Download - Laporan Kegiatan KKS FK UNBRAH 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan bagian intregal dari pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan adalah salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi puskesmas sendiri sebagai pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai pelayanan tingkat I, puskesmas mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa, dimana kesehatan merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan tersebut. Menurut undang-undang No.23 Tahun 1992, SEHAT diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi yang ingin dicapai dari pembangunan kesehatan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan dating yaitu MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS 2015. Salah satu cara perwujudannya yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat.
Dalam pasal 5 UU Kesehatan No.23 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesejahteraan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Untuk mewujudkan visi MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS 2015, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan, yaitu :
Menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Visi Sumatra Utara
Menjadi Penggerak Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat Melalui Pemberdayaan Masyarakat
Misi Sumatra Utara
Memberikan Kontribusi Nyata Dalam Pembangunan Kesehatan Melalui Pembinaan Umum Di Bidang Kesehatan, Pembinaan Teknis Di Bidang Pelayanan Kesehatan Dan Pembinaan Operasional Kebijakan Gubernur Sumatra Utara Yang Dilakukan Secara Lintas Program Dan Lintas Sektoral Sesuai Posisi, Tantangan , Peran Dan Tanggung Jawab Aparatur Dalam Penyelenggaran Pemerintah Negara Dan Pembangunan
Pada hakekatnya puskesmas harus melaksanakan program kesehatan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat dan gizi masyarakat, tetapi seiring dengan krisis moneter yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia, memberikan dampak disegala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang diperberat oleh meningkatnyta biaya pemeliharaan kesehatan, sanagta mengancam status gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya penduduk miskin.
Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi kewenangan untuk menyelenggarakan kegiatan birokrasi, administrative dan ekonomi serta juga termasuk program kesehatan didalamnya, seperti program Pemerintah Kota Medan dengan pemberian obat-obatan gratis di Puskesmas.1.2. Tujuan Kegiatan1.2.1. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui program Puskesmas di masyarakat.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi Puskesmas serta program dari masing-masing unit yang ada.1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan Puskesmas (Khususnya Puskesmas Tuntungan).
2. Untuk mengamati sejauh mana program-program tersebut telah berjalan, melalui data-data yang tersedia di puskesmas tersebut.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dijumpai dalam melaksanakan program-program tersebut.
4. Melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai masalah-masalah kesehatan yang dijumpai di wilayah Puskesmas Tuntungan memanfaatkan fasilitas yang ada.1.3. Prosedur Kerja
Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Tuntangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Mencatat kegiataan geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan.
2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas melalui :
Mencatat data dan laporan yang ada di Puskesmas.
Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf administrasi Puskesmas.
3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut berperan serta dalam pelayanan kesehatanBAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat disuatu wilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 , puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.Yang dimaksud dengan :
Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD )
yakni suatu unit organisasi dilingkungan dinas kesehatan kabupaten/ kota yang melakukan tugas teknis operasional dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pembangunan Kesehatan
Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan kesehatan. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di Wilayah Kabupaten/ Kota adalah dinas kesehatan Kabupaten/ Kota , sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebahagian upaya pembangunan kesehatan dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah Puskesmas adalah satu Kecamatan. Tetapi apabila disatu Kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (Desa/Kelurahan atau RW ). Masing masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dari uraian diatas , jelas bahwa Puskesmas adalah suatu organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan tugas tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan.Adapun pengertian batasan Puskesmas dengan kewenangan kemandirian yang dimaksud disini adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut :
Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan sesuai dengan situasi dan kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
Kewenangan mencari menggali dan mengelola sumber pembiyaan yang berasal dari Pemerintah, Masyarakat, Swasta dan sumber lain dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang kemudian dipertanggung jawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Kewenangan untuk mengangkat tenaga Institusi/Honorer, pemindahan tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis yang dibutuhkan.
2.2 Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang berteempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010.2.3 Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
Puskesmas selalu upaya menyelenggarakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.Disamping itu, Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengakibatkan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi ( Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum atau publik goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, memberantas penyakit, kesehatan lingkungan, perbaikkan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
2.4 Kedudukkan Puskesmas
Kedudukkan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan sistem kesehatan nasional, sistem kesehatan Kabupaten/Kota dan sistem Pemerintah Daerah :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukkan Puskesmas dalam Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/ Kota
Kedudukkan puskesmas dalam sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebahagian tugas pembangunan Kesehatan Kabupaten/Kota diwilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukkan Puskesmas dalam sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/ Kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antara Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Diwilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek doktek gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukkan Puskesmas diantara berbagai sarana pelayan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Diwilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti : Posyandu, Polindes, Pos obat desa dan Pos UKK. Kedudukkan Puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.2.5 Organisasi puskesmas
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas disatu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :
a. kepala Puskesmas
b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala Puskesmas dalam pengelolaan :
Data dan informasi Perencanaan dan Penilaian
Keuangan
Umum dan Kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas :
Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
d. Jaringan Pelayanan Perorangan :
Unit Puskesmas Pembantu
Unit Puskesmas Keliling
Unit Bidan di Desa/ Komunitas
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing masing unit Puskesmas.khususnya untuk kepala Puskesmas yang mana dikriteriakan yaitu harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikkannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan maka jabatan Pepala Puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV.
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat eselon IV, ditunjukkan pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikkannya mencakup di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
2.6 . Tata Kerja Puskesmas
1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanaan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Kordinasi tersebut mencakup perencanan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya manusia oleh Puskesmas, kordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilias.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota. Dengan demikian secara teknis dari administratif, Puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggara rujukan dan membantu kegiatan yang diselenggararkan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit (Kabupaten/Kota) dan Balai Kesehatan Masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru, Balai Kesehatan Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indera Masyarakat). Untuk Upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratoriun kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapa konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas kesehatan Kabupaten/Kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggungjawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknik adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor di tingkat kecamatan.6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Hubungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun potensi masyarakat serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
2.7. Visi dan Misi Puskesmas
2.7.1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatn yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat sejahtera menuju tercapainya Millenium Development Goals 2015. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator kecamatan sehat, antaralain sebagai berikut:
Indikator Lingkungan Sehat
Indikator Perilaku Sehat
Indikator Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Indikator Derajat Kesehatan Optimal
Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaidah sederhana, mudahdiperoleh, mudah diolah, mudah diinterpretasikan, sensitif dan spesifik.
2.7.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan diwilayah kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembanguan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat sehingga pembangunan itu dapat mendorong lingkungan dan perilaku masyarakat semakin sehat.
2. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat diwilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah kerjanya semakin berdaya dibidang kesehatan, melalui peningakatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehataan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dan sehingga data dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, kesehatan dan masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan degan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan diwilayah kerjanya.
2.8. Upaya dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas
2.8.1. Upaya Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehata Masyaraka (UKM), yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :a). Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan wajib Puskesmas merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya Kesehatan wajib tersebut adalah Upaya Promosi Kesehatan
Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Upaya Pengobatan
Upaya Pencatatan dan Pelaporan (khusus Kota Medan)
b) Upaya kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskeksmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas, yakni:
Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya Kesehatan Olahraga
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya Kesehatan Mata
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional
Upaya Laboratorium medis, laboratorium kesehatan masyarakat dan upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan. Ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik, maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama Dinas Keseharan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas terlaksana secara optimal ( target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai). Penetapan upaya kesehatan pengembang pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakannya. Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pelayanan rawat inap. Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan rawat inap, dalam pelaksanaannya tenaga, sarana, dan prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Di beberapa derah tertentu telah muncul kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan medic spesialitik. Apabila ada kemampuan, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayan medic spesialistik, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medic spesialitik di Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga spesialis yang bekerja di Puskesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang diatur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
2.8.2 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaha kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaran Puskesmas adalah:
1. Azas Pertanggung jawaban wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, berbagai kegiatan harus dilaksanakan Puskesmas, antara lain:
a. Menggerakan pembangunan di berbagai sector di Kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap upaya puskesmas. Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak: posyandu, polindes, Bina Keluarga Balita (BKB).
b. Upaya Perbaikan Gizi: Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).
c. Upaya Kesehatan Sekolah: dokter kecil, dokter remaja, Sakta Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
d. Upaya Kesehatan Lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL), pemberantasan sarang Nyamuk (PSN).
e. Upaya Usia Lanjut: Posyandu Usila.
f. Upaya Kesehatan Kerja: Pos Upaya Kesehatan kerja (UKK)
g. Upaya Kesehatan Jiwa: Posyandu, Tim pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat.
h. Upaya Pengobatan Tradisional: Taman Obat keluarga (TOGA), Pembinaan Batra.
i. Upaya pembiayaan Jaminan Kesehatan: Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)
j. Upaya Pengobatan: Posyandu, Pos Obat Desa (POD).
3. Azas keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan di lapangan sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna.
a. Keterpaduan Lintas Program
Memadukan beberapa program sehingga menjadi satu yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas dengan sector terkait di kecamatan.
4. Azas Rujukan
Pelimpahan wewenang yang diselenggarakan timbal balik. Dibedakan atas:
a. Peorangan: rujukan kasus, rujukan bahan pemeriksaan, rujukan ilmu pengetahuan.
b. Masyarakat: kejadian Luar Biasa (KLB), Pencemaran Lingkungan, Bencana.
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN
3.1 Sejarah Puskesmas Medan Area Selatan
Puskesmas Medan Area Selatan didirikan pada tanggal 28 Februari 1974 dan diresmikan oleh Walikota Medan Bapak Drs. Syoerkani.Puskesmas Medan Area Selatan adalah puskesmas rawat inap yang memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara gratis dan pelayanan persalinan dalam waktu 24 jam.
3.2 Lokasi Puskesmas Medan Area Selatan
3.2.1 Letak Geografis
Puskesmas Medan Area Selatan berada diKecamatan Medan Area Kota Medan, tepatnyadi Jalan Medan Area Selatan. Secara letak geografis Puskesmas Medan Area Selatanberbatasan dengan:
1. Sebelah Utara: Sei Kera Hulu2. Sebelah Timur : Jln. Thamrin3. Sebelah Selatan : Pusat Pasar Medan4. Sebelah Barat : Jln. A. R. Hakim3.2.2 Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas bisa berdasarkan kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi, dan keadaan infrastruktur lainnya yang merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk kota besar wilayah kerja Puskesmas bisa satu kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota kecamatan merupakan rujukan dari Puskesmas kelurahan.Adapun kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan adalah:a) Kelurahan Sukaramai I
b) Kelurahan Sukaramai II
c) Kelurahan Sei Rengas II
d) Kelurahan Pandau Hulu II
3.3 Data Umum
3.3.1Data GeografisKecamatan Medan Area SelatanLuas wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan adalah 149.6 Ha, dengan masing-masing luas kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan adalah :
Kelurahan Sukaramai I : 35.70 Ha
Kelurahan Sukaramai II: 31.20 Ha
Kelurahan Sei Rengas II: 35.78 Ha
Kelurahan Pandau Hulu II: 47.55 Ha
Jumlah Lingkungan : 54
Jumlah Kelurahan : 4
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Area Selatan
Sumber : Dari Puskesmas Medan Area Selatan
Denah Lokasi Puskesmas Medan Area Selatan
Sumber : Dari Puskesmas Medan Area Selatan
3.3.2 Data Demografis
Luas Wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan ini terdiri dari : Luas wilayah kerja
: 149,6 Ha
Jumlah kelurahan
: 4 kelurahan
Jumlah lingkungan
: 54 lingkungan
Jumlah penduduk
: 39.670 jiwa
Jumlah Kepala Keluarga: 3911 KK
Jumlah Bayi
: 742 jiwa
Jumlah Balita
: 350 jiwa
Jumlah Neonatus
: 380 jiwa
Jumlah Bumil
: 830 jiwa
Jumlah Bulin
: 792 jiwa
Jumlah Bufas
: 817 jiwa
Jumlah PUS
: 4182 KK
Tabel 3.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area SelatanJanuari Agustus 2012
KelurahanJumlahPenduduk
(jiwa)Jumlah KKJumlah LingkunganJumlah Penduduk/HaLuas
Wilayah (Ha)
F%F%F%F%F%
Sukaramai I11.60829.31.82723.81731.5325.230.335.7023.9
Sukaramai II9.39823.72.04326.71629.6301.228.031.2020.9
Sei Rengas II8.08420.41.607211120.422621.035.7824.0
Pandau Hulu II1.05426.72.18728.51018.5222.520.747.5531.8
Jumlah39.6701007.664100541001074100149.6100
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui:
1. Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kelurahan Sukaramai I sebanyak: 11.608 jiwa.
2. Jumlah Kepala Keluarga terbanyak terdapat pada Kelurahan Pandau Hulu II sebanyak: 2.187 jiwa.
3. Jumlah Lingkungan terbanyak terdapat pada Kelurahan Sukaramai I sebanyak 17 lingkungan.
4. Wilayah terluas terdapat pada Kelurahan Pandau Hulu II yaitu 47,55 Ha.
Tabel 3.2
Distribusi Agama Penduduk Menurut Kelurahan Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Area Selatan
Januari Agustus 2012
NoAgamaJumlah (Jiwa)Persentase(%)
1Islam13.54934.15
2Protestan6651.67
3Katolik7181.8
4Budha24.73862.38
5Hindu--
Jumlah39.670100
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa agama terbanyak dalam penduduk adalah Budha sebanyak 24.738 Jiwa.Tabel 3.3
Distribusi Mata Pencaharian Penduduk Menurut Kelurahan Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Area Selatan Kecamatan Medan Area
Januari Agustus 2012
NoMata PencaharianJiwaPersentase (%)
1Pegawai Negeri3872.17
2Pegawai Swasta5.21634.60
3ABRI90.06
4Pensiun1380.93
5Pedagang6.17441.8
6Petani210.14
7Buruh2.95919.97
Jumlah14.814100
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian yang banyak adalah pedagang sebanyak 6.147 Jiwa.
