Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
1
LAPORAN CAPAIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2016
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
2
KATA PENGANTAR
Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menunjukkan kita
jalan yang lurus dan memberikan kemampuan untuk dapat mengikutinya. Berkat
rahmat dan hidayah-Nya Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 dapat disusun.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 ini disusun, selain untuk memenuhi kewajiban sebagaimana
diamanatkan oleh Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 21 Tahun 2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan
Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama serta Peraturan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Keputusan Menteri Agama Nomor 702 Tahun 2016 tentang
Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja pada Kementerian Agama juga dimaksudkan sebagai bahan untuk melakukan
evaluasi atas kinerja aparat jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2016.
Disamping itu, Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk menentukan program kerja tahun berikutnya, sehingga kinerja aparat jajaran
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dioptimalkan
baik kualitas maupun kuantitasnya.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
3
Semoga Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ini bermanfaat dan dapat dijadikan acuan dalam
rangka peningkatan kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi
Tenggara di masa mendatang.
Kendari, 03 Februari 2017
Kepala H. MOHAMAD ALI IRFAN, SE,MM,M.Ak NIP 196611131994031001
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
4
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .....……………………………………….....……………………… i
DAFTAR ISI ………………....................................................................................... iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………. iv
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………………………... v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………. vi
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………..………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1
B. Aspek Strategis ………….......................................................... 6
C. Permasalahan Utama ……………………………………………. 11
D. Sistematika Penyajian ….......................................................... 20
BAB II PERENCANAAN KINERJA …………………………………….……… 22
A. Langkah Strategis …………………………………………...…… 22
B. Rencana Strategis ..……………………………………………… 23
C. Perjanjian Kinerja ……............................................................. 29
D. Program dan Anggaran …………………………………………. 37
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………… 40
A. Capaian Kinerja Tahun 2016 ………………………………………. 40
B. Analisis Capaian Kinerja ……………………………………………. 44
C. Realisasi Anggaran Tahun 2016 67
BAB IV PENUTUP.……………………………………………………………... 70
LAMPIRAN :
1. Perjanjian Kinerja
2. Tabel Capaian Kinerja Tahun 2016
3. Tabel Capaian Program Tahun 2016
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penyebaran Pegawai di Lingkungan Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara
Tabel 2.2 Postur Anggaran Berdasarkan Fungsi Tahun 2016
Tabel 2.3 Postur Anggaran Berdasarkan Program Tahun 2016
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Persasaran Strategis Tahun 2016
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3
Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5
Tabel 3.7 Data Tanah Wakaf Tahun 2016
Tabel 3.8 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6
Tabel 3.9 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7
Tabel 3.10 Data Status Akreditasi RA
Tabel 3.11 Data Status Akreditasi MI
Tabel 3.12 Data Status Akreditasi MTs
Tabel 3.13 Data Status Akreditasi MA
Tabel 3.14 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8
Tabel 3.15 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9
Tabel 3.16 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10
Tabel 3.17 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11
Tabel 3.18 Realisasi Anggaran Triwulan Tahun 2016
Tabel 3.19 Realisasi Anggaran berdasarkan Fungsi
Tabel 3.20 Realisasi Anggaran berdasarkan Program
Tabel 3.21 Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2015 dan Tahun 2016
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
6
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Data Pegawai berdasarkan Jabatan
Grafik 1.1 Data Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
Grafik 1.1 Data Pegawai berdasarkan Agama
Grafik 1.1 Data Pegawai berdasarkan Usia
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara
Gambar 3.1 Kakanwil Kemenag. Sultra saat membuka Kegiatan Workshop Peningkatan Pengelola UPZ/LPZ
Gambar 3.2 Kakanwil Kemenag. Sultra saat membuka kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Hindu Non PNS dilingkungan Prov. Sulawesi Tenggara didampingi oleh Pembimas Hindu
Gambar 3.3 Peletakan Batu Pertama Pembangunan Aula Sekolah Minggu Budha Tahun 2016
Gambar 3.4 Kegiatan Penyelenggaraan Pemberangkatan Jamaah Haji Prov. Sulawesi Tenggara tahun 2016 di Asrama Haji Lepo-lepo Kendari
Gambar 3.5 Kakanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara saat memberikan sambutan dan membuka pelaksanaan kegiatan Workshop Pencegahan Konflik tingkat Provinsi.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
8
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam upaya pelaksanaan dan pencapaian tujuan Kementerian Agama, Peran
strategis Kementerian Agama dilaksanakan sesuai dengan arah Kebijakan Strategis
Nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
periode 2015 – 2019, yang dirumuskan ke dalam 9 (sembilan) agenda prioritas
nasional Nawa Cita. Tindaklanjut pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama
dalam upaya pencapaian tujuan Kementerian Agama dalam Wilayah Provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Menteri Agama No.13 Tahun 2012,
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan
fungsi: a).Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang
pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di Provinsi;
b).Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah; c). pelayanan,
bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama dan
keagamaan; d).pembinaan kerukunan umat beragama; e).perumusan kebijakan teknis
di bidang pengelolaan administrasi dan informasi; f).pengkoordinasian perencanaan,
pengendalian, pengawasan, dan evaluasi program;dan g).pelaksanaan hubungan
dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan lembaga masyarakat dalam
rangka pelaksanaan tugas kementerian di provinsi.
Dalam mencapai fokus prioritas bidang agama, Kantor Wilayah kementerian
Agama Prov. Sulawesi Tenggara menetapkan Visi “Terwujudnya Masyarakat Sulawesi
Tenggara yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin Dalam
Rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”. Sesuai tugas dan fungsinya, Kementerian Agama
memiliki dua bidang sasaran, yaitu sasaran terkait bidang agama, dan sasaran bidang
pendidikan. Sasaran strategis Kementerian Agama terkait bidang agama adalah: (a)
Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, yaitu
meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan. (b)
Pengukuhan kerukunan hidup umat beragama, yaitu meningkatnya harmoni sosial
dan kerukunan antar umat beragama, yang ditandai antara lain dengan meningkatnya
nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama. (c) Peningkatan kualitas pelayanan
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
9
kehidupan beragama. (d) Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan. (e) Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan haji. (f) Peningkatan kualitas tatakelola
pembangunan bidang agama, yaitu terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang
agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel.
Sasaran strategis Kementerian Agama yang terkait dengan fungsi pendidikan
adalah: (a) Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun,yaitu menyalurkan manfaat Kartu
Indonesia Pintar (KIP) kepada masyarakat tidak mampu. (b) Peningkatan akses
pendidikan,yaitu meningkatnya angka partisipasi baik itu Angka Partisipasi Kasar
(APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APM) pada pendidikan dasar, menengah,
dan tinggi. (c) Peningkatan keberlanjutan partisipasi pendidikan, yaitu menurunnya
jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan. (d) Peningkatan kualitas, relevansi
dan daya saing pendidikan, yaitu meningkatnya jaminan kualitas pelayanan
pendidikan. (e) Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu
meningkatnya proporsi pendidik yangkompeten dan profesional. (f) Peningkatan
kualitas penyelenggaraan pendidikan agama pada satuan pendidikan umum. (g)
Peningkatan akses pendidikan keagamaan, yaitu meningkatnya akses pendidikan
keagamaan sesuai aspirasi umat beragama.
Capaian tertinggi indikator Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.
Sulawesi Tenggara tahun 2016 yang menunjukan indikasi keberhasilan adalah
Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 108,33 % (kategori sangat baik),
kemudian disusul Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan dengan
persentase capaian ratarata sebesar 102,32 % sedangkan capaian sasaran strategis
terendah adalah Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama dengan rata
rata persentase capaian 96,37 % dengan kategori baik.
Secara keseluruhan, pengukuran indikator kinerja yang tertuang dalam
perjanjian kinerja kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara
Tahun 2016, menunjukan capaian sasaran strategis dengan nilai rata-rata sebesar
99,82 % atau kategori baik. Sasaran yang menunjukkan capaian kinerja dengan
kategori sangat baik (≥100%) adalah (1) Meningkatnya proporsi pendidik yang
kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama sebesar 100%;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
10
(2). Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
sebesar 108,33%; (3). Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan sebesar
102,32%; (4). Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
sebesar 100%; (5). Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah
bersertifikat sebesar 100%.
Sasaran strategis yang belum memenuhi target tapi masih dalam kategori baik
adalah (1) Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan Bimbingan dan Fasilitasi
kegamaan sebesar 99,71%; (2). Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang
agama yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel sebesar 97,5%; (3).
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama sebesar 96,37%; (4).
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan,
efisien dan akuntabelm sebesar 97,05%; (5). Meningkatnya akses masyarakat tidak
mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengahn
melalui manfaat kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar 98,24%; (6). Meningkatnya
akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama sebesar 98,48 %n
dengan kategori baik.
Dalam rangka peningkatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di tahun
yang akan datang diperlukan langkah peningkatan, pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi dalam peningkatan kualitas layanan pada semua lini layanan
keagamaan dan melakukan koordinasi dan konsultasi dengan semua pihak yang
terkait dalam pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan negara
sehingga pencapaian Tugas dan Fungsi Organisasi dalam wilayah Provinsi Sulawesi
Tenggara dapat tercapai.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, memiliki tugas
membantu Menteri Agama untuk menyelenggarakan urusan di bidang keagamaan
dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tugas dan tanggung jawab bidang agama diarahkan pada upaya pemerintah
untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral, landasan etika,
pembinaan akhlak mulia dan menjadi orientasi dan motivasi bagi daya dorong umat
dalam mewujudkan Indonesia yang religius, aman, damai dan sejahtera. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan
dan bimbingan kehidupan umat beragama kepada masyarakat di provinsi;
2. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah;
3. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,
pendidikan agama dan keagamaan;
4. Pembinaan kerukunan umat beragama;
5. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi;
6. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
program; dan
7. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan
lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di provinsi.
1. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara dibantu oleh:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
12
1. Bagian Tata Usaha;
2. Bidang Pendidikan Madrasah;
3. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam;
4. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah;
5. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah;
6. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf;
7. Pembimbing Masyarakat Kristen;
8. Pembimbing Masyarakat Katolik;
9. Pembimbing Masyarakat Hindu;
10. Pembimbing Masyarakat Buddha;
11. Kelompok Jabatan Fungsional.
Secara rinci dilihat pada bagan sebagai berikut:
Gambar.1
Ka.Kanwil Kemenag
Bidang P.Madrasah
Bidang Penais Zawaf
Bidang Pakis
Bidang P H U
Bidang Urais
Ka.Bag. Tata Usaha
Pembimas Kristen
Pembimas Katholik
Pembimas Hindu
Pembimas Budha
Kelompok Jabfung
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
13
2. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan data SIMPEG Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tenggara per 31 Desember 2016, pegawai Kementerian Agama Lingkup
Provinsi Sulawesi Tenggara berjumlah 3.073 orang yang tersebar pada 18 satker,
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1.1
No. Satuan Kerja Jumlah Pegawai (org)
1 Kanwil Prov. Sultra 150
2 Kankemenag Kota Kendari 451
3 Kankemenag Kab. Konawe 298
4 Kankemenag Kab. Konawe Selatan 252
5 Kankemenag Kab. Konawe Utara 43
6 Kankemenag Kab. Konawe Kepulauan 32
7 Kankemenag Kab. Bombana 148
8 Kankemenag Kab. Kolaka 292
9 Kankemenag Kab. Kolaka Timur 87
10 Kankemenag Kab. Kolaka Utara 146
11 Kankemenag Kab. Muna 349
12 Kankemenag Kab. Muna barat 67
13 Kankemenag Kota Bau-Bau 243
14 Kankemenag Kab. Buton 149
15 Kankemenag Kab. Buton Tengah 152
16 Kankemenag Kab. Buton Selatan 74
17 Kankemenag Kab. Buton Utara 32
18 Kankemenag Kab. Wakatobi 108
Jumlah 3.073
Data pegawai dimaksud diklasifikasikan berdasarkan Jabatan, Pendidikan,
Agama dan usia sebagaimana terlihat dalam grafik dibawah ini:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
14
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
390
671
8 1 1
1733
9930
1169 3 2 4
Pegawai Berdasarkan Jabatan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SDSLTP
SLTADiploma S 1
S 2S 3
5 6 421 312 2180 149 2
Pegawai Menurut Pendidikan
Grafik 1.1
Berdasarkan Grafik 1, dapat dilihat bahwa jumlah Pegawai tertinggi di dominasi
oleh Tenaga Guru dengan Jumlah 1.733 Pegawai dan jumlah terendah Jabatan
tenaga Dokter dan Arsiparis masing masing berjumlah 1 Pegawai
Grafik 1.2
Berdasarkan Grafik 2, Jumlah Pegawai berkualifikasi Pendidikan S.1 dengan
Jumlah tertinggi sebanyak 2.180 Pegawai dan terendah berkualifikasi Pendidikan S.3
berjumlah 2 Pegawai.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
15
Islam, 2992, 97%
Kristen, 35, 1%
Katol ik, 12, 1%
Hindu, 32, 1%
Budha, 4, 0%
Grafik, Pegawai Menurut Agama
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
-24 24-29 30-39 40-49 50-57 57+
0 13
745
1700
526
91
Pegawai Menurut Usia
Grafik 1.3
Berdasarkan Grafik 3, dapat dilihat bahwa Jumlah Pegawai berdasarkan
agama yang tertinggi Beragama Islam sebesar 97% dan terendah beragama Budha
sebanyak 4%.
Grafik. 1.4
Berdasarkan Grafik 4, dapat dilihat bahwa Jumlah Pegawai berdasarkan usia
jumlah terbanyak berada pada usia 40-49 Tahun dengan Jumlah 1700 Pegawai dan
terendah berusia 24-29 Tahun dengan Jumlah 13 Pegawai.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
16
B. ASPEK STRATEGIS
Berdasarkan Perpres Nomor 83 Tahun 2015 pasal 2 bahwa Kementerian
Agama mempunyai tugas yang sangat strategis yaitu menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama. Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 29 UUD 1945
Ayat 2 bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”. Jaminan itu ditegaskan pula pada bagian lain yaitu Pasal 28 E
UUD 1945 Ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa “Setiap orang bebas memeluk
agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganeraan, memilih tempat tinggal, di wilayah negara
dan meninggalkannya, serta berhak kembali”. Terkait dengan hal tersebut, peran
Kementerian Agama tentulah sangatlah penting dalam penyelenggaraan urusan
keagamaan sebagaimana telah diamanatkan dalam UUD 1945 tersebut. Peran
tersebut tercermin sesuai dengan arah Kebijakan Strategis Nasional dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015 – 2019, yang
dirumuskan ke dalam 9 (sebelas) Agenda Prioritas Nasional yang disebut NAWA
CITA, yaitu: (1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara; (2) Membuat pemerintah tidak
absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,
dan terpercaya; (3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; (4) Menolak negara lemah
dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya; (5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; (6)
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; (7)
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
17
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik; (8) Melakukan revolusi karakter bangsa; dan (9) Memperteguh
kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional tersebut merupakan tahapan ketiga
dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025
sebagaimana dituangkan dalam UU No. 17 Tahun 2007. Sesuai dengan tugas dan
fungsinya Kementerian Agama secara langsung mendukung 3 (tiga) Agande Prioritas
Nasional yaitu; (1) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; (2) Melakukan
revolusi karakter bangsa; dan (3) Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia.
Dalam rangka mewujudkan program nasional tersebut Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara sebagai instansi vertikal yang
berkedudukan di daearah dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012
Pasal 5, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara
menyelenggarakan fungsi: a).Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan
teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat
di Provinsi; b).Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah; c).
pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan
agama dan keagamaan; d).pembinaan kerukunan umat beragama; e).perumusan
kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi;
f).pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
program;dan g).pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi
terkait, dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas
kementerian di provinsi.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
18
Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi
Tenggara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sasaran strategis
Kementerian Agama dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya pelaksanaan
pembangunan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk memudahkan
pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi.
Sasaran strategis bidang agama adalah sebagai berikut:
1. Sasaran terkait peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama
adalah meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi
keagamaan, yang antara lain ditandai dengan: (a) meningkatnya jumlah penyuluh
agama berkualitas yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia; dan (b)
meningkatnya proporsi lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam
memenuhi standar minimal lembaga keagamaan.
2. Sasaran terkait pengukuhan kerukunan hidup umat beragama yang harmonis
adalah meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama, yang
ditandai antara lain dengan: (a) meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat
Beragama; dan (b) meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana Sekretariat
Bersama FKUB yang memenuhi standar.
3. Sasaran terkait pemenuhan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas
adalah meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama ditandai antara lain
dengan: (a) meningkatnya Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar
pelayanan menjadi dalam memberikan layanan administrasi keagamaan pada
masyarakat; (b) meningkatnya kapasitas penyebaran kitab suci kepada umat
beragama; dan (c) meningkatnya jumlah tempat ibadah yang terfasilitasi.
4. Sasaran terkait peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan
potensi ekonomi keagamaan adalah meningkatnya kualitas dan akuntabilitas
pengelolaan potensi ekonomi keagamaan yang ditandai antara lain dengan: (a)
meningkatnya pengelolaan dana zakat tahunan yang terhimpun; dan (b)
meningkatnya persentase tanah wakaf yang bersertifikat.
5. Sasaran terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah
adalah meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
transparan dan akuntabel yang ditandai antara lain dengan: (a) meningkatnya
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
19
indeks kepuasan jemaah haji; (b) meningkatnya Predikat Opini Laporan Keuangan
Haji; (c) meningkatnya pembimbing haji yang disertifikasi; (d) meningkatnya jumlah
PIHK yang terakreditasi; dan (e) meningkatnya jumlah PPIU yang terakreditasi.
6. Sasaran terkait peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama
adalah terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel, yang ditunjukkan antara lain dengan: (a)
dipertahankannya predikat opini laporan keuangan Kementerian Agama dengan
predikat opini WTP; (b) meningkatnya hasil penilaian akuntabilitas kinerja (LAKIP)
Kementerian Agama; (c) meningkatnya hasil penilaian Reformasi Birokrasi
Kementerian Agama; dan (d) menurunnya persentase temuan audit terhadap
pelaksanaan anggaran Kementerian Agama.
Sedangkan sasaran strategis Kementerian Agama terkait fungsi pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan yang setara bagi masyarakat tidak
mampu adalah meningkatnya akses bagi masyarakat tidak mampu terhadap
Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasarmenengah melalui manfaat Kartu
Indonesia Pintar (KIP) yang ditandai dengan: (a) jumlah siswa MI/Ulya/SDTK
penerima manfaat KIP; (b) jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK penerima manfaat
KIP; dan (c) jumlah siswa MA/Ulya/SMTK penerima manfaat KIP.
2. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat
pada berbagai jenjang pendidikan adalah meningkatnya angka partisipasi
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang ditandai dengan: (a) meningkatnya
APK RA; (b) meningkatnya APK MI/Ula; (c) meningkatnya APM MI/Ulya; (d)
meningkatnya APK MTs/Wustha; (e) meningkatnya APM MTs/Wustha; (f)
meningkatnya APK MA/Ulya; (g) meningkatnya APM MA/Ulya; dan (h)
meningkatnya APK PTK.
3. Sasaran terkait penurunan tingkat kegagalan masyarakat dalam menyelesaikan
pendidikan adalah menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan,
yang ditandai dengan: (a) menurunnya angka putus sekolah pada MI/Ula; (b)
menurunnya angka putus sekolah pada MTs/Wustha; dan (c) menurunnya angka
putus sekolah pada MA/Ulya/SMTK.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
20
4. Sasaran terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan pada semua
jenjang pendidikan adalah meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan
yang ditandai dengan: (a) meningkatnya persentase RA yang terakreditasi
minimal B; (b) meningkatnya persentase MI yang terakreditasi minimal B; (c)
meningkatnya persentase MTs yang terakreditasi minimal B; (d) meningkatnya
persentase MA yang terakreditasi minimal B; (e) meningkatnya persentase Prodi
PTK terakreditasi Minimal B; (f) meningkatnya jumlah MI yang memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP); (g) meningkatnya jumlah MTs yang memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP); dan (h). meningkatnya jumlah MA yang
memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
5. Sasaran terkait peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan adalah
meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan
umum berciri khas agama yang ditandai dengan: (a) meningkatnya persentase
guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4; (b) meningkatnya persentase
dosen berkualifikasi minimal S2; (c) meningkatnya persentase guru RA-Madrasah
bersertifikat; dan (d) meningkatnya persentase dosen bersertifikat.
6. Sasaran terkait peningkatan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum yang berkualitas adalah
meningkatnya proporsi guru agama yang profesional yang ditandai dengan:
(a) meningkatnya persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat; (b)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat; (c)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat; (d)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat; (e)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat; dan (f)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Khonghucu bersertifikat.
7. Sasaran terkait peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan keagamaan
yang berkualitas adalah meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai
aspirasi umat beragama yang ditandai dengan: (a) meningkatnya jumlah peserta
didik pada pendidikan keagamaan Islam dalam wujud Pondok Pesantren dan
Madrasah Diniyah; (b) meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Kristen dalam wujud SDTK, SMPTK dan SMTK; (c) meningkatnya
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
21
jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik dalam wujud SMTK; (d)
meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu dalam
wujud Pasraman; (e) meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Buddha dalam wujud Sekolah Minggu Buddha (SMB),
Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya Darma; dan (f) meningkatnya
jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Khonghucu.
C. PERMASALAHAN UTAMA
Mempertimbangkan berbagai kondisi objektif dan hasil capaian program
pembangunan bidang agama periode 2010-2014 serta tantangan pada periode
2015-2019, maka diperlukan identifikasi yang cermat terhadap potensi dan
permasalahan sebagai salah satu masukan penting bagi perumusan kebijakan
dan penetapan strategi pembangunan bidang agama lima tahun mendatang,
yakni periode 2015-2019. Potensi dan permasalahan ditelaah berdasarkan tujuh
isu strategis yang menjadi focus pembangunan bidang agama dan pendidikan,
sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama
Sejumlah potensi yang mendukung keberhasilan peningkatan kualitas
pemahaman dan pengamalan keagamaan masyarakat, antara lain:
a. Pengalaman panjang umat beragama di Indonesia dalam upaya
membangun pola hubungan antara agama dan negara yang harmonis dan
mewujudkan kerukunan umat beragama di tengah kemajemukan yang ada.
b. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas
pemahaman dan pengamalan keagamaan.
Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya
peningkatan pemahaman dan pengamalan agama, antara lain:
a. Masih adanya kesenjangan yang masih cukup lebar antara nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam ajaran agama dengan perilaku umat.
b. Masih terjadinya berbagai konflik yang disertai kekerasan atas nama agama.
c. Terbukanya ruang bagi kemunculan berbagai paham keagamaan yang
bersifat lokal maupun transnasional sebagai dampak dari keterbukaan
reformasi
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
22
2. Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama.
Sejumlah potensi yang mendukung upaya peningkatan kualitas kerukunan
umat beragama, antara lain:
a. Tersedianya kerangka regulasi yang menyediakan pedoman pelaksanaan
tugas bagi kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan
kerukunan umat beragama, pemberdayaan Forum Kerukunan Umat
Beragama (FKUB), dan pendirian rumah ibadah.
b. Telah terbentuk 4 FKUB Kabupaten/kota dan lembaga lembaga sejenis
lainnya.
c. Pemanfaatan dan pengembangan nilai-nilai kearifan lokal bagi pengelolaan
perbedaan dan konflik di sejumlah daerah.
d. Keberadaan tokoh agama-tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh
pemuda yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait
kerukunan.
e. Jalinan kerja sama dengan sejumlah media cetak dan elektronik yang turut
berkomitmen dalam menyebarkan pemberitaan yang berbasis peace
journalism.
Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya
peningkatan kerukunan umat beragama, antara lain:
a. Persepsi sebagian masyarakat bahwa berbagai program peningkatan
kerukunan yang dikembangkan cenderung bersifat eliti.
b. Upaya penciptaan dan pemeliharaan kerukunan selama ini lebih
menekankan pada pendekatan struktural-formal daripada pendekatan
kultural-informal.
c. Rendahnya sumber daya manusia yang dapat mendukung program
kerukunan.
d. Sikap sejumlah media yang kurang sensitif terhadap upaya pemeliharaan
kerukunan umat beragama
e. Dinamika internal umat beragama yang berpotensi menimbulkan konflik
internal dan eksternal umat beragama.
f. Penyalahgunaan agama dan simbol-simbol keagamaan untuk kepentingan
politik praktis.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
23
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama.
Sejumlah potensi yang mendukung peningkatan kualitas pelayanan
keagamaan, antara lain:
a. Tersedianya struktur organisasi Kementerian Agama sampai tingkat
kecamatan.
b. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat, terutama tokoh agama, juru
penerang/dakwah, dan lembaga keagamaan dalam penyediaan pelayanan
bagi umatnya masing-masing.
Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya
peningkatan kualitas pelayanan keagamaan, antara lain:
a. Jumlah tenaga penyedia pelayanan keagamaan, dilihat dari distribusi dan
rasio kecukupan tenaga dibanding yang dibutuhkan, masih jauh dari
memadai.
b. Berkembangnya persepsi di kalangan masyarakat tentang masih rendahnya
dukungan pemerintah kepada aparatur penyedia pelayanan.
c. Masih muncul keluhan masyarakat menyangkut kualitas pelayanan
administrasi keagamaan, seperti besaran biaya nikah, prosedur pengurusan
administrasi, serta pungutan liar (pungli).
d. Kompetensi dan profesionalisme aparat penyedia layanan secara umum
belum cukup memadai.
e. Masih rendahnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Standar Prosedur Operasional (SPO) di berbagai bidang pelayanan.
f. Pada beberapa daerah yang umat beragamanya sedikit, tidak didukung
struktur organisasi minimal yang memadai.
g. Terkait agama Khonghucu, belum akuratnya data jumlah penganut
Khonghucu, tempat ibadah, jumlah rohaniwan dan jumlah penyuluh agama
tersebut.
4. Peningkatan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi
Keagamaan.
Sejumlah potensi yang ditengarai mendukung upaya pengembangan dana dan
asset sosial keagamaan, antara lain:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
24
a. Tingginya animo masyarakat dalam menjalankan ibadah sosial keagamaan
dan melakukan wisata keagamaan dalam berbagai jenis dan bentuknya.
b. Tersedianya kerangka regulasi sebagai landasan yuridis bagi optimalisasi
pengelolaan potensi ekonomi keagamaan seperti Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Zakat dan Wakaf.
c. Tumbuh berkembangnya lembaga-lembaga pengelola potensi ekonomi
keagamaan.
d. Tingginya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan yang berperan sebagai mitra strategis Pemerintah.
e. Potensi penghimpunn dana zakat yang mencapai 217 triliun rupiah masih
dapat terus ditingkatkan.
f. Sudah terjalin kerjasama antara pemerintah dengan lembaga-lembaga
social keagamaan.
g. Sebagian lembaga sosial keagamaan telah menunjukkan kinerja,
profesionalisme dan integritas yang tinggi. Lembaga tersebut dapat
dijadikan model bagi upaya pemberdayaan lembaga sosial keagamaan
yang lebih luas.
Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya
peningkatan pemanfaatan dana dan aset sosial keagamaan, antara lain:
a. Masih adanya persepsi sempit terkait sumber dan fungsi dana dan aset
social keagamaan.
b. Masih ada kecurigaan di kalangan sebagian masyarakat terhadap kebijakan
pemerintah dalam meningkatkan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan;
c. Dana dan aset sosial keagamaan umumnya masih banyak yang dikelola
secara tradisional.
d. Belum tersedianya atau belum termutakhirkannya database lembaga social
keagamaan.
5. Secara umum lembaga sosial keagamaan bervariasi dari segi kemandirian,
focus bidang garapan, pola dan ritme kerja serta sumber daya yang dimiliki.
6. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Sejumlah potensi yang mendukung upaya peningkatan mutu penyelenggaraan
ibadah haji, antara lain:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
25
a. Tersedianya peraturan perundang-undangan seperti UU tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
b. Dana setoran awal BPIH dapat dimanfaatkan untuk mendukung
penyelenggaraan haji, sehingga lebih bermanfaat bagi jemaah haji dan
kesejahteraan umat.
c. Tingginya peran masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji dan
umrah.
d. Jaringan teknologi informasi yang berkembang pesat menjadi potensi
penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan haji.
e. Meningkat kapasitas ekonomi sebagian umat turut meningkatkan minat dan
kemampuan umat dalam melaksanakan ibadah umrah.
Sistem manajemen penyelengaraan ibadah haji diarahkan pada upaya
memenuhi asas keadilan, profesional dan akuntabilitas, namun demikian tidak
dapat dipungkiri bahwa ada beberapa permasalahan yang dapat menghambat
upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan haji, antara lain:
a. Proses dan prosedur penetapan anggaran BPIH yang relatif lama.
b. Jumlah petugas haji masih kurang seimbang dengan beban kerja pelayanan
kepada jemaah di Arab saudi.
c. Profil jamaah haji yang beragam dari segi latar belakang usia, pendidikan,
etnis, bahasa dan budaya.
d. Kebijakan penyelenggaraan ibadah haji pemerintah Arab Saudi melalui
Ta’limatul Hajj seringkali berubah-ubah.
e. Perbedaan kondisi geografis, sosial budaya, adat istiadat, dan bahasa
merupakan kendala tersendiri bagi petugas haji.
f. Belum semua lembaga penyelenggara umrah terbina dan terawasi dengan
baik sehingga masih menimbulkan resiko penyelenggaraan umrah yang
kurang aman dan nyaman.
7. Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
a. Pendidikan Umum Berciri Agama
Sejumlah potensi yang mendukung upaya peningkatan akses dan mutu
pendidikan umum berciri agama, antara lain:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
26
1) Besarnya peran masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan
pendidikan pendidikan umum berciri agama, madrasah, dan pendidikan
tinggi keagamaan;
2) Kualitas pembelajaran di madrasah secara umum dapat mengimbangi
kualitas pembelajaran di sekolah umum.
3) Adanya kebijakan nasional yang memposisikan pendidikan madrasah
setara dengan pendidikan pada sekolah umum;
4) Mutu lembaga pendidikan tinggi keagamaan yang menunjukkan
peningkatan dan semakin diakui secara internasional;
5) Lembaga pendidikan tinggi keagamaan khususnya universitas keagamaan
telah menjadi wadah bagi jejaring internasional dengan universitas dan
lembaga pendidikan tinggi yang lain di seluruh belahan dunia; dan
6) Tersedianya sumber daya internasional yang dapat mendukung
peningkatan mutu pendidikan tinggi keagamaan, berupa ketersediaan
beasiswa bagi mahasiswa dan dosen, program pertukaran, kerjasama riset,
dan sebagainya.
Sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala bagi upaya peningkatan
akses dan mutu pendidikan umum berciri agama antara lain adalah:
1) Penyelenggaraan pendidikan umum berciri agama seperti RA/BA,
madrasah dan pendidikan tinggi keagamaan yang mayoritas dikelola oleh
masyarakat/swasta dapat menimbulkan masalah terkait standardisasi
pelayanan pendidikan umum berciri agama;
2) Sebaran madrasah masih sangat terkonsentrasi pada sedikit provinsi
sehingga layanan pendidikan madrasah belum dapat menjangkau wilayah-
wilayah lain yang membutuhkan, khususnya di wilayah tertinggal, terpencil
dan terluar (3T);
3) Rasio jumlah siswa-pendidik yang masih terlalu rendah menimbulkan
persoalan dalam hal efisiensi pembiayaan pendidikan;
4) Masih terbatasnya ketersediaan tenaga pendidik yang berkualitas baik dari
segi jumlah maupun ketersebarannya;
5) Masih lemahnya kualitas manajemen dan masih terbatasnya ketersediaan
pimpinan yang profesional pada satuan pendidikan umum berciri agama;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
27
6) Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
madrasah yang dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan/atau Standar Nasional Pendidikan;
7) Masih terbatasnya kemampuan Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan
Swasta dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam mendukung
seluruh lembaga PTK swasta.
8) Masih rendahnya sebagian besar kualitas hasil riset dan masih rendahnya
kuantitas publikasi internasional hasil riset dan karya akademis lainnya; dan
9) Masih rendahnya kualitas pengelolaan dan pemanfaatan dalam hal
penyediaan data dan informasi pendidikan.
b. Pendidikan Keagamaan
Sejumlah potensi yang mendukung peningkatan mutu pendidikan
keagamaan antara lain:
1) Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan keagamaan;
2) Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan
keagamaan;
3) Sifat kemandirian dari lembaga-lembaga pendidikan keagamaan
Adapun sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala bagi upaya
peningkatan penyelenggaraan pendidikan keagamaan antara lain:
1) Tidak mudahnya upaya koordinasi dan standardisasi pendidikan
keagamaan akibat penyelenggaraan pendidikan keagamaan sebagian
besar dikelola swasta;
2) Masih rendahnya kualifikasi dan mutu tenaga pendidik pada lembaga
pendidikan keagamaan;
3) Masih sangat terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung
pembelajaran yang berkualitas;
4) Masih belum jelasnya standar yang tersedia untuk menilai mutu
kelembagaan maupun kualitas capaian lembaga pendidikan
keagamaan;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
28
5) Masih belum ada standarisasi yang memadai dalam penyusunan
kurikulum diantara penyelenggara pendidikan keagamaan;
6) Masih terbatasnya kerangka regulasi untuk mendukung pengembangan
pelembagaan pendidikan keagamaan; dan
7) Masih diperlukan berbagai perbaikan dalam hal penyediaan data dan
informasi pendidikan yang diperlukan bagi perencanaan dan
pengembangan pendidikan keagamaan;
8) Pendidikan keagamaan yang berlangsung selama ini hampir seluruhnya
berupa pendidikan non formal.
9) Terkait dengan penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan
Khonghucu, belum adanya kurikulum terstandar, masih terbatasnya
jumlah guru agama Khonghucu, masih belum tersedianya standarisasi
kompetensi guru agama Khonghucu, serta belum tersedianya data yang
lengkap mengenai jumlah siswa dan guru agama, serta lembaga
pendidikan agama Khonghucu di Indonesia.
c. Pendidikan Agama
Sejumlah potensi yang mendukung peningkatan mutu pendidikan agama
pada satuan pendidikan umum, mulai jenjang pendidikan usia dini hingga
perguruan tinggi, antara lain:
1) Adanya kerangka regulasi yang menjadi dasar bagi penyelenggraan
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum;
2) Meningkatnya jumlah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) yang berperan sebagai penyedia tenaga pendidik di bidang
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum;
3) Keberadaan forum-forum yang dapat menjadi wadah kerjasama dan
saling tukar pengetahuan dan pengalaman di kalangan tenaga
pendidikan agama, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
dan Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama pada masing-
masing agama.
Adapun masalah-masalah yang dapat menjadi kendala bagi peningkatan
mutu pendidikan agama pada satuan pendidikan umum antara lain:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
29
1) Kebutuhan akan guru dan dosen pendidikan agama pada satuan
pendidikan umum belum sepenuhnya tercukupi;
2) Peserta didik pada satuan pendidikan umum beberapa umat beragama
seperti Hindu, Buddha dan Khonghucu, belum cukup tersentuh
kurikulum dan penyediaan buku pelajaran agama yang memadai.
3) Belum tersedia standar untuk menilai capaian mutu pendidikan agama
pada satuan pendidikan umum;
4) Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidikan agama yang berkualitas;
5) Masih terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung
pembelajaran pendidikan agama pada satuan pendidikan umum;
6) Masih rendahnya sebagian mutu Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang menjadi penyedia kebutuhan akan tenaga
pendidikan agama;
7) Masih belum efektifnya peran forum-forum seperti KKG dan MGMP
Pendidikan Agama dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan
agama pada satuan pendidikan umum;
8) Masih kurangnya jumlah Pengawas PAI serta Pengawas yang ada
masih perlu ditingkatkan kompetensinya;
9) Kebutuhan bahan ajar yang perlu ditingkatkan; dan
10) Masih diperlukan berbagai perbaikan dalam hal penyediaan data dan
informasi pendidikan yang diperlukan bagi perencanaan dan
pengembangan pendidikan agama pada satuan pendidikan umum.
8. Peningkatan Kualitas Tatakelola Pembangunan Bidang Agama
Sejumlah potensi yang mendukung perwujudan tatakelola pemerintah yang
baik di lingkungan Kementerian Agama ialah:
a. Perbaikan sistem rekrutmen, penempatan, dan evaluasi pegawai sudah
berjalan;
b. Tersedianya pedoman kerja untuk seluruh unit organisasi dan unit kerja di
lingkungan Kementerian Agama;
c. Sudah diterapkannya teknologi informasi dalam berbagai aspek
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program;
d. Tingginya partisipasi masyarakat dalam peran pengawasan;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
30
e. Adanya kebijakan pemerintah terkait percepatan pemberantasan KKN dan
reformasi birokrasi.
Sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala perwujudan tatakelola
pemerintahan yang baik di lingkungan Kementerian Agama, antara lain:
1) Kapasitas dan profesionalisme sebagaian aparatur masih rendah;
2) Masih bertahannya pola pikir lama pada sebagian aparatur sehingga tingkat
penerimaan terhadap proses reformasi birokrasi belum menyeluruh;
3) Jumlah auditor masih kurang dan belum sebanding dengan beban tugas
pengawasan yang dihadapi;
4) Kesulitan koordinasi, pengendalian dan pengawasan akibat struktur
organisasi yang besar dan jangkauan geografis yang luas;
5) Berbagai tantangan sosial dan budaya yang dihadapi terkait proses
recovery aset;
6) Belum tersedianya secara lengkap data dasar keagamaan, pendidikan
agama dan keagamaan.
7) Riset dan pengembangan belum sepenuhnya difokuskan pada upaya
pengukurann dan evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan/program serta
pengembangan kebijakan/program.
8) Adanya ketidakseimbangan beban tugas dengan ketersediaan tenaga
teknis dan administrasi khususnya pada jabatan pembimbing masyarakat
agama.
9) Pengembangan struktur organisasi yang telah dilakukan sejak tahun 2010
masih belum selaras dengan restrukturisasi program dan anggaran,
sehingga masih muncul struktur yang memiliki DIPA dan ada umat yang
dilayani namun tidak ada struktur organisasinya.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja Kementerian Agama Tahun 2015 disusun mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
31
Secara umum Laporan Kinerja ini menginformasikan capaian kinerja
Kementerian Agama selama tahun 2015, yang membandingkan capaian Kinerja 2014
dengan Perjanjian Kinerja Kementerian Agama Tahun 2015 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Sistematika penyajian Laporan Kinerja sebagai
berikut:
1. Ikhtisar Eksekutif, pada bagian ini berisi ringkasan secara menyeluruh Laporan
Kinerja Kementerian Agama.
2. Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang, kedudukan, tugas pokok dan
fungsi, Program Strategis, Permasalahan Utama dan Sistematika Penyajian;
3. Bab II Perencanaan Kinerja, pada bab ini berisi Perjanjian Kinerja Kementerian
Agama Tahun 2015.
4. Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini berisi hasil capaian kinerja dan realisasi
Anggaran Tahun 2015.
5. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerja.
6. Lampiran
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
32
A. LANGKAH STRATEGIS
Pelaksanaan tugas Kementerian Agama yang dituangkan dalam Perjanjian
Kinerja Tahun 2016 merupakan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian tersebut adalah dokumen berupa
kesepakatan kerja Menteri Agama kepada Presiden dalam pembangunan bidang
agama yang disertai dengan indikator-indikator kinerja. Selain itu, merupakan wujud
dari komitmen Menteri Agama selaku penerima amanah untuk melaksanakan tugas-
tugas yang terukur berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya
yang tersedia pada Kementerian Agama.
Dalam rangka menjaga kesinambungan tugas dan fungsi Kementerian Agama
yangpernah dilakukan berdasarkan Rencana Strategis tahun 2010-2014, Kementerian
Agama telah membuat prioritas-prioritas program untuk menjamin tercapainya
sasaran dan target secara optimal dan tepat waktu. Tahun 2015 merupakan tahun
pertama pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2015-2019.
Sedangkan untuk menunjang pelaksanaan kinerja secara optimal, selain
melakukan evaluasi menyeluruh seiring dengan percepatan pelaksanaan reformasi
birokrasi, Kementerian Agama telah melakukan berbagai kebijakan strategis dan
penyesuaian arah kebijakan pemerintah pusat berdasarkan Nawa Cita yang
menekankan upaya perbaikan-perbaikan melalui program Revolusi Mental dengan
melakukan berbagai langkah strategis, diantaranya:
1. Perumusan dan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agama
tahun 2015 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 286 Tahun 2015
sebagai upaya untuk memantapkan arah kebijakan tahunan yang dapat diukur
secara jelas dan tepat atas tingkat ketercapaian kinerja;
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
33
2. Penetapan Perjanjian Kinerja tahun 2016 antara Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara dengan Sekretaris Jenderal
kementerian Agama RI dan antara Kepala Kantor Kemenag. Kab./Kota Dengan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara sebagai
penjabaran dari Perjanjian Kinerja Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Prov. Sulawesi Tenggara dengan Sekretaris Jenderal kementerian Agama RI.
3. Pelaksanaan evaluasi program Pusat dan Daerah secara berkala, baik melalui
system elektronik yang telah diterapkan, yaitu menggunakan aplikasi Elektronik
Monitoring Pelaksanaan Program Anggaran (e-MPA) maupun rapat evaluasi
setiap triwulan yang langsung Kakanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara.
4. Pencanangan dan penerapan 5 (lima) nilai budaya kerja, yaitu integritas,
profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan. Kelima nilai budaya
kerja tersebut menjadi spirit pegawai dan institusi untuk mewujudkan Kementerian
Agama yang bersih dan melayani.
5. Penetapan zona integritas dan daerah yang bebas dari korupsi dengan membuka
seluas-luasnya akses publik pengaduan masyarakat (DUMAS) dan Whistleblower
System (WBS) pada Inspektorat Jenderal.
6. Pelaksanaan assesmen pegawai sebagai upaya untuk pemetaan potensi dan
kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
B. RENCANA STRATEGIS DAN TARGET KINERJA SASARAN PROGRAM
KEGIATAN KANTOR WILAYAH KEMENAG. PROV. SULAWESI TENGGARA
Dengan mempertimbangkan kondisi, potensi dan permasalahan yang ada dan
sinergi dengan visi, misi dan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan bidang agama dan pendidikan yang menjadi tugas Kementerian
Agama, Maka Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara telah
menetapkan sasaran strategis yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan. Sasaran
strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama prov. Sulawesi Tenggara merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari sasaran strategis Kementerian Agama dan
ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya pelaksanaan pembangunan jangka
menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk memudahkan pengendalian dan
pemantauan kinerja organisasi ditingkat wilayah dan lingkungan Kantor Kemenag.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
34
Kab./Kota sesuai dengan tugas dan fungsinya (PMA Nomor 13 Tahun 2012 pasal
4,5,6 dan 7). berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Agama 2015-2019 telah dirumuskan visi, misi, tujuan
dan sasaran strategis kementerian agama.
1. Visi Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara;
Dalam rangka mendukung visi Kementerian Agama RI 2015-2019, Visi Kantor
Wilayah kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara adalah: Terwujudnya
Masyarakat Sulawesi Tenggara yang taat beragama, rukun, cerdas dan
sejahtera lahir bathin dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”
Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut yaitu: Taat memiliki pengertian tunduk
dan patuh, sehingga taat beragama dapat didefinisikan bahwa setiap umat
beragama mampu menjalankan kegiatan beragamanya sesuai dengan ajaran
agamanya masing-masing. Rukun memiliki pengertian baik dan damai, sehingga
rukun dapat didefinisikan bahwa terciptanya kehidupan inter dan antar umat
beragama di Indonesia secara baik dan damai. Kecerdasan mencakup
kecerdasan inteIektual, emosional, dan spiritual. Sedangkan sejahtera
mengandung pengertian aman sentosa, makmur, serta selamat, terlepas dari
berbagai gangguan, dimana setiap umat beragama dapat menjalankan kegiatan
beragama secara bebas, serta tersedia sarana dan prasarana beribadah yang
memadai bagi seluruh umat beragama di Prov. Sulawesi Tenggara
2. Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara (sesuai dengan Misi Kementerian
Agama RI Tahun 2015-2019) yang dilaksanakan di Provinsi adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama di Wilayah Prov.
Sulawesi Tenggara;
2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama di Wilayah Prov.
Sulawesi Tenggara;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
35
3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas di
wilayah Prov. Sulawesi Tenggara;
4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan di wilayah Prov. Sulawesi Tenggara;
5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan
akuntabel di wilayah Prov. Sulawesi Tengggara;
6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan
agama pada satuan pendidikan umum, pendidikan keagamaan di wilayah Prov.
Sulawesi Tenggara;
7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan terpercaya di
Wilayah Prov. Sulawesi Tenggara.
3. Tujuan
Tujuan pembangunan bidang agama adalah:
TA.1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama
masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
TA.2. Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis
sebagai salah satu pilar kerukunan nasional.
TA.3 Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang
berkualitas dan merata.
TA.4. Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan dalam meningkatkan kontribusi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan.
TA.5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
trasparan dan akuntabel untuk pelayanan ibadah haji yang prima
TA.6. Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama dalam
menunjang penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
Tujuan pembangunan bidang pendidikan adalah:
TP.1. Peningkatan akses pendidikan yang setara bagi masyarakat tidak mampu
terhadap pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun).
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
36
TP.2. Peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat pada
berbagai jenjang pendidikan.
TP.3. Penurunan tingkat kegagalan masyarakat dalam menyelesaikan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun).
TP.4. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan.
TP.5. Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan
proses mendidik yang profesional di seluruh satuan pendidikan.
TP.6. Peningkatan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan
agama pada satuan pendidikan umum yang berkualitas.
TP.7. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan keagamaan yang
berkualitas.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sasaran strategis Kementerian
Agama dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya pelaksanaan
pembangunan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk
memudahkan pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi.
Sasaran strategis bidang agama adalah sebagai berikut:
1. Sasaran terkait peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran
agama adalah meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan
fasilitasi keagamaan, yang antara lain ditandai dengan: (a) meningkatnya
jumlah penyuluh agama berkualitas yang tersebar merata di seluruh wilayah
Indonesia; dan (b) meningkatnya proporsi lembaga sosial keagamaan yang
difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan.
2. Sasaran terkait pengukuhan kerukunan hidup umat beragama yang harmonis
adalah meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama,
yang ditandai antara lain dengan: (a) meningkatnya nilai Indeks Kerukunan
Umat Beragama; dan (b) meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana
Sekretariat Bersama FKUB yang memenuhi standar.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
37
3. Sasaran terkait pemenuhan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas
adalah meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama ditandai antara
lain dengan: (a) meningkatnya Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar
pelayanan menjadi dalam memberikan layanan administrasi keagamaan pada
masyarakat; (b) meningkatnya kapasitas penyebaran kitab suci kepada umat
beragama; dan (c) meningkatnya jumlah tempat ibadah yang terfasilitasi.
4. Sasaran terkait peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan
potensi ekonomi keagamaan adalah meningkatnya kualitas dan akuntabilitas
pengelolaan potensi ekonomi keagamaan yang ditandai antara lain dengan: (a)
meningkatnya pengelolaan dana zakat tahunan yang terhimpun; dan (b)
meningkatnya persentase tanah wakaf yang bersertifikat.
5. Sasaran terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah
adalah meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
transparan dan akuntabel yang ditandai antara lain dengan: (a) meningkatnya
indeks kepuasan jemaah haji; (b) meningkatnya Predikat Opini Laporan
Keuangan Haji; (c) meningkatnya pembimbing haji yang disertifikasi; (d)
meningkatnya jumlah PIHK yang terakreditasi; dan (e) meningkatnya jumlah
PPIU yang terakreditasi.
6. Sasaran terkait peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama
adalah terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel, yang ditunjukkan antara lain dengan: (a)
dipertahankannya predikat opini laporan keuangan Kementerian Agama
dengan predikat opini WTP; (b) meningkatnya hasil penilaian akuntabilitas
kinerja (LAKIP) Kementerian Agama; (c) meningkatnya hasil penilaian
Reformasi Birokrasi Kementerian Agama; dan (d) menurunnya persentase
temuan audit terhadap pelaksanaan anggaran Kementerian Agama.
Sedangkan sasaran strategis Kementerian Agama terkait fungsi pendidikan
adalah sebagai berikut:
1. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan yang setara bagi masyarakat
tidak mampu adalah meningkatnya akses bagi masyarakat tidak mampu
terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasarmenengah melalui
manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ditandai dengan: (a) jumlah siswa
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
38
MI/Ulya/SDTK penerima manfaat KIP; (b) jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK
penerima manfaat KIP; dan (c) jumlah siswa MA/Ulya/SMTK penerima manfaat
KIP.
2. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat
pada berbagai jenjang pendidikan adalah meningkatnya angka partisipasi
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang ditandai dengan: (a)
meningkatnya APK RA; (b) meningkatnya APK MI/Ula; (c) meningkatnya APM
MI/Ulya; (d) meningkatnya APK MTs/Wustha; (e) meningkatnya APM
MTs/Wustha; (f) meningkatnya APK MA/Ulya; (g) meningkatnya APM MA/Ulya;
dan (h) meningkatnya APK PTK.
3. Sasaran terkait penurunan tingkat kegagalan masyarakat dalam menyelesaikan
pendidikan adalah menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan
pendidikan, yang ditandai dengan: (a) menurunnya angka putus sekolah pada
MI/Ula; (b) menurunnya angka putus sekolah pada MTs/Wustha; dan (c)
menurunnya angka putus sekolah pada MA/Ulya/SMTK.
4. Sasaran terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan pada semua
jenjang pendidikan adalah meningkatnya jaminan kualitas pelayanan
pendidikan yang ditandai dengan: (a) meningkatnya persentase RA yang
terakreditasi minimal B; (b) meningkatnya persentase MI yang terakreditasi
minimal B; (c) meningkatnya persentase MTs yang terakreditasi minimal B; (d)
meningkatnya persentase MA yang terakreditasi minimal B; (e) meningkatnya
persentase Prodi PTK terakreditasi Minimal B; (f) meningkatnya jumlah MI yang
memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP); (g) meningkatnya jumlah MTs
yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP); dan (h). meningkatnya
jumlah MA yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
5. Sasaran terkait peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan adalah
meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada
pendidikan umum berciri khas agama yang ditandai dengan: (a) meningkatnya
persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4; (b) meningkatnya
persentase dosen berkualifikasi minimal S2; (c) meningkatnya persentase guru
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
39
RA-Madrasah bersertifikat; dan (d) meningkatnya persentase dosen
bersertifikat.
6. Sasaran terkait peningkatan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum yang berkualitas adalah
meningkatnya proporsi guru agama yang profesional yang ditandai dengan:
(a) meningkatnya persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat; (b)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat; (c)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat; (d)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat; (e)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat; dan (f)
meningkatnya persentase guru pendidikan agama Khonghucu bersertifikat.
7. Sasaran terkait peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan
keagamaan yang berkualitas adalah meningkatnya akses pendidikan
keagamaan sesuai aspirasi umat beragama yang ditandai dengan: (a)
meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam dalam
wujud Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah; (b) meningkatnya jumlah
peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen dalam wujud SDTK, SMPTK
dan SMTK; (c) meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan
Katolik dalam wujud SMTK; (d) meningkatnya jumlah peserta didik pada
pendidikan keagamaan Hindu dalam wujud Pasraman; (e) meningkatnya
jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha dalam wujud
Sekolah Minggu Buddha (SMB), Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan
Widya Darma; dan (f) meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Khonghucu.
C. Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi
Tenggara Tahun 2016
`Gambaran keterkaitan sasaran dengan IKU tertuang dalam Perjanjian
Kinerja Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara
Tahun 2016 yang telah disepakati/diperjanjikan pada bulan Februari Tahun 2016,
sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
40
Tabel. 2.1
PERJANJIAN KINERJA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROV. SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatnya Kualitas dan
Ketersediaan Bimbingan dan
Fasilitasi kegamaan
1 Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis
Keagamaan Islam yang difasilitasi dalam
Pembinaan dan Pengembangan
440
2 Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis
Keagamaan Kristen yang Difasilitasi dalam
Pembinaan dan Pengembangan
158
3 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis
keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam
pembinaan dan pengembangan
22
4 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis
keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam
pembinaan dan pengembangan
55
5 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis
keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam
pembinaan dan pengembangan
20
6 Persentase lembaga sosial keagamaan
Buddha yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya
25,00
7 Persentase lembaga sosial keagamaan
Islam yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya
0,00
8 Persentase lembaga sosial keagamaan
Hindu yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya
32,00
9 Persentase lembaga sosial keagamaan
Katolik yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya
6,00
10 Persentase lembaga sosial keagamaan
Kristen yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya
0,00
2 Terselenggaranya tatakelola 1 Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen 100,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
41
pembangunan bidang agama
yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel
yang ditindaklanjuti
2 Nilai Reformasi Birokrasi 85,00
3 Meningkatnya proporsi
pendidik yang kompeten dan
profesional pada pendidikan
umum berciri khas agama
1 Persentase guru RA-Madrasah
berkualifikasi minimal S1/D4 72,00
2 Persentase guru RA-Madrasah
bersertifikasi 25,00
4 Meningkatnya kualitas
pelayanan kehidupan
beragama
1 Jumlah Kantor Urusan Agama yang
memenuhi standar pelayanan dalam
layanan administrasi keagamaan
171
2 Indeks Kepuasan Layanan KUA 80,00
3 Jumlah Rumah Ibadah Agama Islam yang
Difasilitasi untuk Ditingkatkan Kualitas
Pelayanannya
5
4 Jumlah rumah ibadah Agama Kristen yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas
pelayanannya
2
5 Jumlah rumah ibadah Agama Katolik yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas
pelayanannya
0
6 Jumlah rumah ibadah Agama Hindu yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas
pelayanannya
5
7 Jumlah rumah ibadah Agama Buddha yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas
pelayanannya
0
5 Meningkatnya kualitas dan
akuntabilitas pengelolaan
potensi ekonomi keagamaan
1 Jumlah lembaga zakat yang memenuhi
standar pelayanan minimal 7
2 Dana Zakat yang terhimpun (Triliun Rupiah)
29.000.
000.000
3 Persentase tanah wakaf bersertifikat 63,53
6 Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan ibadah haji
dan umrah yang transparan,
efisien, dan akuntabel
1 Indeks kepuasan jamaah haji 85,00
2 Jumlah jemaah haji yang dilayani. 1.335
7 Meningkatnya jaminan
kualitas pelayanan
pendidikan
1 Persentase Pendidikan RA yang
terakreditasi minimal B 0,00
2 Persentase Pendidikan MI yang 5,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
42
terakreditasi minimal B
3 Persentase MTs yang terakreditasi minimal
B 10,00
4 Persentase MA yang terakreditasi minimal
B 10,00
5 Rata-rata nilai ujian nasional MI/SDTK 55,00
6 Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMPTK 55,00
7 Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK 60,00
8 Indeks kepuasan capaian layanan
pendidikan agama 80,00
8 Meningkatnya harmoni sosial
dan kerukunan antar umat
beragama
1 Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota 4
2
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk
Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Islam
1
3 Jumlah Dialog Kerukunan Untuk
Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Kristen
1
4 Jumlah Dialog Kerukunan Untuk
Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Katolik
1
5 Jumlah Dialog Kerukunan Untuk
Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Hindu
1
6 Jumlah Dialog Kerukunan Untuk
Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Buddha
1
7 Jumlah Dialog Kerukunan Untuk
Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama
5
9 Meningkatnya akses
masyarakat tidak mampu
terhadap Program Indonesia
Pintar pada pendidikan
dasar-menengah melalui
manfaat Kartu Indonesia
Pintar (KIP)
1 Jumlah siswa MI/Ula/SDTK 20.000
Siswa
2 Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK 29.0000
SIswa
3 Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK 14.000
Siswa
10 Meningkatnya ketersediaan
guru pendidikan agama yang
1 Persentase guru pendidikan agama Islam
bersertifikat 55,20
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
43
telah bersertifikat 2 Persentase guru pendidikan agama Katolik
bersertifikat 92,59
3 Persentase guru pendidikan agama
Buddha bersertifikat 100,00
4 Persentase guru pendidikan agama Kristen
bersertifikat 34,72
5 Persentase guru pendidikan agama Hindu
bersertifikat 56,25
11 Meningkatnya akses
pendidikan keagamaan
sesuai aspirasi umat
beragama
1 Jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Islam
8.000
Siswa
2 Jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Katolik
1.100
Siswa
3 Jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Hindu (Pasraman)
4.300
Siswa
4 Jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Kristen
10.000
Siswa
5 Jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan Buddha (SMB, Dhammasekha,
Pabbajja Samanera, dan Widya Darma)
100
Siswa
Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi
Tenggara tersebut diimplementasikan dalam 9 program yang ada pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara sebagai berikut:
1. Program Dukungan manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
meningkatkan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama, khususnya
dalam meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi, pembinaan,
serta pemberian dukungan manajemen kepada semua unit organisasi di
lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara. Ada
7 kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Agama, yaitu:
a. Pembinaan Administrasi Perencanaan;
b. Pembinaan Administrasi Kepegawaian;
c. Pembinaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN);
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
44
d. Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tata Laksana;
e. Pembinaan Administrasi Hukum dan Kerjasama Luar Negeri (KLN);
f. Pembinaan Administrasi Umum; dan
g. Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan.
2. Program Kerukunan Umat Beragama
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan memperkukuh
kerukunan hidup umat beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Selain itu Program Kerukunan Umat Beragama juga berperan dalam
realisasi kebijakan Kementerian Agama dalam hal peningkatan pemahaman
dan pengamalan ajaran agama, peningkatan pelayanan agama, penguatan
pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, serta peningkatan akes dan mutu
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan masyarakat Khonghucu. Ada 2
kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran Program
Kerukunan Umat Beragama, yaitu:
a. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama;
b. Pembinaan Administrasi Kerukunan Hidup Umat Beragama.
3. Program Pendidikan Islam
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
peningkatan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
pada Kementerian Agama, khususnya dalam peningkatan akses, mutu,
relevansi dan daya saing serta tata kelola pendidikan umat Islam. Ada 4
kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran Program
Pendidikan Islam, yaitu:
a. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Agama
Islam;
b. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan
Keagamaan Islam;
c. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan
Madrasah;
d. Dukungan Manajemen Pendidikan dan Pelayanan Tugas Teknis Lainnya
Pendidikan Islam
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
45
4. Program Penyelenggaraan Haji Dan Umrah
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas dan kualitas
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, khususnya dalam meningkatkan
kepuasan jemaah,pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah,
serta didukung system informasi yang memadai, dan tata kelola yang baik dan
bersih. Ada 4 kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka mencapai
sasaran Program Penyelenggaraan Haji Dan Umrah, yaitu:
a. Pelayanan Haji Dalam Negeri;
b. Pembinaan Haji dan Umrah;
c. Pengelolaan dana haji;
d. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
penyelenggaraan haji dan umrah.
5. Program Bimbingan Masyarakat Islam
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan
pelayanan agama, dan penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
masyarakat Islam. Ada 5 kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Islam, yaitu:
a. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf;
b. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat;
c. Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam;
d. Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah; dan
e. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas
Islam.
6. Program Bimbingan Masyarakat Kristen
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan
pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, serta
peningkatan akes dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
masyarakat Kristen. Ada 5 kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Kristen, yaitu:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
46
a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen;
b. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen;
c. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahateraan dan Subsidi Pendidikan Tinggi
Agama Kristen;
d. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Kristen; dan
e. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen.
7. Program Bimbingan Masyarakat Katolik
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan
pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, serta
peningkatan akes dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
masyarakat Katolik. Ada 4 kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Katolik, yaitu:
a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik;
b. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik;
c. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik; dan
d. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas
Katolik.
8. Program Bimbingan Masyarakat Hindu
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan
pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, serta
peningkatan akes dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
masyarakat Hindu. Ada 5 kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Hindu, yaitu:
a. Peningkatan kualitas pembinaan dan pengelolaan Urusan Agama Hindu;
b. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu;
c. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahateraan dan Subsidi Pendidikan Tinggi
Agama Hindu;
d. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu; dan
e. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas
Hindu.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
47
9. Program Bimbingan Masyarakat Buddha
Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan
pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, serta
peningkatan akes dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
masyarakat Buddha. Ada 5 kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Buddha, yaitu:
a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha;
b. Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Agama
Buddha;
c. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Tinggi
Agama Buddha;
d. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Buddha; dan
e. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.
Sulawesi Tenggara Tahun 2016 disusun berdasarkan hasil rumusan unit
Eselon III di Lingkungan Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara sebagai
penanggung jawab target masing-masing sasaran program.
D. Program dan Anggaran
Untuk pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2016, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara memperoleh alokasi anggaran
APBN sebesar Rp. 663,374,270,000,-.
Postur anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 berdasarkan fungsi, program dan satuan kerja adalah sebagai
berikut :
1. Anggaran Berdasarkan Fungsi
Anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2016 dialokasikan untuk fungsi pelayan umum, agama dan fungsi
pendidikan, dengan rincian sebagaimana dimuat pada tabel 1.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
48
Tabel 2.2
Anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Berdasarkan Fungsi
No Fungsi Alokasi
Rp. %
1. Pelayanan Umum 44,411,941,520 6,69
2. Agama 124,457,724,575 18,76
3. Pendidikan 494,504,603,905 74,54
Jumlah 663,374,270,000 100
Sesuai dengan besarnya ruang lingkup dan sasaran serta prioritas
nasional yang hendak dicapai, maka anggaran terbesar dialokasikan untuk
fungsi pendidikan, yaitu sebesar Rp 494,504,603,905,- (empat ratus sembilan
puluh empat milyar lima ratus empat juta enam ratus tiga ribu Sembilan ratus
lima rupiah) atau 74,54%, yang meliputi pendidikan umum berciri khas agama
(RA, MI, MTs, dan MA), pendidikan agama di sekolah, dan pendidikan
keagamaan, baik pada jalur formal maupun non formal, mulai dari jenjang
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah, termasuk di dalamnya
pembayaran gaji pendidik dan tenaga kependidikan.
