Download - Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
1/23
Konsep dan Aplikasi Muzara'ah dalam Perekonomian Pertanian Islam
PENDAHULUAN
Tanah atau lahan adalah hal yang penting dalam sektor pertanian. Ajaran Islam
menganjurkan apabila seseorang memiliki tanah atau lahan pertanian maka ia harus
memanfaatkannya dan mengolahnya. Pengolahan lahan pertanian tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai cara sebagaimana yang telah diajarkan oleh Islam seperti halnya dengan cara
diolah sendiri oleh yang punya atau dengan cara dipinjamkan kepada orang lain untuk digarap
dengan menggunakan bagi hasil dalam sistem muza>ra’ah.1 [1]
Sebagai suatu kontrak kerjasama yang mempertemukan dua pihak yang berbeda dalam
proses dan bersatu dalam tujuan. Kerjasama ini memerlukan beberapa kesepakatan berupa
ketentuan-ketentuan yang meliputi aturan dan wewenang yang dirumuskan oleh kedua belah
pihak yang akan menjadi patokan hukum berjalannya aktiitas bagi hasil tersebut tersebut.!ari latar belakang di atas Islam mempunyai solusi pemanfaatkan lahan pertanian dengan
sistem yang lebih menunjukkan nilai-nilai keadilan bagi kedua belah pihak" yakni dengan cara
kerjasama bagi hasil yang menggunakan sistem muza>ra’ah yang merupakan contoh kerjasama
di bidang pertanian Islam. #leh karena itu" pembahasan makalah kali ini adalah berkisar tentang
konsep dan aplikasi muza>ra’ah dalam ekonomi pertanian Islam.
PEMBAHASAN
A Pen!ertian Muza>ra’ah
Muza>ra’ah memiliki arti suatu kerjasama dalam bidang pertanian antara pihak pemilik
tanah dan penggarap tanah.$%$& Kata muza>ra’ah berasal dari wa'an mufa>’alah dari akar kata
zara’a yang sinonimnya(anbata" seperti dalam kalimat"#$%& ()%* + ,-./0 10 ,-2
1 [1] Yusuf al-Qaradlawi, al-H}ala>l wa al-H}ara>m f al-Isla>m, Cet.ke-13,
(Beirut:al-Maktab al-Isla>m,1!"#, $lm. %&'-%'!.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
2/23
) Allah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan:artinya Allah menumbuhkannya danmengembangkannya.*+%+&
!alam pengertian istilah" muza>ra’ah adalah suatu cara untuk menjadikan tanah
pertanian menjadi produktif dengan bekerja sama antara pemilik dan penggarap dalammemproduktifkannya" dan hasilnya dibagi di antara mereka berdua dengan perbandingan
,nisbah yang dinyatakan dalam perjanjian atau berdasarkan urf ,adat kebiasaan/%/&" sedangkan
benih ,bibit tanaman berasal dari pemilik tanah. 0ila dalam kerja sama ini bibit disediakan oleh
pekerja" maka secara khusus kerja sama ini disebut dengan mukha>barah.1%1& 2enurut
Abdurrahaman Isa" sebagaimana dikutip oleh 2asjpuk 3uhdi" mengenai hak dan kewajiban
masing-masing dari pemilik lahan dan penggarap tanah bisa diatur sebaik-baiknya berdasarkan
musyawarah mufakat baik menurut adat istiadat setempat maupun menurut perundang-undangan
yang berlaku.4%4&Selain definisi di atas" pengertian muza>ra’ah secara termonologi terdapat beberapa
definisi yang dikemukakan oleh ulama fikih" antara lain( 5lama 2alikiyah
6789: ;< =>?@9
) Perserikatan dalam pertanian* 5lama Banabilah
% [%]bdul )a$ma* +$aali dkk, Fiqih Muamalat, (akarta: e*/a*a 0re*ada Media
+ru2, %"1"#, Cet.ke-1, $lm.11.
3 [3]$mad 4ardi Musli/$, Fiqih Muamalat , (akarta: Mia*, %"1"#, $lm. 31.
[4]
Ibid., $lm.3%.
5 [5] bdul )a$ma* +aali dkk, Fiqih Muamalat ........, $lm. 115.
& [&]Mas6fuk 7u$di, Masa>il Fiqhiyah, Cet.ke-1", (akarta: 8k +u*u*9 9u*9,
1'#, $lm.13".
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
3/23
C
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
4/23
0entuk kerja sama antara pemilik kebun dan petani penggarap dengan tujuan agar kebun itu
dipelihara dan dirawat sehingga memberikan hasil yang maksimal. Kemudian hasil tersebut
dibagi diantara mereka berdua sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Kerjasama dalam bentuk
musa>qat ini berbeda dengan mengupah tukang kebun untuk merawat tanaman" karena hasil
yang diterimanya adalah upah yang telah pasti ukurannya dan bukan dari hasilnya yang belum
tentu. ]^%]^& Perbedaan tersebut dapat disimpulkan" yaitu(a. Muza>ra’ah (benih dari pemilik lahan b. Mukha>baroh (benih dari penggarapc. Musa>qat (perawatan tanaman atau pepohonan
!ari penjelasan singkat diatas" dapat diketahui letak perbedaan antara muza>ra’ah dan
mukha>barah adalah dari sisi asal benih" sedangkan musa>qat adalah kerjasama dalam
pemeliharaan dan perawatan pepohonan dalam sebidang kebun.4 Dasar Hukum Muza>ra’ah
!asar hukum yang digunakan para ulama dalam menetapkan hukum muza>ra’ah
adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh 0ukhari dan 2uslim dari Ibnu Abbas.
