Download - Laporan Kasus CA Buli
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
1/23
Bab I
Pendahuluan
Tumor buli-buli atau juga dikenali sebagai karsinoma buli-buli merupakan suatu
tumor yang berasal dari jaringan pada buli-buli. Tumor atau karsinoma buli merupakan 2%
dari keganasan dan merupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitalia setelah
karsinoma prostat. Rata-rata usia penderita adalah 65 tahun. Karsinoma ini lebih sering
terjadi pada kelompok golongan kulit putih dibanding orang kulit hitam dimana rasio laki-
laki dibanding perempuan yaitu 2,7!. "5% terlokalisasi di buli-buli dan !5% menyebar ke
lim#onodus regional atau ke tempat yang lebih jauh. $ekali diagnosis ditegakkan maka
tendensi untuk berulang sepanjang aktu dan lokasi yang baru pada traktus urinarius dapat
terjadi sehingga diperlukan monitoring yang berkelanjutan.
&aktor resiko kejadian tumor buli-buli terbagi kepada genetik dan non genetik, pada
#aktor resiko non genetik antaranya adalah deasa diatas usia 5' tahun, yang mengkonsumsi
kopi yang mengandung pemanis tiruan dalam kadar yang banyak dan dalam jangka masa
yang panjang. Riayat merokok dalam jangka masa yang lama juga merupakan antara #aktor
resiko terbanyak sehingga dikatakan ( kali lipat lebih rentan terkena tumor buli-buli. )aparan
terhadap *at kimiai seperti ben*idine, beta-naphthylamine, +at, petroleum dan lainnya,
#aktor resiko lain seperti in#eksi kronis, $+histosomiasis, radioterapi pelis, pengguna anti
analgetik dosis tinggi, dan paparan terhadap agen sitotosik meningkatkan #aktor resiko
terjadinya tumor.
elihat tumor buli sebagai keganasan kedua setelah karsinoma prostat, tentu perlunya
diagnosis yang tepat mulai dari anamnesis, pemeriksaan, hingga penatalaksanaanya. ahkan
melihat tendensi kekambuhannya, perlu juga ada pemeriksaan yang berkelanjutan. /ntuk itu
dari pembuatan makalah ini ditujukan mempelajari karsinoma buli, dari aal anamnesis
hingga diagnosis, dan menyingkirkan diagnosis banding lainnya hingga ren+ana
penatalaksanaan.
BAB II
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
2/23
Status Pasien
I Identitas0ama Tn.
1enis kelamin aki - laki
Tanggal lahir 3 /mur 62 tahun
4lamat )esinggahan
)endidikan $)
)ekerjaan )etani
$uku $asak
$tatus )erkainan $udah enikah
asuk Rumah $akit 27 &ebuari 2'!6, pukul 2'.''
0o. atatan edik !"277
II Anamnesis
a 4namnesis
4namnesis diambil dari autoanamnesis pada tanggal 27 &ebuari 2'!6 jam 2'.''
b Keluhan utama
4K berdarah
+ Riayat )enyakit sekarang
)asien datang dengan keluhan 4K berdarah sejak hari yang lalu. 4K berdarah
juga disertai nyeri sesaat sebelum mulai 4K. 4alnya pasien pernah mengeluh 4K
berdarah ! bulan $R$. )ada saat itu, 4K berdarah tidak disertai nyeri. )asien juga
mengeluh lebih sering 4K, bahkan kadang-kadang pasien terbangun malam untuk
4K. )asien juga sukar menahan 4K sehingga sering mengompol. Karena keluhan
aal tersebut, pasien lalu memeriksakan diri ke dokter urologi dan didiagnosis tumor
buli. )asien juga sempat diterapi. $emenjak saat itu keluhan 4K berdarah berhenti,
namun keluhan sering 4K dan sering mengompol. 0amun, hari $R$ kembali
mun+ul 4K berdarah, serta disertai nyeri. ! hari $R$ pasien mengeluh lemas dan
tidak na#su makan. Terdapat penurunan berat badan sekitar -( kg dalam 2 bulan
terakhir. Tidak ada keluhan mun+ul benjolan di daerah perut baah. Tidak ada keluhan
demam dalam ! bulan terakhir. Tidak ada keluhan 4K keluar batu.
d Riayat penyakit dahulu
)asien didiagnosis tumor buli ! bulan yang lalu
Tidak ada riayat penyakit kronis, alaupun penggunaan obat-obatan jangka panjang
Tidak ada riayat sering 4K nyeri ataupun in#eksi saluran kemih.
e Riayat penyakit keluarga
Tidak ada keluhan serupa pasien
# Riayat sosial
2
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
3/23
)asien adalah seorang petani. Tidak ada riayat merokok, maupun anggota keluarga
yang merokok di rumah. )asien tidak pernah ada riayat bekerja di pabrik ataupun
industri rumahan. Rumah pasien juga tidak berdekatan dengan daerah industri
III Pemeriksaan fisik
$tatus 8eneralis
Keadaan /mum Tampak sakit sedang
Kesadaran +ompos mentis
8$ 9 :( 6 ;5 9 !5
Tanda ;ital Tekanan darah !('3"' mm
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
4/23
4uskultasi 1 B-BB Reguler, urmur @-A, 8allop @-A
4bdomen Bnspeksi &lat, jejas @-A, distensi @-A
4uskultasi ising usus @?A normal
)alpasi $upel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan @-A,
uli kesan kosong, nyeri tekan suprapubik @-A
)erkusi Timpani, nyeri kotak ;4 -3-
8enital Terpasang #oley +atether, urin !''++, darah @?A
:kstremitas 4kral hangat, RT C 2 detik, edema @-A, krepitasi @-A
IV Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
26 Agustus 2014 !ertama masuk I"#$
%ematologi
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
5/23
)ada pemeriksaan #isik didapatkan konjungtia anemis, status generalis dalam batas
normal, pada #oley +atether tampak gross hematuria "''++. )ada pemeriksaan penunjang
didapatkan urinalisis urin mengandung darah ?( dan protein ?!.
VI #iagnosis
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
6/23
ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Kandung ken+ing
sendiri terletak di rongga retropubik bagian ekstraperitoneal. Tetapi bagian kubah
kandung ken+ing terdiri dari peritoneum.2,
Kandung kemih dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu
:pitelium, bagian transisional dari epitel yang menjadi asal datangnya sel
kanker.
amina propria, lapisan yang terletak di baah epitelium.
Htot detrusor, lapisan otot yang tebal dan dalam terdiri dari lapisan-lapisan otot
halus yang tebal yang membentuk lapisan dinding otot kantung kemih.
1aringan periesikal lembut, lapisan terluar yang terdiri dari lemak, jaringan-
jaringan, dan pembuluh darah.
uli-buli sendiri terdiri dari lapis otot detrusor yang saling beranyaman. Di bagian
dalam adalah otot longitudinal, di tengah otot sirkuler, dan yang terluar otot
longitudinal. ukosa buli-buli terdiri atas sel-sel transisional yang sama seperti pada
mukosa-mukosa pada pelis renalis, ureter, dan uretra posterior. )ada dasar buli-buli
kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang
disebut trigonum buli-buli.
8ambar .! 4natomi uli
$e+ara anatomik, buli-buli terdiri atas permukaan, yaitu permukaan superior yang
berbatasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan in#erolateral, dan permukaan
6
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
7/23
posterior. )ermukaan superior merupakan lokus minoris @daerah terlemahA dinding
buli-buli
uli-buli ber#ungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya
melalui uretra dalam mekanisme miksi @berkemihA. Dalam menampung urine, buli-
buli mempunyai kapasitas maksimal, yang olumenya untuk orang deasa kurang
lebih 2''-('' ml. )ada saat kosong, buli-buli terletak di belakang sim#isis pubis dan
pada saat penuh berada di atas sim#isis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi.
uli-buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada sara# a#eren dan
menyebabkan aktiasi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral $2-(.
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
8/23
yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnya. Di samping itu tumor
dapat menyebar se+ara lim#ogen maupun hematogen. )enyebaran lim#ogen menuju
kelenjar lim#e, periesika, obturator, iliaka eksterna, dan iliaka komunis. )enyebaran
hematogen paling sering ke hepar, paru-paru dan tulang.
$erangkaian peristia genetik +enderung mengarahkan ke perkembangan @peristia
primerA dan progresi @peristia sekunderA dari karsinoma buli-buli.
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
9/23
Telah diketahui baha kuman-kuman :. oli dan )roteus spp menghasilkan
nitrosamin yang merupakan *at karsinogen.
(. Kopi, pemanis buatan, dan terapi pengobatan
Kebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung sakarin dansiklamat, serta pemakaian obat-obatan siklo#os#amid yang diberikan
intraesika. Khusus untuk siklo#os#amid, terdapat metabolitnya di dalam urin
berupa akrolein yang berhubungan se+ara tidak langsung dengan perubahan
epitel pada kandung ken+ing. Terapi radiasi pada pelis juga dikatakan se+ara
tidak langsung beresiko terhadap angka terjadinya kanker buli.
&. 1enis histopatologi
$ebagian besar @J '%A tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional. Tumor ini
bersi#at multi#okal yaitu dapat terjadi di saluran kemih yang epitelnya terdiri atas sel
transisional yaitu di pielum, ureter, atau uretra posterior. $edangkan jenis yang
lainnya adalah karsinoma sel suamosa @J !'%A dan adenokarsinoma @J 2%A.2,,5
!. Karsinoma sel transisional
$ebagian besar dari seluruh tumor buli adalah karsinoma sel transisional.
Tumor ini biasanya berbentuk papiler, lesi ekso#itik, sesile atau ul+erasi.
karsinoma in situ berbentuk datar @non papiler anaplastikA, sel-sel membesar
dan nukleus tampak jelas. Dapat terjadi dekat atau jauh dari lesi okso#itik,
dapat juga #okal atau di#us. B$ adalah tumor yang sangat agresi# dan
bertumbuh lebih +epat dari tumor papilari. B$ memiliki pola perkembangan
yang aalnya pada lumen, lalu inasi ke membran basal, diteruskan hingga ke
lamina propia, hingga ke otot-otot buli.
2. Karsinoma non sel transisional
4denokarsinoma
Terdapat kelompok adenokarsinoma pada buli-buli, di antaranya
adalah
aA )rimer terdapat di buli-buli
iasanya terdapat di dasar dan di #undus buli-buli. )adabeberapa aksus sistitis glandularis kronis dan ekstro#ia esika
9
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
10/23
pada perjalanan lebih lanjut dapat mengalami degenerasi
menjadi adenokarsinoma buli-buli.
bA /rakhus persisten
4dalah sisa duktus urakhus yang mengalami degenerasi
maligna menjadi adenokarsinoma.+A Tumor sekunder
Tumor yang berasal dari #okus metastasis dari organ lain,
diantaranya adalah prostat, rektum, oarium, lambung,
mamma, dan endometrium.
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa terjadi karena rangsangan kronis pada buli-
buli sehingga sel epitelnya mengalami metaplasia berubah menjadi
ganas. Rangsangan kronis itu dapat terjadi karena in#eksi saluran kemih
kronis, batu buli-buli, kateter menetap yang dipasang dalam jangka
aktu lama, in#estasi +a+ing s+histosomiasis pada buli-buli, dan
pemakaian obat siklo#os#amid se+ara intraesika.
)erlu pertimbangan untuk mendiagnosis suatu tumor buli sebagai
karsinoma sel skuamosa, mengingat jumlah sel skuamosa pada
kandung ken+ing sangat sedikit. Diagnosis baru ditegakkan juga sudah
mendapat hasil patologi anatomi.
Karsinoma yang tidak berdi#erensiasi
erupakan tipe tumor yang jarang @kurang dari 2 % dari seluruh tipe
tumor buliA. Tumor ini tidak memiliki karakteristik tertentu yang
membedakannya dari tumor lain, dan kata undifferentiated merujuk
kepada si#at alamiah sel-sel tersebut yang bersi#at anaplastik. Dalam
karsinoma yang tidak terdi#erensiasi, sel-selnya belum matang
sehingga di#erensiasi ke arah pola yang jelas seperti papilari,
epidermoid atau adenokarsinoma tidak terjadi.
8. ani#estasi klinik
10
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
11/23
"5% pasien dengan karsinoma buli-buli memberikan gejala hematuria yang bersi#at
total atau mikroskopik, tidak nyeri, dan bersi#at kambuhan @intermittenA. )ada
sebagian ke+il kasus dapat disertai gejala-gejala iritasi seperti poliuria, urgensi dan
disuria. 8ejala ini sering ditemukan pada pasien dengan karsinoma insitu atau
karsinoma yang telah mengadakan in#iltrasi luas yang menurunkan kapasitas buli-buli
atau juga disebabkan oleh oeraktiitas dari buli-buli.!,2,5,6/ntuk itu pada pasien-
pasien usia tua dengan gejala-gejala poliuria, urgensi yang berulang dan tanpa ada
sebab yang jelas, perlu dipertimbangkan adanya kanker buli.
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
12/23
daerah suprasim#isis untuk memperkirakan in#iltrasi tumor. $elain itu pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya massa dan penyebarannya, ukuran,
mobilitas, dan derajat #iksasi pada organ lain. 1ika buli-buli tidak mobile, hal ini
menunjukkan #iksasi tumor pada struktur didekatnya melalui inasi langsung.
B. )emeriksaan penunjang
)ada kanker buli, pemeriksaan dapat dimulai dari pemeriksaan dasar yang non inasi#
hingga pemeriksaan paling inasi# untuk menentukan derajat serta penyebaran kanker.
)emeriksaan dilakukan bukan hanya menentukan diagnosis, tetapi juga dapat
menentukan diagnosis banding serta menentukan komplikasi serta menilai hasil
terapi.
aboratorium darah
Dapat menentukan derajat anemia akibat adanya hematuria yang dilihat dari
jumlah hemoglobin. )eningkatan leukosit juga bisa dijadikan penanda adanya
in#eksi dari traktus urinarius sehingga bisa menyingkirkan adanya kanker buli,
namun 5' % dari karsinoma sel skuamosa menunjukan adanya peningkatan
dari leukosit.
$elain itu dapat juga diperiksa ureum dan kreatinin untuk menilai #ungsi
ginjal. )ada kanker buli yang dimana massa menyumbat satu ataupun kedua
ureter, terjadi gangguan pada ginjal. $elain itu pemberian media kontras atau
obat-obatan intraesika hanya bisa dilakukan jika #ungsi ginjal baik.
:n*im lier juga tidak lupa diperiksakan pada pasien dengan kanker buli.
$alah satu terapi untuk karsinoma in situ adalah pemberian aksin 8
intraesika. )enyerapan sistemik aksin ini dapat menginduksi hepatitis akut.
/ntuk itu sebelum pemberian terapi ini, perlu dinilai terlebih dahulu #ungsi
hati. $elama pemberian terapi juga dinilai #ungsi hati untuk menilai apakah
terapi masih bisa dilanjutkan atau malah harus dihentikan.,5
/rinalisis
)ada urinalisis, dapat dinilai adanya sel darah merah, maupun sel darah putih.
$el darah merah menunjukan adanya darah pada urin. enurut American
Urological Association Guideline Committee, de#inisi hematuria adalah,
adanya lebih dari sel darah merah per lapang pandang besar, dari 2 sampai
spesimen urin. $el darah putih juga diperiksakan, untuk menunjukan adanya
in#eksi.
12
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
13/23
/ntuk menyingkirkan diagnosis in#eksi, perlu juga diperiksakan kultur urin.
engingat gejala kanker buli yang hanya berupa hematuria sangat mirip
dengan gejala dari in#eksi traktus urinarius.
$itologi urin
)emeriksaan ini adalah pemeriksaan standar non inasi# untuk mendiagnosis
kanker buli. )emeriksaan ini bertujuan untuk melihat sel-sel urotelium yang
terlepas bersama urin. )emeriksaan ini berguna untuk mendeteksi adanya
tumor pada pasien dengan gejala simptomatik dan untuk mengealuasi
pengobatan. $el urotelium yang terlepas dinilai apakah sudah perubahan
mor#ologi ke arah displasia yang ditandai dengan adanya ekso#iliasi pada sel
urotelium.,7,"
$ampel pemeriksaan berupa !'' ml urin segar hasil berkemih. $ampel
sebaiknya tidak diambil pagi hari, karena pada urin pagi hari sel-sel urotelium
banyak yang berubah akibat ditampung di kandung ken+ing semalaman
sehingga sulit untuk dinilai. )ada urin yang en+er juga sulit dinilai akibat
banyaknya jumlah air dibanding sel yang terlihat. )ada orang yang sedang
dipasang kateter, dapat juga dilakukan bilas buli menggunakan air saline.
0amun pemeriksaan ini memiliki kelemehan karena angka sensitiitasnya
rendah berkisar antara !!%-76%, terutama pada kanker grade rendah dimana
angka akurasinya adalah !'%-5'%. 0amun pada kanker grade tinggi angka
akurasinya +ukup tinggi bisa men+apai 5%. $emua hal ini tetap bergantung
pada keahlian sitopatologis dan ketersediaan #asilitas penunjang yang ada.,7
)emeriksaan radiologi
)emeriksaan &oto )olos 4bdomen dan )ielogra#i Bntra ;ena @)B;A digunakan
sebagai pemeriksaan baku pada penderita yang diduga memiliki keganasan
saluran kemih termasuk juga keganasan buli-buli. )ada pemeriksaan ini selain
melihat adanya #illing de#ek pada buli-buli juga mendeteksi adanya tumor sel
transisional yang berada di ureter atau pielum, dan dapat mengealuasi ada
tidaknya gangguan pada ginjal dan saluran kemih yang disebabkan oleh tumor
buli-buli tersebut. Didapatkannya hidroureter atau hidrone#rosis merupakan
salah satu tanda adanya in#iltrasi tumor ke ureter atau muara ureter.,6,7
1ika penderita alergi terhadap *at yang digunakan pada pemeriksaan B;),
maka dapat dilakukan pemeriksaan /$8. &oto toraks juga perlu dilakukan
untuk melihat bila ada metastasis ke paru-paru.
13
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
14/23
8ambar .2Filling defectpada pemeriksaan B;)
T-s+an
erguna untuk menentukan ekstensi tumor ke organ sekitarnya. T s+anning
merupakan =-ray detail dari tubuh, yang menunjukkan persimpangan-
persimpangan dari organ-organ yang mana tidak ditunjukkan oleh sinar =-ray
konensional. RB lebih sensiti# dari T $+an, yang memberikan keuntungan
dapat mendeteksi kelenjar lim#e yang membesar di dekat tumor yangmenunjukkan baha kanker telah menyebar ke kelenjar lim#e.,6,7,"
8ambar . T-s+an non-+ontrast dengan a buli7
$istoskopi
$istoskopi dilakukan oleh urologis, mengealuasi kantung kemih dengan
pemeriksaan isual langsung dengan menggunakan sebuah alat khusus yaitu
sistoskop. Bdenti#ikasi dari sebuah tumor biasa dilakukan dengan sistoskopi.
