PERAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMASARAN
ANGGREK DI DESA BARATAN KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER
LAPORAN KEGIATAN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Praktikum Media
Komunikasi pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Asisten Pembimbing:
Nirgasari
Oleh :
Kelompok 4
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2 0 13
ACC PRESENTASI
28 APRIL 2013
-NIRGASARI-
i
PERAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMASARAN
ANGGREK DI DESA BARATAN KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER
LAPORAN KEGIATAN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Praktikum Media
Komunikasi pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Asisten Pembimbing:
Nirgasari
Oleh :
Kelompok 4
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2 0 13
ii
DAFTAR KELOMPOK
Koordinator : Yayak Sugiarto (111510601035)
Anggota : 1. Dian Galuh Pratita (111510601067)
2. Puji Agustin (111510601072)
3. Chintami Rizqa (111510601078)
4. Cindy Gibrilian (111510601112)
5. Hari Nugroho (111510601108)
6. Imroatul Amalia (111510601042)
7. Elin Dwi C. (111510601047)
8. Tegar Alif (111510601029)
9. Ananda Febrika (111510601038)
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN DAFTAR ANGGOTA .................................................................. ii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. iii
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ...................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 3
1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................... 3
1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................. 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
2.1 Komoditas Anggrek ........................................................................ 5
2.2 Komunikasi ...................................................................................... 9
2.3 Media Komunikasi .......................................................................... 12
2.3.1 Radio ....................................................................................... 12
2.3.2 Video ....................................................................................... 13
2.3.3.Tiban Suluh ............................................................................. 14
2.3.4 Media Internet ........................................................................ 15
2.4 Pemasaran ....................................................................................... 17
BAB 3. METODE ................................................................................................ 21
3.1 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 21
3.2 Metode Praktikum ......................................................................... 22
3.2.1 Metode Praktikum Studio RADIS ............................................ 22
3. 2.2Metode Praktikum Studio ADVIS .......................................... 22
3.2.3 Metode Praktikum Studio Tiban Suluh .................................. 23
iv
3.2.4 Metode Praktikum Media Internet .......................................... 24
BAB 4. PEMBAHASAN ..................................................................................... 25
4.1 Hasil .................................................................................................. 25
4.1.1 Studio RADIS ......................................................................... 25
4.1.2 Studio ADVIS ......................................................................... 25
4.1.3 Studio Tiban Suluh ................................................................. 26
4.1.4 Blog Internet ........................................................................... 26
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 27
4.2.1 Studio RADIS ......................................................................... 27
4.2.2 Studio ADVIS ......................................................................... 28
4.2.3 Studio Tiban Suluh ................................................................. 29
4.2.4 Blog Internet ........................................................................... 30
BAB 5. KESIMPULAN ...................................................................................... 32
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 32
5.2 Saran ................................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
SKRIP RADIS
SKRIP ADVIS
SKRIP TIBAN SULUH
v
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Keuntungan dan Keterbatasan Tipe-tipe Media .............................................. 16
2.2 Rincian Tujuan Periklanan .............................................................................. 20
3.1 Hasil Kegiatan di Studio RADIS .................................................................... 22
3.2 Hasil Kegiatan di Studio ADVIS .................................................................... 23
3.3 Hasil Kegiatan di Studio Tiban Suluh ............................................................. 24
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terletak pada 60o LU-110
o LS dan 950
o BT-1410
o BT. Kondisi
geografis tersebut yang menyebabkan Indonesia termasuk negara yang beriklim
tropis. Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya
mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Hal ini karena Indonesia memiliki
tanah yang subur dan baik untuk berbagai jenis tanaman. Sektor pertanian erat
hubungannya dengan peningkatan jumlah penduduk dan menjadi sektor penentu
pembangunan ekonomi nasional. Jumlah penduduk yang semakin tinggi
merupakan prioritas utama dalam mengembangkan pertanian Indonesia.
Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi akan barang atau
jasa. Peningkatan konsumsi akan meningkatkan kegiatan produsen dalam
memproduksi barang atau jasa tertentu. Selain peningkatan produksi, peningkatan
permintaan juga dipengaruhi oleh selera konsumen.
Menurut Soetriono et.al (2006), pertanian adalah suatu jenis kegiatan
produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Pertanian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertanian dalam arti sempit
dan pertanian dalam arti luas. Pertanian arti sempit yaitu suatu kegiatan bercocok
tanam. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian rakyat. Pertanian dalam
arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, peternakan, perkebunan, kehutanan
dan perikanan. Pertanian yang akan dibahas dalam laporan ini adalah pertanian
dalam arti sempit. Pertanian (dalam arti sempit) dapat dibagi menjadi tiga bagian
yaitu tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura. Ketiga aspek tersebut
memiliki hubungan yang erat dalam menunjang fungsi antara yang satu dengan
yang lain.
Hortikultura merupakan cabang dari pertanian yang mencakup buah,
bunga dan sayuran. Produk–produk hortikulltura sangat tergantung pada kondisi
fisik suatu barang. Sedikit kecacatan akan mengurangi nilai ekonomis dari barang.
Hortikultura juga memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan
nasional. Buah dan sayuran memiliki peran dalam menunjang fungsi tanaman
2
pangan. Tanaman hias memiliki fungsi utama sebagai pemuas kebutuhan akan
keindahan. Indonesia sebagai negara tropis memiliki banyak spesies tanaman hias
yang khas. Salah satu tanaman hias yang terkenal di Indonesia adalah tanaman
anggrek. Berbagai macam tanaman anggrek dapat tumbuh di Indonesia, hal ini
dikarenakan suhu dan kelembapan yang cocok untuk pertumbuhan anggrek.
Tanaman anggrek dapat tumbuh secara liar di hutan ataupun dibudidayakan.
Menurut Redaksi Agromedia (2006), tanaman anggrek tersebar luas dari
daerah tropis sampai daerah subtropis. Tanaman anggrek umumya tumbuh subur
di daerah dataran sedang yang memiliki suhu siang hari rata-rata 15o
C. Tanaman
anggrek menyukai kelembapan udara sekitar 65-70 %. Kesamaan media (pH)
yang baik untuk pertumbuhan tanaman anggrek berkisar 5-6. Tanaman anggrek
menyajikan keindahan dari jenis, corak, bentuk serta perpaduan warna. Jenis atau
spesies anggrek di Indonesia relatif lebih banyak daripada dengan wilayah atau
negara lain. Hal tersebut dikarenakan negara Indonesia memiliki kodisi yang
paling sesuai dengan pertumbuhan tanaman anggrek. Tanaman anggrek memiliki
corak titik-titik, corak yang terkesan tidak beraturan dan ada pula perpaduan
beberapa warna. Kemajuan teknologi dalam menemukan cara-cara untuk
memperbanyak jenis tanaman anggrek melalui persilangan menambah keragaman
anggrek yang ada di Indonesia.
Tingginya selera masyarakat terhadap tanaman hias meningkatkan
permintaan dari bunga anggrek, namun hal ini tidak seimbang dengan jumlah
yang dapat ditawarkan. Salah satu contohnya adalah penurunan produksi dan luas
area penanaman di Provinsi Jawa Timur. Terjadi penurunan produksi jumlah
tanaman anggrek dari tahun 2010 sebanyak 3.430.362 tangkai menjadi 1.952.960
tangkai pada tahun 2011 serta penurunan luas area penanaman dari tahun 2010
seluas 447.374 m2 menjadi seluas 204.822 m
2 pada tahun 2011. Penurunan
produksi dan luas area hingga 50% menunjukan semakin sempitnya kemampuan
produsen dalam menawarkan anggrek. Provinsi Jawa Timur memiliki beberapa
daerah yang menyediakan tempat budidaya tanaman anggrek. Salah satunya
adalah di Kabupaten Jember, tepatnya di Desa Baratan Kecamatan Patrang.
3
Rumah anggrek merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Kabupaten
Jember dengan menonjolkan komoditas anggrek. Rumah anggrek terletak di Jl.
Rusamalah No. 13 Desa Baratan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Produksi
yang dihasilkan adalah berbagai spesies bunga anggrek, mulai dari pembibitan
dan bunga siap jual. Pemasaran yang dilakukan tidak hanya di Kabupaten Jember
namun juga ke luar wilayah Kabupaten Jember. Rumah anggrek memiliki standart
kualitas yang baik dalam pengadaan komoditas unggulan (anggrek). Jalur
pemasaran yang dilakukan tidak hanya di wilayah Kabupaten Jember namun juga
di luar wilayah Kabupaten Jember, namun promosi yang dilakukan dirasa kurang
karena terlihat dari kepopuleran Rumah Anggrek di kalangan masyarakat Jember.
Pemasaran merupakan aspek penentu keuntungan yang dapat diperoleh produsen.
Aspek ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi produsen dalam membuat
perencanaan media yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang aspek tersebut.
Saat ini media komunikasi yang digunakan sebagai media penambah jaringan
pemasaran tidak hanya melalui media cetak namun media elektronik. Media
elektronik yang dapat digunakan antara lain adalah internet (e-commerce), radio,
televisi dan telepon. Media komunikasi secara elektronik berpengaruh banyak
pada penambahan konsumen dari suatau produk. Media komunikasi elektronik
mampu menjangkau individu yang lebih banyak daripada media cetak.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan kondisi tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana
peranan media komunikasi terhadap pemasaran anggrek di rumah anggrek di Desa
Baratan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran media komunikasi terhadap pemasaran anggrek di
rumah anggrek Desa Baratan Kecaman Patrang Kabupaten Jember.
4
1.3.2 Manfaat
1. Bagi mahasiswa, dapat menjadi referensi dalam penelitian yang berkaitan
dengan budidaya dan pemasaran bunga anggrek.
2. Dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan-
kebijakan yang terkait dengan permasalahan dalam usaha budidaya dan
pemasaran bunga anggrek.
3. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat tentang masalah
usaha pemasaran bunga anggrek.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komoditas Anggrek
Menurut Imani (2008), tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai
nilai keindahan baik karena bentuk, warna daun, tajuk maupun bunganya, sering
digunakan sebagai penghias pekarangan atau ruangan di rumah-rumah atau
gedung perkantoran.
Berdasarkan Kamus Pertanian Umum, tanaman hias didefinisikan,sebagai
tanaman yang mempunyai nilai estetika. Tanaman dapat dikelompokkan sebagai
tanaman hias jika tanaman itu mempunyai nilai keindahan. Keindahan tanaman
umumnya terletak pada bagian tanaman itu sendiri, misalnya pada daun atau
bunganya. Pengelompokan tanaman hias antara lain :
1. Jenis tanaman hias berdasarkan bagian tanaman yang dinikmati
a. Tanaman hias daun yaitu tanaman hias yang memiliki warna-warni daun
yang indah dengan bentuk daun tajuk bervariasi, unik, dan eksotik sehingga
meskipun tidak mempunyai bunga dapat menampakkan keindahannya serta
keasriannya di lingkungan.
b. Tanaman hias bunga yaitu tanaman hias yang mempunyai kemampuan
menghasilkan bunga dengan bentuk, warna, ukuran, dan keharuman yang
unik.
