Lahir di Cirebon, Jawa Barat
Dokter dari UNIVERSITAS INDONESIA
Master of Public Health: HARVARD-USA
Doctor of Science: JOHNS HOPKINS-USA
Post Doctoral in Statistics: UNIV of MICHIGAN-USA
Kesibukan sekarang:
Indonesian Public Health Assoc, President
Dept of Health Policy & Administration, UI, Chair
National Team for Poverty Reduction
Acceleration, Vice President Office, Human Resource
Specialist
Expert Committee on TB - MoH, Health Policy
Specialist
Indonesia-USA Collab in Clinical Research for
Infectious Diseases in Indonesia,, Expert Consultant
Country Coordination & Facilitation (CCF Indonesia)
for HRH pd Kantor Menko Kesra, Head of Secretariat
Ctr for Health Admin & Policy Studies, UI, Director
GLOBALISASI MEMPENGARUHI KESEHATAN
Pada tataran Global
Risiko kesehatan melewati batas-batas nasional dan segala upaya pengendaliannya adalah tanggung jawab internasional
Pada tataran Lokal
Risiko global tsb teradaptasi secara lokal dan menjadi bagian kehidupan sehari-hari, dlm hal:
Ekspresi budaya
Ruang tertentu
Kurun waktu tertentu
Klasifikasi Risiko Kesehatan Global
Ideo-
scapes
Berbagai luaran dari ideologi yang dipercayai.
Misal neoliberalisme mempertajam kesenjangan
& kemiskinan. Termasuk kesehatan & terorisme
Techno-
scapes
Penggunaan teknologi dengan segala
resikonya, termasuk dependensi dan limbah
teknologi
Ethno
scapes
Arus migrasi dengan segala akibatnya termasuk
kesehatan
Media
scapes
Syiar/promosi yang gencar termasuk
“Communicated Disease”
Finan
scapes
Arus kapital yang pengaruhi berbagai aspek
kehidupan sosial ekonomi, termasuk kesehatan
Modifikasi dari: A. Appadurai, New School University,
TERORISME DAN KESEHATAN
Ancaman Terorisme
Biological:
Dengan sengaja melepas bakeri dan/atau sejenisnya untuk efek kesehatan yang buruk
Chemical:
Dengan sengaja melepas bahan beracun & berbahaya termasuk gas, cairan atau bahan padat untuk meracuni orang & lingkungannya
Kategori A: Risiko Tertinggi
Ciri:
Mudah disebarkan dari orang-ke-orang
Dampak kematian dan efek kesmas tinggi
Dapat timbulkan kepanikan & keguncangan sosial
Memerlukan kesiapan, termasuk Contigency Plan
Contoh Kategori A
Anthrax (Bacillus anthracis)
Smallpox (Variola major)
Plague (Yersinia pestis)
Botulism (Clostridium botulinum toxin)
Tularemia (Francisella tularensis)
Viral hemorrhagic fevers
Filoviruses: Ebola dan Marburg
Arenaviruses: Lassa dan Machupo
Kategori B: Risiko Kedua Tertinggi
Prioritas kedua tertinggi
Miliki dampak cukup luas, tetapi kematian tidak terlalu besar
Memerlukan sistem lab yang mampu deteksi dan monitoring progres secara cepat
Contoh Kategori B
Brucellosis (Brucella species)
Glanders (Burkholderia mallei)
Melioidosis (Burkholderia pseudomallei)
Psittacosis (Chlamydia psittaci)
Q Fever (Coxiella burnetii)
Epsilon toxin of Clostridium perfringens
Food safety threats (Salmonella species, E coli 0157:H7, Shigella)
Water supply threats
(Vibrio cholerae, Cryptosporidium parvum)
Kategori C: Risiko Ketiga Tertinggi
Termasuk bakteri patogen yang baru muncul
Mudah didapat di lingkungan
Mudah diproduksi dan disebarkan
Miliki potensi morbiditas dan mortalitas dan dampak kesehatan lainnya
Misalnya
Nipah Virus
Hanta virus
Multi-Drug-Resistant Tuberculosis.
Senjata Masa Depan:Genom & Biologi
Memodifikasi pola infeksi & virulensi
Memodifikasi properti antigenik
Perkuatan resistensi antibiotik
Mentransfer properti patogenik
Peubah biotika utk menyulitkan upaya deteksi, diagnosis & pengobatan
Menyusupkan virus kedalam genom
Population-specific
Triggered at a later time
Mentargetkan genom pada populasi target dengan tingkat patogenesis tertentu
“THE BOTTOM BILLIONS”
Arus perdagangan di Asia
Timur – Efek ChindiaVigorous trade flows in East Asia, anchored by China and Japan
Kesimpulan geografis terhadap
perkembangan yang ada
Higher Densities
Setiap negara alami urbanisasi untuk pertumbuhan ekonomi
Shorter Distances
Pertumbuhan dicirikan pada titik2 dengan densitas tinggi yang semakin banyak
Fewer Divisions
Pertumbuhan tidak terjadi pada daerah yang terisolasi
Menimbulkan kerumitan
KESEHATAN Pada jenjang wilayah: Pertumbuhan pendudukan
lbh cepat dari pertumbuhan ekonomi
Milyaran penduduk dunia di slum area
Degradasi kualitas kehidupan berujung thd KESEHATAN
Pada jenjang negara: kesenjangan spasial
ditunjukkan pd perbedaan pertumbuhan setiap
regional
Milyaran penduduk tetap tdk tersentuh
pembangunan, tmsk akses terhadap KESEHATAN
Pada jenjang internasional: banyak negara
terkungkung dari cepatnya pembangunan dunia
Tumbuhnya dunia ketiga baru: “The Bottom Billion”
URBANISASIKarena:
•Pekerjaan
•Pendidikan
•Kesehatan
•Budaya maju
Perkembangan
Kota yg tdk seimbang
Sec sosial ekonomis
•Degradasi Lingk
•Poverty
•Pelayanan memburuk
•Perumahan tdk mmadai
(slum area)
•Kepadatan
•Sarana sanitasi minim
•Polusi
•Limbah industri
•Kriminallitas&konflik
•Accident
•dll
•Vector borne disease
•Penyakit berbasis lingk
•Vulnerables tmsk
Mother&ChildModifikasi dari
Moore M, Gould P, Keary BS.
Int J Hyg Environ Health. 2003 Aug; 206(4-5):269-78.
PEDESAANYG DITINGGAL:
•Efek Urbanisasi
•Less resources
•Less power
•Industri tdk
terkendali
Stagnasi dan
Degradasi
Pedesaan
•Poverty
•Pelayanan memburuk
•Ignorancy menghebat
•DO pendidikan
•Sanitasi dan higiene
Buruk
•Status gizi mburuk
•Polusi
•Limbah industri
•Vector borne disease
•Penyakit berbasis lingk
•Vulnerables tmsk
Mother&ChildModifikasi dari
Moore M, Gould P, Keary BS.
Int J Hyg Environ Health. 2003 Aug; 206(4-5):269-78.
COMMUNICATED DISEASES
MINUMAN DAN MAKANAN
CANTIK ADALAH SAKIT
Naomi Campbell TB=1,77 m dg BB= 51Kg.
Itu artinya IMT=16.
ROKOK
Penduduk Miskin:TERMASUK TARGET INDUSTRI ROKOK
Gambar 2. Scatter Diagram tentang Hubungan antara
Tingkat Kemiskinan dan Prevalensi Merokok di Tingkat
Kabupaten/Kota, 2001/2.
Pearson's r= 0.23
0
10
20
30
40
50
0 10 20 30 40 50
% Penduduk miskin
% p
en
du
du
k 1
5+
me
rok
ok
Irawan 2004
MIGRASI & KESEHATAN
11Source: Population Action International 1994
Major Migration Flows: 1960-75
22
4 x increase in volume as compared to 1960-754 x increase in volume as compared to 1960-75
Source: Population Action International 1994
Major Migration Flows: 1990s
Pada 2006: Jumlah penumpang pesawat sebanyak 2Milyar orang
Mobilitas yang beresiko
Mobilitas di dunia ketiga
Guangzhou railway station during Chinese New Year, 2008
Kesehatan Para Imigran• Pendatang dari wilayah berpenyakit
(high burden diseases) akan membawa dampak risiko penyakit bahkan setelah bertahun-2
• Risiko tersebut bertambah, karena mobilitas tinggi pendatang baru tsb (pulang kampung dll)
• Data di Inggris:
• Kasus Hepatitis B baru terutama adalah mereka yang lahir di negara-2 dengan risiko penyakit yang tinggi
MOBILITAS PEREMPUAN
Pasar perbudakan
Prostitusi
Pekerja dibawah umur
Pekerja murah
UNODC Drug Abuse Estimates in 2004
185 million people worldwide
abuse drugs
Cannabis : 146 million
Amphetamines : 30 million
Opiates : 15 million
(of which 9 million abuse heroin)
Cocaine : 13 million
MDMA : 8 million
TREND?
BANGKOK
BALI
JAKARTA
MEDAN SURABAYA
GOLDEN TRIANGLE
KARACHI
NEW DELHI DUBAI SINGAPURA NEPAL
BATAM
JAKARTA
BATAM SURABAYA
GOLDEN CRESCENT
DenpasarJakarta
Kualalumpur
Bangkok
Afganistan
Medan Singapore
Australia
REGIONAL TREND
MedanAceh
Sumbar
Riau
Lampung
Jabar
SemarangSurabaya
Bali
Pontianak
Ujungpandang
Palu
Manado
Balikpapan
Jakarta
KOKAIN-MORPHIN-
HEROIN-XTC-SHABU
GANJA
CITIES TREND
Lessons from Magnitudes
It recognises that drugs are, and will
continue to be, a part of our society (Drug
Info-Clearing House -www.druginfo.adf.org.au)
•Berita di koran spt ini, sering:
3 remaja (18-20thn) di kota
kecil, pesta miras dengan
membeli alkohol dari
apotik, dicampur extra joss
dan coca-cola.
Skor: Mati 1, 2 Sekarat
Work-force
reduction
Absen-
teeism
Productivity
losses
Promotiv
e care
Preventiv
e Care
Comm
Involvmnt
Property
destruction
Insurance
adminis-
tration
Policing Penal
Individual
Care
Judicial
PaidUnpaid
WorkforceHealth
careCrime
Soc-Econ
Resources
Tangible
Foreign
trade
Produc-
tion
Reduced
quality
of life
Loss of life
Intangible
Total Community
costs
Ongkos Masyarakat yang Berat
PEMANASAN GLOBAL AKIBAT
EFEK RUMAH KACA
Minimata Disease
Kerusakan mata (katarak, dll)Kanker kulit
Biodiversity
Akibat langsungPanas berlebih: Trauma, kematianSiklon, badai, banjir, kebakaran alamMeningkatnya laut: pengungsian
PerubahanBiodiversity
Perub siklus vektor
dan host
Risiko peny
infeksi
Hasil pangan:
Kes & Gizi
Manusia sbgpredator
Penipisan lapisan ozon
Kemiskinan, slum, higiene buruk, kualitas lingk buruk, risiko infeksi (pertumbuhan & kecepatan)
Mis: wkt polinasi
Flu burung; flu babi
Lahan guna
Sistem pengairan lahan Sistem produksi
pangan
Urbanisasi & pemukiman
Peta Perubahan Lingkungan Global & Risiko Kesehatan
Gangguan sistem imunitas
Perub Iklim
Adaptasi dari: Michaels, 2008
Greenland’s Ice Cap Melting: 1992
Greenland’s Ice Cap Melting: 2002
Greenland’s Ice Cap Melting: 2005
KEKERINGAN & KEMARAU TAK MENENTU
Kemiskinan
Mortalitas
Menurunnya:
• kualitas hidup
• produktivitas
• kemampuan belajar
• tabungan
Meningkatnya hutang,
dll
Meningkatnya
• faktor resiko personal &
lingkungan
• malnutrisi
Menurunnya :
• akses ke pengetahuan &
informasi
• kemampuan
mengakses pelayanan
Verifikasi empiris dlm disertasi Sirait, 2009
RISIKO MALARIA YANG MENINGKAT
PENGGUNAAN
ENERSI
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Sumber pangan
berkurang
PERUBAHAN IKLIM
Perub habitatnyamuk
MigrasiPenduduk
Hutan Gundul
MeningkatnyaRisiko Malaria
PerkotaanKumur
Malnutrisi
Perluasan wilayah hidupNyamuk & parasit
Perberat
Tuntutanperut
Emisi CO2
Emisi CO2
Woodward,2003
0,98
1,47
1,421,31
2,67
2,85
3,14
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Trend of Confirmed Cases of Malaria2000-2006
Tren Malaria 2000-2006
Depkes, 2006
DBD adalah salah satu penyakit berbasis virus yang terpenting di dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini tidak ada vaksin dan tidak ada juga pengobatannya (kecuali pengobatan pendukung saja)
Penyebarannya di dunia terkait dengan:
•Suhu dan kelembaban udara
Bagaimana proyeksi pertumbuhan DBD di 2085?
(Hales et al, Lancet 2002;360:830-4)
Dengue
Pemodelan transmisi (Iklim 1961-1990)
Pemodelan transmisi (Iklim 2085)
0
20
40
60
1968
1970
1972
1974
1976
1978
1980
1982
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
IR d
an
CF
R
Tahun
Incident and CFR Dengue Indonesia, 1968-2007
IR/100.000
CFR(%)
PrestasiKesmas
PrestasiKuratif
3 DIMENSI
KETIDAK-KEAMANAN GLOBAL
RUANG
Lintas Batas
Ancaman
transnasional
Tata-pamong yg
terbatas
Serangan tiba-2
WAKTU
24/7 setiap saat mendunia
KELUASAN
Bersifat non-linier
Sangat kompleks
multi sektor
Konsekuensi
berantai meluas
Celina B. Realuyo, 2008
JANGAN TERKOTAK-KOTAK
Whitehead and Dahlgren (1991)
Medicine and Public Health
Makin tajam konflik di lapangan
Pendidikan dokter meninggalkan kesmas
Tidak ada public health leadership
HAMBATAN LEADERSHIP karena….
Secara politis lemah
Scientific Ignorance
Pseudoscience
Sistem Pendidikan Kesmas Tidak Bermutu
“Musuh bersama”: media-politisi
AKSI PELARANGANDihydrogen Monoxide!!!
1. It can cause excessive sweating and vomiting
2. It is a major component in acid rain
3. It can cause severe burns in its gaseous state
4. It can kill you if accidentally inhaled
5. It contributes to erosion
6. It decreases effectiveness of automobile brakes
7. It has been found in tumors of terminal cancer
patients
IN-EFFICIENT HEALTH SYSTEM
• Outcome & Output Indicators: (Based on Riskesdas 2007, 2010)
– Under-achievement of several morbidity and mortality
– Large variation of the indicators among areas
– Under-achievement and large variation of programs’ target
• Infrastructures Indicators
– Almost 50% puskesmas had experience under-staff, including all kind public health staff (medical, midwives, nursing, public health bachelor,etc)
– Low budgeting for investment, operational dan maintenance at PHC level
– Non-persistent PHC program support from Dinkes, including PHBS, Posyandu, and other forms of UKBM
Inefficient Health-system
Emphasize on “curing the illness” h-c policy Low access to PH access & quality
Partial financing
health care &
more emphasize
on “curing”
Pushing
more
demand for
curatives
Higher health
care cost-
inflation push
politcal bias
more to
curative
Low
achievement
on health
policies &
regulations
for Universal
Coverage
Beyond
health, e
sp.
Poverty
Ignorancy
for healthy
life styles
Low
capacity of
govt
primary
care
Low political
commitment
for PHC
Non-vitalized
stagnant PHC
infrastructure
No poltical
incentive
scenario
No/low
profitable
returns
Low Public
Private
SinergyDifficult
restructuring
of h-c
financing
infrastructure
Dynamic
changes of
“volunterism”
conceptWeak supply
system of PH
workforce
PROBLEM TREE
We are challenged to
develop a public health
approach that responds to
the globalized world and its
political, social and
economic ramifications…
Agent
Host Environment
SocialSystem
Ecological Global
Traditional Epidemiological
Framework
Ecological Epidemiological
Framework
Disease Epidemics
Harvard Med School, 2005
Kompetensi Dasar Kesmas
1. Analysis and Assessment
2. Policy development and program planning
3. Communication skill
4. Cultural competency/local wisdom
5. Community dimensions of practice
6. Basic public health sciences
7. Financial planning and management
8. Leadership and systems thinking/total system
Sumber: Naskah Akademik Kesmas, 2011
Domains of Professional ImpactA Pengetahuan dlm profesi yg semakin tersebar, mis: publikasi
B Kapasitasi kelembangan keprofesian, termasuk PT & OP:
(i) Kompetensi profesi yang semakin terstruktur sesuai Need;
(ii) Meningkatnya kapasitas PT & OP dlm upaya peningkatan ketrampilan profesi;
(iii) Meningkatnya SDM pengelola pendidikan keprofesian;
(iv) Meningkatnya jumlah mshw keprofesian di PT
C Advokasi kebijakan & pengembangan produk kesmas
(i) Penyediaan informasi yg dapat digunakan oleh pengambil kebijakan & masyarakat terkait
kesmas;
(ii) Penyediaan informasi ttg produk kesmas yg dapat digunakan.
D Peningkatan derajat kesehatan & manfaat kesmas lain bagi masyarakat
(i) Anggaran kesehatan yg lbh efektif & efisien;
(ii) Peningkatan mutu pelayanan kesmas;
(iii) Peningkatan efektifitas program kesmas;
(iv) Perbaikan ekuitas melalui aksesibilitas dan availabiitas layanan kesmas;
E Manfaat kesejahteraan yg lebih luas
(i) Meningkatnya IPM akibat program kesmas mampu mempertahankan derajat kesehatan
sebaik2nya;
(ii) Meningkatnya produktivitas ekonomi akibat berkurangnya hari sakit pada kelompok pekerja
3. Sebagai tenaga fungsional kesehatan:
12 PROFESI KESMAS SEDANG DIKEMBANGKAN
1. Sebagai pemimpin dalam sistem pelayanan
kesehatan
2. Sebagai konsultan dan periset di wilayah
kerjanya
PELUANG
KEARIFAN LOKAL
KEPEMIMPINAN
TRUST
NETWORK
SIMBIOSIS
KESETARAAN
KETERBUKAAN
KESAMAAN VISI
KESEPAKATAN
NORMA
PEMBAGIAAN
PERAN
PEMBELAJARAN
PENINGKATAN
KUALITAS
SINERGI
MASALAH
BERSAMA
KONTRIBUSI
SUMBERDAYAKOMITMEN
SUSTAINABILITAS
DALAM
GLOBALISASI
SOFT SKILLS {JADILAH PEMIMPIN}
PARADOX
PERSPECTIVEPARADIGM
PERSUASION PASSION
PEOPLE CENTRED
PARADOX
“First of something”
Memberdayakan sangat penting tetapi sekaligus sangat sulit /butuh waktu (Role Model)