Untuk fungsi agama, dialokasikan sebesar Rp 124,457,724,575,- (seratus
dua puluh empat milyar empat ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh
empat ribu lima ratus tujuh puluh lima rupiah) atau 18,51%, yang meliputi
pembinaan dan pelayanan keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan
Buddha, termasuk di dalamnya pembinaan kerukunan umat beragama dan
penyelenggaraan haji dan umrah.
Selain kedua fungsi tersebut, anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Tenggara juga dialokasikan untuk fungsi pelayanan umum
sebesar Rp 44,411,941,520,- (empat puluh empat milyar empat ratus sebelas juta
Sembilan ratus empat puluh satu ribu lima ratus dua puluh rupiah) atau 6,69% yang
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
49
meliputi pemenuhan gaji pegawai, serta biaya pembangunan, pemeliharaan, dan
operasional perkantoran.
2. Anggaran Berdasarkan Program
Berdasarkan program, anggaran terbesar Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sulawesi Tenggara dialokasikan pada Program Pendidikan
Islam yang digunakan untuk membiayai upaya peningkatan akses, mutu,
relevansi, dan daya saing pendidikan agama dan pendidikan keagamaan pada
semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan.
Anggaran terbesar kedua dialokasikan pada Program Bimbingan
Masyarakat Islam yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan,
rehabilitasi dan operasional Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan,
penyuluhan agama, pengelolaan zakat, pengelolaan wakaf, dan pembinaan
keagamaan lainnya.
Berdasarkan program, anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 dialokasikan untuk 9 (sembilan)
Program, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.3
Anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Berdasarkan Program
No Program Alokasi
Rp. %
1. Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian
Agama
44,411,941,520
6.69
2. Program Kerukunan Umat Beragama 1,690,000,000 0.25
3. Program Pendidikan Islam 494,504,603,905 74.54
4. Program Penyelenggaraan Ibadah Haji
dan Umrah 8,763,368,997 1.32
5. Program Bimbingan Masyarakat Islam 96,665,540,440 14.57
6. Program Bimbingan Masyarakat Kristen 4,754,779,220 0.72
7. Program Bimbingan Masyarakat Katolik 3,376,543,700 0.50
8. Program Bimbingan Masyarakat Hindu 6,693,862,352 1.00
9. Program Bimbingan Masyarakat Buddha 2,513,629,866 0.37
Jumlah 663,374,270,000 100,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
50
A. Capaian Kinerja
Capaian Kinerja Kantor Wilayah kementerian Agama Prov. Sulawesi
Tenggara merupakan realisasi dari Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian
Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016 dengan mengacu kepada Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan
kinerja utama Kementerian Agama Prov. Sulawesi tenggara sesuai dengan tugas
fungsi Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara dalam upaya pencapaian
tujuan Kementerian Agama dalam Wilayah Provinsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 Peraturan menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012. IKU Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara mengacu pada IKU
Kementerian Agama ditetapkan awal tahun berdasarkan Perjanjian Kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara menetapkan 11 (sebelas)
sasaran strategis dan 54 IKU. Pencapaian IKU dari sebelas sasaran tersebut
dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan Laporan Kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Secara umum
capaian IKU Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun
2016 disajikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel.3.1
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan Bimbingan dan Fasilitasi kegamaan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Islam
yang difasilitasi dalam Pembinaan dan Pengembangan 440 Orang 440 100 Baik
2. Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Kristen
yang Difasilitasi dalam Pembinaan dan Pengembangannya
158
Orang 157 98,95% Baik
3. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Katolik
yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 20 Orang 20 100 Baik
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
51
4. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu
yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 55 Orang 55 100 Baik
5. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha
yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 20 Orang 20 100 Baik
6. Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
25,00 %
4
Lembaga
25%
4 Lembaga 100 Baik
7. Persentase lembaga sosial keagamaan Islam yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 0,00 0,00 0
8. Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
32,00 %
3 lembaga
32,00 % 3 lembaga
100 Baik
9. Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 0,00 % 0,00 0
10. Persentase lembaga sosial keagamaan Kristen yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 0,00 0,00 0
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 99,71 Baik
Sasaran Strategis 2
Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang
ditindaklanjuti 100,00 % 95% 95% Baik
2. Nilai Reformasi Birokrasi 85,00 % 85% 100% Baik
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 97,5% Baik
Sasaran Strategis 3
Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum
berciri khas agama
Indikator Kinerja Target Realisas
i
% Kategori
1. Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal
S1/D4 72,00 % 72% 100 Baik
2. Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi 25,00 % 25% 100 Baik
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 100 Baik
Sasaran Strategis 4
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama Indikator Kinerja
Target Realisas
i
% Kateg
ori
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
52
1. Jumlah Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar
pelayanan dalam layanan administrasi keagamaan
171
Lembaga 140 81,87 Baik
2. Indeks Kepuasan Layanan KUA 80,00 % 80% 100 Baik
3. Jumlah Rumah Ibadah Agama Islam yang Difasilitasi untuk
Ditingkatkan Kualitas Pelayanannya
5 Rumah
Ibadah
5
Rumah
Ibadah
100 Baik
4. Jumlah rumah ibadah Agama Kristen yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya
2 Rumah
Ibadah
2
Rumah
Ibadah
100 Baik
5. Jumlah rumah ibadah Agama Katolik yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya 0 0 0
6. Jumlah rumah ibadah Agama Hindu yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya
5 Rumah
Ibadah
5
Rumah
Ibadah
100 Baik
7. Jumlah rumah ibadah Agama Buddha yang difasilitasi
untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 0 0 0
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 96,37 Baik
Sasaran Strategis 5
Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar
pelayanan minimal 7 Lembaga 7 Lembaga 100% Baik
2. Dana Zakat yang terhimpun (Triliun Rupiah) 29.000.000.000 36,358,237,594 125,37%
Sangat
Baik
3. Persentase tanah wakaf bersertifikat 63,53 % 63,53% 100% Baik
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 108,33 Sangat
Baik
Sasaran Strategis 6
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan, efisien,
dan akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Indeks kepuasan jamaah haji 85,00 % 80% 94,11 Baik
2. Jumlah jemaah haji yang dilayani. 1.335
Orang
1335
Orang
100 Baik
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 97,05 Baik
Sasaran Strategis 7
Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
53
1. Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B 0,00 0,00
2. Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B 5,00 % 5,00 % 100 Baik
3. Persentase MTs yang terakreditasi minimal B 10,00 % 10,00 % 100 Baik
4. Persentase MA yang terakreditasi minimal B 10,00 % 10,00 % 100 Baik
5. Rata-rata nilai ujian nasional MI/SDTK 55,00 68,57 124,85
Sangat
Baik
6. Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMPTK 55,00 59,35 107,91
Sangat
Baik
7. Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK 60,00 50,31 83,85 Baik
8. Indeks kepuasan capaian layanan pendidikan agama 80,00 % 80,00 % 100 Baik
Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 7 102,32 Baik
Sasaran Strategis 8
Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota 4
Lembaga
4
Lembaga
100 Baik
2. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Islam
1
Kegiatan
1
Kegiatan
100 Baik
3. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Kristen
1
Kegiatan
1
Kegiatan
100 Baik
4. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Katolik
1 kegiatan 1 kegiatan 100 Baik
5. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Hindu
1 kegiatan 1 kegiatan 100 Baik
6. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Buddha
1 kegiatan 1 kegiatan 100 Baik
7. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama
5
Kegiatan
5
Kegiatan
100 Baik
Rata-rata capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 100 Baik
Sasaran Strategis 9
Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-
menengah melalui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah siswa MI/Ula/SDTK
20.000
Siswa
19.582
Siswa
97,91 Baik
2. Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK
29.0000
SIswa
28.948
SIswa
99,82 Baik
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
54
3. Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK 14.000
Siswa
13.582
Siswa
97,01 Baik
Rata-rata capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 98,24 Baik
Sasaran Strategis 10
Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat 55,20 % 55,20 % 100 Baik
2. Persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat 92,59 % 92,59 % 100 Baik
3. Persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat 100,00 % 100,00 % 100 Baik
4. Persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat 34,72 % 34,72 % 100 Baik
5. Persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat 56,25 % 56,25 % 100 Baik
Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 10 100 Baik
Sasaran Strategis 11
Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam 8.000 Siswa 7.747
Siswa 96.83 Baik
2. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik 1.100 Siswa 1.068
Siswa 97.09 Baik
3. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu
(Pasraman) 4.300 Siswa 4.239
Siswa 98.58 Baik
4. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen
10.000
Siswa
9.992
Siswa 99.92 Baik
5. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha
(SMB, Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya
Darma)
100 Siswa 100 Siswa 100 Baik
Rata-rata capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 98,48 Baik
B. Analisis Capaian Kinerja
Tolak ukur keberhasilan sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian
Agama Prov. Sulawesi Tenggara tidak seluruhnya dapat dituangkan dalam grafik
dan angka-angka. Namun demikian pengukuran tingkat capaian kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara tahun 2016 telah
dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
55
pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016.
Tingkat capaian kinerja masing-masing sasaran strategis Kantor Wilayah
Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016 dapat di analisis
sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 1:
Tabel 3.2
Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan Bimbingan dan Fasilitasi kegamaan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Islam
yang difasilitasi dalam Pembinaan dan Pengembangan 440 Orang 440 100 Baik
2. Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Kristen
yang Difasilitasi dalam Pembinaan dan Pengembangannya 95 Orang 94 98,95 Baik
3. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Katolik
yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 20 Orang 20 100 Baik
4. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu
yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 40 Orang 40 100 Baik
5. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha
yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 20 Orang 20 100 Baik
6. Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
4 Lokasi
25 %
4 Lokasi
25% 100 Baik
7. Persentase lembaga sosial keagamaan Islam yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 0,00 0 0 0
8. Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
3 Lembaga
32,00 %
3 Lembaga
32%
100 Baik
9. Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 6 % 6% 100 Baik
10. Persentase lembaga sosial keagamaan Kristen yang
difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 0,00 0 0 0
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 99,71 Baik
Dari 10 (sepuluh indikator) kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi
capaian kinerja sasaran strategis Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan
Bimbingan dan Fasilitasi kegamaan dengan uraian sebagai berikut:
1. Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Islam yang difasilitasi dalam
Pembinaan dan Pengembangan
Indikator jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan islam yang difasilitasi
dalam Pembinaan dan pengembangan memperoleh capaian Kinerja 100%
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
56
dengan kategori baik dapat dilihat dari terealisasinya 11 kegiatan pada program
Dirjen Bimas Islam berdasarkan rencana kerja Kantor Wilayah Kementerian
Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016 yang mengalokasikan anggaran
kegiatan pembinaan tenaga penyuluh dan tenaga teknis keagaamaan di
lingkungan Prov. Sulawesi Tenggara dengan jumlah peserta kegiatan
pembinaan sebanyak 440 orang sebagai berikut: pelaksanaan Kegiatan
Workshop pengelolaan SIWAF, terlaksananya kegiatan Workshop peningkatan
pengelolaan wakaf produktif,Workshop peningkatan Kompetensi Pengelola
UPZ/LPZ Workshop pemberdayaan Mustahik Zakat, Workshop pembinaan
penyuluh teladan tingkat Provinsi, Workshop pengembangan Manajemen
Pengurus Majelis Taklim Tingkat Provinsi; Penyuluh Agama yang berkualitas,
Workshop peningkatan Kompetensi Calon Dewan hakim MTq/STQ, kegiatan
pembinaan/Orientasi Pembantu PPN, Kegiatan Orientasi Peningkatan Tenaga
Profesional Hisab Rukyat, Pembinaan Masjid berbasis SIMAS dan kegiatan
Orientasi Produk Halal. Dengan jumlah peserta secara keseluruhan diikuti oleh
440 peserta.
Gambar 3.1
Workshop peningkatan Kompetensi Pengelola UPZ/LPZ
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
57
2. Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Kristen yang difasilitasi
dalam Pembinaan dan Pengembangan dalam capaian kinerja memperoleh nilai
98,95 % dengan kategori baik, hal tersebut dapat terealisasi pada triwulan 3
sesuai dengan rencana kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.
Sulawesi Tenggara Tahun 2016 yang mengalokasikan anggaran kegiatan
pembinaan tenaga penyuluh dan tenaga teknis keagaamaan Kristen di
lingkungan Prov. Sulawesi Tenggara pada program Ditjen Bimas Kristen
dengan jumlah peserta kegiatan pembinaan sebanyakk 95 orang pada kegiatan
Workshop peningkatan kualitas penyuluh agama Kristen tingkat provinsi dan
dalam pelaksanaannya di ikuti oleh 94 orang peserta dari target 95 orang.
Dalam kegiatan kegiatan pembinaan pemuda Gereja sebanyak 63 peserta
dalam pelaksanaannya dihadiri oleh 63 Orang peserta.
3. Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Katholik yang difasilitasi
dalam Pembinaan dan Pengembangan dalam capaian kinerja memperoleh nilai
100 % dengan kategori baik, hal tersebut dapat terealisasi pada triwulan 3
sesuai dengan rencana kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.
Sulawesi Tenggara Tahun 2016 yang mengalokasikan anggaran kegiatan
pembinaan tenaga penyuluh dan tenaga teknis keagaamaan Katholik di
lingkungan Prov. Sulawesi Tenggara sesuai RKAKL Ditjen Bimas Katholik
dengan jumlah peserta kegiatan pembinaan target sebanyak 20 orang pada 1
kegiatan Pelatihan internal bidang urusan agama katholik(OMK) Orang muda
Katholik yang dalam pelaksanaan dihadiri oleh 20 Orang peserta.
4. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam
pembinaan dan pengembangan dalam capaian Kinerja memeproleh Nilai 100
% dengan kategori baik, hal tesebut dapat terealisasi sesuai dengan rencana
kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun
2016 yang mengalokasikan anggaran kegiatan pembinaan tenaga penyuluh
dan tenaga teknis keagaamaan Hindu di lingkungan Prov. Sulawesi Tenggara
sesuai RKAKL Ditjen Bimas Hindu dengan jumlah Alokasi peserta kegiatan
pembinaan sebanyak 40 orang pada 1 kegiatan Dialog Pinandita/Tokoh
Agama/Cendikiawan pada Orientasi Tokoh/lembaga Keagamaan Hindu yang
dihadiri oleh 40 Orang Peserta sesuai dengan Target yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
58
Gambar. 3.2
5. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Budha yang difasilitasi dalam
pembinaan dan pengembangan dalam capaian Kinerja memproleh Nilai 100 %
dengan kategori baik, hal tersebut dapat terealisasi sesuai dengan rencana
kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun
2016 yang mengalokasikan anggaran kegiatan pembinaan tenaga penyuluh
dan tenaga teknis keagamaan Budha di lingkungan Prov. Sulawesi Tenggara
sesuai RKAKL pada Ditjen Bimas Budha Kanwil Kemenag. Prov. Sultra dengan
jumlah Alokasi peserta kegiatan pembinaan sebanyak 15 Orang pada kegiatan
pengelolaan dan pembinaan urusan agama budha Persentase lembaga sosial
keagamaan Buddha yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100 % dengan kategori baik, hali ini
terealisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan ;
6. Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100
% dengan kategori baik, hal tersebut terealisasi sesuai dengan rencana kerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tengara dari jumlah 16
lembaga keagamaan di alokasikan untuk 4 lembaga (25%) dari lembaga
keagamaan hindu yang ditargetkan tahun 2016 untuk difasilitasi telah
terealisasi 100 %;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
59
Gambar .3.3
Pembangunan Aula Sekolah Minggu Budha
7. Persentase lembaga sosial keagamaan Islam yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya mendapat nilai nol disebabkan Adanya
pemangkasan anggaran yang terjadi sehingga dalam DIPA Kanwil Kemenag
Prov. Sulawesi tenggara Tahun 2016 tidak ada anggaran yang dialokasikan
untuk memfasilitasi lembaga keagamaan islam.
8. Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100
% dengan kategori baik, hal tersebut terealisasi sesuai dengan rencana kerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tengara di alokasikan
untuk 3 lembaga (32%) dari lembaga keagamaan hindu yang ditargetkan tahun
2016 untuk difasilitasi dan telah terealisasi 100 %;
9. Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya dalam capaian kinerja memeroleh nila Nol
dikarenakan dalam DIPA Bimas Kristen Kantor Wilayah Kementrian Agama
Prov. Sulawesi Tenggara Taghun 2016 tidak mendapatkan alokasi anggaran
untuk memfasilitasi lembaga keagamaan Katholik;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
60
10. Persentase lembaga sosial keagamaan Kristen yang difasilitasi untuk
ditingkatkan kualitas pelayanannya mendapatkan nilai nol dikarenakan dalam
DIPA Bimas Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawsi
Tenggara Tahun 2016 tidak mendapatkan alokasi anggaran untuk memfasilitasi
lembaga keagamaan Kristen Tahun anggaran 2016;
2. Sasaran Strategis 2
Tabel.3.3
Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori 1. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang
ditindaklanjuti 100,00 % 95% 95% Baik
2. Nilai Reformasi Birokrasi 85,00 % 85% 100% Baik
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 97,5% Baik
Dari 2 (dua) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama
yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dengan uraian sebagai berikut:
1. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti dalam capaian
kinerja memperoleh nilai 95 % dengan kategori baik, hal tersebut dapat
terealisasi berdasarkan jumlah temuan BPK,BPKP dan Itjen yang telah di
selesaikan baik berupa temuan administrasi maupun pengembalian ke Kas
Negara di lingkungan Kantor Wilayah kementerian Agama Prov. Sulawesi
Tenggara; temuan BPKP dari 344 Temuan telah ditindak lanjuti 343 temuan
sehingga tersisa 1 Temuan, hasil audit BPK per 31 Desember Tahun 2016
masih tersisa 1 temuan pengembalian Kekas Negara, temuan Itjen dari 194
Temuan berdasarkan matriks terakhir yang telah ditindak lanjuti 160 Temuan
dan sisanya sudah berproses untuk disampaikan dan di konsultasikan ke Itjen
Kemenag. RI.
2. Nilai Reformasi Birokrasi dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100 %
dengan kategori baik hal tersebut diperoleh berdasakan hasil penilaian
Reformasi Birokrasi Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara pada saat
dilaksanakan audit penilaian RB oleh Itjen Kemenag. RI dan memperoleh
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
61
Capaian nilai 85 yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara untuk tahun 2016.
3. Sasaran Strategis 3:
Tabel.3.4
Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum
berciri khas agama
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal
S1/D4 72,00 % 72,00 % 100 Baik
2. Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi 25,00 % 25,00 % 100 Baik
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 100 Baik
Dari 2 (dua) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan
profesional pada pendidikan umum berciri khas agama pada indikator Persentase
Guru RA-Madrasah berkualifikasi S.1/D.4 dan Persentase guru RA-Madrasah
bersertifikasi berdasarkan data Bidang Pendidikan Madrasah per 31 Desember
2016 Guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S.1/D4 sebesar 72 % dan
Persentase Guru RA- Madrasah yang bersertifikasi sebesar 25 %.
4. Sasaran Strategis 4:
Tabel 3.5
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar pelayanan dalam layanan administrasi keagamaan
171 Lembaga
140 81,87 Baik
2. Indeks Kepuasan Layanan KUA 80,00 % 80% 100 Baik
3. Jumlah Rumah Ibadah Agama Islam yang Difasilitasi untuk Ditingkatkan Kualitas Pelayanannya
5 Rumah Ibadah
5 Rumah Ibadah
100 Baik
4. Jumlah rumah ibadah Agama Kristen yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
2 Rumah Ibadah
2 Rumah Ibadah
100 Baik
5. Jumlah rumah ibadah Agama Katolik yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
0 0 0
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
62
6. Jumlah rumah ibadah Agama Hindu yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
5 Rumah Ibadah
5 Rumah Ibadah
100 Baik
7. Jumlah rumah ibadah Agama Buddha yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
0 0 0
Rata Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 96,37 Baik
Dari 7 (tujuh) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama
pada indikator kinerja memperoleh nilai capaian Kinerja 100% dengan uraian
sebagai berikut:
1. Jumlah Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar pelayanan dalam
layanan administrasi keagamaan dalam capaian kinerja memperoleh nilai
81,87% dengan kategori baik akan tetapi masih jauh dari sasaran yang
direncanakan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
beberapa daerah di wilayah Prov. Sulawesi Tenggara yang belum memiliki
sarana listrik, jaringan internet yang belum terjangkau dibeberapa daerah,
keterbatasan tenaga yang bertugas pada KUA di Lingkungan Kanwil
Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara.
2. Indeks Kepuasan Layanan KUA dalam laporan capaian kinerja
memperoleh Nilai 100 % dengan kategori baik, hal tersebut dapat
terlealisasi dari kesesuaian antara Target 80% dan Realisasi capaian yang
diperoleh dari target yang ditetapkan sebesar 80%. Target yang ditetapkan
sebesar 80% tersebut disesuaikan dengan Kondisi Geografis dan
beberapa Kendala yang ada di di wilayah Prov. Sulawesi Tenggara
diantaranya ada beberapa daerah yang belum memiliki sarana listrik,
jaringan internet yang belum terjangkau, keterbatasan tenaga yang
bertugas pada KUA di Lingkungan Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi
Tenggara.
3. Jumlah Rumah Ibadah Agama Islam yang Difasilitasi untuk Ditingkatkan
Kualitas Pelayanannya dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100%
dengan Kategori baik, hal tersebut sesuai dengan rencana kerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016 yang
mengalokasikan anggaran bantuan rumah ibadah di 5 Lokasi berdasarkan
target yang telah ditetapkan dan telah terealisasi 100% dari target yang
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
63
ditetapkan berupa Bantuan Rehabilitasi masjid 3 Paket (Anggaran
Rp.150.000.000) dan Bantuan Rehab Musholla 2 Paket.
4. Jumlah rumah ibadah Agama Kristen yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100%
dengan Kategori baik, hal tersebut sesuai dengan rencana kerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016 yang
mengalokasikan anggaran bantuan rumah ibadah gereja di 2 Lokasi
berdasarkan target yang telah ditetapkan dan telah terealisasi 100% dari
target yang ditetapkan berupa bantuan sarana dan prasarana gereja di 2
lokasi Kota Kendari dengan Anggaran masing-masing sebesar Rp.
10.000.000,-
5. Jumlah rumah ibadah Agama Katholik yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya dalam target ditetapkan Nol dan mendapat nilai nol
hal ini disebabkan dalam DIPA Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi tenggara
Tahun 2016 pada BIMAS Katholik tidak ada anggaran yang dialokasikan
untuk memfasilitasi Rumah Ibadah Agama Katholik.
6. Jumlah rumah ibadah agama hindu yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100%
dengan Kategori baik, hal tersebut sesuai dengan rencana kerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016 yang
mengalokasikan anggaran bantuan rumah ibadah di 5 Lokasi berdasarkan
target yang telah ditetapkan dan telah terealisasi 100% dari target yang
ditetapkan berupa Bantuan Rehabilitasi Pura dengan anggaran Rp.
210.000.000 di 5 Lokasi dengan rincian pembagian Rp. 42.000.000, untuk
1 lokasi.
7. Jumlah rumah ibadah Agama Budha yang difasilitasi untuk ditingkatkan
kualitas pelayanannya dalam target ditetapkan Nol dan mendapat nilai nol
hal ini disebabkan dalam DIPA Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi tenggara
Tahun 2016 pada BIMAS budha tidak ada postur anggaran yang
dialokasikan untuk memfasilitasi Rumah Ibadah Agama budha
5. Sasaran Strategis 5:
Tabel 3.6.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
64
Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar
pelayanan minimal 7 Lembaga 7 Lembaga 100% Baik
2. Dana Zakat yang terhimpun (Triliun Rupiah) 29.000.000.000 36,358,237,594 125,37% Sangat Baik
3. Persentase tanah wakaf bersertifikat 63,53 % 63,53% 100% Baik
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 108,33 Sangat Baik
Dari 3 (tiga) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan
potensi ekonomi keagamaan pada indikator kinerja memperoleh nilai capaian
Kinerja 108,33% dengan uraian sebagai berikut:
1. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal
memperoleh nilai 100% dengan kategori baik, Jumlah Lebaga Zakat Se Prov.
Sulawesi Tenggara untuk LAZ berjumlah 2(dua) dan sudah memenuhi standar
pelayanan minimal. Untuk Baznas berjumlah 13 lembaga dan yang baru
memenuhi standar 5 lembaga. sisanya sementara diusulkan ke Baznas untuk
pembebtukan unsur pimpinan sesuai undang undang no 23 tahun 2011,
Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal sesuai
dengan target Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara
sebanyak 7 lembaga.
2. Dana Zakat yang terhimpun (Triliun Rupiah) dalam klaporan capaian Kinerja
memperoleh nilai 125,37% dengan Kategori sangat baik, hal tersebut
terealisasi berdasarkan target yang telah ditetapkan sebesar 29.000.000.000,-
dan dalam realisasi pengumpulan Tahun 2016 mencapai angka Rp.
36,358,237,594 sehingga realisasi capaian kinerja ini memperoleh nilai capaian
diatas 100%;
3. Persentase tanah wakaf bersertifikat dalam laporan capaian kinerja
memperoleh nilai 100%, hal ini trerealisasi disebabkan kesesuaian antara
target dan realisasi, data tanah wakaf bersertifikat dilingkungan Kanwil
Kemenag Prov. Sulawesi Tenggara.
Tabel 3.7
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
65
DATA STATUS TANAH WAKAF
No. Kabupaten/Kota Jumlah Tanah Wakaf Sudah Bersertifikat Belum Bersertifikat
Lokasi Luas M2 Lokasi Luas M2 Lokasi Luas M2
1 Kota Kendari 223 315,241 79 54,117 144 261,124
2 Kota Bau-Bau 107 86,096 46 35,274 61 50,822
3 Kabupaten Konawe 359 1,531,178 194 906,364 165 624,814
4 Kabupaten Konawe Selatan 229 510,435 165 172,006 64 338,429
5 Kabupaten Konawe Utara 77 142,926 - - 77 142,926
6 Kabupaten Konawe Kepulauan
58 73,655 35 51,133 23 22,542
7 Kabupaten Kolaka 410 982,602 224 599,004 186 383,598
8 Kabupaten Kolaka Utara 223 417,492 174 264,017 49 153,475
9 Kabupaten Kolaka Timur 166 549,993 102 449,208 64 100,785
10 Kabupaten Bombana 117 139,967 112 134,692 5 5,275
11 Kabupaten Buton 220 300,873 195 194,424 25 106,449
12 Kabupaten Buton Utara 79 174,481 45 71,603 34 64,721
13 Kabupaten Buton Tengah 81 141,410 70 86,530 11 54,880
14 Kabupaten Buton Selatan 81 82,112 75 69,712 6 12,400
15 Kabupaten Muna 200 467,658 191 363,127 9 104,449
16 Kabupaten Muna Barat 57 116,094 57 116,400 - -
17 Kabupaten Wakatobi 142 195,166 91 109,266 51 85,900
Jumlah 2,829 6,227,379 1,855 3,676,877 974 2,512,589
6. Sasaran Strategis 6:
Tabel 3.8
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan, efisien, dan akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Indeks kepuasan jamaah haji 85,00 % 80% 94,11 Baik
2. Jumlah jemaah haji yang dilayani. 1.335 Orang 1335 Orang 100 Baik
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 97,05 Baik
Dari 2 (dua) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan
umrah yang transparan,efisien, dan akuntabel pada indikator kinerja memperoleh
nilai capaian Kinerja 97,05 % dengan uraian sebagai berikut:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
66
1. Indeks kepuasan jamaah haji dalam capaian kinerja memperoleh nilai 94,11 %
dengan kategori baik hal tersebut diperoleh berdasarkan akumulasi hasil
penilaian jamaah yang dilayani, dari 1335 Jamaah haji prov. Sulawesi Tenggara
yang diberikan Quisioner penilaian penyelenggaraan Haji Prov. Sulawesi
Tenggara untuk diisi oleh jamaah haji mulai dari pelaksanaan manasik haji,
bimbingan yang diberikan oleh TPHI, TPIHI dan TKHI, layanan
Konsumsi,layanan kesehatan, layanan Penginapan dan pelayanan transportasi
pemberangkatan dan pemulangan jamaah, hasil penilaian jamaah setelah
diakumulasi memperoleh nilai 80% berdasarkan target yang telah ditetapkan
sebesar 85%.
Gambar 3. 4
Penyelenggaraan Pemberangkatan Jamaah haji Tahun 2016
2. Jumlah jemaah haji yang dilayani dalam capaian kinerja memperoleh nilai 100%
dengan kategori sangat baik. Jumlah jamaah haji Prov. Sulawesi Tenggara
Tahun 2016 mendapatkan alokasi keberangkatan sebesar 1335 Jamaah dari
jumlah 26.447 jamaah (Pria 10.296 Jamaah dan wanita 16.451 Jamaah). Dalam
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
67
pelaksanaan keberangkatan dan pemulangan jamaah Haji prov. Sulawesi
Tenggara. Uraian Pemberangkatan jamaah haji Prov. Sulawesi Tenggara terdiri
atas: Jamaah regular 1335 Jamaah, TPHD 12 Orang, TKHI 3 Orang, TPHI 3
Orang dan TPIHI 3 Orang. dari jumlah 1335 Jamaah yang diberangkakan
terdapat 3 Jamaah haji yang meninggal diarab Saudi sehingga tersisa 1332
Jamaah.
