Download - LAMPIRAN A: HASIL KUESIONER
xxiv
LAMPIRAN A: HASIL KUESIONER
xxv
xxvi
xxvii
xxviii
LAMPIRAN B: MOODBOARD
1. https://www.behance.net/gallery/100553557/Guide-du-designer-
graphique?tracking_source=search_projects_recommended%7Cscrapbook
2. https://www.behance.net/gallery/91169247/Brochure-pour-le-thatre-La-
Borde?tracking_source=project_owner_other_projects
3. https://www.instagram.com/p/CPOLUpElMPi/
4. https://www.behance.net/gallery/114963391/Netflixs-Moxie-
Zines?tracking_source=search_projects_recommended%7Cmoxie
5. https://www.behance.net/gallery/100776521/Life-is-Strange-Artbook-
Cover?tracking_source=search_projects_recommended%7Cjournal%20bo
ok
6. https://www.instagram.com/p/CJc0pgpB6w7/?utm_source=ig_web_copy_
link
xxix
7. https://www.behance.net/gallery/57807631/CHEST-
GUIDE?tracking_source=search_projects_recommended%7Cdoctor
8. https://www.behance.net/gallery/83270973/City-of-Cape-Town-
Rebranding
xxx
LAMPIRAN C: REFERENSI STIKER
1. https://www.behance.net/gallery/97887647/Newtro-Sticker-Pack-
?tracking_source=search_projects_recommended%7Ctypography%20stick
er
2. https://www.behance.net/gallery/117248145/NOT-YOUR-
SWEETHEART?tracking_source=search_projects_recommended%7Ctyp
ography%20sticker
xxxi
LAMPIRAN D: TRANSKRIP WAWANCARA
Wawancara dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom pada 17 Mei 2021
bersama Ibu Nur Najmi Laila S.KM.,M.KKK. selaku penulis Buku Pintar
Menstruasi.
Penulis : “Baik ini sudah saya rekam, ya.”
Narasumber : “Baik.”
Penulis : “Pertama saya ingin mengucapkan selamat siang menuju
sore, Ibu. Saya ingin mengucapkan juga selamat lebaran
untuk Ibu. Apa kabarnya Ibu?”
Narasumber : “Alhamdulilah saya baik. Kabar Mbak Aileen sendiri
bagaimana?”
Penulis : “Puji Tuhan saya baik, Bu. Kesibukan Ibu selama
pandemi ini apakah masih mengajar (di STIKIM)?”
Narasumber : “Iya masih mengajar. Saya sekarang lebih banyak
berkecimpung di bidang K3 (keselamatan dan kesehatan
kerja) karena walaupun saya ambil jurusan Kesehatan
Masyarakat, saya berfokus kepada bidang K3. Buku yang
saya tulis ini juga sudah cukup lama jadi saya kaget waktu
dihubungi. Mohon dimaklumi jika jawabannya ada yang
kurang karena bukunya sudah lama sekali, saya tulis ini di
akhir tahun kuliah saya.”
xxxii
Penulis : “Tidak apa-apa, Ibu. Jadi Ibu tulis buku ini dalam rangka
apa? Apakah untuk skripsi, karya penelitian, atau atas
inisiasi sendiri?”
Narasumber : “Jadi awalnya saya join forum penulis namanya Forum
Lingkar Pena. Saya dulu senang membaca, dan mau belajar
menulis. Lalu di forum tersebut ada agensi penerbit yang
menawarkan penulis yang tergabung di Forum Lingkar
Pena untuk menulis buku dengan bimbingan. Waktu itu ada
yang menawarkan tema menstruasi, dan saya merasa itu
sesuai dengan jurusan Kesehatan Masyarakat yang saya
ambil. Jadi saya ambil tema itu. Toh, tidak akan dilepas
begitu saja.”
Penulis : “Oh begitu, Ibu. Jadi topik ini bukan dari Ibu?”
Narasumber : “Iya, dulu judulnya 110 Cara Menghadapi Rasa Sakit
Menstruasi. Jadi awalnya isinya hanya cara-cara
menanggulangi rasa sakit dan keluhan menstruasi.”
Penulis : “Lalu, kalau dibaca bukunya, ini ada konten-konten lain
selain cara menghadapi rasa sakit menstruasi. Apa yang
membuat Ibu mencabangkan topik ini, Bu?”