Tabel 4.6Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Area SelatanJanuari Agustus 2012
NoSukuJumlahPersentase (%)
1Cina23.79561,7
2Padang7.37918,6
3Jawa3.3168,3
4Melayu2.0895,26
5Mandailing1.5853,99
6Batak1.5063,97
Jumlah39670100
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Suku Bangsa yang terbanyak adalah Cina, yaitu: 23.759 Jiwa.3.4 Sumber Daya Manusia
Puskesmas Medan Area Selatan memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, paramedic, dan staff administrasi lainnya sebanyak 35 orang, yaitu :
1. Dokter Umum : 4 orang2. Dokter Gigi: 2 orang3. SKM
: 3 orang4. Bidan: 7 orang5. Perawat: 5 orang6. SPK: 11orang7. Asisten Apoteker: 1 orang8. Analis: 2 orang9. Sanitari/ AKL: 1 orang10. SMU : 1 orang
Tabel 3.5
Fasilitas Sumber Daya Manusia di Puskesmas Medan Area Selatan
Tahun 2012
NoNamaGOLPENDIDIKANJABATAN
1dr. UsfayuliantiIII DDokter UmumKepala Puskesmas
2drg. Mirla SafrinaIV DDokter GigiPenanggung jawab
3dr. Marikke PakpahanIV CDokter UmumWakor I
4dr. Budi IkhsanIII BDokter UmumWakor 2
5drg. Ferryana SantiIII CDokter GigiDokter poli gigi
6Rintan SebayangIII DPerawatPoli umum
7Sumini SimatupangIII DPerawatSp2TP, KORIM
8Elpina MarbunIII DPerawatRegistrasi
9Remli SimbolonIII DPerawatPoli umum
10Agustina SimanjuntakIII DBidanKB, Posyandu
11Risma BerutuIII DPerawatDeteksi Dini
12Hj. Gemala Sari, SKMIII DAKLKesling,TU
13Hj. Doharni NasutionIII DSAAAss. Apotekter
14Marlinda NainggolanIII CAnalisAnalisis
15Hj. Nuraini, SKMIII DPerawatDiare, Lansia
16Tiarma Ida S.BScIII DPerawatKlinik bersalin
17Tialam SinuratIII CPerawatPoli umum
18Hotnida R.PIII DPerawatRegistrasi
19Lesnur PanjaitanIII CPerawatRegistrasi
20Marince SinagaIII BPerawatRegistrasi
21Rospida SilalahiIII CPerawatTBC, Posyandu
22Hj. Rodiah Ningsih. SKMIII BPerawatDBD, Promkes, TU
23R. Rodearni. S. SKMIII BPerawatTPG, Posyandu
24Nursinta SiahaanIII BBidanKlinik bersalin
25Bunganti SinagaIII BPerawatRegistrasi
26Sumarli HannaIII APerawatPosyandu
27Rosmi PaneIII APerawatUKS
28Fauziah. H. NasutionIII AAnalisAnalis
29Mansur,Skep NersIII APerawat GigiPerkesmas
30Purnama RayaIII ABidanKlinik bersalin
31Nurlela SihombingIII ABidanKlinik bersalin
32Sri YusnaniII DPerawat GigiPoli gigi
33Hetdinar SamosirII BBidanKlinik Bersalin
34Novera Br. TariganII CBidanKlinik bersalin
35Dewi-Petugas kebersihan
Sumber :SP2TPPuskesmas Medan Area Selatan, 2012Struktur Organisasi Puskesmas Medan Area Selatan
3.5 Fasilitas Fisik Puskesmas Medan Area SelatanPuskesmas Medan Area Selatan dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas fisik meliputi :
1. Fasilitas gedung Puskesmas permanen.
2. Fasilitas alat-alat
3. Fasilitas obat-obatan
4. Fasilitas administrasi
5. Fasilitas imunisasi
3.5.1Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen.
Puskesmas Medan Area Selatan terdiri dari :
1. Ruang kamar dokter
: 1 buah2. Ruangperiksa gigi dan mulut
: 1 buah
3. Ruang obat / apotik
: 1 buah
4. Ruang KIA / KB/ Imunisasi dan Gizi: 1 buah
5. Ruang kartu
: 1 buah
6. Laboratorium/ R. TB Paru
: 1 buah
7. Ruang Rapat
: 1 buah8. Ruang Jaga
: 1 buah9. Gudang
: 2 buah
10. Ruang Rawat Inap
: 1 buah
11. Ruang Bersalin
: 1 buah12. Kamar mandi / WC
: 2 buah
Denah Ruangan Puskesmas Medan Area Selatan KecamatanMedan AreaPeriode Januari - Juni Tahun 2011
4.5.2. Fasilitas Alat-alat.
Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Medan Area Selatan antara lain :
Alat-alat pemeriksaan pasien. Alat-alat pertolongan persalinan. Alat-alat suntik dan alat-alat P3K. Timbangan bayi dan dewasa. Satu set dental unit Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi. Alat-alat laboratorium.3.5.2 Fasilitas Alat-alat3.5.3 Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Medan Area Selatan antaralain :a) Fasilitas alat-alat kesehatan
Alat-alat pemeriksaan pasien. Alat-alat pertolongan persalinan. Alat-alat suntik dan alat-alat P3K. Timbangan bayi dan dewasa. Satu set dental unit Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi. Alat-alat laboratorium.
b) Fasilitas Administrasi Kartu berobat jalan
Buku catatan
Lemari / rak buku Meja dan kursi
Stempel
Arsip
Mesin tik Komputerc) Sumber Keuangan Program Pengobatan Gratis Pemko Medan.3.5.3 Fasilitas Obat-obatan
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokok dalam bidang pelayanan kesehatan, Puskesmas Medan Area Selatan didukung oleh perlengkapan obat-obat yang bersumber dari DKK Medan.Tabel 3.6
Obat-obatan yang digunakan di Puskesmas Medan Area SelatanNoNama ObatSediaan
1Amoxicillin syrup kering 125 mg/5 mlSyrup
2Ampicillin kaplet 200 mgKaplet
3Ambroxol syrupSyrup
4Antalgin (metampiron) tablet 500 mgTablet
5Antasida doen tablet kombinasiTablet
6Anti Hemmoroid suppositoriaSuppositoria
7Aqua pro injeksi steril, bebas pirogen 20 mlAmpul
8Asam Askorbat (Vit.C) tablet 50 mgTablet
9Asam mefenamatTablet
10As.salisilat 2% +belerang endap 4% (2-4 salep)Pot
11Asetosal tablet 500 mgTablet
12AcyclovirTablet
13Besi(ii) sulfat tablet salut, kombinasiTablet
14Betason tubeTube
15CaptoprilTablet
16Dapson tablet 100 mgTablet
17Dexamethasone injeksi 5mg/mi-miAmpul
18Dexamethasone tablet 0,5 mgTablet
19Dextrometorfan Hbr syrup 10 mg/smlSyrup
20Dextrometorfan Hbr tablet 15 mgTablet
21Diazepam tablet 2 mgTablet
22Dietilkarbamazin sitrat 100mg/smlTablet
23Difenhidramin Hcl Injeksi 10mg 1 mlAmpul
24Digoksina tablet 0,25mgTablet
25Efedrina Hcl/Bitartrat (Adrenaline) inj 0,1% - 1 mlAmpul
26Ekstrak belladon tablet 10 mgTablet
27Epinefrin Hcl/bitartrat (adrenalin) inj 0,1% - 1 mlAmpul
28Etakridina (rivanol) larutan 0,1%Botol
29Etanol 70%Botol
30Etil klorida semprotBotol
31Eugenol cairanBotol
32Fenobarbital injeksi 40mg/ml -2 mlAmpul
33Fenobarbital tablet 30mgTablet
34Fenoksinometilpensilina tab 250 mgTablet
35Fenoksinometilpensilina tab 500 mgTablet
36Fitomenadion (vit K1) inj.10mg/mi-1mlAmpul
37Furosemid tablet 40mgTablet
38Gentamicin tabletTablet
39Garam oralit untuk 200 ml airSak
40Gentian violet larutan 1%Botol
41Glibenclamid tablet 100mgTablet
42Gliseril guayakolat tablet 100mg, tetesTablet
43Gentamycin salepTube
44Glukosa larutan infuse 5% sterilBotol
45Griseovulfin tablet 250mg micronizedTablet
46Hidrokloroatiazia (hct) tablet 25 mgTablet
47Hidrokortison cream 2,5%Tube
48Ibuproven tab 200mgTablet
49Kalium permanganate serbukBungkus
50Kapas pembalut 250 gramBungkus
51Kasa kompres 40/40 sterilBungkus
52Kasa pembalut hidrofil 4 meter x 15 cmRol
53Kloramfenikol salep mata 1 %Botol
54Kloramfenikol tetes telinga 3%Botol
55Cotrimoxazole tab kombinasiTablet
56Lidocain comp. inj kombinasiAmpul
57MetafluTablet
58Mebendazole tab 100mgTablet
59Kloramfenikol capsule 250 mgCapsule
60Metil clorafenikol-
61MetanolBotol
62Metronidazole tab 250 mgTablet
63Natrium fenitoina cap 100mgCapsul
64Natrium tiosulfat inj 25% - 10 miAmpul
65Natrium 100.000 ui/g tablet vaginalTablet
66NifedipinTablet
67OBHSirup
68Oksigen gas dalam tabung besarTabung
69Oksigen gas dalam tabung kecilTabung
70Oksitetrasiklina hcl salep mata 1%Tube
71Paracetamol tab 500 mgTablet
72Piperazina syr 20%Sirup
73PiroxicamTablet
74Pirodoksina hl (vit B6) tab 10 mgTablet
75Prednison tab 5mgTablet
76Propiltiorasin tab 100mgTablet
77Reserpina tab 0,10mgTablet
78Rifampisin caplet 600mgCaplet
79Salbutamol tab 2mgTablet
80Salicil talk 2%Kotak
81Salicili sipritus 10%-
82Servipex-
83Sianokobalamina (vit B12) inj 500mg/mi 1 mlAmpul
84Silver amalgamserbuk 65 75 %Bungkus
85Sulfamidin tablet 500mgTablet
86Sulfasel tamida tetes mata 15%Botol
87Tetrasiklina HclCapsul
88Truvit syrupSirup
89Tramadol injAmpul
90ZincTablet
Tahun 2012Sumber :Puskesmas Medan Area Selatan, 20123.5.4.Fasilitas Imunisasi.Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Medan Area Selatan antara lain yaitu :
1. Lemari pendingin.2. Alat-alat imunisasi.3. Vaksin, seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, DT, TT dan Hepatitis B.3.6 Sarana dan Fasilitas Pendukung di Wilayah Puskesmas Medan Area Selatan
Tabel 3.7Data Sarana Pendidikan di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area SelatanTahun 2012
NoTingkat PendidikanStatus (Jumlah)
NegeriSwasta
1TK-6
2SD83
3SMP13
4SMA12
5Perguruan Tinggi--
Sumber :Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Tabel 3.7
Data Fasilitas Umum di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area SelatanTahun 2012
NoFasilitas UmumJumlah
1Masjid8
2Mushollah12
3Vihara17
4Gereja-
5Kelenteng6
6Plaza2
7Pasar5
8Kolam renang-
9Biliyar8
10Salon52
11Hotel-
12Bioskop-
13Panti pijat5
14Panti asuhan1
Sumber :Puskesmas Medan Area Selatan, 2012BAB IV
KEGIATAN POKOK PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN
4.1 Upaya Penyelenggaraan Kesehatan
4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas.Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib puskesmas ada tujuh program wajib (basic seven), yaitu :
1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM = GIZI )5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)
4.1.1.1 Promosi Kesehatan
Tujuan:1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku hidup sehat.
2. Agar individu,kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya kesehatan,ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan Posyandu.
Kegiatan:1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi,kesehatan lingkungan,gizi keluarga,KB,imunisasi, Posyandu dan sebagainya.
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster,pamplet dan brosur.
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat didalam kegiatan antara lain berupa gotong royong dan olahraga.
4.1.1.1.1 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Pengertian
Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.
Sasaran
Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur).
Tujuan
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.Menurut tingkatnya Posyandu dibagi 4 strata :
1. Pratama, kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.
2. Madya, kegiatan Posyandu strata ini delapan kali dalam setahun, mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat.
3. Purnama, kegiatan Posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan Posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari 50% KK.
Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:
Meja I: Pendaftaran
Meja II: Penimbangan Bayi dan Balita
Meja III: Pengisian KMS
Meja IV: Penyuluhan perorangan
Penyuluhan perorangan yang diberikan antara lain :
1. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, Oralit dan Vitamin A dosis tinggi.
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.
3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa. Meja V :Pelayanan tenaga kerja professional nmeliputi KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.
Tabel 4.1Distribusi Posyandu di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area Selatan
Tahun 2012
NoKelurahanJenis PosyanduJumlah
PratamaMadyaPurnamaMandiri
1Sukaramai I-19-10
2Sukaramai II--7-7
3Sei Rengas II--8-8
4Pandau Hulu II-111-12
Jumlah-235-37
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan mencakup seluruh kelurahan.Namun jenis Posyandu terbanyak adalah jenis Purnama.
4.1.1.2Upaya Kesehatan Lingkungan
Kegiatan:
Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup: Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga. Mendata sarana air minum. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan. Higiene dan sanitasi lingkungan,berupa pengawasan kesehatan tempat- tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.
Sasaran: Daerah yang rawan air bersih. Daerah yang rawan penyakit menular. Daerah percontohan dan pemukiman baru. Tempat tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain lain. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
Tabel 4.2
NoKelurahanLingk.PermanenSemi PermanenNon
PermanenJumlah
F%F%F%
1Sukaramai I1781513.73896.5170.281221
2Sukaramai II1679613.74727.94270.451295
3Sei Rengas II11135822.81793.090.151547
4Pandau Hulu II10224611.1081412.6120.205939
Jumlah54408068.54179430.04651.085393
Distribusi Pemukiman Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area SelatanPeriode Januari - Agustus 2012 Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:
1. Pemukiman permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 4080 rumah (68,54%)
2. Pemukiman permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyak adalah di Pandau Hulu II, sebanyak 2246rumah (11,10%).
3. Jumlah pemukiman semi permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 1794 rumah (30,04%)
4. Jumlah pemukiman semi permanen terbanyak terdapat di Pandau Hulu II sebanyak 814 rumah (12,6%)
5. Pemukimannon permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 65 rumah (1,08%).
6. Pemukimannon permanen di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyak adalah di Sukaramai II, sebanyak 27rumah (0,45%).
Tabel 4.3
Distribusi Jenis Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari - Agustus 2012NoKelurahanJamban keluargaTotalPersentase (%)
Memenuhi SyaratPersentase %Tidak Memenuhi SyaratPersentase %
1Sukaramai I152422.80470.70157123.51
2Sukaramai II146921.98270.41149622.39
3Sei Rengas II139120.8170.10139820.92
4Pandau Hulu II219532.84220.33221733.18
Jumlah657998.431031.546682100
Sumber :SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari data di atas dapat diketahui bahwa:
1. Jamban yang memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 6579 (98,43%).
2. Kelurahan yang memiliki jamban yang tidak memenuhi syarat terbanyak terdapat di kelurahan Sukaramai I sebanyak 47 buah (0,70%).
3. Kelurahan yang memiliki jamban yang memenuhi syarat terbanyak adalah di kelurahan Pandau Hulu II, sebanyak 2195 buah (32,84%).
