KETERSEDIAAN BUKU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMAKAI DI
PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA UTARA
Oleh:
Khalida Nuriyah
103025027587
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
KETERSEDIAAN BUKU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMAKAI
DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA UTARA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Perpustakaan dan Informasi ( S. IP )
Disusun Oleh :
KHALIDA NURIYAH
NIM. 103025027587
Dibawah Bimbingan :
Drs. Rizal Saiful Haq, MA
NIP. 780 005 380
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul KETERSEDIAAN BUKU DALAM MEMENUHI
KEBUTUHAN PEMAKAI DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA
JAKARTA UTARA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Januari 2008.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Perpustakaan ( S. IP ).
Jakarta, 15 Januari 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris
Drs. Zaenal Arifin Toy, M. Sc Drs. Mukhtar Gozali, M. Ag
NIP. 150 031 215 NIP. 150 268 591
Penguji Pembimbing
Drs. Zaenal Arifin Toy, M. Sc Drs. Rizal Saiful Haq, MA.
NIP. 150 031 215 NIP. 780 005 380
ABSTRAK
Khalida Nuriyah,. Ketersediaan Buku Dalam Memenuhi Kebutuhan Pemakai
Di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara ( Dibawah bimbingan Bapak Rizal
Saiful Haq Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2007 )
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang ketersediaan buku, artinya
buku tersebut dapat diakses dan ada pada saat dibutuhkan oleh para pemakai
informasi. Buku yang dimaksudkan disini adalah buku-buku umum yang memiliki
jenis baik buku fiksi maupun buku non fiksi di Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden sejumlah 60 orang dari populasi yang diambil pada bulan Oktober 2007
sebanyak 600 orang. Dan dapat dilihat bahwa ketersediaan buku di PUJU menurut
responden 65 % cukup memadai, tetapi koleksi buku harus ditambah lagi. Masalah
yang dihadapi tentang penyebab ketidaktersediaan buku di perpustakaan diantaranya
buku tidak ada di perpustakaan, adanya masalah di katalog, buku yang dicari sedang
dipinjam, tidak dipinjam tetapi tidak ada dirak karena hilang, di curi, salah tempat,
sedang dalam proses pengolahan dan kesalahan pemakai dirak buku. Untuk
mengatasi itu, pihak Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara seharusnya
melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap susunan buku-buku dirak sebelum dan
sesudah jam buka perpustakaan untuk memeriksa apakah ada buku-buku yang salah
rak atau mungkin hilang.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah… Satu kata yang penulis ucapkan kepada Allah SWT karena
akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan juga. Tak lupa shalawat dan salam
penulis tujukan kepada Nabi Agung Muhammad SAW serta pengikutnya yang telah
membawa jaman kejahilliyahan menuju jaman yang penuh dengan limpahan ilmu
pengetahuan ini.
Sekalipun skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun ini merupakan suatu
hasil usaha yang sangat maksimal. Berkat pertolongan dan izin dari Allah SWT yang
telah memberikan nikmat dan kesungguhannya kepada penulis serta bantuan dari
berbagai pihak maka skripsi penulis yang kami beri judul “ Ketersediaan Buku
Dalam Memenuhi Kebutuhan Pemakai Di Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara” dapat terselasaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Abdul Chair, M. A, Selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Drs. Zaenal Arifin Toy, M. Sc, Selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi sekaligus penguji dalam skripsi ini
3. Bapak Drs. Mukhtar Gozali, M. Ag, Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi
4. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
sudah meluangkan tenaga dan waktunya untuk memberikan arahan dan
petunjuk kepada penulis ditengah waktunya yang sangat sibuk kepada penulis
sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
5. Para Dosen Fakultas Adab dan Humaniora khususnya Dosen Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu, pengalaman yang
sangat berguna bagi penulis
6. Ibu Budiati M. Si, Selaku Kepala Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta
Utara, yang telah memberikan izinnya kepada penulis untuk melakukan
penelitian di kantor perpustakaan tersebut
7. Bapak Diuk E. Roedji, Selaku Pustakawan Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara yang telah membantu penulis memberikan informasi yang
sangat penulis butuhkan dan Seluruh Staff Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara yang banyak membantu penulis selama melakukan penelitian
8. Bapak dan Mamaku tersayang yang tak berhenti-hentinya selalu mendoakan
ananda dan memberikan dukungan moril dan materiil. Maafkan ananda,
ananda baru dapat mempersembahkan karya berharga ini sekarang…..
9. Kakak-kakakku, Yang telah memberikan bantuan materi dan materiil kepada
penulis terutama Mas Tado-Mba Sri yang selalu menjaga dan membantu
adinda dengan baik. Terima kasih atas perhatian kalian…
10. Keponakan-keponakan kecilku yang lucu-lucu, Ary, Faruk, Harits, Danu,
Azqy, Rafa dan Aghny. Bersama kalian penulis dapat menghilangkan stress
karena penulisan skripsi ini
11. Teman-teman IPI ’03, Terima kasih kalian adalah teman terbaik penulis yang
tidak mungkin penulis lupakan
12. Sepupu sekaligus teman terbaikku, Enjang Tri Wahyudi yang selalu
memberikan motivasi disaat penulis sedang down dalam menyelasaikan
skripsi walaupun jauh di tanah sebrang Manado.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu. Terima kasih semuanya…
Akhirnya penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat untuk semuanya.
Dan semoga amal dan niat baik kita dibalas dengan pahala yang berlimpah. Amiin
Jakarta, Januari 2008
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................ 4
C. Tujuan Masalah ................................................................................ 5
D. Metode Penelitian ............................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ....................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
1. Pengertian dan Tugas Perpustakaan Umum .................................... 9
2. Kedudukan, Fungsi dan Manfaat Perpustakaan Umum .................. 11
B. Koleksi dan Pemakai .......................................................................... 15
C. Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan ................................................. 19
D. Metode Evaluasi Koleksi ..................................................................... 24
E. Penelitian Ketersediaan Koleksi di Rak ................................................ 26
BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA
JAKARTA UTARA
A. Sejarah Berdirinya ............................................................................... 31
B. Visi dan Misi ....................................................................................... 35
C. Tugas dan Fungsi ................................................................................. 36
D. Koleksi ................................................................................................ 37
E. Sistem dan Layanan ............................................................................. 39
F. Fasilitas ................................................................................................ 42
G. Keanggotaan dan Peraturan Perpustakaan ............................................. 43
H. Struktur Organisasi ............................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
1. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................... 52
2. Populasi dan Sampel ...................................................................... 54
B. DATA YANG DIOLAH ...................................................................... 55
C. PEMBAHASAN HASIL PENILITIAN ............................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 67
B. Saran-saran .......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Penyebab Ketidaktersediaan Buku .................................................................... 21
2. Koleksi Buku Teks Di PUJU ............................................................................. 38
3. Komposisi Sumber Daya Manusia Menurut Jabatan .......................................... 50
4. Komposisi Jenis Pegawai PUJU Menurut Status ............................................... 51
5. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan ........................................ 51
6. Kategori Responden .......................................................................................... 55
7. Intensitas Kedatangan Pemakai ......................................................................... 56
8. Ketersediaan Koleksi yang Diberikan Perpustakaan .......................................... 57
9. Informasi Pelayanan yang Diberikan Perpustakaan ........................................... 58
10. Kemudahan Memperoleh Informasi yang Dibutuhkan Pemakai ....................... 59
11. Pemenuhan Kebutuhan Informasi yang Dicari ................................................. 59
12. Langkah-langkah Penelusuran Informasi ......................................................... 60
13. Frekwensi Ketepatan Informasi yang Diperoleh .............................................. 61
14. Proporsi Keberhasilan Penelusuran Informasi .................................................. 62
15. Cara Mengatasi Ketidakberhasilan Pemakai dalam Pencarian .......................... 63
16. Saran Pengadaan Buku dari Pemakai ............................................................... 64
17. Pemberitahuan Telah Tersedianya Buku yang Disarankan ............................... 64
“ Kenalilah hati nuranimu ( Fitrah Dirimu ), karena disitulah
sumber ketenangan, kesehatan, kekuatan, keberhasilan
dan kesuksesan yang hakiki dan abadi pasti… “
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai Universitas Rakyat,
maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi
masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
ilmu pengetahuan bagi semua lapisan masyarakat.1 Perpustakaan umum merupakan
lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku
bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, tingkatan sosial dan umur. Perpustakaan
umum menyediakan bahan bacaan dan sumber belajar lainnya bagi semua tingkatan
umur, yaitu bagi anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut, baik laki-laki maupun
perempuan.1
Sebagai salah satu pusat informasi, ilmu pengetahuan dan agen perubahan
yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat membaca dan belajar,
perpustakaan umum harus dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi semua lapisan
masyarakat agar kebutuhan informasi yang dibutuhkan masyarakat terpenuhi.
Kehadiraan perpustakaan umum kian memungkinkan luasnya kalangan yang dapat
1 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat,( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001),ed. 2,
h. 32
1 Hernandono, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,(Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2001), h. i
memanfatkan buku secara optimal baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan,
ataupun masyarakat umum dari berbagai tingkatan usia dan tingkatan sosial dalam
masyarakat yang berbeda-beda, maka perpustakaan umum harus menyediakan
koleksi yang memenuhi kebutuhan pemakai yang heterogen tersebut.
Salah satu konsep dalam penyediaan bahan pustaka ini disebut konsep
ketersediaan dokumen (document availability concept). Konsep ini erat hubungannya
dengan kemampuan perpustakaan dalam menyediakan dokumen yang dibutuhkan
oleh pemakainya. Buku yang dibutuhkan mungkin saja dimiliki perpustakaan, tapi
apabila perpustakaan menyediakan layanan peminjaman bagi pemakainya, maka
bukan tidak mungkin pemakai tidak memperoleh buku yang diinginkannya. Karena
misalnya distribusi peminjaman yang tidak seimbang dengan permintaan atau
mungkin juga kurangnya jumlah eksemplar dari judul-judul tertentu yang tingkat
pemakainya tinggi.2
Koleksi perpustakaan harus dapat ditemukan secara fisik. Sebuah buku, peta,
kaset atau satu helai berkas arsip sekalipun harus diletakkan di suatu tempat yang
dapat dengan mudah diakses oleh pemakainya dan tetap memelihara keutuhan bahan
pustaka tersebut selama bahan pustaka tersebut masih berdaya guna. Koleksi tidak
hanya mudah dicari tetapi juga harus tersedia dalam keadaaan yang siap pakai saat
dibutuhkan. Untuk mencapai kemudahan pencarian dan menjaga ketersediaan,
perpustakaan telah membuat sarana pengatalogan dan pengindeksan yang diusahakan
untuk dibuat setepat-tepatnya yang mencerminkan koleksi dalam suatu perpustakaan
2 Ian Winkworth, Stock Management and Disposal Collection Building and Demolition,(
London: The Library Association,1990), p. 53
dan memudahkan proses penelusuran bahan pustaka bagi pemakainya. Salah satu
konsep manajemen koleksi yang diuraikan oleh Wortman adalah koleksi diadakan
untuk melayani kebutuhan pemakainya.3
Dalam hal ini perpustakaan umum benar-benar dituntut untuk memenuhi
kebutuhan koleksi apa saja yang dibutuhkan oleh pemakainya sehingga layanan
perpustakaan umum dapat memuaskan pemakainya. Sebagai salah satu unit kerja
layanan masyarakat, perpustakaan umum harus mengetahui apakah perpustakaannya
telah menyediakan berbagai macam koleksi yang dibutuhkan pemakai dan apakah
pemakai telah merasakan adanya ketersediaan koleksi yang diberikan oleh
perpustakaan. Karena kepuasan pemakai merupakan penentu terhadap layanan
perpustakaan.
