Download - KONSEP TEORI BERMAIN
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakangDunia anak merupakan dunia bermain. Melalui dunia
bermain, semua aspek perkembangan anak ditumbuhkan sehingga
anak-anak menjadi lebih sehat sekaligus cerdas. Saat bermain
anak-anak mempelajari banyak hal penting. Sebagai contoh
dengan bermain bersama teman anak-anak akan lebih terasa rasa
empatinya, mereka juga bisa mengatasi penolakan dan dominasi
serta bisa mengelolah emosi (Dian adriana, 2011)
Aspek perkembangan anak dapat ditumbuhkan secara
optimal dan maksimal melalui kegiatan bermain. Mengajak anak-
anak bermain pada usia pra sekolah telah terbukti mampu
meningkatkan perkembangan mental dan kecerdasan anak,
bahkan anak tersebut mengalami malnutrisi. Melalui kegiatan
bermain daya pikir anak terangsang untuk mendaya gunakan aspek
emosional, sosil, serta fisiknya. Anak-anak bermain dengan
menggunakan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Kesenangan merupakan salah satu elemen pokok dalam bermain.
Anak akan terus bermain sepanjang aktifitas tersebut
menghiburkannya. Pada saat mereka bosan, mereka akan berhenti
bermain (Adriana dian, 2011)
Permainan adalah stimulasi yang sangat tepat bagi anak.
Sehingga perlu memberi variasi permainan dan sangat baik jika
orang tua ikut terlibat dalam permainan yaitu melalui kegiatan
bermain, sehingga daya pikir anak terangsang dapat meningkatkan
kemampuan fisik, pengalaman dan pengetahuannya, serta
berkembang keseimbangan mental anak (Triharso agung, 2013)
Anak usia pra sekolah biasanya bersifat asosiatif (interaktif
dan kooperatif), juga hubungan dengan teman sebaya.
Berdasarkan pengamatan perawat dilapangan didapatkan
beberapa anak mengalami keterlambatan dibandingkan teman
sebayanya dikelas. Beberapa anak mengalami keterlambatan
dalam hal berimajinasi dan kreatifitas. Oleh sebab itu perawat
bermaksut memberikan terapi bermain menggambar dan mewarnai
sesuai dengan usia anak dimana hal ini baik untuk meningkatkan
stimulus, dan kreatifitas pada anak tersebut.
B. Tujuan1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat
mengembangkan Imajinasi dan kreatifitas melalui bermain.
2. Tujuan Khusus
Setelah diajak bermain selama 30 menit anak diharapkan:
a. Dapat meningkatkan kreatifitasnya.
b. Dapat mengembangkan imajinasinya.
c. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
C. ManfaatManfaat permainan yang dilakukan pada anak yaitu:
1. Mendorong imajinasi anak
2. Mendorong kreatifitas anak
3. Meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
BAB IIKONSEP TEORI BERMAIN
A. PengertianBermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional dan sosial dan bermain merupakan media yang baik
untuk belajar karena dengan bermain, anak akan berkata-kata,
belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan melakukan apa yang
dapat dilakukan, dan mengenal waktu, jarak, serta suara (Wong,
2000).
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan
merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta
merupakan satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stress
pada anak, dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional
anak.
B. Perkembangan motorik, bahasa, sosial/kognisi1. Usia 4 Tahun
Motorik Bahasa Sosial/kognisi
Motorik kasar
Melompat dengan satu kaki
Menangkap bolah dengan
tepat
Melempar bolah bergantian
tangan
Motorik halus
Menggunakan gunting
dengan baik untuk
memotong dengan baik.
Dapat memasang sepatu
tetapi tidak dapat mengikat
talinya.
-Pembendaharaan
sekitar 1500 kata
-Menggunakan kalimat
dari 4 samapai 5 kata
-Menceritakan cerita
dengan melebih-
lebihkan.
-Mengetahui lagu
sederhana.
-Menyebutkan satu
atau lebih warna.
-Memahami analogi
seperti bila api panas
- Sangat mandiri
- Cenderung untuk
keras kepala dan
tidak sabar.