4. Jamban yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 103 buah (1.54%)Tabel 4.15
Distribusi Saluran Pembuangan Limbah di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area
Periode Januari Agustus 2012NoKelurahanPerumahanTotalPersentase (%)
Dengan SPALTanpa SPAL
Jumlah%Jumlah%
1Sukaramai I133420.112223.34155623.45
2Sukaramai II131719.851582.37147522.23
3Sei Rengas II129619.53620.93135820.47
4Pandau Hulu II214432.311041.56224833.88
Total609191.85468.26637100
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan 2012Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :
1. SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak : 6091 rumah (91,8%).
2. SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyak adalah di Kelurahan Pandau Hulu II sebanyak: 2144 rumah (32,31%).3. Pemukiman tanpa SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 546 rumah (8,2%).4. Pemukiman tanpa SPAL di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan terbanyakdi Sukaramai I sebanyak 222 rumah (3,34%).Tabel 4.5Distribusi Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Periode Januari Agustus 2012NoKelurahanSarana Air BersihJumlahPersentase
PDAM%Sumur Galian%
1Sukaramai I115715.12643.4142118.5
2Sukaramai II109414.33314.4142518.7
3Sei Rengas II168722590.8174622.8
4Pandau Hulu II296338.61091.4307240.0
Jumlah690190763107664100
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, 2012Dari tabel di atas dapat bahwa :
1. Pemukiman yang menggunakan PDAM sebagai sumber air bersih di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 6901 (90%).2. Pemukiman yang menggunakan sumur galian sebagai sumber air bersih di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan sebanyak 763 (10%).3. Pemukiman yang menggunakan PDAM sebagai sumber air bersih terbanyak di Kelurahan Pandau Hulu II sebanyak 2963 (40.0%).4. Pemukiman yang menggunakan sumur galian sebagai sumber air bersih terbanyak di Kelurahan Sukaramai II sebanyak 331 (4,4%)
4.1.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana4.1.1.3.1 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)Pengertian
Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharan ibu hamil,ibu bersalin,bayi dan balita serta anak prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.Sasaran
Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.
Tujuan
Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta vitamin A. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil keadaan gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB. Membina Posyandu. Merujuk pasien ke rumah sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas. Pencatatan dan pelaporan KPIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak). Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin.
Kegiatan Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui. Pertolongan persalinan di luar rumah sakit. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak. Imunisasi dasar dan revaksinasi. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare dengan pemberian cairan perorang. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak. Bimbingan kesehatan jiwa anak. Menjalankan kunjungan rumah. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Kursus dukun. Pelayanan Keluarga Berencana (KB).Sasaran Bumil : 830
Sasaran Bulin : 792
Sasaran Neonatus :742
Sasaran DRT
: 166
Dari tabel diatas didapatkan bahwa jumlah kunjunganTarget K1
: 8/12 x 95%= 63.3%
Target K4
: 8/12 x 95% = 63,3%
Target Neonatus: 8/12 x 90%=60%
Target Persalinan: 8/12 x 90%= 60%1. K1
Pencapaian : Jumlah kunjungan K1 kurang dari target yaitu 62,04% dari target 63,3% , berarti kurang 1,26%2. K4
Pencapaian : Jumlah kunjungan K4 kurang dari target yaitu 54,2 % dari 63,3%, berarti kurang 9,1%3. DRT
Pencapaian : Jumlah resiko tinggi ibu hamil kurang dari target yaitu 17,46 % dari 20%, berarti kurang 2,54%4. Persalinan Nakes
Pencapaian : Jumlah kunjungan Persalinan tenaga kesehatan kurang dari target yaitu 51% daritarget 60%, berartikurang 9%
5. KN 1
Pencapaian : Jumlah kunjungan KN1 kurang dari target yaitu 49,6%dari target 60%, berarti kurang 10,4%
6. KN 3
Pencapaian : Jumlah kunjungan KN3 kurang dari target yaitu 48,65%dari target 60%,berarti kurang 11,35%
Tabel 4.7
Laporan KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Periode Januari Agustus 2012
NO.PROGRAMSASARAN
TARGET
(6 BULAN)PENCAPAIANPENCAPAIAN
%ANGKA%
1K 1BUMIL
( 830 )63,3
51,562,04Belum Tercapai
2K 4BUMIL
(830 )63,345054,2Belum Tercapai
3NEONATUSNEONATUS
( 742 )6036849,6Belum Tercapai
4PERSALINANBULIN
( 792 )6040451Belum Tercapai
4.1.1.3.2 Keluarga Berencana ( KB )
Pengertian
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan Menaikkan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan NKKBS.Sasaran
PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Kegiatan
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadu.2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom, suntikan, Kontap, dan susuk.3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan Posyandu wilayah kerja Puskesmas.4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi Kontap.6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.Tabel 4.8
Data Pencapaian Program KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Periode Januari Agustus 2012No.BulanPesertaJenis KBJumlah
IUDKondomImplanSuntikPil
1JanuariBaru000808
Lama000808
2FebruariBaru00012214
Lama000202
3MaretBaru000729
Lama000303
4AprilBaru000404
Lama000336
5Mei
Baru0009211
Lama000101
6Juni
Baru010001
Lama000527
7JuliBaru000000
Lama000022
8AgustusBaru010001
Lama000011
Jumlah020621478
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan 2012
Dari tabel di atas, dapat di ketahui bahwa :
1. Jumlah aseptor KB baru periode Januari Agustus adalah sebanyak 48 orang
2. Jumlah aseptor KB lama periode Januari Agustus adalah sebanyak 30 orang
3. KB efektif (IUD, Suntik dan Implant) adalah= Jlh pengguna KB efektif/Jlh peserta KB keseluruhan x 100%
= 62/78 x 100% = 79,5%
4. KB Non efektif (pil, kondom) adalah
= Jlh pengguna KB non efektif/Jlh peserta KB keseluruhan x 100%
= 16/78 x 100% = 20,51%
5. Peserta KB baru Drop Out = ( jumlah KB baru + jumlah KB lama bulan Januari)- jumlah peserta KB selama 8 bulan = (48+8)- 78 = -22 jadi tidak ada drop out dari peserta KB
6. Jumlah peserta KB = 30/78 x 100% =38,5%
Dari tabel di atas diketahui bahwa :
1. Puskesmas Medan Area Selatan belum melaksanakan program KB dengan baik, terlihat dari masih rendahnya pemakaian alat kontrasepsi di masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan.
2. Tidak dijumpai pertambahan pasien baru pengguna kontrasepsi jenis IUD, Kondom, dan Implant.
4.1.1.4Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah : defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok dan kreatinin).Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Medan Area Selatan, yaitu :
Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Melakukan survey terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi Balita.
Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi vitamin A pada Balita.
Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia pada ibu hamil dan menyusui.
Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di Posyandu dan Puskesmas.
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama unggas.
Tabel 4.9
Data SKDN Dan Pencapaian Program Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Januari Agustus 2012NoGiziJanFebMarAprMeiJuniJuliAgusJumlah
1Jumlah balita yg ada di pos penimbangan (S)4184184184184184184184183344
2Jumlah balita yg terdaftar dan punya KMS (K)4184184184184183923994033284
3Jumlah balita yg naik BB (N)2752682753153213093333422438
4Jumlah balita yg tidak naik BB (T)6370603233372042357
5Jumlah balita yg ditimbang bulan ini tapi tidak ditimbang bulan lalu (O)5455475454545372443
6Jumlah balita yg pertama kali hadir di pos penimbangan (B)4960535354573649411
7Jumlah balita yg ditimbang bulan ini (D)3383383353543413463503892791
8Pemberian Vitamin A
1. Bayi-119-----119238
2. Balita-1328-----12172545
3. Bufas63626150-454855384
9Pemberian Fe
1. Fe1 Bumil3535363433313224260
2. Fe2 Bumil3030322625242826221
3. Fe Bufas6362615050454857436
Keterangan
S = Semua Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
K = Semua Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS
D = Semua Balita yang di timbang di Posyandu
N = Semua Balita yang naik timbanganya mengikuti pita warna KMS bulan ini.
Dari tabel di atas didapatkan bahwa :
1. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
Tablet Fe pada ibu hamil
= = 126,21%
2. Jumlah balita yang naik BB terbanyak pada bulan Agustus yaitu 342 balita
= = 81,8%
3. Jumlah balita yang tidak naik BB terbanyak pada bulan Februari yaitu 70 balita
= = 16,74%
4.1.1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit MenularPengertianPenyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.
Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat
Tujuan
1. Mencegah terjangkitnya penyakit.
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.Pemberantasan Penyakit Menular atau P2M dilaksanakan karena :
1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya : penyakit Campak, TB Paru.
2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi, misalnya : Diare, Infeksi mata, Infeksi telingadan mastoid.3. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui vektor, misalnya : Demam Berdarah.4. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditularkan secara langsung, TB Paru, ISPA, Campak, Cacar air.Kegiatan-kegiatan P2M berupa :
1. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
2. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas.
3. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT
dan TT.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan penyakit
1. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
2. Melaporkan penyakit menular.3. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk, menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumberpenularannya.4. Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya.
5. Menyembuhkan penderita hingga sehat.6. Pemberian imunisasi.7. Pemberantasan vektor nyamuk.8. Pendidikan kesehatan.Tabel 4.11
Data Penyakit Demam Berdarah di Wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Januari Agustus 2012
NoBulanJumlah Pasien
F%
1Januari00
2Februari00
3Maret00
4April112,5
5Mei00
6Juni00
7Juli00
8Agustus00
Jumlah1
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012
Dari tabel di atas didapatkan bahwa :
1. Jumlah pasien yang terjangkit DBD terbanyak pada bulan April yaitu sebanyak 1 orang (12,5 %).
2. Bulan Januari, Februari, Maret,Mei, Juni, Juli, Agustus tidak ditemukan pasien DBD.
3. Tidak didapati kasus DBD setiap bulannya menandakan daerah kerja Puskesmas Area Medan Selatan bukanlah daerah endemis.
Tabel 4.12Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Januari Agustus2012No.KeteranganJanFebMarAprMeiJunJulAgusJumlah
1.Suspect11653542238
2.BTA ( + )74424-1-22
3.BTA ( - )421114--13
4.Diobati74424---21
5.Extra Pulmo---------
6.Sembuh74------11
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan , periode Januari - Agustus 2012
Dari data diatas dapat diketahui bahwa :
1. Jumlah kunjungan pasien yang suspect TB paru pada bulan Januari Agustus 2012 sebanyak 38 orang, rata- rata 5 orang per bulan.
2. Jumlah pasien BTA (+) sebanyak 22 kasus
3. Jumlah penderita TB paru yang mengikuti pengobatan lengkap adalah 21 orang
4. Jumlah penderita TB paru yang yang sembuh total adalah 11/21 x 100 = 52.38%
5. Target kesembuhan penderita TB paru dalam 1 tahun 92%,maka target kesembuhan 8 bulan = 8/12 x 92% = 61,3%,
Pencapaian penderita TB paru yang sembuh total adalah 11/21 x 100% = 52.38%Hasil = Pencapaian Target = 52,38% - 61,3% = - 8,92 %
4.1.1.5.1Program ImunisasiPengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit tertentu.Sasaran
Bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).Tujuan
1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan penyakit.
Macam-macam imunisasi
1. BCG
Gunanya : Menghindari dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC terhadap anak.Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
b. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas
c. Dengan injeksi Subkutan
d. Dosis 0.5 cc.2. DPT
Gunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis, Tetanus.
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali
b. Dosis 0,5 ml dengan minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikan
c. Lokasi suntikan dipaha luar
d. Injeksi IM
3. Polio
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali
b. Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.
4. Campak
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali
b. Lokasi pemberian pada lengan kiri
c. Dengan injeksi subkutan
d. Dosis 0,5 ml.
5. TT
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.
Cara pemberian :
Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.
6. Hepatitis B
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval minimal 4 minggu.
b. Dengan injeksi IM
Tabel 4.13
Data Pencapaian Program Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Januari Agustus 2012
No.ImunisasiTarget
1 ThSasaranCakupanCapaianHasil
(+/-)
JanFebMarAprMeiJuniJuliAgusF%
1BCG90Bayi356164616165676748164,82-25,18
2Hepatitis B90Bayi274244444265676739853,63-36,37
3DPT-HB 197Bayi356164616165676748164,82-32,18
4DPT-HB 297Bayi356164616165676748164,82-32,18
5DPT-HB 397Bayi356164616165676748164,82-32,18
6Polio 197Bayi356171616165676748865,76-31,24
7Polio 297Bayi356171616165676748865,76-31,24
8Polio 397Bayi356171616165676748865,76-31,24
9Polio 497Bayi356171616165676748865,76-31,24
10Campak90Bayi356164616165676748164,82-25,18
JUMLAH342591648589589650670670
Sumber : SP2TPPuskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012Dapat diketahui bahwa :1. Program Imunisasi BCG, pencapaian64,82%, target 90%, hasil 25,18%.
2. Program Imunisasi Hepatitis B,pencapaian53,63%, target 90%, hasil 36,37%.
3. Program Imunisasi DPT I-HB1, pencapaian 64,82%, target 97%, hasil 32,18%
4. Program Imunisasi DPT II-HB2, pencapaian 64,82%, target 97%, hasil 32,18%.
5. Program Imunisasi DPT III-HB3, pencapaian64,82%, target 97% , hasil 32,18%.
6. Program Imunisasi Polio I, pencapaian 65,76%, target 97%, hasil 31,24%.
7. Program Imunisasi Polio II, pencapaian65,76%, target 97%, hasil 31,24%.
8. Program Imunisasi Polio III, pencapaian 65,76%, target 97%, hasil 31,24%.
9. Program Imunisasi Polio IV, pencapaian65,76%, target 97%, hasil 31,24%.
10. Program Imunisasi Campak, pencapaian 64,82%, target 90%, hasil 25,18%.
Grafik Batang 4.3
Imunisasi BCG di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Area Selatan
Januari Agustus 2012
Grafik Batang 4.4
Imunisasi Hepatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Periode Januari Agustus 2012
Grafik Batang 4.5
Imunisasi DPT di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Periode Januari Agustus 2012
Grafik Batang 4.6
Imunisasi Polio di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Periode Januari Agustus 2012
Grafik Batang 4.7
Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Periode Januari Agustus 2012
4.1.1.6 UpayaPengobatan
Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif saja melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit. Di Puskesmas Medan Area Selatan dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan menolong penderita gawat darurat baik tindakan operasi terbatas maupun rawat inap sementara seperti kecelakaan lalu lintas, persalinan, dan lain lain.
Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di Puskesmas, meliputi :
1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotek yang ada di Puskesmas
2. Peyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan
3. Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani.
Perawatan dan pengobatan pasien di Puskesmas Medan Area Selatan meliputi:1. Pasien umum
a. Umum gratis (pasien yang berobat menggunakan KTP/KK)
b. Umum bayar2. ASKES3. JAMKESMAS4. JPKM
Tabel 4.14
Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari Agustus 2012
NoPenyakitJanFebMarAprMeiJuniJumlah
1ISPA202162149148149145955
2Penyakit Kulit105152151142139103792
3Penyakit Gigi dan Mulut9991113116103100622
4Penyakit Otot Sendi898379817582489
5Diare878076757585478
6Hipertensi524344313035235
7Pneumonia172218222320122
8Tonsillitis132018172022100
9TB Paru74424-21
10Penyakit Mata77453531
Sumber : SP2TP Puskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012Grafik Batang 4.8
Data 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari Agustus 2012
Keterangan Tabel 4.14 dan Grafik 4.8
1. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan penyakit terbanyak dengan jumlah 955 orang ( 24,66%).
2. Penyakit terbesar ke-2 adalah penyakit kulit dengan jumlah 792 orang (20,45%).
3. Penyakit mata merupakan penyakit terkecil dengan jumlah 31 orang (0,80%).4.1.1.7UpayaPencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi KesehatanTujuan :
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun rencana kerja
Pembagian :
Pencatatan
1. Kegiatan administrasi
2. Registrasi family folder3. Registrasi kegiatan lain.
Pelaporan
1. Laporan kejadian luar biasa
2. Laporan biasa yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas
3. Laporan mingguan yaitu mencatat kasus penyakit menular
4. Bulanan yaitu mencatat kegiatan Puskesmas dan Posyandu
5. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas dan rencana kerja selama triwulan
6. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari laporan bulanan.
7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.1.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas Medan Area Selatan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditentukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya tersebut adalah:
4.1.2.1 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Pengertian
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wadah belajar untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah umum dan sekolah agama.
Tujuan:
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam ragka pembentukan manusia seutuhnya.Kegiatan UKS di Puskesmas Medan Area Selatan :
1. Mendata jumlah murid sekolah
2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler(dokter kecil/remaja).
3. Melaksanakan peyuluhan kesehatan pribadi, cuci tangan yang benar, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan, P2M, P3K, dan lain lain.
4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan dan tahunan.
Hampir seluruh dari sekolah tersebut mempunyai fasilitas UKS dan guru Pembina UKS dibawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas Medan Area Selatan.4.1.2.2 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM = PHN)
Kegiatan pemulihan perawatan dilakukan di Puskesmas Medan Area Selatan adalah pengobatan rawat inap. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Melaksanakan pengobatan terhadap pasien
2. Memberikan penyuluhan langsung
3. Melakukan diagnosis sedini mungkin
4. Mengadakan pemeriksaan laboratorium
5. Melaksanakan tindakan pengobatan
6. Melakukan upaya rujukan
4.1.2.3Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan :
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.
2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah
3. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
Tabel 4.16
Data Kasus Kelainan Gigi dan Mulutdi Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan
Januari Agustus 2012No.DiagnosaBulan
JanFebMarAprMeiJuniJuliAgus
1Karies Gigi01014320
2Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal3434394436262625
3Ginggivitis dan Jaringan Periodontal02404152
4Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lain3244465551284223
5Penyakit Rongga Mulut dan Kelenjar Ludah, Rahang dan Lainnya.00000010
Jumlah66818910095587550
Sumber :SP2TPPuskesmas Medan Area Selatan, Periode Januari - Agustus 2012
4.1.2.4Usaha Kesehatan Jiwa (UKJ)Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pengenalan dini gangguan jiwa
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa
Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.
4.1.2.5 Usaha Kesehatan Mata (UKM)Kegiatan yang dilakukan :
Garis integrasi dengan kegiatan Puskesmas yang lain:
1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita, peyuluhan kesehatan di Posyandu
2. Dengan UKS peyuluhan kesehatan mata disekolah
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi
4. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan tidak mampu ditanggulangi.
4.1.2.6 Upaya Kesehatan Lanjut Usia (USILA = LANSIA)Kegiatan kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah :
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
Upaya promotif yaitu upaya menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang :
1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.
2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
3. Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat.
Tabel
Cakupan Kegiatan Posyandu Lansia
Periode Januari-Agustus 2012
KegiatanTargetHasil Cakupan
Vaksinasi/UsiaJanFebMarAprMeiJunJulAgus
Umur 45-5994100999892909290
Umur 60-698285898989879090
Umur >704346454346454645
Jumlah219231233230227222228225
Pengukuran BB
Normal183197201202197193199190
Lebih2321191515141515
Kurang1313131315151410
Jumlah219231233230227222228215
Pengukuran TD
Normal161168170172165162166160
Tinggi4547484546454645
Rendah1316151316151615
Jumlah219231233230227222228220
Pemeriksaan KGD/DM403904041404240
BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
5.1 Permasalahan
Berdasarkan data-data di atas, maka dapat dibuat prioritas permasalahan di Puskesmas Medan Area Selatan adalah sebagai berikut :1. Kesehatan Ibu dan AnakDalam hal ini yang menjadi masalah paling utama adalah tidak tercapainya pemberian ASI eksklusif (table 4.7, hal 50). Dimana target yang harus dicapai suatu puskesmas untuk program pemberian ASI eksklusif adalah 80%, sedangkan cakupan ASI eksklusif pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus hasil yang sangat rendah 0%, dan ini menjadi masalah pokok.
Ibu-ibu tidak memberikan ASI nya kepada bayinya dikarenakan oleh faktor :
a. Faktor pemberian minuman prelaktal
1. Ibu yang melahirkan di rumah sakit/klinik bersalin, begitu anak lahir langsung diberi susu formula, sehingga bayi tidak mau disusui lagi.
2. Sebagian ibu-ibu menyebutkan bahwa kalau ASI nya tidak keluar, maka si Ibu berinisiatif langsung memberikan minuman selain ASI.
b. Faktor psikologis
Adanya anggapan para ibu bahwa menyusui merusak penampilan
c. Faktor sosial budaya
Ibu-ibu pekerja
Adanya pendapat Ibu bahwa semakin mahal harga susu formula yang diberikan kepada bayinya semakin baik nilai gizinya dan semakin tinggi tingkat social keluarga.
d. Faktor pengetahuan
Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif.
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai dampak jika anak tidak diberi ASI eksklusif
e. Kurangnya promosi pemberian ASI ekslkusif dari petugas kesehatan.
Kurangnya kegiatan puskesmas dalam mempromosikan ASI eksklusif kepada ibu-ibu pada saat posyandu dan pemeriksaan kehamilan di puskesmas.
Inisiasi menyusui dini.2. Penggunaan KontrasepsiKesadaran masyarakat dalam penggunaan kontrasepsi masih rendah, hal ini dapat dilihat dari minimnya orang yang menggunakan alat kontrasepsi disbanding dengan pasangan usia subur.(Tabel 4.8, hal 51)
3. Program Imunisasi
Target yang harus dicapai suatu puskesmas untuk program imunisasi adalah 90-97%, sedangkan imunisasi pada bulan Januari-Agustus menunjukkan hasil 53-65%, dan ini menjadi masalah pokok.
Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
Berdasarkan distribusi penduduk di daerah Kecamatan Medan Area Selatan ini, suku bangsa yang terbanyak adalah suku Cina, dimana biasanya masyarakat penduduk Cina ini lebih memilih membawa anak-anaknya untuk imunisasi ke rumah sakit swasta.
2. Fasilitas Kesehatan yang sudah memadai
Berdasarkan data yang diperoleh, dimana fasilitas kesehatan di sekitar daerah Medan Area Selatan sudah memadai, sehingga masyarakat sekitar cenderung memilih untuk imunisasi di fasilitas kesehatan yang terdekat dengan tempat tinggal.
4.ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Angka Kesakitan ISPA yang lebih mendominasi penyakit yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, yaitu berjumlah : (table 4.14, hal 59)
a. ISPA merupakan penyakit yang belum pernah tuntas dalam pengobatan.
b. ISPA dapat menyebabkan berbagai komplikasi terhadap saluran pernafasan.
c. ISPA dapat mewabah dalam satu anggota keluarga maupun di tengah-tengah masyarakat.
d. ISPA dengan tipe kronis, dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi, balita, maupun anak-anak.
