Download - Laporan Besar DPT (L2)
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman sayuran dimasukkan kedalam golongan tanaman perkebunan rakyat atau
yang lebih dikenal dengan nama hortikultura yang memiliki peranan penting bagi kehidupan
sehari-hari. Tanaman sayuran memerlukan perawatan dan perhatian lebih dari petani.
Perawatan yang perlu diperhatikan dalam bercocok tanam khususnya pada tanaman sayuran
atau hortikultura adalah pengolahan lahan, pemupukan, penataan air, bibit, persemaian,
penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanfaatan hasil, dan perawatan hasil. Untuk itu, kami
perlu melakukan observasi lahan dan interview petani untuk mengetahui seberapa besar usaha
petani dalam mengelola dan melakukan usaha pertaniannya, mulai dari penggarapan lahan,
perawatan, pemanenan, sampai pemasaran hasil panen ke distributor, serta jumlah biaya
perawatan dan keuntungan yang didapatkan petani. Dari observasi yang
dilakukan,diharapkan agar kami mendapatkan pengetahuan tentang hama dan penyakit yang
menyerang tanaman bunga, musuh alami yang berperan,kebutuhan pestisida pada tanaman
bunga serta pestisida yang sering digunakan.
1.2 Tujuan
a. engetahui cara pengolahan lahan yang digunakan oleh petani.
b. engetahui cara penanaman dan perawatan sayuran kubis
c. engetahui hama dan penyakit yang menyerang serta musuh alami yang berperan
pada sayuran kubis.
d. engetahui pupuk dan pestisida yang digunakan oleh petani.
e. engetahui kapan waktu pemanenan tanaman bunga dan hasil yang didapat dari
penanaman tanaman sayuran kubis.
1.3. Manfaat
anfaat yang kami dapat dari fieldtrip ini yakni menambah wawasan kami mengenai
sayuran kubis mulai dari pengolahan lahan sampai pemanenan dari aspek manajemen lahan,
pembudidayaan, penanggulangan hama dan penyakit yang menyerang, serta aspek ekonomi
pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 1
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
2/27
2.1 Pengertan Pengen!alan Ha"a Ter#a!u $PHT%
• !ntegrated pest management "!P# is a broad based ecological approach to
structural and agricultural pest control that integrates pesticides$herbicides into a
management system incorporating a range of practices for economic control of a pest
%rtinya & Pengelolaan hama terpadu (PHT) merupakan pendekatan ekologis berbasis
luas untuk pengendalian hama struktural dan pertanian yang mengintegrasikan
pestisida atau herbisida menjadi sistem manajemen menggabungkan berbagai praktek
untuk kontrol ekonomi hama "%pple, '()*#
• +onsep Pengendalian ama terpadu adalah suatu konsep pengelolaan agro-
ekosistem yang bertujuan untuk mempertahankan populasi hama dan kerusakan
tanaman yang diakibatkannya pada aras yang tidak merugikan "secara ekonomi#,
dengan memadukan dan memanfaatkan semua metode pengendalian hama, termasuk
pemanfaatan predator dan parasitoid, varietas tahan hama, teknik bercocok tanam,
serta bila perlu menggunakan pestisida secara selektif "ka, '((#.
• !ntegrated Pest anagement "!P# is a way approach, ways of thinking or
philosophy of pest control based on considerations ecological and economic
efficiency in order to manage agroecosystem that responsible.
%rtinya & Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu cara pendekatan, cara
berfikir atau falsafah pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan
ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang
bertanggungjawab "/mith, '()*#.
2.2 Pengertan !an K&n'e# A"(ang Ek&n&"
%mbang ekonomi adalah suatu tingkat$level kerusakan penyakit "keparahan
penyakit# yang mengharuskan dilakukan pengendalian sehingga penyakit tidak
berkembang mencapai %01. Dengan kata lain %1 adalah ambang tindakan "action
threshold#. 2ilai %1 lebih rendah dari %01, sehingga petani mempunyai kesempatan
melakukan tindakan pengendalian untuk mencegah berkembangnya penyakit
mencapai$melebihi %01. Dengan demikian diharapkan tindakan pengendalian yang
dilakukan selain menekan penyakit "keparahan penyakit# mencapai level yang dapat
menimbulkan kerusakan ekonomi, juga diharapkan bahwa biaya yang dikeluarkan
untuk pengendalian lebih rendah "setidaknya sama dengan# nilai kehilangan hasil yang
dapat diselamatkan oleh tindakan pengendalian tersebut.
odel perkembangan penyakit, baik monosiklik dan polisiklik r "3# adalah
laju perkembangan penyakit, dimana nilainya bervariasi bergantung pada virulensi
patogen, ketahanan tanaman inang, dan lingkungan yang mendukung. 4ika 5o, r dan
ambang kerusakan telah diketahui, maka dapat diprediksikan kapan penyakit akan
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 2
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
3/27
mencapai$melebihi nilai ambang kerusakan, sehingga petani harus tahu kapan harus
melukan tindakan pengendalian "pada waktu yang tepat#. 2ilai %1 ini bukanlah nilai
yang konstan "statik# tetapi bervariasi bergantung pada %01 "ketahan tanaman#, fase
pertumbuhan tanaman pada saat patogen menginfeksi tanaman, keadaan iklim,
geografi daerah, dan sistem budidaya. "Untung, '(*6# 2.3 Pengertan !an K&n'e# A"(ang Keru'akan
Tujuan akhir dari tindakan pengendalian penyakit adalah untuk menekan
penyakit pada level yang tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi baik pada
jumlah maupun kulitas hasil, dengan demikian ambang kerusakan "tingkat kerusakan
ekonomi# haruslah diketahui untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat adanya
penyakit.
Dasar konsep %ras 0uka 1konomi adalah konsep Titik !mpas "7reak1even
8oncept# dalam pengendalian hama. Pada titik impas ini terjadi kerusakan ekonomi
yaitu pada %01, sehingga apabila dilakukan pengendalian hama di atas titik impas
masih akan menguntungkan. /ebaliknya apabila dilakukan di bawah titik impas maka
hanya akan merugikan petani karena besarnya nilai kehilangan hasil yang
diselamatkan lebih rendah daripada biaya pengendalian yang dikeluarkan.
Tingkat$level 5t tertinggi yang dapat menimbulkan kerusakan ekonomi disebut
juga dengan aras luka ekonomi atau dalam entomologi 9jumlah kepadatan populasi
terendah yang dapat menyebabkan kerusakan secara ekonomi:. /ecara matematika
pengukuran %01 dapat modelkan sebagai berikut
;ang mana&
8 < 7iaya pengendalian
P < harga komoditi
e < intensitas penyakit "%01#
d < koefisien proporsi kehilangan hasil
k < keefektifan tindakan pengendalian. 2ilai ambang kerusakan ini bervariasi bergantung pada tanaman, penyakit, dan
ekonomi lokal, sehingga dari musim ke musim atau dari daerah ke daerah bisa saja
berbeda-beda nilai ambang kerusakan ini, meskipun penyakitnya sama."Untung, '((=#
2.) Lteratur K&"&!ta' *ang Da"at
+ubis putih " Brassica oleraceavar capitata .# merupakan salah satu sayuran penting,
terutama di dataran tinggi. /ejak awal tahun >)?-an kubis juga ditanam di beberapa
daerah dataran rendah, seperti di daerah ;ogyakarta, +laten, dan 4ember. +ubis varietas
++ 8ross "Permadi @ Djuariah, '((A# dan Breen 7aru "/uryadi @ Permadi, '((*# dapat
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 3
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
4/27
beradaptasi dengan baik dan mempunyai hasil krop tinggi dengan umur genjah, cocok
untuk dikembangkan di dataran rendah dan dataran medium. Tanaman kubis-kubisan
lainnya yang penting adalah petsai, kubis bunga, dan brokoli.
enurut laporan Direktorat 4enderal Tanaman Pangan dan ortikultura "'(((#, luas
panen kubis di !ndonesia dalam tahun '((* adalah C.()6 hektar dengan total produksi
'.=*=.=(* ton. /ejak lima tahun terakhir "'((6-'((*#, rata-rata hasil panen atau
produktivitas kubis relatif konstan, yaitu sekitar A' t$ ha. 2ilai ini masih jauh lebih rendah
jika dibandingkan dengan rata-rata produktivitas kubis di daerah subtropik seperti di
4erman "=),C t$ha#, 2ederland "6(,= t$ha#, dan %merika /erikat "A= t$ha# "2ieuwhof,
'(C(#. al itu antara lain disebabkan oleh "Permadi @ Djuariah, '((A# & "'# seleksi
varietas-varietas impor yang dilakukan di daerah subtropik, "A# masa pertumbuhan tiap
hari di daerah subtropik lebih lama daripada masa pertumbuhannya di !ndonesia "'C-'*
jam penyinaran setiap harinya di daerah subtropik#, dan "=# adanya gangguan
hama$penyakit yang dapat menggagalkan panen kubis "/astrosiswojo, '((6#.
