Download - LAPORAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa Glagahwero merupakan desa yang terletak di Kecamatan Panti.
Perbatasan Desa Glagahwero disebelah utara yaitu Desa Panti, sebelah selatan
Desa Rambi Gundam, sebelah barat Desa Kemuningsarilor, dan disebelah timur
Desa Jubung. Desa Glagahwero dibagi dua dusun yakni Krajan dan Karang Asem
dengan 6 padukuhan yakni: Karang Asem Timur, Karang Asem Tengah, Karang
Asem Barat, Krajan, Plalangan dan Sumber Duren.
Jumlah penduduk di Desa Glagahwero sebanyak 4.795 orang. Mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani ada pula yang sebagian
penduduknya bekerja menambang batu kali dengan liar tanpa memperdulikan efek
kedepannya.
Glagahwero mempunyai potensi diantaranya Petani Jamur, Mina Tani,
Kerajinan Anyaman Bambu dan Sumber Daya Alam. Budidaya jamur yang ada di
Desa Glagahwero belum memiliki kelompok dan badan hukum yang
menaunginya, sehingga sulit untuk mendapatkan dana dari pemerintah untuk
mengembangkan usaha tersebut. Pada akhirnya banyak petani jamur yang ada di
desa Glagahwero mengikuti kelompok budidaya jamur dari desa lain untuk
mengembangkan usahanya. Melihat hal tersebut maka perlu adanya pembentukan
sebuah kelompok budidaya jamur tiram. Desa Glagahwero memiliki satu
padukuhan yang masih tertinggal dibandingkan dengan padukuhan–pandukuhan
di Dusun lainnya yaitu Pandukuhan Sumberduren.
Pandukuhan Sumberduren berada di Dusun Krajan yang termasuk daerah
terpelosok, sehingga sulit untuk dijangkau. Penduduk Sumberduren mayoritas
hanya mengandalkan kerajinan bambu sebagai mata pencaharian utama. Hal
tersebut menyebabkan tingkat perekonomian penduduk rendah. Untuk
memperbaiki perekonomian penduduk, akan dilakukan pembinaan kepada
penduduk tentang alternatif mata pencaharian lain, yaitu dengan penanaman
1
sayuran serta pengolahan pasca panennya. Hal tersebut diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan penduduk, selain pendapatan dari kerajinan bambu.
1.2 Permasalahan
Secara umum yang menjadi masalah adalah kurang efektifnya program
Posdaya sebagai sarana dalam menuntaskan masalah-masalah yang ada di
masyarakat. Hal itu dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Masih kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan
untuk peningkatan sumber daya manusia;
b. Masih kurangnya Pemahaman masyarakat akan pentingnya
berwirausaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat;
c. Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap potensi yang ada di
desa Glagahwero.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui kegiatan
Posdaya.
B. Tujuan Khusus
a. Membentuk Posdaya yang ada di masyarakat Desa Glagahwero
Kecamatan Panti Kabupaten Jember;
b. Merumuskan rencana program Posdaya yang ada di masyarakat Desa
Glagahwero bersama Mayarakat;
d. Mendampingi program Posdaya yang ada di masyarakat Desa
Glagahwero.
e. Mendampingi akses ke lembaga terkait untuk mengoptimalkan
Posdaya yang telah terbentuk di Desa Glagahwero.
f. Memberikan penyuluhan tentang pengolahan Kripik Bayam sebagai
sarana untuk berwirausaha;
g. Memberikan penyuluhan akan pentingnya pendidikan.
2
1.3.2 Manfaat
A. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap kondisi sosial di
masyarakat.
b. Dapat membentuk sikap empati dan kepedulian bagi mahasiswa
terhadap persoalan-persoalan yang ada dalam pembangunan.
c. Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
yang telah diperoleh selama dibangku kuliah dalam kehidupan
masyarakat.
d. Mendapatkan pengalaman bagi mahasiswa dengan terlibat langsung
dalam aktifitas masyarakat desa.
e. Meningkatkan kedewasaan, kematangan berpikir dan bertindak dalam
mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
B. Manfaat bagi Universitas
a. Dapat mendukung terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
Pengabdian pada Masyarakat.
b. Dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara Universitas jember
dengan Masyarakat desa.
c. Dapat mendukung penerapan IPTEK dalam pengelolaan dalam dan
penyelesaian berbagai masalah di masyarakat.