Narasumber : “Jadi setelah terkumpul kontennya (tentang 110 cara
menghadapi menstruasi), Mbak yang waktu itu
membimbing saya merasa bahwa bukunya agak tipis. Lalu
mulailah diberi ide seperti pengantar menstruasi, mitos-
xxxiii
mitos menstruasi, dan lain sebagainya. Jadilah bukunya
berubah menjadi Buku Pintar Menstruasi.”
Penulis : “Untuk penulisan buku ini prosesnya berapa lama, Ibu?”
Narasumber : “Wah, waktu itu saya melakukan riset dan mengumpulkan
datanya kurang lebih 1-2 bulan. Namun memang lama di
proses penyusunan konten dan editing sehingga buku ini
baru terbit tahun 2011, padahal saya menulisnya tahun
2010.”
Penulis : “Cukup lama juga ya, Bu?”
Narasumber : “Iya soalnya dari editor sendiri, ada penyesuaian bahasa
sebelum akhirnya diterbitkan. Mungkin agar lebih cocok ke
kalangan anak muda begitu.”
Penulis : “Baik, berarti buku ini memakan kurang lebih satu tahun
dalam pembuatannya, ya. Sebelum melanjutkan wawancara
menuju topik Manajemen Kebersihan Menstruasi, saya mau
meminta izin terlebih dahulu untuk menyadur konten dari
buku ini untuk perancangan Tugas Akhir saya, Bu. Karena
saya anak DKV, saya tidak diperbolehkan untuk menulis
konten sendiri sehingga harus menyadur. Full credit saya
berikan ke Ibu sebagai penulis, karena posisi saya di sini
hanya sebagai desainer buku.”
Narasumber : “Untuk skripsi atau tesis ini, Mbak?”
Penulis : “Skripsi, Bu. Saya S1 (tertawa).”
xxxiv
Narasumber : “Oh ya kalau untuk tugas akhir doang boleh, silahkan.
Saya pikir Mbak ambil S2 (tertawa).”
Penulis : “Baik terima kasih banyak, Bu. Mari kita lanjut ke topic
selanjutnya.”
Narasumber : “Baik.”
Penulis : “Menstruasi yang sehat itu seperti apa, ya? Ciri-cirinya
apa, ya?”
Narasumber : “Biasanya ada jaraknya, lalu durasinya kurang lebih 3 hari
sampai seminggu, dan darahnya keluar 10-80 ml per hari.
Kalaupun ada ya, kram sedikit tapi tidak sampai absen
sekolah atau pingsan. Durasi tidak boleh lebih dari dua
minggu, kalau lebih berarti ada yang salah. Lalu perhatikan
juga siklusnya, kalau yang sehat itu yang teratur. Pastikan
juga tidak ada pendarahan di antara siklus. Jika semua itu
terpenuhi, bisa dikatakan menstruasi sehat.”
Penulis : “Menstruasi itu kalau tidak teratur tidak sehat, ya? Itu bisa
dipengaruhi apa saja?”
Narasumber : “Biasanya kalau terjadi tiga bulan berturut-turut,
sebaiknya diperiksakan ke dokter. Takutnya ada polip,
penyakit, atau jamur. Stress juga mempengaruhi siklus
menstruasi, saya pun pernah pengalaman menstruasi saya
maju ketika persiapan menikah.”
xxxv
Penulis : “Lalu kram menstruasi yang sampai pusing, pingsan, mual
itu tidak wajar kah?”
Narasumber : “Sebenarnya tergantung setiap orang. Kita selama
jalannya menstruasi pasti tahu sendiri level sakit kram kita
seperti apa. Awal menstruasi pasti ada kram, tapi jika
kramnya tidak dapat diterima lagi atau lebih sakit dari
biasanya, sebaiknya diperiksakan ke dokter. Kalau kramnya
intens setiap saat, sampai misalnya pingsan berkali-kali, itu
juga tidak wajar. Khawatirnya ada masalah di area
reproduksinya. Intinya, kram itu wajar kalau sakitnya masih
dapat diterima oleh tubuh.”
Penulis : “Lalu, ada juga yang masih mempertanyakan soal
keputihan sebelum dan sesudah menstruasi. Apakah itu
wajar?”