7 _`9 `` E``> Q``R _9`J Z``OWJ GOJ
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
5/23
?`̀ F Q`R E`̀ GHR X?`̀ Y E`̀ R ?z`̀ @J { ?W`̀ v N`̀ | N`` R E`` M L } _LM : ~7 } } EFGHM : q7 ?FM Q { J: Q {M
.67}
'ari (bnu )mar bah%a *asullullah melakukan ker&a sama +penggarapan tanah" dengan
penduduk haibar dengan imbalan separuh dari hasil yang keluar dari tanah tersebut, baik buah-buahan maupun tanaman. +Muttafa alaih"
2ereka yang memperbolehkan akad muza>ra’ah berdasarkan pendapat bahwa
muza>ra’ah merupakan akad syirkah antara modal ,tanah dan pekerjaan sebagaimana
akad mud}arabah yang hukumnya juga diperbolehkan karena adanya hajat yang mendesak
,dibutuhkan. Akad muza>ra’ah tersebut diperbolehkan sebagaimana akad i"a>rah dari
segi kerjasama dalam hal penggarapan tanah. Adapun upah dari muza>ra’ah adalah
ditentukan dari hasil pengelolaan tanah tersebut.]$%]$&
Sedangkan Imam Abu Banifah dan 3ufar" serta Imam asy-Syafii tidak
membolehkannya.]+%]+& Bal ini didasari oleh hadis xabi.
?`̀ R} } =`̀ M7:8F9 •: Q { `̀ M ;`̀ G L`` _`̀ LM `̀ : ;L }`̀ : ~7 } } _HM : q7 €E9: Q { J J {E } QM E`` J {
?:‚F9 •
'ari /sabit bin Adh-'hahhak bah%a sesungguhnya *asulullah $A0 melarang untuk melakukan
muza>ra’ah , dan memerintahkan untuk melakukan mua>"arah +se%a-menye%a". +*. Muslim"
#byek akad dalam muza>ra’ah dinilai memiliki dimensi spekulatif yang tidak jelas
kadarnya" karena yang dijadikan imbalan untuk petani adalah hasil panen yang belum ada
,ma’du>m dan tidak jelas , "aha>lah ukurannya" sehingga keuntungan yang akan
dibagikan tidak jelas. 0oleh jadi panen gagal dan si petani tidak mendapat apa-apa dari
1% [1%]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu, u &, Cet.ke-,
(@amaskus:@a>r al-Aikr, %""#, $lm. &!5.
13 [13]Ibid$, $lm. &!.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
6/23
garapannya" sehingga akad ini berpotensi untuk terjadinya kerugian. 2ereka membantah dalil
yang melegitimasi keabsahan akad muza>ra’ah dari para ulama 2alikiyah dengan
mengatakan bahwa perbuatan ƒasulullah Saw dengan penduduk Khaibar" bukanlah
muza>ra’ah " melainkan al-kharra" al-muqasamah" yaitu ketentuan pajak yang harus
dibayarkan kepada ƒasulullah Saw setiap kali panen dalam presentase tertentu.
Adapun menurut jumhur ulama fikih hukum muza>ra’ah adalah diperbolehkan. !asar
kebolehannya secara khusus merujuk pada hadis xabi dari Ibnu Abbas menurut riwayat al-
0ukhari yang mengatakan(
QM:Q { J7?FM} _HM : q Q`R E`GHR X?YE`R „?`@J?Wv N`| N`REM L` _LM : ;L : ~7
?F 67 ) 2ah%asanya rasulullah memperker&akan penduduk khaibar dalam pertanian dengan imbalanbagian dari apa yang dihasilkannya dalam bentuk tanaman atau buah-buahan.+*.2ukhari, Muslim, Abu 'a%ud, dan 3asa’i".14 [14]
Selain itu dalam kitab %ubul as-%ala>m dijelaskan bahwa larangan tersebut terjadi
pada awal Islam" kemudian setelah nabi dan para sahabatnya hijrah ke 2adinah" merekapun
sangat membutuhkan pekerjaan tersebut dan sangat bermanfaat untuk kebelangsungan kehidupan
mereka. #leh karena itu" hadis tentang larangan muza>ra’ah tersebut memiliki batasan" yakni
jika dalam perjanjianya terdapat peraturan yang menekan salah satu pihak" sehingga
memberatkannya.]1%]1&
Akad muza>ra’ah ini dalam operasionalnya menyerupai akad syirkah dan
i"a>rah. Muza>ra’ah menyerupai akad syirkah dalam bersepakat pembagian penghasilan
1 [1]bdul )a$ma* +$aali dkk, Fiqh Muamalat$$$$$$, $lm.115.
15 [15]M$.*war, Fiqih Islam&Mua>’amalah, Mu'a>kah}at, (ara>id da' i'a>yah
*Hukum +!rdata da' +ida'a Islam) !s!rta aidah-aidah Hukum'ya, (Ba*du*9:
al-Ma?arif, 1!!#, $lm. '!-'.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
7/23
antara pemilik tanah dan penggarap dari segi pengelolaan tanah seperti kesepakatan untuk
membagi setengah atau seperempat untuk penggarap. Muza>ra’ah juga menyerupai akad
i"a>rah dan upahnya adalah bagian yang telah ditentukan dari yang dihasilkan.]4%]4&
Adapun bentuk muza>ra’ah yang diharamkan oleh Islam menurut al-…aradlawi
sebagaimana yang dikemukakan dalam al-Hala>l wa al-Hara>m adalah muza>raah
yang didalamnya terdapat unsur penipuan dan ketidak jelasan yang membawa kepada
perselisihan. Para pemilik lahan mensyaratkan agar ia mendapat hasil bagian pada lahan tertentu
dan hasil pada bagian lahan yang lainnya untuk petani penggarap.
Pada praktik tersebut terdapat unsur penipuan dan ketidakjelasan" karena mungkin saja
bagian lahan yang disyaratkan untuk pemilik lahan tersebut menghasilkan lebih banyak dari pada
yang dihasilkan oleh petani penggarap sehingga akan membawa kepada perselisihan antara
keduanya.]†%]†& 2isalnya" dari luas ].^^^ m persegi yang disepakati" pemilik lahan menetapkan
bahwa dia berhak atas tanaman yang tumbuh di area +^^ m tertentu. Sedangkan tenaga buruh
tani berhak atas hasil yang akan didapat pada †^^ m tertentu.
