PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017
i
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan per 30 September 2017 1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 30 September 2017 3
Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 30 September 2017 4
Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 30 September 2017 5
Catatan Atas Laporan Keuangan 6 – 88
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 30 SEPTEMBER 2017
30 September 2017 31 Desember 2016
Catatan (Tidak Audit) Audit
Rp Rp
A S E T
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 3h, 3i, 3t, 4 626.028.535.671 647.683.951.012
Piutang usaha
Pihak - pihak berelasi 3i, 3j, 3t, 5 72.648.394.306 58.755.829.680
Pihak ketiga 3i, 3t, 5 1.088.830.554.693 651.276.166.375
Piutang lain-lain 3i, 6 13.976.436.627 23.023.604.074
Persediaan 3k, 7 1.206.761.540.159 967.326.842.652
Uang muka 8 40.481.401.654 23.664.858.846
Pajak dibayar di muka 3w, 9a 304.105.400.451 443.482.364.751
Beban dibayar di muka 3l,10 106.109.415.871 91.523.840.898
Total Aset Lancar 3.458.941.679.433 2.906.737.458.288
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain jangka panjang 3i, 11 3.102.080.725 2.693.345.517
Investasi pada entitas asosiasi 3f, 3i, 12 165.000.000.000 165.000.000.000
Aset pajak tangguhan - bersih 3w, 9d 41.709.020.206 30.554.574.621
Aset tetap 3m, 13 1.515.504.907.023 1.006.745.257.089
Aset Properti Investasi 14 274.550.104.000 274.550.104.000
Aset yang belum digunakan 3m, 15 180.000.000 180.000.000
Beban ditangguhkan - bersih 3q, 16 525.413.908 747.697.750
Aset tak berwujud 3n, 17 5.217.917.327 5.401.189.374
Aset lain-lain 3r,18 218.148.647.059 219.952.914.425
Total Aset Tidak Lancar 2.223.938.090.247 1.705.825.082.775
T O T A L A S E T 5.682.879.769.680 4.612.562.541.064
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 30 SEPTEMBER 2017
30 September 2017 31 Desember 2016
Catatan (Tidak Audit) Audit
Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka menengah 3i, 25 300.000.000.000 -
Utang bank 3i, 3j, 3t, 19 741.162.522.295 443.237.127.330
Utang usaha
Pihak - pihak berelasi 3i, 3j, 3t, 20 32.141.269.523 8.562.996.673
Pihak ketiga 3i, 3t, 20 783.536.000.264 886.562.716.768
Utang pajak 3w, 9b 52.671.085.843 35.388.502.216
Uang muka pelanggan 3u,21 819.765.403 2.230.070.170
Beban yang masih harus dibayar 22 131.136.357.473 257.637.855.043
Liabilitas sewa pembiayaan - jangka pendek 3o, 23 715.969.820 1.447.087.831
Liabilitas lancar lain-lain 24 59.581.691.990 61.142.511.550
Total Liabilitas Jangka Pendek 2.101.764.662.613 1.696.208.867.581
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka menengah 3i, 25 400.000.000.000 300.000.000.000
Pinjaman bank jangka panjang 26 449.788.284.759 75.000.000.000
Liabilitas imbalan kerja 3v, 31 304.206.824.380 267.232.180.225
Liabilitas sewa pembiayaan - jangka panjang 3o, 23 2.381.023.687 2.714.084.064
Total Liabilitas Jangka Panjang 1.156.376.132.826 644.946.264.289
TOTAL LIABILITAS 3.258.140.795.439 2.341.155.131.870
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 20.000.000.000 saham terdiri dari :
1 saham seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor 5.554.000.000 saham terbagi
atas 1 saham seri A Dwiwarna serta 5.553.999.999 saham seri B 27 555.400.000.000 555.400.000.000
Tambahan modal disetor:
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 29 10.084.641.850 10.084.641.850
Tambahan modal disetor lainnya 3s, 28 67.436.293.281 43.579.620.031
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya 30 1.619.081.645.324 1.329.814.361.392
Belum ditentukan penggunaannya
Tahun lalu - 75.338.211.041
Tahun Berjalan 191.966.699.286 267.414.092.891
Komponen ekuitas lain (80.753.786.490) (60.674.695.078)
Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk 2.363.215.493.251 2.220.956.232.128
Kepentingan non pengendali 3c, 32 61.523.480.990 50.451.177.067
Total Ekuitas 2.424.738.974.241 2.271.407.409.195
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 5.682.879.769.680 4.612.562.541.064
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian Jakarta, 31 Oktober 2017
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017
2017 2016
Catatan (Tidak Audit) (Tidak Audit)
Rp Rp
PENDAPATAN 3j, 3u, 33 4.301.975.602.026 3.967.742.064.772
100% 100%
BEBAN POKOK PENJUALAN 3u, 34 (2.789.432.530.157) (2.709.991.952.778)
64,84% 68,50%
LABA BRUTO 1.512.543.071.869 1.257.750.111.994
Pendapatan Lainnya 37 72.451.616.466 49.984.683.410
Beban Usaha 3u, 35 (1.253.602.170.777) (1.030.780.388.231)
Pendapatan (beban) kurs mata asing - bersih 3t, 38 1.210.618.241 (466.125.262)
Laba Usaha 332.603.135.799 276.488.281.911
Beban Keuangan 3u, 36 (59.146.097.129) (35.252.746.125)
Laba operasi sebelum pajak 273.457.038.670 241.235.535.786
Beban (Penghasilan) Pajak 3w, 9d (77.293.035.417) (63.746.170.094)
Laba Tahun Berjalan 196.164.003.253 177.489.365.692
Pendapatan (beban) komprehensif lain: 4,66%
Pos-pos yang tidak akan di reklasifikasi ke laba rugi
Selisih Aktuaria (26.772.121.884) (4.106.990.640)
Pajak penghasilan terkait 6.693.030.471 1.026.747.660
Selisih Revaluasi aset tetap - 334.806.000.000
Pajak penghasilan terkait - (10.044.180.000)
(20.079.091.413) 321.681.577.020
Pos-pos yang akan di reklasifikasi ke laba rugi -
Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak (20.079.091.413) 321.681.577.020
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 176.084.911.840 499.170.942.712
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 191.966.699.286 173.825.493.593
Kepentingan Non Pengendali 4.197.303.967 3.663.872.099
196.164.003.253 177.489.365.692
Jumlah penghasilan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 171.887.607.873 495.507.070.613
Kepentingan Non Pengendali 4.197.303.967 3.663.872.099
176.084.911.840 499.170.942.712
Laba per saham dasar, laba tahun berjalan
yang diatribusikan kepada pemegang saham
biasa entitas induk 3x, 39 34,56 31,30
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Total
Modal Tambahan Selisih transaksi Saldo laba Komponen Ekuitas non
ditempatkan modal restrukturisasi Ditentukan Tidak ditentukan Lain Total pengendali Ekuitas
Catatan dan disetor disetor entitas sepengadali penggunaannya penggunaannya
Saldo per 1 Januari 2016 555.400.000.000 43.579.620.031 10.084.641.850 1.133.223.638.598 324.187.227.236 (35.969.890.662) 2.030.505.237.052 26.054.403.473 2.056.559.640.527
PT KF SUNGWUN PHARMACOPIA 20.625.000.000 20.625.000.000
Dividen 30 - - - (49.769.803.239) (49.769.803.239) (412.081.178) (50.181.884.417)
-
Cadangan umum 30 - - - 196.590.722.794 (196.590.722.794) - -
-
Program Kemitraan (2.488.490.162) (2.488.490.162) (2.488.490.162)
-
Laba bersih periode berjalan - - - - 267.414.092.891 267.414.092.891 4.183.854.772 271.597.947.663
-
Penerapan PSAK 24 (revisi 2103) (24.704.804.416) (24.704.804.416) (24.704.804.416)
- -
Saldo per 31 Desember 2016 555.400.000.000 43.579.620.031 10.084.641.850 1.329.814.361.392 342.752.303.932 (60.674.695.078) 2.220.956.232.127 50.451.177.067 2.271.407.409.195
PT KF SUNGWUN PHARMACOPIA 6.875.000.000 6.875.000.000
Dividen 30 - - - - (53.485.020.000) (53.485.020.000) (53.485.020.000)
-
Cadangan umum 30 - - - 289.267.283.932 (289.267.283.932) - -
-
Program Kemitraan - - -
-
Laba bersih Tahun 2016 - - - - - - - -
-
Selisih Revaluasi - - - - -
-
Laba bersih periode berjalan - - - - 191.966.699.286 191.966.699.286 4.197.303.923 196.164.003.208
-
Tax Amnesty 23.856.673.250 23.856.673.250 23.856.673.250
Penerapan PSAK 24 (revisi 2103) (20.079.091.412) (20.079.091.412) (20.079.091.412)
- -
Saldo per 30 September 2017 555.400.000.000 67.436.293.281 10.084.641.850 1.619.081.645.324 191.966.699.286 (80.753.786.490) 2.363.215.493.251 61.523.480.990 2.424.738.974.241
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS - KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017
2017 2016
(Tidak Audit) (Tidak Audit)
Catatan Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
- Penerimaan dari pelanggan 3.908.823.847.722 3.732.386.717.865
- Pembayaran kepada pemasok (3.135.633.973.545) (2.878.695.758.379)
- Pembayaran untuk beban usaha (655.410.826.803) (632.705.942.620)
- Pembayaran kepada karyawan (805.209.956.303) (618.439.635.783)
- Pembayaran bunga (59.146.097.129) (35.252.766.125)
- Pembayaran pajak penghasilan (65.464.486.908) (23.979.964.271)
- Jaminan bank (103.872.892) 305.384.074
- Restitusi pajak 315.766.250.135 109.590.745.588
- Penerimaan operasi lain-lain 58.454.599.693 18.597.500.895
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) (437.924.516.030) (328.193.718.756)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :
- Penerimaan bunga 10.829.504.418 5.603.649.627
- Aset tetap (555.988.933.207) (226.011.242.939)
- Beban tangguhan (68.164.737.206) (70.760.566.668)
- Aset Lainya (6.540.905.309) -
- Hasil penjualan aktiva tetap 319.480.890 410.005.000
- Aset tak berwujud (452.347.750) (1.276.462.747)
- Penerimaan Deviden 11.633.075.663 7.029.095.278
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) (608.364.862.501) (285.005.522.449)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
- Penambahan (Pembayaran) pinjaman jangka panjang 26 374.788.284.759 -
- Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka pendek 19 297.925.394.965 449.983.189.547
- Penambahan (Pembayaran) Pinjaman Jangka Menengah 25 400.000.000.000 100.000.000.000
- Pembayaran deviden 30 (53.485.020.000) (49.769.803.239)
- Angsuran utang sewa pembiayaan (1.469.696.535) (1.041.443.974)
- Kepentingan non pengendali 6.875.000.000 20.625.000.000
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) 1.024.633.963.189 519.796.942.334
Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS (21.655.415.341) (93.402.298.871)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 647.683.951.012 460.994.073.484
KAS DAN SETARA KAS AKHIR BULAN 4 626.028.535.671 367.591.774.612
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
6
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Entitas” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus
1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman
Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku
registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No.508. Anggaran Dasar Entitas telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan tentang modal
disetor terakhir dengan akta No.45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta. Akta
perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November 2001.
Pada tahun 2015, Anggaran dasar mengalami perubahan dengan akta No.30 tanggal 08 April 2015 dari Nova
Faisal, S.H.,M.Kn notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor. AHU-AH.01.03-0929918 tanggal 6 Mei 2015.
Entitas berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang,
Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morawa - Medan. Entitas juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di
Jakarta. Pada tahun 2003, Entitas membentuk 2 (dua) Anak Entitasyaitu PT KF Trading & Distribution dan PT
Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan
Apotek. Kantor Pusat Entitas beralamat di Jalan Veteran Nomor 9, Jakarta.
Entitas mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi
obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua
Perusahaan Belanda, status Entitas diubah menjadiPerusahaan Negara (PN). Pada tahun 1969, beberapa
Perusahaan Negara (PN) tersebut dilebur menjadi satu Perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat
Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tanggal 16 Agustus tahun 1971,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 tanggal 19 Maret 1971 status Perusahaan Negara
tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik PT
Kimia Farma (Persero) Tbk.; bersamaan dengan perubahan tersebut, Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek
Indonesia).
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
7
1. UMUM(lanjutan)
a. Pendirian dan Informasi Umum(lanjutan)
Hasil produksi Entitas saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika
dan Selandia Baru.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas:
1) Maksud dan tujuan Entitas ini menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman
danmengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Entitas dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Entitas dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a) Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna
pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk
makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada
hubungannya dengan produksi di atas,
b) Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya,
baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya,
c) Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas,
baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga termasuk barang umum, baik di dalam
maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Entitas,
d) Berusaha dibidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Entitas maupun jasa,
upaya dan sarana pemeliharaanserta pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi
kesehatan,
e) Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki Entitas,
f) Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan sejalan dengan maksud
dan tujuan Entitas, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
8
1. UMUM(lanjutan)
c. Entitas Anak
Pada tanggal 30 September 2017 Entitas mempunyai pemilikan secara langsung Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Mulai Beroperasi % Kepemilikan
2017 2016 2015
PT Kimia Farma Apotek Jakarta Apotek (Ritel) 4 Januari 2003 99,99% 99,99% 99,99%
PT Kimia Farma
Trading&Distribution Jakarta
Distribusi Obat-
obatan 4 Januari 2003 99,99% 99,99% 99,99%
PT Sinkona Indonesia Lestari Subang Pabrik Kina 25 Oktober 1986 51,00% 51,00% 51,00%
PT Kimia Farma Sungwun
Pharmacopia Cikarang
Pabrik bahan baku
obat 25 Januari 2016 75,00% 75,00% -
Jumlah aset Entitas Anak sebelum dilakukan eliminasi akun-akun terkait sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rp Rp
PT Kimia Farma Apotek 1.531.201.375.615 1.339.601.008.332
PT KFTD 1.496.489.630.549 1.044.485.812.050
PT SIL 134.851.325.132 110.984.831.978
PT Sungwun Pharmacopia 115.263.337.694 76.265.007.676
Pada tanggal 25 Januari 2016 Entitas mendirikan PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia hasil kerjasama
dengan Sungwun Pharmacopia Ltd, Republik Korea, yang merupakan pabrik bahan baku obat di Cikarang.
Komposisi kepemilikan yaitu 75% Entitas dan 25% Sungwun Pharmacopia Ltd.
b. Penawaran Umum Efek Entitas
Jumlah saham Entitas sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar, terdiri dari
2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
Pada tanggal 14 Juni 2001, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1415/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham
seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada tanggal 4 Juli
2001 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
9
1. UMUM (lanjutan)
c. Entitas Anak(lanjutan)
PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia didirikan berdasarkan Permohonan Notaris Windalina, SH, Notaris di Jakarta, sesuai dengan salinan Akta Nomor 11 tanggal 25 Januari 2016 dan telah diterima serta dicatat dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0004258.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 25 Januari 2016 yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perubahan tentang Anggaran Dasar khususnya yang berkaitan dengan Modal Disetor, berdasarkan Akta Notaris Dini Lastari Siburian, SH, Notaris di Jakarta, sesuai dengan salinan Akta Nomor 49 tanggal 26 September 2016 dan telah diterima serta dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dan tertuang dalam Surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.03-0083937 tanggal 27 September 2016. Pada tanggal 19 November 2011 sesuai Rapat Umum Pemegang Saham PT Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL) yang diaktakan No.30 tanggal 19 Desember 2011 dari Martinah Sumarno, S.H., notaris di Bandung, para pemegang saham telah menyetujui PT Kimia Farma (Persero) Tbk menambah modal saham baru sebanyak 8.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp2.289.655,- atau seluruhnya berjumlah Rp18.317.240.000,- sehingga Entitas menjadi pemegang saham mayoritas di PT SIL dengan persentase kepemilikan menjadi 56,02% yang sebelumnya hanya sebesar 15%, atas transaksi tersebut Entitas telah menginformasikan kepada Bapepam-LK tanggal 27 Februari 2012 sesuai Surat Nomor:KP.1089/SA/09/2012. Selisih antara nilai akuisisi dengan nilai tercatat sebesar Rp10.084.641.850,- dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi Entitas sepengendali di ekuitas pada bagian ”tambahan modal disetor”.
Pada tanggal 18 Desember 2014 sesuai dengan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham
PT Sinkona Indonesia Lestari menyetujui: 1) Skema debt to equity swap atas liabilitas Entitas Anak PT SIL kepada PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN)
sebesar Rp13.400.000.000,- yang diselesaikan dalam dua tahap; tahap pertama dalam tahun 2014 sebesar Rp8.439.715.404,- dengan pengalihan utang kepada PTPN menjadi setoran saham, tahap kedua sebesar Rp4.960.284.596,- yang disertai dengan penyetoran saham baru dalam bentuk dana segar dari para pemegang saham setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015.
2) Pembelian kembali saham Entitas Anak PT SIL sebanyak 1.716 lembar saham milik Yayasan Eka Paksi dengan harga per lembar sebesar Rp2.520.813,- sehingga nilainya adalah Rp4.325.732.268,-.
3) Peningkatan modal dasar dan ditempatkan semula Rp26.892.240.000,- menjadi Rp31.007.223.136,- dengan kompisisi pemegang saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk 51% dan PTPN VIII (Persero) 49%. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan No.1 tanggal 1 November 2002 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi usaha Entitas dengan membentuk 2 (dua) Entitas Anak. Pada tanggal 4 Januari 2003 Entitas membentuk 2 (dua) Entitas Anak yaitu PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD).
Pada tanggal 30 September 2017 PT KFTD memiliki 47 (empat puluh tujuh) Pedagang Besar Farmasi (PBF), 1(satu) Gudang Logistik dan PT Kimia Farma Apotek memiliki 968 (sembilanratus enampuluh delapan) Apotek terdiri dari 277 (dua ratus tujuhpuluh tujuh) Apotek berstatus KSO/IKS dan 689 (enamratus delapanpuluh sembilan) Apotek milik sendiri/sewa serta 2 (dua) franchise yang tersebar di seluruh Indonesia.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
10
1. UMUM (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan
30 September 2017 31 Desember 2016
Komisaris Utama : dr. Farid Wadjdi Husain dr. Farid Wadjdi Husain
Komisaris : dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Dr. Muhammad Umar Fauzi Dr. Muhammad Umar Fauzi
Komisaris Independen : Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU Prof.Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Direktur Utama : Honesti Basyir Drs. Rusdi Rosman, MBA
Direktur Umum& Human Capital : Arief Pramuhanto Drs. Wahyuli Syafari
Direktur Supply Chain : Verdi Budidarmo Drs. Jisman Siagian
Direktur Keuangan : I.G.N Suharta Wijaya Farida Astuti Ak, MBA
Direktur Pengembangan Bisnis : Pujianto Drs. Pujianto, MBA
Ketua Komite Audit : Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Anggota Komite Audit : Dr. Muhammad Umar Fauzi Dr. Muhammad Umar Fauzi
Drs. Boedi Setyo Hartono. Ak, MM Drs. Boedi Setyo Hartono. Ak, MM
Sri Yanto Sri Yanto
Ketua Komite GCG : Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Anggota Komite GCG : dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
Bintang Sarwo Budhi Bintang Sarwo Budhi
Drs. Usep Hendarwien Drs. Usep Hendarwien
Corporat Secretary Eddy Murianto Eddy Murianto
Jumlah karyawan Entitas dan Entitas anak pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, masing-masing
sebanyak karyawan 10.185 dan 9.702 karyawan, Manajemen kunci mencakup direksi dan komisaris.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
11
1. UMUM (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan Pada tanggal 20 April 2017, Entitas menyelanggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, untuk
Tahun Buku 2016, dengan keputusan antara lain :
Memberhentikan dengan hormat : 1. Drs. Rusdi Roosman, MBA, Apt. sebagai Direktur Utama 2. Farida Astuti, MBA.,Ak. sebagai Direktur Keuangan 3. Drs. Pujianto, MM.,Apt. sebagai Direktur Pengembangan 4. Drs. Jisman Siagian,Apt., sebagai Direktur Supply Chain 5. Drs. Wahyuli Syafari,Apt., sebagai Direktur Umum
Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan :
1. Honesti Basyir sebagai Direktur Utama; 2. I.G.N Suharta Wijaya sebagai Direktur Keuangan; 3. Verdi Budidarmo sebagai Direktur Produksi dan Supply Chain; 4. Pujianto sebagai Direktur Pengembangan Bisnis 5. Arief Pramuhanto sebagai Direktur Umum dan Human Capital
Menetapkan penggunaan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2016 sebesar Rp267.414.092.891,- (Dua Ratus Enam Puluh Tujuh Miliar Empat Ratus Empat Belas Juta Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) yaitu sebagai berikut :
a. Dividen sebesar 20% atau Rp53.485.020.000,- (Lima Puluh Tiga Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Lima Juta Dua Puluh Ribu Rupiah) ditetapkan sebagai Dividen Tunai,
b. Sebesar 80% atau Rp213.929.072.891,- (Dua Ratus Tiga Belas Miliar Sembilan Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Tujuh Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) akan digunakan sebagai Cadangan Perusahaan
e. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan telah disetujui oleh direksi untuk diterbitkan pada tanggal
30 Oktober 2017. Direksi bertangggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
12
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU/REVISI
Standar yang Berlaku Efektif Dalam tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016)
Dalam tahun 2016, Entitas telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi
keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian
berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
- PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi
“Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Perubahan tersebut mengharuskan entitas untuk
memisahkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI) menjadi dua kelompok,
berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknya dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi di masa depan.
Item-item yang tidak akan dilakukan penyesuaian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item-item yang
dapat dilakukan penyesuaian reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan item-item OCI sebelum pajak
diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajak yang terkait dengan dua kelompok secara terpisah.
- PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini berlanjut menjadi standar
yang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
- PSAK 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”.
- PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
PSAK ini menggantikan PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Update PSAK ini mengatur
tentang Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
- PSAK 16 “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
- PSAK 19 “Aset Tak Berwujud” tentang Klarifikasi Metode yang diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
- PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial
(pengukuran kembali), pengakuan beban jasa lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan
pengungkapan, perbedaan antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak
yang berkaitan program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko atau biaya.
- PSAK 65, “Laporan Keungan Konsolidasi” Tentang Entitas Investasi; Penerapan Pengecualian Konsolidasi
- PSAK 66, “Pengaturan Bersama”. Tentang Akuntansi Akuisisi kepentingan dalam Operasi Bersama
- PSAK 67 , “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, tentang Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
- PSAK 70 , “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
13
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU/REVISI(lanjutan)
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi. Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi
penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, yaitu sebagai berikut:
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusunsesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk strandar baru dan
yang direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013, 2014 dan 2015, serta Lampiran Keputusan Ketua
Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK)
nomor: Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan Bapepam No.VIII/G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang
berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual
kecuali untuk laporan arus kaskonsolidasian memakai konsep dasar kas.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali beberapa akuntertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana yang
diungkapkan pada kebijakan akuntansimasing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung(direct method) dengan
pengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang juga
merupakan mata uang fungsional kelompok usaha.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN(lanjutan) c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Entitas Induk dan Entitas Anak dimana Perusahaan
memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut.
Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Entitas dan tidak lagi
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak
lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:
i) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; ii) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas berdasarkan anggaran dasar atau
.perjanjian; iii)Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur
setaradan.mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau iv)Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara
dan.mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode
pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu Entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas lain.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh
akun, transaksi, dan laba yang signifikan antar Entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.
Perusahaan menerapkan PSAK4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri" secara retrospektif:
i) Rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (KNP);
ii) Kehilangan kontrol atas anak perusahaan;
iii) Perubahan kepemilikan di anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol;
iv) Hak suara potensial dalam menentukan adanya kontrol;
v) Konsolidasi anak perusahaan yang memiliki pembatasan jangka panjang.
KNP atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-
pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak.
Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode Entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi KNP yang
melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas:
- Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
- Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
- Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
- Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
- Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
- Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
- Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif
lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi
dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama.
Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut merupakan
informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran.Metode yang digunakan
untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan
tersendiri tersebut terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain,
Laporan Perubahan Ekuitas, danLaporan Arus Kas.
d. Kombinasi Bisnis
Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).Biaya penggabungan
usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi
atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang
diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha
tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih
lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai Goodwill.
e. Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal
akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Goodwill(lanjutan) Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan Entitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
Goodwill tidak diamortisasi melainkan di-review untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali setahun.Untuk
tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahan danEntitas Anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai.
Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan
pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
f. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Penyertaan saham pada EntitasAsosiasi dimana Entitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai
dengan PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Entitas Asosiasi adalah suatu Entitas dimana Entitasmempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak
mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investasi. Entitas mempunyai pengaruh signifikan jika kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi Entitas pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi pada EntitasAsosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan (termasuk goodwill teridentifikasi pada saat perolehan) dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Enti-tas atas aset bersih Entitas Asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
f. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
Dalam hal ini, Entitas menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas
investasi dalam Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Bagian Entitasatas kerugian Entitas Asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika
Entitas mempunyai liabilitas konstruktif atau hukum untuk melakukan pembayaran liabilitas Entitas Asosiasi yang
dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Entitas atas hasil operasi dari Entitas
Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Entitas mengakui
bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas.
Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas dalam Entitas Asosiasi.
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Entitas
Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas dalam Entitas Asosiasi.
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Entitas.
g. Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
Entitas memiliki bagian partisipasi dalam ventura bersama yang merupakan pengendalian bersama, dimana
venturer memiliki perjanjian kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi.
Entitas mengakui bagian partisipasi dalam ventura bersama menggunakan metode konsolidasi proporsional.
Entitas menggabungkan satu-persatu bagian partisipasinya atas setiap aset, liabilitas, penghasilan, dan beban
dari pengendalian bersama Entitas dengan unsur yang serupa dalam laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan ventura bersama disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas.
Penyesuaian dibuat, bilamana diperlukan, atas kebijakan akuntansi ventura untuk menyesuaikan dengan
kebijakan akuntansi Entitas. Penyesuaian dibuat dalam laporan keuangan konsolidasian untuk mengeliminasi
bagian partisipasi Entitas atas saldo akun, penghasilan, dan beban serta laba dan rugi yang belum direalisasi
yang berasal dari transaksi antara Perusahaan dengan ventura bersama. Kerugian langsung diakui jika rugi
tersebut merupakan bukti terjadinya pengurangan nilai realisasi bersih suatu aset yang dimiliki atau terjadi
penurunan nilai. Ventura bersama terus dikonsolidasikan secara proporsional sampai dengan tanggal dimana
Entitastidak lagi memiliki pengendalian atasnya.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama(lanjutan) Pada saat hilangnya pengendalian dan ventura bersama tersebut tidak lagi merupakan Entitas Anak atau Entitas
asosiasi, maka Entitas mengukur dan mengakui sisa investasinya pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat investasi pada ventura bersama pada saat hilangnya pengendalian dengan nilai wajar sisa investasi dan hasil pelepasan investasi langsung diakui dalam komponen laba rugi. Apabila sisa investasi yang dimiliki masih mencerminkan pengaruh signifikan, maka investasi tersebut dicatat sebagai investasi pada perusahaan asosiasi.
h. Kas danSetara Kas dan Kas yang Dibatasi Penggunaannya Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya,
yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun disajikan sebagai aset
keuangan lancar lainnya. Kas (garansi bank) dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai bagian dari ”Aset lain-lain”.
i. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Entitasdan Entitas Anak menerapkan PSAK50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi
yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari pers-pektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen keuangan ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu Entitas yang terkait dengan ins-trumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan
dan beberapa kontak pembelian atau penjualan item non keuangan. PSAK ini antara lain, menyediakan definisi dan karekteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan
kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Entitas yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimanaEntitas mengelola resiko.
1) Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran awal Aset Keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagaiaset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi (FVTPL), investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang dibe-rikan dan piutang, atauaset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pengakuan dan Pengukuran awal
Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
a)Aset keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka dipe-roleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini meliputi instrumen keuangan de-rivatif yang oleh Entitas tidak diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011). Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan ke-cuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada ni-lai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 Entitas tidak memiliki Aset Keuangan dalam kate-
gori ini.
b) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai biaya perolehan diamortisasi
tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya
yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan
bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi, jika tidak, maka disajikan
sebagai aset tidak lancar.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pada tanggal 30 September 2017, dan 31 Desember 2016 kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang
usaha, piutang pihak-pihak berelasi, dan piutang lain – lain yang dimiliki oleh Entitas
c) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan manajemen Entitas memiliki intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Apabila Entitas Induk dan Entitas Anak menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo
dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan
dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok
tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan
premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian
integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan
penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 Entitas tidak memiliki aset keuangan dalam
kategori ini.
d) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan asetyang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak
diklasifikasikan dalamkategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau
karena perubahan kondisi ekonomi.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan
pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui di ekuitas akan
direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 30 September 2017, dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi Investasi dalam Entitas
asosiasi.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. IInstrumen Keuangan (lanjutan)
2) Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen. Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas menetap-kan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasi-kan sebagai FVPTL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
a) Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan di-jual atau dibeli kembali dalam waktu yang dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang di-tandatangani Entitas yang tidak ditujukan untuk instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai seba-gaimana didefinisikan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 30 September 2017, dan 31 Desember 2016, Entitas tidak memiliki liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba Rugi.
b) Liabilitas Keuangan lain-lain
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 September 2017, dan 31 Desember 2016 kategori ini meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan pinjaman jangka menengah.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Instrumen Keuangan (lanjutan)
3) Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilain lain sebagaimana disyaratkan di PSAK 68, ”Pengukuran Nilai Wajar”.
5) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dandihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan
cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
menggunakan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang meru-
pakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
6) Penurunan Nilai Aset Keuangan
Entitas pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keu-
angan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
a) Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas
menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui
sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat EIR awal dari aset tersebut. Pinjaman
yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan
pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada
Entitas.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangai dengan menyesuaikan akun penyisihan.
Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
b) Aset Keuangan Tersedia untuk dijual
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti
obyektifakan meliputi penurunan nilai yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari
investasi di bawah biaya perolehannya.
Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur dari
selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang
sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan
melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui dalam ekuitas.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui
berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk
mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “pendapatan bunga”
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jika pada periode berikutnya nilai
wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Instrumen Keuangan (lanjutan)
7) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
a) Aset Keuangan
Aset keuangan (atau mana yang lebih sesuai, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir, atau (2) Entitas telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria ”pass-through” dan baik (a) Entitas telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset atau (b) Entitas secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
b) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika dan hanya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabili-tas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabili-tas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabi-litas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
j. Transaksi dengan Pihak - pihak berelasi
Dalam usahanya, Entitas melakukan transaksi dengan pihak – pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Per-nyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak – pihak Berelasi”
Pihak – pihak Berelasi adalah : 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Entitas pelapor jika orang tersebut :
a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Entitas pelapor; b) Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor ; atau c) Personil manajemen kunci (direksi dankomisaris) Entitas pelapor
2. Suatu Entitas berelasi dengan Entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
a) Entitas dan Entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas, Entitas Anak dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan Entitas lain)
b) Satu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama Entitas lain (atau Entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Entitas lain tersebut adalah ang-gotanya)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
j. Transaksi dengan Pihak - pihak berelasi(lanjutan) c) Kedua Entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ke tiga yang sama
d) Satu Entitas adalah ventura bersama dari Entitas ketiga danEntitas yang lain adalah Entitas asosiasi da-ri Entitas ketiga
e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Entitas pelapor atau Entitas yang terkait dengan Entitas pelapor. Jika Entitas pelapor adalah Entitas yang me-nyelenggarakan program tersebut, maka Entitas sponsor juga berelasi dengan Entitas pelapor
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) g) Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) memiliki pengaruh signifikansi atas Entitas atau personil
manajemen kunci (direksi dan komisaris) Entitas atau Entitas dari Entitas
k. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi ditentukan dengan metode masuk pertama keluar
pertama, sedangkan nilai barang dalam proses ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan terdiri dari
semua biaya perolehan, konversi dan biaya lainnya untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan
kondisi saat ini. Barang jadi dan barang dalam proses meliputi alokasi biaya tidak langsung tetap dan variabel di
samping biaya bahan baku dan upah langsung.
Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan
dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan.
Penyisihan persediaan usang digunakan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.
l. Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain”.
m. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sesuai dengan PSAK 16
(Revisi 2011) yang berlaku efektif 1 Januari 2012, Entitas memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap kecuali tanah disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan
menggunakan metode dan tarif penyusutan sebagai berikut:
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Aset Tetap (lanjutan)
Aset
Metode Penyusutan
Tarif Penyusutan
Pertahun
Bangunan dan Prasarana garis lurus (straight line) 5%
Mesin dan instalasi, perabot, dan peralatan pabrik saldo menurun ganda (double declining
balance)
12,5% - 25 %
Instalasi sumur yodium dan instalasi limbah saldo menurun ganda (double declining
balance)
25%
Kendaraan, perabot, dan peralatan kantor saldo menurun ganda (double declining
balance)
25% - 50 %
Penyusutan tanaman menghasilkan dihitung berdasarkan jangka waktu tanaman yang ditentukan oleh
pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen sebagai berikut:
Tarif Penyusutan
Tahun pertama 2%
Tahun kedua 3%
Tahun ketiga 4%
Tahun keempat 6%
Tahun kelima 85%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap yang belum digunakan
dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpan-
jang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan tarif penyusutan yang sesuai.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluar-
kan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba
rugi tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan bagian biaya tidak
langsung dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan. Akun tanaman belum menghasilkan dipindahkan
ke akun tanaman menghasilkan pada saat tanaman telah menghasilkan (pada tahun kelima).
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Aset Tak Berwujud Aset takberwujud diakui jika Entitas kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari
aset takberwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal. Aset takberwujud dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan estimasi masa manfaat. Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset takberwujud. Apabila nilai tercatat aset takberwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Aset takberwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset takberwujud.
o. Sewa Entitas dan entitas anak menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang efektif berlaku untuk periode
pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan
pada substansi dan bukan pada bentuk kontraknya. Aset sewa pembiayaan diakui hanya jika sewa tersebut
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Sewa pembiayaan diakui sebagai aset danliabilitas pada laporan posisi keuangan sebesar nilai tunai aset sewa
atau jika lebih rendah nilai kini pembayaran sewa minimum. Biaya langsung awal yang dikeluarkan Entitas
ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Aset sewa pembiayaan disusutkan dengan menggunakan metode yang setara dengan aset yang dimiliki secara
langsung.
Perjanjian sewa yang tidak memenuhi kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai sewa operasi dimana
pembayarannya diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa manfaat yang akan diperoleh.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.Aset
tetap dan aset tidak lancar lainnya termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
q. Beban Ditangguhkan Eksplorasi dan pengembangan
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan administrasi, geologi dan fisika, pengeboran, eksplorasi dan pengembangan yang meliputi biaya administrasi, pembersihan lahan dan pembukaan tambang ditangguhkandiamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
Umur ekonomi didasarkan atas taksiran manajemen yang dievaluasi secara berkala. Jumlah penurunan (write
down) akibat dilakukannya evaluasi terhadap beban ditangguhkan - eksplorasi dan pengembangan dibebankan pada tahun yang bersangkutan.
Biaya sertifikasi, merk dagang, hak paten, lisensi, dan kekayaan intelektual Biaya yang terjadi sehubungan dengan penelitian, perijinan dan administrasi atas suatu merk dagang, hak paten, lisensi dan kekayaan intelektual ditangguhkan dan diamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
r. Aset lain-lain Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi,
amortisasi aset lain-lain menggunakan garis lurus. s. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan/diamortisasi. t. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset danliabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sesuai transaksi yang berlaku pada tanggal tersebut yang dikeluarkanBank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) t. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing(lanjutan) Kurs konversi yang digunakan adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
1 USD Amerika 13.492,00 13.436,00
100 JPY Jepang 11.980,12 11.540,49 1 EUR Eropa 15.894,93 14.161,55
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010)“Pendapatan”. PSAK ini
mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatansehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Entitas dan jumlahnya dapat
diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Penjualan lokal diakui sebagai pendapatan pada saat pengalihan risiko kepemilikan kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan yang barangnya belum tersedia dicatat sebagai ”Uang Muka Pelanggan“. Beban diakui pada saat terjadinya transaksi (accrual basis) Beban Keuangan Beban pinjaman bank dan surat berharga dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya.
v. Imbalan Kerja Entitas menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya.
Kontribusi didanai dan dibayar oleh Entitas, Entitas Anak, dan karyawan. Selain itu, Entitas juga memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
Program Imbalan Pasti
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) v. Imbalan Kerja(lanjutan) Program Iuran Pasti
Iuran yang ditanggung Entitas diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
Entitas mengakui pengaruh dari Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja dalam laporan keuangan konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas memutuskan untuk menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” merubah metode akuntansinya yang terdahulu dalam mengakui imbalan kerja karyawan menjadi metode yang diharuskan oleh standar ini.
Liabilitas bersih Entitas berkaitan dengan imbalan kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan diperoleh karyawan dimasa depan sehubungan dengan jasa dimasa sekarang dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar dari aset program setelah disesuaikan dengan laba atau rugi aktuaria yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected unit credit”. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu liabilitas imbalan pasca kerja terkait.
Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program pensiun. Aset ini diukur pada nilai wajar pada akhir periode
pelaporan yaitu berdasarkan informasi harga kuotasi pasar saham. Nilai dari pensiun dibayar dimuka yang diakui dibatasi pada jumlah bersih dari akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai kini dari manfaat ekonomi tersedia dalam bentuk pengembalian dari program atau pengurangan pada kontribusi yang akan datang pada program. Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari adanya penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi aktuaria yang melebihi nilai tertinggi antara 10% dari nilai kini dari liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, dibebankan atau dikreditkan terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang bersangkutan.
w. Pajak Penghasilan
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak penghasilan tersebut sehubungan dengan transaksi atau kejadian yang diakui secara langsung di ekuitas dimana pajak penghasilannya diakui secara langsung di ekuitas. Aset dan liabilitas pajak kini dihitung sebesar jumlah yang diperkirakan dapat diperoleh atau dibayar dengan menggunakan tarif dan ketentuan pajak yang telah ditetapkan pada setiap tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi perlakuan pajak yang diterapkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
w. Pajak Penghasilan(lanjutan)
Entitas dan Entitas Anak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada setiap tanggal pelaporan. Entitas juga mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak pada masa depan seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa depan cukup besar (probable). Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu tarif pajak dan ketentuan pajak yang telah ditetapkan atau yang secara substansial telah ditetapkan pada setiap tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk Entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap aset danliabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak atau apabila dilakukan banding ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya.
x. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
y. Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Informasi segmen Entitas disajikan menurut pengelompokkan geografis sebagai segmen primer. Pelaporan seg-men sekunder dikelompokkan menurut segmen usaha. Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis men-yediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengemba-lian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berbeda dalam lingkungan ekonomi lain.
Segmen usaha adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual
maupun kelompok produk atau jasa yang terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda den-
gan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
z. Penggunaan Estimasi Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen untuk menggunakan estimasi pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang
tidak tersedia pada sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut berdasarkan pengalaman historis dan
faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan signifi-
kan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Pertimbangan-pertimbangan berikuttelah mencakup ikhtisar estimasi pertimbangan signifikan yang dibuat oleh
manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
1) Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi antara lain apakah aset tersebut memiliki
atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga
suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler dan kuotasi
harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi
wajar.