Mengingat pentingnya ketersediaan koleksi, maka diperlukan penelitian yang
menekankan pada ketersediaan buku sebagai salah satu indikator kinerja dari layanan
perpustakaan, dengan rata-rata ketersediaan yang tinggi maka makin banyak
permintaan yang dapat dipenuhi dengan segera. Maka penulis akan tuangkan dalam
judul “Ketersediaan Buku Dalam Memenuhi Kebutuhan Pemakai Di Perpustakaan
Umum Kotamadya Jakarta Utara”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
3 William A. Wortman, Collection Management: Background and Principles, (Chicago:
American Library Association,1989), p. 53
Ketidaktersediaan buku dirak atau katalog adalah masalah yang dihadapi
pemakai dalam suatu perpustakaan untuk mendapatkan buku yang dibutuhkannya.
Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, teori-teori dan agar penelitian
dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Untuk itu,
penulis memberi batasan tentang masalah ketersediaan buku yang ada di
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang hendak dibahas
akan kami rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah ketersediaan suatu buku di perpustakaan
2. Bila tidak menemukan buku yang dibutuhkan, faktor apa saja
penyebabnya
3. Metode evaluasi koleksi apa saja yang digunakan di perpustakaan.
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui ketersediaan buku yang dapat langsung diperoleh oleh
pemakai pada saat pemakai mencarinya
2. Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan ketidak tersediaan buku
3. Mengetahui metode evaluasi koleksi yang digunakan di perpustakaan.
Diharapkan dapat digunakan untuk menganalisa penyebab ketidak berhasilan
pemakai mendapatkan buku yang dibutuhkan baik dirak maupun dikatalog. Dengan
diketahui penyebabnya ketidak berhasilan ini maka perpustakaan dapat meningkatkan
pelayanan yang diberikan kepada pemakai.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara
tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala atau untuk menentukan frekuensi atau
penyebaran suatu gejala.4
Penelitian ini menggambarkan secara kuantitatif ketersediaan buku bagi
pemakai di perpustakaan. Menggambarkan tingkat keberhasilan dan
ketidakberhasilan pemakai dalam mencari buku yang dibutuhkannya, juga mencari
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya ketidakberhasilan pemakai dalam
mencari buku yang dibutuhkannya.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data penelitian adalah:
1. Riset Perpustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur,
dokumen, artikel, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tinjauan literatur
sesuai dengan pembahasan skripsi ini.
2. Riset Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari
objek penelitian, yaitu dengan cara:
4 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat,(Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama,1986), h. 29
a. Interview (wawancara) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan kepada para responden.5
Karena wawancara bermakna dan berhadapan langsung antara interviewer dengan
responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan, maka penulis pun
mengadakan tanya jawab mengenai ketersediaan buku dengan pustakawan, staff
perpustakaan serta pemakai perpustakaan untuk memperoleh data yang
diperlukan.
b. Observasi yaitu melakukan pengamatan yang dilakukan secara
sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis
untuk kemudian dilakukan pencatatan.6
Penulis mengadakan pengamatan langsung ke Perpustakaan
Umum Jakarta Utara untuk memperoleh data yang akurat mengenai
gejala, peristiwa dan kondisi yang actual mengenai ketersediaan buku.
c. Kuesioner yaitu melakukan penyebaran angket berupa pertanyaan-
pertanyaan untuk mendapatkan data yang objektif, dimana responden
yang dimaksud adalah pengguna dapat memilih jawaban yang telah
disediakan.
Setelah data yang sudah selesai di proses, kemudian diolah dengan
penghitungan persentase lalu dituangkan dalam bentuk tabel kemudian dilakukan
5 P., Joko Subagyo, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek,(Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta,1991), h. 39
6 Ibid., h. 63
analisis data dengan menggunakan parameter nilai penafsiran. Analisis data dapat
dilakukan dengan teknik analisis kuantitatif yaitu dengan menyusunnya dalam bentuk
angka-angka. Untuk persentase digunakan rumus penghitungan persentase sebagai
berikut:
P = F X 100% Dimana, P = Persentase
N F = Frekwensi
N = Sampel yang diolah
E. Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Membahas tentang perpustakaan umum; definisi perpustakaan umum;
kedudukan; tujuan dan fungsi perpustakaan umum, koleksi dan pemakai,
ketersediaan koleksi di perpustakaan, metode evaluasi koleksi, dan penelitian
ketersediaan koleksi di rak.
BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA
JAKARTA UTARA
Bab ini membahas tentang profil perpustakaan umum kotamadya jakarta utara
antara lain ; sejarah berdirinya, visi dan misi, kedudukan, tugas dan fungsi,
koleksi, sistem dan layanan, fasilitas, keanggotaan dan peraturan perpustakaan,
dan struktur organisasi.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang hasil dari penelitian yang dilaksanakan serta
pembahasannya
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
1. Pengertian dan Tugas Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruhnya atau sebagian
dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada
kelompok orang tertentu.1 Pengertian yang hampir sama juga dinyatakan oleh
Sulistyo Basuki dalm bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan, bahwa
perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum
dengan tujuan melayani masyarakat umum.2
Dalam bahasa Inggris perpustakaan umum dikenal dengan nam “public
library” yaitu satu dari jenis perpustakaan yang disediakan untuk kepentingan
layanan kepada masyarakat umum. Perpustakaan umum dalam melayani
masyarakat pemakai tidak mengenal adanya pembatasan, sehingga berbeda
dengan perpustakaan lainnya, seperti perpustakaan sekolah, perpustakaan
universitas dan perpustakaan khusus.3
1 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h.17
2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993),
h. 46
3 Suherlan Muhyidi, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaa Umum, (Bandung: Geger
Sunten,1996), h.16
Perpustakaan umum sebagai sarana layanan masyarakat, berupaya
memasyarakatkan perpustakaan dengan mengadakan penyajian yang menarik dan
menempatkan lokasi perpustakaan pada pusat keramaian sehingga masyarakat
mudah untuk mendatanginya. Kebiasaan membaca di perpustakaan umum
merupakan proses pendidikan secara mandiri dan berlaku seumur hidup.
Masyarakat boleh memilih koleksi yang tersedia di perpustakaan umum sesuai
kebutuhannya, karena tujuan perpustakaan umum sendiri adalah untuk membina
dan mengembangkan kebiasaaan membaca.
Sesuai dengan pengertian perpustakaan bahwa tugas perpustakaan adalah
mengumpulkan, menyimpan dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada
pemakai, maka tugas pokok perpustakaan umum menurut Taslimah Yusuf adalah
sebagai berikut4:
1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan
masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk
masyarakat
2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat
menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan
membaca sedini mungkin
3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang
sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan
pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal
dan informal
4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat
untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam
pembangunan nasional.
2. Kedudukan, Fungsi dan Manfaat Perpustakaan Umum
Dalam keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1988 tanggal 1 Maret 1988 tentang pedoman
pelaksanaannya tertuang dlam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1988 Tanggal 15 Desember 1988, tentang
4 Taslimah Yusuf, Op. Cit., h. 18
Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Umum ditetapkan bahwa perpustakaan umum
berkedudukan sebagai unit pelaksanaan tekhnis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai unsur penunjang
sebagian tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Perpustakaan umum baik yang berada di Daerah Tingkt II (di Ibukota
kabupaten/kotamadya), di ibukota kecamatan, maupun yang berada di desa
menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 9 Tahun 1988 dan Intruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 1988, mempunyai fungsi5 :
1) Menghimpun dan mengolah bahan pustaka dan informasi
2) Memelihara dan melestarikan bahan pustaka dan
informasi
3) Mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka dan
informasi, sebagai pusat kegiatan belajar, pelayanan
informasi, penelitian, dan menumbuhkan minat dan
kebiasaan membaca bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan tersedianya berbagai jenis koleksi bahan pustaka tersebut, maka
fungsi perpustakaan umum menurut Taslimah Yusuf adalah sebagai berikut6:
1. Fungsi Edukatif
Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa
karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah
pengetahuan secara mandiri.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya
yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah popular berupa buku dan
majalah ilmiah serta data-data penting lainnya yang diperlukan pembaca.
3. Fungsi Kultural
5 Mudjito, Materi Pokok Pembahasan Minat Baca, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 3 6 Taslimah Yusuf, Op. Cit., h. 21
Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai
hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/terekam. Perpustakaan
merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya
manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi
perpustakaan.
4. Fungsi Rekreatif
Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah,
tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah
hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah
pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari
oleh anak-anak dan dewasa.
Dilihat fungsinya, dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaaan
umum mempunyai fungsi yang paling menonjol yaitu fungsi informatif,
edukatif dan rekreatif. Dihubungkan dengan fungsinya yang informatife
adalah segala informasi yang dimilikinya sanggup menjawab segala
pertanyaan yang diajukan oleh segenap masyarakat. Sumber informasinya
berpotensi memberitahu atau memberi informasi kepada segenap masyarakat
yang membutuhkan. Fungsi edukatif artinya segala sumber informasi yang
dimilikinyadimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat yang
memanfaatkan atau menggunakan termasuk nasyarakat yang belum
memanfaatkannya. Fungsi yang tidak bisa diabaikan dan selalu melekat pada
perpustakaan umum adalah sifat menghibur (rekreatif), artinya koleksi yang
disajikan berisi informasi ringan, tidak mendalam seperti perpustakaan
perguruan tinggi.
Menurut Taslimah Yusuf, pemanfaatan perpustakaan umum oleh
masyarakat dapat dilihat dari7:
1. Tersedianya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera pemakai
2. Lokasi perpustakaan tidak jauh atau mudah dicapai
dengan kendaraan umum dan terletak di tempat
keramaian seperti dekat pasar, pusat perbelanjaan, pusat
olah raga, sekolah, rumah ibadah dan sebagainya
3. Perpustakaan giat melaksanakan promosi seperti
pameran perpustakaan, pameran koleksi, bimbingan
pembaca, story telling, dan sebagainya
4. Perpustakaan menunjang kegiatan pendidikan, penelitian,
penemuan informasi terbaru dan bidang umum yang
sedang trend di masyarakat
5. Perpustakaan umum selalu memperhatikan hubungan
kerjasama dengan berbagai tokoh masyarakat dan instansi
terkait
6. Perpustakaan umum harus memiliki petugas yang
terampil, berkemampuan dan berpengetahuan luas utuk
membantu atau menjawab pertanyan pemakai
perpustakaan.
