Download - Kurikulum Dan Pmbljrn Rika
KURIKULUM DAN PEMBELAJARANKURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Dr. Oemar Hamalik
2008
BAB IBAB I
PROSES PENDIDIKANPROSES PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan di
dalamnya pasti ada yang namanya peserta didik dan tenaga
kependidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan, pengajaran dan latihan, bagi peranannya di masa
yang akan datang.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang
tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan
pendidikan. Tujuan pendidikan tersusun bertingkat, diantaranya yaitu :
Tujuan pendidikan nasional.
Tujuan institusional
Tujuan kurikuler, dan
Tujuan pembelajaran
Tujuan pendidikan nasional telah ditetapkan dalam Undang-
Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Di dalam bab I ini kita membahas tentang proses pendidikan.
Dimana yang namanya pendidikan itu sangat penting dan mutlak
harus ada. Karena dengan seseorang berpendidikan mereka akan
diberi bimbingan. Pengajaran dan pelatihan. Selain nantinya peserta
didik menjadi cerdas, mereka juga dalam hal sopan santun (moral)
akan jelas berbeda dengan anak-anak yang tidak berpendidikan.
Refleksi
Sangatlah penting pendidikan itu, sehingga pemerintah
menetapkan di dalam Undang-Undang No 2 tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu motivasi bukan hanya dari
individu itu sendiri tappi dari tenaga pendidik orang tua, teman sebaya,
orang di sekitar lingkungan.
BAB IIBAB II
DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUMDASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 dikemukakan, bahwa
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”.
Kebutuhan pembangunan tersirat dalam tujuan pembangunan
nasional.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berada dalam
keseimbangan yang dinamis dan efektif.
Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari :
Filsafat pendidikan yang mengandung nilai-nilai dan cita-cita
masyarakat tentang manusia yang ideal dan merupakan sumber
tujuan pendidikan.
Lingkungan merupakan suatu ekosistem yang meliputi
lingkungan manusiawi, lingkungan sosial kultur, lingkungan biologis
dan lingkungan geografis.
Di dalam bab II ini kita membahas tentang dasar pengembangan
kurikulum. Pada intinya seorang guru itu harus bisa menyusun
kurikulum sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang terus menerus
selalu berubah, karena ini berguna sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Jadi yang namanya kurikulum itu harus dibuat sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis dan
efektif.
Refleksi
BAB IIIBAB III
HAKIKAT BELAJARHAKIKAT BELAJAR
Belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui
pengalaman dan latihan. Belajar diartikan juga sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Sifat dari belajar itu sendiri yaitu menetap secara relatif.
Unsur-unsur dinamis dalam proses belajar terdiri dari :
Motivasi, yakni dorongan untuk berbuat.
Bahan belajar, yakni materi yang dipilih.
Alat bantu belajar, yakni alat yang digunakan untuk membantu
siswa melakukan kegiatan belajar.
Suasana belajar, yakni keadaan lingkungan fisik dan
psikologis yang menunjang belajar.
Kondisi subjek belajar, yakni keadaan jasmani dan mental
untuk melakukan kegiatan belajar.
Di dalam bab III ini kita membahas tentang hakikat belajar.
Belajar bersifat menetap secara relatif. Dimana di dalamnya ada
unsur-unsur, yaitu motivasi baik dari dalam maupun dari luar, bahan
belajar, alat bantu belajar, suasana belajar dan kondisi subjek belajar.
Unsur-unsur belajar itu harus ada karena bila unsur tersebut
tidak ada maka situasi belajar hasilnya tidak akan efektif dan efisien.
Refleksi
BAB IVBAB IV
HAKIKAT PEMBELAJARANHAKIKAT PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengajaran yaitu upaya menyampaikan pengetahuan kepada
peserta didik / siswa di sekolah. Suatu sistem pembelajaran memiliki
tiga ciri utama yaitu :
Rencana khusus
Kesaling tergantungan antara unsur-unsurnya, dan
Tujuan yang hendak dicapai
Unsur minimal dalam sistem pembelajaran adalah siswa, tujuan
dan prosedur. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri dari
motivasi membelajarkan siswa dan kondisi guru siap membelajarkan
siswa.
Di dalam bab IV ini kita membahas tentang hakikat
pembelajaran. Pembelajaran merupakan kombinasi yang tersusun
meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur. Hal ini untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Harus ada juga unsur dinamis dan unsur minimal. Unsur
dinamisnya pada diri guru, yaitu harus adanya motivasi
membelajarkan siswa dan kondisi guru itu sendiri untuk
membelajarkan siswa. Sedangkan unsur minimalnya yaitu pada siswa,
tujuan dan prosedurnya.
Refleksi
BAB VBAB V
TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARANTUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian integral dari
sistem pembelajaran dan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa. Oleh karena itu harus dipelajari oleh setiap guru.
Tujuan belajar terdiri dari komponen-komponen tingkah laku terminal,
kondisi-kondisi tes dan ukuran perilaku.
Tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kriteria kondisi untuk
belajar, rumusan tingkah laku dan ukuran minimal tingkah laku yang
diinginkan.
