminggu (24/7).
- 19 -
BAB IV
PENUTUP
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pengelolaan Sistem Manajemen
Pengetahuan pada Kementerian Perhubungan ini merupakan panduan untuk
peningkatan kinerja Kementerian Perhubungan, khususnya pengelola
komunikasi publik dalam melakukan aktivitas komunikasi publik secara
optimal, efektif, dan tepat sasaran yang berdampak pada opini positif dan
kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Perhubungan.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI