Download - LAPORAN BULANAN NOVEMBER 2017
Balai Besar Penelitian Veteriner
JI. RE. Martadinata No. 30 Bogar 16114 Telp.(0251) 8334456, 8331 048
Fax.(0251) 8336425
LAPORAN BULANAN
NOVEMBER 2017
BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
LAPORAN BULANAN
NOVEMBER 2017
BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….…………. 1
BAB II PENELITIAN ………………………………………….................................. 2
BAB III KERJASAMA ............................................................................................. 4
BAB IV DISEMINASI .............................................................................................. 6
BAB V MANAJEMEN BB LITVET: SDM, ASET DAN KEUANGAN .................... 10
BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian dan pengembangan mempunyai peran penting dalam mencapai visi dan
misi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan sistem pertanian bio-industri berkelanjutan.
Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet) adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di
lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian)-
Kementerian Pertanian dengan tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan penelitian di
bidang veteriner.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BB Litvet mempunyai visi : ”Sebagai
institusi penelitian terkemuka dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi veteriner
untuk peningkatan produksi peternakan dalam mendukung terwujudnya kedaulatan pangan
dan kesejahteraan petani”.
Sesuai dengan program Badan Litbang Pertanian yang diarahkan untuk penciptaan
inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing dan inovasi teknologi, diseminasi dan
kerjasama, maka BB Litvet berperan-serta mendukung program tersebut melalui penyediaan
inovasi teknologi veteriner untuk memecahkan permasalahan-permasalahan terkait aspek
kesehatan hewan (keswan), kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet), keamanan pakan
dan pangan secara lebih cepat, akurat, efektif dan efisien.
Untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut sumber daya manusia (SDM) yang
amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggungjawab merupakan bagian
terpenting dalam melaksanakan tugas dan fungsi BB Litvet. SDM tersebut harus memiliki
karakter dengan persyaratan kompetensi tertentu untuk menjamin pelaksanaan kegiatan
penelitian agar berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Selain SDM, perlu didukung
sarana dan prasarana serta anggaran yang memadai.
2
BAB II
PENELITIAN
Pengembangan Vaksin Classical Swine Fever (Hog Cholera)
Hog Cholera merupakan salah satu nama penyakit yang masuk dalam daftar
penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang penanggulangannya mendapatkan prioritas
berdasarkan Kepmentan Nomor 4026/Kpts./OT.140/3/2013. Mengingat bahwa penyakit ini
merupakan salah satu PHMS, maka penanganan Hog Cholera harus mendapatkan
perhatian yang serius. Berdasarkan data serologik diperoleh bahwa tingkat seroprevalensi
hog cholera pada babi yang tidak divaksinasi di daerah DKI Jakarta mencapai 71,33%
(321/450) dan di daerah Tangerang mencapai 41,48% (56/135) (Saepulloh dkk., 2011).
Upaya pemberantasan yang telah dilakukan di beberapa provinsi diantaranya Provinsi
Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat untuk mendorong timbulnya kembali
peluang ekspor, selain sebagai sumber penyediaan bibit babi di dalam negeri. Sedangkan
untuk memenuhi keperluan penyediaan babi potong bagi daerah-daerah tertentu di dalam
negeri, maka Pemerintah Pusat (Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan) bersama
Pemerintah Provinsi memprioritaskan upaya pemberantasan di beberapa provinsi seperti di
Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Karanganyar) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur
(Kabupaten Alor).
Untuk mendukung pemberantasan Hog Cholera di daerah tertular maka diperlukan
beberapa strategi pengendalian penyakit diantaranya ketersedian perangkat diagnostik yang
memadai dan ketersediaan vaksin yang berasal dari isolat lokal. Kegiatan vaksinasi
diperlukan pada daerah yang memiliki populasi babi cukup banyak. Suatu daerah dinyatakan
bebas jika selama 12 bulan berturut-turut tidak ditemukan adanya out break yang
didukung dengan tidak ditemukannya virus Hog Cholera.
Vaksin komersial Hog Cholera telah beredar di Indonesia, akan tetapi semuanya
berasal dari impor yang tentunya memiliki perbedaan keganasan dengan galur Hog Cholera
yang ada di Indonesia (isolat lokal) sehingga dapat menyebabkan perbedaan klinis yang
ditimbulkannya, akibatnya vaksinasi kurang efektif. Oleh Karena itu dalam penelitian ini akan
dilakukan pengembangan vaksin aktif Hog Cholera dengan menggunakan isolat lokal, selain
itu juga akan dikembangkan perangkat diagnostik untuk mendeteksi keberadaan virus Hog
Cholera.
Penelitian ini didasari hipotesa bahwa Penularan Virus Hog Cholera dapat terjadi
melalui kontak langsung dan tidak langsung. Penularan yang paling sering terjadi yaitu
melalui kontak langsung antara babi domestik dengan rute infeksi didominasi melalui oro-
nasal. Selain itu penularan juga terjadi melalui kontak tidak langsung yaitu melalui aerosol,
3
feses, dan urine atau cairan tubuh lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit Hog Cholera diperlukan vaksinasi terhadap ternak yang sehat. Selain itu
Vaksin Hog Cholera aktif (Live attenuated) memiliki kemampuan memproteksi ternak
terhadap infeksi virus CSF galur ganas (C-strain) setelah 7 hari pasca vaksinasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengembangan vaksin classical swine fever
(CSF/hog cholera) guna pencegahan penyakit CSF pada babi, dengan luaran penelitian
pada tahun 2016 adalah mendapatkan isolat lokal sebagai bahan vaksin CSF. Isolat virus
CSF yang berhasil diisolasi kemudian disekuensing, dan hasil sekuensing dianalisa dengan
menggunakan software BioEdit Version 5.0.6. Homologi (kesamaan) sekuen antara isolat
yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan virus CSF referens dari GeneBank dengan
menggunakan the basic alignment search tools (BLAST) dari the national center for
biotechnology information, NCBI.
Hasil penelitian memperlihatkan ada 4 isolat virus dari sampel telah berhasil
disekuensing yaitu terdiri dari 2 sampel (CSFV/INA/KPK-35/15 dan CSF/INA/KPK-41/15 dari
RPH Kapuk, Jakarta Barat dan 2 sampel lainnya (CSF/INA/S-8/15 dan CSF/INA/S-9/15) dari
RPH Solo, Jawa Tengah. Keempat isolat tersebut disekuensing dan dibandingkan dengan
virus asal Taiwan, China, India, serta strain PestVac. Hasil analisis dari sekuen 4 isolat
tersebut menunjukkan bahwa keempat isolat virus CSF asal Indonesia termasuk dalam
kelompok genotipe 1. Sedangkan virus CSF asal Taiwan, China, India, dan strain vaksin
(PestVac) termasuk genotipe 2. Berdasarkan hasil sekuensing tersebut membuktikan bahwa
penyekit Hog Cholera yang ada di Indonesia bukan diakibatkan oleh vaksin PestVac yang
digunakan oleh peternak, namun berasal dari infeksi alami.
4
BAB III
KERJASAMA
Inisiasi Kerjasama dengan Universitas Pertahanan
Kunjungan tim dari Universitas Pertahanan pada tanggal 3 Oktober 2017 merupakan
kunjungan awal sebagai inisiasi kerjasama bidang pemahaman Biosafety dan Biosecurity
dalam pembinaan bagi pengajar dan mahasiswa yang terkait dengan kepentingan bela
negara yang merupakan salah satu program studi pada tahun 2018.
