1
TIM REDAKSI
Dosen Pembimbing Lapangan:
drg. Mayu Winnie Rachmawati, M.Sc., Ph.D.
Ketua KKN-PPM UGM 2018 Desa Tamanjaya:
Ichsan Arief Gani
Penyusun:
Sevi Ratna Sari
Layout:
Sevi Ratna Sari
Foto:
Sevi Ratna Sari
Tim Eksplorasi:
Sevi Ratna Sari
Febri Yuda Kurniawan
Adam Afandi
Lulu Afifah Sani
Selli Fransiska
Shaskia Kartika Aguila
Randy Adhiputra
Annida Zakiya Fatin
Muh Galih Nusantara
Sigit Bagus
2
Ade Nirmalasari
Yosua Alfontius
Cantika Destunawati
Ichsan Arief Gani
Reno Reynanda Putra
Aliyanda Martha
Special Contribution:
PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi)
Penerbit:
Tim KKN-PPM UGM 2018 Desa Tamanjaya
Universitas Gadjah Mada
Bulaksumur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
3
KATA PENGANTAR
Desa Tamanjaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Desa Tamanjaya merupakan
salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan sejuta kekayaan alam yang luar
biasa. Salah satu kekayaan alam yang ada di daerah ini yaitu keberadaan Geopark.
Geopark merupakan salah satu kekayaan alam yang meliputi geodiversitas,
biodiversitas dan diversitas budaya. Berdasarkan sudut pandang geodiversitas,
Desa Tamanjaya memiliki kekayaan bentang alam dan batuan yang berasal dari
fenomena geologis. Berdasarkan sudut pandang diversitas budaya, Desa
Tamanjaya memiliki keragaman budaya dan kearifan lokal yang terus
dipertahankan secara turun temurun dan menjadi salah satu warisan kekayaan
budaya di Indonesia. Berdasarkan sudut pandang biodiversitas, bentang alam yang
unik dapat dapat menciptakan kondisi habitat dan lingkungan yang bervariasi. Hal
tersebut dapat menciptakan keanekaragaman flora dan fauna yang tingi. Selain
flora yang beranekaragam, ditemukan pula berbagai macam fauna salah satunya
adalah serangga. Sebagai salah satu langkah awal dalam pemetaan potensi daerah
demi meningkatkan pariwisata di daerah ini, maka dilakukan eksplorasi dan
inventarisasi keanekaragaman spesies serangga khususnya serangga-serangga di
Arboretum Ciletuh. Arboretum Ciletuh adalah suatu taman koleksi tumbuhan
yang ditujukan untuk konservasi dan edukasi. Adanya pendataan mengenai
keanekaragaman serangga dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan
untuk mengunjungi arboretum. Di dalam katalog ini, terdapat pendahuluan
mengenai serangga secara umum, foto, dan deskripsi tiap spesies serangga yang
termasuk dalam 7 ordo besar (Lepidoptera, Diptera, Hymenoptera, Coleoptera,
Hemiptera, Odonata, dan Orthoptera). Harapan kami adalah katalog ini dapat
memberikan informasi terkait serangga-serangga Arboretum Ciletuh, serta dapat
mempermudah proses identifikasi serangga bagi peneliti dan masyarakat.
Sukabumi, 04 Agustus 2018
Penyusun
4
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul 1
Tim Redaksi 2
Kata Pengantar 3
Daftar Isi 4
Pengenalan Serangga Secara Umum 5
Data Keanekaragaman Serangga 8
Ucapan Terima Kasih 26
Referensi 27
5
PENGENALAN SERANGGA SECARA UMUM
Gambar 1. Proporsi jumlah spesies atau spesiescape tiap taksa
(Gullan and Craston, 2010)
Serangga termasuk dalam filum Arthropoda yang ciri utamanya adalah kaki
yang beruas-ruas, tubuh bilateral simetris, serta memiliki lapisan kutikula berupa
zat kitin (eksoskeleton). Secara taksonomi, serangga merupakan kelas Insekta
karena memiliki kaki sebanyak 6 buah (3 pasang) di bagian thorax. Jumlah kaki
enam menjadi pembeda serangga dengan anggota Arthropoda lainnya.