+ubis mempunyai arti ekonomi yang penting sebagai sumber pendapatan petani dan
sumber gii "vitamin % dan 8# bagi masyarakat. 4ika rata-rata pemilikan lahan petani
sekitar ?,6 hektar, maka ada sekitar 'C.??? petani terlibat dalam usahatani kubis, belum
termasuk petani kubis-kubisan lainnya. leh karena itu upaya untuk meningkatkan
produksi kubis dan kubis-kubisan lainnya perlu dilakukan. Dalam upaya mengatasi
masalah hama$penyakit tanaman kubis, pada umumnya para petani menekankan pada
pengendalian secara kimiawi. enurut laporan Eoodford "'(*'#, biaya penggunaan
pestisida pada tanaman kubis yang dilakukan oleh petani di +abupaten 7andung adalah
sebesar =?F dari total biaya produksi. Umumnya pestisida digunakan secara intensif,
baik secara tunggal maupun campuran dari beberapa jenis pestisida, dengan konsentrasi
penyemprotan melebihi rekomendasi dan interval penyemprotan yang pendek, '-A
kali$minggu "/astrosiswojo, '(*)#. Dampak negatif yang timbul sebagai akibat
penggunaan pestisida yang intensif tersebut antara lain adalah & "'# hama ulat daun kubis
" Plutella !ylostella .# menjadi resisten terhadap beberapa jenis insektisida kimia dan
mikroba "/etiawati '((C#, "A# resurgensi hama P" #ylostella terhadap %sefat, Permetrin
dan +uinalfos "/astrosiswojo, '(**#, "=# residu pestisida yang dapat membahayakan
konsumen kubis "/oeriaatmadja, '(**# dan "6# terganggunya kehidupan dan peranan
parasitoid Diadegma semiclausum sebagai musuh alami penting hama P" !ylostella
"/astrosiswojo, '(*)#. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, konsep Pengendalian
ama Terpadu "PT# bertujuan membatasi penggunaan pestisida sesedikit mungkin,
tetapi sasaran kualitas dan kuantitas produksi kubis masih dapat dicapai.2.+ Ha"a #a!a K&"&!ta' *ang Da"at
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 4
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
5/27
Gase Pertumbuhan "Umur Tanaman# 2ama Umum dan 2ama !lmiah
ama
Di persemaian$
sebelum tanam
'. Ulat daun kubis " P" #ylostella .#H
A. +umbang daun " Phyllotreta vittata $ .#
Tanaman muda
"umur '-) minggu#
'. Ulat tanah " %grotis ipsilon Hufn#H
A. Ulat daun kubis " P" #ylostella# H
=. Ulat tanah " %" &psilon#H
6. Ulat krop kubis "'rocidolomia binotalis
ell #H
C. Ulat krop bergaris " Hellula undalis $ .#
). Ulat jengkal kubis "'hrysodei!is
orichalcea ")*. Ulat bawang "podoptera e!igua Hbn.#
(. Ulat grayak "podoptera litura $ .#
'?. +utudaun persik " *y+us persicae ul+ .#
''.Ulat buah tomat " Helicoverpa armigera
Hbn.#
Tanaman tua "umur
* minggu sampai
panen#
'. Ulat daun kubis " P" #ylostella#H
A. Ulat krop kubis "'" Binotalis#H
=. Ulat grayak "" itura#
6. Ulat buah tomat " H" %rmigera#
. Ulat berbulu " eychira inclusa -lk .#
H 7iasanya sebagai hama utama
"/astosiswojo dkk, A??#
2., Pen*akt #a!a K&"&!ta' *ang Da"at
Gase Pertumbuhan "Umur Tanaman# 2ama Umum dan 2ama !lmiahPenyakit
Di persemaian$
sebelum tanam
'. Penyakit tular tanah " Peronospora
brassicae $r .#H
A. 7usuk lunak " .rwinia carotovora Holland #
=. 3ebah kecambah " /hi+octonia solani
0uhn, Pythium spp, $usarium spp.#
6. Tepung berbulu " P" parasitica $r .#H
Tanaman muda '. %kar bengkak " Plasmodiophora brassicae
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 5
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
6/27
"umur '-) minggu# -or .#H
A. 7usuk lunak " ." 'arotovora# H
=. %kar bengkak " P" Brassicae#H
6. 7usuk hitam " #anthomonas campestris
owns#
. 3ebah kecambah " /" olani 0uhn, Pythium
spp#
Tanaman tua "umur
* minggu sampai
panen#
'. %kar bengkak " P" brasiccae #H
A. 7usuk lunak " ." 'arotovora#H
=. 7usuk hitam " #" 'ampestris#
6. 7ercak daun " %lternaria spp#
H 7iasanya sebagai penyakit utama
"/astosiswojo dkk, A??#
BAB III
K-NDISI UMUM ILA/AH
3.1 L&ka' 0el!tr#
Gieldtrip DPT "Dasar Perlindungan Tanaman# dilaksanakan di Desa /umber
7rantas, +ecamatan 7umi %ji, +ota 7atu. Gieldtrip dilaksanakan pada hari inggu
tanggal '* ei A?'6 pada pukul ?.=? I '=.??.
3.2 Sejara Laan
Pada jaman penjajahan 4epang lahan tujuan fieltrip merupakan hutan. /etelah
!ndonesia merdeka kakek Pak Ulum mengubah hutan tersebut menjadi lahan pertanian.
0ahan pertanian tersebut diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini. +awasan disana berasal dari hutan rakyat raden suryo dimana di dalamnya juga terdapat bumi perkemahan
dan pemandian air panas cangar, di sekitar mata air panas cangar juga terdapat gua-gua
buatan yang di bangun pada saat masa penjajahan 4epang. Pertanian hortikultura
merupakan hasil utama dari desa ini. Penduduk desa sumber brantas hamper seluruhnya
adalah petani yang pada umumnya menghasilkan produk pertanian sayur mayur, desa
/umberbrantas merupakan desa yang terletak di wilayah barat daya lereng gunung arjuo
yang merupakan daerah pegunungan dan mempunyai hamparan lahan pertanian yang
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 6
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
7/27
3.3 Penggunaan Laan
3.3.1 Jen' Penggunaan
/epanjang tahun lahan milik Pak Ulum digunakan untuk budidaya kubis. /etiap
tahun Pak Ulum dapat memanen =-6 kali. Pak Ulum lebih memilih untuk menanam kubis
karena lokasinya berada di dataran tinggi sehingga suhu udara cocok untuk ditanami
sayur-sayuran termasuk kubis. /elain itu permintaan pasar yang besar akan kubis
membuat Pak Ulum lebih menanam kubis.
3.3.2 S'te" Tana" *ang A!a D L&ka' Penga"atan
/istem tanam yang ada di lokasi fieldtrip menggunakan monokultur.
onokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu
jenis tanaman pada satu areal.
3.3.3 Jen' K&"&!ta' *ang A!a D L&ka' 0el!tr#Untuk jenis +omoditas yang ada pada lokasi fieldtrip antara lain wortel, kentang,
kubis, dan bawang prei. Tetapi petani di Desa /umber 7rantas mayoritas mananam wortel
dan kentang.
3.3.) P&ten' Pe"anfaatan Mu'u Ala" !ala" "engen!alkan -PT
usuh alami yang terdapat disana tidak secara langsung ada pada tanaman kubis
sehingga tidak terlalu mengendalikan PT yang dapat mengurangi hasil pertanian yang
ada di sana, dan musuh alami yang ada disana hanya ada beberapa dan tidak terlalu
banyak sehingga tanaman disana tetap terserang oleh organisme pengganggu tanaman dan
organisme yang lainnya yang berada disana. /ehingga pemanfaatan musuh alami tidak di
manfaatkan
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 7
http://id.wikipedia.org/wiki/Budidayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budidayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
8/27
BAB I
MET-DE PELAKSANAAN
). 1 aktu !an Te"#at
Gieldtrip Dasar Perlindungan Tanaman dilaksanakan pada tanggal '* ei A?'6
berlokasi di Desa /umber 7erantas, +ecamatan 7umiaji, +ota 7atu yang dilakukan
pada pukul ?).?? I ''.?? E!7. al ini dimaksudkan agar pengamatan pada hama dan
penyakit akan jauh lebih mudah dilakukan pada pagi hari.
). 2 Alat !an Baan fung'
'. 7olpoin & untuk mencatat hasil wawancara.
A. 7uku dan kuisioner & untuk mencatat hasil wawancara.
=. +amera & untuk dokumentasi.
6. +apas & untuk menangkap serangga yg berukuran kecil
. %lkohol )? F & untuk membuat pingsan serangga
C. 4arum Pentul & untuk menusuk serangga agar dapat diamati). /terofom 6? kali 6? & untuk pengamatan serangga
*. +ertas 7ufallo ukuran ?, kali A cm & untuk pengamatan serangga
(. +ertas 0abel & untuk memberi label pada plastik yg ada hama
'?. %lteko atau 0em B & untuk menempelkan serangga
''. Plastik & untuk menyimpan hama
). 3 Penga"atan $"et&!e #enga"atan%
).3.1 Penga"atan Ha"a
7erdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di lahan kubis daerah Desa
/umber 7erantas, +ecamatan 7umiaji, +ota 7atu ditemukan beberapa arthropoda
yang berpotensi sebagai hama diantaranya adalah kumbang kubah spot, ulat.
etode yang digunakan selama pengamatan hama di lapang adalah sebagai
berikut&Pengamatan di lakukan di di lahan kubis daerah Desa /umber 7erantas,
+ecamatan 7umiaji, +ota 7atu. +ami langsung melakukan pengamatan di lahan,
dan mengidentifikasi hama yang terdapat pada lahan kubis dengan membawa alat
dan bahan yang telah di bawa.
'. enyiapkan alat dan bahan. %lat yang di bawa selama pengamatan adalah,
%lat tulisJ digunakan untuk mencatat data hasil pengamatan, +uisionerJ untuk
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 8
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
9/27
mendata hasil hama yang ditemukan di lapang, kameraJ untuk dokumentasi
hama yang telah ditemukan di lapang.
A. encari dan mengamati hama di lapang. /elama pengamatan di lapang, kami
menggunakan pengamatan secara manual, yaitu dengan cara mengambil hama
yang terdapat pada lahan dan hama yang telah ditetemukan.
=. ama- hama yang telah ditemukan pada lahan kubis kemudian di catat, dan
diidentifikasi dengan menggunakan /terofom dengan cara hama di letakan di
sterofom lalu kedua ujung sayap tancapkan jarum pentul, apabila ukuran hama
berukuran kecil menggunakan +ertas 7ufallo dan sejenisnya yang sudah
digunting dengan ukuran ?, kali A cm dan bawahnya di olesi lem agar hama
tidak bisa terbang kembali.
6. endokumentasikan hama. ama yang telah di dapat selama pengamatan di
dokumentasikan sebagai bukti telah di dapat hama tersebut selam di lapang.elakukan wawancara kepada narasumber. Di samping kita mendapatkan data
di lapang, kami juga melakukan wawancara kepada petani setempat untuk
memperoleh data hama- hama di lapang yang mereka dapati selama mereka
berkebun sayuran kubis.
).3.2 Penga"atan #en*akt
7erdasarkan pengamatan pada fieldtrip pada hari inggu tanggal '* ei A?'6
di desa /umberbrantas +ota 7atu, pada tanaman budidaya kubis ditemukan
penyakit yang menyerang daun kubis dengan ciri berwarna kuning, coklat
menyerupai daun yang telah kering, cirri penyakit yang lainnya adalah terdapat
daun yang berwarna putih atau terdapat bercak putih pada daun, cirri berikutnya
adalah terdapat daun dengan bercak hitam dan coklat. 2ama penyakit pada daun
tanaman kubis antara lain bercak daun.
).3.3 Penga"atan Mu'u Ala"
7erdasarkan pengamatan pada fieldtrip di desa /umberbrantas +ota 7atu,
banyak ditemukan serangga ataupun hewan yang mengganggu tanaman dan juga
hewan yang dapat menguntungkan tanaman "musuh alami#. usuh alami
ditemukan pada lahan kubis, namun letak dari musuh alami sendiri tidak langsung
di tanaman kubis. usuh alami yang ditemukan yaitu laba-laba ditemukan pada
sekitar daun pisang yang letaknya dekat dengan lahan kubis.).3.) Penga"atan Peng&laan Tana
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 9
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
10/27
7erdasarkan pengamatan pada fieldtrip di desa /umberbrantas, untuk
pengolahan tanah pada lahan tanaman kubis dapat dikatakan sangat intensif.
Dengan menggunakan pola tanam igag karena tanaman kubis memiliki daun
yang lebar. Untuk pengolahan tanahnya dibuat dengan diberi bedengan-bedengan
untuk jalannya air.
).3.+ Penga"atan Penggunaan Pe't'!a
7erdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di Desa /umberbrantas
7umiaji,salah satu petani disana menggunakan pestisida jenis kimia untuk
memberantas hama yang menyerang tanaman kubisnya. Pestisida ini khususnya
untuk membunuh ulat yang biasanya memakan semua daun kubis yang sudah mulai
tumbuh. Pemakaian pestisida ini yaitu dilakukan saat telah bermunculan dan
memakan semua daun sehingga gejala yang ditimbulkan yaitu daun menjadi berlubang.
Untuk pencegahan, penyemprotan dilakukan sebelum hama menyerang
tanaman dengan dosis ringan. Unutk penanggulangan, penyemprotan dilakukan
sedini mungkin dengan dosis tepat, agar hama dapat segera ditanggulangi. 4enis
dandosis pestisida yang digunakan dalam menanggulangi hama sangat beragam
tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut.
).3., Penga"atan Penggunaan areta' Taan
7erdasarkan pengamatan yang dilakukan di Desa /umberbrantas 7umiaji,
petani disana tidak menggunakan varietas tahan. +arena tanaman kubis sendiri
bukan termasuk varietas tahan. +ubis tersebut bisa terhindar dari hama karena
adanya penggunaan pestisida, bukan karena kubis merupakan varietas tahan. Tetapi
kubis bisa dikatakan sebagai varietas tahan dengan adanya benih unggul yang
mempunyai syarat benih harus bebas dari hama dan penyakit. Pengendalian hama
penyakit menggunakan varietas tahan bertujuan untuk mencegah atau mengurangi
kerugian ekonomis dan meningkatkan atau mempertahankan nilai hasil panen.
BAB
HASIL !an PEMBAHASAN
1.1 Ha'l
+.1.1 Ha"a *ang Dte"ukan
+lasifikasi
+ingdom & %nimalia
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 10
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
11/27
Gilum & %rthropoda
+elas & !nsecta
rdo & Diptera
Gamili & 8ulicidae
Benus & 8ule5
/pies & 'ule! pipiens
Bejala dan tanda& Bejala awal ditandai dengan noda$titik bekas tusukan ovipositor
"alat peletak telur# lalat betina saat meletakkan telur ke dalam buah. /elanjutnya karena
aktivitas hama di dalam buah, noda tersebut berkembang menjadi meluas. 0arva makan
daging buah sehingga menyebabkan buah busuk sebelum masak. %pabila dibelah pada
daging buah terdapat belatung-belatung kecil dengan ukuran antara 6-'? mm yang
biasanya meloncat apabila tersentuh. +erugian yang disebabkan oleh hama ini mencapai=?-C?F. +erusakan yang ditimbulkan oleh larvanya akan menyebabkan gugurnya buah
sebelum mencapai kematangan yang diinginkan.
+lasifikasi
+ingdom & %nimalia
Gilum & %rthropoda,
+elas & !nsect
rdo & 8oleoptera
Gamily & 8hrysomelidae
/pesies & Phyllotreta vittata $ .
Bejala & Bejala serangan yang umumnya ditimbulkan oleh 8hrysomelidae adalah
pada fase larva membuat lubang pada daun, akar, kuntum bunga dan bunga, sedangkan
untuk serangga dewasa juga dapat memakan daun.
+lasifikasi
+ingdom & %nimalia
Gilum & %rthropoda
+elas & !nsecta
rdo & 0epidoptera,
Gamili & Pyralidae
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 11
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
12/27
/pesies & ellula undalis "striped cabbage heart caterpillar#
Bejala & 2gengat undalis berwarna kelabu dan pada sayap depan terdapat garis-
garis pucat serta titik-titik. 0arvanya berwarna kuning kecoklatan dengan kepala hitam
dan pada badannya terdapat enam garis yang memanjang berwarna coklat. Pupanya di
tanah terbungkus kokon, tertutup oleh partikel tanah. Daur hidupnya A=-A hari.
/erangan larva muda seperti serangan yang disebabkan oleh Plutela sp. dan gejala
serangan larva tua seperti gejala serangan 8rocidolomia sp. Tanaman inang .undalis
adalah Petsai, sawi, lobak, dan, kubis tunas.
+lasifikasi
+ingdom & %nimalia
Gilum & %rthropoda "kaki beruas-ruas#+elas & !nsecta "serangga#
rdo & ymenoptera
Gamilia & %pidae "belum diketahui#
Benus & %pis
/pesies & %pis mellifera
Bejala & Pada tanaman budidaya yang kita tanam terjadi terdapat bintil-intil
pada permukaan daun dan jika ada bunga terdapat seperti cairanyaitu untuk
penyerbukan
+lasifikasi
+ingdom & %nimalia
Gilum & %rthropoda+elas & !nsecta
rdo & 0epidoptera
Gamily & ;ponomeutidae
Benus & Plutella
/pesies & P" #ylostella
Bejala & 2gengat P. 5ylostella kecil berwarna coklat kelabu, pada sayap depan
terdapat tanda :tiga berlian:. 2gengat aktif pada senja dan malam hari dengan meletakkan
telur tersebar pada daun. /tadium telur =- hari. 0arva instar pertama berukuran ',A mm
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 12
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
13/27
berwarna hijau cerah dengan kepala tampak hitam. /tadium larva )-'' hari. Pupanya
tertutup oleh kokon, berwarna kuning pucat. Daur hidupnya berkisar A' hari.Daun yang
terserang P. 5ylostella berlubang-lubang kecil dan bila serangan berat, tinggal tulang daun.
+.1.2 Mu'u Ala"
+lasifikasi
+ingdom & %nimalia
Gilum & %rthropoda
+elas & !nsecta
rdo & 0epidoptera
Gamili & esperiidae
/pesies & *ycalesis horsfieldi
Bejala & 0arvanya menjadi hama dengan menggigit
dan mengunyah daun-daun hingga robek. /elain itu hama ini juga menyerang buah-buah,
membuat buah menjadi busuk. Daun-daun yang dihinggapi telur serangga ini akan
menjadi makanannya setelah telur-telur tersebut menetas nantinya.
+.1.3 Serangga Lan +lasifikasi
+ingdom & %nimalia
+elas & !nsekta
rdo & Diptera
Gamily & %gromyidae
Benus & 0iriomya
/pesies & iriomy+a huidobrensis
Bejala& 0alat betina dengan ovipositornya menusuk buah dan meletakkan telurnya
dalam lapisan epidermis. Pada waktu menetas, larvanya akan memakan daging buah
hingga warna buah menjadi jelek dan tidak dapat dimakan. 7iasanya serangan lalat ini
diikuti hama lain.Telur kadang diletakkan tidak hanya di dalam buah, tetapi juga pada
bunga dan batang. 7atang yang terserang akan menjadi bisul./ementara itu buahnya akan
menjadi kecil dan berwarna kuning.
+.1.) Pen*akt *ang !te"ukan
+lasifikasi
+ingdom & yceteae
Divisi & %mastigomycota
/ubdivisi & Deuteromycota
+elas & Deuteromycetes
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 13
http://en.wikipedia.org/wiki/Hesperiidaehttp://doddyestiara74.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu-mycalesis.htmlhttp://doddyestiara74.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu-mycalesis.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapisan_epidermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daging_buahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Hesperiidaehttp://doddyestiara74.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu-mycalesis.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapisan_epidermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daging_buah
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
14/27
rdo & oniliales
Gamili & Tuberculariaceae
Benus & $usarium
/pesies & $usarium o!ysporum f.sp. lycopersici
Bejala awal penyakit layu Gusarium tomat berupa pucatnya tulang daun, terutama
daun sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai, dan akhirnya
tanaman menjadi layu secara keseluruhan. /eringkali kelayuan didahului dengan
menguningnya daun, terutama daun bagian bawah. +elayuan dapat terjadi sepihak. Pada
batang kadang terbentuk akar adventif. Pada tanaman yang masih muda dapat
menyebabkan matinya tanaman secara mendadak karena pada pangkal batang terjadi
kerusakan
+lasifikasiPhylum & Prokaryota
+elas & /ciomycetes
rdo & Pseudomonadales
Gamili & Pseudomonadaceae
Benus & Kanthomonas
/pesies & Kanthomonas campestris pv. ryae
Bejala& 7akteri Kanthomonas campestris pv. ryae berbentuk batang pendek, di
ujungnya mempunyai satu flagel dan berfungsi sebagai alat gerak. 7akteri ini berukuran
C-* bersifat aerob,gram negatif dan tidak membentuk spora . Diatas media PD% bakteri
ini membentuk koloni bulat cembung yang berwarna kuning keputihan sampai kuning
kecoklatan dan mempunyai permukaan yang licin. Pada penyakit ini yang ditimbulkan
adalah bercak bercak yang timbul pada daun dan merugikan pada tanaman budidaya.
+.2 Jen' Pengen!alan *ang !lakukan #etan
+.2.1 Peng&laan tana
Pengolahan tanah yang dilakukan oleh pak /ariadi yakni dengan mencangkul
dengan cangkul tradisional. al ini dilakukan karena lahan yang beliau miliki tidak
terlalu luas, selain itu penggunaan bajak traktor pun membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. /ehingga beliau mengolah tanah dengan cangkul. 7eliau mengolah tanah pada
saat akan memulai budidaya, hal ini dilakukan untuk membalik tanah, sehingga tanah
bagian dalam mendapatkan cahaya matahari dan udara untuk memenuhi kebutuhan hara
tanah dan juga untuk membunuh gulma yang berada di sekitar lahan budidaya.
+.2.2 Pe"anfaatan "u'u ala"
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 14
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
15/27
7erdasarkan hasil wawancara dengan pak /ariadi, beliau mengatakan bahwa tidak
adanya musuh alami pada lahan yang dimilikinya. 7eliau hanya menemukan ulat kubis
pada lahan kubisnya dan ulat kubis merupakan hama kubis. 7eliau tidak mengandalkan
musuh alami pada lahan kubisnya. 4ika serangan hama meningkat, beliau akan langsung
menyemprotnya dengan pestisida. 7eliau melakukan hal tersebut untuk mendapatkan
hasil kubis yang baik sehingga dapat laku terjual di pasar.
+.2.3 Penggunaan Pe't'!a
7erdasarkan hasil praktikum lapang di daerah /umberbrantas, 7umiaji, +abupaten
alang kami mewawancari seorang petani bernama 7apak /ariadi. Data yang kami
dapatkan dari hasil wawancara tersebut adalah 7apak /ariadi mengugkapkan bahwa
dirinya dan mayoritas petani-petani di daerah tersebut masih memakai pestisida kimia
dalam pengendalian hama. Pestisida yang biasa di gunakan adalah pestisida jenis
Diestela, %ntrakol, Dakonil, dan 2atifo, dengan dosis A?cc$drim. +etika kami
menanyakan mengenai penggunaan pesisida nabati beliau mengungkapkan bahwa
beliau juga menggunakan pestisida nabati, namun frekuensinya masih jauh dari
pestisida kimia. Pertanian di daerah /umberbrantas tersebut sebenarnya sudah mulai
menerapkan system pertanian organic,namun menurut 7apak /ariadi butuh proses untuk
membiasakan bertani tanpa menggunakan pestisida kimia, tidak bisa secara langsung.
al ini di karenakan petani-petani di daerah tersebut sudah sangat tergantung dengan
pestisida dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kubis dan wortel yang
mereka budidayakan. enurutnya bila tanaman yang sudah terbiasa disemprot
pestisida, kemudian di hentikan sama sekali maka jumlah tanaman yang terserang hama
akan meningkat, produksi rendah dan berakibat gagal panen, dan petani akan merugi.
+etika kami menanyakan mengenai perbedaan hasil antara menggunakan pestisida
kimia dan pestisida nabati, menurut 7apak /ariadi untuk tanaman wortel misalnya
perbedaannya hanya pada warna. Eortel yang menggunakan pestisida nabati memliki
warna yang lebih merah dan ukuran yang agak besar. /edangkan wortel yang
menggunakan pestisida kimia warnana lebih pudar dan ukurannya lebih kecil daripada
yang menggunakan pestisida nabati. 2amun, menurut 7apak /ariadi jika menggunakan
pestisida nabati hasilnya sedikit dan rawan terserang hama penyakit, sehingga 7apak
/ariadi dan petani-petani yang lain lebih memilih menggunakan pestisida kimia. Dalam
bidang pengendalian hama tanaman petani memang masih mengandalkan penggunaan
pestisida terutama pestisida kimia. +arenanya kebutuhan akan pestisida setiap tahun
selalu meningkat "/udarmo, '(('#.
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 15
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
16/27
7apak /ariadi mengungkapkan bahwa penggunaan pestisida yang luar biasa
adalah pada saat pergantian musim antara musim kemarau dan musim penghujan. 4ika
sudah memasuki masa-masa pergantian musim serangan hama ulat kubis, bercak daun
pada kubis dan wortel sangat meresahkan petani. /ehingga penyemprotan pestisida
dilakukan hingga =5 dalam seminggu. 7apak /ariadi mengaku tidak peduli akan bahaya
residu pestisida pada tanaman, menurutnya yang penting adalah tanaman tumbuh dengan
baik, dengan tampilan yang menarik dan laku dengan harga yang mahal.
7erdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa petani di daerah tersebut
termasuk petani yang konvensional karena sangat tergantung pada pestisida kimia, dan
tidak dapat mengontrol pertaniannya sendiri.
+.2.) Penggunaan areta' Taan
7erdasarkan praktikum lapang, 7apak /ariadi mengungkapkan bahwa untuk penggunaanvarietas tahan dirinya dan petani-petani yang lain tidak menggunakan varietas tahan yang di
jual di toko-toko pertanian, beliau dan petani-petani lain hanya membeli benih biasanya
dengan harga 3p*???$kg. /edangkan untuk wortel bapak /ariadi dan juga petani-petani
yang lain menanam sendiri bibit wortel. ;akni dengan cara menanam buah wortel. 0alu
memindahkan bibit yang telah tumbuh. 4adi bapak /ariadi dan juga petani-petani lain di desa
tersebut tidak menggunakan varietas tahan dalam budidaya kubis dan wortel.
+.3 Pe"(aa'an
+.3.1 Pe"(aa'an "engena jen' -PT *ang !te"ukan !(e'erta u(ungann*a
!engan #engen!alan *ang !gunakan !an !(an!ngkan !engan lteratur.
7erdasarkan hasil praktikum lapang di daerah /umberbrantas, 7umiaji,
+abupaten alang. ;ang dilakukan di lahan 7apak /ariadi, dimana bapak ini
membudidayakan tanaman sayura yaitu kubis, pada lahan kubis ini ditemukan hama
yaitu Phillotreta 5ylostella "ulat daun#, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di
lapang tanda dari hama tersebut adalah merusak daun kubis dengan cara memakannya,hal ini dapat membuat daun kubis menjadi berlubang, namun berdasarkan wawancara
yang dilakukan pada bapak /ariadi, dalam penendaliannya beliau menggunakan
pestisida yaitu pestisida jenis Diestela, %ntrakol, Dakonil, dan 2atifo, dengan dosis
A?cc$drim, pengendalian dengan tia jenis pestisida ini di anggap sebagai
pengendalian yang sangat tepat oleh bapak /ariadi, khususnya pada tanaman sayuran,
Pendapat ini didukung oleh jurnal dari
+runiasih dan Paramita "A??C# pada
jurnal +%4!%2 P12BBU2%%2 P1/T!/!D% P%D% 7UD!D%;% T%2%%2
/%;U3%2 01 P1T%2! /0PT D%2 22-/0PTD! P3L!2/! 4%E%
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 16
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
17/27
T!U3 yang
menyatakan bahwa pada budidaya
tanaman sayuran penggunaan
pestisida
dalam pengendalian PT tanaman lebih
dari = macam formulasi pestisida,
hal ini
sangat tergantung pada tingkat dan
macam serangan PT.
/elain jenis hama yang ditemukan dalam praktikum yang dilakukan juga
menemukan sejumlah penyakit, yaitu penyakit klorosis, embun tepung, bercak daun
kerdil, dan layu fusarium, jenis penyakit ini dikendalikan menggunakan pengendalian
kimia yaitu menggunakan pestisida jenis Diestela, %ntrakol, Dakonil, dan 2atifo,
dengan dosis A?cc$drim.
al ini sesuai dengan jurnal yang ditulis oleh 2urhayati yang berjudul
P12BBU2%%2 4%U3 D%2 7%+T13! D%0% P12B12D%0!%2 P12;%+!T
T%2%%2 /18%3% %;%T! ;%2B 3%% 0!2B+U2B%2 yaitu Penggunaan
bahan kimia yang terus menerus ternyata memberikan dampak yang tidak baik terhadap lingkungan.%khir-akhir ini orang semakin menyadari bahwa penggunaan
pestisida yang berlebihan tidak saja berakibat buruk terhadap lingkungan pertanian
itus sendiri seperti matinya organism berguna, kebalnya hama atau pathogen akan
tetapi residu yang terbawa oleh tanaman akan sangat berbahaya bagi kesehatan
masyarakat. leh karenanya pelaksanaan program pengendalian hama dan penyakit
terpadu merupakan angka strategis untuk mencapai tujuan yang digagas oleh
pemerintah selama ini. al ini karena dengan meminimalkan penggunaaan bahan
kimia dan menggantikannya dengan penggunaan bahan-bahan yang ramah linkungan
maka diharapkan produksi yang dihasilkan akan aman dikonsumsi disamping
terjaganya kelestarian lingkungan serta pengelolaan sumberdaya alam yang
berkelanjutan. Pengembangan pertanian yang memanfaatkan pengendalian hama
ataupun penyakit secara hayati tidak saja akan memberikan hasil yang efektif, tidak
merusak atau mematikan organisma berguna, tidak berdampak negative terhadap
konsumen ataupun menghasilkan ledakan hama atau penyakit skunder akan tetapi
lebih berwawasan ramah terhadap lingkungan. %khir-akhir ini telah banyak
dikembangkan pemanfaatan agensia dari jenis jamur dan bakteri untuk
menggendalikan serangan pathogen pada tanaman. Pemanfaatan jamur dan bakteri
sebagai agensia pengendalian hayati mempunyai prospek yang cukup menjanjikan
karena selain mudah diperoleh, agensia ini dapat , mencegah timbulnya ledakan PT
sekunderJ produk tanaman yang dihasilkan bebas dari residu pestisida, terdapat di
sekitar pertanaman sehingga dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 17
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
18/27
pestisida sintetisJ menghemat biaya produksi, aman bagi manusia serta ramah
lingkungan.
