Download - Kualitas Pely Jampersal
-
7/24/2019 Kualitas Pely Jampersal
1/10
KUALITAS
PELAYANAN
JAMPERSAL
YANG
DILAKUKAN
BIDAN
r),2)
m
-
Ika
Oktaviani
r)
,
Gangsar
L,
2)
sri Lestariningsih,
3)
Program
studi
Kebidanan
Metro
poltekkes
Kemenkis
Tanjungkarang
Abstrak.
Program
ampersal
ejak
diluncurkan
ahun
2011
mewajibkan
setiap
bidan,
Rumah
Bersalin
RB)
atau
Bidan
Praktek
Swasta
BPS)
dan Rumah
Sakit (RS) harusmenandatanganiontrakkerjasamaerlebihdahulu
dengan
pihak
dinas
kesehatan.
i
wilayah
Kota
Metro
sejak
diluncurkannya
rogram
ampersal
Januari
2011,
hanya
4
orang
bidan
(6,l5oh)
yang
melakukanperjanjian
kerjasama
dengan-dinas.
Nam.rn
sejak
tahun
2012
tenaga
bidan
yang
ikut
serta
dalam perjanjian
kedasamapelayanan
ampersal
bertambah
menjadi
25
orang
(38,5%0)
ari
65
bidan
praktek
swasta ang
ada di wilayah
Kota
Metro.
Berdasarkan
asil
prasurviy
secara
cak
terhadap
4
bidan
bahwa
umlah,
pelayanan
ampersal
di klinik
swasta
milik
bidan
adalah
70%
menggunakan
layanan
ampersal,
sisanya
mereka
memiiih
untuk
dilayani
sebagai asien
dengan
ayanan
umum.
Berdasarkan
hasil prasurvey
diperoleh
alasan pasien
tidak
bersediu
- ttcaputtan
lay-anan
lampersal
adalah
karena
lefhawatiran
terdapat
perbedaan
pelayanan/
pelayanan
yang
diterima
bukan pelayanan
optimaVberkualitas.
Tujuan
penelitian
untuk
mengukur
kualitas
pelayanan
amperial
yang
dilakukan
bidan
di
RB/BPS
di
Wilayah
Kota
Mefo,
serta
untuk
menganalisis
sampai
sejauh
mana
tingkaf
kepuasanpeserta
Jampersal
pada
RB/BpS
di
wilayah
Kota
Metro
menurut perspektif
pelanggan
yang
dilayani.
oesain
penelitian
inl
alatatr
deskriptif
kuantitatif
untuk
mengukur
kualitas pelayanan
ampersal
yang
dilakukan
bidan
di
RB/BPS
di
wilayah
Kota
Metro,
Populasi
adalah
seluruh
peserta
ampenal
yang
dilayani
oleh
bidan
di
wilayah
Kota
Metrq
Sampel
diperoleh
150
responden
ang
terbagi
17
Bidan darils Bidan yang MoU Jampersal.
pengambilan
sampelmenggunakan
accifuntal
sampling.
Teknik
analisis
data
menggunakarlndeks
Kepuasan
raasyirakat
(u114)
aan
Importance-Pe
Analysis
untuk
melihat
tingkat
kesesuaian
antara
harapan
dan iualitas
pelayanan
Jampersalyang
dilakukan
Bidan
dengan
umus
analisis
tingkat
kepentingan
dan kepuasan
peserta
Jampersal.
Hasil
Perylitian
didapatkan
kualitas pelayanan
Jampersal yang
a-itakukan
nidan
memperoleh
nilai
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
adalah3,22
atau
nilai indeks
konversi
adatah
80,5
artinya
mutu
pelayanan
B,
dan
Kinerja
unit
pelayanan
bidan
di
RB/BPS
bagus.
Tingkat
kepuasan
peserta
Jampersal
aaUan
>
glyo
untuk
semua
indikator
pelayanan
14
indikator),
namun
belum
ada
iatupunindikator
yang
menunjukkan
kepuasan>100
%o,
:_gTgk*
asaek
penting
dan
dianggap
san-gat
memlaskan
pasien-adalah
p k Ptor i*
pelayanan,
persyaratan
Pelayanan,
Kejelasan
* tugal
Peiayanan,
Kedisiplinan
Petugas
Pelayanan,
Kesopanan
dan
ke.amatanpetugas
peldyanan
serta
Keamanan
Pelayanan.
Aspek
yang
belurr
memuaskan
pasierr
adalah kemampuan
petugas,
kecepatan
Pelayanan
dan kenyamanan
Lingkungan
Kata
Kunci
: Kualitas pelayanan,
Jampersal,
Kepuasan
pasien
PENDAHULUAI\
Upaya
penunrnan
AKI
adalah perlunya
meningkatkan
akses
masyarakat
terhadap
persalinan
yang
sehat
dengan
cara
memberikan
kemudahan
pembiayaan
.
kepada
seluruh
ibu
hamil yang
belum
memiliki
jaminan
persalinan.
Jaminan
persalinan
ni
diberikan
kepada
semua
ibu
hamil
agar
dapat
mengaksespemeriksaan
kehamilan,
pertolongan
persalinan,
pemeriksaan
nifas
dalam pelayanan
keluarga
berencana
oleh tenaga
kesehatan
di
fasilitas
kesehatan sehingga pada gilirannya dapat
menekan
angka
kematian
ibu
dan
bayi
(Kementerian
esehatan
I : 2011)
Program
jampersal
mewajibkan
setiap
bidan,
rumah
bersalin
atau
rumah
sakit harus
menandatangani
konhak
kerjasama
terlebih
dahulu
dengan pihak
dinas
kesehatan.
Di
wilayah
Kota
Meho
sejak
diluncurkannya
program ampersal
Janu4ri
20ll,hanya4
orang
bidan (6,l5yo)
yang
melakukan
perjanjian
kerjasama
dengan
dinas
kesehatan
Kota
Meho
dan
melayani penalinan ampersal
di
kliniknya
Selain
faktor
sosialisasi
yang
kunmg,
petunjuk
teknis
yang
jelas
muncul
setelah
program
3
bulan
berjalan,
serta
rendahnya
biaya
pengganti
yang
diterim4
sebagai
contoh
biaya
persalinan
normal
Rp
350.000,00.
Namun
sejak
tahun
2012
dengan
hadirnya
kebijakan program
jampersal
yang
baru
dan
petunjuk
teknis
yang
dirasakan
lebih
jelas
dalam
aplikasinya
serta
dengan
tarif
biaya
penggantian
yang
berubah
untuk
semua
aspek
layanan,
maka
di
wilayah
Kota
Metro
tenaga
bidan
yang
ikut
serta
dalam
perjanjian
kerjasama pelayanan
jampersal
brtambah
menjadi 25
orang
38,5%)
dari
65
bidan
praktek
swasta
yang
ada
di
wilayah
Kota
Meho.
Meningkatnya
jumlah
bidan
yang
ikut
serta
dalam
layanan
jampersal
ini
secara
tidak
langsung
menambah
jumlah
pendanaan
panerintah
dalam
setiap
klaim pelayanan.
Kondisi
meningkatnya
umlah
bidan
yang
bersedia
melakukan
pelayanan
ersebut
apakah
diimbangi
oleh
pelayanan
yang
berkualitas.
Hal
29
-
7/24/2019 Kualitas Pely Jampersal
2/10
Ika Oktaviani,
Gangsar.Il
dan Sri
Lestariningsih:Kualitas
PelayananJampersal
Yang
Dilahrkan Bidan
ini menarik
uduk difakuiian
telaah
lebih
dalam,
apakah
bidan
menerima
program
ersebut
elah
menerapkan
konsekuensi
bahwa
layanan
jampersal
dan
layanan umum
adalah
layanan
yangsamasecara ualitas ayanan esehatan.
Peningkatan
akses
pelayanan
persalinan
oleh bidan
harus diimbangi
dengan
pemberian
layanan
yang
aman
dan
berkualitas.
Bidan
merupakan
enaga
kesehatan
ang
berhubungan
langsung dan sebagai
ujung
tombak
pelayanan
kesehatan
bu dan anak,
terutama
pertolongan
persalinan,
sehingga
diharapkan
pertolongan
yang
diberikan
adalah
pertolongan
persalinan
yang
aman, sehingga
akan
membantu
menurunkan AKI
dan Angka
Kematian
Bayi
(AKB)
di Indonesia.