Serangga memiliki keanekaragaman paling banyak di dunia. Dari sekitar 30-
80 juta spesies hewan yang ada di dunia, 50% diantarannya adalah serangga
(Gullan and Craston, 2010). Serangga dapat memiliki keanekaragaman jenis yang
tinggi dikarenakan beberapa faktor diantaranya ukuran tubuh yang kecil sehingga
memiliki relung ekologi (niche) yang lebih besar dari pada hewan besar lainnya
dari kelas mammalia, aves, pisces, dsb., siklus hidup/proses reproduksi yang
cepat, serta kemampuan adaptasi yang tinggi (genetic plasticity) menyebabkan
persebarannya sangat luas hampir di seluruh habitat kecuali habitat perairan laut
(Gullan and Craston, 2010).
6
Gambar 2. Macam-macam orientasi caput serangga
Agar dapat survive pada kondisi habitat yang berbeda, setiap jenis serangga
memiliki suatu modifikasi khusus baik itu modifikasi morfologi (bentuk tubuh)
maupun proses fisiologisnya. Adanya morfologi yang khusus ditujukan untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu (Snodgrass, 1935). Bagian tubuh serangga
dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu caput (kepala), thorax (dada), dan
abdomen. Caput serangga merupakan suatu capsule yang kaku dan menyatu
dengan thorax kareana adanya ‘flexible and membraneou neck’ (Chapman, 2013)
dan berasal dari primitif pre-oral dan post-oral segmen. Orientasi caput (Gambar
2) pada serangga dapat dibagi menjadi prognathous, hypognathous, dan
opisthrorhynchous (Chapman, 2013). Caput serangga terdiri dapat dibagi lagi
menjai : bagian mulut, antenna, mata (faset dan ocelli), vertex, gena, dst. Dapat
dilihat pada gambar 3.
7
Gambar 3. Bagian-bagian dari caput serangga secara umum (Chapman, 2013)
Thorax (dada) pada serangga merupakan tempat
melekatnya sayap dan kaki (Pracaya, 2008). Thorax dibagi
lagi menjadi 3 bagian yaitu prothorax, mesothorax, dan
metathorax. Pada thorax terdapat dan otot-otot kaki dan sayap
serta ganglia thorax yang mengatur pergerakan sayap dan
kaki (Snodgrass, 1935). Sayap menempel ke tubuh pada
bagian dorsal sklereit yang disebut tergum/notum. Kaki
menyatu dengan tubuh pada bagian lateral yaitu di antara
notum dan sternum (bagian ventral dari sklereit) yang disebut
pleuron (Chapman, 2013). Pada gambar 4, dapat dilihat
bahwa sayap (W) berada di segemen thorax ke-2 dan ke-3
(mesothorax dan metathorax), sedangkan sepasang kaki (L)
terdapat pada setiap ruas thorax.
Abdomen pada serangga tersusun bersegmen-segmen.
Pada segmen pertama terdapat suatu alat pendengaran yang
disebut Tymphanum. Spirakulum merupakan alat pernapasan
luar pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genitalia pada
serangga dapat ditemukan di ujung abdomen (Chapman, 2013).
Gambar 4. Bagian-
bagian thorax
8
DATA KEANEKARAGAMAN SERANGGA ARBORETUM CILETUH
A. ORDO LEPIDOPTERA
No. Gambar dan Keterangan
1
Dok.pribadi
Hesperia sp.
Termasuk ke dalam Famili Hesperiidae yang dikenal dengan
julukan skipper butterfly. Hesperiidae memiliki anggota spesies lebih daripada
3500 spesies yang dikenal di seluruh dunia, salah satunya adalah Hesperia sp.
2
Dok.pribadi
Nymphalidae
Famili Nymphalidae terdiri dari sekitar 5.000 spesies kupu-kupu yang
tersebar di seluruh dunia. Kupu-kupu famili ini umumnya berukuran sedang
hingga besar, serta mempunyai sepasang tungkai depan yang agak pendek
(mereduksi) dan sayap yang berwarna-warni terang. Kenampakaan bawah
9
sayapnya sering terlihat kusam dibanding dengan kenampakan atas. Beberapa
spesies memiliki sayap yang tampak seperti daun layu, sebagai salah satu cara
untuk berkamuflase.
3
Dok.pribadi
Junonia sp.
Kupu-kupu ini dikenal sebagai buckeyes, pansy, atau commodores.
Berukuran sedang hingga besar (lebar sayap 40-110 mm). Bintik-bintik pada
sayap berwarna oranye, biru atau merah muda dan kadang-kadang besar.