- Agresif secara fisik
dan ferbal
- Mendapat
kebanggan dan
pencapaiain
- Memamerkan secara
dramatis
Dapat menggambar menyalin
bentuk kotak, garis silang,
atau segitiga
berarti es.
2. Usia 5 Tahun
Motorik Bahasa Personal-sosial
Motorik Kasar
Melompat dengan kaki
bergantian
Melempar dan menagkap
bolah dengan baik
Melompat keatas
Bermain skeit dengan
keseimbangan baik
Berjalan mundur dengan
tumit dan jari kaki
Keseimbangan pada kaki
bergantian dengan mata
tertutup
Motorik Halus
Mengikat tali sepatu.
Menggunakan gunting alat
sederhana atau pensil
dengan baik
Menggambar meniru
gambar
Mempunyai
pembendaharaan kata
sampai 2100 kata.
Menggunakan kalimat
6 sampai 8 kata
Menggambar atau
melukis dengan
banyak komentar dan
menyebutkanya satu
persatu
Menyebut 4 atau lebih
warna
Mengetahui nama2
hari dalam seminggu
bulan dan kata yang
berhubungan dengan
waktu yang lainya.
Dapat mengikuti 3
perintah sekaligus
Kurang
memberontak
dibanding sewaktu
usia 4 tahun
Lebih tenang dan
berhasrat
menyelasaikan
uruan
Mandiri tapi dapat
dipercaya, tidak
kasar dan lebih
bertanggung jawab
Mengalami sedikit
rasa takut
mengandalkan
otoritas luar untuk
mengandalkan
dunianya
Berhasr at untuk
melakukan sesuatu
dengan benar
dengan mudah,
mencoba mengikuti
aturan
Menunjukkan sikap
lebih baik
C . Fungsi1. Perkembangan Sensori
a. Mendorong eksplorasi
b. Meningkatkan perkembangan semua indera
c. Memberikan pelampiasan kelebihan energy
d. Memperbaiki keterampilan motorik kasar dan halus serta
koordinasi.
2. Perkembangan yang intelektual
a. Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna.
b. Pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang, konsep
abstrak.
c. Kesempatan untuk mempraktikan dan memperluas keterampilan
berbahasa.
d. Memberikan sumber–sumber yang beraneka ragam untuk
pembelajaran.
e. Membantu anak memahami dunia dimana mereka hidup dan
membedakan antara fantasi dan realita.
f. Memberikan kesempatan untuk melatih masa lalu dalam upaya
mengasimilasinya kedalam persepsi dan hubungan baru.
3. Perkembangan sosialisasi dan moral
a. Mengembangkan keterampilan sosial
b. Menguatkan pola perilaku yang telah disetujui standar moral.
c. Mendorong interaksi dan perkembangan sikap positif terhadap
orang lain.
4. Kreativitas
a. Memungkinkan fantasi dan imajinasi
b. Meningkatkan perkembangan bakat dan minat khusus
c. Memberikan saluran ekspresif untuk ide dan minat kreatif
6. Nilai Teraupetik
a. Memberikan pelepasan stress dan ketegangan
b. Memudahkan komunikasi verbal tidak langsung dan non verbal
tentang kebutuhan, rasa takut, dan keinginan.
c. Memungkinkan ekspresi emosi dan pelepasan impuls yang tidak
dapat diterima dalam bentuk yang secara sosial dapat diterima.
D. Tujuan1. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-
idenya. Permainan adalah media yang sangat efektif untuk
mengsekspresikan berbagai perasaan yang tidak menyenangkan.
2. Mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan
masalah. Permainan akan menstimulasi daya pikir, imajinasi, dan
fantasinya untuk mencipakan sesuatu seperti yang ada dalam
pikirannya.
E. Prinsip–prinsip BermainMenurut Soetjiningsih (1995) bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar aktifitas bermain bisa menjadi stimulus yang efektif:
1. Perlu ekstra energy
Bermain memerlukan energi yang cukup sehingga anak memerlukan
nutrisi yang memadai.Asupan atau intake yang kurang dapat
menurunkan gairah anak.Anak yang sehat memerlukan aktifitas
bermain yang bervariasi, baik bermain aktif maupun bermain
pasif.Pada anak yang sakit keinginan untuk bermain umumnya
menurun karena energi yang ada dugunakan untuk mengatasi
penyakitnya.