C. Manfaat bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Dapat mewujudkan terbentuknya kader-kader pemerdayaan dalam
masyarakat.
b. Dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berfikir, bersikap
dan bertindak dalam menyelesaikan masalah yang ada.
c. Dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan pembangunan di
Desa Glagahwero Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
d. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan,
pendidikan, lingkungan dan kewirausaahaan melalui program
kegiatan yang telah ditetapkan.
3
e. Dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan program yang telah
ditetapkan untuk pembangunan dan pengembangan masyarakat.
4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Tempat dan Waktu
2.1.1 Tempat Kegiatan
Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di Desa Gadingan,
Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo. Lokasi kegiatan program yang ada
ialah Dusun Gadingan Timur dan Gadingan Barat.
2.1.2 Waktu Kegiatan
Pelaksanaan program kegiatan KKN direncanakan berlangsung selama kurang
lebih 45 hari terhitung sejak 1 July – 21 Agustus 2015.
2.2 Khalayak dan Sasaran
Khalayak dan sasaran program KKN Universitas Jember adalah warga Desa
Gadingan Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo.
2.3 Jenis Kegiatan dan Metode
2.3.1 Jenis Kegiatan
A. Kegiatan Inti
a. Sosialisasi tentang Demam Berdarah dan kesehatan gigi dan mulut.
Penanggung jawab : Lailatul Badriyah
Kegiatan :Sosialisasi mengenai tentang pentingnya mengantisipasi
penyakit demam berdarah dan pentingnya sikat gigi untuk kesehatan gigi dan
mulut.
b. Pembelajaran Buta Aksara
Penanggung jawab : Maulana Zuhri Wardhani
Kegiatan : Pembelajaran Mengenai buta aksara yang ditujukan
kepada warga terutama perangkat desa Gadingan yang tidak bisa membaca serta
menulis.
c. Pembuatan Eskrim Kulit Pisang
Penanggung jawab : Joko Pramono
5
Kegiatan : Membuat eskrim bersama warga dan mengajarkan tata
cara pembuatan serta bahan yang diperlukan.
d. Sosialisasi Tentang Pupuk Cair
Penanggung Jawab : Nurlailatus Salama
Kegiatan : Memberikan informasi kepada masyarakat Gadingan
tentang pupuk cair dan mengaplikasikan ke sawah milik warga Gadingan.
B. Kegiatan Penunjang
a. Pengajaran ke SD dan PAUD
Penanggung Jawab : Yolanda Merani Pratidina
Kegiatan : Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Gadingan
dan PAUD Kamboja.
b. Posyandu
Penanggung Jawab : Nina Risky Amaliya
Kegiatan : Membantu pelaksanaan Posyandu yang ada di Desa
Gadingan.
c. Pembuatan Pos induk
Penanggung Jawab : Gunda Eko Prasetyo
Kegiatan : Membantu Pembuatan Pos induk di Desa Gadingan
bersama warga.
d. Tata Cara Pemasaran Es Krim
Penanggung Jawab : Khoirotul Azizah
Kegiatan : Mengajarkan tata cara pemasaran eskrim kepada warga
desa Gadingan.
2.3.2 Metode
A. Kegiatan Inti
a. Pembelajaran Buta Aksara
Pelaksanaan : 5 Agustus sd 19 Agustus 2015
Penanggung jawab : Maulana Zuhri Wardhani
Pelaksana : a. Yolanda Merani
6
b. Lailatul Badriyah
c. Nina Risky Amaliya
d. Naufan Arviansyah
e. Joko Pramono
f. Khoirotul Azizah
h. Gunda Eko Prasetyo
i. Nurlailatus Salama
Tempat : Rumah Bu Misbah.
Khalayak Sasaran : Masyarakat Gadingan dan Perangakat Desa.
b. Sosialisasi Demam Berdarah dan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Pelaksanaan : 14 Agustus dan 15 Agustus 2015
Penanggung jawab : Lailatul Badriyah
Pelaksana : a. Nina Risky Amaliya
b. Naufan Arviansyah
c. Yolanda Merani
d. Maulana Zuhri Wardhani
e. Joko Pramono
f. Khoirotul Azizah
h. Gunda Eko Prasetyo
i. Nurlailatus Salama
Tempat : SDN Gadingan
Khalayak Sasaran : Murid SDN Gadingan
c. Sosialisasi Pupuk Cair
Pelaksanaan : 8 Juli 2015 – 21 Agustus 2015
Penanggung jawab : Nurlailatus Salama
Pelaksana : a. Lailatul Badriyah
Nina Risky Amaliya
b. Naufan Arviansyah
7
c. Yolanda Merani
d. Maulana Zuhri Wardhani
e. Joko Pramono
f. Khoirotul Azizah
h. Gunda Eko Prasetyo
Tempat : Sawah Warga Desa Gadingan
Khalayak Sasaran : Warga Desa Gadingan
d. Pembuatan Es Krim Kulit Pisang
Pelaksanaan : 11 Agustus 2015
Penanggung jawab : Joko Pramono
Pelaksana : a. Khoirotul Azizah
Nina Risky Amaliya
b. Naufan Arviansyah
c. Yolanda Merani
d. Maulana Zuhri Wardhani
e. Lailatul Badriyah
f. Nurlailatus Salama
h. Gunda Eko Prasetyo
Tempat : Rumah Bu Jazuli
Khalayak Sasaran : Warga Desa Gadingan
B. Kegiatan Penunjang
a. Pengajaran PAUD dan SD
Pelaksanaan : 27 Juli 2015 – 20 Agustus 2015 (PAUD)
31 Juli 2015 – 21 Agustus 2015 (SD)
Penanggung jawab : Yolanda Merani Pratidina
Pelaksana : a. Maulana Zuhri Wardhani
Nina Risky Amaliya
8
b. Naufan Arviansyah
c. Joko Pramono
d. Khoirotul Azizah
e. Lailatul Badriyah
f. Nurlailatus Salama
h. Gunda Eko Prasetyo
Tempat : SDN Gadingan dan PAUD Kamboja
Khalayak Sasaran : Siswa SDN Gadingan dan PAUD Kamboja
b. Posyandu
Pelaksanaan : Menyesuaikan jadwal
Penanggung jawab : Nina Risky Amaliya
Pelaksana : a. Khoirotul Azizah
Lailatul Badriyah
b. Naufan Arviansyah
c. Yolanda Merani
d. Maulana Zuhri Wardhani
e. Joko Pramono
f. Nurlailatus Salama
h. Gunda Eko Prasetyo
Tempat : Desa Gadingan
Khalayak Sasaran : Balita Desa Gadingan
9
2.4 Kendala dan Pemecahan
Selama pelaksanaan KKN terdapat beberapa kendala yang dihadapi
diantaranya sebagai berikut :
1. Pembelajaran Buta Aksara
Kendala:
Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran
Pemecahan :
Memfasilitasi warga yang mengikuti buta aksara
2. Sosialisasi Demam Berdarah dan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kendala:
Terbatasnya peralatan yang tersedia.
Kurangnya pengalaman mahasiswa KKN mengenai kesehatan.
Pemecahan :
Untuk memperlancar kegiatan kami meminjam beberapa peralatan
yang dibutuhkan di masyarakat.
Mengikutsertakan Bidan Puskesdes
3. Pembuatan Es Krim Kulit Pisang
Kendala :
Terbatasnya peralatan yang tersedia
Pemecahan :
Meminjam beberapa peralatan pada masyarakat
4. Sosialisasi Pupuk Cair
Kendala :
Kurangnya minat dari warga
Pemecahan :
Mengajak tokoh masyarakat dan Gapoktan untuk mengumpulkan
para petani
6. Pengajaran SDN Gadingan dan PAUD Kamboja
Kendala :
10
kurangnya pengalaman dari mahasiswa KKN dalam
melakukan pengajaran
Pemecahan :
meminta bantuan kepada guru tentang tata cara mengajar
yang baik
7. Posyandu
Kendala :
Jadwal posyandu yang bentrok dengan kegiatan mahasiswa
KKN yang lain
Pemecahan :
Membagi tugas antar anggota KKN sehingga dapat
mengikuti semua kegiatan
8. pemasaran produk kulit pisang
Kendala:
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pemasaran
produk
Pemecahan:
Memberikan pelatihan intensif tentang pemasaran kepada
masyarakat desa gadingan
9. pembuatan pos induk
Kendala:
Kurangnya minat warga dalam melakukan proses
pembangunan pos induk
Pemecahan:
Melakukan pendekatan dengan warga untuk meningkatkan
minat warga
11
2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya
2.5.1 Rencana Biaya
No Jenis Kegiatan Rincian Biaya Total
1
Pembentukan Posdaya
Print Undangan
Konsumsi Peserta
Sub Total
30 x Rp. 150
30 x Rp. 3.000
Rp. 4.500
