LAPORAN PEIMEUITIANSTUni PERBAIMIDINQAIM
PEMETAAN BERDASARP. P. Ns.ip TAJHJLIN .1961
; '-f vrr/ti'i/.r! mui; ;u,.'
. 9''A
/1
ui
■L} B-UKU KE-5 ;
I . j 1i 0'"''.! !
PERHITUWGAW LUAS TANAH
y 1
m
ga&
oV7oc.UJ:?•
»>
a I. E H
UNIVERSITAS GADJAHMADAOALAM RAWGKA KERjASAIVI A D E tM G A (SJOEPA^TEMEIM DALAIVI !\JEGERI
~ 1375/197©
DAFTAR ISI
BAB.
JUDUL s PEP^ITUi-JGAN LUAS TANAH
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
LAI4PIRAN
Halaman
X
1
KEGIATAN PEI-JELITlAi^S 5
HASIL PENELITIAH 16
KESIMPULAN 23
REKOMENDASI 25
29
DAFTAR PUSTAKA , , 50
- X -
I. PEWDAHULUAN.
I.l, Pendekatan Masalah,
Sengketa mengenai batas tanah mulai bertaitibah diclae
rah yang memiliki nilai daya guna tinggi; maka masalah lu-
as tanah yang sebenarnya menjadi persoalannyao
Satuan ukuran luas dikota besar dan daerah penting adalah
meter persegi, sedangkan didaerah yang kurang penting (Ja-
pat mempergunakan hektar, bau, atau ru. Urgensi pengukuran
luas tanah dalam pekerjaan pendaftaran tanah adalah :
1.1.1. Kepastian luas tanah untuk tiap-tiap pemilikan ha-
rus dapat menjamin keadilan dan kebenarannya.
1.1.2. Untuk meningkatkan rugas-tugas pendaftaran tan^ah da
lam penyelesaian luas tanah, perlu diadakan biiti-
bingan dan kerja sama dengan para pemiliknya t.eru-
tama partisipasi dalam pengukuran tradisionilnya.
1.1.3. Skala peta menentukan ketelitian dan kepastian luas
tanah.
1.2. Pengertian Pokok.
1.2.1. Luas bidang tanah din^atakan dalam satuan meter per
segi untuk daerah yang memiliki nilai daya guna ta-
nahnya tinggi, serta dalam satuan hektar, bau, atau
ru, pada daerah-daerah lainnya.
1.2.2, Cara pengukuran luas tanah dapat melalui bermacam -
- 1 -
- 2 -
macam metoda pada lembar peta yang memiliki skala
besar; pada umuninya dipakai skala 1 ; 1,000 dan
1 : bOO.
1.2.36 Ketelitian perhitungan luas dapat dipengaruhi oleh
penyusutan dan pemuaian kertas atau bahan petanya.
1.2.4, Perlu ditetapkannya batas toleransi luas tanah un-
tuk berbagai skala peta.
1.3, Tujuan Penelitian.
Penelitian masalah luas tanah, sebenarnya tidak bi-
sa lepas dari Eiasalah pengukurannya, baik cara terestris
ataupun cara fotogrametris? sehingga dalam pelaksanaannya
harus ditinjau bersama-saiua berbagai metoda cara ukur di-
lapangan yang raenyangkut masalah rincikan serta delimitasi
nya. Urgensi penelitian disimpulkan dalam z
1.3.1. Studi perbandingan berbagai macam metoda pengukuran
luas terhadap satu metoda pengukuran luas yang me
miliki kesalahan paling kecil.
1.3.2. Peninjauan berbagai macam skala peta dalam penentu-
an ketelitian nitung luas pada semua metoda.
1.3.3. Peninjauan pengaruh bahan kertas peta terhadap fak-
tor penyusutan dan pemuaiannya.
1.4, Anggapan Dasar.
Salah satu rasa keadilan dalam hak dan kewajiban pe
megang hak atas tanah, terletak pada kepastian luas tanah.
- 3 -
1.5, Hyphotesa.
Ketelitian perhitungan luas tanah, tergantung dari
ketelitian pengukurannya.
1.6. Pokok - Pokok Data.
Hasil-hasil hitungan luas dengan macam-macam cara
dari berbagai hasil ukuran rincikan pada berbagai skala
peta.
1.7, Sample.
Dalam penelitian hitungan luas tanah didasarkan 4
macam cara ukur dasar terestris, yaitu cara trilaterasi,ca
ra koordinat tegak, cara polar dan cara plane table.
Disamping itu diperbandingkan metoda terestris dengan meto
da fotogrametri dari data rektifikasi foto udara. Lokasi
aiambil daerah pedesaan di Kabupaten Bantul, dan data rin
cikan dikotcimadya Yogyakarta.
1.8. Metoda dan Teknik Pengumpulan Data.
Hasil luas diperoleh dari tiga metoda dasar : meto
da planimeter, metoda transformasi dan metoda koordinat gra
fis. Uibuat tabulasi masing-masing hasil untuk mencari sa-
tu metoda standard sebagai pembanding ketelitian diantara-
nya? dipergunakan pedoman pendekatan hasil yang " memiliki
kesalahan terkecil ".
Penentuan ketelitian dalam delimitasi dicobakan pada dua
macam skala peta dan pada semua metoda ukur tersebut dia-
». 4 -
tas ( perbandingan metoda-metoda ukurs plane table, trilate
rasi, koordinat dan polar ).
Analisa diberikan berdasar data terkumpul, dengan memperha
tikan faktor kekurangan dan ketidak sempurnanya pelaksana-
an penelitian, bila ternyata tirtibul keragu-raguan.
Hal ini untuk mendapatkan pandangan yang seobyektif mungkin
Penelitiandengan keterbatasan v/aktu dan kesempatan ini di-
arahkan pada materi dasar minimi kearah terwujudnya anali
sa teknis.
II, KEGIATAM PENELITIAN,
Dalam tatalaksana penaaftaran tanah masalah pemeta-
an batas tanah merupakan jaminan kepastian hukum dan hak
atas tanah; disamping persoalan penerapan kembali letak ba
tasnya ( masalah delimitasi ), Berkaitan dengan masalah ba
tas tanah, akan menyangkut segi bentuk bidang tanah serta
demensi luasnya.
Kenyataan semakin meningkatnya persoalan letak ba
tas dan luas tanah, mendorong pelaksanaan penelitian luas
tanah menuju cara pendekatan penyelsaian masalah, Ketepat-
an atau ketelitian hitung merupakan pedoman dasarnya; di
samping persoalan alat, metoda dan pelaksanaannya sangat
menentukan,
Problem ketidak sesuaian data luas dalam rangka BIBIAS mi-
salnya, bisa diungkapkan sebagai contoh masalah luas tan^h,
Ketidak telitinya dimensi luas dalam kredit BH-iAS, akan
membawa akibat ketidak cocoknya produksi pangan yang dide-
rita kaum petani,
Kegiatan penelitian masalah luas tanah, dilandaskan
pada enam cara u]cur rincikan dan pengertian-pengertiannya,
Tahapan kegiatannya meliputi ;
1, Persiapan.
2. Pengumpulan Data.
3. Pengolahan Data,
4, Penyusunan Laporan.
- ̂5 -
6 -
II,1« Persiapan.
Penggunaan Dasar Metoda Rincikan.
Ketelitian dalam perhitungan luas tanah hampir sepe
nuhnya tergantung pada masalah pengukuran rxncikannya.
Perlu difikirkan perailihan cara ukur serta disesuaikan kon
disi setempat, Perlu dievaluasi cara pengukuran yang meli
batkan kesalahan paling kecil, Sehingga dari cara hitung
luas tanah, dapat diperbandingkan batas kesalahannya,
Dicoba cara hitung luas tanah dengan metoda planimster ,ine-
toda transformasi dan metoda koordinat.
Dasar metoda rincikan adalah s
11.1,1,1, Metoda extrapolasi dan interpolasi, atau dikenal
uengan metoda Koordinat Siku^siku.
Cara ini luenggunakan alat sederhana, yaitu pita ukur
pegas ukur dan prisma,
Penggambaran batas-batas tanah diikatkan pada garis ukur
dengan pertolongan peralatan tersebut,,
Pada metoda extrapolasi titik detail yang diperlu -
kan untuk dapat menggambarkan batas persil diproyeksikan
tegak lurus pada suatu garis ukur. Garis ukur adalah suatu
garis pertolongan yang digunakan untuk memproyeksikan ti-
tik-titik tetap yang , sudah diketahui koordinatnya , ( ti
tik poligon ). Dengan demikian garis ukur tersebut akan
tertentu letaknya, sehingga batas-batas persilpun akan men
jadi tertentu pula letaknya, Maka selain dapat ditentukan
o
vW^V^Qt^
LU
■7
o
- 7 -
batas-batas persil, akan tertentu pula letak (posisi) dari
persil tersebut,
Pada Kietoda interpolasi, titik-titik detail tersebut
tidak diproyeksikau pada garis ukur, tetapi diikat dengan
garis lurus terhadap garis ukur garis ukur.
