Download - Konsolidasi Print
10.1 PENDAHULUAN
10.1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum
- Menentukan koefisien konsolidasi (Cv) dari suatu jenis tanah.
- Menentukan koefisien pemampatan / compression index (Cc).
- Mencari tegangan pre-consolidation (Pc) untuk mengetahui kondisi tanah dalam
keadaan normally consolidated atau over consolidated dengan cara
membandingkannya dari harga effective overburden pressure.
10.1.2 Alat dan Bahan
- Consolidometer
- Ring of consolidometer
- Batu pourous
- Extruder
- Beban (0.3; 0.6; 0.9; 1.2; 2.4; 4.8; 9.6 N)
- Stopwatch
- Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr
- Can
- Jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm
- Oven
- Spatula
- Vaseline
- Kertas pori
- Kawat sebagai pemotong
10.1.3Dasar Teori
Konsolidasi adalah proses penyusutan volume secara perlahan-lahan pada tanah
jenuh sempurna dengan permeabilitas yang rendah akibat pengaliran sebagian air pori.
Proses konsolidasi berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang
disebabkan kenaikan tekanan total yang benar-benar hilang. Penurunan konsolidasi
adalah perpindahan vertikal permukaan tanah sehubungan dengan perubahan volume
pada suatu tingkat dalam proses konsolidasi. Perkembangan konsolidasi di lapangan
dapat diketahui dengan menggunakan alat piezometer yang dapat mencatat perubahan
air pori terhadap waktu.
1
10.2 PROSEDUR PRAKTIKUM
10.2.1Persiapan Praktikum
- Ring konsolidometer dibersihkan dan diolesi vaseline di seluruh permukaan bagian
dalam, kemudian dimensi dan massa ring diukur dengan jangka sorong dan timbangan.
- Sampel tanah dikeluarkan dengan menggunakan extruder dan dimasukkan ke dalam ring
dengan diratakan permukaannya.
- Diambil sisa tanah untuk ditentukan kadar airnya.
- Menyusun modul ke dalam sel konsolidometer dengan urutan dari bawah:
Batu pourous
Kertas pori
Sample tanah dalam ring
Kertas pori
Batu pourous
Silinder tembaga yang berfungsi menahan beban
Penahan dengan 3 mur
10.2.2Jalannya Praktikum
- Set dial menjadi nol sebelum beban ditambahkan, sedangkan lengan beban masih
ditahan baut penyeimbang.
- Diberikan pembebanan konstan sebesar 0.3 N dengan interval waktu 6”; 15”; 30”; 60”;
120”; 240”; 480”; 900”; 1800”; 3600”; dan 24 jam. Dan masing-masing pembacaan
pada dial dicatat.
- Percobaan diulangi untuk pembebanan 0.6; 1.2; 2.4; 4.8; dan 9.6 N dengan interval
waktu konstan 24 jam. Dan masing-masing pembacaan pada dial dicatat.
- Tanah dikeluarkan dari sel konsolidometer dan ring berikut sampel tanah kemudian
ditimbang dan dimasukkan dalam oven untuk ditentukan kadar airnya.
