Download - LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN
LAPORAN
HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN
Investigasi Risiko Pada Proyek Renovasi Gedung Hotel
yang sedang Beroperasi
Nama Peneliti:
G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD
A. A. Diah Parami Dewi, ST., MT., PhD
Ir. Mayun Nadiasa, MT
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2014
Dibiayai dari: Dana DIPA BLU Universitas Udayana Tahun Anggaran 2014
Dengan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) No: 2807/UN14.1.31/PN/2014
Tanggal 11 Juli 2014
i
IDENTITAS PROPOSAL PENELITIAN
Judul Proposal Penelitian : Investigasi risiko pada proyek renovasi gedung
hotel yang sedang beroperasi
1. Ketua Tim Peneliti
Nama Lengkap dan Gelar : G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD
Golongan /Pangkat /NIP : III c/ 197307152001122001
Jabatan Fungsional : Lektor
Unit Kerja : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Udayana
Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi
2. Anggota Tim Peneliti (selain
Ketua Tim)
: 1. A. A. Diah Parami Dewi, ST., MT., PhD
2. Ir. Mayun Nadiasa, MT.
3. Lokasi Penelitian : Kabupaten Badung Provinsi Bali
4. Jangka Waktu Penelitian : 120 (Seratus dua puluh) hari kalender
5. Usulan Biaya : Rp. 9.000.000,00 (Sembilan Juta Rupiah)
Mengetahui/mengesahkan:
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Unud
(Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, ME, PhD.)
NIP: 19601108 198803 1 002
Bukit Jimbaran, 3 Nopember 2014
Ketua Tim Peneliti,
(G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD)
NIP 197307152001122001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
Laporan Hibah Penelitian Ketekniksipilan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Udayana, dengan Judul “Investigasi Risiko Pada Proyek Renovasi Hotel Yang Sedang
Beroperasi”. Hasil penelitian ini memberikan referensi terhadap pengelolaan risiko khususnya
risiko yang terkait dengan pelaksanaan proyek renovasi hotel yang banyak dilakukan di
Kabupaten Badung seiring dengan perkembangan pariwisata di kawasan ini. Hasil penelitian
ini juga dapat menjadi rujukan untuk penanganan risiko pada proyek sejenis yang juga
berlokasi di kawasan pariwisata yang padat.
Tim peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan mendukung terselesaikannya penelitian ini. Ucapan terimakasih ini antara lain
kami tujukan kepada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universtas Udayana yang telah
memberikan dukungan dana untuk penelitian ini, kepada pihak kontraktor, konsultan dan
pemilik proyek (operasional hotel) yang telah berpartisipasi sebagai responden dalam
penelitian ini, serta tim surveyor yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data.
Akhir kata, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak terkait dan untuk
menambah pengetahuan, khususnya di bidang manajemen/ pengelolaan risiko di bidang
konstruksi, serta agar dapat dikembangkan untuk menghasilkan manfaat yang lebih baik lagi.
Denpasar, 3 Nopember 2014
Tim Peneliti
iii
ABSTRAK
Proyek renovasi gedung pada hotel yang sedang beroperasi memiliki risiko dan tingkat
kesulitan pengerjaan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada proyek hotel yang dimulai
pada suatu lahan kosong. Sehingga, pengerjaan proyek gedung pada hotel yang sedang
beroperasi memerlukan strategi tertentu yang dapat meminimalkan gangguan terhadap
kegiatan operasional gedung yang harus tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap risiko-risiko dominan yang terkait dengan
pelaksanaan proyek renovasi gedung hotel yang sedang beroperasi Studi kasus dilakukan pada
beberapa proyek renovasi dan pengembangan gedung pada hotel yang sedang beroperasi di
kawasan Pariwisata Badung Selatan.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui survai menggunakan kuesioner yang
melibatkan 93 responden dari pihak-pihak yang sedang atau pernah menangani proyek
renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi, yaitu meliputi kontraktor,
konsultan dan pemilik proyek atau pihak operasional hotel. Analisis data dilakukan
menggunakan analisis risiko deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi probabililitas
(likelihood), konsekuensi (consequences) dan tingkat penerimaan risiko. Selanjutnya,
tindakan mitigasi dirumuskan untuk risiko yang masuk ke dalam kategori dominan (major
risk).
Hasil analisis menemukan 26 risiko yang tergolong dalam major risk yaitu meliputi 21
risiko undesirable dan 5 risiko unacceptable, yang bersumber dari tujuh sumber risiko, yaitu
risiko dari aspek teknis (perubahan desain dan kualitas pekerjaan); keselamatan kerja dan
keamanan; pengelolaan SDM, peralatan dan material; fluktuasi ekonomi, pasar dan finansial;
hubungan dan koordinasi; lingkungan; dan perijinan (legalitas). Tindakan mitigasi
dirumuskan untuk tiap jenis risiko disertai pengidentifikasian pihak terkait sebagai pemilik
risiko atau yang bertanggung jawab terhadap risiko tersebut, yaitu kontraktor, pemilik proyek/
pihak operasional hotel dan konsultan.
Kata kunci: identifikasi risiko, proyek, pengembangan gedung, renovasi.
iv
DAFTAR ISI
IDENTITAS PROPOSAL PENELITIAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
ABSTRAK................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 2
1.5 Batasan ......................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 4
2.1 Manajemen Risiko dan Risiko pada Industri Konstruksi ............................................ 4
2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel ................................ 16
2.3 Klasifikasi Risiko dan Analisis Risiko ...................................................................... 18
2.4 Mitigasi Risiko (Risk Mitigation) dan Kepemilikan Risiko (Risk Ownership) ........ 22
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................... 23
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................................. 23
3.2 Variabel Penelitian dan Penyusunan Kuesioner ........................................................ 24
3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................................... 24
3.4 Pengambilan data dan Penentuan Sampel.................................................................. 25
3.5 Analisis Data .............................................................................................................. 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 27
4.1 Uji Reliabilitas ........................................................................................................... 27
4.2 Identifikasi dan Penilaian Risiko Pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Gedung
Hotel .......................................................................................................................... 27
4.2 Pengklasifikasian Risiko Dominan (Major Risks) ..................................................... 31
4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko ................................................... 33
BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 37
5.1 Simpulan .................................................................................................................... 37
5.2 Saran .......................................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 39
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 41
SK Rektor tentang Hibah Penelitian ..................................................................................... 41
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................................... 44
v
PERSONALIA PENELITIAN ............................................................................................. 45
PERINCIAN BIAYA PENELITIAN ................................................................................... 46
KUESIONER ........................................................................................................................ 47
HASIL UJI RELIABILITAS DENGAN CRONBACH’S ALPHA ..................................... 56
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Umum Manajemen Risiko ..................................................................... 4
Gambar 2.2 Klasifikasi Risiko .................................................................................................. 19
Gambar 2.3 Analisis Risiko ...................................................................................................... 20
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .............................................................................................. 23
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Risiko-risiko yang berpeluang terjadi pada pada proyek konstruksi .................... 11
Tabel 2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi .............................................................................................................. 16
Tabel 2.3 Tabel Analisis Penerimaan Risiko ........................................................................ 21
Tabel 4.1 Response to risk likelihood, risk consequences and risk acceptability ................. 27
Tabel 4.2 Risiko dominan (major risks) ................................................................................ 31
Tabel 4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko .............................................. 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis di bidang pariwisata yang pesat di Bali, khususnya di Kabupaten
Badung, memicu peningkatan jumlah proyek pembangunan hotel baru dan proyek
pengembangan infrastruktur hotel yang sudah ada. Pengerjaan proyek yang khususnya
berlokasi di daerah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan padatnya wilayah tersebut, seperti kondisi jalan yang
tidak terlalu lebar dan banyaknya aktivitas bisnis pertokoan dan pariwisata yang kemudian
juga berdampak pada kemacetan lalu lintas. Kondisi-kondisi ini perlu dipertimbangkan
sebagai salah satu risiko yang harus dihadapi kontraktor dalam mengerjakan suatu proyek di
wilayah tersebut.
Proyek renovasi gedung atau pengembangan gedung pada hotel yang sedang
beroperasi memiliki risiko dan tingkat kesulitan pengerjaan yang relatif lebih tinggi
dibandingkan pada proyek hotel yang dimulai pada suatu lahan kosong. Sehingga, pengerjaan
proyek gedung pada hotel yang sedang beroperasi memerlukan strategi tertentu yang dapat
meminimalkan gangguan terhadap kegiatan operasional gedung yang harus tetap berjalan.
Berbagai jenis risiko pada dunia proyek konstruksi sangat mungkin terjadi yang dapat
berdampak pada keterlambatan waktu penyelesaian proyek dan pembengkakan biaya (Luu, et
al., 2009). Penganganan risiko yang tidak optimal dapat berdampak pada buruk terhadap
kinerja kontraktor (Carr dan Tah, 2001). Penelitian tentang identifikasi, analisis dan
manajemen risiko pada proyek konstruksi telah banyak dilakukan seperti yang diulas lebih
detil pada kajian pustaka. Akan tetapi, penelitian tentang risiko-risiko yang relevan dengan
konteks proyek renovasi dan pengembangan hotel masih sangat jarang ditemukan, khususnya
di Indonesia. Untuk mengatasi “gap” informasi khususnya di bidang ini, maka penelitian
bertujuan untuk melakukan investigasi atau proses identifikasi risiko yang berkaitan dengan
konteks proyek renovasi dan pengembangan hotel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan masukkan tentang risiko yang harus dipertimbangkan oleh
kontraktor dan pihak-pihak terkait lainnya (seperti owner / pihak operasional hotel, konsultan
dan supplier material) yang telibat dalam proyek sejenis ini. Studi kasus diambil pada
beberapa proyek renovasi dan penambahan infrastruktur pada hotel yang sedang beroperasi di
kawasan Pariwisata Badung Selatan.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “Apa saja risiko-risiko dominan yang perlu dipertimbangkan khususnya pada konteks
proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi, serta bagaimana
mengelola risiko tersebut?”
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko dominan
yang berkaitan dengan konteks proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini selain dapat menambah referensi pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang manajemen risiko, juga dapat memberikan masukan kepada kontraktor dan pihak-
pihak yang terkait (seperti konsultan, pemilik proyek, pihak operasional hotel dan supplier)
tentang risiko – risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek renovasi dan
pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi.
1.5 Batasan
Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperjelas lingkupnya dan beberapa
hal yang perlu dibatasi, antara lain:
- Proyek renovasi yang dimaksud disini adalah kegiatan proyek yang bertujuan untuk
meningkatkan fasilitas hotel, pada eksisting gedung hotel, tanpa menghentikan
kegiatan operasionalnya. Sedangkan, pada kenyataannya sering dijumpai bahwa
proyek peningkatan fasilitas hotel dapat juga berupa pengembangan (penambahan)
gedung pada lahan yang yang masih tersisa, tanpa menghentikan kegiatan operasional
hotel. Kondisi ini memiliki kemiripan karakteristik risiko dengan proyek renovasi,
yaitu antara lain risiko terjadinya kebisingan, gangguan kenyamanan bagi tamu hotel
dan terjadinya konflik dengan manajemen operasional hotel selama masa konstruksi.
Sehingga, lingkup studi dari proyek renovasi pada penelitian ini mencakup kedua jenis
kegiatan proyek tersebut, yaitu peningkatan / perbaikan fasilitas pada gedung eksisting
dan penambahan gedung baru pada lahan yang tersisa.
3
- Pengambilan sampel didasarkan pada purposive sampling method, yang mencakup
responden dari pihak kontraktor, konsultan dan pemilik proyek (operasional hotel)
yang berpengalaman atau sedang menangani proyek renovasi dan pengembangan
gedung hotel yang sedang beroperasi, khususnya di kawasan pariwisata Kabupaten
Badung Selatan (Kuta, Seminyak, Legian dan sekitarnya).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Risiko dan Risiko pada Industri Konstruksi
Menurut Flanagan dan Norman (1993) konsep risiko dapat diterapkan pada hampir
pada semua kegiatan pengambilan keputusan. Risiko merupakan hasil atau konsekuensi yang
terjadi akibat adanya ketidak-pastian atau uncertainty (Smith, et al., 2006). Manajemen risiko
merupakan serangkaian metode dan aktivitas yang didesain untuk untuk meminimalkan
gangguan yang mungkin muncul selama proses konstruksi (Skorupka, 2003). Manajemen
risiko meliputi identifikasi dan spesifikasi risiko yang mungkin muncul pada proses
konstruksi, pengelolaan risiko serta perumusan strategi (actions) untuk mengatasi dampak
negatifnya (Godfrey, 1996). Secara garis besar, Flanagan dan Norman (1993) merumuskan
kerangka dari manajemen risiko sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Umum Manajemen Risiko
Sumber: Flanagan dan Norman (1993)
Skorupka (2003) menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan konstruksi, mulai dari tahap
awal sampai tahap akhir dari suatu siklus proyek, selalu berhubungan dengan risiko. Menurut
Smith, et al. (2006), masing-masing dari ketiga target/tujuan utama dalam proyek konstruksi
(biaya, mutu dan waktu) akan berpeluang terkena dampak dari risiko dan ketidakpastian.