2) Penurunan Nilai Aset Keuangan
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen
adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian, Entitas secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa
suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya
yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan
keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika
terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi
berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun
yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada
setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) z. Penggunaan Estimasi Pertimbangan, dan asumsi Manajemen (lanjutan) 3) Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan danjumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Entitas.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tang-gal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap ni-lai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a) Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tu-kar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggu-naan metode penilaian yang berbeda.
b) Imbalan Pasti Pasca Kerja Nilai kini liabilitas pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas pensiun. Entitas menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Entitas mempertimbangkan tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Entitas mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.
c) Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
34
4. KAS DAN SETARA KAS
30 September 2017 31 Desember 2016
Kas Rupiah 27.006.069.450 19.847.544.223
Bank : Pihak-pihak berelasi :
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 100.515.073.557 118.636.231.076 PT Bank BTN Syariah 80.000.000.000 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 21.322.630.575 9.210.949.311 PT BankPembangunan Daerah 12.545.373.611 32.082.988.895 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 9.124.837.486 3.211.215.030 PT Bank Syariah Mandiri 67.514.359 166.779.287 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 9.971.849 - PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 9.971.301 -
Jumlah bank Rupiah 223.595.372.738 163.308.163.599 Mata Uang Asing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 14.492.353.861 22.470.405.862
Jumlah bank mata uang asing 14.492.353.861 22.470.405.862
Jumlah Pihak-pihak berelasi 238.087.726.599 185.778.569.461
Bank pihak ketiga Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk. 8.013.119.001 13.971.416.055 PT Bank Central Asia Tbk. 6.479.153.702 7.922.717.357 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. 721.908.392 2.438.330.296 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 495.122.087 332.039.904 Bank Of Tokyo 225.436.440 393.333.716
Jumlah pihak ketiga 15.934.739.622 25.057.837.328
Deposito jangka pendek – Rupiah
Pihak-pihak berelasi PT Bank BTN Syariah 75.000.000.000 - PT Bank BNI 50.000.000.000 75.000.000.000 PT Bank Sulut 50.000.000.000 - PT Bank Jabar Banten Tbk - 50.000.000.000 PT Bank Mandiri Taspen - 75.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 150.000.000.000
175.000.000.000 350.000.000.000
Pihak ketiga: PT Bank Muamalat Tbk. 170.000.000.000 67.000.000.000
170.000.000.000 67.000.000.000
Jumlah deposito jangka pendek 345.000.000.000 417.000.000.000
Jumlah kas dan setara kas 626.028.535.671 647.683.951.012
Tingkat bunga Deposito 6,35% - 8,35% 6,75% - 9,00%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
35
4. KAS DAN SETARA KAS(lanjutan)
Kas Entitas telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan berdasarkan paket tertentu dengan nilai pertanggungan
masing-masing sebesarRp27.794.037.437,- per 30 September 2017 dan Rp27.794.037.437,- per 31 Desember 2016
dan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas risiko yang mungkin dialami Entitas.
5. PIUTANG USAHA
30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak-pihak berelasi :
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 30.943.352.477 21.477.158.094
BPJS Kesehatan (dahulu PT Askes) 9.878.568.461 12.861.888.668
PT Angkasa Pura II (Persero) 5.924.088.740 7.669.298.262
BPJS Ketenagakerjaan(dahulu PT Jamsostek) 3.960.751.923 1.164.586.631
PT Pertamina (Persero) 2.624.498.010 2.200.327.609
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk 693.452.299 862.370.809
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) 86.908.901 1.125.036.060
PT Rajawali Nusantara Indonesia 1.399.805.012 962.635.157
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp800.000.000) 17.242.922.188 10.350.423.622
Jumlah 72.754.348.011 58.873.724.911
Penyisihan piutang ragu-ragu (105.953.705) (117.895.231)
72.648.394.306 58.755.829.680
Pihak ketiga lokal:
Jawa 601.100.288.434 319.765.376.636
Sulawesi Maluku dan Papua 206.103.365.294 153.900.792.469
Sumatera 189.281.431.966 137.001.246.422
Kalimantan 50.819.576.140 33.453.396.624
Bali dan Nusa Tenggara 41.165.928.327 28.992.040.990
Ekspor 32.794.795.702 9.223.814.106
Jumlah 1.121.265.385.863 682.336.667.248 Penyisihan piutang ragu-ragu (32.434.831.170) (31.060.500.873)
Jumlah bersih pihak ketiga 1.088.830.554.693 651.276.166.375
Total Piutang
1.161.478.948.999
710.031.996.055
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
36
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rupiah 1.161.224.938.172 731.986.578.053 Mata uang asing : 00 0
USD2.430.685,53 : 30 September 2017 dan 32.794.795.702 - USD686.500,01 : 31 Desember 2016 - 9.223.814.105
Jumlah 1.194.019.733.874 741.210.392.158 Penyisihan piutang ragu-ragu (32.540.784.875) (31.178.396.103)
1.161.478.948.999 710.031.996.055
Piutang usaha berdasarkan umur setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
30 September 2017
Belum
Jatuh Tempo
1 sampai
dengan 30 hari
31 sampai
dengan 60 hari
61 sampai
dengan 150 hari
Lebih
dari 150 hari
Jumlah
B U M N 21.785.099.382 17.281.551.695 12.232.428.229 16.432.830.049 5.022.438.656 72.754.348.010
Instansi Pemerintah 464.456.023.790 69.199.993.034 64.040.454.584 95.322.163.966 85.508.860.437 778.527.495.811
Swasta 169.129.573.384 34.078.509.634 20.643.534.944 30.271.847.807 55.819.628.582 309.943.094.351
Ekspor 9.809.129.596 14.203.572.220 2.625.722.400 3.023.373.600 3.132.997.886 32.794.795.702
Jumlah 665.179.826.152 134.763.626.583 99.542.140.157 145.050.215.422 149.483.925.561 1.194.019.733.874
Cadangan kerugian
penurunan nilai
-
-
-
-
- (32.540.784.875)
Jumlah piutang usaha 665.179.826.152 134.763.626.583 99.542.140.157 145.050.215.422 149.483.925.561 1.161.478.948.999
31 Desember 2016
Belum
Jatuh Tempo
1 sampai
dengan 30 hari
31 sampai
dengan 60 hari
61 sampai
dengan 150 hari
Lebih
dari 150 hari
Jumlah
B U M N 15.073.229.492 12.726.863.596 12.510.673.114 16.959.357.770 1.603.600.937 58.873.724.909
Instansi Pemerintah 88.375.459.581 38.993.160.062 32.908.206.061 172.820.098.212 37.189.835.886 370.286.759.802
Swasta 156.041.927.813 51.925.681.867 18.254.983.761 55.270.426.883 21.333.073.019 302.826.093.343
Ekspor 7.735.911.360 84.000.000 1.397.422.612 6.480.132 - 9.223.814.104
Jumlah 267.226.528.246 103.729.705.525 65.071.285.548 245.056.362.998 60.126.509.842 741.210.392.158
Cadangan kerugian
penurunan nilai
-
-
-
-
- (31.178.396.103)
Jumlah piutang usaha 267.226.528.246 103.729.705.525 65.071.285.548 245.056.362.998 60.126.509.842 710.031.996.055
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
37
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Saldo awal periode 31.178.396.103 11.199.762.002 Penyisihan piutang ragu-ragu 2.427.438.830 19.924.499.060 Penghapusan dan pemulihan (1.065.050.058) (54.135.041)
Saldo akhir periode 32.540.784.875 31.178.396.103
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 19).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
30 September 2017 31 Desember 2016
Piutang Pegawai 3.802.334.359 5.284.255.442 Piutang Pihak 3 2.304.770.238 - Jasa Makloon 1.232.749.980 - Listing fee - 12.072.014.466 RS Tobello - 1.208.588.303 Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
6.808.190.538
4.653.287.134
Jumlah 14.148.045.115 23.218.145.344 Penyisihan Piutang lain-lain (171.608.488) (194.541.270)
13.976.436.627 23.023.604.074
Piutang lain-lain pinjaman kepada pegawai merupakan fasilitas pinjaman dari Entitas kepada karyawan yang dipindah tugaskan untuk membantu keperluan karyawan yang mendesak, yang tidak dikenakan bunga dan pelunasannya melalui pemotongan gaji bulanan serta piutang lain-lain yang timbul dalam rangka kerja sama untuk kegiatan distribusi obat,biaya kirim, makloon, display produk(listing fee), dan biaya import bahan baku obat untuk pihak ketiga. Biaya tersebut akan ditagihkan kepada pihak ketiga/mitra kerja sama sesuai dengan pola kerja sama yang telah disepakati.
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Saldo awal periode 194.541.270 277.354.513 Penyisihan (pemulihan) piutang ragu-ragu (22.932.782) (82.813.243)
Saldo akhir periode 171.608.488 194.541.270
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilaipiutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
38
7. PERSEDIAAN
30 September 2017 31 Desember 2016
Barang jadi: Obat jadi Kosmetika dan 873.016.414.342 753.208.607.486 Alat kesehatan 33.683.772.165 23.981.769.552
Bahan baku dan bahan pembantu 254.317.551.996 162.921.500.061 Barang dalam proses 69.915.103.168 52.227.983.719 Barang dalam perjalanan 342.827.000 342.827.000
1.231.275.668.671 992.682.687.818 Penyisihan persediaan using (24.514.128.512) (25.355.845.166)
Jumlah persediaan bersih 1.206.761.540.159 967.326.842.652
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Barang jadi Bahan Baku Barang jadi Bahan baku
Saldo awal periode 20.825.256.839 4.530.588.327 21.964.557.214 2.690.118.435
Penyisihan 4.906.169.846 - 11.991.889.601 2.820.028.754
Pemulihan ( 3.703.343.383) (2.044.543.117) (13.131.189.976) (979.558.862)
Saldo akhir periode 22.028.083.302 2.486.045.210 20.825.256.839 4.530.588.327
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari persediaan usang.