Memberikan solusi yang unik bagi masy tersebut (Setiap masy tidak sama masalah & pemecahannya) (Innovative)
Mampu memberi solusi yang berpotensi efektif dan mampu memecahan masalah berantai yang ada
• Kesehatan & Kemiskinan sekaligus (Manager-Leader)
Memberi image yang kuat secara politis
• Malaria tidak populer, oleh karena itu perlu di bungkus secara politis dengan baik (Communicator)
PERSPECTIVE
Solusi kebijakan/program/kegiatan memiliki perspektif yang jelas:
Pro-Rakyat-Inklusif-Good Goernance-World Class
Sebagai prasyarat:
Mampu merubah dirinya dengan cepat dalam Knowledge Management:
• Peubahan tacit knowledge menjadi embedded knowledge secara cepat dan efektif (Apprentice)
KnowledgeBase
Ideas
Insights
Learn
KnowledgeCreation
SISTEM INFORMASI
Knowledge
Absorption
Codification
Embedded
Knowledge
• Products
• ProcessesRapid ConversionTacit
Knowledge
ExplicitKnowledge
PASSION
Profesi harus menumbuhkan dan memelihara:
Entusiasme yang optimal untuk pencapaian kinerja
Visi bersama (shared vision)
Komunikasi internal/eksternal yang efektif
Obsesi terhadap tumbuh kembang / quality improvement
Rasa memiliki Program bagi semua key-stakeholders
Mendorong kemandirian masy dlm menolong diri sendiri
PERSUASION Profesi yang efektif mampu menstimulasi semua
stakeholders tmsk MASYARAKAT:
Shared vision menjadi SHARED VALUES sec efektif
Pemahaman berbagai pilihan untuk memecahkan masalah, belajar dan berfikir (KREATIVITAS)
Kemampuan membedakan berbagai masalah & solusinya yang diperlukan (DIFFERENTIATE)
Tgg jawab diri & sosial dlm pengembangan kegiatan kesmas (TEAM WORK)
Kemampuan untuk belajar dari setiap kejadian yang datang dan pergi (VALUE ADDED)
Kemampuan & konsistensi dalam pengembangan (DISIPLIN DIRI)
PARADIGM Profesi HARUS miliki cara pandang yang tepat:
ORIENTASI yang komprehensif
System thinking yang mencapai:
Appropriateness
Adequateness
Effectivity
Eficiency
Quality
Sustainability
PIMPINAN WILAYAH
MASYARAKAT SEKTOR KESEHATAN
SEKTOR LAIN
MIRACLE
KOMITMEN
HUMAN DEVELOPMENT
HEALTHY
PUBLIC POLICY
DEVELOPMENT
PROGRAM KESEHATAN
EKUITAS-EFEKTIF-EFISIEN-SUSTAIN-BERMUTU-
PEMBERDAYAAN &
KEMANDIRIAN
M
I
• ROLE MODELR
A
C
L
E
• APPRENTICE
• COMMUNICATOR
• LEADER
• EDUCATOR
• INNOVATOR
• MANAGER
PENDIDIKAN MENUJU EXCELLENCE
Menciptakan berbagai kesempatan untuk bertemu antara “provider” dengan “user” (creating interfaces)
UNSUR CIVAC dengan Dinkes-Bappeda-Legislatif-Pimpinan Wilayah-Masy
Menyusun, mengembangkan dan mengemas program pendidikan kesehatan sehingga memenuhi kebutuhan & tuntutan masy (beneficial programming)
Managing People
Mengembangkan “talenta” untuk kepentingan Pendidikan
• Programmer-Policy developer-Lobbyist-Evaluator,dll (ada 12 profesi spesifik Kesmas)
Menciptakan kelembagaan PT Kesmas yang terpercaya dimata masy (Premiere institution)
SEMOGA TUHAN MENUMBUHKAN PROFESI INI.
TERIMA KASIH.