LAPORAN AKHIR
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang
dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia
memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju sehingga
Indonesia dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan
kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan langkah awal untuk mendorong
Indonesia menjadi negara maju dan termasuk 10 (sepuluh) negara besar
di dunia pada tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang
inklusif berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut,
diharapkan pertumbuhan ekonomi rill rata-rata sekitar 7-9 persen pertahun
secara berkelanjutan.
Pelaksanaan MP3EI dilakukan untuk mempercepat dan memperluas
pembangunan ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program
utama yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama.
Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (tga)
elemen utama yaitu: (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6
(enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera,
Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
1
LAPORAN AKHIR
Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi
Papua– Kepulauan Maluku; (2) memperkuat konektvitas nasional yang
terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated,
globally connected ); (3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK
nasional untuk mendukung pengembangan program utama disetiap
koridor ekonomi.
Propinsi Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang untuk kawasan
Indonesia Timur, memiliki peran yang cukup strategis untuk mencapai
tujuan program MP3EI diatas. Tergabung dalam koridor ekonomi Sulawesi
yang mengusung tema sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional
mengharuskan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan untuk melakukan
langkah-langkah strategis untuk pencapaian tujuan dari tema tersebut.
Dalam konteks ini Provinsi Sulawesi Selatan yang berada di dalam
Koridor 4 Sulawesi telah, sedang dan akan melaksanakan sejumlah
proyek pembangunan dalam kurun waktu dari tahun 2010 sampai dengan
2025. Proyek-proyek pembangunan tersebut perlu didokumentasikan
dalam bentuk audio-visual (video) sehingga dapat digunakan untuk
memaparkan dan menjelaskan kondisi terkini dari proyek-proyek tersebut
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, serta peluang kerjasama
dengan pihak-pihak yang tertarik untuk mendanai proyek-proyek tersebut.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
2
LAPORAN AKHIR
I.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu tersedianya
dokumentasi dalam bentuk audio visual (visualisasi) mengenai Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
periode 2010-2015 di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bagian
dari Koridor Empat Sulawesi.
I.3. Output
Pencapaian tujuan kegiatan ini diharapkan akan memberikan output
berupa Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) periode 2010-2015 yang mencakup program
unggulan dari setiap wilayah Kawasan Perhatian Investasi (KPI) Provinsi
Sulawesi Selatan
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
3
LAPORAN AKHIR
II. TINJAUAN PUSTAKA
Awal penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) didasarkan oleh berbagai
informasi dan pertimbangan yang mencakup berbagai potensi dimiliki oleh
Indonesia, khususnya potensi sumber daya alam. Kekayaan alam yang
melimpah yang dimiliki oleh Indonesia merupakan potensi yang tidak
ternilai yang dapat dikembangkan untuk mendorong pembangunan
ekonomi Indonesia.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk mendorong pembangunan
ekonomi Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, khususnya
dalam hal keterbatasan penyediaan infrastruktur pendukung aktivitas
ekonomi. Di sisi lain, kebutuhan untuk memenuhi ketersediaan
infrastruktur sudah sangat mendesak, sementara ketersediaan
pendanaan pemerintah untuk mengembangankan infrastruktur sangat
terbatas.
II.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Dalam Lincolin Arsyad (1997) menerangkan bahwa inti dari dari proses
pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dibedakan menjadi dua
aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu:
a. Pertumbuhan output (GDP) total, dan
b. Pertumbuhan penduduk
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
4
LAPORAN AKHIR
Menurut Smith, sumber daya alam yang tesedia merupakan wadah
yang paling mendasar dari kegiatan produksi masyarakat. Jumlah sumber
daya alam yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan
suatu perekonomian. Maksudnya, jika sumber daya belum digunakan
sepenuhnya maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada yang
memegang peranan dalam pertumbuhan output. Tetapi pertumbuhan
outputtersebut akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut telah
digunakan sepenuhnya. Sumber daya manusia (jumlah penduduk)
mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output.
Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan
akan tenaga kerja dari suatu masyarakat. Stok modal, menurut Smith
merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat output.
Peranan sangat sentral dalam proses pertumbuhan output. Jumlah dan
tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal
(sampai batas maksimum dari sumber daya alam).
Menurut Smith, stok modal (K) mempunyai dua pengaruh terhadap
output total (Q) yaitu pengaruh langsung dan tidak langsung. Pengaruh
langsung karena pertambahan K (yang diikuti oleh pertambahan tenaga
kerja) akan meningkatkan Q. Makin banyak input, makin banyak output.
Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah peningkatan produktifitas per
kapita lewat dimungkinkannya tingkat spesialisasi dan pembagian kerja
yang lebih tinggi. Hal ini akan terwujud secara nyata hanya apabila satu
syarat lagi terpenuhi yaitu makin luasnya pasar bagi output (M). Proses
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
5
LAPORAN AKHIR
pertumbuhan output akan berulang pada tahun-tahun selanjutnya
sampaui “ batas atas “ yang dimungkinkan oleh sumber alam yang
tersedia. Pada tahap ini proses pertumbuhan berhenti, dan perekonomian
telah mencapai posisi stationer (stationary state). Pada posisi ini semua
proses pertumbuhan berhenti. Ada dua faktor penunjang penting dibalik
proses akumulasi kapital :
1. Makin meluasnya pasar (M)
2. Adanya tingkat keuntungan diatas tingkat keuntungan minimal
Keduanya saling berkaitan, meluasnya pasar berarti bisa
dipertahankan tingkat keuntungan pada tingkat tinggi. Perluasan pasar
tersebut sebagai syarat kelangsungan proses akumulasi kapital. Potensi
pasar akan dicapai setiap warga masyarakat diberikan kebebasan
seluasluasnya untuk melakukan pertukaran dan kegiatan ekonominya.
II.2. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional atau produk nasional adalah istilah yang
menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam konsep pendapatan
nasional dikenal istilah produk nasional bruto (PNB) yaitu seluruh produk
yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara dalam
suatu tahun tertentu dan Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu seluruh
produk yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi baik milik warga negara
maupun orang asing dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
6
LAPORAN AKHIR
Dengan semakin terbukanya situasi perekonomian dunia, maka konsep
PDB lebih umum dipakai dalam penghitungan pendapatan nasional
(Madjid, 2007).
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir
William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional
negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia
menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan
penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat
tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut
pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur
dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama
sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto
(Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut
harga pasar pada suatu negara (Anonim, 2010).
Ada beberapa konsep dalam pendapatan nasional :
1) Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi
di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
7
LAPORAN AKHIR
2) Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi
nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3) Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi
depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut
replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan
bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan
dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
4) Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan
yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
8
LAPORAN AKHIR
5) Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun.
6) Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan
jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal
income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct
tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya
pajak pendapatan (Nugraha, 2011)
Terdapat tiga macam pendekatan dalam perhitungan pendapatan
nasional:
1) Pendekatan hasil produksi atau product approach. Cara menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan ini adalah dengan cara
mengumpulkan data tentang hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa
untuk suatu periode tertentu dari semua unit-unit produksi yang
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa tersebut. Semua nilai hasil
akhir barang-barang dan jasa-jasa tersebut dijumlahkan.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
9
LAPORAN AKHIR
2) Pendekatan pendapatan atau Income approach. Menghitung
pendapatan nasional dengan mengumpulkan data pendapatan yang
diperoleh oleh semua rumahtangga yang berperan dalam produksi
dan menghasilkan: upah/gaji, sewa, bunga dan laba.
3) Pendekatan pengeluaran atau expenditure approach. Cara ini
dilakukan dengan menghitung besarnya pendapatan nasional dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh keempat
sektor dalam perekonomian yaitu sektor konsumen, sektor
perusahaan, sektor pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri.
Pendekatan pengeluaran disebut juga pendekatan penggunaan atau
end-use approach atau penggunaan akhir dari pendapatan nasional,
yaitu apakah untuk konsumsi, untuk investasi, untuk kebutuhan
pemerintah ataukah untuk dipasarkan keluar negeri
Dari ketiga model pendekatan tersebut, pendekatan pengeluaran
merupakan model yang paling sering dipakai untuk mengukur tingkat
pendapatan nasional suatu negara. Dengan pendekatan pengeluaran
dapat diketahui tingkat kegiatan ekonomi, yaitu sampai di mana
kompleksnya permasalahan ekonomi yang dihadapi atau seberapa tinggi
prestasi perekonomian yang dicapai (Madjid, 2007).
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
10
LAPORAN AKHIR
II.3. Potensi dan Tantangan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memilki berbagai
potensi yang ditunjukkan oleh karakteristik geografi, demografi, ekonomi,
sosial-budaya serta sumber kekayaan alam yang dimiliki. Dari sisi
geografis, Indonesia memiliki lokasi yang sangat strategis serta memiliki
akses langsung ke pasar terbesar di dunia karena dilewati oleh satu Sea
Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka yang menempati
peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global.
Sedangkan dari sisi demografi, Indonesia juga memiliki “bonus
demografi” sampai tahun 2030, yaitu meningkatnya porsi penduduk
usia produktif. “Bonus demografi” ini menunjukkan bahwa potensi
ekonomi yang dimi liki oleh Indonesia juga didukung oleh potensi
produktifitas sumber daya manusia di masa mendatang.
Potensi yang lain adalah kekayaan sumber daya alam. Seperti kita
ketahui, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan potensi
sumber daya alam, baik yang terbarukan (hasil bumi) maupun yang tidak
terbarukan (hasil tambang dan mineral). Bahkan, untuk beberapa
komoditas unggulan, Indonesia merupakan salah satu produsen sekaligus
eksportir terbesar dunia.
Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dalam
pembangunan ke depan. Kekayaan alam yang dimi liki oleh Indonesia
tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Sebaran sumber daya alam,
khususnya minyak dan gas, serta pertumbuhan pusat perdagangan dan
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
11
LAPORAN AKHIR
industri terkonsentrasi di beberapa daerah sehingga menyebabkan
terjadinya kesenjangan antar wilayah dan kesejahteraan masyarakat antar
wilayah.
Tantangan lain yang dihadapi oleh Indonesia adalah masih
rendahnya keterkaitan antar wi layah yang ditunjukkan dengan masih
rendahnya ketersediaan infrastruktur untuk mendorong aktivitas
perekonomian. Ketersediaan infrastruktur di beberapa wilayah di
Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia masih kurang memadai.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu di lakukan transformasi
ekonomi yaitu mengalihkan perekonomian yang didasari atas konsumsi
untuk beralih pada perekonomian yang tumbuh berdasarkan investasi.