‡ara seperti ini adalah cara muza>ra’ah yang diharamkan. Inti larangannya ada pada
masalah harar . Sebab boleh jadi salah satu pihak akan dirugikan. 2isalnya" bila panen dari
lahan yang +^^ m itu gagal" maka pemilik lahan akan dirugikan. Sebaliknya" bila panen di lahan
yang †^^ m itu gagal" maka buruh tani akan dirugikan. 2aka yang benar adalah bahwa hasil
panen keduanya harus disatukan terlebih dahulu" setelah itu baru dibagi hasil sesuai dengan
perjanjian prosentase.
1& [1&]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuh$$$$$, $lm. &!'.
1' [1']l-Qaradlawi, al-Hala>l wa al-Hara>m......,$lm. %'".
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
8/23
#leh karena itu seharusnya masing-masing pihak mengambil bagiannya itu dari hasil
tanah dengan suatu perbandingan yang disetujui bersama. ˆika hasilnya itu banyak" maka kedua
belah pihak akan ikut merasakannya" dan jika hasilnya sedikit" kedua-duanya pun akan mendapat
sedikit pula. Apabila sama sekali tidak menghasilkan apa-apa" maka kedua-duanya akan
menderita kerugian. ‡ara tersebut merupakan pembagian yang lebih adil untuk kedua belah
pihak.
!engan demikian kita dapati bahwa pendapat jumhur ulama ,2alikiyah" Banabilah dan
3hahiriyah adalah pendapat yang lebih kuat" yaitu hukum bolehnya akad muza>ra’ah ini.
Bal itu dikarenakan akad muza>ra’ah ini sejalan dengan prinsip-prinsip syariah dan
maqa>s}id'y a. Akad ini bertujuan untuk saling membantu antara petani yang tidak memiliki
lahan olahan dengan para pemilik lahan yang tidak mampu mengolah lahannya" dengan
ketentuan hasilnya mereka bagi dengan sesuai dengan kesepakatan bersama.
D 5ukun dan S6arat Muza>ra’ah
]. 2enurut 5lama Banafiyahƒukun muza>ra’ah menurut ulama Banafiyah hanya berupa i>"a>b ,ungkapan penyerahan
lahan dari pemilik lahan dan qabu>l ,pernyataan menerima lahan untuk diolah dari petani
yang keduanya harus diucapakan secara jelas.$. 2enurut 5lama Banabilah
Adapun ulama Banabilah tidak mensyaratkan adanya qabu>l$ secara lafad'" namun cukup
dengan suatu tindakan saja yang menunjukkan adanya qabu>l. !engan demikian qabu>lnya
hanya berupa perbuatan dari penggarap.][
%][&Adapun jumhur ulama yang membolehkan akad muza>ra’ah mengemukakan
beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi" sehingga akad dianggap sah. ƒukun
muza>ra’ah menurut mereka adalah(
1! [1!]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$$, $lm. &!&.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
9/23
a Pemilik lahan b Petani penggarapc #bjek muza>ra’ah yaitu antara manfaat dan hasil kerja petani. Apabila bibit berasal dari
petani maka objeknya adalah manfaat lahan dan apabila bibit berasal dari pemilik lahan maka
objeknya adalah hasil kerja petani.]\%]\&d I>"a>b dan qab>ul . xamun dalam hal ini" ulama ma'hab Banabilah mangatakan bahwa
penerimaan ,qabu>l akad muza>ra’ah tidak perlu dengan ungkapan" tetapi boleh juga
dengan tindakan" yaitu petani langsung mengolah lahan tersebut.$^%$^&2enururt Banafiah akad muza>ra’ah adalah sama dengan akad syirkah lainnya"
yakni termasuk akad yang hairu la>zim ,tidak mengikat. 2enurut 2alikiyah" apabila sudah
dilakukan penanaman bibit" maka akad menjadi la>zim ,mengikat. Akan tetapi menurut
pendapat yang kuat di kalangan 2alikiyah" semua syirkah amwa>l hukumnya la>zim
dengan telah terjadinya I>>"a>b qabu>l. Sedangkan menurut Banabilah muza>ra’ah
dan musa>qah merupakan akad yang hairu la>zim yang bisa dibatalkan oleh masing-
masing pihak dan akad menjadi batal karena meninggalnya salah satu pihak. $]%$]&Adapun penjelesan mengenai syarat muza>ra’ah" secara singkat Ali Abd ar-ƒasul
menjelaskan dalam karyanya al-Maba>di’ al-Iqtis}a>di> f al-Isla>m" bahwa syarat sah
muza>ra’ah ada delapan" antara lain($$%$$&Adanya dua pihak yang berakad
1 [1]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu, /et. ke-3, (@amaskus:@a>r
al-Aikr,1!#, $lm.&15.
%" [%"]bdul i @a$la*, et.al, .'siklo/!di Hukum Islam, (akarta: I/$tiar Baru a*
;ee, 1, $lm. 1%'3.
%1 [%1]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$, $lm. &!&-&!'.
%% [%%]li bd ar-)asul, al-Maba>di’ al-Iqtis0a>di> f al-Isla>m, (air: @a>r al-Aikr
al-Drabi>, 1!"#, $lm.%-3".