2. Jenis tanaman hias berdasarkan lokasi penanamannya
a. Tanaman hias dalam taman yaitu tanaman yang ditanam di lingkungan
rumah, perkantoran, atau apartemen yang berfungsi sebagai komponen utama
dalam mempercantik dan memeperindah taman. Contohnya adalah bougenvil,
heliconia, bunga tasbih, kembang sepatu, alamanda, dan lantana.
b. Bunga potong yaitu jenis tanaman hias yang ditanam untuk diambil bunga
dan tangkainya. Contohnya adalah krisan, mawar, anggrek, anyelir, gerbera,
dan sedap malam.
c. Bunga dalam pot yaitu jenis tanaman hias yang ditanam dalam pot.
Contohnya adalah Euphorbia sp , adenium, anggrek, dan mawar.
6
Menurut Rahardi dalam Imani (2008), pengelompokan dapat berdasarkan
sifat komersial yang dimilikinya Pengelompokan ini ditinjau dari nilai ekonomi
yang tinggi dan daya jual tanaman hias, yang terbagi dalam tujuh golongan, yaitu:
a. Tanaman anggrek yang dijual dalam bentuk tanaman dewasa, bibit anggrek,
dan anggrek botolan,
b. bunga potong, di pasaran dapat dikelompokkan menjadi bunga potong
anggrek dan non anggrek,
c. tanaman hias pot, dibedakan menjadi tanaman hias dalam ruang (indoor) dan
di luar ruangan (outdoor),
d. tanaman
e. hias hidroponik,
f. bonsai, yaitu tanaman hias dengan ukuran yang kerdil,
g. bunga kering, dan
h. bunga tabur.
Menurut Iswanto (2006), menyatakan bahwa anggrek merupakan salah
satu tanaman hias yang mempunyai sosok atau penampilan cukup indah. Tanaman
anggrek menyungguhkan untaian, bentuk, dan corak bunga yang cukup beragam.
Bunga anggrek bercorak titik-titik, semburat, dan perpaduan beberapa warna.
Corak ini ditambah dengan hasil silangannya yang terdiri dari ribuan jenis,
khasanah kecantikan corak bunga anggrek yang dihasilkan semakin bertambah.
Sebagai bunga potong, anggrek tergolong tahan lama.
Menurut Parnata (2005), menyatakan bahwa keunggulan bunga anggrek
antara lain jenisnya yang beraneka ragam yang dapat menyebabkan warna bunga,
bentuk, dan ukurannya yang beraneka ragam. Selain itu, anggrek juga relatif
mudah dirawat dibanding dengan jenis bunga lainnya, bahkan ada beberapa jenis
anggrek yang dapat tumbuh hanya dengan menggantungkannya, sehingga bunga
anggrek tidak banyak membutuhkan ruangan. Sementara itu, bunga lain harus
memakai media tanah untuk tempat tumbuhnnya. Anggrek merupakan tanaman
hias yang sangat prospektif. Produksi tanaman anggrek masih jauh dari
permintaan pasar. Kebutuhan bunga anggrek masih banyakk didatangkan dari luar
negeri. Salah satu bentuk pemanfaatan bunga anggrek yang cukup besar adalah
7
bunga potong. Selain itu, tanaman anggrek juga banyak digunakan untuk hiasan
rumah, baik oleh kolektor, pecinta, maupun pembeli biasa. Jawa barat merupakan
penghasil anggrek terbesar di Indonesia, disusul dengan DKI Jakarta, Jawa
Tengah, Sumatera Utara, dan Bali.
Menurut Sandra (2002), menyatakan bahwa anggrek termasuk tanaman
dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini tersebar luar di pelosok
dunia, termasuk Indonesia. Kontribusi anggrek Indonesia dalam khasanah anggrek
dunia cukup besar. Sebanyak 20.000 spesies anggrek yang tersebar di seluruh
dunia, 6000 diantaranya berada di hutan-hutan Indonesia. Selain anggrek spesies,
dikenal juga beberapa hasil silangan atau hibrida. Sosok bunga anggrek beragam-
ragam, beberapa jenis mirip kalangjengking (Arachnis), kupu-kupu
(Phalaenopsis), dan kantung (Paphiopedilum). Jumlah kuntum juga bervariasi,
dari satu hingga ratusan kuntum.
Bunga merupakan unsur terpenting dari tanaman anggrek. Struktur dasar
bunganya sudah baku, terdiri dari tiga kelopak (sepal) dan tiga tajuk bunga (petal.
Salah satu petal berubah menjadi bibir bunga atau labellum. Bagian inilah yang
menjadi ciri khas bunga anggrek sehingga berbeda dengan famili tanaman
berbunga lainnya. Tidak ada yang menyangsikan keindahan bunga anggrek ini,
tidak mengherankan jika tanaman ini sering dipilih sebagai bunga favorit untuk
menghias tanaman atau ruangan. Fenomena bisnis juga marak hingga para
pedagang di pinggir jalan banyak yang menjualnya. Bahkan sudah menjadi salah
satu komoditas penting dalam perdagangan florikultur dunia (Sandra, 2002).
Menurut Sandra (2002), nilai ekonomis anggrekterutama dilihat dari
keindahan bunga, daya tahan mekar, kelangkaan jenis, dan mudah tidaknya
berbunga. Dewasa ini, jenis yang banyak beredar di pasaran adalah anggrek
silangan yang memiliki sifat-sifat unggul. Sebelum mengenal lebih dekat genus-
genus anggrek favorit konsumen, kenali terlebih dahulu karakternya secara umum
berkiut ini :
8
a. Bentuk Daun
Ukuran daun anggrek bervariasi, dari berdaun lebar hingga sempit mirip
jarum. Anggrek berdaun lebar biasanya lebih gampang berbunga daripada yang
berdaun sempit. Sebab, semakin lebar permukaan daun, proses transpirasi
(pengangkutan unsur hara dari akar ke daun) dan proses fotosintesisnya semakin
cepat sehingga makan yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
b. Tipe Pertumbuhan
Tipe pertumbuhan anggrek ada 2, yaitu :
1. Tipe pertumbuhan simpodial (berumpun), yang termasuk anggrek simpodial
antara lain Dendrobium, Cattleya, dan Oncidium.
2. Tipe pertumbuhan monopodial (memanjang ke atas), yang termasuk anggrek
monopoial antara lain Vanda dan Phalaenopsis.
Kedua tipe pertumbuhan ini tidak mempengaruhi pembungaan secara
langsung. Proses pembungaan lebih bergantung pada jenis anggrek, kecepatan
penyusaian pada aktivitas tanaman dan bentuk fisik tanaman.
c. Tempat Tumbuh
Menurut tempat tumbuhnya anggrek dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Epifit
Anggrek tipe ini sebagian perakarannya menempel pada media lain,
sebagian lagi menjuntai bebas di udara. Tempat hidupnya menempel pada
pepohonan yang sekaligus menjadi inangnya. Meskipun demikian, sifatnya tidak
merugikan pohon inang tersebut. Anggrek epifit yang termasuk berbunga rajin
berbunga adalah Phalaenopsis amabilis.
2. Terrestria
Anggrek ini tumbuh di atas permukaan tanah sehingga dikenal juga
dengan sebutan anggrek tanah. Dua jenis anggrek tanah, yakni berumbi semu dan
tidak berumbi semu. Berbanding dengan anggrek epifit, jenis anggrek tanah
bersifat lebih rajin berbunga.
3. Kebutuhan Sinar Matahari
Jenis anggrek tertentu menyukai sinar matahari secara langsung, sebagian
lagi justru tumbuh subur di bawah naungan. Anggrek tanah umumnya menyukai
9
sinar matahari secara langsung. Berbeda dengan anggrek epifit yang lebih tahan
pada kondisi ternaungi. Besarnya intensitas sinar matahari yang diperlukan oleh
setiap jenis anggrek berbeda-beda. Kebutuhan optimal anggrek pada intensitas
sinar matahari bisa diredam dengan menggunakan paranet atau rumah kaca.
Tingkat ketebalan paranet tinggal disesuaikan dengan sifat tanaman terhadap
besar kecilnya intensitas cahaya matahari.
4. Kecepatan Tumbuh
Cepat atau tidaknya pertumbuhan anggrek dipengaruhi oleh faktor
limgkungan. Anggrek dari daerah subtropis termasuk tipe yang pertumbuhannya
lambat. Sebaliknya, anggrek dari daerah subtropis, pertumbuhannya relatif lebih
cepat. Pertumbuhan anggrek di daerah tropis lebih cepat tumbuh dibandingkan di
daerah subtropis karena penyinaran mataharinya sepanjang tahun dan curah
hujannya cukup tinggi. Anggrek yang cepat tumbuh umumnya rajin berbunga
karenalebih cepat dewasa dan cadangan makanan yang tersedia cukup memadai.
2.2 Komunikasi
Argiris dalam Nurrohim et.al. (2009), mendefinisikan komunikasi
sebagai suatu proses dimana seseorang, kelompok, atau organisasi (sender)
mengirimkan informasi (massage) pada orang lain, kelompok, atau organisasi
(receiver). Proses komunikasi umumnya mengikuti beberapa tahapan.
Pengirim pesan mengirimkan informasi pada penerima informasi melalui satu
atau beberapa sarana komunikasi. Proses berlanjut dimana penerima
mengirimkan feedback atau umpan balik pada pengirim pesan awal. Dalam
proses tersebut terdapat distorsi-distorsi yang mengganggu aliran informasi
yang dikenal dengan noise. Proses komunikasi dapat dijelaskan melalui
pemahaman unsur-unsur komunikasi yang meliputi pihak yang mengawali
komunikasi, pesan yang dikomunikasikan, saluran yang digunakan untuk
berkomunikasi dan gangguan saat terjadi komunikasi, situasi ketika komunikasi
dilakukan, pihak yang menerima pesan, umpan dan dampak pada pengirim
pesan. Pengirim atau sender merupakan pihak yang mengawali proses
komunikasi. Sebelum pesan dikirimkan, pengirim harus mengemas ide atau
10
pesan tersebut sehingga dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh
penerima, Proses pengemasan ide ini disebut dengan encoding. Pesan yang akan
dikirimkan harus bersifat informatif artinya mengandung peristiwa, data, fakta,
dan penjelasan. Pesan harus bisa menghibur, memberi inspirasi, memberi
informasi, meyakinkan, dan mengajak untuk berbuat sesuatu.
Pesan yang telah dikemas disampaikan melalui media baik melalui
media lisan (dengan menyampaikan sendiri, melalui telepon, mesin dikte,
atau videotape), media tertulis (surat, memo, laporan, hand out, selebaran,
catatan, poster, gambar, grafik), maupun media elektronik (faksimili, email,
radio, televisi).
Penggunaan media untuk menyampaikan pesan dapat mengalami
gangguan (noise) yang dapat menghambat atau mengurangi kemampuan dalam
mengirim dan menerima pesan. Gangguan komunikasi dapat berupa faktor
pribadi (prasangka, lamunan, perasaan tidak cakap) dan pengacau indra (suara
yang terlalu keras atau lemah, bau menyengat, udara panas). Situasi juga
dapat mempengaruhi jalannya komunikasi karena situasi dapat mempengaruhi
perilaku pihak yang berkomunikasi sehingga pada waktu berkomunikasi
dengan pihak lain tidak hanya harus mempertimbangkan isi dan cara
penyampaian, tetapi juga situasi ketika komunikasi akan disampaikan.
Setelah pesan disampaikan, pihak yang menerima pesan (receiver)
harus dapat menafsirkan dan menerjemahkan pesan yang diterima. Penafsiran
pesan mengkin akan sama atau berbeda dengan pengirim pesan. Jika
penafsiran sama, maka penafsiran dan penerjemahan penerima benar dan maksud
pengirim tercapai. Jika penafsiran berbeda maka penafsiran dan penerjemahan
salah dan maksud tidak tercapai. Penafsiran pesan ini sangat dipengaruhi oleh
ingatan dan mutu serta kedekatan hubungan antara pengirim dan penerima.
Unsur terakhir dalam komunikasi adalah umpan balik merupakan
tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari pengirim. Umpan balik
bisa berupa tanggapan verbal maupun non verbal dan bisa bersifat positif
maupun negatif. Umpan balik positif terjadi bila penerima menunjukkan
kesediaan untuk menerima dan mengerti pesan dengan baik serta
11
memberikan tanggapan sebagaimana diinginkan oleh pengirim. Sedangkan
umpan balik negatif dapat benar juga dapat salah. Umpan balik negatif
dikatakan benar jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar,
penafsiran dan penerjemahan penerima pesan juga benar. Umpan balik negatif
dikatakan salah jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar
tetapi penafsiran pesan salah. Dalam komunikasi secara bergantian peran
penerima pesan bisa berubah menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan berubah
menjadi penerima pesan.
Komunikasi massa adalah proes penyampaian informasi, ide dan sikap
kepada banyak orang. Biasanya menggunakan mesin atau media yang
diklasifikasikan ke dalam media massa, seperti siaran radio, televisi, surat kabar,
majalah dan film. Kekuatan suatu media massa terletak pada besarnya jumlah
audience yang banyak dalam waktu sesaat. Media massa dapat menumbuhkan
bermacam-macam rangsangan (stimulus) sehingga tanggapan audience akan
berbeda-beda. Isi dari suatu media akan ditanggapi berbeda-beda oleh setiap
orang, tergantung dari kepentingan dan disesuaikan dengan kepercayaan serta
nilai-nilai sosial pendengar. Pengaruh media terhadap individu akan berbeda-beda
satu sama lain, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan psikologis di antara
individu (Suprato, 2009).
Organisasi harus menyadari bahwa makin kompetitifnya lingkungan
bisnis, maka semakin memerlukan pembelajaran yang lebih efektif tentang
pemberdayaan karyawan dan komitmen yang lebih besar dari setiap orang yang
terlibat dalam organisasi. Perusahaan harus memahami bahwa kunci untuk meraih
kinerja perusahaan yang lebih baik adalah komunikasi. Kesuksesan organisasi
sangat dipengaruhi oleh kapabilitas dan kompetensi masing-masing individual dan
kerjasama antar anggota tim dalam organisasi. Komunikasi dapat membatu
kesuksesan dari sebuah organisasi yang diseimbangi dengan media massa yang
digunakan dalam sebuah organisasi (Nurrohim et.al., 2009).
12
2.3 Media Komunikasi
Menurut Mutiara (2011), media komunikasi adalah wadah atau sarana
didalam bidang komunikasi. Media komunikasi juga suatu benda atau alat yang
digunakan sebagai perantara untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat.
Televisi dan radio adalah contoh menjadi paling sukses menjadi pendorong
perubahan. Adanya macam-macam komunikasi antara lain : media cetak dan
media elektronik.
1. Media cetak
Media cetak adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk
menginformasikan suatu hal atau masalah kepada masyarakat dalam bentuk cetak.
Contoh- contoh media cetak antara lain : koran, majalah, pamflet, spanduk. Media
cetak dapat berpengaruh besar bagi masyarakat, bisa berpengaruh positif maupun
negatif. Berpengaruh positif antara lain : menambah pengetahuan atau wawasan,
mengetahui dunia global, dapat mempelajari hal-hal yang belum diketahui,
meningkatkan suatu karya. Berpengaruh negatif antara lain : tidak semua umur
bisa membaca media cetak (khususnya anak-anak karena di media cetak terdapat
suatu kolom yang tidak pantad di baca jika belum cukup umur).
2. Media elektronik
Media elektronik adalah suatu alat digunakan sebagai perantara untuk
menginformasikan suatu hal atau masalah kepada masyarakat dalam bentuk
elektronik. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital. Seperti
media cetak , media elektronik banyak yang berpengaruh juga terhadap
lingkungan. Berpengaruh positif antara lain : lebih mudah mencari informasi,
dapat dibawa kemana-man seperti Hp, note book, produkvitas karya. Berpengaruh
negatif antara lain : menjadi malas karena instan, menggampangkan sesuatu hal.
2.3.1 Radio
Menurut Smart Consulting (2010), radio sebagai salah satu media massa
memiliki karakteristik cepat dalam menyampaikan pesan, luas jangkauannya
dalam arti tidak mengenal medan, tidak terikat waktu, ringan dan dapat dibawa
13
kemanapun, murah dan tidak memerlukan banyak konsentrasi karena radio hanya
untuk didengarkan. Ciri khas berita radio selain menyajikan uraian fakta dan
pendapat yang disampaikan reporter, juga terselip pendapat yang diucapkan
sendiri oleh narasumber. Dengan demikian, reporter radio dan penyusun naskah
berita radio dituntut memiliki keterampilan di dalam mengkombinasikan uraian
fakta, uraian pendapat, dan pendapat narasumber yang berhasil direkam. Pendapat
narasumber ini tidak perlu seluruhnya dimasukkan, tetapi dipilih secara tepat,
khususnya yang ada relevansi dengan alur topik bahasan.
2.3.2 Video
Kemp dalam Arisandi (2011), mengatakan bahwa video dapat menyajikan
informasi, mengambarkan suatu proses dan tepat mengajarkan keterampilan,
menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap. Hal ini
dipengaruhi oleh ketertarikan minat, dimana tayangan yang ditampilkan oleh
media video dapat menarik gairah rangsang (stimulus) seseorang untuk menyimak
lebih dalam.
Menurut Arisandi (2011), menyatakan bahwa secara empiris kata video
berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa inggris yaitu visual dan audio.
Kata Vi adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar, kemudian pada kata
Deo adalah singkatan dari Audio yang berarti suara. Dari pemnjelasan di atas
dapat kita simpulkan pemahaman bahwa video adalah merupakan seperangkat
komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam
waktu bersamaan. Pada dasarnya hakekat video adalah mengubah suatu ide atau
gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara. Media video sangat sesuai
dengan tipe isi prosedural atau keterampilan, karna video dapat menampilkan
gerakan dan peserta didik dapat menirukan gerakan dalam waktu hampir
bersamaan. Video dalam system penggunaannya merupakan sekumpulan
komponen yang satu sama lain saling bekerjasama yang pada fungsi akhirnya
dapat mengirim suara serta gambar yang bergerak, video juga merupakan suatu
peralatan pemain ulang (Play Back) dari suatu program rekaman baik berupa
rekaman audio maupun gambar.
14
2.3.3 Tiban Suluh
Menurut Studio Audio Visual (2008) kesenian tiban suluh merpakan salah
satu jenis kesenian secara tradisonal yang memanfaatkan alat musik gamelan serta
opera pewayangan. Kesenian tiban suluh merupakan hasil adopsi kesenian
tradisional Blitar. Saat ini Kesenian tiban suluh dikembangkan oleh Program
Studi Agribisnis Fakutas Pertanian Universitas Jember.
Menurut Mulia (2012), bahwa seni tradisional memiliki beberapa fungsi
utama, yaitu:
1. Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara-upacara
kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan.
Bunyi-bunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat memungkinkan untuk
mendukung upacara budaya. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh
instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.
2. Sarana Hiburan
Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan
warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam
menonton pagelaran musik.
3. Sarana Ekspresi Diri
Musik menjadi sarana untuk mengekspresikan diri bagi mereka yang menjadi
seniman. Musik dapat mengaktualisasikan potensi dirinya, mengungkapkan
perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan
dunia.
4. Sarana Komunikasi
Bunyi- bunyi tertentu akan yang memiliki arti tertentu bagi anggota
kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme
tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa
atau kegiatan..
15
5. Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu,
kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik
daerahnya sendiri.
6. Sarana Ekonomi
Musik adalah sarana penghidupan ekonomi bagi mereka yang berprofesi di
bidang musik. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang
mereka mainkan. Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni
musik maka akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik
penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral.
7. Sarana Perang
Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah
yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk
menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari
penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa musik dapat digunakan
untuk membantu strategi dalam berperang. Selain digunakan sebagai strategi
dalam berperang, musik juga dapat membangkitkan semangat juang para
prajurit.
2.3.4 Media Internet
Menurut Onggo (2010), ciri utama dari jenis komunikasi dasar di Internet
antara laim e-mail, chat, dan news, ini semua adalah aplikasi yang sering
digunakan dan di masa depan hal ini pun akan tetap nomor satu digunakan. Ketiga
itu sebenarnya adalah replika dari hal yang sering digunakan di era pra-internet.
Online chat tidaklah baru bila dibandingkan dengan normal chit-chat, namun
Internet memungkinkan cara baru berkomunikasi, dan sekarang masalahnya
adalah bagaimana kita dapat membuat nilai tambah pada teknologi baru dan
inovatif ini.
16
Media massa dan social media memegang kendali yang cukup tinggi
untuk mempengaruhi publik karena kekuatannya yang sangat besar untuk
mempengaruhi publik yang tidak bisa dilakukan oleh organisasi manapun.
Keterbukaan keran informasi, sebagaimana disebutkan di atas, membuat pola
penyebaran informasi berubah, dimana produsen informasi yang tidak
terlembagakan bebas menyebarkan berbagai informasi tanpa melalui pintu
gerbang media (gateway).
Menurut Sunarto (2004), terdapat beberapa tipe media utama dalam pemasaran.
Berikut merupakan tipe-tipe media besert keuntungan dan keterbatasannya yang
dapat kit lihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Keuntungan dan Keterbatasan Tipe-Tipe Media
Medium Keuntungan Keterbatansan
Surat kabar Fleksibilitas, ketepatan
waktu, peliputan pasar lokal
bagus, penerimaan luas,
sangat dipercaya.
Umur pendek, mutu
reproduksi rendah, sedikit
pembaca selain pembelinya.
Televisi Peliputan pasar massal
bagus, biaya rendah per
tayangan, kombinasi suara,
gambar dan gerak
merangsang indra.
Biaya absolut tinggi,
kekisruhan tinggi,
penayangan terlalu
sebentar, selektivitas
pemirsa lebih kecil.
Pos langsung Selektivitas pemirsa tinggi,
fleksibilitas, tidak ada
kompetisi dengan medium
yang sama, memungkinkan
personalia.
Harga per paparannya
relatif mahal. Citra “junk
mail”
Radio Penerimaan lokal bagus,
selektivitas geografis dan
demografis tinggi, dan biaya
rendah.
Suaranya saja, paparan
terlalu sebentar, perhatian
rendah, pemirsa
terfragmentasi.
Majalah Selektivitas geografis dan Tenggang waktu pembeli
17
demografis tinggi,
kredibilitas dan pretise
reproduksi bermutu tinggi,
umur panjang dan banyak
pembaca selain pembeli.
ikan lama, harga mahal,
tidak ada jaminan posisi.
Alam terbuka Fleksibilitas, papan yang
kerap berulang, biaya
rendah, kompetisi pesan
rendah, an selektivitas
bagus.
Selektivitas audiens kecil,
pembatasan kreatif.
Internet Selektivitas tinggi, harga
murah, segera, kemampuan
interaktif
Pemirsa kecil, secara
demografi terbatas,
dampaknya relatif rendah,
pemirsa mengontrol
paparan.
2.4 Pemasaran
Menurut Sunarto (2004), menyatakan bahwa pemasaran sebagai suatu
proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk
dan nilai dengan orang lain. Pemasaran berarti mengelola pasar untuk
menghasilkan pertukaran dan hubungan dengan tujuan menciptakan nilai dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Menurut Rahayu (2005), menyatakan bahwa falsafah konsep pemasaran
bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep
pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. kegiatan ini meliputi
kegiatan pada semua bagian yang ada, ssperti kegiatan personalia, produksi,
keuangan, riset dan pengembangan, serta fungsi- fungsi lainnya. Meskipun
orientasi pembeli dibatasi oleh tujuan lama dan pertumbuhan, tetapi konsep
tersebt, perlu dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena dapat meningkatkan
18
penjualan barang; membuat barang yang mudah penggunaannya, mudah
pembeliannya, mudah pemeliharaannya.
Menurut Rahayu (2005), perusahaan yang berorientasi kepada pembeli
harus memadukan keputusan- keputusan pemasarannya dengan fungsi perusahaan
yang Lin. Biasanya, bagian pemasaran mengkoordinir tugas- tugas pada bagian
lain dalam perusahaan secara informal. hal ini menyebabkan semakin pentingnya
bagian pemasaran dalam perusahaan. Sebelum mengadakan pengembangan
barang baru, riset pemasaran perlu dilakukan lebih dulu, juga mengenai soal dana
yang harus disediakan dalam operasinya, sangat berkaitan dengan pemasarannya.
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga
elemen pokok, yaitu: orientasi konsumen/ pasar/ pembeli, volume penjualan yang
menguntungkan, koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam
perusahaan.
Menurut Sunarto (2004), Manajemen pemasaran sebagai analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.
Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya
mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan. Para pemasar sering akli
mengeluh bahwa mereka kekurangan informasi yang benar atau terlalu banyak
mendapatkan informasi yang salah. Sering kali informasi yang benar datang
terlalu terlambat atau informasi tepat waktu tapi tidak akurat. Sebagian
perusahaan sedang berusaha mempelajari kebutuhan informasi para manajer dan
mendesain sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Menurut Sunarto (2004), saluran distribusi menggerakkan barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen, mereka memecahkan kesenjangan utama seperti
waktu, tempat, pemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang
ingin menggunakannya. Anggota saluran distribusi melakukan beberapa fungsi
kunci. Sebagian membantu dalam melengkapi transaksi:
1. Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran dan
informasi intelijen tentang faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan dalam
19
lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu
terjadinya pertukaran.
2. Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif
berkenaan dengan suatu penawaran.
3. Kontak: menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli prospektif.
4. Mencocokkan: membentuk dan menyesuaikan penawaran terhadap kebutuhan
pembeli, termasuk kegiatan seperti manufaktur, memilah, merakit, dan
mengemas.
5. Negosiasi: mencapai suatu kesepakatan atas harga dan kondisi lain dari
penawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
6. Distribusi fisik: memindahkan dan menyimpan barang.
7. Pendanaan: mendapatkan dan menggunakan dana untuk menutup biaya
kegiatan pendistribusian.
8. Pengambilan risiko: memperhitungkan risiko menjalankan tugas
pendistribusian.
Bauran komunikasi pemasaran merupakan perpaduan khusus antara iklan,
penjualan pribadi, promosi penjuala, dan hubungan masyarakat yang digunakan
perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Definisi dari kelima alat
promosi utama ini adalah sebagai berikut:
1. Periklanan (advertising), segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
prensentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang dan jasa.
2. Penjualan personal (personal selling), presentasi pribadi oleh para wiraniaga
perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan
dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan (sales promotion), intensif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
4. Hubungan masyarakat (public relation), membangun hubungan baik dengan
publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun”citra perusahaan”
yang baik, dan menangani dan menyingkirkan gosip, cerita, dan peristiwa
yang dapat merugikan.
20
5. Pemasaran langsung (direct marketing), komunikasi langsung dengan
sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung seperti
penggunaan surat, telepon, faks, e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi
langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untk mendapatkan tanggapan
langsung.
Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan
dengan audiens sasaran tertentu selama periode waktu yang tertentu. Tujuan
periklanan dapat digolongkan menurut keperlua utamanya seperti memberi
informasi, membujuk, dan mengingatkan. Rincian kemungkinan tujuan periklanan
dapat kita lihat pada tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2 Rincian Tujuan Periklanan
Memberi informasi
Menginformasikan pasar tentang
produk baru, kegunaan baru, serta
perubahan harga suatu produk
Menggambarkan jasa yang tersedia
Memperbaiki kesan yang salah
Mengurangi keraguan pembeli
Membangun citra perusahaan
Membujuk
Membangun preferensi merk
Mendorong agar beralih ke merk anda
Mengubah persepsi pembeli tentang
atribut produk
Membujuk pembeli untuk membeli
sekarang
Membujuk pembeli untuk menerima
kunjungan
Mengingatkan
Mengingatkan pelanggan bahwa produk
bisa saja dibutuhkan dalam waktu dekat
Mengingatkan pelanggan dimana harus
membeli produk
Agar produk tetap dilihat pelanggan
walaupun penjualansedang sepi.
Menjaga agar kesadaran akan produk
tetap menjadi hal utama.
21
BAB 3. METODE
3.1 Metode Pelaksanaan
Kegiatan survei lapang serta pengambilan gambar untuk reportase berita
akan dilakukan di Jalan Rusumala, Desa Baratan, Kecamatan Patrang. Komoditas
yang akan diangkat dalam kegiatan ini adalah bunga anggrek di Kabupaten
Jember. Informasi mengenai bunga anggrek di Kabupaten Jember akan
disampaikan melalui beberapa media, yaitu:
1. Media radio.
Informasi disampaikan pada acara “AGRILAND”, dalam RADIS FM, 107,8
mhz, bertempat di PS. Agribisnis, Universitas Jember. “AGRILAND” sebuah
acara yang akan menunjukan potensi di bidang pertanian khususnya di
Kabupaten Jember. Mekanisme penyiaran disampaikan oleh seorang penyiar.
Isi dari informasi tersebut antara lain: potensi bunga anggrek di Kabupaten
Jember, gambaran secara umum mengenai bunga anggrek, aspek pemasaran
bunga anggrek, dan pentingnya media massa dalam pemasaran bunga
anggrek.
2. Media video
Informasi disampaikan dengan tampilan berupa reportase berita, berlokasi di
Rumah Anggrek (Jl. Rusumala 13), Desa Baratan, Kecamatan Patrang. Judul
acara yang akan dibawakan adalah “The Agribussines”.
3. Media tiban suluh
Informasi disampaikan berupa drama dengan diiringi musik tradisional (tiban
suluh). Kegiatan ini akan dilakukan di Ps. Agribisnis, Universitas Jember.
Judul drama yang akan disampaikan adalah “Pasar Online”.
4. Media Blog
Informasi berupa promosi potensi bunga anggrek di Kabupaten Jember
tepatnya di Rumah Anggrek, Jalan Rusumala 13. Media blog diciptakan
dengan model yang semenarik mungkin.
22
3.2 Metode Praktikum
3.2.1 Metode Praktikum Studio RADIS
Mekanisme penyiaran akan disampaikan oleh seorang penyiar. Isi dari
informasi tersebut antara lain:
a. Gambaran umum bunga anggrek
b. Lokasi budidaya bunga anggrek di Kabupaten Jember
c. Pemasaran bunga anggrek
d. Peran media massa terhadap pemasaran bunga anggrek
Kendala yang mungkin akan dihadapi dalam persiapan hingga pelaksanaan
penyiaran adalah jadwal yang berbenturan dengan kegiatan lain, semangat yang
menurun, dan kemampuan dari penyiar. Solusi yang mungkin dilakukan adalah
dengan latihan yang terus menerus, pemberian motivasi, serta penentuan jadwal
latihan yang sesuai. Oleh karena itu, jadwal latihan akan dilakukan setiap hari
Selasa pukul 14.00-15.00 WIB.
Tabel 3.1 Tabel Hasil Kegiatan di Studio RADIS
No Tanggal Waktu Kegiatan
1 09 April 2013 14.00-15.00 WIB Latihan Siaran
2 16 April 2013 14.00-15.00 WIB Latihan Siaran
3 30 April 2013 14.00-15.00 WIB Latihan Siaran
4 07 Mei 2013 14.00-15.00 WIB Praktik Siaran
3.2.2 Metode Praktikum Studio ADVIS
Reportase berita disampaikan melalui media video. Berita yang akan
disampaikan mengenai komoditas bunga anggrek di Kabupaten Jember, serta
aspek pemasarannya. Hal ini juga dikaitkan dengan peran media komunikasi
(video, televisi, internet) dalam pengembangan aspek pemasaran secara lebih luas.
Berikut tahapan pelaksanaan:
a. pembuatan skrip reportase
b. penentuan jadwal pembuatan video
c. menunjuk pembawa berita dan crew lain (akomodasi, perlengkapan)
d. persiapan alat
e. penentuan lokasi
f. pembuatan video
23
Proses pembuatan video tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Oleh karena itu Kelompok 4 menentukan jadwal untuk persiapan pembuatan
video reportase berita pada hari Jumat pukul 9.00 WIB hingga selesai. Proses
persiapan serta pembuatan video tentu akan didampingi oleh seorang
pembimbing.
Tabel 3.2 Hasil Kegiatan di Studio ADVIS
No Tanggal Waktu Kegiatan
1 12 April 2013 09.00-selesai. Pengambilan gambar
2 19 April 2013 09.00-selesai Pengambilan gambar
3 26 April 2013 09.00-selesai Dubbing
4 03 Mei 2013 09.00-selesai Editing
5 07 Mei 2013 09.00-selesai Editing
3.2.3 Metode Pratikum Studio Tiban Suluh
Penyampaian informasi melalui media tiban suluh yang akan dilakukan
mengambil judul “Pasar Online”. Drama tersebut menceritakan mengenai
pentingnya media komunikasi khususnya media massa dalam aspek pemasaran
suatu komoditas (dalam hal ini adalah bunga anggrek). Penokohan dalam drama
tiban suluh tersebut antara lain 1)Yayak Sugiarto selaku dalang, 2) Hari Nugroho
selaku Cak Jokowi, 3) Chintami R. sebagai Mbak Bunga, dan 4) Tegar Alif
sebagai Tomo. Berikut adalah langkah – langkah persiapan hingga pelaksanaan
yang akan dilakukan :
a. Pembuatan naskah drama tiban suluh
b. Penentuan jadwal latihan
c. Penentuan pemeran fragmen
d. Penentuan crew panjak
e. Penentuan crew lain (transportasi, perlengkapan, sound, konsumsi)
f. Latihan
g. Drama
Penentuan jadwal latihan, akan dilaksanakan setiap hari Jumat dan Sabtu
mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Latihan akan dilakukan secara rutin untuk
memaksimalkan kemampuan dalam menyampaikan informasi kepada khalayak,
24
dalam hal ini adalah informasi mengenai bunga anggrek. Penentuan jadwal latihan
membantu dalam memperlancar proses pembuatan drama.
Tabel 3.3 Hasil Kegiatan di Studio Tiban Suluh
No Tanggal Waktu Kegiatan
1 12-13 April 2013 15.00-17.00 WIB Latihan
2 19-20 April 2013 15.00-17.00 WIB Latihan
3 26-27 April 2013 15.00-17.00 WIB Latihan
4 03-04 Mei 2013 15.00-17.00 WIB Latihan
5 11 Mei 2012 08.00-selesai Pementasan drama
3.2.4 Metode Praktikum Media Internet
Penyampaian informasi melalui media internet dilakukan dengan
pembuatan blog atau web blog. Pembuatan blog dilakukan dengan sekreatif
mungkin berdasarkan kelompok masing-masing dengan catatan setiap blog harus
memiliki isi seperti di bawah ini :
1. Informasi tentang komoditas
2. Skrip dan hasil rekaman studio RADIS
3. Skrip dan hasil reportase video ADVIS
4. Skrip dan hasil drama Tiban Suluh
5. Makalah kelompok
Pembuatan blog tidak memerlukan proses latihan yang panjang seperti
pada studio-studio yang yang telah disebutkan diatas. Proses tutorial dalam
pembuatan blog yang telah diberikan telah cukup membekali para praktikan
dalam pembuatan blog tersebut. Proses pembuatan blog dilakukan dengan
menggunakan provider-provider penyedia layanan pembuatan blog di internet
seperti bogspot dan wordpress.
25
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kegiatan untuk mengetahui “Peran Media Komunikasi dalam Pemasaran
Anggrek di Desa Baratan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember” ini pada
dasarnya dilakukan untuk memberikan wacana kepada masyarakat luas mengenai
budidaya bunga anggrek dan potensinya untuk dikembangkan karena memiliki
keindahan dan nilai ekonomi. Kegiatan ini dilakukan dengan cara penyampaian
berita radio, penampilan reportase berita, penampilan drama dan pembuatan blog
internet. Kegiatan ini dilakukan dengan media komunikasi berupa studio RADIS,
Studio ADVIS, studio Tiban Suluh dan internet.
4.1.1 Studio RADIS
Berdasarkan kegiatan siaran berita radio ini, tema berita yang akan
disampaikan adalah “Peran Media Komunikasi dalam Pemasaran Anggrek di
Desa Baratan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember” dengan disertai pemutaran
lagu yang sesuai sebagai backsound. Siaran berita radio ini dilakukan di studio
RADIS FM Fakultas Pertanian Universitas Jember. Sasaran kegiatan siaran berita
radio ini adalah masyarakat luas khususnya yang menggemari tanaman anggrek.
Siaran berita radio disajikan dalam bentuk Soft News (berita lunak) yang berisi
segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam
mengenai bunga anggrek yang berada di Rumah Anggrek, mulai dari cara
budidaya yang mudah sampai potensinya untuk dikembangkan di Kabupaten
Jember.
4.1.2 Studio ADVIS
Bentuk penyampaian informasi ini berupa audio visual dan bersifat lebih
modern sehingga sasaran dari kegiatan ini tertarik dengan judul kegiatan “Peran
Media Komunikasi dalam Pemasaran Anggrek di Desa Baratan Kecamatan
Patrang Kabupaten Jember” ini. Penyampaian informasi melalui siaran reportase
berita menggunakan tampilan gambar, foto ataupun rekaman yang dilakukan
26
sesuai dengan script yang telah dibuat. Pengambilan video dilakukan di Rumah
Anggrek Arinta yang berada di Baratan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
dengan menampilkan kondisi lingkungan yang ada di Rumah Anggrek tersebut
dan reporter lapang yang memandu acara tersebut. Proses mengedit video
dilakukan di studio ADVIS (Audio Visual Sosek) Fakultas Pertanian Universitas
Jember.
4.1.3 Tiban Suluh
Tiban Suluh merupakan media kesenian tradisiional yang menggabungkan
drama dan iringan musik tradisional dalam penyampaian pesan. Drama Tiban
Suluh berisi penyuluhan yang dikemas dalam bentuk memainkan beberapa lakon,
bertujuan agar sasaran dapat menikmati hiburan dan lebih mudah menerima pesan
mengenai “Peran Media Komunikasi dalam Pemasaran Anggrek di Desa Baratan
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember”. Drama yang akan ditampilkan dalam
kegiatan ini berjudul “Pasar Online” yang menceritakan tentang perebutan status
kepemilikan perusahaan bunga antara Anggrek Putih dengan Anggrek Merah
yang di setujui oleh Ibu mereka dengan aturan siapa yang dapat menjual bunga
lebih banyak dalam 10 hari maka dia yang pantas menjadi pemilik perusahaan
tersebut. Anggrek Putih memasarkan bunganya dengan memakai strategi
pemasaran dan memanfaatkan media internet, sedangkan Anggrek Merah
memasarkan bungannya dengan cara sederhana yaitu memakai dukun.
Berdasarkan metode penyampaiannya yang unik, dan penampilan drama yang
menarik sehingga dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang
pentingnya media komunikasi dalam pemasaran anggrek.
4.1.4 Blog Internet
Blog internet dibuat sedemikian rupa agar menarik dan mempermudah
pengguna internet lainnya untuk mengetahui tentang informasi dari “Peran Media
Komunikasi dalam Pemasaran Anggrek di Desa Baratan Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember” dengan alamat www.kel4medkom.wordpress.com. Konten
yang ada di dalam blog tersebut meliputi informasi mengenai jenis-jenis bunga
27
anggrek, proses pembudidayaan bunga anggrek, dan pemasaran bunga anggrek
yang ada di Rumah Anggrek tersebut. Selain informasi mengenai komoditas
bunga anggrek, di dalam blog tersebut juga terdapat rekaman siaran berita radio di
studio RADIS, reportase video kelompok yang telah diedit dan siap untuk
dipublikasikan, dan isi drama Tiban Suluh.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Studio RADIS
Penyampaian berita radio dilakukan untuk memberikan wawasan yang
lebih luas pada pendengar radio RADIS khususnya karena informasi yang
disajikan selalu up to date dan aktual. Informasi yang disampaikan dari radio
RADIS juga sangat menarik dan dapat menghilangkan kejenuhan bagi
pendengarnya meskipun hanya bersifat sekali jalan yang artinya sekali
pemberitaan itu disampaikan, berarti sudah hilang dan tidak dapat didengar lagi.
Tahap awal untuk penyiaran radio pada kegiatan ini adalah menentukan tema,
dimana tema yang telah ditentukan adalah komoditas tanaman anggrek. Tema
mengenai komoditas tanaman anggrek yang dibahas berlokasi di Kabupaten
Jember, tepatnya di Rumah Anggrek Arinta Desa Baratan Kecamatan Patrang.
Tahap kedua adalah survey ke lapang, praktek lapang ini dilakukan untuk
menggali informasi yang dapat disampaikan kepada khalayak baik itu
permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi, proses produksi hingga proses
pemasarannya. Tahap ini, pengumpulan informasi di tempat praktek lapang
dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung. Informasi yang didapat dari
praktek lapang disempurnakan lagi dengan menambah informasi dari sumber-
sumber lain seperti internet dan buku.
Tahap ketiga adalah pembuatan script radio. Pembuatan script radio ini
berdasarkan informasi yang telah didapat dari lapang dan sumber-sumber lainnya.
Kegunaan pembuatan script radio ini adalah sebagai pedoman untuk penyampaian
informasi kepada khalayak sehingga informasi yang disampaikan tidak terlalu
meluas dan tidak melewatkan satu informasi pun mengenai informasi tanaman
anggrek. Tahap selanjutnya melakukan latihan siaran dengan didampingi oleh
28
asisten RADIS selama 4 minggu. Latihan siaran bertujuan untuk memilih penyiar
yang paling baik dari kelompok tersebut yang kemudian akan ditunjuk sebagai
wakil dari kelompok tersebut. Berdasarkan informasi yang disampaikan mengenai
“Peran Media Komunikasi dalam Pemasaran Anggrek di Desa Baratan
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember” dalam siaran radio ini, media komunikasi
khususnya radio memiliki peran sebagai media pendidikan yang mempunyai
fungsi untuk menyampaikan informasi yang bersifat edukatif dan menghibur.
Penggunaan media radio sebagai media komunikasi ditujukan untuk
menyampaikan informasi secara audio. Media komunikasi berupa radio memeliki
kelemahan yaitu kurang adanya interaksi antara pendengar dan pembawa berita
atau announcer, tidak memiliki daya simpan yang tinggi, dan kurang berpotensi
sebagai pengingat. Media komunikasi berupa radio juga memiliki kelebihan yaitu
hal yang disampaikan mudah mendapat perhatian (jika penyampaiannya menarik),
dan kecepatan penyampaian pesannya cukup tinggi.
4.2.2 Studio ADVIS
Reportase berita disajikan melalui tampilan audio visual yaitu berupa
video reportase yang didalamnya memberikan gambaran tentang keindahan bunga
anggrek yang berada di Rumah Anggrek, dan beberapa penjelasan dari pemilik
Rumah Anggrek berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh reporter
di lapang. Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tema, dimana tema
yang telah ditentukan adalah komoditas tanaman anggrek. Tema mengenai
komoditas tanaman anggrek yang dibahas berlokasi di Kabupaten Jember,
tepatnya di Rumah Anggrek Arinta Desa Baratan Kecamatan Patrang. Tahap
kedua adalah survey ke lapang, praktek lapang ini dilakukan untuk menggali
informasi yang dapat disampaikan kepada khalayak baik itu permasalahan-
permasalahan yang sedang terjadi, proses produksi hingga proses pemasarannya.