Penanganan risiko yang kurang memuaskan sering terjadi dalam industri konstruksi, sehingga
berdampak buruk pada kinerja proyek (Carr dan Tah, 2001).
Identifikasi
Klasifikasi
Analisis Risiko
Respon Risiko
Menyikapi Risiko
5
Luu, et al. (2009) menyatakan bahwa delay merupakan risiko yang paling
dipertimbangkan dalam proyek konstruksi karena dapat menyebabkan kerugian finansial.
Dalam renovasi dan pengembangan proyek di hotel yang sedang beroperasi kemungkinan
delay atau penundaan pekerjaan akan sangat mungkin terjadi mengingat pekerjaan konstruksi
akan lebih sulit dilaksanakan bila hotel dalam keadaang sedang beroperasi. Jadi risiko
terjadinya delay sangat mungkin terjadi yang dapat menyebabkan kerugian finasial (financial
losses). Sehingga, manajer proyek harus memiliki rencana tindakan pengelolaan untuk
meminimalkan risiko (Smith, et al., 2006). Penanganan risiko sangat penting dalam industri
konstruksi dan perlu dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait seperti kontraktor, pemilik
proyek dan konsultan.
Seperti yang ilustrasikan pada gambar 2.1, Identifikasi risiko merupakan langkah awal
pada manajemen risiko yang dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain seperti
yang dilakukan oleh beberapa peneliti berkut ini. Flanagan dan Norman (1993) menyatakan
bahwa risiko dapat diidentifikasi dari sumbernya maupun dari dampaknya. Carr dan Tah
(2001) menyatakan bahwa risiko dapat dikategorikan berdasarkan tingkat kemudahannya
untuk dikendalikan, yaitu controllable (risiko yang terkait dengan manajemen sumber daya
internal), dan uncontrollable (risiko yang terkait dengan manajemen lingkungan eksternal).
Sedangkan Perry and Hayes (1985) dalam Chileshe, et al. (2012) mengklasifikasikan risiko
berdasarkan pemilik risiko, yaitu kontraktor, konsutan dan klien. Sejalan dengan hal ini,
Chileshe, et al. (2012) mengidentifikasi 25 jenis faktor risiko yang dinilai berdasarkan
perspektif dari pihak kontraktor, klien dan konsultan. Al-Bahar dan Crandall (1990)
mengkategorikan risiko berdasarkan tipe risiko, risiko, strategi manajemen risiko, dan
tindakan penanggulangannya yang mungkin dilakukan. Edwards and Bowen (1998) dalam
Chileshe, et al. (2012) mengklasifikasikan risiko berdasarkan sumbernya yaitu natural dan
manusia. Cooper and Chapman (1987) mengklasifikasikan risiko menjadi dua kategori utama:
primary dan secondary berdasarkan nature dan magnitude/ besarannya. Untuk memberikan
gambaran lebih dalam mengenai risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proyek
konstruksi, maka berikut ini adalah ulasan singkat hasil temuan faktor risiko dari penelitian
terdahulu.
Flanagan dan Norman (1993) mengklasifikasikan risiko di bidang konstruksi
berdasarkan sumbernya (the sources of risk) dan dampaknya (the effect of risk). Sumber
risiko tersebut dapat berupa:
- Kegagalan dalam menjaga agar biaya tetap sesuai budget / estimasi.
- Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan
6
- Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi,
kesesuaian dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian lingkungan (environment
preservation).
Sedangkan berdasarkan dampaknya (the effect of risk), Flanagan dan Norman (1993)
menyebutkan risiko-risiko yang umumnya terjadi pada proyek konstruksi berupa:
1. Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang
direncanakan
2. Kegagalan untuk mendapatkan perencanaan utama yang diharapkan, detail
perencanaan atau persetujuan regulasi bangunan sesuai kurun waktu yang
direncanakan.
3. Adanya klaim/tuntutan dari kontraktor akibat kerugian dan kelebihan biaya yang
disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian detail perencanaan oleh tim perencana.
4. Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi
5. Keterlambatan proyek akibat cuaca buruk
6. Kondisi diluar kendali manusia (force majeure), seperti banjir, gempa, dll.
7. Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang menyebabkan luka fisik
8. Kenaikan biaya tenaga kerja dan harga material yang tidak terprediksi (inflasi)
9. Kegagalan pada struktur bangunan yang tidak terlihat akibat kinerja pekerja yang
buruk
10. Kegagalan untuk menyelesaikan proyek sesuai budget yang diberikan pemilik proyek
11. Kegagalan menyerahkan proyek dengan tepat waktu kepada pemilik proyek
12. Mogok kerja dari pekerja
Skorupka (2003) mengidentifikasi faktor risiko pada proyek bangunan dalam beberapa
tahap sebagai berikut:
1. Tahap initial proyek terdiri dari
a. Pasar yang buruk (Bad Market)
b. Kesalahan analisis dari investor (Wrong Analysis of investor preference)
c. Estimasi yang berlebihan terhadap delivery cost (Over estimation of delivery cost)
d. Evaluasi diri yang tidak tepat (Incorrect self-assessment)
2. Tahap tender terdiri dari:
a. Pembatalan tender
b. Korupsi
c. Salah perhitungan biaya proyek
d. Kompetisi harga
e. Pemasaran dan lobby yang biayanya tinggi
7
f. Kepercayaan konsumen
3. Tahap project work /pekerjaan proyek terdiri dari:
a. Kesalahan memilih tim design
b. Overestimasi biaya proyek
c. Penurunan tingkat estetika desain (diperlukan pengetahuan investor terhadap
desain yang direncanakan)
d. Kesalahan pemilihan teknologi
e. Jadwal kerja yang salah
4. Tahap building work/ pekerjaan bangunan
a. Protes dari masyarakat local
b. Pengidentifikasian struktur tanah yang salah
c. Kegagalan peralatan
d. Ketidakhadiran pekerja karena sakit atau mogok
e. Kualifikasi tenaga kerja
f. Pengelolaan sumber daya yang salah
g. Kegagalan pengiriman material
h. Kualitas material bangunan
i. Control yang tidak tepat
j. Perluasan skup pekerjaan
k. Organisasi yang buruk
5. Tahap pembayaran
a. Ketidakstabilan politik dari suatu negara
b. Sistem ekonomi yang tidak stabil
c. Inflasi
d. Perencanaan biaya yang tidak tepat
e. Kesalahan penentuan skup proyek
f. Regulasi
Sandyavitri (2009) juga mengidentifikasi risiko berdasarkan pada tahapan proyek, dan
menemukan lima faktor risiko utama yang mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan
proyek secara signifikan, sebagai berikut:
1. Perubahan desain dan Spesifikasi
2. Keterlambatan mobilisasi peralatan dan pekerja
3. Keterlambatan pengadaan material proyek
4. Kondisi peralatan dan produktivitas pekerja
5. Musim
8
Sementara itu Chapman (2001) mengidentifikasikan risiko berdasarkan 4 elemen yaitu:
1. industri yang berhubungan dengan pasar
2. client yang dalam hubungannya dengan client team, pm team, target atau objectives,
funding dan tactics atau
3. project itu sendiri dalam kaitannya dengan project team, tactics atau control in term of
time, cost, quality and change, penugasan site dan design
4. environment/ eksternal dalam kaitannya dengan statutory/ regulasi
Sedangkan Al-Bahar dan Crandall (1990) mengkategorikan risiko-risiko yang terjadi dalam
proyek konstruksi sebagai berikut:
1. Kehendak Tuhan / Acts of God ( banjir, gempa,tanah longsor, kebakaran, angin, petir)
2. Fisik ( kerusakan pada struktur, kerusakan peralatan, kecelakaan pekerja, kehilangan/
kecurian material dan peralatan)
3. Finansial dan ekonomi (inflasi, ketersediaan pembiayaan dari klien, fluktuasi nilai
tukar mata uang, sumber daya finansial yang dimiliki oleh sub-kontraktor, non
convertibility)
4. Politik dan lingkungan (perubahan hukum dan, perang dan gangguan masyarakat,
persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, polusi dan regulasi keamanan ,
expropriation, embargo)
5. Design/ perencanaan ( lingkup desain yang tidak lengkap, design scope, kesalahan
desain, spesifikasi yang tidak lengkap, perbedaan kondisi di lapangan)
6. Construction related/ yang terkait dengan proses konstruksi (cuaca buruk, pekerja
mogok, produktivisat pekerja,perbedaan kondisi di lapangan, kegagalan pekerjaan,
perubahan desain dan kegagalan peralatan).
Chileshe, et al. (2012) mengidentifikasi dan mengkompilasi potential kejadian risiko
dari berbagai kajian literatur dalam konteks ekonomi maju dan berkembang, dan
menghasilkan sepuluh (10) kelompok faktor risiko, yaitu: Keuangan (financial); Sumber daya
(resources); teknikal (technical); economic; environmental, operational; government and
political; relationship; security; dan legal. Ke-sepuluh kelompok faktor risiko tersebut
dikembangkan menjadi 25 variabel sub-risiko sebagai berikut:
1. Risiko finansial (Financial risk), meliputi:
- Kegagalan finansial (financial failure)
- Keterlambatan pembayaran (Delay in payment)
2. Resource risks, meliputi:
- Produktivitas pekerja dan peralatan
- Ketersediaan pekerjaan dan peralatan
9
- Mutu material yang rendah dan kelangkaan material
3. Risiko teknikal
- Perubahan desain
- Konstruksi
4. Risiko ekonomi
- Pasar finansial yang tidak menguntungkan
- Inflasi
- Fluktuasi harga
5. Risiko Lingkungan
- Kondisi cuaca
- Kondisi tanah dan pencemaran
- Kondisi lapangan
6. Risiko operasional
- Kompetensi dari konsultan dan kontraktor
- Kualitas dan kontrol kinerja (quality and performance control)
7. Pemerintah dan Politik
- Perubahan pemerintahan
- Perubahan regulasi pemerintah
8. Risiko hubungan (relationship risks)
- Komunikasi yang buruk antar tim yang terlibat dalam proyek
- Kurangnya komitment
- Organisasi dan koordinasi
9. Keamanan (Security)
- Kecelakaan kerja
- Pencurian di lapangan
- Pengrusakan/ Sabotase
10. Risiko Legal
- Kesalahan pada kontrak/ kontrak tidak lengkap
- Regulasi lokal
Sharma (2013) mengklasifikasikan risiko kedalam tiga kategori yaitu: faktor risiko,
kategori risiko (low, critical atau high risk) dan tindakan terhadap risiko. Adapun faktor risiko
yang teridentifikasi meliputi:
1. Ketersediaan material konstruksi
2. Cuaca yang tidak menentu/tidak dapat diprediksi
3. Inflasi keuangan
10
4. Ketersediaan pekerja terampil dan tidak terampil
5. Keterlambatan akibat birokrasi
6. Regulasi lingkungan dan kontrak yang memaksa (enforceability contract)
7. Kurangnya prioritas terhadap proyek (lack of project prioritization)
8. Transport dan fasilitas komunikasi
9. Biaya, waktu dan lingkup tujuan yang tidak konsistent
10. Biaya tenaga kerja (cost of labour)
Dari hasil temuan penelitian terdahulu tersebut, maka dapat dilihat adanya beberapa
kesamaan faktor risiko antara satu penelitian dengan penelitian lainnya. Sehingga untuk
menyederhanakan dalam meringkas, Tabel 2.1 berikut mengkompilasikan faktor risiko yang
pada umumnya terjadi pada industri konstruksi berdasarkan penelitian terdahulu tersebut.
11
Tabel 2.1 Risiko-risiko yang berpeluang terjadi pada pada proyek konstruksi
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan
dan
Norman
(1993)
Skorupka
(2003)
Sandyavitri
(2009)
Chapman
(2001)
Al-Bahar
dan
Crandall
(1990)
Chileshe,
et al.
(2012)
Sharma
(2013)
Luu, et
al.
(2009)
I Risiko Finansial (pembiayaan) V
1 Kegagalan finansial/ pembiayaan dari
klien
V V
2 Keterlambatan pembayaran V V
3 Adanya klaim/tuntutan dari kontraktor
akibat kerugian dan kelebihan biaya
yang disebabkan oleh keterlambatan
penyelesaian detail perencanaan oleh
tim perencana.
V
4 Kegagalan dalam menjaga agar biaya,
waktu dan lingkup tetap sesuai dengan
perencanaan
V V V
5 Estimasi yang berlebihan terhadap
delivery cost (Over estimation of
delivery cost)
V
6 Pemasaran dan lobby yang biaya
tinggi
V
7 Sumber daya finansial yang dimiliki
oleh sub-kontraktor
V
II Risiko Ekonomi
8 Pasar finansial yang tidak
menguntungkan (Bad Market)
V V V
9 Inflasi keuangan V V V V V
10 fluktuasi nilai tukar mata uang V
11 Fluktuasi harga V
12 Kompetisi/ persaingan harga V
III Risiko Sumber Daya (manusia dan
peralatan)
12
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan
dan
Norman
(1993)
Skorupka
(2003)
Sandyavitri
(2009)
Chapman
(2001)
Al-Bahar
dan
Crandall
(1990)
Chileshe,
et al.