2
10.3 PENGOLAHAN DATA10.3.1 Data Pengamatan dan Perhitungan
Data Awal
PROJECT PRAKTIKUM MEKANIKA TANAHLOCATION LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DEPTH OF SAMPLE 2-2,5WATER LEVEL 1,5 - 2DATE OF TESTING 17 APRIL 2010TESTED BY KELOMPOK 20-22
RING DIAMETER 6,336 cmAREA 31,5 cm2HEIGHT 1,942 cmINITIAL HEIGHT OF SOIL 1,942 cmSPECIFIC GRAVITY OF SOIL 2,6
Water content determination Wt. of can + wet soil 135,27 grWt. of can + dry soil 93,20 grWt. of can 19,62 grWt. of water 42,07 grWt. of dry soil 73,58 grInitial water content (wi) 57,17 %
Wt. of ring + specimen at beginning of test 159,13 grWt. of ring 54,43Wt. of wet soil (W1) 104,7Computed dry weight of soil (W’s) 66,6 grOven dry wt. of soil (Ws) 66,9 grComputed height of solids (H0 = Ws/Gs.A) 0,8168 cmInitial height void (Hv = Hi – H0) 1,1252 cmInitial degree saturation (Si = (Wt-Ws)/Hi-H0)A) 1,066 cmInitial void ratio (e0 = Hv/H0) 1,377 cm
3
Data Pengamatan Tabel data loading (pemberian beban)
NoDate
17-04-2010
19-04-2010
20-04-2010
21-04-2010
22-04-2010
23-04-2010
Load (kg) 1 2 4 8 16 32
kg/cm2 0.3157 0.6315 1.263 2.5261 5.0522 10.10441 0 0 0.0364 0.0433 0.056 0.0825 0.13082 0.1 0.0145 0.0395 0.0473 0.063 0.0925 0.14123 0.25 0.0158 0.0398 0.0479 0.0645 0.0942 0.1444 0.5 0.0166 0.04 0.048 0.0658 0.096 0.14685 1 0.0174 0.0401 0.0489 0.0672 0.099 0.15036 2 0.018 0.0405 0.0495 0.069 0.1035 0.15547 4 0.0182 0.041 0.0505 0.0715 0.1069 0.16298 8 0.0189 0.0411 0.0513 0.074 0.112 0.17219 15 0.021 0.0413 0.052 0.0755 0.1165 0.183
10 30 0.0211 0.0419 0.0529 0.077 0.1209 0.193111 60 0.0212 0.042 0.0532 0.0782 0.1239 0.212 end 0.0364 0.0433 0.056 0.0825 0.1308 0.2112
Tabel data unloading (pengurangan beban)
Date 24-04-2010
26-04-2010
27-04-2010
28-04-2010
29-04-2010
30-04-2010
Load (kg)
1 2 4 8 16 32
kg/cm2 0.3157 0.6315 1.263 2.5261 5.0522 10.1044
end 134 145,5 161 179 196,5 211,2Catatan : Pengukuran telah diubah ke dalam centimeter
Data Akhir
Final water content determinationFinal wet Wt. + ring 165,51 grFinal dry Wt. + ring 129,98 grOven dry wt. of soil, Ws 66,9 grFinal water content, wf 54,16 %Final degree of sat. S 100%
Initial dial reading 14,5 Final dial reading 134Change in sample ht. 0,8168Final ht. of voids, Hvf -118,3748Final void ratio, ef = Hvf/H0 -144,952
4
10.3.2 Contoh Perhitungan
a. Menentukan harga T 90:
Menurut Taylor untuk mendapatkan harga T90 diperlukan grafik penurunan
terhadap fungsi akar waktu.
Langkah-langkah dalam menentukan harga T90 ialah:
- Buat garis penurunan vs akar waktu penurunan.
- Tarik garis singgung pada kurva di daerah penurunan awal dan cari titik potong
dengan sumbu akar waktu sebesar 1.15 kali absis titik potong pertama tadi untuk
dihubungkan dengan titik potong antara perpanjanagan garis singgung tadi dan
sumbu vertikal. Absis titik potong antara garis terakhir dengan kurva itulah yang
dinamakan dengan T90.
Beban 1 kg
waktuakar
waktu 1kg%strai
n
0 0.0 0 0
0.1 0.30.0145
39.83516
0.25 0.50.0158
43.40659
0.5 0.70.0166 45.6044
1 1.00.0174 47.8022
2 1.4 0.01849.4505
5
4 2.00.0182 50
8 2.80.0189
51.92308
15 3.9 0.02157.6923
1
30 5.50.0211
57.96703
60 7.70.0212
58.24176
1440 37.90.0364 100
Pada grafik penurunan vs akar waktu penurunan, sumbu x menunjukkan akar waktu (menit) dan sumbu y menunjukkan penurunan (cm) dengan T90 = 0.38. Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 1 kg dapat dilihat dibawah ini :
5
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
1KGt90
Beban 2 kg waktu akar waktu 2kg %strain
0 0.00.0364 0
0.1 0.30.0395 44.92754
0.25 0.50.0398 49.27536
0.5 0.7 0.04 52.17391
1 1.00.0401 53.62319
2 1.40.0405 59.42029
4 2.0 0.041 66.66667
8 2.80.0411 68.11594
15 3.90.0413 71.01449
30 5.50.0419 79.71014
60 7.7 0.042 81.15942
1440 37.90.0433 100
Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 2 kg, dengan T90 = 0.32, dapat dilihat dibawah ini :
6
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0
-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
2 KGT90
Beban 4 kg
waktuakar
waktu 4 KG %strain
0 0.00.0433 0
0.1 0.30.0473
31.49606
0.25 0.50.0479
36.22047
0.5 0.7 0.04837.0078
7
1 1.00.0489
44.09449
2 1.40.0495 48.8189
4 2.00.0505
56.69291
8 2.80.0513
62.99213
15 3.9 0.05268.5039
4
30 5.50.0529
75.59055
60 7.70.0532
77.95276
1440 37.9 0.056 100
Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 4 kg, dengan T90 = 0.4, dapat dilihat dibawah ini :
7
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0
-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
4 KgT 90
Beban 8 kg
waktu akar waktu 8kg%strai
n0 0.0 0.056 0
0.1 0.3 0.06326.41509
0.25 0.50.0645
32.07547
0.5 0.70.0658
36.98113
1 1.00.0672
42.26415
2 1.4 0.06949.056
6
4 2.00.0715
58.49057
8 2.8 0.07467.92453
15 3.90.0755
73.58491
30 5.5 0.07779.24528
60 7.70.0782
83.77358
1440 37.90.0825 100
Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 8 kg, dengan T90 = 0.47, dapat dilihat dibawah ini :
8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
8 kgT90
Beban 16 kg
9
waktu akar waktu16 kg
%strain
0 0,00,0825 0
0,1 0,30,0925 20,70393
0,25 0,50,0942 24,2236
0,5 0,7 0,096 27,950311 1,0 0,099 34,16149
2 1,40,1035 43,47826
4 2,00,1069 50,5176
8 2,8 0,112 61,0766
15 3,90,1165 70,39337
30 5,50,1209 79,50311
60 7,70,1239 85,71429
1440 37,90,1308 100
Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 16 kg, dengan T90 = 0.4, dapat dilihat dibawah ini :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
16kgT90
Beban 32 kg
waktu akar waktu32 kg
%strain
0 0,00,1308 0
0,1 0,30,1412 12,93532
0,25 0,5 0,144 16,41791
0,5 0,70,1468 19,9005
1 1,00,1503 24,25373
2 1,40,1554 30,59701
4 2,00,1629 39,92537
8 2,80,1721 51,36816
15 3,9 0,183 64,92537
10
30 5,50,1931 77,48756
60 7,7 0,2 86,06965
1440 37,90,2112 100
Grafik penurunan vs akar waktu penurunan untuk beban 32 kg, dengan T90 = 0.34, dapat dilihat dibawah ini :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
32KGT90
- Menentukan koefisien konsolidasi:
Rumus yang digunakan adalah:
Cv=0 . 848H2
T 90
Di mana:
Cv = koefisien konsolidasi
H = half average load height =
12 (H− ΔH
2 )Contoh perhitungan Cv pada loading dengan beban 1 kg adalah seperti dibawah ini:
Cv=0 . 848H 2
T90
.
¿0 .848(0 .971 )2
0 .38¿2 ,104
load increas
e
Def. dial reading at end
of loadΔH Δe e1 Hb 1/2 Hb T90 Cv
0.3157 0.0364 0 0 1.377 1.942 0.971 0.38 2.104024
11
0.6315 0.0433 0.0069 0.003553 1.373447 1.93855 0.969275 0.32 2.4896591.263 0.056 0.0127 0.00654 1.366907 1.9322 0.9661 0.4 1.9787
2.5261 0.0825 0.0265 0.013646 1.353262 1.91895 0.959475 0.47 1.6609845.0522 0.1308 0.0483 0.024871 1.32839 1.8948 0.9474 0.4 1.902842
10.1044 0.2112 0.0804 0.041401 1.28699 1.8546 0.9273 0.34 2.144655
Dengan demikian dari data pengamatan yang didapat, maka akan didapat grafik
penurunan vs akar waktu penurunan seperti dibawah :
0 2 4 6 8 10 120
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Grafik Pressure vs Cv
Pressure
Cv
b. Menentukan tegangan pre-consolidation (Pc):
Harga Pc ditentukan melalui grafik penurunan terhadap tegangan dengan langkah
sebagai berikut:
- Sketsa grafik angka pori vs tegangan.
- Secara visual judgment ditentukan titik (p) yang memiliki kelengkungan
(curvature) maksimum ataupun titik yang mempunyai radius minimum.
- Dibuat garis singgung dan garis horizontal melalui titik (p).
- Dibuat garis tengah antara kedua garis pada point di atas.
- Ditarik garis singgung yang menyinggung kelengkungan bagian bawah hingga
memotong garis tengah pada point di atas.
