Download - Klipping 50 Puisi
KLIPPING
TUGAS BAHASA INDONESIA
ANTOLOGI 50 PUISI
Disusun Oleh :
Nama : Fina Damayanti
Kelas : VIIc
No : 05
SMP NGERI 7 PAMEKASAN
TAPEL 2014 - 2015
1
AkuKalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayuTidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlariBerlari
Hingga hilang pedih peri
Dan akan akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
TAK SEPADANAku kira:
Beginilah nanti jadinyaKau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk-sumpahi ErosAku merangkaki dinding butaTak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padamiUnggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apaAku terpanggang tinggal rangka
Februari 1943
2
Senja di Pelabuhan KecilBuat Sri Ayati
Ini kali tidak ada yang mencari cintadi antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.
Cintaku Jauh di PulauCintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancardi leher kukalungkan ole-ole buat si pacarangin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayudi perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil duluSebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
3
Kawanku dan AkuKami sama pejalan larut
Menembus kabutHujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat
Siapa berkata-kata?Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekaliHilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti
Kepada Kawan Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
JadiIsi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malamDan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!
4
Doakepada pemeluk teguh
TuhankuDalam termangu
Aku masih menyebut namaMuBiar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruhcayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyiTuhanku
aku hilang bentukremuk
Tuhankuaku mengembara di negeri asing
Tuhankudi pintuMu aku mengetukaku tidak bisa berpaling
Kepada Peminta-mintaBaik, baik, aku akan menghadap DiaMenyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi akuNanti darahku jadi beku
Jangan lagi kau berceritaSudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari mukaSambil berjalan kau usap juga
Bersuara tiap kau melangkahMengerang tiap kau memandangMenetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah
Mengganggu dalam mimpikuMenghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedasMengaum di telingaku
Baik, baik, aku akan menghadap DiaMenyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi akuNanti darahku jadi beku
5
Cerita Buat Dien TamaelaBeta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datuCuma satu
Beta PattirajawaneKikisan laut
Berdarah laut
Beta PattirajawaneKetika lahir dibawakanDatu dayung sampan
Beta Pattirajawane, menjaga hutan palaBeta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama
Dalam sunyi malam ganggang menariMenurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadiHidup sampai pagi tiba.
Mari menari!mari beria!
mari berlupa!
Awas jangan bikin beta marahBeta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!
Beta ada di malam, ada di siangIrama ganggang dan api membakar pulau...
Beta PattirajawaneYang dijaga datu-datu
Cuma satu
HampaKepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesakLurus kaku pohonan. Tak bergerakSampai di puncak. Sepi memagut,Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. MenantiSepi
Tambah ini menanti jadi mencekikMemberat-mencengkung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
6
Udara bertuba. Setan bertempikIni sepi terus ada. Dan menanti.
Sebuah KamarSebuah jendela menyerahkan kamar ini
pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalammau lebih banyak tahu.
“Sudah lima anak bernyawa di sini,Aku salah satu!”
Ibuku tertidur dalam tersedu,Keramaian penjara sepi selalu,Bapakku sendiri terbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu!
Sekeliling dunia bunuh diri!Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka beradad luar hitungan: Kamar begini
3 x 4, terlalu sempit buat meniup nyawa!
PRAJURIT JAGA MALAMWaktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnyakepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidupAku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debuWaktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUSKelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tuguDi Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantangTubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.
7
RUMAHKURumahku dari unggun-timbun sajakKaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halamanAku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakalaDi pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajakDi sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datangAku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis maduJika menagih yang satu
27 april 1943
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNOAyo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramudipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu uratDi zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
SAJAK PUTIHBersandar pada tari warna pelangiKau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melatiHarum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tibaMeriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu laguMenarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbukaSelama matamu bagiku menengadahSelama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…1944
8
KISAHKU
oleh Penyair Gagal
saat pertama aku jumpa denganmu,rasanya hatiku mulai tertatih menghampiri
relung hatimu ..tapi disisi lain aku sadar aku telah bersamanya
Hati tak bisa aku membohongi,cnta yg sekian lama ak jalin denganya kini
harus berakhirr karna keindahan jiwamu
aku tau dia sahabatmu namun apa daya jika rasa cinta ku padamu telah
tercipta
ma'afkan aku sobat telah menghancurkan persahabatan kalian
Air mata yang sekian lama aku tahan agar tak berlinang dan terurai....
kini akhirnya mampu menetes membasahi pipi karna kesalahan ku sendiri
KEMBALI
oleh Evhy Kurniasary
: sekarang aku bisa tersenyum..
menatapmu di dinding malam..
bayangmu tersimpan selalu dalam anganku..
aku ingin ke langit menyatukan bintang-bintang
yang bersinar di kegelapan malam..
sampai mentari terbit,
aku tetap berdoa dalam menjalankan kesetiaan ini,,
kehilangan mungkin,
tapi aku ingin hanyalah maut yang memisahkan
kala mentari meninggi,
aku tetap berdoa untuk tetap ada dan jangan pergi lagi..
9
TANPAMU
oleh MFM
Kini Aku Tersadar Arti Pagi Tanpamu
Arti Malam Tanpamu
Kesunyian Hati Tanpamu
Kerinduan Hati Tanpamu
Semua Itu Tanpamu
Tanpamu..
Aku akan baik saja
Tanpamu..
Aku akan melanjutkan hidup, walau tanpamu
Dan Bayanganmu tidak akan kuijinkan menari-nari dalam pikiranku.
Selamat jalan, aku tanpamu
Sakit Hati Ditinggal Pergi
oleh Febri Yani Zenita
disaat aku mulai membuka hati,
kau tak mau melangkahkan kaki
disaat aku membencimu,
kau memohon kepadaku
tetapi, mengapa???
disaat aku benar benar mencarimu
kau pergi selamanya
hati ini berlatih melupakanmu
tapi, apa daya!!!
kau cinta pertama dan terakhirku
kau juga orang pertama yang membuat hatiku sakit
disini,aku hanya bisa mengirim do'a
agar kau bahagia selalu.....
10
SAHABAT
oleh Navira Deta
Kala Mendung Menyelimuti Langit
Merasaan Sedih Menggelayut Ria
Engkau Datang Dengan Senyum
Mengais Sedih Dalam Diri
Menabur Kasih Dalam Jiwa
Tanpa Ingi Balasan
Tanpa Ingin Upah Sedikitpun
Mengangkat Aku Dalam Lubang Kesedihan
Untuk Menari Bersama Dalam Cita…
KESEPIAN
oleh SAMIR
Sunyi semakin sepi, membuatku kesepian
malam yang gelap kududuk sendiri
hanya suara katak dan jengkrit bersua di sekeliling
Sunyi semakin sepi,tanpa seseorang
lagi menjadi mendung gelap gulita
pertanda akan turun hujan
dengan disertai gemuruh petir
Sungguh melelahkan duduk termenung
entah apa yang harus kuperbuat
pikiran kosong entah apa yang terjadi
11
Bila Aku TiadaPuisi Ralfanhar Elftriano
Bila sampai waktu ku tiba tak jua kau temukan bahagia...
Pilih lah jalan yg lebih indah untukmu..
Karna ku bukan lah yg sempurna
Dan jangan pernah kau bersedih karnanya
Tapi,,
Tersenyumlah saat ku tak lagi bisa bersama mu
Karna kan selalu kutitipkan rindu untukmu dalam tiap detik perjalanan waktu..
Mungkin raga tak lagi mampu kau sentuh
Tapi senyum keindahan kan selalu untukmu
Aku bukan pecinta sejati tapi kan ku ukir sebuah mimpi sebelum aku pergi...
Tuk selalu temani hidupmu walau tak bersamaku,,
Tinggal SendiriCreated by : Tomi gatra
Keramaian itu ibarat gundukan kesenangan
Yang telah Menghapus kesepian..