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Persediaan Entitas telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan kebongkaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp548.316.926.317,- per 30 September 2017 dan Rp536.195.437.164,- per 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan tersebut.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
39
8. UANG MUKA
30 September 2017 31 Desember 2016
- Uang muka pembelian barang dagangan 31.734.101.207 4.353.352.711 - Lain-lain masing-masing dengan saldo dibawah
Rp1.000.000.000,-
8.747.300.447
19.311.506.135
40.481.401.654 23.664.858.846
9. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka
30 September 2017 31 Desember 2016
Pajak Pertambahan Nilai (PPN):
Entitas 34.559.733.484 153.732.197.480
Entitas Anak : 0 0
PT Kimia Farma TD 201.615.669.195 242.231.826.193
PT Sinkona Indonesia Lestari 1.638.549.599 1.918.453.438
PT Kimia Farma Apotek - 6.775.167.660
Pajak Penghasilan badan: 0 000
Entitas Anak : 0 000
PT Kimia Farma Apotek Tahun 2017 3.536.952.482 -
PT Kimia Farma TD tahun 2017 19.987.553.613 -
PT Kimia Farma TD tahun 2016 20.211.478.436 20.211.478.436
PT Kimia Farma TD tahun 2015 16.834.557.751 16.834.557.751
Pajak Penghasilan Lainnya 5.720.905.892 1.778.683.793
304.105.400.451 443.482.364.751
Pada tahun 2017 Entitas telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dan tahun 2016 dengan
nilai bersih sebesar Rp231.348.214.354.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2017. Selisih nilai uang muka pajak
tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif
tahun 2017.
Pada tahun 2017 Entitas anak PT Kimia Farma Trading and Distribution telah menerima SKPLB atas Pajak
Pertambahan Nilai tahun 2015 dengan nilai bersih sebesar Rp 83.294.624.991.- jumlah tersebut diterima dalam tahun
2017. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah
disajikan dalam laba rugi komprehensif tahun 2017.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
40
9. PERPAJAKAN(lanjutan)
a. Pajak dibayar dimuka(lanjutan)
Pada tahun 2017 Entitas anak PT Sinkona Indonesia Lestari telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai
tahun 2014 dan 2015 dengan nilai bersih sebesar Rp1.123.410.790.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2017.
Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan
dalam laba rugi komprehensif tahun 2017.
Pada tahun 2016 Entitas Anak PT Kimia Farma TD telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Pertambahan Nilai dan Badan untuk tahun 2014 dengan nilai bersih sebesar Rp90.198.110.186,- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi PT Kimia FarmaTD tahun 2016.
PT Sinkona Indonesia Lestari telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dengan nilai bersih
sebesar Rp500.225.535.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat
sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif PT
Sinkona Indonesia Lestari tahun 2016.
Pada tahun 2016 Entitas telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dengan nilai bersih
sebesar Rp27.204.965.098.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat
sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif tahun
2016.
b. Utang Pajak
30 September 2017 31 Desember 2016
Pajak Penghasilan Badan pasal 29
Entitas 25.482.620.342 7.445.999.027
Entitas Anak PT KF Apotek - 1.006.879.530
Entitas Anak PT SIL 1.991.647.004 1.225.872.011
Pajak Penghasilan lainnya:
Pasal 21 10.301.565.316 14.655.109.958
Pasal 25 1.589.705.449 604.971.708
Pasal 29 3.523.993.671 5.708.587.178
Pasal 23 4.382.548.099 4.559.511.840
Pajak Pertambahan Nilai
Entitas Anak PT KFA 5.201.235.009 -
Entitas Anak PT SIL 197.770.955 181.570.964
52.671.085.843 35.388.502.216
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
41
9. PERPAJAKAN(lanjutan)
c. Taksiran Pajak Penghasilan
Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:
30 September 2017 31 Desember 2016
Entitas
Pajak kini 57.737.065.250 56.846.762.750
Pajak tangguhan 429.507.191 7.217.318.729
Pajak Final 96.959.500 10.044.180.000
58.263.531.941 74.108.261.479
Entitas Anak
Pajak kini 15.850.353.126 38.296.600.177
Pajak Tangguhan 2.083.276.187 (976.884.650)
Pajak Final 1.095.874.163 -
Sub total 19.029.503.476 37.319.715.527
77.293.035.417 111.427.977.006
d. Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi
kompehensif dengan penghasilan kena pajak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 30 September 2017
dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi
273.457.038.670 383.025.924.657
Laba rugi sebelum pajak Entitas Anak (56.999.436.040) (137.714.051.933)
Kenaikan (penurunan) laba rugi belum terealisasi 8.108.198.151 6.994.942.011
Laba sebelum pajak Entitas 224.565.800.781 252.306.814.735
Perbedaan temporer:
Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah 6.871.820 11.952.602
Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal 198.512.175 44.265.496
Penjualan Asset (536.500.000) (120.580.433)
Beban (pemulihan) penurunan nilai piutang - 4.043.005.933
Beban manfaat karyawan (1.190.192.682) (32.690.346.732)
Amortisasi biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan (196.720.078) (4.885.781)
(1.718.028.765) (28.716.588.915)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
42
9. PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan)
30 September 2017 31 Desember 2016
Perbedaan permanen:
Diperhitungkan menurut fiskal:
Kenikmatan karyawan 7.546.466.283 7.771.076.264,33
Beban jamuan dan sumbangan 5.909.856.680 8.374.729.932
Pendapatan sewa yang sudah dikenakan pajak final (5.355.834.321) (12.348.980.941)
Jumlah 8.100.488.642 3.796.825.255
Taksiran penghasilan kena pajak entitas 230.948.260.658 227.387.051.075
Pajak kini :
25%X Rp230.948.261.000 tahun 2017 57.737.065.250 -
25%X Rp227.387.051.000 tahun 2016 - 56.846.762.750
30 September 2017 31 Desember 2016
Taksiran penghasilan kena pajak
Entitas 230.948.261.000 227.387.051.075
Entitas Anak 63.401.412.504 153.186.400.706
Jumlah 294.349.673.504 380.573.451.781
30 September 2017 31 Desember 2016
Beban pajak kin Bersih
Entitas 57.737.065.250 56.846.762.750
Entitas Anak 15.850.353.126 38.296.600.177
Jumlah beban pajak kini 73.587.418.376 95.143.362.927
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
43
9. PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan)
Dampak signifikan dari perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut :
30 September 2017 31 Desember 2016
(Beban) manfaat pajak tangguhan
Entitas
Beban ditangguhkan eksplorasi dan pengembangan 49.180.020 (1.221.445)
Penyisihan persediaan usang - 1.010.751.483
Manfaat karyawan (6.404.649.361) (8.210.758.183)
Penyusutan aset tetap 84.496.956 (19.078.734)
Penyisihan piutang usaha - -
Beban tangguhan hak atas tanah (1.717.955) 2.988.150
(6.272.690.340) (7.217.318.729)
Entitas Anak
Penyisihan persediaan usang 29.816.484 (941.576.639)
Penyisihan piutang usaha 464.143.512 4.984.773.020
Penyusutan aset tetap (25.140) (60.448.478)
Manfaat karyawan 2.694.382.554 (3.005.863.253)
3.188.317.410 976.884.650
3.084.372.930 (6.240.434.079)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
44
9. PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan) Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas
menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan entitas adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Entitas
Penyusutan aset tetap 4.785.452.366 4.869.949.322 Manfaat karyawan 30.522.526.559 24.117.877.198 Beban tangguhan eksplorasi dan pengembangan 770.372.021 819.552.041 Penyisihan persediaan usang 2.771.359.070 2.771.359.070 Penyisihan piutang usaha 157.950.921 157.950.921 Beban tangguhan hak atas tanah (210.860.818) (212.578.773) Properti Investasi (56.601.201.009) (56.601.201.009)
(17.804.400.890)) (24.077.091.230)
Entitas Anak Manfaat karyawan 55.024.483.789 52.330.101.235 Penyisihan piutang usaha 4.230.367.524 3.766.224.012 Penyisihan persediaan usang 3.460.881.910 3.431.065.426 Penyusutan aset tetap Properti Investasi
(868.430.289) (4.027.319.673)
(868.405.149) (4.027.319.673)
59.513.421.096 54.631.665.851
Aset pajak tangguhan 41.709.020.206 30.554.574.621
Rekonsiliasi perhitungan antara beban pajak dengan penerapan aplikasi pajak berdasarkan peraturan perpajakan dimana laba sebelum beban pajak dan beban pajak disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Laba sebelum pajak per laporan keuangan konsolidasi 273.457.038.670 383.025.924.657 Pajak Final 1.192.833.663 10.044.180.000 Beban pajak berdasarkan tarif pajak 68.364.259.668 95.756.481.164 Efek pajak dari beda tetap 5.708.892.550 3.878.580.339 Laba belum terealisasi 2.027.049.536 1.748.735.503
Beban pajak per laporan laba rugi konsolidasi 77.293.035.417 111.427.977.006
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
45
9. PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan)
30 September 2017 31 Desember 2016
Entitas Pajak kini 57.737.065.250 56.846.762.750 Pajak tangguhan 429.507.191 7.217.318.729 Pajak Final 96.959.500 10.044.180.000
58.263.531.941 74.108.261.479
Entitas Anak Pajak kini 14.754.478.963 38.296.600.177 Pajak Tangguhan 3.179.150.350 (976.884.650) Pajak Final 1.095.874.163 -
Sub total 19.029.503.476 37.319.715.527
77.293.035.417 111.427.977.006
Liabilitas atas pajak kini Entitas sama dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Entitas yang dilaporkan ke Kantor
Pelayanan Pajak untuk tahun buku 2016 sedangkan tahun 2017 akan dilaporkan dalam tahun 2018.