11,1,1.2. Iietoda Voorstaal,
Dalam penelitiau pengukuran rincikan diuraikan duametoda yang berpangkal pada metoda voorstaal atau metoda
ukur koordinat Polar.
Dikenal s a. Polar sudut.
b. Polar Asimuth.
Kedua metoaa diatas berbeda dalam penggunaan alat ukurnya,
Pada metoda Polar sudut dipakai teodolit, sedang pada me
toda ukur Polar Azimuth digunakan teodolit kompas.
Untuk pengukuran rincikan dengan metoda koordinat
Polar ini, digunakan alat ukur sudut ( teodolit ) . Dengan
menempatkan teodolit pada sebuah titik yang telah diketahui
koordinatnya ( titik poligon ), kemudian diukur arah dan
jarak ke tiap titik detail yang akan digunakan untuk me-
nentukan bataa - batas persil. Dengan mengambil salah satu
sisi poligon sebagai arah nol, maka sudut-sudut antara si-
si poligon dengan garis kearah titik-titik detail yang di-
maksuu dapat ditentukan, dengan demikian maka letak detail
yang bersangkutan menjadi tertentu.
Jika digunakan kompas, maka bukan diukur arah ( su-
nya, tetapi azimuth dari arah kstitik detail • yang
- 8 -
bersangkutan. Untuk metoda koordinat P61at ini, jarak - ja
rak dapat diukur secara langsung dengan pegas ukur ( ran-
tai ukur ) dan dapat juga dengan jarak opt is ( itienggunakan
baak ).
Pada iTiedan yang terbuka^ maka metoda ini dapat men-
cakup daerah yang luas. Biasanya jarak optis lebih banyak
digunakan, terutama untuk jarak-jarak yang jauh,
II,1.1.3» Metoda pengukuran dengan Rantai Ukur, atau meto
da Trilaterasi.
Pada metoda Trilaterasi ini,batas-batas persil yang
bersangkutan diukur dengan menggunakan rantai ukur. Untuk
pengecekan dan juga untuk dapat menentukan bentuk persil
dengan sebaik-baiknya, diukur juga beberapa garis tambahan,
misalnya garis-garis diagonalnya, garis-garis tingginya,
ataupun garis-garis lain yang dianggap perlu. Seddngkan
untuk menentukan letak dari persil tersebut, maka beberapa
titik (sudut) dari persil diikatkan pada suatu garis
ukur yang dipilih. Cara pengikataniiya dapat secara koordi
nat siku-siku, interpolasi ataupun dengan cara lainnya.
11,1,1,4. Metoda pengukuran Plane Table.
Pada pengukuran dengan plane table, maka pengukuran
dan penggambaran dikerjakan bersama-sama dilapangan. Dila-
pangan diukur arah dan jarak dari titik-titik detail yang
bersangkutan, kemudian langsung digambarkan diatas kertas.
Karena pekerjaan mengukur dan menggambar dikerjakan bersa-
- 9
ma-saiTia dilapangan, sementara alat plane table tetap berdi
ri diatas suatu titik, itiaka alat ukur plane table terdiri
dari dua bagian, yaitu alat mengukur arah dan jarak optis,
dan itieja untuk itienggainbar.
Pengukuran dengan plane table disebut juga metoda gratis.Pada daerah datar dan tidak banyak bergeloitibang sangatmenguntungkan, karena penepatan arahnya lebih baxk.
11,1.2, Penggunaan metoda FotogrametriiDalam merincik dapat dipergunakan cara Fotograme -
trij terutajna mengingat daerah yang mencakup beberapa desayang luas•
Efisiensi waktu dan biaya akan bisa dipenuhi bila pemo-
tretan uaara diarahkan untuk pembuatan peta foto skala be-
sar. Hal - hal yang menjadi pertirribangan penggunaan peta
foto sebagai peta kadaster adalah ;
a. Planimetris. bisa dipertanggung jawabkan dengan raengingat
syarat teknis aalam proses rektifikasinya-
b. Peta foto skala 1 - 1.000 bisa dipindahkan pada bahan
transparan ( kodak trace ) sebagai master sheet dalam
proses identifikasi dan delimitasi. Ditekankan perlunyaidentifikasi lapangan untuk memperoleh kepastian batas
( penunjukan batas ).
c. Peta foto mudah dibudayakan dikemudian hari, karena je-
• las gaitibarnya,
Syarat-syarat lain sebagai dasar pembuatan peta foto yang
- 10
balk, antara lain :
a. Daerah yang dipotret cakup memiliki titik ikat untuk
rektifikasi planimetris.
b. Perlu diperhitungkan hubungan " relief displacement "
dengan kondisi topografi dan skala pemotretannya.
c. Hubungan optimum antara perbesaran peta dari foto udara
(hubungan dan ) pada masing-masing Kectifiernya.
Dari data rincikan yang telah tergambar pada master sheet,
segera dicetak pada bahan peta yang lasim dipergunakan? ba
han yang memiliki angka muai kecil. Selanjutnya metoda
hitung luas tanah bisa dilakukan,
11,2. Pengumpulan Data,
Untuk keperluan hitungan luas dengan macam - macam
metoaa pada dua macam skala, dihimpun data ukur yang beru-
pa ;
a. Beberapa blok persil dalam satu desa, didaerah Palbapang
Kabupaten Bantul
Diambil peta skala 1 s 1.000 dan 1 s 500 yang langsung
dipetakan dari cara merincik terestris.
Dipakai semua cara rincikan,
b. Data komplek perumahan , dalam wilayah kotamadya Yogya-
karta pada skala 1 : 1.000 sebagai studi pembanding pe
ta foto skala 1 s 1.000,
c. Data peta berupa kalquir ( bahan transparan ) dan peta
hitam putih pada kertas gambar.
- 11 -
Pengukuran luas aengan 3 cara dimaksud agar mendapatkan
gambaran matrix kfcjsalahan relatif antara netoda dan cara
hitiuig luas.Dipilih satu-Standard ukuran luas,dan salah
satu cara menghitung luas yang memilihi kesalahan ter -
kecil,
Ualara analisa ketelitian dan batas toleransi luas dapat
dipakai rumus s
T !/ 02500
2T = toleransi dalam m ( tolerans ).
20 = luasan dalam m ( oppervlakte ).
S = angka skala ( 500,1000,dsb ),
Perlu ditinjau pada berbagai skala peta, berapa
prosen atau per mil batas kemampuan hitung luas masih
teliti.Hal ini tergantung satuan terkecil yang dipakai
dalam hitung luas ? serta nilai tanah itu sendiri.
ebagai gambaran misalnya,didal©rah luar kota Yogya harga
tanah masih lebih murah dari pada didalam kota.
Demensi luas dikota sampai m2 , sedang di desa
yang jauh dari keramaian bisa dalam satuan ru, dan bau
{ daerah sav7ah,tegal )..
Bahkan tanah dengan nilai rendah,cukup sampai satuan Ha
( hektar ).Batasan skala dan ketelitian hitung luasan -
tanah ,suclah jelas disebutkan dalam s
- 12
Pasal 28 ayat 2 dan 3, P.M.A, 6 / 1961.
Kecuali metoda hxtung standard diatas^ didesa - desa
masih kuat metoda hitung tradisionil yang langsung. Dalam
lalu lintas pemindahan hak atas tanah ( jual-beli, pembagi
an v^arisan ) tiap individu menganggap dapat dipercayanya
metoda ukur tradisionil tersebut, Perlu dianalisa.lebih ja
uh, serta kemungkinan pembimbingan dan cara pembudayaan
metoda ukur berdasar standard yang ada..
Dikenal^ metoda ukur serta langsung dihitungnya data luas
tanah secara " primitif Hasil hitungannya dalam satuan
meter persegi.
11,3. Pengolahan Data,
11,3.1, Penentuan metcda standard.
Untuk membandingkan berbagai metoda ukur rincikan
sampai batas ketelitian yang mendekati kebenaran, perlu di
lihat berbagai faktor pengaruhnya ;
- penggunaan alat ukur dan kondisi tenaga pelaksana (skil
led, unskilled },
- keadaan medan, didesa dan dikota menentukan sekali pelak
sanaan pengukurannya,
- penggambaran hasil ukuran pada standard kartografi.