Tahap ini, pengumpulan informasi di tempat praktek lapang dilakukan dengan
wawancara dan observasi langsung. Informasi yang didapat dari praktek lapang
disempurnakan lagi dengan menambah informasi dari sumber-sumber lain seperti
internet dan buku.
29
Tahap ketiga adalah pembuatan script reportase berita. Tujuan pembuatan
script tersebut adalah agar video reportase yang akan dibuat tidak menyimpang
dari rencana awal yang telah ditetapkan. Script merupakan panduan dalam
pembuatan video reportase berita. Tahap selanjutnya adalah melakukan
pengambilan gambar. Pengambilan gambar dilakukan di Rumah Anggrek di Desa
Baratan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Pengambilan gambar dilakukan
untuk beberapa scene yang dibutuhkan dengan salah satu pelaku dalam video
reportase adalah anggota dari kegiatan program ini. Setelah pengambilan gambar
selesai dilakukan, dilakukan proses editing yang dibantu oleh crew studio ADVIS
agar video reportase berita terlihat lebih menarik. Reportase video merupakan
media yang memiliki peran sebagai media hiburan yang menyajikan keindahan
Rumah Anggrek secara nyata dan berfungsi untuk menghilangkan stress dan
menenangkan pikiran.
Tujuan penggunaan media video dalam penyampaian berita adalah untuk
lebih memvisualisasikan potensi anggrek yang ada di Rumah Anggrek. Video
dapat lebih menarik perhatian karena terdapat peran gambar dan warna yang
sangat beragam. Media audio visual selain memiliki kelebihan seperti gambar
yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian, dan dapat dilihat
berulang- ulang serta dapat diputar kembali juga memiliki kelemahan seperti
cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
4.1.5 Tiban Suluh
Studio Tiban Suluh ini menerapkan konsep pemaparan program dengan
cara penyajian menggunakan drama yang diiringi dengan permainan alat musik.
Alat musik yang digunakan adalah alat musik tradisional seperti gong, kenong,
gendang, bonang penerus, bonang barung, saron barung dan sarong peking, dan
sebagainya. Latihan tiban suluh memerlukan banyak latihan agar konsep
penyajian benar-benar matang. Utamanya tiban suluh digunakan untuk
penyuluhan kepada petani dengan menggunakan media tiban. Penyuluhan ini
dilakukan dengan penokohan tentang peran yang ingin ditampilkan dan pesan
yang ingin disampaikan melalui drama.
30
Tahap awal dalam persiapan penyampaian informasi melalui Tiban Suluh
adalah mengumpulkan informasi sesuai tema yang telah ditentukan. Pengumpulan
informasi ini dilakukan melalui praktek lapang dan mencari informasi dari
sumber-sumber media lainnya. Tahap kedua adalah pembuatan script Tiban
Suluh sesuai dengan tema dan informasi yang telah diperoleh. Tahap selanjutnya
adalah melakukan latihan yang meliputi latihan alat musik dan latihan lakon
drama.
Berdasarkan kegiatan ini media tiban suluh ini berperan sebagai media
penyuluhan yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai peran media
komunikasi dalam pemasaran anggrek di Desa Baratan Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember. Tiban suluh diharapkan menjadi media yang mampu diterima
oleh petani karena memasukan unsur kebudayaan dalam penyampaian
penyuluhan. Media ini memiliki kelebihan yaitu mudah diterima oleh masyarakat
dan menghibur, selain itu media ini juga memiliki kelemahan seperti sulitnya
dalam mempelajari media tersebut karena harus menguasai peralatan musik
tradisional yang digunakan dalam drama.
4.1.6 Blog Internet
Blog atau web blog dalam kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai keseluruhan kegiatan yang telah kami kerjakan mulai dari
siaran berita radio RADIS, reportase video ADVIS, dan Tiban Suluh. Tahap awal
adalah pembuatan blog melalui web site tertentu. Tahap kedua adalah
memasukkan informasi mengenai siaran berita radio yang berupa script, reportase
berita yang berupa video, dan Tiban Suluh yang berupa script Tiban Suluh.
Tahap selanjutnya adalah mempublikasikan informasi-informasi yang telah ada,
dalam hal ini adalah script video, radio, dan tiban suluh.
Blog ini mempunyai peran sebagai media dokumentasi dan edukasi yang
berfungsi untuk menyimpan hasil-hasil kegiatan dengan menggunakan media-
media komunikasi dan memberikan referensi bagi pembaca blog, dalam hal ini
adalah informasi potensi bunga anggrek di Rumah Anggrek Kabupaten Jember.
Blog internet memiliki kelebihan seperti Informasi yang disampaikan akan
31
langsung direspon, dapat menjangkau masyarakat yang luas, dapat menjangkau
berbagai kalangan karena saat ini blog internet mudah untuk diakses, dan
memungkinkan terjadinya interaksi antara sumber dengan penerima informasi.
Kelemahannya adalah mudah disalahgunakan fungsinya, dan tulisan yang ada di
dalam blog kurang dapat dipertanggungjawabkan, banyak resiko yang akan
ditanggung ketika menggunakan blog internet namun dengan kemampuan yang
mumpuni di bidang informasi dan teknologi, kelemahan-kelemahan tersebut dapat
diminimalisir.
32
BAB 5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setiap media komunikasi yang digunakan di dalam kegiatan ini memiliki
peran dan fungsi yang sama. Media komunikasi yang digunakan antara lain Radio
(Studio RADIS FM), audio visual (Studio ADVIS), media tradisional (Tiban
Suluh) dan internet (web blog). Peran dan fungsi dari media komunikasi ini adalah
menyampaikan informasi yang bersifat edukatif, persuasif dan menghibur
mengenai pemasaran bunga anggrek di Kabupaten Jember kepada masyarakat
luas. Media-media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan ini masing-masing
memiliki kelebihan dan kelemahan. Pemanfaatan media komunikasi dalam aspek
pemasaran lebih baik dilakukan secara terpadu, tidak hanya menggunakan satu
atau dua media komunikasi. Pemanfaatan media komunikasi secara terpadu dapat
mempermudah proses pemasaran bunga anggrek karena antara media yang satu
dengan media yang lain memiliki kelebihan dan kelemahan yang saling
melengkapi.
5.2 Saran
1. Pihak pemilik Rumah Anggrek seharusnya lebih memperhatikan dan
memanfaatkan media-media komunikasi dalam pemasaran dan promosi akan
produk anggrek yang ada di tempat budidaya tersebut.
2. Masyarakat seharusya lebih memperhatikan dan memanfaatkan media-media
komunikasi untuk memperoleh informasi mengenai pemasaran bunga
anggrek sehingga produk bunga aggrek lebih mudah didapatkan.
3. Peneliti selanjutnya seharusnya dapat lebih mengembangkan peran media
komunikasi dalam pemasaran bunga anggrek di Kabupaten Jember serta
berupaya untuk mengatasi permasalahan mengenai kurangnya peran media
komunikasi dalam proses pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi, Deni. 2011. Pengertian Video. http://arisandi.com/pengertian-video/.
[online][28 Maret 2013].Departemen Pertanian. Luas Area Anggrek
Berdasarkan Provinsi 2010-2019. www.deptan.go.id. [serial online] [22
Maret 2013].
D. 2008. Tiban Suluh. http://tegalbotodjember.blogspot.com/2008/06/kesenian-
tiban-suluh.html. [online][29 Maret 2013].
Departemen Pertanian. Produksi Anggrek Berdasarkan Provinsi 2010-2019.
www.deptan.go.id. [serial online][22 Maret 2013].
Imspi, Bpp. 2009. Kondisi Pertanian Indonesia Saat Ini Berdasarkan Pendangan
Mahasiswa Pertanian Indonesia. http://paskomnas.com/id/berita/Kondisi-
Pertanian-Indonesia-saat-ini-Berdasarkan-Pandangan-Mahasiswa-
Pertanian-Indonesia.php. [serial online][19 Maret 2013].
Iswanto, Hadi. 2006. Petunjuk Perawatan Anggrek. Jakarta: PT Agromedia
Pustaka.
Imani, Testiana. 2008. Analisis Efektivitas Strategi Promosi Tanaman Hias pada
Pt Godongijo Asri, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
www.ipb,ac,id. [serial online] [26 Maret 2013].
Redaksi Agromedia. 2006. Cara Tepat Merawat Anggrek. Jakarta: PT.
Agromedia Pustaka.
Mulia, Hidayat. 2012. Fungsi Seni Tradisional.
http://kabainfo.blogspot.com/2012/11/fungsi-musik-tradisional.html.
[online][29 Maret 2013].
Mutiara, Lesa. 2011. Media Komunikasi.
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2011/01/15/media-komunikasi-
333180.html. [online][28 Maret 2013].
Nurrohim, Hassa dan Anatan, Lina. 2009. Efektifitas Komunikasi dalam
Organisasi. Manajemen. 7(4): 1-9.
Onggo, Bob Julious. 2010. Manfaat dari Komunikasi Interaktif via Internet.
http://www.bjoconsulting.com/artikel/em/interaktif.htm. [online][29 Maret
2013].
Parnata, Ayub. 2005. Panduan Budidaya dan Perawatan Anggrek. Depok: Agro
Media Pustaka.
Rahayu, Sri.2005. Aplikasi SPSS versi 12.00 dalam Rise Pemasaran. Bandung:
ALFABETA.
Sandra, Edhi. 2002. Membuat Anggrek Raajin Berbunga. Tangerang: Agromedia
Pustaka.
Smart Consulting. 2010. Pengertian Radio.
http://5martconsultingbandung.blogspot.com/2010/10/pengertian-
radio.html. [online][28 Maret 2013].
Soetriono, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Malang : Bayumedia Publising.
Sunarto. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta dan
UST Press.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Jakarta:
PT. Buku Kita.
PERAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMASARAN ANGGREK DI
DESA BARATAN KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER
SCRIPT BERITA RADIO
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Praktikum Media
Komunikasi pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Asisten Pembimbing:
Aninda Tri Ayu Wulandari
Oleh:
Kelompok 4
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Program : Radio News Pagi
Topik : Media Komunikasi Pemasaran Anggrek
Pukul : 08.00
Selamat pagi Radisers/ dimanapun anda berada/ kembali lagi bersama
saya/Dian Galuh/ dalam acara “the agriland”/at 107,8/ the education and
entertainment radio// sebuah berita menarik telah kami siapkan bagi para
pendengar setia/ khususnya bagi pendengar yang mencintai tanaman anggrek//
Radisers/ anggrek atau dalam nama latin Orchidaceae merupakan satu
suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak// selain itu merupakan
salah satu bunga yang endemik tumbuh di Indonesia/ kekhasan corak dan
keindahan perpaduan warnanya menjadi daya tarik tersendiri// Iklim Indonesia
yang tropis/sangat sesuai dengan pertumbuhan bunga anggrek//Berbagai daerah di
Indonesia berpotensi sebagai tempat budidaya anggrek/termasuk Kabupaten
Jember//
Radisers/ mungkin tidak semua dari kalian tau kalau Jember ternyata juga
berpotensi menjadi daerah budidaya anggrek//Beberapa tahun yang lalu/ di kota
Jember telah berdiri sentral budidaya tanaman anggrek/ lokasinya di Desa
Baratan/ Kecamatan Patrang// peminat dari anggrek yang terus meningkat
menjadi peluang bagi pengembangan budidaya// pada umumnya budidaya
anggrek dilakukan dengan media pot dan perawatannyapun relatif mudah, hanya
memerlukan tambahan zat untuk menumbuhkan bunga dan memperindah bunga
anggrek//
Dengan adanya sentral budidaya ini/ diharapkan masyarakat kota Jember/
dapat lebih mengenal tanaman-tanaman anggrek yang banyak jenisnya// Untuk
mempermudah masyarakat yang memiliki minat dan ketertarikan untuk
membudidayakan tanaman anggrek/ Sentral budidaya atau rumah anggrek
menyediakan berbagai jenis tanaman anggrek ataupun bibitnya// sayangnya media
yang tersedia hanyalah media komunikasi melalui telepon//padahal potensinya
dapat menjadi peluang memperkenalkan komoditas yang mampu diusahakan di
Kabupaten Jember//
Radisers/tentu kalian juga setuju kalau di era modern seperti sekarang
penambahan media komunikasi dirasa perlu dalam memperkenalkan potensi di
suatu wilayah/dalam hal ini budidaya anggrek di Kabupaten Jember// media
komunikasi yang dapat dimanfaatkan salah satunya adalah media internet/
penggunaan media komunikasi tersebut/ tidak hanya berguna untuk segi
pemasaran seperti akses informasi yang cepat dan penyebarannya yang luas/ juga
dapat menjadi sarana edukasi tentang budidaya anggrek bagi peminatnya/ selain
itu diharapkan dapat menyerap minat dan aspirasi masyarakat kota Jember secara
luas/ yang pada dasarnya dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi karena
keindahan anggrek yang tidak pernah membosankan//
Demikian sebuah berita dan informasi menarik yang dapat kami sajikan
dalam ruang dengar anda/ perkaya diri dengan ilmu pengetahuan//selamat pagi
dan selamat beraktivitas//
PERAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMASARAN
ANGGREK DI DESA BARATAN KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER
SCRIPT REPORTASE BERITA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Praktikum Media
Komunikasi pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Asisten Pembimbing:
Agus Jurianto
Oleh:
Kelompok 4
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Konsep Reportase Berita
Bidang : Pertanian (Hortikultura: Bunga Anggrek)
Judul : Peran Media Komunikasi terhadap Pemasaran
Anggrek di Rumah Anggrek Desa Baratan
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Bentuk Kegiatan : Reportase Berita
Kelompok : 4 (empat)
NO SCENE PELAKU KETERANGAN
1 Presenter Dian Galuh Segment 1 : Opening
Presenter membawakan berita dalam
acara “The Agrobisness”. Presenter
menyampaikan informasi mengenai
pentingnya aspek pemasaran.
Pemasaran anggrek tersebut masih
tergolong sederhana, hanya
menngunakan media telepon.
Sebaiknya di era modern seperti saat
ini, media komunikasi yang
digunakan adalah media komunikasi
yang efisien yaitu menggunakan
media komunikasi secara audio visual
(rekaman video dan tayangan televisi)
dan media internet.
Segment 2 : Presenter menyampaikan
bahwa Jember memiliki potensi dalam
membudidayakan anggrek. Akan
tetapi, media yang ada hanya media
telepon, sehingga pemasaran serta
pengenalan potensi di Kabupaten
Jember dirasa kurang.
2 Reporter lapang Imroatul
Amalia
Menunjukan kondisi tempat budidaya
dan potensinya. Menjelaskan
mengenai budidaya anggrek serta
profil dan potensi budidaya anggrek di
tempat budidaya.
3 Reporter lapang +
Pengelola
Imroatul
amalia dan
Ibu Arinta
Presenter menanyakan aspek
pemasaran serta media komunikasi
yang digunakan untuk menunjang
pengenalan potensi serta memperluas
pemasaran.
4 Presenter Imroatul
Amalia
Penutup
Selamat pagi pemirsa/ kembali lagi bersama saya Dian Galuh Pratita/
dalam acara “The Agribussines”// Seperti biasanya/ kita akan membahas seluk
beluk Kabupaten Jember beserta potensinya di bidang pertanian// kali ini kita
akan menampilkan informasi berkaitan dengan budidaya tanaman hias di
Kabupaten Jember/Pemasaran budidaya anggrek ini/tidak hanya merambah di
Kabupaten Jember namun juga di luar Kabupaten Jember// berikut berita
selengkapnya yang akan disampaikan oleh Saudara Imroatul Amalia:
Terima kasih Galuh/ Pemirsa/ Saat ini saya sedang berada di area
budidaya tanaman anggrek/ tentunya di Kabupaten Jember/ tepatnya di Desa
Baratan//Anggrek/ merupakan salah satu tanaman hias endemik di Indonesia//
tanaman hias yang satu ini/ dinikmati dari keindahan bentuk bunga dan perpaduan
warna serta corak yang beraneka ragam// Hampir di seluruh Indonesia berpotensi
untuk membudidayakan anggrek dengan baik, termasuk Kabupaten Jember//
tanaman anggrek memiliki keragaman yang cukup tinggi/ keragaman ini
diperoleh secara alami maupun bantuan manusia//
Pengenalan potensi ini akan lebih efisien jika terdapat bantuan media
komunikasi di dalamnya//di era modern seperti sekarang, penggunaan media
komunikasi tidak hanya sebagai sarana promosi suatu produk namun juga sebagai
sarana edukasi//Potensi yang dimiliki dari tempat budidaya anggrek akan lebih
dikenal jika pengenalannya juga dilakukan media sosial atau media yang
memanfaatkan jaringan internet//
Itu tadi sekilas tentang potensi bunga anggrek di Kabupaten Jember serta
pentingnya peran media komunikasi di dalamnya// Sekian “The Agribussines”
sore hari ini/ sampai jumpa di episode selanjutnya dan selamat beraktivitas//
PERAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMASARAN ANGGREK DI
DESA BARATAN KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER
SCRIPT BERITA RADIO
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Praktikum Media
Komunikasi pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Asisten Pembimbing:
Hosnan
Oleh:
Kelompok 4
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Naskah : Tiban Suluh
Golongan / Kelompok : 4
Judul Drama : Pasar Online
Durasi : 20 menit
Dalang / Sutradara : Ananda Febrika
Tim Fragmen / Drama :
No Nama Pemain Peran Watak
1 Imroatul A. Anggrek Putih Pinter, baik hati, penyabar
2 Dian Galuh P. Anggrek Merah Jahat, gaptek
3 Chintami R. W Ibu tiri Cerewet
4. Yayak Sugiarto Investor Baik hati
5. Elin Dwi C. dukun Jahat, matre
Tim Gamelan :
No Nama Musik Pengiring
1 Puji Peking
2 Tegar A. Kenong
3 Cindy Slenthem
5 Hari Nugroho Bonang
Asisten Tiban Suluh : Akhmad Hosnan
Sinopsis cerita :
Pasar Online
(Suluk Tiban Suluh yang dibawakan oleh dalang)
(gamelan Tiban Suluh berbunyi)
(Dalang menceritakan negeri Kembang Arum)
Prolog
Di Desa Kembang Arum hidup seorang gadis bernama Angrek Putih yang
hidup dengan ibu tiri dan adik tirinya yang bernama Anggrek Merah. Ayah
Anggrek Putih meninggal dunia karena jatuh sakit. Ayah Anggrek Putih adalah
seorang pengusaha bunga yang sukses. sehingga ketika ayahnya meninggal,
perebutan kekuasaan perusahaan bunga terjadi antara Anggrek Merah dan
Anggrek Putih. ayahnya tidak meninggalkan surat wasiat mengenai siapa yang
akan menggantikannya memimpin perusahaan. agar, terlihat bijaksana, ibu tiri
Anggrek Putih pun akhirnya mengadakan kompetisi diantara kedua anaknya.
Kompetisinya yaitu barang siapa yang dapat memasarkan bunga anggrek
terbanyak dalam 10 hari, maka ia akan mengolah perusahaan tersebut. akhirnya
keduanya setuju. Angrek Putih berusaha memutar otaknya supaya ia berhasil
meneruskan usaha ayahnya itu.
Adegan 1
(Anggrek Putih datang masuk dengan diiringi oleh musik Tiban Suluh)
(sambil berjalan mondar-mandir dan berpikir)
Anggrek Putih : “jaaann....jaaannn, ibu kok membuat peraturan yang aneh se?
Kenapa nggak langsung di bagi saja hartanya hahaha.... tapi
hmmmm,,,apa yaaa,,,strategi pemasaranku?”
Dalang : “ Galau ya mbak?”
Anggrek : “iyo lang, bingung iki, kan sampean wes weruh critane, laopo
takon?”
Dalang : “oooo iyo yo,,,, hehehehe, Coba Mbak Anggrek Putih tanya ke
penonton?”
Anggrek Putih : “Penontooon..... tau nggak strategi pemasaran itu ya apa?
Tolong Dibantu yaaa???”
Dalang : “amiiinnn”
Anggrek putih : (tiba-tiba menemukan ide) “Hmmmm……aha! (sambil
menjentikan jari telunjuk)! Aku punya strategi P4! Price, place,
product, promotion! Hahahah…memang aku cerdas dueeeh!”
Anggrek putih telah menemukan ide yang bagus dalam strategi
pemasarannya. Kemudian dia segera menyiapkan segala sesuatu untuk strateginya
(Anggrek Putih keluar Panggung). Sedangkan di tempat lain, Anggrek Merah
juga kebingungan untuk memasarkan bunga anggreknya.
(Anggrek Merah masuk ke panggung )
Anggrek Merah :“sepertinya Anggrek Putih sedang merencanakan sesuatu yang
jahat untuk memasarkan yang bunga anggrek”
Dalang : “ sok tauuu”
Anggrek Merah : “ opo se lang,,,, eh lang tadi Anggrek Putih ngapain aja?”
Dalang : “ mau tau aja apa mau tau banget?”
Anggrek Merah : “wesss,, nggak penak lak ngene, age wes lang kasih tau aja”
Dalang : “ wani piro?”
Anggrek Merah : “ tau aaahh gelap!”
Dalang : “mangkane laaa Mbak yu yoo skripnya di baca dulu, saiki laopo
awakmu?”
Anggrek Merah : “hehehee.. ohh iya ya aku juga lagi bingung iki memasarkan
bunga anggreknya, yo opo yooo?”