Rp. 90.000
Rp. 94.500
2Persiapan lahan untuk
penanaman sayuran
- -
3
Penanaman sayuran
Benih Bayam
Benih Cabe
Bibit
Polybag
Sub Total
1 x Rp. 25.000
1 x Rp. 30.000
400 x Rp. 100
400 x Rp. 200
Rp. 25.000
Rp. 30.000
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Rp. 135.000
4
Sosialisasi Pengolahan Pasca
Panen Bayam
Print Brosur
Bayam
Tepung Beras
Tapioka
Bumbu
Plastik
Label
Minyak
Sub Total
30 x Rp. 150
2 ikat x Rp. 2.000
1 kg x Rp. 10.000
½ kg x Rp. 9.000
1 resep x Rp. 5000
1 pack x Rp. 15.000
30 x Rp. 400
1 Liter x Rp. 15.000
Rp. 4.500
Rp. 4.000
Rp. 10.000
Rp. 4.500
Rp. 5000
Rp. 15.000
Rp. 1.200
Rp. 15.000
Rp. 59.200
5
Sosialisasi Pendidikan Tinggi
Konsumsi
Air mineral
Sub Total
30 x Rp. 6000
1 dus x Rp. 12.000
Rp. 180.000
Rp. 12.000
Rp. 192.000
Total Biaya Rp. 480.700
12
2.5.2 Realisasi Biaya
No Jenis Kegiatan Rincian Biaya Total
1
Pembentukan Posdaya
Print Undangan
Konsumsi Peserta
Sub Total
30 x Rp. 150
30 x Rp. 3.000
Rp. 4.500
Rp. 90.000
Rp. 94.500
2Persiapan lahan untuk
penanaman sayuran
- -
3
Penanaman sayuran
Benih Bayam
Benih Cabe
Bibit
Polybag
Sub Total
1 x Rp. 20.000
1 x Rp. 25.000
400 x Rp. 50
400 x Rp. 200
Rp. 20.000
Rp. 25.000
Rp. 20000
Rp. 40.000
Rp. 105.000
4
Sosialisasi Pengolahan Pasca
Panen Bayam
Print Brosur
Bayam
Tepung Beras
Tapioka
Bumbu
Plastik
Label
Minyak
Sub Total
30 x Rp. 150
2 ikat x Rp. 2.000
1 kg x Rp. 10.000
½ kg x Rp. 9.000
1 resep x Rp. 5000
1 pack x Rp. 15.000
30 x Rp. 400
1 Liter x Rp. 15.000
Rp. 4.500
Rp. 4.000
Rp. 10.000
Rp. 4.500
Rp. 5000
Rp. 15.000
Rp. 1.200
Rp. 15.000
Rp. 59.200
5 Sosialisasi Pendidikan Tinggi
Konsumsi
Air mineral
30 x Rp. 6000
1 dus x Rp. 11.500
Rp. 180.000
Rp. 11.500
13
Sub Total Rp. 191.500
Total Biaya Rp. 450.200
14
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Perguruan tinggi memiliki tugas untuk menjalankan Tridharma Perguruan
Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Pengabdian kepada
masyarakat merupakan salah satu tugas yang harus dijalankan. Untuk
melaksanakan pengabdian tersebut Universitas Jember memiliki wadah yaitu
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM). LPM sebagai salah satu wadah
yang dimiliki Universitas Jember untuk memberikan pengabdian. Salah satunya
menugaskan mahasiswa Universitas Jember untuk mengikuti program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) menjadi beberapa kelompok untuk Kabupaten Jember,
Lumajang, Bondowoso dan Situbondo dengan tematik posdaya yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sesuai dengan peraturan Bupati Jember No.11 tahun 2010 tentang
perencanaan pembangunan desa, maka posdaya sebagai tema yang telah digagas
oleh Universitas Jember sangat cocok untuk dikembangkan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat dengan harapan tingkat kesejahteraan bisa merata.
Posdaya produktif mempunyai program peningkatan kesejahteraan masyarakat
melalui bidang ekonomi produktif, kesehatan, lingkungan,dan pendidikan.
Posdaya memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya posdaya dapat
meringankan tugas pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mahasiswa yang diterjunkan merupakan gabungan dari beberapa fakultas
di Universitas Jember sehinggadapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
masyarakat. Kelompok KKN berjumlah 123 kelompok yang terdiri dari
10mahasiswa setiap kelompoknya. Pada KKN tahun ini, terdapat 1 Kelompok
KKN dalam dua desa di wilayah Kabupaten Jember, sedangkan di wilayah
Kabupaten Bondowoso, Lumajang dan Situbondo terdapat 1 kelompok KKN
dalam satu desa. Kelompok KKN101 yang telah dibentuk dan disusun oleh LPM
Universitas Jember di terjunkan di Kecamatan Tempurejo lebih tepatnya di Desa
Sanenrejo untuk Jember 49 A dan Desa Pondokrejo untuk Jember 49 B.