5
Kepala BB Litvet Dr. drh. NLP Indi Dharmayanti menerima kunjungan, dan Kepala
Program Studi Bencana Fakultas Pertahanan Universitas Pertahanan Kolonel Inf Dr. Tirton
Nefianto., S.Sos., M.A.P sebagai ketua tim kunjungan menjelaskan secara singkat mengenai
gambaran secara umum tentang Universitas Pertahanan sebagai perguruan tinggi yang
dilaksanakan oleh pemerintah dalam koordinasi Kementerian Ristek Dikti dan Kementerian
Pertahanan serta fokus pada pelaksanaan tugas Tridharma Perguruan Tinggi di bidang ilmu
pertahanan dan bela negara. Kunjungan dilanjutkan diskusi dengan masing-masing ketua
kelompok penelitian pada laboratorium BSL 2 dan BSL 3 yang ada di Balai Besar Penelitian
Veteriner.
6
BAB IV
DISEMINASI
Kunjungan dari Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian Bekasi
BB Litvet menerima kunjungan dari Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina
Pertanian (BUTTMKP) Bekasi pada tanggal 23 Oktober 2017. Tujuan kedatangan adalah
melakukan studi banding pengelolaan laboratorium untuk biosafety dan biosecurity dan
sharing informasi mengenai laboratorium BSL 3. Kunjungan diterima oleh Drh. Indrawati
Sendow, MSc dan Dr. drh. Susan Maphilindawati Noor, MSc
Drh. Indrawati Sendow, MSc menjelaskan mengenai manajemen biorisk laboratorium
BSL 3. Selanjutnya diskusi mengenai biosafety dan biosecurity untuk diterapkan di
laboratorium BUTTMKP.
Kunjungan dari Universitas Negeri Semarang
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
melakukan kunjungan ilmiah ke Balai Besar Penelitian Veteriner pada tanggal 23 Oktober
2017 dengan peserta 48 mahasiswa dan didampingi oleh 2 dosen pengampu.
Kunjungan diterima oleh Kabid KSPHP dan Kasi PHP, Sambutan selamat datang
disampaikan oleh Kabid KSPHP dan sambutan dari dosen Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan profil singkat BBLitvet oleh Kabid
KSPHP. Acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab mahasiswa maupun dosen
mengenai penelitian dan penyakit hewan terutama secara molekuler.
Acara kunjungan ditutup dengan mengunjungi laboratorium bakteriologi dan
laboratorium BSL3.
7
Kunjungan dari Universitas Negeri Semarang
Pameran ILDEX
Pameran The 3rd International Livestock and Dairy Expo (ILDEX) Indonesia 2017
dilaksanakan tanggal 18-20 Oktober 2017, di JIExpo Kemayoran Jakarta dengan tema
"Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program upaya khusus (UPSUS SIWAB)
dan Perbibitan Nasional.
ILDEX 2017 dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan pada Rabu 18 Oktober 2017. Pameran ini diikuti oleh BB Litvet, Puslitbangnak,
Balitnak, Lolitsapi Potong dan Lolit Kambing Potong. BB Livet menampilkan produk unggulan
hasil inovasi produk veteriner dan berbagai informasi hasil inovasi lain dalam bentuk poster,
contoh produk dan leaflet yang dibagikan kepada pengunjung. Hasil inovasi produk veteriner
8
yang ditampilkan yaitu : vaksin VTEC + ETEC, Vaksin AI Bivalen, Vaksin ND G11, Vaksin
Rhinovet, Vaksin AI Kombinasi HPAI LPAI.
Selain itu, juga melayani pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung mengenai penyakit
hewan, kesehatan hewan dan produk hasil penelitian BB Litvet.
9
Pameran Indolivestock 2017 Expo & Forum
Indolivestock Expo & Forum merupakan pameran industri peternakan internasional
terbesar di Indonesia yang diikuti hingga 40 negara. Tahun ini dilaksanakan di Surabaya
yang berlangsung tanggal 17-19 Mei 2017 di Grand City Convex. Pameran ini diisi dengan
kegiatan forum seminar, simposium dan sebagainya.
