Download - Kompor Alternatif Berbahan Bakar Serbuk Kayu
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah, salah satunya kekayaan alam hutan. Luasnya hutan di Indonesia
menyebabkan masyarakat banyak yang bermata pencaharian sebagai pengambil
kayu, sehingga banyak pula didirikan industri pengrajin kayu.
Berkembangnya industri pengrajin kayu menghasilkan limbah berupa
serbuk kayu dan potongan kayu, adanya limbah tersebut menimbulkan masalah
baru bagi para pelaku usaha itu dan masyarakat sekitarnya. Selama ini serbuk
kayu yang dihasilkan belum dimanfaatkan masyarakat tetapi hanya diatasi dengan
cara dibakar untuk menghilangkan limbah, oleh karena itu, pengolahan limbah
serbuk kayu perlu dilakukan untuk mengatasi masalah itu.
Pengolahan limbah seharusnya bukan menghilangkan nilai yang
terkandung, tetapi hendaknya mengubah limbah menjadi produk/bahan yang
dapat dimanfaatkan. Dengan begitu, pengolahan limbah serbuk kayu mampu
memberikan nilai tambah baik bagi limbah itu sendiri maupun bagi orang yang
mengolah limbah itu.
Salah satu bentuk pengolahan limbah serbuk kayu yang dapat dilakukan
yaitu dengan menjadikan sebagai bahan bakar. Berdasarkan hal diatas, penulis
memiliki keinginan untuk memanfaatkan limbah tersebut dengan membuat alat
yaitu kompor alternatif berbahan bakar serbuk kayu.
2
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengolah limbah (serbuk) kayu?
2. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat kompor alternatif
berbahan bakar serbuk kayu?
3. Bagaimana cara membuat kompor alternatif berbahan bakar serbuk kayu?
1.3 Tujuan dan manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui cara mengolah limbah (serbuk) kayu,
2. mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kompor
alternatif berbahan bakar serbuk kayu,
3. mengetahui cara membuat kompor alternatif berbahan serbuk kayu.
1.3.2 Manfaat
Manfaat yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui cara yang tepat mengolah limbah kayu,
2. mengurangi penumpukan limbah serbuk kayu,
3. masyarakat dapat memanfaatkan serbuk kayu sebagai bahan bakar
alternatif .
1.4 Lingkup kajian
Dalam penelitian ini dikaji berbagai permasalahan yaitu:
1. Pemanfaatan limbah serbuk kayu,
3
2. pengolahan limbah serbuk kayu,
3. serbuk kayu,
4. kompor alternatif .
1.5 Hipotesis
Limbah serbuk kayu akan efektif dalam pengolahan jika dimanfaatkan
sebagai bahan bakar dalam pembuatan kompor alternatif berbahan bakar serbuk
kayu.
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini
deskriptif,analitik, dan eksperimen dengan pendekatan empiris dan rasional.
1.7 Sistematika penulisan
Penulisan makalah ini terbagi menjadi empat bab, dimulai dengan
pendahuluan sebagai bab pertama yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat, lingkup kajian, anggapan dasar dan
hipotesis, metode dan teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.
Selanjutnya pada bab dua menjelaskan mengenai cara pemanfaatan dan
pengolahan dari serbuk kayu. Pada bab tiga dijabarkan cara mengolah limbah
kayu, alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kompor alternatif berbahan
bakar serbuk kayu, dan cara membuat kompor alternatifnya. Pada bab empat yang
merupakan bab terakhir merupakan kesimpulan dari pembuktian-pembuktian
hipotesis dan hasil pembahasan.pada bab ini dikemukakan juga saran-saran guna
peningkatan efisiensi dan keefektifan penggunaan kompor tersebut.
4
BAB II
DESKRIPSI MASALAH
2.1 Pemanfaatan dan Pengolahan Serbuk Kayu
2.1.1 Pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu oleh industri
Pada umumnya oleh perusahaan industri, limbah tersebut diolah lagi
menggunakan teknologi terapan mengkonversi limbah industri pengolahan kayu
menjadi arang serbuk, briket arang, arang aktif, arang kompos dan soil
conditioning.
2.1.1.1 Arang Serbuk dan Arang bongkah
Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan arang dari serbuk kayu kayu
ini adalah dengan menggunakan drum yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan
lubang udara di sekeliling badan drum dan cerobong asap dibagian tengah badan
drum. Rendemen arang serbuk kayu yang dihasilkan dengan cara ini sebesar 15 –
20 %. kadar karbon terikat sebesar 50 - 72 kal/g dan nilai kalor arang antara
5800–6300 kal/g. Mengingat cara ini kurang efektif bila ditinjau dari lamanya
Gambar 1. Arang Bongkah
5
proses pembuatan arang serbuk yang memerlukan waktu lebih dari 10 jam dengan
hasil yang tidak terlalu banyak, maka dibuat teknologi baru untuk mengatasi
kekurangan cara drum tersebut. Teknologi ini dirancang dengan konstruksi yang
terbuat dari plat besi siku yang dapat dibongkar pasang (sistem baut) dan ditutup
dengan lembaran seng yang juga menggunakan sistem baut. Dalam satu hari (9
jam) dapat mengarangkan serbuk sebanyak 150 – 200 kg yang menghasilkan
rendemen arang antara 20 – 24 %. Kadar air 3,49%, kadar abu 5,19 %, kadar zat
terbang 28,93 % dan kadar karbon sebesar 65,88 %. Arang serbuk kayu yang
dihasilkan dapat dibuat atau diolah lebih lanjut menjadi briket arang, arang aktif,
dan sebagai media semai tanaman.
2.1.1.2 Arang aktif
Arang aktif adalah arang yang diolah lebih lanjut pada suhu tinggi
sehingga pori-porinya terbuka dan dapat digunakan sebagai bahan adsorben.
Proses yang digunakan sebagian besar menggunakan cara kimia di mana bahan
baku direndam dalam larutan, CaCl2, MgCl2, ZnCl2 selanjutnya dipanaskan
dengan jalan dibakar pada suhu 5000C. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas
arang aktif dalam hal ini besarnya daya serap terhadap yodium memenuhi standar
SII karena daya serapnya lebih dari 20 %.
2.1.1.3 Briket arang
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket
(penampilan dan kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk
keperluan energi sehari-hari.
6
2.1.2 Pemanfaatan limbah untuk pertanian
2.1.2.1 Soil conditioning
Penggunaan arang baik yang berasal dari limbah eksploitasi maupun yang
berasal dari industri pengolahan kayu untuk soil conditioning, merupakan salah
satu alternatif pemanfaatan arang selain sebagai sumber energi. Secara morfologis
arang memiliki pori yang efektif untuk mengikat dan menyimpan hara tanah. Oleh
sebab itu aplikasi arang pada lahan-lahan terutama lahan miskin hara dapat
membangun dan meningkatkan kesuburan tanah, karena dapat meningkatkan
beberapa fungsi antara lain: sirkulasi udara dan air tanah, pH tanah, merangsang
pembentukan spora endo dan ektomikoriza, dan menyerap kelebihan CO2 tanah.
Sehingga dapat meningkatkan produktifitas lahan dan hutan tanaman.
2.1.2.2 Kompos dan Arang Kompos
Serbuk kayu merupakan salah satu jenis limbah industri pengolahan kayu
kayuan. Alternatif pemanfaatan dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.
Pembuatan kompos serbuk kayu kayu tusam (Pinus merkusii) dan serbuk kayu
kayu karet (Hevea braziliensis) dengan menggunakan activator EM4 dan pupuk
kandang menghasilkan kompos dengan nisbah C/N 19,94 dan rendemen 85 %
dalam waktu 4 bulan. ( Seloliman:2007)
2.2 Kompor Alternatif
Matahari merupakan dasar dari segala kehidupan di muka bumi, tanpanya
dunia akan gelap dan mungkin tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini.