+.3.2 Pe"(aa'an Serangan -PT Dkatkan Dengan K&n'e# A"(ang Ek&n&" Dan
A"(ang Keru'akan
+erusakan yang diakibatkan dari adanya PT di lahan pertanian kubis milik
7apak /ariadi sudah melebihi ambang batas ekonomi dan kerusakan jika bercak
daun pada kubis dan wortel sangat meresahkan petani. Pada saat serangan PT
merebak hasil panen 7apak /ariadi dari seharusnya '? ton menjadi 6 ton saja. 8ara
yang dilakukan 7apak /ariadi dan petani disana adalah dengan melakukan
penyemprotan pestisida secara terjadwal, yaitu dilakukan hingga =5 penyemprotan
dalam seminggu. Dari data tersebut data kita simpulkan bahwa dengan adanya PT
yang menyerang tanaman kubis maupun wortel dalam lahan pertanian 7apak sariadisudah sangat merugikan hingga =?F - ?F dari total biaya produksi per hektar.
Tindakan pengendalian hama atas dasar ambang ekonomi adalah tindakaan
pengendalian sedini mungkin. %plikasinya ditujukan terhadap hama yang sedang
menyerang tanaman. leh karena itu, biasanya digunakan pengendalian dengan cara
kimiawi sebab lebih cepat dan lebih praktis dalam menekan populasi hama. Dalam
suatu nilai ambang ekonomi, untuk suatu jenis hama pada tanaman tertentu di suatu
daerah banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. 2ilai ambang ekonomi untuk
berbagai jenis hama akan berbeda. Demikian pula nilai ambang ekonomi untuk hama
yang sama pada berbagai jenis tanaman bisa berbeda "2atawigena, '((=#. Perhitungan
ambang kendali yang dicontohkan Untung "A??C#, didasarkan pada nilai ambang
pendapatan. Dua faktor yang sangat berpengaruh adalah harga jual dan biaya
pengendalian. 1fektifitas pengendalian diasumsikan '??F sehingga dengan biaya
yang digunakan populasi hama dapat dihilangkan di lapangan. Persamaan regresi
digunakan sebagai dasar menetapkan jumlah tingkat kehilangan hasil per individu
larva.
Penerapan ambang pengendalian kerusakan akibat PT dilakukan salah
satunya untuk menekan penggunaan pestisida. enurut Untung "'((6# penggunaan
pestisida tidak harus dilakukan setiap saat secara rutin atau terjadwal, tetapi hanya
pada waktu tertentu yaitu pada saat populasi atau intensitas serangan PT mencapai
batas yang memerlukan pengendalian dengan cara yang disebut dengan ambang
pengendalian. 4ika pada saat itu tidak dilakukan pengendalian, serangan PT masih
berada dibawah ambang pengendalian, pestisida belum perlu digunakan. Pada saat
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 18
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
19/27
demikian keberadaan PT masih dapat dikendalikan secara alami oleh musuh
alaminya.
+.3.3 Keunggulan Pengen!alan *ang !tera#kan &le #etan
7erdasarkan hasil fieldtrip yang telah dilakukan di daerah /umber 7rantas
kecamatan 7umiaji +abupaten alang, diperoleh data bahwa 7apak /ariadi
mengendalikan hama dengan menggunakan pestisida kimia. 2amun, terkadang beliau
juga menggunakan pestisida nabati meskipun frekuensinya masih jauh dari pestisida
kimia. /elain itu, Pak /ariadi juga menggunakan varietas tahan untuk mencegah
tanaman budidaya terserang penyakit. 7eberapa kelebihan dari cara ini, yaitu &
'. Pestisida kimia &
• udah di dapatkan di berbagai tempat
• Matnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang diberi pestisida
• +emasan lebih praktis
• 7ersifat tahan lama untuk disimpan
• Daya racunnya tinggi "langsung mematikan bagi serangga#
A. Pestisida nabati &
• 3epelan, yaitu menolak kehadiran serangga. isalnya dengan bau yang
menyengat
• %ntifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot
• erusak perkembangan telur, larva, dan pupa
• enghambat reproduksi serangga betina
• 3acun syaraf bagi hama
• engacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga
• %traktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap
serangga
• engendalikan pertumbuhan jamur$bakteri
• Dapat menyebabkan gangguan dalam proses metamorfosa dan gangguan
makan "anti feedant# bagi serangga
=. Larietas tahan &
• Dari segi ekologis mempunyai kekhususan
• 7ersifat komulatif, mudah diadopsi oleh petani
• %man dan ekonomis
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 19
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
20/27
• Dapat menghambat perkembangan serangga yang bertindak sebagai vektor
penyakit
• %danya sifat keserasian dengan cara pengendalian yang lain
+.3.) Anal'' Kea!aan Pertanan *ang a!a ! l&ka' #enga"atan
0ahan yang diamati di desa /umber 7rantas merupakan lahan pertanian berupa
tegalan yang berada di dataran tinggi. /ebelum melakukan penanaman, tentunya
diadakan proses pengolahan lahan. Dalam mengolah lahan, Pak /ariadi menggunakan
cara pengolahan yang umum dan sering dilakukan oleh para petani, yaitu dengan
mencangkul. +arena lahan yang diolah tidak terlalu luas, beliau tidak menggunakan
bajak traktor. 7iaya yang cukup mahal juga menjadi pertimbangan Pak /ariadi untuk
tidak menggunakan bajak traktor. /elain itu dengan mencangkul, gulma disekitar juga
akan ikut terkendali.
+omoditas tanaman yang dibudidayakan oleh 7apak /ariadi adalah kubis
dengan pola tanam monokultur dan sistem tanam ig-ag. Tujuan menanam secara
monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. isalnya pada lahan yang diamati
hanya ditanami tanaman kubis. Disisi lain, penanaman monokultur menyebabkan
terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak mantap. Tanah pertanian harus diolah
terlebih dahulu, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. 4ika tidak, tanaman
pertanian mudah terserang hama dan penyakit. 4ika tanaman pertanian terserang hama,maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani tidak
dapat panen karena tanamannya terserang hama. +elebihan sistem ini yaitu teknis
budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara
hanya satu jenis. 2amun, kelemahan sistem ini adalah tanaman relatif mudah terserang
hama maupun penyakit.
/edangkan sistem tanam ig-ag bertujuan untuk menjaga kelembaban antar
tanaman sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman satu sama lain. /uhu
udara disana sangat cocok untuk ditanami sayur-sayuran termasuk kubis. Permintaan
pasar yang tinggi terhadap kubis juga menjadi pertimbangan Pak /ariadi untuk lebih
memilih menanam kubis. Dalam satu tahun, Pak /ariadi bisa memanen kubis =-6 kali.
/elain itu, komoditas lain yang ada di lokasi pengamatan adalah wortel, kentang, dan
bawang prei.
Dapat disimpulkan bahwa pola tanam yang diterapkan Pak /ariadi cukup baik.
2amun, akan lebih baik lagi apabila Pak /ariadi menerapkan sistem tumpang sari.
8ontohnya antara tanaman kubis dengan tomat. /ehingga nilai ekonomisnya akan
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 20
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
21/27
lebih tinggi dan hama yang menyerang akan lebih terkendali. Dan untuk sistem
pertanian yang diterapkan masih kurang baik karena dalam pengendalian hama dan
penyakit masih menggunakan pestisida kimia maupun nabati.
+.3.+ P&ten' Pe"anfaatan Mu'u Ala" Dala" Mengen!alkan -PT
Pengendalian hayati adalah pengendalian PT dengan melibatkan peranan
musuh alami dari PT tersebut, pengertian lain menyebutkan bahwa pengendalian
hayati pada dasarnya merupakan pengendalian populasi PT dengan menggunakan
populasi agen hayati. Populasi PT berupa populai hama, populasi patogen tanaman,
atau populasi gulma. Populasi agen hayati berupa populasi predator, populasi
parasitoid, populasi entomopatogen, populai antagonis, populasi pemakan gulma, dan
sebagainya. Pengendalian hayati ini dilakukan dengan cara mengkondisikan populasi
agen hayati "musuh alami# untuk menyerang populasi PT, dengan harapan populasi
musuh alami dapat mengalahkan populasi PT. Pengendalian hayati berbeda dengan
pengendalian alami dalam hal keterlibatan manusia dalam menangani agen pengendali
yang terlibat. Pada pengendalian hayati, agen hayati secara sengaja diintroduksi,
dibiakkan secara masal, dan kemudian dilepaskan untuk mengendalikan PT.
/ebaliknya, dalam pengendalian alami agen pengendali ada yang dengan sendirinya
telah berada dialam. %gens hayati disini yang dimaksud adalah musuh alami seperti
predator, parasitoid, entomopatogen, antagonis, dan pemakan gulma. Pengendalian
hayati di !ndonesia telah diterapkan, misalnya penggunaan parasitoid telur
Trichogrammatoidae bactrae yang digunakan untuk mengendalikan hama ulat daun
kubis. Predator dan parasitoid mempunyai pengertian bahwa, predator adalah
organisme yang memangsa organisme lain, umumnya predator mempunyai ukuran
lebih besar dari mangsanya, dengan cara kerja memakan mangsanya secara langsung.
/edangkan parasitoid adalah serangga yang memarasit "hidup dan berkembang dengan
menumpang# serangga lain "yang disebut inang#. Parasitoid ada yang berkembang
didalam tubuh inang "endoparasit#, dan ada yang berkembang di luar tubuh inang
"ektoparasitoid#. !nang yang diparasit dapat berupa telur, larva, nimfa, pupa atau
imago serangga hama. Umumnya cara kerja parasitoid dengan meletakan telur pada
inangnya "telur, larva, nimfa, pupa atau imago#, kemudian setelah menetas larvanya
memakan$menghisap cairan tubuh inangnya tersebut hingga mati. /elain predator dan
parasitoid juga terdapat patogen dan agens antagonis.
Patogen merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi dan
menimbulkan penyakit terhadap PT. /ecara spesifik mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit pada serangga disebut entomopatogen, patogen berguna karena
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 21
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
22/27
mematikan banyak jenis serangga hama tanaman, seperti jamur, bakteri dan virus.
8ara kerjanya yaitu patogen tersebut masuk kedalam tubuh serangga melalui kulit
diantara ruas-ruas tubuhnya, mekanisme penetrasinya dimulai dengan pertumbuhan
spora pada kutikala, didalam tubuh inangnya, hifa berkembang dan selanjutnya
memasuki pembuluh darah, melalui beberapa proses lebih lanjut di dalam tubuh
menyebabkan kematian serangga.
/edangkan agens antagonis mempunyai pengertian bahwa mikroorganisme
yang mengintervensi$menghambat pertumbuhan patogen penyebab penyakit pada
tumbuhan dengan cara menghambat pertumbuhan lawannya atau dengan persaingan
tempat dan makanan.
7erdasarkan hasil wawancara dengan pak /ariadi, beliau mengatakan bahwa
tidak adanya musuh alami pada lahan yang dimilikinya. 7eliau hanya menemukan ulat
kubis pada lahan kubisnya dan ulat kubis merupakan hama kubis. 7eliau tidak
mengandalkan musuh alami pada lahan kubisnya. 4ika serangan hama meningkat,
beliau akan langsung menyemprotnya dengan pestisida. 7eliau melakukan hal tersebut
untuk mendapatkan hasil kubis yang baik sehingga dapat laku terjual di pasar. 2amun
konsekkuensi penggunaan pestisida berlebih adalah pemborosan sehingga
meningkatkan biaya produksi. Dampaknya berakibat kerugian yang lebih besar lagi
seperti terjadinya pencemaran racun pestisida pada hasil panen dan lingkungan,
musnahnya musuh alami, timbulnya ketahanan PT serta terjadinya resurgensi hama
tertentu. /alah satu alternatif pengendalian PT yang dapat digunakan adlaah
pengendalian hayati dengan memanfaatkan pendekatan kuantitas, kualitas serta
diversitas musuh alami dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
+etidakseimbangan ekosistem pada lahan pertanian akan berpengaruh terhadap
pengendalian hayati pada lahan tersebut, dikarenakan punahnya beberapa serangga
yang berfungsi sebagai musuh alami. /alah satu faktor yang menyebabkan
ketidakseimbangan itu antara lain disebabkan penggunaan bahan kimia yang tidak
ramah lingkungan dan tidak tepat waktu, fungsi maupun sasarannya. Untuk itu
diperlukan tindakan untuk menyelamatkan keseimbangan ekosistem tersebut, sehingga
pengendalian hama maupun penyakit secara terpadu dapat terlaksana dan tercipta pola
pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan bahan kimia untuk
mengendalikan PT yang berlebihan, tidak tepat waktu, fungsi dan sasaran hanya
akan menyebabkan resiko yang semakin parah diwaktu yang akan datang.
+.3., ek&"en!a' Tera!a# Kegatan Bu!!a*a *ang A!a ! L&ka' 0el!tr#
7erdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan, dapat
diidentifikasi bahwa pertanian yang dilakukan oleh para petani di desa /umberbrantas
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 22
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
23/27
khususnya 7apak /ariadi sangat kurang baik. al ini dikarenakan penggunaan
pestisida dalam jumlah yang cukup banyak dalam membasmi hama yang ada di lahan
pertanian. Penggunaan pestisida secara terus menerus tersebut dapat meracuni tanah
sekitar tanaman dan juga akan memberi dampak negatif bagi manusia terutama dalam
hal kesehatan. leh karena itu, kami merekomendasikan kepada para petani,
khususnya 7apak /ariadi untuk mengatasi hama dengan menggunakan teknik
pengendalian hama terpadu seperti menggunakan musuh alami untuk mengendalikan
serangan hama, atau dapat pula diterapkan pola penanaman secara tumpang sari. Pola
penanaman tumpang sari akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan
tanaman budidaya maupun pengendalian jumlah PT di lahan. Dengan pola
penanaman tumpang sari, terdapat beberapa jenis tanaman di lahan yang akan
menciptakan kondisi lingkungan atau habitat hidup yang disukai atau mendukungkehidupan musuh alami. /ehingga jumlah musuh alami dapat mengendalikan jumlah
PT atau hama yang ada di lahan. Pada keadaan tersebut, hama atau PT masih tetap
dapat ditemukan di lahan, tetapi keberadaannya tidak akan mengganggu tanaman
budidaya dan menimbulkan kerugian secara ekonomi.
Dapat kami rekomendasikan pula bahwa komoditas kubis dapat
dikombinasikan dengan tanaman selasih, cabai rawit, atau lainnya. al ini diperkuat
pula dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh /eto Pandu +ristanto,
/utjipto, /oekarto di desa /emboro, +ecamatan /emboro, +abupaten 4ember dengan
judul Pengendalian ama Pada Tanaman +ubis Dengan /istem Tanam Tumpangsari,
dinyatakan bahwa 9Perlakuan P', PA, P=, P6, P dan PC dalam mengendalikan hama
P"!ylostella menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata, namun pada perlakuan P6
"kubis N selasih# menunjukan hasil populasi hama P"!ylostella paling rendah yaitu
sebesar '.') ekor$tanaman, hal ini dikarenakan ulat tersebut terganggu dengan adanya
aroma dari tanaman selasih:.
Pengendalian yang kami rekomendasikan dapat dilakukan dengan
memperhatikan kondisi dan keadaan tanah, cara budidaya, dan pengendalian terhadap
populasi PT tersebut. Pertama-tama usaha yang harus dilakukan petani adalah untuk
mengurangi penggunaan pestisida kimia, sehingga kondisi lingkungan tidak akan
tercemar. /elanjutnya dapat dilakukan pengolahan tanah untuk menciptakan kondisi
tanah yang sehat. +emudian dapat didukung dengan penggunaan varietas tahan dan
bibit maupun benih yang sehat, sehingga tanaman tahan terhadap serangan PT
maupun penyakit. Dengan demikian tercipta keseimbangan di alam.
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 23
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
24/27
BAB
PENUTUP
+.1 Ke'"#ulan
ama adalah binatang yang dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi, pada
tanaman budidaya. 7erdasarkan fieldtrip yang dilaksanaan di dusun /umberbrantas,
+ecamatan 7umiaji, +abupaten alang, pada tanaman kubis yang diamati, ditemukan hama
ulat daun Phillotreta !ylostella sebagai hama, selain hama juga ditemukan penyakit yaitu
penyakit layu pusarium. Dengan adanya PT tersebut petani menggunakan pengendalian
pestisida, namun pengendalian lain juga digunakan yaitu dengan menggunakan benih unggul,
yaitu benih yang bebas dari hama dan penyakit. al inilah yang dilakukan oleh 7apak /ariadi
pada tanaman kubisnya.
Pestisida merupakan bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan
hama, pengendalian ini memang mempunyai dampak positif yang sangat banyak, namun para
petani lebih suka menggunakan pestisida karena selain cara kerjanya yang cepat, pestisida
juga merupakan pengendalian yang sangat simpel dibandingkan dengan pengendalian yang
lain, namun kami sebagai mahasiswa seharusnya berpikir secara luas, karena di dalam suatu
ekosistem itu membutuhkan yang namanya keseimbangan, jika pengendalian pestisida
dilakukan terus menerus dan tidak sesuai dengan anjuran maka akan menyebabbkan
ketidakseimbangan ekosistem. /elain itu juga akan menyebabkan resistensi dan resurjensi
pada hama itu sendiri. aka dari itu, sangat dibutuhkan suatu tindakan yaitu dengan
melakukan pengendalian hama terpadu "PT# guna untuk mengendalikan hama yang
menyerang pada suatu tanaman budidaya, supaya ekosistem yang ada tetap terjaga tanpa ada
kerusakan pada tanaman itu sendiri maupun pada ekosistem yang lain.
+.2 Saran
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 24
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
25/27
Dengan adanya fieldtrip yang telah dilakukan, harapan kami untuk para petani adalah
agar tidak untuk menggunakan pestisida yang berjenis kimia dalam mengendalikan hama
yang menyerang tanaman budidayanya. Ealaupun tindakan tersebut secara kasat mata
menguntungkan karena pengurangan hama yang begitu drastis, tetapi hal ini justru merugikan
jika dilakukan secara berkepanjangan. %da hal lain yang lebih efektif dilakukan jika kita
masih mempedulikan ekosistem yang ada, yaitu dengan dilakukan pengendalian hama secara
terpadu. Dengan pengendalian ini, ekosistem yang ada tidak akan rusak.
/elain saran yang ditujukan kepada para petani, kami juga memiliki saran bagi para
praktikan agar mulai dari sekarang supaya mempelajari hal-hal yang harus dilakukan untuk
menghindari perbuatan-perbuatan yang merusak ekositem sehingga merugikan pada lingkup
pertanian. al yang perlu dilakukan ialah dengan mempelajari dan melakukan tindakan yang
berakhir dengan hal positif sehingga pertanian di !ndonesia bersifat berkelanjutan.
DA0TA PUSTAKA
%pple, 4.0. '()*. Principles of &ntegrated Pest 'ontrol . !33! imeograph
2atawigena, idayat. '((=. asar1asar Perlindungan Tanaman. 7andung& Penerbit
Trigenda +arya.
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 25
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
26/27
2ieuwhof, . '(C(. 'ole crops. 0eonard ill & 0ondon.
ka, !da 2yoman. '((. Pengendalian Hama Terpadu dan &mplementasinya di &ndonesia.
Bajah ada University Press. ;ogyakarta.
Permadi, %.. @ D. Djuariah. '((A. eleksi daya krop dan ketahanan terhadap 2bolting3
kubis semusim di dataran rendah. 7ul. Penelitian ortikultura AA"6# & ((-'?C.
/alikin, +arwan %. A??=. istem Pertanian Berkelanjutan.;ogyakarta& +anisius
/astrosiswojo, dkk. A??. Penerapan Teknologi PHT pada Tanaman 0ubis. 7alai Penelitian
Tanaman /ayuran & 7andung
/astrosiswojo, /. '(*). Perpaduan pengendalian secara hayati dan kimiawi hama ulat daun
kubis ( Plutella !ylostella 4 epidoptera 5 6ponomeutidae) pada tanaman kubis"
Disertasi Gakultas Pascasarjana U2P%D & 7andung.
/astrosiswojo, /. '(**. The effect of insecticide applications on the fecundity and longevity of
diamondback moth, Plutella !ylostella" (ep" 5 6ponomeutidae). Dalam Tohari,
., /. Tjitrosemito, 3. Umaly, %.B. !brahim, 4.P. /umangil, /.. 7ato, 8.T. ing
@ D.. /itompul "1ds.#. Proccedings of the /ymposium of Pests 1cology and Pest
anagement =A& 'A=-'A*. 7ogor
/etiawati, E. '((C" tatus resistensi Plutella !ylostella " strain embang, Pangalengan dan
7arut terhadap insektisida Bacillus thuringiensis. 4. ort. C"6# & =*)-=(
/mith, 3.G.'()*. istory and 'omple!ity of &ntegrated Pest *anagement . !n& Pest 8ontrol
/trategis. /.. /mith and D. Pimentel "1d.#. %cad. Press& 2ew ;ork.
/oeriaatmadja, 3.1.. '(**. Pemeriksaan residu insektisida dalam buah tomat dan tanaman
kubis di 0ecamatan embang, Pangalengan dan 'isurupan. edia Penelitian
/ukamandi C & '=-A'.
/udarmo, /ubyakto. '(('. Pestisida" +anisius. ;ogyakarta.
/uryadi @ %.. Permadi. '((*" .valuasi pertumbuhan dan daya hasil sepuluh ginotipe kubis
di dataran tinggi dan medium. 4. ort. )"6# & *C6-*C(.
Untung, +. '(*6. Pengantar %nalisis .konomi Pengendalian Hama Terpadu. %ndi ffset&
;ogyakarta.
Untung, +. '((=. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu" Bajah ada University Press&
;ogyakarta
Untung, +. '((6, O+onsep, strategi, dan taktik pengendalian hama terpadu dalam menunjang
pembangunan pertanian berkelanjutan>, Prosiding lokakarya pengembangan
entomologi di kawasan timur &ndonesia dalam upaya menunjang pengendalian
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 26
-
8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)
27/27
hama terpadu, Gaperta Universitas /amratulangi, anado PT-7%PP12%/, hlm.
'-A?
Untung, +. A??C a" Penerapan 0onsep Pengendalian Hama Terpadu ebagai
Proses Pemberdayaan" *akalah isampaikan pada eminar 8asional /apat
0oordinasi -ilayah &&& Himpunan *ahasiswa Perlindungan Tanaman
&ndonesia" Universitas 7rawijaya, '* aret A??A. hal (.
Eoodford, 4.%.T. '(*'. The use of agrochemicals on potato, tomato, and cabbage in -est
9ava" 7PTP 0embang-Project %T%-A*. =)
Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 27