Transformasi tersebut harus dipersiapkan dari sekarang dengan harapan
ketika tahun 2030 nanti Indonesia sudah berhasil dan selesai melakukan
transformasi. Untuk mendukung transformasi ekonomi tersebut, saat ini
dikembangkan sebuah konsep percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi Indonesia, yaitu konsep pengembangan koridor ekonomi
Indonesia.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
12
LAPORAN AKHIR
II.4. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) merupakan sebuah roadmap yang disusun sebagai
upaya untuk melakukan transformasi ekonomi untuk mendorong aktivitas
perekonomian sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk
meningkatkan daya saing.
Upaya transformasi ekonomi tersebut tentunya dilakukan dengan
mempertimbangkan seluruh potensi dan tantangan yang dimiliki oleh
Indonesia. Selain itu, MP3EI ini sekaligus sebagai pijakan awal dalam hal
mengembangkan komitmen bersama antara Pemerintah dan dunia usaha
untuk melaksanakan berbagai langkah-langkah pembangunan yang
konkret.
Pembangunan nasional bukanlah semata-mata agregasi atau gabungan
atas pembangunan daerah/wilayah atau bahkan gabungan pembangunan
antar sektor semata. Pembangunan nasional adalah hasil sinergi berbagai
bentuk keterkaitan (linkages), baik keterkaitan spasial (spatial linkages
atau regional linkages), keterkaitan sektoral (sectoral linkages) dan
keterkaitan institusional (institutional linkages). Hal tersebut dilakukan
melalui sinergi yang lebih baik bagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, BUMN, BUMD, dan swasta.
Pihak swasta akan memegang peran yang utama dan penting dalam
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi khususnya dalam hal
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
13
LAPORAN AKHIR
meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan pihak
pemerintah akan berfungsi sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator.
Fasilitasi dan katalisasi akan diberikan oleh pemerintah melalui
penyediaan infrastruktur maupun pemberian insentif fiskal dan non fiskal.
Dari sisi regulasi, pemerintah akan melakukan deregulasi
(debottlenecking) terhadap regulasi yang menghambat pelaksanaan
investasi.
Pelaksanaan Koridor Ekonomi Indonesia atau Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia dilakukan
untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia
melalui pengembangan 8 (delapan) program utama yang terdiri dari 22
(dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama yang berada diseluruh
wilayah Indonesia. Pengembangan 8 (delapan) program utama tersebut
meliputi: sektor industri manufaktur, pertambangan, pertanian, kelautan,
pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan strategis
nasional. Sedangkan fokus dari 8 (delapan) program utama tersebut
meliputi 22 (dua puluh dua) aktivitas utama yaitu: industri besi-baja,
makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, perkapalan, nikel,
tembaga, bauksit, kelapa sawit, karet, kakao, perikanan, pariwisata,
telematika, batubara, minyak dan gas, serta pengembangan Metropolitan
Jabodetabek, dan pembangunan Kawasan Selat Sunda.
Strategi utama pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan
mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama, yaitu :
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
14
LAPORAN AKHIR
1. Mengembangkan 6 (enam) koridor ekonomi indonesia, yaitu:
Koridor Sumatera, Koridor Jawa, Koridor Kalimantan,Koridor
Sulawesi, Koridor Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Papua–
Kepulauan Maluku. Pembangunan 6 (enam) koridor ekonomi di
lakukan melalui pembangunan pusat-pusa t pertumbuhan di setiap
koridor dengan mengembangkan klaster industri dan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) yang berbasis sumber daya unggulan di
setiap koridor ekonomi. Keenam koridor ekonomi tersebut telah
ditetapkan tema pembangunan di masing-masing koridor sesuai
dengan potensi yang dimiliki di masing-masing wilayah serta tujuan
pengembangan yang ingin dicapai.
2. Meningkatkan konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal
dan terhubung secara internasional (locally integrated,
internationally connected). Penguatan konektivitas nasional
ditujukan untuk memperlancar distribusi barang dan jasa, dan
mengurangi biaya transaksi (transaction cost) logistik.
3. Ketiga, mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia
(SDM) Indonesia dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) untuk mendukung pengembangan program
utama di setiap koridor ekonomi. Mengungat “bonus demografi”
yang dimiliki oleh Indonesia di masa mendatang, maka peningkatan
kualitas sumber daya manusia menjadi merupakan hal yang
mendesak.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
15
LAPORAN AKHIR
Secara umum, dapat dikatakan bahwa MP3EI merupakan salah satu
wujud kolaborasi antara Pemerintah dengan dunia usaha dalam upaya
mengembangkan berbagai sektor unggulan serta sekaligus
mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki Indonesia. Telah disadari bersama bahwa keberhasilan
pembangunan Indonesia di masa mendatang memerlukan peran serta
dari dunia usaha.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
16
LAPORAN AKHIR
III. METODOLOGI
III.1. Pendekatan Kegiatan
Laporan produksi ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif.
Menurut Suryabrata (1983), Pendekatann Deskriptif merupakan
pendekatan yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat
sekarang. Juga memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual
sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui
pendekatan ini, kami berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian
yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus
terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bersifat tunggal (satu
variabel). Pendekatan kuantitatif menggunakan gaya bergantung pada
seleksi. Dari pelbagai peristiwa yang terjadi secara alamiah akhirnya
dipilih sesuatu gejala tanpa mengadakan intervensi.
Dengan demikian, dalam laporan ini berisi tentang deskripsi yang
disertai dengan Narasi tentang pembangunan di Sulawesi Selatan dalam
video “Visualisasi Program Masterplan Perluasan dan Percepatan
Pembangunan Ekonomi Indonesia koridor IV Sulawesi Provinsi Sulawesi
Selatan".
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
17
LAPORAN AKHIR
III.2. Data dan Sumber Data
Data dalam laporan ini adalah data-data faktual yang
mendeskripsikan keadaan dan kegiatan ekonomi Sulawesi Selatan dalam
berbagai sektor ekonomi sampai triwulan ke III tahun 2013. Sumber data
dalam laporan ini diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan dan Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki wewenang dalam
pengolahan data penduduk dan kegiatan ekonomi Provinsi Sulawesi
Selatan. Data-data tersbut antara lain : Jumlah penduduk, Luas Daerah,
Persentasi pertumbuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
III.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam Laporan ini, kami menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data diantaranya adalah:
1. Dokumentasi.
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, file, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda
dan sebagainya. Dokumen yang diperoleh berdasarkan teknik
dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen dalam bentuk file misalnya TOR
MP3EI, Data kependudukan, Gambaran Umum daerah, Laporan
Perkembangan proyek MP3EI, serta arah dan kebijakan pemerintah
dalam pelaksanaan program MP3EI ini. Dokumen yang berbentuk
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
18
LAPORAN AKHIR
gambar/video, misalnya video animasi proyek-proyek MP3EI, antara lain
Malino Highland, Center Point of Indonesia, Perbaikan jalan Poros
Makassar-Parepare. Dalam video-video tersebut telah dipaparkan secara
jelas gambaran proyek sehingga tidak memerlukan pengambilan gambar
di lokasi secara langsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang atau lebih
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pelaksanaan
wawancara pertama kali dilakukan bersama Bapak Gubernur Sulawesi
Selatan yang sekaligus menjadi pembuka video MP3EI ini. Bapak
Gubernur, Syahrul Yasin Limpo memberikan gambaran tentang keadaan
Iklim Investasi, dan memberikan gambaran kekayaan sumber daya alam,
serta Keunggulan yang dimiliki Sulawesi Selatan. Selanjutnya wawancara
kami lakukan dengan Bapak Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang memberikan gambaran tentang
proyeksi pembangunan Sulawesi Selatan yang akan dan telah
dilaksanakan dalam kurun waktu 2010-2025.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
19
LAPORAN AKHIR
3. Observasi
Pada teknik ini kami menggunakan jenis observasi langsung.
Observasi langsung adalah observasi atau pengamatan yang dilakukan
pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan di teliti, misalnya
pengamatan langsung di lokasi Proyek MP3EI.
Pada pengamatan ini, secara langsung kami mengamati lokasi
Proyek dan melakukan pengambilan gambar sesuai kebutuhan. Adapun
hal-hal yang diobservasi dan langkah-langkah yang ditempuh oleh dalam
teknik laporan ini adalah:
a) Kami melihat secara cermat kondisi di lapangan dengan
memperhatikan keadaan lokasi Proyek MP3EI sesuai data yang
diperoleh.
b) Kami membuat narasi yang akan lebih mendeskripsikan secara
verbal informasi-informasi terkait, yang sinergis dengan
penampakan di Visual.
III.4. TAHAPAN VISUALISASI MP3EI SULAWESI SELATAN
Untuk mencapai tujuan dan output yang diharapkan secara
maksimal, maka disusun sejumlah tahapan pelaksanaan serta metodologi
yang digunakan. Secara umum tahapan pembuatan Visualisasi Program
MP3EI di Propinsi Sulawesi Selatan terbagi dalam 3 tahap, yaitu :
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
20
LAPORAN AKHIR
1. Pra Produksi
Pra Produksi, merupakan tahap persiapan sebelum pelaksanaan
produksi. Tahap ini terdiri dari :
a. Pembuatan Konsep
b. Penyiapan Naskah Skenario
c. Perekrutan Crew
d. Penyusunan Jadwal Produksi
e. Hunting Lokasi
2. Produksi,
Produksi adalah proses yang paling menentukan keberhasilan
penciptaan sebuah karya film. proses yang dalam kata lain bisa disebut
dengan shooting (pengambilan gambar) ini dipimpin oleh seorang
sutradara, orang yang paling bertanggung jawab dalam proses ini. orang
yang ikut dalam proses ini antara lain kameraman atau DOP (Director Of
Photography) yang mengatur cahaya, warna, dan merekam gambar.
Artistik yang mengatur set, make up, wardrobe dan lain sebagainya. dan
Soundman yang merekam suara
3. Pasca Produksi,
Pasca produksi merupakan tahapan setelah pengambilan gambar
yang terdiri dari dua pokok, yaitu tahap Editing dan Distribusi. Tahap
editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan
video menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Dalam kegiatan ini
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
21
LAPORAN AKHIR
seorang editor akan merekonstruksi potongan-potongan gambar yang
diambil oleh juru kamera. Tahap ini telah mencakup mastering audio,
penambahan visual efek, colouring dan sebagainya. Sementara tahap
distribusi merupakan tahapan yang mencakup penyaluran video ke
penonton
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
22
LAPORAN AKHIR
IV. HASIL KAJIAN
Masterplan Perluasan dan Pembangunan Perekonomian Indonesia
(MP3EI) sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan nasional
dirumuskan dengan semangat “Business as Not Usual”. Semangat ini
tercermin dalam 3 hal, yaitu:
1. MP3EI mengedepankan terobosan strategi dan kebijakan. Titik berat
pendekatannya pada solusi, bukan pada pendekatan masalah yang
dihadapi.
2. MP3EI menitikberatkan pada percepatan transformasi ekonomi
dengan pendekatan peningkatan value added, mendorong investasi,
mengintegrasikan sektoral dan regional, serta memfasilitasi
percepatan investasi swasta sesuai kebutuhannya.
3. MP3EI mendengarkan masukan dan pendapat dari seluruh pemangku
kepentingan, termasuk pelaku usaha dan pemerintah daerah.
MP3EI mempunyai 3 (tiga) strategi utama yang dioperasionalisasikan
dalam inisiatif strategic.
Strategi pertama adalah pengembangan potensi melalui 6 koridor
ekonomi yang dilakukan dengan cara mendorong investasi BUMN,
Swasta Nasional dan FDI dalam skala besar di 22 kegiatan ekonomi
utama. Penyelesaian berbagai hambatan akan diarahkan pada kegiatan
ekonomi utama sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan realisasi
investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi di 6 koridor ekonomi.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
23
LAPORAN AKHIR
Berdasarkan potensi yang ada, maka sebaran sektor fokus dan kegiatan
utama di setiap koridor ekonomi, diantaranya sebagai berikut:
1. Sumatera : Kelapa Sawit, Karet, Batubara, Besi-Baja, JSS
2. Jawa :
Industri Makanan Minuman, Tekstil, Permesinan,
Transportasi, Perkapalan, Alutsista, Telematika,
Metropolitan Jadebotabek.
3. Kalimantan :Kelapa Sawit, Batubara, Alumina/Bauksit, Migas,
Perkayuan, Besi-Baja
4. Sulawesi : Pertanian Pangan, Kakao, Perikanan, Nikel, Migas
5. Bali NT : Pariwisata, Peternakan, Perikanan
6. Papua-Kep.
Maluku :
Food Estate, Tembaga, Peternakan, Perikanan,
Migas, Nikel
Strategi kedua adalah memperkuat konektivitas nasional melalui
sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi kinerja sektor riil.
Untuk itu akan ditetapkan jadwal penyelesaian masalah peraturan
nasional dan infrastruktur utama nasional. Menurut laporan Menko
Perekonomian, berdasarkan hasil diskusi dengan para pemangku
kepentingan, khususnya dunia usaha, teridentifikasi sejumlah regulasi dan
perijinan yang memerlukan debottlenecking yang meliputi :
1. Mempercepat penyelesaian peraturan pelaksanaan undang-
undang.
2. Menghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada
baik ditingkat pusat dan daerah, maupun antara sektor/lembaga.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
24
LAPORAN AKHIR
3. Merevisi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk
mendukung strategi MP3EI (seperti Bea keluar beberapa komoditi).
4. Memberikan insentif kepada kegiatan-kegiatan utama yang sesuai
dengan strategi MP3EI.
5. Mempercepat dan menyederhanakan proses serta memberikan
kepastian perijinan.
Adapun Elemen Utama dari Strategi Kedua adalah:
1. Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan utama untuk
memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip
keterpaduan, bukan keseragaman.
2. Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah
tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui inter-modal
supply chain systems.
3. Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur &
pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan
secara luas. (Pertumbuhan yang inklusif)
Strategi ketiga, pengembangan Center of Excellence di setiap
koridor ekonomi. Dalam hal ini akan didorong pengembangan SDM dan
IPTEK sesuai kebutuhan peningkatan daya saing. Percepatan
transformasi inovasi dalam ekonomi yang dilakukan melalui:
1. Pengembangan modal manusia berbasis ilmu pengetahuan,
teknologi, dan inovasi secara terencana dan sistematis.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
25
LAPORAN AKHIR
2. Memasukkan unsur Sistem Inovasi Nasional (SINAS) dan
berbagai upaya transformasi inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Adapun Inisiatif Strategiknya adalah sebagai berikut :
1.Revitalisasi Puspitek sebagai Science and Technology Park
2.Pengembangan Industrial Park
3.Pembentukan klaster inovasi daerah untuk pemerataan
pertumbuhan
4.Pengembangan industri strategis pendukung konektivitas
5.Penguatan aktor inovasi (SDM dan Inovasi).
IV.1. Koridor Ekonomi Sulawesi
Tema pembangunan yang menjadi arah koridor ekonomi sulawesi
adalah "Sebagai pusat produksi dan pengelolaan hasil pertanian,
perkebunan, perikanan, migas, dan pertambangan nasional". Koridor ini
diharapkan menjadi garis depan ekonomi nasional terhadap pasar Asia
Timur, Australia, dan Amerika. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki potensi
tinggi di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan-kegiatan
unggulannya. Meskipun demikian, secara umum terdapat beberapa hal
yang harus dibenahi di Koridor Ekonomi Sulawesi, antara lain :
Rendahnya nilai PDRB per kapita di Sulawesi dibandingkan
dengan pulau lain di Indonesia.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
26
LAPORAN AKHIR
Kegiatan ekonomi utama pertanian, sebagai kontributor PDRB
terbesar (30 persen), tumbuh dengan lambat padahal kegiatan
ekonomi utama ini menyerap sekitar 50 persen tenaga kerja.
Investasi di Sulawesi berasal dari dalam dan luar negeri relatf
tertnggal dibandingkan daerah lain.
Infrastruktur perekonomian dan sosial sepert jalan, listrik, air, dan
kesehatan kurang tersedia dan belum memadai.
Dalam mendukung pencapaian tujuan koridor ekonomi sulawesi,
maka saat ini Propinsi Sulawesi Selatan sedang mengupayakan berbagai
program investasi yang diarahkan pada kesiapan Sulawesi Selatan
menciptakan konektivitas pada Koridor Sulawesi. Saat ini telah terdapat 6
Kawasan Perhatian Investasi (KPI) yaitu KPI Palopo, KPI, Maros, KPI
Wajo, KPI Pare-Pare, KPI Gowa dan KPI Makassar, setiap KPI memiiki
program ekonomi yang berbeda-beda, seperti pada Tabel di bawah ini.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
27
LAPORAN AKHIR
Adapun kegiatan penguatan konektivitas MP3Ei Sulawesi Selatan
dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Dengan adanya kegiatan/proyek tersebut maka diharapkan
kedepannya Sulawesi Selatan dapat menjadi :
1. Pusat pertumbuhan pembangunan di luar Pulau Jawa
2. Pusat distribusi pelayanan barang dan jasa
3. Hubungan utama pendidikan di luar Pulau Jawa
4. Hub utama kesehatan di luar Pulau Jawa
5. Daerah dengan pertumbuhan rata-rata antara 8–9 %;
6. Daerah dengan akselerasi agribisnis ke agroindustri
7. Daerah pengembangan industri manufaktur dan pertambangan
8. Daerah yang memiliki jaminan keersediaan listrik
9. Hub/Daerah interkoneksi perhubungan udara dan laut
10.Daerah yang pemenuhan pangan rakyatnya dijamin pemerintah.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
28
LAPORAN AKHIR
IV.2. Alur Pembuatan Visualiasi MP3EI Sulawesi Selatan
A. Pra-Produksi (20 hari)
Pra produksi adalah tahapan mencari ide cerita dan visual sebelum
produksi film/video, adapun beberapa tahapan yang termasuk pra-
produksi adalah sebagai berikut :
Pembuatan Konsep.
- Pembuatan konsep 1, dilakukan di studio Max Media dari
tanggal 7 sampai 11 Juli 2013. Tim Kreatif yang terdiri dari 7
orang berembuk dan menghasilkan konsep dan sample video
(berdurasi dua setengah menit) yang dilengkapi narasi, dengan
narator tim max media.
Revisi Konsep 1.
Dilakukan di kantor Bappeda Sulsel pada tanggal 10 juli 2013,
Pukul 10.00 Wita. Dengan dihadiri tim Max Media, Pak Asdar, dan
Pak Arifin selaku perwakilan Bappeda Sulsel. Di ruangan Kepala
bidang Ekonomi Bappeda Sulsel. Pertemuan dilaksanakan selama
3 jam, dengan pemutaran sample video oleh Tim Max Media dan
menghasilkan revisi konsep, sebagai berikut :
1. Video visualisasi di mulai dengan sambutan Gubernur Sulsel
2. Pembuatan globe 3d, memperlihatkan letak Sulsel yang berada
di tengah Indonesia (kawasan strategis)
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
29
LAPORAN AKHIR
3. Professional pemerintah lebih di tonjolkan
4. Pengantar Gambaran umum, jumlah penduduk, geografi, dan
visi misi sulsel.
5. Visual update 3D
6. Penampilan penari di penutup
7. Penutup sulsel menjadi
8. 30 proyek di Sulsel
Revisi Konsep 2.
Dilakukan di kantor Bappeda Sulsel pada tanggal 15 Juli 2013,
Pukul 10.00 Wita, dengan dihadiri Tim Max Media dan Pak Asdar di
Ruang Kemiskinan lantai 1 Bappeda Sulsel. Pertemuan ini
dilaksanakan selama 2 jam dan dilakukan beberapa revisi, serta
penyerahan data-data terbaru yang meliputi :
1. Indikator Makro Triwulan 4 tahun 2012 (dalam format pdf)
2. Bahan tayang Mamminasata (dalam format powerpoint)
3. Video Animasi 3D Ujung Lamuru Maros
Pembuatan Skenario.
Berdasarkan dari konsep yang dihasilkan dari dua kali revisi, maka
dilakukan pembuatan skenario di studio Max Media oleh tim kreatif
tanggal 17 juli 2013, Pukul 11.00 Wita. Pembuatan skenario
bertujuan untuk mempermudah proses produksi. Dalam skenario
inilah juga akan dijabarkan efek-efek visual dan audio seperti
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
30
LAPORAN AKHIR
dissolve, wipe, superimpose, split image dsb, yang akan digunakan
di proses paska produksi.
Revisi Skenario.
Dilakukan di studio Max Media oleh tim kreatif tanggal 21 Juli 2013,
pukul 20.00 Wita. Revisi dilakukan untuk memastikan hal-hal detail
sudah masuk dalam skenario. Revisi skenario menghasilkan
naskah skenario fix dengan jumlah 10 halaman.
Pengumpulan data (22-25 Juli 2013)
- Tanggal 22 Juli 2013, pengambilan data dari Bappeda Sulsel di
Kantor Bappeda Sulsel jam 11.00 Wita. Data-data yang
diserahkan meliputi :
1. Video profile PT. Malino Highland, Gowa
2. Data Profil Sulsel (dalam format Powerpoint)
- Tanggal 24 Juli 2013, pengambilan data dari Bappeda di Coffee
Toffee (warkop), pukul 20.00 Wita. Data-data yang diserahkan
meliputi :
1. Performance Plb. Makassar-government germany (dalam
format powerpoint).
2. RPJMD 2008-2013 Prov. Sul-Sel (dalam format pdf)
3. Video Animasi 3D Center Point Of Indonesia/ Wisma Negara
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
31
LAPORAN AKHIR
- Tanggal 25 Juli 2013, pengambilan data dari Bappeda di Kantor
Bappeda, pukul 10.00 Wita. Data yang diserahkan meliputi :
1. Bahan Rapat MP3EI Jilid 2 Juli 2013 (dalam format
powerpoint)
2. Data MP3EI Terbaru (dalam format microsoft excel)
3. Video pengerjaan jalan Maros - Pare-pare
Pembuatan Narasi.
Dilakukan di studio Max Media oleh tim kreatif dari tanggal 26
sampai 27 Juli 2013. Pembuatan narasi ini sebagai revisi dari
narasi yang telah dibuat sebelumnya.
B. Produksi (32 hari)
Produksi adalah tahap saat melakukan sebuah produksi pada
film/video yang menerapkan ide dan konsep yang telah dicari atau
dirancang pada saat pra produksi kemudian diterapkan pada saat
produksi berlangsung. Adapun tahapan proses produksi, adalah
sebagai berikut :
Pengambilan Gambar
Lokasi pengambilan pembuatan video ada di beberapa tempat
seperti :
1. Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan
2. Pantai Losari,
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
32
LAPORAN AKHIR
3. Tugu dara daeng
4. Lapangan karebosi
5. Pelabuhan soekarno hatta
6. Bandara Sultan Hasanuddin
7. Kawasan industri kima Makassar
8. Jembatan dan jalan TOL
9. LPG Storage Makassar
10.Pabrik Pengolahan Kakao
11.Pembangunan PLTU Jeneponto
12.Malino Highland
Semua yang ada di atas itu adalah lokasi dimana kami melakukan
pembuatan video yang semuanya juga ada didalam video yang telah kami
buat tersebut.
Tanggal pembuatan video yaitu :
Pengambilan timelapse kota makassar
- Minggu tanggal 28 Juli 2013, pengambilan spot-spot kota
makassar di pantai losari dan Tugu dara daeng dilakukan
sore dari pukul 16.00 wita sampai 18.00 wita.
- Kamis tanggal 1 Agustus 2013, pengambilan spot-spot
kota makassar di lapangan karebosi dari pukul 14.00 wita
sampai 17.00 wita
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
33
LAPORAN AKHIR
- Jumat tanggal 2 Agustus 2013, pengambilan spot-spot
kota makassar di pelabuhan Soekarno Hatta dilakukan dari
pukul 16.00 wita sampai 19.00 wita
- Senin tanggal 5 Agustus 2013, pengambilan spot-spot
kota makassar di Kawasan Industri KIMA dan Bandara
Sultan Hasanuddin dilakukan dari pukul 14.00 sampai
20.00 wita.
Pengambilan Suasana Proyek-proyek MP3EI
- Selasa tanggal 6 Agustus 2013, pengambilan suasana
proyek-proyek MP3EI di jembatan dan jalan Tol dan LPG
storange makassar dilakukan dari pukul 15.00 wita sampai
18.00 wita.
- Kamis tanggal 8 Agustus 2013, pengambilan dilakukan di
pabrik pengolahan kakao dari pukul 07.00 wita sampai
10.00 wita
- Selasa sampai kamis tanggal 13 Agustus 2013,
pengambilan gambar suasana Pembangunan PLTU
Jeneponto – PT. Bosowa Duta Energasindo.
- Rabu 14 Agustus 2013, dari pukul 14.00 wita sampai 17.00
wita, pengambilan gambar suasana pembangunan Malino
Highland di Malino.