Acara pembukaan yaitu sambutan dari penyelenggara pameran PT. Napindo Media
Ashatama (Arya Seta Wiriadipoera), sambutan Presiden Federasi Masyarakat Perunggasan
Indonesia (Don P. Utoyo ) dan sambutan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Drh I
Ketut Diarmitha) ditampilkan juga Presentasi Indolivestock Services Award oleh Ketua
Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI) Dr. Desianto Budi Utomo.
Partisipasi Balitbangtan dalam ajang pameran Indolivestock Expo & Forum 2017
melalui Puslitbangnak, BB Livet, Balitnak dan Lolitsapi berupa Stand pameran Balitbangtan
dengan tema "Teknologi Badan Litbang Pertanian Mendukung Program UPSUS SIWAB".
BB Litvet menampilkan beberapa inovasi teknologi Balitbangtan terutama dalam
mendukung program UPSUS SIWAB diantaranya Vaksin ETEC+VTEC, Felisavet, Surelisa,
Estrunak, Bioplus pedet, Minoxvit, Kit diagnosa kebuntingan dini, dan Urea Mollases Blok
(UMB).
10
BAB V
SUMBER DAYA MANUSIA, ASET DAN KEUANGAN
Sumber Daya Manusia
Sebagai penjabaran visinya, salah satu misi Balai Besar Penelitian Veteriner (BB
Litvet) adalah menghasilkan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi serta kebijakan
veteriner yang sesuai dengan dinamika kebutuhan pengguna yang berguna untuk
mewujudkan pertanian bio-industri berkelanjutan. Untuk menjalankan misi tersebut, BB Litvet
perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkarakter dengan
persyaratan kompetensi tertentu. Persyaratan kompetensi bagi SDM peneliti merupakan
persyaratan yang mutlak diperlukan untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian
dan pengembangan yang berkualitas. Disamping itu, persyaratan kompetensi tersebut
diarahkan agar SDM BB Litvet dapat menjadi lebih profesional dan terampil dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya. BB Litvet memberikan prioritas tinggi terhadap
peningkatan kualitas SDM dalam menjamin tersedianya tenaga handal dalam melaksanakan
program penelitian pertanian.
Pegawai BB Litvet pada akhir bulan Oktober 2017 berjumlah 215 orang. Seluruh
pegawai tersebar di berbagai bagian, bidang dan kelompok peneliti. Dari jumlah tersebut
terdiri dari 201 orang pegawai negeri sipil (PNS), dan 14 orang tenaga kontrak. Distribusi
pegawai per 31 Oktober 2017 seperti yang diilustrasikan pada Tabel 1, sedangkan
rekapitulasi pegawai berdasarkan jabatan fungsional disajikan pada Tabel 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan
8. Selanjutnya, rekapitulasi pegawai berdasarkan golongan dan jenjang pendidikan disajikan
pada Tabel 9 dan 10.
Tabel 1. Distribusi Kepegawaian per 31 Oktober 2017
No Distribusi Jumlah (orang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bagian Tata Usaha Bidang Program & Evaluasi Bidang KSPHP Kelti Virologi Kelti Bakteriologi Kelti Parasitologi Kelti Patologi Kelti Toksikologi dan Mikologi Tenaga kontrak
80 6 12 24 28 16 15 20 14
Total 215
11
Tabel 2. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Peneliti per 31 Oktober 2017
No Nama Fungsional Jumlah
1
2
3
4
Peneliti Utama
Peneliti Madya
Peneliti Muda
Peneliti Pertama
7
14
12
5
Total 38
Tabel 3. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional
Teknisi Litkayasa per 31 Oktober 2017
No Nama Fungsional Jumlah
1
2
3
4
Teknisi Litkayasa Penyelia
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
Teknisi Litkayasa Pelaksana