Penggunaan matahari untuk berbagai macam penunjang keperluan
kehidupan manusia sehari-hari, telah di lakukan oleh manusia sejak lama, mulai
7
dari menjemur ikan asin sampai dengan pembangkit listrik tenaga surya.
Sebuah karya inovatif dan telah banyak di lakukan oleh manusia adalah
kompor surya. Prinsip kerja dari kompor ini adalah pemanfaatan sinar matahari
sebagai sumber panas untuk keperluan memasak dengan cara mengumpulkan
sinar matahari kedalam satu titik dengan menggunakan pemantul cahaya. Media
yang biasa di gunakan adalah cermin kaca atau lepengan alumunium foil. Kaca
atau alumunium foil disusun secara parabolik. Permukaan cermin yang disusun
secara parabolik akan membuat sinar matahari terkonsentrasi pada satu titik. Pada
tititk konsentrasi sinar matahari tersebut di buat sebuah tungku untuk meletakkan
panci atau alat masak lain. Bentuk tungku bisa bermacam-macam sesuai dengan
inovasi masing-masing orang. ( Eli : 2012).
8
BAB III
KOMPOR ALTERNATIF
BERBAHAN BAKAR SERBUK KAYU
3.1 Cara Mengolah Limbah
Limbah serbuk kayu dapat diolah dengan menjadikannya sesuatu yang
bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Berbagai cara untuk Mengolah limbah
serbuk kayu seperti berikut ini:
3.1.1 Furnitur dari serbuk kayu
Para perajin kecil memanfaatkan serbuk kayu dan memprosesnya lagi
menjadi meja, kursi, lemari, rak piring, dan tempat tidur. Ukuran usahanya pun
bervariasi,
Bahan baku mebel itu diperoleh dari limbah pabrik atau penggergajian
kayu. Mereka membeli bahan limbah kayu itu secara kiloan atau per truk yang
mana jenis kayu dan ukurannya sangat bervariasi. Dan jenis yang dibeli tidak
hanya kayu jati, tetapi juga kayu bangkirai dan sonokeling, Mereka mengerjakan
pembuatan mebel itu mulai dari menggergaji, mengamplas, hingga finishing. Satu
set bangku sekolah yang terdiri atas 1 meja dan 2 kursi dijual dengan harga Rp
110 ribu – Rp 130 ribu. Sepuluh tahun lalu modal usahanya hanya sekitar Rp 20
juta, kini keuntungannya bisa mencapai Rp 3-5 juta per bulan.
3.1.2 Budidaya jamur
Perusahaan penggergajian kayu setiap harinya menghasilkan limbah
serbuk gergaji. Perusahaan tidak membuangnya, sehingga makin hari limbah itu
9
makin menggunung. Agar mempunyai nilai ekonomis, maka limbah tersebut
diolah yakni dengan menjadikannya sebagai media tanam jamur. Prosesnya
adalah sebagai berikut:
a. Limbah penggergajian kayu itu mulamula dikeringudarakan. Sesudah kering
serbuk kayu dicampur dengan bekatul, kapur lembut, pupuk urea, dan pupuk TSP.
Setelah tercampur rata, campuran dibasahi dengan air bersih (bukan air
hujan), agar campuran menjadi lembab. Lalu dimasukkan ke dalam kantung
plastik 1 kg untuk direbus pada suhu 100 - 115oC selama 8 - 10 jam. Setelah
diangkat, media tanam tersebut didinginkan selama satu malam.
b. Di ruang steril, ke dalam kantung kantung "adonan" serbuk kayu ditanam bibit
jamur. Ujung plastik yang terbuka ditutup dengan kapas atau gabus. Kantung
berisi media tanam dan bibit jamur tadi selanjutnya disimpan di ruangan bersuhu
24 - 26 oC.
c. Sebulan kemudian, kantung akan dipenuhi miselia berwarna putih. Kantung
beserta isinya dipindahkan ke ruang berventilasi baik serta bebas dari hujan dan
sinar matahari langsung dan salah satu ujung plastik dibelah sekitar 1 cm sebagai
tempat munculnya jamur. Setelah sekitar sebulan, jamur siap dipanen.
3.1.3 Kompor bahan bakar serbuk kayu
Hanya butuh kaleng bekas roti, bambu panjangnya sekitar 40 centimeter,
kayu, irisan seng, dan grajen (limbah penggergajian kayu). Semuanya bisa didapat
tanpa harus mengeluarkan dana besar. Mungkin, hanya grajen-nya saja yang harus
dibeli. Harganya, sekitar Rp 2.500 per karung. Kaleng roti berbentuk kotak
ukuran sedang, lanjutnya, cukup untuk memasak air satu panci besar, memasak
10
nasi lengkap dengan sayurnya. Untuk membuat kaleng siap pakai, di salah satu
sisi di bagian bawah kaleng, dilubangi dengan ukuran sekitar 3 x 4 cm.
"Selanjutnya, di lubang itu diberi kayu bentuk kotak. Lalu, dari atas diberi bambu.
Ini, hanya untuk mencetak saluran api dari bawah ke atas. Dalamnya kaleng, diisi
grajen kering, dipadatkan. Kayu dan bambu, ditarik atau dilepas dari dalam
kaleng," paparnya menjlentrehkan cara membuat kompor irit bahan bakar ini.
Untuk mempermudah nyala grajen, ditetesi minyak tanah sedikit. Dan, bum,
dengan sulutan korek api, kompor pun menyala dan siap digunakan untuk
memasak. Agar kokoh, disamping kiri kanan kaleng, bisa ditambahi batu bata.
resep anti-panci hitam. Yakni, di atas kompor diberi lapisan seng dengan
dilubangi. Maka, asap hitam akan terpecah tidak terfokus ke sisi bawah panci atau
wajan.
11
3.2 Alat dan Bahan yang Diperlukan untuk Membuat Kompor alternatif
berbahan bakar serbuk kayu
Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan kompor
alternatif berbahan bakar serbuk kayu adalah:
3.2.1 Kaleng
Kaleng merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
kompor alternatif berbahan bakar serbuk kayu. Kaleng ini mudah didapat karena
semua jenis kaleng dapat digunakan. Kaleng yang digunakan dalam eksperimen
ini adalah kaleng bekas “biskuit crakers”.
3.2.2 Gergaji besi
Gergaji adalah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Mata
gergaji berbentuk gerigi, dan bentuk gigi gergaji tergantung pada bahan yang
dipotong, misalnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Antaranya
merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji
Gambar 2. Kaleng
12
memiliki sumber energi lain seperti uap, air atau listrik dan lebih kuat dari gergaji
tangan.
Pembuatan kompor ini menggunakan gergaji bergerigi (seperti pada
gambar 2.2). Gergaji ini digunakan untuk melubangi bagian bawah kaleng
3.2.3 Tang
Tang adalah alat yang digunakan untuk mencengkram atau memegang
komponen yang akan di buka dengan cara diputarkan bagiannya. Tang ini juga
dapat digunakan untuk mengencangkan atau melonggarkan mur dan baut tetapi
tidak dianjurkan untuk penggunaan tersebut karena kekuatan cengkraman Tang
tidak sekuat cengkrama Kunci Pas dan kunci kunci yang lainnya. Fungsi tang di
pembuatan kompor ini adalah membantu merapihkan sisa pelubangan bagian
bawah kaleng yang masih tajam.
Gambar 3. Gergaji Besi
13
3.2.4 Serbuk Kayu
Serbuk kayu pada penelitian ini berfungsi sebagai bahan utama. serbuk
kayu digunakan sebagai bahan bakar.
3.2.5 Kayu Panjang 30 cm
Kayu Panjang 30 cm berguna untuk menjadi patokan dalam pembuatan
lubang tempat keluarnya sumber api.
Gambar 4. Tang
Gambar 5. Serbuk Kayu
14
3.2.6 Kayu Panjang 15 cm
Kayu Panjang 15 cm berguna untuk membantu dalam pembuatan lubang
untuk sumber api yang berbentuk huruf L.