Peta yang baik penggambarannya serta ketepatan legenda -
nya; skala dipilih yang sesuai dengan pengaruh toleransi
nya.
Dalam pengolahan data perlu diperhatikan masing-ma'-
" 13 -
sing kelebihan metoda pengukuran rincikan dan raetoda meng-
hitung luas tanahnyao
11.3.1.1, Metoda Trilateraai atau Rantai Ukur.
Metoda ini aangat mudah dilaksanakan untuk daerah
desa-desa, dan cepat dibudayakan karena peralatan yang
dipakai bisa mengikuti " selera masyarakat " sebagai pihak
awam ditengah-tengah penggunaan alat ukur modern.
Metoda Trilaterasi mudah dilaksanakan didaerah terbuka.Se-
cara menyeluruh dan serentak metoda ukur rantai ukur atau
pegas ukur bisa mencapai sasaran pemetaan kadaster bila
tenaga ukur diperbanyak,
Dilain segi, biaya akan lebih ringan, dan peralatan modern
tidak perlu, Kelemahannya? untuk daerah kota yang penuh
bangunan-bangunan, serta nilai tanah yang tinggi memerlu -
kan ketelitian dan pengalaman ukur ( tenaga skilled ),
11.3.1.2. Metoda ukur Polar Sudut dan Polar Azimuth,
Penggunaan metoda polar memerlukan peralatan leng-
kaps teodolit atau kompas baak serta pita ukur. Tenaga pe-
laksana harus " well - trained " atau skilled, sebab kete
litian hasil pengukuran terpengaruhi si-pengamat,
Metoda pengukuran • Polar sangat baik untuk daerah yang
memiliki nilai daya guna tanah tinggi, seperti daerah kota
besar dan daerah-daerah yang sedang berkembang, Kelemahan
penggunaan alat ukur terletak pada pengaruh" atraksi lokal
selama pengukurannya.
14 -
II.3»1,3. Cara yang dxsarankan.
Dalam studi perbandingan berbagai metoda ukur rin-
cikan, dicari suatu metoda yang memenuhi syarat kesalahan
paling kecil serta memenuhi s
a. Kecepatan dan efisiensi waktu serta biaya,
b. Dapat dilakukan pada daerah yang lebih luas; desa demi
desa secara menyeluruh dan kontinyu.
c. Tidak tergantung keterbatasan alat ukur saat ini,
II.3.2, Cara analisa hasil.
Terlebih dahulu dipilih satu standard pengukuran se
bagai pembanding metoda yang lain. Hasil dinyatakan dalam
selisih kesalahan dalam % terhadap metoda standard, Pada
tabel I dalam Bab Hi^SIL PENELITIkN akan dibahas penetapan
atau '* recommended " metoda ukur untuk perhitungan luas ta
nah.
Selanjutnya dari lampiran I dan II diolah keteliti-
an tiga metoda hitung luas tanah yaitu planimeter, trans -
forraasi dan koordinat, Dipergunakan dua skala yang berbeda
Dalam lampiran I dan II akan disusun tabel II sebagai pe-
milihan metoda hitung luas tanah yang disarankan,
Dalam analisa berikutnya, diambil secara " random *'
beberapa luas persil pada peta skala 1 s 500 dari data ter
sebut pada lampiran V, VI dan VII, Akan bisa dianalisa me
toda nitung luas tanah yang tidak banyak terpengaruhi oleh
- bahan peta / kertas.
- alat yang dipakai.
- 15 -
Dalam tabulasi akan didapat gambaran metoda hitung
luas tanah yang disarankan.
Pengambilan sample secara random tentunya tidak bisa lepas
dari kesalahan pada waktu mengukur dan menghitungnyao
Hamun secara kwantitatif bisa dipertanggung jawabkan.
III. HASIL PENELITIAIsr.
Untuk mendapatkan metoda hitung luas tanah terbaik
tidak bisa lepas dari cara-cara pengukuran lapangannya.
Pada tabel I dibawah, terlihat metoda hitung luas tanah,
terpengaruh oleh ke-enam metoda ukur, Dalam tabel I disa -
rankan dua alternatif metoda merincik yang mendekati hasil
yang sebenarnya. Metoda ukur koordinat tegak lebih mudah
dan balk dilaksanakan, disamping metoda fotogrametri untuk
daerah yang luas dengan efisiensi tinggi,
tabel II aidapat kesimpulan metoda hitung luas tanah-
secara transformasi memiliki kesalcihan hitung paling kecil,
Dicoba pada skala 1 s 1,000 dan 1 ; 500,
- 16 -
- 17 -
TABEL 1,
DAERAK : KABUPATEN BAI^TUL
JUtlLAH PERSIL : Lihat lainpiran III ii., IV A
SKi^iLA PETA s 1 i 1.000.
Cara
\ UkurCara
HitungLuas. \
Trila-
terasi
Polar
Sudut
Polar
Azi -
muth.
1
Plane
Table
1
1Koord. jTegak.
Foto -
Grametri
Planimeter 2,75% 2,75% 1,36% 0,88% 1,08 %
Transfer - 1masi. j 0,94 % 2,18% 1,75% 1,86% 0,83 %
Koordinat i 1,03 %1 •
2,71% 2,70% 1,4 % 0,91%j
- = standard ukur pembanding,
- angka aalarrt daftar diolah dari perataaan pada tabel IIIB
dan tabel IV B,
Cara perataan s diambil pendekatan 10 angka terkecil dari
data hitungan, Hal ini disesuaikan dengan pengaruh pelaksa
na labotatorium.
U} -4TP
-z. a
*
- 18 -
TABKL II
JUMLAH PERSIL s 50 Persil.
SKALA PETA s 1 s 1.000 dan 1 s 500.
STANDARD PE?^IBANDING s Luasan 10.000 ( bujur
sangkar ).
Metoda
Skala
Planimeter Transformasi Koordinat,
1 : 1.000 0,33 % 0,49 % 0,57 %
1 : 500 1,74 % 0,07 % 0,41 %
Dasar hitungan ; pada lampiran I dan II.
Untuk ir.eninjau pengaruh bahan peta serta kesalahan
alat dalam dan selama pengukuran luas tanah diadakan, di-
coba melalui peta skala 1 : 500 dengan contoh persil ter-
ukur. Data persil diainbil dari lampiran V, VI dan VII.
Batas toleransi yang dipakai berdasar :
T = —S \j o2.500
Untuk skala 1 s 500 raaka ; T = 0,2|/o (m ).
- 19 -
TABEL III
Perbedaan pada metoda ukur luas tanah dengan alat
planimeter terhadap metoda hitung transformasi dan koordi-
nat.
LUAS TANAH
Persil
No.
Taansformasi
( )
Koordinat
( )
Planimeter
(m^)
Selisihrata2( m2 )
Batas
Tole
ransi(T) .
1. 413,793 413,135 414,250 0,786 4,07
9 0 1076,453 1876,695 1874,360 2,214 8,66
15. 255,312 256,850 266,419 10,34 3,26
37. 930,00 930,812 932,79 2,38 6,1
50. 526,562 527,295 528,410 1,48 4,6
Pada persir No. 15 cara planimeter melebihi toleransi T
2 2( ~ 3,26 m ) sedang kesalahan mencapai = 10,34 m ,
Analisa ketelitian hitung luasan tanah terhadap fak
tor skala, dijumpai dalara lampiran IX A dan IX B, Dihitung
dari rumus s
Toleransi luas T =2.500
0
Penggunaan skala diarahkan urgensi nilai tanah dan prosen-
tase kesalahan hitung yang diharapkan.
- 20 -
Dengan luengingat ukuran peta Pendaftaran Tanah ;
loOO m X 1,00 m ( sesuai ketentuan pasal s 26 P.M.A.6/1961)
Prioritas penggunaan skala s
a, Skala 1 : 500 ; Untuk daerah utama, dengan luasan per -
sil optimum memiliki kesalahan terbesar 0.8 % dan ter-
kecil 0,1 %.
Luasan minimum yang masih memiliki kesalahan hitung
adalah s 625 m^; dan luasan maksimum berdasar ukuran
peta adalah 4 Hektar. Dalam tabel IV akan jelas efek-tifitas luasan dan kesalahan optimumnya.
b. skala 1 s 1.000 s Dipergunakan pada tugas Pendaftaran
Tanah pada umumnya, serta ditujukan pada daerah penting
luasan tanah efektif yang masih diatara batas toleransi
0,81 % — 0,1 % didapat pada tabel IV.
Dalam tabel IV, dicoba membandingkan pada skala yang lebih
kecil.
- 21
TABEL IV
EFEKTIF LUASAN BERDASAR TOLERANSI
LUAS PADA DERBAGAI SKALA.
S k a 1 a
1
1
1
1
500
1.000
2.000
5.000
Oytimura,
Luasan.
625
2.500
10.000
ni2
6,25 Ha
Kesalahan
ra^. . %
5 0,8
20 ' 0,8
80 0.8
500 , 0,8
Terbesar Kesalahan
2Luasan Peta m , %
40.000
250.000
800.000
400 Ka.
40 '0,1
i
250 [0,1
!
715 ,0,1
I
4.000 0,1
Ukuran Peta s 100 cm x 100 cm.
Pengaruh kesalahan luas membawa akibat persoalan ma
teri. Misalnya dalam tabel IV, ditetapkan skala 1 s 500
untuk daerah utama ( misal s D.K.I. ) dimana selisih hi-
tung luas tanah dengan planimeter pada persil yang mempu -
2 2nyai luas rata-rata sekitas 625 m , kesalahannya = 5 m ,
2Seaara materi harga tanah 5 m bisa merugikan =
5 X Rp. 50.000,— = Hp. 250.000,— bagi pemiliknya.
Alternatif lain.
uisamping metoda hitung standard diatas, dapat di-
coba penggunaan tet terapan teknologi dibidang alat ukur
luas tanah y^^ digital planimeter ,
- 22 -
Alat ini praktis dan cepat penggunaannya, namun kelemahan-
nya ada dalam electronic - sircuitnya,
Perlu dikembangkan lebih lanjut metoda-metoda ukur
yang memiliki efisiensi tinggi®
Sebagai data analisa terakhir, diperoleh kecepatan
kerja dengan tiga cara hitung s planimeter, transformasi ,
dan koordinat. Hasilnya dicantumkan dalam lampiran X,
IV. K E S I M P U L A N.
Dengan bertambah lajunya lalu lintas perekonoirtian
rakyat dan perekonomian nasxonal, maka makin bertaiiibah pu-
la banyaknya tanah rakyat yang tersangkut dalam kegiatan -
kegiatan ekonomi, misalnya s jual beli, pemberian kredit ,
sewa menyewa. Sehingga perlu jaminan kepastian hukum dan
hak dalam bidang Agraria; dimana Undang-undang pokoknya su
dah ada, yalah bunyi ketentuan pasal 19 U.U.P.A.
Dari Peta Pendaftaran Tanah,dan surat ukur yang menjamin
letak dan luas tanah akan diuapat " Azas Specialitiet ".
Tidak hanya letak batas persil yang selalu menjadi masalah
sehari-hari, tetapi bahkan ketelitian luas tanah,dapat me-
nimbulkan problema kehidupan roasyarakat.
Dari data pengamatan perhitungan dan evaluasi, pene
litian luas tanah dapat menarik beberapa segi positifnya
kearah terjaminnya kepastian hak dan rasa keadilan.
Bila berbioara masalah pajak^ sekaligus harus berhubung-
an dengan masalah kebenaran hitungan luas? besar kecilnya
luas tanah akan sangat mempengaruhi.
Suatu contoh lain, disegi perkreditan BI^lAS? masalah ti- .
dak sesuainya luas tanah garapan yang dimintakan kredit HI
l^lAS, akan menurunkan produksi pangan.
Kesimpulan-kesimpulan yang memerlukan perhatian se-
lanjutnya adalah s
- Perlunya pemakaian metoda ukur rincikan yang praktis, de
- 23 -
- 24 -
ngan mudah dapat dibudayakan di masyarakat serta ti-
dak memerlukan peralatan besaro Cara ukur rantai dan Pla
ne Table bisa dipakai didesa-desaj sedang untuk daerah
luas cara fotogrametri lebih baik dibudayakan,
Perlu diprioritaskan ca metoda-metoda pengukuran berda-
sarkan urgensi daerah; serta pemilikan skala yang masihmemenuhi toleransi berdasar rumus„
'i' = —§— \r^2.500
Metoda hitung luas dengan transformasi mendekati keteli-'
tian sebenarnya. Disaiaping keuntungan lain s txdak me
merlukan lagi planimeter dan bisa diterapkan metoda
hitung yang lebih baik.
Masih dimungkinkan terapan teknologi dikantor-kantor Pen
daftaran Tanah, untuk merapercepat hitungan dan mengurangi
kesalahan hitung dengan alat s " digital planimeter
Alat ini sebagai pengganti planimeter yang banyak memi-
liki kelemahan.
V. R E K 0 M E N D A S I.
V-1, Membudayakan Suatu Sistim.
Dalaiu mengatasi masalah kurangnya anggaran, tenaga
dan peralatan? khususnya dalam pelaksanaan hitungan luas
tanah perlu dicari pemecahannyao
rietocia hitung luas tanah yang sederhana dan tidak memerlu-
kan alat khusus, serta p memiliki ketelitian yang mendekati
sebenarnya, adalah cara transformasi, Dengan keterbatasan
tenaga di Kantor Pendaftaran Tanah, pembimbingan yang in-
tensif serta penyuluhan cara hitung yang sederhana dan da-
pat dilakukan oleh tenaga unskilled, kiranya sudah merupa-
kan salah satu usaha membudayakan metoda praktis.
Usaha lain yang dapat membantu mempercepat pekerja-
an hitungan luas tanah; dapat digali dari metoda - metoda
pengukuran tradisionil didaerah-daerah, Dengan cara mem-
beri formulir ukur dan legalisasi wewenang dalam pengukur-
annya, pihak Pendaftaran Tanah akan mendapat data dengan
cepat. Masalahnya, adalah kerja sama dan biitibingan perlu
ditingkatkan. Proses pengukuran tradisionil antara lain
secara tali ukur yang harus distandarisasi dimensinya,
Kisal hitungan luas yang lazim dilakukan didesa-desa ada
lah s
luas = perkalian diagonal segi empat dibagi dua» Atau cara
lain = perkalian rata-rata dua sisi yang berhadapanB
25 -
- 26
Luas = ( a + b )
Cara I,
luas = 1/2 (a+b)xl/2 (c+d),
Cara II.
Standarisasi pengukuran luas tradisionil perlu dia-
rahkan agar tidak memberikan masalah lain dikemudian hari
Untgk daerah yang kurang penting justru metoda ukur tradi
sionil dapat membantu proses inventarisasi penguasaan ta-
nah, dimana faktor ketelitian masih diimbangi dengan nilai
tanahnya yang kurang,
Prioritas.
Dalam menpercepat proses inventarisasi data pengua
saan tanah, diarahkan penggunaan semaksimal mungkin tenaga
peralatan yang ada# Berpedoman klasifikasi daerah ( menu-
rut saran Team U.GJi, ) dapat diusahakan efisiensi kerja
berdasar prioritass
a. Perhitungan luas tanah pada daerah kelas utama : dengan
tenaga skilled yang mampu menguasai macam-macam metodas
transformasi, koordinat dan penggunaan alat baru ( di
gital planimeter sebagai pengganti planimeter ).
- 27 -
Waktu kerja dikantor perlu ditingkatkan,
b. Pada daerah penting s perlu perhitungan luas dengan me-
toda transformasi dan alat yang ada.
c, Untuk keperluan inventarisasi data luas didaerah kurang
penting; dapat dipakai sementara metoda-metoda pengu-'
kuran tradisionil sampai batas-batas tertentu.
Kiranya standarisasi cara metoda hitung diatas akan bi-
sa ditingkatkan sampai mendekati ketelitian standards
V.3. Pelaksana«
VoS.l. Pihak Swasta.
Kiranya metoda hitung luas tidak akan pada tempat -
nya bila dikerjakan oleh pihak swasta.
V.3.2. Instansi Pemerintah.
Pihak pemungut pajak, instansi pemerintah seperti
IPEDA atau IREDA , sangat berkompeten dalam masalah dimen-
si luas tanah.
Agar diperoleh hasil optimal, perlu kerja saitia antara ins
tansi pemerintah yang lain dengan pihajt Pendaftaran Tanah.
V.3.3. Anggauta Hasyarakat,
Sebagai subyek dalam masalah la^u lintas perpindah-
an atas tanah, anggauta masyarakat sangat berkepentingan.
Oleh karenanya partisipasi dalam masalah penunjukan batas
dan metoda pengukuran tradisionil ( didesa-desa) sangat
raenentukan ketelitian perhitungan luasnya.
- 28 - .
Pihak Pendaftaran Tanah akan bisa meriiberikan pengabdian
yang baik kepada warga masyarakat bila ada pengertian yang
mendalcim sesamanyae
Vo4, Anggaran.
Masalah kurangnya anggaran, bisa dicarikan penyele-
saiannya melalui cara wajib daftar { sesuai ketentuan pa-
sal 23, 32, dan 38 U.U,P„A. ).
Penjelasannya : lihat Bab V,5b pada buku I s Peninjauan
Umiam.
V.5o Penelitian Larijutan,
Pada dasarnya, masih harus ditingkatkan kearah pene
litian Ianjut yang bersifat lebih spesifik, Bariyak masalah
non teknis dan teknis praktis yang harus digali kearah sem
purna tugas-tugas Pendaftaran Tanah dalam rangka i inventa
risasi data pertanahan. Saat ini baru ; 2 % data penguasa-
an tanah lengkap di Indonesia.
Adalah hal yang ganjil, sebagai negara agraris, data pengu
asaan tanahnya hanya 2 % ( dua prosen ).
Penelitian lanjutan kearah t Pengkajian pengukuran tradisi
onil dan masalah toleransi luas tanah, terhadap metoda
standard.
„ 29 "
Lampiran No ; I
TABULASI HITUNGAN PERBANDINGAN LITAS.
Daerah
Skala
Methoda
Bantul,
1 : 1000
Trilaterasi.
Luas Standart Bujur Sangkar : 10.000 m
No. Metode Hitungan Luas Ketelitian Hitungan Luas
Persxl Plan »iEn2' 1 Trans,m2 Koord.ml Plan. Trans. 1 i^oora.
33 413,304 413,473 413,200 1i
43 493,744 406,000 Zf04,0001
44 171,370 171,380 171,800
43 164,123 163,623 163,623
46 323,200 322,300 322,383
47 343,400 346,240 346,330
48 328,230 323,600 323,100
49 313,620 314,038 314,873
31 267,630 266,076 262,270
42 262,600 262,837 262,473
30 487,323 487,072 487,062
34 249,973 224,873 224,770
35 464,600 463,820 446,270
36 282,800 278,020 278,210
37 217,130 214,213 212,933
64 40,400 40,730 41,493
38 263,123 261,120 239,937
39 w32,300 244,300 244,336
60 734,773 729,730 731,740
34 380,730 371,000 371,313
33 606,000 393,000 391,793
36 1232,400 1223,000 1223,000
37 606,000 610,000 610,803
38 303,000 300,200 499,283
61 308,0301
307,760 307,360
- 30 -
Lan.jutan
; Matoda Hitiingan Luas Ketelitlan Hitungan nuas
PersilTrans,m2 Koord.m2 Plan. 1 Trans. nOUX'U. ,
39'
Plan.m2 j"^3fS100 3^960 3,960
•' •
[L] 10053,113 9950,if08 99if3,193 0,53% 0,50% 0,37%1 1
Catatan
fL]' = Jumlah luas yang terdapat di dalam"bujur sangkar.
- 31 -
Lampiran No : II
TABULASI HITUNGAN PERBANDINGAN LUAS.
Daerah
-Skala
Metoda
Bantul•
1 : 500,
Trilaterasi,
Luas Standart Bujur Sangkar : 10.000 m2
No
Persil
Metode Hitungan Luas Ketelitian Hit Luas
Plan,m2 Trans«m2 Koord.m2 Plan Trans Koord.
31 337,3k9 538,050 537,790
^2 267,013 265,820 263,460
k9 299,997 296,120 293,880
50 523,372 468,270 465,870
3k 196,if31 202,050 198,890
33 ii-99,^000 485,950 485,710
56 285,657 273,920 271,560
57 265,279 250,380 248,060
58 256,060 247,610 245,110
59 ^k3tk^0 236,200 234,280
60 667,199 751,190 755,950
3k 55^^,990 563,490 561,250
35 576,78Zf ^8,570 566,350
36 1208,383 1183,150 1186,490
37 637,898 624,700 622.460
38 463,60/f 440,820 440,490
39 3,900 3,680 3,680
61 340,272 325,150 322,910
33 402,773 . 391,610 389,890
k3 419,244 408,610 405,670
kk 155,719 143,960 142,250
k3 150,728 142,750 140,920
kG 325,413 319,480 318,410
k7 553,002 541,940 539,420
kS 332,899 319,460 318,160
10173,786 9992,930 9958,890 1,74% 0,07% 0,41%
Catatan : [l] = Jumlah luas yang terdapat di dalamBujur sangkar.
- 32 -
Lampiron No, :
TABUIASI HASIL
D a e r ci li
Skola petcL
M e t 0 d Ov
III A.
.HITQNG-Aii LUAS
ICalj. Bantol
1 s 1 0 0 0
ploniineter (ka-I;ab)
■No. I. U AS ( meter perse )Per- Trila"fce- Polar Polar Koord. Pi; Ta^ FotOgTi
sil rasi Sudut Az« Siku lie
1 412,500 386,589 390,31 410,000 408,240
2 402,500 389,922 391,322 380,000 378,000
3 1227 , 500 1096,447 1149,042 1263,333 1272,500•
4 1210,000 1129,774 1246,25 1186,666 1239,840
5 525,000 529,804 SIi9#9S2 5^>000 544,3206 1492 , 500 1489,702 1443,157 1466,666 1471,680
; ̂ 365,000 346,597 383,845 350>000 366,230r>
I ̂ 1067,500 1136,439 974,567 1080,000 1073,5^
9 1897,500 1913,950 1926,702 1900,000 1937,880
10 1545,000 1535,026 1565,290 1600,000 1564,920
11 1143,333 1129,774 1146,550 1160,000 1143,420
12 920,000 88,315 909,762 896,666 392,670
13 2013,333 1919,616 1941,657 1950,000 2032,740
14 506,666 533,226 476,067 .SHOjOOO 498,140
15 273,333 262,947 259,220 260,000 277,49016 1000,000 973,138 977,060 956,666 1026,40017 950,000 949,810 947,150 973,333 976,250
1 181
836,666 846,158 867,390 823,333 859,220
19 283,333 279,944 269,190 290,000 295,880
20 986,666 1013,131 1009,460 1006,666 1009,67021 966,666 945^44 909,760 933,333 976,25022 453,333 449,910 448,650 440,000 464,720
- 33 -
Lanjutan
No. L U A S ( meler persegi )
?er- Trilate- Jolar Polar Koord. PI. Ta^ POtOgTo
sxl rasi Sudut As* SilxL lie
25 140,000 129,974 119,640 150,000 125,699
24 126,607 125,508 124,767 159,720 128,527
25 249,495 245,284 227 , 500 242,847 256,394
26 128,527 220,220 128,0 50 155,067 155,567
27 126,007 150,150 157,900 155,067 155,567
28 520,0 59 150,150 271,254 299,400 527,619
29 515,018 500,500 282,567 516,035 509,978
50 299,898 500., 500 518,484 289,420 292,557
51 841,750 870,870 856,950 854,995 821,563 824,05®
52 967,957 980,980 991,567 1021,237 1015,620 1100,050
55 415,504 410,410 590,717 405,355 415,504 415,515
54 871,972 800,800 825,217 881,567 856^051 890,256
55 927,415 980,930 981,717 924,815 924,395 950,792
56 1842,229 1751,750 1785,850 1815,055 1415,304 1900,050
57 907,254 970,970 986 , 500 924,815 990,418 900,856
58 914,814 960,960 931,717 924,815 945,050 975,615
59 806,448 760,760 748,600 783,420 819,050 790,566
^10 221,775 250,250 249,517 259,520 241,954 248,516
41 405,224 590,590 420,267 422,487 40 5,744 409,597
42 2986,577 5095,070 3025,950 5075,840 2931,557 5105,961
45 405,744 400,400 407,154 405,355 410,784 400,992
44 171,570 150,150 165,667 172,466 146,168 171,516
45 164,125 160,160 156,660 164,990 147,100 164,511
46 525,200 550*550 540,000 546,500 550,990 465,715
47 545,400 500,500 540,000 554,600 581,740 607,565
48 528,250 500^500 510,000 526,700 547,700
49 515,620 500,500 505,550 546,500 284,180
50 517,625 500,500 515,550 508,200
CO
- 34 -
Lampiran
: III B
TiiBULASI KESALAHAtI I1ITU1)J"G
LUAS BJIRBASAR STAl^ «
BiiRT HIOTG PLAI^iBiETEa, RIBCIKAE : OIIILATEEASX
B a e r a li : Kab, Bantul
Ska la
: 1:1000
No.
GARA PENG-UKURAN
DENGAE-T
per-
Polar
polar
Koord,
PI. Table
Eoto^pr
sil
Sudu-fc
A2.
51
5,46
1,81
0,80
2,39
2,1
52
1,57
2,46
5,55
4,95
15,67
55
0,70
5,46
1,80
0.
o
CO
54
8^145,57
1,12
1,71
2,12
55
5^77
5,35
o
roCO
0,27
0,56
56
4,91
2,21
0,61
25,25
5,14
57
7,02
CO
■ 1,94
9,17
0,71
53
5,04
7,51
1,10
5,50
6,65
59
5,66
7.17
2,24
1,56
1,99
40
Hro
CO
12,51
8,00
9,09
8,50
41
5,18
4,23
CO
0,63
1,58
42
2,90
1,25
2,95
0,17
4,90
45
1,52
0,34
0,03
1,24
1,17
44
12,53
4,49
0,64
14,70
0,09
45
2,42
4,55
0,55
10,57
0,24
46
2,21
5|19
7,21
2,53
44,1
47
8,23
0,99
1,93
6,66
11,56
2,1%
^.1%
o,mfo
l,57f.
1,03^^
35 -
laiapiren No, :
TABUIiASI IIASIL
D a e r a h
Skala peta
M e t 0 d a
IV A.
HITQNGM lUAS.
Kalj. Bantul.
1:10 0 0
Transforcmasi
No, I U A S ( meter persegi )
Per- Trilate- Pol ax polar Koord. PI. Ta.- Eotogr•
sil x-asi Sudut Az. Silm 11 e
29 314,281 321,780 297,000 316,000 310,000
30 299,062 197,070 315,625 285,000 293,000
31 838,062 862,235 894,850 8 37 , 500 819,500 824,030
32 971,750 983,475 1003,500 1021,500 1021,875 1100,050
33 411,475 411,940 389,875 409,100 416,000 415,315
34- 867,275 368,240 842,805 881,310 841,500 ■ 890,256
33 924,042 979,790 1031,465 925,340 916,500 930,792
36 1847,110 1756,575 1842,110 1809,280 141-7,750 1900,030
37 904,400 976,300 892,040 922,075 930,000 900,836
38 912,000 967,060 967,340 923,540 942,400 975,615
39 802,375 766,760 758,900 787 , 500 806,000 790,366
40 225,750 247,310 245,100 241,000 237,000 240,516
41 399,675 388,700 425,200 422,750 408,000 409,597
42 2983,0 56 3048,000 3004,125 30 76,400 2964,125 310 5,961
43 4-06,090 306,460 401,625 407,250 40 5,500 400,992
44 171,580 148,070 158,600 170,510 145,000 171,516
45 163,625 155,990 153,620 165,292 150,000 164,511
46 322,335 335,725 342,720 343,286 325,500 465,715
47 546,350 523,460 536,930 532,081 580,000 607,365
48 325,100 315,670 325,500 325,783 351,200
49 314,600
CO
310,770 339,868 283, 500
50 525,000 494,200 515,680 522,176 510,375
- 36 -
Lampirsn
: IV • B
TABUIiASI KESAIiiiHAE HITUH& IiUAS BERDASAR STM-
DiiRT HITaHG OUAirSEOPJyULSI, PABA EIl^CIICAI^
:
KOORBINAT.
I) a e 1"
a h : KeJom Bantul
Skala
; 1:1000
No.
OARA PERGUKURAN DENGM
Persil
iPrilaterasi
polar
Polar
Pl.-lalXe
Ebtogr.
Sudui;
Az.
31
0,07
2,95
6,85
2,15
1,61
32
4,87
3,72
1,76
0,04
7,69
33
0,58
0,69
4,70
1,81
1,52
34
1,59
1,48
4,37
4,52
1,02
35
0,14
5,88
11,47
0,96
0,59
36
2>09
2,91
1,81
21,64
5,02
37
1,92
5,83
3,26 .
7,15
2,30
38
1,25
4,71
4,74
2,04
5,64
39
1,89
2,63
3,63
2,35
0,36
40
6,33
2,70
1,70
1,66
0,20
41
5,46
8,05
0,58
3,49
3,11
42
3,03
0,90
2,35
3,65
0,96
43
0,31
5,10
1,38
0,43
1,54
44
0,63
13,16
6,98
14,96
0,59
45
1,00
5,63
4,04
9,25
0,47
46
6,09
2,20
0,16
5,18
35,715
47
2,68
1,62
j 0,82
9,00
14,15
0,94^
i
2,18/ol,75/o
1, S6fo
0,89^
- 37 -
Lampiran No- : "V
TiOTLASI HASH HITQNGAN HJAS
p a e r a li Kab, Baatul
Skala peta s 1:10 0 0
M e t 0 d a : Koordinat
NO. L U A S ( me-ber perseJgi )
Per Trilate- Polar Polar Koord- Pi; Potogr-
sia rasi Sudut Az. Siloi lie
1 414,510 382,000 391,740 413,650 410,157
2 396,250 392,000 384,680 369,200 381,500
3 1233,334 1093,500 1148,645 1266,225 1246,725
A 1208,/]07 1135,000 1244,285 1192,000 1246,382
5 535,450 528,750 50 3 , 350 533,530 540,775
6 1489,500 1483,410 1445,130 1462,115 1443,937
7 561,031 554,370 383,345 350,300 366,150
8 1071,825 1125,750 969,900 1076,625 1064,025
9 1876,730 1902,060 1916,550 1908,300 1922,377
10 1569,800 1533,000 1551,500 1573,875 1561,400
11 1148,562 1136,000 1142,155 1139,300 1120,187
12 910,156 879,370 901,335 890,030
CM
»•
OC
OC
13 20.18,918.1923,050 1937,295 1960,345 2020 , 200
14 505,837 521,810 470,745 508 , 570 496,162
15 273,187 270,000 257,285 269,175 279,375
16 995,937 982,620 977,90 5 965,150 1012,885
17 949,375 956,120 944,^100 972,000 971,660
18 836,244 846,070 866,070 812,175 050,895
19 290,031 278, 500 261,765 293,120 292,145
20 987,875 1005,680 1006,060 1010,300 1006,300
21 959,962 949,490 904,575 925,100 972,837
22 459,062 448,500 440 , 370 450,125 458,687
<r
T1,
- 38 -
Iianjutan
No. L U A S ( meter persegi )
per- Trilate- Polar Polar Jioord • PI. Ta potogr^
sil rasi Sudut Az. Silu. ll e
23 144,750 125,000 117,210 149,940 127,187.
24 128,656 126,750 126,900 137,750 136,500
25 248,437 218,960 237,000 241,125 234,000
26 128,475 125,200 123,500 136,500 133,000
27 131,750 146,625 148,575 132,450 138,000
28 320,312 306,200 276,700 302,250 335,500
29 319,906 321,780 297,000 318,000 308,000
30 298,275 297^070 315,625 285,000 290,325
839,218 869,300 866,850 836,800 820,500 824,030
32 975,156 988,810 1004,250 1020,750 1021,875 1100,051
33 413,200 411,940 388,875 409,100 416,000 415,315
34 866,325 801,330 842,805 830,150 844,250 890,256
35 923,60 5 978,570 1031,465 925,340 918,000 930,972
36 1846,837 1753,830 1840 , 800 1808,110 1413,330 1900,030
37 906,775 973,545 892,040 922,565 990,500 900,836
38 910,500 965,820 956,250 922,930 946,375 9^75,615
39 803,500 766,095 756,000 787,500 809,250 790,366
40 226,180 244,470 245,100 240,000 237,000 240,516
41 400,312 386,015 427,300 425,500 400,000 409,597
42 2986,750 3040,060 3011,50 5 3076,195 2965,125 310 5,961
43 404,400 386,460 401,625 409,250 403,500 400,992
44 171,800 151,260 158,600 172,310 146,750 171,516
45 162,440 157,925 158,200 166,406 153,000 164,511
46 321,300 334,160 342,000 345,281 327,750 465,715
47 546,240 522,445 534,500 530,750 578,875 607 , 36 5
48 324,600 315,670 394,500 325,500 350,750
49 315,435 303,445 307,^0 340,000 285,750
50 524,750 495,095 514,120 522,937 577,000
- 39 -
Lampiran No. ; VI.
