LAMPIRAN
SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR ........./SEOJK.05/2015
TENTANG
LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH
- 2 -
BENTUK, SUSUNAN, DAN PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH
DAFTAR ISI
BAB I : PENJELASAN UMUM 5
A. Tujuan Pelaporan 5
B. Asas-Asas Pelaporan 5
C. Penyajian Transaksi Valuta Asing 6
D. Jenis Laporan 6
E. Pengisian Formulir Laporan 7
BAB II : BAB II: KAJIAN DAN ANALISIS 8
A. Jumlah Kontrak 8
B. Jenis Valuta 8
C. Tingkat Bunga 8
D. Kualitas 9
E. Sandi Perusahaan 9
F. Golongan Penerbit/Tertarik 9
G. Golongan Pembeli 9
H. Golongan Debitur 9
I. Golongan Kreditur 10
J. Hubungan Dengan Perusahaan Pembiayaan 10
K. Jangka Waktu 11
BAB III : INFORMASI PROFIL PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH 12
A. PP01 - Profil Perusahaan Pembiayaan Syariah 12
B. PP02 - Daftar Rincian Izin Usaha 19
C. PP03 - Daftar Rincian Pemegang Saham 21
D. PP04 - Daftar Rincian Kepengurusan 24
E. PP05 - Daftar Rincian Kantor Cabang 26
F. PP06 - Daftar Rincian Kantor Selain Kantor Cabang 28
- 3 -
G. PP07 - Daftar Rincian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan 30
H. PP08 - Daftar Rincian Tenaga Kerja Berdasarkan Satuan
Kerja 33
I. PP09 - Daftar Rincian Tenaga Kerja Asing 35
BAB IV : LAPORAN KEUANGAN BULANAN PERUSAHAAN
PEMBIAYAAN SYARIAH 37
A. LB01 - Neraca Bulanan 37
B. LB02 - Laporan Laba Rugi 69
C. LB03 - Rekening Administratif 81
D. LB04 - Laporan Arus Kas 85
E. LB05 - Laporan Analisis Kesesuaian Aset Dan Liabilitas 105
F. LB06 - Daftar Rincian Surat Berharga Yang Dimiliki 111
G. LB07 - Daftar Rincian Pembiayaan Syariah 116
H. LB08 - Daftar Rincian Penyertaan Modal (Form 2.8) 135
I. LB09 - Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima 140
J. LB10 - Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan 147
K. LB11 - Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset 153
L. LB12 - Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban 155
M. LB13 - Daftar Rincian Penyaluran Kerjasama
Pembiayaan Bersama 157
N. LB14 - Daftar Rincian Aset Derivatif Untuk Lindung Nilai 163
BAB V DAFTAR SANDI 168
A. Sandi Perusahaan Pembiayaan Syariah 168
B. Sandi Golongan Counterparty 176
C. Sandi Negara 185
D. Sandi Valuta Asing 195
E. Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia 197
F. Sektor Ekonomi 216
G. Sandi Grup 221
- 4 -
BAB I
PENJELASAN UMUM
A. TUJUAN PELAPORAN
Laporan Perusahaan Syariah disusun menurut sistematika yang ditetapkan
dalam buku pedoman ini, dimaksudkan untuk:
1. pengaturan, pembinaan dan pengawasan Perusahaan Syariah;
2. analisis dan Statistik Industri Perusahaan Syariah; dan
3. pemenuhan keperluan internal Perusahaan Syariah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan Syariah wajib menyampaikan
laporan secara benar, lengkap, dan sesuai dengan batas waktu yang
ditetapkan.
B. ASAS-ASAS PELAPORAN
Dalam sistem pelaporan ini dianut asas-asas sebagai berikut:
1. Pemisahan antara neraca dan rekening administratif
Semua pos yang merupakan aset, liabilitas dan modal Perusahaan
Syariah dilaporkan dalam neraca bulanan. Pos-pos yang masih
merupakan komitmen dan kontijensi serta catatan-catatan lainnya
dilaporkan dalam rekening administratif.
Akuntansi transaksi Perusahaan Syariah dilaksanakan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
2. Pemisahan transaksi dengan Bank dan Pemerintah Pusat
Dalam sistem pelaporan ini dianut prinsip pemisahan transaksi baik
antara Perusahaan Syariah dengan Bank, maupun antara Perusahaan
Syariah dengan Pemerintah Pusat.
Yang dimaksud dengan Bank adalah sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundangan-undangan tentang perbankan.
3. Pemisahan penduduk/resident dan bukan penduduk/non resident
Dalam sistem laporan ini dianut prinsip pemisahan transaksi yang
dilakukan antara Perusahaan Syariah dengan penduduk/resident dan
dengan bukan penduduk/non resident.
a. Penduduk/resident
- 5 -
“Penduduk/resident” adalah perseorangan, badan-badan, lembaga-
lembaga, dan perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Indonesia
lebih dari satu tahun dan kegiatan utamanya (center of interest)
melakukan konsumsi, produksi, dan transaksi ekonomi lainnya di
Indonesia, termasuk perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri beserta anggota stafnya yang berstatus diplomatik.
b. Bukan Penduduk/non resident
“Bukan penduduk/non resident” adalah perseorangan, badan-badan,
lembaga-lembaga, dan perusahaan-perusahaan yang tidak
berdomisili di Indonesia atau berdomisili di Indonesia paling lama
satu tahun dan kegiatan utamanya (center of interest) tidak di
Indonesia, termasuk perwakilan-perwakilan negara asing di Indonesia
beserta stafnya yang berstatus diplomatik.
C. PENYAJIAN TRANSAKSI VALUTA ASING
Laporan keuangan harus disajikan dalam mata uang rupiah. Aset,
liabilitas, modal dan rekening-rekening administratif dalam valuta asing
yang dimiliki Perusahaan Syariah harus dikonversikan kedalam rupiah
dengan menggunakan Kurs Tengah Bank Indonesia yang berlaku pada
akhir periode laporan. Kurs tengah adalah kurs jual ditambah kurs beli
dibagi dua.
D. JENIS LAPORAN
Perusahaan Syariah wajib membuat Laporan Bulanan yang mencakup
seluruh kegiatan kantor-kantornya sebagai berikut:
1. Laporan Non Keuangan, yang terdiri dari:
a. PP01 : Profil Perusahaan Syariah
b. PP02 : Daftar Rincian Izin Usaha
c. PP03 : Daftar Rincian Pemegang Saham
d. PP04 : Daftar Rincian Kepengurusan
e. PP05 : Daftar Rincian Kantor Cabang
f. PP06 : Daftar Rincian Kantor Selain Kantor Cabang
g. PP07 : Daftar Rincian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
h. PP08 : Daftar Rincian Tenaga Kerja Berdasarkan Fungsi
- 6 -
i. PP09 : Daftar Rincian Tenaga Kerja Asing
2. Laporan Keuangan, yang terdiri dari:
a. LB01 : Neraca Bulanan
b. LB02 : Laporan Laba/Rugi Komprehensif
c. LB03 : Rekening Administratif
d. LB04 : Laporan Arus Kas
e. LB05 : Laporan Kesesuaian Aset dan Liabilitas
f. LB06 : Daftar Rincian Surat Berharga yang dimiliki
g. LB07 : Daftar Rincian Pembiayaan
h. LB08 : Daftar Rincian Penyertaan Modal
i. LB09 : Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima
j. LB10 : Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan
k. LB11 : Daftar Rincian Rupa-rupa Aset
l. LB12 : Daftar Rincian rupa-rupa Kewajiban
m. LB13 : Daftar Rincian Penyaluran Pembiayaan Bersama Porsi
Pihak Ketiga
n. LB14 : Daftar Rincian Aset Derivatif Untuk Lindung Nilai
E. PENGISIAN FORMULIR LAPORAN
Pengisian formulir laporan dilakukan dengan cara memasukkan data
secara otomatisasi dalam bentuk alfa numerik dengan menggunakan
program data entry dan seluruh laporan disajikan dalam satuan Rupiah.
- 7 -
BAB II
PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIAN
A. JUMLAH KONTRAK
“Jumlah kontrak” adalah banyaknya rekening perjanjian dari setiap jenis
transaksi. Pada prinsipnya setiap transaksi harus dilaporkan 1 (satu)
rekening, namun untuk menyederhanakan pelaporan diperkenankan
menggabungkan rekening dengan cara penggabungan yang dapat dilihat
pada penjelasan masing-masing daftar rincian.
B. JENIS VALUTA
“Jenis valuta” adalah jenis mata uang yang digunakan dalam melakukan
transaksi antara Perusahaan Syariah pelapor dengan pihak lain.
Sandi valuta, dalam hal ini dilaporkan sesuai dengan jenis valuta yang
tercantum dalam perjanjian. Dalam hal transaksi yang diperjanjikan
menggunakan valuta asing (sebagaimana tercantum dalam perjanjian)
namun realisasinya dalam rupiah, transaksi tersebut diperlakukan sebagai
transaksi dalam valuta asing.
C. MARGIN/BAGI HASIL/IMBAL JASA
“Margin/bagi hasil/imbal jasa” adalah pilihan tingkat harga dari suatu
penanaman/pembiayaan yang dilakukan oleh Perusahaan Syariah pelapor.
Jika Perusahaan Syariah pelapor mencatatkan transaksi pada kegiatan
pembiayaan jual beli, maka pelapor menggunakan pilihan margin.
Jika Perusahaan Syariah pelapor mencatatkan transaksi pada kegiatan
pembiayaan investasi syariah, maka pelapor menggunakan pilihan bagi
hasil.
Jika Perusahaan Syariah pelapor mencatatkan transaksi pada kegiatan
pembiayaan jasa, maka pelapor menggunakan pilihan imbal jasa.
Apabila dalam satu rekening diberikan beberapa margin/bagi hasil/imbal
jasa, kolom nilai diisi nilai tertinggi. Untuk jenis transaksi yang tidak
diberikan margin/bagi hasil/imbal jasa, kolom nilai dikosongkan
Kolom nilai diisi sebagai berikut:
Jika pilihan margin, maka kolom nilai diisi nominal margin.
Jika pilihan bagi hasil, maka kolom nilai diisi persentase bagi hasil.
- 8 -
Jika pilihan imbal jasa, maka kolom nilai diisi nominal/persentase imbal
jasa.
D. KUALITAS
“Kualitas” adalah kualitas aset produktif yang dinilai dengan kriteria sesuai
dengan Peraturan OJK mengenai kualitas aset produktif Perusahaan
Syariah yang berlaku, dengan penggolongan kualitas sebagai berikut:
Kualitas Sandi
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
E. SANDI PERUSAHAAN
“Sandi perusahaan” adalah sandi Perusahaan Syariah pelapor yang
digunakan pelaporan.
F. GOLONGAN PENERBIT
“Golongan penerbit” adalah pihak ketiga yang menerbitkan dan atau
bertanggung jawab terhadap pelunasan surat-surat berharga yang dimiliki
Perusahaan Syariah pelapor.
G. GOLONGAN PEMBELI
“Golongan pembeli” adalah pihak ketiga yang membeli surat berharga yang
diterbitkan oleh Perusahaan Syariah pelapor. Dalam hal surat berharga
yang diterbitkan oleh Perusahaan Syariah pelapor adalah atas unjuk,
golongan pembeli adalah pihak yang pertama kali membeli surat berharga
tersebut pada saat diterbitkan.
H. GOLONGAN KONSUMEN
“Golongan konsumen” adalah pihak-pihak yang menerima fasilitas
pembiayaan dari Perusahaan Syariah pelapor atau pihak-pihak yang
memiliki kewajiban kepada Perusahaan Syariah pelapor.
- 9 -
I. GOLONGAN PENYEDIA DANA
“Golongan penyedia dana” adalah pihak-pihak yang memberikan
pendanaan untuk kegiatan usaha pembiayaan kepada Perusahaan Syariah
pelapor.
J. HUBUNGAN DENGAN PERUSAHAAN SYARIAH
“Hubungan dengan Perusahaan Syariah” adalah status keterkaitan antara
Perusahaan Syariah pelapor dengan pihak yang melakukan transaksi
dengan Perusahaan Syariah pelapor.
1. Terkait Dengan Perusahaan Syariah
Pihak-pihak yang Terkait Dengan Perusahaan Syariah adalah:
a) orang perseorangan atau badan usaha yang merupakan pengendali
Perusahaan Syariah;
b) badan usaha dimana Perusahaan Syariah bertindak sebagai
pengendali;
c) orang perseorangan atau badan usaha yang bertindak sebagai
Pengendali dari badan usaha dimana usaha sebagaimana dimaksud
pada huruf b;
d) badan usaha yang pengendaliannya dilakukan oleh:
1) orang perseorangan dan/atau badan usaha yang merupakan
pengendali Perusahaan Syariah;
2) orang perseorangan dan/atau badan usaha sebagaimana
dimaksud pada huruf c;
e) dewan komisaris atau direksi Perusahaan Syariah;
f) pihak yang mempunyai hubungan keluarga sampai dengan derajat
kedua, baik horisontal maupun vertikal:
1) dari orang perseorangan yang merupakan pengendali Perusahaan
Syariah sebagaimana dimaksud pada huruf a;
2) dewan komisaris atau direksi pada Perusahaan Syariah
sebagaimana dimaksud pada huruf e.
g) dewan komisaris atau direksi pada badan usaha sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d;
h) badan usaha yang dewan komisaris atau direksi merupakan:
- 10 -
1) dewan komisaris atau direksi pada Perusahaan Syariah;
2) dewan komisaris atau direksi pada badan usaha sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d;
i) badan usaha dimana:
1) dewan komisaris atau direksi Perusahaan Syariah sebagaimana
dimaksud pada huruf e bertindak sebagai pengendali;
2) dewan komisaris atau direksi dari pihak-pihak sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d,
bertindak sebagai pengendali; dan
j) badan usaha yang memiliki ketergantungan keuangan (financial
interdependence) dengan Perusahaan Syariah dan/atau pihak
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan/atau huruf i.
2. Tidak Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Tidak terkait dengan Perusahaan Syariah” adalah pihak-pihak yang
tidak memiliki keterkaitan dengan Perusahaan Syariah pelapor
sebagaimana disebutkan pada angka 1 huruf a s.d j diatas.
K. JANGKA WAKTU
“Jangka waktu” adalah jangka waktu yang diperjanjikan sebagaimana
tercantum dalam perjanjian pembiayaan syariah.
1. Tanggal Mulai
yaitu tanggal, bulan, dan tahun dimulainya perjanjian atau kontrak.
2. Tanggal Jatuh Tempo
yaitu tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya perjanjian atau kontrak.
- 11 -
BAB III
INFORMASI PROFIL PERUSAHAAN SYARIAH
A. PP01 : PROFIL PERUSAHAAN SYARIAH
1. BENTUK FORMULIR
PP01 Profil Perusahaan Syariah disusun sesuai format sebagai berikut:
INFORMASI PERUSAHAAN
1. Sandi Perusahaan Syariah
2. Nama Perusahaan Syariah
a. Nama Lengkap
b. Nama Sebutan/Singkatan
3. NPWP
4. Status Kepemilikan Perusahaan Syariah
5. Bentuk Badan Usaha
6. Jenis Kegiatan Usaha Syariah Yang Dilakukan
7. Kegiatan Syariah
8. Tanggal Pendirian
9. Tanggal Pendirian Unit Usaha Syariah
INFORMASI ALAMAT PERUSAHAAN
10. Alamat Lengkap
11. Lokasi Dati II
12. Kode Pos
13. Status Pemilikan Gedung
14. Nomor Telepon
15. Nomor Faksimili
INFORMASI ALAMAT UNIT USAHA SYARIAH
16. Alamat Lengkap
17. Lokasi Dati II
- 12 -
18. Kode Pos
19. Status Pemilikan Gedung
20. Nomor Telepon
21. Nomor Faksimili
INFORMASI JUMLAH PELAYANAN
22. Jumlah Kantor Cabang
23. Jumlah Kantor Selain kantor Cabang
JUMLAH TENAGA KERJA
24. Jumlah Tenaga Kerja Kantor Pusat/UUS
25. Jumlah Tenaga Kerja Kantor Cabang/UUS
26. Jumlah Tenaga Kerja Kantor Selain Kantor Cabang/UUS
INFORMASI PENYUSUN DAN PENANGGUNG JAWAB LAPORAN
27. Penyusun Laporan
a. Nama Lengkap
b. Bagian/Divisi
c. Nomor Telepon
d. Nomor Faksimili
28. Direksi Penanggung Jawab Laporan
a. Nama Direksi Penganggung Jawab Laporan
b. Jabatan Direksi Penganggung Jawab Laporan
c. Nomor Telepon Direksi Penganggung Jawab Laporan
d. Nomor Faksimili Direksi Penganggung Jawab Laporan
2. PENJELASAN PROFIL PERUSAHAAN SYARIAH
Formulir ini berisi seluruh informasi mengenai profil Perusahaan
Syariah.
a. Informasi Perusahaan
1) Sandi Perusahaan Syariah
Diisi sandi Perusahaan Syariah, seperti tercantum pada Daftar
Sandi Perusahaan Syariah pada Bab V.
- 13 -
2) Nama Perusahaan Syariah
Diisi nama Perusahaan Syariah pelapor.
a) Nama Lengkap
Nama lengkap termasuk badan hukum, misalnya Dina Persada
MultiFinance, PT, Tbk.
b) Nama Sebutan/Singkatan
Diisi nama sebutan atau singkatan Perusahaan Syariah
pelapor, misalnya Dina Finance untuk Dina Persada
MultiFinance, PT, Tbk.
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Diisi NPWP Perusahaan Syariah pelapor.
4) Status Kepemilikan Perusahaan Syariah
Diisi sandi status Perusahaan Syariah, yaitu:
Sandi 01, Perusahaan Milik Negara
Sandi 02, Perusahaan Swasta Nasional
Sandi 03, Perusahaan Swasta Patungan
5) Bentuk Badan Usaha
Diisi sandi bentuk badan usaha yaitu:
Sandi 1, Perseroan Terbatas
Sandi 2, Koperasi
6) Jenis Kegiatan Usaha Yang Dilakukan
Diisi sandi jenis kegiatan usaha sesuai dengan izin usaha yang
diberikan, yaitu:
Sandi 40, Pembiayaan Investasi (Syariah)
Sandi 50, Pembiayaan Jual Beli
Sandi 60, Pembiayaan Jasa
7) Kegiatan Syariah
Diisi sandi kegiatan syariah yaitu:
Sandi 10, Full Syariah
- 14 -
“Full Syariah” adalah Perusahaan Syariah yang sepenuhnya
melakukan kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.
Sandi 20, Unit Usaha Syariah
“Unit Usaha Syariah (UUS)” adalah Perusahaan Syariah yang
mempunyai UUS.
8) Tanggal Pendirian
Diisi tanggal, bulan, dan tahun pendirian Perusahaan
Pembiayaan Syariah.
9) Tanggal Pendirian Unit Usaha
Diisi tanggal, bulan, dan tahun pendirian UUS.
b. Informasi Alamat Perusahaan
10) Alamat lengkap
Diisi alamat lengkap sesuai domisili kantor pusat Perusahaan
Syariah.
Untuk Perusahaan Pembiayaan Syariah, maka diisi alamat
kantor Pusat Perusahaan Syariah.
Untuk UUS, maka diisi alamat kantor pusat Perusahaan
Pembiayaan.
11) Lokasi Dati II
Diisi sandi lokasi kabupaten/kota seperti tercantum pada Daftar
Sandi Lokasi Kabupaten Kota Seluruh Indonesia pada Bab V.
12) Kode Pos
Diisi nomor kode pos domisili kantor pusat Perusahaan Syariah.
13) Status Kepemilikan Gedung
Diisi sandi status kepemilikan gedung, yaitu:
Sandi 1, Milik Sendiri
Sandi 2, Sewa
Sandi 3, Status kepemilikan lainnya
14) Nomor Telepon
Diisi nomor telepon perusahaan diawali dengan kode area
wilayah.
- 15 -
15) Nomor Faksimili
Diisi nomor faksimili perusahaan diawali dengan kode area
wilayah.
c. Informasi Alamat UUS
Untuk Perusahaan Syariah, tidak diisi.
Untuk UUS, maka diisi alamat kantor pusat UUS. Dalam hal
alamat UUS sama dengan alamat kantor pusat Perusahaan
Pembiayaan, maka alamat UUS tetap diisi.
16) Alamat lengkap UUS
Diisi alamat lengkap sesuai domisili kantor UUS. Apabila
perusahaan full syariah, maka boleh dikosongkan.
17) Lokasi Dati II
Diisi sandi lokasi kabupaten/kota UUS seperti tercantum pada
Daftar Sandi Lokasi Kabupaten Kota Seluruh Indonesia pada Bab
V. Apabila perusahaan full syariah, maka boleh dikosongkan.
18) Kode Pos
Diisi nomor kode pos domisili kantor UUS. Apabila perusahaan
full syariah, maka boleh dikosongkan.
19) Status Kepemilikan Gedung UUS
Diisi sandi status kepemilikan gedung UUS, yaitu:
Sandi 1, Milik Sendiri
Sandi 2, Sewa
Sandi 3, Status kepemilikan lainnya
20) Nomor Telepon UUS
Diisi nomor telepon UUS diawali dengan kode area wilayah.
21) Nomor Faksimili UUS
Diisi nomor faksimili UUS diawali dengan kode area wilayah.
d. Informasi Jumlah Pelayanan
22) Jumlah Kantor Cabang
Diisi jumlah kantor cabang Perusahaan Syariah pelapor.
- 16 -
Jumlah kantor cabang ini harus dirinci pada Formulir PP05
Daftar Rincian Kantor Cabang.
23) Jumlah Kantor Selain Kantor Cabang
Diisi jumlah kantor selain kantor cabang Perusahaan Syariah
pelapor. Jumlah kantor selain kantor cabang ini harus dirinci
pada Formulir PP06 Daftar Rincian Kantor Selain Kantor Cabang.
e. Jumlah Tenaga Kerja
24) Jumlah Tenaga Kerja Kantor Pusat/UUS
Diisi banyaknya tenaga kerja baik tenaga kerja tetap, kontrak
maupun outsourcing di kantor pusat (bagi full syariah) atau UUS
sesuai dengan kolom jenis kelamin dan harus dirinci pada
Formulir PP07 Daftar Rincian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan.
25) Jumlah Tenaga Kerja Kantor Cabang/UUS
Diisi banyaknya tenaga kerja baik tenaga kerja tetap, kontrak
maupun outsourcing di kantor cabang (bagi full syariah) atau
kantor cabang UUS sesuai dengan kolom jenis kelamin dan harus
dirinci pada Formulir PP07 Daftar Rincian Tenaga Kerja
Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
26) Jumlah Tenaga Kerja Kantor Selain Kantor Cabang/UUS
Diisi banyaknya tenaga kerja baik tenaga kerja tetap, kontrak
maupun outsourcing di kantor selain kantor cabang sesuai
dengan kolom jenis kelamin dan harus dirinci pada Formulir
PP07 Daftar Rincian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan.
f. Informasi Penyusun dan Penanggung Jawab Laporan
27) Informasi Penyusun Laporan
Diisi data lengkap masing-masing personil yang bertindak sebagai
petugas penyusun laporan.
a. Nama Lengkap
Diisi nama lengkap petugas penyusun laporan.
b. Bagian/Divisi
Diisi bagian/divisi/unit kerja petugas penyusun laporan.
- 17 -
c. Nomor Telepon
Diisi nomor telepon bagian/divisi/unit kerja petugas penyusun
laporan.
d. Nomor Faximili
Diisi nomor faksimili bagian/divisi/unit kerja petugas
penyusun laporan.
28) Informasi Direksi Penanggung Jawab Laporan
a. Nama Direksi Penanggung Jawab Laporan
Diisi nama lengkap direksi penanggung jawab laporan.
b. Jabatan Direksi Penanggung Jawab Laporan
Diisi jabatan direksi penanggung jawab laporan.
c. Nomor telepon Direksi Penanggung Jawab Laporan
Diisi nomor telepon bagian/divisi/unit kerja pejabat
penanggung jawab laporan.
d. Nomor Faksimili Direksi Penanggung Jawab Laporan
Diisi nomor faximili bagian/divisi/unit kerja pejabat
penanggung jawab laporan.
- 18 -
B. PP02 : DAFTAR RINCIAN IZIN USAHA
1. BENTUK FORMULIR
PP02 Daftar Rincian Izin Usaha disusun sesuai format sebagai berikut:
(1) (2) (3)
Izin Jenis Perizinan Keterangan
No. Tanggal
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN IZIN USAHA
Formulir ini berisi seluruh informasi mengenai rincian izin usaha yang
dimiliki oleh Perusahaan Syariah.
1) Izin
Nomor
Diisi nomor Surat Keputusan Menteri Keuangan atau Keputusan
Dewan Komisioner OJK tentang pemberian izin usaha
Perusahaan Syariah dan perubahannya.
Tanggal
Diisi tanggal, bulan dan tahun Surat Keputusan Menteri
Keuangan atau Keputusan Dewan Komisioner OJK tentang
pemberian izin usaha Perusahaan Syariah dan perubahannya.
2) Jenis Perizinan
Diisi dengan sandi jenis perizinan sebagai berikut:
Sandi 10 : Izin Pendirian Pertama
Sandi 15 : Izin Unit Usaha Syariah
Sandi 20 : Peningkatan kegiatan usaha
Sandi 30 : Perubahan Nama
Sandi 40 : Izin Usaha Lainnya
- 19 -
3) Keterangan
Diisi dengan penjelasan atas jenis perizinan Perusahaan Syariah
pelapor.
Contoh:
Dalam hal perubahan nama diisi “Perubahan nama dari PT X
menjadi PT K”.
- 20 -
C. PP03 : DAFTAR RINCIAN PEMEGANG SAHAM
1. BENTUK FORMULIR
PP03 Daftar Rincian Pemegang Saham disusun sesuai format sebagai
berikut:
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nama
Pemegang
Saham
Golongan
Pihak
Lawan
Negara Asal Bentuk Badan
Hukum
Status
Keterkaitan
Ekuitas
Pemegang Saham
(7) (8) (9)
Kepemilik
an Saham
Informasi Pengurus Pemegang
Saham Informasi Pemegang Saham Derajat Kedua
Nilai % Nama
Pengurus
Jabatan
Pengurus
Negara
Asal
Nama
Pemegang
Saham
Golongan
Pemegang
Saham
Lokasi
Negara
Pemegang
Saham
Nilai
Kepemilik-
an Saham
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PEMEGANG SAHAM
Formulir ini berisi rincian pemegang saham pada Perusahaan Syariah
pelapor baik perorangan maupun berbentuk badan hukum, informasi
pengurus pemegang saham Perusahaan Syariah dan informasi
pemegang saham derajat kedua.
(1) Nama Pemegang Saham
Diisi nama lengkap pemegang saham.
(2) Golongan Pihak Lawan
Diisi sandi golongan pemilik seperti tercantum pada Daftar Sandi
Golongan Counterparty pada Bab V.
(3) Negara Asal
Diisi negara asal pemegang saham seperti tercantum pada Daftar
Sandi Negara pada Bab V.
- 21 -
(4) Bentuk Badan Hukum
Diisi sandi bentuk badan hukum, yaitu:
Sandi 1: pemegang saham berbentuk badan hukum perseroan
terbatas.
Sandi 2: pemegang saham berbentuk koperasi
Sandi 3: pemegang saham perseorangan atau berbentuk badan
hukum selain sandi 1 dan sandi 2.
(5) Status Keterkaitan
“Status keterkaitan” adalah hubungan dengan Perusahaan Syariah
adalah status keterkaitan/pengendalian antara Perusahaan Syariah
pelapor dengan pemegang saham Perusahaan Syariah pelapor. Diisi
sandi status keterkaitan, yaitu:
Sandi 1: Terkait/Pengendali
Sandi 2: Tidak Terkait/Bukan Pengendali
(6) Ekuitas Pemegang Saham
Diisi dengan nilai ekuitas dari pemegang saham yang berbentuk
badan hukum berdasarkan laporan audit.
(7) Kepemilikan Saham
- Nilai
Diisi nilai nominal modal disetor Perusahaan Syariah yang
dimiliki pemegang saham.
- Persentase
Diisi nilai persentase kepemilikan dengan format desimal 2 (dua)
angka di belakang koma.
(8) Informasi Pengurus Pemegang Saham
- Nama
Diisi dengan nama pengurus pemegang saham.
- Jabatan
Diisi sandi jabatan pengurus, yaitu
Sandi 10 : Komisaris Utama
Sandi 20 : Komisaris
- 22 -
Sandi 30 : Komisaris Independen
Sandi 40 : Dewan Pengawas Syariah
Sandi 50 : Direktur Utama
Sandi 60 : Direktur
Bagi pemegang saham selain berbadan hukum perseroan terbatas
pengawas disetarakan dengan komisaris dan pengurus
disetarakan dengan direksi.
- Negara Asal
Diisi negara asal pengurus pemegang saham seperti tercantum
pada Daftar Sandi Negara pada Bab V.
(9) Informasi Pemegang Saham Derajat Kedua
- Nama
Diisi nama lengkap pemegang saham derajat kedua
- Golongan
Diisi sandi golongan pemegang saham derajat kedua seperti
tercantum pada Daftar Sandi Golongan Counterparty pada Bab V.
- Negara Asal
Diisi lokasi negara asal pemegang saham derajat kedua seperti
tercantum pada Daftar Sandi Negara pada Bab V.
- Nilai kepemilikan saham
Diisi nilai nominal modal disetor pemegang saham Perusahaan
Syariah yang dimiliki pemegang saham derajat kedua.
- 23 -
D. PP04 : DAFTAR RINCIAN KEPENGURUSAN
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nama Kewarga-
negaraan
Jabatan
Kepengu-
rusan
Domisili
Tanggal
Mulai
Menjabat
Informasi Fit and
Proper Test
No Surat
Keputus-
an
Tanggal
Surat
Keputus-
an
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEPENGURUSAN
Formulir ini berisi informasi pengurus Perusahaan Syariah pelapor yang
terdiri dari dewan komisaris dan direksi untuk Perusahaan Syariah yang
berbadan hukum perseroan terbatas, atau pengawas dan pengurus
untuk Perusahaan Syariah yang berbadan hukum koperasi termasuk
dewan pengawas syariah bagi Perusahaan Syariah yang melakukan
kegiatan usaha syariah.
(1) Nama
Diisi nama-nama pengurus Perusahaan Syariah pelapor.
(2) Kewarganegaraan
Diisi sandi “negara” seperti tercantum pada Daftar Sandi Negara
pada Bab V.
(3) Jabatan Kepengurusan
Diisi sandi “jabatan pengurus”, yaitu
Sandi 10 : Komisaris Utama
Sandi 20 : Komisaris
Sandi 30 : Komisaris Independen
Sandi 40 : Dewan Pengawas Syariah
Sandi 50 : Direktur Utama
Sandi 60 : Direktur
- 24 -
Sandi 70 : Pimpinan Unit Usaha Syariah
Bagi Perusahaan Syariah yang berbadan hukum Koperasi, pengawas
disetarakan dengan komisaris dan pengurus disetarakan dengan
direksi.
(4) Domisili
Diisi Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia seperti
tercantum pada Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh
Indonesia sesuai domisili pada Bab V.
(5) Tanggal Mulai Menjabat
Diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai menjabat masing–masing
pengurus Perusahaan Syariah sesuai dengan akta perubahan
anggaran dasar.
(6) Informasi Fit and Proper Test
1) Nomor Surat Keputusan
Diisi Nomor Surat Keputusan Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), misalnya KEP-
123/D.05/2015
2) Tanggal Surat Keputusan
Diisi tanggal, bulan dan tahun dikeluarkannya Surat Keputusan.
Untuk jabatan Kepala UUS, kolom ini tidak diisi.
- 25 -
E. PP05 : DAFTAR RINCIAN KANTOR CABANG
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3)
No
Izin Lokasi
Nomor Tanggal Alamat Kecama
tan
Kabupaten
/Kota Kode Pos
(4) (5) (6)
No. Telp Jumlah
Tenaga Kerja Nama Kepala Cabang
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KANTOR CABANG
Formulir ini berisi informasi kantor cabang Perusahaan Syariah pelapor
yang telah memperoleh izin di Menteri Keuangan atau OJK.
(1) Nomor
Diisi nomor urut.
(2) Izin
- Nomor
Diisi nomor Surat Keputusan Menteri Keuangan atau Otoritas
Jasa Keuangan tentang pemberian izin pembukaan kantor
cabang.
- 26 -
- Tanggal
Diisi tanggal, bulan dan tahun dikeluarkannya Surat Keputusan
Menteri Keuangan atau Otoritas Jasa Keuangan tentang
pemberian izin pembukaan kantor cabang.
(3) Lokasi
- Alamat
Diisi alamat lengkap kantor cabang sesuai dengan alamat lengkap
kantor cabang yang telah dilaporkan kepada Menteri Keuangan
atau Otoritas Jasa Keuangan.
- Kecamatan
Diisi nama kecamatan domisili kantor cabang.
- Kabupaten/Kota
Diisi sandi lokasi kabupaten/kota seperti tercantum pada Daftar
Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia pada Bab V.
- Kode Pos
Diisi nomor kode pos domisili kantor cabang.
(4) Nomor Telepon
Diisi kode area dan nomor telepon masing-masing kantor cabang.
(5) Jumlah Tenaga Kerja
Diisi jumlah tenaga kerja yang berada di kantor cabang Perusahaan
Syariah termasuk kepala kantor cabang, tenaga kerja tetap, tenaga
kerja kontrak, dan tenaga kerja outsourcing.
(6) Nama Kepala Cabang
Diisi nama kepala cabang masing-masing kantor cabang.
- 27 -
F. PP06 : DAFTAR RINCIAN KANTOR SELAIN KANTOR CABANG
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3) (4)
No Jenis
Kantor
Nomor
Surat
Pelaporan
Lokasi
Alamat Kecamatan Kabupaten/Kota
(5) (6) (7)
No. Telp Jumlah Tenaga
Kerja Nama Penanggung Jawab Kantor
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KANTOR SELAIN KANTOR CABANG
Formulir ini berisi informasi kantor selain kantor cabang Perusahaan
Syariah pelapor yang telah dilaporkan ke OJK.
(1) Nomor
Diisi nomor urut.
(2) Jenis Kantor
Diisi nama sebutan kantor selain kantor cabang Perusahaan
Syariah. Misal kantor perwakilan, kantor pemasaran, kantor cabang
pembantu dan sebagainya.
(3) Nomor Surat Pelaporan
Diisi nomor surat pelaporan dari Perusahaan Syariah perihal
pencatatan pembukaan kantor selain kantor cabang Perusahaan
Syariah.
- 28 -
(4) Lokasi
- Alamat
Diisi alamat lengkap kantor selain kantor cabang Perusahaan
Syariah.
- Kecamatan
Diisi nama kecamatan domisili kantor selain kantor cabang
Perusahaan Syariah.
- Dati II
Diisi sandi lokasi kabupaten/kota seperti tercantum pada Daftar
Sandi Lokasi Kabupaten Kota Seluruh Indonesia pada Bab V.
- Kode Pos
Diisi nomor kode pos domisili kantor selain kantor cabang
Perusahaan Syariah.
(5) Nomor Telepon
Diisi kode area dan nomor telepon masing-masing kantor selain
kantor cabang Perusahaan Syariah.
(6) Jumlah Tenaga Kerja
Diisi jumlah tenaga kerja yang berada di kantor selain kantor cabang
Perusahaan Syariah termasuk penanggung jawab kantor selain
kantor cabang tersebut, tenaga kerja tetap, tenaga kerja kontrak,
dan tenaga kerja outsourcing.
(7) Nama Penanggung Jawab
Diisi nama penanggung jawab masing-masing kantor perwakilan
bukan kantor cabang Perusahaan Syariah.
- 29 -
G. PP07 : DAFTAR RINCIAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN
1. BENTUK FORMULIR
Tingkat
Pendidikan Sandi
Tenaga Kerja
Tetap
Tenaga Kerja
Kontrak
Tenaga Kerja
Outsourcing
L P Total L P Total L P Total
1. Kantor
Pusat/UUS
a. Lainnya 9110
b. SLTA 9120
c. Diploma 9130
d. Sarjana 9140
e. Pasca
Sarjana 9150
2.Kantor Cabang
a. Lainnya 9210
b. SLTA 9220
c. Diploma 9230
d. Sarjana 9240
e. Pasca
Sarjana 9250
3.Kantor Selain
Kantor Cabang
a. Lainnya 9310
b. SLTA 9320
c. Diploma 9330
d. Sarjana 9340
e. Pasca
Sarjana 9350
Jumlah 9400
- 30 -
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TINGKAT PENDIDIKAN TENAGA KERJA
Formulir ini berisi rincian jumlah tenaga kerja pada masing–masing
kategori tingkat pendidikan tenaga kerja di kantor pusat, kantor cabang
dan kantor selain kantor cabang Perusahaan Syariah pelapor. Bagi UUS,
maka pelapor hanya mengisi untuk data tenaga kerja yang bertugas
secara khusus melakukan kegiatan operasional UUS.
(1) Tingkat Pendidikan
1. Kantor Pusat
a. Lainnya
b. SLTA
c. Diploma
d. Sarjana
e. Pasca Sarjana
2. Kantor Cabang
a. Lainnya
b. SLTA
c. Diploma
d. Sarjana
e. Pasca Sarjana
3. Kantor Selain Kantor Cabang
a. Lainnya
b. SLTA
c. Diploma
d. Sarjana
e. Pasca Sarjana
(2) Tenaga Kerja Tetap
Diisi jumlah tenaga kerja tetap yang berada di kantor pusat, kantor
cabang dan kantor selain kantor cabang berdasarkan tingkat
pendidikan.
a. Laki-laki
- 31 -
b. Perempuan
c. Total
(3) Tenaga Kerja Kontrak
Diisi jumlah tenaga kerja kontrak yang berada di kantor pusat,
kantor cabang dan kantor selain kantor cabang berdasarkan tingkat
pendidikan.
a. Laki-laki
b. Perempuan
c. Total
(4) Tenaga Kerja Outsourcing
Diisi jumlah tenaga kerja outsourcing yang berada di kantor pusat,
kantor cabang dan kantor selain kantor cabang berdasarkan tingkat
pendidikan.
a. Laki-laki
b. Perempuan
c. Total
- 32 -
H. PP08 : DAFTAR RINCIAN TENAGA KERJA BERDASARKAN SATUAN KERJA
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3)
Satuan Kerja Sandi
Tenaga
Kerja
Tetap
Tenaga
Kerja
Kontrak
Tenaga Kerja
Outsourcing
1. Pemasaran 9310
2. Operasional 9320
3. Penagihan 9330
4. Human Resource
(HR) dan General
Affair (GA)
9340
5. Keuangan dan
Akuntansi 9350
6. Manajemen Risiko 9360
7. Audit Internal 9370
8. Legal 9380
9. Teknologi
Informasi (IT) 9390
10. Satuan Kerja
Lainnya 9399
Jumlah
2. PENJELASAN DAFTAR TENAGA KERJA PERUSAHAAN
Formulir ini berisi jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
berdasarkan satuan kerja baik di kantor pusat, kantor cabang dan
kantor selain kantor cabang Perusahaan Syariah sesuai dengan masing–
masing status tenaga kerja.
(1) Satuan Kerja
1. Pemasaran
2. Operasional
3. Penagihan
- 33 -
4. Human Resource (HR) dan General Affair (GA)
5. Keuangan dan Akuntansi
6. Manajemen Risiko
7. Audit Internal
8. Legal
9. Teknologi Informasi (IT)
10. Satuan Kerja Lainnya
(2) Status kepegawaian
Diisi jumlah tenaga kerja berdasarkan satuan kerja untuk masing-
masing status tenaga kerja:
1) Tenaga Kerja Tetap
2) Tenaga Kerja Tidak Tetap
3) Tenaga Kerja Outsourcing
Bagi UUS, maka pelapor hanya mengisi untuk data tenaga kerja
yang bertugas secara khusus melakukan kegiatan operasional UUS.
- 34 -
I. PP09 : DAFTAR RINCIAN TENAGA KERJA ASING
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3) (4) (5)
Nama Kewarga-
negaraan Jabatan Domisili
Informasi Fit and Proper
Test
No Surat
Keputusan
Tanggal
Surat
Keputusan
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TENAGA KERJA ASING
Formulir ini berisi rincian tenaga kerja asing Perusahaan Syariah
pelapor.
(1) Nama
Diisi dengan nama tenaga kerja asing Perusahaan Syariah pelapor.
(2) Kewarganegaraan
Diiisi dengan kewanegaraan tenaga kerja asing sesuai dengan Daftar
Sandi Negara pada Bab V.
(3) Jabatan
Diisi dengan kategori jabatan tenaga kerja asing pada Perusahaan
Syariah pelapor. Jabatan tenaga kerja asing antara lain :
- Tenaga Ahli;
- Penasehat; dan
- Konsultan
“Tenaga kerja asing” yang dipekerjakan sebagai “tenaga ahli” dapat
menempati level jabatan satu tingkat di bawah Direksi.
(4) Domisili
Diisi dengan domisili tenaga kerja asing sesuai Daftar Sandi Lokasi
Kabupaten Kota Seluruh Indonesia pada Bab V.
(5) Informasi Fit and Proper Test
1) Nomor Surat Keputusan
- 35 -
Diisi Nomor Surat Keputusan Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), misalnya KEP-
123/D.05/2010
2) Tanggal Surat Keputusan
Diisi tanggal, bulan dan tahun dikeluarkannya Surat Keputusan.
- 36 -
BAB IV
LAPORAN KEUANGAN BULANAN PERUSAHAAN SYARIAH
A. LB01 : NERACA BULANAN SYARIAH
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan Pada Akhir Periode :
ASET Dalam Rupiah
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
1 Kas dan Setara Kas
a. Kas
b. Bank Dalam Negeri
- Giro Wadiah
- Simpanan Lainnya
c. Bank Luar Negeri
- Giro
- Simpanan Lainnya
2 Tagihan derivatif
3 Investasi Jangka Pendek Dalam Surat
Berharga Syariah
4 Piutang Pembiayaan - Neto
a. Piutang Pembiayaan Jual Beli - Neto
a.1. Piutang Murabahah - Neto
a.1.1 Piutang Murabahah Gross
a.1.3 Pendapatan Murabahah
tangguhan -/-
a.1.2 cadangan piutang Murabahah -
/-
- 37 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
a.2. Piutang Salam - Neto
a.2.1 piutang salam - Pokok
a.2.2 cadangan piutang salam -/-
a.3. Piutang Istishna - Neto
a.3.1 piutang istishna - Pokok
a.3.2 cadangan piutang istishna -/-
a.4. Piutang Pembiayaan Jual Beli
Lainnya - Neto
a.4.1 Piutang Pembiayaan Jual Beli
Lainnya - Pokok
a.4.2 Cadangan Piutang Pembiayaan
Jual Beli Lainnya -/-
b. Piutang Pembiayaan Investasi - Neto
b.1 Piutang Pembiayaan Investasi
Mudharabah - Neto
b.1.1. Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Mudharabah– Neto
- Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Mudharabah – Pokok
- Cadangan Piutang Pokok
Pembiayaan Investasi
Mudharabah -/-
b.1.2 Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Mudharabah – Neto
- Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Mudharabah – Pokok
- Cadangan Piutang Bagi Hasil
Pembiayaan Investasi
Mudharabah -/-
b.2 Piutang Pembiayaan Investasi
- 38 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
Musyarakah - Neto
b.2.1. Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Musyarakah– Neto
- Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Musyarakah – Pokok
- Cadangan Piutang Pokok
Pembiayaan Investasi
Musyarakah -/-
b.2.2 Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Musyarakah – Neto
- Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Musyarakah – Pokok
- Cadangan Piutang Bagi Hasil
Pembiayaan Investasi
Musyarakah -/-
b.3 Piutang Pembiayaan Investasi
Mudharabah Musytarakah – Neto
b.3.1. Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Mudharabah
Musytarakah– Neto
- Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Mudharabah
Musytarakah – Pokok
- Cadangan Piutang Pokok
Pembiayaan Investasi
Mudharabah Musytarakah -/-
b.3.2 Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Mudharabah
Musytarakah – Neto
- Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Mudharabah
Musytarakah– Pokok
- 39 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
- Cadangan Piutang Bagi Hasil
Pembiayaan Investasi
Mudharabah Musytarakah -/-
b.4 Piutang Pembiayaan Investasi
Musyarakah Mutanaqishoh- Neto
b.4.1. Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Musyarakah
Mutanaqishoh– Neto
- Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi Musyarakah
Mutanaqishoh– Pokok
- Cadangan Piutang Pokok
Pembiayaan Investasi
Musyarakah Mutanaqishoh -/-
b.4.2 Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Musyarakah
Mutanaqishoh– Neto
- Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi Musyarakah
Mutanaqishoh– Pokok
- Cadangan Piutang Bagi Hasil
Pembiayaan Investasi
Musyarakah Mutanaqishoh
b.5 Piutang Pembiayaan Investasi dengan
Akad Lainnya – Neto
b.5.1. Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi dengan Akad Lainnya –
Neto
- Piutang Pokok Pembiayaan
Investasi dengan Akad Lainnya
– Pokok
- Cadangan Piutang Pokok
- 40 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
Pembiayaan Investasi dengan
Akad Lainnya -/-
b.5.2 Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi dengan Akad Lainnya –
Neto
- Piutang Bagi Hasil Pembiayaan
Investasi dengan Akad Lainnya
– Pokok
- Cadangan Piutang Bagi Hasil
Pembiayaan Investasi dengan
Akad Lainnya
c. Pembiayaan Jasa – Neto
c.1 Piutang Pembiayaan Jasa IMBT- Neto
c.1.1 Pembiayaan IMBT - Pokok
c.1.2 Cadangan Piutang
Pembiayaan IMBT -/-
c.2 Piutang Pembiayaan Jasa Qardh -
Neto
c.2.1 Pembiayaan Qardh - Pokok
c.2.2 Cadangan Piutang
Pembiayaan Qardh -/-
c.3 Piutang Pembiayaan Jasa dengan
akad lainnya – Neto
c.3.1 Pembiayaan Jasa dengan akad
lainnya – Pokok
c.3.2 Cadangan Piutang
Pembiayaan Jasa dengan akad
lainnya -/-
c.4 Piutang Jasa ijarah
c.4.1 Pembiayaan Jasa Ijarah–
Pokok
- 41 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
c.4.2 Cadangan Piutang
Pembiayaan Jasa Ijarah-/-
5 Penyertaan Modal
a. Perusahaan sektor jasa keuangan
b. Perusahaan non sektor Jasa Keuangan
6 Investasi Jangka Panjang Dalam Surat
Berharga Syariah
7 Aset yang digunakan untuk kegiatan usaha
pembiayaan – Neto
a. Aset yang digunakan untuk kegiatan
usaha pembiayaan – Pokok
b. Akumulasi penyusutan Aset yang
digunakan untuk kegiatan usaha
pembiayaan -/-
8 Aset Tetap dan Inventaris – Neto
a. Aset tetap dan inventaris - Pokok
b. Akumulasi penyusutan Aset tetap dan
Inventaris -/-
9 Aset Pajak Tangguhan
10 Rupa-rupa Aset
Jumlah Aset
LIABILITAS DAN EKUITAS Dalam Rupiah
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
1 Kewajiban Yang Segera Dapat Dibayar
i. Akad Mudharabah
ii. Akad Mudharabah Musytarakah
iii. Akad Musyarakah
iv. Akad Qardh
v. Akad pendanaan lainnya
- 42 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
vi. Kewajiban segera lainnya
2 Kewajiban derivatif
3 Utang Pajak
4 Pendanaan Yang Diterima
a. Dalam negeri
a.1 Bank
i. Akad Mudharabah
ii. Akad Mudharabah
Musytarakah
iii. Akad Musyarakah
iv. Akad Ijarah
v. Akad Qardh
vi. Akad pendanaan lainnya
a.2 Non Bank
i. Akad Mudharabah
ii. Akad Mudharabah
Musytarakah
iii. Akad Musyarakah
iv. Akad Ijarah
v. Akad Qardh
vi. Akad pendanaan lainnya
b. Luar negeri
a.1 Bank
i. Akad Mudharabah
ii. Akad Mudharabah
Musytarakah
iii. Akad Musyarakah
iv. Akad Ijarah
- 43 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
v. Akad Qardh
vi. Akad pendanaan lainnya
a.2 Non Bank
i. Akad Mudharabah
ii. Akad Mudharabah
Musytarakah
iii. Akad Musyarakah
iv. Akad Ijarah
v. Akad Qardh
vi. Akad pendanaan lainnya
5 Surat Berharga Syariah Yang Diterbitkan
6 Kewajiban Pajak Tangguhan
7 Pinjaman (Qardh) Subordinasi
a. Dalam negeri
b. Luar negeri
8 Rupa-rupa Liabilitas
9 Modal
a. Modal Disetor / Modal Kerja
b. Simpanan pokok dan simpanan wajib
i. Simpanan Pokok
ii. Simpanan Wajib
c. Tambahan Modal Disetor
i. Agio
ii. Disagio -/-
iii. biaya emisi efek ekuitas
iv. Lainnya
10 Cadangan
- 44 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
a. Cadangan Umum
b. Cadangan Tujuan
11 Saldo Laba (Rugi) yang Ditahan
12 Laba (Rugi) Tahun Berjalan
13 Komponen Ekuitas Lainnya
a. Saldo Komponen Ekuitas Lainnya
[akumulasi dari sebelumnya]
i. Keuntungan (Kerugian) Akibat
Perubahan dalam surplus revaluasi
ii. Keuntungan (Kerugian) akibat
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang
asing
iii. Keuntungan (kerugian) Akibat
pengukuran kembali aset keuangan
tersedia untuk dijual
iv. Keuntungan (Kerugian) Akibat
Bagian efektif instrumen keuangan
lindung nilai dalam rangka lindung
nilai arus kas
v. Keuntungan (Kerugian) Atas
Komponen ekuitas lainnya sesuai
prinsip standar akuntansi keuangan
b. Keuntungan (Kerugian) Komprehensif
Lainnya Periode berjalan
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
2. PENJELASAN FORM LB01
Formulir ini berisi laporan bulanan Perusahaan Syariah yang
memberikan penjelasan rincian atas posisi aset dan posisi liabilitas dan
ekuitas.
- 45 -
I. ASET
1. Kas dan Setara Kas
Pos ini dirinci:
a. Kas
Diisi jumlah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas
dan uang logam, yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang
menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Termasuk pula
dalam pengertian kas adalah uang kertas dan uang logam asing
yang masih berlaku milik Perusahaan Syariah pelapor.
Commemorative coin dan commemorative note yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia dilaporkan pada pos Rupa-rupa Aset.
b. Simpanan Pada Bank Dalam Negeri
Diisi semua jenis simpanan Perusahaan Syariah pelapor pada
bank di Indonesia, baik dalam rupiah maupun valuta asing. Pos
ini tidak boleh dikompensasi dengan pos Bank pada pos-pos
Kewajiban.
Pos ini dirinci:
- Giro Wadiah
Diisi jumlah simpanan Perusahaan Syariah pelapor dalam
bentuk giro wadiah pada bank umum di Indonesia.
- Simpanan Lainnya
Diisi jumlah simpanan Perusahaan Syariah pelapor selain giro
antara lain dalam bentuk tabungan, deposito berjangka,
sertifikat deposito, deposit on call, dan simpanan lainnya yang
sejenis pada bank umum syariah di Indonesia.
c. Bank Luar Negeri
Diisi semua jenis simpanan Perusahaan Syariah pelapor pada
bank di luar negeri.
Pos ini dirinci:
- Giro
Diisi simpanan Perusahaan Syariah pelapor dalam bentuk giro
pada bank syariah di luar negeri.
- 46 -
- Simpanan Lainnya
Diisi simpanan Perusahaan Syariah pelapor dalam bentuk
tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, deposit on
call, dan simpanan lainnya yang sejenis pada Bank Syariah di
luar negeri.
2. Aset Tagihan Derivatif
Diisi semua tagihan yang merupakan potensi keuntungan yang
timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai
wajar dari suatu transaksi derivatif pada tanggal laporan. Aset
Derivatif ini hanya untuk kegiatan Lindung Nilai. Pos ini harus
dirinci pada Form LB014. Daftar Rincian Aset Derivatif Untuk
Lindung Nilai.
3. Investasi Jangka Pendek Dalam Surat Berharga Syariah
Diisi jumlah surat berharga yang dibeli atau dimiliki oleh
Perusahaan Syariah pelapor dengan tujuan untuk
diperjualbelikan, antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN), Sukuk, Promes, Wesel, Commercial Papers (CPs), Obligasi,
Saham atau surat berharga syariah lainnya. Pengakuan nilai
surat berharga keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
akibat kenaikan (penurunan) harga pasar mengikuti Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku.
Pos ini mencakup semua surat berharga Perusahaan Syariah
pelapor dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang
memiliki sisa jatuh tempo (remaining maturity) kurang dari satu
tahun. Nilai surat berharga tersebut disajikan sebesar biaya
perolehan setelah dikurangi premi atau diskonto yang belum
diamortisasi.
Untuk surat-surat berharga yang dibeli atau dimiliki dengan
tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang memiliki sisa
jatuh tempo (remaining maturity) lebih dari satu tahun
dimasukkan kedalam pos Investasi Jangka Panjang Dalam Surat
Berharga.
Pos ini harus dirinci pada Formulir LB.06 Daftar Rincian Surat
Berharga Yang Dimiliki.
- 47 -
4. Piutang Pembiayaan - Neto
Diisi jumlah piutang pembiayaan yang berasal dari kegiatan
utama Perusahaan Syariah pelapor meliputi pembiayaan jual beli,
pembiayaan investasi dan pembiayaan jasa yang dicatat sebesar
nilai neto.
Nilai neto adalah nilai piutang pembiayaan setelah dikurangi
dengan pendapatan murabahah tangguhan yang belum diakui
(unearned income) dan dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah.
Pos ini dirinci:
a. Piutang Pembiayaan Jual Beli
Diisi jumlah piutang pembiayaan jual beli yang meliputi akad
murabahah, salam, istishna dan piutang jual beli lainnya yang
dicatat sebesar nilai neto.
Pos ini dirinci:
a.1. Piutang Murabahah – Neto
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan jual beli dengan
akad Murabahah setelah dikurangi dengan pendapatan
murabahah tangguhan dan dikurangi dengan cadangan
penyisihan penghapusan piutang pembiayaan.
a.1.1. Piutang Murabahah Gross
Diisi jumlah piutang pembiayaan jual beli dengan
akad murabahah sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati.
a.1.2. Pendapatan murabahah tangguhan
Diisi jumlah pendapatan yang telah disepakati
dengan konsumen tetapi belum diakui oleh
perusahaan.
a.1.3. Cadangan piutang murabahah
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
murabahah sebagaimana diatur dalam Peraturan
- 48 -
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
a.2. Piutang Salam – Neto
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan jual beli dengan
akad salam setelah dikurangi dengan cadangan
penyisihan penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
a.2.1. Piutang Salam - Pokok
Diisi jumlah piutang pembiayaan jual beli dengan
akad salam.
a.2.2. Cadangan piutang Salam
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
salam sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
a.3. Piutang Istishna – Neto
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan jual beli dengan
akad Istishna setelah dikurangi dengan cadangan
penyisihan penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
a.3.1. Piutang Istishna - Pokok
Diisi jumlah piutang pembiayaan jual beli dengan
akad Istishna.
a.3.2. Cadangan piutang Istishna
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
Istishna sebagaimana diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
a.4. Piutang Pembiayaan Jual Beli Lainnya – Neto
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan jual beli dengan
akad jual beli selain dengan akad murabahah, salam dan
istishna setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
- 49 -
Pos ini dirinci:
a.4.1. Piutang Pembiayaan Jual Beli Lainnya - Pokok
Diisi jumlah piutang pembiayaan jual beli dengan
akad jual beli selain dengan akad murabahah,
salam dan istishna.
a.4.2. Cadangan Piutang Pembiayaan Jual Beli Lainnya
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
pembiayaan jual beli lainnya sebagaimana diatur
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur mengenai penyelenggaraan usaha
pembiayaan syariah.
b. Piutang Pembiayaan Investasi
Diisi jumlah piutang pembiayaan Investasi meliputi akad
mudharabah, musyarakah, mudharabah musytarakah,
musyarakah mutanaqishoh, dan piutang pembiayaan investasi
lainnya yang dicatat sebesar nilai neto.
Pos ini dirinci:
b.1. Piutang Pembiayaan Investasi Mudharabah – Neto
Diisi jumlah piutang pembiayaan investasi dengan akad
mudharabah meliputi piutang pokok pembiayaan dan
piutang bagi hasil pembiayaan yang dicatat sebesar nilai
neto.
Pos ini dirinci:
b.1.1. Piutang pokok pembiayaan investasi mudharabah -
neto
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad mudharabah setelah dikurangi dengan
cadangan penyisihan penghapusan piutang
pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang pokok pembiayaan investasi
mudharabah – pokok
- 50 -
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad mudharabah. Termasuk
didalamnya pembiayaan investasi yang belum
jatuh tempo.
- Cadangan piutang pokok pembiayaan investasi
mudharabah
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
pokok pembiayaan investasi mudharabah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
b.1.2. Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
mudharabah
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad mudharabah setelah
dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
mudharabah – pokok
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad mudharabah.
- Cadangan piutang bagi hasil pembiayaan
investasi mudharabah
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
bagi hasil pembiayaan investasi mudharabah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
b.2. Piutang Pembiayaan Investasi Musyarakah – Neto
Diisi jumlah piutang pembiayaan investasi dengan akad
musyarakah meliputi piutang pokok pembiayaan dan
piutang bagi hasil pembiayaan yang dicatat sebesar nilai
Neto.
- 51 -
Pos ini dirinci:
b.2.1. Piutang pokok pembiayaan investasi musyarakah -
neto
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad musyarakah setelah dikurangi dengan
cadangan penyisihan penghapusan piutang
pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang pokok pembiayaan investasi
musyarakah – pokok
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad musyarakah. Termasuk
didalamnya pembiayaan investasi yang belum
jatuh tempo.
- Cadangan piutang pokok pembiayaan investasi
musyarakah
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
pokok pembiayaan investasi Musyarakah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
b.2.2. Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
musyarakah
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad Musyarakah setelah
dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
musyarakah – pokok
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad Musyarakah.
- Cadangan piutang bagi hasil pembiayaan
investasi musyarakah
- 52 -
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
bagi hasil pembiayaan investasi musyarakah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
b.3. Piutang Pembiayaan Investasi Mudharabah Musytarakah –
Neto
Diisi jumlah piutang pembiayaan investasi dengan akad
Mudharabah Musytarakah meliputi piutang pokok
pembiayaan dan piutang bagi hasil pembiayaan yang
dicatat sebesar nilai neto.
Pos ini dirinci:
b.3.1. Piutang pokok pembiayaan investasi mudharabah
musyarakah – neto
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad mudharabah musyarakah setelah
dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang pokok pembiayaan investasi
mudharabah musytarakah – pokok
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad mudharabah musyarakah.
Termasuk didalamnya pembiayaan investasi
yang belum jatuh tempo.
- Cadangan piutang pokok pembiayaan investasi
mudharabah musyarakah
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
pokok pembiayaan investasi mudharabah
musyarakah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur mengenai penyelenggaraan usaha
pembiayaan syariah.
- 53 -
b.3.2. Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
mudharabah musyarakah
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad mudharabah musyarakah
setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
mudharabah musytarakah – pokok
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad mudharabah musyarakah.
- Cadangan piutang bagi hasil pembiayaan
investasi mudharabah musyarakah
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
bagi hasil pembiayaan investasi mudharabah
musyarakah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur mengenai Penyelenggaraan Usaha
Pembiayaan Syariah.
b.4. Piutang Pembiayaan Investasi Musyarakah Mutanaqishoh
– Neto
Diisi jumlah piutang pembiayaan investasi dengan akad
musyarakah mutanaqishoh meliputi piutang pokok
pembiayaan dan piutang bagi hasil pembiayaan yang
dicatat sebesar nilai Neto.
Pos ini dirinci:
b.4.1. Piutang pokok pembiayaan investasi musyarakah
mutanaqishoh – neto
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad musyarakah mutanaqishoh setelah
dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- 54 -
- Piutang pokok pembiayaan investasi
musyarakah mutanaqishoh – pokok
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad musyarakah mutanaqishoh.
Termasuk didalamnya pembiayaan investasi
yang belum jatuh tempo.
- Cadangan piutang pokok pembiayaan investasi
musyarakah mutanaqishoh
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
pokok pembiayaan investasi musyarakah
mutanaqishoh sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur mengenai penyelenggaraan usaha
pembiayaan syariah.
b.4.2. Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
musyarakah mutanaqishoh
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad musyarakah mutanaqishoh
setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang bagi hasil pembiayaan investasi
musyarakah mutanaqishoh – pokok
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad musyarakah
mutanaqishoh.
- Cadangan piutang bagi hasil pembiayaan
investasi musyarakah mutanaqishoh
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
bagi hasil pembiayaan investasi musyarakah
mutanaqishoh sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur mengenai penyelenggaraan usaha
pembiayaan syariah.
- 55 -
b.5. Piutang Pembiayaan Investasi dengan Akad Lainnya –
Neto
Diisi jumlah piutang pembiayaan investasi dengan akad
selain akad mudharabah, musyarakah, mudharabah
musytarakah dan musyarakah mutanaqishah meliputi
piutang pokok pembiayaan dan piutang bagi hasil
pembiayaan yang dicatat sebesar nilai neto.
Pos ini dirinci:
b.5.1. Piutang pokok pembiayaan investasi dengan akad
lainnya – neto
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad lainnya setelah dikurangi dengan
cadangan penyisihan penghapusan piutang
pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- Piutang pokok pembiayaan investasi dengan
akad lainnya – pokok
Diisi jumlah piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad lainnya. Termasuk didalamnya
pembiayaan investasi yang belum jatuh tempo.
- Cadangan piutang pokok pembiayaan investasi
dengan akad lainnya
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
pokok pembiayaan investasi dengan akad
lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai penyelenggaraan usaha pembiayaan
syariah.
b.5.2. Piutang bagi hasil pembiayaan investasi dengan
akad lainnya
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad lainnya setelah dikurangi
dengan cadangan penyisihan penghapusan piutang
pembiayaan.
- 56 -
Pos ini dirinci:
- Piutang bagi hasil pembiayaan investasi dengan
akad lainnya – pokok
Diisi jumlah piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad lainnya.
- Cadangan piutang bagi hasil pembiayaan
investasi dengan akad lainnya
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
bagi hasil pembiayaan investasi dengan akad
lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai penyelenggaraan usaha pembiayaan
syariah.
c. Piutang Pembiayaan Jasa
Diisi jumlah piutang pembiayaan Jasa meliputi akad Ijarah
Muntahiyah Bit Tamlik (IMBT), qardh, piutang pembiayaan
investasi Lainnya serta akad Ijarah yang dicatat sebesar nilai
neto.
Pos ini dirinci:
c.1. Piutang Pembiayaan Jasa IMBT – Neto
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan jasa dengan akad
IMBT setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
c.1.1. Pembiayaan IMBT – Pokok
Diisi jumlah piutang pembiayaan jasa dengan akad
IMBT.
c.1.2. Cadangan piutang pembiayaan IMBT
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
IMBT sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syari ah.
c.2. Piutang Jasa Qardh
- 57 -
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan Jasa dengan akad
qardh setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
c.2.1. Pembiayaan Qardh- Pokok
Diisi jumlah piutang pembiayaan jasa dengan akad
qardh.
c.2.2. Cadangan Piutang Pembiayaan Qardh
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
qardh sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah.
c.3. Piutang Pembiayaan Jasa dengan Akad Lainnya
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan jasa dengan akad
selain akad IMBT, qardh dan ijarah setelah dikurangi
dengan cadangan penyisihan penghapusan piutang
pembiayaan.
Pos ini dirinci:
c.3.1. Piutang Jasa dengan Akad Lainnya – Pokok
Diisi jumlah piutang pembiayaan jasa dengan akad
lainnya.
c.3.2. Cadangan piutang Pembiayaan Jasa dengan Akad
Lainnya
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
pembiayaan jasa dengan akad lainnya sebagaimana
diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
yang mengatur mengenai penyelenggaraan usaha
pembiayaan syariah.
c.4. Piutang Jasa Ijarah
Diisi dengan nilai piutang pembiayaan jasa dengan akad
ijarah setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan
penghapusan piutang pembiayaan.
Pos ini dirinci:
- 58 -
c.4.1. Piutang Jasa Ijarah – Pokok
Diisi jumlah piutang pembiayaan jasa dengan akad
ijarah.
c.4.2. Cadangan piutang Pembiayaan Qardh
Diisi cadangan penyisihan penghapusan piutang
dengan Akad Lainnya sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai penyelenggaraan usaha pembiayaan
syariah.
Pos-pos Piutang Pembiayaan ini harus dirinci pada Formulir
LB.07 Daftar Rincian Pembiayaan.
5. Penyertaan Modal
Diisi jumlah penyertaan modal dalam bentuk saham Perusahaan
Syariah pelapor pada perusahaan di sektor jasa keuangan dan
perusahaan di sektor non jasa keuangan selain perusahaan
dalam rangka restrukturisasi pembiayaan baik dalam rupiah
maupun valuta asing pada bank. Saham yang dimiliki dalam
rangka penyertaan tidak untuk diperjualbelikan.
Penyertaan modal terdiri:
a. Perusahaan Sektor Jasa Keuangan
b. Perusahaan Non Sektor Jasa Keuangan
Pos ini harus dirinci pada Formulir LB.08 Daftar Rincian
Penyertaan Modal.
6. Investasi Jangka Panjang Dalam Surat Berharga Syariah
Pos ini mencakup semua investasi Perusahaan Syariah pelapor
pada surat-surat berharga syariah selain penyertaan dalam
bentuk saham, dengan tujuan dimiliki hingga jatuh tempo yang
memiliki sisa jatuh tempo (remaining maturity) lebih dari satu
tahun.
Nilai surat berharga tersebut disajikan sesuai dengan ketentuan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku.
Pos ini harus dirinci pada Formulir LB.06 Daftar Rincian Surat
Berharga Yang Dimiliki.
- 59 -
7. Aset Yang Digunakan Untuk Kegiatan Usaha Pembiayaan - Neto
Pos ini dirinci:
a. Aset Yang Digunakan Untuk Kegiatan Usaha Pembiayaan
Subpos ini mencakup nilai aset ijarah atau aset lain yang
digunakan untuk kegiatan usaha pembiayaan. Aset yang
digunakan untuk kegiatan usaha pembiayaan diakui pada saat
diperoleh sebesar biaya perolehan.
b. Akumulasi Penyusutan Aset Yang Digunakan Untuk Kegiatan
Usaha Pembiayaan.
Subpos ini mencakup jumlah penyusutan atas aset yang
digunakan usaha pembiayaan sampai dengan tanggal laporan.
8. Aset Tetap dan Inventaris – Neto
Pos ini dirinci:
a. Aset Tetap dan Inventaris
Pos ini mencakup aset tetap dan inventaris yang dimiliki
Perusahaan Syariah pelapor.
b. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris
Pos ini mencakup akumulasi penyusutan aset tetap dan
inventaris sampai dengan tanggal laporan.
9. Aset Pajak Tangguhan
Pos ini mencakup jumlah aset pajak tangguhan yang diakui oleh
Perusahaan Syariah pelapor pada akhir periode laporan yang
diukur dengan tarif pajak yang berlaku terhadap seluruh
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible
temporary differences) dan atau saldo rugi fiskal, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal
pada masa mendatang.
Pos ini disajikan di neraca berdasarkan kompensasi (offset)
dengan pos kewajiban pajak tangguhan.
10. Rupa-rupa Aset
Pos ini mencakup saldo aset yang tidak dapat dimasukkan atau
digolongkan kedalam pos 1 sampai dengan 8 diatas, antara lain
biaya-biaya yang dibayar dimuka.
- 60 -
Pos ini harus dirinci pada Formulir LB.11 Daftar Rincian Rupa-
Rupa Aset.
II. LIABILITAS DAN EKUITAS
1. Kewajiban Yang Segera Dapat Dibayar
Pos ini mencakup kewajiban jangka pendek Perusahaan Syariah
pelapor kepada pihak ketiga yang berjangka waktu tidak lebih
dari 30 (tiga puluh) hari. Termasuk kedalam pos ini antara lain
utang yang berkaitan dengan program pensiun karyawan dan
premi asuransi Perusahaan Syariah pelapor.
Pos ini dirinci:
a. Akad Mudharabah
Pos ini mencakup kewajiban segera Perusahaan Syariah
pelapor dengan akad mudharabah.
b. Akad Mudaharabah Musyarakah
Pos ini mencakup kewajiban segera Perusahaan Syariah
pelapor dengan akad mudharabah musyarakah.
c. Akad Musyarakah
Pos ini mencakup kewajiban segera Perusahaan Syariah
pelapor dengan akad musyarakah.
d. Akad Qardh
Pos ini mencakup kewajiban segera Perusahaan Syariah
pelapor dengan akad qardh.
e. Akad Pendanaan Lainnya
Pos ini mencakup kewajiban segera Perusahaan Syariah
pelapor dengan Akad pendanaan lainnya, selain akad
mudharabah, mudharabah musytarakah, musyarakah, dan
qardh.
f. Kewajiban segera lainnya
Pos ini mencakup kewajiban segera Perusahaan Syariah
pelapor selain pada butir a,b, c, d dan e.
2. Kewajiban Derivatif
- 61 -
Pos ini mencakup semua kewajiban yang merupakan potensi
kerugian yang timbul dari selisih antara nilai kontrak dengan
nilai wajar dari suatu transaksi derivatif pada tanggal laporan.
Kewajiban derivatif ini hanya untuk kegiatan lindung nilai. Pos ini
harus dirinci pada Form LB014. Daftar Rincian Aset Derivatif
Untuk Lindung Nilai.
3. Utang Pajak
Pos ini mencakup seluruh kewajiban pajak Perusahaan Syariah
pelapor yang belum dibayar berkaitan dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku di Indonesia.
4. Pendanaan Yang Diterima
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dalam rupiah atau valuta asing dari dalam negeri
maupun luar negeri.
Pos ini dirinci:
a. Dalam Negeri
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta asing dari dalam
negeri atau penduduk.
a.1. Bank
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta
asing dari Bank yang melakukan kegiatan operasional di
Indonesia. Subpos ini tidak boleh dikompensasikan
dengan pos Bank pada pos-pos Aset.
Pos ini dirinci:
i. Akad Mudharabah
Diisi dengan pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dengan skema akad mudharabah.
ii. Akad Mudharabah musyarakah
Diisi dengan pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dengan skema akad mudharabah
musyarakah.
- 62 -
iii. Akad Musyarakah
Diisi dengan pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dengan skema akad musyarakah.
iv. Akad Ijarah
Diisi dengan pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dengan skema akad ijarah.
v. Akad Qardh
Diisi dengan pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dengan skema akad qardh.
vi. Akad pendanaan lainnya
Diisi dengan pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dengan skema akad selain point i s.d.
vi.
a.2. Non Bank
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta
asing dari perusahaan non bank yang melakukan kegiatan
operasional di Indonesia.
b. Luar Negeri
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta asing dari luar
negeri atau bukan penduduk (non resident).
a.1. Bank
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta
asing dari bank yang melakukan kegiatan operasional di
luar Indonesia.
a.2. Jasa Keuangan Non Bank
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta
asing dari jasa keuangan non bank yang melakukan
kegiatan operasional diluar Indonesia.
a.3. Lainnya
- 63 -
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima Perusahaan
Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta asing dari
pihak ketiga bukan bank di luar negeri atau bukan
penduduk (non resident).
Pos – pos ini harus dirinci pada Formulir LB09 Daftar Rincian
Pendanaan Yang Diterima.
5. Surat Berharga Yang Diterbitkan
Pos ini mencakup nilai seluruh surat berharga selain saham yang
diterbitkan oleh Perusahaan Syariah pelapor di dalam maupun
luar negeri dalam rangka memperoleh tambahan dana dari
masyarakat.
Pos ini harus dirinci pada Formulir LB10 Daftar Rincian Surat
Berharga Yang Diterbitkan.
6. Liabilitas Pajak Tangguhan
Pos ini mencakup jumlah kewajiban pajak tangguhan yang diakui
oleh Perusahaan Syariah pelapor pada akhir periode laporan yang
dihitung dengan tarif pajak yang berlaku bagi seluruh perbedaan
temporer kena pajak (taxable temporary differences).
Pos ini disajikan di neraca berdasarkan kompensasi (offset)
dengan pos Aset Pajak Tangguhan.
7. Pinjaman (Qardh) Subordinasi
Pos ini mencakup pendanaan yang diterima oleh Perusahaan
Syariah pelapor dengan syarat sebagai berikut:
i. Minimum berjangka waktu 5 (lima) tahun
ii. Dalam hal terjadi likuidasi, hak tagih berlaku paling akhir
setelah dipenuhi segala pendanaan yang ada
iii. Ada perjanjian tertulis antara Perusahaan Syariah pelapor
dengan pemberi pendanaan.
Pos ini dirinci:
a. Dalam Negeri
Pos ini mencakup pinjaman subordinasi yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta
asing dari dalam negeri atau penduduk/resident.
- 64 -
b. Luar Negeri
Pos ini mencakup pinjaman subordinasi yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta
asing dari luar negeri atau bukan penduduk/non resident.
8. Rupa-rupa Liabilitas
Pos ini mencakup saldo kewajiban lainnya yang tidak dapat
dimasukkan atau digolongkan kedalam pos pada angka 1 sampai
dengan angka 6 diatas.
9. Modal
a. Modal Disetor/Modal Kerja
i. Untuk Perusahaan Syariah, yang dimasukkan kedalam
subpos ini adalah nilai modal Perusahaan Syariah pelapor
yang sudah disetor penuh oleh pemegang saham
Perusahaan Syariah pelapor yang berbadan hukum
perseroan terbatas.
ii. Untuk UUS, yang dimasukkan kedalam subpos ini adalah
modal kerja yang ditempatkan dalam bentuk kas atau
setara kas dari induk perusahaan yang dibuktikan dengan
surat keputusan direksi mengenai penempatan modal kerja
pada UUS.
b. Simpanan Pokok dan Wajib
Pos ini dirinci:
i. Simpanan Pokok
Pos ini mencakup nilai simpanan pokok yang telah disetor
oleh anggota pada Perusahaan Syariah pelapor yang
berbadan hukum koperasi.
ii. Simpanan Wajib
Pos ini mencakup nilai simpanan wajib yang telah disetor
oleh anggota pada Perusahaan Syariah pelapor yang
berbadan hukum koperasi.
c. Tambahan Modal Disetor
i. Agio
- 65 -
Pos ini mencakup selisih lebih setoran modal yang diterima
oleh Perusahaan Syariah pelapor sebagai akibat harga
saham yang melebihi nilai nominalnya.
ii. Disagio
Pos ini mencakup selisih kurang setoran modal sebagai
akibat harga saham lebih rendah dari nilai nominalnya.
iii. Biaya Emisi Efek Ekuitas
Pos ini mencakup biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan
Syariah pelapor pada saat menerbitkan saham.
d. Modal Hibah
Pos ini mencakup nilai modal hibah yang diterima Perusahaan
Syariah pelapor.
10. Cadangan
Cadangan adalah cadangan-cadangan yang dibentuk menurut
ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan pemilik/rapat
pemegang saham. Cadangan ini juga bisa dimaksudkan untuk
UUS.
Dalam pengertian ini meliputi:
a. Cadangan umum
Pos ini mencakup cadangan yang dibentuk dari penyisihan
laba yang ditahan atau laba bersih setelah dikurangi pajak.
b. Cadangan tujuan
Pos ini mencakup bagian laba setelah dikurangi pajak yang
disisihkan untuk tujuan tertentu.
11. Saldo Laba (Rugi) Yang Ditahan
Pos ini mencakup saldo laba (rugi) yang ditahan (ditanggung) oleh
Perusahaan Syariah pelapor pada periode awal tahun laporan.
12. Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak
Pos ini mencakup laba (rugi) Perusahaan Syariah pelapor selama
periode akuntansi sampai dengan tanggal laporan.
13. Komponen Ekuitas Lainnya
- 66 -
Pos ini mencakup komponen ekuitas Perusahaan Syariah pelapor
yang berasal dari transaksi komprehensif.
Pos ini dirinci:
a. Saldo Komponen Ekuitas Lainnya
Pos ini dirinci:
1) Saldo Keuntungan (Kerugian) Akibat Perubahan Dalam
Surplus Revaluasi
Pos ini mencakup saldo keuntungan (kerugian) akibat
perubahan dalam surplus revaluasi oleh Perusahaan
Syariah pelapor pada periode awal tahun laporan.
2) Saldo Keuntungan (Kerugian) Akibat Selisih Kurs Karena
Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing.
Pos ini mencakup saldo keuntungan (kerugian) akibat
selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam
mata uang asing oleh Perusahaan Syariah pelapor pada
periode awal tahun laporan.
3) Saldo Keuntungan (Kerugian) Akibat Pengukuran Kembali
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Pos ini mencakup saldo keuntungan (kerugian) akibat
pengukuran kembali aset keuangan tersedia untuk dijual
oleh Perusahaan Syariah pelapor pada periode awal tahun
laporan.
4) Saldo Keuntungan (Kerugian) Akibat Bagian Efektif
Instrumen Keuangan Lindung Nilai Dalam Rangka Lindung
Nilai Arus Kas.
Pos ini mencakup saldo keuntungan (kerugian) akibat
bagian efektif instrumen keuangan lindung nilai dalam
rangka lindung nilai arus kas oleh Perusahaan Syariah
pelapor pada periode awal tahun laporan.
5) Saldo Keuntungan (Kerugian) Atas Komponen Ekuitas
Lainnya Sesuai Prinsip Standar Akuntansi Keuangan.
Pos ini mencakup saldo Keuntungan (Kerugian) atas
komponen ekuitas lainnya sesuai prinsip standar akuntansi
- 67 -
keuangan oleh Perusahaan Syariah pelapor pada periode
awal tahun laporan.
b. Keuntungan (Kerugian) Komprehensif Lainnya Periode Berjalan
Pos ini mencakup Keuntungan (Kerugian) pendapatan
komprehensif lainnya (other comprehensive income /OCI) oleh
Perusahaan Syariah pelapor selama periode akuntansi sampai
dengan tanggal laporan.
Nilai pos ini harus sama dengan pos Keuntungan (Kerugian)
Pendapatan Komprehensif Lainnya dalam LB02 Laporan Laba
Rugi.
- 68 -
B. LB02 : LAPORAN LABA RUGI
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan Pada Akhir Periode :
Dalam Rupiah
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
A. PENDAPATAN
1. Pendapatan Operasional
1.1. Pembiayaan
1.1.1. Pembiayaan Jual Beli
a. Murabahah
b. Salam
c. Istishna
d. Pendapatan dengan akad jual beli
lainnya
1.1.2. Pembiayaan Investasi
a. Mudharabah
b. Musyarakah
c. Mudharabah Musytarakah
d. Musyarakah Mutanaqisah
e. Pendapatan dari akad investasi
lainnya
1.1.3. Pembiayaan Jasa
a. Ijarah
b. IMBT
c. Hawalah bil ujrah
d. Wakalah bil ujrah
e. Kafalah bil ujrah
- 69 -
f. Ju'alah
g. Pendapatan dari akad pembiayaan
jasa lainnya
h. Pendapatan pembiayaan bersama
dengan akad Wakalah bil Ujrah
1.2. Pendapatan Operasional Lainnya
a. Pendapatan administrasi
b. Pendapatan Provisi
c. Pendapatan Ganti Rugi (Ta'widh)
d. Pendapatan operasional lainnya
2. Pendapatan Non Operasional
2.1. Pendapatan imbal jasa/Jasa Giro
2.2. Pendapatan Non-Operasional
Lainnya
B. BEBAN
1. Beban Operasional
1.1. Margin/Bagi Hasil/Imbal Jasa
a. Akad Mudharabah
b. Akad Mudharabah Musytarakah
c. Akad Musyarakah
d. Akad Ijarah
e. Akad Wakalah bil Ujrah untuk
kegiatan pembiayaan
f. Akad pendanaan lainnya
1.2. Premi Swap
1.3. Premi Asuransi
1.4. Tenaga Kerja
a. Gaji,Upah dan Tunjangan
b. Pengembangan dan Pelatihan
- 70 -
Tenaga Kerja
c. Lainnya
1.5. Pemasaran
1.6. Penyisihan/Penyusutan
a. Penyisihan Piutang Ragu-ragu:
i. Pembiayaan Jual Beli
ii. Pembiayaan Investasi
iii. Pembiayaan Jasa
b. Penyusutan Aset yang digunakan
untuk kegiatan usaha pembiayaan
(khusus ijarah)
c. Penyusutan Aset Tetap dan
Inventaris
1.7. Sewa
1.8. Pemeliharaan dan Perbaikan
1.9. Administrasi dan Umum
1.10. Lainnya
2. Beban Non Operasional
C. LABA (Rugi)
D. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
1. Pajak Tahun Berjalan -/-
2. Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan
E. Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak (C-
D1+D2)
F. KEUNTUNGAN (KERUGIAN)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
1. Selisih Lebih (Kurang) Kurs Penjabaran
Laporan Keuangan dalam Valuta Asing
2. Keuntungan (Kerugian) Aset Keuangan
Tersedia Untuk Dijual
- 71 -
3. Keuntungan (Kerugian) Lindung Nilai
Arus Kas
4. Keuntungan (Kerugian) Revaluasi Aset
Tetap
5. Keuntungan (Kerugian) Komprehensif
Lainnya
G. LABA (RUGI) BERSIH
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2. PENJELASAN LAPORAN LABA RUGI
Laporan Laba Rugi Komprehensif mencakup angka-angka kumulatif
sejak awal tahun buku Perusahaan Syariah pelapor sampai dengan
tanggal laporan.
Adapun tata cara pengisian Laporan Laba Rugi Komprehensif dirinci
sebagai berikut:
A. PENDAPATAN
1. Pendapatan Operasional
Pos ini mencakup semua pendapatan dari kegiatan utama
Perusahaan Syariah.
Pos ini dirinci:
1.1. Pembiayaan
Pos ini mencakup semua pendapatan margin, bagi hasil
(nisbah), dan imbal jasa (ujroh) yang diperoleh Perusahaan
Syariah dari kegiatan pembiayaan jual beli, pembiayaan
investasi, dan pembiayaan.
Pos ini dirinci:
1.1.1. Pembiayaan Jual Beli
a. Murabahah
Pos ini mencakup pendapatan margin yang telah
direalisasikan dari kegiatan pembiayaan jual beli
dengan akad murabahah.
b. Salam
- 72 -
Pos ini mencakup pendapatan margin yang telah
direalisasikan dari kegiatan pembiayaan jual beli
dengan akad salam.
c. Istishna
Pos ini mencakup pendapatan margin yang telah
direalisasikan dari kegiatan pembiayaan jual beli
dengan akad istishna.
d. Pendapatan dengan akad jual beli lainnya
Pos ini mencakup pendapatan margin yang telah
direalisasikan dari kegiatan pembiayaan jual beli
dengan akad jual beli lainnya berdasarkan prinsip
syariah yang disetujui oleh OJK.
1.1.2. Pembiayaan Investasi
a. Mudharabah
Pos ini mencakup pendapatan bagi hasil (nisbah)
dari kegiatan pembiayaan investasi dengan akad
mudharabah.
b. Musyarakah
Pos ini mencakup mencakup pendapatan bagi hasil
(nisbah) dari kegiatan pembiayaan investasi dengan
akad musyarakah.
c. Mudharabah Musyarakah
Pos ini mencakup pendapatan bagi hasil (nisbah)
dari kegiatan pembiayaan investasi dengan akad
mudharabah musyarakah.
d. Musyarakah Mutanaqishoh
Pos ini mencakup pendapatan bagi hasil (nisbah)
dari kegiatan pembiayaan investasi dengan akad
musyarakah Mutanaqishoh
e. Pendapatan dari akad investasi lainnya.
Pos ini mencakup pendapatan bagi hasil (nisbah)
dari kegiatan pembiayaan investasi dengan akad
- 73 -
investasi lainnya berdasarkan prinsip syariah yang
disetujui oleh OJK.
1.1.3. Pembiayaan Jasa
a. Ijarah
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad ijarah.
Pendapatan Ijarah disajikan secara neto setelah
dikurangi beban yang terkait, misalnya beban
penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan,
dan sebagainya.
b. IMBT
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad IMBT.
c. Hawalah Bil Ujrah
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad hawalah
atau hawalah bil ujrah.
d. Wakalah Bil Ujrah
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad wakalah bil
ujrah.
e. Kafalah Bil Ujrah
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad kafalah atau
kafalah bil ujrah.
f. Ju’alah
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad ju’alah.
g. Pendapatan Dari Akad Pembiayaan Jasa Lainnya
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad pembiayaan
jasa lainnya berdasarkan prinsip syariah yang
disetujui oleh OJK.
- 74 -
h. Pendapatan Dari Pembiayaan Bersama Dengan Akad
Wakalah Bil Ujrah
Pos ini mencakup pendapatan ujrah dari kegiatan
pembiayaan jasa dengan akad wakalah bil ujrah
atas kegiatan yang didapat dari pengelolaan dana
yang berasal dari mitra (counterparty) transaksi
chanelling Perusahaan Pembiayaan dimana risiko
yang timbul dari kegiatan ini berada pada pemilik
dana.
1.2. Pendapatan Operasional Lainnya
a. Pendapatan administrasi
Pos ini mencakup adalah biaya yang dibebankan ke
Konsumen atas penggunaan fasilitas pembiayaan dari
Perusahaan Syariah.
b. Pendapatan Provisi
Pos ini mencakup adalah biaya provisi yang dibebankan ke
Konsumen.
c. Pendapatan Ganti Rugi (Ta’widh)
Pos ini mencakup ganti rugi atas biaya yang telah
dikeluarkan perusahaan yang dibebankan ke Konsumen
dalam rangka proses penagihan.
d. Pendapatan Operasional Lainnya
Pos ini mencakup pendapatan operasional lainnya yang
diterima Perusahaan Syariah sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan usahanya.
Termasuk didalamnya adalah kegiatan memasarkan
produk-produk keuangan syariah antara lain reksadana
syariah, asuransi syariah atau produk-produk lain yang
terkait dengan kegiatan jasa keuangan syariah.
2. Pendapatan Non-Operasional
Pos ini mencakup pendapatan dari kegiatan selain kegiatan utama
Perusahaan Syariah pelapor.
2.1. Pendapatan Imbal Jasa dan Bagi Hasil
- 75 -
Pos ini mencakup pendapatan imbal jasa atau bagi hasil
(nisbah) dalam rupiah dan valuta asing dari penanaman-
penanaman yang dilakukan oleh Perusahaan Syariah pelapor
dalam bentuk Aset lancar misalnya giro, tabungan dan
deposito pada bank syariah.
2.2. Pendapatan Non Operasional Lainnya
Pos ini mencakup pendapatan non operasional selain
pendapatan ujrah dan jasa giro.
B. BEBAN
1. Beban Operasional
Pos ini mencakup biaya yang timbul dari kegiatan operasional
Perusahaan Syariah pelapor.
1.1. Bagi Hasil/Imbal Jasa
a. Akad Mudharabah
Pos ini mencakup biaya atas bagi hasil (nisbah) dari
pendanaan yang diterima dari mitra (shahibul maal)
dengan menggunakan akad mudharabah.
b. Akad Mudharabah Musyarakah
Pos ini mencakup biaya atas bagi hasil (nisbah) dari
pendanaan yang diterima dari mitra (shahibul maal)
dengan menggunakan akad mudharabah musytarakah.
c. Akad Musyarakah
Pos ini mencakup biaya atas bagi hasil (nisbah) dari
pendanaan yang diterima dari mitra (shahibul maal)
dengan menggunakan akad musyarakah
d. Akad Ijarah
Pos ini mencakup biaya atas imbal jasa (ujrah) dari
pendanaan yang diterima dengan menggunakan akad
ijarah. Termasuk didalamnya imbal jasa (ujrah) atas
penerbitan sukuk ijarah.
e. Akad Wakalah bil Ujrah untuk kegiatan pembiayaan
- 76 -
Pos ini mencakup adalah biaya atas imbal jasa (ujrah) dari
pendanaan yang diterima dengan menggunakan akad
wakalah bil ujrah
f. Akad Pendanaan dengan prinsip syariah lainnya
Pos ini mencakup biaya yang timbul dari pendanaan yang
diterima dari mitra (shahibul maal) dengan menggunakan
akad pendanaan dengan prinsip syariah lainnya
1.2. Premi Swap
Pos ini mencakup biaya yang dibayarkan dalam rangka
transaksi swap.
1.3. Kontribusi Asuransi Syariah
Pos ini mencakup biaya yang dibayarkan untuk keperluan
pertanggungan, misalnya pembayaran premi asuransi
kerugian aset tetap.
1.4. Tenaga Kerja
a. Gaji, upah dan tunjangan
Pos ini mencakup biaya gaji pokok, upah, beserta
tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada
direksi/pengurus dan karyawan Perusahaan Syariah
pelapor yang berstatuspegawai tetap maupun tidak tetap,
sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan dan potong-
potongan. Termasuk pula dalam subpos ini adalah
honorarium, uang lembur, dan perawatan kesejahteraan.
b. Pengembangan dan pelatihan tenaga kerja
Pos ini mencakup biaya yang dikeluarkan Perusahaan
Syariah untuk pengembangan dan pelatihan tenaga kerja.
c. Lainnya
Pos ini mencakup biaya yang dikeluarkan Perusahaan
Syariah terkait tenaga kerja selain yang termasuk dalam
sub pos gaji, upah dan tunjangan dan pengembangan
pelatihan tenaga kerja.
1.5. Pemasaran
- 77 -
Pos ini mencakup biaya yang dikeluarkan Perusahaan
Syariah terkait kegiatan pemasaran yang dilakukan.
1.6. Penyisihan/Penyusutan
a. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Pos ini mencakup biaya penyisihan piutang ragu-ragu
atas piutang pembiayaan.
i. Pembiayaan Jual Beli
Pos ini mencakup biaya penyisihan piutang ragu-ragu
atas piutang pembiayaan pembiayaan jual beli.
ii. Pembiayaan Investasi
Pos ini mencakup biaya penyisihan piutang ragu-ragu
atas piutang pembiayaan investasi.
iii. Pembiayaan Jasa
Pos ini mencakup biaya penyisihan piutang ragu-ragu
atas piutang pembiayaan jasa.
b. Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris
Pos ini mencakup biaya penyusutan aset tetap dan
inventaris.
1.7. Sewa
Pos ini mencakup sewa yang dibayarkan oleh Perusahaan
Syariah pelapor, misalnya sewa kantor, sewa rumah/gedung
dan sewa alat-alat.
1.8. Pemeliharaan dan Perbaikan
Pos ini mencakup biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan
Syariah pelapor untuk pemeliharaan dan atau perbaikan aset
tetap, inventaris kantor, dan lain-lain.
1.9. Administrasi dan Umum
Pos ini mencakup biaya untuk pemakaian barang-
barang/jasa-jasa, seperti biaya penerangan, air, telepon,
telegram, dan alat-alat kantor.
- 78 -
1.10. Lainnya
Pos ini mencakup biaya-biaya selain dari pos 1.1 sampai
dengan 1.9 diatas.
2. Beban Non Operasional
Pos ini mencakup biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan
Syariah pelapor selain untuk kegiatan utama Perusahaan Syariah.
C. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
Pos ini mencakup pendapatan dikurangi beban tanpa dikurangi
dengan pajak.
D. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
1. Pajak Tahun Berjalan
Pos ini mencakup taksiran beban pajak penghasilan yang
dihitung secara progresif dari laba periode tahun berjalan
sampai dengan tanggal laporan.
2. Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan
Pos ini mencakup besarnya pendapatan (beban) pajak
tangguhan terkait dengan besarnya aset (kewajiban) pajak
tangguhan yang diakui untuk periode tahun berjalan sampai
dengan tanggal laporan.
E. LABA (RUGI) BERSIH SETELAH PAJAK
Pos ini mencakup laba (rugi) setelah dikurangi taksiran pajak
penghasilan yang meliputi pajak tahun berjalan dan pendapatan
(beban) pajak tangguhkan yang diakui untuk periode tahun
berjalan sampai dengan tanggal laporan.
F. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAINNYA
Pos ini mencakup Keuntungan (Kerugian) pendapatan
komprehensif lainnya (other comprehensive income /OCI) oleh
Perusahaan Syariah pelapor selama periode akuntansi sampai
dengan tanggal laporan.
Pos ini dirinci:
1. Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan dalam Valuta Asing
- 79 -
Pos ini mencakup besarnya keuntungan atau kerugian bersih
terkait dengan selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam
valuta asing yang diakui untuk periode tahun berjalan sampai
dengan tanggal laporan. Pos ini disajikan di laporan laba rugi
berdasarkan kompensasi (offset) dengan pos Kerugian.
2. Keuntungan (Kerugian) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Pos ini mencakup besarnya keuntungan atau kerugian bersih
terkait dengan aset keuangan tersedia untuk dijual yang diakui
untuk periode tahun berjalan sampai dengan tanggal laporan.
Pos ini disajikan di laporan laba rugi berdasarkan kompensasi
(offset) dengan pos Kerugian.
3. Keuntungan (Kerugian) Lindung Nilai Arus Kas
Pos ini mencakup besarnya keuntungan atau kerugian bersih
terkait dengan lindung nilai arus kas yang diakui untuk periode
tahun berjalan sampai dengan tanggal laporan. Pos ini
disajikan di laporan laba rugi berdasarkan kompensasi (offset)
dengan pos Kerugian.
4. Keuntungan (Kerugian) Revaluasi Aset Tetap
Pos ini mencakup besarnya keuntungan atau kerugian bersih
terkait dengan revaluasi aset tetap yang diakui untuk periode
tahun berjalan sampai dengan tanggal laporan. Pos ini
disajikan di laporan laba rugi berdasarkan kompensasi (offset)
dengan pos Kerugian.
5. Keuntungan (Kerugian) komprehensif Lainnya
Pos ini mencakup besarnya keuntungan atau kerugian bersih
selain dari pos 1 sampai dengan 4 diatas. Pos ini disajikan di
laporan laba rugi berdasarkan kompensasi (offset) dengan pos
Kerugian.
G. LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Pos ini mencakup nilai laba (rugi) bersih setelah pajak ditambah
Keuntungan (kerugian) Pendapatan Komprehensif Lainnya.
- 80 -
C. LB03 : REKENING ADMINISTRATIF
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan pada akhir Periode :
Dalam Rupiah
No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah
1 Fasilitas Pendanaan yang Belum
Ditarik
a. Dalam negeri
1) Bank
2) Non Bank
b. Luar negeri
1) Bank
2) Non Bank
2 Fasilitas Pembiayaan kepada
Nasabah yang belum disalurkan
3 Penerbitan Surat Sanggup Bayar
dengan prinsip syariah
a. Pendanaan Dalam Negeri
b. Pendanaan Luar Negeri
4 Penyaluran Pembiayaan Bersama
Porsi Pihak Ketiga
a. Kegiatan Chanelling dengan akad
wakalah bil ujrah
b. Kegiatan Pembiayaan Sindikasi
5 Aset Derivatif Untuk Lindung Nilai
a. Spot
b. Forward Agreement
6 Lainnya
- 81 -
No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah
a. Piutang Pembiayaan hapus buku
b. Piutang Pembiayaan hapus buku
yang berhasil ditagih
c. Piutang Pembiayaan Hapus Tagih
Jumlah
2. PENJELASAN REKENING ADMINISTRATIF
“Rekening administratif” adalah rekening transaksi yang belum efektif
menimbulkan perubahan aset dan liabilitas serta beberapa catatan
penting lainnya.
Rekening administratif dalam valuta asing dijabarkan kedalam rupiah
dengan menggunakan kurs tengah valuta asing yang dikeluarkan Bank
Indonesia pada akhir periode laporan.
Rekening administratif dirinci:
1. Fasilitas Pendanaan yang Belum Ditarik
Rekening ini mencakup fasilitas pendanaan yang diperoleh dari
dalam maupun luar negeri yang tidak dapat dibatalkan (committed)
namun belum ditarik oleh Perusahaan Syariah pelapor.
Rekening ini dirinci:
a) Dalam negeri
1) Bank Syariah
2) Non Bank
b) Luar negeri
a) Bank Syariah
b) Non Bank
2. Fasilitas Pembiayaan kepada Nasabah yang Belum Disalurkan
Rekening ini mencakup fasilitas yang disediakan oleh Perusahaan
Syariah pelapor kepada nasabah dan belum disalurkan.
- 82 -
3. Penerbitan Surat Sanggup Bayar dengan Prinsip Syariah
Rekening ini mencakup nilai nominal surat sanggup bayar yang
diterbitkan oleh Perusahaan Syariah pelapor dalam rangka
memperoleh pendanaan dari pihak yang memberikan pendanaan.
Rekening ini dirinci:
a. Pendanaan Dalam Negeri
b. Pendanaan Luar Negeri
4. Penyaluran Pembiayaan Bersama Porsi Pihak Ketiga
Penyaluran pembiayaan ini dilakukan dalam bentuk:
a. Kegiatan Chanelling dengan akad Wakalah Bil Ujrah
Pos ini mencakup sebesar total pembiayaan yang disalurkan
melalui mekanisme pembiayaan penerusan (channeling) dengan
menggunakan akad Wakalah Bil Ujrah.
Pos ini mencakup dana untuk pembiayaan yang seluruhnya
berasal dari penyedia dana (bank, perusahaan pembiayaan
sekunder perumahan, dan/atau perusahaan syariah) dan risiko
yang timbul dari aktifitas ini berada pada penyedia dana. Adapun
Perusahaan Syariah pelapor dalam hal ini hanya bertindak
sebagai pengelola dan memperoleh imbalan atau fee dari
pengelolaan dana tersebut.
b. Kegiatan Pembiayaan Sindikasi
“Pembiayaan sindikasi” adalah pembiayaan atas suatu kegiatan
yang sumber pendanaannya lebih dari satu pihak. Subpos ini
mencakup sebesar total Pembiayaan yang disalurkan melalui
mekanisme pembiayaan sindikasi yang menjadi porsi pihak lain.
Pos ini dirinci pada formulir LB13 Daftar Rincian Penyaluran
Pembiayaan Bersama.