Selain
tuntutan
kewajiban
untuk
menampilkanpelayanansesuaistandar, untutan
lain
yang
menjadi
kewajiban
bidan
adalah
mirmpu memberikan
kepuasan
kepada
pasien,
karena asuhansayang
bu
yang
menjadi
andalan
dalam memberikan
pertolongan
persalinan
diharapkan
mampu memberikan
kepuasan
kepada
pasien.
Aspek
kepuasan
pasien
penting
untuk diketahui
karena menjadi
indikator
dari
kualitas kinerja bidan
dalam
memberikan
pertolongan persalinan
yang
diberikan,
karena
pelayanan
kebidanan
yang
bennutu
adalatt
pelayanan
kebidanan
yang
dapat
memuaskan
setiap
pemakai
asa
pelayanan
kebidanan
yang
sesuai dertgan tingkat kepuasan rota+ata.
pendudulg
serta
penyelenggaraannya sesuai
dengan
kode etik dan
standar
pelayanan
profesi
yang
telah ditetapkan.
Kenyataan
tentang
Pelaksanaan
pelayanan
jampersal
dapat
meningkatkan
kepuasan
pasien,
belum
banyak dibuktikan
oleh
para
peneliti
sehingga
hal
ini.yang
mendasari
peneliti
untuk
mengetahui
apakah
pelayanan
bidan
yang
telah
menyepakati
kerjasama
untuk
melaksanakan
pelayanan
ampersal
benar-benar
dapat dilaksanakan
sesuai dengan
dimensi
kualitas serta apakah
mampu
meningkatkan
kepuasan
pasien,
karena
mengingat
dilema dari
diadakannya
program
jampersal
ini adalah
anggaran
biaya
yang
dibutuhkan
sangat
besar
dan efektifitas dari
program
ini belum
pernah
diukur, baik dari segi
kualitas
layananbidan
dan
juga
dari
segi kepuasan
pasien
sebagai
penerima
pelayanan.
Kota Metro dengan38,5
oh
bidan
praktek
swasta
elatr melalcsanakan
ogram
jampersal,
nuunun keadaan ini
belum dilakukan
evaluasi
terhadap
kualitas layanan
yang
diberikan.
Berdasarkan hasil
prasurvey
secara
acak
terhadap 4 bidan bahwa jumlah pelayanan
jimpersal
di klinik
swasta
milik bidan
adalah
706/omenggunakan
ayanan
ampersal,
hal ini
dikarenakan
tidak
semua
pasien
bersedia
dilayani
dengan
layanan
jampersal,
mereka
memilih untuk dilayani sebagai
pasien
dengan
layanan
umum.
Berdasarkan
hasil
prasurvey diperoleh
alasan
pasien
tidak
bersedia
mendapatkan
layanan
ampersal
adalah
karena
kekhawatiran
terdapat
perbedaan
pelayanan/
pelayanan yang
diterima
bukan
pelayanan
yang
optimal/berkualitas.
METODE
Penelitian
ini
menggunakan
ranoangan
atau desain
penelitian deskriptif
untuk
mengetahuikualitas pelayanan
ampersal
yang
dilakukan
bidan
di
Rts/BPS
di
wilayah Kota
Metro, dan
untuk
mengidentifikasi
sejauh mana
tingkat
kepuasan
pelanggan terhadap
kualitas
pelayanan
bidan
berdasarkan
perspektif pasien
yang
dilayani.
Populasi
seluruh
peserta
Jampersal
di
Wilayah
KotaMetro.
Sampel
penelitian
150 resPondor.
Pemilihan
responden
dipilih
dengan teknik
accidental
sampling
di
17 BPS/RB
terpilih dari
seluruh
bidan
yang
melaksanakan
Jampersal
(25
BPS/RB)
sampai
seluruh
responden
terpenuhi
yakni
150
responden.
Instrumen penelitian Yang akan
digunakan
adalah
kuesioner.
ndikator-indikitor
yang
digunakan
sebagai
pengukuran
kualitas
pelayanan
bidan
mengacu
pada
Kepmen
PAN
Nomor
:
l(EPl25lM.PAN/2004,
yakni
14
indikator
dan37
sub ndikator
yang
akan diukur
dalam
penelitian ini.
Teknik analisis
datanya
dilakukan dengan
menggunakan
nilai
Indeks Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
yang dihitung dengan
menggunakan
ilai
r*a-rata
tertimbang masing-
masing unsur
pelayanan.