2. Waktu yang cukup
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain sehingga
stimulus yang diberikan dapat optimal. Selain itu, anak akan
mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengenal alat-alat
permainannya.
3. Alat permainan
Alat permainan yang digunakan harus disesuaikan dengan usia dan
tahap perkembangan anak. Orang tua hendaknya memperhatikan
hal ini sehingga alat permainan yang diberikan dapat berfungsi
dengan benar dan mempunyai unsur edukatif bagi anak.
4. Ruang untuk bermain
Aktifitas bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang tamu, di
halaman, bahkan di ruang tidur. Diperlukan suatu ruangan atau
tempat khusus untuk bermain bila memungkinkan, di mana ruangan
tersebut sekaligus juga dapat menjadi tempat untuk menyimpan
permainannya.
5. Pengetahuan cara bermain
Anak belajar bermain dari mencoba-coba sendiri, meniru teman-
temannya, atau diberitahu oleh orang tuanya. Cara yang terahkir
adalah yang terbaik karena anak lebih terarah dan berkembang
pengetahuannya dalam menggunakan alat permainan tersebut.
Orang tua yang tidak pernah mengetahui cara bermain dari alat
permainan yang diberikan, umumnya membuat hubungannya
dengan anak cenderung menjadi kurang hangat.
6. Teman bermain
Dalam bermain, anak memerlukan teman, bisa teman sebaya,
saudara, atau orang tuanya. Ada saat-saat tertentu di mana anak
bermain sendiri agar dapat menemukan kebutuhannya sendiri.
Bermain yang dilakukan bersama orang tuanya akan mengakrabkan
hubungan dan sekaligus memberikan kesempatan kepada orang tua
untuk mengetahui setiap kelainan yang dialami oleh anaknya. Teman
diperlukan untuk mengembangkan sosislisasi anak dan membantu
anak dalam memahami perbedaan.
F. Faktor yang Mempengaruhi Bermain1. Tahap perkembangan anak
Aktivitas bermain yang tepat harus sesuai dengan tahapan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua dan Perawat
harus mengetahui dan memberikan jenis permainan yang tepat
untuk setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Status kesehatan anak
Aktivitas bermain memerlukan energi maka Perawat harus
mengetahui kondisi anak pada saat sakit dan jeli memilihkan
permainan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan prinsip
bermain pada anak yang sedang dirawat di RS.
3. Jenis kelamin
4. Pada dasarnya dalam melakukan aktifitas bermain tidak
membedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan namun ada
pendapat yang diyakini bahwa permainan adalah salah satu alat
mengenal identitas dirinya. Hal ini dilatarbelakangi oleh alasan
adanya tuntutan perilaku yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan dan hal ini dipelajari melalui media permainan.
5. Lingkungan yang mendukung
Lingkungan yang cukup luas untuk bermain memungkinkan anak
mempunyai cukup ruang untuk bermain.
6. Alat dan jenis permainan yg cocok
Pilih alat bermain sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak.
Alat permainan harus aman bagi anak.
BAB III KONSEP KEGIATAN
A.TOPIK 1. Sub Topik
Menggambar dan Mewarnai
Coretan merupakan tahapan menggambar dan juga sarana
untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak. Ini
merupakan satu kemampuan untuk mendukung kecerdasan visual-
spasial. Coretan merupakan manifestasi imajinasi anak. Selain itu
lewat menggambar dan mewarnai mereka bias menuangkan
beragam imajinasi yang ada dikepala. Selain itu gambar-gambar
yang mereka hasilkan juga dapat menunjukkan tingkat kreativitas
dan suasana hati masing-masing anak.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anissa Kartikasari tahun
2013 mentatakan bahwa menggambar dan mewarnai dapat
meningkatkan kemampuan motoric halus pada anak.
Adapun tujuan dari menggambar dan mewarnai menurut
Sujino 2008 Yaitu meningkatkan kemampuan motoric halus, motoric
halus yang akan dilatih dari kegiatan menggambar dan mewarnai ini
adalah :
a. Melatih menggerakkan pergelangan tangan dengan kegiatan
menggambar dan mewarnai
b. Agar anak belajar ketetapan koordinasi mata dan tangan serta
menggerakkan pergelangan tangan agar lentur
c. Anak belajar berimajinasi dan berkreasi
2. Sasaran
Anak usia 4 tahun sapai 5 tahun
3. Tempat
TK Balon
4. Waktu : 30 menit
5. Tujuan
Umum :
Setelah dilakukan tindakan program berm ain menggambar dan
mewarnai pada anak diharapkan anak dapat mengebangkan
imajinasi dan kreatifitas, imajinasi serta meningkatkan rasa percaya
diri melalui pengalaman bermain
B. PERENCANAAN1. Karakteristik bermain
a. Melatih imajinasi anak dalam mengambar
b. Melatih anak dalam berkreatifitas
2. Sasaran
Kriteria Klien
a. Anak yang berumur usia pra sekolah ( 4-5tahun )
b. Anak kooperatif
c. Anak dengan komunikasi verbal baik
d. Anak yang tidak ada kontra indikasi untuk bermain3. Metode : Demonstrasi
4. Alat-alat yang digunakan
a. Kertas gambar
b. Pensil warna/ krayon/spidol warna
c. Meja dan kursi
5. Setting ruangan
anak anak anak anak anak anak
fasilitator fasilitator fasilitator
anak anak anak anak anak anak
fasilitator fasilitator fasilitator
Leader observer
6. Uraian Tugas Kelompok
a. Leader
1) Bertugas untuk menjelaskan aturan permainan
2) Memulai dan memimpin permainan
3) Mengatur jalannya permainan
b. Fasilitator
1) Bertugas mendampingi anak selama permainan
2) Membantu anak apabila mengalami kesulitan saat bermain
3) Membantu leader dalam penyediaan fasilitas permainan
c. Obsever
1) Bertugas untuk mengamati jalannya dan respon anak
selama permainan berlangsung.
2) Melakukan evaluasi proses dan hasil permainan
7. Perilaku Anak yang diharapkan
a) Anak dapat mengatur strategi dan kecermatan.
b) Anak dapat mengembangkan imajinasi dan mengingat
peraturan permainan
c) Anak dapat berlatih bersosialisasi dengan teman-temannya
d) Anak dapat berlatih bersikap sportif
e) Anak dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan
f) Anak dapat belajar pramatematika yaitu saat menghitung
langkahpada permainan ular tangga dan menghitung titik-titik
yang terdapat pada dadu
8. Rencana Pelaksanaan
a) Persiapan (5 menit)
b) Eksplorasi perasaan perawat
c) Mengingat kembali konsep permainan
d) Persiapan anak, alat dan tempat oleh fasilitator
9. Pelaksanaan (15 menit)
a) Perkenalan anggota terapis dan salam oleh Leader
b) Kontrak waktu permainan oleh Leader
c) Penjelasan permainan oleh Leader
d) Fasilitator menyiapkan permainan
e) Permainan dimulai oleh Leader
f) Observer mengamati jalannya permainan
g) Fasilitator mendampingi anak dalam bermain
10.Evaluasi (5 menit)
a) Evaluasi proses dan jalannya permainan oleh observer
b) Memberikan reinforcement
c) Permainan diakhiri dan ditutup oleh Leader
11.Antisipasi Masalah
a) Bertengkar dengan anak yang lain
b) Lerai anak dari perselisihan. Libatkan fasilitator dalam melerai
perselisihan.
c) Menanyakan alasan mengapa bertengkar dan memberikan
pengertian pada anak bahwa bertengkar itu tidak baik.
