Download - Konstanta Dielektrik Bahan
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
1/19
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN IIB
Aditya Satriady (140310110047)
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
Selasa, 18 Maret 2014
ABSTRAK
Suatu material nonkonduktor, seperti kaca, kertas, atau kayu, disebut
dielektrik. Secara teori, bahan dielektrik adalah sejenis isolator. Dielektrik dapat
memperlemah medan listrik antara keping suatu kapasitor karena dengan hadirnya
medan listrik, molekul-molekul dalam dielektrik akan menghasilkan medan listrik
tambahan yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu. Di dalam kapasitor terdiri
dari 2 buah terminal atau sering disebut lempeng konduktor dan bahan dielektrik
yang disisipkan di antara kedua lempeng konduktor. Kapasitor sederhana dapat
dengan mudah dibuat dengan menggunakan 2 buah lempengan aluminium dan
bahan dielektrik.
Pada percobaan ini kita akan mencari nilai kapasitansi pelat, konstanta
dielektrik udara, dan konstanta dielektrik bahan. Masing-masing nilai ini akan
mendapatkan variasi dari jarak antar kedua pelat dan tegangan masukan yang
diberikan dimana hasil keluaran pada percobaan adalah tegangan keluaran.
Tegangan keluaran ini akan digunakan untuk mencari muatan yang selanjutnya
digunakan untuk mencari nilai kapasitansi pelat, konstanta dielektrik udara, dan
konstanta dielektrik bahan
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
2/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangKetika pelat kapasitor diberikan muatan maka akan muncul nilai
kapasitansi dari kapasitor tersebut dan nilai konstanta dielektrik udara. Nilai
ini dapat bervariasi bergantung pada jarak antar pelat, besar muatan dan
tegangan yang diberikan. Sedangkan jika pelat kapasitor diisi dengansebuah bahan dielektrik lalu diberi muatan, maka akan terjadi polarisasi
dielektrik yang dilambangkan dengan suatu konstanta. Masing-masing
bahan memiliki nilai konstantanya masing-masing.
1.2. Rumusan Masalah1. Pengaruh jarak antar pelat (d) terhadap nilai kapasitansi pelat kapasitor
dan konstanta dielektrik udara.
2. Pengaruh besar nilai tegangan (V) dan muatan (Q) terhadap nilai
kapasitansi pelat kapasitor dan konstanta dielektrik udara.
3. Pengaruh berbagai bahan terhadap nilai kapasitansi pelat kapasitor
4. Mencari nilai konstanta dielektrik berbagai bahan.
1.3. Tujuan
Menentukan konstanta dielektrik dan konduktivitas berbagai bahan
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
3/19
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Dielektrik
Suatu material nonkonduktor, seperti kaca, kertas, atau kayu, disebut dielektrik.
Ketika ruang di antara dua konduktor pada suatu kapasitor diisi dengan dielektrik,
kapasitansi naik sebanding dengan faktor k yang merupakan karakteristik
dielektrik dan disebut konstanta dielektrik.[1]
Secara teori, bahan dielektrik adalah sejenis isolator. Banyak bahan yangdapat digunakan sebagai bahan dielektrik sebuah kapasitor antara lain : keramik,
mika, kaca, kertas, udara, serat selulosa, porselein, mylar, teflon dan bahan kimia
cair. Dielektrik dapat memperlemah medan listrik antara keping suatu kapasitor
karena dengan hadirnya medan listrik, molekul-molekul dalam dielektrik akan
menghasilkan medan listrik tambahan yang arahnya berlawanan dengan medan
listrik luar.
Jika molekul-molekul dalam dielektrik bersifat polar, dielektrik tersebut
memiliki momen dipol permanen. Momen dipol secara normal tersebar secara
acak. Dalam pengaruh medan listrik di antara keping-keping kapasitor, momen
dipol menerima suatu gaya torka yang memaksa momen dipol tersebut
menyearahkan diri dengan arah medan listrik. Jika molekul dielektrik bersifat
nonpolar, maka dalam pengaruh suatu medan listrik luar, molekul dielektrik akan
menginduksi momen-momen dipol yang searah dengan arah medan. Kejadian ini
dikatakan terpolarisasi oleh medan, tidak peduli apakah polarisasi tersebut
disebabkan oleh penyearahan momen-momen dipol permanen dari suatu molekul
polar atau akibat terjadinya momen dipol induksi dalam molekul nonpolar.
