LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
TAHUN ANGGARAN 2017
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA Jln. Sapta Taruna Raya, Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Telepon & Fax. 021- 75908778, 7694074
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya serta
dukungan seluruh rekan kerja, sehingga laporan kinerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah
III Jakarta telah selesai disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan seluruh program
dan kegiatan tahun anggaran 2017 di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kementerian PUPR. Laporan kinerja ini sebagai wujud pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peran Penting Sumber Daya Manusia dalam pencapaian target pembangunan infrastruktur, mulai
dari tahap penyusunan kebijakan, perencanaan pembangunan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan
pembangunan. Melihat pentingnya peran SDM tersebut, Balai Pendidikan dan pelatihan PUPR Wilayah
III Jakarta sesuai dengan tugas dan fungsinya, mempunyai tanggung jawab besar dalam mewujudkan
SDM yang kompeten dan professional dalam penyelenggaraan infrastruktur yang handal. Balai
Pendidikan dan pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta harus mampu menciptakan SDM yang berinovatif,
berpegang teguh pada prinsip-prinsip integritas, kerjasama dan kemitraan dengan seluruh pemangku
kepentingan untuk pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang
andal, berkelanjutan dan berdaya saing.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pendidikan dan pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta Tahun 2017
disusun sebagai upaya pertanggungjawaban serta alat ukur keberhasilan dan atau kegagalan Balai
Pendidikan dan pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam
rangka pencapaian visi dan misi organisasi sesuai Rencana Kinerja yang telah ditetapkan. Singkatnya,
kinerja Balai Pendidikan dan pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dievalusi melalui LAKIP.
Substansi LAKIP ini menginformasikan capaian kinerja Balai Pendidikan dan pelatihan PUPR Wilayah
III Jakarta dalam Tahun 2017 , yang terkait dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang
telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2019 dan merupakan mata rantai capaian kinerja dari
tahun-tahun sebelumnya.
Dengan diterbitkannya LAKIP Tahun 2017 diharapkan Balai Pendidikan dan pelatihan PUPR Wilayah
III Jakarta dapat memberikan informasi, gambaran yang nyata, akurat, relevan dan transparan kepada
masyarakat, dan pihak-pihak yang berkepentingan serta sesuai dengan kriteria yang diharapkan, oleh
sebab itu segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak dan dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Jakarta, Januari 2018
KEPALA,
Yayak Rukiyana, SE.,MM
NIP. 196012101989031003
3 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan .............................................. 1
1.2 Tugas dan Fungsi ................................................................. 2
1.3 Struktur Organisasi .............................................................. 3
1.3.1 Diagram Struktur Organisasi ............................................ 3
1.4 Isu Strategis................................................................................ 4
1.4.1 Kondisi dan Tantangan Kementerian PUPR 2015-2019.. .... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................. 6
2.1 Uraian Singkat Rencana Strategis .......................................... 6
2.1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ............................... 6
2.1.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan ......................................... 8
2.2 Perjanjian Kinerja .................................................................. 10
2.3 Metode Pengukuran .............................................................. 11
2.4 Target tahun ini menurut renstra .......................................... 12
BAB III KAPASITAS ORGANISASI ............................................................. 14
3.1 Sumber Daya Manusia ............................................................ 14
3.2 Sarana dan Prasarana ............................................................. 15
3.3 DIPA.... ..................................................................................... 16
BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................ 17
4.1 Capaian Kinerja Organisasi ...................................................... 17
4.2 Perbandingan Kinerja organisasi… .......................................... 18
4.3 Analisis Kinerja Organisasi ….. ................................................. 20
4.4 Efisiensi dan Efektivitas ….. ..................................................... 24
4.5 Penghargaan Dari Pihak Ketiga ….. ......................................... 25
Bab V PENUTUP………………… .................................................................. 26
5.1 Permasalahan……. ................................................................... 26
5.2 Langkah ke Depan……. ............................................................. 26
4 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang/Permasalahan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan suatu perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan dari pelaporan
kinerja adalah:
a. memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah
dan seharusnya dicapai,
b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pernerintah untuk meningkatkan
kinerjanya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), setiap entitas akuntabilitas kinerja wajib menyelenggarakan SAKIP secara
berjenjang. Sebagai entitas penyelenggara SAKIP, penyelenggaraan SAKIP meliputi:
a. Rencana Strategis;
b. Perjanjian Kinerja;
c. Pengukuran Kinerja;
d. Pengelolaan Data Kinerja;
e. Pelaporan Kinerja; dan
f. Reviu dan Evaluasi Kinerja.
Sebagai bagian dari SAKIP, Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum (PU) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri (Permen) PU No.
17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Sekretariat Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai unit kerja eselon II dibawah Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, berdasarkan Permen PUPR No.
15/PRT/M/2015, juga sebagai koordinator Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang disebut Balai dengan
nomenklatur yang diatur berdasarkan Permen PUPR No. 34/PRT/M/2015. Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Laporan AKIP berpedoman pada peraturan-peraturan terkait, yaitu:
a. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
5 | P a g e
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan
kementerian Pekerjaan Umum
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penyusunan Penetapan Kinerja, Rencana Aksi (T0),
serta Pengukuran Kinerja setiap triwulan (T1, T2, T3, T4) wajib dilakukan sehingga tujuan
pelaporan kinerja, yaitu memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi
instansi pernerintah untuk meningkatkan kinerjanya dapat tercapai. Penyusunan rencana aksi dan
pengukurannya tersebut disusun secara berjenjang sebagaimana penyusunan LAKIP dan PK mulai
dari Unit Kerja Eselon II, Unit Organisasi Eselon I, dan Kementerian.
1.2 Tugas dan Fungsi
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah salah satu Balai dari 13 (tiga belas)
Balai di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan pegawai bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor: 20/PRT/M/2016
tanggal 23 Mei 2016, Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat,
c. pelaksanaan sistem informasi pendidikan dan pelatihan serta diseminasi/sosialisasi;
d. pelayanan sarana pendidikan dan pelatihan;
e. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penyusunan
laporan;
f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, tata persuratan dan tata kearsipan, perlengkapan,
pengelolaan barang milik negara, pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, serta urusan
rumah tangga balai; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Adapun wilayah kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta meliputi:
- Provinsi DKI Jakarta
- Kota Bogor
- Kota Depok
- Kabupaten dan Kota Bekasi
- Kabupaten dan Kota Tangerang
- Kota Tangerang Selatan
6 | P a g e
1.3 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan tugas organisasinya Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III
Jakarta dibantu oleh beberapa pejabat administrasi dan pelaksana yang meliputi:
a. Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan, tata kearsipan,
perpustakaan dan dokumentasi, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan
pelatihan, penyusunan laporan akuntasi keuangan dan akuntasi barang milik negara, dan
pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, serta urusan rumah tangga balai.
b. Kepala Seksi Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyusunan
rencana, program, dan anggaran pelaksanaan pendidikan dan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat dan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan diklat serta diseminasi.
c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat,
penataran dan kursus-kursus, melaksanakan sistem informasi pendidikan dan pelatihan serta
penyusunan laporan.
