Download - Korelasi product-moment
“STATISTIK”
Group 2:
• Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih.
• Product Moment Person adalah salah satu teknik korelasi yang kedua variablenya berskala interval.
• Teknik analisis korelasi pearson product moment termasuk teknik statistik parametric yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu.
Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen.
Keterangan: r= koefisien korelasi
n= jumlah sample
Nilai ‘r’ terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah –1.
r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatif sempurna.
r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah.
Untuk menyatakan besar atau kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan:
KP = r2 x 100%
Keterangan : KP = Nilai koefisien diterminan r = Nilai koefisien korelasi
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi pearson product moment tersebut diuji dengan uji signifikansi.
Keterangan Thitung = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel
Dalam sebuah survei bimbel matematika untuk mengetahui antara apakah nilai matematika berpengaruh terhadap nilai fisika siswa dengan x sebagai nilai matematika dan y sebagai nilai fisika. Maka tabel dari nilai-nilai tersebut adalah:
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
X 100
87 80 87 65
70
87 65 72 56 89 90 43 55 60 62
Y 90 45 65 76 41
78
60 87 65 28 78 98 100
87 76 54
1. Merumuskan hipotesaHa : Terdapat hubungan antara nilai
matematika dengan nilai fisika siswa.H0 :Tidak terdapat hubungan antara nilai
matematika dengan nilai fisika siswa.
2. Merumuskan hipotesa dalam bentuk statistik
Ha :r≠0H0: r=0
3. Membuat tabel pembantu
NO X Y X2 Y2 XY
1 100 90 10000 8100 90000
2 87 45 7569 2025 3915
3 80 65 6400 4225 5200
4 87 76 7569 5776 6612
5 65 41 4225 1681 2665
6 70 78 4900 6084 5460
7 87 60 7569 3600 5220
8 65 87 4225 7569 5655
9 72 65 5184 4225 4680
10 56 28 3136 784 1568
11 89 78 7921 6084 6942
12 90 98 8100 9604 8820
13 43 100 1849 10000 4300
14 55 87 3025 7569 4785
15 60 76 3600 5776 4560
16 62 54 3844 2916 3348
1168 1128 89116 86018 82730
4. Menentukan r (koefisien korelasi)
r= (n .(ΣXY )−(ΣX)(ΣY )) √( n.ΣX²−(ΣX)².(n.ΣY²−(ΣY )²))r= (16.(82730)−(1168)(1128)) √(16. 89116−(1168)2. (16.86018−(1128)2))r= 6176 √6403811328 = 0,077
5. Menentukan KP (koefisiensi determinan) KP = r² x 100 %
= (0,077)² x 100 % = 0.5%
6. Uji signifikansit hitung= (r √(n−2)) = 0,576
√(1−r²)dengan ketentuan : t hitung ≥ t tabel maka signifikan, t hitung ≤ t tabel maka tidak signifikan
7. Menentukan α (taraf significant) dengan db =n-
2
db=16-2=14 diperoleh nilai t tabel=1,761 dan
ternyata t hitung < t tabel atau 0,576 < 1,761
maka tidak signifikan dan h0 diterima
8. Kesimpulan: hubungan antara nilai matematika dan fisika siswa tidak signifikan