5. Instrumen Derivatif Untuk Lindung Nilai
Rekening ini mencakup aset derivatif yang dimiliki Perusahaan
Syariah sehubungan dengan lindung nilai yang dilakukan untuk
pokok pendanaan, margin, dan/atau jangka waktu pembayaran.
Rekening ini dirinci:
- 83 -
a. Spot
b. Forward Agreement
Pos ini dirinci pada formulir LB14 Daftar Rincian Aset Derivatif untuk
Lindung Nilai.
6. Lainnya
Rekening ini mencakup piutang pembiayaan yang telah dinyatakan
hapus buku maupun hapus tagih oleh perusahaan.
Rekening ini dirinci:
a) Piutang Pembiayaan hapus buku
Rekening ini mencakup nilai piutang pembiayaan yang telah
dihapus bukukan oleh Perusahaaan Syariah pelapor namun
belum dihapus tagihkan oleh Perusahaan.
b) Piutang Pembiayaan hapus buku yang berhasil ditagih
Rekening ini mencakup nilai piutang pembiayaan yang telah
dihapus bukukan namun berhasil ditagih kembali oleh
Perusahaaan Pembiayaan pelapor.
c) Piutang Pembiayaan Hapus Tagih.
Rekening ini mencakup nilai piutang pembiayaan yang telah
dihapus tagihkan oleh Perusahaaan Syariah pelapor.
- 84 -
D. LB04 : LAPORAN ARUS KAS
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Pembiaayaan :
Laporan Pada Akhir Periode :
Dalam Rupiah
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
I. Arus Kas bersih dari Aktivitas
Operasi
A. Arus Kas Surplus (Defisit)
1. Penerimaan Kas dari Aktivitas
Operasi
a. Penerimaan dari pembiayaan
Jual Beli
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Murabahah
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Salam
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Istishna
- Penerimaan dari akad jual
beli lainnya
b. Penerimaan dari pembiayaan
Investasi
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Mudharabah
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Musyarakah
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Mudharabah
musytarakah
- 85 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Musyarakah
Muntanaqisah
- Penerimaan dari akad
investasi lainnya
c. Penerimaan dari pembiayaan
Jasa
- Penerimaan dari kegiatan
Pembiayaan Ijarah
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan IMBT
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Hawalah bil
ujrah
- Penerimaan dari
pembiayaan Wakalah bil
ujrah
- Penerimaan dari
pembiayaan Kafalah bil
ujrah
- Penerimaan dari kegiatan
pembiayaan Ju'alah
- Penerimaan dari
pembiayaan qardh
- Penerimaan dari akad
pembiayaan jasa lainnya
d. Penerimaan dari kegiatan
Pembiayaan Penerusan
dengan akad wakalah bil
ujrah
e. Penerimaan dari surat
berharga yang
- 86 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
Diperjualbelikan
f. Penerimaan dari pendapatan
aktivitas operasi lainnya
2. Pembayaran Kas untuk
Aktivitas Operasi
a. Pembayaran untuk kegiatan
pembiayaan Jual Beli
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Murabahah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Salam
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Istishna
- Pembayaran untuk akad
jual beli lainnya
b. Pembayaran untuk kegiatan
pembiayaan Investasi
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Mudharabah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Musyarakah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Mudharabah musytarakah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Musyarakah Muntanaqisah
- 87 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
- Pembayaran untuk akad
investasi lainnya
c. Pembayaran untuk kegiatan
pembiayaan Jasa
- Pembayaran untuk
kegiatan Pembiayaan
Ijarah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
IMBT
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Hawalah bil ujrah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Wakalah bil ujrah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
Kafalah bil ujrah
- Pembayaran untuk
kegiatan kegiatan
pembiayaan Ju'alah
- Pembayaran untuk
kegiatan pembiayaan
qardh
- Pembayaran untuk
kegiatan akad pembiayaan
jasa lainnya
d. Pembayaran untuk beban
umum dan administrasi
e. Pembayaran untuk pajak
penghasilan
- 88 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
f. Pembayaran untuk perolehan
surat berharga yang
Diperjualbelikan
g. Pembayaran untuk aktivitas
operasi lainnya
II. Arus Kas bersih dari Aktivitas
Investasi
A. Arus Kas Surplus (Defisit)
1. Penerimaan Kas dari Aktivitas
Investasi
a. Penerimaan dari pelepasan
anak perusahaan
b. Penerimaan dari penjualan
tanah, bangunan dan
peralatan
c. Penerimaan dari penjualan
surat berharga yang tidak
diperjualbelikan
d. Penerimaan deviden
e. Penerimaan bagi hasil dari
kegiatan investasi
f. Penerimaan dari aktivitas
investasi lainnya
2. Pembayaran Kas untuk
Aktivitas Investasi
a. Pembayaran untuk perolehan
atas anak perusahaan
b. Pembayaran untuk pembelian
tanah, bangunan dan
peralatan
c. Pembayaran untuk perolehan
- 89 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
surat berharga yang tidak
diperjualbelikan
d. Pembayaran untuk aktivitas
investasi lainnya
III. Arus Kas bersih dari Aktivitas
Pendanaan
A. Arus Kas Surplus (Defisit)
1. Penerimaan Kas dari Aktivitas
Pendanaan
a. Penerimaan dari pendanaan
bank
- Akad Mudharabah
- Akad Mudharabah
Musytarakah
- Akad Musyarakah
- Akad lainnya
b. Penerimaan dari pendanaan
non bank
- Akad Mudharabah
- Akad Mudharabah
Musytarakah
- Akad Musyarakah
- Akad lainnya
c. Penerimaan dari pinjaman
(qardh) subordinasi
d. Penerimaan dari penerbitan
sukuk
e. Penerimaan dari pendanaan
sekuritisasi dengan prinsip
syariah
- 90 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
f. Penerimaan dari pendanaan
lainnya sesuai dengan prinsip
syariah
g. Penerimaan dari penerbitan
modal saham
h. Penerimaan setoran modal
kerja (khusus UUS)
2. Pembayaran Kas untuk
Aktivitas Pendanaan
a. Pengeluaran dari pendanaan
bank
- Akad Mudharabah
- Akad Mudharabah
Musytarakah
- Akad Musyarakah
- Akad lainnya
b. Pengeluaran dari pendanaan
non bank
- Akad Mudharabah
- Akad Mudharabah
Musytarakah
- Akad Musyarakah
- Akad lainnya
c. Pengeluaran dari pendanaan
pinjaman (qardh) subordinasi
d. Pengeluaran dari penerbitan
sukuk
e. Pengeluaran dari pendanaan
sekuritisasi dengan prinsip
syariah
- 91 -
No. Pos-pos Sandi Rp Valas Jumlah
f. Pengeluaran dari pendanaan
lainnya sesuai dengan prinsip
syariah
g. Pembayaran untuk penarikan
kembali saham perusahaan
(treasury stock)
h. Pembayaran deviden
IV. Kenaikan (Penurunan) Dari
perubahan kurs valuta kas dan
setara kas
V. Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas
dan Setara Kas (I+II+III+IV)
VI. Kas dan setara kas pada awal
periode
VII. Kas dan setara kas pada akhir
periode
2. PENJELASAN LAPORAN ARUS KAS
Arus kas merupakan laporan keuangan yang menggunakan dasar
pergerakan kas dalam pembuatannya. Semua pos yang ada dalam
laporan arus kas dibuat dan dihitung berdasarkan keterlibatan kas dan
setara kas di dalamnya dari awal tahun laporan sampai dengan tanggal
laporan. Hal ini berlaku bagi pos penerimaan maupun pengeluaran.
Pada kolom valas, arus kas dan setara kas dipisahkan berdasarkan
kelompok transaksi yang mempengaruhi giro Perusahaan Syariah pada
bank luar negeri dan transaksi dengan pihak selain bank luar negeri.
I. Arus Kas Bersih Dari Kegiatan Operasi
A. Arus Kas Surplus (Defisit)
1. Arus Kas Masuk Dari Aktifitas Operasi
a. Penerimaan Dari Pembiayaan Jual Beli
Pos ini memuat semua penerimaan yang berasal dari
aktivitas pembiayaan jual beli.
- 92 -
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan murabahah
Pos ini memuat semua penerimaan yang berasal dari
aktivitas pembiayaan jual beli dengan akad murabahah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan salam
Pos ini memuat semua penerimaan yang berasal dari
aktivitas pembiayaan jual beli dengan akad salam.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan istishna
Pos ini memuat semua penerimaan yang berasal dari
aktivitas pembiayaan jual beli dengan akad Istishna.
Penerimaan dari akad jual beli lainnya
Pos ini memuat semua penerimaan yang berasal dari
aktivitas pembiayaan jual beli dengan akad jual beli
selain akad murabahah, salam, dan istishna.
b. Penerimaan Dari Pembiayaan Investasi
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan mudharabah
Pos ini memuat semua penerimaan, meliputi penerimaan
pembayaran pokok dan/atau bagi hasil, yang berasal
dari aktivitas pembiayaan investasi dengan akad
mudharabah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan musyarakah
Pos ini memuat semua penerimaan, meliputi penerimaan
pembayaran pokok dan/atau bagi hasil, yang berasal
dari aktivitas pembiayaan investasi dengan akad
musyarakah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan mudharabah
musyarakah
Pos ini memuat semua penerimaan, meliputi penerimaan
pembayaran pokok dan/atau bagi hasil, yang berasal
dari aktivitas pembiayaan investasi dengan akad
mudharabah musyarakah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan musyarakah
mutanaqisah
- 93 -
Pos ini memuat semua penerimaan, meliputi penerimaan
dari penjualan porsi kepemilikan aset pembiayaan
investasi (hishshah) dan/atau bagi hasil, yang berasal
dari aktivitas pembiayaan investasi dengan akad
musyarakah mutanaqisah.
Penerimaan dari akad jual beli lainnya
Pos ini memuat semua penerimaan, meliputi penerimaan
pelunasan pokok dan/atau bagi hasil, yang berasal dari
aktivitas pembiayaan investasi dengan akad investasi
selain akad mudharabah, musyarakah, mudharabah
musytarah, dan musyarakah mutanaqisah.
c. Penerimaan Dari Pembiayaan Jasa
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan ijarah
Pos ini memuat semua penerimaan imbal jasa (ujrah)
dari kegiatan pembiayaan jasa dengan akad ijarah
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan imbt
Pos ini memuat semua penerimaan dari kegiatan
pembiayaan jasa dengan akad IMBT, yang meliputi imbal
jasa (ujrah) dan/atau penerimaan atas pemindahan
kepemilikan aset kepada konsumen.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan hawalah bil ujrah
Pos ini memuat semua penerimaan imbal jasa (ujrah)
dari kegiatan pembiayaan jasa dengan akad hawalah bil
ujrah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan
wakalah/wakalah bil ujrah
Pos ini memuat semua penerimaan imbal jasa (ujrah)
dari kegiatan pembiayaan jasa dengan akad wakalah bil
ujrah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan kafalah/kafalah
bil ujrah
- 94 -
Pos ini memuat semua penerimaan imbal jasa (ujrah)
dari kegiatan pembiayaan jasa yang diikuti dengan akad
kafalah bil ujrah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan ju’alah
Pos ini memuat semua penerimaan imbal jasa (ujrah)
dari kegiatan pembiayaan jasa yang diikuti dengan akad
ju'alah.
Penerimaan dari kegiatan pembiayaan qardh
Pos ini memuat semua penerimaan atas pelunasan
qardh. Kegiatan pembiayaan yang menggunakan akad
qardh harus bersamaan dengan penggunaan akad
pembiayaan lainnya.
Penerimaan dari akad pembiayaan jasa lainnya
Pos ini memuat semua penerimaan imbal jasa (ujrah)
dari kegiatan pembiayaan jasa dengan akad pembiayaan
jasa selain akad ijarah, IMBT, hawalah bil ujrah,
wakalah bil ujrah, kafalah bil ujrah, ju’alah, dan qardh.
d. Penerimaan Dari Kegiatan Pembiayaan Penerusan Dengan
Akad Wakalah Bil Ujrah
Pos ini memuat semua penerimaan imbal jasa (ujrah) dari
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad wakalah bil ujrah.
Ujrah tersebut atas kegiatan yang didapat dari pengelolaan
dana yang berasal dari mitra (counterparty) melalui kegiatan
penerusan (chanelling) Perusahaan Syariah dimana risiko
yang timbul dari kegiatan ini berada pada pemilik dana.
e. Penerimaan Dari Surat Berharga Yang Diperjualbelikan
Pos ini berisi semua penerimaan yang berasal dari
penjualan atas surat berharga syariah yang ditujukan
untuk diperjualbelikan.
f. Arus Kas Masuk Dari Pendapatan Kegiatan Operasi Lainnya
Pos ini berisi semua penerimaan yang tidak berasal dari
kegiatan utama di atas. Pos ini dapat bersumber dari
penerimaan piutang yang telah dihapuskan, pendapatan
administrasi, pendapatan provisi, pendapatan ganti rugi
- 95 -
(ta’widh) penerimaan klaim atau manfaat asuransi lainnya
dalam bentuk kas serta pendapatan lain yang tidak berasal
dari kegiatan utama, termasuk di dalamnya adalah
kegiatan memasarkan produk-produk keuangan syariah
antara lain reksadana syariah, asuransi syariah atau
produk-produk lain yang terkait dengan kegiatan jasa
keuangan syariah.
2. Arus Kas Keluar Untuk Kegiatan Operasi
a. Pembayaran Untuk Kegiatan Pembiayaan Jual Beli
Pos ini memuat semua pengeluaran yang berasal dari
aktivitas pembiayaan jual beli.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan murabahah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jual beli dengan akad murabahah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan salam
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jual beli dengan akad salam.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan istishna
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jual beli dengan akad istishna.
Pembayaran untuk akad jual beli lainnya
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jual beli dengan menggunakan
akad jual beli selain akad murabahah, salam, dan
istishna.
b. Pembayaran Untuk Kegiatan Pembiayaan Investasi
Pos ini memuat semua pengeluaran yang dilakukan untuk
tujuan kegiatan pembiayaan investasi.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan mudharabah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan investasi dengan akad
mudharabah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan musyarakah
- 96 -
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan investasi dengan akad
musyarakah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan mudharabah
musyarakah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan investasi dengan akad
mudharabah musyarakah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan musyarakah
mutanaqisah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan investasi dengan akad musyarakah
mutanaqisah.
Pembayaran untuk akad investasi lainnya
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan investasi dengan akad investasi,
selain akad mudharabah, musyarakah, mudharabah
musytarakah, dan musyarakah mutanaqisah.
c. Pembayaran Untuk Kegiatan Pembiayaan Jasa
Pos ini memuat semua pengeluaran yang dilakukan untuk
tujuan pembiayaan jasa.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan ijarah
Pos ini memuat semua pengeluaran untuk pembelian
aset dan biaya terkait lainnya dalam rangka kegiatan
pembiayaan jasa dengan akad ijarah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan IMBT
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad IMBT.
Pembayaran untuk kegiatan Pembiayaan hawalah bil
ujrah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad hawalah bil
ujrah.
- 97 -
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan wakalah bil
ujrah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad wakalah bil
ujrah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan kafalah bil
ujrah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad kafalah bil ujrah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan ju’alah
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad ju'alah.
Pembayaran untuk kegiatan pembiayaan qardh
Pos ini memuat semua pengeluaran dalam rangka
kegiatan pembiayaan jasa dengan akad qardh.
Pembayaran untuk akad pembiayaan jasa lainnya
Pos ini memuat semua pengeluaran dari kegiatan
pembiayaan jasa selain akad ijarah, IMBT, hawalah bil
ujrah, wakalah bil ujrah, kafalah bil ujrah, jualah, dan
qardh.
d. Arus Kas Keluar Untuk Beban Umum Dan Administrasi
Pos ini berisi semua beban gaji karyawan, beban sewa
gedung perusahaan, beban listrik dan telepon, premi
asuransi pembayaran iuran pensiun, dan pembayaran
lainnya, serta beban administrasi lain yang tidak berasal
dari kegiatan utama perusahaan.
e. Arus Kas Keluar Untuk Pajak Penghasilan
Pos ini khusus digunakan untuk mencatat pembayaran
pajak penghasilan perusahaan pada periode laporan.
f. Arus Kas Keluar dari Surat Berharga Yang Ditujukan Untuk
Diperjualbelikan
Pos ini digunakan untuk mencatat pembayaran surat
berharga yang ditujukan untuk diperjualbelikan
- 98 -
g. Arus Kas Keluar Untuk Kegiatan Operasi Lainnya
Pos ini berisi semua pengeluaran yang terjadi dari kegiatan
operasi lainnya dan belum tercakup dalam pos-pos
sebelumnya.
II. Arus Kas Bersih Dari Kegiatan Investasi
A. Arus Kas Surplus (Defisit)
1. Penerimaan Dari Kegiatan Investasi
a. Arus Kas Masuk Dari Pelepasan Anak Perusahaan
Pos ini berisi hasil pelepasan anak perusahaan yang
melibatkan kas dan pendapatan lain yang terkait.
b. Arus Kas Masuk Dari Penjualan Tanah, Bangunan Dan
Peralatan
Pos ini berisi penerimaan kas dari hasil penjualan tanah,
bangunan dan peralatan. Jika dalam penjualan tersebut
terjadi pengeluaran untuk beban administrasi dan beban-
beban lain yang harus ditanggung perusahaan, maka pos
ini berisi neto pendapatan dari penjualan tanah setelah
dikurangi dengan beban-beban yang harus dibayar
perusahaan.
c. Penerimaan Dari Penjualan Surat Berharga Yang Tidak
Diperjualbelikan
Dalam hal Perusahaan Syariah pelapor menjual kembali
surat berharga berjangka panjang yang tidak dimaksudkan
untuk diperjualbelikan maka hasil penjualan tersebut
harus dilaporkan di dalam pos penerimaan kas ini secara
neto setelah dikurangi dengan semua biaya yang harus
dibayarkan sehubungan dengan transaksi tersebut.
d. Penerimaan deviden
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendapatan deviden hasil
investasi Perusahaan Syariah pelapor pada saham
perusahaan lain.
e. Penerimaan bagi hasil Dari Kegiatan Investasi
- 99 -
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendapatan bagi hasil
kegiatan investasi Perusahaan Syariah pelapor.
f. Penerimaan Dari Aktivitas Investasi Lainnya
Pos ini berisi penerimaan kas dari aktivitas investasi
lainnya yang tidak termasuk dalam pospos tersebut diatas.
2. Pembayaran Kas Untuk Kegiatan Investasi
a. Pembayaran Untuk Perolehan Atas Anak Perusahaan
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk perolehan kepemilikan
atas anak perusahaannya.
b. Pembayaran Untuk Pembelian Tanah, Bangunan Dan
Peralatan
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk transaksi pembelian
tanah, bangunan dan peralatan.
c. Pembayaran Untuk Perolehan Surat Berharga Yang Tidak
Diperjualbelikan
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk kegiatan investasi
yang dilakukan dalam rangka transaksi perolehan surat
berharga yang tidak diperjualbelikan. Jika dalam transaksi
ini Perusahaan Syariah pelapor melakukan pembayaran
kas untuk bebanbeban lainnya, maka pos ini harus dicatat
secara neto dengan cara biaya perolehan dikurangi beban
lain yang dikeluarkan untuk memperolehnya.
d. Pembayaran Untuk Aktivitas Lainnya
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk kegiatan investasi
lainnya yang tidak termasuk dalam pospos tersebut diatas.
III. Arus Kas Bersih Dari Kegiatan Pendanaan
A. Arus Kas Surplus (Defisit)
1. Penerimaan Kas Dari Kegiatan Pendanaan
a. Penerimaan Kas Dari Pendanaan Bank
Akad mudharabah
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan bank
dengan akad mudharabah.
- 100 -
Akad mudharabah musyarakah
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan bank
dengan akad mudharabah musyarakah
Akad musyarakah
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan bank
dengan akad musyarakah
Akad lainnya
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan bank
dengan akad selain mudharabah, mudharabah
musytarakah dan musyarakah.
b. Penerimaan Dari Pendanaan Non Bank
Akad mudharabah
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan non bank
dengan akad mudharabah.
Akad mudharabah musyarakah
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan non bank
dengan akad mudharabah musyarakah.
Akad musyarakah
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan non bank
dengan akad musyarakah.
Akad lainnya
Pos ini berisi penerimaan kas dari pendanaan non bank
dengan akad selain mudharabah, mudharabah
musytarakah dan musyarakah.
c. Penerimaan Dari Pinjaman (Qardh) Subordinasi
Pos ini berisi penerimaan kas dari pinjaman (qardh)
subordinasi.
d. Penerimaan Dari Penerbitan Sukuk
Pos ini berisi penerimaan kas dari hasil penerbitan sukuk
yang dilakukan oleh Perusahaan Syariah pelapor.
e. Penerimaan Dari Pendanaan Sekuritisasi Dengan Prinsip
Syariah
- 101 -
Pos ini berisi penerimaan kas dari hasil sekuritisasi dengan
prinsip syariah yang dilakukan oleh Perusahaan Syariah
pelapor.
f. Penerimaan Dari Pendanaan Lainnya Sesuai Dengan
Prinsip Syariah
Pos ini berisi penerimaan kas dari hasil pendanaan lainnya
sesuai dengan prinsip syariah yang dilakukan oleh
Perusahaan Syariah pelapor.
g. Penerimaan Dari Penerbitan Modal Saham
Pos ini berisi penerimaan kas dari hasil
penerbitan/penjualan modal saham Perusahaan Syariah
pelapor.
h. Penerimaan Setoran Modal Kerja
Pos ini berisi penerimaan kas atas setoran modal kerja yang
diberikan oleh induk perusahaan kepada UUS pelapor.
2. Pembayaran Kas Untuk Kegiatan Pendanaan
a. Pembayaran Dari Pendanaan Bank
Akad mudharabah
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan bank
dengan akad mudharabah.
Akad mudharabah musyarakah
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan bank
dengan akad mudharabah musyarakah
Akad musyarakah
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan bank
dengan akad musyarakah
Akad lainnya
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan bank
dengan akad selain mudharabah, mudharabah
musytarakah dan musyarakah.
b. Pengeluaran Dari Pendanaan Non Bank
Akad mudharabah
- 102 -
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan non
bank dengan akad mudharabah.
Akad mudharabah musyarakah
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan non
bank dengan akad mudharabah musyarakah
Akad musyarakah
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan non
bank dengan akad musyarakah
Akad lainnya
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pendanaan non
bank dengan akad selain mudharabah, mudharabah
musytarakah dan musyarakah.
c. Pengeluaran Dari Pinjaman (Qardh) Subordinasi
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pinjaman (qardh)
subordinasi.
d. Pengeluaran Dari Penerbitan Sukuk
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk hasil penerbitan
sukuk yang dilakukan oleh Perusahaan Syariah pelapor.
e. Pengeluaran Dari Pendanaan Sekuritisasi Dengan Prinsip
Syariah
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk hasil sekuritisasi
dengan prinsip syariah yang dilakukan oleh Perusahaan
Syariah pelapor.
f. Pengeluaran Dari Pendanaan Lainnya Sesuai Dengan
Prinsip Syariah
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk hasil pendanaan
lainnya sesuai dengan prinsip syariah yang dilakukan oleh
Perusahaan Syariah pelapor.
g. Pembayaran Untuk Penarikan Kembali Saham Perusahaan
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk transaksi penarikan
kembali modal saham dan modal pendanaan Perusahaan
Pembiayaan Syariah pelapor.
- 103 -
h. Pembayaran Dividen
Pos ini berisi pengeluaran kas untuk pembayaran dividen
kepada para pemegang saham Perusahaan Pembiayaan
Syariah pelapor.
IV. Kenaikan (Penurunan) dari perubahan Kurs valuta Pada Kas dan
Setara Kas
Pos ini berisi jumlah perubahan kurs valuta kas dan setara kas
dengan nilai yang seharusnya tercatat pada akhir periode laporan.
V. Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
Pos ini berisi jumlah kenaikan atau penurunan bersih kas dan
setara kas pada periode laporan.
VI. Kas dan Setara Kas pada Awal Periode
Pos ini berisi jumlah posisi kas dan setara kas pada awal periode
laporan Perusahaan Syariah pelapor.
VII. Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
Pos ini berisi jumlah posisi kas dan setara kas pada akhir periode
laporan Perusahaan Syariah pelapor.
- 104 -
E. LB05 : LAPORAN ANALISIS KESESUAIAN ASET DAN LIABILITAS
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Pembiaayaan :
Nama Perusahaan Pembiaayaan :
Laporan pada Akhir Periode :
Pos-pos Sandi
Rupiah Valas
Total
Jatuh tempo sampai dengan
Jatuh tempo sampai dengan
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
Aset
Piutang Pembiayaan Berdasarkan
Prinsip Syariah - Neto
Piutang Pembiayaan Jual Beli
Berdasarkan Prinsip Syariah - Neto
Piutang Pembiayaan Murabahah -
Pokok
Piutang Pembiayaan Salam - Pokok
Piutang Pembiayaan Istishna - Pokok
- 105 -
Pos-pos Sandi
Rupiah Valas
Total
Jatuh tempo sampai dengan
Jatuh tempo sampai dengan
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
Piutang Pembiayaan Jual Beli
Berdasarkan Prinsip Syariah
Lainnya - Pokok
Cadangan Piutang Pembiayaan Jual
Beli Berdasarkan Prinsip Syariah
Piutang Pembiayaan Investasi
Berdasarkan Prinsip Syariah - Neto
Piutang Pembiayaan Mudharabah -
Pokok
Piutang Pembiayaan Musyarakah -
Pokok
Piutang Pembiayaan Mudharabah
Musytarakah - Pokok
Piutang Pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishoh - Pokok
Piutang Pembiayaan Investasi
Berdasarkan Prinsip Syariah
Lainnya - Pokok
- 106 -
Pos-pos Sandi
Rupiah Valas
Total
Jatuh tempo sampai dengan
Jatuh tempo sampai dengan
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
Cadangan Piutang Pembiayaan
Investasi Berdasarkan Prinsip Syariah
Piutang Pembiayaan Jasa Berdasarkan
Prinsip Syariah - Neto
Piutang Pembiayaan Ijarah - Pokok
Piutang Pembiayaan IMBT - Pokok
Piutang Pembiayaan Qardh - Pokok
Piutang Pembiayaan Wakalah bil
Ujrah – Pokok
Piutang Pembiayaan Jasa
Berdasarkan Prinsip Syariah
Lainnya - Pokok
Cadangan Piutang Pembiayaan Jasa
Berdasarkan Prinsip Syariah
Aset Non Pembiayaan
Total Aset
- 107 -
Pos-pos Sandi
Rupiah Valas
Total
Jatuh tempo sampai dengan
Jatuh tempo sampai dengan
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
<3
bulan
3 - 6
Bulan
6
bulan -
1
Tahun
1 <
umur
< 5
Tahun
5 <
umur
< 10
Tahun
> 10
Tahun Jumlah
Liabilitas
Pendanaan Yang Diterima
Surat Berharga yang Diterbitkan
Liabilitas Selain Pendanaan dan Surat
Berharga yang Diterbitkan
Total Liabilitas
- 108 -
2. PENJELASAN LAPORAN ANALISIS KESESUAIAN ASET DAN LIABILITAS
I. Aset
Pos ini mencakup total aset berdasarkan masing-masing kategori
umur dalam mata uang baik dalam bentuk rupiah dan/atau valas.
Pos ini terdiri dari penjumlahan Piutang Pembiayaan Berdasarkan
Prinsip Syariah Neto, dan Aset Non Piutang Pembiayaan. Nilai Aset
harus sama dengan pos Jumlah Aset pada neraca LB01 Neraca
Bulanan.
A. Aset Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
Pos ini mencakup umur total aset pembiayaan. Berdasarkan
Prinsip Syariah sesuai dengan mata uang, apakah dalam bentuk
rupiah dan/atau valas. Pos ini terdiri dari penjumlahan umur
Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Jasa.
1. Pembiayaan Jual Beli
Pos ini mencakup total pembiayaan jual beli neto berdasarkan
masing-masing kategori umur piutang dalam mata uang rupiah
dan/atau valas. Pos ini terdiri dari penjumlahan masing-
masing pokok piutang pembiayaan murabahah, piutang
pembiayaan salam, piutang pembiayaan istishna, piutang
pembiayaan jual beli berdasarkan prinsip syariah lainnya,
masing-masing kategori umur piutang setelah dikurangi
cadangan “piutang pembiayaan jual beli dengan prinsip
syariah.” Yang dimaksud dengan “pokok” adalah outstanding
principles setelah dikurangi margin ditangguhkan.
2. Pembiayaan Investasi
Pos ini mencakup “total pembiayaan investasi neto”
berdasarkan masing-masing kategori umur piutang dalam
bentuk mata uang rupiah dan/atau valas. Pos ini terdiri dari
penjumlahan pokok piutang pembiayaan mudharabah, piutang
pembiayaan musyarakah, piutang pembiayaan mudharabah
musytarakah, piutang pembiayaan musyarakah mutanaqisah,
piutang pembiayaan investasi berdasarkan prinsip syariah
lainnya, masing-masing kategori umur piutang setelah
dikurangi cadangan piutang pembiayaan investasi berdasarkan
prinsip syariah.
- 109 -
3. Pembiayaan Jasa
Pos ini mencakup total pembiayaan jasa neto berdasarkan
masing-masing kategori umur piutang dalam bentuk mata
uang rupiah dan/atau valas. Pos ini terdiri dari penjumlahan
masing-masing pokok piutang pembiayaan ijarah, piutang
pembiayaan IMBT, piutang pembiayaan Qardh, piutang
pembiayaan wakalah bil ujrah, piutang pembiayaan Jasa
berdasarkan prinsip syariah lainnya, masing-masing kategori
umur piutang setelah dikurangi cadangan piutang pembiayaan
jasa berdasarkan prinsip syariah lainnya.
B. Aset Non Pembiayaan
Pos ini mencakup umur total aset non pembiayaan sesuai dengan
mata uang, apakah dalam bentuk rupiah dan/atau valas.
C. Total Aset
Pos ini mencakup total aset perusahaan syariah sesuai dengan
Aset pada LB01 Neraca Bulanan
II. Liabilitas
Pos ini mencakup umur total liabilitas sesuai dengan mata uang,
dalam bentuk rupiah dan/atau valas. Pos ini terdiri dari
penjumlahan umur pendanaan yang diterima, surat berharga yang
diterbitkan, dan liabilitas selain pendanaan dan surat berharga yang
diterbitkan.
- 110 -
F. LB06 : DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan pada akhir Periode :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nomor
Surat
Berharga
Syariah
Jenis
Surat
Berharga
Syariah
Jenis
Akad Jatuh Tempo
Tujuan
Kepemilikan
Margin/Bagi
Hasil/Imbal
Jasa
Tanggal
Penerbitan
Tanggal
Jatuh
Tempo
Jenis Nilai
(7) (8) (9) (10) (11)
Jenis
Valuta Kualitas
Saldo Akhir Penerbit/Tertarik
Status
Keterkaitan
Nilai
Dalam
Mata
Uang
Asal
Nilai
Rupiah Nama Negara Golongan
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA SYARIAH YANG
DIMILIKI
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang dalam bentuk surat berharga syariah yang
dimiliki Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah dan valuta asing yang
diterbitkan oleh pihak lain. Dalam pos ini tidak termasuk penyertaan
dalam bentuk saham.
(1) Nomor Surat Berharga Syariah
Diisi dengan nomor dari surat berharga yang dimiliki.
(2) Jenis Surat Berharga Syariah
- 111 -
“Jenis” adalah bentuk surat berharga yang dimiliki Perusahaan
Syariah pelapor dalam rupiah dan valuta asing, yaitu:
Sandi 50 : Saham
Sandi 51 : Deposito pada Bank Syariah
Sandi 55 : Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Syariah
Sandi 60 : Surat Berharga Komersial (CP) Syariah
Sandi 61 : Medium Term Notes (MTN) Syariah
Sandi 71 : Reksadana Syariah
Sandi 72 : Obligasi Syariah/Sukuk
Sandi 79 : Surat Berharga Lainnya Berdasarkan Prinsip
Syariah
(3) Jenis Akad
“Jenis akad” adalah jenis akad yang digunakan dalam surat
berharga syariah yang dimiliki Perusahaan Syariah pelapor dalam
rupiah dan valuta asing, yaitu:
Istishna
Mudharabah
Musyarakah
Ijarah
Wakalah
Wakalah bil Ujrah
Kafalah
Kafalah bil Ujrah
Pendanaan dengan Akad Lainnya Berdasarkan Prinsip Syariah
(4) Jatuh Tempo
1. Tanggal Penerbitan
Diisi tanggal, bulan dan tahun penerbitan surat berharga
syariah.
2. Tanggal Jatuh Tempo
- 112 -
Diisi tanggal, bulan dan tahun jatuh tempo surat berharga
syariah.
Untuk surat berharga syariah yang tidak memiliki jangka waktu,
misalnya saham, maupun surat berharga syariah yang sudah
jatuh waktu, tidak perlu diisi atau dikosongkan.