(saat Anggrek Merah kebingungan, ibunya datang)
Ibu tiri : “heiiii lagi apa anakku sayang? Kok cemberut begitu?”
Anggrek Merah : “Ibuuuuu, Merah lagi bingung buuuu ya apa memasarkan
bunganya, hiks hiks”
Ibu tiri : “yaa ammpuuuun, anakku gitu aja kamu bingung baru tau aku
kalo anakku ini pinter sekali”
Anggrek Merah : “waaahhh ibu penghinaan ini namanya huhuhuhu”
Ibu tiri : “hehehe bercanda anakku sayang. Mau ibu bantu?”
Anggrek Merah : “beneran bu?, bu putih sepertinya mempunyai strategi jahat
untuk mengalahkanku ma…”
ibu tiri : “aaah, rencana jahat seperti apa?”
Anggrek Merah : “ndag tau bu, aku ndag sempet nguping siih pas dia ngomong-
ngomong sendiri kayak orang gila….’
ibu tiri : “aaaah tenang saja anakku sayang…..mama punya teman yang
sakti..pasti dia akan bisa membantumu…”
Anggrek Merah : “waaaaah, mama hebaaaat….kapan kita kesana?”
ibu tiri : “sekarang doonk….”
(mereka pergi ke tempat orang sakti itu)
Babak 2
Sementara itu Anggrek Putih sibuk mempersiapkan strateginya untuk
memasarkan anggrek di perusahaan ayahnya. Ia duduk di depan laptopnya dan
memasang modemnya. Sedangkan Ibu dan Anggre Merah pergi ke rumah seorang
dukun.
(Dukun masuk dengan diiringi musik gamelan berbunyi)
Dukun : “hahahaa, fisarat saya mengatkan...”
Dalang :(Tiba-tiba menyela)”firasat!”
Dukun : “ohh iya firasat saya maksunya heheheh, firasat saya
mengatakan kalo bentar lagi pasti ada kawan lama yang akan
mendatangiku meminta bantuan”
Dalang : “sok tau! Kayak orang sakti aja!”
Dukun : “lah emang saya ini orang sakti, wes dalange iki koyoke seng ga
moco skrip”
Dalang : “emange awakmu iki dadi opo?”
Dukun : “dukun lang dukun, kan nggak bener iki”
Dalang : “ yo wes lanjutken, aku Cuma ngetes took!”
Dukun : (gregetan)”dasar edan!”
(tiba-tiba ibu tiri dan Anggrek Merah datang)
Ibu tiri : “apa kabar my friend? (sambil nyubit pipi dukun)”
Dukun : “aduh, genit kamu yah sekarang…kabar baik….ada apa datang
kesini?”
Ibu tiri : “aduh galak banget kamu teman….ini, anakku mau minta tolong
ni,,,biar dilariskan dagangannya….bisa kan yah?”
Anggrek Merah : “iyaaa,,bisa kan mbah dukun? eh om dukun!”
Dukun : “ooooh,,,bisaaaaaaaaa,,,,pastiiii bisaaaa….500 ribu dulu
doonk…”
Anggrek tiri : “aduuh mama, mana punya duit kita ma?”
Ibu tiri : “aaah iyaaa, masak belum apa-apa sudah duit siih
temaaaan….kan teman lamaa bro…..”
Dukun : “teman lama sih teman lama bro,,,tpi klo duit ya tetep duit
broo…”
Ibu tiri : “duuuh, ngutang dulu deh bro,,pelit amat sih,,,janji deh kalo
sudah laku keras pasti aku bayar deh broo….”
Dukun : “okee,,,saya turuti,,tapi awas kalo bohong yaaah,,tamatlah
riwayatmu…”
Ibu Tiri : “aduh, seremnya….”
(sang dukun pun memulai ritualnya)
Dukun : “sim salabim,,,dung preketek,,,dung,,,dung preketek…”
(sambil mencipratkan air di muka Anggrek Merah)
Dukun : “sudah,selesai, daganganmu pasti akan laku keras tanpa kamu
berusaha sedikit pun…”
Anggrek Merah : “waaaaah,,,makasi om dukuuuun yaaah…”
Dukun : “iya,tapi itu hanya bertahan dua hari, selanjutnya kalian harus
membayar agar bertahan lama…”
Anggrek Merah : “iya om dukuun..tenang saja…kami pamit dulu
yaaah…dadaaah….”
(ibu tiri dan Anggrek Merah keluar panggung dengan diiringi musik Tiban Suluh)
Babak 3
Anggrek Merah dan ibunya kembali ke rumah. Benar saja belum sampai
satu jam sudah ada yang membeli Anggrek Merah. Anggrek Putih semakin
curiga, namun tetap diam dan yakin bahwa strateginya lambat laun akan berhasil.
Ada saja pembeli yang membeli bunga anggrek dari Anggrek Putih, namun tidak
sebanyak pembeli Anggrek Merah. Dua hari berlalu, uang hasil penjualan bunga
milik Anggrek Merah hanya tersisa 50 ribu karena dihambur-hamburkan untuk
belanja. Sedangkan uang hasil penjualan milik Anggrek Putih dikumpulkan untuk
membeli bibit anggrek baru dan menanamnya. Anggrek Merah ingin kembali
kepada dukun dan meminta pertolongan lagi. Namun, kedatangan Aggrek Merah
tidak disapa dengan hangat seperti pertama kali dia mendatangi Pak Dukun.
Akhirnya Anggrek Merah pasrah memasarkan bunga anggreknya. Ia berniat jahat
untuk mencuri strategi yang digunakan Anggrek Putih. Ia diam-diam masuk
kedalam kamar Anggrek Putih ketika Anggrek Putih berada di kebun anggrek.
(Anggrek merah masuk panggung dengan diiringi musik Tiban Suluh)
Anggrek Merah : “waaah,,,ini dia rahasianya dilaptopnya….tapi ini apa yah kok
ada tulisannya blogger? ah, ini dia catatannya….aduuh apa ini
4P? apa ini price? apa ini place? apa juga ini promotion?
aduuuh,,pusiing….”
(Anggrek Putih datang dan terkejut melihat Anggrek Merah di kamarya sambil
memegang buku catatannya)
Anggrek Putih : “kamu sedang apa merah? hmmm….sana keluar kamarku….sini
catatanku….”
Anggrek Merah : “hmmm….nggak sedang apa-apa. aku cuma mau ini lho
kertas(sambil gugup)”
Anggrek Putih : “ya sudah kalo sudah dapet kertas keluar gih….”
Akhirnya Anggrek Merah keluar dari kamar Anggrek Putih, karena
Anggrek Merah bingung dengan strategi yang digunakan oleh Anggrek Putih,
akhirnya Anggrek Merah berinisiatif untuk menjajakan bunga anggrek agar dapat
memenangkan kompetisinya. Strategi yang digunakan oleh Anggrek Putih
semakin lama berkembang, ia aktif menggunakan media internet untuk
mempromosikan usahanya. Akhirnya membuahkan hasil, ia berhasil mendapatkan
investor untuk memberikannya tempat pemasaran yang tepat yaitu di daerah kota.
Investor tersebut akhirnya datang ke rumah Anggrek Putih.
Investor : “Assalamualaikum….”
Anggrek Putih : “Waalaikumsalam,,,silahkan masuk mbak investor..monggo…”
Investor : “Lhoo, ini mbak Anggrek Putih? waduuuh,,,cantiknyaa
yaaah….”
Anggrek Putih : “waduuuh, masnya bisa ajaa yaah (sambil tersipu malu)”
(Ibu tiri Anggrek Putih mendengar ada tamu, dan ia pun ikut keluar)
Ibu tiri : “eh,ada tamu tho? siapa yaah ini?”
Angrek putih : “ini buu,,ini tamu datang dari kota,,ini mas investor buuk,,”
Investor : “oh iya buu,,,nama saya investor, maksud saya datang kesini
karena tertarik sama anak ibu,,eh, bukan maksud saya saya
tertarik untuk bekerja sama dengan Anggrek Putih buu, saya
berniat untuk bekerja sama dalam hal pemasarannya ini buu,,
saya tertarik melihat promosi yang dilakukan oleh Anggrek
Putih bu, jadi saya langsung datang kesini untuk melihat-
lihat….lha kok ternyata saya tertarik juga ini sama
orangnya…eeeeh…”
Ibu tiri : “hahahahah…mas ini bisa saja….ya tertarik,,,anaknya sapa
dulu…anakku…”
(tiba-tiba Anggrek Merah datang dari berjualan dan berteriak)
Anggrek Merah : “aduuuuh mama,,,aku menyeraaah maaa,,,panas banget
dijalan…”
(ketiga orang yang berada di ruang tamu kaget)
Ibu tiri : “lho lho? kamu dari mana kok lecek gitu mukanyaa?”
Anggrek Merah : “aku habis keliling ma jualan bunga biar bisa memenangkan
kompetisi, lihat usahaku ini, sampai-sampai peluhku menetes
maaa…”
Ibu tiri : “aduuh alay anakku….makanya yang pinter donk,,,kayak
Anggrek Putih ini memanfaatkan internet,,,orang kota yang
ganteng sampai datang kesini jauh-jauh…kamuuu siiih gak
pinter….”
Anggrek Merah : “apaaaaaa? aku bodoh juga anaknya sapaaaaa? yaaa anaknya
mama donk! enakan aja…katanya mama mau mendukungku?
mana? bohongan mama…”
Ibu tiri : “lha kamunya gituuu,,,makanya belajar kayak Anggek Putih
ini….sudah,,yang punya hak untuk mengelola mama serahkan
pada Anggrek Putih saja mulai sekarang.TITIK!!!”
Anggrek Merah : “lhoooo????? mama??? jahaaaaaat……”
Anggrek Putih : “aduuuuh,,,sudah-sudaaah…..iya kamu nanti tak jadiin
skeretarisku…nanti tak ajari strategiku…”
Anggrek Merah : “aaaah masak?so sweet kakakku sayang….”
Anggrek Putih : “empreeeeeet,,,,eh iya mas investor,,,ini adikku….kenalkan…oh
iya, ayo katanya mau lihat-lihat anggrek…monggo ke kebun….”
Investor : “oh iyaa, mari-mari…tapi sebelumnya,,kamu mau jadi pacar
saya yah?”
Ibu tiri : “oh iyaaaaa, pasti mauuuu itu Anggrek Putih….”
Anggrek Putih : “aduuuh,, malu akuuu….ayooo ke kebun….”
(cerita berakhir dengan diiringi musik Tiban Suluh)
Epilog
Akhirnya ibu tiri Anggrek Putih dan adik tirinya menjadi baik kepada
Anggrek Putih. Ditambah lagi seorang investor yang juga berniat menikahi
Anggrek Putih menambah kebahagiaannya. Stategi pemasaran yang dilakukan
oleh Anggrek Putih serta kegigihannya untuk mengelola usaha dari ayahnya
akhirnya memberikan hasil yang memuaskan. Dalam suatu usah, srtategi
pemasaran dan pemanfaatan media komunikasi sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan.