-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
1/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi farmasi saat ini sangat berperan aktif
dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya sediaan obat-obatan yang disesuaikan dengan
karakteristik dari zat aktif obat, kondisi pasien dan peningkatan
kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa harus
mengurangi atau mengganggu kinerja dari zat aktif obat.
Sekarang ini berbagai bentuk sediaan obat dapat kita jumpai
dipasaran. Diantaranya adalah sediaan injeksi yang termasuk sediaan
steril. Disini kami membuat sediaan injeksi yang merupakan sediaan
yang sangat penting bagi dunia kesehatan. Karena pada keadaan sakit
yang dianggap kronis, pemberian obat minum sudah tidak maksimal
lagi, sehingga perlu dan sangat penting untuk diberikan sediaan
injeksi, karena akan sangat membantu untuk mempercepat mengurangi
rasa sakit pada pasien, sebab sediaan injeksi bekerja secara cepat,
dimana obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah dan akan
bekerja secara optimal pada bagian yang sakit. Sediaan injeksi
merupakan salah satu contoh sediaan steril, jadi keamanan dan
kebersihan sediaan juga telah diuji.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
1
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
2/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Salah satu bentuk sediaan steril adalah sediaan parenteral. Sediaan
ini merupakan sediaan yang unik diantara bentuk-bentuk obat lainnya,
karena sediaan parenteral disuntikkan melalui kulit atau membran
mukosa ke bagian dalam tubuh. Karena sediaan ini mengelakkan garis
pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien, yakni membran
kulit dan mukosa, sediaan tersebut harus bebas dari kontaminasi
mikroba dan dari komponen toksik dan harus mempunyai tingkat
kemurnian yang tinggi. Semua komponen dan proses yang terlibat
dalam penyediaan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk
menghilangkan semua jenis kontaminasi secara fisik, kimia, atau
mikrobiologi.
Produk steril seperti sediaan parenteral bisa diberikan dengan
berbagai rute. Salah satu contoh sediaan parenteral yaitu injeksi dosis
ganda atau ial. Pada umumnya pemberian secara parenteral dilakukan
bila diinginkan kerja obat yang lebih cepat, seperti pada keadaan
ga!at, bila penderita tidak dapat diajak bekerja sama dengan baik,
tidak sadar, tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan secara
oral atau bila obat tersebut tidak efektif dengan cara pemberian yang
lain. "njeksi dosis ganda diracik dengan melarutkan, mengemulsikan,
atau mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut, atau
dengan mengisikan sejumlah obat ke dalam !adah dosis ganda atau
ial.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
2
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
3/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
I.2. Maksud dan Tujuan
#dapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut $
%. &ntuk mengetahui dan memahami cara meracik dan membuat
sediaan steril, khususnya pada percobaan ini adalah injeksi ial.
'. &ntuk mengetahui khasiat dan penggunaan sediaan injeksi ial.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
3
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
4/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB II
FORMULA
II.1 Master Fr!ula
a. THIAMINE H"l
() *hiamin H+l % mg
etil Parabean ,'
/a 0D*# ,1
#.P." ad % m2
Pro $ #ndi 3De!asa4
#. P$RIDO%INE
() Pyrido5ine %1 mg
etil Parabean ,6
/a 0D*# %
#.P." ad % m2
Pro $ #ndi 3De!asa4
&. RIBOFLA'IN
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
4
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
5/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
II.2 (elengka)an Rese)
a.THIAMINE H"l
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
5
() (iboflain ' mg
etil Parabean ,'
/a 0D*# ,1
#.P." ad % m2
Pro $ #ndi 3De!asa4
dr. (io
S"P. % ) "D" ) '7
82. #srama Haji /o.%1 Kendari
*elp. 9% - 6%%%:7
/o. 6 Kendari, '1-%-'%1
() *hiamin H+l % mg
etil Parabean ,'
/a 0D*# ,1
#.P." ad % m2
Pro $ #ndi
&mur $ De!asa
#lamat$ 82. (ambutan /o.% KendariKet $
/o 3/omero4 ; /omor
( 3(acipe4 ; #mbillah
Pro 3Pronum4 ; untuk
#.P." 3#
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
6/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
#.P$RIDO%INE
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
6
dr. (io
S"P. % ) "D" ) '7
82. #srama Haji /o.%1 Kendari
*elp. 9% - 6%%%:7
/o. 6 Kendari, '1-%-'%1
() Pyrido5ine %1 mg
etil Parabean ,6
/a 0D*# %
#.P." ad % m2
Pro $ #ndi
&mur $ De!asa
#lamat$ 82. (ambutan /o.% Kendari
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
7/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
&. RIBOFLA'IN
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
7
Ket $
/o 3/omero4 ; /omor
( 3(acipe4 ; #mbillah
Pro 3Pronum4 ; untuk
#.P." 3#
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
8/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
8
Ket $
/o 3/omero4 ; /omor
( 3(acipe4 ; #mbillah
Pro 3Pronum4 ; untuk
#.P." 3#
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
9/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
II.* Alasan Penggunaan Ba+an
II.*.1. Penggunaan Ba+an Akt,-
%. *hiamin H+l
*hiamin H+l atau itamin =%, di dalam tubuh zat ini
bekerja sebagai zat aktifnya , yakni sebagai tiaminipirofosfat
3 ko-karboksilat) yang berfungsi sebagai ko-enzim dari
karboksilase, yakni suatu enzim esensial pada metabolism
karbohidrat dan pembentukan bio-energi dan insulin serta
menstimulir pembentukan eritrosit dan berperan penting
dalam regulasi ritme jantung serta berfungsinya susunan saraf
dengan baik.
"ndikasi $ Kekurangan >itamin =%,gangguan saraf,
nyeri urat saraf,radang urat saraf, rematik
sendi dan otot,skiatika, letih setelah
bekerja keras, kurang nafsu makan, berat
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
9
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
10/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
badan menurun, beri-beri, gangguan fungsi
jantung.
0fek samping $ *iamin tidak menimbulkan efek toksik bila
diberikan peroral dan bila kelebihan tiamin
cepat disekresi melalui urin.eskipun
jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi
setelah pemberian secara "> dosis besar
pada pasien yang sensitie , dan beberapa
diantaranya bersifat fatal.
Dosis $ Pada pencegahan dan defisiensi tiamin
dengan dosis '- 1 mg)hari, untuk
pencegahan defisiensi 1-% mg 6 5 sehari,
Dosis besar parenteral 6 mg)hari.
'. Piridoksin
Piridoksin atau >itamin =:, dimana zat ini berperan
penting sebagai ko-enzim pada metabolisme protein dan
asam-asam amino, juga mempunyai peranan pada
pengubahan triptofan melalui okstriptan menjadi serotonim
serta memiliki peran kecil pada metabolism karbohidrat dan
lemak.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
10
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
11/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
"ndikasi $ Defisiensi, mual-muntah dan pada depresi
post-natal dan depresi akibat pil anti hamil,
menurunkan kadar homosistein.
0fek samping $ 8arang terjadi dan berupa reaksi alergi.
Penggunaan lama dari 1 mg)hari dapat
mencetuskan ata5ia dan neuropati serius,
begitu pula pada dosis tinggi dari '-: g
sehari.
Dosis $ ?ral selama terapi dengan antagonis
piridoksin %-% mg sehari, profilaksis '-
% mg,mual hamil 1 mg dan pada depresi
akibat pil antihami@l %'1 mg sehar selama
A hari sebulan.pada schizophrenia $ % dd
'1-1 mg. &ntuk menurunkan
homosistein yang tinggi % dd '1 mg
bersama asam folat 1 mg.
6. (iboflain
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
11
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
12/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Didalam tubuh riboflain diubah menjadi ' ko-enzim,
pertama r-/-s-at 3;flavin mononukleotida,FMN),lalu
didalam hati menjadi flavin-adenin-dinukleotida (FAD)
yang berperan pada sintesa dari antioksidansiafaal, antara
lain glutation dan juga penting untuk pemeliharaan
kesehata kulit 3bibir4, mata, otot, dan tulang.
"ndikasi $ Penggunaanya yang utama adalah untuk
pencegahan dan terapi defisiensi yang
sering menyertai pellagra atau defisiensi
itamin = kompleks lainnya .
Dosis $ Pada defisiensi 1-% mg sehari,Profilaksis '
mg 3/a-fosfat4.
II.*.2. Penggunaan Ba+an Ta!#a+an
%. /atrium 0D*#, sebagai pengompleks dengan mengikat ion-ion
logam sehingga dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi.
'. etil Parabean 3/ipagin4, sebagai bahan antimikroba atau bahan
penga!et.
6. #.P." digunakan sebagai cairan pemba!a 3pelarut4 dalam pembuatan
sediaan injeksi dan sediaan steril.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
12
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
13/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB III
TIN0AUAN PUTA(A
III.I Landasan Ter,
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan
steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta
sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
13
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
14/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
hidup. Konsep ini menyatakan bah!a steril adalah istilah yang
mempunyai kondisi konotasi relatif dan kemungkinan menciptakan
kondisi mutlak bebas dari mikrorganisme hanya dapat diduga atas dapat
proyeksi kinetis angka kematian mikroba. 3 #nsel,%7@7 4.
Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang
bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini merupakan
sediaan yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan ini
disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke bagian dalam tubuh.
Karena sediaan mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang
paling efisien, yakni membran kulit dan mukosa. Sediaan tersebut harus
bebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen toksik dan harus
mempunyai tingkat kemurniaan tinggi dan luar biasa. Semua komponen
dan proses yang terlibat dalam penyediaan produk ini harus dipilih dan
dirancang untuk menghilangkan semua jenis kontaminasi secara fisik,
kimia atau mikrobiologi. 32achman,%7794.
>ial adalah salah satu !adah dari bentuk sediaan steril yang
umumnya digunakan pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau
olume ,1-% m2. >ial dapat berupa takaran tunggal atau ganda.
Digunakan untuk me!adahi serbuk bahan obat, larutan atau suspensi
dengan olume sebanyak 1 m2 atau lebih besar. =ila diperdagangan, botol
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
14
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
15/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
ini ditutup dengan sejenis logam yang dapat dirobek atau ditembus oleh
jarum injeksi untuk menghisap cairan injeksi. 3>oight,%7794.
Syarat-syarat untuk injeksi ial 3Syamsuni,':4 $
%. Steril, yaitu sediaan ial harus bebas dari mikroorganime yang bersifat
patogen yang dapat mengurangi khasiat sediaan ial.
'. =ebas bahan partikulat, yaitu bebas dari bahan asing atau bahan yang
tidak larut agar tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah saat
digunakan.
6. engandung zat penga!et, sediaan ial memungkinkan pengambilan
secara berulang. &ntuk itu, harus digunakan bahan penga!et untuk
mempertahankan khasiat zat aktif.
9. Stabil, tidak berubah khasiat obat setelah pengambilan obat setelah
pengambilan secara berulang kali dan tidak berubah bentuk atau pH
dari sediaan ial.
1. Harus isotonis, sediaan ial merupakan sediaan parenteral. &ntuk itu,
sediaan ial harus isotonis atau sesuai dengan pH darah agar tidak
terjadi hipertonis 3penyempitan pembuluh darah4 atau hipotonis
3Pembesaran pembuluh darah4 yang dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
15
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
16/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
III.2 Ura,an Ba+an
%. *hiamin H+l 3B" 0disi """ Hal. 17@4
/ama (esmi $ *H"#"/" HCD(?+H2?("D&
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
16
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
17/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Sinonim $ *hiamin Hidroklorida ) >itamin =%
(umus olekul $ +%'H%A+"/9?S,H+2
Pemerian $ Hablur kecil atau serbuk hablur putih bau khas
lemah mirip ragi rasa pahit.
Kelarutan $ udah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
3714 P, praktis tidak larut dalam eter P dan
dalam bensen P, larut dalam gliserol P.
Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup rapat. *erlindung dari
cahaya.
K)P $ #ntineuritikum, komponen itamin = kompleks.
#ntineuritikum adalah bahan obat yang
berfungsi menekan kerja sistem syaraf pusat.
'. P"("D?KS"/ H+2 3 B" 0disi """ Hal. 19% 4
/ama resmi $ PC("D?E"/" HCD(?+H2?("D&
/ama sinonim $ Piridoksina hidroklorida, itamin =:
(umus molekul $ +@H%%/?6. H+l
=erat molekul $ '1,:9
Pemerian $ Hablur putih atau tidak ber!arna, atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, rasa asin.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
17
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
18/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Kelarutan $ udah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
3714 P, praktis tidak larut dalam eter P
Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya
Khasiat $ Komponen itamin =-kompleks
6. ("=?B2#>"/# 3 B" 0disi """ Hal. 11A 4
/ama resmi $ ("=?B2#>"/&
/ama sinonim $ (iboflain,>itamin ='
(umus molekul $ +%AH'/9?:
=erat molekul $ 6A:,6A
Pemerian $ Serbuk hablur, kuning sampai kuning jingga,
bau lemah agak pahit
Kelarutan $ Sangat sukar larut dalam air, dalam etanol 371
4 p dan dalam larutan natrium klorida
isotonis,praktis tidak larut dalam kloroform p
dan dalam eter p, sangat mudah larut dalam
larutan alkali encer.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
18
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
19/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya.
Khasiat $ Komponen itamin = kompleks.
9. 0*"2 P#(#=0/ 3 B" 0disi """ Hal. 6A@ 4
/ama resmi $ 0*HC2"S P#(#=0/&
/ama sinonim $ etil paraben, /ipagin
(umus molekul $ +@H@?6
=erat molekul $ %1',%1
Pemerian $ Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak
berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian
agak membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan $ 2arut dalam 1 bagian air, dalam '
bagian air mendidih, dalam 6,1 bagian etanol
3714P, dan dalam 6 bagian aseton P, mudah
larut dalam eter P dan dalam larutan alkali
hidroksida, larut dalam : bagian gliserol P
panas dan dalam 9 bagian minyak lemak
nabati panas, jika didinginkan larutan tetap
jernih.
Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup baik.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
19
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
20/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Khasiat $ Fat tambahan, zat penga!et
1. 0D*# 3Dirjen P? "> %7A7 $%7114
/ama resmi $ 0*"20/ D"#"/# *0*(# #S0*#*
Sinonim $ 0D*#
()= $ +'H@/') 7@,7:
Pemerian $ +airan jernih tidak ber!arna atau agak kuning,
bau seperti amoniak, bereaksi alkali kuat.
Kelarutan $ Dapat bercampur dengan air maupun dengan
etanol.
Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup
K)P $ Sebagai antioksidan
:. #G P(? "/80KS" 3 B% 0disi """ hal 7A 4
/ama resmi $ #G P(? "/80KS"
Sinonim $ #ir untuk injeksi
Pemerian $ Keasaman, kebebasan, ammonium, besi,
tembaga, timbal, kalsium, klorida, nitrat sulfat,
zat teroksida memenuhi syarat yang tertera pada
a
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
21/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup kedap, jika dalam !adah
tertutup kapas berlemak harus digunakan dalam!aktu 6 hari setelah pembuatan.
K)P $ Sebagai pelarut untuk injeksi.
BAB I'
METODE (ER0A
I'. 1. Alat dan Ba+an
I'. 1. 1. Alat ang d,gunakan
%. #utoklaf
'. +orong
6. =atang pengaduk
9. =otol >ial % m2
1. elas kimia % m2
:. Sendok tanduk
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
21
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
22/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
A. *imbangan digital
I'. 1. 2. Ba+an ang d,gunakan
%. #luminium Boil
'. #
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
23/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
,1' $ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4
b% $ P*= zat khasiat
b' $ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4
Diketahui $ P*= *hiamine H+l ; ,%6
&ntuk +
= gram
100mL
=100mg
10mL
=10010
1010
=1000mg
100mL
=1 gram
100mL
B=0,52(0,131)
0,576
B=0,520,13
0,576
B=0,677 gram
100mL 3Hipotonis4
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
23
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
24/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
&ntuk % m2 ;
0,677
10010=0,00677gram=6,77mg
'. Perhitungan Kelebihan >olume &ntuk >ial
(umus $ (nv )+6
Dibuat dalam 1 ial
>; (nv )+6
; (510,5 )+6
; 1@,1 m2
6. Perhitungan =ahan $
%. *hiamin Hcl % mg ; ,% gram
&ntuk 1 ial ;0,158,5
10=0,585gram
3: gram4
'. etil Parabean ,' ;0,210
100 ; ,' gram
&ntuk 1 ial ;0,0258,5
10=0,117gram
6. /a. 0D*# ,1 ;0,0510
100 ; ,1 gram
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
24
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
25/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
&ntuk 1 ial ;0,00558,5
10=0,02925 gram
9. #P" ; 1@,1 ( 0,6+0,117+0,02925 )
; 1@,1 J %,71
; 1A,A1 m2
#. P$RIDO%INE
%. Peritungan *onisitas
B=0,52(b1)
b2
Keterangan $
= $ =obot /a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram
,1' $ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4
b% $ P*= zat khasiat
b' $ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4
Diketahui $ P*= Pyrido5ine ; ,%6
&ntuk +
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
25
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
26/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
= gram
100mL
=150mg
10mL
=15010
1010
=
1500mg
100mL
=1,5 gram
100mL
B=0,52(0,131,5)
0,576
B=0,520,195
0,576
B=0,564 gram
100mL 3Hipotonis4
&ntuk % m2 ;0,564
100 10=0,0564 gram=56,4mg
'. Perhitungan Kelebihan >olume &ntuk >ial
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
26
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
27/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
(umus $ (nv )+6
Dibuat dalam 1 ial
>; (nv )+6
; (510,5 )+6
; 1@,1 m2
6. Perhitungan =ahan $
%. Pyrido5ine %1 mg ;,%1 gram
&ntuk 1 ial ;0,1558,5
10=0,8775 gram
'. etil Parabean ,6 ;0,310
100 ; ,6 gram
&ntuk 1 ial ;0,0358,5
10=0,755gram
6. /a. 0D*# % ;110
100 ; ,% gram
&ntuk 1 ial ;0,158,5
10=0,585gram
9. #P" ; 1@,1 ( 0,8775+0,755+0,585 )
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
27
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
28/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
; 1@,1 J %,:6A1
; 1:,@:'1 m2
&. RIBOFLA'IN
%. Peritungan *onisitas
B=0,52(b1)
b2
Keterangan $
= $ =obot /a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram
,1' $ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4
b% $ P*= zat khasiat
b' $ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4
Diketahui $ P*= (iboflain ; ,9
&ntuk +
= gram
100mL
=200mg
10mL
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
28
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
29/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
=20010
1010
=2000mg
100mL
=2 gram
100mL
B=0,52(0,042)
0,576
B=0,520,08
0,576
B=0,7638 gram
100mL 3Hipotonis4
&ntuk % m2 ;0,7638
10010=0,07638 gram=76,38mg
'. Perhitungan Kelebihan >olume &ntuk >ial
(umus $ (nv )+6
Dibuat dalam 1 ial
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
29
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
30/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
>; (nv )+6
; (510,5 )+6
; 1@,1 m2
6. Perhitungan =ahan $
%. (iboflain ' mg ; ,' gram
&ntuk 1 ial ;0,258,5
10=1,17gram
'. etil Parabean ,' ;0,210
100 ; ,' gram
&ntuk 1 ial ;0,0258,5
10
=0,117gram
6. /a. 0D*# ,1 ;0,0510
100 ; ,1 gram
&ntuk 1 ial ;0,00558,5
10=0,0292gram
9. #P" ; 1@,1 (1,17+0,117+0,0292 )
; 1@,1 J %,6%:'
; 1A,%@6@ m2
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
30
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
31/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
I'. *. "ara (erja
a. THIAMINE H"l
%. Disiapkan alat dan bahan
'. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam
autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen
6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $
- *hiamin H+l ditimbang ,: gram pada kaca arloji
- etil Parabean ditimbang ,%%A gram pada kaca arloji
- /a. 0D*# ditimbang ,'7' gram pada ca!an porselin
- #P" sebanyak 1A,97 m2
9. Dilarutkan *hiamine H+l dengan sedikit #P", aduk sampai
homogen 3larutan "4
1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen
3larutan ""4
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
31
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
32/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
:. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan
"""4
A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi
larutan ".
@. Dicukupkan olumenya dengan #P".
7. Dimasukkan kedalam botol ial.
#. P$RIDO%INE
%. Disiapkan alat dan bahan
'. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam
autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen
6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $
- Pyrido5ine ditimbang ,@AA1 gram pada kaca arloji
- etil Parabean ditimbang ,A11 gram pada kaca arloji
- /a. 0D*# ditimbang ,1@1 gram pada ca!an porselin
- #P" sebanyak 1:,@:'1 m2
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
32
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
33/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
9. Dilarutkan Pyrido5ine dengan sedikit #P", aduk sampai homogen
3larutan "4
1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen
3larutan ""4
:. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan
"""4
A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi
larutan ".
@. Dicukupkan olumenya dengan #P".
7. Dimasukkan kedalam botol ial.
13 RIBOFLA'IN
%. Disiapkan alat dan bahan
'. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam
autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen
6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
33
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
34/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
- (iboflain ditimbang %,%Agram pada kaca arloji
- etil Parabean ditimbang ,%%A gram pada kaca arloji
- /a. 0D*# ditimbang ,'7' gram pada ca!an porselin
- #P" sebanyak 1A,%@6@ m2
9. Dilarutkan (iboflain dengan sedikit #P", aduk sampai homogen
3larutan "4
1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen
3larutan ""4
:. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan
"""4
A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi
larutan ".
@. Dicukupkan olumenya dengan #P".
7. Dimasukkan kedalam botol ial.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
34
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
35/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
I'.4. PROEDUR TERILIAI
N Na!a Alat Metde ter,l,sas,
% =atang pengaduk Disterilkan dalam oen dengan suhu
%Ic selama ' jam
' =otol ialDisterilkan dalam autoklaf selama %1
menit pada suhu %'%Ic
6 +orong kacaDisterilkan di oen pada suhu %Ic
selama ' jam
9 elas &kur Disterilkan dalam autoklaf selama %1
menit pada suhu %'%Ic
1 elas KimiaDisterilkan dalam autoklaf selama %1
menit pada suhu %'%Ic
: SpoitDisterilkan dalam autoklaf selama %1
menit pada suhu %'%Ic
A 2abu &kur Disterilkan dalam autoklaf selama %1
menit pada suhu %'%Ic
@ Kaca #rlojiDisterilkan dalam oen dengan suhu
%Ic selama ' jam
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
35
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
36/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB '
PEMBAHAAN
Dalam percobaan kali ini, akan dibuat sediaan steril yaitu injeksi ial. *elah
dibahas pada bab sebelumnya bah!a ial adalah !adah kedap udara yang
memiliki penutup karet yang proses pengambilan isinya menggunakan jarum
suntik tanpa harus membuka atau merusak penutup !adah tersebut. >ial adalah
salah satu !adah dari sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis ganda
yang memiliki kapasitas ,1 m2 J % m2.
Dalam pembuatan ial ini diperlukan ketelitian agar sediaan yang dibuat
terhindar dari mikroba dan benda-benda asing lainnya ketelitian ini sangat
diharapkan karena pada saat ial digunakan tidak akan menimbulkan rasa sakit
akibat adanya partikulat yang ada dalam sediaan. Sama halnya dengan
pembuatan sediaan-sediaan steril lainya hal pertama yang dilakukan dalam
pembuatan ial ini adalah proses pensterilan alat-alat yang digunakan ke dalam
autoklaf. Selain itu sterilisasi ruangan juga diperlukan agar sediaan tidak
terkonaminasi oleh bendaJbenda asing.
Dari praktikum ial ini dibuat, tiga jenis ial dengan bahan aktif masing-
masing *hiamin H+l, Piridoksin H+l, dan (iboflain. Sebelum melakukan
formulasi tutup ial harus dibebas sulfurkan, hal ini dilakukan karena sulfur
dalam bentuk sulfida menyebabkan efek aalisial dan kerusakan pada sistem
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
36
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
37/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
saraf pusat langsung. Karbon sulfida dapat merusak sebagian sistem saraf pusat
perifer dan homeopati.
*hiamin H+l atau itamin =%, di dalam tubuh zat ini bekerja sebagai zat
aktifnya, yakni sebagai tiaminipirofosfat 3ko-karboksilat) yang berfungsi
sebagai ko-enzim dari karboksilase, yakni suatu enzim esensial pada
metabolisme karbohidrat dan pembentukan bioenergi dan insulin serta
menstimulir pembentukan eritrosit dan berperan penting dalam regulasi ritme
jantung serta berfungsinya susunan saraf dengan baik.
Dalam memformulasi *hiamin H+l dilakukan penambahan zat tambahan.
#dapun salah satu komposisinya adalah zat penga!et. &ntuk pengemasan
injeksi dalam suatu ial dosis ganda, penga!et yang sesuai digunakan untuk
membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba manapun yang didapatkan
selama pengambilan sediaan. Penga!et yang digunakan adalah metil paraben
dengan konsentrasi ,1. #dapun bahan tambahan lainnya seperti bahan
antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi ,', yang berfungsi
untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi.
Piridoksin atau >itamin =:,dimana zat ini berperan penting sebagai ko-
enzim pada metabolisme protein dan asam-asam amino, juga mempunyai
peranan pada pengubahan triptofan melalui okstriptan menjadi serotonim serta
memiliki peran kecil pada metabolisme karbohidrat dan lemak. Dalam
memformulasi Piridoksin H+l dilakukan penambahan zat tambahan. #dapun
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
37
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
38/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
salah satu komposisinya adalah zat penga!et yang digunakan untuk membunuh
dan mencegah pertumbuhan mikroba. Penga!et yang digunakan adalah metil
paraben dengan konsentrasi ,6. #dapun bahan tambahan lainnya seperti
bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi %, yang
berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi.
(iboflain pada penggunaanya yang utama adalah untuk pencegahan dan
terapi defisiensi yang sering menyertai pelagra atau defisiensi itamin =
kompleks lainnya. Dalam memformulasi (iboflain dilakukan penambahan zat
tambahan. #dapun salah satu komposisinya adalah zat penga!et yang
digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba. Penga!et
yang digunakan adalah metil paraben dengan konsentrasi ,1. #dapun bahan
tambahan lainnya seperti bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan
konsentrasi ,', yang berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah
teroksidasi.
Pada pembuatan ial dilakukan kelebihan olume sebanyak ,1 m2. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya penguapan pada saat sterilisasi. Pada saat
menutup !adah ial dengan menggunakan penutup karet dan dibungkus dengan
aluminium foil dan diikat dengan menggunakan tali godam.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
38
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
39/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BAB 'I
PENUTUP
A. (es,!)ulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bah!a $
%. >ial 3flacon4 atau injeksi dosis ganda adalah injeksi yang dikemas dalam
!adah kedap udara yang memungkinkan pengambilan berulang tanpa
terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau kemurnian dari sisa obat yang
tertinggal.
'. *iamin H+l memiliki indikasi bagi orang yang Kekurangan >itamin =%,
gangguan saraf, nyeri urat saraf, radang urat saraf, rematik sendi dan otot,
skiatika, letih setelah bekerja keras, kurang nafsu makan, berat badan
menurun, beri-beri, gangguan fungsi jantung.
6. Piridoksin memiliki indikasi defisiensi, mual-muntah dan pada depresi
post-natal dan depresi akibat pil anti hamil, menurunkan kadar
homosistein.
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
39
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
40/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
9. (iboflain memiliki indikasi yang utama adalah untuk pencegahan dan
terapi defisiensi yang sering menyertai pellagra atau defisiensi itamin =
kompleks lainnya .
B. aran
Diharapkan agar semua praktikan memakai masker, handscun, dan
penutup kepala saat membuat sediaan ial agar dapat terjaga kebersihan dan
kesterilan sediaan ial yang dibuat.
DAFTAR PUTA(A
#nsel,c.Ho!ard. %[email protected] Bentuk Sediaan Farmasi8akarta $ &"-Press
Depkes (". %7A7.Farmako!e "ndonesia #disi """. 8akarta$ Depkes (".
Depkes (". %771.Farmako!e "ndonesia #disi "$. 8akarta$ Depkes (".
Syamsuni. ':."lmu %ese!. 8akarta $ 0+
>oigt, (udolf. %779.Buku Pela&aran 'eknologi Farmasi. Cogyakarta$ adjah
ada &niersity Press
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
40
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
41/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
KEMASAM
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
41
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
42/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
INDIKASI, KONTRA
INDIKASI, DOSIS
Keterangan LengkapLihat Brosur
Simpan di tempat
Sejuk(1!"# !$
Ter%indung dari
!aha&a
'ARS D)N*AN
R)S)+ DOKT)R
MASITAFINInjection
Dus Isi 5 Vial @ 10
Har us Dengan Res
M A S I T A F I NI n j e c t i o n
Dus Isi 5 Vial @ 10 mL
No- Reg # D"L 050(../A12a t c3 # .11015,4- Dat e # !t o%er (016
Diro$u!si ol e3#
)T- 2ina Husa$a Far ma
" en$ar i 7 In$onesia
Dus Isi 5 Vial @ 10
M A S I T A F II n j e c t i o
No- Reg # D"L 050(../A12 at c3 # .11015,4- Date # !t o%er (016
ETIKET
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
42
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
43/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
43
-ASITA.IN /
IN0)KSI
Netto 1 mL
Tiap 1 mL -engandung
Ri2o3%a4in # mg
Simpan pada suhu kamar
(di 2a5ah 67!$, ter%indung dari 8aha&a matahari %angsung
No9Bat8h611,1
ateOkto2er
#,1
-
7/24/2019 laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial
44/44
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II DIPLOMA - III
BROSUR
Mas,ta-,n
Inje&t,n
(!)s,s, 5
*iap % m2 mengandung $
(iboflain ' mg
Far!aklg, 5
pemberian seara oral atau parenteral diabsorbsi dengan baik dan didistribusimerata keseluruh jaringan.#supan yang berlebihan dikeluarkan melalui urinsecara utuh..
E-ek a!),ng 5
selama penggunaa*idak berlebihan tidak memberikan efek yang berarti
Ind,kas, 5
penggunaanya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensiyang sering menyertai pellagra atau defisiensi itamin = kompleks lainnya
Ds,s 5
Pada defisiensi 1-% mg sehari,Profilaksis ' mg 3/a-fosfat4.
"ara )en,!)anan5
simpan pada suhu '1Ic,terlindungi dari cahaya.
HARU DEN6AN REEP DO(TER