Selain itu, perpustakaan umum mempunyai peranan yang sangat
penting bagi kecerdasan bangsa sehingga UNESCO mengeluarkan manifesto
perpustakaan umum pada Tahun 1972 yng telah di revisi pada tahun 1994.
Adapun manifesto yang dikeluarkan oleh UNESCO yang sudah di artikan oleh
Sulistyo Basuki menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai tujuan
utama, yaitu8:
7 Taslimah Yusuf, Op. Cit., h. 23
8 Sulistyo Basuki, Op. Cit., h. 46-47
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca
bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan
mereka ke arah kehidupan yang lebih baik
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, murah
bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topic yang
berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam
kalangan masyarakat
3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya
4. Bertindak sebagai agen kultural, artinya perpustakaan
umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi
masyarakat sekitarnya.
Dari tujuan utama yang dikeluarkan UNESCO dalam manifesto
perpustakaan umum tersebut, jelas bahwa perpustakaan umum sangat penting
keberadaannya untuk mendukung pemerintah dalam mencerdaskan bangsa dan
kehidupan kultural.
B. Koleksi dan Pemakai
Salah satu unsur yang terpenting pada perpustakaan adalah koleksi.
Koleksi yang dimiliki perpustakaan itu ditujukan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat. Koleksi itu sendiri mengandung pengertian yang beragam, Harrod
mengemukakan bahwa koleksi adalah sejumlah buku atau bahan pustaka
mengenai suatu subyek atau jenis lain yang dihimpun oleh lembaga maupun
perorangan.7 Sedangkan Rakhmat memberi definisi koleksi yaitu semua bahan
7 Leonard Monteque Harrold, Harrod’s Librarians Glossary of the Terms Used in Librarian:
Document and References Book,(USA: Gower Publishing Company, 1987), p. 180
pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada
masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka.8
Jadi, suatu koleksi adalah himpunan bahan-bahan tertulis atau tercetak
yang diatur dan diorganisasi untuk tujuan studi dan penelitian atau pembacaan
umum atau kedua-duanya.
Salah satu koleksi bahan pustaka yang sering digunakan adalah buku.
Buku menghimpun banyak informasi, karena segala informasi yang terkandung
didalamnya berisi ilmu pengetahuan bermanfaat untuk masyarakat. Buku tersebar
dengan banyak macam jenisnya, oleh karena itu harus dipilih. Memilih bahan
koleksi yang cocok sesuai dengan kebutuhan masyarakat bukanlah tugas yang
mudah. Buku tersebut hendaknya selain merangsang masyarakat untuk belajar,
harus juga mencerminkan kemajuan-kemajuan manusia di segala bidang. Buku
dapat dibedakan macam jenisnya diantaranya dilihat dari jenis isi.9
Dilihat dari jenis isinya, buku dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu
buku fiksi dan buku non fiksi. Buku non fiksi bersifat edukatif dan informatif
sedangkan buku fiksi bersifat rekreatif.
Salah satu konsep dalam program pengembangan koleksi dituangkan
menjadi lima asumsi tentang koleksi perpustakaan.10
Pertama, koleksi ada untuk
melayani kebutuhan pemakai. Karena pemakai adalah individu yang masing-
8 Rakhmat, Pedoman Umum Pengelola Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 1999), h. 11
9 Lasa HS, Kamus Istilah Perpustakaan, (Yogyakarta: Gajah Mada University, 1998), Cet.
Ke-1, h. 75
10 Ibid., p. 140
masing berbeda kebutuhannya dalam hal informasi, tergantung dari pendidikan
dan faktor psikologi dan sosial yang unik..11
Pemakai tidak mudah untuk diidentifikasi dan kalau pun bisa
diidentifikasi, mereka memiliki intensitas minat dan kebutuhan yang berbeda-
beda satu dengan lainnya. Pustakawanlah yang kemudian menjawab permintaan-
permintaan pemakai, menerjemahkan kebutuhan mereka dan subyek-subyek yang
mereka perlukan dan memutuskan bahan pustaka apa yang akan memenuhi
kebutuhan dan keinginan pemakai tersebut.
Kedua, suatu koleksi harus dipertimbangkan dengan pandangan yang luas.
Koleksi bukan sekedar terdiri dari buku-buku dan terbitan berkala namun juga
bahan-bahan yang tidak tercetak dan media komputer. Bukan hanya bahan
pustaka tetapi juga informasi, tidak hanya dimiliki tetapi juga harus dapat diakses
bila pemakai mencarinya di perpustakaan.
Ketiga, setiap koleksi merupakan kesatuan yang koheren atau masuk akal, dan karena memiliki karakter yang
unik dan gabungan antara bahan pustaka, pemakai, sejarah bahan pustaka dan harapan-harapan pemakai sendiri. Masing-
masing tidak dapat berdiri sendiri, tetapi sebagai suatu koleksi yang tentunya selalu diharapkan setiap perpustakaan
memiliki kualitas dan berdaya guna bagi pemakainya.
Keempat, setiap koleksi adalah dinamis. Bahan pustaka berubah, pemakai
berubah dan manfaatnya pun berubah. Perubahan yang paling jelas adalah
pertumbuhan koleksi. Perubahan dapat membawa akibat yang negatif baik
kondisi fisik dari bahan pustaka ataupun nilai intelektual dari isi bahan pustaka
tersebut. Perubahan juga dapat bersifat perbaikan karena adanya penambahan
bahan pustaka yang terbaru atau adanya perbaikan terhadap akses.
11 Utari Budiharjo, “Informasi, Kebutuhan Pemakai dan Jasa Informasi”, Majalah Ikatan
Pustakawan Indonesia, Vol. V No. 3 (Juli-Agustus-September, 1983), h. 105
Kelima, perpustakaan adalah suatu arena, suatu tempat dimana orang-
orang menemukan koleksi perpustakaan. Lokasi fisik, penyusunan bahan-bahan
pustaka, fasilitas dan layanan terhadap penggunaan dari akses, ruang dan tempat
dimana koleksi dapat dimengerti.
C. Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan
Menurut Wortman, ketersediaan adalah suatu tingkatan dimana koleksi
dapat diakses dan ada pada saat dibutuhkan.12
Suatu koleksi itu harus ada disaat
pemakai membutuhkannya yang disediakan oleh perpustakaan, sehingga
perpustakaan dapat mengakses berbagai macam koleksi yang dibutuhkan oleh
para pemakai. Peranan perpustakaan belum cukup hanya dengan mengembangkan
sistem pengaksesan yang baik saja, perpustakaan juga harus menjamin bahwa
bahan-bahan pustaka tersebut memang tersedia.
Ketersediaan dibutuhkan oleh pemakai dan definisi ketersediaan yang
paling tepat serta pengukuran terhadap ketersediaan harus datang dari pemakai.
Pengukuran terhadap hasil-hasil perpustakaan beralih dari pengukuran terhadap
besar dan tingkat pengadaan ke pengukuran terhadap pemanfaatan, biasanya
pengukuran koleksi. Pemakai tidak dapat memanfaatkan bahan pustaka yang
tidak dapat mereka temukan dan kegagalan pemakai dalam menemukan bahan
pustaka yang mereka butuhkan tersebut pada saat mereka datang ke suatu
12 William A. Wortman, Collection Management: Background and Principles, (Chicago:
American Library Association, 1989), p. 148
perpustakaan, akan mengurangi minat mereka untuk mencoba lagi pada
kunjungan berikutnya. Jadi semua usaha ynag dilakukan perpustakaan akan
menjadi sia-sia bila ternyata masih ada pemakai yang tidak menemukan bahan
pustaka yang mereka butuhkan. Sebuah perpustakaan yang memiliki tingkat
ketersediaan yang rendah adalah perpustakaan yang kurang efektif atau kurang
bermanfaat koleksinya.
Kebutuhan pemakai harus diutamakan, sama halnya dengan kesediaan
mereka untuk menunggu demi mendapatkan buku yang diinginkan, karena buku
tersebut sedang dipinjam atau buku tersebut salah letak sehingga tidak dapat
ditemukan. Bila pemakai tidak mencari suatu bahan pustaka tertentu
menginginkan beberapa buku dari beberapa topik tertentu, maka ketersediaan
lebih sulit lagi untuk dinilai. Suatu perpustakaan yang besar tentu saja akan
memiliki beberapa bahan pustaka yang relevan pada tiap subyeknya, tetapi
mungkin perpustakaan tersebut tidak memiliki suatu judul tertentu. Pertanyaan
mengenai ketersediaan sebagian berasal dari pemakai dan sebagian berasal dari
perpustakaan.13
Salah satu aspek dari penelitian Saracevic, Kantor dan White yang
kemudian diperbaiki oleh Kantor adalah kemampuan mereka untuk menunjukkan
dengan tepat mengapa buku-buku tidak tersedia saat dibutuhkan. Berdasarkan
buku Kantor yang berjudul Objective Performance Measures for Academic and
13 Ibid., p.169
Research Libraries, berikut ini adalah gambarannya seperti yang dikutip oleh
Wortman14
:
TABEL 1
Penyebab Ketidaktersediaan Buku
Penyebab Ketidaktersediaan Persentase Kegagalan
Buku tidak ada di perpustakaan 11 %
Masalah pemakai di katalog 5 %
Buku sedang dipinjam 14 %
Buku tidak dipinjam tetapi tidak ada
di rak (hilang, dicuri, salah tempat,
sedang dalam proses pengolahan)
21 %
Kesalahan pemakai di rak buku 16 %
Penelitian Kantor ini menunjukkan bahwa jika seorang pemakai mencari 20
buku yang ada dalam daftarnya, dia hanya akan dapat menemukan 9 buku. Dari
20 buku, perpustakaan memiliki 18 buku dan akan mendaftarnya pada katalog
buku. Dari 18 buku yang dimiliki, pemakai mungkin membuat kesalahan dan
menemukannya di katalog hanya 17. Dari 17 buku yang ada di katalog, paling
sedikit 2 buku dipinjam dan 3 atau 4 buku hilang, salah tempat, sedang dalam
proses pengolahan atau pengembalian kembali ke rak dan 2 buku sebenarnya ada
14 Paul B. Kantor, “Demand-Adjusted Shelf Availability Parameters,” The Journal of
Academic Librarianship 7 ( 2 ), p. 78-82
di rak, tetapi terlewati oleh pemakai. Total jumlah buku yang ditemukan 9 buku.
Tentu saja, jika pemakai meminta bantuan, maka buku yang tidak ada di katalog
dan 2 buku yang terlewati oleh pemakai di rak akan dapat ditemukan, jadi
mungkin hanya 3 atau 4 buku yang hilang.
Buku yang tidak di beli oleh perpustakaan padahal diinginkan oleh
pemakai, mungkin saja tidak masuk dalam cakupan subyek perpustakaan tersebut
atau untuk sementara waktu perpustakaan tidak membeli buku dalam subjek
tersebut. Mungkin buku tersebut sudah tersedia melalui jasa silang layan antar
perpustakaan, baru saja terbit dan perpustakaan sudah memesannya atau mungkin
buku tersebut baru saja datang dan sedang dalam proses pengatalogan.
Dari kemungkinan-kemungkinan tersebut, seleksi atau pengembangan koleksi sudah cukup memuaskan.
Masalah yang dihaadapi pemakai pada katalog kartu dapat disebabkan pula oleh kesalahan perpustakaan. Kesalahan itu
terutama sering kali diakibatkan kerumitan pada katalog, sehingga data yang dicantumkan tidak cukup.
Salah satu dari masalah tersebut dapat membingungkan pemakai.
Sebaliknya, pada saat pemakai berada di rak buku, pemakai dibingungkan oleh
nomor panggil atau oleh susunan di rak. Tidak semua masalah pemakai
disebabkan oleh kesalahan perpustakaan. Beberapa diantaranya bukan merupakan
masalah bila perpustakaan dapat mencari solusinya. Perpustakaan mempunyai
tanggung jawab untuk menjamin ketersediaan buku, karena biasanya pemakai
perpustakaan dapat menemukan hampir sebagian dari buku yang mereka
butuhkan yang sebenarnya dimiliki oleh perpustakaan.
Ada beberapa penyabab kegagalan pemakai memperoleh buku di
perpustakaan, yaitu:
1. Pemakai sering kali terlewat dalam mencari buku melalui rak
2. Salah mencatat nomor panggil
3. Tidak melihat ( tidak mengerti) maksud penandaan khusus untuk
koleksi tertentu
4. Salah mengarti tanda-tanda dalam perpustakaan dan tidak mengarti
arah rak buku
5. Program pendidikan pemakai dalam hal ini sama pentingnya dengan
manajemen koleksi dan layanan informasi.
Bila dikaitkan antara kegagalan menemukan buku dengan
ketidaktersediaan buku di perpustakaan adalah masalah yang dihadapi pemaki
pada katalog, dapat pula disebabkan oleh kesalahan perpustakaan. Tetapi sering
kali diakibatkan kerumitan pada katalog sehingga data yang dicantumkan tidak
cukup. Kemudian, pada saat pemakai berada dirak buku, pemakai dibingungkan
oleh nomor penggil atau oleh susunan sirak buku. Tidak semua masalah pemakai
disebabkan oleh kesalahan perpustakaan. Beberapa diantaranya bukan masalah
bila perpustakaan dapat mencari solusinya yaitu dengan peogeam pendidikan
pemakai. Dengan begitu, perpustakaan mempunyai tanggung jawab untuk
menemukan hampir sebagian dari buku yang pemakai butuhkan yang sebenarnya
dimiliki oleh perpustakaan.
Masalah-masalah ini berpengaruh terhadap pemakai yang berbeda-beda
dengan caranya yang bermacam-macam. Perpustakaan yang berbeda memiliki
masalah yang berbeda, mungkin masalahnya sama tetapi tingkatannya berbeda
dan penanganannya pun berbeda.
Perpustakaan mempunyai kewajiban untuk mempertahankan ketersediaan
koleksi perpustakaan. Perpustakaan dapat melakukan usaha pencegahan untuk
menghindari kurangnya tingkat ketersediaan koleksi. Kebijakan dan prosedur
penjilidan yang sering terhambat, sirkulasi dan pengkatalogan kembali dapat
diperbaiki, disesuaikan dengan keadaan perpustakaan yang bersangkutan.
D. Metode Evaluasi Koleksi
Dalam penelitian ini, penulis mengambil metode evaluasi koleksi dengan
mengambil metode terpusat pada penggunaan. Dalam metode ini penulis meminta
pendapat pengguna untuk mengetahui seberapa ketersediaan buku yang ada di
perpustakaan. Tekhnik yang dilakukan untuk mengetahuinya yaitu dengan
menyebarkan kuesioner langsung kepada pemakai yang menanyakan seputar
ketersediaan koleksi yang ada di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara.
Dengan cara itu, penulis dapat mengetahui langsung dari data yang diberikan oleh
pemakai
Survei untuk mendapatkan data persepsi pengguna tentang kecukupan
koleksi baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan salah satu data yang
sangat berguna dalam program evaluasi koleksi. Hanya perlu diperhatikan
keobjektifan dari pengguna dalam menilai kecukupan koleksi dalam memenuhi
kebutuhannya. Jangan sampai ketidaktahuan pengguna dalam mencari informasi
di perpustakaan mengakibatkan penilaian kurangnya koleksi untuk memenuhi
kebutuhan akan informasinya. Begitu juga dengan lemahnya sistem temu kembali
bisa mengakibatkan seolah-olah koleksi perpustakaan itu tidak bisa memenuhi
kebutuhan pengguna. Perlu juga diketahui latar belakang pengguna mengapa
seseorang mengatakan positif atau negatif tentang koleksi. Tentunya pengguna
yang sudah sering menggunakan perpustakaan akan memberikan pendapat yang
lebih objektif dibandingkan dengan pengguna yang baru atau bahkan tidak pemah
menggunakan perpustakaan.
Namun demikian bukan berarti bahwa pengguna atau calon pengguna
yang demikian pendapatnya tidak perlu didengar. Penentuan responden secara
acak tentunya akan memasukkan semua unsur dalam populasi pengguna,
termasuk pengguna potensial (belum menjadi pengguna). Perlu juga ada
pertanyaan bagi pengguna potensial mengapa mereka tidak menjadi pengguna
perpustakaan, apakah karena koleksinya tidak memenuhi kebutuhan mereka,
ataukah karena mereka tidak mengetahui apa yang ada di koleksi perpustakaan?
Dengan demikian yang menjadi masalah bukanlah koleksinya, tetapi masalah
promosi perpustakaan. Semua itu harus menjadi masukan bagi evaluasi koleksi.
Penentuan pertanyaan yang jeli akan menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat,
menghilangkan kemungkinan kesimpulan yang menyesatkan.15
E. Penelitian Ketersediaan Koleksi dirak
Penelitian ketersediaan ini meneliti ketersediaan bahan pustaka di rak
yang sebenarnya. Penelitian ini sangat erat kaitannya dengan pengukuran kinerja
(performance measurement), karena pertanyaan tentang apakah buku yang
15 Panti G. Sujana, “Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi”. http://bpib-art.blogspot.com/,
(diakses, Selasa 11/09/07, pkl: 16.05 WIB)
dibutuhkan oleh pemakai dapat ditemukan di raknya sebagai ukuran yang nyata
dari kinerja perpustakaan tersebut.
Penelitian ketersediaan ini dapat dilaksanakan dengan berbagai cara.
Biasanya penelitian dilakukan dengan mengambil sampel dari pemakai, umumnya
data dikumpulkan pada formulir atau lembaran tertentu, yang isinya menanyakan
tentang keberhasilan atau ketidakberhasilan ditemukannya buku yang mereka
cari. Pengumpulan data ini kemudian dihitung yang menunjukkan ukuran
ketersediaan.
Penelitian ketidakberhasilan menemukan buku dirak sifatnya mengarah ke
survey frustasi, yang mengukur keberhasilan atau ketidak berhasilan dan
pengaruh ketidakberhasilan atau keberhasilan dalam pemanfaatan perpustakaan.
Penelitian ketersediaan ini dapat dibatasi pada saat suatu penyelidikan tentang
kemungkinan suatu judul tertentu akan berada di rak saat dicari oleh pemakai.
Penelitian ini juga dapat dikembangkan untuk mengukur kemungkinan satu judul
yang dicari pemakai akan ada di koleksi, ditemukan di katalog, ada di rak dan
ditemukan di rak.
Pustakawan perlu melakukan pengumpulan data mengenai ketersediaan
koleksi di rak pada kurun waktu tertentu. Maksud dari pengumpulan data ini
untuk mengetahui seberapa tinggi bahan pustaka yang dicari pengguna tersedia di
rak koleksi. Bila persentase penemuan tinggi, berarti koleksi sudah sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Bila persentase ketidaktersediaan bahan pustaka yang dicari
tinggi, ada dua kemugkinannya. Pertama, bahan pustaka itu dimiliki oleh
perpustakaan tetapi sedang dipinjam atau dibaca oleh pengguna lain, artinya
perpustakaan perlu menambah duplikat bahan pustaka itu. Kedua, bahan pustaka
yang dicari memang tidak dimiliki perpustakaan, artinya bila sesuai dengan
kebijakan pengembangan koleksi maka bahan pustaka itu perlu diadakan. Untuk
pengumpulan data ini diperlukan petugas khusus untuk melakukannya.
Cara pengumpulan data bisa dilakukan seperti yang dilakukan untuk
kajian penggunaan koleksi di tempat. Namun untuk mendapatkan data judul-judul
bahan pustaka yang banyak diperlukan tetapi belum tersedia di rak bisa dilakukan
secara terus menerus sepanjang tahun. Pengguna diminta untuk menuliskan judul
tersebut pada sehelai daftar isian yang akan dikaji oleh pustakawan
pengembangan koleksi untuk keputusan pembeliannyaPustakawan perlu
melakukan pengumpulan data mengenai ketersediaan koleksi di rak pada kurun
waktu tertentu. Maksud dari pengumpulan data ini untuk mengetahui seberapa
tinggi bahan pustaka yang dicari pengguna tersedia di rak koleksi. Bila persentase
penemuan tinggi, berarti koleksi sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Bila persentase ketidaktersediaan bahan pustaka yang dicari tinggi, ada
dua kemugkinannya. Pertama, bahan pustaka itu dimiliki oleh perpustakaan tetapi
sedang dipinjam atau dibaca oleh pengguna lain, artinya perpustakaan perlu
menambah duplikat bahan pustaka itu. Kedua, bahan pustaka yang dicari memang
tidak dimiliki perpustakaan, artinya bila sesuai dengan kebijakan pengembangan
koleksi maka bahan pustaka itu perlu diadakan. Untuk pengumpulan data ini
diperlukan petugas khusus untuk melakukannya. Cara pengumpulan data bisa
dilakukan seperti yang dilakukan untuk kajian penggunaan koleksi di tempat.
Namun untuk mendapatkan data judul-judul bahan pustaka yang banyak
diperlukan tetapi belum tersedia di rak bisa dilakukan secara terus menerus
sepanjang tahun. Pengguna diminta untuk menuliskan judul tersebut pada sehelai
daftar isian yang akan dikaji oleh pustakawan pengembangan koleksi untuk
keputusan pembeliannya
Penelitian juga dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan evaluasi
koleksi, penelitian terhadap pemanfaatan katalog dan penelitian di rak itu sendiri.