Senin tanggal 19 Agustus 2013 pukul 12.00 wita dilakukan
pertemuan dengan Pak Arifin dan Pak Asdar di rumah pribadi
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
34
LAPORAN AKHIR
Pak Arifin, dalam rangka pembahasan dan perampungan
materi interview Bapak Gubernur Sulawesi Selatan. Adapun Isi
materi yang disepakati tersebut adalah sebagai berikut :
o Dalam pandangan Bapak Gubernur Sulawesi Selatan,
sejauh mana peran MP3EI dalam pembangunan Sulawesi
Selatan.
o Apa harapan Bapak Gubernur Sulawesi Selatan tentang
iklim investasi di Sulawesi Selatan.
o Bagaimana Bapak Gubernur Sulawesi Selatan melihat
pola pikir “it’s not business as usual” dapat mendorong
peran serta pihak swasta dalam program MP3EI.
o Apa harapn Bapak Gubernur Sulawesi Selatan tentang
Sulawesi Selatan di Masa Mendatang.
Interview dengan Gubernur Sulawesi Selatan.
Selasa tanggal 20 Agustus 2013 dilakukan sore dari pukul
15.00 wita sampai 16.00 wita di Rumah Jabatan Gubernur
Sulawesi Selatan. Pengambilan gambar di dampingi oleh Pak
Asdar dan Pak Arifin.
Pengambilan gambar establish
Gambar establish merupakan gambar suasana kota yang
mencerminkan dan menggambarkan keadaan masyarakat.
- Tanggal 16 Agustus 2013 pengambilan gambar di
beberapa sudut kota Makassar antara lain, Jalan Jendral
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
35
LAPORAN AKHIR
Sudirman, Universitas Hasanuddin, Lapangan Karebosi,
Kawasan pertokoan, dsb.
- Tanggal 18 Agustus 2013 pengambilan gambar di
Kabupaten Maros, Pangkep.
- Tanggal 19 agustus 2013 pengambilan gambar Jeneponto dan
Gowa.
Pengambilan gambar suasana meeting, Dilakukan dari tanggal
21-29 Agustus 2013. Tanggal 27 Agustus 2013 dilakukan
pengambilan gambar Rapat Koordinasi MP3EI Koridor Ekonomi
Sulawesi di Hotel Grand Clarion. Rapat ini dihadiri oleh kepala
Bappeda dan Kepala Dinas se-Sulawesi.
Durasi video ini kurang lebih sekitar 30 menit. Dimana semua aspek
yang ada dalam konsep yang kami olah sebelumnya sudah termuat
dalam video.
C. Pasca-Produksi (30 hari).
Pasca-Produksi merupakan tahapan akhir dalam proses pembuatan
video ini. Proses ini dilaksanalan penggabunagn gambar, mastering,
colouring dll.
Perekaman Narasi dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris) (30 Agustus – 5 September 2013).
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
36
LAPORAN AKHIR
- Perekaman Narasi dalam Bahasa Indonesia dilakukan di Studio
Max Media dari tanggal 30 sampai 1 Agustus 2013.
- Perekaman Narasi dalam Bahasa Inggris dilakukan di studio
Max Media dari tanggal 3 sampai 5 Agustus 2013.
Pembuatan footage animasi diagram.
Pembuatan footage animasi diagram Dilakukan di Studio Max
Media bersama team creative dari tanggal 6 sampai 7 September
2013, footage animasi diagram ini menggambarkan data-data
terbaru Sulawesi Selatan.
Pembuatan Tittling.
Pembuatan Tittling dilakukan di Studio max Media bersama team
creative dari tanggal 8 sampai 9 September 2013.
Pembuatan animasi 3D.
Pembuatan animasi 3D dilakukan di Studio Max Media bersama
team creative dari tanggal 10 sampai 13 september 2013.
Editing.
Editing dilakukan di Studio Max media bersama team creative dari
tanggal 14 sampai 24 September 2013.
Scoring musik.
Scoring Musik dilakukan si Studio Max Media bersama team
creative pada tanggal 25 September 2013.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
37
LAPORAN AKHIR
Mixing audio dan musik.
Mixing Audio dan Musik dilakukan di studio Max Media bersama
team creative pada tanggal 26 September 2013.
Revisi 1 dan 2 (27-29 September 2013)
- Revisi 1, dilakukan di Bappeda Sulsel dihadiri team creative Max
Media dan perwakilan Bappeda dari tanggal 27 September 2013.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
38
LAPORAN AKHIR
V. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini kami susun sebagai bagian dari salah
satu dekomen yang dipersyaratkan. Disamping itu kami menyertakan lima
(5) keping DVD hasil visualisasi dalam dua bahasa, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Kami berharap dengan adanya visualisasi
ini akan memberikan gambaran secara jelas tentang pelaksanaan
program MP3EI di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan serta dapat
dipergunakan untuk dalam mempercepat proses investasi pihak lain di
Sulawesi Selatan.
Besar harapan kami kerjasama ini akan terus berlanjut pada
kegiatan-kegiatan lainnya sebagai wujud partisipasi bagi kemajuan
Propinsi Sulawesi Selatan kedepannya.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
39
LAPORAN AKHIR
Lampiran 1. Foto-Foto Kegiatan
A. Rapat Koordinasi membahas materi film MP3EI Sulawesi Selatan
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
40
LAPORAN AKHIR
B. Rapat Koordinasi pembahasan materi Interview Bapak Gubernur Sulawesi Selatan.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
41
LAPORAN AKHIR
C. Proses pengambilan gambar di lapangan.
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
42
LAPORAN AKHIR
Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi
Sulawesi Selatan
43