1.3.1 Diagram Struktur Organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
1.4 Isu Strategis
Sesuai dengan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019, hingga saat ini perhatian terhadap sumber
daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat cukup menjadi perhatian bagi para
pimpinan Kementerian PUPR, hal ini terlihat antara lain dari komitmen pimpinan untuk menggunakan
hasil penilaian kompetensi dalam berbagai urusan terkait mutasi pegawai (rotasi, promosi, kenaikan
pangkat, dll). Peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan maupun pelatihan juga tersebar di
berbagai unit kerja, tetapi masih belum terkoordinasi dengan baik serta belum berbasis pada hasil
penilaian kompetensi substansi teknis. Sedangkan jika dilihat dari faktor kelembagaan juga kurang
Kepala Balai
Yayak Rukiyana, SE, MM
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Elly Mariati L. Tobing, SE
Kepala Seksi Program dan Evaluasi
Drs. Hery Wardoyo, m.Kom
Kepala Seksi Penyelenggaraan
Kristo Putranto, SE, MT
7 | P a g e
mempunyai kewenangan yang memadai untuk pengembangan SDM secara integral. Dengan
demikian pengembangan sumber daya manusia menjadi terabaikan/kurang perhatian, padahal di
satu sisi peran sumber daya manusia sangat vital terhadap tercapainya tujuan pembangunan
nasional.
Kondisi aspek kelembagaan dan SDM PUPR adalah kualitas dan produktivitas SDM aparatur yang
saat ini tidak cukup memadai untuk menjalankan tugas dan fungsi Kementerian PUPR. Sedangkan
kuantitas SDM aparatur telah melampaui kebutuhan nyata, di mana saat ini jumlah PNS telah
mencapai 24.000 pegawai. Kualitas dan produktivitas SDM belum cukup memadai, sehingga
diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dijiwai semangat
kewirausahaan untuk menjadi basis bagi pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan/penggunaan.
Tantangan pembangunan aspek kelembagaan dan SDM PUPR secara umum adalah pengembangan
kapasitas SDM PUPR untuk mendukung perubahan peran Kementerian PUPR ke depan yang
diharapkan berubah dari yang semula lebih dominan sebagai operator-regulator menjadi dominan
regulator-fasilitator.
1.4.1 Kondisi dan Tantangan Kementerian PUPR 2015-2019
Beban kerja pembangunan infrastruktur dari tahun ke tahun terus meningkat, sementara potensi
SDM khususnya dari segi kualitas belum sepadan dengan beban kerja tersebut. Secara kuantitas
jumlah SDM PUPR yang ada saat ini sejumlah 22.000 pegawai yang terdiri dari pendidikan SD
hingga SMA sebesar 9636 orang atau 43,56%. Pendidikan D3 bidang teknik sebanyak 542 orang
atau 2,45% dan D3 bidang non teknik sebanyak 437 orang atau 1,98%. Pendidikan S1/D4 bidang
teknik sebanyak 3.998 orang atau 18,07% dan S1/D4 bidang non teknik sebanyak 4356 orang
atau 19,69%. Pendidikan S2 bidang teknik sebanyak 1807 orang atau 8,17% dan S2 bidang non
teknik sebanyak 1200 orang atau 5,42%. Terakhir, Pendidikan S3 bidang teknik sebanyak 51
orang atau 0,23% dan S3 bidang non teknik sebanyak 29 orang atau 0,13%.
Hal ini belum memadai apabila dilihat dari beban kerja atau anggaran yang diberikan pada tahun
2017 yaitu sebesar kurang lebih Rp 98,2 Trilyun. Selain itu secara kualitas juga lebih tidak
memadai lagi hal ini disebabkan faktor pendidikan yang tidak sesuai, mengingat hampir separuh
dari jumlah PNS di Kementerian PUPR masih memiliki tingkat pendidikan SMA ke bawah. Selain
itu kondisi pegawai saat ini hingga 5 tahun ke depan akan berkurang akibat purna bakti/ pensiun
dengan rata-rata sekitar 300 hingga 500 orang.
Adapun tantangan pembangunan aspek kelembagaan dan SDM Kementerian PUPR adalah:
Perekrutan PNS baru yang minim
Keterbatasan jumlah SDM teknis dan berkompeten di Kementerian PUPR
Belum terpetakannya potensi dan kompetensi SDM PUPR secara lengkap
Perlunya peningkatan pelayanan publik
Masih dikembangkannya sistem manajemen SDM PUPR
Perlu peningkatan kinerja yang diiringi dengan pengembangan karir, khususnya pada jabatan
fungsional
Perlunya pengembangan integritas dan profesionalisme SDM PUPR
8 | P a g e
1. Kondisi dan Tantangan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta Kementerian
PUPR Tahun 2017
- Pusdiklat yang bertanggung jawab terhadap diklat teknis dan non teknis, Kurang memonitor
perencanaan dan pelaksanaan diklat (terutama terhadap pengajar).
- Perencanaan diklat yang kurang baik, sehingga terdapat 1 nama diklat dilaksanakan di 2
balai dalam waktu yang bersamaan.
- Beberapa Modul diklat yang belum siap
- Beberapa Widya Iswara kurang siap dalam mengajar dan tidak membuat rencana
pembelajaran
- Unor masih ada yang keberatan untuk menyerahkan peserta diklat
- Beberapa peserta diklat yang di tugaskan Unor tidak sesuai dengan persyaratan yang di
tentukan.
9 | P a g e
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Uraian Singkat Rencana Strategis
2.1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
a. Strategi yang akan dilaksanakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
meliputi:
1. Mengembangkan sistem manajemen mutu kediklatan
2. Modernisasi pengelolaan institusi dan pelayanan kediklatan.
3. Meningkatkan kualitas pembinaan SDM aparatur dan operasional pelaksanaan kegiatan serta
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
4. Meningkatan intensitas komunikasi dan efektivitas publikasi, termasuk pemanfaatan
teknologi informasi sebagai sarana publikasi dan koordinasi.
a. Visi dalam hal ini adalah rumusan umum/arah mengenai keadaan yang diinginkan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia pada akhir tahun 2019 agar dapat berkarya secara konsisten
dan akuntabel, responsif, inovatif,serta produktif, dalam upaya mendukung visi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , yaitu :
“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”
Untuk mendukung Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka Visi Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah:
“Terpenuhinya Kebutuhan SDM Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Yang Andal Di Setiap Lini Organisasi”
Untuk mendukung Visi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, maka Visi Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah:
“Tersedianya SDM Aparatur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan organisasi”
Sebagai pelayan publik yang mumpuni, inovatif serta berpegang teguh pada prinsip-prinsip
integritas, kerjasama, dan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk
pembangunan infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal,
berkelanjutan dan berdaya saing. Dengan menjiwai nilai budaya BEKERJA KERAS, BERGERAK
CEPAT, BERTINDAK TEPAT serta berkarakter berani dan berjiwa seni.
b. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dapat
mengetahui peran, program serta hasil yang akan dicapai. Misi ke lima Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang mendasari misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
adalah:
10 | P a g e
“Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekretariatan serta penelitian dan pengembangan untuk
mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang
ketat.”
Sejalan dengan misi tersebut maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia memaparkannya
menjadi Misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu:
- Menyusun kebijakan teknis pengembangan SDM Bidang PUPR Pusat dan Daerah
;
- Melaksanakan pengembangan karir, penilaian kompetensi dan evaluasi kinerja
SDM PUPR ;
- Meningkatkan kompetensi dan integritas SDM PUPR ;
- Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan jabatan fungsional SDM
Bidang PUPR.
Untuk mendukung misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia maka misi Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah:
Menyelenggarakan pelatihan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai
kebutuhan Unit Organisasi di Kementerian PUPR
Menata kelembagaan Balai Diklat yang efektif dan efisien
Melaksanakan Sistem Informasi Diklat yang efektif dan efisien
Mengoptimalkan Sumber Daya Aparatur Balai
Mengoptimalkan pemanfatan sarana dan prasarana diklat dengan efektif dan efisien
Menyelenggarakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat adalah Meningkatnya SDM yang Kompeten sesuai dengan Kompetensi Jabatan.
Sementara sasaran program yang ingin dicapai adalah Prosentase Kompetensi Sumber Daya
Manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan Persyaratan Jabatan Tahun
2017, yang akan dicapai melalui strategi kegiatan :
1. Penilaian Kompetensi, Pemetaan Karir dan Pemantauan Kinerja dalam rangka pelaksanaan
sistem manajemen SDM aparatur,
2. Pemantauan Kinerja dan Evaluasi, untuk menilai kinerja individu khususnya terhadap
kinerja organisasi
3. Peningkatan kapasitas dan kompetensi melalui pendidikan, pelatihan, seminar, kursus dan
penataran untuk mendukung pencapaian kinerja pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat
4. Pembinaan dan Pengembangan karir dan kompetensi Jabatan Fungsional Kementerian
PUPR
c. Sebagaimana dinyatakan dalam Renstra Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia tahun
2015-2019 bahwa tujuan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah:
“Mengembangkan Sumber Daya Manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.”
11 | P a g e
d. Tujuan yang akan dicapai berdasarkan dokumen Rencana Strategis Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia tahun 2015-2019 yaitu:
1) Meningkatkan kompetensi standar, indikator pencapaian:
a. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat;
b. Persentase kelulusan peserta pelatihan sebesar 80% dengan nilai Baik Sekali;
c. Persentase IPK lulusan pendidikan karyasiswa dengan nilai 3,50 sebesar 50%.
2) Meningkatkan kinerja SDM, indikator pencapaian:
a. Persentase disiplin kehadiran pegawai tepat waktu sebesar 90%;
b. Terpenuhinya lingkungan kerja yang memadai;
c. Persentase penilaian kinerja pegawai sebesar 80% adalah Baik;
d. Persentase penilaian perilaku pegawai sebesar 100% adalah Baik.
3) Meningkatkan pengembangan jabatan fungsional, indikator pencapaian :
a. Persentase penempatan, penugasan jabatan fungsional sesuai dengan keahliannya
sebesar 95%;
b. Persentase jabatan fungsional yang menyusun DUPAK tepat waktu sebanyak 90%.
4) Mengoptimalkan penempatan peran SDM PUPR melalui peta karir dan jenjang karir,
indikator pencapaian:
a. Persentase penempatan SDM PUPR dalam jabatan sesuai dengan persyaratan jabatan
tertentu sebesar 100%.
Sejalan dengan tujuan BPSDM, maka Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
merumuskan tujuan yang dapat menunjang tujuan pertama BPSDM, yaitu :
1. Meningkatkan mutu pengelolaan dan pelayanan diklat;
2. Meningkatkan produktifitas dan pengelolaan organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakarta; dan
3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakar ta dan jalinan kerjasama dengan stakeholders terkait.
Sedangkan sasaran Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta yaitu:
Tersedianya lulusan diklat dengan nilai kelulusan baik
Tersedianya sarana dan prasarana diklat yang memadai (standar)
Tercapainya tingkat kepuasan pelanggan diklat rata-rata sebesar 80%.
Tercapainya tingkat akurasi rata-rata ketersediaan data keuangan dan BMN sesuai rencana
dan peraturan yang berlaku sebesar 100% setiap tahun
Tercapainya tingkat penyerapan anggaran rata-rata sebesar 90% setiap tahun
2.1.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan
a. Pengembangan SDM PUPR dilaksanakan untuk mewujudkan ASN yang kompeten, berkualitas
dan berintegritas melalui pengembangan karir, kompetensi, kualifikasi dan integritas SDM
PUPR. Terkait dengan hal tersebut, maka arah kebijakan yang ditempuh oleh BPSDM pada
periode 2015- 2019 adalah:
1) Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku SDM PUPR secara seimbang;
2) Menerapkan UU ASN dan Program Reformasi Birokrasi sebagai landasan kerja.
12 | P a g e
b. Dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah ditetapkan 2 (dua)
jenis program untuk unit organisasi (Eselon I), yaitu :
1) Program Teknis merupakan program-program Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat
(pelayanan eksternal); dan
2) Program Generik program-program Kementerian PUPR yang bersifat pelayanan internal
untuk mendukung pelayanan aparatur dan atau administrasi, salah satu di antaranya adalah
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, meliputi kegiatan:
a. Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Pembinaan, Monev serta Sistem
Informasi Manajemen
b. Penyusunan Perencanaan Pengembangan, Pembinaan, Evaluasi Kompetensi serta
Pemantauan Kinerja
c. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
d. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
e. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Manajemen dan Pengembangan
Jabatan Fungsional
Kegiatan untuk unit Eselon I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia merangkum tugas dan
fungsi unit Eselon II di bawahnya yang meliputi :
1. Sekretariat Badan
2. Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja
3. Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi
4. Pusdiklat Jalan, Perumahan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
5. Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional
Adapun kegiatan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah :
1. Penilaian kompetensi dan evaluasi untuk mendapatkan peta kompetensi SDM PUPR
2. Pemetaan karir dan evaluasi untuk pengembangan karir SDM PUPR
3. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Sumber Daya Air dan
Konstruksi
4. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Jalan, Perumahan
Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
5. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Manajemen dan
Pengembangan Jabatan Fungsional
6. Pembangunan, peningkatan, renovasi sarana dan prasarana
c. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan misi Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR
Wilayah III Jakarta meliputi 3 indikator output, yaitu :
1. Layanan Pelatihan dengan biaya Rp. 4.869.978.000,00
2. Layanan Internal (Overhead) dengan biaya Rp. 3.119.752,00
3. Layanan Perkantoran dengan biaya Rp. 8.946.535.000,00
13 | P a g e
2.2 Perjanjian Kinerja
Pembuat Dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan perjanjian kinerja antara atasan dan
bawahan, dalam hal ini antara Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan
Kepala Balai, untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki. Penyusunan penetapan kinerja senantiasa memperhatikan Dokumen Rencana Strategis
(Renstra), Dokumen Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen penganggaran dan/atau pelaksanaan
anggaran atau RKA. Dokumen PK disusun setelah adanya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
tahun 2016 sehingga PK yang dibuat lebih realistis dengan kegiatan dan ketersediaan dana yang
ada. Dokumen Penetapan Kinerja tersebut, nantinya dapat dimanfaatkan oleh Kepala BPSDM untuk:
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja;
b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LAKIP;
c. Sebagai acuan target dalam menilai keberhasilan
Berdasarkan Permen PU No. 17/PRT/M/2012, dokumen penetapan kinerja terdiri atas:
a. Pernyataan Penetapan Kinerja; merupakan pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada
suatu tahun tertentu, dan
b. Formulir Penetapan Kinerja; yang menginformasikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran strategis, merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran Strategis yang
dicantumkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon II adalah Sasaran
Strategis sebagaimana yang terdapat dalam Renstra Unit Organisasi Eselon I
Indikator kinerja, merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja. Untuk unit
Eselon II, mencantumkan indikator kinerja output penting.