Penelitian ini juga dapat diupayakan dengan melibatkan seluruh pemakai dipilih
dengan menggunakan sampel random acak sederhana. Penelitian terhadap
ketidakberhasilan pemakai dalam menemukan buku selama periode waktu yang
ditentukan, membutuhkan peran serta dan dukungan dari pemakai.16
Lembaran ketidakberhasilan tersebut kemudian diletakkan pada tempat
yang telah disediakan, setelah diisi oleh pemakai. Peneliti kemudian berusaha
untuk menemukan penyebab ketidakberhasilan tersebut, apakah buku tersebut
tidak ada di koleksi, buku tersebut ada di koleksi tetapi tidak diketemukan
pemakai di katalog, tidak ada di rak pada saaat pemakai mencarinya, ada di rak
tetapi tidak ditemukan pemakai. Bila buku tersebut tidak ada dirak maka harus di
teliti dimana buku tersebut berada pada saat dicari pemakai, misalnya sedang
dalam sirkulasi, dipakai di perpustakaan tersebut, sedang menunggu untuk
diletakkan dirak, sedang dijilid atau mungkin hilang.
Melalui analisa diagnosa yang tepat semacam ini, ketidakberhasilan
koleksi, ketidakberhasilan pemanfaatan katalog, ketidakberhasilan pemakai dalam
16 F.,W., Lancaster, Evaluating Collection by Their Use, Collection Management 1(1982), p.
35
mencari buku tertentu yang sebenarnya ada dirak dan ketidakberhasilan yang
disebabkan campur tangan pemakai lain (jika si A sedang menggunakan buku
yang diinginkan si B maka A mencampuri si B), atau ketidakberhasilan yang
disebabkan oleh kebijakan dan prosedur perpustakaan itu sendiri, dapat
diidentifikasi. Identifikasi tehadap penyebab ketidakberhasilan memungkinkan
perpustakaan untuk melakukan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang
dapat dilakukan antara lain perubahan dalam kebijakan pengadaan, perubahan
dalam kebijakan pengatalogan, perubahan dalam penunjukkan kartu katalog,
pembelian duplicate copy untuk buku-buku yang banyak dibutuhkan, atau
melakukan variasi dalam menentukan lama peminjaman untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.17
17 Ibid., h. 36
BAB III
TINJAUAN UMUM
PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA UTARA
Sejarah Berdirinya
Berdirinya Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara dimulai pada tahun
anggaran 1989/1990 dan baru dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada bulan Mei
1990. Yaitu setelah diresmikan oleh gubernur Wiyogo Atmodarminto tepatnya pada
tanggal 3 Mei 1990. Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara berdiri diatas
lahan seluas 1.870 m2 dengan luas bangunan 1.245 m2 dan luas halaman 700 m2.
Perpustakaan ini terbagi atas dua lantai, lantai 1 untuk ruangan baca anak-anak
dengan luas 645 m2 dan lantai II merupakan ruang baca untuk remaja dan dewasa
dengan luas 600 m2. Latar belakang berdirinya perpustakan umum ini untuk
meningkatkan pemberdayaan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran bagi
masyarakat. Dengan sasaran meningkatkan mutu sumber daya manusia masyarakat
jakarta pada umumnya dan masyarakat Jakarta Utara khususnya.1
Sejak berdiri sampai sekarang Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
telah banyak mengalami perkembangan dalam mendukung kegiatan pendidikan
formal dan non formal yang berkembang saat ini. Diantaranya, melakukan sosialisasi
perpustakaan kepada masyarakat luas dan ke sekolah-sekolah dengan upaya
mendorong, menciptakan suasan gemar dan terbiasa membaca serta sadar informasi,
1 Laporan Tahunan Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara.
terutama dalam rangka meningkatkan keterampilan dan wawasan. Semua itu
dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan ikut serta mensukseskan
pembangunan yang berkelanjutan yang pada gilirannya untuk mencapai tingkat
kecerdasan yang lebih baik sebagai pencerminan kemajuan dan kesejahteraan.
Pada awal berdiri yaitu pada tahun 1990 Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara yang ketika itu dikepalai oleh Drs. Sutarno NS., telah mampu
memberikan layanan kepada masyarakat diantaranya layanan koleksi umum, layanan
referensi, layanan bercerita, dan layanan penelusuran. Untuk mendukung layanan
yang diberikan kepada masyarakat, perpustakaan ini menyediakan beberapa fasilitas
walaupun tidak selengkap sekarang ini. Fasilitas yang ada pada saat itu adalah ruang
baca koleksi umum, ruang bermain untuk anak-anak, ruang baca koleksi referensi,
dan 1 unit mobil perpustakaan keliling. Petugas yang dimiliki untuk melayani
pemakai berjumlah 13 orang yang terdiri dari 3 orang pegawai negeri sipil dan 10
orang pegawai tidak tetap.
Pada tahun 1996 Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara dikepalai
oleh Drs. Odjat Darajat hingga tahun 2000. Pada masa Odat Darajat, perpustakaan
umum mengalami perkembangan antara lain bertambahnya jumlah pengunjung non-
anggota, bertambahnya koleksi, tersedianya layanan Audio Visual dan layanan
perpustakan keliling dengan menggunakan 2 unit mobil keliling. Dengan adanya
perpustakaan keliling tersebut jangkauan layanan Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara semakin luas. Perpustakaan keliling tersebut melayani masyarakat
terpencil yang tidak terjangkau oleh layanan umum (layanan stationer), sehingga
jumlah petugas pun bertambah yaitu menjadi 19 orang. Penambahan jumlah petugas
bertujuan untuk dapat memberikan layanan dengan cepat dan tepat.
Tahun 2001 Perpustakaan Umum Jakarta Utara kemudian dikepalai oleh H.
Abdul Wahid M. Ali, SH dan memiliki petugas sebanyak 24 orang termasuk petugas
keliling. Selain itu perpustakaan umum telah mengalami peningkatan baik jumlah
pengunjung maupun jenis koleksi yang tersedia dan penambahan jenis layanan yaitu
koleksi khusus tentang Jakarta dan Kelautan. Pengunjung yang datang setiap
tahunnya meningkat antara 15 % sampai 25 %. Sedangkan koleksi yang bertambah
seperti koleksi buku teks, referensi, koleksi terekam, surat kabar, tabloid, majalah,
dan koleksi khusus tentang Jakarta dan kelautan. Peningkatan lainnya yaitu
tersedianya AC untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung.
Tahun 2002 sampai Juli 2006 Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta
Utara dikepalai oleh Dra.Yusnidar. Kemudian pada bulan Juli 2006 sampai sekarang
Perpustakaan Umum Jakarta Utara dikepalai oleh Dra. Budiati M.Si dan petugasnya
pun menjadi bertambah menjadi 27 pegawai, pegawai negeri sipil 17 orang dan
pegawai tidak tetap ada 20 orang. Begitu juga dengan program kegiatan yang
dilaksanakan semakin berkembang, diantaranya sosialisasi perpustakaan kepada
masyarakat luas, sekolah-sekolah, pameran, lomba-lomba, peningkatan tenaga
pengelola perpustakaan yaitu bimbingan bagi pengelola perpustakaan bagi SD, SMP,
SMU/SMK dan kelurahan-kelurahan. Kegiatan lainnya yaitu melakukan pembinaan
perpustakaan SD, SMP, SMU/SMK dan kelurahan-kelurahan. Dengan demikian,
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara peranannya dalam masyarakat
semakin luas untuk memberikan layanan informasi sesuai dengan kebutuhan
pemakai.
Kehadiran perpustakaan umum memberikan kesempatan kepada semua
kalangan untuk dapat memanfaatkan koleksi, layanan serta fasilitas yang teleh
disediakan oleh Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara. Perpustakaan Umum
dalam hal ini mengambil peranan yang sangat strategis dalam upaya mendorong,
menciptakan suasana gemar dan terbiasa membaca serta sadar informasi terutama
dalam rangka meningkatakan keterampilan dan kemampuan serta wawasan. Semua
itu ditujukan untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk ikut serta
mensukseskan pembangunan yang berkelanjutan.
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara memberikan dukungan yang
mendasar sebagai sarana dan prasarana untuk pembelajaran seumur hidup dan
pengembangan khasanah budaya bangsa. Dengan berbagai bentuk media dan
banyaknya koleksi yang dimilikinya, Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
menawarkan kesempatan pembelajaran dan bimbingan. Selain itu, perpustakaan
umum ini membantu masyarakat dalam rangka meningkatkan pendidikan dan
keterampilan sosialnya agar tidak tersisih dari masyarakat informasi dan dapat
berpartisipasi secara berkesinambungan dalam demokrasi. Dalam peranannya
perpustakaan umum ini selain mendorong kebiasaaan membaca dan menunjang
pendidikan, kepedulian umum dan pelatihan juga memberikan sumbangan pada
pembangunan dan pemeliharaan kebiasaan itelektual dan membantu menjaga nilai-
nilai dasar demokrasi dan hak sipil universal dan memberikan layanan terbuka kepada
umum tanpa adanya diskriminasi apapun.
Visi dan Misi
Dalam peranannya Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara ikut
berpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan nasional yaitu mempunyai visi ''
Terwujudnya Perpustakan yang Representatif sebagai sarana layanan Informasi,
Edukasi, Penelitian, Rekreasi dan Preservasi untuk menunjang Pengembangan
Budaya Bangsa, Membudayakan Minat Baca dalam Upaya Penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi dan Meningkatkan Iman dan Taqwa Masyarakat
Jakarta". Adapun Misi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara adalah2:
Pengadaan, pengolahan dan perawatan koleksi perpustakaan (tercetak dan
terekam) dan sumber-sumber informasi lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Penyiapan berbagai bentuk jenis layanan serta semua sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk dapat meningkatkan minat baca dan pemanfaatan koleksi
perpustakaaan serta sumber-sumber informasi yang disediakan
Peningkatan profesi tenaga pengelola agar perpustakaan dapat berperan dalam
mencerdaskan masyarakat, menambah wawasan pengetahuan dan
meningkatkan mutu sumber daya manusia
Mewujudakan sistem layanan dan pengelolaan perpustakaan dengan dukungan
teknologi mutakhir
2 Brosur mengenai Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
Pelayanan bagi setiap anggota masyarakat yang membutuhkan jasa perpustakaan
dengan baik dan memuaskan agar keberadaan perpustakaan dapat merupakan
bagian dari kehidupan masyarakat ibukota Jakarta
Menjalin hubungan kerjasama dengan perpustakaan lain dalam pemasyarakatan,
pendayagunaan koleksi, sarana dan prasarana serta pelaksanaan layanan
kepada masyarakat.
Tugas dan Fungsi
Adapun tugas pokok dari Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
adalah melayani masyarakat umum dan kedinasan dalam bidang pustaka dan
informasi, pengembangan terhadap perpustakaan kedinasan, kelurahan dan sekolah di
wilayah kotamadya.