15
Dari hasil pembekalan KKN yang diberikan oleh LPM Universitas Jember
tentang KKN Tematik Posdaya Universitas Jember Gelombang tentang
pembentukan Posdaya. Posdaya yang dibentuk sebaiknya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sekitar Desa. Pembentukan Posdaya didiskusikan bersama
Kepala Desa, Kasun, Perangkat bersama tokoh masyarakat yang ada di Desa
Glagahwero. Pembentukan posdaya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang ada di Desa Glagahwero terutama masyarakat yang masih
prasejahtera.
Kegiatan pembentukan posdaya dilakukan dengan beberapa tahap
diantaranya pengenalan posdaya, pembentukan posdaya, program kerja posdaya,
pelatihan dan penyuluhan tiap bidang serta pembuatan keripik bayam dan jahe
instan. Pengenalan posdaya dilakukan dengan mendatangi tokoh masyarakat serta
pengenalan terhadap ibu-ibu PKK. Setelah dilakukan pengenalan posdaya
selanjutnya dilakukan pembentukan posdaya. Pembentukan posdaya dilakukan
dengan diskusi bersama dengan kades, kasun, perangkat, dan tokoh masyarakat.
Pengurus posdaya dipilih dari masyarakat sekitar yang ahli di ke 4 bidang tersebut
dan mau mengembangkan posdaya tersebut.
Posdaya yang di bentuk diberi nama DINOYO JAYA. Nama tersebut
diambil sesuai dengan sungai yang ada di Desa Glagahwero dengan nama sungai
Dinoyo. Berikut adalah struktur organisasi posdaya dinoyo.
16
Ketua
Faishol Amirulloh
Sekretaris
Sugeng P
Bendahara
Joko Wiriyono
Kord. Lingkungan
Sutrisno
Kord. Kesehatan
Eva K
Kord. Ekonomi
Asyhari
Kord. Pendidikan
Ali Arifin
Anggota
Setelah pengurus posdaya terbentuk yang menaungi empat pilar
diantaranya pilar lingkungan, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Dimana
posdaya Dinoyo sendiri berdiri berdasarkan SK kepala Desa dengan Nomor
01/35.09.14.2004/2015` Dan berdiri pada tanggal……………….. . Kegiatan
empat pilar yang dilakukan sebagai berikut :
3.1 Pilar Lingkungan
3.1.1 Persiapan lahan untuk penanaman sayuran
Desa Glagahwero Kecamatan Panti memiliki kondisi lingkungan yang
cukup baik, mayoritas lahan pertanian di Desa Glagahwero dimanfaatkan
menjadi persawahan. Lahan persawahan yang ada dimanfaatkan untuk
penanaman padi dan hasil yang diperoleh dari panen padi tersebut masih belum
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun petani masih tetap harus
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk mengoptimalkan lahan kosong milik warga dan memenuhi
kebutuhan gizi maka dilakukan penanaman tanaman bayam dan cabai. Hal ini
dilakukan dilahan warga yang kosong. Penanaman bayam dan cabai tersebut
17
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar agar gizi yang
dibutuhkan dapat terpenuhi.
Penanaman bayam dan cabai pada awalnya dilakukan persiapan lahan
untuk menyemai dan menanam tanaman tersebut. Persiapan lahan untuk
menyemai tanaman dilakukan di lahan kosong milik warga di Dusun
Sumberduren. Persiapan lahan ini dilakukan pada tanggal 15 Januari 2015.
Persiapan lahan yang dilakukan yaitu proses penggemburan tanah yang
dilakukan menggunakan cangkul. Penggemburan tanah ini bertujuan untuk
untuk membuat unsur hara yang mengendap dibawah menjadi keatas sehingga
nantinya diharapkan tanaman yang ditanam dilahan dapat tumbuh dengan subur.
Selain itu juga dilakukan pemberian pupuk kandang yang diambil dari
sekitar lahan warga. Pupuk kandang berfungsi untuk menyuburkan tanah.
Persiapan lahan ini dibantu oleh pemilik lahan kosong yang digunakan untuk
penanaman bayam dan cabai. Proses persiapan lahan dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Gambar 3.1 Proses persiapan lahan
3.1.2 Penanaman sayuran
Setelah dilakukannya persiapan lahan untuk penanaman sayuran bayam dan
cabai, tahap selanjutnya yaitu penanaman sayuran. Proses penanaman sayuran
ini berbeda-beda sesuai dengan jenis tanamannya.
Proses penanaman cabai dilakukan langsung pada lahan yang telah disiapkan.
Bibit cabai yang ditanam dibeli dari pasar terdekat dengan harga Rp 10.000 per
100 bibit. Total bibit cabai yang ditanam di lahan yang telah disiapkan sebanyak
18
200 bibit cabe. Penanaman bibit cabai dilakukan dengan jarak tanam antara 10-
15 cm (Gambar 3.2).
Selain bibit cabai yang ditanam dilahan yang telah disediakan, juga terdapat
tanaman bayam yang akan ditanam. Berbeda halnya dengan bibit cabai yang
langsung ditanam, untuk tanaman bayam ini dilakukan penyemaian terlebih
dahulu sebelum dilakukan penanaman. Penyemaian ini dilakukan dilahan yang
telah disediakan bersamaan dengan penyediaan lahan penanaman sayuran.
Proses penyediaan lahan penyemaian ini sama halnya dengan penyediaan lahan
penanaman, namun luas dari lahan penyemaian lebih sempit dibandingkan
dengan lahan penanaman.
Gambar 3.2 Proses penanaman bibit cabai
Benih bayam yang dibeli dari Toko Pertanian Santoso langsung dilakukan
penyebaran dilahan penyemaian (Gambar 3.3). Setelah benih bayam disebar
dilahan tersebut tahap selanjutnya yaitu proses penyiraman. Proses ini juga
dilakukan pada bibit cabai yang telah ditanam. Proses penyiraman ini berfungsi
untuk membantu pertumbuhan vegetatif tanaman dan penyerapan unsur hara
dalam tanah.
19
Gambar 3.3 Proses penyebaran benih bayam
Benih bayam yang telah tumbuh menjadi bibit bayam nantinya akan
dilakukan pemindahan bibit bayam kelahan penanaman. Selain penanaman cabai
dan bayam dilahan penanaman kami juga melakukan penanaman cabai dan
bayam dipolybag yang nantinya akan dibagikan kepada warga sekitar.
Proses penanaman cabai dan bayam dipolybag dilakukan pada tanggal ......
Penanaman ini dilakukan di Balai Desa. Sebelum dilakukannya
penanaman dilakukan pengambilan tanah dan pupuk kandang di lahan warga.
Setelah memperoleh tanah dan pupuk kandang, tahap selanjutnya yaitu
pemindahan tanah dan pupuk kedalam polybag sekaligus penanaman bibit ke
dalam polybag.
Berbeda dengan penanaman cabai, penanaman bayam dilakukan
penyemaian benih terlebih dahulu di lahan sekitar Balai Desa. Setelah tinggi
bayam sekitar 4-5 cm, dilakukan pemindahan bibit bayam ke dalam polybag
yang telah disediakan. Proses pemindahan bibit ke dalam polybag dapat dilihat
pada (Gambar 3.4).
20
Gambar 3.4. Pemindahan bibit ke dalam polybag
Selain itu dilakukan penanaman pohon pepaya di sekitar daerah Balaidesa.
Hal ini dilakukan bertujuan agar jalan sekitar Balai desa menjadi rindang.
Penanaman pohon pepaya awalnya dilakukan pembelian bibit pohon pepaya
kepada warga sekitar balaidesa dengan harga Rp. 2000 perbibit.
Penanaman bibit pohon pepaya (Gambar 3.5) dilakukan dengan jarak
tanam 1-1.5 meter perbibit. Sebelum penanaman pepaya dilakukan, terlebih
dahulu dilakukan penggemburan tanah yang selanjutnya dilakukan penanaman
bibit pepaya tanpa adanya penambahan pupuk.
Gambar 3.5. Penanaman bibit pohon pepaya
3.1.3. Jumat Bersih
Jumat bersih dilakukan dengan tujuan untuk menjaga lingkungan sekitar
tetap terjaga. Jumat bersih dilakukan di sekitar halaman Balaidesa Glagahwero.
Jumat bersih dilakukan oleh semua perangkat desa beserta mahasiswa KKN.
Jumat bersih tersebut dilakukan setiap seminggu sekali di hari jumat.
Pada jumat bersih dilakukan dengan menyapu halaman dan membersihkan
rumput-rumput di sekitar balaidesa selain itu juga dilakukan bersih-bersih
ruangan yang tidak terpakai. Jumat bersih dilakukan setiap pagi dimulai jam
07.00-10.00 WIB.
21
3.2 Pilar Ekonomi
3.2.1. Sosialisasi pengolahan pasca panen bayam
Pengolahan pasca panen bayam dibuat menjadi olahan keripik bayam.
Bayam sendiri mempunyai banyak manfaat diantaranya menjaga kesehatan
mata, menjaga kesehatan tulang, menjaga kesehatan jantung, mencegah kanker,
mencegah penuaan dini, meningkatkan efisiensi otot, melancarkan pencernaan,
dan baik untuk anemia.
Bayam merupakan tanaman yang sangat mudah dalam budidayanya.
Tingginya nilai produktifitas dari bayam tidak diikuti dengan tingginya
Pengolahan keripik bayam dibuat dengan beberapa bahan dianta
3.3 Pilar Pendidikan
3.3.1 Persiapan sosialisasi
Desa Glagahwero merupakan suatu desa yang sangat strategis letaknya.
Desa tersebut karena dekat dengan kantor kecamatan dan menjadi jalan utama
penghubung ke beberapa daerah. Pendidikan di desa ini sangat minim, hanya
terdapat satu Sekolah Dasar Negeri dan juga satu Madrasah Aliyah swasta milik
Pondok Pesantren sehingga banyak remaja yang putus sekolah karena kurangnya
pengetahuan tentang beasiswa pendidikan dan mencegah penikahan usia dini.
Demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Kecamatan Panti
khususnya di Desa Glagahwero dengan mengadakan sosialisasi adanya beasiswa
yang ada di Universitas Jember agar masyarakat desa Glagahwero termotivasi
untuk melakukan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi tanpa harus terbebani
oleh biaya. Kegiatan ini dilakukan di setiap sekolah yang ada di Desa
Glagahwero.
Putus sekolah diteruskan dengan menikah merupakan suatu keputusan
yang sudah wajar. Pernikahan menurut UU dan prinsip kesehatan, menikah pada
usia 20 Tahun untuk wanita dan 25 Tahun untuk laki – laki, sedangkan di Desa
Glagahwero pernikahan usia dini sangat banyak dan mereka tidak
memperdulikan psikologis dan kesehatan dari perempuan bila menikah pada usia
22
belia. Perempuan yang menikah di usia dini untuk kesehatan reproduksinya
belum siap dan sehat.
Proses sosialisasi diawali dengan mengunjungi sekolah terkait untuk
menyiapkan jadwal dan kegiatan sosialisasi. Dalam hal tersebut mengantisipasi
adanya sekolah yang kurang siap dari segi sarana maupun prasarana yang
tersedia. Sosialisasi dilaksanakan serantak di semua sekolah dalam sehari.
Beberapa sekolah terletak saling berjauhan sehingga saat memastikan waktu
harus tepat dan konsisten.
Sosialisasi pendidikan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
diawali dengan pembagian regu. Yakni regu panti utara dan regu panti selatan
agar dapat mengefisiensi waktu. Anggota sangat banyak karena bekerjasama
dengan UKM KEPENDUDUKAN Universitas Jember sehingga saat melakukan
sosialisasi tidak terbebani oleh anggota. Regu utara melakukan sosialisai di
sekolah AL – HASAN dan SMA DIPONEGORO. Regu selatan melaksanakan
sosialisasi di sekolah SMK Kemuningsarilor dan MA AL MU’IEN yang
berakhir di SMA ARGOPURO sebagai tempat terakhir berkumpulnya anggota
dan sosialisasi penutup acara pengenalan beasiswa yang ada di Universitas
Jember dan juga mencegah pernikahan usia dini.
3.4. Pilar Kesehatan
Untuk memenuhi kesejahteraan warga di sekitar juga diperlukan pilar
kesehatan. Dimana pada pilar kesehatan, mahasiswa membantu kegiatan
POSYANDU yang ada di Desa Glagahwero. Posyandu yang ada di desa
glagahwero bernama Posyandu Rambutan dan tebagi menjadi 4 pos Posyandu
balita dan 1 pos Posyandu lansia.
Posyandu balita dan lansia dilakukan setiap bulan dan dilakukan di awal
bulan. Posyandu balita dilakukan penimbangan bayi dimana tiap bulan
kebanyakan balita yang ada di desa glagahwero memiliki berat badan meningkat
selain itu juga dilakukan pemberian imunisasi.
Untuk daerah yang tidak dapat di jangkau seperti kasean kader posyandu
mendatangi rumah warga agar balita yang ada di daerah tersebut masih dapat
23
melakukan kegitan posyandu. Posyandu tiap pos harus ada 85% yang datang ke
posyandu dari jumlah balita dan ibu hamil yang ada di desa tersebut. Posyandu
dilakukan oleh bidan desa beserta para kader posyandu dan dibantu oleh
mahasiswa kkn. Posyandu sendiri dilakukan dengan tujuan agar balita yang ada di
desa tersebut dapat terpenuhi gizinya dan mengetahui peningkatan berat badan
dari balita sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti busung
lapar. Pada posyandu lansia dilakukan tiap bulan dengan dilakukan seperti
pemeriksaan tekanan darah, senam lansia, pemberian vitamin pada lansia.
Di akhir bulan dilakukan pertemuan semua kader posyandu di desa
glagahwero. Pada pertemuan kader posyandu desa glagahwero, mahasiswa KKN
memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang bagi balita. Balita atau anak
dibawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bayi usia
dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. makanan bayi utamanya
berbentuk cair, yaitu air susu ibu (ASI).
Kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan,
dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus saling
berkeseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat
dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS).
Makanan yang diberikan pada anak sebaiknya makanan yang sehat dan
bergizi. Makanan yang sehat merupakan Makanan yang baik untuk pertumbuhan
tubuh, terjaga kebersihan dan juga tidak dapat menyebabkan penyakit pada anak.
Dimana Makan Sehat Bergizi Seimbang merupakan makanan yang menggunakan
beberapa golongan bahan makanan dan penggantinya serta memperhatikan
keseimbangan gizi baik jumlah maupun macamnya. Zat makanan tersebut lebih
rinci dibagi menjadi 6 golongan, yaitu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, air. Untuk mendapatkan menu sehat seimbang perlu menerapkan slogan
”Empat Sehat Lima Sempurna”, yaitu susunan menu yang terdiri dari makanan
pokok, lauk hewani dan nabati, sayur, buah dan susu.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
25
BIODATA PESERTA
DESA : Glagahwero
ALAMAT : Jl. PB. Sudirman 82 Panti Jember
KELOMPOK : 107
1. Nama : Teguh Ari Cahyono
Tempat/Tg. Lahir : Trenggalek, 22 April 1993
NIM : 111910301032
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Sipil
Alamat Asal : RT. 17 RW. 05 Nglongsor,
Kec. Tugu Kab. Trenggalek
Alamat di Jember : Jl. Brantas 8 No. 61 Jember
Telp. : 085755321640
Sebagai : Anggota
2. Nama : Susi Nurhalimah
Tempat/Tg. Lahir : Banyuwangi, 25 Juni 1993
NIM : 111710101031
Fakultas : Teknologi Pertanian
Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
Alamat Asal : Dusun Krajan Rt. 03 Rw. 06
Desa Banyuanyar Banyuwangi
Alamat di Jember : Jln. Mastrip No. 29 Jember
Telp. : 087857300337
Sebagai : Anggota
3. Nama : Zulviyati
Tempat/Tg. Lahir : Pasuruan, 26 Januari 1993
NIM : 112210101038
Fakultas : Farmasi
26
Jurusan : Farmasi
Alamat Asal : Desa Bajangan RT. 03 RW. 01
Kecamatan Gondangwetan
Kabupaten Pasuruan
Alamat di Jember : Jl. Mastrip 1 No. 57B Jember
Telp. : 085736053125
Sebagai : Anggota
4. Nama : Aprillia Ayu K. S
Tempat/Tg. Lahir : Jember 18 April 1993
NIM : 110710101145
Fakultas : Ilmu Hukum
Jurusan : Hukum Tata Negara
Alamat Asal : Jl. Bangka 1 No. 17 Jember
Alamat di Jember : Jl. Bangka 1 No. 17 Jember
Telp. : 081235861660
Sebagai : Anggota
5. Nama : Ari Dwi Cahyono
Tempat/Tg. Lahir : Banyuwangi, 16 November 1990
NIM : 110810101049
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : ISP
Alamat Asal : Jln. Grajagan No.87
Ds. Simbadua RT. 01 RW. 05
Tampung Banyuwangi
Alamat di Jember : Jln. Jawa 8 No.20 Jember
Telp. : 089672723278
Sebagai : Koordinator
27
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan survey yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Desa
Glagahwero termasuk didalam Desa yang cukup sejahtera namun didalamnya
masih terdapat beberapa masalah yang harus diperbaiki. Kesejahteraan
masyarakat perlu ditingkatkan agar IPM tercapai. Untuk mencapai hal tersebut
dilakukan beberapa program kerja yang bersifat jangka panjang diantaranya
adalah persiapan lahan untuk penanaman sayuran, penanaman sayuran, sosialisasi
pengolahan pasca panen bayam dan pembentukan kelompok petani jamur. Dalam
menjalankan program kerja ini akan dilakukan kerja sama dengan Dinas atau
Instansi terkait.
28