- Absis titik potong tersebut adalah harga Pc yang dicari.
Grafik nilai Pc akan menjadi seperti dibawah ini :
Grafik angka pori vs tegangan
12
0 2 4 6 8 10 12
1.22
1.24
1.26
1.28
1.3
1.32
1.34
1.36
1.38
1.4
1.42
Series2Pc
Dari grafik angka pori vs tegangan diatas, diperoleh nilai Pc = 4,92 kg/cm2.
Dengan H diasumsikan 1,75 cm, maka diperoleh:
P0=H×γ water×12
¿1 ,75×10×0,5¿8 ,75 kg /cm2
OCR=PcP0
¿4 .928 .75
¿0 .56
c. Menentukan harga compression index (Cc):
Rumus yang digunakan adalah:
Cc=(e1−e2 )
( log p2−log p1 )
Cc=(1,32839−1,28699)
¿¿
Di mana:
Cc = compression index
13
el ,e2 = angka pori (diambil pada massa beban 16 kg dan 32 kg)
p1 ,p2 = tekanan (kg/cm2)
Dari grafik hubungan e dan p pada bagian linear bawah ditentukan satu log cycle dan
kemudian ditentukan harga harga e1 dan e2. Harga Cc didapatkan dari selisih harga e
tersebut.
14
10.4 ANALISA
10.4.1 Analisa Praktikum
Praktikum ini dimulai dengan dipersiapkan tanah undisturb sebagai sampel tanah
yang akan diuji coba. Sampel tanah dikeluarkan dari extruder kemudian
dimasukkan ke dalam ring konsolidometer. Namun, sebelumnya diukur
dimensi,diameter, ketinggian dan berat, ring serta diolesi permukaan dalam ring
dengan vaselin. Pengolesan ring dengan vaselin bertujuan agar tanah mudah
dimasukkan ke dalam ring. Setelah itu, tanah dimasukkan ke dalam ring lalu
diratakan dengan spatula. Sisa tanah dari perataan tanah tadi dimasukkan ke
dalam can yang sebelumnya telah ditimbang dan diketahui beratnya, lalu
dimasukkan ke dalam oven. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mencari kadar air
dari sampel tanah undisturb tersebut. Sampel tanah yang telah dimasukkan ke
dalam ring konsolidometer dimasukkan ke dalam sel konsolidasi dengan urutan
(dari bawah) sebagai berikut:
Batu pourous
Kertas pori
Sampel tanah dalam ring
Kertas pori
Batu pourous
Silinder tembaga yang berfungsi meratakan beban
Penahan dengan 3 mur
Kemudian dipasang dial diatasnya, diberi air disekeliling sel konsolidasi, dan
diberi beban sebesar 1kg pada penggantung beban. Dial tersebut kemudian dibaca
untuk 0 detik, 6 detik, 15 detik, 30 detik, 1 menit, 2 menit, 4 menit, 8 menit, 15
menit, 30 menit, 60 menit dan 24 jam. Hal tersebut dilakukan selama 5 hari untuk
beban 2 kg, 4kg, 8kg, 16kg, dan 32kg. Setelah dilakukan pembebanan (loading)
selama 5 hari, dilakukan pelepasan beban (unloading) selama 5 hari juga.
Sebelum beban dilepas, dial dibaca terlebih dahulu sebagai data unloadingnya.
Beban yang dilepas sesuai dengan beban yang dipasang pada awalnya. Pada hari
terakhir unloading, setelah dilakukan pembacaan dial unloading, tanah dilepas
15
dari sel konsolidasi, lalu diletakkan ke dalam can, yang telah diketahui beratnya,
kemudian ditimbang untuk mengetahui berat basah tanah beserta ring dan can.
Kemudian dimasukkan ke dalam oven. Hari selanjutnya tanah dikeluarkan dari
oven lalu ditimbang kembali untuk mendapatkan berat kering tanah beserta ring
dan cannya.