7. Sasaran Strategis 7:
Tabel 3.9
Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B 0,00 0,00 0 0
2. Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B 5,00 % 5,00 % 100 Baik
3. Persentase MTs yang terakreditasi minimal B 10,00 % 10,00 % 100 Baik
4. Persentase MA yang terakreditasi minimal B 10,00 % 10,00 % 100 Baik
5. Rata-rata nilai ujian nasional MI/SDTK 55,00 68,57 124,85
Baik
6. Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMPTK 55,00 59,35 107,91
Baik
7. Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK 60,00 50,31 83,85
Baik
8. Indeks kepuasan capaian layanan pendidikan agama 80,00 % 80,00 % 100 Baik
Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 7 102,32 Baik
Dari 8 (delapan) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan
pada indikator kinerja memperoleh nilai capaian Kinerja 90,39 % dengan uraian
sebagai berikut:
1. Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B dalam capaian kinerja
memperoleh nilai 0 % dikarenakan dalam Tahun 2016 belum ada tambahan RA
yang terakreditasi minimal B sehingga tidak ditetapkan target untuk RA yang
terakreditasi minimal B;
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
68
Tabel 3.10
NO Tingkatan
Pendidikan
Status Akreditasi Jumlah
A B C Belum
Terakreditasi
1. RA 3 28 19 149 199
Sumber Data Bidang pendidikan Madrasah
2. Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B dalam capaian kinerja
memperoleh nilai 100% dengan kategori baik, realisasi tersebut ditetapkan
berdasarkan data MI dalam lingkungan Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi
Tenggara, Jumlah MI yang terakreditasi Minimal B untuk Tahun 2016 berjumlah
22 Madrasah yang terdiri atas Madrasah Ibdtidaiyah Negeri dan Madrasah
Ibtidaiyah Swasta, Madrasah Ibtidaiyah Negeri berjumlah 6 lembaga dan
Madrasah Ibtidaiyah swasta berjumlah 16 lembaga. Rekapitulasi data Akreditasi
Madrasah tingkat MI se Prov. Sulawesi Tenggara per tanggal 31 Desember
tahun 2016 diuraikan dalam tabel Sebagai Berikut:
Tabel 3.11
NO Tingkatan
Pendidikan
Status Akreditasi
Jumlah
A B C Belum
Terakreditasi
1. MI Negeri 9 9 - 1 19
2 MI Swasta 5 26 31 80 142
Jumlah 14 35 31 82 161
Sumber Data Bidang pendidikan Madrasah
3. Persentase Pendidikan MTs yang terakreditasi minimal B dalam capaian kinerja
memperoleh nilai 100% dengan kategori baik, realisasi tersebut ditetapkan
berdasarkan data MTs dalam lingkungan Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi
Tenggara, jumlah MTs yang terakreditasi minimal B untuk Tahun 2016
berjumlah 32 Madrasah, yang terbagi atas 16 MTs Negeri dan MTs Negeri
Swasta. Rekapitulasi data akreditasi Madrasah Tsanawiyah Se-Prov. Sulawesi
Tenggara per tanggal 31 Desember tahun 2016 diuraikan dalam tabel Sebagai
Berikut:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
69
Tabel 3.12
NO Tingkatan
Pendidikan
Status Akreditasi Jumlah
A B C Belum
Terakreditasi
1. MTs Negeri 16 21 8 0 45
2 MTs Swasta 8 37 57 71 173
Jumlah 24 58 65 71 218
Sumber Data Bidang pendidikan Madrasah
4. Persentase Pendidikan MA yang terakreditasi minimal B dalam capaian kinerja
memperoleh nilai 100% dengan kategori baik, realisasi tersebut ditetapkan
berdasarkan data MA dalam lingkungan Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi
Tenggara untuk tahun 2016 berjumlah 8 Madrasah. Madrasah negeri 2
Lembaga dan Madrasah Swasta 6 lembaga, Rekapitulasi data Akreditasi
Madrasah Aliyah se Prov. Sulawesi Tenggara per 31 Desember tahun 2016
diuraikan dalam tabel Sebagai Berikut:
Tabel 3.13
NO Tingkatan
Pendidikan
Status Akreditasi
Jumlah
A B C Belum Terakreditasi
1. MA Negeri 7 8 1 - 16
2 MA Swasta 5 28 37 38 108
Jumlah 12 36 38 38 124
Sumber Data Bidang pendidikan Madrasah
5. Rata-rata nilai ujian nasional MI/SDTK dalam capaian kinerja memperoleh nilai
124,85 % dengan kategori sangat baik Persentase tersebut diperoleh
berdasarkan target yang ditetapkan sebesar 55,00 untuk tingkat Madrasah MI
dan realisasi hasil Ujian MI di lingkungan Kanwil kemenag,. Prov. Sulawesi
tenggara memperoleh Nilai rata-rata 68,57
6. Rata-rata nilai ujian nasional MTs/SMPTK dalam capaian kinerja memperoleh
nilai 107,91% dengan kategori sangat baik Persentase tersebut diperoleh
berdasarkan target yang ditetapkan Rata rata Nilai Ujian MTs sebesar 55,00
dan realisasi hasil Ujian MTs di lingkungan Kanwil kemenag,. Prov. Sulawesi
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
70
tenggara memperoleh Nilai rata-rata 59,53 (sumber Bidang pendidikan
Madrasah Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara).
7. Rata-rata nilai ujian nasional MA/SMATK dalam capaian kinerja memperoleh
nilai 83,85 % dengan kategori baik Persentase tersebut diperoleh berdasarkan
target yang ditetapkan sebesar 55,00 untuk tingkat MA dan realisasi hasil Ujian
MA di lingkungan Kanwil kemenag,. Prov. Sulawesi tenggara memperoleh Nilai
rata-rata 50,31 (sumber Bidang pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag. Prov.
Sulawesi Tenggara).
8. Indeks kepuasan capaian layanan pendidikan agama dalam capaian kinerja
memperoleh nilai 100 % dengan Kategori Baik persentase tersebut diperoleh
berdasarkan target yang ditetapkan sebesar 80% dan realisasi sebesar 80%,
peningkatan kualitas layanan pendidikan dilingkungan Kanwil Kemenag. Prov.
Sulawesi Tenggara dapat dilihat dengan angka dan tingkat kelulusan siswa
dengan Nilai ujian yang dihasilkan dalam pelaksanaan Ujian nasional, perbaikan
sarana dan prasana pendidikan yang dilaksanakan ditahun 2016 berupa
pembangunan fasilitas pendidikan diantaranya penambahan/pembangunan
ruang kelas baru pada tingkatan MI, MTs dan MA, pemberian bantuan sarana
dan prasarana pada RA, Jumlah Ruang kelas MI-MA yang dilakukan rehabilitasi
baik yang dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat, pembangunan gedung
perpustakaan pada MTs dan MA,pembangunan Laboraturium IPA dan
laboraturium Komputer pada tingkat MA. Peningkatan yang lakasanakan masih
jauh dari harapan yang diinginkan,untuk itu perlu melakukan upaya untuk lebih
memajukan layanan pendidikan ditahun yang akan datang demi mewujudkan
layanan pendidikan yang lebih baik.
8. Sasaran Strategis 8:
Tabel 3.14
Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota 4
Lembaga
4 Lembaga 100 Baik
2. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Islam
1
Kegiatan
1 Kegiatan 100 Baik
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
71
3. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Kristen
1
Kegiatan
1 Kegiatan 100 Baik
4. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Katolik
1 kegiatan 1 kegiatan 100 Baik
5. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Hindu
1 kegiatan 1 kegiatan 100 Baik
6. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama Buddha
1 kegiatan 1 kegiatan 100 Baik
7. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan
Intern Umat Beragama
5
Kegiatan
5 Kegiatan 100 Baik
Rata-rata capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 100 Baik
Dari 7 (tujuh) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat
beragama pada indikator kinerja memperoleh nilai capaian Kinerja 100 % dengan
uraian sebagai berikut:
1. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota dalam capaian kinerja memperoleh
nilai capaian 100% dengan kategori baik hal tersebut diperoleh berdasarkan
target Tahun 2016 sebanyak 4 Sekber FKUB yang ada, jumlah Kab./Kota
dilingkungan Kanwil Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara berjumlah 17
kab./Kota dan tahun 2016 hanya mempunyai sekber FKUB sebanyak 4 sekber,
hal ini masih jauh dari harapan dari jumlah 17 FKUB yang ada di Prov. Sulawesi
Tenggara.
2. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Islam dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian 100 dengan
kategori baik sesuai dengan rencana kerja yang mengalokasikan anggaran/
kegiatan dialog intern umat beragama islam dalam 1 Program/Kegiatan
pembinaan dan peningkatan kualitas kerukunan intern umat islam dalam Dialog
tokoh dan lembaga keagamaan islam yang diikuti oleh 105 orang peserta,. Dan
kegiatan kegiatan dialog kerukunan intern umat islam lainnya yang dilaksanakan
ditingkat masyarakat.
3. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Kristen dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian 100 dengan
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
72
kategori baik sesuai dengan rencana kerja Bimas Kristen yang mengalokasikan
anggaran/ kegiatan dalam 1 Program/Kegiatan pembinaan dan peningkatan
kualitas kerukunan intern umat kristen yang telah dilaksanakan dengan jumalah
peserta kegiatan 63 orang (pembinaan Pemuda Gereja);
4. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Katolik dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian 100 dengan
kategori baik sesuai dengan rencana kerja Bimas Katholik yang mengalokasikan
anggaran/kegiatan dalam 1 Program/Kegiatan Pembinaan/sosialisasi/
bimbingan/pelatihan internal Bid. Urusan agama katholik dalam kegiatan
Pembinaan OMK(orang muda katholik) yang diikuti oleh 22 Orang peserta yang
telah dilaksanakan.
5. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Hindu dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian 100 dengan
kategori baik sesuai dengan rencana kerja Bimas Hindu yang mengalokasikan
anggaran/kegiatan dalam 1 Program/Kegiatan Dialog Pinandita/Tokoh
Agama/Cendikiawan/Tokoh masyarakat/Pemuda/Wanita yang diikuti oleh 44
Orang peserta yang telah dilaksanakan.
6. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama Buddha dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian 100 dengan
kategori baik sesuai dengan rencana kerja Bimas Budha yang mengalokasikan
anggaran/kegiatan workshop pembinaan kerukunan intern umat budha 1
Program/Kegiatan yang diikuti oleh 25 Orang yang telah terlaksana.
7. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian 100 dengan
kategori baik, hal tersebut terealisasi sesuai dengan terealisasinya kegiatan
kegiatan dialog yang dilaksanakan pada Program kerukunan Umat beragama
yang mengalokasikan 6 program kegiatan dialog intern umat beragama yang
terdiri dari, workshop pencegahan konflik tingkat provinsi dan Kab./Kota yang
diikuti oleh 50 orang peserta kegiatan, workshop peningkatan wawasan
multikulutural dan dialog lintas agama tingkat provinsi dan Kab./Kota dalam
kegiatan workshop wawasan multicultural bagi guru agama lintas agama yang
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
73
diikuti oleh 100 orang peserta, workshop penguatan peran remaja lintas agama
untuk mengokohkan KUB 60 Orang peserta, rakor tokoh lintas agama untuk
mengukuhkan FKUB (60 orang peserta), workshop wawasan multikultural
dan jurnalisme damai 50 orang peserta dari 5 kegiatan yang dilaksnakan
tersebut terealisasi 100% sesuai dengan jumlah target ditahun 2016.
Gambar 3.5
Workshop Pencegahan Konflik Tingkat provinsi
9. Sasaran Strategis 9:
Tabel 3.15
Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah melalui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah siswa MI/Ula/SDTK 20.000
Siswa
19.582
Siswa
97,91 Baik
2. Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK 29.0000
SIswa
28.948
SIswa
99,82 Baik
3. Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK 14.000
Siswa
13.582
Siswa
97,01 Baik
Rata-rata capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 98,24 Baik
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
74
Dari 3 (tiga) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi capaian
kinerja sasaran strategis Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap
Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah melalui manfaat Kartu
Indonesia Pintar (KIP) pada indikator kinerja memperoleh nilai capaian Kinerja
98,24 % dengan uraian sebagai berikut:
1. Jumlah siswa MI/Ula/SDTK dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian
97,91% dengan kategori baik hal tersebut diperoleh berdasarkan target Tahun
2016 sebanyak 20.000 siswa, dalam realisasi data per tanggal 31 Desember
Tahun 2016 Jumlah siswa MI sebanyak 19.582 Siswa. Sumber Data Bidang
PAKIS dan PENMA. Dari jumlah siswa tersebut terdapat siswa yang menerima
penyaluran bantuan KIP dan BOS , Siswa Penerima KIP Tahun 2016 sebanyak
1.851 siswa dan BOS sebanyak 13.537 siswa yang terbagi di 17 kab./Kota yang
ada di Prov. Sulawesi Tenggara.
2. Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK dalam capaian kinerja memperoleh nilai
capaian 99,82 % dengan kategori baik hal tersebut diperoleh berdasarkan target
Tahun 2016 sebanyak 29.000 siswa, dalam realisasi data per tanggal 31
Desember Tahun 2016 Jumlah siswa Tk. Mts sebanyak 28.948 Siswa. Sumber
Data Bidang PAKIS dan PENMA. Dari jumlah siswa tersebut terdapat siswa
yang menerima penyaluran bantuan KIP dan BOS , Siswa Penerima KIP Tahun
2016 sebanyak 3.342 siswa dan BOS sebanyak 15.374 siswa yang terbagi di 17
kab./Kota yang ada di Prov. Sulawesi Tenggara.
3. Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK dalam capaian kinerja memperoleh nilai capaian
97,01% dengan kategori baik hal tersebut diperoleh berdasarkan target Tahun
2016 sebanyak 14.000 siswa, dalam realisasi data per tanggal 31 Desember
Tahun 2016 Jumlah siswa Tk. MA/ulya/MAK sebanyak 13.582 Siswa. Sumber
Data Bidang PAKIS dan PENMA. Dari jumlah siswa tersebut terdapat siswa
yang menerima penyaluran bantuan KIP dan BOS , Siswa Penerima KIP Tahun
2016 sebanyak 2.468 siswa dan BOS sebanyak 8.267 siswa yang terbagi di 17
kab./Kota yang ada di Prov. Sulawesi Tenggara.
10. Sasaran Strategis 10:
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
75
Tabel 3.16
Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat 55,20 % 55,20 % 100 Baik
2. Persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat 92,59 % 92,59 % 100 Baik
3. Persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat 100,00 % 100,00 % 100 Baik
4. Persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat 34,72 % 34,72 % 100 Baik
5. Persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat 56,25 % 56,25 % 100 Baik
Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 10 100 Baik
Dari 5 (lima) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi
capaian kinerja sasaran strategis Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan
agama yang telah bersertifikat pada indikator kinerja memperoleh nilai capaian
Kinerja 100 % dengan uraian persentase masing masing jenis guru pendidikan
agama islam, Kristen katholik, hindu dan budha data per tanggal 31 Desember
2016 realisasi yang ditetapkan berdasarkan persentase sesuai dengan target
yang direncanakan ditahun 2016.
11. Sasaran Strategis 11
Tabel 3.17
Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
1. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam 8.000
Siswa
7.747
Siswa
96.83 Baik
2. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik 1.100
Siswa
1.068
Siswa
97.09 Baik
3. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu
(Pasraman)
4.300
Siswa
4.239
Siswa
98.58 Baik
4. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen
10.000
Siswa
9.992
Siswa
99.92 Baik
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
76
5. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha
(SMB, Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya
Darma)
100 Siswa 100 Siswa 100 Baik
Rata-rata capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 98,48 Baik
Dari 5 (lima) indikator kinerja yang digunakan dalam mengidentifikasi
capaian kinerja sasaran strategis Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan
agama yang telah bersertifikat pada indikator kinerja memperoleh nilai capaian
Kinerja 98,48 % dengan kategori baik dengan analisis sebagai berikut:
1. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam dalam idikator capaian
kinerja memperoleh nilai 96,83% berdasarkan target yang telah ditetapkan
sebesar 8000 siswa dan data bidang PAKIS per tanggal 31 Desember 2016
jumlah siswa pada pendidikan keagamaan islam sebanyak 7. 747 siswa
2. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katholik dalam indikator
capaian kinerja memperoleh nilai 97,09 % berdasarkan target yang telah
ditetapkan sebesar 1.100 siswa dan data Pembimas Katholik per tanggal 31
Desember 2016 jumlah siswa pada pendidikan keagamaan katholik sebanyak
1.068 siswa
3. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan hindu dalam idikator capaian
kinerja memperoleh nilai 98.58 % berdasarkan target yang telah ditetapkan
sebesar 4.300 siswa dan data Pembimas hindu per tanggal 31 Desember 2016
jumlah siswa pada pendidikan keagamaan katholik sebanyak 4.239 siswa
4. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen dalam idikator
capaian kinerja memperoleh nilai 99,92 % berdasarkan target yang telah
ditetapkan sebesar 10.000 siswa dan data Pembimas kristen per tanggal 31
Desember 2016 jumlah siswa pada pendidikan keagamaan kristen sebanyak
9.992 siswa
5. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Budha dalam idikator
capaian kinerja memperoleh nilai 100 % berdasarkan target yang telah
ditetapkan sebesar 100 siswa dan data Pembimas budha per tanggal 31
Desember 2016 jumlah siswa pada pendidikan keagamaan budha sebanyak
1.00 siswa.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
77
C. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran pelaksanaan program dan kegiatan pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2016
adalah Rp. 581,052,669,662,- (lima ratus delapan puluh satu miliar lima puluh
dua juta enam ratus enam puluh Sembilan ribu enam ratus enam puluh dua
rupiah) atau 87,60 % dari total anggaran sebesar Rp. 663,299,173,055,-
(enam ratus enam puluh tiga miliar dua ratus Sembilan puluh Sembilan juta
seratus tujuh puluh tiga ribu lima puluh lima rupiah).