Banyak spesies dapat muncul dalam beberapa bentuk warna. Genus Junonia
memiliki anggota sekitar 30-35 spesies.
4
Dok.pribadi
Eurema sp.
Eurema sp. memiliki ukuran sekitar 3,5 – 4 cm. Sayap dan tubuh
10
berwarna kuning. Ada bintik-bintik dengan bentuk klip atau oval yang terletak
tidak beraturan, mayoritas serupa klip atau oval. Sayap bagian dalam, tepinya
terdapat warna hitam atau coklat tua yang mencapai ujung sayap bawah.
Perbedaan antara genus Eurema jantan dan betina dapat dilihat dari warna dan
ukuran. Warna sayap betina adalah kuning pucat dan tidak seterang jantan.
Ukurannya pun lebih kecil sedikit antara 2–3 mm. Corak sayap antara individu
satu dengan lainnya bisa jadi berbeda-beda dalam hal letak, besar, juga
bentuknya.
5
gambar : http://www.learnaboutbutterflies.com
Leptosia sp.
Genus Leptosia memiliki ukuran tubuh yang mungil (sekitar 25 – 35 mm),
sayap putih yang sisi luarnya bercorak coklat atau kehitaman dengan motif
bercak-bercak tak beraturan. Sayap bagian dalam (upper side) terdapat dua
bundaran hitam tak beraturan laksana mata, serta dua sapuan warna hitam pada
sudut sayap atasnya. Keempat corak hitam ini juga tampak dari sisi luar sayap
meski remang-remang.
6
Dok.pribadi
Euchrysops sp.
11
Terdapatnya dua pasang noktah berwarna hitam pada bagian sayap
belakang dengan semburat warna oranye. Terdapatnya sepasang ekor getar
yang pada ujungnya berwarna putih sekaligus merupakan ciri khas dari famili
kupu-kupu ini. Selain itu terdapat pula warna biru metalik pada bagian tengah
mulai dari bagian sayap depan (forewing) sampai bagian sayap belakang
(hindwing), serta garis putih sepanjang tepi sayap.
8
Dok.pribadi
Catopsilia sp.
Permukaan sayap depan bagian atas, sebagian besar berwarna dasar
kuning muda dengan bagian perbatasan tepi warna hijau keputih-putihan.
Permukaan bagian bawah dari sayap (baik kupu-kupu jantan maupun betina)
berwarna dasar hijau muda kekuningan dan terdapat banyak corak garis-garis
tidak teratur berwarna kelabu.
9
gambar : http://www.learnaboutbutterflies.com
Delias eucharis
12
Kupu-kupu ini memiliki warna dominan sayap hitam, yang dipadukan
dengan warna-warna kontras yaitu merah, kuning dan putih.
10
gambar : http://www.butterflycircle.com
Hypolimnas bolina
Kupu-kupu jantan dan betina memiliki corak dan warna sayap yang
berbeda. Kupu-kupu jantan memiliki ciri-ciri : bentang sayap antara 70-85
mm, permukaan sayap atas berwarna hitam kecoklatan, dengan spot bulatan
telur sebanyak tiga pasang, dua pasang terdapat dibagian sayap depan dan satu
pasang terdapat pada sayap bagian belakang.
Pada kupu-kupu jantan, terjadi perubahan warna pada tiga pasang spot
menjadi keungu-unguan dengan menyisakan warna putih ditengah ketika
terkena sinar, merasa terganggu dan ketika menarik kupu-kupu betina. Kupu-
kupu betina memiliki ciri-ciri : bagian permukaan sayap atas berwarna coklat
kehitaman dan sama sekali tidak mempunyai spot putih seperti halnya pada
kupu-kupu jantan. Garis dan corak putih pada sisi sayap bagian belakang.
11
gambar : https://commons.wikimedia.org
Euploea mulciber
13
Euploea mulciber jantan memiliki permukaan sayap atas bagian depan
berwarna biru terang dengan bintik-bintik putih menyebar; sedangkan pada
kupu-kupu betina permukaan sayap depannya berwarna biru dengan bintik-
bintik putih dan beberapa bintik- bintik putih serta garis-garis coklat. Sayap
belakang (hindwing) kupu-kupu jantan maupun betina berwarna cokelat,
khusus betina mempunyai tambahan garis-garis putih sempit teratur.
Permukaan sayap bawah berwarna coklat dengan bintik-bintik putih/garis-
garis teratur, sama dengan garis-garis yang terdapat pada permukaan sayap
atas meskipun terdapat variasi, baik letak maupun ukuran dari garis-garisnya.