10.4.2 Analisa hasil
Dari pengolahan data praktikum konsolidasi diperoleh nilai t90, Pc, Cv. Pertama kali
dicari nilai %strain dari setiap pembacaan dial setiap pembebanan. Kemudian dicari
nilai t90 dengan memplot grafik akar waktu sebagai sumbu x dan %strain setiap
pembebanan sebagai sumbu y. T90 diperoleh dari garis singgung terakhir kurva
%strain yang telah dikalikan 1,15 kali dari garis singgung kurva awalnya yang
memotong kurva %strain. Kemudian, setelah didapatkan Nilai t90 untuk
pembebanan 1 kg, 2 kg, 4 kg, 8 kg, 16 kg, dan 32 kg, masing-masing adalah 0,38;
0,32; 0,4; 0,47; 0,4; 0,34. Setelah didapatkan nilai t90 untuk masing masing
pembebanan, dicari nilai koefisien konsolidasi (Cv) dengan rumus Cv=0,848 H 2
t 90
dengan H adalah 12 (H ring−
∆ H2 ). Nilai Cv untuk setiap pembebanan 1 kg, 2 kg, 4
kg, 8 kg, 16 kg, dan 32 kg, masing-masing adalah :
Load Increase
t90 (menit)
Cv (cm2/menit)
0,3157 0,38 2,1040240,6315 0,32 2,4896591,263 0,4 1,9787
2,5261 0,47 1,6609845,0522 0,4 1,902842
10,1044 0,34 2,144655
Setelah didapatkan nilai Cv kemudian diplot grafik dengan tegangan sebagai sumbu
x nya dan nilai Cv sebagai sumbu y nya. Lalu dicari nilai tegangan pra tegangan
konsolidasi (Pc) dengan memplot grafik Pc dengan tegangan sebagai sumbu x dan
air void (e) sebagai sumbu y. Setelah itu didapatkan nilai Pc sebesar 4,92. Setelah
16
didapatkan nilai Pc, kemudian dicari nilai Cc (indeks kompresi) dengan rumus
Cc=(e1−e2 )
( log p2−log p1 )
. Kemudian didapatkan nilai Cc sebesar 0,137496.
Dalam menentukan nilai OCR (Over Consolidation Ratio) dibutuhkan nilai Pc dan
Po. Dengan mencari perbandingan nilai Pc dan Po dapat diketahui kondisi
konsolidasi sampel tanah pada kondisi normally consolidated atau over
consolidated. Perbandingan nilai tersebut disebut Rasio Konsolidasi Berlebihan
(Over Consolidation Ratio,OCR). Nilai Pc didapatkan dari analisa grafik. Besarnya
nilai tegangan awal (Po) juga dapat dicari dengan menggunakan rumus:
P0=H×γ water×12
¿1 ,75×10×0,5¿8 ,75 kg /cm2
Nilai OCR yang diperoleh sesuai dengan rumus adalah 3,616 sesuai dengan
perhitungan sebagai berikut :
OCR=PcP0
¿4 .928 . 75
¿0 . 56
Tanah dengan OCR =1 dikatakan terkonsolidasi normal, sedangkan untuk tanah
dengan OCR > 1 dikatakan terkonsolidasi berlebihan pada sampel dalam
percobaan.
10.4.3 Analisa Grafik
Grafik pada percobaan konsolidasi ini adalah untuk mengetahui nilai Pc, Cc
laboratorium, Cc lapangan, Cr, dan Cs. Pc adalah nilai dari tegangan untuk
mengetahui apakah tanah berada dalam keadaan normally consolidated atau over
17
consolidated dengan cara membandingkannya dengan harga Effective Overburden
Pressure. Cv adalah koefisien konsolidasi dari suatu jenis tanah, Cc adalah
koefisien pemampatan. Pertama-tama adalah plot gambar dari data dengan load
sebagai sumbu x dan void ratio sebagai sumbu y, setelah itu mencari titik di mana
jari-jari pada kurva adalah yang terkecil untuk membuat garis singgung kurvanya,
kemudian dari titik tersebut tarik garis horizontal sehingga terbentuk sudut ,
sudut tersebut dibagi dua sehingga diperoleh = 0.5.
Berikutnya dari ujung kanan kurva, tarik garis lurus yang mengikuti bagian dari
ujung kurvanya sehingga didapat perpotongan dengan garis tengah, hasil
perpotongan ditarik ke atas sehingga didapat Pc, yaitu sebesar 4,92.
Garis Cc laboratorium diperpanjang ke bawah hingga nilai e-nya = 0.42 eo, lalu
titik tersebut dinamakan titik kedua. Tarik garis dari titik a ke titik b (lihat grafik)
yang kemudian garis itu dinamakan Cs, garis ab ditarik ke atas (sejajar)hingga
menyentuh titik 1 dan memotong garis Pc di titik 3, hubungkan titik 2 dan titik 3
yang merupakan Cc lapangan. Dari ujung kiri kurva tarik garis lurus yang
mengikuti bagian linear ujung kurva sehingga didapat garis Cd.
Idealnya Cr dan Cs sejajar karena perubahan angka pori pada saat penambahan
dan penurunan beban adalah sama. Pada saat diberi tambahan beban angka pori
itu menurun ,demikian sebaliknya pada saat penurunan beban angka porinya naik.
Hal itu yang menyebabkan Garis Cr dan garis Cs itu sejajar.
Maksud dari grafik Cv adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara
koefisien konsolidasi dengan beban tekanan. Pada saat awal pembebanan nilai Cv
naik karena tanah diberikan tekanan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan
proses konsolidasi pada saat awal pembebanan berlangsung secara cepat ( grafik
angka Cv naik ). Setelah selang beberapa waktu kemudian pembebanan mulai
stabil jadi nilai Cv-nya semakin menurun.
18
10.4.4 Analisa kesalahan
Dalam percobaan ini, seringkali praktikan melakukan kelalaian, sehingga
mengakibatkan kesalahan pada hasil yang didapatkan. Kesalahan tersebut berupa:
1. Kesalahan pembacaan dial (paralaks)
Dalam pembacaan dial, seringkali hasil pembacaan dialnya kurang tepat, hal ini
disebabbkan sulitnya membaca skala yang tertera pada dial dengan tepat. Sehingga
praktikan sering melakukan pembulatan dalam membaca dialnya.
2. Kesalahan akibat pembulatan
Dalam pengolahan data, hasil yang didapatkan seringkali dalam bentuk desimal
dengan banyak angka dibelakang koma. Praktikan seringkali melakukan pembulatan
hingga 2 angka dibelakang koma untuk mendapatkan hasil yang lebih sederhana.
Namun, hal ini menyebabkan kurang tepatnya hasil yang diperoleh dari pengolahan
data.
3. Getaran yang terjadi di sekitar lokasi praktikum terkadang menyebabkan jarum
penunjuk dial bergerak tiba-tiba sehingga data yang didapat kurang akurat
4. Waktu yang tidak pas atau tepat (sesuai jam/menit yang ditentukan) pada saat
praktikan menambah beban atau mengurangi beban
10.5 KESIMPULAN
- Tujuan dari praktikum konsolidasi adalah untuk menentukan koefisien konsolidasi (Cv)
dari suatu jenis tanah, menentukan koefisien pemampatan/compression index (Cc), dan
mencari tegangan pre-consolidation (Pc) untuk mengetahui kondisi tanah dalam keadaan
normally consolidated atau over consolidated dengan cara membandingkannya dari harga
effective overburden pressure.
- Nilai tegangan Pre-Consolidated :
PC = 4,92 kg/cm2
PO = 8,75 kg/cm2
Over Consolidated Ratio (OCR) = 0,56
19
Nilai OCR < 1 sehingga kondisi tanah yang diuji berada dalam keadaan .
- Nilai Compression Index (CC) didapatkan dari rumus CC=e2−e1
( log p1−log p2) :
Nilai CC Laboratorium = 0,137496
- Nilai t90 didapat dari hasil pemplotan grafik akar waktu vs penurunan (Metode Akar
Waktu) :
Load Increase
t90 (menit)
0,3157 0,380,6315 0,321,263 0,4
2,5261 0,475,0522 0,4
10,1044 0,34
- Nilai Koefisien Konsolidasi (CV) didapatkan dari rumus Cv=0,848 H 2
t 90 yaitu :
Load Increase
t90 (menit)
Cv (cm2/menit)
0,3157 0,38 2,1040240,6315 0,32 2,4896591,263 0,4 1,9787
2,5261 0,47 1,6609845,0522 0,4 1,902842
10,1044 0,34 2,144655
20
10.6 REFERENSI
Bardet, Jean-Pierre. 1997. Experimental Soil Mechanics. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Tim Penyusun. Pedoman Praktikum Mekanika Tanah.
Lambe T.W “Soil Testing For Engineers”.John Willey and Sons. New York 1951
Punmia,B.C.”Soil Mechanical and Foundation”.Standard Book House.Delhie.1981
10.7 Lampiran
Gambar 1. Alat konsolidasi Gambar 2. Dial
Data Pengamatan :
21
22