(5) Tujuan Pemilikan
Diisi sandi Tujuan Pemilikan, yaitu
Sandi 1 : Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Held to Maturity /
HTM)
Pos ini mencakup surat berharga yang dimiliki oleh
Perusahaan Syariah pelapor sampai dengan tanggal
jatuh tempo surat berharga.
Sandi 2 : Diperdagangkan (Held for Trading / Trading)
Pos ini mencakup surat berharga yang dimiliki oleh
Perusahaan Syariah pelapor dengan tujuan untuk
diperdagangkan.
Sandi 3 : Tersedia Untuk Dijual (Available for Sale / AFS)
Pos ini mencakup surat berharga yang dimiliki oleh
Perusahaan Syariah yang tidak dikelompokkan dalam
kategori “dimiliki hingga jatuh tempo” maupun
“diperdagangkan” dan siap untuk dijual.
(6) Margin/Bagi Hasil/Imbal Jasa
1. Jenis
“Jenis” adalah skema pembagian keuntungan sesuai dengan
kesepakatan para pihak yang tercantum didalam kontrak dalam
bentuk margin atau nisbah bagi hasil atau imbal jasa.
2. Nilai
“Nilai” adalah nilai nominal margin, persentase bagi hasil atau
nilai nominal imbal jasa yang disepakati oleh para pihak yang
tercantum didalam kontrak.
- 113 -
(7) Jenis Valuta
“Jenis valuta” adalah jenis mata uang yang digunakan untuk
mendapatkan surat berharga yang dimiliki seperti tercantum pada
Daftar Sandi Negara dan Valuta pada Bab V.
(8) Kualitas
“Kualitas” adalah kualitas aset produktif yang dinilai dengan kriteria
sesuai dengan aturan penggolongan kualitas aset produktif
Perusahaan Syariah berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
yang berlaku, yaitu:
Sandi 1 : Lancar
Sandi 2 : Dalam Perhatian Khusus
Sandi 3 : Kurang Lancar
Sandi 4 : Diragukan
Sandi 5 : Macet
(9) Saldo Akhir
“Saldo akhir” adalah nilai surat berharga pada akhir periode
laporan, berdasarkan penilaian kualitas aset produktif dengan
penggolongan kualitas Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang
Lancar, Diragukan atau Macet.
Saldo Akhir harus sama dengan pos Investasi Jangka Pendek Dalam
Surat Berharga ditambah dengan pos Investasi Jangka Panjang
Dalam Surat Berharga pada neraca LB01 Neraca Bulanan.
1. Nilai dalam mata uang asal
“Nilai dalam mata uang asal” adalah nilai surat berharga yang
dimiliki dalam valuta asing sesuai dengan negara penerbit surat
berharga dan dicatat sesuai dengan nominal pada neraca
berdasarkan PSAK yang berlaku.
2. Nilai Rupiah
“Nilai rupiah” adalah nilai surat berharga yang dimiliki dalam
rupiah dan hasil konversi surat berharga dalam valuta asing
yang dimiliki ke dalam rupiah berdasarkan kurs tengah BI saat
pencatatan dilakukan serta dicatat sesuai dengan nominal pada
neraca berdasarkan PSAK yang berlaku.
- 114 -
(10) Penerbit/Tertarik
1. Nama
Diisi nama perusahaan yang menerbitkan surat berharga.
2. Negara Penerbit
“Negara Penerbit” adalah negara yang menerbitkan surat
berharga seperti tercantum pada Daftar Sandi Negara pada Bab
V.
3. Golongan Penerbit/Tertarik
“Golongan Penerbit/Tertarik” adalah pihak-pihak yang
menerbitkan surat berharga seperti tercantum pada Daftar Sandi
Pihak Counterparty pada Bab V.
(11) Status Keterkaitan
Diisi sandi Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
a. Sandi 1 : Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Terkait dengan perusahaan syariah” adalah pihak-
pihak yang memiliki hubungan terkait dengan
Perusahaan Syariah pelapor.
b. Sandi 2 : Tidak Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Tidak terkait dengan perusahaan syariah” adalah
pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan terkait
dengan Perusahaan Syariah pelapor.
- 115 -
G. LB07 : DAFTAR RINCIAN PEMBIAYAAN LB07
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nomor
Kontrak
Jumlah
Kontrak
Jenis
Pembiayaan
Skema
Pembiayaan
Berdasarkan
Prinsip
Syariah
Barang/Jasa
Yang Dibiayai
Jangka Waktu
Jenis Nilai Tanggal
Mulai
Tanggal
Jatuh
Tempo
(7) (8) (9) (10) (11)
Margin/Bagi
Hasil/Imbal Jasa
Nilai Awal
Pembiayaan
Simpanan
Jaminan/Uang
Muka
Kualitas Jenis Valuta
Jenis Nilai
(12) (13) (14) (15)
Tagihan Piutang
Pembiayaan Gross Bruto
Margin Ditangguhkan Tagihan Pembiayaan
Pokok
Nama
Konsumen
Dalam Nilai
Mata Uang
Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
Dalam
Nilai
Mata
Uang
Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
Dalam Nilai
Mata Uang
Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
(16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
Nama
Kelompok
Konsumen
Kategori
Konsumen
Golongan
Konsumen
Hubungan
Dengan
Perusahaan
Syariah
Sektor
Ekonomi
Lokasi
Proyek
Agunan Yang
Diperhitungkan
Jenis Nilai
2. SANDI RINCIAN PEMBIAYAAN
(1) Nomor Kontrak
- 116 -
Diisi Nomor Kontrak Perjanjian.
(2) Jumlah Kontrak
Diisi banyaknya kontrak perjanjian.
(3) Jenis Pembiayaan
Diisi dengan sandi Jenis Pembiayaan.
1. Pembiayaan Jual Beli 40
2. Pembiayaan Investasi 50
3. Pembiayaan Jasa 60
(4) Skema Pembiayaan
Diisi dengan sandi Skema Pembiayaan.
1. Murabahah 21
2. Salam 22
3. Istishna 23
4. Pembiayaan Jual Beli dengan Akad Lainnya 29
5. Mudharabah 31
6. Musyarakah 32
7. Mudhabarah Musyarakah 33
8. Musyarakah Mutanaqishoh 34
9. Pembiayaan investasi dengan akad lainnya 39
10. Ijarah Muntahiyah Bittamlik 41
11. Qardh 42
12. Pembiayaan jasa dengan akad lainnya 49
(5) Jenis Barang/ Jasa yang dibiayai
1. Diisi dengan sandi Jenis Barang/ Jasa yang dibiayai.
Barang Produktif 100 Barang Konsumsi 300
1. Alat-alat Berat 101 34. Kendaraan Bermotor
Roda Dua – Baru 301
2. Alat-alat Kantor 102 35. Kendaraan Bermotor
Roda Dua – Bekas 302
- 117 -
Barang Produktif 100 Barang Konsumsi 300
3. Alat-alat Foto 103 36. Kendaraan Bermotor
Roda Empat Baru 303
4. Alat-alat Medis 104 37. Kendaraan Bermotor
Roda Empat Bekas 304
5. Alat-alat Printer 105 38. Rumah Tinggal Baru
Pertama 305
6. Mesin-mesin 106 39. Rumah Tinggal Baru
Kedua dan seterusnya 306
7. Mobil
Pengangkutan 107 40.
Rumah Tinggal Bekas
Pertama 307
8. Kapal Laut 108 41. Rumah Tinggal Bekas
Kedua dan seterusnya 308
9. Pesawat Terbang 109 42. Rumah Toko Baru 309
10. Gedung 110 43. Rumah Toko Bekas 310
11. Komputer 111 44. Rumah Kantor Baru 311
12. Rumah Toko
Baru 112 45. Rumah Kantor Bekas 312
13. Rumah Toko
Bekas 113 46.
Flat dan Apartemen
Baru Pertama 313
14. Rumah Kantor
Baru 114 47.
Flat dan Apartemen
Baru Kedua dan
seterusnya
314
15. Rumah Kantor
Bekas 115 48.
Flat dan Apartemen
Bekas Pertama 315
16.
Flat dan
Apartemen Baru
Pertama
116 49.
Flat dan Apartemen
Bekas Kedua dan
seterusnya
316
17.
Flat dan
Apartemen Baru
Kedua dan
seterusnya
117 50.
Alatalat Rumah
Tangga Non
Elektronik
317
- 118 -
Barang Produktif 100 Barang Konsumsi 300
18.
Flat dan
Apartemen
Bekas Pertama
118 51. Barang-barang
Elektronik 318
19.
Flat dan
Apartemen
Bekas Kedua
dan seterusnya
119 52. Lainnya 319
20. Lainnya 120
Barang Infrastruktur 200 JASA
21. Pelabuhan Laut
dan Sungai 201 53. Jasa Pendidikan 401
22. Bandar Udara 202 54. Jasa Kesehatan 402
23. Jaringan Rel 203 55. Jasa
Wisata/Perjalanan 403
24. Statsiun Kereta
Api 204 56. Jasa Pernikahan 404
25. Jalan 205 57.
Jasa
Seminar/Training/Wo
rkshop
405
26. Jalan Tol 206 58. Jasa Lainnya 406
27. Pengairan 207
28.
Instalasi
Pengolahan Air
Minum
208
29.
Instalasi
Pengolahan Air
Limbah
209
30.
Tempat
Pembuangan
Sampah
210
31. Jaringan 211
- 119 -
Barang Produktif 100 Barang Konsumsi 300
Telekomunikasi
32. Pembangkit
Listrik 212
33. Instalasi Minyak
dan Gas 213
2. Nilai Barang/ Jasa yang dibiayai
Diisi dalam rupiah.
(6) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun mulai kontrak.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun berakhir kontrak.
(7) Margin/Bagi Hasil/Imbal Jasa
1. Jenis
Diisi dengan sandi Jenis pendapatan yang disepakati.
1. Margin 10
2. Nisbah Bagi Hasil 20
3. Imbal Jasa 30
2. Nilai
a. Margin
Diisi dengan nominal rupiah jumlah margin.
b. Nisbah bagi Hasil
Diisi dengan besarnya persentase nisbah bagi hasil.
c. Imbal Jasa
Diisi dengan nominal rupiah imbal jasa yang disepakati.
(8) Nilai Awal Pembiayaan
Diisi dalam rupiah.
- 120 -
(9) Simpanan Jaminan/ Uang Muka
Diisi dalam rupiah.
(10) Kualitas
Diisi dengan sandi Kualitas piutang pembiayaan.
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian
Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
(11) Jenis Valuta
Diisi dengan sandi jenis valuta yang dibiayai seperti tercantum pada
Sandi Valuta Asing pada Bab V.
(12) Tagihan Piutang Pembiayaan Gross
1. Nilai Dalam Mata Uang Asal
2. Nilai Rupiah
(13) Margin Ditangguhkan
1. Nilai Dalam Mata Uang Asal
2. Nilai Rupiah Diisi dengan
(14) Tagihan Pembiayaan Pokok
1. Nilai Dalam Mata Uang Asal
2. Nilai Rupiah
(15) Nama Konsumen
Diisi Nama lengkap konsumen.
(16) Nama Kelompok Konsumen
Diisi sandi nama kelompok konsumen seperti tercantum pada Sandi
Grup dalam Sandi Grup pada Bab V.
(17) Kategori Konsumen
Diisi dengan sandi Kategori Usaha Konsumen.
- 121 -
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 10
2. Non UMKM 20
3. Lainnya / Non Produktif 30
(18) Golongan Konsumen
Diisi sandi Golongan Konsumen seperti tercantum pada Sandi
Counterparty dalam Sandi Kelompok Counterparty pada Bab V.
(19) Hubungan Dengan PP
Diisi dengan sandi Hubungan Dengan PP.
1. Terkait Dengan PP 1
2. Tidak Terkait Dengan PP 2
(20) Sektor Ekonomi
Diisi dengan sandi Sektor Ekonomi seperti tercantum pada Sandi
Sektor Ekonomi pada Bab V.
(21) Lokasi Proyek
Diisi sandi Lokasi Proyek seperti tercantum pada Sandi Lokasi
Kabupaten/ Kota Seluruh Indonesia.
(22) Jenis Agunan
Diisi sandi Jenis Agunan seperti tercantum pada Lampiran Buku
Pedoman Ini.
No. Agunan Sandi
Barang Produktif
1. Alat alat Berat 101
2. Alat alat Kantor 102
3. Alat alat Foto 103
4. Alat alat Medis 104
5. Alat alat Printer 105
6. Mesin mesin 106
7. Mobil Pengangkutan 107
8. Gedung 108
- 122 -
9. Komputer 109
10. Rumah Toko Baru 110
11. Rumah Toko Bekas 111
12. Rumah Kantor Baru 112
13. Rumah Kantor Bekas 113
14. Flat dan Apartemen Baru Pertama 114
15. Flat dan Apartemen Baru Kedua dan seterusnya 115
16. Flat dan Apartemen Bekas Pertama 116
17. Flat dan Apartemen Bekas Kedua dan seterusnya 117
18. Lainnya 118
Barang Konsumsi
19. Kendaraan Bermotor Roda Dua – Baru 201
20. Kendaraan Bermotor Roda Dua – Bekas 202
21. Kendaraan Bermotor Roda Empat Baru 203
22. Kendaraan Bermotor Roda Empat Bekas 204
23. Rumah Tinggal Baru Pertama 205
24. Rumah Tinggal Baru Kedua dan seterusnya 206
25. Rumah Tinggal Bekas Pertama 207
26. Rumah Tinggal Bekas Kedua dan seterusnya 208
27. Rumah Toko Baru 209
28. Rumah Toko Bekas 210
29. Rumah Kantor Baru 211
30. Rumah Kantor Bekas 212
31. Flat dan Apartemen Baru Pertama 213
32. Flat dan Apartemen Baru Kedua dan seterusnya 214
33. Flat dan Apartemen Bekas Pertama 215
34. Flat dan Apartemen Bekas Kedua dan seterusnya 216
35. Alatalat Rumah Tangga Non Elektronik 217
- 123 -
36. Barangbarang Elektronik 218
37. Pesawat Terbang 219
38. Kapal Laut/Alat Transportasi Air 220
39. Perahu Nelayan 221
40. Lainnya 222
Simpanan Berjangka
41. Deposito 301
42. Deposito Mudharabah 302
Logam Mulia
43. Emas 401
44. Logam Mulia Lainnya 402
Surat Berharga
45. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 501
46. Sertifikat Bank Indonesia Syariah 502
47. Surat Utang Negara (SUN) 503
48. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 504
49. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Syariah 505
50. Obligasi Negara (ON) 506
51. Obligasi Ritel 507
52. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 508
53. Sukuk Lainnya 509
54. Saham 510
55. Reksa Dana 511
56. Resi Gudang 512
57. Surat Berharga Lainnya 513
58. Perhiasan Emas 514
Jaminan
59. Jaminan Pemerintah 601
- 124 -
60. Jenis Agunan/Jaminan Lainnya 602
61. Tidak Ada Agunan/Jaminan 603
62. Tidak Digunakan 604
3. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PEMBIAYAAN
Setiap kegiatan pembiayaan, baik itu pembiayaan jual beli, pembiayaan
investasi dan pembiayaan jasa dengan pada hakikatnya harus diisikan
kedalam Daftar Rincian Pembiayaan sesuai dengan periode laporan.
Untuk penyederhanaan pelaporan, Perusahaan Syariah diperkenankan
menggabungkan konsumen yang mempunyai nilai pembiayaan dalam
setiap kontrak dibawah Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) untuk
pembiayaan dalam rupiah atau sampai dengan USD 50.000 (lima puluh
ribu dollar) atau equivalennya untuk mata uang asing lain untuk
pembiayaan yang diberikan dalam valuta asing, dengan syarat jenis
pembiayaan, skema pembiayaan, jenis barang/ jasa yang dibiayai, bulan
dan tahun mulai, bulan dan tahun jatuh tempo, jenis marjin/bagi
hasil/imbal jasa, kualitas, jenis valuta, kelompok konsumen, kategori
konsumen, golongan konsumen, hubungan dengan PP, sektor ekonomi,
lokasi proyek dan jenis agunan sama.
Pengisian Daftar Rincian Pembiayaan untuk penggabungan konsumen
dilakukan sebagai berikut:
a. Kolom I dan XV dikosongkan
b. Kolom II, diisi jumlah kontrak yang digabungkan
c. Kolom III, diisi sandi jenis pembiayaan yang digabungkan
d. Kolom IV, diisi skema pembiayaan yang digabungkan
e. Kolom V, diisi sandi jenis barang/jasa yang dibiayai yang
digabungkan dan total nilai barang/ jasa yang dibiayai yang
digabungkan.
f. Kolom VI, diisi tanggal akhir bulan dimulainya dan berakhirnya
kontrak yang digabungkan.
Contoh:
Kontrak 1, dimulai tanggal 4 Januari 2010 sampai dengan tanggal 4
Januari 2013
- 125 -
Kontrak 2, dimulai tanggal 17 Januari 2010 sampai dengan tanggal
17 Januari 2013
Maka diisi tanggal 31 Januari 2010 untuk waktu mulai dan tanggal
31 Januari 2013 untuk waktu jatuh tempo
g. Kolom VII, diisi sandi jenis marjin/bagi hasil/imbal jasa yang
digabungkan dan nilai rata-rata margin/bagi hasil/imbal jasa atas
kontrak yang digabungkan
h. Kolom VIII, diisi nilai pembiayaan awal yang digabungkan
i. Kolom IX, diisi jumlah nilai simpanan jaminan/ uang muka yang
digabungkan
j. Kolom X, diisi sandi kualitas pembiayaan yang digabungkan
k. Kolom XI, diisi sandi jenis valuta pembiayaan yang digabungkan.
l. Kolom XII, diisi jumlah nilai tagihan piutang pembiayaan Gross yang
digabungkan dalam nilai mata uang asal dan ekuivalen rupiah.
m. Kolom XIII, diisi jumlah nilai margin ditangguhkan yang digabungkan
dalam nilai mata uang asal dan ekuivalen rupiah.
n. Kolom XIV, diisi jumlah nilai tagihan pembiayaan pokok yang
digabungkan dalam nilai mata uang asal dan ekuivalen rupiah.
o. Kolom XVI, diisi sandi nama kelompok Konsumen yang digabungkan
p. Kolom XVII, diisi dengan sandi kategori usaha Konsumen yang
digabungkan.
q. Kolom XVIII, diisi golongan Konsumen yang digabungkan
r. Kolom XIX, diisi hubungan dengan Perusahaan Syariah dengan
kelompok yang digabungkan
s. Kolom XX, diisi sandi sektor ekonomi yang digabungkan
t. Kolom XXI, diisi sandi lokasi proyek yang digabungkan
u. Kolom XXII, diisi dengan sandi agunan yang digabungkan dan jumlah
nilai agunan yang digabungkan.
Konsumen yang menerima fasilitas pembiayaan selain kriteria tersebut
diatas tidak boleh digabungkan dengan Konsumen lainnya. Dengan
demikian setiap kolom wajib diisi sandi bersangkutan dengan penjelasan
sebagai berikut:
- 126 -
(1) Nomor Kontrak
“Nomor kontrak” adalah nomor urut perjanjian Pembiayaan yang
digunakan dalam kontrak perjanjian oleh Perusahaan Syariah
Pelapor.
(2) Jumlah Kontrak
“Jumlah kontrak” adalah banyaknya fasilitas pembiayaan yang
diterima oleh Konsumen sesuai dengan perjanjian. Untuk satu
Konsumen yang menerima lebih dari satu fasilitas, pelaporannya
mengikuti ketentuan syarat penggabungan.
(3) Jenis Pembiayaan
1. Pembiayaan Jual Beli
“Pembiayaan Jual Beli” adalah pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang melalui transaksi jual beli sesuai dengan
perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak.
2. Pembiayaan Investasi
“Pembiayaan Investasi” adalah pembiayaan dalam bentuk
penyediaan modal dengan jangka waktu tertentu untuk kegiatan
usaha produktif dengan pembagian keuntungan sesuai dengan
perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak.
3. Pembiayaan Jasa
“Pembiayaan Jasa” adalah pemberian/penyediaan jasa baik
dalam bentuk pemberian manfaat atas suatu barang, pemberian
pinjaman (dana talangan) dan/atau pemberian pelayanan dengan
dan/atau tanpa pembayaran imbal jasa (ujrah) sesuai dengan
perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak.
(4) Skema Pembiayaan
“Skema Pembiayaan” adalah jenis akad digunakan oleh Perusahaan
Syariah pelapor dalam mengikat kontrak perjanjian dengan
konsumen. Skema pembiayaan tersebut meliputi:
1. Murabahah
“Murabahah” adalah jual beli suatu barang dengan menegaskan
harga belinya (harga perolehan) kepada pembeli dan pembeli
- 127 -
membayarnya dengan hraga lebih (margin) sebagai laba sesuai
dengan kesepakatan para pihak.
2. Salam
“Salam” adalah jual beli suatu barang dengan pemesanan sesuai
dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga barang
terlebih dahulu secara penuh.
3. Istishna’
“Istishna’” adalah jual beli suatu barang dengan pemesanan
pembuatan barang sesuai dengan kriteria dan persyaratan
tertentu dan pembayaran harga barang sesuai dengan
kesepakatan oleh para pihak.
4. Pembiayaan jual beli dengan akad lain
“Pembiayaan jual beli dengan akad lain” adalah pembiayaan
yang diberikan dengan skema jual beli selain akad murabahah,
salam dan istishna’ yang diperkenankan berdasarkan prinsip
syariah.
5. Mudharabah
“Mudharabah” adalah akad kerja sama suaitu usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (shahib mal) menyediakan seluruh
modal, sedang pihak kedua (mudharib) bertindak selaku
pengelola dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai
dengan kesepakatan para pihak
6. Musyarakah
“Musyarakah” adalah pembiayaan berdasarkan akad kerjasama
antara dua pihak atau lebih utnuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan para pihak.
7. Mudharabah Musyarakah
“Mudharabah musyarakah” adalah bentuk mudharabah dimana
pengelola dana (mudharib) turut menyertakan modal dalam
kerjasama dimana keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan para pihak.
- 128 -
8. Musyarakah Muntanaqishoh
“Musyarakah muntanaqishoh” adalah musyarakah atau syirkah
yang kepemilikan ase (barang) atau modal salah satu pihak
(syarik) berkurang disebabkan pembelian porsi kepemilikan
(hishshah) secara bertahap oleh pihak lainnya.
9. Pembiayaan investasi dengan akad lain
“Pembiayaan investasi dengan akad lain” adalah pembiayaan
yang diberikan dengan skema investasi selain akad
mudharabah, musyarakah, mudharabah musytarakah, dan
musyarakah muntanaqishoh yang diperkenankan berdasarkan
prinsip syariah.
10. Ijarah Muntahiyah Bittamlik
“Ijarah Muntahiyah Bittamlik” adalah ijarah yang disertai dengan
janji pemindahan kepemilikan (wa’d) setelah masa ijarah selesai.
11. Qardh
“Qardh” adalah pinjam meminjam dana (dana talangan) tanpa
imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan
pokok pendanaan secara sekaligus atau cicilan dalam jangka
waktu tertentu.
12. Pembiayaan Jasa Dengan Akad Lainnya
“Pembiayaan Jasa dengan akad lainnya” adalah pembiayaan
yang diberikan dengan skema pembiayaan jasa selain akad
ijarah, Ijarah Muntahiyah Bittamlik, hawalah, hawalah bil ujrah,
wakalah, wakalah bil ujrah, kafalah, kafalah bil ujrah, ju’alah
dan qardh yang diperkenankan berdasarkan prinsip syariah.
(5) Jenis Barang/ Jasa yang dibiayai
“Jenis barang/ jasa yang dibiayai” adalah kategori barang/ jasa
yang dibiayai oleh Perusahaan Syariah sesuai dengan kebutuan
Konsumen.
Rincian jenis barang/ jasa yang dibiayai dikelompokkan
sebagaimana berikut:
1. Barang Produktif dan turunannya
2. Barang Infrastruktur dan turunannya
- 129 -
3. Barang Konsumsi dan turunannya
4. Jasa
Nilai Barang/ Jasa yang dibiayai
“Nilai Barang/ Jasa yang dibiayai” merupakan nilai barang/ jasa
yang dibiayai oleh Perusahaan Syariah Pelapor pada awal kontrak.
Nilai ini selalu sama sepanjang kontrak.
(6) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
“Tanggal Mulai” adalah tanggal dimulainya kontrak sebagaimana
tercantum dalam perjanjian pembiayaan.
2. Tanggal Jatuh Tempo
“Tanggal Jatuh Tempo” adalah tanggal berakhirnya kontrak
sebagaimana tercantum dalam perjanjian pembiayaan.
(7) Margin/Bagi Hasil/Imbal Jasa
1. Jenis
“Jenis” adalah skema pembagian keuntungan sesuai dengan
kesepakatan para pihak yang tercantum didalam kontrak dalam
bentuk margin atau nisbah bagi hasil atau imbal jasa.
2. Nilai
“Nilai” adalah nilai nominal margin, persentase bagi hasil dan
nilai nominal imbal jasa yang disepakati oleh para pihak yang
tercantum didalam kontrak.
(8) Nilai Awal Pembiayaan
“Nilai Awal Pembiayaan” adalah nilai pembiayaan untuk pengadaan
barang atau jasa yang secara riil dikeluarkan oleh Perusahaan
Syariah pada awal kontrak ditandatangani. Nilai pada kolom ini diisi
nilai pembiayaan awal yang jumlahnya tetap selama periode
kontrak.
(9) Simpanan Jaminan/ Uang Muka
“Simpanan jaminan” adalah jumlah uang yang diterima oleh
Perusahaan Syariah dari konsumen pada awal masa sewa
- 130 -
pembiayaan sebagai jaminan untuk kelancaran pembayaran
pembiayaan.
“Uang muka” adalah jumlah uang yang diterima oleh Perusahaan
Syariah dari konsumen pada awal masa kontrak sebagai
pembayaran awal pembiayaan.
(10) Kualitas
“Kualitas” adalah kualitas piutang pembiayaan yang dinilai dengan
kriteria sesuai dengan aturan penggolongan kualitas aset produktif
Perusahaan Pembiayaan mengikuti Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan yang berlaku.
(11) Jenis Valuta
“Jenis Valuta adalah jenis mata uang yang digunakan dalam
perjanjian pembiayaan.
(12) Tagihan Piutang Pembiayaan Bruto
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Tagihan piutang pembiayaan bruto dalam nilai mata uang asal”
adalah nilai piutang pembiayaan (outstanding piutang) bruto
dalam mata uang asal selain rupiah. Apabila jenis valas adalah
360 (Rupiah), maka nilai dalam kolom ini dapat dikosongkan.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Tagihan piutang pembiayaan bruto dalam ekuivalen rupiah”
adalah nilai piutang pembiayaan (outstanding piutang) bruto
dalam mata uang selain rupiah setelah dikonversi menjadi
rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia atau nilai
piutang pembiayaan (outstanding piutang) bruto dalam mata
uang rupiah.
(13) Margin Ditangguhkan
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Margin ditangguhkan dalam nilai mata uang asal” adalah
pendapatan margin yang belum diterima dari suatu piutang
piutang pembiayaan dalam mata uang asal selain rupiah. Apabila
jenis Valas adalah 360 (Rupiah), maka nilai dalam kolom ini
dapat dikosongkan.
- 131 -
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Margin ditangguhkan dalam ekuivalen rupiah” adalah
pendapatan margin yang belum diterima dari suatu piutang
piutang pembiayaan dalam mata uang selain rupiah setelah
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia atau nilai piutang pembiayaan (outstanding piutang)
bruto dalam mata uang rupiah.
(14) Tagihan Pembiayaan Pokok
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Tagihan pembiayaan pokok dalam nilai mata uang asal” adalah
nilai piutang pembiayaan (outstanding piutang) bruto dikurangi
dengan margin ditangguhkan dalam mata uang asal selain
rupiah. Apabila jenis valas adalah 360 (Rupiah), maka nilai
dalam kolom ini dapat dikosongkan.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Tagihan pembiayaan pokok dalam ekuivalen rupiah” adalah nilai
piutang pembiayaan (outstanding piutang) bruto dikurangi
dengan margin ditangguhkan dalam mata uang selain rupiah
setelah dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia atau nilai piutang pembiayaan (outstanding
piutang) bruto dalam mata uang rupiah.
(15) Nama Konsumen
“Nama konsumen” adalah nama pihakpihak yang menerima fasilitas
pembiayaan dari Perusahaan Syariah pelapor.
(16) Nama Kelompok Konsumen
“Nama kelompok konsumen” adalah grup Konsumen.
(17) Kategori Konsumen
“Kategori Konsumen” adalah kategori usaha Konsumen berdasarkan
skala bisnis Konsumen yang dibagi dengan kategori sebagai berikut:
1) Usaha Besar
2) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
3) Lainnya/ Konsumsi
- 132 -
(18) Golongan Konsumen
“Golongan konsumen” adalah pihakpihak yang menerima fasilitas
pembiayaan dari Perusahaan Syariah pelapor atau pihakpihak yang
memiliki kewajiban kepada Perusahaan Syariah pelapor.
(19) Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
1. Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Terkait dengan perusahaan syariah” adalah pihak-pihak yang
menerima fasilitas pembiayaan dari Perusahaan Syariah pelapor
yang terkait dengan Perusahaan Syariah pelapor.
2. Tidak Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Tidak terkait dengan perusahaan syariah” adalah pihak-pihak
yang menerima fasilitas pembiayaan dari Perusahaan Syariah
pelapor yang tidak terkait dengan Perusahaan Syariah pelapor.
(20) Sektor Ekonomi
“Sektor ekonomi” adalah sektorisasi atau klasifikasi baku mengenai
kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. Rincian Sektor
Ekonomi didasarkan pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) seperti tercantum pada Daftar Sandi Klasifikasi
Lapangan Usaha Penerima Pembiayaan pada Bab V.
Dalam hal pembiayaan digunakan untuk membiayai lebih dari satu
jenis kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisahpisahkan, cara
penggolongannya dititikberatkan kepada sektor ekonomi yang
diutamakan (sektor yang paling besar menerima fasilitas
pembiayaan).
(21) Lokasi Proyek
“Lokasi proyek” adalah lokasi tempat kegiatan proyek/barang yang
dibiayai berada/digunakan seperti tercantum pada Sandi Lokasi
Kabupaten/ Kota Seluruh Indonesia pada Bab V.
(22) Agunan yang Diperhitungkan
1. Jenis Agunan
“Jenis agunan” adalah jenis barang yang digunakan sebagai
jaminan pembiayaan, sebagaimana pengelompokkan berikut:
1) Barang Produktif
- 133 -
2) Barang Konsumsi
3) Simpanan Berjangka
4) Logam Mulia
5) Surat Berharga
6) Jaminan
2. Nilai Agunan
“Nilai agunan” adalah nilai dalam rupiah atas setiap barang yang
diagunkan. Diisi Nilai yang dapat diperhitungkan sebagai PPAP.
- 134 -
H. LB08 : DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN MODAL (FORM 2.8)
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan pada Akhir Periode :
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Nama
Perusahaan
Golongan
Perusahaan
Status
Keterkaitan Negara
Tanggal
Mulai
Persentase
Bagian
Penyertaan
Jenis
Akad
(8) (9) (10) (11)
Jenis Mata
Uang Kualitas
Nilai Penyertaan Awal Nilai Penyertaan Modal
Dalam
Nilai Mata
Uang Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
Dalam
Nilai Mata
Uang Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
2. SANDI DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN MODAL
(1) Nama Perusahaan
Diisi nama perusahaan.
(2) Golongan Perusahaan
Diisi sandi Golongan Perusahaan seperti tercantum pada Daftar
Sandi Pihak Counterparty.
(3) Status Keterkaitan
Diisi sandi Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
1. Terkait Dengan Perusahaan Syariah 1
2. Tidak Terkait Dengan Perusahaan
Syariah 2
(4) Negara
- 135 -
Diisi dengan nama negara asal sumber penyertaan modal.
(5) Tanggal Mulai
Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun penyertaan modal.
(6) Persentase Bagian Penyertaan
Diisi besarnya persentase porsi penyertaan.
(7) Jenis Mata Uang
Diisi sandi Jenis Valuta seperti tercantum pada Daftar Sandi Negara
dan Valuta pada Bab V.
(8) Kualitas
Diisi sandi Kualitas Aset Produktif Perusahaan Syariah
1 Lancar 1
2 Dalam Perhatian Khusus 2
3 Kurang Lancar 3
4 Diragukan 4
5 Macet 5
(9) Nilai Penyertaan Awal
Diisi Nilai Penyertaan Awal
1 Dalam Nilai Valas : Apabila jenis Valas adalah 360
(Rupiah), Nilai dalam valas
dikosongkan.
2 Dalam Ekuivalen
Rupiah
: Nilai ekuivalen Valas dalam
Rupiah apabila jenis Valas selain
Rupiah.
(10) Nilai Penyertaan Modal
Diisi Nilai Penyertaan Modal
1 Dalam Nilai Valas : Apabila jenis Valas adalah 360
(Rupiah), Nilai dalam valas
dikosongkan.