.
3.2.7 Golok
Golok pada pembuatan kompor alternatif berguna untuk memperkecil
ukuran kayu agar sesuai dengan lubang yang telah dibuat pada kaleng.
Gambar 6. Kayu Panjang 30cm
Gambar 7. Kayu Panjang 15 cm
15
3.3 Cara Membuat Kompor Alternatif Berbahan Bakar Serbuk Kayu
Langkah – langkah untuk membuat kompor alternatif berbahan bakar
serbuk kayu sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kompor alternatif
berbahan bakar serbuk kayu,
Gambar 8. golok
Gambar 9. Alat dan bahan
16
2. lubangi kaleng yang telah disiapkan dengan menggunakan gergaji besi,
seperti terlihat pada gambar:
3. rapikan kaleng yang telah dilubangi dengan menggunakan tang,
4. potong kayu sebanyak 2 potong, dengan panjang 30 cm dan 15 cm,
5. buat kedua potongan kayu tersebut berbentuk bulat memanjang,
Gambar 10. Kaleng yang telah dilubangi
Gambar 10. Proses Pemotongan kayu
Gambar 11. kayu yang telah dibentuk
17
6. tempatkan kayu yang berukuran 30 cm di dalam kaleng tepat ditengah -
tengahnya,
7. tempatkan kayu yang berukuran 15 cm pada lubang yang telah dibuat
dibagian bawah kaleng,
8. masukkan serbuk kayu kedalam kaleng sambil ditekan agar padat,
Gambar 12. kayu yang telah dipasangkan
Gambar 13.Proses memasukan serbuk kayu
18
9. cabut kedua kayu dari kaleng,sehingga akan terlihat lubang atas dan
bawah tempat api menyala,
10. berikut ini langkah untuk menyalakan kompor,
11. kompor siap digunakan.
Gambar 14. Lubang tempat api
Gambar 15. menyalakan kompor
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengolahan limbah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
a. furniture dari serbuk kayu
b. budidaya jamur
c. kompor bahan bakar serbuk kayu
2. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat kompor berbahan bakar
serbuk kayu yaitu :
a. kaleng,
b. gergaji besi,
c. tang,
d. serbuk kayu,
e. kayu ukuran 30 cm dan 15 cm
f. golok
3. cara pembuatan kompor alternatif berbahan bakar serbuk kayu melalui
proses – proses sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kompor alternatif
berbahan bakar serbuk kayu,
b. lubangi kaleng yang telah disiapkan dengan menggunakan gergaji besi,
20
c. rapikan kaleng yang telah dilubangi dengan menggunakan tang,
d. potong kayu sebanyak 2 potong, dengan panjang 30 cm dan 15 cm,
e. buat kedua potongan kayu tersebut berbentuk bulat memanjang,
f. tempatkan kayu yang berukuran 30 cm di dalam kaleng tepat ditengah -
tengahnya,
g. tempatkan kayu yang berukuran 15 cm pada lubang yang telah dibuat
dibagian bawah kaleng,
h. masukkan serbuk kayu kedalam kaleng sambil ditekan agar padat,
i. cabut kedua kayu dari kaleng,sehingga akan terlihat lubang atas dan
bawah tempat api menyala,
j. nyalakan kompor dan kompor siap digunakan.
4.2 Saran
1. Bagi masyarakat diharapkan mampu berfikir kritis, sehingga mampu
memanfaatkan berbagai limbah di sekitar.
2. Bagi penulis, perlu mengadakan penelitian lebih lanjut untuk membuat
bahan bakar alternatif dengan limbah yang berbeda.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2244430-pengertian
gergaji/#ixzz2FUVUzzxC
http://realifact.blogspot.com/2012/08/kompor-surya-inofatif-alternatif-lain.html
www.ellypangestuti.blogspot.com
http://www.indomedia.com/Intisari/2000/april/gergaji.htm
http://tumoutou.net/702_07134/dina_setyawati.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0402/05/kot23.htm
22
LAMPIRAN
23