TiffiULASI HASIL HIOT&AH lUAS
D a e r a h : Kal:.. Banjul
Slcala peta : 1:500
M e t o d a ; PlaJifuueter (loitu'b)
NO- LUAS ( meter persegi )
per- Trilate- Polar Polar "ICoord, "PI. Ta Potogr,
sil rasi Suclut Az. Sikn ble
1 430.924 418.755 410.187 414,250 /lO 2,000
2 402,907 396,806 392,266 392,320 393,000
3 1248,081 1250,736 1249,809 1239,770 1257,000
4 120 5,380 1201,385 1255,119 1235,280 1200,000
5 534,320 534,890 529,659 525,910 538,000
6 1500 , 900 1476,058 1473,488 1454,120 1471,500
7 365,552 364,403 376,336 362,900 3 56 , 500
8 1071,976 1109,661 1132,992 1115A40 1089,000
9 1892,010 19 26,204 1853,143 1874,360 1885,000
10 1597,620 1546,845 1541,851 1565,780 1566,500
11 1164,031 1165,991 1186,091 1176,950 1176,000
12 708,545 898,795 925,244 909,760 911,750
13 1829,763 1939,663 1956,685 1955,110 2018,600
14 474,284 489,028 487,844 490,102 492,500
15 269,680 263,706 267,483 266,419 285,000
16 978,820 957,120 996,263 1014,889 1012,500
17 958,850 960,609 951,129 1002,529 986,000
IS 851,480. 863,900 866,172 887,860 877,000
19 288,150 278,661 258,619 309,679 287,500
20 1019.280 974,089 991,617 1023,820 990,500
21 949,360 963,102 962,081 977,106 984,510
22 463,940 455,629 391,603 472,426 473,000
- 40
Lanjutan
No. 1 U A S ( meter persegi)
per- Trila.te- Polar polar KoorcL. PI. Tar Potogr.
sil rasi Suclut Az. Siku. lie
23 131,330 117,000 152,310 148,225 126,000
24 123,025 142,710 127,867 136,500 137,637
25 275,575 227,700 232,755 241,500 230,000
26 131,7-^iO 126,750 120,312 131,150 129,937
27 123,600 160,125 149,220 140,625 129,000
28 319,156 292,125 297,010 300,187 321,562
29 303,100 330,000 306,0 50 316,587 311,825
30 299,262 305,750 322,890 299,750 215,100
831,055 858,812 750,370 827,675 824,437
32 983,5^10 989,375 996,800 1002,468 997,700
33 402,164 412,000 381,630 391,912 416,000
34 856,520
CO
COH
ro
1092,310 872,531 350,684
35 872,240 987,437 925,500 918,000 922,200
36 1825,137 1827,000 1855,530 1732,550 1003,351
37 943,6 50 912,000 906,030 930,000 993,200
38 891,825 969,000 958,215 925,590 935,138
39 802,062 750,000 756,000 763,592 783,750
40 287,837 258,750 235,750 230,100 242,550
41 410,203 398,660 417,125 412,312 308,600
42 2944,959 3074,462 2974,000 30 50,460 2968,861
43 418,717 413,250 423,500 /^09,4'';4) 418,125
44 154,510 162,437 159,000 169,842 159,750
45 153,305 137,156 150,000 159,067 148,00 5
46 330,035 324,800 342,875 345,337 324,375
47 552,499 550,378 548,065 358,931 543,593
40 330,012 324,187 325,600 323,387 329,687
49 300,550 305,471 309,250 300,031 317,295
50 523,825 520,681 508 , 560 526,562 512,368
- 41 -
Lampiran No, ; VII.
TifflULASI HASIL LUAS
D 8. e r a h
Skala -peta
M e "b 0 d a
ICa"b. "Bantiil
1 : 500
rransfon]i3.si
No. LUAS ( meijer porsegi )
per- Trilate- Polar polar Koord.- PI. Ta^ potogr
sil rasi Sudut Az. Sil'OL Lie
1 428,156 411,200 413,420 413,793 399,938
2
CO
COVJl
392,160 388,675 382,775 ,454,125
5 1235,649 1247,700 1258,818 1241,150 1263,000
4 1214,017 1202,475 1257,995 1238,819 1189,500
5 533,652 535,575 522,110 519,334 510,000
6 1434,990 1480,825 1477,0 50 1452,792 1475,625
7 364,389 365,955 370,702 356,830 353,906n
CJ 1069,912 1110,880 1148,197 1111,328 1091,625
9 1876,350 1927,635 1849,648 1876,453 ISSO',637
10 1569,050 1554,587 1555,872 1561,137 1565,500
11 1112,815 1166,175 1190,030 1169,183 1176,875
12 873,281 899,150 925,386 905,100 912,137
13 1953,560 1947,625 1951,770 1953,060 2011,750
14 532,875 487,815 483,367 4-87,408 439,800
15 267,410 265,550 264,420 255,312 281,750
16 975,530 953,800 985,695 990 , 706 999,125
17 945,344 965,570 950,345 977,450 983,750
18 843,700 868,90 860 , 282 855,660 867,000
19 - 284,250 279,165 264,576 304,340 289,220
20 1009,450 975,312 991,580 998,830 997,918
21 944,010 967,065 962,475 947,700 914,187
22 459,580 456,715 388,720 454,820 471,000
Lanjuiian
- 42 ~
:^o. Ii U A S ( meter persegi )
Per- Trilate- polar Polar Koord* PI4 T£b- Potogr.
sxl rasi Sudut Az, Silni ble
25 139,330 116,649 155,976 151,753 125,000
24 124,850 143,649 131,412 140,766 137,281
25 245,210 226,817 233,633 246,513 232,635
26 133,340 128,281 124,117 129,0 51 132,547
27 126,350 161,514 151,994 139,750 132,547
28 321,110 293,116 298,016 296,888 321,139
29 30 5,630 331,669 312,618 295,549 290,793
50 304>630 306,412 323,901 296,320 290,793
31 ■ 832,998 854,412 749,354 830,484 335,188
32 939,715 991,683 990,289 1006,344 1001,888
33 402,774 414,088 387,619 400,532 419,961
34 359,970 854,761 1095,823 867,259' 851,419
35 872,450 977,725 926,565 924,766 913,63536 1824,310 1819,858 1871,728 1789,352 1827,950
37 946,860 918,570 907,273 932,790 993,435
38 885,940 969,755 923,266 926,213 948,125
39 805,0 30 757,720 729,416 759,215 780,4-11
240,210 259,220 241,806 229,582 244,125
41 415,000 397,470 385,691 408,770 394,250
42 2950,950 3066,772 3103,515 3081,228 3004,650
43 419,244 418,7^iO 425,659 408,271 425,370
44 155,719 167,496 163,868 164,50 5 154,180
45 150,728 159,520 149,880 159,021 152,724
46 325,413 329,674 341,J26 339,977 320,422
47 553,003 543,698 543,569 538,878 549,010
48 332,900 329,674 313,743 329,010 327,903
49 306,946 308,40 5 305,755 300,097 312,436
50 524,554 522,428 511,590 528,410: 520,456
- 43 -
Lampixaji No •: VIII •
TABUIASI ■ HASH HITUNGAN LUAS
D a ,e r a h : KaTj. Ban'tul
Skala Peta ; 1 : 500
M e "t o d a ; Koordinat
No,
per-
sxl
LUAS ( meter persegi )
1
2.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Irilatel
rasi
427,287
398,437
1233,534
1212,790
536,717
1484,456
363,500
1072,473
1875,050
1567,700
1182,661
872,187
1761,550
532,080
267,220
975,430
946,20 5
844,360
283,850
1010,200
944,672
459,580
Polar
Sudut
412,275
391,650
1247,700
1202,475
535,515
1479,020
363,455
1116,000
1927,635
1556,985
1170,575
898,700
1945,240
486,655
266,420
959,430
964,580
866,400
277,425
974,160
963,960
456,715
Polar
Az»
413,420
388,675
1258,262
1257,995
522,110
1477,045
371,130
1148,650
1849,398
1555,872
1189,692
925,386
195^,147
484,155
265,100
986,392
950,480
860,040
264,914
990,924
963,405
389,040
ICoord,
Siloi
4-13,135
382,973
1340,808
1236,984
520,723
1454,140
356,513
1113,323
1876,695
1563,580
1169,010
907,298
1955,348
485,778
256,850
987,250
975,242
860,290
303,700
998,790
947,025
457,575
Pl% Ta^
Lie
Potogr
401,000
455,250
1261,750
1189,375
510,500
1474,125
353,687
1090,125
1880,437
1566,500
1176,875
912,462
2010,500
490,125
282,125
997,687
985,625
866,250
288,702
995,070
981,812
473,000
- 44 -
Iran an
No, Ii U A S ( meter persegi )Per- Trilate- Polar Polar Koord, " PI. Ta^ Potogr.