Target kinerja, merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator kinerja yang akan dicapai
dalam suatu tahun. Dengan demikian target kinerja yang dicantumkan dalam lampiran
Dokumen PK adalah target kinerja untuk setiap indikator kinerja pada tahun berjalan.
Jumlah anggaran yang dialokasikan, merupakan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk
mewujudkan sasaran tersebut yaitu jumlah yang didasarkan pada dokumen Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) pada tahun berjalan.
Indikator Kinerja Umum (IKU) Program BPSDM adalah meningkatnya kompetensi sumber daya
manusia pekerjaan umum dan perumahan rakyat sesuai dengan persyaratan jabatan. Pada tahun
2016 IKU Program BPSDM tersebut diukur dengan persentase kompetensi sumber daya manusia
pekerjaan umum dan perumahan rakyat sesuai dengan persyaratan jabatan sebesar 15%. Program
BPSDM tersebut didukung dengan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan dalam program BPSDM
adalah Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan,
Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia serta Balai Pendidikan dan Pelatihan sebagai Unit Pelaksana
Pelatihan, kegiatan tersebut akan menjadi dasar penyusunan PK.
Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan
Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM dengan sasaran kegiatan/indikator kinerja
selama 5 (lima) tahun, yaitu 2015 – 2019, dapat dilihat pada table 2.1 berikut:
14 | P a g e
Tabel 1. Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran,
Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM
2.3 Metode Pengukuran
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerjanya
berdasarkan sasaran strategis, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra. Dalam
perencanaan kinerja ini ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja
yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan yang menjadikan dasar pengukuran kinerja yang telah
dicapai oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta.
Output kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dapat dilihat di bawah ini:
1. Layanan Pendidikan / Pelatihan
Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya pendidikan dan pelatihan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan domain Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III
Jakarta yang meliputi:
o Diklat Teknis Bidang Sumber Daya Air dan Konstruksi
Satuan 2015-2019 2015 2016 20171 2 3
Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jumlah Laporan Perencanaan Umum,
Program dan AnggaranLaporan 10 2 2 2
Jumlah Laporan Kerjasama Laporan 73 13 15 15
Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan dan
UmumLaporan 65 13 13 13
Jumlah Laporan Produk Hukum dan
Kepegawaian Bdaing SDMLaporan 30 6 6 6
Jumlah Laporan Layanan PNBP Laporan 55 11 11 11
Jumlah Laporan Pembinaan dan
Pengelolaan Data dan InformasiLaporan 5 1 1 1
Jumlah Laporan Sosialisasi/Penyebaran
Luasan InformasiLaporan 5 1 1 1
Jumlah Laporan Pembinaan Program dan
PenyelenggaraanLaporan 5 1 1 1
Jumlah Laporn Pemantauan dan Evaluasi Laporan 5 1 1 1
Jumlah Laporan Pasca Pendidikan Laporan 2 1 0 0
2 ASN yang TerdidikJumlah ASN yang mengikuti Pendidikan
(Dalam Negeri/Luar Negeri)Orang 1323 277 276 220
3 ASN yang TerlatihJumlah ASN yang mengikuti Pelatihan
(Dalam Negeri/Luar Negeri)Orang 20000 4000 4000 4000
4Penyusunan dan Pengembangan
Sistem Infromasi Manajemen
Jumlah Dokumen Pengembangan dan
Pengelolaan SIMDokumen 20 4 4 4
5Penilaian Kompetensi, Assesment
dan Pemantauan Kinerja
Jumlah PNS yang terpetakan yang dinilai
melalui assesment center dan unjuk kerjaOrang 33100 6620 6620 6620
6 Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 680 240 110 110
7Pembangunan, Peningkatan,
Renovasi Sarana dan Prasarana
Jumlah Pembangunan, Peningkatan,
Renovasi Sarana dan PrasaranaM2 17900 6700 4200 3000
Dukungan Manajemen1
Target
Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan
Pendidikan, Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian Monev serta SIM
No Sasarana Program/Kegiatan Indikator Kinerja
4
15 | P a g e
o Diklat Teknis Bidang Jalan Jembatan, Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Perumahan
dan Permukiman
o Diklat Teknis dan Fungsional Bidang Manajemen
o Diklat Kepemimpinan
Target output pada tahun 2017 adalah 720 orang.
2. Layanan Internal (Overhead)
Dengan indikator kinerja output : terselenggarannya layanan dukuman manajemen dan
penunjang sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakarta
Target output pada tahun 2017 adalah 1 layanan
3. Layanan Perkantoran
Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya layanan perkantoran yang menunjang
kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.
Target output pada tahun 2017 adalah 12 bulan layanan.
2.4 Target Tahun ini Menurut Renstra
Dari Rencana Kerja Tahunan tersebut disusunlah Penetapan Kinerja Kegiatan Penyusunan
Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan,
Pengendalian, Monev Serta SIM sebagai Target Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta untuk Tahun
2017. Target Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta tahun 2017 sebagaimana telah tertuang dalam
Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 sebagai berikut :
16 | P a g e
Kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat:
Rp. 16.936.265.000,00 (enam belas miliar sembilan ratus tiga puluh enam juta dua ratus enam puluh lima ribu rupiah)
Rencana DIPA Rencana DIPA
1 2 3 4
1 ASN yang Terlatih 1 Jumlah orang ASN yang mengikuti pelatihan 870 6,069,978,000 720 4,869,978,000
2 Internal 1 Jumlah unit peralatan dan perlengkapan 264 2,304,500,000 264 2,089,500,000
2Jumlah laporan pembinaan program dan
penyelenggaraan1 143,736,000 1 143,736,000
3Jumlah laporan perencanaan umum, program dan
anggaran2 297,409,000 2 297,409,000
4 Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi 2 125,000,000 2 145,000,000
5 Jumlah laporan layanan PNBP 1 178,239,000 1 178,239,000
6 Jumlah laporan pengelolaan keuangan dan umum 1 70,868,000 1 50,868,000
7Jumlah Pembangunan, Peningkatan, Renovasi
Sarana dan Prasarana- - 42 215,000,000
3 Perkantoran 1Jumlah laporan pengelolaan administrasi
perkantoran dan sarana prasarana1 8,946,535,000 1 8,946,535,000
No Sasaran Program/Kegiatan No Indikator Kinerja TARGET AWAL TARGET REVISI
5 6
Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penganggaran, Penyelenggaraan
Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian Monev serta SIM
17 | P a g e
BAB III KAPASITAS ORGANISASI
3.1 SDM
Dalam melaksanakan kegiatan, Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mendukung. Sampai tahun 2017, jumlah pegawai
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah 47 orang yang terdiri 21 orang PNS
dan 26 orang PPNPN. Untuk penjelasan lebih lengkap, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No. Gol./
Ruang
Klasifikasi Pendidikan Jml
Seluruh PNS CPNS PPNPN Jml Teknik Non Teknik
S2 S1 D3 SMA Jml S2 S1 D3 SMA SMP SD Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 IV E
2 IV D
3 IV C
4 IV B
5 IV A 2 2 2 2 2
6 III D 1 1 1 1 1
7 III C 1 1 1 1 1
8 III B 11 11 1 1 5 5 11 11
9 III A 3 3 2 1 3 3
10 II D 1 1 2 1 1 2 2
11 II C 3 3 3 3 3
12 II B
13 II A 21 21 21 21 21
14 I D 1 1 1 1 1
15 I C
16 I B 1 1 1 1 1
17 I A 1 1 1 1 1
Jumlah 21 26 47 2 2 2 8 2 31 2 45 47
Tabel 1. Tabel Data Pegawai Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
Keterangan:
PNS = Pegawai Negeri Sipil, CPNS = Calon Pegawai Negeri Sipil, PPNPN= Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri Sipil
Dari gambaran tersebut, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa dari 21 orang PNS dan 26 orang
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil di Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III
Jakarta, sebagian besar adalah PNS Golongan III. PNS dengan tingkat pendidikan Magister (S2)
sebanyak 4 orang, Sarjana (S1) sebanyak 6 orang, Diploma 3 (D3) sebanyak 1 orang, SMA/sederajat
sebanyak 10 orang dan dengan jumlah 21 orang. Sedangkan jumlah Non PNS yang berpendidikan
18 | P a g e
Sarjana (S1) sebanyak 2 orang, SMA/sederajat sebanyak 21 orang dan Diploma 3 (D3) sebanyak 1
orang dan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1 orang dengan jumlah 26 orang.
Dengan jumlah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang semakin meningkat tiap tahunnya (baik
Diklat DIPA maupun Diklat PNBP/Kerjasama), maka jumlah pegawai di Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta masih dirasakan kurang. Terlebih lagi dengan adanya PNS yang
akan pensiun pada 3 tahun ke depan sebanyak 7 (tujuh) orang yaitu :
- tahun 2017 sebanyak 1 orang ;
- tahun 2018 sebanyak 4 orang ; dan
- tahun 2019 sebanyak 2 orang.
3.2 Sarana dan Prasarana
Masih banyaknya sarana prasarana yang belum memadai khususnya di Balai Pendidikan dan
Pelatihan dalam rangka melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Maka pembangunan, rehabilitasi
gedung baik kelas dan sarana lainnya dianggarkan dengan prinsip efektivitas dan efisiensi. Adapun
sarana dan prasarana yang ada pada Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta antara lain:
• Fasilitas yang tersedia :
1. Ruang Kelas Besar: 7; kelas kapasitas 50 orang
2. Ruang kelas kecil: 5; kelas kapasitas 40 orang
3. Ruang serba guna/aula, 1 kelas dengan kapasitas 150 orang
4. Asrama peserta, 63 kamar dengan AC, kapasitas 126 orang
5. Asrama Widyaiswara/Instruktur, 8 kamar dengan AC, kapasitas 14 Orang
6. Ruang makan, kapasitas 500 orang
7. Ruang Sekretariat
8. Ruang rapat mess
9. Mushola
10. Laboratorium komputer
11. Ruang Olahraga
Gambar 1. Sarana Balai Diklat III
19 | P a g e
3.3 DIPA
Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2017, Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta telah melakukan
2 kali revisi anggaran, dimana terdapat pemotongan anggaran dalam tahun berjalan. Rencana
anggaran (pagu) DIPA Awal 2017 pada satker Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta sebesar Rp.
18.136.265.000,00, sedangkan PAGU Revisi 1 sebesar Rp. 18.136.265.000,00 dimana terdapat
selfblocking sebesar Rp.2.400.000.000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) dan PAGU Revisi 2
sebesar Rp. 16.936.365.000,00 (enam belas miliar sembilan ratus tiga puluh enam juta tiga
ratus enam puluih lima ribu rupiah).
20 | P a g e
BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA
4.1 Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Permen PAN dan RB nomor 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas
Implementasi Sistem AKIP disebutkan bahwa dalam LaKIP turut disertakan penilaian kinerja
yang diukur dari masing-masing indikator kinerja utama (outcome) setiap triwulan. Pada
Kementerian PUPR pada umumnya dan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
pada khususnya, penilaian kinerja per tiga bulanan ini diukur dengan aplikasi E-Monitoring
sistem pelaporan secara elektonik yang mengukur target dan realisasi baik dari segi keuangan
maupun segi pengerjaan fisik. Hasil pelaporan triwulan pencapaian kinerja Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Target Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2017 Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta
Keterangan:
Warna Nilai Angka Interpretasi
0 - 30 Sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan
dan perubahan yang sangat mendasar
31 - 50 Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk
perubahan yang mendasar
51 - 65 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang
tidak mendasar
66 – 75 Baik, perlu sedikit perbaikan
76 – 85 Sangat baik
86 - 100 Memuaskan
Pengukuran capaian kinerja diatas menunjukan bahwa secara keseluruhan kinerja balai dapat
dikategorikan sangat baik. Dengan persentase keuangan dalam aplikasi emonitoring sebesar
90.87% dan fisik 100%. Namun terdapat pengembalian anggaran belanja sebesar 0.01%,
sehingga secara keuangan penyerapan anggaran sebesar 90.86%.
P agu R ealisasi
(R p R ibu) (R p R ibu)
R N R L R N R L Kinerja
1 14Program Pengembangan Sumber
Daya M anusia 18,136,265,000 15.387.488.729 100.00 90.87 100.00 100.00 90.87
1 5596
Penyusunan Perencanaan Program,
Penganggaran, Penyelenggaraan
Pendidikan Pelatihan, Pembinaan,
Pengendalian, M onev Serta SIM
18,136,265,000 15.387.488.729 100.00 90.87 100.00 100.00 90.87
1 003 Layanan Pelatihan 870 Orang 6,069,978,000 4.349.229.569 100.00 89.31 100.00 100.00 89.31 593 orang2 951 Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan 3,119,752,000 3.028.793.770 100.00 97.08 100.00 100.00 97.08 1 layanan3 994 Layanan Perkantoran 12 Bulan 8,946,535,000 8.009.465.390 100.00 89.55 100.00 100.00 89.55 12 bulan
TOTAL 18,136,265,000 15.387.488.729 100.00 90.87 100.00 100.00 90.86
Keuangan F isik
T W IV T W IV
Capaian
TargetN O Ko de P ro gram/ Kegiatan/ Output T arget
21 | P a g e
Sedangkan dalam pencapaian target, hanya target perserta dalam kegiatan Layanan Pelatihan
yang tidak dapat mecapai target. Selain peserta, dalam evaluasi yang dilakukan oleh Balai Diklat
PUPR Wilayah III Jakarta terhadap Layanan Pelatihan terdapat beberapa hal yang menjadi
kendala dalam penyelenggaraan diklat yaitu :
Balai mendapatkan nama calon peserta diklat 3 hari sampai 1 minggu sebelum
penyelenggaraan diklat
Pengajar tidak mengetahui jadwal mengajar dan tidak sesuai dengan bidang yang akan
diampu
Pusdiklat penanggung jawab diklat kurang memonitor perencanaan, persiapan dan
pelaksanaan diklat.
Sebagai kinerja tambahan, Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta melakukan kegiatan pelayanan
publik yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Adapun laporan realisasi PNBP
sampai bulan Desember tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Target dan Realisasi PNBP Tahun 2017 :
Target (Rp) Realisasi (Rp) %
389.274.000 577.346.500 148.31%
Penggunaan anggaran yang dapat digunakan 92.24% dari jumlah PNBP yang telah diterima.
Penggunaan anggaran PNBP digunakan untuk penyelenggaraan 1 (satu) angkatan diklat dan
untuk pemeliharaan sarana Balai Diklat. PNBP Balai diperoleh dari pendapatan sewa sarana dan
penjualan atas penghapusan BMN.
4.2 Perbandingan Kinerja Organisasi
Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta merupakan unit kerja dari Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor:34/PRT/M/2015 tanggal
1 Juli 2015 sebagaimana telah diubah Nomor:20/PRT/M/2016 tanggal 23 Mei 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tekni di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Balai Diklat sebagaimana dalam Permen PUPR tersebut memiliki tugas melaksanakan pendidikan
dan pelatihan pegawai bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Namun Balai juga
memiliki kegiatan non-Diklat tiap tahunnya. Oleh karena itu, dapat terjadi perbedaan dalam
pencapaian target yang kurang tepat untuk dibandingkan secara langsung, karena adanya
perbedaan komposisi kegiatan, baik dalam jenis kegiatan (Diklat dan non-Diklat) maupun
jumlah anggarannya.
Tabel 3. Anggaran dan Kegiatan TA 2015,2016 dan 2017
No Kegiatan Target/Realisasi Output PAGU 2015 PAGU 2016 PAGU 2017
2015 2016 2017 *dlm ribu
1 Layanan Dukungan Manajemen
15/15 6/6 8/8 956.458 707.651 -
22 | P a g e
2 Layanan Pelatihan (peserta)
1950/ 1534
1040/ 766
720/ 593
15.406.750 6.120.280 4.869.978
3 Layanan Perkantoran 12 bln/ 12 bln
12 bln/ 12 bln
12 bln/
12 bln
5.863.781 8.119.510 8.946.535
Penyusunan dan Pegembangan Sistem Informasi Manajemen
1/1 - - 152.530 - -
4 Peralatan dan Perlengkapan Diklat
324/ 324 1.564.926 - -
5 Pembangunan,Peningkatan Renovasi Sarana dan Prasarana
4000m2/ 4000m2
- 42m2/42m2
8.722.000 - 215.000
6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
- 20/20 unit
166/211unit
- 1.232.000 1.323.500
7 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
- 87/135 unit
98/122 unit
- 934.190 766.000
Dengan membandingan dua tahun Anggaran sebelumnya (2015 dan 2016) maka yang terjadi
adalah : dalam hal jumlah anggaran terjadi kenaikan output TA 2015 disebabkan adanya
kegiatan diklat sebanyak 67 Angkatan dan Renovasi Gedung di Lingkungan Balai Diklat, jumlah
anggaran untuk diklat pada tahun 2017 menurun disebabkan penurunan jumlah angkatan
diklat.
Untuk itu pencapaian target peserta dapat dibandingkan antara pencapaian output (peserta tiap
tahun) selama satu tahun, serta melihat penyerapan anggaran dengan memperhatikan
pencapaian output pada tahun anggaran masing-masing.
Tabel 4. Perbandingan Target dan Realisasi IK Peserta Diklat Tahun 2015 – 2017
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target/Realisasi Akt Diklat
65/39 36/34 25/26
Target/Realisasi Peserta 1950/1534 1040/766 720/593
Target/Realisasi Layanan Dukungan Manajemen
15/15 6/6 8/8
Target/Realisasi Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
- 20/20 unit 166/211unit
Target/Realisasi Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
- 87/135 unit 98/122 unit
Target/ Realisasi Pembangunan,Peningkatan Renovasi Sarana dan Prasarana
4000m2/ 4000m2
- 42m2/42m2
Tahun 2015 jumlah peserta mencapai 1534 peserta karena penyelenggaraan Diklat Prajabatan
sebanyak 7 angkatan yang membantu dalam pencapaian target peserta. Sedangkan pada tahun
2016 terdapat 2 angkatan diklat yang tidak diselenggarakan karena selfblocking anggaran. Pada
23 | P a g e
Tahun 2017 jumlah peserta belum memenuhi target capaian peserta diklat, hanya 82,36% dari
target peserta. Melihat dari realisasi diatas, kendala balai untuk mencapai target peserta
disebabkan oleh calon peserta yang tidak memenuhi pemanggilan peserta untuk mengikuti
diklat yang sebagian besar dengan alasan tidak diizinkan oleh atasan langsung.
Dalam Layanan Dukungan Manajemen dikategorikan sebagai Indikator Kinerja dalam Perjanjian
Kinerja yang terbagi dalam 6 indikator yaitu, :
1. Laporan Pembinaan Program dan Penyelenggaraan, yang terdiri dari Laporan Sistem
Manajemen Mutu
2. Laporan Perencanaan Umum, Program dan Anggaran, yang terdiri dari Laporan Penyusunan
Kebutuhan Akan Diklat dan Laporan penyusunan RKAKL.
3. Laporan Pemantauan dan Evaluasi, yang terdiri dari laporan Monitoring dan Evaluasi serta
Lakip.
4. Laporan Layanan PNBP, berupa laporan tentang penggunaan/penerimaan dana PNBP.
5. Laporan Pengelolaan Keuangan dan Umum, yang terdiri dari laporan Penghapusan BMN, dan
6. Laporan pengelolaan administrasi perkantoran dan sarana prasarana yang berupa
penggunaan anggaran operasional perkantoran selama 12 bulan.
Laporan-laporan tersebut merupakan output dari kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun
2017 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran. Sedangkan pada
realisasi jumlah perangkat pengolah data dan informasi serta peralatan dan fasilitas perkantoran
melebihi dari target yang direncanakan. Perubahan jumlah ini disebabkan oleh perubahan harga
atas beberapa unit, perubahan speksifikasi barang karena beberapa barang yang telah
direncanakan sudah tidak tersedia dipasaran/e-purchasing. Selisih anggaran yang masih ada
dioptimalisasi untuk memenuhi sarana Balai yang tidak masuk dalam rencana sebelumnya.
Tambahan kegiatan untuk renovasi gedung diperoleh dari sisa lelang pengadaan fasilitas sarana
perkantoran, oleh sebab itu, kegiatan tersebut baru dilaksanakan setelah revisi pagu anggaran
ke 2 (dua). Renovasi gedung Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta berupa rehabilitasi ruangan
lantai 4 yang sudah lama tidak dapat digunakan karena kondisi ruang yang tidak layak. Renovasi
ini bertujuan untuk memaksimalnya ruangan yang berada di dalam gedung balai agar dapat
pergunakan dengan kondisi yang layak untuk digunakan.
Balai juga melakukan penghapusan BMN berupa aset balai berupa peralatan pengolah data dan
fasilitas perkantoran yang telah dilaksanakan dengan melakukan pelelangan secara online
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh KPKNL III Jakarta. Lelang tersebut telah selesai
dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2017 dengan harga Rp.28.3121.500,-.Hasil penjualan
tersebut telah disetorkan kepada kas negara. Risalah lelang tersebut terlampir dalam laporan
ini.
4.3 Analisis Kinerja Organisasi
Dalam rangka penyusunan LAKIP Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta maka dilakukan evaluasi
pencapaian kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta di mana pencapaian realisasi Kinerja
Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta dihubungkan dengan Penetapan Kinerja (PK) pada DIPA
2017 secara umum dapat dikatakan sangat baik. Dalam pelaksanaan tahun berjalan, terdapat
pemotongan sebesar Rp.2,4 M, yang berdampak kepada pengurangan jumlah target realisasi
24 | P a g e
peserta diklat sebesar 5 Angkatan / 150 peserta. Pengurangan diklat ini yaitu 4 (empat)
angkatan Diklat Prajabatan Golongan III dan 1 Diklat Teknis.