Serta Memecah keheningan
Kesepian telah bersih disapu malam
MengAcuhkan duniaku
Tinggalkan aku disudut kelam
Kau lah yang melumpuhkanku
Duniamu hapuskanku
Keindahan pun menghilang
Sendirii merapuh tanpamu
12
Menangis Dalam Sujud
Puisi Mata Malaikat
Telah banyak kenikmatan
Yang kau berikan padaku
Namun semuanya hanyalah ku sia-siakan
Hidup ku Ini terombang-ambing oleh duniawi
Dunia yang penuh dengan dosa
Kini aku tak tahu lagi siapa diriku
Hatiku sudah gelap
Tak ada lagi cayaha yang menyinari
Tuhan…
Aku bertanya padamu
Masih adakah kesempatan untukku bertoubat
Masih ada kah tuhan….???
Bukankah kau masih
maha pengasih,penyayang,pemaaf
Aku tak tahu lagi harus kemana lagi
Untuk menembus dosa-dosaku
Semua jalan sudah ku tempuh
hanya padamu lah aku mengadu
Tak terasa air mata ku telah menetes
disajadah putih menangis dalam sujud
Memohan ampunanmu
Tuhan…
Bimbinglah batin dan jiwaku ini
Tuntutlah jalanku agar aku tak sesat menuju surgamu
13
Ku Nantikan Kau di Syurgamu Puisi Latiful Isyaroh
Jika semua hanyalah bingkisan luka yang tiada ahirnya
Kupekirakan agar langkah demi langkah ku menjauh pergi
Dengan kebimbambangan hati dan segenap penyesalan
...
Aku memang tak bisa memilikimu lagi di dunia
Namun masih ada tempat lain (akhirat) untuk bisa memilikimu
...
Namun, harus ku raih syurga dahulu
Karena aku yakin disanalah kau menantiku
...
Ya Allah.. jika dia bukan tercipta untuk ku di dunia
Ciptakanlah dia untuk aku di akhirat
Agar semua terasa lebih kekal dan tidak terlalu singkat untuk bersamanya
...
Ku percayakan sepenuhnya kekuatan do'a ini kepada_Mu
Berusaha ikhtiar meski diri ini bukanlah diri yang dulu
Yang senantiasa hidup di dalam kedamaian
...
Ku nantikan dirimu di syurgamu
14
BertahanPuisi Muhammad Saputra Wibowo
harumnya melati abadi..
meski kuntum kuntumnya hilang tak berperi..
guratan sinar matahari masih membekas..
meski sang surya hampir tenggelam oleh waktu yang terus mengelupas..
ku pandang waktu yang terus bergulir..
walau dia selalu coba mematahkan asa yang telah di ukir...
ku coba hadapi ganasnya terjangan ombak samudra..
walau raga ini tak kuasa..
ku terus bertahan..
walau terlalu banyak mimpi yang tak terwujudkan..
ku coba bertahan..
walau cinta telah kehilangan warnanya..
dan rindu seolah terlupakan..
ku bertahan..
menempuh kerasnya kehidupan...
15
Debu yang Mulia Puisi kurniawan hadi sutomo
Seakan berbisik membawa berita pagi
keluar dari sela-sela pipa besi panjang
bagai senandung berirama abstrak
Ku tatap langit gagah membentang
namun tak biru lagi warnanya
terhalang pekat, terbendung sinarnya
Menggunung dan meluap
mengikat jantung menarik nafas
hingga aku jatuh dan memohon
Goresan tinta tanda kepedulian
berkumandang lantang di atas mimbar
bagai telur tanpa kuningnya
Mungkin terlalu tua untuk di jaga
Mungkin terlalu dini ditanyakan
Dan mungkin terlalu lama jawaban itu ada
Kini hanya tersisa kertas ini sebagai tanda debu yang mulia
16
'Aku Tak Ingin'oleh Dhea Permata Resky
Kini hari semakin senja
Sisik emas hamparan langit
Tertuju mata ke satu titik
Senja... Kemilau misteri senja
Walau senja menerpa
Kokoh berdiri aku ditengah aungan srigala
Teriakan anak-anak rimba
Seakan menusuk telingga hingga ke dada
Aahh...