1) Biarkan anak tenang dahulu, jangan memaksa anak untuk
melanjutkan permainan
2) Jika anak sudah tenang, bujuk anak untuk saling
memaafkan dan melanjutkan permainan
d) Menangis
Tanyakan pada anak alasan ia menangis, lakukan pendekatan
yang baik untuk menenangkan anak. Setelah anak tenang,
motivasi untuk melanjutkan permainan
e) Ingin BAK/BAB
Sebelum permainan dimulai, anak dipersilahkan untuk
BAK/BAB
Jika saat permainan berlangsung, anak ingin BAK/BAB maka
ditemani oleh fasilitator
f) Anak tiba-tiba tidak mau bermain
Tanyakan pada anak mengapa ia tidak mau bermain. Jika
memungkinkan, bujuk anak untuk bermain lagi, jika anak
mengatakan capai atau lelah, anjurkan anak untuk istirahat dan
bermain dapat dilakukan lain waktu
g) Bosan
Berikan permainan selingan, seperti ice breaking dan relaksasi
ringan, terapis membuat situasi yang menyenangkan dan
meningkatkan motivasi
h) Proses Evaluasi
1) Anak terlibat dan aktif dalam terapi bermain
2) Anak mengikuti terapi bermain sampai selesai
3) Anak mau berinteraksi dengan anak lain dan perawat
4) Anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan melalui
permainan yang telah dilakukan
i) Estimasi biaya
Alat Harga Buku gambar 5 Pensil warna/krayon
Rp. 20.000 Rp. 50.000
Konsumsi Aqua botol Roti
Rp. 20.000Rp. 24.000
Total Rp.120.000
BAB IIIPENUTUP
A. KesimpulanBermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi
anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada
anak mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik,
intelektual, sosial, kreatifitas, moral pada anak.
Selain itu kegiatan terapi berain memiliki dampak yang sangat
positif sehingga terapi berain ini dapat dijadikan sebagai kegiatan rutin
di sekolah, untuk meningkatkan stimulus pada anak.
B. SaranTerapi bermain dapat menjadi kegitan yang sangat baik dalam
mmenstimulus kemampuan anak, serta meningkatkan keperayan diri
juga kemampuan bersosialisasi.Mensosialisasikan terapi bermain pada
orang tua sehingga orang tua dapat menerapkan terapi di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, K., et al.2010. Contoh Proposal Terapi Bermain Pada Anak
Prasekolah.Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2012.
www.nursingbegin.com
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta
: EGC
Adriana, dian. 2011. Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada
Anak. Jakarta: Salemba Medika
LEMBAR OBSERVASI
No Nama anak
Kriteria Penilaian KetMemegang
Alat Mewarnai
Menggerakkan Pergelangan
Tanggal
Mewarnai Dengan Rapi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rubrik Penilaian Memegang Alat Mewarnai
No Deskritif Skor
1
Anak bisa memegang alat yang digunakan untuk mewarnai menggunakan dua jari telunjuk dan ibu jari dengan posisi berada di tengah-tengah dan cara memegang yang sudah terampil
4
2Anak bias memegang alat yang digunakan untuk mewarnai menggunakan dua jari telunjuk serta ibu jari dengan posisi memegang berada di tengah-tengah
3
3Anak bias memegang alat yang digunakan untuk mewarnai menggunakan dua jari telunjuk serta ibu jari dengan posisi memegang terlalu ke atas atau terlaluke bawah
2
4 Anak memegang alat yang digunakan untuk mewarnai dengan menggunakan ibu jari dan satu jari telunjuk saja 1
Rubrik Penilaian Menggerakkan Pergelangan Tangan
No Deskripsi Skor1 Anak menggerakkan pergelangan tanganya ke kanan
dank e kiri, ke atas dank e bawah serta menggerakkannya secara memutar untuk mewarnai gambar
2 Anak menggerakkan pergelangan tanganya ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan ke bawah untuk mewarnai
3 Anak menggerakkan pergelangan tangannya ke kanan dan ke kiri atau ke atas dank e bawah untuk mewarnai gambar
4 Anak menggerakkan pergelangan tangannya dengan cara mengetuk-ngetukan alat mewarnai pada obyek gambar yang diwarnai
Rubrik Penilaian Mewarnai Dengan Rapi
No Deskripsi Skor1 Anak bias mewarnai dengan tidak keluar garis dan penuh
serta rapi2 Anak bias mewarnai dengan tidak keluar garis dan penuh3 Anak bias mewarnai dengan tidak keluar garis atau
penuh4 Anak mewarnai gambar dengan keluar garis serta penuh