Narasumber : “Oh, keputihan itu wajar. Keputihan itu sebenarnya proses
menjaga kebersihan kemaluan kita. Keputihan itu bisa
menjadi bagian dari siklus menstruasi juga, dan memang
alami dilakukan oleh bagian reproduksi kita. Keputihan
yang wajar itu ya, warnanya bening atau putih begitu.
Kalau misalnya keputihan sudah berbau atau berwarna
hijau dan kuning, itu harus diperiksakan. Namun jika
berwarna normal, memang wajar terjadi sebelum dan
setelah menstruasi.”
xxxvi
Penulis : “Lalu menurut Ibu, penting tidak untuk mengetahui
Manajemen Kebersihan Menstruasi? Jika tidak tahu atau
tidak dilakukan itu apa akibatnya?”
Narasumber : “Manajemen Kebersihan Menstruasi, ya.. Penting sekali,
karena memang pada saat proses menstruasi harus menjaga
kebersihan diri karena keluar darah, ya. Khawatirnya kalau
tidak dijaga, jika kita tidak bersih, dapat kena penyakit
seperti jamur, iritasi, atau infeksi. Seperti kalau mengganti
pembalut, kita tidak mencuci tangan sebelum mengganti
pembalut, tangan kita yang kotor bisa memindahkan bakteri
ke bagian kewanitaan. Karena pada dasarnya, bagian
kemaluan kita sedang sensitif (pada saat menstruasi).”
Penulis : “Berarti jika tidak menjaga kebersihan dengan baik,
penyakit yang timbul hubungannya dengan bakteri dan
jamur, ya?”
Narasumber : “Iya begitu, Mbak. Kalau kita tidak menjaga kebersihan
dengan baik saat menstruasi, nanti bisa iritasi atau
infeksi.Tanda yang paling umum adalah area kewanitaan
terasa gatal. Darah itu sebenarnya adalah media yang baik
untuk tumbuhnya bakteri dan jamur, sehingga area tersebut
menjadi rentan terkena penyakit.”
xxxvii
Penulis : “Baik, Bu. Beralih ke topik selanjutnya, definisi
Manajemen Kebersihan Menstruasi itu seperti apa sih, Bu?
Apa saja yang harus diperhatikan?”
Narasumber : “Jadi Manajemen Kebersihan Menstruasi itu adalah
pengaturan kebersihan diri sebelum, saat, dan sesudah
menstruasi. Manajemen Kebersihan Menstruasi itu
persiapan diri untuk menghadapi menstruasi. Jadi pertama
kita sebelum menstruasi itu datang, kita menyiapkan panty
liner atau pembalut. Kita juga harus mencuci tangan
sebelum dan sesudah mengganti pembalut. Saat menstruasi
kita harus rajin mengganti pembalut sesuai dengan
banyaknya darah yang keluar. Selain itu, kita juga harus
membuang pembalut atau tampon dengan benar. Jadi,
Manajemen Kebersihan Lingkungan itu tidak hanya
menjaga diri, tapi menjaga kebersihan lingkungan juga.”
Penulis : “Baik, Bu. Lalu untuk memilih pembalut sendiri apa saja
yang harus diperhatikan? Seperti tidak boleh ada
kandungan kimia tertentu atau bahannya?”
Narasumber : “Jadi pertama, pastikan tidak ada pemutih di pembalut.
Pemutih itu berbahaya untuk kesehatan diri dan area
reproduksi. Pembalut atau tampon yang sudah beredar itu
biasanya ada izin Kemenkes, pastikan itu sudah ada pada
produk. Lalu sekarang, kan ada produk-produk menstruasi
xxxviii
lain tidak hanya pembalut tapi juga ada tampon, menstrual
cup, dan pembalut kain juga. Pastikan ada izin edar dari
Kemenkes untuk produk tersebut, dan pastikan mereknya
terpercaya. Jangan hanya karena murah lalu langsung
dibeli. Pastikan juga bahan yang digunakan cocok dan
nyaman. Kalau lebih baik pakai jenis yang mana, itu
tergantung masing-masing orang, jadi pilihlah jenis produk
menstruasi yang cocok sama keperluan diri dan
kenyamanan. Seperti itu, Mbak.”
Penulis : “Produk menstruasi yang disebut tadi durasi
pemakaiannya berapa lama, ya? Dan jika lewat dari durasi
tersebut, adakah akibatnya?”
Narasumber : “Tentunya setiap produk menstruasi memiliki durasi yang
berbeda-beda. Menstrual cup sendiri bisa cukup lama, saya
sendiri belum sempat mencoba menstrual cup walaupun
sebenarnya tertarik. Menstrual cup punya ukuran besar dan
kecil, yang kecil sendiri bisa 4-5 jam. Jadi durasinya kurang
lebih 4-8 jam, atau lebih dari 6 jam. Kalau untuk yang kain,
harusnya 2-3 jam harus diganti karena lebih sebentar.
Untuk produk sekali pakai, ya kurang lebih 3-6 jam, tetapi
mengganti lebih sering lebih baik terutama jika sedang
deras aliran darahnya. Tergantung kenyamanan orangnya
juga.”
xxxix
Penulis : “Lalu jika lewat durasinya bagaimana, ya? Saya pernah
baca ada orang bertanya jika pakai pembalut lebih dari 12
jam itu berbahaya tidak?”
Narasumber : “Mungkin kalau sedang tidur, masih bisa dimaklumi. Tapi
paling maksimal 8 jam, ya. Sebenarnya lebih sering diganti
lebih baik, karena jika terlalu lama takutnya tidak nyaman
dan lebih memudahkan bakteri masuk yang bisa
menyebabkan gatal dan iritasi karena keadaan lembab
memudahkan bakteri dan jamur berkembang. Lalu ada
beberapa bahan kimia juga yang dapat mempengaruhi
kesehatan jika terlalu lama dipakai.”
Penulis : “Lalu cara mengganti produk menstruasi atau pembalut
yang baik dan benar itu seperti apa? Apakah perlu
menggunakan produk kebersihan vagina?”
Narasumber : “Prosesnya, ya.. Pertama yang paling penting adalah
jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti
pembalut. Lalu pembalut itu digulung, darahnya
menghadap ke dalam. Pembalut bekas itu dibungkus
dengan kertas, plastik bekas pembalut, atau plastic biasa.
Saya dengar sudah ada plastic degradable juga untuk ini.
Lalu untuk penggunaan produk kebersihan vagina seperti
sabun, sebaiknya jangan terlalu sering. Bakteri yang baik
pada vagina bisa mati jika kita menggunakan sabun seperti
xl
itu terlalu sering. Air saja cukup, tapi pastikan tangan kita
bersih dulu. Pembalut bekas dibuang ke tempat sampah,
jangan dibuang ke dalam kloset.”
Penulis : “Hm untuk pembalut dan tampon sekali pakai, itu
buangnya apa hanya dibungkus lalu dibuang? Apakah tidak
perlu dicuci atau dikubur karena masih ada yang melakukan
kedua hal tersebut?”
Narasumber : “Kalau dicuci, sebenarnya boleh. Namun, mencuci
pembalut bisa menyebabkan darah menyebar ke area kamar
mandi atau ke diri sehingga menyebabkan bau amis dan
mengotori lingkungan. Walau sudah dicuci, pembalut tetap
harus dibungkus. Sebenarnya langsung dibuang saja boleh,
dengan digulung dan dibungkus. Jika bisa, buang ke tempat
sampah untuk sanitary pad untuk mencegah bau amis
menyebar atau bakteri berkembang biak. Cukup dibuang
saja, tidak perlu dibakar atau dikubur.”
Penulis : “Baik, terima kasih jawabannya, Bu. Saya punya
pertanyaan lagi, apakah ada tanda-tanda yang harus
diwaspadai selama menstruasi? Kadang menstruasi
mengeluarkan darah berupa bercak coklat atau gumpalan
darah, itu normal tidak, Bu?”
Narasumber : “Jadi kira-kira tanda yang harus diperiksakan, pertama-
tama jika adanya pendarahan di luar siklus. Lalu kram yang
xli
lebih menyakitkan dari biasanya, kram berlebih. Volume
darah yang deras, walaupun biasanya menstruasi akan deras
di awal, tapi tidak berangsur-angsur menjadi sedikit, juga
perlu diwaspadai. Siklus juga harus diperhatikan, jika tiba-
tiba siklus menjadi tidak beraturan, sebaiknya diperiksakan
ke dokter.”