sil rasi Sudut Az. Silcu lie
23 137,330 116,500 153,483 152,220 127,875
24 124,487 142,710 128,535 133,000 135,937
25 240,487 230,575 233,798 242,850 230,850
26 12-7,075 128,375 119,625 131,793 129,937
27 128,145 16^,562 148,070 142,475 129.000
23 319,345 289,375 297,425 299,106 323,937
29 303,146 330,131 306,050 313,500 314,331
30 300 , 200 306,250 321,750 302,600 283,200
31 831,837 856,250 749,300 829,187 828,0 50
32 988,950 988,387 996,000 1001,043 997,700
33 402,682 411,200 381,650 394,687 416^000
34 856,520 359,812 1092,490 876,125 854,145
35 871,790 988,450 925,500 915,812 922,200
36 1824,828 1827,000 1055,500 1779,606 1803,33137 943,650 912,250 907,170 930,312 993,200
38 891,785 969,000 958 , 500 923,910 938,951
39 802»4O6 751,437 756,786 763,970 703,750
40 238,346 260,000 235,750 229,500 242,550
41 410,480 309,375 416,062 411,675 339,470
42 2943,831 3075,746 2970,137 3052,928 2966,136
43 428,465 415,914 424,625
CO
418,125
44 '155,040 164,250 159,000 169,360 155,287
45 153,710 157,822 150,000 159,065 148,952
46 331,203 324,766 341,250 344,742 324,875
47 552,210 546,612 548,065 538,931 543,82548 330,955 326,125 325,600 328,410 330,375
49 308,550 302,543 ' 309,250 300,156 317,763
501
523,660 523,887 507,870 527,295 517,725
- 45 -
Lampirsn : IX A.
AI^TALISA TOLmMSI LUAS D.mi RTOKJS mmi UHTaK U -
ETORiJI PLJAiHIETliE BMIBA&AI SE:.:JjA BBRBASiiRKillT
PEIOtlAlT :. "VoorloopigeToleranstabelle Kadas -
trale Diensi* in NederlsJisch Indie,
Max 1937"
E. u m s : T =
2500
A
0 m
SlcajLa 1 : 500 Sksla 1 : 1000 Slcala 1 : 2000 Skala 1 : 5000
Luasan I/aasan T2 Luasan ^3 Luasan ^4
-n2in
25 1 6 1 39 5 156 25
100 2 25 2 156 10 625 50
225 3 56 3 351 15 1.406 75
400 4 156 5 625 20 2.500 100
625 5 306 7 1.406 30 5.625 150
900 6 625 10 2.500 40 10.000 200
1.225 7 1.406 15 3.906 50 22 . 500 300
1.600 8 2.500 20 5.625 60 40.000 400
2.025 9 3.906 25 7.656 70 62.500 500
2.500 10 5.625 30 10.000 80 90.000 600
5.625 15 7.565 35 12.656 90 122.500 700
10.000 20 10 .000 40 15.625 100 160.000 800
15.625 25 12.656 45 35.156 150 202.500 900
22.500 30 15.625 50 62 . 500 200 250.000 1.000 11 30.625i
35 22 . 500 60 97.656 250 562.900 1.500 j
- 46 -
Skala 1: 500 Skala 1 1000 Skcla 1 : 2000 Iskala^l ; 5000
Luasan luasaji ^2 Luasan ^3 Luasan ^4m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
40,000 40 30.625 70 14a).625 300 1.000 .000 2.000
50.625 45 40.000 80 250.000 400 2.250.000 3.000
62.500 50 50 . 6 2 5 90 390.625 500 4.000.000 4.000
90 .000 60 62 . 500 100 878;906 750 6.250.000 5.000
122 . 500 70 140.625 150 1.562.500 1.000 14.062.500 7.500
160.000 80 250.000 250 3.515.625 1.500 25.000.000 10.000
- 47
Lampiran N® : 1X» B
KESALAHAN PERHITUNGAN LUAS CAEA PLANIMETER DALAM ( % )
PADA BEP^AGAI SKALA.
Skala 1 : 5®0.rumus T^='OjP |^^§kala.l :..1000 rumus 0.Skala 1 : 2000 rumus T^=0,8 \r?,Skala 1 : 3000 ruraus T^= 2 |/~0~^»
Skala 1 : 300 Skala 1 : 1000 Skala 1 : 2000 Skala 1 : 3000
Luasan ^1 Luasan ^2 Luasan ^3{%)
Luasan
(%)(%) (%)2m
23 ^,00 6 16,67 39 12,82 156 16,03
100 2,00 23 8,00 156 6,41 623 8,00
223 1,33 56 5,36 351 4,27 1406 5,33
%00 1,00 156 3,21 623 3,20 2300 4,00
623 0,80 306 2,29 1406 2,13 3623 2,67
900 0,67 623 1,60 2300 1,60 10000 2,00
1#223 0,37 lif06 1,07 3.906 1,28 22300 1,33
1.600 0,30 2.300 0,80 3.623 1,07 40000 1,00
2.023 3.906 0,64 7.636 0,91 62300 0,80
2.300 0,if0 3.623 0,53 10.000 0,80 90000 0,67
5.623 0,26 7.636 0,46 12.636 0,71 122300 0,37
10.000 0,20 10.000 0,40 15.623 0,64 160.000 0,30
13.623 0,16 12.636 0,36 35.136 0,43 202,300 0,44
23.300 0,13 15,623 0,32 62,300. 0,32 230,000 0,40
30.623 0,11 22,300 0,27 97.636 0,26 362.300 0,27
/fO.OOO 0,10 30,623 0,23 140,623 0,21 1000,000 0j20
30.625 0,09 if0,000 0,20 230,000 0,16 2230,000 0,13
62,300 0,08 30,623 0,18 390.623 0,13 4000,000 0,10
90.000 0,067 62,300 0,16 878.906 0,083 6230,000 0,08122.300 0,037 lif0,623 0,107 li362,300 ) 0,064 14.062500 0,03
160.000 0,030 230.000 0,10 3.315.623 0,043[
23.OOQDOO 0,04
48
Lampiran No : X
EVALUASI KEMAMPUAN / HASIL KERJA DALAM L HARI
PENGUKURAN ; RINCIKAN DAN HITUNGAN LUAS
PENELITIAN : PEMETAAN DASAR P.P. 10/1961
No
.. . 1. ...4. .ni l 1 1
Daerah metoda Banyak Kemampuan kerja
pengukuran persil 1 hari
Hektar Dim.HA Persil Jam
1 Kodya Yogya Campuran 538 per
kO HA
0.73 HA 10 per 7 Jam
2 Ka"b, Bantul Carapuran 797 per
60 HA
1,25 HA 17 per 7 jam
3 Kab. Gianyar Campuran 314 per 3 HA 10 per 7 Jam
109 HA
k Kab. Bantul Extrapola-
si & inter
50 per
18 HA
2.50 HA 7 per 7 Jam
polasl.50 per 3 HA 9 per 7 Jam
Plane Table18 HA
Trilaterasi 50 per 2,.50 HA 7 per 7 'Jam
18 HA
Polar Az. 50 per 3.60 HA lOper 7 Jam
18 HA
Polar Sdt 50 per 3.60 HA lOper 7 JaJM
18 HA
3 Kab.Bantul Photogram- Satu desa dikerjakan dengan
metri. rektifikasi.
- 45
Catatan :
Kecepatan pengukuran luas dan hitungannya di -hitung . dengan satuan kerja efektif per harx 5 oam.1, Cara plnimeter = 10 persil/jam x 5 = 50 persil-
per hari
2^ Cara transformasi = 7 persil/jam x 5 = 35 persil-per hari#
3« Cara koordinat = 6 persil/jam x 3 = 30 persil-per hari#
- 50
DAFTAR PUSTAKA
1. Blachut, T,J, DR.
Cadastre as a basis of general land inventory of"
the country, National Research Council of Canada ,
Ottawa, Canada.
2. Brinker, R.C, and W.C. Taylor.
Elementary Surveying, Fourth edition. Internatio
nal Texbook Company, Scranton, Pensilvania, 1964.
3. Clark, David, MA, BSc,
Plane and Geodetic Surveying, Volume one. Plane
Surveying, Sixth edition, revised by J.E, Jackson,
Constable, London, 1974.
4. Davis, R.E. M.S. C.E.D. Eng. and Francis S. Foote E.M.Surveying, Fourth edition, Mc, Graw Hill Book Com
pany Inc., New York, 1956.
5. Richardus, P.
Project Surveying, North-Holland Publishing Compa
ny, Amsterdam, 1974.
6. van der Weele, A.J.
Photogrammetry for Cadastral Surveys, I.T.C. Jour
nal 1974.
7. Visser, J.
Pfaotogrammetry for Cadastral Surveys, I.T.C, Jour
nal 1974.
8. Wongsotjitro, Soetomo, Prof, Ir.
Ilmu Ukur Tanah, Penerbit Swada, 1972.
-00000-C<h
-7<6
*