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
10/23
]. Adanya lahan yang subur untuk pertania$. ˆelasnya asal benih+. ˆelasnya bagian orang yang tidak membawa benih/. Pemilik lahan tidak ikut campur dalam pengelolaan tanah tersebut ,pengelolaan doserahkan
sepenuhnya pada penggarap1. ˆelasnya jenis benih yang akan ditanam4. Ketentuan bagian dari hasil pengelolaan lahan
Sedangkan syarat-syarat muza>ra’ah menurut jumhur ulama adalah ada yang
menyangkut orang yang berakad" benih yang yang akan ditanam" lahan yang dikerjakan" hasil
yang akan dipanen" dan yang menyangkut jangka waktu berlakunya akad. $+%$+&]. 5ntuk orang yang melakukan akad disyaratkan bahwa keduanya harus orang yang telah baligh
dan berakal" karena kedua syarat inilah yang membuat seseorang dianggap telah cakap bertindak
hukum. Pendapat lain dari kalangan ulama ma'hab Banafi menambahkan bahwa salah seorang
atau keduanya bukan orang yang murtad" karena tindakan orang yang murtad dianggap
mauqu>( ,tidak punya efek hukum sampai ia masuk Islam kembali. Akan tetapi Abu usuf
dan 2uhammad bin Basan asy-Syaibani tidak menyetujui syarat tambahan tersebut" karena akad
muza>ra’ah boleh dilakukan antara muslim dan non muslim.$. Syarat yang menyangkut benih yang akan ditanam harus jelas" sehingga sesuai dengan kebiasaan
tanah itu" benih yang ditanam tersebut jelas dan akan menghasilkan.+. Adapun syarat yang menyangkut lahan pertanian adalah(
a 2enurut adat dikalangan para petani" lahan tersebut bisa diolah dan menghasilkan.
ˆika lahan tersebut adalah lahan yang tidak potensial untuk ditanami karena tandus
dan kering" sehingga tidak memungkinkan dijadikan lahan pertanian" maka akad
muza>ra’ah tidak sah. b 0atas-batas lahan itu jelas.
c
‰ahan itu diserahkan sepenuhnya kepada petani untuk diolah. Apabila disyaratkan bahwa pemilik lahan ikut mengolah pertanian itu" maka akad muza>ra’ah tidak
sah./. Adapun syarat-syarat yang menyangkut dengan hasil panen adalah (
%3 [%3]bdul i @a$la*, et.al, .'siklo/!di Hukum Islam$$$$$$, $lm.1%'3.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
11/23
a Pembagian hasil panen bagi masing-masing pihak harus jelas. b Basil itu benar-benar milik bersama orang yang berakad" tanpa ada unsur dari luar.c Pembagian hasil panen itu ditentukan pada awal akad untuk menghindari perselisihan
nantinya
d Basil tanaman harus berupa bagian yang belum dibagi di antara orang-orang yangmelakukan akad. Apabila ditentukan bahwa bagian tetentu diberikan kepada salah
satu pihak maka akadnya tidak sah.$/%$/&E Bentuk7Bentuk Akad Muza>ra’ah
Abu usuf dan 2uhammad Basan asy-Syaibani menyatakan bahwa dilihat dari segi sah
atau tidaknya akad muza>ra’ah . 2aka ada empat bentuk muza>ra’ah tersebut" yaitu(]. Apabila lahan dan bibit dari pemilik lahan" kerja dan alat dari petani" sehingga yang menjadi
objek muza>ra’ah adalah jasa petani" maka hukumnya sah.$. Apabila pemilik lahan hanya menyediakan lahan" sedangkan petani menyediakan bibit" alat" dan
kerja" sehingga yang menjadi objek muza>ra’ah adalah manfaat lahan" maka akad
muza>ra’ah juga sah.+. Apabila lahan" alat" bibit" dari pemilik lahan dan kerja dari petani" sehingga yang menjadi objek
muza>ra’ah adalah jasa petani" maka akad muza>ra’ah juga sah./. Apabila lahan pertanian dan alat disediakan pemilik lahan sedangkan bibit dan kerja dari petani
maka akad ini tidak sah. 2enurut Abu usuf dan 2uhammad menentukan alat pertanian dari
pemilik lahan membuat akad ini jadi rusak" karena alat pertanian tidak bisa mengikut pada lahan.
2enurut mereka" manfaat alat pertanian itu tidak sejenis dengan manfaat lahan" karena lahan
adalah untuk menghasilkan tumbuh-tumbuhan dan buah" sedangkan manfaat alat hanya untuk
mengolah lahan. Alat pertanian menurut mereka harus mengikut pada petani penggarap bukan
kepada pemilik lahan.
8 Aki3at Akad Muza>ra’ah 2enurut jumhur ulama yang membolehkan akad muza>ra’ah " apabila akad ini telah
memenuhi rukun dan syaratnya" maka akibat hukumnya adalah( $1%$1&
% [%]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$, $lm. &!!.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
12/23
]. Petani ,penggarap bertanggung jawab mengeluarkan biaya benih dan biaya pemeliharaan
pertanian tersebut.$. 0iaya pertanian seperti biaya pupuk" penuaian serta pembersihan tanaman ditanggung oleh
petani dan pemilik lahan sesuai dengan persentase bagian masing-masing.+. Basil panen dibagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak /. Pengairan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak . apabila tidak ada
kesepakatan maka berlaku kebiasaan di tempat masing-masing.1. Apabila salah satu pihak meninggal dunia sebelum panen" maka akad tetap berlaku sampai
panen" dan yang meninggal diwakili oleh ahli warisnya.2enurut Banafiah ada beberapa ketentuan untuk muza>ra’ah yang (asid atau tidak
tidak memenuhi salah satu syarat yang ditentukan diatas" antara lain($4%$4&
]. Tidak ada kewajiban apapun bagi mu'ari ,penggarap dari pekerjaan muza>ra’ah karenaakadnya tidak sah.
$. Basil yang diperoleh dari tanah garapan semuanya untuk pemilik benih" baik pemilik tanah
mauun penggarap. !alam hal ini malikiyah dan Banabilah sepakat dnegan Banafiah" yaitu
bahwa apabila akdnya (asid maka hasil tanaman untuk pemilik benih.+. Apabila benihnya dari pihak pemilik tanah maka pengelola memperoleh upah atas pekerjaannya"
karena fasidnya akad muza>ra’ah tersebut. Apabila benihnya berasal dari penggarap maka
pemilik tanah berhak memperoleh sewa atas tanahnya" karena dalam dua kasus ini status
akadnya menjadi sewa-menyewa./. !alam muza>ra’ah yang (asid, apabila muza>ri’ telah menggarap tanah tersebut maka ia
wajib diberi upah yang sepadan ,u"rah al-mis1li" meskipun tanah yang digarap tidak
menghasilkan apa-apa. Bal ini karena muza>ra’ah statusnya sebagai akad ijarah ,sewa-
menyewa. Adapun dalam muza>ra’ah yang shahih" apabila tanah garapan tidak
%5 [%5] bdul i @a$la* et.al, .'siklo/!di Hukum Islam$$$$$$, $lm.1%'.