12
gambar : https://alchetron.com
Neptis hylas
Kupu-kupu ini memiliki warna dasar sayap hitam dengan deretan spot
yang berjajar membentuk pita. Terdapat tiga baris pita berwarna putih yang
sejajar antara sayap kanan dan kiri. Pita baris pertama terdiri dari dua spot
yang mana spot memanjang dan yang kedua pendek. Bagian sayap ventral juga
memiliki corak yang sama persis namun warnanya lebih muda. Neptis hylas
mampu terbang dengan kecepatan dan ketinggian yang sedang.
13
14
gambar : http://butterfliesvietnam.blogspot.com/
Danaus sp.
Kupu-kupu genus Danaus memiliki sayap berwarna coklat terang dengan
batas garis hitam dan titik-titik putih.
14
gambar : https://www.inaturalist.org
Acraea terpsicore
Acraea terpsicore mempunyai ukuran yang kecil sekitar 53-64 mm, sayap
mengkilat berwarna jingga. Pada umumnya, Acraea terpsicore hinggap di
tanaman perdu dan rumput-rumputan. Perbedaan antara kupu-kupu jantan dan
betina dapat dilihat dari warna sayapnya. Kupu-kupu betina memiliki warna
sayap jingga lebih pudar dan spot hitam pada sayap lebih besar.
15
15
gambar : http://www.butterflycircle.com
Papilio demolion
Papilio demolion jantan memiliki ciri-ciri : permukaan sayap depan
bagian atas berwarna hitam dengan spot-spot putih besar-kecil pada tepi bawah
dari sayap depan berbaris horisontal, demikian juga dengan permukaan sayap
belakang bagian atas berwarna hitam. Pada sayap terdapat pula spot-spot putih
besar berbaris secara horisontal dan ketika sayap depan dan belakang
membentang seolah-olah spot-spot putih tersebut berhimpit membentuk pola
splot putih yang indah. Bagian tepi dari sayap belakang berlekuk-lekuk kearah
dalam dan terdapat sepasang ekor berwarna hitam (swallowtails). Pada
lekukannya terdapat garis putih tipis mengikuti arah lekukan. Ekor yang
terdapat pada kupu-kupu jantan lebih pendek dibandingkan betina. Ukuran
bentang sayap kupu-kupu Papilio demolion yaiti antara 70-115 mm.
16
gambar : http://www.butterflycircle.com
Graphium sarpedon
Graphium sarpedon memiliki sayap berwarna biru turqoise dengan
16
bentangan sayap mencapai 4 cm. Secara keseluruhan, warna hitam
mendominasi bagian sayap, dengan bagian biru turqoise memanjang dari
sayap atas hingga sayap bawahnya. Terdapat bercak merah di bagian pangkal
sayapnya yang membuatnya semakin berbeda dengan jenis Graphium lainnya.
Habitat yang sering dijadikan tempat singgah Graphium sarpedon yakni hutan
dari dataran rendah hingga ketinggian 1.400 mdpl, permukiman manusia,
taman dan perkotaan. Beberapa karakteristik habitat yang disukai kupu-kupu
antara lain dekat dengan sumber air, intensitas cahaya matahari yang cukup,
tingkat polusi udara yang masih minim dan ketersediaan tanaman pakan serta
inangnya. Graphium sarpedon memiliki frekuensi terbang yang tinggi.
17
gambar : http://www.learnaboutbutterflies.com
Graphium agamemnon
Sayap depan kebanyakan spesies dari Graphium mempunyai ujung tinggi
dengan sayap belakang berekor serta bagian pinggirnya berlekuk-lekuk ke arah
dalam. Permukaan sayap depan bagian atas berbintik–bintik warna hijau
dengan latar belakang hitam. Setiap sayap belakang baik pada kupu- kupu
jantan maupun betina terdapat ekor pendek. Kupu-kupu dewasa memiliki lebar
sayap antara 50-70 mm.
17
B. ORDO ODONATA
No. Gambar dan Keterangan
1
Dok.pribadi
Neurothemis sp.
Neurothemis sp. termasuk ke dalam famili Libellulidae dan memiliki
tubuh berwarna merah.