Prognosis yang direncanakan oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta dalam tahun berjalan
sebesar 95.06%. Perkiraan tersebut berdasarkan jumlah realisasi peserta dalam tahun berjalan
serta pembayaran operasional lainnya hingga akhir tahun anggaran.
Tabel 5. Perbandingan Prognosis dan Realisasi TA 2017
No Prognosis Realisasi Selisih
I 95.06% 90.86% -4.20%
Tetapi hingga akhir tahun anggaran, realisasi anggaran yang dapat diserap oleh Balai Diklat
PUPR Wilayah III Jakarta sebesar 90.86%. Selisih sebesar 4.20% disebabkan oleh jumlah
peserta diklat yang tidak mencapai target, penggunaan belanja pegawai dibawah dari jumlah
anggaran karena pegawai yang pensiun di tengah tahun.
Dalam pencapaian target angkatan pelatihan dapat disimpulkan belum mencapai target karena
jumlah realisasi peserta tiap angkatan diklat banyak yang tidak memenuhi target. Melihat dari
tabel 4, realisasi peserta diklat hanya 82.36% dari target yang direncanakan atau rata-rata
peserta 22 peserta/diklat. Diharapkan Pusat dan Balai dapat juga berkoordinasi untuk
penetapan calon peserta, karena banyak calon peserta diklat yang dikirimkan oleh Pusat tidak
hadir saat pelaksanaan diklat berlangsung. Penyelenggaraan dan Pengembangan yang
dilakukan oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta pada intinya adalah Pelatihan
Kepemimpinan, Prajabatan, Teknis, Fungsional. Indikator keberhasilan diklat adalah berupa
peningkatan kompetensi yang diukur melalui tes/ujian dan sejenisnya. Sebagai tanda bukti
pencapaian kompetensi oleh peserta diwujudkan dalam perolehan sertifikat/ijazah
Pelatihan/Diklat.
Dengan demikian pencapaian kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta melalui kegiatan
Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat memberikan kontribusi secara langsung terhadap keberhasilan Program
Kementerian PUPR yaitu Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Pada tahun 2017, dalam Penetapan Kinerja direncanakan jumlah peserta diklat sebesar 720
orang peserta atau setara dengan 25 angkatan. Pada realisasinya peserta diklat sebesar 593
orang dengan jumlah 26 angkatan diklat. Penyelenggaraan Diklat di Balai Diklat PUPR Wilayah
III Jakarta terfokus pada diklat teknis. Dalam kegiatan diklat teknis, didapatkan data bahwa
Diklat Teknis Bidang Ke-PUPR-an dan Konstruksi terlaksana sebanyak 18 angkatan. Sedangkan
Diklat Teknis Bidang Umum terlaksana sebanyak 8 angkatan. Penambahan 2 diklat teknis umum
dilaksanakan untuk memenuhi target peserta serta penggunaan anggaran yang masih tersedia.
Dalam diklat bidang manajemen terdapat 1 (satu) angkatan diklat yang menggunakan dana
PNBP, diklat tersebut diikuti sebanyak 11 peserta. Pembagian diklat berdasarkan bidang ke-
PUPR-an, konstruksi dan manajemen sebagai berikut
25 | P a g e
Tabel 6.Pembagian Diklat menurut bidang Ke-PUPR-an TA 2017
No Jenis Diklat Jumlah Angkatan Jumlah Peserta
Rencana Realisasi
1 SDA 6 180 82
2 Konstruksi 4 120 92
3 Jalan dan Jembatan 5 150 115
4 Perumahan 2 60 52
5 Permukiman 1 30 43
6 PIW - - -
7 Manajemen 5 150 126
8 Fungsional 3 90 83
Tabel 7. Rekapitulasi Pencapaian Kinerja Diklat Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta
TA 2017
No Jenis Diklat Jumlah Peserta Jumlah Angkatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 Diklatpim IV 30 30 1 1
2 Diklatpim III 30 30 1 1
3 Diklat Teknis Ke-PUPR-an
dan Konstruksi 450 292 16 17
4 Diklat Teknis Umum 210 241 7 7
720 593 25 26
orang angkatan
Tambahan 1 (satu) angkatan diklat menggunakan sisa dana anggaran pelatihan yang masih ada.
Tambahan diklat tersebut merupakan kebutuhan akan diklat yang telah dianalisa oleh Pusat 4.
Diluar dari pelatihan pada tahun ini balai melaksanakan BIMTEK Capacity Building Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) yang diselenggarakan pada 14 s.d 19 Desember 2017
di Pendopo Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diikuti sebanyak
123 peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing sektor di lingkungan Kementerian
PUPR. BIMTEK ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait penerapan Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha sesuai Perpres 38 tahun 2015 sebagai salah satu opsi pembiayaan
proyek infrastruktur. BIMTEK ini tidak masuk kedalam output di SIMD karena bukanlah pelatihan,
sehingga output peserta tidak dapat dimasukan kedalam realisasi target peserta pelatihan.
Selain melaksanakan diklat dengan menggunakan anggaran satker, Balai Diklat PUPR Wil.III
Jakarta juga melakukan kegiatan Diklat Kerjasama dengan unit organisasasi di lingkungan
Kementerian PUPR, dengan rincian sebagai berikut :
26 | P a g e
Tabel 9. Realisasi Diklat Kerjasama Balai Diklat PUPR Wil.III Jakarta :
No Sektor Diklat Kerjasama Pelaksanaan Peserta
1 Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Jalan dengan Menggunakan Aspal Beton Campuran Panas (angkatan 1)
29 Mei s.d 06 Juni 30
2 Pekerjaan Jalan dengan Menggunakan Aspal Beton Campuran Panas (angkatan 2)
07 s.d 14 Juni 33
3 Spesifikasi Umum Pekerjaan Jalan dan Jembatan (angkatan 1)
29 Mei s.d 06 Juni 33
4 Spesifikasi Umum Pekerjaan Jalan dan Jembatan (angkatan 2)
07 s.d 14 Juni 30
5 SDA BIMTEK Perencanaan Sungai (Angkatan 1) 29 Mei s.d 06 Juni 29
6 BIMTEK Perencanaan Sungai (Angkatan 2) 07 s.d 14 Juni 29
7 BIMTEK Perencanaan Irigasi (Angkatan 1) 29 Mei s.d 06 Juni 28
8 BIMTEK Perencanaan Irigasi (Angkatan 2) 07 s.d 14 Juni 30
9 Perencanaan Irigasi (Tangerang) 30
10 Konstruksi Audit Jasa Konstruksi bagi APIP 15 s.d 20 Nopember
30
Jumlah Peserta
Diklat Kerjasama 302
Penyelengaraan Diklat kerjasama ini diselenggarakan di Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta
berdasarkan MOU. Sertifikat dikeluarkan oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta. Dari total
895 peserta yang mengikuti diklat di Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta baik yang
menggunakan dana DIPA maupun kerjasama, terdapat 13 peserta yang dinyatakan tidak
lulus. Berikut daftar diklat dimana terdapat peserta yang dinyatakan tidak lulus, yaitu :
Table.10 Daftar Diklat Yang Terdapat Peserta Yang Dinyatakan Tidak Lulus
NO Nama Diklat Jumlah Peserta
Yang Tidak Lulus Keterangan
1 Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan 1 DIPA Satker
2 Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 4 DIPA Satker
3 Pengelolaan Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
1 DIPA Satker
4 Perencanaan Pantai Tingkat Dasar 1 DIPA Satker
5 Audit Jasa Konstruksi Bagi APIP 6 Kerjasama
Nama peserta diklat yang dinyatakan tidak lulus terlampir dalam laporan ini.