Dielektrik dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas sebuah kapasitor.
2.2. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan
muatan listrik dalam jangka waktu tertentu. Seperti sebuah baterai, kapasitor juga
digunakan untuk menyimpan energi listrik hanya saja proses penyimpanan energi
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
4/19
listrik pada kapasitor berbeda dengan proses penyimpanan energi listrik pada
baterai.
Di dalam kapasitor juga terdapat 2 buah terminal sama seperti baterai. Di
dalam baterai terjadi reaksi kimia yang akan menyebabkan salah satu terminal
menghasilkan elektron dan terminal yang lainnya menyerap elektron, sehingga
terjadilah aliran muatan listrik Sebuah kapasitor jauh lebih sederhana
dibandingkan dengan baterai, kapasitor tidak menghasilkan elektron, tetapi
kapasitor menyimpan muatan listrik. Di dalam kapasitor terdiri dari 2 buah
terminal atau sering disebut lempeng konduktor dan bahan dielektrik yang
disisipkan di antara kedua lempeng konduktor. Kapasitor sederhana dapat dengan
mudah dibuat dengan menggunakan 2 buah lempengan aluminium dan selembar
kertas.
Sebuah kapasitor dalam kondisi tidak diisi muatan listrik, maka pada
kedua lempeng konduktornya tidak akan ada muatan listrik. Selama proses
pengisian kapasitor, sebuah muatan listrik dipindahkan dari satu konduktor ke
konduktor lainnya dan memberikan muatan positif pada salah satu lempeng
konduktor dan muatan negatif pada lempeng konduktor lainnya. Contoh
sederhana sebuah kapasitor dapat dibuat dari 2 lempengan konduktor dengan luas
permukaan yang sama (A), yang dipasangkan paralel satu dengan lainnya dan
terpisah pada jarak d seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Ilustrasi sebuah kapasitor sederhana[3]
Melalui percobaan banyaknya muatan (Q) yang disimpan dalam sebuah kapasitor
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
5/19
besarnya linier dan proporsioal terhadap beda tegangan pada kedua lempeng
konduktor kapasitor atau secara matematis dapat ditulis :
..... (1)
Sedangkan kapasitansi (C) sebuah kapasitor didefinisikan sebagai perbandingan
dari besarnya nilai di kedua konduktor dengan besarnya perbedaan potensial
antara konduktor[2]:
..... (2)
Dimana
Q : muatan listrik (satuan Coulomb ( C ) )C : kapasitas kapasitor (satuan Farrad (F))
V : beda tegangan listrik pada kedua lempeng konduktor (satuan Volt (V))
2.3. Menghitung Kapasitas KapasitorBila ada 2 buah pelat konduktor dengan luas permukaan yang sama yaitu A yang
dipisahkan pada jarak d, kemudian lempeng konduktor bagian atas diberi muatan
+Q dan lempeng konduktor bagian bawah diberi muatan Q, maka medan muatan
pada 2 buah lempeng konduktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2. Medan listrik pada kapasitor pelat[4]
Untuk menghitung kapasitas kapasitor (C), pertama-tama kita harus mengetahui
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
6/19
medan listrik antara kedua lempeng konduktor. Sebenarnya sebuah kapasitor
memiliki ukuran lempeng konduktor yang terbatas panjangnya. Maka garis medan
listrik pada ujung pelat tidaklah berupa garis lurus, tetapi berbentuk kurva
lengkung yang disebut efek tepi. Medan listrik pada ujung lempeng konduktor ini
tidak seragam, namun untuk memudahkan menghitung kapasitas kapasitor, kita
akan mengabaikan efek ujung ini. Dengan asumsi lempeng konduktor tidak
terbatas panjangnya dan sistem mempunyai bentuk yang simetri, maka kita dapat
menghitung medan listrik di sembarang tempat dengan menggunakan persamaan
hukum Gauss didapat
..... (3)
Bila maka dapat ditulis:
..... (4)
Dimana A: luas penampang Gaussian dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 3. Medan listrik pada dua lempeng konduktor[5]
Beda potensial listrik antara 2 lempeng konduktor adalah:
..... (5)
|| ..... (6)
Dimana
..... (7)
Sehingga didapat||
..... (8)
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
7/19
Dari persamaan awal.