Lari aku berlari
Menerjang, menerpa bendungan api
Lari aku berlari
Ku hempaskan tubuh ke bumi
Tuhan...
Tutuplah mataku
Tutuplah telingaku
Jangan biarkan aku tersesat
Aku tak ingin...
Tuhan...
17
SENI KEHIDUPAN
Mungkin setiap insan tak suka dengan adanya masalah dalam hidup
Tapi jika hidup tanpa masalah…
Rasanya akan hampa
Karena suatu masalah merupakan SENI KEHIDUPAN
HIDUP
Aku tak pernah berlari
Melangkah sedikitpun…
Tak pernah terlintas dalam penatku
Aku masih disini
Jalani hidup ini…
Meski lelah…,
Ku tetap kokoh berdiri
Meski tak tahu akhirnya
Ku tetap berjalan
Beribu rintang kulalui
Beribu rintang kulewati
Tuk tuk tetap berjalan dan berlari
Temukan indahnya surga
18
JATI DIRIpuisi karya si Pujangga
kelam aku tak ingin di sini selamanya
aku ingin terbang bebas di angkasa bersama elang
aku ingin berjalan beriring angin
aku ingin terus bergerak seperti ombak
aku lelah dan tak pernah untuk tetap di sini
aku bosan dengan semua tingkah laku mereka semuanya
aku ingin berlari berpacu dengan angin
lalu terbang dengan kawanan elang mencari mangsa di lautan aku
bergerak bersama dengan ombak
JIKAPuisi Lia Arai
Jika kau sedih lihatlah malam
Jika kau menangis lihatlah hujan
Jika kau senang lihatlah awan
Jika kau gembira tersenyumlah kawan
Jika kau susah ingatlah kebahagiaan
Jika kau bersuka cita ingatlah Tuhan
Jika kau terpuruk lihatlah ke depan
Dan jika semua kau alami sendirian
Jangan pernah khawatir
Karna kau akan tahu
Betapa hidup penuh dengan pengorbanan
19
Cinta
Kau datang saat ia pergi
Kau datang saat air mata tlah berlinang
Kau datang saat hati tlah hancur karena kekejaman cinta
Kini…,
Kau slalu ada untukku…
Kau adalah penuntun hatiku
Kau adalah pengukir jiwaku
Memberi makna disetiap hela nafasku
Kutemukan sepercik keteduhan jiwa
Kudapatkan sehelai kelembutan hati
Kuterima sebentuk kasih saying tulus nan suci
Membawa jiwa ini dalam indahnuya cinta
Kau sembuhkan luka…
Dengan bunga asmaramu
Kau adalah pelipur laraku
Memberi kekuatan tuk menatap kedepan
Bersihkan hati ini…
Dari perihnya luka yang kurasa…
20
Di Ujung Senja Puisi Amara Permana
senja di batas cakrawala
lembayung menampakkan warnanya
burung camar menjauh dari gelombang
angin laut mulai bertiup kencang
mentari kian tenggelam
lalu lalang mulai sepi
yang terdengar hanya hembusan angin
berdesir...
dingin...
seperti malam-malam yang berlalu
dimana??? entah kemana???
Aku selalu menanti di ujung senja
di batas waktu
Andai dia tahu
Sudah setahun, sampai gerbang itu berubah warna
Sudah setahun, setiap malam menunggu harapan di depan gerbang
Sudah setahun, kurelakan menanti.
Sudah setahun. Masih tetap kutahan,
Masih tetap kudiam. Namun juga tak datang
Sudah setahun.
Sudah kukatakan, sudah kusampaikan
Pada angin, awan, hujan.