Serapan anggaran tersebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 3.18 Serapan Anggaran Triwulan I, II, III dan IV
No. Triwulan Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
1. Triwulan I 663,374,270,000 80,023,548,209 12,06
2 Triwulan II 663,374,270,000 260,003,830,827 39,19
3 Triwulan III 663,374,270,000 405,200,531,717 61,08
4 Triwulan IV 663,374,270,000 585,757,770,857 88,30
Berikut secara rinci tingkat capaian kinerja realisasi anggaran Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan
IV Tahun 2016 berdasarkan fungsi, program dan sasaran strategis
1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi
Realisasi penyerapan anggaran terbesar terjadi pada fungsi fungsi
agama sebesar 94,43% disusul oleh program pendidikan yaitu mencapai
93,62% dan fungsi pelayanan umum sebesar 85,47%. .
Secara rinci realisasi anggaran Kantor Wilayah Kementeraian Agama
Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan IV Tahun 2016 berdasarkan fungsi
dapat dilihat pada tabel
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
78
Tabel 3.19 Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi
Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan IV Tahun 2016
No. Fungsi Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
1. Pelayanan Umum 44,411,941,520 41,938,398,585 94.43%
2. Agama 124,457,724,575 116,518,692,719 93,62%
3. Pendidikan 494,504,603,905 427,300,679,553 86,40%
JUMLAH 663,374,270,000 585,757,770,857 88,30%
2. Realisasi Anggaran Berdasarkan Program
Secara rinci realisasi anggaran Kantor Wilayah Kementeraian Agama
Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan IV Tahun 2016 berdasarkan program
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.20
Realisasi Anggaran Berdasarkan Program Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2016
No. Program Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Agama
44,411,941,520 41,938,398,585 94.43%
2. Program Kerukunan Umat Beragama 1,690,000,000 1,653,677,900 97,85%
3. Program Pendidikan Islam 494,504,603,905 427,300,679,553 86,40%
4. Program Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
8,763,368,997 8,136,386,649 92,85%
5. Program Bimbingan Masyarakat Islam 96,665,540,440 90,339,705,717 93,52%
6. Program Bimbingan Masyarakat Kristen 4,754,779,220 4,835,152,016
101,69%
7. Program Bimbingan Masyarakat Katolik 3,376,543,700 3,042,236,962 90,10%
8. Program Bimbingan Masyarakat Hindu 6,693,862,352 6,311,362,192 94,29%
9. Program Bimbingan Masyarakat Buddha 2,513,629,866 2,140,171,283 85,14%
JUMLAH 663,374,270,000 585,757,770,857 88,30%
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
79
Tabel. 3.21
Perbandingan Realisasi Anggaran Per Program Tahun 2015 dan Tahun 2016
No Program Tahun 2015 Tahun 2016
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Agama
58,478,707,904
43,787,955,939 74.88
%
44,411,941,520 41,938,398,585 94.43
2. Program Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian Agama
3,750,000,000
3,684,732,000 98.26
%
- - -
3. Program Kerukunan Umat Beragama
- - - 1,690,000,000 1,653,677,900 97,85
4. Program Pendidikan Islam
723,365,029,808 678,621,964,478
93,81 494,504,603,905 427,300,679,553 86,40
%
5. Program Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
9,172,318,692 8,592,843,422 93,68 8,763,368,997 8,136,386,649 92,85
6. Program Bimbingan Masyarakat Islam
113,230,745,320
104,106,058,829
91,94 96,665,540,440 90,339,705,717 93,52
7. Program Bimbingan Masyarakat Kristen
7,455,575,027
7,173,504,885
96,22 4,754,779,220 4,835,152,016
101,69
8. Program Bimbingan Masyarakat Katolik
3,117,033,009
2,516,446,398
80,73 3,376,543,700 3,042,236,962 90,10
9. Program Bimbingan Masyarakat Hindu
8,266,148,025
7,519,172,240
90,96 6,693,862,352
6,311,362,192
94,29
10. Program Bimbingan Masyarakat Buddha
3,436,485,004
3,187,649,188
92,76 2,513,629,866 2,140,171,283 85,14
Jumlah 930,272,042,789 859,190,327,379 92.36% 663,299,173,055 581,052,669,662 88,30
Berdasarkan informasi keuangan di atas, diketahui bahwa realisasi anggaran
Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara untuk Tahun 2016
berada pada kategori baik dengan serapan anggaran sebesar 88,30% dari total
anggaran yang dialokasikan. Dan capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016 dapat tercapai dengan baik yaitu sebesar 99,82
% sebagaimana dijelaskan pada analisis capaian kinerja di atas.
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
80
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan Tahun Anggaran 2016 dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan pelaksanaan Keputusan
Menteri Agama Nomor 702 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja pada Kementerian
Agama.
Secara umum, sasaran, program dan kegiatan pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 masih jauh dari
harapan, untuk itu perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan
masyarakat dibidang keagamaan yang semakin tinggi.
Laporan Kinerja Tahun 2016 ini diharapkan dapat membantu para pelaksana
dan pengelola program/kegiatan dalam merencanakan program dan kegiatan
tahunan, melaksanakan, dan melakukan pengukuran tingkat keberhasilan
program/kegiatan yang dikelola sehingga visi dan misi pembangunan agama dalam
Rencana Stretegis (RENSTRA) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tenggara dapat terwujud.
Demikian Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2016 disusun, semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Kendari, 03 Februari 2017
Kepala
H. Mohamad Ali Irfan, SE, MM, M.Ak NIP 196611131994031001
B A B IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
1
Laporan Realisasi Kinerja Periode Triwulan I,II,II dan IV Tahun 2016
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara
No Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi
1 Tahun
s.d TRW I
(%)
s.d TRW II (%)
s.d TRW III (%)
s.d TRW IV (%)
1 Tahun s.d TRW I s.d TRW II s.d TRW III s.d TRW IV
Jml % Jml % Ket Jml % Ket Jml % Keterang
an Jumlah
% Ket
1
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama
Jumlah Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar pelayanan dalam layanan administrasi keagamaan
171 25,00 50,00 75,00 100,00 171 100,00 0 0,00 0 0,00 168 98,24
Jumlah KUA sebanyak 171, 2 sudah diajukan penganggaran pembangunan Kantor Untuk Tahun 2017 dan 1 Kua sementara Pencarian Lokasi Untuk Pembangunan
171 100,
00
Indeks Kepuasan Layanan KUA
80 25,00 50,00 75,00 100,00 85,0
0 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
85,00
100,00
Jumlah Rumah Ibadah Agama Islam yang Difasilitasi untuk Ditingkatkan Kualitas Pelayanannya
5 25,00 50,00 75,00 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 100,
00
teralisasi di triwulan III
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
2
Jumlah rumah ibadah Agama Kristen yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
2 25,00 50,00 75,00 100,00 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 100,
00
Jumlah rumah ibadah Agama Katolik yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
0 25,00 50,00 75,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah rumah ibadah Agama Hindu yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
5 25,00 50,00 75,00 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 100,
00
Jumlah rumah ibadah Agama Buddha yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
0 25,00 50,00 75,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2
Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas
Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4
72,00
25,00 50,00 75,00 100,00 72,0
0 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
72,00
100,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
3
agama
Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi
25,00
25,00 50,00 75,00 100,00 25,0
0 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
25,00
100,00
3
Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal
7 25,00 50,00 75,00 100,00 7 100,00 0 0,00 0 0,00 7 100,00
Jumlah Lebaga Zakat Se Prov. Sulawesi Tenggara untuk LAZ berjumlah 2(dua) dan sudah memenuhi standar pelayanan minimal. Untuk Baznas berjumlah 13 lembaga dan yang baru memenuhi standar 5 lembaga. sisanya sementara diusulkan ke Baznas untuk pembebtukan unsur pimpinan sesuai undang undang no 23 tahun
7 100,
00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
4
2011
Dana Zakat yang terhimpun (Triliun Rupiah)
29.000.000.0
00
25,00 50,00 75,00 100,00 36 125,37 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Masih dalam Proses Pendataan
36 125,
37
target 29.000.000.000 terealisasi 36,358,237,594
Persentase tanah wakaf bersertifikat
63,53
25,00 50,00 75,00 100,00 63,5
3 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 63,53
Untuk Tahun 2016 tidak mendapatkan Alokasi Anggaran. kemungkinan dikarenakan alokasi anggaran tahun 2015 untuk
63,53
100,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
5
pengsertifikatan tanah wakaf tidak terealisasi
4
Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti
100,00
25,00 50,00 75,00 100,00 95,0
0 95,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
95,00
95,00
Nilai Reformasi Birokrasi
85 25,00 50,00 75,00 100,00 85,0
0 85,00 0,00 0,00 0,00 0,00
84,10
93,40 85,0
0 85,0
0
5
Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan
Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Islam yang difasilitasi dalam Pembinaan dan Pengembangan
440 25,00 50,00 75,00 100,00 60 100,00 0 0,00 0 0,00 61 101,60
Jumlah Penyuluh Agama Islam PNS dilingkungan Kanwil 158 PNS danberdasarkan target 60 orang dengan uraian yang mengikuti Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan 60 Orang yang dilaksanak
60 100,
00
terlaksana di triwulan III
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
6
an dalam 2 Kegiata dan 1 orang yang difasilitasi untuk mengikuti kegiatan pemilihan penyuluh teladan tingkat nasional
Jumlah Penyuluh dan Tenaga Teknis Keagamaan Kristen yang Difasilitasi dalam Pembinaan dan Pengembangannya
95 25,00 50,00 75,00 100,00 94 98,95 0 0,00 0 0,00 1 100,00
Jumlah Penyuluh Agama Kristen se Prov. Sulawesi Tenggara 1 orang dan untuk tahun 2016 sesuai dengan rencana kerja yang difasilitasi sebanyak 1 0rang
94 98,9
5
Target 95 dalam kegaiatn pembinaan Penyuluh yang terealisasi 94 orang
Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan
22 25,00 50,00 75,00 100,00 20 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 100,
00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
7
Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan
55 25,00 50,00 75,00 100,00 55 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 55 100,
00
Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan
20 25,00 50,00 75,00 100,00 15 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15 100,
00
Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
25,00
25,00 50,00 75,00 100,00 10,0
0 10,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10,00
10,00
4 Lokasi bantuan operasional lembaga agama dan keagamaan budha
Persentase lembaga sosial keagamaan Islam yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
0,00 25,00 50,00 75,00 100,00 100,
00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100,00
100,00
Rehab Masjid
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
8
Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
32,00
25,00 50,00 75,00 100,00 100,
00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100,00
100,00
5 Lokasi bantuan Rehab Rumah Ibadah
Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
6,00 25,00 50,00 75,00 100,00 6,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,00 100,
00
Persentase lembaga sosial keagamaan Kristen yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
0,00 25,00 50,00 75,00 100,00 100,
00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,00 100,00
Jumlah Lembaga Keagamaan Kristen sebanyak 299 dan sesuai dengan target realisasi program kerja bimas kkristen Kanwil sebanyak 2 lembaga dan telah terealisasi
100,00
100,00
2 Lokasi bantuan saran dan prasarana gereja
6
Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota
4 25,00 50,00 75,00 100,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4 100,
00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
9
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama Islam
1 25,00 50,00 75,00 100,00 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 100,
00
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama Kristen
1 25,00 50,00 75,00 100,00 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 100,
00
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama Katolik
1 25,00 50,00 75,00 100,00 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 100,
00
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama Hindu
1 25,00 50,00 75,00 100,00 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 100,
00
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama Buddha
1 25,00 50,00 75,00 100,00 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 100,
00
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama
5 25,00 50,00 75,00 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 100,
00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
10
7
Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan
Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B
0,00 25,00 50,00 75,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B
5,00 25,00 50,00 75,00 100,00 5,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5,00 100,
00
Target 2016 sebesar 5 %
Persentase MTs yang terakreditasi minimal B
10,00
25,00 50,00 75,00 100,00 10,0
0 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10,00
100,00
Persentase MA yang terakreditasi minimal B
10,00
25,00 50,00 75,00 100,00 10,0
0 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10,00
100,00
Rata-rata nilai ujian nasional MI/SDTK
55 25,00 50,00 75,00 100,00 68,5
7 124,85 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
68,57
124,85
Target 2016 sebesar 55 hasil ujian Tahun 2016 mencapai 68,57
Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMPTK
55 25,00 50,00 75,00 100,00 59,3
5 107,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
59,35
107,91
Target 2016 sebesar 55,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
11
Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK
60 25,00 50,00 75,00 100,00 50,3
1 83,85 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
50,31
83,85
Target 2016 sebesar 60
Indeks kepuasan capaian layanan pendidikan agama
75 25,00 50,00 75,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8
Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat
Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat
55,20
25,00 50,00 75,00 100,00 55,2
0 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
55,20
100,00
Persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat
92,59
25,00 50,00 75,00 100,00 92,5
9 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
92,59
100,00
Jumlah Guru 27, yang sudah sertifikasi 25 guru yang belum sertifikasi 2 Guru
Persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat
100,00
25,00 50,00 75,00 100,00 2,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,00 100,
00
Persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat
34,72
25,00 50,00 75,00 100,00 34,7
2 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
34,72
100,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
12
Persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat
56,25
25,00 50,00 75,00 100,00 56,2
5 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
56,25
100,00
9
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan, efisien, dan akuntabel
Indeks kepuasan jamaah haji
85 25,00 50,00 75,00 100,00 85,0
0 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100,00
100,00 85,0
0 100,
00
Jumlah jemaah haji yang dilayani.
1,335
25,00 50,00 75,00 100,00 133
5 100,00 0 0,00 0 0,00
1668
100,00 133
5 100,
00
Terealisasi ditriwulan III
10
Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama
Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam
7,747
25,00 50,00 75,00 100,00 774
7 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7747
100,00
Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik
1,068
25,00 50,00 75,00 100,00 106
8 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
1068
100,00
Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu (Pasraman)
4,239
25,00 50,00 75,00 100,00 423
9 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4239
100,00
Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen
9,992
25,00 50,00 75,00 100,00 995
2 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
9952
100,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
13
Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha (SMB, Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya Darma)
100 25,00 50,00 75,00 100,00 100 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100,
00
Jumlah Peserta Didik Keagamaan Budha pada Prov. Sulawesi Tenggara berjumlah 100 dari SMB
11
Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah melalui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Jumlah siswa MI/Ula/SDTK
19,582
25,00 50,00 75,00 100,00 195
82 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
19582
100,00
Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK
28,948
25,00 50,00 75,00 100,00 289
48 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
28948
100,00
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016
14
Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK
13,582
25,00 50,00 75,00 100,00 135
82 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
13582
100,00
Nilai Rata-Rata Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2016 91,31
Kendari, 03 Februari 2017
Kepala,
H. Mohamad Ali Irfan, SE, MM, M.Ak NIP 196611131994031001