2
Dok.pribadi
Orthetrum Sabina
Toraks (dada) berwarna hijau kekuningan dengan garis-garis hitam,
abdomen segmen 1-3 menggembung secara dorso-ventral dan lateral dan
berwarna kuning kehijauan dengan garis-garis hitam, segmen 4-6 berbentuk
silinder tipis berwarna hitam dan di bagian lateral tengahnya putih, segmen
7-9 melebar secara dorso-ventral dan berwarna hitam, segmen 10 sangat
kecil berwarna hitam dan embelan berwarna putih; Sayap transparan dengan
18
venasi hitam kecokelatan dan stigma cokelat, pada pangkal sayap belakang
berwarna kuning kecokelatan.
C. ORDO HYMENOPTERA
No. Gambar dan Keterangan
1
Dok.pribadi
Oecophylla smaragdina
Oecophylla smaragdina memiliki ciri-ciri sebagai berikut : memiliki
warna merah kehitaman (oranye dengan abdomen bergaris kehitaman) dan
memiliki ukuran tubuh panjang 1-2 cm yang dilengkapi dengan protonom
yang melebar. Bentuk abdomen bulat terdiri dari 4 segmen dan bentuk
mulut runcing serta memiliki tipe mulut penghisap dan penggigit. Pada
bagian kepala terdapat sepasang antenna. Oecophylla smaragdina
mengalami metamorfosis sempurna.
2
Dok.pribadi
Dolichoderus sp.
19
Semut hitam Dolichoderus termsuk social insect yang hidup dengan
membentuk suatu koloni berkasta (berkelompok). Kasta-kasta yang umum
dijumpai diantaranya ratu, pejantan dan pekerja. Setiap semut pun memiliki
tugasnya masing-masing.
D. ORDO HEMIPTERA
No. Gambar dan Keterangan
1
Dok.pribadi
Leptocorisa sp.
Leptocorisa sp. (walang sangit) memiliki tipe mulut penusuk dan
penghisap. Mulut panjang berguna untuk menghisap cairan tumbuhan.
2
gambar : https://www.farangsgonewild.com
Pyrrhocoridae
Bapak pucung (Pyrrhocoridae) berwarna merah dengan panjang 11-17
mm dan lebar 4,5 mm. Di bagian posterior caput (kepala) dan abdomen
(perut) ada garis putih dan hitam. Pada sayapnya yang berwarna coklat
20
terdapat sepasang bercak hitam.
E. ORDO ORTHOPTERA
No. Gambar dan Keterangan
1
Dok. Pribadi
Acrididae
Belalang famili Acrididae memiliki panjang tubuh yang sangat
bervariasi, berkisar antara 1-8 cm. Warna tubuhnya kebanyakan berwarna
hijau, abu-abu atau coklat, dan disamarkan dengan baik di antara tanaman
tempat mereka tinggal.
21
2
Dok.pribadi
Pyrgomorphidae
Belalang famili Pyrgomorphidae memiliki ciri-ciri : mata majemuk,
tubuh berwana hijau kepala berbentuk lancip dan memiliki sepasang antena.
Memiliki 2 pasang kaki (prothorax dan mesothorax) dan 1 pasang kaki
metathorax yang digunakan untuk meloncat.
3
Dok.pribadi
Gryllidae
Famili Gryllidae (jangkrik) memiliki panjang tubuh berkisar 2-3 cm,
warna tubuh bervariasi, tetapi pada umumnya memiliki warna cokelat,
kehitaman dan hitam. Jangkrik dikenal sebagai pemakan segalanya
(omnivora). Jangkrik jantan mampu menghasilkan suara untuk untuk
menarik betina dan menolak jantan atau lainnya.
22
4
Dok.pribadi
Tettigoniidae
Belalang bersungut panjang (long-horned grasshoper) mempunyai
antena panjang mirip rambut dan termasuk serangga nokturnal. Belalang
dari famili ini ada yang tidak bersayap. Jika bersayap, sayap depan sebelah
kiri biasanya menutupi tepi sayap depan sebelah kanan. Sayap umumnya
berwarna hijau. Serangga jantan dapat mengeluarkan bunyi dengan cara
menggesekkan sayap depannya.
5
gambar : http://jaycehenry.blogspot.com
Valanga nigricornis
Belalang memiliki ukuran berkisar 45-55 mm (jantan) dan 15-75 mm
(betina). Tubuh terdiri atas kepala/caput, dada/thorax dan perut/ abdomen.
Belalang kayu berwarna cokelat kekuningan terutama di bagian sayap.
23
Bagian sayap belakang biasanya terlihat saat terbang dan berwarna merah.
6
gambar : https://www.flickr.com
Pyrgomorphidae
Pyrgomorphidae memiliki ciri-ciri : mata majemuk, tubuh berwana hijau
kepala berbentuk lancip dan memiliki sepasang antena. Memiliki 2 pasang
kaki dan 1 pasang kaki yang digunakan untuk meloncat.
F. ORDO DIPTERA
No. Gambar dan Keterangan
1
Dok.pribadi
Calliphoridae
Lalat ini umumya berukuran sedang sampai besar, dengan warna hijau,
abu-abu, perak mengkilat atau abdomen gelap. Biasanya lalat ini
24
berkembangbiak di bahan yang cair atau semi cair yang berasal dari hewan
misalnya daging. Lalat ini jarang berkembang biak di tempat kering atau
bahan buah-buahan.
2
gambar : http://www.tuin-thijs.com
Muscidae
Lalat berukuran 2-8 mm, warna beragam sesuai dengan jenisnya (abu-
abu kehitaman, kuning, coklat, dan hijau/biru). Badan mempunyai bulu
halus (bristle), 2 antena, 2 sayap, 3 pasang kaki dan tipe alat mulut penjilat
(labium) dan ada pula menusuk-menghisap.
G. ORDO COLEOPTERA
No. Gambar dan Keterangan
1
gambar : http://www.raywilsonbirdphotography.co.uk
Coccinellidae
25
Kumbang Coccinellidae atau kumbang koksi mempunyai bentuk badan
tertentu seperti diskus, oval (lonjong) sampai bulat, dorsal badan cembung.
Badan umumnya kekar dan mengalami pengerasan (sklerotisasi) pada
hampir seluruh permukaan badannya. Pada bagian permukaan atas (dorsal)
badan kumbang ini berwarna cerah kuning, oranye, kemerahan dengan
bercak-bercak hitam, ada pula yang berwarna hitam dan permukaan bawah
(ventral) badan rata dan pada umumnya berwarna pucat. Kumbang koksi
berukuran kecil sampai sedang, panjang badan 3-12 mm, hampir bulat atau
oval pendek. Salah satu sifat yang jelas dari famili Coccinellidae adalah
struktur sayapnya, kebanyakkan kumbang mempunyai empat sayap, dengan
pasangan sayap satu garis lurus dibawah pertengahan punggung dan
menutupi sayap belakang. Sayap belakang berselaput tipis dan biasanya
lebih panjang dari sayap depan dan apabila dalam keadaan istirahat bisanya
terlipat di bawah sayap depan.
26
UCAPAN TERIMA KASIH
Katalog Serangga-Serangga Arboretum Ciletuh ini berhasil tersusun dan
terbit berkat adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada drg. Mayu
Winnie Rachmawati, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing lapangan tim KKN-
PPM UGM 2018 di Desa Tamanjaya yang selalu mendukung kami serta
mendorong tersusunnya buku ini. Pengurus PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan
Sukabumi) yang selalu mendampingi dan membimbing dalam proses
pengambilan data keanekaragaman serangga di Arboretum Ciletuh.
Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman tim
eksplorasi yang telah membantu dalam pengumpulan data keanekaragaman
serangga di Arboretum Ciletuh. Kepada pemerintah Desa Tamanjaya, Kecamatan
Ciemas, Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan
izin dalam melaksanakan kegiatan KKN-PPM di Desa Tamanjaya. Selain itu juga
kami ucapkan terimakasih kepada teman teman tim KKN-PPM UGM 2018 Desa
Tamanjaya yang telah memberikan semangat serta dukungan dalam penyusunan
katalog ini, sehingga katalog ini dapat terbit dan bisa digunakan sebagai referensi
dalam identifikasi spesies-spesies serangga di Atrboretum Ciletuh oleh kalangan
umum.
27
REFERENSI
Chapman, R. F. 2013. The Insect Structure and Function, 5th
ed. Harvard
University Press. Cambridge, pp. 4-5, 32.
Gullan, P. J. and P.S. Cranston. 2010. The Insect : An Outlinr of Entomology.
Cambridge university press. Cambridge, pp. 10-13, 155.
Pracaya. 2008. Hama Penyakit Tanaman. Penerbit Swadaya. Bogor, hal. 29.
Snodgrass, R.E. 1935. Principe of Insect Morphology. McGraw-Hill Book
Company. New York, p. 1, 166.