Download - Laporan Blok 7 Lbm 3
LAPORAN
SGD 7 LBM 3
Stainless steel Dalam kedokteran gigi
Nama Anggota Kelompok :
1. Aulia Rohmania(31101400408)
2. Denis Yusfa(31101400414)
3. Dita Widyaningsih(31101400420)
4. Indri Almira Sustia Putri(31101400430)
5. Intan Maryani(31101400432)
6. Mayang Devi Suryaning Putri(31101400443)
7. Nadhifa Nisa Satra(31101400448)
8. Noni Tuhlifi Miadani(31101400450)
9. Nova Dwi Lestari(31101400453)
10. Shabrina Abel Marthani(31101400462)
11. Susi Sulistyowati(31101400464)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
SEMARANG
2015
i
1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUTORIAL
SGD 7 LBM 3
Stainless steel
Dalam kedokteran gigi
Telah Disetujui oleh :
Semarang, 11 Mei 2015
Tutor
drg. Gustina Pasca, M.Kes
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISIiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
B. Skenario1
C. Identifikasi Masalah2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori3
B. Hasil Diskusi dan Pembahasan8
C. Kerangka Konsep 11
BAB III : Penutup
A. Kesimpulan12
DAFTAR PUSTAKA13
iii
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawat gigi juga disebut sebagai kawat gigi ortodontik, ini adalah sebuah alat yang digunakan untuk memperbaiki ketidakteraturan gigi seperti halnya meluruskan dan meratakan gigi, menyelaraskan kedua rahang, menghilangkan tekanan pada sendi temporomandibular, dan juga meningkatkan estetika wajah.
Bahan yang paling populer digunakan adalah kawat gigi stainless steel. Kawat jenis ini memiliki sifat-sifat yang harus diketahui. Selain memiliki sifat-sifat dasar, stainless steel ini juga memiliki banyak keuntungan, yaitu paling murah dibandingkan kawat aloy lainnya, biokompabilitas terbukti secara penggunaan klinis, formability yang sangat baik untuk dibentuk menjadi perangkat ortodontik, dan dapat disolderdan dileburkan, meskipun peleburan mungkin membutuhkan penyolderan. Disamping memiliki keuntungan, stainless steel dental wire memiliki kekurangan, diantaranya springback yang relatif rendah dalam mengikat dibandingkan beta-titanium dan nickel-titanium alloy, rentan terkena korosi intergranular setelah dipanaskan mencapai suhu yang dibutuhkan untuk joining.
B. Skenario
Seorang DGM FKG Unissula akan melakukan insersi gigi tiruan lepasan pada pasien. DGM menjelaskan kepada pasien bahwa alat yang akan dipasang terdiri dari plat akrilik dan kawat. Pada saat mendengar kawat, pasien cemas jika kawat tersebut tidak aman dipakai di rongga mulut, kemudian DGM menjelaskan tentang sifat dasar kawat yang digunakan.
C. Identifikasi Masalah
1. Apa Pengertian bahan stainlees steel pada alat kedokteran gigi ?
1. Sebutkan sifat fisik, kimia dan mekanis stainless steel kedokteran gigi ?
1. Jelaskan Klasifikasi stenless steel ?
1. Jelaskan Komponen stenleles steel kawat gigi lengkap ?
1. Jelasakan Syarat pemilihan bahan stainless steel kawat gigi ?
1. Berdasarkan klasifikasinya, bagaimana kaitanya dengan masing-masing penggunakan kawat ?
1. Apa saja kekurangan dan kelebihan kawat gigi ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Stainless steel
1. Pengertian
Stainless stell ( baja ) paduan yang memilki sifat tahan korosi (karat), sehingga secara luas digunakan dalam industri kimia, pupuk, makanan & minuman, industri yang berhubungan dengan air laut dan semua industri yang memerlukan ketahan korosi dan yang memerlukan hygienic.
Stainless steel bisa bertahan dari pengaruh oksidasi karena mengandung unsur Chromiun lebih dari 10,5%, unsur chromium ini yang merupakan pelindung utama baja dalam stainless steel terhadap gejala yang di sebabkan kondisi lingkungan. Stainless Steel : bahan logam kedokteran gigi yang terdiri dari campuran besi, karbon, kromium, Nikel dan Mangan yang tidak mudah korosi karena dapat membentuk passvitas ( Lapisan oksida yang tahan terhadap korosi),ketahanan korosi dapat ditingkatkan dengan penambahan Nikel dan Molibdenum.
Stainless Steel : Bahan kedokteran gigi yang terdiri dari besi dan karbon yang tahan korosi, yang biasanya digunakan sebagai endodontik instrumen, ortodontik.
2. Sifat
Sifat Mekanis :
dapat berubah oleh heat treatment yaitu annealing, hardening, dan tempering
Hardness : 100-200 HBN
Mod Elastisitas : 200 GN/m3
Tensile strenght : 1700 MN/m2
Yield Strenght : 1500 MN/M2
Ductility : 5%
Sifat kimia :
Memiliki efek passivty, pada efek ini terjadi pembentukan oxida dari cromioum yang akan melapisi permukaan dari stainless steel atau sering disebut dengan oxide layer yang bersifat tipis dan transparan, kuat serta kedap terhadap air sehingga dapat mencegah terjadinya tarnish dan korosi.
Pemanasan diatas 900 C dapat menyebabkan presipitat dari chromium dan jumlah chromiumpun semakin berkurang.
Non magnetik
Nikel dapat menambah resistensi terhadap korosi
Moybneum dapat menambah efek passivty
Sifat fisika
Bersifat Feromagnetik
Sifat fisik
Stainless steel adalah zat keras dan kuat.
Stainless steel bukan konduktor yang baik (panas dan listrik).
Stainless steel memiliki kekuatan ulet tinggi. Ini berarti dapat dengan mudah dibentuk atau bengkok atau digambar dalam bentuk kabel.
Sebagian varietas dari stainless steel memiliki permeabilitas magnetis. Mereka sangat tertarik terhadap magnet.
Bahkan pada suhu yang sangat tinggi, stainless steel mampu mempertahankan kekuatan dan tahanan terhadap oksidasi dan korosi.
Pada temperatur cryogenic, stainless bisa tetap sulit berubah.
3. Klasifikasi
Berdasarkan sifat dan konsistensi kabornya:
Eutectoid steel mengandung 0,8 % karbon
Hypoeutectoid steel mengandung kurang dari 0,8 % karbon
Hypotectoid steel mengandung 0,8-2,0% karbon
Berdasarkan sifat dan konsistensi chromium :
1) Austenitic Stainless Steel (16-26% Cr)
Merupakan logam campuranyang paling banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi.
Komposisi : 18% Cr , C ( 0,08 0,2%), Ti, Mn, Si, Mo, Nb, Ta, Fe (72%), 8% Nikel (disebut alloy 18-8) dengankandungan karbon sebesar 0,8-20%
Austenitic Stainless Steel mengandung sedikitnya 16% Chrom dan 6% Nickel (grade standar untuk 304), sampai ke grade Super Autenitic Stainless Steel seperti 904L (dengan kadar Chrom dan Nickel lebih tinggi serta unsur tambahan Mo sampai 6%). Molybdenum (Mo), Titanium (Ti)
Pada kelompok atau klasifikasi austenitic di bagi dalam beberapa type yang antara lain adalah:
a. Type 304
Type ini dibuat dengan bahan dan pertimbangan ekonomis, sangat baik untuk lingkungan tercemar dan di air tawar namun tidak di anjurkan pemakaiannya yang berhubungan langsung dengan air laut.
b. Type 321
Merupakan variasi dari type 304 namun dengan penambahan Titanium dan Carbon secara proporsional. Lumayan baik untuk pengerjaan suhu tinggi.
c. Type 347
Mirip dengan type 321 tetapi dengan penambahan Niobium(bukan Titanium)
d. Type 316
Pada type ini ada penambahan unsur Molibdenum 2-3% sehingga memberikan perlindungan terhadap korosi, baik di gunakan pada peralatan yang berhubungan dengan air laut. Penambahan Nikel sebesar 12% tetap memepertahankan struktur austenitic.
e. Type 317
Mirip dengan type 316, namun ada penambahan lebih pada unsur/elemen Molybdenum sebesar 3-4%, memberikan peningkatan ketika berhubungan langsung dengan air laut pada suhu/temperature dingin.
Sifat Mekanika:
Ketangguhannya baik (pada Temp tinggi dan rendah)
Kekuatan rendah hingga moderat.
Harga relatif tinggi (sebab mengandung Nikel)
Sifat Fisika-kimia:
Umumnya ketahan korosi sangat baik, kecuali pada lingkungan khlorida
Ketahanan panas baik
ketahanan creep dan oksidasi pada temperatur tinggi yang baik.
Non Magnetik
atau Copper (Co) berfungsi untuk meningkatkan ketahanan terhadap temperatur serta korosi. Austenitic cocok juga untuk aplikasi temperature rendah disebabkan unsur Nickel membuat Stainless Steel tidak menjadi rapuh pada temperatur rendah.
2) Ferritic Stainless Steel
Komposisi :Chromium steel 15 25%, Karbon, Silikondan molybdenumaluminum, titanium, dan niobium dan Besi
Kandungan kromium pada paduan jenis ini berkisar antara 10,5%-30%. Paduan jenis ini biasanya mengandung molibdenum, silikon, untuk menghasilkan karakteristik tertentu. Stainless steel ini bersifat feromagnetik, mempunyai sifat yang ulet dan mampu bentuk yang baik. Tetapi pada temperatur yang tinggi kekuatannya akan menurun dan lebih rendah dari stainless steel austenitik. Demikian pula dengan ketangguhannya hanya baik pada temperatur rendah.
Sifat Mekanik:
Tidak termasuk high strength steel
Kekuatan luluh (kondisi anil) 275 415 Mpa
Sifat ductility dan formability nya baik.
Kekuatan pd temperatur tinggi