Download - Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
1/17
LAPORAN PRATIKUM
INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
Routing Static
Oleh :
DHIYA ULHAQ
1102647/2011
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BEGERI PADANG
2013
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
2/17
Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing)pada jaringan komputer.
2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer.3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan Static
Route pada jaringan berbasis Windows.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows2000 Server atau 2003 Server)
2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih3. Kabel jaringan4. Switch
C. Materi Teoritis
1. Pengertian RouterRouter adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke
jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan
paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang
saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing
terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain.
IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya
menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.
PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing)
biasanya yang digunakan adalah PC Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebihdari 1 NIC ( Network Interface Card).
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
3/17
2. RoutingRouting (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam
jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai
dengan alamat IP yang diberikan.
Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Default Gateway2. Static Route
Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat
kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat
digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah
begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi
yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan
topologi jaringan berikut :
Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B
bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-masing segmen dapat
melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan tabel routing dari PC Router A
berikut :
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
4/17
Berikut penjelasan entri pada tabel:
7.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan
dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.
dirutekan melalui adapter 192.168.1.1.
92.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan
ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1.
dirutekan melalui adapter 192.168.2.1.
ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1.
cast local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan
lain).
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
5/17
Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address.
Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket data antar
segmen LAN A dan LAN B .Pada kasus jaringan yang lebih kompleks, entri tabel routing
default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara segmen-segmen jaringan yang
ada, sehingga entri tabel routing perlu disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa
dilakukan. Perhatikan topologi jaringan berikut :
Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa diteruskan ke
segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan entri tabel
routing pada Router A dan Router B agar seluruh host yang ada pada masing-masing
segmen jaringan dapat berkomunikasi.
Membuat Tabel Routing Static
Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut :
route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway]
Route menerima empat option :
add menambahkan route ke tabel delete menghapus route dari tabel change mengubah routing pada entri tabel print mencetak tabel routing
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
6/17
Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang
akan disebutkan pada entri tabel routing. Mask adalah netmask dari destination. Gateway
adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan
saat melakukan routing datagram ke tujuan.
Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B harus
ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi dengan host
segmen B.
Pada Router A, tambahkan static route :
C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
Pada Router B, tambahkan static route :
C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
D. Kerja Praktek
Routing dengan Default Gateway
Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan dengan :
1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakansystem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC Multihomed)
2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me,2000Profesional, atau XP)
3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
7/17
4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router,
aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada
Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. uting andRemote Access
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
8/17
b. Klik Next dan pilih Custom Configuration
c. Klik next dan ceklist LAN Routing terdapat banyak pilihan yang biasa kita buatdisana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting
terlebih dahulu.
d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing andRemote Access sudah tersedia pada PC Router.
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
9/17
e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Routing and RemoteAccess, dengan cara mengklik kanan Server dan klik Configure and Enable
Routing and Remote Access
f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwrna hijau.
6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada gambardesain jaringan diatas.
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
10/17
7. Cetak Tabel Routing dari PC Router A, dengan perintah :C:> route print
Amati informasi yang ditampilkan!
8. Lihat rute yang dilalui untuk meneruskan sebuah paket dari satu host ke hostyang lain, misalnya dari Host 1 (192.168.1.1) ke Host 4 (192.168.2.3) dapat
dilakukan dengan cara :
C:> tracert 192.168.2.3
9. Amati informasi yang ditampilkan, dan lakukan hal yang sama untuk setiaphost.
E. Hasil2 buah computer dihubungkan melalui switch dan kemudian dihubungkan dengan PC
router dan kita sebut sebagai LAN A, kemudian 2 buah computer lainnya yang terhubung
dengan switch dan switch dihubungkan dengan PC router dan kita sebut LAN B, pada PC
router terdapat 2 buah LAN, yaitu LAN A dan LAN B, konfigurasi alamat ip untuk masing-
masing PC sebagai berikut :
LAN A 192.168.1.1
LAN B 192.168.2.1
IP PC yang berada pada LAN A
PC Ip Address
Pc1 192.168.1.2
Pc2(my pc) 192.168.1.3
IP PC yang berada pada LAN B
PC Ip Address
Pc3 192.168.2.2
Pc4 192.168.2.3
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
11/17
LAN A dan LAN B
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
12/17
Setelah semua terkoneksi lakukan ping ke pada LAN dan kepada PC yang terhubung ke
LAN :
Ping PC sendiri
Ping ke pc router lan A
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
13/17
Ping ke PC1 di LAN A
Ping ke LAN B
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
14/17
Ping ke PC3 di LAN B
Ping ke PC4 di LAN B
Route print
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
15/17
Tracert ( untuk melihat rute yang dilalui untuk meneruskan paket data dari satu host kehost yang lain.
Contoh tracert ke pc aldoni adia dalam 1 LAN
Tracert ke PC4 di LAN B
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
16/17
Contoh table percobaan
no Uji koneksi respon penjelasan
1
192.168.1.0
192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3
192.168.1.1
192.168.1.255
Request time out
replyreplyreply
request time out
Net id
Host idHost idHost id
Broadcast id
Membangun 2 buah koneksi menggunakan 2 buah PC router
Lakukan konfigurasi IP pada masing-masing router dan jangan lupa tambahkangatewaynya.
Lakukan penambahan lan di pc router agar bisa saling terkoneksi antar pc yang beradapada router yang berbeda, dengan cara
o Untuk pc router 1Route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
Yang bercetak tebal itu adalah eth yang dilalui
Route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
o Untuk pc router 2Route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
Route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
-
8/14/2019 Laporan Jobsheet 5 Jarkom - Static Routing
17/17
Contohnya jika telah berhasil maka akan bisa melakukan ping ke client yang ada pada router
lain.
Ping ke client di router lain :