..... (9)
Maka didapat
..... (10)
Dimana:
0: permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-12 F/m)
d : jarak pisah antara 2 lempeng konduktor (m)
A : luas permukaan lempeng konduktor yang berhadapan (m2)
Q : besar muatan listrik ( C )
V : beda potensial tegangan listrik antara 2 lempeng konduktor (V)
Untuk kapasitor sederhana yang terdiri 2 lempeng konduktor sejajar, kapasitas
kapasitor sangat ditentukan oleh dimensi kapasitor.
Gambar 4. Diagram rangkaian pengukuran konstanta dielektrik[6]
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
8/19
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat & Bahan beserta fungsinya
1. Capasitor pelat, d 260 mm
Sebagai medium yang akan dicari nilai kapasitansinya serta alat untuk
mengukur konstanta dielektrik udara dan berbagai bahan
2. Bahan plastic, kaca, dll
Sebagai bahan yang akan dicari nilai konstanta dielektriknya3. Resistor, 10 M Ohm
Sebagai hambatan pada rangkaian pengukuran konstanta dielektrik
4. Amplifier
Sebagai penguat pada rangkaian pengukuran konstanta dielektrik
5. Power supply, 0-10 kV
Sebagai sumber tegangan.
6. Kapasitor, PEK 0.22 mmF
Sebagai penampung arus pada rangkaian pengukuran konstanta dielektrik.
7. Voltmeter, 0.3-300 V DC
Sebagai alat pengukur tegangan.
8. Alat-alat pendukung lainnya
3.2. Prosedur Percobaan
3.2.1. Pengukuran Kapasitansi dan Konstanta Dielektrik Udara
A. Tegangan Tetap
1. Kapasitor C = 218 nF dipasang pada rangkaian Gambar 3 dan tegangan
diatur agar diperoleh nilai Uctetap sekitar 1,5 kV
2 Jarak antar pelat diatur, d sekecil mungkin (1 mm) dan tegangan V dan
muatan listrik Q diukur pada pelat kapasitor
3. Jarak antar pelat diubah-ubah dan pengukuran dilakukan seperti pada (2),
dilakukan untuk variasi jarak yang cukup lebar dari 1 mm sampai sekitar 2
cm
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
9/19
4. Kapasitansi pelat dan konstanta dielektrik udara dihitung.
B. Jarak Pelat Tetap
1. Kapasitor C = 218 nF dipasang pada rangkaian Gambar 3 dan jarak antar
pelat diatur d = 2 mm
2. Ucdiberikan sekitar 0,5 kV, tegangan V dan muatan listrik Q diukur pada
pelat kapasitor
3. Nilai Uc diubah-ubah dan pengukuran dilakukan seperti pada (2), dilakukan
dengan variasi nilai Ucsampai sekitar 4 kV
4. Kapasitansi pelat dan konstanta dielektrik udara dihitung
3.2.2. Pengukuran Konstanta Dielektrik Berbagai Bahan
1. Dilakukan pengukuran dengan menggunakan Uc sekitar 500 V dan d
sekitar 2 mm seperti pada 5.2 A dan 5.2 B untuk bahan gelas
2. Dilakukan pengukuran dengan menggunakan Ucsekitar 1 kV dan d sekitar
1 mm seperti pada 5.2 A dan 5.2 B untuk bahan plastik
3. Satu jenis bahan selain plastik dan bahan dicari (fiusahakan sesuai dengan
KBK masing-masing) dan dilakukan pengukuran seperti (1) dan (2).
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
10/19
BAB IV
PEMBAHASAN4.1. Data Percobaan
4.1.1. Pengukuran Kapasitansi dan Konstanta Dielektrik Udara
A. Tegangan Tetap (Uc = 500 V)
d (m) Tegangan (V)
0.005 0.04
0.01 0.039
0.015 0.038
0.02 0.0380.025 0.0375
B. Jarak Pelat Tetap (d = 0.005 m)
Uc (V) Tegangan (V)
500 0.042
1000 0.043
1500 0.036
2000 0.029
2500 0.026
4.1.2. Pengukuran Konstanta Dielektrik Berbagai Bahan
A. Bahan Plastik (d = 0.01 m)
Uc (V) Tegangan (V)
500 0.035
1000 0.032
1500 0.028
2000 0.023
2500 0.019
B. Bahan Gelas (d = 0.005 m)
Uc (V) Tegangan (V)
500 0.042
1000 0.035
1500 0.025
2000 0.02
2500 0.018
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
11/19
C. Bahan Buku (Modul Praktikum dengan d = 0.008 m)
Uc (V) Tegangan (V)500 0.04
1000 0.035
1500 0.03
2000 0.025
3500 0.02
4.2. Pengolahan Data Percobaan
4.2.1. Menghitung Kapasitansi Pelat dan Konstanta Dielektrik Udara
Sebelum menghitung kapasitansi pelat dan konstanta dielektrik udara,
terlebih dahulu menghitung nilai muatan.