Teknisi Litkayasa Pemula
26
8
12
1
Total 47
Tabel 4. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Pustakawan per 31 Oktober 2017
No Nama Fungsional Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
Pustakawan Utama
Pustakawan Madya
Pustakawan Muda
Pustakawan Pertama
Pustakawan Penyelia
Pustakawan Pelaksana Lanjutan
Pustakawan Pelaksana
0
0
1
1
1
0
0
Total 3
Tabel 5. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Arsiparis per 31 Oktober 2017
No Nama Fungsional Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
Arsiparis Utama
Arsiparis Madya
Arsiparis Muda
Arsiparis Pertama
Arsiparis Penyelia
Arsiparis Pelaksana Lanjutan
Arsiparis Pelaksana
0
0
0
0
0
1
0
Total 1
12
Tabel 6. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Medik Veteriner per 31 Oktober 2017
No Nama Fungsional Jumlah
1
2
3
4
Medik Veteriner Utama
Medik Veteriner Madya
Medik Veteriner Muda
Medik Veteriner Pratama
0
0
1
0
Total 1
Tabel 7. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner per 31 Oktober 2017
No Nama Fungsional Jumlah
1
2
3
Paramedik Veteriner Penyelia
Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan
Paramedik Veteriner Pelaksana
1
0
0
Total 1
Tabel 8. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian per 31 Oktober 2017
No Nama Fungsional Jumlah
1
2
3
4
5
6
Analis Kepegawaian Madya
Analis Kepegawaian Muda
Analis Kepegawaian Pertama
Analis Kepegawaian Penyelia
Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan
Analis Kepegawaian Pelaksana
1
0
0
1
0
0
Total 2
Tabel 9. Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang per 31 Oktober 2017
No. Golongan Ruang
A B C D E Jumlah
1 Golongan I - - 7 2 - 9 2 Golongan II 18 13 22 10 - 63 3 Golongan III 8 37 18 43 - 106 4 Golongan IV 8 5 6 2 2 23
Total 34 55 53 57 2 201
13
Tabel 10. Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan per 31 Oktober 2017
No Pendidikan terakhir Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
S3
S2
S1
SM
D3
D2
SLTA
SLTP
SD
25
21
21
1
5
2
93
14
19
Total 201
Aset
Lahan
BB Litvet memiliki lahan seluas 291.539 m2 (± 29 ha) yang tersebar di tiga lokasi yakni
(1) Jalan R.E. Martadinata No.30 Bogor seluas 75.076 m2 untuk gedung perkantoran,
laboratorium, bengkel, kandang hewan percobaan dan lain-lain, serta seluas + 400 m2
digunakan untuk mess; (2) Cimanglid seluas 139.525 m2 digunakan untuk kebun rumput,
kandang hewan percobaan, dan lain-lain; (3) Kiaralawang seluas 80.475 m2 sebagai kebun
rumput untuk keperluan pakan hewan percobaan. Produksi rumput setiap bulan jumlahnya
sekitar 15 ton dari hasil lahan seluas 60.000 m2.
Gedung Laboratorium
Luas lahan untuk gedung laboratorium adalah 11.832 m2, yang terdiri dari 6 gedung
laboratorium yaitu Laboratorium Patologi dan Toksikologi 4.704 m2 (38,21%), Virologi 950 m2
(7,72%), Mikologi 1.280 m2 (10,40%), Parasitologi 1.200 m2 (9,75%) dan Bakteriologi 3.682
m2 (29,90%), Laboratorium Zoonosis 400 m2 (3,25%) dan Laboratorium BSL3 moduler 96 m2
( 0,78%).
Peralatan Laboratorium
Sampai dengan akhir Oktober 2017 jumlah peralatan laboratorium yang kondisinya
masih layak/baik yang dimiliki oleh BB Litvet sebanyak kurang lebih 801 unit. Sebagian besar
peralatan laboratorium tersebar di laboratorium Patologi, Toksikologi, Virologi, Mikologi,
Parasitologi, Bakteriologi, Zoonosis dan BSL3 Moduler yang merupakan 1 kesatuan unit.