Sudah…semua sudah kukatakan
Andai dia tahu,
Tapi sudah setahun
21
Diujung Batas PenantiankuPuisi Penantian oleh Toto Ardiyanto
Disini…..
Aku masih Memanggang Rindu ini
Diantara Kering Ranting dan daun pepohonan
serta Sepi Angin Sore itu
Sempat terbersit sepenggal harap
Pada burung yang membawa Rinduku terbang
Dan memajangnya di ujung langit
Agar kau mengerti……..
Rinduku padamu demikian dalam….
Namun …..
Ada terselip Rasa Cemas
Saat Waktu terus saja menghabiskan Sepiku
Hingga rindu ini menghujat pada Janji
Kapan semua ini akan berakhir….?
Sekarangpun aku telah sampai
Diujung batas penantianku
Ingin kudekap bayangmu terakhir kali
Sekalian ucapkan selamat tinggal
Dan biarkan kesetiaan ini
Khan kubawa pergi…. !
22
Segala UpayaOleh : Meirul Chasanah
Tuhan apa yg harus ku lakukan lagi ?
membencinya tak bisa
melupakanya pun juga tak bisa
aku lelah menunggunya, sudah banyak goresan di hati ini yg sangat menyayat hati
karena mencintainya,
serasa di remat hati ini,
segala upaya telah aku lakukan untuk melupakanya dan membencinya,
namun aku sangat tak bisa itu,
tiap nafas ku tergambar akan wajahnya
terbayang akan tingkah lakunya
namun Tuhan apakah ada hikmah lain di balik penantian ku ini ? semoga itu hal baik yang ku
terima,
bukan bencana yg ku dapatkan.
dalam penantianku ini, aku selalu meyakinkanya dengan setia menunggunya,
aku harus berbuat apa lagi tuk meyakinkanya ?
dan bagaimana aku bisa meyakinkanya ?
sedangkan aku tak pernah di beri kesempatan,
dia tak pernah menoleh kepada ku,,
hanya SABAR yang bisa ku lakukan,,,
23
PENANTIAN KUKarya : Erick Yonanda
Dengan bismillah Bisakah kau mendengarku ?
Di sini aku menunggumu terdiam mengingat masa lalu
Yang membuat aku tak bisa gantikan dirimu
Banyak hal yang ku ingat dari mu
Di kala aku merana karena cintamu
Kau tinggal aku ,,, di kala aku butuh akan dirimu
Sungguh aku tak tau apa yang harus aku lakukan
Di saat kau pegang kedua tanganku
Dan kau bilang “ carilah pengganti yang lebih baik dariku’’
Tak ku hiraukan itu aku terus berusaha dengan tidak sadar ku
Ku mohon kepada mu ,,, jangan tinggal kan aku ,,,
Tapi apa daya ku ,,,, kau teruskan itu ,,,,
Skarang aku tak tau apa yang harus ku lakukan ,,,
Hati ini ingin lupakanmu tapi semua itu slalu gagal
Setiap kali aku bertemu akan dirimu darah ini mendesir kencang tak tau arah ,,,
Badan menggigil ,,, dan kutundukkan kepalaku ,,, sambil bergumam ‘’dia tak lagi cintaku ‘’
Begitu terus setiap aku bertemu dengan mu ,,,
Ku duduk di malam hening kerdipan bintang yang indah ,,,,
Ku tanya angin malam tapi tak menjawab
Ku tanya bintang tapi tak jua menjawab ,,,,
Akhirnya aku berserah ,,,,
Allah lah yang tau dengan hambanya ,,,,,
Allah lah yang tau yang terbaik untuk hambanya ,,,,
Akhirnya aku putuskan ,,,,
Untuk menunggumu hingga akhir penantian ku,,,,,,,
Untuk mu ,,,,,,,
24
Berpisah Denganmu Puisi karya A. Daifi Kahar
Ketika sepoi angin menyeretku tuk pergi jauh darimu,
aku tak sanggup menahan linangan air mata yang semakin deras jatuh dari
kelopak mataku.