$istoskopi adalah modalitas utama untuk diagnosis kanker buli karena
memiliki resiko yang ke+il serta sekaligus mampu mengambil jaringan untuk
spesimen biopsi.
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
15/23
harus dilakukan sistoskopi dan tidak ada pemeriksaan non inasi# lain yang
dapat menggantikannya.
)emeriksaan sistoskopi @teropong buli-buliA dan biopsi mutlak dilakukan pada
penderita dengan persangkaan tumor buli-buli, terutama jika penderita
berumur ('-(5 tahun. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat ada atau tidaknya
tumor di buli-buli sekaligus dapat dilakukan biopsi untuk menentukan derajat
in#iltrasi tumor yang menentukan terapi selanjutnya. $elain itu pemeriksaan ini
dapat juga digunakan sebagai tindakan pengobatan pada tumor super#isial
@permukaanA dalam satu prosedur sekaligus.,7
1. Diagnosis
8ambar .( $taging karsinoma buli "
Tabel .! Klasi#ikasi T0 karsinoma buli menurut 4meri+an 1oint ommittee on
an+er 2''2!
TL Tumor primer tidak dapat ditentukan
Tis Bntraepitelial @karsinoma insituA
T4 )apillar, terbatas pada mukosa
T! $ubepitel
T2a apisan otot super#i+ial
T2b apisan otot dalam
Ta 1aringan periesika se+ara mikroskopikTb 1aringan periesika se+ara makroskopik
15
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
16/23
T(a Bnasi ke organ sekitar seperti prostat, uterus, atau agina
T(b Bnasi dinding pelis atau abdomen
0L Kelenjar lim#e tidak dapat ditentukan
0' Tidak ada penyebaran
0! Kelenjar tunggal C2+m
02 Kelenjar M2+m tetapi C5+m, multiple multipel masing-masingC5+m
0 Kelenjar M5+m
L etastasis jauh tidak dapat ditentukan
' Tidak ada metastasis jauh
? Terdapat metastasis jauh
K. )enatalaksanaan
T/R buli-buli
T/R merupakan bentuk penatalaksanaan aal karsinoma buli-buli.T/R ini
memungkinkan hasil yang lebih akurat dalam memperkirakan stadium dan
tingkat tumor serta merupakan pengobatan tambahan pada karsinoma buli-
buli. 1adi T/R merupakan sarana diagnosis, penentuan staging, serta terapi
untuk tumor yang terlihat. !,2,,7,"
enurut :4/ tahun 2'!! merekomendasikan terapi operati#. )asien dengan
tumor besar, grading tinggi, atau multi#okal diharuskan untuk melakukan
prosedur T/R kedua untuk memastikan reseksi yang menyeluruh dan staging
yang akurat saat (-6 minggu setelah T/R pertama. $elain itu #aktor lain yang
menentukan dilakukannya T/R kedua adalah, jika pada T/R pertama, tidak
terdapat jaringan otot pada spesimen.
Kemoterapi dan imunoterapi intraesika
4gen imunoterapi atau kemoterapi diinstilasi kedalam buli-buli ia kateter
untuk menghindari morbiditas sistemik yang terjadi pada banyak kasus.Terapi
intraesika dapat menjadi pro#ilaksis maupun terapi objekti# dimana dapat
menurunkan rekurensi tumor pada pasien yang telah diberikan T/R komplit.
Kemoterapi intraesika digunakan pada dua keadaaan. Diberikan saat setelah
dilakukan T/R yang bertindak sebagai pro#ilaktik untuk mengurangi
terjadinya implantasi sel tumor.