2 Dalam Ekuivalen
Rupiah
: Nilai ekuivalen Valas dalam
Rupiah apabila jenis Valas
selain Rupiah.
- 136 -
3. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN MODAL
(1) Nama perusahaan
“Nama perusahaan” adalah nama perusahaan yang menerima
penyertaan modal dari Perusahaan Syariah pelapor.
(2) Golongan Perusahaan
“Golongan perusahaan” adalah klasifikasi/golongan perusahaan
yang menerima penyertaan modal dari Perusahaan Syariah pelapor.
(3) Status Keterkaitan
1. Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Terkait dengan perusahaan syariah” adalah pihak-pihak yang
menerima penyertaan modal dari Perusahaan Syariah pelapor
yang terkait dengannya.
2. Tidak Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Tidak terkait dengan perusahaan syariah” adalah pihak-pihak
yang menerima penyertaan modal dari Perusahaan Syariah
pelapor yang tidak terkait dengannya.
Penjelasan mengenai Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
dapat dilihat pada Bab II tentang Penjelasan Umum Kolom Daftar
Rincian.
(4) Negara
“Negara” adalah negara asal sumber penyertaan modal.
(5) Tanggal Mulai
“Tanggal mulai” adalah waktu pelaksanaan penyertaan modal.
(6) Persentase Bagian Penyertaan
“Porsi penyertaan” adalah persentase penyertaan modal yang
dilakukan oleh Perusahaan Syariah pelapor pada perusahaan yang
menerima penyertaan modal (investee company).
(7) Jenis Mata Uang
“Jenis mata uang” adalah jenis mata uang yang digunakan dalam
penyertaan modal.
- 137 -
(8) Kualitas
“Kualitas” adalah kualitas penyertaan modal yang dinilai dengan
kriteria sesuai dengan aturan penggolongan kualitas aset produktif
Perusahaan Syariah mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
yang berlaku.
(9) Nilai Penyertaan Awal
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Dalam nilai mata uang asal” adalah jumlah nilai penyertaan
awal dalam mata uang dari negara asal selain Rupiah.
Apabila jenis Valas adalah 360 (Rupiah), maka nilai dalam kolom
ini dapat dikosongkan.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Dalam ekuivalen rupiah” adalah jumlah nilai penyertaan awal
dalam mata uang dari negara asal selain Rupiah setelah
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia atau nilai piutang pembiayaan (outstanding piutang)
bruto dalam mata uang rupiah.
(10) Nilai Penyertaan Modal
“Nilai Penyertaan Modal” adalah nilai penyertaan modal pada akhir
periode laporan.
Saldo Akhir harus sama dengan pos Penyertaan Modal pada neraca
LB01 Neraca Bulanan.
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Dalam Nilai Mata Uang Asal” adalah jumlah nilai penyertaan
Modal dalam mata uang dari negara asal selain Rupiah.
Apabila jenis Valas adalah 360 (Rupiah), maka nilai dalam kolom
ini dapat dikosongkan.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Dalam Nilai Mata Uang Asal” adalah jumlah nilai penyertaan
modal dalam mata uang dari negara asal selain Rupiah setelah
- 138 -
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia atau nilai piutang pembiayaan (outstanding piutang)
bruto dalam mata uang rupiah.
- 139 -
I. LB09 : DAFTAR RINCIAN PENDANAAN YANG DITERIMA
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan pada Akhir Periode :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nomor
Kontrak
Sumber
Pendanaan
Jenis
Pendanaan
Jenis
Akad
Jenis
Mata
Uang
Jangka Waktu
Tanggal
Mulai
Tanggal
Jatuh
Tempo
(7) (8)
Bagi Hasil/Imbal Jasa Plafon Pendanaan
Jenis
Nilai
Margin/Imbal
Jasa
Dalam Nilai Mata
Uang Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
(9) (10)
Pendanaan Awal Saldo Pendanaan
Dalam Nilai
Mata Uang Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
Dalam Nilai
Mata Uang Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
- 140 -
(11) (12) (13) (14)
Nama
Penyedia
Dana
Golongan
Penyedia
Dana
Status Keterkaitan Negara
Penyedia Dana
2. SANDI DAFTAR RINCIAN PENDANAAN YANG DITERIMA
(1) Nomor Kontrak
Diisi nomor kontrak perjanjian pendanaan
(2) Sumber Pendanaan
Diisi sandi sumber pendanaan yang diterima
1. Pendanaan Dalam Negeri 1
2. Pendanaan Luar Negeri 2
(3) Jenis Pendanaan
Diisi sandi Jenis Pendanaan yang diterima
1. Sindikasi 10
2. Bilateral 20
3. Multilateral 30
4. Subordinasi 50
(4) Jenis Akad
Diisi sandi Akad Pendanaan yang digunakan
1. Mudharabah 10
2. Musyarakah 20
3. Mudharabah Musytarakah 30
4. Ijarah 40
5. Qardh 50
6. Pendanaan dengan Akad Lainnya Berdasarkan Prinsip
Syariah
60
(5) Jenis Valuta
- 141 -
Diisi sandi Jenis Valuta seperti tercantum pada Daftar Sandi Negara
dan Valuta pada Bab V.
(6) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
Diisi tanggal, bulan dan tahun mulai perjanjian pendanaan yang
diterima.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi tanggal, bulan dan tahun berakhirnya perjanjian
pendanaan yang diterima.
(7) Nilai Margin/Imbal Jasa
Diisi dalam satuan rupiah.
(8) Plafon/Jumlah Pendanaan
Diisi dalam satuan rupiah.
(9) Pendanaan Awal
Diisi dalam satuan rupiah
(10) Saldo Pendanaan
Diisi dalam satuan rupiah.
(11) Nama Penyedia Dana
Diisi nama lengkap Penyedia Dana.
(12) Golongan Penyedia Dana
Diisi sandi Golongan Penyedia Dana seperti tercantum pada Daftar
Sandi Pihak Counterparty pada Bab V.
(13) Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
Diisi sandi Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
1. Terkait Dengan Perusahaan Syariah 1
2. Tidak Terkait Dengan Perusahaan Syariah 2
(14) Negara Asal
Diisi sandi negara seperti tercantum pada Daftar Sandi Negara dan
Valuta pada Bab V.
- 142 -
3. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENDANAAN YANG DITERIMA
(1) Nomor Kontrak
“Nomor kontrak” adalah nomor perjanjian pendanaan.
(2) Sumber Pendanaan
Pendanaan berasal dari dua sumber:
1. Pendanaan Dalam Negeri
“Pendanaan dalam negeri” adalah pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor yang bersumber dari dalam negeri.
2. Pendanaan Luar Negeri
“Pendanaan luar negeri” adalah pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor yang bersumber dari luar negeri.
(3) Jenis Pendanaan
1. Sindikasi
“Pendanaan sindikasi” adalah pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dari 2 (dua) pemberi pendanaan
(Penyedia Dana) atau lebih, baik secara langsung maupun
melalui jasa penghubung/perantara. Pengisian untuk kolom II
Nama Penyedia Dana dan Kolom VI Negara Asal mengikuti asas
dominasi berdasarkan nama Penyedia Dana yang mempunyai
porsi terbesar dalam pemberian pendanaan.
2. Bilateral
“Pendanaan bilateral” adalah pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dari 1 (satu) Penyedia Dana.
3. Multilateral
“Pendanaan multilateral” adalah pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dari lembagalembaga keuangan
internasional, seperti IFC dan ADB.
4. Subordinasi
“Pendanaan subordinasi” adalah pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor dengan syarat sebagaimana dimuat
dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan Kewajiban dan
Ekuitas pada pos Pendanaan Subordinasi.
- 143 -
(4) Jenis Akad
1. Mudharabah
Akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak di mana
pihak pertama (shahib mal) menyediakan seluruh modal,
sedang pihak kedua (mudharib) bertindak selaku pengelola,
dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai
dengan kesepakatan para pihak.
2. Musyarakah
Pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan para pihak.
3. Mudharabah Musyarakah
Bentuk mudharabah di mana pengelola dana (mudharib)
turut menyertakan modal dalam kerjasama di mana
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan para pihak.
4. Ijarah
Pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam
jangka waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah),
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri.
5. Qardh
Pinjam meminjam dana (dana talangan) tanpa imbalan
dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok
pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu
tertentu.
6. Pendanaan dengan Akad Lainnya Berdasarkan Prinsip
Syariah.
- 144 -
(5) Jenis Mata Uang
“Jenis mata uang” adalah jenis mata uang yang digunakan dalam
perjanjian.
(6) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
“Tanggal mulai” adalah tanggal dimulainya pendanaan yang
diterima Perusahaan Syariah pelapor dari pihak Penyedia Dana
sebagaimana tercantum dalam perjanjian.
2. Tanggal Jatuh Tempo
“Tanggal jatuh tempo” adalah tanggal berakhirnya pendanaan
yang diterima Perusahaan Syariah pelapor dari pihak Penyedia
Dana sebagaimana tercantum dalam perjanjian.
(7) Bagi Hasil/Imbal Jasa
1. Jenis
“Jenis” adalah skema pembagian keuntungan sesuai dengan
kesepakatan para pihak yang tercantum didalam kontrak dalam
bentuk margin atau nisbah bagi hasil atau imbal jasa.
2. Nilai
“Nilai” adalah nilai nominal margin, persentase bagi hasil dan
nilai nominal imbal jasa yang disepakati oleh para pihak yang
tercantum didalam kontrak.
(8) Plafon/Jumlah Pendanaan
“Plafon/jumlah pendanaan” adalah jumlah maksimum pendanaan
yang diterima oleh Perusahaan Syariah pelapor sebagaimana
tercantum dalam perjanjian.
(9) Pendanaan Awal
“Pendanaan awal” adalah jumlah pendanaan yang diterima oleh
Perusahaan Syariah pelapor pada penerimaan awal setelah terjadi
persetujuan perjanjian.
(10) Saldo Pendanaan
“Saldo pendanaan” adalah sisa pendanaan Perusahaan Syariah
pelapor pada akhir periode laporan.
- 145 -
(11) Nama Penyedia Dana
“Nama penyedia dana” adalah nama pihak-pihak yang memberikan
pendanaan kepada Perusahaan Syariah pelapor. Dalam hal
Perusahaan Syariah pelapor mempunyai lebih dari 1 (satu) rekening
pendanaan dengan Penyedia Dana yang sama, kolom nama
penyedia dana untuk setiap transaksi tetap diisi nama penyedia
dana yang bersangkutan sesuai banyaknya akad perjanjian.
(12) Golongan Penyedia Dana
“Golongan penyedia dana” adalah golongan pihak-pihak yang
memberikan pendanaan dana untuk kegiatan usaha pembiayaan
kepada Perusahaan Syariah pelapor.
(13) Status Keterkaitan
1. Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Terkait dengan perusahaan syariah” adalah pihak-pihak yang
memberikan fasilitas pendanaan kepada Perusahaan Syariah
pelapor yang terkait dengannya.
2. Tidak Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Tidak terkait dengan perusahaan syariah” adalah pihak-pihak
yang memberikan fasilitas pendanaan kepada Perusahaan
Syariah pelapor yang tidak terkait dengannya.
Penjelasan mengenai Hubungan Dengan Perusahaan Syariah dapat
dilihat pada Bab II tentang Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian.
(14) Negara Penyedia Dana
“Negara penyedia dana” adalah negara domisili penyedia dana.
- 146 -
J. LB10 : DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA SYARIAH YANG
DITERBITKAN
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan pada Akhir Periode :
(1) (2) (3) (4) (5)
Nomor
Surat
berharga
syariah
Jenis
Surat
Berharga
Syariah
Jenis
Akad
Jangka Waktu
Margin/Bagi
Hasil/Imbal
Tanggal
Mulai
Tanggal
Jatuh
Tempo
Jenis Nilai
(6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nominal
Surat
Berharga
Saldo Pendanaan Nama
Penyedia
Dana
Golongan Negara
Asal
Jenis
Valuta
Dalam Nilai
Mata Uang
Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
2. SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA SYARIAH YANG DITERBITKAN
(1) Nomor Surat Berharga
Diisi dengan nomor kontrak surat berharga yang diterbitkan
(2) Jenis Surat Berharga Syariah
Diisi sandi Jenis Surat Berharga
1. Medium Term Notes (MTN) Syariah 61
2. Sukuk 71
2. Obligasi Syariah 72
(3) Jenis Akad
Diisi sandi jenis akad
- 147 -
1. Mudharabah 11
2. Sukuk 21
2. Obligasi Syariah 22
(4) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
Diisi tanggal, bulan dan tahun dimulainya surat berharga yang
diterbitkan.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi tanggal, bulan dan tahun berakhirnya surat berharga yang
diterbitkan.
(5) Margin/Bagi Hasil/Imbal Jasa
1. Jenis
Diisi dengan sandi Jenis pendapatan yang disepakati.
1. Margin 10
2. Nisbah Bagi Hasil 20
3. Imbal Jasa 30
2. Nilai
a. Margin
Diisi dengan nominal rupiah jumlah margin yang tercantum
pada surat berharga syariah yang diterbitkan.
b. Nisbah bagi Hasil
Diisi dengan besarnya persentase nisbah bagi hasil yang
tercantum pada surat berharga syariah yang diterbitkan.
c. Imbal Jasa
Diisi dengan nominal rupiah imbal jasa yang disepakati yang
tercantum pada surat berharga syariah yang diterbitkan.
(6) Nominal Surat Berharga
Diisi dalam satuan rupiah.
- 148 -
(7) Jenis Valuta Asing
Diisi dengan sandi valuta asing seperti tercantum dalam Sandi
Valuta Asing pada Bab V.
(8) Saldo Pendanaan
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
Diisi menurut nilai valas sesuai dengan Daftar Sandi Negara dan
Valuta pada Bab V. Apabila jenis valas adalah 360 (Rupiah), Nilai
dalam valas dikosongkan.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
Diisi dengan nilai ekuivalen valas dalam satuan rupiah apabila
jenis Valas selain Rupiah.
(9) Nama Penyedia Dana
Diisi nama penyedia dana surat berharga.
(10) Golongan
Diisi sandi Golongan penyedia dana seperti tercantum pada Daftar
Sandi Pihak Counterparty pada Bab V.
(11) Negara Asal
Diisi sandi Negara Asal seperti tercantum pada Daftar Sandi Negara
dan Valuta pada Bab V.
3. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG
DITERBITKAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi surat berharga baik atas nama
maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh Perusahaan Syariah pelapor
baik dalam rupiah maupun valuta asing yang dibeli oleh pihak ketiga.
Untuk surat berharga yang diterbitkan atas unjuk, kolom golongan
pemilik diisi pembeli (investor) pertama pada saat surat berharga
diterbitkan.
Surat berharga yang telah diterbitkan dan kemudian dibeli kembali oleh
Perusahaan Syariah pelapor dipasar sekunder, tidak boleh dilaporkan
pada Daftar Rincian Surat Berharga Yang Dimiliki, melainkan harus
mengurangi outstanding surat berharga yang diterbitkan tersebut.
- 149 -
(1) Nomor Surat Berharga
“Nomor surat berharga” adalah nomor kontrak surat berharga yang
diterbitkan oleh Perusahaan Syariah pelapor.
(2) Jenis Surat Berharga
“Jenis surat berharga” adalah surat berharga yang diterbitkan oleh
Perusahaan Syariah pelapor.
1. Medium Term Notes (MTN)
“MTN” adalah surat berharga berjangka menengah dengan
jangka waktu 1 sampai dengan 3 tahun yang diterbitkan
berdasarkan prinsip syariah oleh Perusahaan Syariah terdaftar
kepada pemegang MTN dengan kewajiban membayar bagi hasil
secara bertahap sesuai dengan jadwal pembayaran bagi hasil
MTN kepada pemegang MTN dan membayar kembali seluruh
utang pokok pada saat jatuh tempo.
2. Sukuk
“Sukuk” adalah surat berharga yang diterbitkan berdasarkan
prinsip syariah, sebagai bukti kepemilikan atas bagian dari aset
perusahaan, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
3. Obligasi Syariah
“Obligasi syariah” adalah surat berharga jangka panjang
berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh perusahaan
kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan perusahaan
untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah
berupa bagi hasil/margin atau imbal jasa serta membayar
kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
(3) Jenis Akad
“Jenis akad” adalah jenis akad yang digunakan dalam surat
berharga syariah yang diterbitkan Perusahaan Syariah pelapor
dalam rupiah dan valuta asing, yaitu:
Mudharabah
Ijarah
Pendanaan dengan Akad Lainnya Berdasarkan Prinsip Syariah
- 150 -
(4) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
“Tanggal mulai” adalah tanggal dimulainya penerbitan surat
berharga sebagaimana tercantum dalam surat berharga.
2. Tanggal Jatuh Tempo
“Tanggal jatuh tempo” adalah tanggal jatuh tempo surat berharga
yang diterbitkan sebagaimana tercantum dalam surat berharga.
(5) Margin/Bagi Hasil/imbal Jasa
1. Jenis
“Jenis” adalah skema pembagian keuntungan sesuai dengan
kesepakatan para pihak yang tercantum didalam kontrak dalam
bentuk margin atau nisbah bagi hasil atau imbal jasa.
2. Nilai
“Nilai” adalah nilai nominal margin, persentase bagi hasil atau
nilai nominal imbal jasa yang disepakati oleh para pihak yang
tercantum didalam kontrak.
(6) Nominal Surat Berharga
“Nominal surat berharga” adalah nilai surat berharga yang
diterbitkan oleh perusahaan penerbit dalam satuan rupiah.
(7) Jenis Valuta Asing
Diisi dengan sandi valuta asing seperti tercantum dalam Sandi
Valuta Asing pada Bab V
(8) Saldo Pendanaan
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Saldo pendanaan dalam nilai mata uang asal” adalah sisa
pendanaan Perusahaan Syariah pelapor pada akhir periode
laporan dalam valas.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Saldo pendanaan dalam ekuivalen rupiah” adalah sisa
pendanaan Perusahaan Syariah pelapor pada akhir periode
laporan dalam valas yang diekuivalenkan dengan rupiah.
- 151 -
(9) Nama Pembeli
“Nama pembeli” adalah nama pihak-pihak yang membeli atau
memiliki surat berharga yang diterbitkan oleh Perusahaan Syariah
pelapor.
(10) Golongan Pembeli
“Golongan pembeli” adalah golongan pihak-pihak yang membeli atau
memiliki surat berharga yang diterbitkan oleh Perusahaan Syariah
pelapor.
(11) Negara Asal
“Negara asal” adalah negara asal pembeli atau pemegang surat
berharga yang diterbitkan oleh Perusahaan Syariah pelapor
- 152 -
K. LB11 : DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3)
Jenis Jenis Valuta Nominal
Biaya Dibayar dimuka
Aset Istishna dalam
Penyelesaian
Biaya yang
ditangguhkan
Uang Muka Pajak
Pendanaan Pegawai
Lainnya
2. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET
(1) Jenis
1. Biaya Dibayar dimuka
“Biaya dibayar dimuka” adalah biaya yang digunakan sebagai
pembayaran diawal atas sejumlah beban tertentu.
2. Aset Istishna dalam Penyelesaian
“Aset Istishna dalam penyelesaian” adalah besaran yang telah
dikeluarkan oleh Perusahaan Syariah dalam rangka memenuhi
pesanan yang telah disepakati berdasarkan akad Istishna.
3. Biaya Yang Ditangguhkan
“Biaya yang ditangguhkan” adalah biaya yang telah terjadi atau
ditangguhkan karena manfatnya dapat dirasakan pada periode
mendatang.
4. Uang Muka Pajak
“Uang muka pajak” adalah biaya yang digunakan untuk
pembayaran uang muka pajak.
- 153 -
5. Pendanaan Pegawai
“Pendanaan pegawai” adalah nilai pendanaan yang diberikan
Perusahaan Syariah pelapor kepada pegawai yang menimbulkan
kewajiban pembayaran pegawai kepada Perusahaan syariah.
6. Lainnya
Pos ini mencakup aset lain selain nomor 1, 2, 3, 4, dan 5.
(2) Jenis Valuta
Diisi sandi Valuta Asing, seperti tercantum pada Daftar Sandi
Valuta Asing pada Bab V.
(3) Nominal
Diisi nilai dari Jenis Rupa-rupa aset yang dimiliki oleh Perusahaan
Pembiayaan pelapor.
- 154 -
L. LB12 : DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3)
Jenis Jenis Valuta Nominal
Beban margin/bagi hasil/imbal jasa yg
harus dibayar
Utang Gaji
Dividen Yg Belum Dibayar
Kewajiban pajak penghasilan
Pendapatan Yg Ditangguhkan
Kewajiban Imbalan Kerja
Lainnya
2. PENJELASAN RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN
(1) Jenis
1. Beban margin/bagi hasil/imbal jasa yg harus dibayar
Pos ini mencakup total beban margin/bagi hasil/imbal jasa yg
harus dibayar oleh Perusahaan Syariah pelapor.
2. Utang Gaji
Pos ini mencakup utang gaji yang harus dibayar oleh Perusahaan
Syariah pelapor.
3. Dividen Yang Belum Dibayar
Pos ini mencakup hutang dividen yang harus dibayar oleh
Perusahaan Syariah pelapor.
4. Kewajiban pajak penghasilan
Pos ini mencakup pajak penghasilan yang harus dibayar oleh
Perusahaan Syariah pelapor.
5. Pendapatan Yang Ditangguhkan
Pos ini mencakup total pendapatan yang ditangguhkan oleh
Perusahaan Syariah pelapor.
- 155 -
6. Kewajiban Imbalan Kerja
Pos ini mencakup kewajiban imbalan kerja Perusahaan Syariah
Pelapor kepada pegawai.
7. Lainnya
Pos ini mencakup kewajiban lain selain nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan
6.
(2) Jenis Valuta
Diisi sandi Valuta Asing, seperti tercantum pada Daftar Sandi
Valuta Asing pada Bab V.
(3) Nominal
Diisi nilai dari Jenis Rupa-rupa kewajiban yang dimiliki oleh
Perusahaan Syariah pelapor.
- 156 -
M. LB13 : DAFTAR RINCIAN PENYALURAN KERJASAMA PEMBIAYAAN
BERSAMA
1. BENTUK FORMULIR
Sandi Perusahaan Syariah :
Nama Perusahaan Syariah :
Laporan pada Akhir Periode :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nomor
Kontrak
Jenis
Akad
Jangka Waktu
Jenis
Valuta
Porsi
Perusahaan
Pembiayaan
Plafon
Tanggal
Mulai
Tanggal
Jatuh
Tempo
Dalam
Nilai Mata
Uang Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
(7) (8) (9) (10) (11)
Saldo Outstanding Principles Penyaluran
Pembiayaan Bersama Nama
Penyedia
Dana
Golongan
Penyedia
Dana
Status
Keterkaitan
Negara
Asal Dalam Nilai
Mata Uang
Asal
Dalam Ekuivalen Rupiah
2. SANDI DAFTAR RINCIAN PENYALURAN KERJASAMA PEMBIAYAAN
Formulir ini berisi rincian penyaluran pembiayaan dari hasil kerjasama
Perusahaan Syariah dengan pihak lain baik dalam bentuk channeling
maupun joint financing.
(1) Nomor Kontrak
Diisi dengan nomor kontrak perjanjian channelling dan joint
financing dengan pihak ketiga.
(2) Jenis Akad
Diisi dengan jenis akad yang digunakan dalam penyaluran
kerjasama pembiayaan bersama yang dilakukan Perusahaan
Syariah pelapor
- 157 -
- Musyarakah 01
- Wakalah bil Ujrah 02
(3) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
Diisi tanggal, bulan dan tahun dimulainya perjanjian.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi tanggal, bulan dan tahun berakhirnya perjanjian.
(4) Jenis Valuta
Diisi sandi Jenis Valuta, seperti tercantum pada Daftar Sandi
Negara dan Valuta pada Bab V.
(5) Porsi Perusahaan Syariah
Diisi persentase porsi pembiayaan Perusahaan Syariah
sebagaimana tercantum dalam perjanjian penyaluran pembiayaan
bersama
(6) Plafon Penyaluran Pembiayaan Bersama
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
Diisi jumlah Plafon Penyaluran Pembiayaan Bersama dalam nilai
mata uang asal apabila jenis valas adalah 360 (Rupiah), nilai
dalam valas dikosongkan.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
Diisi jumlah Plafon Penyaluran Pembiayaan Bersama dalam
ekuivalen rupiah apabila jenis valas selain rupiah.
(7) Nilai Outstanding Principles Penyaluran Pembiayaan Bersama
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
Diisi Nilai Outstanding Principles Piutang Pembiayaan Bersama
yang menjadi porsi Penyedia Dana pada akhir periode laporan
dalam nilai mata uang asal apabila jenis valas adalah 360
(Rupiah), nilai dalam valas dikosongkan.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
Diisi Nilai Outstanding Principles Piutang Pembiayaan Bersama
yang menjadi porsi Penyedia Dana pada akhir periode laporan
dalam ekuivalen rupiah apabila jenis valas selain rupiah.
- 158 -
(8) Nama Penyedia Dana
Diisi nama Penyedia Dana.
Contoh : PT. Bank Syariah Mandiri, ditulis Bank BSM
PT. Bank Tabungan Negara, Tbk ditulis Bank BTN
(9) Golongan Penyedia Dana
Diisi sandi Golongan Penyedia Dana, seperti tercantum pada Daftar
Sandi Pihak Counterparty pada Bab V.
(10) Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
Diisi sandi Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
- Terkait dengan Perusahaan Syariah.................01
- Tidak Terkait dengan Perusahaan Syariah.......02
(11) Negara Asal
Diisi sandi Negara Asal seperti tercantum pada Daftar Sandi Negara
dan Valuta pada Bab V.
3. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENYALURAN PEMBIAYAAN BERSAMA
(1) Nomor Kontrak
“Nomor kontrak” adalah nomor kontrak yang digunakan dalam
perjanjian chanelling atau joint financing antara Perusahaan Syariah
Pelapor dengan pihak ketiga.
(2) Jenis Akad
“Jenis akad” adalah jenis akad yang digunakan dalam rincian
penyaluran kerjasama pembiayaan bersama yang dilakukan
Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah dan valuta asing, yaitu:
Musyarakah
Musyarakah adalah pembiayaan berdasarkan akad kerjasama
antara dua pihak atau lebih utnuk suatu usaha tertentu, dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan para pihak.
Musyarakah digunakan untuk skema Joint Financing.
Wakalah bil Ujrah
- 159 -
Wakalah adalah pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakkil)
kepada penerima kuasa (wakil) dalam hal yang boleh diwakilkan,
dimana penerima kuasa (wakil) tidak menanggung risiko
terhadap apa yang diwakilkan, kecuali karena kecerobohan atau
wanprestasi.
Wakalah bil ujrah adalah wakalah dengan pengenaan imbal jasa
(ujrah). Wakalah bil ujrah digunakan untuk skema channeling.
(3) Jangka Waktu
1. Tanggal Mulai
Yaitu tanggal, bulan dan tahun dimulainya penyaluran
pembiayaan bersama dari pihak Penyedia Dana (Bank,
Perusahaan Syariah lainnya atau Perusahaan Syariah Sekunder
Perumahan) kepada Perusahaan Syariah pelapor sebagaimana
tercantum dalam perjanjian penyaluran pembiayaan bersama.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Yaitu tanggal, bulan dan tahun masa berakhirnya perjanjian
penyaluran pembiayaan bersama dari pihak Penyedia Dana
(Bank, Perusahaan Syariah lainnya atau Perusahaan Syariah
Sekunder Perumahan) kepada Perusahaan Syariah pelapor
sebagaimana tercantum dalam perjanjian penyaluran
pembiayaan bersama.
(4) Jenis Valuta
“Jenis valuta” adalah jenis mata uang yang digunakan dalam
perjanjian penyaluran pembiayaan bersama.
(5) Porsi Perusahaan Syariah
“Porsi perusahaan syariah” adalah besaran porsi pembiayaan
Perusahaan Syariah sebagaimana tercantum dalam perjanjian
penyaluran pembiayaan bersama.
(6) Plafon Penyaluran Pembiayaan Bersama
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Nilai mata uang asal pada plafon penyaluran pembiayaan
bersama” adalah jumlah maksimum penyaluran pembiayaan
bersama oleh Perusahaan Pembiayaan sebagaimana tercantum
- 160 -
dalam perjanjian penyaluran pembiayaan bersama dalam mata
uang asal.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Plafon penyaluran pembiayaan bersama” adalah jumlah
maksimum penyaluran pembiayaan bersama oleh Perusahaan
Pembiayaan sebagaimana tercantum dalam perjanjian
penyaluran pembiayaan bersama dalam ekuivalen Rupiah.
(7) Nilai Outstanding Principles Penyaluran Pembiayaan Bersama
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Nilai outstanding principles penyaluran pembiayaan bersama”
adalah jumlah outstanding principles penyaluran piutang
pembiayaan yang merupakan porsi penyedia dana dalam mata
uang asal.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Nilai outstanding principles penyaluran pembiayaan bersama”
adalah jumlah outstanding principles penyaluran piutang
pembiayaan yang merupakan porsi penyedia dana dalam
ekuivalen Rupiah.
(8) Nama Penyedia Dana
“Nama penyedia dana” adalah nama setiap penyedia dana
Perusahaan Syariah pelapor pada akhir periode laporan. Dalam hal
Perusahaan Syariah pelapor mempunyai lebih dari satu rekening
pembiayaan bersama dengan penyedia dana yang sama, kolom
nama penyedia dana untuk setiap transaksi tetap diisi nama
penyedia dana yang bersangkutan sesuai banyaknya akad
perjanjian.
(9) Golongan Penyedia Dana
“Golongan penyedia dana” adalah pihakpihak yang memberikan
pembiayaan bersama kepada Perusahaan Syariah pelapor.
(10) Hubungan Dengan Perusahaan Syariah
1. Terkait Dengan Perusahaan Syariah
- 161 -
“Terkait dengan Perusahaan Syariah” adalah pihak-pihak yang
memberikan pembiayaan chanelling atau joint financing kepada
perusahaan yang terkait dengan Perusahaan Syariah pelapor.
2. Tidak Terkait Dengan Perusahaan Syariah
“Tidak terkait dengan Perusahaan Syariah ” adalah pihak-pihak
yang memberikan pembiayaan chanelling atau joint financing
kepada perusahaan yang tidak terkait dengan Perusahaan
Syariah pelapor.
Penjelasan mengenai Hubungan Dengan Perusahaan Syariah dapat
dilihat pada Bab II tentang Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian.
(11) Negara Asal
“Negara asal” adalah negara domisili penyedia dana.
- 162 -
N. LB14 : DAFTAR RINCIAN ASET DERIVATIF UNTUK LINDUNG NILAI
1. BENTUK FORMULIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
No
Kontrak Jenis
Jenis
Akad
Jenis
Valuta
Jangka Waktu Nominal
Mulai Jatuh
Tempo
Dalam
Nilai Mata
Uang Asal
Dalam
Ekuivalen
Rupiah
(7) (8)
Rincian Counterparty Underlying Transaksi Pendanaan
Nama Golongan Asal Negara No Kontrak Nominal
2. DAFTAR SANDI RINCIAN ASET DERIVATIF UNTUK LINDUNG NILAI
(1) Nomor Kontrak
Diisi nomor kontrak penempatan dana pada instrumen derivatif
dalam rangka lindung nilai.
(2) Jenis
Diisi Sandi Jenis Instrumen Derivatif Lindung Nilai
1. Spot 10
2. Forward 20
3. Lainnya 30
(3) Jenis akad
Diisi jenis akad yang digunakan dalam penempatan aset derivatif
untuk lindung nilai.
(4) Jenis Valuta
Diisi sandi jenis valuta instrumen derivatif yang ditempatkan oleh
perusahaan pada counterparty seperti tercantum pada Sandi Valuta
pada Bab V.
- 163 -
(5) Jangka Waktu
1. Mulai
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun mulai berlakunya instrumen
derivatif yang ditempatkan oleh Perusahaan Syariah Pelapor
pada counterparty.
2. Jatuh tempo
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun berakhirnya instrumen
derivatif yang ditempatkan oleh Perusahaan Syariah Pelapor
pada counterparty.
(6) Nominal
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
Diisi dengan jumlah instrumen derivatif dari negara lain dalam
bentuk valuta asing yang ditempatkan oleh Perusahaan Syariah
Pelapor pada counterparty.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
Diisi dengan hasil ekuivalen dalam rupiah dari jumlah instrumen
derivatif dari negara lain dalam bentuk valuta asing yang
ditempatkan oleh Perusahaan Syariah Pelapor pada counterparty.
(7) Rincian Counterparty
1. Nama
Diisi nama lembaga/perusahaan counterparty penyedia
instrumen derivatif yang digunakan Perusahaan Syariah Pelapor
dalam rangka lindung nilai.
2. Golongan
Diisi sektor usaha lembaga/perusahaan counterparty penyedia
instrumen derivatif yang digunakan Perusahaan Syariah Pelapor
dalam rangka lindung nilai seperti tercantum pada Sandi
Golongan Counterparty pada Bab V.
3. Asal Negara
Diisi asal negara counterparty instrumen derivatif yang
digunakan Perusahaan Syariah Pelapor dalam rangka lindung
nilai seperti tercantum pada Sandi Negara pada Bab V.
- 164 -
(8) Underlying Transaksi Pinjaman
1. Nomor Kontrak
Diisi dengan nomor kontrak transaksi pinjaman yang diterima
oleh Perusahaan Pembiayaan Pelapor yang menjadi dasar
kepemilikan aset derivatif yang dimiliki Perusahaan Pembiayaan
Pelapor dalam rangka lindung nilai.
2. Nominal
Diisi dengan jumlah pinjaman yang diterima oleh Perusahaan
Pembiayaan Pelapor dalam valuta asing yang menjadi dasar
kepemilikan aset derivatif yang dimiliki Perusahaan Pembiayaan
Pelapor dalam rangka lindung nilai.
3. PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET DERIVATIF LINDUNG NILAI
Pada daftar rincian ini dilaporkan daftar rincian instrumen derivatif yang
dimiliki Perusahaan Syariah pelapor dalam rupiah maupun valuta asing
sebagai instrumen lindung nilai. Setiap instrumen derivatif yang dimiliki
perusahaan menjadi instrumen lindung nilai dalam setiap transaksi
pendanaan yang dilakukan oleh Perusahaan Syariah pelapor.
(1) Nomor Kontrak
“Nomor kontrak” adalah nomor kontrak instrumen derivatif yang
dimiliki perusahaan dalam rangka lindung nilai dari transaksi
pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan.
(2) Jenis
“Jenis” adalah jenis instrumen derivatif yang dipilih perusahaan
dalam rangka lindung nilai dari transaksi pendanaan yang
dilakukan oleh perusahaan. Adapun jenis instrumen derivatif antara
lain :
a) Spot
b) Forward
c) Lainnya
(3) Jenis Akad
“Jenis akad” adalah jenis akad dari instrumen derivatif yang dipilih
oleh perusahaan dalam rangka lindung nilai dari transaksi
pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan.
- 165 -
(4) Jenis Valuta
“Jenis valuta” adalah jenis valuta dari instrumen derivatif yang
dipilih oleh perusahaan dalam rangka lindung nilai dari transaksi
pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan.
(5) Jangka Waktu
1. Mulai
“Mulai” adalah tanggal mulai berlakunya transaksi instrumen
derivatif antara Perusahaan Syariah Pelapor dengan counterparty.
2. Jatuh Tempo
“Jatuh tempo” adalah tanggal berakhirnya transaksi instrumen
derivatif antara Perusahaan Syariah Pelapor dengan counterparty.
(6) Nominal
1. Dalam Nilai Mata Uang Asal
“Dalam nilai mata uang asal” adalah nilai nominal instrumen
derivatif dalam bentuk mata uang asal antara Perusahaan
Syariah Pelapor dengan counterparty.
2. Dalam Ekuivalen Rupiah
“Dalam ekuivalen rupiah” adalah hasil ekuivalen dalam rupiah
dari nilai nominal instrumen derivatif antara Perusahaan
Syariah Pelapor dengan counterparty.
(7) Rincian Counterparty
1. Nama
“Nama” adalah lembaga/perusahaan counterparty penyedia
instrumen derivatif yang digunakan Perusahaan Syariah Pelapor
dalam rangka lindung nilai.
2. Golongan
“Golongan” adalah sektor usaha lembaga/perusahaan
counterparty penyedia instrumen derivatif yang digunakan
Perusahaan Syariah Pelapor dalam rangka lindung nilai.
- 166 -
3. Asal Negara
“Asal Negara” adalah negara counterparty penyedia instrumen
derivatif yang digunakan Perusahaan Syariah Pelapor dalam
rangka lindung nilai.
(8) Underlying Transaksi Pinjaman
1. Nomor Kontrak
“Nomor kontrak” adalah nomor kontrak pinjaman dalam valuta
asing yang diterima oleh Perusahaan Syariah Pelapor yang
menjadi dasar kepemilikan aset derivatif yang dimiliki
Perusahaan Syariah Pelapor dalam rangka lindung nilai.
2. Nominal
“Nominal” adalah jumlah pinjaman dalam valuta asing yang
diterima oleh Perusahaan Syariah Pelapor yang menjadi dasar
kepemilikan aset derivatif yang dimiliki Perusahaan Syariah
Pelapor dalam rangka lindung nilai.
- 167 -
BAB V
DAFTAR SANDI
A. LAMPIRAN I: SANDI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
No Sandi Nama Perusahaan
1. 250230 Astra Sedaya Finance
2. 250390 Toyota Astra Financial Services
3. 252430 Surya Artha Nusantara Finance
4. 250430 Mitsui Leasing Capital Indonesia
5. 251330 MNC Finance
6. 291030 Multindo Auto Finance
7. 252900 Mutiara Multi Finance
8. 252640 Nusa Surya Ciptadana
9. 252000 Olympindo Multi Finance
10. 252190 Pro Car International Finance
11. 251500 Emperor Finance Indonesia
12. 261180 Equity Finance Indonesia
13. 251930 Mirasurya Multi Finance
14. 261100 Murni Upaya Raya Nilai Inti Finance
15. 251980 Mashill Internasional Finance
16. 251480 Permata Finance Indonesia
17. 252896 PPA Finance
18. 251680 Sumber Artha Mas Finance
19. 252680 Tossa Salimas Finance
20. 251900 AB Sinar Mas Multifinance
21. 252350 Sinar Mas Multifinance
22. 250210 Adhika Primadhana Multifinance
23. 250350 AEON Credit Services Indonesia
- 168 -
No Sandi Nama Perusahaan
24. 291050 Andalan Finance Indonesia
25. 252892 Anugerah Buana Central Multi Finance
26. 251100 Anugerah Utama Multifinance
27. 251460 Arjuna Finance
28. 291020 Armada Finance
29. 252670 Aditama Finance (d/h Artamas Multi Finance)
30. 252080 Artha Prima Finance
31. 252830 Mega Central Finance
32. 252070 Mega Finance
33. 252280 Rukun Rahardjo Sedoyo
34. 261140 Sadira Finance
35. 252894 Sarana Global Finance Indonesia
36. 252710 Sunprima Nusantara Permbiayaan
37. 252020 Surya Nordfinans
38. 252540 Transpacific Finance
39. 252550 Trevi Pelita Multifinance
40. 252200 Triprima Multi Finance
41. 251230 BNI Multifinance
42. 252480 Swadharma Surya Finance
43. 250380 Indomobil Finance Indonesia
44. 252916 Nissan Financial Services Indonesia
45. 252898 Maxima Inti Finance
46. 251350 Mitra Dana Putra Utama Finance
47. 251520 Mitra Pinasthika Mustika Finance
48. 260330 Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia
49. 261150 Mandala Multifinance Tbk
50. 251890 Mega Finadana
- 169 -
No Sandi Nama Perusahaan
51. 252590 Pro Mitra Finance
52. 251870 Verena Multi Finance
53. 252899 IBJ Verena Finance
54. 251270 Beta Inti Multifinance
55. 251280 BFI Finance Indonesia
56. 251190 Bhumindo Sentosa Abadi Finance
57. 251790 BIMA Finance
58. 251210 Bintang Mandiri Finance
59. 252360 Bosowa Multifinance
60. 250250 Buana Finance
61. 252907 Buana Sejahtera Multidana
62. 250460 BTMU-BRI Finance
63. 250320 Resona Indonesia Finance
64. 252909 Home Credit Indonesia
65. 252240 Rabana Investindo
66. 252912 Swadesi Finance
67. 252904 Tristar Finance
68. 251940 Trust Finance Indonesia
69. 252610 Varia Intra Finance
70. 252630 Woka Internasional
71. 252913 Takari Kokoh Sejahtera
72. 252914 Indonesia International Finance
73. 260290 BCA Finance, Tbk
74. 252897 Central Santosa Finance
75. 260440 Karya Technik Multi Finance
76. 250400 Koexim Mandiri Finance
77. 252910 Lotte Capital Indonesia
- 170 -
No Sandi Nama Perusahaan
78. 252893 Maestro Prima Finance
79. 252400 Magna Finance, Tbk
80. 251580 Mandiri Finance Indonesia
81. 252908 Pacific Multi Finance
82. 251600 Paramitra Multifinance
83. 260430 Kembang Delapan Delapan Multi Finance
84. 260260 Komatsu Astra Finance
85. 252390 Staco Estika Sedaya Finance
86. 251620 MNC Guna Usaha
87. 252901 Indosurya Inti Finance
88. 261130 Intan Baruprana Finance
89. 252210 Intensif Multi finance
90. 251880 Internusa Tribuana Citra Multi Finance
91. 252660 ITC Auto Multi Financ
92. 252903 JA Mitsui Leasing Indonesia
93. 250310 Clipan Finance Indonesia
94. 251630 Bukopin Finance
95. 250270 Bumiputera BOT- Finance
96. 252090 Bussan Auto Finance
97. 251260 Bumikusuma Multi Finance
98. 252720 Cakrawala Citra Mega Multifinance
99. 252560 Catterpillar Finance Indonesia
100. 260460 Central Java Power
101. 260420 Chandra Sakti Utama Leasing
102. 261210 Capella Multidana
103. 252918 Hino Finance Indonesia
104. 252895 SMFL Leasing Indonesia
- 171 -
No Sandi Nama Perusahaan
105. 291040 Kresna Reksa Finance
106. 252570 Trihamas Finance
107. 251750 Koperasi Pembiayaan Indonesia
108. 251670 Maxima Auto Finance
109. 252320 Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia
110. 251810 National Finance
111. 251450 Otomas Multifinance
112. 261220 Reksa Finance
113. 252510 Tempo Utama Finance
114. 252330 Topas Multi Finance
115. 250470 CIMB Niaga Auto Finance
116. 250450 Kencana Internusa Artha Finance
117. 251380 Daindo International Finance
118. 260410 Danpac Finance
119. 250330 Dipo Star Finance
120. 251550 Finansia Multi Finance
121. 251770 Fortuna Multi Finance
122. 260350 Garishindo Buana Finance Indonesia
123. 260370 Jaya Fuji Leasing
124. 252915 Karunia Multi Finance
125. 290220 Astra Multi Finance
126. 251030 Adira Dinamika Multi Finance
127. 261230 Adira Quantum Multifinance
128. 290210 Astra Auto Finance
129. 252490 Capitalinc Finance
130. 252902 Century Tokyo Leasing Indonesia
131. 251430 Danasupra Erapacific
- 172 -
No Sandi Nama Perusahaan
132. 251470 Dharmatama Megah Finance
133. 281010 Diners Jaya Indonesia International
134. 252110 Eterindo Pacific Finance
135. 250490 Summit Oto Finance
136. 251830 Oto Multiartha
137. 250440 Orix Indonesia Finance
138. 252906 Swarna Niaga Finance
139. 252470 Swadharma Indotama Finance
140. 252520 Tifa Finance
141. 252870 Smart Multi Finance
142. 260450 Sinar Mitra Sepadan Finance
143. 251590 Star Finance
144. 250420 Suzuki Finance Indonesia
145. 252917 Mallaca Trust Finance
146. 250220 U Finance Indonesia
147. 251250 Bringin Srikandi Finance
148. 251240 Bringin Indotama Sejahtera Finance
149. 252410 Sunindo Parama Finance
150. 252905 Top Finance
151. 252130 Pracico Multi Finance
152. 252140 Pratama Interdana Finance
153. 252040 Prioritas Raditya Multifinance
154. 261190 Panen Arta Indonesia Multi Finance
155. 251110 Pan Pacific Oto Finance
156. 260400 Sejahtera Pertama Multifinance
157. 261090 Wahana Ottomitra Multiartha
158. 251200 BII Finance
- 173 -
No Sandi Nama Perusahaan
159. 252270 Arthaasia Finance
160. 251080 Arthabuana Margausaha Finance
161. 261260 Asia Multidana
162. 260270 Asiatic Sejahtera Finance
163. 251120 Astrido Pacific Finance
164. 261020 Batara Internasional Finansindo
165. 251220 Batavia Prosperindo Finance
166. 251040 Bentara Sinergies Multifinance
167. 251540 Federal International Finance
168. 251170 Mizuho Balimor Finance
169. 252530 CiPTadana Multifinance
170. 252650 Citra Mandiri Multi Finance
171. 250300 Clemont Finance Indonesia
172. 252620 Commerce Finance
173. 251410 Danareksa Finance
174. 251420 Dana Unico Finance
175. 260300 Daya Sembada Finance
176. 251060 Globalindo Multi Finance
177. 252891 Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia
178. 251690 Hewlett-Packard Finance Indonesia
179. 252310 Harvesia Aktiva Finance
180. 252919 Hitachi Capital Finance Indonesia
181. 250340 Sahabat Finansial Keluarga
182. 252700 Indojasa Pratama Finance
183. 251530 Pratama Sedaya Finance
184. 260340 First Indo American Leasing
185. 251610 Hasjrat Multifinance
- 174 -
No Sandi Nama Perusahaan
186. 252450 Swadharma Bhakti Sedaya Finance
187. 261170 Radana Bhaskara Finance
188. 252600 Mandiri Tunas Finance
189. 252840 Mega Auto Finance
190. 270210 IFS Capital Indonesia
191. 252911 PANN Pembiayaan Maritim
192. 261200 Patra Multifinance
193. 252260 Ridean Finance
194. 252250 Rama Multi Finance
195. 261160 Rindang Sejahtera Finance
196. 252150 Satyadhika Bakti Multi Finance
197. 251090 Tirta Finance
198. 252810 Al Ijarah Indonesia Finance
199. 251130 Amanah Finance
200. 251840 Tirta Larastama Dinamika Finance
- 175 -
B. SANDI GOLONGAN COUNTERPARTY
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
A. Penduduk
I. Sektor Pemerintah
1. Pemerintah Pusat
a. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) 0010
b. Kementerian Keuangan 0020
c. Kementerian Pertahanan 0030
d. Kementerian Kehutanan 0040
e. Kementerian Pertanian 0050
f. Kementerian Pertambangan dan Energi 0060
g. Kementerian Agama 0070
h. Kementerian Negara BUMN 0080
i. Kementerian lainnya 0999
2. Pemerintah Daerah (Pemda)
a. Provinsi
1010
b. Pemerintah Kota 1020
c. Pemerintah Kabupaten 1030
3. Badan-badan dan Lembaga-lembaga Pemerintah
a. Badan Urusan Logistik (BULOG) 2010
b. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2020
c. Lainnya
2090
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah
Campuran
a. Lembaga Keuangan Bank
i. Bank Umum Konvensional 3110
ii. Bank Umum Syariah 3120
iii. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional 3130
- 176 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
iv. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah 3140
b. Lembaga Keuangan Non Bank
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
Asuransi :
- Jamsostek 4111
- Taspen 4112
- Jiwasraya 4113
- Jasa Raharja 4114
- Jasindo 4115
- ASABRI 4116
- Perusahaan asuransi lainnya 4119
Dana Pensiun 4120
ii. Modal Ventura 4130
iii. Perusahaan Pembiayaan 4140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
-
Perusahaan sekuritas yang tidak
melakukan kegiatan usaha Reksadana 4151
-
Perusahaan sekuritas yang melakukan
kegiatan usaha Reksadana 4152
- Perusahaan Reksadana 4153
- Manajer Investasi 4154
- Danareksa 4155
- Lainnya 4159
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Perum Pegadaian 4171
- Pos Indonesia 4172
- Lainnya 4179
c. Bukan Lembaga Keuangan
- 177 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
i Kereta Api Indonesia (KAI) 4501
ii Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) 4502
iii. Pelabuhan Laut Indonesia (PELINDO) 4503
iv.
Angkutan Sungai, Danau dan
Penyeberangan (ASDP) 4504
v. Angkasa Pura 4505
vi. Perkebunan Nusantara 4506
vii. Pertamina 4507
viii. Perusahaan Listrik Negara (PLN) 4508
ix. Krakatau Steel 4509
x. Garuda Indonesia 4510
xi. Telkom 4511
xii. Indosat 4512
xiii. Jasa Marga 4513
xiv. Timah 4514
xv. Aneka Tambang 4515
xvi. Perusahaan Jasa Konstruksi 4516
xvii. Lainnya 4599
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
a. Lembaga Keuangan Non Bank
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
- Perusahaan Asuransi 5110
- Dana Pensiun 5120
ii. Modal Ventura 5130
iii. Perusahaan Pembiayaan 5140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
-
Perusahaan sekuritas yang tidak
melakukan kegiatan usaha reksadana 5151
- 178 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
-
Perusahaan sekuritas yang melakukan
kegiatan usaha reksadana 5152
- Perusahaan Reksadana 5153
- Manajer Investasi 5154
- Lainnya 5159
v. Lainnya 5199
b. Bukan Lembaga Keuangan
- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 5501
- Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar) 5502
- Lainnya 5599
II. Sektor Swasta
1. Lembaga Keuangan Bank
a. Bank Umum Konvensional 6110
b. Bank Umum Syariah 6120
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional 6130
d. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah 6140
2. Lembaga Keuangan Non Bank
a. Swasta Nasional
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
- Perusahaan Asuransi 7110
- Dana Pensiun 7120
ii. Modal Ventura 7130
iii. Perusahaan Pembiayaan 7140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
-
Perusahaan sekuritas yang tidak
melakukan kegiatan usaha Reksadana 7151
- Perusahaan sekuritas yang melakukan 7152
- 179 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
kegiatan usaha Reksadana
- Perusahaan Reksadana 7153
- Manajer Investasi 7154
- Lainnya 7159
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 7172
- Koperasi Simpan Pinjam
= Koperasi Primer 7173
= Koperasi Lainnya 7174
- Lainnya 7190
b. Campuran
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
- Perusahaan Asuransi 7210
- Dana Pensiun 7220
ii. Modal Ventura 7230
iii. Perusahaan Pembiayaan 7240
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
-
Perusahaan sekuritas yang tidak
melakukan kegiatan usaha Reksadana 7251
-
Perusahaan sekuritas yang melakukan
kegiatan usaha Reksadana 7252
- Perusahaan Reksadana 7253
- Manajer Investasi 7254
- Lainnya 7259
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 7272
-
Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di
Indonesia lainnya 7273
- Lainnya 7290
- 180 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
c. Asing
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
- Perusahaan Asuransi 7310
- Dana Pensiun 7320
ii. Modal Ventura 7330
iii. Perusahaan Pembiayaan 7340
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
-
Perusahaan sekuritas yang tidak
melakukan kegiatan usaha Reksadana 7351
-
Perusahaan sekuritas yang melakukan
kegiatan usaha Reksadana 7352
- Perusahaan Reksadana 7353
- Manajer Investasi 7354
- Lainnya 7359
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 7372
-
Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di
Indonesia lainnya 7379
- Lainnya 7390
3. Bukan Lembaga Keuangan
a. Swasta Nasional
i. Perusahaan-perusahaan Lainnya
- Perusahaan Otomotif 8111
- Perusahaan Perminyakan 8112
- Perusahaan Tekstil 8113
- Perusahaan Perkayuan (HPH) 8114
- Perusahaan Jasa Konstruksi 8115
- Perusahaan Industri Rokok 8116
- 181 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
- Perusahaan Industri Makanan 8117
- Perusahaan Agrobusiness 8118
- Perusahaan Lainnya 8139
ii. Koperasi Bukan Simpan Pinjam
- Koperasi Primer 8141
- Koperasi Lainnya 8149
iii. Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi
Kemasyarakatan
-
Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
(BAZIS) 8151
- Lembaga Pendidikan 8152
- Lainnya 8159
b. Campuran
i. Perusahaan-perusahaan Lainnya
- Perusahaan Otomotif 8411
- Perusahaan Perminyakan 8412
- Perusahaan Tekstil 8413
- Perusahaan Perkayuan (HPH) 8414
- Perusahaan Jasa Konstruksi 8415
- Perusahaan Industri Rokok 8416
- Perusahaan Industri Makanan 8417
- Perusahaan Agrobusiness 8418
- Perusahaan Lainnya 8449
ii.
Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi
Kemasyarakatan
-
Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
(BAZIS) 8451
- Lembaga Pendidikan 8452
- Lainnya 8469
- 182 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
iii. Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di
Indonesia
8480
c. Asing
i. Perusahaan-perusahaan Lainnya
- Perusahaan Otomotif 8611
- Perusahaan Perminyakan 8612
- Perusahaan Tekstil 8613
- Perusahaan Perkayuan (HPH) 8614
- Perusahaan Jasa Konstruksi 8615
- Perusahaan Industri Rokok 8616
- Perusahaan Industri Makanan 8617
- Perusahaan Agrobisnis 8618
- Perusahaan Lainnya 8619
ii.
Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi
Kemasyarakatan
-
Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
(BAZIS) 8651
- Lembaga Pendidikan 8652
- Lainnya 8659
iii.
Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di
Indonesia 8670
4. Sektor Swasta Lainnya 8900
5. Perseorangan 9000
B. Bukan penduduk
I. Pemerintah pusat 9100
II. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya 9200
III. BUMN Milik Negara Asing 9300
IV. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi 9400
- 183 -
GOLONGAN PIHAK COUNTERPARTY SANDI
di luar Indonesia
V. Swasta Lainnya
1. Swasta Patungan Indonesia dan Negara Asing 9501
2. Swasta Milik Indonesia 9502
3. Lainnya
9519
VI. Lembaga-Lembaga Internasional
1. Bank Pembangunan Multilateral :
a. Islamic Development Bank (IDB) 9611
b. Asian Development Bank (ADB) 9612
c. World Bank 9613
d. lainnya 9629
2. Lainnya 9690
VII. Perseorangan 9700
- 184 -
C. Sandi Negara
No Negara Sandi Negara
1. Afghanistan AF
2. Albania AL
3. Algeria/Aljazair DZ
4. America Samoa AS
5. Andorra AD
6. Angola AO
7. Anguilla AI
8. Antarctica AQ
9. Antigua And Barbuda AG
10. Argentina AR
11. Armenia AM
12. Aruba AW
13. Australia AU
14. Austria AT
15. Azerbaijan AZ
16. Bahamas BS
17. Bahrain BH
18. Bangladesh BD
19. Barbados BB
20. Belarus BY
21. Belgium BE
22. Belize BZ
23. Benin BJ
24. Bermuda BM
25. Bhutan BT
26. Bolivia BO
- 185 -
No Negara Sandi Negara
27. Bosnia-Herzegowina BA
28. Botswana BW
29. Bouvet Island BV
30. Brazil BR
31. British Indian Ocean Territory IO
32. Brunei Darussalam BN
33. Bulgaria BG
34. Burkina Faso BF
35. Burundi BI
36. Cambodia KH
37. Cameroon CM
38. Canada CA
39. Cape Verde CV
40. Cayman Islands KY
41. Central African Republic CF
42. Chad TD
43. Chile CL
44. China CN
45. Christmas Islands CX
46. Cocos (Keeling) Island CC
47. Colombia CO
48. Comoros KM
49. Congo CG
50. Congo, The Democratic Republic Of The CD
51. Cook Island CK
52. Costa Rica CR
53. COTE D'IVOIRE ( Lihat Ivory Coast)
- 186 -
No Negara Sandi Negara
54. Croatia HR
55. Cuba CU
56. Cyprus CY
57. Czech Republic CZ
58. Denmark DK
59. Djibouti DJ
60. Domonica DM
61. Dominican Republic DO
62. Egypt EG
63. El Salvador SV
64. Ecuador EC
65. Equatorial Guinea GQ
66. Eritrea ER
67. Estonia EE
68. Ethiopia ET
69. European Community EU
70. Faroe Islands FO
71. Falkland Islands (Malvinas) FK
72. Fiji FJ
73. Finland FI
74. France FR
75. France, Metropolitan FX
76. French Polynesia PF
77. French Southern Territories TF
78. French Guiana GF
79. Gabon GA
80. Gambia GM
- 187 -
No Negara Sandi Negara
81. Georgia GE
82. Germany DE
83. Ghana GH
84. Gibraltar GI
85. Greece (Lihat Yunani)
86. Greenland GL
87. Grenada GD
88. Guadeloupe GP
89. Guam GU
90. Guatemala GT
91. Guinea GN
92. Guinea Bissau GW
93. Guyana GY
94. Haiti HT
95. Heard And Mcdonald Island HM
96. Honduras HN
97. Hongkong HK
98. Hungary HU
99. Iceland IS
100. India IN
101. Indonesia ID
102. Iraq IQ
103. Iran IR
104. Ireland IE
105. Israel IL
106. Italia IT
107. Ivory Coast CI
- 188 -
No Negara Sandi Negara
108. Jamaica JM
109. Japan JP
110. Jordan JO
111. Kazakhstan KZ
112. Kenya KE
113. Kiribati KI
114. Korea Selatan KR
115. Korea Utara KP
116. Kuwait KW
117. Kyrgyzstan KG
118. Lao People's Democ. Rep. LA
119. Latvia LV
120. Lebanon LB
121. Lesotho LS
122. Liberia LR
123. Libyan Arab Jamahiriya LY
124. Liechtenstein LI
125. Lithuania LT
126. Luxembourg LU
127. Macau MO
128. Macedonia MK
129. Madagascar MG
130. Malagasi MG
131. Malawi MW
132. Malaysia MY
133. Maldives MV
134. Mali ML
- 189 -
No Negara Sandi Negara
135. Malta MT
136. Marshall Islands MH
137. Martinique MQ
138. Mauritania MR
139. Mauritius MU
140. Mayotte YT
141. Mexico MX
142. Micronesia, Federated State Of FM
143. Moldova, Republic Of MD
144. Monaco MC
145. Mongolia MN
146. Montserrat MS
147. Morocco MA
148. Mozambique MZ
149. Myanmar (Burma) MM
150. Namibia NA
151. Nauru NR
152. Nepal NP
153. Netherlands NL
154. Netherlands Antilles AN
155. New Caledonia NC
156. New Zealand NZ
157. Nicaragua NI
158. Niger NE
159. Nigeria NG
160. Nieue NU
161. Norfolk Islands NF
- 190 -
No Negara Sandi Negara
162. Northern Mariana Island MP
163. Norway NO
164. Oman OM
165. Pakistan PK
166. Palau PW
167. Panama PA
168. Papua New Guinea PG
169. Paraguay PY
170. Peru PE
171. Philippines PH
172. Pitcairn PN
173. Poland PL
174. Portugal PT
175. Puerto Rico PR
176. Qatar QA
177. Reunion RE
178. Romania RO
179. Russian Federation RU
180. Rwanda RW
181. Saint Lucia LC
182. Samoa WS
183. San Marino SM
184. Sao Tome & Principe ST
185. Saudi Arabia SA
186. Senegal SN
187. Seychelles SC
188. Siera Leoner SL
- 191 -
No Negara Sandi Negara
189. Singapore SG
190. Slovakia (Slovak Republic) SK
191. Slovenia SI
192. Solomon Islands SB
193. Somalia SO
194. South Africa ZA
195. South Georgia & The South Sandwich I. GS
196. Spain ES
197. Sri Langka/Ceylon LK
198. St. Helena SH
199. St. Kitt& Nevis/ Saint Kitts C. & Nevis KN
200. St. Pierre & Miquelon PM
201. St. Vincent & The Grenades VC
202. Sudan SD
203. Suriname SR
204. Svalbard And Jan Mayen Island SJ
205. Swaziland SZ
206. Swedia/Sweden SE
207. Swiss/Switzerland CH
208. Syrian Arab Republic SY
209. Taiwan/Rep. Of China/Province Of China TW
210. Tajikistan TJ
211. Tanzania (Taganzica & Zanzibar) TZ
212. Thailand TH
213. Timorleste TL
214. Tokelau TK
215. Tonga TO
- 192 -
No Negara Sandi Negara
216. Trinidad & Tobago TT
217. Tunisia TN
218. Turkey TR
219. Turkmenistan TM
220. Turks & Caicos Island TC
221. Tuvalu TV
222. Uganda UG
223. Ukraine UA
224. Union Of Soviet Socialist Republics SU
225. United Arab Emirat AE
226. United Kingdom (Inggris) GB
227. United States Of America US
228. Uruguay UY
229. Us Minor Outlying Islands UM
230. Uzbekistan UZ
231. Vanuatu VU
232. Vatican City State (Holy See) VA
233. Venezuela VE
234. Vietnam VN
235. Virgin Islands (British) VG
236. Virgin Islands (Us) VI
237. Wallis And Futuna Islands WF
238. West Africa XO
239. Western Sahara EH
240. Yemen YE
241. Yugoslavia YU
242. Yunani (Lihat Greece) GR
- 193 -
No Negara Sandi Negara
243. Zambia ZM
244. Zimbabwe ZW
245. Lainnya N1
- 194 -
D. SANDI VALUTA ASING
No. Valuta Asing Kode
1. AUD-Australian Dollar 036
2. ATS-Austrian Schilling 040
3. BEF-Belgian Franc 056
4. BND-Brunei Dollar 096
5. BUK-Burma Kyat 104
6. CAD-Canadian Dollar 124
7. LKR-Srilanka Rupee 144
8. DKK-Danish Kroner 208
9. FRF-French Franc 250
10. DEM-Deutche Mark 280
11. EUR-Euro Currency 333
12. HKD-Hongkong Dollar 344
13. INR-Indian Rupee 356
14. IDR-Indonesia Rupiah 360
15. ITL-Italia Lire 380
16. JPY-Japan Yen 392
17. KWD-Kuwaiti Dinnar 414
18. MYR-Malaysia Ringgit 458
19. NLG-Netherland Gulider 528
20. NZD-New Zealand Dollar 554
21. NOK-Norwegian Kroner 578
22. PKR-Pakistan Rupee 586
23. PHP-Philippines Peso 608
24. PTE-Portuguese Escudo 620
25. SAR-Saudi Arabian Riyal 682
26. SGD-Singapore Dollar 702
- 195 -
27. ESP-Spanish Peseta 732
28. SEK-Swedish Kroner 752
29. CHF-Swiss France 756
30. THB-Thailand Bath 764
31. GBP-U.K. Pound Sterling 826
32. USD-United States Dollar 840
33. XAU-Gold 959
34. SDR-Special Drawing Right 990
35. Valuta Lain 900
- 196 -
E. DAFTAR SANDI LOKASI KABUPATEN/KOTA SELURUH INDONESIA
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
PROVINSI JAWA BARAT
1 Kab. Bekasi 0102
2 Kab. Purwakarta 0103
3 Kab. Karawang 0106
4 Kab. Bogor 0108
5 Kab. Sukabumi 0109
6 Kab. Cianjur 0110
7 Kab. Bandung 0111
8 Kab. Sumedang 0112
9 Kab. Tasikmalaya 0113
10 Kab. Garut 0114
11 Kab. Ciamis 0115
12 Kab. Cirebon 0116
13 Kab. Kuningan 0117
14 Kab. Indramayu 0118
15 Kab. Majalengka 0119
16 Kab. Subang 0121
17 Kab. Bandung Barat 0122
18 Kota Bandung 0191
19 Kota Bogor 0192
20 Kota Sukabumi 0193
21 Kota Cirebon 0194
22 Kota Tasikmalaya 0195
23 Kota Cimahi 0196
24 Kota Depok 0197
25 Kota Bekasi 0198
26 Kota Banjar 0180
- 197 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
PROVINSI BANTEN
1 Kab. Lebak 0201
2 Kab. Pandeglang 0202
3 Kab. Serang 0203
4 Kab. Tangerang 0204
5 Kota Cilegon 0291
6 Kota Tangerang 0292
7 Kota Serang 0293
PROVINSI DKI JAKARTA
1 Wil. Kota Jakarta Pusat 0391
2 Wil. Kota Jakarta Utara 0392
3 Wil. Kota Jakarta Barat 0393
4 Wil. Kota Jakarta Selatan 0394
5 Wil. Kota Jakarta Timur 0395
6 Wil. Kepulauan Seribu 0396
PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
1 Kab. Bantul 0501
2 Kab. Sleman 0502
3 Kab. Gunung Kidul 0503
4 Kab. Kulon Progo 0504
5 Kota Yogyakarta 0591
PROVINSI JAWA TENGAH
1 Kab. Semarang 0901
2 Kab. Kendal 0902
3 Kab. Demak 0903
4 Kab. Grobogan 0904
5 Kab. Pekalongan 0905
- 198 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
7 Kab. Tegal 0906
8 Kab. Brebes 0907
9 Kab. Pati 0908
10 Kab. Kudus 0909
11 Kab. Pemalang 0910
12 Kab. Jepara 0911
13 Kab. Rembang 0912
14 Kab. Blora 0913
15 Kab. Banyumas 0914
16 Kab. Cilacap 0915
17 Kab. Purbalingga 0916
18 Kab. Banjarnegara 0917
19 Kab. Magelang 0918
20 Kab. Temanggung 0919
21 Kab. Wonosobo 0920
22 Kab. Purworejo 0921
23 Kab. Kebumen 0922
24 Kab. Klaten 0923
25 Kab. Boyolali 0924
26 Kab. Sragen 0925
27 Kab. Sukoharjo 0926
28 Kab. Karanganyar 0927
29 Kab. Wonogiri 0928
30 Kab. Batang 0929
31 Kota Semarang 0991
32 Kota Salatiga 0992
33 Kota Pekalongan 0993
34 Kota Tegal 0994
- 199 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
35 Kota Magelang 0995
36 Kota Surakarta/Solo 0996
PROVINSI JAWA TIMUR
1 Kab. Gresik 1201
2 Kab. Sidoarjo 1202
3 Kab. Mojokerto 1203
4 Kab. Jombang 1204
5 Kab. Sampang 1205
6 Kab. Pamekasan 1206
7 Kab. Sumenep 1207
8 Kab. Bangkalan 1208
9 Kab. Bondowoso 1209
10 Kab. Banyuwangi 1211
11 Kab. Jember 1212
12 Kab. Malang 1213
13 Kab. Pasuruan 1214
14 Kab. Probolinggo 1215
15 Kab. Lumajang 1216
16 Kab. Kediri 1217
17 Kab. Nganjuk 1218
18 Kab. Tulungagung 1219
19 Kab. Trenggalek 1220
20 Kab. Blitar 1221
21 Kab. Madiun 1222
22 Kab. Ngawi 1223
23 Kab. Magetan 1224
24 Kab. Ponorogo 1225
- 200 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
25 Kab. Pacitan 1226
26 Kab. Bojonegoro 1227
27 Kab. Tuban 1228
28 Kab. Lamongan 1229
29 Kab. Situbondo 1230
30 Kota Surabaya 1291
31 Kota Mojokerto 1292
32 Kota Malang 1293
33 Kota Pasuruan 1294
34 Kota Probolinggo 1295
35 Kota Blitar 1296
36 Kota Kediri 1297
37 Kota Madiun 1298
38 Kota Batu 1271
PROVINSI BENGKULU
1 Kab. Bengkulu Selatan 2301
2 Kab. Bengkulu Utara 2302
3 Kab. Rejang Lebong 2303
4 Kab. Lebong 2304
5 Kab. Kepahiang 2305
6 Kab. Mukomuko 2306
7 Kab. Seluma 2307
8 Kab. Kaur 2308
9 Kota Bengkulu 2391
PROVINSI JAMBI
1 Kab. Batanghari 3101
2 Kab. Sarolangun 3104
- 201 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
3 Kab. Kerinci 3105
4 Kab. Muaro Jambi 3106
5 Kab. Tanjung Jabung Barat 3107
6 Kab. Tanjung Jabung Timur 3108
7 Kab. Tebo 3109
8 Kab. Merangin 3111
9 Kab. Bungo 3112
10 Kota Jambi 3191
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
1 Kab. Aceh Besar 3201
2 Kab. Pidie 3202
3 Kab. Aceh Utara 3203
4 Kab. Aceh Timur 3204
5 Kab. Aceh Selatan 3205
6 Kab. Aceh Barat 3206
7 Kab. Aceh Tengah 3207
8 Kab. Aceh Tenggara 3208
9 Kab. Aceh Singkil 3209
10 Kab. Aceh Jeumpa/Bireuen 3210
11 Kab. Aceh Tamiang 3211
12 Kab. Gayo Luwes 3212
13 Kab. Aceh Barat Daya 3213
14 Kab. Aceh Jaya 3214
15 Kab. Nagan Raya 3215
16 Kab. Aceh Simeuleu 3216
17 Kab. Bener Meriah 3217
18 Kab. Pidie Jaya 3218
- 202 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
19 Kab. Subulussalam 3219
20 Kota Banda Aceh 3291
21 Kota Sabang 3292
22 Kota Lhokseumawe 3293
23 Kota Langsa 3294
PROVINSI SUMATERA UTARA
1 Kab. Deli Serdang 3301
2 Kab. Langkat 3302
3 Kab. Karo 3303
4 Kab. Simalungun 3304
5 Kab. Labuhan Batu 3305
6 Kab. Asahan 3306
7 Kab. Dairi 3307
8 Kab. Tapanuli Utara 3308
9 Kab. Tapanuli Tengah 3309
10 Kab. Tapanuli Selatan 3310
11 Kab. Nias 3311
12 Kab. Toba Samosir 3313
13 Kab. Mandailing Natal 3314
14 Kab. Nias Selatan 3315
15 Kab. Humbang Hasundutan 3316
16 Kab. Pakpak Bharat 3317
17 Kab. Samosir 3318
18 Kab. Serdang Bedagai 3319
19 Kab. Angkola Sipirok 3320
20 Kab. Batu Bara 3321
21 Kab. Padang Lawas 3322
- 203 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
22 Kab. Padang Lawas Utara 3323
23 Kota Tebing Tinggi 3391
24 Kota Binjai 3392
25 Kota Pematang Siantar 3393
26 Kota Tanjung Balai 3394
27 Kota Sibolga 3395
28 Kota Medan 3396
29 Kota Padang Sidempuan 3399
PROVINSI SUMATERA BARAT
1 Kab. Agam 3401
2 Kab. Pasaman 3402
3 Kab. Limapuluh Koto 3403
4 Kab. Solok Selatan 3404
5 Kab. Padang Pariaman 3405
6 Kab. Pesisir Selatan 3406
7 Kab. Tanah Datar 3407
8 Kab. Sawahlunto/Sijunjung 3408
9 Kab. Kepulauan Mentawai 3409
10 Kab. Pasaman Barat 3410
11 Kab. Dharmasraya 3411
12 Kab. Solok 3412
13 Kota Bukittinggi 3491
14 Kota Padang 3492
15 Kota Sawahlunto 3493
16 Kota Padang Panjang 3494
17 Kota Solok 3495
18 Kota Payakumbuh 3496
- 204 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
19 Kota Pariaman 3497
PROVINSI RIAU
1 Kab. Kampar 3501
2 Kab. Bengkalis 3502
3 Kab. Indragiri Hulu 3504
4 Kab. Indragiri Hilir 3505
5 Kab. Rokan Hulu 3508
6 Kab. Rokan Hilir 3509
7 Kab. Pelalawan 3510
8 Kab. Siak 3511
9 Kab. Kuantan Singingi 3512
10 Kota Pekanbaru 3591
11 Kota Dumai 3592
PROVINSI SUMATERA SELATAN
1 Kab. Musi Banyuasin 3606
2 Kab. Ogan Komering Ulu 3607
3
Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah (Muara
Enim) 3608
4 Kab. Lahat 3609
5 Kab. Musi Rawas 3610
6 Kab. Ogan Komering Ilir 3611
7 Kab. Banyuasin 3613
8 Kab. Ogan Komeing Ulu Selatan 3614
9 Kab. Ogan Komeing Ulu Timur 3615
10 Kab. Ogan Ilir 3616
11 Kab. Empat Lawang 3617
12 Kota Palembang 3691
13 Kota Lubuklinggau 3693
- 205 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
14 Kota Prabumulih 3694
15 Kota Pagar Alam 3697
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
1 Kab. Bangka 3701
2 Kab. Belitung 3702
3 Kab. Bangka Barat 3703
4 Kab. Bangka Selatan 3704
5 Kab. Bangka Tengah 3705
6 Kab. Belitung Timur 3706
7 Kota Pangkal Pinang 3791
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
1 Kab. Karimun 3801
2 Kab. Lingga 3802
3 Kab. Natuna 3803
4
Kab. Bintan (d/h Kabupaten Kepulauan
Riau) 3804
5 Kota Tanjung Pinang 3891
6 Kota Batam 3892
PROVINSI LAMPUNG
1 Kab. Lampung Selatan 3901
2 Kab. Lampung Tengah 3902
3 Kab. Lampung Utara 3903
4 Kab. Lampung Barat 3904
5 Kab. Tulang Bawang 3905
6 Kab. Tanggamus 3906
7 Kab. Lampung Timur 3907
8 Kab. Way Kanan 3908
9 Kab. Pesawaran 3909
- 206 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
10 Kota Bandar Lampung 3991
11 Kota Metro 3992
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
1 Kab. Banjar 5101
2 Kab. Tanah Laut 5102
3 Kab. Tapin 5103
4 Kab. Hulu Sungai Selatan 5104
5 Kab. Hulu Sungai Tengah 5105
6 Kab. Hulu Sungai Utara 5106
7 Kab. Barito Kuala 5107
8 Kab. Kota Baru 5108
9 Kab. Tabalong 5109
10 Kab.Tanah Bumbu 5110
11 Kab. Balangan 5111
12 Kota Banjarmasin 5191
13 Kota Banjarbaru 5192
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1 Kab. Pontianak 5301
2 Kab. Sambas 5302
3 Kab. Ketapang 5303
4 Kab. Sanggau 5304
5 Kab. Sintang 5305
6 Kab. Kapuas Hulu 5306
7 Kab. Bengkayang 5307
8 Kab. Landak 5308
9 Kab. Sekadau 5309
10 Kab. Melawi 5310
- 207 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
11 Kab. Kayong Utara 5311
12 Kab. Kubu Raya 5312
13 Kota Pontianak 5391
14 Kota Singkawang 5392
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1 Kab. Kutai Kartanegara 5401
2 Kab. Berau 5402
3 Kab. Pasir 5403
4 Kab. Bulungan 5404
5 Kab. Kutai Barat 5405
6 Kab. Kutai Timur 5406
7 Kab. Nunukan 5409
8 Kab. Malinau 5410
9 Kab. Penajam Paser Utara 5411
10 Kab. Tana Tidung 5412
11 Kota Samarinda 5491
12 Kota Balikpapan 5492
13 Kota Tarakan 5493
14 Kota Bontang 5494
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
1 Kab. Kapuas 5801
2 Kab. Kotawaringin Barat 5802
3 Kab. Kotawaringin Timur 5803
4 Kab. Barito Selatan 5806
5 Kab. Barito Utara 5808
6 Kab. Murung Raya 5804
7 Kab. Barito Timur 5805
- 208 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
8 Kab. Gunung Mas 5807
9 Kab. Pulang Pisau 5809
10 Kab. Seruyan 5810
11 Kab. Katingan 5811
12 Kab. Sukamara 5812
13 Kab. Lamandau 5813
14 Kota Palangkaraya 5892
PROVINSI SULAWESI TENGAH
1 Kab. Donggala 6001
2 Kab. Poso 6002
3 Kab. Parimo/Banggai 6003
4 Kab. Toli-Toli 6004
5 Kab.Banggai Kepulauan 6005
6 Kab. Morowali 6006
7 Kab. Buol 6007
8 Kab. Tojo Una-Una 6008
9 Kab. Parigi Moutong 6009
10 Kota Palu 6091
PROVINSI SULAWESI SELATAN
1 Kab. Pinrang 6101
2 Kab. Gowa 6102
3 Kab. Wajo 6103
4 Kab. Bone 6105
5 Kab. Tana Toraja 6106
6 Kab. Maros 6107
7 Kab. Luwu 6109
8 Kab. Sinjai 6110
- 209 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
9 Kab. Bulukumba 6111
10 Kab. Bantaeng 6112
11 Kab. Jeneponto 6113
12 Kab. Selayar 6114
13 Kab. Takalar 6115
14 Kab. Barru 6116
15 Kab. Sidenreng Rappang 6117
16 Kab. Pangkajene Kepulauan 6118
17 Kab. Soppeng (d/h Watansoppeng) 6119
18 Kab. Enrekang 6121
19 Kab. Luwu Timur (d/h Luwu Selatan) 6122
20 Kab. Luwu Utara 6124
21 Kota Makassar 6191
22 Kota Pare-Pare 6192
23 Kota Palopo 6193
PROVINSI SULAWESI UTARA
1 Kab. Minahasa 6202
2 Kab. Bolaang Mongondow 6203
3 Kab. Kepulauan Sangihe 6204
4 Kab. kepulauan Talaud 6205
5 Kab. Minahasa Selatan 6206
6 Kab. Minahasa Utara 6207
7 Kab. Minahasa Tenggara 6209
8 Kab. Bolaang Mongondow Utara 6210
9 Kab. Kepulauan Sitaro 6211
10 Kota Menado 6291
11 Kota Kotamobagu 6292
- 210 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
12 Kota Bitung 6293
13 Kota. Tomohon 6294
PROVINSI GORONTALO
1 Kab. Gorontalo 6301
2 Kab. Bualemo 6302
3 Kab. Bonebolango 6303
4 Kab. Pohuwato 6304
5 Kab. Gorontalo Utara 6305
6 Kota Gorontalo 6391
PROVINSI SULAWESI BARAT
1 Kab. Polewali Mandar 6401
2 Kab. Majene 6402
3 Kab. Mamasa 6403
4 Kab. Mamuju Utara 6404
5 Kota Mamuju 6491
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
1 Kab. Buton 6901
2 Kab. Muna 6903
3 Kab. Kolaka 6904
4 Kab. Wakatobi 6905
5 Kab. Konawe 6906
6 Kab. Konawe Selatan 6907
7 Kab. Bombana 6908
8 Kab. Kolaka Utara 6909
9 Kab. Buton Utara 6910
10 Kab. Konawe Utara 6911
11 Kota Bau-Bau 6990
- 211 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
12 Kota Kendari 6991
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 Kab. Lombok Barat 7101
2 Kab. Lombok Tengah 7102
3 Kab. Lombok Timur 7103
4 Kab. Sumbawa 7104
5 Kab. Bima 7105
6 Kab. Dompu 7106
7 Kab. Sumbawa Barat 7107
8 Kota Mataram 7191
9 Kota. Bima 7192
PROVINSI BALI
1 Kab. Buleleng 7201
2 Kab. Jembrana 7202
3 Kab. Tabanan 7203
4 Kab. Badung 7204
5 Kab. Gianyar 7205
6 Kab. Klungkung 7206
7 Kab. Bangli 7207
8 Kab. Karangasem 7208
9 Kota Denpasar 7291
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
1 Kab. Kupang 7401
2 Kab. Timor-Tengah Selatan 7402
3 Kab. Timor-Tengah Utara 7403
4 Kab. Belu 7404
5 Kab. Alor 7405
- 212 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
6 Kab. Flores Timur 7406
7 Kab. Sikka 7407
8 Kab. Ende 7408
9 Kab. Ngada 7409
10 Kab. Manggarai 7410
11 Kab. Sumba Timur 7411
12 Kab. Sumba Barat 7412
13 Kab. Lembata 7413
14 Kab. Rote 7414
15 Kab. Manggarai Barat 7415
16 Kab. Sumba Tengah 7416
17 Kab. Sumba Barat Daya 7417
18 Kab. Manggarai Timur 7418
19 Kab. Nagekeo 7419
20 Kota Kupang 7491
PROPINSI MALUKU
1 Kab. Maluku Tengah 8101
2 Kab. Maluku Tenggara 8102
3 Kab. Maluku Tenggara Barat 8103
4 Kab Buru 8104
5 Kabupaten Seram Bagian Barat 8105
6 Kabupaten Seram Bagian Timur 8106
7 Kabupaten Kepulauan Aru 8107
8 Kota Ambon 8191
9 Kota Tual 8192
PROVINSI PAPUA
1 Kab. Jayapura 8201
- 213 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
2 Kab. Biak Numfor 8202
3 Kab. Yapen-Waropen 8210
4 Kab. Merauke 8211
5 Kab. Paniai 8212
6 Kab. Jayawijaya 8213
7 Kab. Nabire 8214
8 Kab. Mimika 8215
9 Kab. Puncak Jaya 8216
10 Kab. Sarmi 8217
11 Kab. Keerom 8218
12 Kab. Pegunungan Bintang 8221
13 Kab. Yahukimo 8222
14 Kab. Tolikara 8223
15 Kab. Waropen 8224
16 Kab. Boven Digoel 8226
17 Kab. Mappi 8227
18 Kab. Asmat 8228
19 Kab. Supiori 8231
20 Kab. Mamberamo Raya 8232
21 Kab. Dogiyai 8233
22 Kab. Lanny Jaya 8234
23 Kab. Mamberamo Tengah 8235
24 Kab. Nduga Tengah 8236
25 Kab. Yalimo 8237
26 Kab. Puncak 8238
27 Kota Jayapura 8291
PROVINSI MALUKU UTARA
- 214 -
No. Nama Provinsi, Kabupaten, Kota Sandi
1 Kab. Halmahera Tengah 8302
2 Kab. Halmahera Utara 8303
3 Kab. Halmahera Timur 8304
4 Kab. Halmahera Barat 8305
5 Kab. Halmahera Selatan 8306
6 Kab. Kepulauan Sula 8307
7 Kota Ternate 8390
8 Kota Tidore Kepulauan 8391
PROVINSI IRIAN JAYA BARAT
1 Kab. Sorong 8401
2 Kab. Fak-Fak 8402
3 Kab. Manokwari 8403
4 Kab. Sorong Selatan 8404
5 Kab. Raja Ampat 8405
6 Kab. Kaimana 8406
7 Kab. Teluk Bintuni 8407
8 Kab. Teluk Wondama 8408
Catatan :
DI LUAR INDONESIA
9999
- 215 -
F. SEKTOR EKONOMI
1. SEKTOR EKONOMI LAPANGAN USAHA
No Judul – Deskripsi Sandi
1. PERTANIAN, PERBURUAN, DAN KEHUTANAN
1.A. Pertanian dan Perburuan 101
1.B. Kehutanan 102
2. PERIKANAN
2.A. Perikanan 201
3. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
3.A. Pertambangan Batu Bara, Penggalian Gambut,
Gasifikasi Batu Bara dan Pembuatan Briket
Batu Bara
301
3.B. Pertambangan dan Jasa Pertambangan Minyak
dan Gas Bumi 302
3.C. Pertambangan Bijih Uranium dan Thorium 303
3.D. Pertambangan Bijih Logam 304
3.E. Penggalian Batu-batuan, Tanah Liat, dan Pasir
serta Pertambangan Mineral dan Bahan Kimia 305
4. INDUSTRI PENGOLAHAN
4.A. Industri Makanan dan Minuman 401
4.B. Industri Pengolahan Tembakau 402
4.C. Industri Tekstil 403
4.D. Industri Pakaian Jadi 404
4.E. Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki 405
4.F. Industri Kayu, Barang-barang dari Kayu dan
Barang-barang Anyaman dari Rotan, Bambu
dan sejenisnya
406
4.G. Industri Kertas, Barang dari Kertas, dan
sejenisnya 407
4.H. Industri Penerbitan, Percetakan, dan 408
- 216 -
No Judul – Deskripsi Sandi
Reproduksi Media Rekaman
4.I. Industri Barang-barang dari Batu Bara,
Pengilangan Minyak Bumi dan Pengolahan
Gas Bumi, Barang-barang dari Hasil
Pengilangan
409
4.J. Industri Kimia dan Barang-Barang dari Bahan
Kimia 410
4.K. Industri Karet, Barang dari Karet, dan Barang
dari Plastik 411
4.L. Industri Barang Galian Bukan Logam 412
4.M. Industri Logam Dasar 413
4.N. Industri Barang Dari Logam, Kecuali Mesin dan
Peralatannya 414
4.O. Industri Mesin dan Perlengkapannya 415
4.P. Industri Mesin dan Peralatan Kantor,
Akuntansi dan Pengolahan Data 416
4.Q. Industri Mesin Listrik Lainnya dan
Perlengkapannya 417
4.R. Industri Radio, Televisi, dan Peralatan
Komunikasi, serta Perlengkapannya 418
4.S. Industri Peralatan Kedokteran, Alat-Alat Ukur,
Peralatan Navigasi, Peralatan Optik, Jam dan
Lonceng
419
4.T. Industri Kendaraan Bermotor 420
4.U. Industri Alat Angkutan, selain Kendaraan
Bermotor Roda Empat atau Lebih 421
4.V. Industri Furnitur dan Industri Pengolahan
Lainnya 422
4.W. Daur Ulang 423
5. LISTRIK, GAS, DAN AIR
- 217 -
No Judul – Deskripsi Sandi
5.A. Listrik, Gas, dan Air Panas 501
5.B. Pengadaan dan Penyaluran Air Bersih 502
6. KONSTRUKSI
6.A. Konstruksi 601
7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
7.A. Penjualan Mobil, Sepeda Motor dan Penjualan
Eceran Bahan Bakar Kendaraan 701
7.B. Perdagangan Besar Dalam Negeri Selain Ekspor
dan Impor (Kecuali Perdagangan Mobil dan
Sepeda Motor)
702
7.C. Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil dan Sepeda
Motor 703
7.D. Perdagangan Ekspor, Kecuali Perdagangan
Mobil dan Sepeda Motor 704
7.E. Perdagangan Impor, Kecuali Perdagangan Mobil
dan Sepeda Motor 705
8. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN
MAKAN MINUM
8.A. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan
Minum 801
9. TRANSPORTASI, PERGUDANGAN, DAN
KOMUNIKASI
9.A. Angkutan Darat dan Angkutan Dengan
Saluran Pipa 901
9.B. Angkutan Air 902
9.C. Angkutan Udara 903
9.D. Jasa Penunjang dan Pelengkap Kegiatan
Angkutan, dan Jasa Perjalanan Wisata 904
9.E. Pos dan Telekomunikasi 905
10. PERANTARA KEUANGAN
- 218 -
No Judul – Deskripsi Sandi
10.A. Perantara Keuangan Kecuali Asuransi dan
Dana Pensiun 1001
10.B. Asuransi dan Dana Pensiun 1002
10.C. Jasa Penunjang Perantara Keuangan 1003
11. REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA
PERUSAHAAN
11.A. Real Estate 1101
11.B. Jasa Persewaan Mesin dan Peralatannya
(tanpa operator), Barang-barang Keperluan
Rumah Tangga dan Pribadi
1102
11.C. Jasa Komputer dan Kegiatan Yang Terkait 1103
11.D.Penelitian dan Pengembangan (swasta) 1104
11.E. Jasa Perusahaan Lainnya 1105
12. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN,
DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
12.A. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 1201
13. JASA PENDIDIKAN
13.A. Jasa Pendidikan 1301
14. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL
14.A. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1401
15. JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA,
HIBURAN, DAN PERORANGAN LAINNYA
15.A. Jasa Kebersihan 1501
15.B. Kegiatan Organisasi Yang Tidak Diklasifikasi
Ditempat Lain 1502
15.C. Jasa Rekreasi, Kebudayaan, dan Olahraga 1503
15.D. Jasa Kegiatan Lainnya 1504
16. JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH
- 219 -
No Judul – Deskripsi Sandi
TANGGA
16.A. Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah
Tangga 1601
17. BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA
INTERNASIONAL LAINNYA
17.A. Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya 1701
18. KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA
18.A. Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 1801
2. SEKTOR EKONOMI BUKAN LAPANGAN USAHA
NO JUDUL – DESKRIPSI SANDI
1. RUMAH TANGGA 1900
2. BUKAN LAPANGAN USAHA LAINNYA 9999
- 220 -
G. SANDI GRUP
No Nama Grup Sandi
1. Sudjarwo 10
2. ADR 20
3. Adetex 30
4. Admiral Lines 40
5. Afro Pacific 50
6. Ahabe 60
7. Alas Kusuma 70
8. Alatif 80
9. Alim 90
10. Andatu 100
11. Antara 110
12. Asaba 120
13. Astra 130
14. Astra Financial Service 140
15. Atang Latief 150
16. BII 160
17. Bakrie 170
18. Bank Bali 180
19. Bank Buana 190
20. Bank Danamon 200
21. Bank Dewa Rutji 210
22. Bank Niaga 220
23. Bank Rama 230
24. Batara Indra 240
25. Batasan 250
26. Bentoel 260
- 221 -
No Nama Grup Sandi
27. Benua Indah 270
28. Bersama Mulia 280
29. Bintang Agung 290
30. Bogasari 300
31. Bonecom 310
32. Bumi Asih Jaya 320
33. Capitol Mutual Corp. /CMC 330
34. Catur Yasa 340
35. Ciputra 350
36. Continental 360
37. Cypress 370
38. Dasatex 380
39. Djarum 390
40. Djitoe 400
41. Duta Dynasti 410
42. Eurindo 420
43. Fujitex 430
44. Geha 440
45. Gema 450
46. Gobel 460
47. Grafiti Pers 470
48. Gramedia 480
49. Gudang Garam 490
50. Gunung Gahapi 500
51. Hadtex 510
52. Hero 520
53. Humpuss 530
- 222 -
No Nama Grup Sandi
54. Hutrindo 540
55. IBEC 550
56. Indocement 560
57. Indofood 570
58. Interworld 580
59. Jati Maluku 590
60. Jayakarta 600
61. Kalbe Farma 610
62. Kaltimex 620
63. Kayu Lapis Indonesia 630
64. Khong Guan 640
65. Linsea 650
66. Lippo 660
67. Manggala 670
68. Manunggal Sempurna 680
69. Matahari 690
70. Mercu Buana 700
71. Metro Ekspres 710
72. Metropolitan 720
73. Mulia 730
74. Nusamba 740
75. Otani 750
76. Panggung 760
77. Pardedetex 770
78. Pioneer Plastic 780
79. Poleko 790
80. Pondok Indah 800
- 223 -
No Nama Grup Sandi
81. Prasida 810
82. Pulau Sambu 820
83. Radjin Steel 830
84. Rimba 840
85. Roda Mas 850
86. SMIP 860
87. Sampoerna 870
88. Sandratex 880
89. Sarinah Jaya 890
90. Satmarindo 900
91. Sekar 910
92. Siddik 920
93. Silkar 930
94. Sinar Mas Inti Perkasa 940
95. Sri Rejeki Isman 950
96. Sri Yuwono 960
97. Suara Merdeka 970
98. Subentra 980
99. Sukabumi 990
100. Sulindafin 1000
101. Sumalindo 1010
102. Sungai Budi 1020
103. Surya Pertiwi 1030
104. Susanto 1040
105. Tamara 1050
106. Tanjung Raya 1060
107. Teknik Umum 1070
- 224 -
No Nama Grup Sandi
108. Tensindo 1080
109. Texmaco 1090
110. Timsco 1100
111. Timur Raya 1110
112. Tirtamas Majutama 1120
113. Trisate 1130
114. Trisulatex 1140
115. Tunggal 1150
116. Udinda 1160
117. Usaha Mulia 1170
118. Ustraindo 1180
119. Voksel Electric 1190
120. Wigo 1200
121. Wings 1210
122. Wira Mustika Indah 1220
123. Yasonta 1230
124. Yunawati 1240
125. Datascrip 1250
126. Dipo Motor 1260
127. Djajanti 1270
128. Duta Dharma Bhakti 1280
129. Dwima 1290
130. Famatex 1300
131. Garuda Mas 1310
132. Gelael 1320
133. Gesuri 1330
134. Golden Truly 1340
- 225 -
No Nama Grup Sandi
135. Growth Sumatra/Growth Pacific 1350
136. Gunung Raya Utama 1360
137. Harlan Bekti 1370
138. Hutan Raya Indonesia 1380
139. Ika Muda 1390
140. Indomobil 1400
141. Intercallin 1410
142. Jangkar Jati 1420
143. Jayapari Steel 1430
144. Kedaung 1440
145. Kodel 1450
146. Lautan Luas 1460
147. Mantrust 1470
148. Marannu 1480
149. Mayapada 1490
150. Merdeka 1500
151. Metro Garmin 1510
152. Modern 1520
153. Mujur Timber 1530
154. Mustika Ratu 1540
155. Ometraco 1550
156. Pan Nusantara 1560
157. Panin 1570
158. Parit Padang 1580
159. Pioneer Trading 1590
160. Pos Kota 1600
161. Prima Express Bank 1610
- 226 -
No Nama Grup Sandi
162. Raja Garuda Mas 1620
163. Risjadson 1630
164. Roda Vivatex 1640
165. Sahid 1650
166. Samator 1660
167. Sari Warna Asli 1670
168. Servitia 1680
169. Shinta Indah 1690
170. Sinar Kasih 1700
171. Sinar Mas 1710
172. Sinar Sahabat 1720
173. ABC 1730
174. Adi Teknik 1740
175. Aldiron Hero 1750
176. Amerin 1760
177. Arseto 1770
178. Asia Permai 1780
179. Astra Graphia 1790
180. Bangun Tjipta Sarana 1800
181. Bank Duta 1810
182. Barito Pacific 1820
183. Batik Keris 1830
184. Bimantara 1840
185. Bukit Jaya Abadi 1850
186. Bumi Raya Utama 1860
187. Caputra 1870
188. Cisadane Raya 1880
- 227 -
No Nama Grup Sandi
189. Danaswara 1890
190. Daya Sakti 1900
191. Dirgahayu 1910
192. Dwi Satria Utama/DSU 1920
193. Gesit Maju/Gesit 1930
194. Gruti 1940
195. Guna Elektro 1950
196. Hanurata 1960
197. Hasil Karsa/Hasil 1970
198. Indhasana 1980
199. Jan Darmadi 1990
200. Kahatex 2000
201. Karwell 2010
202. Kayu Mas 2020
203. Lima Satrya Nirwana 2030
204. Metrocorp 2040
205. Murinda 2050
206. New Armada 2060
207. Pakerin 2070
208. Panatraco 2080
209. Petrolog 2090
210. RWBU 2100
211. Rajawali Wira Bhakti Utama 2110
212. Sejahtera Bank Umum 2120
213. Sango 2130
214. Sinar Sosro 2140
215. Sinar Laut 2150
- 228 -
No Nama Grup Sandi
216. Setia Sapta/Sucaco 2160
217. Teluk Luas/Metro 2170
218. Lion Metal/Sudarma 2180
219. Tempo 2190
220. Tiga Mas 2200
221. Timur Djaja 2210
222. Tjokro 2220
223. Trakindo Utama 2230
224. Dua Mutiara/Dumaco 2240
225. Tunas Alfin 2250
226. Mutiara Timber/Mega 2260
227. United Tractors 2270
228. Vastex Prima 2280
229. Wijaya Kusuma 2290
230. Wirontono 2300
231. Dayak Besar 2310
232. Duta Anggada 2320
233. GKBI 2330
234. Golden Key 2340
235. Gunung Agung 2350
236. Hasjim Ning 2360
237. Surya Dumai/SD 2370
238. Alisjahbana/Femina 2380
239. Kalimanis 2390
240. Krama Yudha 2400
241. Lucky 2410
242. Mayora 2420
- 229 -
No Nama Grup Sandi
243. Metrodata 2430
244. Nawa Panduta/Napan 2440
245. Pacific Paint 2450
246. Indospring/Indoprima 2460
247. Pradja Farma/Prafa 2470
248. Panca Adi/Panadia 2480
249. Samudera Indonesia 2490
250. Pendawa Sempurna 2500
251. Imora Motor 2510
252. Argo Manunggal 2520
253. Arya Upaya/Ongko 2530
254. Bank Central Asia 2540
255. Haji Kalla 2550
256. Biru dan Sons/Biru 2560
257. Citra Sari Makmur 2570
258. Daya Tata Matra 2580
259. Djasa Ubersakti 2590
260. Sumber Mas Timber 2600
261. Indo Suntex/Sun 2610
262. Sumber Selatan 2620
263. Tunas Ridean/Tuna 2630
264. Tiga Raksa/Tira 2640
265. Aneka 2650
266. Bank Central Dagang 2660
267. Batamtex/Lakop 2670
268. Bumi Putera 1912 2680
269. Dharmala 2690
- 230 -
No Nama Grup Sandi
270. Gajah Tunggal 2700
271. Harapan Motor/Harapan 2710
272. Konimex 2720
273. Mayer 2730
274. Mugi 2740
275. Pan Brothers 2750
276. Puteraco 2760
277. Sadang Mas 2770
278. Soedarpo 2780
279. Tri Usaha Bhakti 2790
280. Tobby Mezza/Faritex 2800
281. Indomachine 2810
282. Maspion 2820
283. Nugra Santana 2830
284. Sumatra Tobacco/STTC 2840
285. Udatimex/Udatinda 2850
286. Lautan Berlian 2860
287. Menjangan Sakti 2870
288. Lainnya Harus Diisi 2880
289. Naga Tara/Tara 2890
290. Margosuko/Nidesco 2900
291. Putra Surya Perkasa 2910
292. Bob Hasan/Pasopati 2920
293. Pesik International 2930
294. Poliplas/Poli 2940
295. Aneka Kimia Raya 2950
296. Jabatex/Alfindo 2960
- 231 -
No Nama Grup Sandi
297. Golden Mississippi 2970
298. Danitama/Arifin 2980
299. Berca/CCM 2990
300. Citra Agramasinti 3000
301. Citra Lamtoro Gung 3010
302. Wanandi/Gemala 3020
303. Tripatra/Imeco 3030
304. Indomarco/Pebapan 3040
305. Indrapura/Tahija 3050
306. Kuala Intan/Intan 3060
307. Kayu Lapis Asli Murni 3070
308. Ratu Plaza 3080
309. Lim Sioe Liong/Salim 3090
310. Satya Djaya Raya/SDR 3100
311. Meta Epsi/Medco 3110
312. Uni Seraya 3120
313. Grup Lainnya 3130
314. Tidak Digunakan 3140