Dengan rumus
Q = C . V
dimana: Q = Muatan (Coulomb)
C = Nilai Kapasitansi Kapasitor (22x10-4F)
V = Tegangan (Volt)
Q = 22x10-4F . 0.04 V = 0.000088 Coulomb
Dengan perhitungan yang sama akan didapatkan:
A. Tegangan Tetap (Uc = 500 V)
d (m) Tegangan (V) Muatan (C)
0.005 0.04 0.000088
0.01 0.039 0.00008580.015 0.038 0.0000836
0.02 0.038 0.0000836
0.025 0.0375 0.0000825
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
12/19
B. Jarak Pelat Tetap (d = 0.005 m)
Uc (V) Tegangan (V) Muatan (C)
500 0.042 0.0000924
1000 0.043 0.0000946
1500 0.036 0.0000792
2000 0.029 0.0000638
2500 0.026 0.0000572
Setelah diketahui nilai muatan maka dapat dicari nilai Konstanta Dielektrik
Udara.
Dengan rumus:
0.000082
0.000084
0.000086
0.000088
0.00009
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
Muatan(C)
Jarak Pelat (m)
Grafik perbandingan Muatan terhadap Jarak Pelat
0
0.00002
0.00004
0.00006
0.00008
0.0001
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Muatan(C)
Tegangan Awal (Uc)
Grafik perbandingan Muatan terhadap Tegangan Awal
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
13/19
dimana: 0= konstanta dielektrik udara
d = jarak antar pelat (m)
A = luas penampang pelat kapasitor (0.26 m)
Q = muatan (coulomb)
Uc = tegangan awal
F/m
Dengan perhitungan yang sama akan didapatkan:A. Tegangan Tetap (Uc = 500 V)
d (m) Tegangan (V) Muatan (C) Konstanta Dielektrik (F/m)
0.005 0.04 0.000088 3.384 x 10-9
0.01 0.039 0.0000858 6.6 x 10-9
0.015 0.038 0.0000836 9.646 x 10-9
0.02 0.038 0.0000836 1.286 x 10-8
0.025 0.0375 0.0000825 1.586 x 10-8
B. Jarak Pelat Tetap (d = 0.005 m)
Uc (V) Tegangan (V) Muatan (C) Konstanta Dielektrik (F/m)
500 0.042 0.0000924 1.066 x 10-8
1000 0.043 0.0000946 5.457 x 10-9
1500 0.036 0.0000792 3.046 x 10-9
2000 0.029 0.0000638 1.841 x 10-9
2500 0.026 0.0000572 1.32 x 10-9
Setelah itu dapat dicari kapasitansi pelat
Dengan rumus:
dimana C = Kapasitansi
0: permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-12F/m)
d : jarak pisah antara 2 lempeng konduktor (m)
A : luas permukaan lempeng konduktor yang berhadapan
(m
2
)
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
14/19
Dengan perhitungan yang sama akan didapatkan:
A. Tegangan Tetap (Uc = 500 V)
d (m) Konstanta Dielektrik Kapasitansi
0.005 3.384 x 10-9 1.76 x 10-7
0.01 6.6 x 10-9 1.716 x 10-7
0.015 9.646 x 10-9 1.672 x 10-7
0.02 1.286 x 10-8
1.672 x 10-7
0.025 1.586 x 10-8
1.65 x 10-7
B. Jarak Pelat Tetap (d = 0.005 m)
Uc (V) Konstanta Dielektrik Kapasitansi
500 1.066 x 10-8 1.848 x 10-7
1000 5.457 x 10-9 9.46 x 10-8
1500 3.046 x 10-9 5.28 x 10-8
2000 1.840 x 10-9 3.19 x 10-8
2500 1.32 x 10-9 2.288 x 10-8
4.2.2. Menghitung Konstanta Dielektrik Berbagai Bahan
Sebelum menghitung konstanta dielektrik berbagai bahan, terlebih dahulu
menghitung nilai muatan.