e. Pengampunan Pajak
Entitas dan Entitas Anak mengikuti program Pengampunan Pajak dan telah menyampaikan Surat Pernyataan Harta (SPH) kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia. Surat Keterangan Pengampunan Pajak diterbitkan pada bulan April 2017. Kenaikan Aset pengampunan pajak dicatat sebagai tambahan modal disetor sebesar Rp23.856.673.250,-
Entitas SK Pengampunan Pajak Tanggal Aset Pengampunan
Pajak
Pajak final/uang tebusan
PT Kimia Farma (Persero)Tbk KET-356/PP/WPJ.19/2017 05 April 2017 1.939.190.000 96.959.500
PT Kimia Farma Apotek KET-338/PP/WPJ.19/2017 05 April 2017 21.917.483.250 1.095.874.163
Jumlah 23.856.673.250 1.192.833.663
10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
30 September 2017 31 Desember 2016
Sewa gedung dan rumah dinas 82.312.697.027 70.099.779.089 Biaya riset dan pengembangan PT KF Sungwun 13.123.861.205 8.725.216.955 Kerja sama operasi dan ikatan kerja sama 6.904.475.442 7.362.852.102 Premi asuransi 3.006.100.857 950.144.481 Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah
Rp1.000.000.000)
762.281.340
4.385.848.271
106.109.415.871 91.523.840.898
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
46
11. PIUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
30 September 2017 31 Desember 2016
Pinjaman pegawai 3.111.090.104 2.702.354.895 Penyisihan Piutang (9.009.379) (9.009.378)
3.102.080.725 2.693.345.517
Pinjaman kepada karyawan merupakan fasilitas pinjaman dari Entitas kepada karyawan untuk keperluan pembelian
kendaraan, perbaikan rumah, pengobatan dan lainnya, yang tidak dikenakan bunga. Pelunansannya melalui pemotongan gaji bulanan.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian dari piutang lain-lain. 12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Jumlah lembar Saham yang dimiliki
Persentase Kepemilikan
Ekuivalen Rupiah
PT Asuransi Jiwa Inhealth 100.000 10% 165.000.000.000
165.000.000.000
Kimia Farma Averroes Sdn Bhd.
Mutasi Investasi
Uraian
Jumlah Lembar
Saham yang dimiliki
Persentase
Kepemilikan
Equivalen
Rupiah
Tahun 2012 Bagian saham Entitas 450.000 30.00%
Setoran Saham bagian Entitas 300.000 20.00% 921.912.000
Tahun 2013 Pengembalian Saham bagian Entitas (90.000) (279.559.623)
Bagian saham Entitas 210.000 20.00% 642.352.377
Bagian rugi usaha bagian entias tahun 2013 (261.374.648)
380.977.729
Tahun 2014 Setoran Saham bagian Entitas 90.000 10.00% 324.992.700
705.970.429
Bagian rugi usaha bagian Entitas tahun 2014 (52.120.931)
Tahun 2016
Kerugian Investasi
653.849.498
(653.849.498)
-
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
47
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
Pada tanggal 2 Mei 2014 Entitas melakukan pembelian saham 100.000 lembar saham atau 10% saham PT Asuransi Jiwa Inhealth milik Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) yang sebelumnya adalah PT Askes (Persero) dan Koperasi Bhakti PT Askes dengan harga sebesar Rp165.000.000.000.- sesuai akta Jual Beli Saham Nomor.01 tanggal 2 Mei 2014 oleh Notaris Mola Mukti S.H.LL.M notaris di Jakarta. Entitas membeli saham tersebut dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang karena perusahaan asuransi tersebut bergerak dalam usaha asuransi jiwa dan kesehatan yang secara tidak langsung sejalan dengan kegiatan usaha Entitas. Perusahaan asuransi tersebut tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar dari sahamnya oleh karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Pada tanggal 10 April 2012 Entitas melakukan perjanjian dengan Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd. Malaysia untuk membentuk Entitas Anak yang diberi nama Kimia Farma Averroes Sdn Bhd yang bergerak dalam bidang farmasi dan pelayanan kesehatan dan berkedudukan di wilayah Negara Malaysia dengan persentasi kepemilikan saham Entitas sebanyak 450.000 lembar saham atau 30% dengan nominal per lembar saham RM1.00.Pada tahun 2012 Entitas baru menyetor 300.000 lembar saham dengan nilai ekuivalen Rp921.912.000.-Aktivitas operasi baru sebatas pengurusan perijinan dan legal.
Investasi pada Entitas asosiasi ini mulai beroperasi pada tanggal 2 Juli 2013 dengan dilakukan pembukaan Apotek Kimia Farma Averroes Sdn Bhd. Pada tanggal 4 November 2014 Entitas menambah setoran sebesar RM90.000 sehingga seluruh setoran menjadi sebesar RM300.000 atau 300.000 lembar saham. Sampai dengan saat inientitas masih melakukan proses pengakhiran. Manajemen berkeyakinan untuk menurunkan nilai Investasi tersebut dari Laporan Keuangan.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
48
13. ASET TETAP
30 September 2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan :
Tanah 356.207.691.054 21.197.358.250 - - 377.405.049.304
Bangunan dan prasarana 208.605.908.007 18.073.224.382 - - 226.679.132.389
Mesin dan instalasi 231.039.048.310 17.565.338.641 - - 248.604.386.951
Perabot dan peralatan 278.722.263.838 25.932.475.239 - - 304.654.739.077
Kendaraan 77.636.771.439 4.112.326.363 (536.500.000) - 81.212.597.802
Instalasi sumur yodium 7.159.537.298 - - - 7.159.537.298
Tanaman menghasilkan 5.539.340.170 - - 5.539.340.170
Instalasi limbah 3.042.442.189 100.000.000 - - 3.142.442.189
Aset dalam penyelesaian 363.234.961.943 467.217.247.868 - - 830.452.209.811
Tanaman belum menghasilkan 2.295.246.862 - - - 2.295.246.862
Aset sewa pembiayaan: - - - -
Kendaraan 14.501.928.402 503.557.031 - - 15.005.485.433
Jumlah biaya perolehan 1.547.985.137.514 554.701.529.790 (536.500.000) - 2.102.150.167.286
Akumulasi Penyusutan :
Bangunan dan prasarana 121.912.295.525 6.524.156.388 - - 128.436.451.913
Mesin dan instalasi 148.268.764.027 12.242.270.026 - - 160.511.034.053
Perabot dan peralatan 183.570.127.878 23.090.297.674 - - 206.660.425.552
Kendaraan 66.321.656.394 3.107.297.190 (536.500.000) - 68.892.453.584
Instalasi sumur yodium 6.953.813.313 38.573.247 - - 6.992.386.560
Instalasi limbah 2.909.265.608 31.220.594 - - 2.940.486.202
Tanaman menghasilkan 4.708.871.466 - - - 4.708.871.466
Aset sewa pembiayaan: 00 - - - 0
Kendaraan 6.595.086.204 908.064.729 - - 7.503.150.933
Jumlah 541.239.880.425 45.941.879.848 (536.500.000) - 586.645.260.263
Nilai Buku 1.006.745.257.089 1.515.504.907.023
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
49
13. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2016
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan :
Tanah 341.631.560.132 14.566.130.922 - 10.000.000 356.207.691.054
Bangunan dan prasarana 196.716.222.218 2.540.371.292 - 9.349.314.497 208.605.908.007
Mesin dan instalasi 208.579.178.217 7.534.090.462 -- 14.925.779.634 231.039.048.310
Perabot dan peralatan 228.456.089.300 34.956.809.786 - 15.309.364.752 278.722.263.838
Kendaraan 64.349.648.905 4.521.837.519 (2.089.313.180) 10.854.598.207 77.636.771.439
Instalasi sumur yodium 7.159.537.298 - - - 7.159.537.298
Tanaman menghasilkan 5.539.340.170 - - - 5.539.340.170
Instalasi limbah 3.042.442.189 - - - 3.042.442.189
Aset dalam penyelesaian 84.517.840.848 318.311.579.980 - (39.594.458.885) 363.234.961.943
Tanaman belum menghasilkan 2.004.917.422 290.329.440 - - 2.295.246.862
Aset sewa pembiayaan: 0
Kendaraan 24.372.122.889 984.401.717 - (10.854.598.207) 14.501.928.402
Jumlah biaya perolehan 1.168.368.899.576 383.705.561.118 (2.089.313.180) - 1.547.985.137.514
Akumulasi Penyusutan :
Bangunan dan prasarana 115.758.459.574 6.153.835.951 - - 121.912.295.525
Mesin dan instalasi 134.489.233.795 13.779.530.256 - - 148.268.764.027
Perabot dan peralatan 157.422.976.041 26.147.151.841 - - 183.570.127.878
Kendaraan 56.214.643.466 3.451.827.337 (2.089.313.161) 8.744.498.752 66.321.656.394
Instalasi sumur yodium 6.856.528.119 97.285.194 - - 6.953.813.313
Instalasi limbah 2.838.226.184 71.039.424 - - 2.909.265.608
Tanaman menghasilkan 4.526.713.961 182.157.505 - - 4.708.871.466
Aset sewa pembiayaan: 0 0 - - 00
Kendaraan 13.772.682.513 1.566.902.443 - (8.744.498.752) 6.595.086.204
Jumlah 491.879.463.626 51.449.729.951 (2.089.313.161) - 541.239.880.425
Nilai Buku 674.489.435.951 1.006.745.257.089
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Beban pokok produksi:
Pertambangan 38.573.247 944.259.153
Manufaktur 14.928.946.052 21.039.192.376
Beban usaha: 0
Penelitian dan pengembangan 4.743.798.262 317.446.025
Umum dan administrasi 26.230.562.287 29.148.832.407
45.941.879.848 51.449.729.951
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
50
13. ASET TETAP (lanjutan)
Aset dalam penyelesaian terdiri atas:
30 September 2017
Proyek sd 30-09-2017 100% Penyelesaian % Penyelesaian
Pendirian pabrik garam farmasi 59.851.715.833 67.500.000.000 89%
Pengadaan mesin produksi 129.546.597.937 148.714.544.000 87%
Renovasi cabang TD 12.327.844.794 12.657.864.000 97%
Renovasi gedung 28.440.205.207 30.849.119.000 92%
Pengembangan apotek 10.789.324.857 331.005.000.000 3%
Stem cell 6.207.022.804 10.095.550.000 61%
Pabrik banjaran 544.330.674.358 1.237.006.111.000 44%
FS pabrik rapid test, Wisma KF,RS 1.576.626.500 2.000.000.000 79%
Rapid test 11.311.880.444 12.500.000.000 90%
Retail Internasional 1.559.333.825 100.000.000.000 2%
Bahan Baku Obat 962.200.000 99.875.000.000 1%
SAP 22.585.803.144 105.000.000.000 22%
Klinik Kecantikan 962.980.122 4.000.000.000 24%
Jumlah 830.452.209.825 2.161.203.188.000
31 Desember 2016
Proyek sd 31-12-2016 100% Penyelesaian % Penyelesaian
Pendirian pabrik garam farmasi 55.214.490.833 64.603.700.000 85%
Pengadaan mesin produksi 88.127.554.652 105.923.650.000 83%
Renovasi cabang TD 3.869.077.327 9.500.000.000 41%
Renovasi gedung 14.129.968.898 40.000.000.000 35%
Pengembangan apotek 2.939.450.973 161.750.000.000 2%
Stem cell 6.207.022.804 10.095.550.000 61%
Pabrik banjaran 174.381.169.834 367.464.622.000 47%
FS pabrik rapid test, Wisma KF,RS 1.576.626.500 10.630.000.000 15%
Bahan Baku Obat 962.200.000 61.875.000.000 2%
SAP 15.827.400.122 105.000.000.000 15%
Jumlah 363.234.961.943 936.842.522.000
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
51
13. ASET TETAP(lanjutan)
Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan di unit produksi, apotek dandiagnostikabaru serta pengadaan gu-
dang untuk KF TD. Jangka waktu penyelesaian pembangunan apotek. TD dandiagnostika yang tersebar di wilayah
Indonesia tersebut berkisar antara enam sampai dengan dua belas bulan. Pada 30 September 2017, persentase
penyelesaian dari bangunan dan prasarana berkisar antara 1%. sampai dengan 95%.