(2012)
Sharma
(2013)
Luu, et
al.
(2009)
13 Pengelolaan dan kontrol sumber daya
yang salah
V
14 Kenaikan biaya tenaga kerja yang
tidak terprediksi
V V
15 Kenaikan harga material yang tidak
terprediksi
V V
16 Ketersediaan, mobilitas dan
produktivitas peralatan (kegagalan
peralatan)
V V V V
17 Ketersediaan, mobilitas, produktivitas,
dan kualitas tenaga kerja (termasuk
mogok kerja/sakit)
V V V V V
18 Ketersediaan, mobilitas, dan kualitas
material yang rendah
V V V V
IV Risiko Teknis pada Proyek
A PERENCANAAN dan DESAIN
19 Perubahan desain dan spesifikasi
akibat tidak lengkapnya desain awal,
skup, spesifikasi, kesalahan desain
maupun perbedaan kondisi di
lapangan
V V V V
20 Perubahan desain dan spesifikasi /
perluasan skup pekerjaan atas
permintaan/ keinginan klien
V
21 Kesalahan memilih tim design V
22 Kegagalan untuk menyelesaikan
pekerjaan desain dan konstruksi sesuai
waktu yang direncanakan
V
23 Menurunnya tingkat estetika desain V
13
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan
dan
Norman
(1993)
Skorupka
(2003)
Sandyavitri
(2009)
Chapman
(2001)
Al-Bahar
dan
Crandall
(1990)
Chileshe,
et al.
(2012)
Sharma
(2013)
Luu, et
al.
(2009)
(Pengetahuan investor diperlukan
terkait desin yang direncanakan)
24 Kurangnya prioritasi terhadap proyek
(lack of project prioritization) dan
Jadwal kerja yang tidak tepat.
V V
B KONSTRUKSI (yang terkait dengan
proses konstruksi) dan Operasional
25 Kesalahan pemilihan teknologi V
26 Kompetensi dari konsultan dan
kontraktor
V
27 kegagalan pekerjaan/ kerusakan pada
struktur bangunan akibat kinerja
pekerja yang buruk
V V V
28 Rendahnya kualitas dan control
kinerja
V
29 Kegagalan struktur bangunan akibat
kesulitan/kesalahan pengidentifikasian
struktur tanah
V V V
C PROJECT HAND-OVER
(penyerahan proyek)
30 Kegagalan dalam menyelesaikan
proyek sesuai dengan waktu yang
direncanakan (delay)
V V
V Risiko hubungan dan koordinasi
31 Organisasi, koordinasi, komunikasi
yang buruk, rendahnya komitmen dari
pihak-pihak terkait (tim proyek dan
klien) terhadap strategi pencapaian
target dari proyek (biaya, mutu,
V V V
14
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan
dan
Norman
(1993)
Skorupka
(2003)
Sandyavitri
(2009)
Chapman
(2001)
Al-Bahar
dan
Crandall
(1990)
Chileshe,
et al.
(2012)
Sharma
(2013)
Luu, et
al.
(2009)
waktu), serta penugasan dilapangan
dan desain.
32 Transportasi dan fasilitas komunikasi
yang tidak memadai
V
33 Menurunnya kepercayaan konsumen
(akibat terganggu selama tinggal di
hotel selama masa konstruksi)
V
34 Evaluasi diri yang tidak tepat
(Incorrect self-assessment)
V
VI Risiko Lingkungan V
35 Keterlambatan akibat cuaca buruk /
tidak menentu/ sulit diprediksi
V V V V V
36 Keterlambatan proyek karena kondisi
tanah buruk yang tidak terprediksi
V V V
37 Perbedaan Kondisi lapangan V V V
38 Terjadinya pencemaran lingkungan
(polusi udara, suara, tanah)
V V
39 Force majeur (banjir, gempa, tanah
longsor, dll)
V V
VII Risiko Keamanan
40 Kecelakaan kerja selama proses
konstruksi yang menyebabkan luka
fisik
V V V
41 Pencurian bahan/material di lapangan V V
42 Pengerusakan/ sabotase/ Kerusuhan
dan gangguan masyarakat
V V
VIII Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik V
43 Kesalahan pada kontrak / kontrak
tidak lengkap
V
15
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan
dan
Norman
(1993)
Skorupka
(2003)
Sandyavitri
(2009)
Chapman
(2001)
Al-Bahar
dan
Crandall
(1990)
Chileshe,
et al.
(2012)
Sharma
(2013)
Luu, et
al.
(2009)
44 Regulasi/ regulasi lokal V V
45 Regulasi lingkungan dan kontrak yang
memaksa (enforceability contract)
V
46 Pembatalan tender V
47 Keterlambatan akibat birokrasi V
48 Korupsi V
49 Perubahan regulasi/ pemerintahan/
perubahan hukum/ perubahan
persyaratan untuk perijinan dan
persetujuan
V V
50 Kegagalan untuk memenuhi standar
teknik yang disyaratkan untuk
kualitas, fungsi, kesesuaian dengan
tujuan, keamanan (safety) dan
kelestarian lingkungan (environment
preservation).
V
51 Ketidakstabilan politik dari suatu
Negara
V
16
2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel
Identifikasi faktor risiko pada konteks studi ini, dilakukan berdasarkan faktor risiko yang
teridentifikasi pada studi pustaka, seperti yang terangkum dalam Tabel 2.1. Dari Tabel 2.1
tersebut, kemudian dilakukan pemilihan risiko yang disesuaikan keterkaitannya dengan proyek
renovasi dan pengembangan hotel, yang hasilnya ditampilkan pada Tabel 2.2 berikut ini. Pada
Tabel 2.2 ini, identifikasi risiko terkait dengan kegiatan proyek renovasi dan pengembangan
gedung hotel yang sedang beroperasi diklasifikasikan menjadi 7 kelompok sumber risiko, yang
meliputi 39 risiko.
Tabel 2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko
I Risiko Finansial (pembiayaan) dan Ekonomi 1 Kegagalan dalam menjaga agar biaya, waktu dan lingkup tetap sesuai dengan
perencanaan 2 Adanya klaim/tuntutan dari kontraktor kepada klien akibat kerugian dan kelebihan
biaya yang disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian detail perencanaan oleh tim
perencana, maupun akibat terjadinya perubahan desain di lapangan. 3 Pasar finansial yang tidak menguntungkan (Bad Market) yang mempengaruhi
menurunnya pendapatan hotel dan berdampak pada kegagalan pihak owner dalam
pembiayaan proyek. 4 Inflasi dan fluktuasi harga yang menyebabkan pembengkakan biaya dari rencana
awal. 5 Kompetisi/persaingan harga – menurunnya harga jual kamar hotel yang terkena
dampak selama masa konstruksi/renovasi yang berakibat pada penurunan
pendapatan pemilik proyek. II Risiko Sumber Daya (manusia dan peralatan) 6 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya manusia, material dan
peralatan yang mengakibatkan keterlambatan proyek. 7 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa peralatan yang tidak
terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek 8 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan (kegagalan
peralatan). 9 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja
(termasuk mogok kerja/sakit) 10 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang rendah III Risiko Teknis pada Proyek A Perencanaan dan Desain
11 Perubahan desain dan spesifikasi akibat tidak lengkapnya desain awal, skup,
spesifikasi, kesalahan desain maupun perbedaan kondisi di lapangan 12 Perubahan desain dan spesifikasi / perluasan skup pekerjaan atas permintaan/
keinginan klien 13 Kesalahan memilih tim design 14 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang
direncanakan. 15 Kurang tepatnya penentuan prioritas terhadap proyek dan jadwal kerja yang tidak
17
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko
tepat. B Konstruksi dan Operasional 16 Kesalahan pemilihan teknologi 17 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor 18 Rendahnya kualitas pekerjaan yang dihasilkan akibat lemahnya kontrol kinerja
terhadap pekerjaan di lapangan 19 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitan/kesalahan pengidentifikasian struktur
tanah. 20 Terjadinya pencurian terhadap material dan peralatan di lapangan.
21 Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang menyebabkan luka fisik
22 Kesulitan mobilitas dan terbatasnya lahan parkir untuk pemindahan material
bongkaran dan mobilisasi material ke dalam lokasi proyek (loading area), karena
harus berbagi dengan kendaraan operasional hotel dan kendaraan tamu hotel.
23 Pengaturan jadwal kerja proyek yang tidak maksimal akibat berbenturan dengan jam
operasional hotel.
C Project hand-over 24 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan
(delay)
IV Risiko hubungan dan koordinasi, serta Risiko terkait operasional hotel selama masa
konstruksi 25 Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen dari
pihak-pihak terkait (tim proyek dan klien) terhadap penyelesaian desain final,
strategi pencapaian target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu, waktu), serta
penugasan dilapangan.
26 Terjadinya konflik di lapangan antara tim proyek, operasional hotel dan klien akibat
kurang koordinasi maupun akibat dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati di
lapangan, misalnya: tidak melakukan penjualan terhadap kamar yang berada pada
daerah yang terdampak oleh pekerjaan konstruksi.
27 Terganggunya operasional hotel, menurunnya kenyamanan dan kebersihan hotel
selama masa konstruksi. 28 Menurunnya kepercayaan konsumen (akibat terganggu selama tinggal di hotel
selama masa konstruksi)
29 Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara dan ketidaknyamanan
selama masa konstruksi
30 Adanya tuntunan pemberian biaya kompensasi akibat ketidakpuasan tamu selama
masa konstruksi.
31 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi dari hotel terdekat yang terganggu akibat
proses konstruksi.
32 Penurunan pendapatan hotel selama proses konstruksi
V Risiko Lingkungan 33 Keterlambatan akibat cuaca buruk / tidak menentu/ sulit diprediksi 34 Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi / terjadi
Perbedaan Kondisi di lapangan 35 Terjadinya pencemaran lingkungan (polusi udara, suara, tanah) 36 Force majeur (banjir, gempa, tanah longsor, dll) VI Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik 37 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak lengkap 38 Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan pemerintahan/ perubahan hukum/
perubahan persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, serta lamanya waktu
pengurusan perijinan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek
18
No Sumber Risiko dan Faktor Risiko
39 Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi,
kesesuaian dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian lingkungan
(environment preservation).
Sumber risiko yang ditambahkan pada penelitian ini adalah “Risiko terkait operasional
hotel selama masa konstruksi” yang digabungkan dengan sumber risiko “hubungan dan
koordinasi” yang merupakan temuan penelitian sebelumnya (Dharmika, 2014). Penggabungan
tersebut dikarenakan sumber risiko “Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi”
lebih banyak menghasilkan faktor risiko yang berkenaan dengan “hubungan dan koordinasi”
antara pihak-pihak terkait selama masa konstruksi.
2.3 Klasifikasi Risiko dan Analisis Risiko
Setelah melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi, maka tahap selanjutnya
adalah pengklasifikasian risiko. Pengklasifikasian risiko bertujuan untuk memudahkan
pembedaan dan pemahaman terhadap risiko tersebut, sehingga dapat membantu dalam
melakukan analisis risiko. Klasifikasi risiko antara lain dapat dilakukan berdasarkan tiga kategori
yaitu dengan mengidentifikasi konsekuensi risiko, jenis risiko dan pengaruh risiko seperti pada
Gambar 2.2. Berdasarkan konsekuensinya, risiko dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensi
kejadian, akibat risiko dan kemungkinannya. Menurut jenisnya, risiko diklasifikasikan menjadi
risiko murni dan risiko spekulatif yaitu risiko bisnis dan risiko finansial. Sedangkan bidang-
bidang aktivitas yang dapat terkena pengaruh risiko meliputi semua aspek aktivitas dalam
kehidupan.
19
Gambar 2.2 Klasifikasi Risiko
Sumber: Flanagan dan Norman (1993)
Analisis risiko dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif,
analisis risiko difokuskan pada identifikasi dan penilaian risiko. Sedangkan secara kuantitatif,
analisis terfokus pada evaluasi probabilitas terhadap terjadinya risiko, sehingga sumber risiko
harus diidentifikasi dan dampak dari risiko (impact) harus dinilai. Flanagan dan Norman (1993)
memberikan langkah-langkah dalam melakukan analisis risiko sebagai berikut (Gambar 2.3):
Klasifikasi risiko
Konsekuensi dari
Risiko
Dampak dari
Risiko Tipe Risiko
Risiko Murni
(Spesifik Risiko)
- tanpa peluang untung
Risiko Spekulasi
(Risiko Pasar)
-peluang untung atau rugi
Berkaitan dengan asset
(Risiko bisnis) Berkaitan dengan modal
(Risiko financial)
Frekuensi Konsekuensi/
Dampak
Prediksi
Perusahaan Lingkungan Pasar/
industri
Proyek
Individu
20
.
Gambar 2.3 Analisis Risiko
Sumber: Flanagan dan Norman (1993)
Sedangkan Godfrey (1996) menyatakan bahwa analisis risiko yang dilakukan secara
sistematis dapat membantu untuk:
1. Mengidentifikasi, menilai dan meranking risiko secara jelas.
2. Memusatkan perhatian pada risiko utama (major risk)
3. Memperjelas keputusan tentang batasan kerugian.
4. Meminimalkan potensi kerusakan bila timbul keadaan yang paling jelek.
5. Mengontrol aspek ketidakpastian.
6. Memperjelas dan menegaskan peran setiap pihak yang terlibat dalam manajemen risiko.
Godfrey (1996) menyatakan bahwa penilaian terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi
dapat ditentukan dari hasil perkalian antara frekuensi kemungkinan (likelihood) terjadinya risiko
dan besarnya konsekuensi (consequences) dari risiko yang ditimbulkan. Kemungkinan
(likelihood) adalah peluang terjadinya kejadian yang merugikan yang dinyatakan dalam jumlah/
frekuensi kejadian yang dapat dinyatakan dalam suatu periode waktu (misalnya: tahun).
Analisis Risiko
Identifikasi Alternatif
Penilaian Risiko ke Biaya
Pengukuran Risiko
Kuantitatif Kualitatif
Obyektif
Subyektif
Analisis
Probabilitas
Keputusan
Langsung
Analisis
Sensitivitas
Analisis
Skenario
Tunggal
Jamak
Penjabaran
Kombinasi
Tipe dari penyebaran
perkiraan jumlah simulasi
hubungan dengan item
yang lain
Berdasarkan
Ranking
Berdasarkan
Perbandingan
Analisis
Deskriptif
Linier/tidak linier
Tunggal/Jamak
Analisis
Korelasi
Analisis
Simulasi
21
Sedangkan consequences merupakan besaran kerugian yang diakibatkan oleh terjadinya suatu
kejadian yang merugikan yang dinyatakan yang dapat dinyatakan dalam nilai uang. Hasil dari
penilaian risiko ini disebut sebagai Risk Index (RI) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Risk Index (RI) = P x I ........................................................................ (persamaan 2.1)
Dimana:
P = Probability (likelihood) atau kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko
I = Impact (consequence) atau dampak dari risiko
Risk Index menunjukkan tingkat penerimaan terhadap risiko (Risk Acceptability) yang
dikategorikan atas Unacceptability, Undesirable, Negligible dan Acceptable, seperti yang
ditampilkan pada tabel berikut ini berdasarkan guidelines dari Godfrey (1996).
Tabel 2.3 Tabel Analisis Penerimaan Risiko
ASSESSMENT OF RISK ACCEPTABILITY
CONSEQUENCE
LIKELIHOOD
Catastropic
(5)
Critical
(4)
Serious
(3)
Marginal
(2)
Negligible
(1)
Frequent (5) Unacceptable
25
Unacceptable
20
Unacceptable
15
Undesirable
10
Acceptable
5
Probable (4) Unacceptable
20
Unacceptable
16
Undesirable
12
Undesirable
8
Acceptable
4
Occasional (3) Unacceptable
15
Undesirable
12
Undesirable
9
Acceptable
6
Acceptable
3
Remote (2) Undesirable
10
Undesirable
8
Acceptable
6
Acceptable
4
Neglegible
2
Improbable (1) Acceptable
5
Acceptable
4
Acceptable
3
Neglegible
2
Neglegible
1
Key: Description Guidance
Unacceptable 15 ≤ x ≤ 25 (Intolerable, must be eliminated or transferred)
Undesirable
8 ≤ x < 15 (To be avoided if reasonably practicable, detailed investigation and cost benefit justification required, top level
approval needed, monitoring essential)
Acceptable 3 ≤ x < 8 (Risk can be accepted or managed)
Neglegible 1 ≤ x < 3 (There is no further consideration required)
Sumber: Godfrey (1996)
22
Selanjutnya, penanganan risiko dapat dilakukan dengan memfokuskan perencanaan tindakan
mitigasi pada risiko-risiko dominan (major risks) yaitu risiko yang termasuk dalam kategori
undesirable dan unacceptable.
2.4 Mitigasi Risiko (Risk Mitigation) dan Kepemilikan Risiko (Risk Ownership)
Perumusan tindakan mitigasi dilakukan dengan proses brainstorming dengan pihak-pihak
yang berpotensi terkena dampak dari risiko atau memiliki kendali terhadap risiko. Berdasarkan
hasil klasifikasi tingkat penerimaan risiko (risk acceptability) ini kemudian diadakan evaluasi
terhadap penilaian kepemilikan risiko terutama terhadap risiko dengan katagori risiko tidak dapat
diterima (unacceptable) dan tidak diharapkan (undesirable).
Kepemilikan risiko (risk ownership) merupakan kepemilikan tanggung jawab risiko dari
pihak-pihak yang terlibat, yaitu pihak pemilik hotel, operator hotel, konsultan, kontraktor,
pemerintah dan masyarakat dengan menggunakan prinsip-prinsip pengalokasian risiko menurut
Flanagan (1993) adalah sebagai berikut:
1. Pihak mana yang mempunyai kontrol terbaik terhadap kejadian yang menimbulkan
risiko.
2. Pihak mana yang dapat menangani risiko apabila risiko itu muncul.
3. Pihak mana yang mengambil tanggung jawab jika risiko tidak terkontrol.
4. Jika risiko diluar kontrol semua pihak, maka diasumsikan sebagai risiko bersama.
Pengalokasian kepemilikan risiko ini penting, terutama terhadap risiko dengan kategori
unacceptable dan undesirable, karena jenis risiko seperti ini memerlukan kontrol terbaik dari
masing-masing pihak yang bertanggung jawab atas risiko yang terjadi.
Mitigasi risiko adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi akibat dari risiko
yang telah diidentifikasi. Risiko dengan kategori dominan (major risk) yaitu risiko dengan
tingkat penerimaan unacceptable (tidak dapat diterima) dan undesirable (tidak diharapkan)
perlu mendapatkan perhatian khusus, karena risiko-risiko ini akan mempunyai dampak
signifikan. Untuk itu perlu diidentifikasi tindakan mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi
akibat risiko itu. Sedangkan risiko yang acceptable (dapat diterima) dan negligble (dapat
diabaikan) secara teoritis tidak memerlukan tindakan mitigasi.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Gambar 3.1 berikut ini menampilkan kerangka penelitian yang secara rinci diuraikan sebagai
berikut.
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
Latar belakang
Studi Pustaka
Rumusan masalah dan Tujuan penelitian
Penentuan variabel penelitian dan Penyusunan Kuisioner
Penentuan Responden (purposive sampling)
Survai
Analisis Data:
1. Risk Identification: menghitung likelihood dan consequence
2. Risk Classification: mengklasifikasikan risiko berdasarkan
degree of risk (Risk Index) and Risk acceptability.
3. Risk Mitigation: memformulasikan tindakan dan identifikasi
risk ownership
Hasil:
Identifikasi faktor risiko dan Penentuan faktor risiko yang dominan
terkait dengan proyek renovasi dan pengembangan gedung pada hotel
yang sedang beroperasi
Simpulan dan Saran
24
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian ini bahwa pelaksanaan proyek
konstruksi gedung pengembangan hotel maupun renovasi hotel yang dilakukan tanpa
menghentikan operasional hotel selama masa kontruksi memiliki tantangan dan risiko yang yang
lebih tinggi dibandingkan dengan proyek pembangunan gedung baru pada umumnya. Maka
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko terkait dengan pelaksanaan proyek
renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi, sehingga nantinya dapat
meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul.
3.2 Variabel Penelitian dan Penyusunan Kuesioner
Berdasarkan kajian pustaka dapat diidentifikasi 39 risiko yang diklasifikasikan dalam
enam kelompok. Faktor risiko tersebut kemudian dikaitkan relevansinya dengan konteks studi ini
yang kemudian berkembang menjadi 44 risiko yang bersumber dari tujuh kelompok sumber
risiko. Ke 44 risiko inilah yang digunakan sebagai variabel penelitian atau pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner. Detail variabel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.2 (kuesioner
penelitian).
Pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan seberapa sering peluang terjadinya risiko
dari ke 44 risiko tersebut. Jawaban dari pertanyaan pada kuisiner ini menggunakan format skala
Likert, yaitu penilaian secara independen yang umumnya dipakai dalam survai, yang bertujuan
untuk mengukur sejauh mana tingkat opini responden terhadap suatu pertanyaan atau topik
(Jamieson, 2008, Barnette, 2010). Format skala Likert yang dipakai berkisar dari 1 – 5, dimana:
skala 1 = “sangat jarang”; 2 = jarang; 3 = kadang-kadang; 4 = sering; 5 = sangant sering.
3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum melakukan survai utama, kuesioner (instrument penelitian) diuji dengan
melakukan pilot test untuk menguji apakah setiap butir pertanyaan dalam kuesioner dapat
dipahami secara konsisten oleh responden. Pengujian ini melibatkan 10 orang responden yang
merupakan bagian dari total sampel dalam penelitian ini. Jika ada butir pertanyaan yang
menimbulkan ketidak konsistensian dalam pemahamaman bagi responden tersebut, maka
dilakukan revisi terhadap butir pertanyaan tersebut. Kuesioner ini dikembangkan berdasarkan
kajian teori (studi pustaka) yang mendalam sehingga telah memenuhi uji validitas khususnya
memenuhi construct validity (Carmines dan Woods, 2004). Uji statistik terhadap reliabilitas
dilakukan setelah semua data terkumpul melalui survai utama, dengan menggunakan tes
Cronbach’s alpha yang disyaratkan agar lebih besar atau sama dengan 0.7 (Nunnally, 1978,
25
Multon dan Coleman, 2010). Tahapan ini bertujuan untuk memenuhi uji validitas dan reliabilitas
dari instrument penelitian (kuesioner).
3.4 Pengambilan data dan Penentuan Sampel
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui survai menggunakan kuesioner.
Sebelum memulai survai, sejumlah sampel yang mewakili populasi harus diambil (Henry, 2009).
Secara fundamental, terdapat dua pendekatan dalam pemilihan sampel, yaitu berdasarkan
probability dan non-probability sampling methods (Brown, 2010, Dorofeev dan Grant, 2006).
Menurut (Affleck, 2010), probability sampling adalah suatu pendekatan untuk memilih elemen
dari suatu populasi yang sudah diketahui pasti (a fixed population), secara acak (random).
Sehingga setiap elemen memiliki peluang dalam seleksi. Jenis-jenis pendekatan probability
sampling method meliputi: simple random sampling, systematic sampling, stratified random
sampling, proportionate sampling, cluster sampling, multistage sampling and double sampling
(Brown, 2010). Sedangkan non-probability sampling merujuk pada setiap metode pengambilan
sampel yang tidak masuk dalam kriteria sebagai probability sampling (Forster, 2001), yaitu pada
kondisi dimana populasi tidak dapat diketahui dengan pasti (Battaglia, 2011); dan pemilihan
sampel tidak berdasarkan pada suatu ketentuan probabilitas, tetapi lebih pertimbangan lain
seperti tujuan dari penelitian, ketersediaan subyek penelitian, penilaian secara subyektif, maupun
serangkaian pertimbangan kriteria non-statistic lainnya (Guo dan Hussey, 2004). Non-probability
sampling umumnya diklasifikasikan dalam tiga kategori, purposive sampling, convenience
sampling and quota sampling (Dorofeev dan Grant, 2006).
Penentuan sampel dipengaruhi oleh tujuan utama dari survai dan kriteria yang
disyaratkan (Dorofeev dan Grant, 2006, Fink, 2003). Dalam penelitian ini, survai ini bertujuan
untuk mengidentifikasi risiko yang terkait dengan kegiatan proyek renovasi dan pengembangan
gedung pada hotel yang sedang beroperasi. Sehingga penelitian ini bersifat kontekstual terkait
dengan responden yang khususnya memahami atau memiliki pengalaman (expert) terkait dengan
risiko pada jenis proyek tersebut, yaitu besar/ jumlah populasi dari responden dengan kriteria
tersebut tidak dapat ditentukan dengan pasti. Oleh karena itu, purposive sampling method adalah
pendekatan yang paling memungkinkan dipakai dalam pengambilan sampel pada survai
penelitian ini. Responden dalam penelitian ini meliputi kontraktor, konsultan dan pemilik proyek
(pihak operasional hotel).
26
3.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil survai selanjutnya ditabulasi. Analisis risiko dilakukan
secara deskriptif kualitatif, yang meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Risiko dengan cara menentukan frekuensi (nilai modus) dari
probabilitas terjadinya risiko (likelihood) dan dampak dari risiko (consequences)
2. Menghitung tingkat penerimaan risiko (Risk Acceptability) dengan menggunakan
persamaan 2.1, yaitu Risk Index (RI) = P x I
Selanjutnya, mengklasifikasikan risiko berdasarkan tingkat penerimaan risiko (Risk
Acceptability)
3. Merumuskan tindakan mitigasi untuk risiko yang tergolong dalam risiko dominan
(major risks) dan mengidentifikasi kepemilikan risiko (risk ownership).
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Reliabilitas
Dari hasil survai didapatkan 93 data (responden) yang meliputi pihak kontraktor,
konsultan dan pemilik proyek (pihak operasional hotel). Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
terhadap data tersebut berdasarkan nilai Cronbach’s alpha. Hasil dari uji reliabilitas ini
menunjukkan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0.964 (lebih besar dari syarat minimum 0.70) yang
berarti bahwa intrumen penelitian (kuesioner) reliabel. Hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat
pada Lampiran 6.
4.2 Identifikasi dan Penilaian Risiko Pada Proyek Renovasi dan Pengembangan
Gedung Hotel
Analisis risiko disini meliputi penilaian probabilitas dan konsekuensi risiko, klasifikasi
risiko serta rumusan tindakan mitigasi dari risiko yang dikategorikan sebagai major risks. Data
yang didapat dari survai menggunakan kuisioner, selanjutnya dihitung frekuensinya berdasarkan
nilai modusnya untuk mengidentifikasi kemungkinan (likelihood/probability) yang dinotasikan
sebagai “P” dan konsekuensi (consequence/impact) terhadap terjadinya risiko yang dinotasikan
sebagai “I”, seperti yang diringkas dalam Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Respon terhadap probabilitas (likelihood), konsekuensi dan penerimaan risiko
No No
Risk
Source of Risk Risk Factors P
I
RI= P.I
(Risk
Index)
Risk
Acceptability
1 Q1 Apek
Teknis
Per
enca
naa
n d
an D
esai
n
Perubahan desain dan spesifikasi akibat
kurang tepatnya mendefinisikan lingkup
pekerjaan yang berdampak pada
kelengkapan desain awal dan spesifikasi,
serta kesalahan desain karena
ketidaktepatan memprediksi kondisi di
lapangan.
4 4 16 Unacceptable
2 Q2 Perubahan desain dan spesifikasi /
perluasan skup pekerjaan atas permintaan/
keinginan klien
4 4 16 Unacceptable
3 Q3 Kesalahan memilih tim design 2 3 6
Acceptable
4 Q4 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan
desain dan konstruksi sesuai waktu yang
direncanakan.
3 4 12 Undesirable
5 Q5 Kurang tepatnya penentuan prioritas
kegiatan proyek dan jadwal kerja agar
tidak berbenturan dengan jam operasional
4 4 16 Unacceptable
28
No No
Risk
Source of Risk Risk Factors P
I
RI= P.I
(Risk
Index)
Risk
Acceptability
hotel, misalnya: pekerjaan yang
menimbulkan kebisingan hanya boleh
dilakukan diatas jam 10 pagi.
6 Q6
Ko
nst
ruk
si d
an O
per
asio
nal
Kesalahan pemilihan teknologi dan metode
kerja untuk tiap kegiatan.
3 3 9 Undesirable
7 Q7 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan
kontraktor
2 4 8 Undesirable
8 Q8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak sesuai
standar/ spesifikasi) akibat lemahnya
kontrol kinerja terhadap pekerjaan di
lapangan
3 4 12 Undesirable
9 Q9 Kegagalan struktur bangunan akibat
kesulitan/ kesalahan pengidentifikasian
struktur tanah.
2 2 4 Acceptable
10 Q10 Terbatasnya lahan parkir dan terbatasnya
akses keluar-masuk ke lokasi proyek untuk
pemindahan material bongkaran dan
pemasukkan material karena harus berbagi
dengan kendaraan operasional hotel dan
kendaraan tamu hotel.
3 3 9 Undesirable
11 Q11 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek
sesuai dengan waktu yang direncanakan
(delay), akibat seringnya terjadi
penghentian kegiatan proyek yang
berbenturan dengan jam operasional hotel.
3 4
Undesirable
12 Q12 Keselamatan
kerja dan
Keamanan
(safety)
Terjadinya pencurian terhadap material
dan peralatan di lapangan.
2 4 8 Undesirable
13 Q13 Kecelakaan kerja bagi pekerja selama
masa konstruksi akibat rendahnya
kesadaran dan lemahnya pengawasan
terhadap pemakaian alat-alat keselamatan
kerja.
4 3 12 Undesirable
14 Q14 Ancaman keselamatan dan kecelakaan
bagi tamu dan staff hotel akibat
pelaksanaan proyek.
2 2 4 Acceptable
15 Q15 Sumber daya
manusia,
material dan
peralatan
Kegagalan dalam pengelolaan dan
pengendalian sumber daya manusia,
material dan peralatan yang
mengakibatkan keterlambatan proyek.
4 4 16 Unacceptable
16 Q16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga
material dan harga/sewa peralatan yang
tidak terprediksi yang mengakibatkan
pembengkakan biaya proyek
4 4 16 Unacceptable
17 Q17 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan
produktivitas peralatan (kegagalan
peralatan).
3 3 9 Undesirable
18 Q18 Terganggunya ketersediaan, mobilitas,
produktivitas, dan kualitas tenaga kerja
(termasuk mogok kerja/sakit)
3 3 9 Undesirable
19 Q19 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan
kualitas material yang tidak sesuai
spesifikasi.
3 3 9 Undesirable
20 Q20 Ekonomi,
Pasar dan
Finansial
Bertambahnya beban pemilik hotel/pemilik
proyek akibat inflasi peningkatan suku
bunga bank jika pembangunan
3 4 12 Undesirable
29
No No
Risk
Source of Risk Risk Factors P
I
RI= P.I
(Risk
Index)
Risk
Acceptability
menggunakan dana pinjaman dari bank.
21 Q21 Kondisi pasar yang tidak menguntungkan
(Bad Market) yang mempengaruhi
menurunnya pendapatan hotel dan
berdampak pada kegagalan pihak owner
dalam pembiayaan proyek.
3 4 12 Undesirable
22 Q22 Kesulitan pemasaran hotel dan penurunan
pendapatan hotel selama masa konstruksi
(misal: akibat turunnya harga jual kamar
hotel yang terkena dampak proyek).
2 3 6 Acceptable
23 Q23 Penurunan harga jual kamar akibat
ketatnya persaingan dan akibat
bertambahnya jumlah kamar dari
pengembangan hotel.
3 3
9
Undesirable
24 Q24 Kegagalan dalam menjaga agar biaya
sesuai dengan perencanaan.
2 2
4
Acceptable
25 Q25 Meningkatnya biaya proyek akibat harus
membangun jalan/ akses khusus untuk
pengangkutan material dan kendaraan
proyek.
2 2
4
Acceptable
26 Q26 Penurunan keuntungan kontraktor akibat
molornya waktu penyelesaian proyek
karena hotel tetap beroperasi selama
pembangunan.
3 3
9
Undesirable
27 Q27 Hubungan dan
Koordinasi
Organisasi, koordinasi, komunikasi yang
buruk, dan rendahnya komitmen dari
pihak-pihak terkait (tim proyek dan klien)
terhadap penyelesaian desain final, strategi
pencapaian target dari pelaksanaan proyek
(biaya, mutu, waktu), serta penugasan
dilapangan.
3 4 12 Undesirable
28 Q28 Terjadinya konflik di lapangan antara tim
proyek, operasional hotel dan klien akibat
kurang koordinasi maupun akibat
dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati
di lapangan, misalnya: tidak melakukan
penjualan terhadap kamar yang berada
pada daerah yang terdampak oleh
pekerjaan konstruksi.
2 2 4 Acceptable
29 Q29 Terganggunya operasional hotel,
berkurangnya lahan parkir kendaraan hotel
dan menurunnya kenyamanan dan
kebersihan hotel selama masa konstruksi.
3 3 9 Undesirable
30 Q30 Menurunnya kepercayaan konsumen
akibat terganggu saat tinggal di hotel
selama masa konstruksi
4 2 8 Undesirable
31 Q31 Adanya keluhan dari tamu akibat
kebisingan, polusi udara dan
ketidaknyamanan selama masa konstruksi
2 3 6 Acceptable
32 Q32 Adanya tuntunan pemberian biaya
kompensasi akibat ketidakpuasan tamu
selama masa konstruksi.
2 2 4 Acceptable
33 Q33 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi
dari hotel terdekat atau masyarakat sekitar
yang terganggu akibat proses konstruksi.
1 2 2 Negligible
30
No No
Risk
Source of Risk Risk Factors P
I
RI= P.I
(Risk
Index)
Risk
Acceptability
34 Q34 Lingkungan Keterlambatan penyelesaian pekerjaan
akibat cuaca buruk yang sulit diprediksi
1 1 1 Negligible
35 Q35 Keterlambatan proyek karena kondisi
tanah buruk yang tidak terprediksi / terjadi
perbedaan kondisi di lapangan.
1 1 1 Negligible
36 Q36 Terjadinya pencemaran lingkungan (polusi
udara, suara, tanah)
2 2 4 Acceptable
37 Q37 Potensi tanah longsor karena proyek
terletak di lahan yang tidak datar/ lereng
dan bahaya force majeur lainnya (banjir,
gempa, dll)
2 3 6 Acceptable
38 Q38 Berkurangnya lahan hijau akibat
pembangunan proyek.
3 3 9 Undesirable
39 Q39 Legalitas /
perijinan,
Kontrak dan
Politik
Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan
pemerintahan/ perubahan hukum/
perubahan persyaratan untuk perijinan dan
persetujuan, serta lamanya waktu
pengurusan perijinan yang menyebabkan
keterlambatan pelaksanaan proyek.
3 4 12 Undesirable
40 Q40 Kegagalan dalam perijinan untuk
memenuhi standar teknik yang disyaratkan
untuk kualitas, fungsi, kesesuaian dengan
tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian
lingkungan.
2 3 6 Acceptable
41 Q41 Tidak memperoleh ijin dari pemerintah
desa setempat dan mendapat penolakan
dari masyarakat sekitar terhadap
pembangunan proyek tersebut.
3 4 12 Undesirable
42 Q42 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak
lengkap.
1 4 4 Acceptable
43 Q43 Adanya klaim/ tuntutan dari kontraktor
kepada klien akibat pembengkakan biaya
yang disebabkan oleh keterlambatan
penyelesaian detail perencanaan maupun
terjadinya perubahan desain di lapangan.
2 2 4 Acceptable
44 Q44 Adanya klaim/ tuntutan dari kontraktor
kepada klien akibat pembengkakan biaya
tenaga kerja lembur karena harus
menyesuaikan waktu kerja dengan waktu
operasional hotel.
2 3 6 Acceptable
Keterangan: P= probabilitas terjadinya risiko
I = impact atau dampak/konsekuensi dari risiko
Dari Tabel 4.1 diatas, dapat dilihat klasifikasi risiko berdasarkan tingkat penerimaannya yang
meliputi 5 unacceptable risks, 21 undesirable risks, 15 acceptable risks, dan 3 negligible risks.
Selanjutnya, penanganan risiko difokuskan pada risiko dominan (major risks) yaitu risiko yang
termasuk dalam kategori Unacceptabe dan Undesirable.
31
4.2 Pengklasifikasian Risiko Dominan (Major Risks)
Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat diketahui risiko yang termasuk dalam kategori major
risks yang meliputi 21 Undesirable Risks dan 5 Unacceptable Risks, seperti yang dirangkum
dalam Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Risiko dominan (major risks)
No No
Risk
Source of
Risk
Risk Factors P
I
RI= P.I
(Risk
Index)
Risk
Acceptability
1 Q1 Apek
Teknis
Per
enca
naa
n d
an D
esai
n
Perubahan desain dan spesifikasi akibat
kurang tepatnya mendefinisikan lingkup
pekerjaan yang berdampak pada kelengkapan
desain awal dan spesifikasi, serta kesalahan
desain karena ketidaktepatan memprediksi
kondisi di lapangan.
4 4 16 Unacceptable
2 Q2 Perubahan desain dan spesifikasi / perluasan
skup pekerjaan atas permintaan/ keinginan
klien
4 4 16 Unacceptable
3 Q4 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan
desain dan konstruksi sesuai waktu yang
direncanakan.
3 4 12 Undesirable
4 Q5 Kurang tepatnya penentuan prioritas kegiatan
proyek dan jadwal kerja agar tidak
berbenturan dengan jam operasional hotel,
misalnya: pekerjaan yang menimbulkan
kebisingan hanya boleh dilakukan diatas jam
10 pagi.
4 4 16 Unacceptable
5 Q6
Ko
nst
ruk
si d
an O
per
asio
nal
Kesalahan pemilihan teknologi dan metode
kerja untuk tiap kegiatan.
3 3 9 Undesirable
6 Q7 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan
kontraktor
2 4 8 Undesirable
7 Q8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak sesuai
standar/ spesifikasi) akibat lemahnya kontrol
kinerja terhadap pekerjaan di lapangan
3 4 12 Undesirable
8 Q10 Terbatasnya lahan parkir dan terbatasnya
akses keluar-masuk ke lokasi proyek untuk
pemindahan material bongkaran dan
pemasukkan material karena harus berbagi
dengan kendaraan operasional hotel dan
kendaraan tamu hotel.
3 3 9 Undesirable
9 Q11 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek
sesuai dengan waktu yang direncanakan
(delay), akibat seringnya terjadi penghentian
kegiatan proyek yang berbenturan dengan
jam operasional hotel.
3 4 12 Undesirable
10 Q12 Keselamatan
kerja dan
keamanan
Terjadinya pencurian terhadap material dan
peralatan di lapangan.
2 4 8 Undesirable
11 Q13 Kecelakaan kerja bagi pekerja selama masa
konstruksi akibat rendahnya kesadaran dan
lemahnya pengawasan terhadap pemakaian
alat-alat keselamatan kerja.
4 3 12 Undesirable
12 Q15 SDM,
material dan
Peralatan.
Kegagalan dalam pengelolaan dan
pengendalian sumber daya manusia, material
dan peralatan yang mengakibatkan
keterlambatan proyek.
4 4 16 Unacceptable
32
13 Q16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material
dan harga/sewa peralatan yang tidak
terprediksi yang mengakibatkan
pembengkakan biaya proyek
4 4 16 Unacceptable
14 Q17 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan
produktivitas peralatan (kegagalan
peralatan).
3 3 9 Undesirable
15 Q18 Terganggunya ketersediaan, mobilitas,
produktivitas, dan kualitas tenaga kerja
(termasuk mogok kerja/sakit)
3 3 9 Undesirable
16 Q19 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan
kualitas material yang tidak sesuai
spesifikasi.
3 3 9 Undesirable
17 Q20 Ekonomi,
Pasar dan
Finansial
Bertambahnya beban pemilik hotel/pemilik
proyek akibat inflasi peningkatan suku bunga
bank jika pembangunan menggunakan dana
pinjaman dari bank.
3 4 12 Undesirable
18 Q21 Kondisi pasar yang tidak menguntungkan
(Bad Market) yang mempengaruhi
menurunnya pendapatan hotel dan
berdampak pada kegagalan pihak owner
dalam pembiayaan proyek.
3 4 12 Undesirable
19 Q23 Penurunan harga jual kamar akibat ketatnya
persaingan dan akibat bertambahnya jumlah
kamar dari pengembangan hotel.
3 3 9 Undesirable
20 Q26 Penurunan keuntungan kontraktor akibat
molornya waktu penyelesaian proyek karena
hotel tetap beroperasi selama pembangunan.
3 3 9 Undesirable
21 Q27 Hubungan
dan
koordinasi
Organisasi, koordinasi, komunikasi yang
buruk, dan rendahnya komitmen dari pihak-
pihak terkait (tim proyek dan klien) terhadap
penyelesaian desain final, strategi pencapaian
target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu,
waktu), serta penugasan dilapangan.
3 4 12 Undesirable
22 Q29 Terganggunya operasional hotel,
berkurangnya lahan parkir kendaraan hotel
dan menurunnya kenyamanan dan
kebersihan hotel selama masa konstruksi.
3 3 9 Undesirable
23 Q30 Menurunnya kepercayaan konsumen akibat
terganggu saat tinggal di hotel selama masa
konstruksi
4 2 8 Undesirable
24 Q38 Lingkungan Berkurangnya lahan hijau akibat
pembangunan proyek.
3 3 9 Undesirable
25 Q39 Legalitas /
perijinan,
Kontrak dan
Politik
Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan
pemerintahan/ perubahan hukum/ perubahan
persyaratan untuk perijinan dan persetujuan,
serta lamanya waktu pengurusan perijinan
yang menyebabkan keterlambatan
pelaksanaan proyek.
3 4 12 Undesirable
26 Q41 Tidak memperoleh ijin dari pemerintah desa
setempat dan mendapat penolakan dari
masyarakat sekitar terhadap pembangunan
proyek tersebut.
3 4 12 Undesirable
33
4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko
Risiko-risiko yang masuk dalam kategori tidak dapat diterima (unacceptable) dan risiko
tidak diharapkan (undesirable) merupakan risiko dominan/mayor (major risk) yang memerlukan
penanganan lebih lanjut karena risiko-risiko ini mempunyai tingkat frekuensi dan konsekuensi
besar yang akan mempunyai dampak signifikan pelaksanaan proyek. Selanjutnya, tindakan
mitigasi dirumuskan berdasarkan diskusi dan brainstorming dengan para stakeholder atau pihak-
pihak yang terkena dampak risiko atau pihak yang memiliki kendali terhadap risiko tersebut.
Tindakan mitigasi yang dirumuskan untuk setiap faktor risiko tersebut dirangkum dalam Tabel
4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko
No
No
Risk
Sumber
Risiko
Faktor Risiko Tindakan Mitigasi Kepemilikan
Risiko
1 Q1 Apek
Teknis
Per
enca
naa
n d
an D
esai
n
Perubahan desain dan spesifikasi
akibat kurang tepatnya
mendefinisikan lingkup pekerjaan
yang berdampak pada kelengkapan
desain awal dan spesifikasi, serta
kesalahan desain karena
ketidaktepatan memprediksi kondisi
di lapangan.
Pemilihan tim desain
yang kompeten
(berpengalaman)
- Pemilik
Proyek
(klien)
- Kontraktor
- Konsultan
2 Q2 Perubahan desain dan spesifikasi /
perluasan skup pekerjaan atas
permintaan/ keinginan klien
Pada kontrak,
dicantumkan pasal
tentang perubahan desain
yang jika berdampak pada
penambahan biaya dan
waktu dalam kontrak,
akan menjadi tanggung
jawab klien.
- Pemilik
Proyek
(klien)
- Kontraktor
- Konsultan
3 Q4 Kegagalan untuk menyelesaikan
pekerjaan desain dan konstruksi
sesuai waktu yang direncanakan.
- Memilih tim desain/
konsultan dan
kontraktor yang
kompeten dan
profesional.
- Melakukan koordinasi
antar pihak terkait
untuk mencapai target
pekerjaan sesuai
rencana.
- Pemilik
Proyek
(klien)
- Kontraktor
- Konsultan
4 Q5 Kurang tepatnya penentuan prioritas
kegiatan proyek dan jadwal kerja
agar tidak berbenturan dengan jam
operasional hotel, misalnya:
pekerjaan yang menimbulkan
kebisingan hanya boleh dilakukan
diatas jam 10 pagi.
Kontraktor melakukan
penyusunan prioritas
pekerjaan yang tepat.
- Kontraktor
34
5 Q6
Ko
nst
ruk
si d
an O
per
asio
nal
Kesalahan pemilihan teknologi dan
metode kerja untuk tiap kegiatan.
Pemilihan kontraktor
yang kompeten
(berpengalaman) dalam
pembangunan
pengembangan hotel.
- Pemilik
Proyek
(klien)
- Kontraktor
6 Q7 Kurangnya kompetensi dari
konsultan dan kontraktor
Pemilihan kontraktor
yang kompeten
(berpengalaman) dalam
pembangunan
pengembangan hotel.
- Pemilik
Proyek
(klien)
- Kontraktor
- Konsultan
7 Q8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak
sesuai standar/ spesifikasi) akibat
lemahnya kontrol kinerja terhadap
pekerjaan di lapangan
- Menerapkan standar
prosedur penanganan
pekerjaan (semacam
SOP) dari masing-
masing item pekerjaan
- Membentuk tim quality
control (QC) yang
mengawasi kualitas
pekerjaan proyek yang
didasarkan pada kontrak
dan SOP. Pegawasan ini
didokumentasikan
dalam bentuk laporan,
photo, video dan
sebagainya.
- Kontraktor
8 Q10 Terbatasnya lahan parkir dan
terbatasnya akses keluar-masuk ke
lokasi proyek untuk pemindahan
material bongkaran dan
pemasukkan material karena harus
berbagi dengan kendaraan
operasional hotel dan kendaraan
tamu hotel.
- Pembuatan sistem
logistik yang tidak
memerlukan
penumpukan material
secara berlebihan di
lokasi proyek.
- Menyediakan lahan
penampungan baru
yang masih berlokasi
dekat dengan lokasi
proyek.
- Pembatasan terhadap
tipe kendaraan yang
boleh masuk ke lokasi
proyek
- Operator
hotel
- Kontraktor
9 Q11 Kegagalan dalam menyelesaikan
proyek sesuai dengan waktu yang
direncanakan (delay), akibat
seringnya terjadi penghentian
kegiatan proyek yang berbenturan
dengan jam operasional hotel.
Melakukan koordinasi
dan perjanjian secara
tertulis yang mengatur
dengan jelas jam kerja
yang disepakati, untuk
dijalankan oleh semua
pihak terkait.
- Operator
hotel
- Kontraktor
10 Q12 Keselamatan
kerja dan
keamanan
Terjadinya pencurian terhadap
material dan peralatan di lapangan.
Meningkatkan penjagaan
terhadap akses keluar
masuk proyek dan
penerapan sistem logistik
yang dapat mencegah
terjadinya pencurian.
- Operator
hotel
- Kontraktor
11 Q13 Kecelakaan kerja bagi pekerja
selama masa konstruksi akibat
rendahnya kesadaran dan lemahnya
pengawasan terhadap pemakaian
alat-alat keselamatan kerja.
Mewajibkan dan
mengawasi pemakaian
alat-alat keselamatan
kerja.
- Operator
hotel
- Kontraktor
35
12 Q15 SDM,
material dan
Peralatan.
Kegagalan dalam pengelolaan dan
pengendalian sumber daya manusia,
material dan peralatan yang
mengakibatkan keterlambatan
proyek.
Kontraktor membuat
metode kerja secara rinci
untuk semua item
pekerjaan sebelum mulai
pelaksanaan proyek yang
memuat proses, prosedur,
pola penanganan, teknis,
perencanaan material,
peralatan dan tenaga yang
diperlukan.
Kontraktor
13 Q16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga
material dan harga/sewa peralatan
yang tidak terprediksi yang
mengakibatkan pembengkakan
biaya proyek
Kontraktor
memperhitungkan dengan
cermat prediksi kenaikan
biaya tenaga kerja, alat
dan material.
Kontraktor
14 Q17 Terganggunya ketersediaan,
mobilitas dan produktivitas
peralatan (kegagalan peralatan).
Kontraktor melakukan
perencanaan pengadaan
peralatan yang berkualitas
secara tepat waktu.
Kontraktor
15 Q18 Terganggunya ketersediaan,
mobilitas, produktivitas, dan
kualitas tenaga kerja (termasuk
mogok kerja/sakit)
Kontraktor melakukan
perencanaan sumber daya
tenaga kerja yang
berkesinambungan,
memperkirakan dengan
cermat pengaruh hari
libur terhadap
ketersediaan tenaga kerja.
Kontraktor
16 Q19 Terganggunya ketersediaan,
mobilitas, dan kualitas material
yang tidak sesuai spesifikasi.
Kontraktor melakukan
perencanaan sistem
logistik yang
berkesinambungan.
Kontraktor
17 Q20 Ekonomi,
Pasar dan
Finansial
Bertambahnya beban pemilik
hotel/pemilik proyek akibat inflasi
peningkatan suku bunga bank jika
pembangunan menggunakan dana
pinjaman dari bank.
Pemilik proyek
melakukan analisis
investasi dengan
menggunakan bunga bank
yang lebih tinggi untuk
memperkirakan kenaikan
suku bunga, atau
menggunakan suku bunga
tetap, serta melakukan
analisis sensitivitas dari
investasi tersebut.
Pemilik
proyek/klien/
operasional
hotel
18 Q21 Kondisi pasar yang tidak
menguntungkan (Bad Market) yang
mempengaruhi menurunnya
pendapatan hotel dan berdampak
pada kegagalan pihak owner dalam
pembiayaan proyek.
Pihak operasional hotel
melakukan promosi paket
wisata dan akomodasi
penginapan untuk
meningkatkan jumlah
tamu yang menginap di
hotel tersebut, termasuk
bekerja sama dengan agen
perjalanan wisata.
Pemilik
proyek/klien/
operasional
hotel
19 Q23 Penurunan harga jual kamar akibat
ketatnya persaingan dan akibat
bertambahnya jumlah kamar dari
pengembangan hotel.
20 Q26 Penurunan keuntungan kontraktor
akibat molornya waktu penyelesaian
proyek karena hotel tetap beroperasi
selama pembangunan.
Kontraktor harus
memperhitungkan dengan
cermat kemungkinan
terjadinya delay yang
berdampak pada
pembengkakan biaya
proyek.
Kontraktor
36
21 27 Hubungan dan
koordinasi
Organisasi, koordinasi, komunikasi
yang buruk, dan rendahnya
komitmen dari pihak-pihak terkait
(tim proyek dan klien) terhadap
penyelesaian desain final, strategi
pencapaian target dari pelaksanaan
proyek (biaya, mutu, waktu), serta
penugasan dilapangan.
Membuat komitment
tertulis antara pihak
operator hotel dan
kontraktor terkait hak dan
kewajiban kedua belah
pihak selama masa
pelaksanaan konstruksi,
melakukan koordinasi
yang efektif di lapangan,
mentaati kesepakatan
pembatasan lahan parkir,
serta kewajiban menjaga
kebersihan dan kenyaman
tamu hotel (antara lain:
membuang/mengeluarkan
sampah proyek dan puing
secara periodik sehingga
tidak menumpuk dan
kotor).
- Operator
hotel
- Kontraktor
22 29 Terganggunya operasional hotel,
berkurangnya lahan parkir
kendaraan hotel dan menurunnya
kenyamanan dan kebersihan hotel
selama masa konstruksi.
23 30 Menurunnya kepercayaan
konsumen akibat terganggu saat
tinggal di hotel selama masa
konstruksi
24 38 Lingkungan Berkurangnya lahan hijau akibat
pembangunan proyek.
Memaksimalkan
penanaman pohon pada
lahan yang tersisa
- Operator
hotel
25 39 Legalitas/
perijinan,
Kontrak dan
Politik
Terjadinya perubahan regulasi/
perubahan pemerintahan/ perubahan
hukum/ perubahan persyaratan
untuk perijinan dan persetujuan,
serta lamanya waktu pengurusan
perijinan yang menyebabkan
keterlambatan pelaksanaan proyek.
- Mematuhi peraturan
dan kebijakan
pemerintah misalnya
mengenai sempadan
sungai, desain bangunan
dan lain-lain.
- Melakukan
pembicaraan dan
pendekatan secara
terbuka dengan
pemerintah dan
masyarakat setempat
sehingga tidak terjadi
salah informasi dari
masing-masing pihak.
- Pemilik
proyek/
operasional
hotel
- Konsultan
26 41 Tidak memperoleh ijin dari
pemerintah desa setempat dan
mendapat penolakan dari
masyarakat sekitar terhadap
pembangunan proyek tersebut.
Sumber : Hasil brainstorming dan wawancara, 2014
Tahap ini merupakan tahap akhir dari analisis risiko dan manajemen (pengelolaan risiko). Dari
Tabel 4.3 diatas dapat dilihat perumusan tindakan mitigasi untuk setiap risiko yang termasuk
dalam kategori major risk (26 risiko) yang bersumber dari tujuh sumber risiko (aspek teknis;
SDM, peralatan dan material; keselamatan kerja dan keamanan; ekonomi, pasar dan finansial;
hubungan dan koordinasi; lingkungan; legalitas), serta dapat dilihat pengidentifikasian
kepemilikan risikonya. Disini dapat dilihat pihak-pihak yang harus melakukan tindakan mitigasi
dan bertanggung jawab terhadap tiap jenis risiko tersebut.
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat 26 risiko dominan (major risk) yang
meliputi 21 Undesirable Risks dan 5 Unacceptable Risks, yang bersumber dari tujuh sumber
risiko. Secara garis besar berdasarkan pengelompokan sumber risikonya, ada beberapa tindakan
mitigasi risiko yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Risiko terkait aspek teknis:
a. untuk mengantisipasi delay dan dampak dari perubahan desain, maka diperlukan
tim desain yang kompeten, pencantuman pasal pengaturan tentang dampak dari
perubahan desain yang diakibatkan oleh permintaan klien, melakukan
perencanaan prioritas pekerjaan yang cermat dan koordinasi yang baik antar pihak
terkait guna pencapaian target penyelesaian desain dan konstruksi sesuai rencana.
b. Untuk mengantisipasi tidak tercapainya mutu kualitas sesuai rencana, maka
diperlukan kontraktor yang berpengalaman (kompeten) menangani proyek sejenis
dan pengawasan terhadap pekerjaan. Sedangkan untuk mengantisipasi ketidak
nyamanan selama masa konstruksi dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi
dan melaksanakan komitmen di lapangan yang sudah disepakati oleh kedua pihak
(kontraktor dan operasional hotel).
2. Risiko terkait keselamatan kerja dan keamanan dapat dimitigasi dengan:
a. Peningkatan penjagaan akses keluar masuk proyek dan hotel
b. Kewajiban terhadap penggunaan alat keselamatan kerja
3. Risiko terkait kegagalan pengelolaan SDM, peralatan dan material secara tepat waktu,
dapat dimitigasi dengan pembuatan metode kerja dan prosedur pekerjaan secara rinci
sehingga pengadaan SDM, peralatan dan material dapat direncanakan dengan baik.
4. Risiko Fluktuasi ekonomi, pasar dan finansial, dapat dimitigasi dengan melakukan
analisis investasi yang realistis dan memasukkan analisis sensitivitas terhadap investasi.
5. Risiko akibat hubungan dan koordinasi yang buruk dapat dimitigasi dengan pembuatan
komitment tertulis tentang pengaturan pelaksanaan konstruksi dan penjagaan kebersihan
selama masa konstruksi yang wajib ditaati oleh masing-masing pihak, serta melakukan
koordinasi yang baik dilapangan.
6. Risiko terkait aspek lingkungan berupa berkurangnya lahan hijau dapat dimitigasi dengan
memaksimalkan penanaman pohon pada lahan tersisa yang masih gersang.
38
7. Risiko terkait dengan perijinan (legalitas) dapat dimitigasi dengan memenuhi semua
persyaratan yang diperlukan terkait dengan ijin mendirikan bangunan, berkomunikasi
dengan institusi terkait (pemerintah), serta membuka komunikasi dengan masyarakat
setempat sehingga tidak terjadi penolakan akibat kesalahan pemahaman informasi
tentang proyek yang akan dilaksanakan.
5.2 Saran
Dari hasil kesimpulan diatas, maka untuk dapat mengurangi risiko yang sudah
teridentifikasi, kontraktor, konsultan dan pemilik proyek (atau pihak operasional hotel)
hendaknya saling memahami dampak dari risiko tersebut dan berkomitmen melaksanakan
tindakan mitigasi telah disepakati.
39
DAFTAR PUSTAKA
Affleck, D. L. R. 2010. Probability Sampling. Encyclopedia of Research Design. SAGE
Publications, Inc, Thousand Oaks, SAGE Publications, Inc.
Al-Bahar, J. F. dan Crandall, K. C. 1990. Systematic Risk Management Approach for
Construction Projects. Journal of Construction Engineering and Management, ASCE,
Vol. 116, No. 3, September, 1990, 533-546.
Barnette, J. J. 2010. Likert Scaling. Encyclopedia of Research Design. In: in N. Salkind (Ed)
(ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.
Brown, R. S. 2010. Sampling. In: Editors-in-Chief: Penelope, P., Eva, B., Barry McGawA2 -
Editors-in-Chief: Penelope Peterson, E. B. dan Barry, M. (eds.) International
Encyclopedia of Education (Third Edition). Oxford: Elsevier.
Carmines, E. G. dan Woods, J. 2004. Validity. . In: Lewis-Beck, I. M. S., Bryman, A. dan Liao,
T. F. (eds.) Encyclopedia of Social Science Research Methods. Thousand Oaks, CA:
SAGE Publications, Inc.
Carr, V. dan Tah, J. H. M. 2001. A fuzzy approach to constuction project risk assessment and
analysis: construction project risk management system. Adv. Eng. Softw., 32, 847-857.
Chapman, R. J. 2001. The controlling influences on effective risk identification and assessment
for construction design management. International Journal of Project Management, 19,
147-160.
Chileshe, N., Boadua, A. dan Yirenkyi-Fianko 2012. An evaluation of risk factors impacting
construction projects in Ghana. Journal of Engineering, Design and Technology, 10, 306-
329.
Dharmika, I. K. Y. 2014. Manajemen Risiko Pada Pembangunan Pengembangan Hotel Yang
Sedang Beroperasi (Studi Kasus Pada Pembangunan Extension Villa di Hotel Alila
Ubud). Master Tesis Master, Udayana University.
Dorofeev, S. dan Grant, P. 2006. Statistics for Real-Life Sample Surveys. Non-Simple-Random
Samples and Weighted Data, Cambridge, UK, Cambridge University Press.
Fink, A. 2003. Target Populations and Samples, Thousand Oaks, USA, SAGE Publications, Inc.
Flanagan, R. dan Norman, G. 1993. Risk Management and Construction, Oxford, UK, Blackwell
Science Ltd.
Forster, J. J. 2001. Sample Surveys: Nonprobability Sampling. In: Editors-in-Chief: Neil, J. S.
dan Paul, B. B. (eds.) International Encyclopedia of the Social danamp; Behavioral
Sciences. Oxford: Pergamon.
Godfrey, P. S. 1996. Control of Risk: A Guide to the Systematic Management of Risk from
Construction, Westminster , London, Construction Industry Research and Information
Association.
Guo, S. dan Hussey, D. L. 2004. Nonprobability Sampling in Social Work Research. Journal of
Social Service Research, 30, 1-18.
Jamieson, S. 2008. Likert Scale. . In: In S. Boslaugh (Ed.) (ed.) Encyclopedia of Epidemiology.
Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.
Luu, V. T., Kim, S.-Y., Tuan, N. V. dan Ogunlana, S. O. 2009. Quantifying schedule risk in
construction projects using Bayesian belief networks. International Journal of Project
Management, 27, 39-50.
Multon, K. D. dan Coleman, J. S. M. 2010. Coefficient Alpha. In: (Ed.), I. N. S. (ed.)
Encyclopedia of Research Design. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.
Nunnally, J. C. 1978. Psychometric theory (2nd ed.), New York, McGraw-Hill.
Sandyavitri, A. 2009. Manajemen Risiko di Proyek Konstruksi. Media Komunikasi Teknik Sipil
Sharma, S. K. 2013. Risk Management in Construction Projects Using Combined Analytic
Hierarchy Process and Risk Map Framework. The IUP Journal of Operations
Management, Vol. XII, No. 4, 2013.
40
Skorupka, D. 2003. Risk management in building projects. AACE International Transactions,
RI191-RI196.
Smith, N. J., Merna, T. dan Jobling, P. 2006. Managing Risk in Construction Project, Oxford,
UK, Blackwell Science Ltd.
41
LAMPIRAN
Lampiran 1
SK Rektor tentang Hibah Penelitian
44
Lampiran 2
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No Uraian
Waktu Pelaksanaan Penelitian tahun 2014
Juni Juli Agustus September Oktober
1 Proposal dan
persiapan adm
2 Persiapan Penelitian
3 Pilot Survey
4 Survai (kuesioner)
5 Analisis Data
6 Pembuatan Laporan
7 Penyerahan Laporan
Bukit Jimbaran, 6 Juni 2014
Ketua Tim Peneliti
(G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD )
NIP 197307152001122001
45
Lampiran 3
PERSONALIA PENELITIAN
Ketua Tim Peneliti
Nama Lengkap dan Gelar : G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD
Golongan Pangkat dan NIP : Penata/IIIc/197307152001122001
Jabatan Fungsional : Lektor
Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi
Anggota Tim Peneliti
1. Nama Lengkap dan Gelar : A.;A. Diah Parami Dewi, ST., MT., PhD
Golongan Pangkat dan NIP : Penata/IIIc/197405142001122001
Jabatan Fungsional : Lektor
Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi
2. Nama Lengkap dan Gelar : Ir Mayun Nadiasa, MT.
Golongan Pangkat dan NIP : 195708011987021001
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi
46
Lampiran 4
PERINCIAN BIAYA PENELITIAN
Biaya penelitian terdiri dari:
a Honorarium Tim Peneliti Nilai (Rp)
Ketua Tim Peneliti 1.000.000,00
Anggota Tim Peneliti 2 orang dosen 1.700.000,00
Jumlah 2.700.000,00
b Bahan dan peralatan penelitian
Fotokopi 375,000.00
Pilot test untuk uji kuesioner (wawancara) 1,000,000.00
Transportasi dan surveyor 675,000.00
Biaya Survai 3,750,000.00
c Laporan Penelitian 500,000.00
Jumlah 6,300,000.00
Total 9, 000,000.00
Terbilang: Sembilan Juta Rupiah.
Bukit Jimbaran, 6 Juni 2014
Ketua Tim Peneliti,
G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD
NIP : 197307152001122001
47
Kuisioner Identifikasi Risiko Pada Proyek Pengembangan Gedung
Hotel yang sedang beroperasi.
Tujuan:
Kuisioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi pada
proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel, dimana hotel masih tetap beroperasi
selama masa konstruksi dilakukan. Pengumpulan data melalui kuisioner ini dilakukan
sebagai bagian dari penelitian tentang managemen risiko pada proyek pengembangan
gedung hotel yang sedang beroperasi, di Bali, yang dilakukan oleh tim peneliti dibawah
Jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana.
Target Responden:
Responden yang diharapkan adalah kepala atau staff kontraktor dan konsultan yang
pernah atau sedang menjadi project manager, site manager / pengawas lapangan, bagian
logistic, keuangan (pembiayaan proyek) dan administrasi proyek, serta pihak lain yang
terkait dalam penanganan jenis proyek tersebut, seperti pemilik proyek dan pihak
operasional hotel.
Kontak:
Jika ada pertanyaan terkait dengan survey ini, Bpk/Ibu responden dapat menghubungi tim
peneliti berikut ini:
1. Pradnyandari (Hp : 083119196419)
2. G.A.P Candra Dharmayanti, ST, MSc., PhD.
Email: [email protected] atau [email protected]
Hp : 081238201997 / 087861306341
3. A.A. Diah Parami, ST, MT, PhD.
Email: [email protected]
Hp : 081337255199
Bagian 1 : Data Responden
1. Apakah Anda pernah menangani proyek renovasi atau pengembangan gedung
hotel, dengan kondisi hotel masih tetap beroperasi selama masa konstruksi?
o Ya
o Tidak
2. Pengalaman kerja di bidang konstruksi (dalam tahun):
a. 0 – 1 thn b. 2 – 5 thn c. 6 – 10 thn d. Diatas 10 thn
3. Identitas responden dijamin kerahasiaannya / tidak akan dipublikasikan pada
penelitian ini. Data responden ini diperlukan hanya sebagai pendataan kesesuaian
terhadap kriteria responden yang ditargetkan.
Nama :
Jabatan:
Umur :
Nama Perusahaan/ Instansi :
Kontak yg bisa dihubungi (HP):
Lampiran 5
48
Bagian 2: Kuisioner Identifikasi Risiko Pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Gedung Hotel yang sedang beroperasi
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
A Aspek Teknis Proyek
Perencanaan dan desain
1 Perubahan desain dan spesifikasi
akibat kurang tepatnya
mendefinisikan lingkup pekerjaan
yang berdampak pada kelengkapan
desain awal & spesifikasi, serta
kesalahan desain karena
ketidaktepatan memprediksi
kondisi di lapangan.
2 Perubahan desain dan spesifikasi /
perluasan skup pekerjaan atas
permintaan/ keinginan klien
3 Kesalahan memilih tim design
4 Kegagalan untuk menyelesaikan
pekerjaan desain dan konstruksi
sesuai waktu yang direncanakan.
5 Kurang tepatnya penentuan
prioritas kegiatan proyek dan
jadwal kerja agar tidak berbenturan
dengan jam operasional hotel,
misalnya: pekerjaan yang
menimbulkan kebisingan hanya
boleh dilakukan diatas jam 10 pagi.
49
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
Konstruksi dan Operasional
6 Kesalahan pemilihan teknologi &
metode kerja untuk tiap kegiatan.
7 Kurangnya kompetensi dari
konsultan dan kontraktor
8 Rendahnya kualitas pekerjaan
(tidak sesuai standar/ spesifikasi)
akibat lemahnya kontrol kinerja
terhadap pekerjaan di lapangan
9 Kegagalan struktur bangunan
akibat kesulitan/ kesalahan
pengidentifikasian struktur tanah.
10 Terbatasnya lahan parkir &
terbatasnya akses keluar-masuk ke
lokasi proyek untuk pemindahan
material bongkaran & pemasukkan
material karena harus berbagi
dengan kendaraan operasional
hotel dan kendaraan tamu hotel.
11 Kegagalan dalam menyelesaikan
proyek sesuai dengan waktu yang
direncanakan (delay), akibat
seringnya terjadi penghentian
kegiatan proyek yang berbenturan
dengan jam operasional hotel.
50
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
Keselamatan kerja & Keamanan
(safety)
12 Terjadinya pencurian terhadap
material dan peralatan di lapangan.
13 Kecelakaan kerja bagi pekerja
selama masa konstruksi akibat
rendahnya kesadaran dan
lemahnya pengawasan terhadap
pemakaian alat-alat keselamatan
kerja.
14 Ancaman keselamatan &
kecelakaan bagi tamu & staff hotel
akibat pelaksanaan proyek.
Sumber daya manusia, material &
peralatan
15 Kegagalan dalam pengelolaan dan
pengendalian sumber daya
manusia, material dan peralatan
yang mengakibatkan keterlambatan
proyek.
16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga
material dan harga/sewa peralatan
yang tidak terprediksi yang
mengakibatkan pembengkakan
biaya proyek
17 Terganggunya ketersediaan,
mobilitas dan produktivitas
peralatan (kegagalan peralatan).
51
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
18 Terganggunya ketersediaan,
mobilitas, produktivitas, dan
kualitas tenaga kerja (termasuk
mogok kerja/sakit)
19 Terganggunya ketersediaan,
mobilitas, dan kualitas material
yang tidak sesuai spesifikasi.
B Ekonomi, Pasar & Finansial
20 Bertambahnya beban pemilik
hotel/pemilik proyek akibat inflasi
peningkatan suku bunga bank jika
pembangunan menggunakan dana
pinjaman dari bank.
21 Kondisi pasar yang tidak
menguntungkan (Bad Market)
yang mempengaruhi menurunnya
pendapatan hotel dan berdampak
pada kegagalan pihak owner dalam
pembiayaan proyek.
22 Kesulitan pemasaran hotel &
penurunan pendapatan hotel
selama masa konstruksi (misal:
akibat turunnya harga jual kamar
hotel yang terkena dampak
proyek).
23 Penurunan harga jual kamar akibat
ketatnya persaingan & akibat
52
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
bertambahnya jumlah kamar dari
pengembangan hotel.
24 Kegagalan dalam menjaga agar
biaya sesuai dengan perencanaan.
25 Meningkatnya biaya proyek akibat
harus membangun jalan/ akses
khusus untuk pengangkutan
material & kendaraan proyek.
26 Penurunan keuntungan kontraktor
akibat molornya waktu
penyelesaian proyek karena hotel
tetap beroperasi selama
pembangunan.
C Hubungan & Koordinasi
27 Organisasi, koordinasi, komunikasi
yang buruk, dan rendahnya
komitmen dari pihak-pihak terkait
(tim proyek dan klien) terhadap
penyelesaian desain final, strategi
pencapaian target dari pelaksanaan
proyek (biaya, mutu, waktu), serta
penugasan dilapangan.
28 Terjadinya konflik di lapangan
antara tim proyek, operasional
hotel dan klien akibat kurang
koordinasi maupun akibat
dilanggarnya hal-hal yang telah
53
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
disepakati di lapangan, misalnya:
tidak melakukan penjualan
terhadap kamar yang berada pada
daerah yang terdampak oleh
pekerjaan konstruksi.
29 Terganggunya operasional hotel,
berkurangnya lahan parkir
kendaraan hotel & menurunnya
kenyamanan dan kebersihan hotel
selama masa konstruksi.
30 Menurunnya kepercayaan
konsumen akibat terganggu saat
tinggal di hotel selama masa
konstruksi
31 Adanya keluhan dari tamu akibat
kebisingan, polusi udara dan
ketidaknyamanan selama masa
konstruksi
32 Adanya tuntunan pemberian biaya
kompensasi akibat ketidakpuasan
tamu selama masa konstruksi.
33 Adanya komplain dan tuntutan
kompensasi dari hotel terdekat atau
masyarakat sekitar yang terganggu
akibat proses konstruksi.
54
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
D Lingkungan
34 Keterlambatan penyelesaian
pekerjaan akibat cuaca buruk yang
sulit diprediksi
35 Keterlambatan proyek karena
kondisi tanah buruk yang tidak
terprediksi / terjadi perbedaan
kondisi di lapangan.
36 Terjadinya pencemaran lingkungan
(polusi udara, suara, tanah)
37 Potensi tanah longsor karena
proyek terletak di lahan yang tidak
datar/ lereng & bahaya force
majeur lainnya (banjir, gempa, dll)
38 Berkurangnya lahan hijau akibat
pembangunan proyek.
E Legalitas/perijinan, Kontrak & Politik
39 Terjadinya perubahan regulasi/
perubahan pemerintahan/
perubahan hukum/ perubahan
persyaratan untuk perijinan dan
persetujuan, serta lamanya waktu
pengurusan perijinan yang
menyebabkan keterlambatan
pelaksanaan proyek.
55
KOLOM 1
Identifikasi Risiko
KOLOM 2
Frekuensi Risiko
KOLOM 3
Konsekuensi Risiko
KOLOM 4
Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko
No
Identifikasi Risiko berdasarkan
sumbernya
Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1
sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek
pengembangan gedung hotel yang sedang
beroperasi?
Seberapa besar pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada kolom 1 terhadap
pelaksanaan proyek pengembangan gedung
hotel yang sedang beroperasi?
Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi
pada kolom 1?
Sangat
sering
Sering Kadang-
Kadang
Jarang Sangat
jarang
Sangat
besar
Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Pemilik
Proyek/
Hotel
Operator
Hotel
Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat
40 Kegagalan dalam perijinan untuk
memenuhi standar teknik yang
disyaratkan untuk kualitas, fungsi,
kesesuaian dengan tujuan,
keamanan (safety) dan kelestarian
lingkungan.
41 Tidak memperoleh ijin dari
pemerintah desa setempat &
mendapat penolakan dari
masyarakat sekitar terhadap
pembangunan proyek tersebut.
42 Kesalahan pada kontrak / kontrak
tidak lengkap.
43 Adanya klaim/ tuntutan dari
kontraktor kepada klien akibat
pembengkakan biaya yang
disebabkan oleh keterlambatan
penyelesaian detail perencanaan
maupun terjadinya perubahan
desain di lapangan.
44 Adanya klaim/ tuntutan dari
kontraktor kepada klien akibat
pembengkakan biaya tenaga kerja
lembur karena harus menyesuaikan
waktu kerja dengan waktu
operasional hotel.
56
Lampiran 6
HASIL UJI RELIABILITAS DENGAN CRONBACH’S ALPHA
Uji reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner (instrument penelitian) untuk “likelihood” dan
“consequences”
A. Uji Reliabilitas untuk “Likelihood” (kemungkinan/probabilitas terjadinya risiko)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 93 100.0
Excludeda 0 .0
Total 93 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.964 44
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 118.94 729.126 .437 .964
Q2 118.71 730.121 .497 .964
Q3 119.87 712.483 .726 .963
Q4 119.42 725.790 .526 .964
Q5 118.87 727.679 .449 .964
Q6 119.58 737.007 .340 .964
Q7 120.06 724.365 .625 .963
Q8 119.77 725.851 .404 .964
Q9 120.65 727.210 .493 .964
Q10 119.42 703.159 .835 .962
Q11 119.16 710.093 .763 .963
Q12 119.71 690.339 .812 .962
Q13 119.58 743.790 .061 .966
Q14 120.19 720.158 .585 .963
Q15 119.45 714.576 .537 .964
Q16 119.10 728.567 .351 .964
Q17 119.68 712.721 .723 .963
57
Q18 119.52 715.100 .695 .963
Q19 119.74 720.781 .543 .964
Q20 119.55 725.403 .364 .964
Q21 119.61 719.522 .571 .963
Q22 119.90 714.414 .574 .963
Q23 119.58 740.007 .228 .965
Q24 119.55 717.446 .633 .963
Q25 119.81 711.614 .695 .963
Q26 119.26 727.889 .506 .964
Q27 119.58 710.529 .738 .963
Q28 120.00 705.978 .772 .963
Q29 119.42 706.746 .766 .963
Q30 119.81 707.506 .647 .963
Q31 119.58 706.942 .689 .963
Q32 119.97 716.379 .556 .964
Q33 120.32 702.156 .733 .963
Q34 120.06 703.235 .682 .963
Q35 120.10 704.827 .710 .963
Q36 120.13 707.135 .736 .963
Q37 120.03 725.445 .438 .964
Q38 119.48 711.579 .651 .963
Q39 119.84 700.637 .707 .963
Q40 119.90 708.349 .780 .963
Q41 119.45 706.620 .732 .963
Q42 119.90 692.175 .757 .963
Q43 119.55 710.207 .703 .963
Q44 119.61 706.414 .811 .962
B. Uji Reliabilitas untuk “Likelihood” (kemungkinan/probabilitas terjadinya risiko)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 93 100.0
Excludeda 0 .0
Total 93 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.961 44
58
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 132.87 848.396 .148 .962
Q2 132.81 855.549 .023 .962
Q3 133.65 812.253 .685 .960
Q4 132.77 831.894 .337 .961
Q5 132.84 843.919 .347 .961
Q6 133.32 815.895 .626 .960
Q7 133.23 806.003 .754 .959
Q8 133.13 817.353 .558 .960
Q9 133.55 791.794 .809 .959
Q10 133.77 834.372 .513 .960
Q11 133.03 842.053 .211 .962
Q12 133.32 806.830 .668 .960
Q13 133.26 824.867 .420 .961
Q14 133.87 823.222 .467 .961
Q15 133.10 812.045 .755 .959
Q16 133.00 816.522 .728 .960
Q17 133.68 813.090 .683 .960
Q18 133.42 812.464 .768 .959
Q19 133.23 817.025 .755 .959
Q20 133.06 827.670 .498 .960
Q21 133.19 823.919 .501 .961
Q22 133.42 826.159 .521 .960
Q23 133.71 841.382 .255 .962
Q24 133.42 816.246 .676 .960
Q25 133.68 813.090 .630 .960
Q26 133.29 822.339 .633 .960
Q27 133.29 820.252 .585 .960
Q28 133.74 808.237 .768 .959
Q29 133.77 820.677 .686 .960
Q30 134.00 820.174 .505 .961
Q31 133.61 825.762 .540 .960
Q32 134.29 827.100 .591 .960
Q33 134.55 815.859 .586 .960
Q34 133.97 808.988 .628 .960
Q35 134.16 797.550 .804 .959
Q36 134.16 813.137 .693 .960
Q37 133.90 813.414 .719 .960
Q38 133.71 828.795 .480 .961
Q39 133.65 804.623 .613 .960
59
Q40 133.55 806.468 .712 .959
Q41 132.84 814.832 .643 .960
Q42 133.52 802.752 .659 .960
Q43 133.39 802.675 .788 .959
Q44 133.26 813.324 .834 .959