Klasifikasi tujuan pendidikan dan pengajaran, yaitu :
Pendekatan langsung / jangka panjang yang digunakan dalam
rangka menyusun kurikulum.
Jenis perilaku, pendekatan ini berguna dalam rangka penyusunan
tujuan kurikulum.
Pendekatan sumber, yang berguna untuk memilih dan
merumuskan tujuan suatu bidang pengajaran.
Taksonomi tujuan pendidikan meliputi :
Matra kognitif yang meliputi aspek-aspek pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Matra afektif yang meliputi aspek-aspek penerimaan, sambutan,
menilai, organisasi dan karakterisasi.
Matra psikomotorik yang meliputi aspek-aspek persepsi, kesiapan,
respons terbimbing, mekanisme, respons yang unik.
Di dalam bab V ini kita membahas tentang tujuan belajar dan
pembelajaran. Di setiap kegiatan pasti yang namanya tujuan itu
merupakan bagian integral, yang terdiri dari komponen tingkah laku
terminal, kondisi tes dan ukuran perilaku.
Seorang guru juga harus mengerti mengenai klasifikasi tujuan
pendidikan dan pengajaran, baik pendekatan langsung, jenis perilaku,
pendekatan sumber. Begitupun mengenai taksonomi tujuannyam
dimana disana membahas matra kognitif dan matra afektif.
Refleksi
BAB VIBAB VI
DASAR PEMBELAJARANDASAR PEMBELAJARAN
Asas-asas belajar yang dominan mendasari pembelajaran yaitu :
Tujuan belajar yang disadari oleh siswa.
Motivasi belajar yang bersumber dari kebutuhan, dorongan
dan kesadaran siswa.
Informasi balikan terhadap hasil belajar siswa.
Transfer belajar ke dalam situasi senyatanya.
Asas aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa
terlibat langsung atau berpartisipasi aktif, disebut juga sebagai belajar
dengan bekerja.
Upaya pendayagunaan asas aktifitas dalam pembelajaran ialah
melalui pembelajaran dalam kelas, pembelajaran sekolah masyarakat,
pembelajaran dengan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan
pembelajaran terpadu.
Individu merupakan satu kesatuan yang berbeda satu dengan
yang lainnya, ada yang pintar, biasa dan yang tidak pintar. Oleh
karena itu harus adanya pengelompokkan siswa berdasarkan
kemampuan. Bagi anak-anak yang tidak cerdas, latihan merupakan
tindakan pengulangan yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil
belajar, agar anak tersebut lebih bisa menguasai terhadap materi yang
diberikan oleh guru. Lingkungan bisa bermakna memberi pengaruh
terhadap individu, baik positif maupun negatif.
Di dalam bab VI ini kita membahas tentang dasar pembelajaran.
Seorang guru itu dituntut untuk mengetahui tentang asas-asas belajar
yang dominan. Selain itu harus bisa menerapkan asas keaktifan siswa
melalui asas aktivitas, dimana siswa terlibat langsung dan
berpartisipasi aktif.
Jadi dalam hal ini guru mengelompokkan siswa berdasarkan
kemampuan, karena setiap siswa (individu) yang satu dan yang
lainnya tidak akan sama dalam hal daya tangkap, daya ingat dan
intelektualnya pasti akan berbeda.
Refleksi
BAB VIIBAB VII
MOTIVASI BELAJARMOTIVASI BELAJAR
Motivasi yaitu suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Berfungsi untuk mendorong, pengaruh dan penggerak tingkah laku.
Pendekatan kebutuhan manusia sifatnya bertingkat, yaitu :
Pendekatan fungsional, yang berdasarkan konsep-konsep
penggerak, harapan dan intensif.
Pendekatan deskriptif yang menunjuk pada kejadian-kejadian yang
dapat diamati.
Sifat motivasi yaitu ada 2:
Motivasi instrinsik, dan
Motivasi ekstrinsik.
Di dalam bab VII ini kita membahas tentang motivasi belajar.
Seorang akan mempunyai motivasi belajar karena mereka ingin
mencapai tujuannya. Dengan begitu akan ada timbulnya perasaan dan
reaksi, misalnya yang tadinya malas menjadi rajin. Sifat dari motivasi
itu sendiri yaitu intrinsik dimana dorongan tersebut timbul dari
keinginan sendiri dan ekstrinsik dimana dorongan tersebut datang /
timbul dari lingkungan sekitar, misalnya guru, sahabat, orang tua dan
sebagainya.
Oleh karena itu seorang guru harus bisa memberikan motivasi
pada anak didiknya dengan baik, agar peserta didik kita bisa mencapai
tujuan yang diharapkannya.
Refleksi
BAB VIBAB VIIIII
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANPENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Konsep pengajaran / pembelajaran terus berkembang, mulai dari :
Pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar
Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar, sampai
pada
Pengajaran sebagai suatu sistem
Pendekatan sistem pembelajaran sesuai dengan psikologi
belajar sistematik, yang meliputi aspek-aspek filosofis dan proses
dengan ciri-ciri sebagai proses pembelajaran dan menggunakan
metode untuk merancang sistem itu, serta mengikuti pola pikir tertentu.