5.2 Pemecahan Masalah1. ASI Eksklusif
Berdasarkan uraian permasalah di atas hendaknya petugas Puskesmas Medan Area Selatan khususnya KIA, gizi dibantu dengan kader-kader kesehatan di Kelurahan lebih meningkatkan promosi kesehatan dan koordinasi kepada berbagai sector lintas sektoral lainnya (BKKBN, PKK, dll) di dalam menjalankan tugasnya yaitu :
a. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang perawatan payudara dan pola konsumsi makanan yang beragam dan seimbang agar setelah melahirkan ibu dapat menyusui secara maksimal.
b. Tenaga kesehatn lebih meningkatkan promosi kesehatan kepada ibu tentang inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif terhadap bayi mereka selama 6 bulan tanpa pemberian makanan/minuman tambahan lainnya.
c. Memberikan promosi kesehatan/penyuluhan bagi ibu yang bekerja , agar mereka tetap memberi ASI pada bayinya dengan cara memompa ASI nya lalu menyimpan di lemari pendingin untuk tetap diberikan kepada bayi setiap saat.2. Penggunaan kontrasepsi
Dari hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan bahwa masih minimnya penggunaan kontrasepsi dan kuranggnya tingkat kesadaran masyarakat daerah Kecamatan Medan Area Selatan maka perlu dilakukan, antara lain :
a. Mengadakan promosi kesehatan tentang pentingnya dan keuntunngan dari penggunaan alat kontrasepsi.
b. Mengadakan penyuluhan di Puskesmas Medan Area Selatan dan bekerjasama dengan lintas sektoral (BKKBN, PKK, dll).3. Program Imunisasi
a. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, hendaknya petugas puskesmas lebih meningkatkan promosi kesehatan tentang imunisasi kepada masyarakat di sekitar puskesmas.
b. Sebaiknya puskesmas lebih meningkatkan kualitas baik dari segi tenaga kesehatan maupun sarana fasilitas dan pelayanan puskesmas, sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan dan minat masyarakat untuk datang berobat ke puskesmas.4. ISPA
Berdasarkan hasil Tabel 4.14 hal 59, bahwa penyakit terbanyak pada Puskemas Medan Area Selatan adalah ISPA dengan total jiwa/Agustus 2012. Maka perlu diadakan :
a. Penyuluhan tentang ISPA di Puskesmas Medan Area Selatan kepada masyarakat yang berada di daerah Kecamatan Medan Area Sealatan.
b. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat daerah Kecamatan Medan area Selatan tentang lingkungan yang bersih dan sehat untuk mencegah ISPA.
c. Membentuk dan membina guru-guru UKS, dokter remaja dan dokter kecil.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari kegiatan KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Medan Area Selatan disimpulkan :
1. Puskesmas Medan Area Selatan sebagian besar telah menjalankan kegiatan pokok puskesmas dengan baik, terutama di bidang promosi kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit menular, pengobatan, pencatatan dan pelaporan.
2. Program sosialisasi tentang kontrasepsi terhadap masyarakat masih rendah, hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta sangat sedikit dibandingkan dengan pasangan usia subur.
3. Cakupan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Medan Area Selatan tidak memenuhi target.
4. Status gizi dan peran serta masyarakat dalam peningkatan gizi balita masih rendah.
5. Cakupan imunisasi di wilayah Puskesmas Medan Area Selatan tidak memenuhi target.
6. Kader aktif di posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas masih kurang untuk melayani balita yang ada.
7. Masyarakat wilayah Puskesmas Medan Area Selatan dan sekitarnya mampu memanfaat dengan baik keberadaan puskesmas, hal ini terlihat dengan tingginya kunjungan masyarakat setiap bulannya.
6.2 SARAN
Dari kegiatan KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Medan Area selatan disarankan :
1. Perlu peningkattan penyuluhan tentang hidup sehat terutama yang berhubungan dengan pentingnya ASI Eksklusif bagi anak.
2. Meningktakan kerjasama dengan lintas sektoral untuk mensosialisasikan pentingnya ASI Eksklusif bagi masa depan anak.
3. Perlunya usaha maksimal dalam peningkatan gizi balita.
4. Perlunya penambahan kader aktif posyandu untuk melayani balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan.
JADWAL KEGIATAN
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN
11-15 SEPTEMBER 2012
11 September 2012 Melapor ke pimpinan (Kepala Puskesmas) Medan Area Selatan. Perkenalan dengan pimpinan (Kepala Puskesmas) dan petugas kesehatan di Puskesmas Medan Area Selatan.
12 September 2012 Bimbingan dengan Dr. Budi Ikhsan
Orientasi puskesmas Mengumpulkan data-data program pokok puskesmas Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas
13 September 2012 Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas Mengumpulkan data-data puskesmas14 September 2012 Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas Mengumpulkan data-data puskesmas
Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien di puskesmas tentang kanker payudara15 September 2012 Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di puskesmas Mengumpulkan data-data puskesmas.
Jln. Sutrisno
Jalan Medan Area Selatan
Puskesmas Medan Area Selatan
Jln. Halat
KEPALA PUSKESMAS
Dr. Usfayulianti
KEUANGAN
Rodiah
GIZI
Rodearni
USILA
Nuraini
WAKOR I
Dr. Marikke
PERLENGKAPAN
Rodiah
TATA USAHA
Rodia Gemala
Gemala
PENANGGUNGJAWAB
Drg. Mirla
WAKOR II
Dr. Budi Ikhsan
PKM/PSM
Sumini
Hotnida
PHN
Agustina
UKS
Rosmini
KIA
Purnama
PENGOBATAN
Dr. Marikke
Drg. Mirla
Dr.Ferryana
DETEKSI DINI
Risma
P2M
Rodiah
Rospida
Sumini
SP2TP
Suminim
KB
Aisah
LAB
Marlinda
Fauziah
KESLING
Gemala
UKGS/I
UKGM
Sri
Yusnani
Mansur
APOTEK
Doharni
PINTUKA.KARTU
R.DOKTER
R.TUNGGU
K.MANDI
APOTIKK.PERIKSA
R.RAWAT
K.JAGA BIDAN
DAPUR
KLINIKR.IMUNISASI
GUDANG
K.BERSALINK.MANDI
POLI GIGI
KIA/KB
Rumahdinas
TERAS
LAB DAN PERAWATAN INAP
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
x 100%
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
x 100%
EMBED Equation.3
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 47
_1409174147.xlsChart1
20210599898752171397
162152918380432220127
1491511137976441818104
148142116817531221755
149139103757530232073
145103100828535202255
ISPA
Penyakit Kulit
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Otot Sendi
Diare
Hipertensi
Pneumonia
Tonsilitis
TB Paru
Penyakit Mata
Sheet1
ISPAPenyakit KulitPenyakit Gigi dan MulutPenyakit Otot SendiDiareHipertensiPneumoniaTonsilitisTB ParuPenyakit Mata
Jan20210599898752171397
Feb162152918380432220127
Maret1491511137976441818104
April148142116817531221755
Mei149139103757530232073
Juni145103100828535202255
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
_1409210004.xlsChart1
27
42
44
44
42
65
Hepatitis B
Sheet1
Hepatitis B
Jan27
Feb42
Mar44
Apr44
Mei42
Jun65
Jul67
Agus67
_1409210050.xlsChart1
35
61
64
61
61
65
Campak
Sheet1
Campak
Jan35
Feb61
Mar64
Apr61
Mei61
Jun65
Jul67
Agus67
_1409216031.xlsChart1
35
61
64
61
61
65
BCG
Sheet1
BCG
Jan35
Feb61
Mar64
April61
Mei61
Jun65
Jul67
Agus67
_1409210030.xlsChart1
35353535
61616161
71717171
61616161
61616161
65656565
Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
Sheet1
Polio 1Polio 2Polio 3Polio 4
Jan35353535
Feb61616161
Mar71717171
Apr61616161
Mei61616161
Jun65656565
Jul67676767
Agus67676767
_1409209985.xlsChart1
353535
616161
646464
616161
616161
656565
DPT 1
DPT 2
DPT 3
Sheet1
DPT 1DPT 2DPT 3
Jan353535
Feb616161
Mar646464
Apr616161
Mei616161
Jun656565
Jul676767
Agus676767
_1409170942.unknown
_1409170946.unknown
_1409170948.unknown
_1409170949.unknown
_1409170951.unknown
_1409170947.unknown
_1409170944.unknown
_1409170945.unknown
_1409170943.unknown
_1409170940.unknown
_1409170941.unknown
_1409170938.unknown