Fungsi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara adalah :
1. Pengadaan, pengumpulan, dan pengelolaan bahan pustaka dan
informasi
2. Mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka dan informasi sebagai
sumber belajar, penelitian, informasi, dan rekreasi bagi seluruh
masyarakat
3. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan pustaka
4. Bimbingan dan pemasyarakatan perpustakaan
5. Pelaksanaan urusan rumah tangga
Koleksi
Sebagai bagian dari perangkat daerah dan merupakan salah satu
perpustakaan umum tingkat kotamadya di DKI Jakarta, Perpustakan Umum
Kotamadya Jakarta Utara memberikan layanan dan koleksi berbagai jenis bahan
bacaan bagi segenap lapisan masyarakat sekitar. Koleksi perpustakaan merupakan
sumber informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, penunjang pendidikan pada
umumnya sehinnga koleksi perpustakaan bersifat informatif, edukatif, dan rekreatif.
Dalam memberikan informasi yang edukatif dan rekreatif, Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Utara menyediakan koleksi yang terdiri dari :
1. Koleksi Monograf berupa buku-buku teks, laporan penelitian, buku fiksi,
buku rujukan yang terletak di lantai dua ruang remaja dan dewasa. Koleksi ini
berjumlah 25.051 judul dan 55.139 eksemplar dengan rincian sebagai berikut:
A. TABEL 2
Koleksi Buku Teks Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
Koleksi Jumlah judul Jumlah
eksemplar
Koleksi umum anak-anak
Koleksi umum remaja
Koleksi umum referensi remaja
Koleksi perpustakaan keliling anak-anak
Koleksi perpustakaan keliling remaja
2. 888
18.662
1. 790
315
1. 853
7. 281
50. 918
4. 262
779
5. 020
2. Koleksi Surat kabar terdiri dari 15 judul dan terdiri dari 60 eksemplar
3. Koleksi Majalah terdiri dari 20 judul dengan jumlah 50 eksemplar
4. Koleksi Terekam (Compact disk) berjumlah 40 buah
5. Koleksi kliping surat kabar dengan berbagai subyek
Koleksi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), hasil kerjasama dengan penerbit-
penerbit, hadiah dari tokoh masyarakat. Koleksi yang tersedia tersebut terdiri dari
sepuluh disiplin ilmu yang disusun berdasarkan subyek dengan menggunakan system
klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC).
E. Sistem dan Layanan
Untuk memberikan kepuasan kepada pemakainya, Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Utara menerapkan sistem layanan terbuka. Sistem layanan ini
diterapkan dengan tujuan untuk memberikan keleluasaan kepada pemakai untuk
memilih langsung bahan pustaka baik yang akan dibaca di ruang perpustakaan
maupun yang akan dipinjam ke luar perpustakaan. Dengan sistem terbuka ini
pemakai juga dapat mengetahui alternatif bahan pustaka yang akan dibacanya jika
bahan pustaka yang dicarinya tidak ditemukan. Selain itu dengan harapan pemakai
yang berkunjung ke perpustakan dapat menikmati layanan yang telah diberikan.
Untuk itu Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara memberikan berbagai
jenis layanan seperti koleksi umum, koleksi khusus, koleksi referensi, bacaan fiksi,
terbitan berseri, bahan pandang dengar ( Audio Visual), bimbingan dan penyuluhan
serta unit layanan perpustakaan keliling. Adapun layanan yang diberikan kepada
pemakai adalah :
Layanan peminjaman sirkulasi
Pelayanan jenis ini adalah kegiatan peminjaman bahan pustaka kepada
anggota perpustakaan yang sudah diijinkan meminjam.
a. Bahan pustaka yang dipinjamkan
Yang dapat dipinjamkan dalam hal ini adalah bahan pustaka berupa buku-
buku bukan referensi. Sedangkan buku-buku referensi seperti kamus,
ensiklopedia, buku pedoman, dan majalah tidak dipinjamkan. Banyaknya
buku yang dipinjamkan sebanyak dua buah untuk sekali peminjaman.
b. Peminjam
Peminjam buku (dibawa ke luar perpustakaan) adalah pemaki
perputakaaan yang sudah memenuhu syarat sebagai peminjam yang
disebut sebagai anggota perpustakaan. Bagi mereka yang bukan anggota
hanya dapat membaca di ruang baca. Pengunjung yang sudah menjadi
anggota maupun bukan anggota harus mentaati peraturan yang berlaku di
aperpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara.
c. Lama peminjaman
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara memberikan pinjaman
buku untuk sekali peminjaman sebanyak dua buku. Lama peminjaman
tergantung dari jenis buku yang dipinjam. Untuk buku non fiksi lama
peminjaman adalah dua minggu sedangkan buku fiksi batas peminjaman
adalah satu minggu.
2. Layanan referensi
Pemakai yang berkunjung ke Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
tidak hanya membaca dan meminjam buku saja tetapi juga ada
pengunjungyang mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
3. Layanan membaca di perpustakaan
Bagi pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, namun hanya ingin
membaca buku, Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara menyediakan
layanan membaca di dalam perpustakaan.
4. Layanan bercerita
Layanan bercerita yang disediakan oleh Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara biasanya disediakan untuk anak-anak dan pada perpustakaan
keliling.
5. Layanan pemutaran film
Film-film yang diputarkan oleh Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta
Utara berupa film-film cerita dan film-film ilmu pengetahuan (dokumenter).
Setelah pemutaran film biasanya petugas perpustakaan akan bertanya kepada
penonton mengenai film yang baru diputar.
6. Layanan ekstensi
Layanan ini berupa penyajian bahan pustaka kepada masyarakat terpencil,
sekolah-sekolah melalui layanan perpustakaan keliling.
7. Layanan penelusuran
Karena Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara menganut sistem
layanan terbuka (open access), maka Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta
Utara memberikan kesempatan kepada pemakai untuk memilih bahan pustaka
yang ingin dibaca maupun dipinjamnya (menelusur).
Adapun Jadwal layanan di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta
Utara kepada pemakainya sebagai berikut :
Senin-Kamis : Pukul 09.00-20.00 WIB
Jum'at : Pukul 09.00-20.00 WIB (pukul 11.30-13.00 WIB Istirahat)
Sabtu-Minggu : Pukul 09.00-20.00 WIB.
Fasilitas
Dalam memberikan layanan, Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
menyediakan fasilitas, yaitu :
Ruang baca yang terletak di lantai I dan II. Lantai I ruang baca untuk anak-anak,
lantai II ruang baca untuk remaja dan dewasa. Ruang baca pada lantai II
terdapat ruang koleksi umum dan ruang referensi. Ruang baca tersebut
dilengkapi dengan meja dan kursi untuk membaca serta sarana penelusuran.
Ruang khusus pandang dengar (AV) yaitu ruangan untuk pemutaran
film beserta proyektornya. Ruang khusus ini terletak di lantai II.
Ruang bermain yang terletak di lantai I. Ruang ini tidak hanya dimanfaatkan oleh
anak-anak untuk bermain tetapi juga oleh remaja dan dewasa sebagai tempat
rekreasi
Lemari penitipan tas
Televisi, sarana ini tersedia bagi pemakai yang ingin menonton televisi yang
berada dilantai I
Air Conditioner (AC) ini disediakan oleh Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara dalam rangka memberikan kenyamanan kepada pemaki agar
lebih lama berada di ruang perpustakaan.
G. Keanggotaan dan Peraturan Perpustakaan
Untuk menjadi anggota Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya
2. Mengisi formulir dengan melampirkan :
a. Fotokopy KTP/ Kartu Pelajar/ surat keterangan lainnya
b. Fotokopy Kartu Keluarga
c. Perangko Rp. 1500,- sebanyak 2 (dua) buah
d. Foto ukuran 2 x 3 sebanyak 4 (empat) lembar
3. Anggota dapat meminjam 2 (buah) buku selama 2 ( minggu) untuk buku non
fiksi dan 1 (minggu) untuk buku fiksi
4. Keterlambatan, kerusakan dan kehilangan buku yang dipinjam menjadi
tanggung jawab peminjam
5. Menjadi anggota tidak dipungut biaya
6. Berdasarkan SK Gubernur Nomor 2377 tahun 1987 tanggal 11 Desember
1987 tentang Penitipan Uang Jaminan Peminjam Koleksi pada Perpustakaan
Umum DKI Jakarta, maka bagio anggota yang meminjam buku diwajibkan
menitipkan uang jaminan sebesar 25% dari harag buku, hal ini akan diatur
tersendiri
7. Kartu anggota berlaku selama 2 (dua) tahun sedangkan kantong peminjaman
berlaku selama 1 (satu) tahun.
Adapun peraturan tata tertib yang diberlakukan di Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Utara kepada pengunjung sebagai berikut :
Perpustakaan dibuka untuk umum tanpa membedakan umur dan tingkat
pendidikan
Pengunjung dan anggota perpustakaan diharapkan dapat berlaku tertib, tenang
dan menjaga keamanan dan kebersihan ruangan
Pengunjung dan anggota perpustakaan tidak diperkenankan makan, minum,
merokok di ruangan perpustakaan
Tas, jaket dan benda-benda lain agar dapat dititipkan ditempat penitipan
Pengunjung yang membawa kendaraan diharapkan mengunci, perpustakaan tidak
bertanggung jawab terhadap kehilangan/kerusakan kendaraan
Pengunjung atau anggota dimohon dapat menggunakan koleksi dan layanan
perpustakaan dengan sebaik-baiknya.
Struktur Organisasi
Dalam sistem organisasi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara,
kedudukan kepala perpustakaan secara operasional berada dibawah pemerintah
daerah tingkat II sedangkan secara administratif berada dibawah instansi induk
perpustakaan umum propinsi. Artinya, secara operasional kepala Perpustakaan
Umum Kotamadya Jakarta Utara bertanggung jawab kepada pemerintah daerah
tingkat II, yaitu Wali Kotamadya Jakarta Utara dan secara administrative kepala
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara bertangggung jawab kepada instansi
induk Perpustakaan Umum Daerah propinsi DKI Jakarta. Selanjutnya kepala
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara membawahi pustakawan dan tata
usaha. Dengan demikian, pustakawan dan tata usaha bertanggung jawab kepada
kepala Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara. Selanjutnya tata usaha
mengkoordinir kegiatan seksi pengolahan dan pelestarian serta seksi layanan
pemasyarakatan.
Adapun tugas keorganisasian masing-masing bagian adalah:
1. Kepala Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara bertugas :
a. Memimpin pelaksanaan kegiatan dalam melayani masyarakat umum dan
kedinasan di bidang layanan bahan pustaka dan informasi
b. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan staff
c. Memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas
d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan secara teknis administrasi
kepada Kepala Perpustakaan Umum Kotamadya Daerah Propinsi DKI
Jakarta dan secara teknis operasional bertanggung jawab kepada Wali
Kotamadya Jakarta Utara.
2. Pustakawan, bertugas :
a. Melakukan kegiatan dalam menunjang tugas pokok dan fungsi kantor
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara sesuai dengan SK.
Gubernur No. 109 tahun 2001
b. Melaksanakan tugas-tugas lain dari kepala kantor
3. Sub bagian tata usaha, bertugas mengatur, mengkoordinasikan dan
bertanggung jawab pelaksanaan :
a. Surat menyurat dan kearsipan
b. Merencanakan dan mengadakan kebutuhan ATK masing-masing bagian
c. Merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan rapat dinas, intern dan unit
terkait
d. Merencanakan dan menyusun program kegiatan triwulan dan tahunan
e. Menerima, mencatat, menyimpan, dan mengeluarkan dana atas
persetujuan kepala kantor
f. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan
g. Mengawasi kebersihan, keamanan, dan rumah tangga kantor
h. Melaksanakan tugas-tugas lain dari kepala kantor
4. Seksi pengolahan dan pelestarian bahan pustaka, bertugas mengatur,
mengkoodinasikan dan bertanggung jawab pelaksanaan tugas :
a. Menyusun program rencana pengolahan dan pelestarian bahan pustaka
b. Melaksanakan pengolahan bahan pustaka
c. Menyiapkan kebutuhan peralatan pengolahan dan pelestarian bahan
pustaka
d. Melaksanakan kegiatan perbaikan buku rusak dan perawatan koleksi
e. Mengawasi kegiatan staff pengolahan dan pelestarian bahan pustaka
f. Membuat laporan kegiatan pengolahan setiap bulan, triwulan, dan tahunan
g. Bertanggung jawab atas inventaris pengolahan dan pelastarian bahan
pustaka
h. Melaksanakan tugas-tugas lain kepala kantor
5. Seksi layanan dan pemasyarakatan, bertugas mengatur, mengkoordinasikan
dan bertanggung jawab pelaksanaan tugas antara lain:
a. Kegiatan pelayanan masyarakat pemakai jasa perpustakaan
b. Mengawasi kegiatan layanan unit perpustakaan keliling
c. Menghimpun dan mengolah data-data statistik layanan
d. Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan
e. Melaporkan kepada kepala kantor tentang laporan keuangan layanan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain dari kepala kantor
Keorganisasian Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara dapat dilihat
pada bagan di bawah ini :
Gambar 1.
Struktur Keorganisasian Perpustakaan Umum
Kepala Perpustakaan
Umum Kotamadya Jakarta
Utara
Jabatan Fungsional
Pustakawan
Subbagian Tata
Usaha
Seksi Pengolahan
dan Pelestarian
Bahan Pustaka
Seksi Pelayanan
dan
Pemasyarakatan
Salah satu unsur paling penting dalam aktifitas penyelenggaraan layanan adalah
petugas layanan. Dengan adanya petugas diperpustakaan membantu dalam
tercapainya tujuan perpustakaan karena petugas merupakan orang yang
menggerakkan perpustakaan.
TABEL 3 Komposisi Sumber Daya Manusia menurut Jabatan
No Unit Jabatan Laki-laki
( Orang )
Perempuan
( Orang )
Jumlah
(Orang)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kantor PUJU
sda
Subbag Tata Usaha
sda
Seksi P2BP
sda
Seksi Pelayanan dan
Pemasyarakatan
sda
Layanan Keliling
Kepala
Pustakawan
Kepala Subbag
Staff TU
Kasie
Staff Sie P2BP
Kasie
Staff
Staff
-
1
1
3
1
4
1
6
4
1
-
-
2
-
1
-
2
-
1
1
1
5
1
5
1
8
4
Total 21 6 27
Tenaga Kerja Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara digolongkan
menurut struktur fungsi dan tugasnya masing-masing tenaga operasional di unit
menentukan jalannya roda pelayanan perpustakaan terhadap masyarakat terdiri dari:
TABEL 4
Komposisi Jenis Pegawai Perpustakaan Umum Jakarta Utara menurut Status
No Jenis Pegawai Jumlah
(Orang )
Keterangan
1 Pegawai Negeri
Sipil ( PNS )
17 PNS Pemda DKI Jakarta
2 Pegawai Honor 20 Sudah memperoleh SK Gubernur
Jumlah 27
TABEL 5
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No Pendidikan Laki-laki
(Orang)
Perempuan
(Orang)
Jumlah
1 S2 - 1 1
2 S1 5 1 6
3 D3 8 7 15
4 SMU 4 1 5
5 SMP - - -
6 SD - - -
Total 17 10 27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Metode Penelitian
1. Tekhnik Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara
tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala atau untuk menentukan frekuensi atau
penyebaran suatu gejala.
Penelitian ini menggambarkan secara kuantitatif ketersediaan buku bagi
pemakai di perpustakaan. Menggambarkan tingkat keberhasilan dan
ketidakberhasilan pemakai dalam mencari buku yang dibutuhkannya, juga mencari
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya ketidakberhasilan pemakai dalam
mencari buku yang dibutuhkannya.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data penelitian adalah:
3. Riset Perpustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur,
dokumen, artikel, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tinjauan literatur
sesuai dengan pembahasan skripsi ini
4. Riset Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari
objek penelitian, yaitu dengan cara:
a. Interview (wawancara) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan kepada para responden
Karena wawancara bermakna dan berhadapan langsung antara interviewer dengan responden, dan kegiatannya dilakukan
secara lisan, maka penulis pun mengadakan tanya jawab mengenai ketersediaan buku dengan pustakawan, staff
perpustakaan serta pemakai perpustakaan untuk memperoleh data yang diperlukan
b. Observasi yaitu melakukan pengamatan yang dilakukan secara
sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis
untuk kemudian dilakukan pencatatan.
Penulis mengadakan pengamatan langsung ke Perpustakaan
Umum Kotamadya Jakarta Utara untuk memperoleh data yang akurat
mengenai gejala, peristiwa dan kondisi yang aktual mengenai
ketersediaan buku.
c. Kuesioner yaitu melakukan penyebaran angket berupa pertanyaan-
pertanyaan untuk mendapatkan data yang objektif, dimana responden
yang dimaksud adalah pengguna dapat memilih jawaban yang telah
disediakan.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh peneliti
melalui penelitiannya. Tetapi populasi akan memiliki makna yanh lebih kompleks
bila dihubungkan dengan sampel. Sampel adalah wakil dari suatu populasi..Setelah
data yang sudah selesai di proses, kemudian diolah dengan penghitungan persentase
lalu dituangkan dalam bentuk tabel kemudian dilakukan analisis data dengan
menggunakan parameter nilai penafsiran. Analisis data dapat dilakukan dengan
teknik analisis kuantitatif yaitu dengan menyusunnya dalam bentuk angka-angka.
Untuk persentase digunakan rumus penghitungan persentase sebagai berikut:
P = F X 100% Dimana, P = Persentase
N F = Frekwensi
N = Sampel yang diolah
Cara utama untuk mengumpulkan data adalah melalui penyebaran lembaran
penelitian (kuesioner). Lembaran penelitian ini diberikan kepada pemakai
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara di Ruang R/D yang mencari buku.
Teknik Sampling yang digunakan adalah dengan cara Random Sampling (Simple
Random), yaitu metode pemilihan sampel dimana semua anggota populasi mendapat
kesempatan yang sama atau terpilih menjadi anggota sampel.
Populasi yang diambil oleh peneliti adalah pemakai Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Utara, diolah dengan mengambil data pengunjung pada bulan
Oktober 2007 yaitu 600 orang dengan mengambil sampel 10 % dari populasi. Jadi,
jumlah sample yang diambil yaitu 600 x 10 % = 60 orang.
B. Data yang Diolah
TABEL 6
Kategori Responden
Dari tabel diatas, 48 responden mengatakan anggota Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Utara dan 12 responden bukan anggota.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa sebagian besar pemakai yang datang ke
perpustakaan sudah menjadi anggota Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara.
TABEL 7
Intensitas Kedatangan Pemakai
Kriteria Jawaban F P
1 x Seminggu 7 11,7 %
2-4 x Seminggu 15 25 %
5-7 x Seminggu 38 63,3 %
Jumlah 60 100 %
Dari tabel diatas, 7 responden mengatakan datang 1 x seminggu, 15 responden
mengatakan datang ke perpustakaan 2-4 x seminggu dan 38 responden mengatakan 5-
7 x seminggu datang ke perpustakaan.
Kategori Responden F P
Anggota 48 80 %
Bukan Anggota 12 20 %
Jumlah 60 100 %
Dari tabel diatas, Intensitas kedatangan pemakai datang ke perpustakaan
dalam seminggu lebih banyak yang datang sampai 5-7 kali karena perpustakaan
dibuka setiap hari.
TABEL 8
Ketersediaan Koleksi yang Disediakan
Kriteria Jawaban F P
Sangat memadai 13 21,7 %
Cukup memadai 39 65 %
Kurang memadai 8 13,3 %
Tidak memadai 0 0 %
Jumlah 60 100 %
Dari tabel diatas, ketersediaaan koleksi yang disediakan perpustakaan menurut
13 responden mengatakan sangat memadai, 39 responden mengatakan cukup
memadai, dan 8 responden mengatakan tidak memadai.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa ketersediaan koleksi yang disediakan di
PUJU cukup memadai. Ini berarti koleksi di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta
Utara masih harus ditambah lagi sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pemakai.
TABEL 9
Informasi yang Diberikan Perpustakaan
Dari tabel diatas, 42 responden mengatakan informasi yang diberikan
perpustakaan mudah dimengerti, 7 responden mengatakan kurang dimengerti dan 11
responden mengatakan sulit dimengarti.
Dari tabel diatas, menyatakan bahwa informasi yang diberikan Perpustakaan
Umum kotamadya Jakarta Utara kebanyakan mudah dimengerti oleh pemakai dan
sebagian kecil informasi yang diberikan kurang dimengerti oleh pemakai. Hal ini
berarti pelayanan informasi yang diberikan perpustakaan sudah bisa dimengerti
pemakai tetapi ada juga pemakai yamg kurang mengerti akan informasi yamg
diberikan itu.
TABEL 10
Kemudahan Memperoleh Informasi yang Dibutuhkan Pemakai
Kriteria Jawaban F P
Mudah dimengerti 42 70 %
Kurang dimengerti 7 11,7 %
Sulit dimengerti 11 18,3 %
Jumlah 60 100 %
Kriteria Jawaban F P
Mudah 41 68,3 %
Sulit 19 31,7 %
Jumlah 60 100 %
Dari tabel diatas, 41 responden mengatakan mudah
memperoleh informasi dan 19 responden mengatakan
informasi yang dibutuhkan sulit.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa kemudahan
memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh pemakai di
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara
kebanyakan mudah diperoleh. Hal ini dimungkinkan
karena pemakai sudah hafal dimana koleksi itu
ditempatkan sehingga pemakai tidak sulit untuk
mencarinya.
TABEL 11
Pemenuhan Kebutuhan Informasi yang Dicari
Kriteria Jawaban F P
Terpenuhi 46 76,7 %
Tidak Terpenuhi 14 23,3 %
Jumlah 60 100 %
Dari tabel diatas, 46 responden mengatakan informasi yang dicari terpenuhi
dan 14 responden mengatakan tidak terpenuhi.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan informasi yang
dicari pemakai di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara kebanyakan dapat
memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
TABEL 12
Langkah Penelusuran Informasi
Kriteria Jawaban F P
Langsung ke rak buku 52 86,7 %
Melalui katalog 0 0 %
Bertanya kepada petugas 8 13,3 %
Jumlah 60 100 %
Dari tabel diatas, 52 responden mengatakan menelusur informasi langsung ke
rak buku dan 8 responden meminta bantuan dengan bertanya kepada petugas.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa langkah penelusuran informasi yang
dilakukan pemakai kebanyakan memilih langsung ke rak buku karena dimungkinkan
mudah dan pemakai sudah hafal letak buku tersebut, tetapi ada juga sebagian pemakai
yang bertanya dahulu kepada petugas sebelum menelusur informasi yang dicarinya.
TABEL 13
Frekwensi Ketepatan Informasi yang Diperoleh
Dari tabel diatas, 12 responden mengatakan selalu tepat memperoleh
informasi, 17 responden mengatakan kadang-kadang, 28 responden mengatakan
jarang, dan 3 responden mengatakan tidak pernah tepat memperoleh informasi yang
dicari.
Dari tabel diatas, menyatakan bahwa frekwensi ketepatan informasi yang
diperoleh menurut pemakai kebanyakan jarang diperoleh. Hal ini dimungkinkan
karena buku yang salah tempat atau tidak sesuai dengan nomor panggilnya.
Kriteria Jawaban F P
Selalu 12 20 %
Kadang-kadang 17 28,3 %
Jarang 28 46,7 %
Tidak pernah 3 5 %
Jumlah 60 100 %
TABEL 14
Proporsi Keberhasilan Penelusuran Informasi
Dari tabel diatas, 29 responden mengatakan berhasil menemukan buku yang
dicari dan 31 responden mengatakan tidak berhasil menemukan buku.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa proporsi keberhasilan dalam penelusuran
informasi yang dilakukan oleh pemakai ada perbedaan sedikit antara berhasil dan
tidak berhasil ditemukannya informasi yang ditelusur. Hal ini karena kebanyakan
pemakai langsung menelusur langsung ke rak buku sehingga pemakai tidak
mengetahui dan masih dibingungkan dengan nomor panggil. Penyebab lainnya bisa
juga karena kesalahan pemakai sendiri, salah rak atau buku tersebut tidak ada
ditempat yang sebenarnya dan buku tersebut diperkirakan hilang atau sudah rusak dan
sudah ditarik dari raknya.
Kriteria Jawaban F P
Berhasil ditemukan 29 48,3 %
Tidak berhasil
ditemukan
31 51,7 %
Jumlah 60 100 %
TABEL 15
Cara Mengatasi Ketidakberhasilan Pemakai dalam Pencarian
Dari tabel diatas, 30 responden mengatakan meminta bantuan kepada
pustakawan, 19 responden memilih mencari buku lain sebagai gantinya, dan 11
responden memilih mencari di perpustakaan lain bila tidak berhasil dalam pencarian.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa cara mengatasi ketidakberhasilan
pemakai dalam pencarian informasi kebanyakan meminta bantuan kepada
pustakawan bila tidak berhasil mendapatkan buku yang dicarinya di perpustakaan
tersebut.
TABEL 16
Saran Pengadaan Buku dari Pemakai
Kriteria Jawaban F P
Diberi kesempatan 21 35 %
Tidak tahu 39 65 %
Jumlah 60 100 %
Kriteria Jawaban F P
Meminta bantuan kepada pustakawan 30 50 %
Mencari buku lain sebagai ganti 19 31,7 %
Mencari di perpustakaan lain 11 18,3 %
Tidak melanjutkan pencarian 0 0 %
Jumlah 60 100 %
Dari tabel diatas, 21 responden mengatakan diberi kesempatan memberikan
saran pengadaan buku dan 39 responden mengatakan tidak diberitahu.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa saran pengadaan buku dari pemakai
kebanyakan tidak diberitahu atas saran pengadaan buku yang disediakan di
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara.
TABEL 17
Pemberitahuan Telah Tersedianya Buku yang
Disarankan
Dari tabel diatas, 19 responden mengatakan diberitahu dan 41 responden
mengatakan tidak diberitahu telah tersedianya buku yang disarankan.
Dari tabel diatas menyatakan bahwa pemberitahuan telah tersedianya buku
yang disarankan kebanyakan tidak diberitahu oleh pihak perpustakaan. Hal ini
dimungkinkan pihak perpustakaan tidak tahu atau lupa memberitahu kepada pemakai
yang telah memberi saran atas pengadaan buku yang tidak ada di perpustakaan.
Kriteria Jawaban F P
Ya 19 31,7 %
Tidak 41 68,3 %
Jumlah 60 100 %
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari tabel-tabel diatas dapat penulis akan membandingkan data-datanya
sebagai berikut :
1. 35 % responden menyatakan diberi kesempatan untuk mengajukan saran
pengadaan buku, kemudian 31,7 % responden menyatakan diberi tahu oleh
perpustakaan bahwa buku yang disarankan telah tersedia.
2. 86,7 % responden menyatakan lebih memilih menelusur informasi langsung
ke rak buku dan 13,3 % memilih bertanya terlebih dahulu kepada petugas
perpustakaan sebelum melakukan penelusuaran informasi, kemudian untuk
mengatasi ketidakberhasilan pemakai dalam pencarian informasi 50 %
responden meminta bantuan kepada pustakawan, 31,7 % mencari buku lain
sebagai ganti dan 18,3 % lebih memilih mencari di perpustakaan lain dari
pada tidak melanjutkan pencarian sama sekali.
3. Pada tabel 8 koleksi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara cukup
tersedia, tabel 10 dan tabel 11 kelihatan 31,7 % responden mengaku sulit dan
23,3 % tidak terpenuhi. Hal ini berarti koleksi di Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Utara cukup tersedia tetapi pemakai kebanyakan sulit
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan karena koleksi yang dicari
pemakai tersebut ada yang tidak ditemukan sehingga informasi yang dicari
pemakai tidak terpenuhi.
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang dijabarkan dalam penulisan skripsi ini,maka
penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari penelitian yang dilakukan 70 % responden mengatakan bahwa informasi
yang diberikan perpustakaan mudah dimengerti dan 76 % responden juga
mengatakan pemenuhan kebutuhan informasi yang dicari terpenuhi. Untuk
menelusur informasi yang dibutuhkan 86,7 % responden menyatakan lebih
memilih langsung ke rak buku, tetapi dalam pencarian informasi tersebut 46,7
% responden mengatakan informasi yang ditemukan jarang untuk diperoleh
2. Dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, 65 % mengatakan bahwa
ketersediaan koleksi yang disediakan di PUJU cukup memadai. Ini berarti
pihak perpustakaan perlu menambah koleksi buku lagi. Untuk itu, dari
penelitian yang dilakukan 35 % responden diberi kesempatan untuk
memberikan saran atas pengadaan buku dari pemakai akan tetapi 68,3 %
responden mengatakan tidak diberitahu oleh pihak perpustakaan bahwa buku
yang disarankan telah tersedia.
3. Penyebab ketidaktersediaan buku disebabkan karena buku tidak ada di
perpustakaan, masalah pemakai di katalog, buku sedang dipinjam, buku tidak
dipinjam tetapi tidak dirak (hilang, dicuri, salah tempat, sedang dalam proses
pengolahan), dan adanya kesalahan pemakai dirak buku
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, metode evaluasi koleksi yang
dilakukan di PUJU menggunakan metode yang terpusat pada pengguna.
Tekhnik yang dilakukan untuk mengetahuinya yaitu dengan menyebarkan
kuesioner langsung kepada pemakai yang menanyakan seputar ketersediaan
koleksi yang ada di PUJU. Dengan cara itu, penulis dapat mengetahui
langsung dari data yang diberikan oleh pemakai.
B. SARAN-SARAN
1. Ketersediaan buku yang ada di PUJU, baik buku berjenis fiksi maupun non
fiksi harus perlu ditambah lagi sehingga bisa sangat memadai untuk
kebutuhan informasi pemakai
2. Penjajaran buku dirak hendaknya disusun kembali dalam urutan yang benar
berdasarkan urutan notasi kelasnya dan disusun secara abjad berdasarkan kode
pengarang dan judul buku
3. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara rutin terhadap susunan buku-buku
dirak sebelum dan sesudah jam buka perpustakaan, untuk memeriksa apakah
ada buku-buku yang salah rak atau mungkin hilang. Hal ini memungkinkan
perpustakaan untuk melakukan pendeteksian dini
4. Ketersediaan buku yang cukup tersedia di PUJU ini dapat diatasi dengan
mengadakan kerjasama dengan perpustakaan lain yang sejenis dengan cara
tukar menukar daftar tambahan buku.
5. Untuk mengetahui bahan pustaka apa saja yang dibutuhkan oleh pemakai dan
tidak tersedia di PUJU hendaknya pihak perpustakaan menyediakan formulir
pemesanan buku. Dengan adanya formulir pemesanan buku tersebut maka
pihak perpustakaan dapat mengetahui bahan pustaka yang diperlukan oleh
pemakai
6. Pustakawan harus mampu memberikan bantuan kepada pemakai yang tidak
berhasil menemukan buku yang mereka butuhkan dan menjawab semua
pertanyaan-pertanyaan pemakai
7. PUJU perlu menambah buku terbitan baru lainnya sehingga pemakai
mendapatkan informasi yang terbaru dari subyek buku yang dicarinya.
Daftar Pustaka
Budiharjo, Utari. “Informasi, Kebutuhan Pemakai dan Jasa Informasi”, Majalah
Ikatan Pustakawan Indonesia, Vol. V No. 3 (Juli-Agustus-September).
Jakarta: 1983
Harrold, Leonard Monteque. Harrod’s Librarians Glossary of the Terms Used in
Librarian: Document and References Book. United State of America:
Gower Publishing Company, 1987
Hernandono, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2001
Http://Bpib-Art.Blogspot.Com/
HS., Lasa. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University, 1998
Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1993
Lancaster, F. W. “Evaluating Collection by their Use“ Collection Management
1(2),1982
Muhyidi, Suherlan. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaa Umum. Bandung: Geger
Sunten,1996
Mudjito. Materi Pokok Pembahasan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001
NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001
NS, Sutarno. Seperempat Abad Perpustakaan Umum Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta 1978 -2003. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003
Perpustakaan Nasional RI. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Ed
1,Cet 1. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992
Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2001
Rakhmat. Pedoman Umum Pengelola Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999
Subagyo, P., Joko. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta, 1991
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama,1993
Winkworth, Ian. Stock Management and Disposal Collection Building and
Demolition. London: The Library Association,1990
Wortman, William A. Collection Management: Background and Principles. Chicago:
American Library Association. 1989
Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka,
1996