Belajar penerimaan atau proses informasi dengan strategi
ekspositif.
Belajar penemuan atau proses pengalaman dengan strategi inquiry
discovery.
Belajar penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan
strategi belajar tuntas.
Pembelajaran terpadu berdasarkan pendekatan integrasi dengan
strategi pengajaran unit.
Model interaksi sosial,
Model proses informasi,
Model personal.
Model modifikasi tingkah laku.
Ada 4 model pembelajaran, yaitu :
Ada 4 bentuk strategi pembelajaran, yaitu :
Di dalam bab VIII ini kita membahas tentang pendekatan dalam
pembelajaran. Seorang guru harus mengetahui pendekatan sistem
pembelajaran sesuai dengan psikologi belajar sistematik, yang di
dalamnya meliputi aspek filosofis. Pendekatan ini dilakukan agar
seorang guru bisa mengetahui tentang psikologis anak didiknya
dengan baik, hal ini dilakukan agar pembelajaran bisa dicapai sesuai
dengan tujuan, bisa efektif dan efisien.
Refleksi
BAB IBAB IXX
PENDEKATAN CBSA DALAM PEMBELAJARANPENDEKATAN CBSA DALAM PEMBELAJARAN
Cara belajar siswa aktif adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa. Rasional
penerapan CBSA dalam sistem pembelajaran adalah pandangan
mengenai siswa sebagai objek pembelajaran dan subjek yang belajar.
Kebaikan CBSA dinilai dari prakarsa siswa mengemukakan
pendapat, keterlibatan mental dalam kegiatan belajar, peran guru
sebagai fasilitator, belajar dengan pengalaman langsung, variasi
bentuk kegiatan belajar mengajar dan kualitas interaksi antara siswa.
Kelemahan CBSA terletak pada menurunya kadar CBSA itu
sendiri pada siswa, penggunaan metode kurang bervariasi,
kemampuan guru melaksanakan CBSA masih kurang dan kurangnya
literatur/bacaan.
Pemanfaatan CBSA dalam pembelajaran dalam bentuk
pemanfaatan waktu luang, pembelajaran individual, belajar kelompok,
bertanya jawab, umpan balik, pendayagunaan lingkungan masyarakat,
pengajaran unit, pameran/display dan mempelajari buku sumber
(teks).
Di dalam bab ini kita membahas tentang pendekatan CBSA
dalam pembelajaran. Dimana CBSA ini menurut saya bagus dan harus
dikembangkan. Namun kelemahannya yaitu menurunnya kadar CBSA
pada siswa, metode kurang bervariasi, kemampuan CBSA guru dalam
melaksanakannya masih kurang dan kurangnya literatur.
Oleh karena itu, seorang guru harus benar-benar bisa
memberikan motivasi yang baik, mencari metode-metode yang baik
untuk CBSA dan memperbanyak literatur-literatur agar CBSA bisa
dilaksanakan dengan baik.
Refleksi
BAB BAB XX
EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARANEVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Penilaian berbeda dari pengukuran yang sifatnya kuantitatif.
Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas, reabilitas,
objektivitas, efisiensi dan praktis.
Evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Evaluasi hasil belajar berfungsi diagnostik, untuk seleksi, untuk
kenaikan kelas dan untuk penempatan. Tujuan evaluasi hasil belajar
adalah memberikan informasi yang berkenaan dengan kemajuan
siswa, pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan
kesulitan, untuk mendorong motivasi belajar membantu
perkembangan tingkah laku dan membimbing siswa untuk memilih
sekolah / jabatan atau pekerjaan.
Evaluasi pembelajaran diarahkan kepada komponen input,
komponen proses dan komponen output pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan program, perencanaan
dan pengembangan kurikulum, serta untuk akreditasi program dan
kelembagaan. Sasaran evaluasi pembelajaran adalah tujuan
pembelajaran, unsur dinamis pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan kurikulum. Prosedur evaluasi pembelajaran,
menggunakan metode kuesioner, studi kasus, observasi, anekdotal
records dan wawancara yang masing-masing dilengkapi dengan
instrumen penilaian tertentu.
Di Indonesia telah terjadi beberapa kali perubahan dan
pengembangan kurikulum. Sementara itu, mutu pendidikan
bergantung pada mutu guru dan pemahamannya tentang seluk-beluk
kurikulum.
Di dalam bab X ini kita membahas tentang evaluasi belajar dan
pembelajaran. Dimana yang namanya penilaian itu harus memenuhi
syarat validitas, reabilitas, objektivitas, efisiensi dan praktis.
Evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen input,
komponen proses dan komponen output.
Oleh karena itu, yang namanya guru itu harus bisa
menilai/mengevaluasi hasil belajar anak didiknya dengan secara
detail. Jangan melihat atau menilai dari faktor tertentu. Tetapi dilihat
dari validitas, reabilitas, objektivitas, efisiensi dan praktis.
Refleksi
RIKA SEPTIANIRIKA SEPTIANI
20080210036
2.D
PENDIDIKAN EKONOMI
Oleh :