Duhai belahan jiwa...
Segala kenangan kini telah menjadi lautan kisah
yang selalu berlayar di samudera hidupku.
Sungguh aku tak akan melupakan sentuhan lembut tanganmu itu
yang membekas di jari-jemariku.
Kau terindah yang pernah melukis tawa dan air mata dalam hidupku.
Perpisahan Menjadi Luka
Langit begitu marah….
Terluka dari sebuah amarah…
Meskikah aku selalu menyulitkan hidupku….
Meski waktu tak berpihak selalu….
Apakah takdir sedang mempermainkan duniaku….
Tiada henti merayu menunggu kesulitan bagiku…
Sungguh setengah rindupun tak terbalaskan untukmu…
Apakah aku ingin tetap berada di noda dustamu….
Masih adilkah kesepian seolah bercanda untukku..
Membiarkan perasaan selalu bersedih dihatiku….
Mampukah aku menjaga mahkota cintamu..
Yang selalu dirajai oleh keegoisan dan kebohonganmu…
Kadang berharap selalu berkata membiasakan
Namun adakah kamu memiliki cinta diawal perkenalan…
Mungkin matahari esok berkata menutup fajar….
Perlahan menjadi akhir jeritan yang sanggup tertidur…..
25
PERPISAHAN
Pertemuan yang menyatukan kita
Bercanda, tertawa dan berbagi kisah
Tentang hidup, pengalaman dan cinta
Yang datang tulus dari rasa percaya
Berdiri sama tegak, bersila sama rendah
Tak mengenal kasta dan siapa
Itulah kebersamaan dan perkenalan kita
Tapi kini, perpisahan menghapus semua
Cerita, cita dan kisah kita
Yang terjalin cukup hangat dan lama
Bersama senyum sang purnama
Menghias malam bertabur cinta
Hanya sesal dan kata maaf
Mengiringi langkah kepergian kita
Hanya ingatan dan kenangan kita
Yang tersisa dari sebuah kebersamaan
Kebersamaan kita yang tak terlupakan
Dan akan terus terbawa
Hingga kita terlelap selamanya.
26
PERGIKu pergi melangkah mengangkat kakiku
Meninggalkan gadisku yang telah membisu
Yang aku buta rasa juga hatiku
Ketenangan yang ku rasa ataukah bimbang menderu
Kesenangan yang ku dapat ataukah tampak sedihku
Yang terus dan terus tak berlalu
Biarlah… ku pergi menjauh
Membawa sisa yakinku
Kelak ku temukan asaku
Yang terselip di balik dedaunan
Pepohonan ditepi jalan
CINTA SEJATI YANG TERABAIKANAku mengabaikanmu…
Bukan berarti aku tak mencintaimu
Aku menghindarimu…
Bukan aku berusaha melupakanmu
Sebenarnya aku teramat mencintaimu
Aku rindu dipelukmu
Saat kucurahkan air mataku
Tenggelam didalam sujudku
Maka, ijinkanlah aku…
Menghadapmu malam ini
Menumpahkan seluruh keluh kesahku,
Kecewaku saat ku mengejar duniamu
Dan mengabaikan ahkiratmu
Maafkanlah aku…
Ternyata aku tenang didekatmu
Ternyata aku bahagia menghadapmu
Sehingga membuatku tersadar
27
Tiada cinta sejati di dunia ini
Selain cintamu.
API CINTAKUPuisi Ensa Savsa
ku berjalan mencari api di tengah rintikan hujan
ku terus berjalan dan terus berjalan mencari kehangatan
namun bukanlah api yang kutemukan
tapi hanyalah gelap gulita yang terlihat di depan
seiring waktu berjalan tubuhku mulai terbaluti dinginnya malam
setitik demi setitik darahku mulai membeku
aku tak tau harus ke mana lagi mencari api cintaku
yang sekian lama menghilang di telan kalbu
wahai api cinta apa kau rela membiarkan aku mati
dengan tubuh yang terselimuti dinginnya malam yang sunyi
wahai api cinta di manakah dirimu
bantu aku untuk mengembalikan tubuhku seperti yang dulu
dengarkanlah aku api cinta
kali ini saja, apakah bisa tubuhku menjdi hangat tanpa api cintamu lgi
apakah tubuhku bisa bertahan tahan tanpa api cintamu lgi
lalu aku mati berdiri di gelapnya sepi
28
KEHILANGAN
Lukas Gentara
Di hadapan malam ini, yang penuh dengan pratanda dan bintang. Untuk pertamakalinya aku
merasakan benar-benar kehilangan. Kau!
Aku yang kini merasa paling sendiri, paling sepi, paling sunyi, berdiri di tempat paling nyeri.
Kehilanganmu seperti kehilangan separuh hidup.
Seperti pemain drama linglung di panggung. Lupa nama lupa peran, lupa adegan. Lupa
skenario, lupa kembali menjadi diri sendiri.
...
Ah, baiklah. Supaya semuanya lekas berakhir maka kupersingkat saja.
Memang Aku yang salah...
Mengartikan.
Kenyataan adalah mimpi yang kosong. Seperti harapan yang berakhir menjadi sebuah lelucon
yang tidak lucu.
Kasihku Tak Sampai Puisi Muhammad latif
Musnah
Suara Alam Menakutkan
Suara Hati Menyedihkan
Suara Mulut Menjengkelkan
Aku Sudah Tidak Ingin Mendengar Apapun
Aku Ingin Marah
Aku Ingin Benci
Aku Ingin Menangis
Musnah Musnah Dirimu
Aku Tidak Mau Bertemu
Musnah Musnah Jangan Lagi Datang Di Hidupku
29
KesedihankuPuisi karya Laela
Tanpanya…
Aku terasa lemah..
Setelah ku tau bahwa kau pergi khianatiku
Aku bak raga tanpa nyawaa..
Hilang semua daya dan kekuatanku tuk dapat bangkit jalani kehidupan ini..
Aku tau bahwa tanpanya aku masih punya kehidupan
Namun hatiku tak mampu jalani kehidupan ini jika tanpa dia..
Tuhan…
Tolong laah aku….
jika memang bukan dia yang terbaik untukku..
Maka ikhlaskan lah hati ini tuk menerima kepergiannya..
Tuhan..
Bangkitkan laah aku dari keterpurukan ini..
Kuatkan hati hamba dalam menerima kenyataan pahit ini..
Dan jangan laah engkau biarkan orang lain merasakan hal yang sama sepertiku..
Dan semoga hal yang telah aku alami ini mampu memberi makna hidup
Baik untuk orang-orang yang menyayangiku maupun membenciku….
30
Hanya Diri Sendiri
Aku bukanlah seorang Profesor
Yang ahli rumus-rumus exact
Akupun bukan sang Pujangga
Yang kata-katanya slalu mempesona
Hidupku jauh dari kaya raya
Untuk memberimu materi
Aku pun bukan Dewi dari kahyangan
Yang dipinang seribu raja
Aku tak perlu menjadi mereka
Untuk mendapatkan cintamu
Yang aku perlu hanyalah diri sendiri
Yang hanya menyimpan satu cinta di hati
Dan cinta itu ku berikan untukmu
Ku berharap dengan itu kau menjadi milikku
Akupun tak pernah memaksamu
Jika kau enggan dengan cintaku
Tanpamu
Ketika malam menggeser langit
Menelan mentari dan palangi
merusak cahaya yang indah
Menyelimutinya dengan langit ungu
Aku iri...
Pada bulan dan bintang
Yang tak pernah kesepian
Yang merajut kasih di langit hitam
Tanpamu,
Aku berjalan sendirian,
31
ditengah malam yang menakutkan,
Kedinginan...
32