Penulis : “Baik, beralih ke section selanjutnya yaitu sesi mengenai
mitos-mitos menstruasi yang ternyata masih cukup populer
di kalangan masyarakat.”
Narasumber : “Baik, silahkan.”
Penulis : “Banyak orang yang masih beranggapan bahwa darah
menstruasi adalah darah kotor, sehingga memunculkan
kepercayaan-kepercayaan tentang menstruasi. Itu
sebenarnya benar atau tidak?”
Narasumber : “Sebenarnya darah menstruasi itu kan, darah bekas
peluruhan endometrium yang disiapkan untuk kehamilan.
Karena tidak terjadi kehamilan, meluruh dan keluar dari
tubuh. Darah menstruasi itu sebenarnya sama seperti darah
yang keluar jika kita tergores atau mimisan. Yang ada, kita
harus menjaga kebersihan diri selama menstruasi, tapi tidak
berarti darah menstruasi itu darah kotor.”
Penulis : “Selama menstruasi banyak yang merasakan sakit, tetapi
menganggap bahwa obat pereda nyeri yang dijual di
xlii
pasaran dapat membuat rahim kering, tidak subur. Itu
sebenarnya benar atau tidak?”
Narasumber : “Obat seperti itu, biasanya jenisnya seperti parasetamol
atau ibuprofen, hanya mempengaruhi saraf. Obat tersebut
meredakan rasa sakit melalui saraf. Tidak ada pengaruhnya
dengan rahim kering, kecuali kalau memang sudah
mengalami menopause.”
Penulis : “Lalu, katanya mengkonsumsi nanas saat menstruasi itu
tidak diperbolehkan, mitos atau fakta itu, Bu?”
Narasumber : “Itu mitos, karena sebenarnya nanas punya zat untuk
membantu meredakan rasa sakit menstruasi. Namun tidak
boleh berlebihan, karena nanas bersifat asam sehingga
dapat menyebabkan sakit perut jika dikonsumsi
berlebihan.”
Penulis : “Banyak orang yang tidak mau makan daging saat
menstruasi karena takut darah menstruasinya semakin amis.
Apakah adakah hubungannya?”
Narasumber : “Tidak ada hubungannya, dong. Daging kalau masuk ke
dalam tubuh tentu diolah terlebih dahulu sehingga tidak
berpengaruh ke bau darah. Namun daging punya
kandungan lemak yang cukup banyak sehingga dapat
mempersulit pencernaan. Ketika menstruasi tentu kita
mengalami kram, jika ditambah dengan masalah
xliii
pencernaan tentunya perut akan merasa semakin tidak
enak.”
Penulis : “Lalu, ini mitos yang cukup populer lagi. Apakah benar
pada saat menstruasi kita tidak boleh keramas?”
Narasumber : “Tentu boleh, lah. Justru selama haid kita harus menjaga
kebersihan diri. Tidak mungkin kita haid seminggu dan
tidak keramas satu minggu juga. Kita akan merasa tidak
nyaman jika kepala kita gatal terutama saat menstruasi.
Jujur saya bingung dengan mitos ini.”
Penulis : “Dari yang saya dengar, banyak yang takut keramas
karena katanya pori-pori kepala terbuka sehingga bisa
menyebabkan pusing.”
Narasumber : “Wah, kalau pusing sepertinya itu karena anemia.
Menstruasi bisa menyebabkan anemia, tetapi jika kondisi
tubuh baik dengan keadaan zat besi baik, semestinya tidak
anemia. Jadi tidak ada hubungannya keramas dan pusing.”
Penulis : “Baik terima kasih banyak, Bu. Tadi itu pertanyaan
terakhir untuk Ibu, terima kasih banyak sudah meluangkan
waktunya untuk saya tanya-tanya. Mohon maaf jika
pertanyaan saya banyak sekali dan aneh-aneh (tertawa).”
Narasumber : “Baik sama-sama, tidak apa-apa Mbak. Semoga cepat
lulus, ya. Maaf jika jawabannya ada yang kurang panjang
atau kurang lengkap, bukunya soalnya sudah cukup lama.”
xliv
Penulis : “Tidak apa-apa, Bu. Ini saja sudah cukup membantu.”
xlv
LAMPIRAN E: FORM BIMBINGAN
xlvi