Setiap
unsur
pelayanan
memPunYai
penimbang yang sama dengan rumus sebagai
berikut:
iur' infrulEt
1
l\tri
mtr*rrr
rtittlhror=ffiffi:
-
= 'i.flll
Untuk
memperoleh
nilai
Indeks Kepuasan
masyarakat
(KM)
digunakan
rumus sebagai
berikut:
Foin, dsri
t'iini
Pg'-r'gpsi
ri Jxsi;r
trtrL1l=
I5
ir i l,'llsff'
}'n'ng
i
r.ensi
r tTlqlPfl:rri
-
7/24/2019 Kualitas Pely Jampersal
3/10
_
Jurnal
Kesehatan
etro
ssi wawai YolumeYI
No.l Edisi
Juni
2013. SSN:
19779-469X
Hasjl
perhifungan
tersebut dj
at:a
akan
dikategorikan
sebagaiberikut:
i .
Tabel 1
Nilai Persepsi,
nterval lI(M,
Interval Konversi
IKM
Untuk
melihat
tingkat kesesuaian
antwa
harapan
dan
kualitas
pelayanan
Jampersalyang
dilakukan
Bidan
dengan
mmus analisis
tingkat
kepentingan
dan kepuasan
peserta
Jampersal,
digunakan
Importance-Ferformance
Analysis
untuk melihat
tingkat
kesesuaian
antara
harapandan kualitas pelayananJampersal ang
dilakukan
bidan
dengan
umus
analisis
tingkat
kepentingan
dan kepuasan
peserta
Jampersal
sebagai
berikut:
KeF
Tki
:
T:mgkat
lcssuaim rsponden,
X
=
skm
penileian
kualibs
pelsjrdnao,
Yi
:
skor
pnilaian
kepentingan
sponden
HASIL
Ka rakteristik Responden
Tabel
2
Karakteristik
Responden
Karakteristik
Jumlah Persentase
UmurResponden
Umur
35 tahun
Jumlatt
Paritas
Responden
tabel 2
pada
karakteristik
umur respbnden
terbanyak
adalah
umur=20-35
ahun
atau
umur
reproduksi
sehat
yakni
82 . Pada
karakteristik
paritas
paritas
I
dan
paritas
2-
4 hampir
sama
yakni
44
dan
44,7
o
,
dan
pendidikan
responden
erbanyak
dalah
SLTA
(60,7 ).
Anslisis
Kualitas Pelayanan
Jampersal
yang
Dilakukan
Bidan
Hasil
penelitian
mengenai
kualitas
pelayanan
Jampersal
yang
dilakukan
bidan
di
RB/BPS
didasarkan
pada
indikator-indikator
yang
ada di
dalam
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatpr
Negara
No.25lIvI.PAN/212004
nggal
24 Februari
2004
tentang
Pedoman
Umum Penyusunan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat unit Pelayanan
nstansi
Pemerintah,yang berjumlah 14 indikator. Ke-
14
indikator
tersebut
adalah
ndikator
prosedur
pelayanan,
psrsyarahn
pelayanan,
kejelasan
petugas
pelayanan,
kedisiplinan
petugas
pelayanar;
tanggung
awab
petugas
pelayanarr,
kemampuan
petugas
pelayanan,
kecepatan
pelayanarL
keadilan
mendapatkur
pelayanaU
kesopanan
dan keramahan petugas,
kewajaran
biaya
pelayanm,
kepastian
biaya
petayanara
kepastian
jadwal
pelayanm,
lingkungaq
dan
keamanan
pelayanan.
Untuk
menentukan
kinerja
setiap
item
adalah
dengan
menentukan
ntervalnya
terlebih
dahulu.Rumu yang dipakai urituk menentukan
interval
ini
adalah:
Ketermgan:
I
=
Interval/Rentang
Kelas-
i
=
= t;it:;
Range:skorTertinggi-Skor
:.
Ter,endat/
(ff&esp
x4
(nilai
trtinggi
se*iry kuesiurcr)
-
(150resp
xl)
K
=
Bayatcnya
Kelas
yang
ada
Berdasarkan
umus
di atas,
maka
interval
untuk
setiap tem
adalah
--
Jadi
mtuk
setiap iterr
dalam
indikator
gradasi
kinerjanya
dapat
diukur
sebagaiberikut
Bobot 50
-