Dengan rumus
Q = C . V
dimana: Q = Muatan (Coulomb)C = Nilai Kapasitansi Kapasitor (22x10-4F)
V = Tegangan (Volt)
Q = 22x10-4F . 0.035 V = 0.000077 Coulomb
Setelah diketahui nilai muatan maka dapat dicari nilai Konstanta Dielektrik
Berbagai Bahan
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
15/19
Dengan rumus:
dimana: 0= konstanta dielektrik udara
d = jarak antar pelat (m)
A = luas penampang pelat kapasitor (0.26 m)
Q = muatan (coulomb)
Uc = tegangan awal
Dengan perhitungan yang sama akan didapatkan:
A. Bahan Plastik (d = 0.01 m)
Uc (V) Tegangan (V) Muatan (C) Konstanta Dielektrik (F/m)
500 0.035 0.000077 5.923 x 10-9
1000 0.032 0.0000704 2.707 x 10-9
1500 0.028 0.0000616 1.579 x 10-9
2000 0.023 0.0000506 9.730 x 10-10
2500 0.019 0.0000418 6.430 x10-10
B. Bahan Gelas (d = 0.005 m)
Uc (V) Tegangan (V) Muatan (C) Konstanta Dielektrik (F/m)
500 0.042 0.0000924 3.553 x 10-9
1000 0.035 0.000077 1.480 x 10-9
1500 0.025 0.000055 7.051 x 10-10
2000 0.02 0.000044 4.230 x 10-102500 0.018 0.0000396 3.046 x 10-10
C. Bahan Buku (Modul Praktikum dengan d = 0.008 m)
Uc (V) Tegangan (V) Muatan (C) Konstanta Dielektrik (F/m)
500 0.04 0.000088 5.415 x 10-9
1000 0.035 0.000077 2.369 x 10-9
1500 0.03 0.000066 1.353 x 10-9
2000 0.025 0.000055 8.461 x 10-10
3500 0.02 0.000044 3.868 x 10-10
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
16/19
4.3. Analisa Percobaan
Pada percobaan kali ini ditujukan untuk mencari kapasitansi pelat,
konstanta dielektrik udara, dan konstanta dielektrik berbagai bahan. Percobaan
yang dilakukan untuk mencari kapasitansi pelat dan konstanta dielektrik udara
yaitu dengan memvariasikan jarak antar kedua pelat kapasitor (d) dan
memvariasikan nilai tegangan awal (Uc). Hasil percobaan menunjukkan semakin
jauh jarak antar pelat maka tegangan keluaran (V) semakin kecil. Begitu pula
ketika nilai Uc divariasikan, semakin tinggi nilai Uc maka semakin kecil tegangan
keluaran. Hal ini sesuai dengan rumus konstanta dielektrik dimana nilai d dan Uc
berbanding terbalik dengan V. Secara fisis hal ini dianalisa karena kemampuan
muatan untuk menuju pelat kapasitor keluaran menurun seiring semakin jauhnya
pelat kapasitor keluaran sehingga tegangan keluaran semakin kecil.
Selanjutnya untuk menentukan nilai kapasitansi pelat dan konstanta
dielektrik udara kita perlu mencari nilai Muatan. Dari grafik perbandingan muatan
terhadap jarak pelat dan terhadap tegangan, nilai muatan semakin mengecil seiring
membesarnya jarak pelat dan tegangan. Hal ini seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya karena nilai muatan terhadap jarak pelat dan tegangan berbanding
terbalik.
Setelah mengetahui nilai muatan maka kita dapat menentukan konstanta
dielektrik udara. Dengan literatur konstanta dielektrik udara sebesar 8.8542 x 10 -12
F/m maka nilai yang paling mendekati adalah 9.646 x 10-9 F/m atau nilai KSR
sebesar 0.09%. Hasil ini cukup baik dan menunjukkan bahwa praktikum berjalan
seperti yang diharapkan. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai
kapasitansi pelat. Hasilnya beragam namun secara keseluruhan ketika nilai d dan
Uc semakin besar maka kapasitansi pelat semakin kecil. Hal ini dianalisa selain
karena sesuai dengan rumus dimana nilai d berbanding terbalik terhadap
kapasitansi, juga disebabkan jarak yang semakin jauh menyebabkan muatan
semakin sulit berpindah ke pelat kapasitor keluaran.