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
17/23
super#isisal dengan resiko rendah. Hleh karena itu kemoterapi atau
imunoterapi intraesika dapat diberikan dalam bentuk yakni adjuan,
pro#ilaksis, maupun terapi.2,"
$alah satu agen yang digunakan untuk imunoterapi intraesika adalah aksin
!acillus"Calmette"Guerin @8A. ;aksin 8 berguna sebagai pro#ilaksis
maupun terapi. ;aksin ini biasa diberikan pada saat 2-( minggu pas+a T/R
pertama. )ertimbangan aktu tersebut adalah aktu pemulihan buli pas+a
T/R untuk menghindari distribusi sistemik organisme aksin, terutama
melalui luka T/R. ;aksin 8 berguna terutama pada stadium Tis.
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
18/23
uretra dan !3-!3( baah ureter dengan tambahan dilakukan diseksi pada
lim#atik disepanjang bi#urkasio aorta. Bndikasi dilakukan sistektomi radikal
yakni jika ukuran tumor terlalu besar untuk dilakukan sistektomi parsial,
posisi tumor tidak memungkinkan untuk dilakukan resesksi misalnya pada
dasar buli-buli, tumor multipel, karsinoma sel suamosa dan sarkoma yang
radio resisten, ditemukannya leukoplakia dimana dapat berkembang ke arah
keganasan."
Terapi )as+a Hperasi
B. Radioterapi
)enyinaran dengan irradiasi eksternal @5'''-7''' +8yA diberikan
selama 5-" minggu merupakan alternati# pilihan pada pasien dengan
sistektomi radikal dimana karsinoma sangat berin#iltrasi. )engobatan
pada umumnya ditoleransi dengan baik. 0amun kira-kira !5% pasien
memberikan komplikasi usus, buli-buli atau rektal yang signi#ikan.
4ngka harapan hidup lima tahun pada pasien dengan T2-
T berada pada rentang !"-(!%.
0amun sayangnya angka ketahanan hidup 5 tahun dari radioterapi
begitu ke+il sekitar 2'-('% dibanding dengan sistektomi radikal,dimana bisa men+apai '%. /ntuk itu radioterapi selain sebagai
alternati# dari in#iltrasi karsinoma yang luas, juga sebagai pengganti
tindakan sistektomi jika terdapat kontraindikasi tindakan operati#.
BB. Kemoterapi
$ekitar !5% dari pasien dengan karsinoma buli-buli ditemukan adanya
metastasis regional maupun metastasis jauh dan '-('% pasien dengan
penyakit yang inasi# dapat mengalami metastasis jauh meskipun telahdilakukan sistektomi radikal. Tanpa adanya pengobatan, kelangsungan
hidup pasien akan terbatas.
)emberian agen kemoterapi tunggal dan yang paling sering kombinasi
beberapa obat menunjukkan respon terapi parsial ataupun komplit yang
signi#ikan terhadap sejumlah pasien karsinoma buli-buli dengan
metastasis. isplatin merupakan agen tunggal yang paling akti# yang
jika digunakan se+ara tunggal, memberikan respon terapi sekitar
18
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
19/23
'%. 4gen e#ekti# lainnya yakni methotre=ate, do=orubi+in, inblastin,
siklo#os#amid, gem+itabin, dan 5-#luoroura+il. Tingkat respon
meningkat dengan mengkombinasikan beberapa bahan akti#. Regimen
methotre=ate, inblastin, doksorubi+in @adriami+inA dan +isplatin
@;4A merupakan regimen yang sering digunakan pada pasien
karsinoma buli-buli tahap lanjut dan sekitar !5-2'% pasien yang
menerima regimen ini memberikan respon komplit. 0amun demikian
angka harapan hidup 2 tahun sekitar !5-2'%. )engobatan dengan
;4 kadang dikaitkan dengan adanya toksisitas substansial meliputi
kematian akibat kera+unan sekitar -(%.
$kema terapi pada karsinoma buli
Tabel . )enentuan terapi berdasarkan staging"
Kontrol berkala
$emua pasien karsinome buli harus mendapatkan pemeriksaan se+ara berkala,
dan se+ara rutin. enurut :4/ 2'!!, pada setiap kontrol dilakukan
pemeriksaan klinis, sitologi urin serta sistoskopi. )ada pasien dengan hasil
sistoskopi tidak terlihat tumor, namun pemeriksaan sitologi urin positi#, biopsi
harus dilakukan saat kontrol. 1adal pemeriksaan berkala ini adalah bulan
sekali sejak T/R pertama, dan dilanjutkan tiap 6 bulan sekali, pada satu tahun
berikutnya.
19
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
20/23
. Komplikasi
Dapat terjadi in#eksi sekunder kandung kemih yang parah bila terdapat ulserasi tumor.
)ada obstruksi ureter, jarang terjadi in#eksi ginjal. ila tumor menginasi leher buli,
maka dapat terjadi retensi urin. ystitis, yang mana sering kali berada dalam tingkat
yang harus diaspadai, merupakan hasil dari nekrosis dan ulserasi dari permukaan
tumor. /lserasi ini terkadang dapat dilihat dalam kasus tumor-tumor yang tidak
menembus, dari beberapa gangguan dengan aliran darah, tetapi mun+ul dalam '
persen kasus dimana tumor menembus. Kantung kemih yang terkontraksi dengan
kapasitas yang sangat ke+il dapat mengikuti ulserasi dengan in#eksi dan in#iltrasi
ekstensi# dalam dinding kantung kemih.2,5,7
Kembalinya tumor dalam kandung kemih dapat menunjukkan tipe lain dari
komplikasi. 1ika pertumbuhan tumor kembali terjadi di area yang sama, kemungkinan
hal tersebut adalah hasil dari peraatan yang kurang pro#esional dan kurang layak
pada tumor asalnya. 0amun tumor, yang mun+ul di tempat lain di dalam kandung
kemih harus berasal dari asal yang berbeda.
Kematian tidak jarang terjadi dikarenakan oleh komplikasi yang timbul karena
disebabkan oleh tumor itu sendiri atau peraatan atas tumor tersebut.
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
21/23
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
22/23
)ada pasien ini, ditegakkan diagnosis sementara tumor buli karena pada anamnesis,
pemeriksaan #isik, dan penunjang ditemukan
Terdapat gross hematuria yang sudah terjadi sejak ! bulan yang lalu, yang tidak nyeri
8ross hematuria yang terjadi ! bulan, sempat terhenti, dan terjadi kembali hari
$R$, menandakan adanya intermitensi
)asien juga menjadi lebih sering 4K, dan kadang-kadang mengompol karena tidak
bisa menahan 4K, menandakan adanya urgensi dan inkontinensia
Dari pemeriksaan #isik ditemukan adanya konjungtia yang anemis, mendukung
terjadinya gross hematuria
)emeriksaan +olok dubur maupun bimanual dilakukan, pull atas prostat tidak teraba,
menyingkirkan hipertro#i prostat.
)ada pemeriksaan laboratorium darah ditemukan juga adanya penurunan
-
7/26/2019 Laporan Kasus CA Buli
23/23
. $teinburg 8.D. ladder +an+er, in meds+ape. 4pril 2'!(. Diunduh dari
http33emedi+ine.meds+ape.+om3arti+le3("262-oeriePa2aab6b2b7 . 5 maret
2'!6
(. Bnternational 4gen+y o# Resear+h an+er. :stimated +an+er in+iden+e, mortality, dan
prealen+e orldide in 2'!2. 2'!2. Diunduh dari
http33globo+an.iar+.#r3)ages3#a+tQsheetsQ+an+er.asp=. 5 aret 2'!6
5. )urnomo,. Dasar-dasar urologi, edisi. 1akarta $agung $eto. 2''O 75-6.
6. Ra#tery 4.T, Delbridge .$, agsta## .1.D. hur+hillGs po+ketbooks surgery, ( thed.
/$4 :lseier.2'!2O25-6
7. Doherty 8.. urrent diagnosis and treatment surgery, !th
ed. /$4 + 8rahil.2'!'O ebook
". 4+osta 1, 4dams .4, 4lar+on .