14
Alat utama yang diperlukan untuk identifikasi penyakit hewan dan untuk mendukung
kegiatan keamanan pangan antara lain : berbagai jenis Mikroskop, ELISA reader, Real Time-
PCR, Konvensional PCR, LCMS, HPLC, GC MS, AAS, Spectrophotometer, DNA Sequencer,
pH Meter, Autoclave, Inkubator, Timbangan elektrik, Chicken isolator dan berbagai jenis
Biosafety Cabinet maupun Sentrifus. Sebagai laboratorium pengujian yang terakreditasi SNI
ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005), peralatan yang masuk dalam lingkup kegiatan
analisis yang terakreditasi perlu dikalibrasi secara rutin setiap tahun.
Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang masih ada di kandang percobaan Bogor sampai dengan
Oktober 2017 sebagai berikut: hewan ruminansia besar ada 4 ekor sapi (3 ekor untuk
penelitian Patologi dan 1 ekor untuk penelitian Bakteriologi); ruminansia kecil ada 42 ekor
domba (9 ekor untuk penelitian Bakteriologi dan 33 ekor untuk penelitian Parasitologi); hewan
kecil terdiri dari 25 ekor marmut untuk penelitian Bakteriologi, dan 53 ekor kelinci (46 ekor
untuk penelitian Bakteriologi, 2 ekor untuk penelitian Patologi, dan 5 ekor untuk penelitian
Parasitologi).
Keuangan
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, pada tahun 2017 BB Litvet
mengelola anggaran yang bersumber dari APBN (DIPA Nomor: SP DIPA-
018.09.2.237259/2017) yang dialokasikan pada satu program yaitu Program Penciptaan
Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan sebesar Rp34.361.000.000,-
(Revisi 04). Alokasi anggaran berdasarkan jenis belanja sbb: (i) Belanja Pegawai sebesar
Rp16.254.000.000,-, (ii) Belanja Barang sebesar Rp12.970.000.000,- dan (iii) Belanja Modal
sebesar Rp5.137.000.000,-. Total realisasi anggaran sampai dengan tanggal 31 Oktober
2017 sebesar Rp26.381.348.099,- atau 76,78% dari total anggaran yang meliputi: (i)
Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp12.715.831.231,- atau 78,23% dari pagu, (ii) Realisasi
Belanja Barang sebesar Rp9.252.004.768,- atau 71,33% dari pagu, dan (iii) Realisasi
Belanja Modal sebesar Rp4.413.512.100,- atau 85,92% dari pagu.
15
Perkembangan Pelaksanaan DIPA Lingkup Unit Kerja : Balai Besar Penelitian Veteriner
Tahun Anggaran 2017 Bulan : 31 Oktober 2017
No
UK/UPT
Pagu
Anggaran
(Rp.000)
Keuangan
Target Realisasi
(Rp.) (%) (Rp.) (%)
1
BB Litvet Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
16.254.000
12.970.000
5.137.000
13.367.291.000
9.050.466.000
3.078.091.000
82,24
69,78
59,92
12.715.831.231
9.252.004.768
4.413.512.100
78,23
71,33
85,92
Jumlah 34.361.000 25.495.848.000 74,20 26.381.348.099 76,78
16
BAB VI
PENUTUP
Dari penelitian “Pengembangan Vaksin Classical Swine Fever (Hog Cholera)” telah
diperoleh isolat lokal sebagai bahan untuk pembuatan vaksin live modified Hog Cholera.
Telah dilakukan kegiatan inisiasi kerjasama antara Universitas Pertahanan dengan
BB Litvet pada tanggal 3 Oktober 2017.
Aset yang dimiliki BB Litvet yaitu berupa lahan, gedung dan peralatan laboratorium,
serta hewan percobaan.
Total realisasi anggaran sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017 sebesar
Rp26.381.348.099,- atau 76,78% dari total anggaran yang meliputi: (i) Realisasi Belanja
Pegawai sebesar Rp12.715.831.231,- atau 78,23% dari pagu, (ii) Realisasi Belanja Barang
sebesar Rp9.252.004.768,- atau 71,33% dari pagu, dan (iii) Realisasi Belanja Modal sebesar
Rp4.413.512.100,- atau 85,92% dari pagu.