Percobaan berikutnya kita ingin mengetahui nilai konstanta dielektrik
berbagai bahan. Menggunakan tiga macam bahan yaitu plastik, kaca dan buku.
Hasil menunjukkan bahwa konstanta dielektrik terbesar secara keseluruhan yaitu
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
17/19
bahan plastik. Sedangkan hasil keseluruhan menunjukkan bahwa semakin besar
nilai Uc maka konstanta dielektrik bahan semakin kecil. Hal ini dianalisa selain
karena sesuai dengan rumus dimana nilai Uc berbanding terbalik dengan V
sehingga nilai muatan juga berbanding terbalik, juga disebabkan semakin tinggi
Uc maka pada bahan terjadi pengkutuban sehingga muatan pada bahan tidak
bergerak dan tidak dapat menghantarkan muatan.
Jika jarak pelat maupun tegangan antar pelat terus dinaikkan sampai tak
terhingga maka besaran seperti tegangan keluaran, muatan, konstanta dielektrik
dan kapasitansi akan mendekati nol karena berdasarkan percobaan semakin besar
jarak pelat maupun tegangan antar pelat maka besaran seperti tegangan keluaran,
muatan, konstanta dielektrik dan kapasitansi semakin kecil. Secara fisis hal ini
disebabkan jarak yang semakin jauh menyebabkan muatan semakin sulit
berpindah ke pelat kapasitor keluaran sehingga semakin jauh maka kemungkinan
muatan tidak berpindah atau sama dengan nol. Sedangkan jika tegangan semakin
tinggi maka pada bahan terjadi pengkutuban sehingga muatan pada bahan tidak
bergerak dan tidak dapat lagi menghantarkan muatan.
Pengaruh tenperatur terhadap konstanta dielektrik berbagai bahan yaitu
jika temperatur meningkat maka nilai konstanta dielektrik akan semakin tinggi
karena muatan pada bahan dielektrik akan semakin bebas bergerak atau bergetar
karena pengaruh temperatur sehingga nilai konstanta dielektrik semakin tinggi.
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
18/19
BAB V
SIMPULAN
5.1. Simpulan
- Konstanta dielektrik dan konduktivitas berbagai bahan dapat diketahui,
dengan konstanta dielektrik bahan plastik sebesar 5.923 x 10-9 F/m, bahan
kaca sebesar 3.553 x 10-9F/m, dan bahan buku sebesar 5.415 x 10-9F/m
- Konstanta dielektrik udara hasil percobaan sebesar 9.646 x 10 -9 F/m
dengan nilai literatur konstanta dielektrik udara sebesar 8.8542 x 10-12
F/matau KSR sebesar 0.09%.
5.2. Saran
- Mengganti alat pemberi tegangan awal, karena pada saat percobaan
menunjukkan nilai yang tidak konsisten sehingga menyulitkan
pengamatan
-
5/28/2018 Konstanta Dielektrik Bahan
19/19
DAFTAR PUSTAKA
[1]Tipler, Paul A.Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 2.(Jakarta: Penerbit
Erlangga. 2001). hlm. 114.
[2]Serway-Jewett.Physics for Scientist and Engineers,6th Edition(California:
Penerbit Thomson Brooks/Cole. 2004). hlm. 796.
[3]Helong, Dedo. Kapasitor. https://www.academia.edu/4890577/Kapasitor
(diakses 2 Maret 2014, 10.30)
[4]Tim. Modul Praktikum Fisika Eksperimen II (Jatinangor: Universitas
Padjadjaran. 2014). hlm. 44
[5] Helong, Dedo. Kapasitor. https://www.academia.edu/4890577/Kapasitor
(diakses 2 Maret 2014, 10.30)
[6]Tim. Modul Praktikum Fisika Eksperimen II (Jatinangor: Universitas
Padjadjaran. 2014). hlm. 44
Helong, Dedo. Kapasitor. https://www.academia.edu/4890577/Kapasitor
(diakses 2 Maret 2014, 10.30)
Serway-Jewett. 2004. Physics for Scientist and Engineers, 6th Edition. Penerbit
Thomson Brooks/Cole. California
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 2.Penerbit Erlangga.
Jakarta.
https://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitorhttps://www.academia.edu/4890577/Kapasitor