27 | P a g e
4.4 Efisiensi dan Efektivitas
Pada dasarnya analisis efesiensi adalah hubungan antara masukan dan keluaran, artinya antara
anggaran yang dikeluarkan secara proporsional dengan hasil yang dicapai secara maksimal.
Terkait dengan anggaran Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta untuk penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sampai dengan saat ini hanya mengacu pada PMK No.33/PMK.02/2016
tentang Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun 2017 dan belum memiliki Standar Biaya Keluaran
(SBK) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang ke-PU-an. Namun demikian rencana
biaya yang disusun mengacu kepada rencana pengeluaran rill sesuai Standar Biaya Masukan
(SBM). Sejauh ini masih terdapat kegiatan Pelatihan yang dapat diefisienkan anggarannya dan
menjadi tambahan kegiatan pelatihan dari hasil efesiensi tersebut walaupun telah mengacu
pada SBM.
Analisis efektifitas pada dasarnya adalah investasi yang ditanamkan menghasilkan output atau
sasaran sesuai dengan yang direncanakan, terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan selain memberikan pengetahuan/keterampilan yang dibutuhkan, juga hasil pendidikan
dan pelatihan tersebut memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja organisasi dan
lingkungannya. Untuk pengukuran kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta, didasarkan
pada kelompok indikator kinerja kegiatan penyelenggaan diklat dan kegiatan lainnya
sebagaimana diilustrasikan berikut:
Tabel 11. Nilai Pengukuran Kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta
NO JENIS KEGIATAN NILAI CAPAIAN BOBOT HASIL
CAPAIAN
1. Kegiatan Penyelenggaraan Diklat 0.82 0.45 0.369
2. Kegiatan Lainnya 1.00 0.15 0.150
3. Anggaran 0.90 0.40 0.360
Jumlah nilai kinerja 0.879
Kriteria Nilai Capaian :
1.00 – 0.90 = Baik Sekali 0.78 - 0.69 = Cukup 0.58 – 0.49 = Kurang sekali 0.38 – 0 = Buruk sekali
0.89 – 0.79 = Baik 0.68 – 0.59 = Kurang 0.48 – 0.39 = Buruk
Dari hasil rangkuman perhitungan kinerja tersebut, maka Nilai Kinerja Kegiatan & Anggaran
Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta adalah 0,879 atau dengan predikat Baik. Nilai ini lebih
baik dari TA 2016 yang hanya mendapatkan nilai 0.815. nilai tersebut menunjukan bahwa
kinerja balai mengalami kemajuan dalam menjalankan kegiatan dan anggaran yang telah
direncankan dan dianggarkan.
Meskipun bobot secara anggaran dapat dikategorikan “Baik”, namun terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi dalam tahun berjalan dalam melaksanakan tugas balai dalam
menyelenggarakan diklat. Dalam upaya peningkatan kinerja Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakarta tahun 2017, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Peningkatan kualitas pegawai Balai
- Komunikasi dengan pusdiklat penanggung jawab diklat, unor dan pengajar.
- Pengajar yang akan mengampu diklat mempersiapkan dan membuat perencanaan diklat.
28 | P a g e
4.5 Penghargaan Dari Pihak Ketiga
Pada tahun 2017 pelaksanaan kegiatan pendampingan Sistem Manajemen Mutu (SMM) Balai
Diklat PUPR Wilayah III Jakarta telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015 yang diperoleh
pada tanggal 20 November 2017. Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi dan
Pelatihan PT. Ciriajasa Cipta Mandiri Sertifikasi (CCMS). Dengan adanya sertifikasi ini diharapkan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Balai Diklat dapat sesuai dengan prosedur dan
memberikan pelayanan yang baik untuk kedepannya. (sertifikat terlampir)
Selain itu, Balai mendapatkan peringkat Terbaik Ketiga dalam Pengelolaan Barang Milik Negara
pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penetapan pemenang tersebut ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
937/KPTS/M/2017 tanggal 23 Nopember 2017. (terlampir)
29 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
Kebijakan penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian PUPR harus didukung dengan kesiapan
Sumber Daya Manusia khususnya kompetensi SDM Kementerian PUPR. Peningkatan kompetensi
SDM PUPR salah satunya dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
merupakan tugas utama Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dan menjadi
Indikator Kinerja (IK) Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.
Secara garis besar nilai capaian kinerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
tahun 2016 meliputi: Kegiatan Penyelenggaraan Diklat (utama) dengan realisasi keuangan 89.21
%, Fisik 100% dan target peserta sebesar 82.36%, Kegiatan lainnya dengan rata-rata realisasi
fisik 100 % dan Anggaran dengan total realisasi keuangan 90.86%. Dilihat dari jumlah nilai
hasil rangkuman perhitungan kinerja tersebut dan setelah dibobotkan, maka nilai kinerja kegiatan
& anggaran Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah 0,879 atau dengan
predikat Baik.
5.1 Permasalahan
Dari penjelasan yang sudah di uraikan maka terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi
oleh balai diklat PUPR wilayah III Jakarta antara lain:
a. Kurangnya koordinasi antara balai diklat sebagai penyelenggara, pusdiklat sebagai
penanggung jawab diklat dan unor yang bertanggung jawab terhadap peserta diklat
yang akan dikembangkan kemampuannya.
b. Beberapa Pengajar/wiyda iswara yang kurang mempersiapkan perencanaan diklat yang
akan diampunya.
c. Persiapan diklat (daftar peserta diklat) yang mepet diberikan kepada balai untuk
dipanggil.
d. Perencanaan dalam penyusunan jadwal diklat yang kurang sesuai dengan waktu
senggang unor, sehingga peserta yang hadir tidak sesuai dengan target yang di
rencanakan.
e. Peserta yang datang, ada yang tidak sesuai dengan persyaratan
5.2 Langkah ke Depan
Untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi, maka perlu langkah-langkah untuk dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tersebut. Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk penyelesaiannya adalah:
a. Perlu adanya komunikasi antara balai diklat PUPR wilayah III sebagai pelaksana diklat,
Pusdiklat sebagai penanggung jawab diklat dan Unor sebagai penanggung jawab peserta
untuk dapat membahas kebutuhan diklat yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya,
dan memetakan peserta yang akan dikembangkan kemampuannya untuk diklat tersebut
serta menjamin adanya peserta diklat yang akan diselenggarakan sesuai dengan gap
kompetensi yang di butuhkan pegawai.
b. Berkoordinasi dengan pusdiklat yang bertanggung jawab terhadap diklat yang akan
diselenggarakan untuk bisa membina pengajar/Widya Iswara untuk dapat
30 | P a g e
merencanakan, mempersiapkan bahan diklat yang akan diaampu oleh pengajar/widya
iswara tersebut.
c. Berkoordinasi dengan pusdiklat dan unor dalam merencanakan jadwal diklat yang akan
dilaksanakan pada tahun berikutnya.
d. Mensosialisasikan persyaratan untuk bisa mengikuti diklat yang akan diselenggarakan.
31 | P a g e