%& [%&]$mad 4ardi Musli/$, Fiqih Mu’amalat ....., $lm."%-"3. Ba/a 2e*6elasa*
lebi$ ri*/i dalam 4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu, u 5,
(@amaskus: @a>r al-Aikr, 1!#, $lm.&%5-&%&.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
13/23
menghasilkan apa-apa" maka muza>ri dan pemilik tanah sama sekali tidak mendapatkan apa-
apa.1. 2enurut Imam Abu Banifah dan Abu usuf" upah yang sepadan dalam muza>ra’ah yang
(asid harus ditetapkan dengan jumlah yang disebutkan" sesuai dengan persetujuan kedua belah
pihak. Sedangkan menurut 2uhammad bin Basan" upah yang sepadan harus dibayar penuh"
karena ia merupakan ukuran harga ,nilai manfaat yang telah dipenuhi oleh penggarap.9 Ketentuan Muza>ra’ah dalam Kompilasi Hukum Ekonomi S6ari:ah ;KHES?=>@
!alam KBŠS pasal $14-$41 dijelaskan beberapa peraturan berkaitan pelaksanaan akad
muza>ra’ah " yakni(
]. Pemilik lahan harus menyerahkan lahan yang akan digarap kepada pihak yang akan
menggarap.
$. Penggarap wajib memiliki keterampilan bertani dan bersedia menggarap lahan yang
diterimanya.
+. Penggarap wajib memberikan keuntungan kepada pemilik lahan bila pengelolaan yang
dilakukannya menghasilkan keuntungan.
/. Akad muza>ra’ah dapat dilakukan secara mutlak dan atau terbatas.
1. ˆenis benih yang akan ditanam dalam muza>ra’ah terbatas harus dinyatakan secara
pasti dalam akad" dan diketahui oleh penggarap.
4. Penggarap bebas memilih jenis benih tanaman untuk ditanam dalam akad muza>ra’ah
yang mutlak.
%' [%'] om/ilasi Hukum .ko'omi %yariah, (akarta: e*/a*a 0re*ada Media +ru2,
%""#, $lm.'&-'.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
14/23
†. Penggarap wajib memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lahan" keadaan cuaca"
serta cara yang memungkinkan untuk mengatasinya menjelang musim tanam.
[. Penggarap wajib menjelaskan perkiraan hasil panen kepada pemilik lahan dalam akad
muza>ra’ah mutlak.
\. Penggarap dan pemilik lahan dapat melakukan kesepakatan mengenai pembagian hasil
pertanian yang akan diterima oleh masing-masing pihak.
]^. Penyimpangan yang dilakukan penggarap dalam akad muza>ra’ah " dapat
mengakibatkan batalnya akad itu.
]]. Seluruh hasil panen yang dilakukan oleh penggarap yang melakukan pelanggaran
sebagaimana dalam huruf ,]^ menjadi milik pemilik lahan.
]$. !alam hal terjadi keadaan seperti pada ayat ,]]" pemilik lahan dianjurkan untuk
memberi imbalan atas kerja yang telah dilakukan penggarap.
]+. Penggarap berhak melanjutkan akad muza>ra’ah jika tanamannya belum layak
dipanen" meskipun pemilik lahan telah meninggal dunia.
]/. Ahli waris pemilik lahan wajib melanjutkan kerjasama muza>ra’ah yang dilakukan
oleh pihak yang meninggal" sebelum tanaman pihak penggarap bisa dipanen.
]1. Bak menggarap lahan dapat dipindahkan dengan cara diwariskan bila penggarap
meninggal dunia" sampai tanamannya bisa dipanen.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
15/23
]4. Ahli waris penggarap berhak untuk meneruskan atau membatalkan akad muza>ra’ah
yang dilakukan oleh pihak yang meninggal.
B. Peranian Ba!i Hasil Pertanian di IndonesiaPada dasarnya" baik muza>ra’ah, mukha>barah dan musa>qat adalah
konsep kerja sama bagi hasil dalam pengelolaan pertanian antara petani pemilik lahan dengan
petani penggarap. !alam praktiknya" sebenarnya muza>ra’ah sudah menjadi tradisi
masyarakat petani di pedesaan yang dikenal istilah bagi hasil. Khususnya di tanah ˆawa"
praktik ini biasa disebut dengan maro" mertelu dan mrapat. $[%$[& Penerapan sistem ini pada
umumnya dapat dilihat pada masyarakat pedesaan yang hidupnya mengandalkan pertanian.
Karena sistem ini akan membentuk kerjasama antara pemilik lahan dan petani penggarap
yang didasari rasa persaudaraan antara kedua belah pihak" dan juga sangat membantu mereka
yang memiliki lahan tapi tidak mempunyai waktu untuk menggarapnya dan mereka yang
tidak memiliki lahan tapi memiliki keahlian dalam bertani.
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan bagi hasil adalah perjanjian pengolahan tanah" dengan upah sebagian dari hasil yang diperoleh.$\%$\&
Perjanjian bagi hasil dalam konteks masyarakat Indonesia bukanlah suatu hal yang baru"
yakni sudah dikenal di dalam hukum adat. Konsep perjanjian bagi hasil pengolahan tanah
pertanian telah diadopsi ke dalam hukum positif dengan dituangkan dalam undang-undang
%! [%!]htt/&22aka(a/!'didika'$blos/ot$com234532452/!'!rtia'muzaraah$html6
z78(4!94!93bab:b;
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
16/23
xomor $ Tahun ]\4^ Tentang 0agi Basil Tanah Pertanian. !alam keentuan Pasal ] undang-
undang ini disebutkan bahwa(
* Per&an&ian bagi hasil ialah per&an&ian dengan nama apapun &uga yang diadakan
antara pemilik pada satu pihak dan seseorang atau badan hukum pada pihak lain, yang dalam undang-undang ini disebut #penggarap berdasrkan per&an&ian mana penggerap
diperkenankan oleh pemilik tersebut untuk menyelenggrakan usaha pertanian di atas
pemilik, dengan pembagian hasilnya antara kedua belah pihak
Adapun yang menjadi tujuan utama lahirnya undang-undnag ini sebagaimana
dikemukakan dalam penjelasan umum poin + disebutkan(
a. Agar pembagian hasil tanah antara pemilik dan oenggarapnya dilakukan atas dasar yang
adil.
b. !engan menegaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari pemilik dan penggarap agar
terjamin pula kedudukan hukum yang layak bagi para penggarap" yang biasanya dalam
perjanjian bagi hasil itu berada dalam kedudukan yang tidak kuat" yaitu karena umumnya
tanah yang tersdia tidak banyak" sedangkan jumlah orang yang ingin menjadi
penggarapnya adalah sangat besar.
c. !engan terselenggaranya apa yang tersebut pada a dan b di atas" maka akan bertambah
bergembiralah para petani penggarap" hal mana akan berpengaruh baik pula pada
produksi tanah yang bersangkutan" yang berarti suatu langkah maju dalam melaksanakan
program akan melengkapi )sandang pangan rakyat*.
I perasional Akad Muza>ra’ah di Lem3a!a Per3ankan S6ari:ah
Sektor pertanian ,agribisnis yang merupakan basis pertumbuhan ekonomi pedesaan"
sangat strategis dalam meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi kemiskinan. Akan
tetapi" sampai saat ini para petani masih dihadapkan pada kesulitan pembiayaan untuk
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
17/23
pengembangan usahanya. kurangnya keberpihakan perbankan syariah pada sektor pertanian
indikasinya jelas" bahwa pembiayaan bank syariah dalam sektor pertanian masih sangat minim.
0egitu banyaknya skim-skim bank syariah yang beroperasi saat ini" namun faktanya
pembiayaan bank syariah dalam sektor ini masih sangat sedikit dibanding dengan sektor
lainnya. !engan kata lain" sektor pertanian masih dipandang sebelah mata oleh perbankan
syariah saat ini
Bal ini dikarenakan dari sudut pandang perbankan sendiri sektor pertanian kurang
menarik untuk berinestasi. Karakteristik kegiatan usaha disektor pertanian yang penuh resiko"
baik resiko produksi maupun jatuhnya harga telah menyebabkkan rendahnya minat lembaga perbankan dalam mendanai pembiayaan disektor ini. Selain itu" minimnya pembiayaan disektor
ini disebabkan besarnya resiko yang dihadapi perbankan" sebab pembayaran terhadap
pembiayaan yang diberikan tidak secepat pembiayaan dalam sektor perdagangan. ˆika pada
sektor perdagangan intensitas hasil dapat dihitung dalam waktu yang relatif singkat" bisa per-
bulan" per-minggu bahkan per-hari. 0erbeda dengan pembiayaan pertanian yang menunggu
waktu yang relatif lama" empat atau enam bulan.
!alam kha'anah hukum bisnis syariah" hukum Islam telah memberikan aturan khusus
bagi penerapan kontrak kerjasama pengolahan lahan tersebut dengan cara khusus sebagaimana
dalam akad muza>ra’ah$. Secara teknis" kontrak muza>ra=ah tidak berbeda jauh dengan
kontrak mudharabah. Banya saja muza>ra=ah berarti khusus untuk pengolahan lahan
pertanian sebagai pengganti dari produksi yang diatur oleh suatu aturan tertentu. #leh karena
itu" teknis pengaplikasian sistem ini dalam perbankan syariah hampir sama dengan sistem
pembiayaan mudharabah$
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
18/23
Kondisi ini terjadi disebabkan terdegradasinya isi ekonomi syariah pada perbankan
syariah" disamping ketidakmampuan perbankan syariah untuk menggali dan mendinamisasi
konsep agribisnis syariah secara praktis di lapangan. !engan demikian" menjadikan bank
syariah sebagai bank yang hanya berorientasi profit minded tanpa memperhatikan kesejahteraan
merata akan mereduksi makna kesyariahan" lebih dari itu akan mencederai ekonomi syariah itu
sendiri.
‰ebih penting dari itu" bahwa sudah saatnya umat Islam menggali sistem ekonomi Islam
dalam bidang agribisnis yang teruji secara konsep dan praktis. 0elum maksimalnya
pemberdayaan ekonomi di bidang pertanian menunjukkan bahwa terjadi kesalahan dalammelihat konsep pertanian negeri ini. Adagium ibarat ) petani mati di lumbung * menandakan
terjadi kesalahan besar manajemen pertanian di Indonesia. Tentu pembahasan konsep ini harus
dilakukan secara komprehensif dari mulai sistem pertanian" manajemen pertanian hingga tata
kelola swasta dan negara dalam bidang pertanian.+^%+^&
C akat Muza>ra’ah
3akat hasil paroan sawah atau ladang ini diwajibkan atas orang yang punya benih"
maka dalam mu'araah yang wajib 'akat adalah pemilik tanah" karena dialah yang menanam"
sedangkan penggarap hanya mengambil upah kerja. Adapun dalam mukhabarah yang wajib
'akat adalah penggarap ,petani" karena dialah hakikatnya yang menanam" sedangkan pemilik
tanag seolah-olah mengambil sewa tanahnya. ˆika benih berasal dari keduanya maka 'akat
diwajibkan kepada keduanya jika sudah senisab sebelum pendapatn dibagi dua.
3" [3"]$tt2:GGwww.was2ada./.idGi*deH.2$2
2ti*J/mK/*te*tLiewJarti/leLidJ1%1'&:keduduka*-2erta*ia*-dalam-
ek*mis
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
19/23
2enurut usuf …aradhawi" bila pemilik itu menyerahkan penggarapan tanahnya
kepada orang lain dengan imbalan seperempat" sepertiga" atau setengah hasil sesuai dengan
perjanjian" maka 'akat dikenakan atas kedua bagian pendapatan masing-masing bila cukup
senisab. 0ila bagian salah seorang cukup senisab" sedangkan yang seorang lagi tidak" maka
'akat wajib atas yang memiliki bagian yang cukup senisab" sedangkan yang tidak cukup
senisab tidak wajib 'akat. Tetapi Imam Syafii berpendapat bahwa keduanya dipandang satu
orang yang oleh karena itu wajib secara bersamaan menanggung 'akatnya bila jumlah hasil
sampai lima was‹" masing-masing mengeluarkan ]^Œ darpi bagiannya.+]%+]&
K
Implikasi dari Penerapan AkadMuzara>’ah
Apabila praktik muzara’ah dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
telah dikemukakan diatas" maka secara riel diterapkannya bagi hasil dengan menggunakan
akad muza>ra’ah akan berdampak pada sektor pertumbuhan sosial ekonomi" seperti saling
tolong menolong dimana antara pemilik tanah dan yang menggarapnya saling diuntungkan
serta menimbulkan adanya rasa keadilan dan keseimbangan+$%+$&. ‰ebih lanjut hikmah yang
terkandung dalam muza>ra’ah adalah(
]. Adanya rasa saling tolong-menolong atau saling membutuhkan antara pihak-pihak yang
bekerjasama.
$. !apat menambah atau meningkatkan penghasilan atau ekonomi petani penggarap
maupun pemilik tanah.
31 [31] bdul )a$ma* +$aali dkk, Fiqih Muamalat$$$$$$$lm.11.
3% [3%] =$ari sa$ra*i da* )uf?a$ bdulla$, Fikih Mu’amalah.......,$lm. %1!.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
20/23
+. !apat mengurangi pengangguran.
/. 2eningkatkan produksi pertanian dalam negeri.
1. !apat mendorong pengembangan sektor riel yang menopong pertumbuhan ekonomi
secara makro.
L Berakhirn6a Akad Muza>ra’ah 33?@Muzara’ah terkadang berakhir karena telah terwujudnya maksud dan tujuan akad"
misalnya tanaman telah selesai dipanen. Akan tetapi terkadang akad muzara’ah berakhir
sebelum terwujudnya tujuan muzara’ah karena sebab-sebab berikut(
]. ˆangka waktu yang disepakati berakhir" akan tetapi apabila jangka waktu sudah habis sedangkan
hasil penen belum layak panen maka akad tersebut tidak dibatalkan sampai panen tiba" dan
hasilnya dibagi sesuai kesepakatan bersama diwaktu akad. #leh sebab itu" dalam waktu
menunggu panen tersebut" menurut jumhur ulama petani berhak mendapatkan upah sesuai
dengan upah minimum yang berlaku bagi petani setempat. Selanjutnya" dalam masa menunggu
masa panen tersebut biaya tanaman seperti pupuk" biaya pemeliharaan" dan pengairan merupkana
tanggung jawab bersama pemilik lahan dan petani sesuai persentase pembagian masing-masing.$. 2enurut ulama ma'hab Banafi dan ma'hab Banabila" apabila salah seorang yang berakad wafat"
maka akad muza>ra’ah berkahir" karena mereka berpendapat bahwa akad muza>ra’ah
tidak dapat diwariskan. Akan tetapi ulama ma'hab 2aliki dan ma'hab Syaafii berpendaat
bahwa akad muza>ra’ah dapat diwariskan. #leh sebab itu" akad tidak berkahir dengan
wafatnya salah satu pihak yaang berakad.
+. Adanya u'ur salah satu pihak" baik dari pemilik lahan maupun dari pihak petani yang
menyebabkan mereka tidak bisa melanjutkan akad muza>ra’ah tersebut. 5'ur yang
dimaksud antara lain adalah(
33 [33]bdul i @a$la* et.al, .'siklo/!di Hukum Islam$$$$$$, $lm.1%'. Ba/a:
4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$$, $lm. '""-'"%.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
21/23
a Pemilik lahan terbelit hutang" sehngga lahan pertanian tersebut harus ia jual"
karena tidak ada harta lain yang dapat meunasi hutang tersebut. Pembatalan ini
harus dilaksanakan melalui campur tangan hakim. Akan tetapi apabila tumbuh-
tumbuhan tersebut telah berbuah" tetapi belum layak panen" maka lahan tersebut
boleh dijual sebelum panen. b Adanya u'ur petani" seperti sakit atau harus melakukan perjalanan ke luar kota"
atau sakit yang tidak dimungkinkan untuk bisa sembuh sehingga ia tidak mampu
melaksanakan pekerjaannya.
PENUTUP
Kesimpulan
!ari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa muza>ra’ah merupakan akad
kerjasama antara pemilik tanah pertanian dan penggarap ,petani dengan cara pemilik tanah
menyerahkan tanahnya berikut dengan benihnya kepada pihak penggarap untuk diolah yang
hasilnya dibagi berdua sesuai dengan kesepakatan bersama sebelumnya.Muza>ra’ah menurut jumhur ulama hukumnya diperbolehkan" karena muza>ra’ah adalah termasuk akad kerjasama
antara modal dengan pekerjaan seperti halnya mudharabah.
Pada hakikatnya muza>ra’ah merupakan salah satu dari bentuk kerjasama bagi hasil
dalam bidang pertanian. Adapun perjanjian bagi hasil dalam konteks masyarakat Indonesia
bukanlah suatu hal yang baru" yakni sudah dikenal di dalam hukum adat. Konsep perjanjian bagi
hasil pengolahan tanah pertanian telah diadopsi ke dalam hukum positif dengan dituangkan
dalam undang-undang xomor $ Tahun ]\4^ Tentang 0agi Basil Tanah Pertanian
Akad muza>ra’ah ini dalam operasionalnya menyerupai akad syirkah dan
i"a>rah. Muza>ra’ah menyerupai akad syirkah dalam bersepakat pembagian penghasilan
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
22/23
antara pemilik tanah dan penggarap dari segi pengelolaan tanah seperti kesepakatan untuk
membagi setengah atau seperempat untuk penggarap. Muza>ra’ah juga menyerupai akad
i"a>rah dan upahnya adalah bagian yang telah ditentukan dari yang dihasilkan. xamun
demikian terdapat beberapa ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam praktik
muzara’ah agar akad tersebut menjadi akad yang sah.
ˆika merujuk dari karakter sistem muza>ra’ah" terdapat beberapa hikmah dan
keuntungan yang dapat diambil dalam pemberlakuan akad tersebut" antara lain terwujudnya kerja
sama yang saling menguntungkan antara pemilik tanah dengan petani penggarap. 2eningkatnya
kesejahteraan masyarakat" tertanggulanginya kemiskinan" terbukanya lapangan pekerjaan
terutama bagi petani yang memiliki kemampuan bertani.
xamun demikian" menurut hemat penulis sistem muza>raah ini jarang sekali
diaplikasikan dalam dunia perbankan" karena karakteristik kegiatan usaha disektor pertanian
yang penuh resiko" baik resiko produksi maupun jatuhnya harga telah menyebabkkan rendahnya
minat lembaga perbankan dalam mendanai pembiayaan disektor ini. #leh karena itu diperlukan
adanya pembedahan konsep teorotis ke dalam konsep aplikatif" sehingga akad muza>ra’ah
mudah diberlakukan dalam membangun kerjasama antara sektor agribisnis dan sektor
perbankan. ?allahu a’lam bi as-s}awab
DaFtar Pustaka
---------" ompilasi ukum 5konomi $yariah" ‡et ke-]" ˆakarta( Kencana Prenada 2edia Žroup"$^^\.
Anshori" Abdul Žhafur" ukum Per&an&ian (slam di (ndonesia: onsep, *egulasi dan (mplementasi, ogyakarta( Žadjah 2ada 5niersiti Press" $^]^.
Anwar" 2oh." 6iih (slam:Mua>’amalah, Mu'a>kahat, (ara>id da' i'a>yah+ukum Perdata dan Pidana (slam" 2eserta aidah-aidah ukumnya" 0andung(al-2aarif" ]\[[.
!ahlan"Abdul A'i'i et.al" 5nsiklopedi ukum (slam" ˆakarta( Ichtiar 0aru an Boee" ]\\4.
-
8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah
23/23
Žha'ali" Abdul ƒahman dkk" 6ih Muamalat, ‡et. ke-]" ˆakarta(Kencana Prenada 2edia Žroup"$^]^.
Baroen" xasroen" 6ih Mu’amalah" ‡et.ke-$" ˆakarta( Žaya 2edia Pratama"$^^†.
2ardani" 6iih 5konomi $yari’ah: 6iih Muamalah" ˆakarta( Kencana Prenada 2edia Žroup.$^]$.
2uslich" Ahmad ardi , 6iih Muamalat " ˆakarta(2i'an" $^]^.
xabhani" Ta‹iyuddin an-" 2embangun Sistem Škonomi Alternatif Perspektif Islam" ‡et.ke-\"Surabaya( ƒisalah Žusti" $^^\.
Pasaribu" ‡hairuman dan Suhrawardi K ‰ubis" ukum Per&an&ian (slam" ˆakarta(Sinar Žrafika"]\\4.
…aradlawi" usuf al-" al-H}ala>l wa al-H}ara>m f al-Isla>m , cet ke-]+" 0eirut(al-Maktab al-Isla>m"]\[^.
ƒahman" Af'alur" 'oktrin 5konomi (slam 7ilid 8" alih bahasa Soeroyo dan xastangin"ogyakarta( !hana 0hakti akaf Prima asa" ]\\1.
ƒasul" Ali Abd ar-" al-Maba>di’ al-Iqtis}a>d f al-Isla>m" Kairo( !ar al-‘ikr al-Arabi"]\[^.
Sahrani" Sohari dan ƒufah Abdullah , 6ikih Muamalah" 0ogor( Žhalia Indonesia" $^]].
Suhendi" Bendi" 6ih Muamalah" ˆakarta( ƒaja Žrafindo Persada" $^^†.
Syariffudin" Amir" 9aris-9aris 2esar 6iih" 0ogor(Kencana" $^^+.
Thayyar" Abullah bin 2uhammad ath-" 5nsiklopedia 6ikih Muamalah dalam pandangan 4 Mazhab" alih bahasa 2iftahul Khairi" ogyakarta(2aktabah al-Banif" $^^\.
3uhaili" ahbah" al-Fiqh al-Isla>m wa #dillatuhu" ˆu' 1" ,!amaskus( @a>r al-‘ikr" ]\[\
3uhaili" ahbah , al-Fiqh al-Isla>m wa #dillatuhu" ˆu' 4" ‡et ke-/" !amaskus( @a>r al-‘ikr" $^^/
3uhdi" 2asjfuk" Masa@il Fiqhiyah" ‡et.ke-]^" ˆakarta( Toko Žunung Agung" ]\\†.
http(’’akafapendidikan.blogspot.com’$^]$’^]’pengertianmu'araah.html“'”f^e1^e1$bab\b†/a.!iakses pada tanggal ]$-^]-$^]+.
http(’’www.waspada.co.id’inde”.php“optioncom–content—iewarticle—id]$]†/4(kedudukanpertaniandalamekonomisyar iah—catid++—Itemid\[. !iakses tanggal ]$-^]-$^]+.
http://akafapendidikan.blogspot.com/2012/01/pengertianmuzaraah.html?zx=f0e50e52bab9b74ahttp://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://akafapendidikan.blogspot.com/2012/01/pengertianmuzaraah.html?zx=f0e50e52bab9b74ahttp://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98