Entitas memiliki beberapa bidang tanah seluas kurang lebih 548.704 m² yang tersebar di wilayah Indonesia dengan
hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun.
Entitas juga mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah seluas 1.061 hektar di Cianjur. Jawa Barat yang berlaku
selama 25 (dua puluh lima) tahun hingga tahun 2023. Lokasi tersebut dikembangkan Entitas untuk perkebunan kina.
Luas lahan yang digunakan untuk tanaman menghasilkan adalah seluas kurang lebih 432.26 hektar.
Aset tetap tanah dengan HGB No. 591, No. 2341, No. 275, No. 69, No. 85, No. 86, No. 378, No. 379, No. 1 berikut
bangunan di atasnya semua atas nama Entitas digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri
(Persero) TbkdanPT Bank Central Asia Tbk. (catatan.19).
Aset tetapkecuali tanah, telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan, kebakaran dan kebongkaran dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar Rp507.110.285.686.-per 30 September 2017 dan Rp544.445.461.537,- per 31
Desember 2016. Manajemen Entitas berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 September
2017, manajemen Entitas berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya
perubahan umur ekonomis. metode penyusutan danpenurunan nilai aset tetap.
Rincian pelepasan aset untuk masa yang berakhir 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Nilai buku Harga Jual Keuntungan Nilai buku Harga Jual Keuntungan
Tanah dan Bangunan - - - - - -
Kendaraan 5 319.480.880 319.480.875 19 775.495.319 775.495.300
Mesin dan Inventaris - - - - - -
Jumlah 5 319.480.880 319.480.875 19 775.495.319 775.495.300
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
52
13. ASET TETAP(lanjutan) Pada tahun 2015, entitas melakukan revaluasi terhadap sebagian Aset sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP 214/WPJ.19/2016 Tanggal 28 Januari 2016 sebagai berikut :
Nama Aktiva
Nilai Perolehan
31 Desember 2016
Nilai Buku
31 Desember 2015
Nilai Buku
Setelah Revaluasi
Selisih lebih
Tanah, Jl Budi Utomo No. 1 Jakarta Pusat 11.130.000.000 11.130.000.000 134.075.0000.000 122.945.000.000
Tanah,Jl. Veteran No. 9 Jakarta Pusat 27.980.000.000 27.980.000.000 239.841.000.000 211.861.000.000
334.806.000.000
Pajak Revaluasi 10.044.180.000
324.761.820.000
Revaluasi terhadap dua aset tersebut hanya dilakukan untuk penilaian perpajakan sedangkan dalam laporan keuangan manajemen menggunakan metodo biaya (cost methode). Beban atas pajak revaluasi menjadi beban tahun 2016.
14. ASET PROPERTI INVESTASI
Dalam tahun 2016 manajemen mengevaluasi terdapat beberapa Aset entitas yang tidak lagi digunakan sebagai sarana operasional Entitas, melainkan disewakan kepada pihak ketiga. Manajemen melakukanklasifikasi sebagai Aset Properti Investasi dengan menggunakan nilai wajar.
Nama Aset Nilai wajar Aset per 30 September 2017
Tanah Bangunan Total
Jl. Diponegoro No 40, Bandung 51.043.500.000 1.613.530.000 52.657.030.000
Jl. RE Martadinata No. 63 Bandung 102.784.000.000 3.802.572.000 106.586.572.000
Jl. Setia Budi No. 33, Bandung 59.123.600.000 939.642.000 60.063.242.000
Jl. Braga No. 3, Bandung 17.324.700.000 887.220.000 18.211.920.000
Jl. Asia Afrika No. 9, Bandung - 9.702.000.000 9.702.000.000
Jl. Matraman Raya No. 187, Jakarta - 321.640.000 321.640.000
Jl. Pasar Baru , Jakarta 8.718.200.000 1.087.900.000 9.806.100.000
Jl. Malioboro , Yogyakarta 16.862.600.000 339.000.000 17.201.600.000
Jumlah 255.856.600.000 18.693.504.000 274.550.104.000
15. ASET BELUM DIGUNAKAN
Akun ini merupakan tanah dan bangunan yang terletak di Denpasar Bali dengan nilai Rp180.000.000.-.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
53
16. BEBAN DITANGGUHKAN
Biaya perolehan eksplorasi dan pengembangan
30 September 2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan 28.579.479.352 - - - 28.579.479.352
Akumulasi Amortisasi (27.831.781.602) (222.283.842) - - (28.054.065.444)
747.697.750 (222.283.842) - - 525.413.908
31 Desember 2016
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan 28.579.479.352 - - - 28.579.479.352
Akumulasi Amortisasi (27.279.535.819) (552.245.783) - - (27.831.781.602)
1.299.943.533 (552.243.736) - - 747.697.750
Beban ditangguhkan merupakan beban pengembangan sumur yodium yang telah diamortisasi sebesar
Rp222.283.842. untuk tahun 2017, dicatat dalam biaya produksi pertambangan.
17. ASET TAK BERWUJUD
30 September 2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan:
Biaya software komputer 5.335.267.890 452.347.750 - - 5.787.615.640
Hak atas tanah (HGB dan HGU) 5.173.563.926 - - - 5.173.563.926
10.508.831.816 452.347.750 - - 10.961.179.566
Akumulasi Amortisasi :
Biaya software komputer 1.795.868.988 459.253.165 - - 2.255.122.153
Hak atas tanah (HGB dan HGU) 3.311.773.455 176.366.631 - - 3.488.140.086
5.107.642.443 635.619.797 - - 5.743.262.239
Nilai Buku 5.401.189.373 5.217.917.327
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
54
17. ASET TAK BERWUJUD(lanjutan)
31 Desember 2016
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan:
Biaya software komputer 4.327.682.304 1.007.585.587 - - 5.335.267.891
Hak atas tanah (HGB dan HGU) 4.644.434.127 529.129.799 - - 5.173.563.926
8.972.116.431 1.536.715.386 - - 10.508.831.817
Akumulasi Amortisasi :
Biaya software komputer 1.230.276.468 565.592.520 - - 1.795.868.988
Hak atas tanah (HGB dan HGU) 2.103.200.885 1.208.572.570 - - 3.311.773.455
3.333.477.353 1.774.165.090 - - 5.107.642.443
Nilai Buku 5.638.639.078 5.401.189.374
Biaya amortisasi sebesar Rp635.619.797,- untuk tahun 2017 dicatat dalam biaya umum dan administrasi.
18. ASET LAIN-LAIN
30 September 2017 31 Desember 2016
Biaya ditangguhkan sewa jangka panjang 190.143.180.841 195.043.490.241
Biaya ditangguhkan KSO/IKS jangka panjang 20.769.119.583 24.372.416.165
Bunga masa pembangunan 6.540.905.309 -
Uang jaminan 292.141.477 188.268.586
Aset Lainnya 403.299.849 348.739.433
218.148.647.059 219.952.914.425
Biaya dibayar di muka sewa jangka panjang dan biaya ditangguhkan sewa gedung/IKS jangka panjang merupakan
biaya yang timbul dari Sewa gedung dan Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan pihak ketiga dalam rangka pembukaan
apotek, laboratorium dan klinik yang terinci sebagai berikut:
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
55
18. ASET LAIN-LAIN(lanjutan)
30 September 2017
Saldo Awal Penambahan Amortisasi
Dipindah ke jangka pendek Saldo Akhir
Biaya ditangguhkan jangka panjang
Biaya Perolehan:
Sewa jangka panjang 195.043.490.242 65.886.455.526 - (59.236.518.004) 201.693.427.764
IKS jangka panjang 24.372.416.166 2.278.281.680 - (5.207.585.464) 21.443.112.382
219.415.906.408 68.164.737.206 - (64.444.103.468) 223.136.540.146
Biaya ditangguhkan jangka pendek Saldo Awal Penambahan Amortisasi
Pindahan dari jangka
panjang Saldo Akhir
Biaya Perolehan: Sewa jangka pendek 71.958.267.423 - (50.878.447.391) 59.236.518.004 80.316.338.036
KSO jangka pendek 7.362.852.101 - (5.665.443.334) 5.207.585.464 6.904.994.231
79.321.119.524 - (56.543.890.725) 64.444.103.468 87.221.332.267
31 Desember2016
Saldo Awal Penambahan Amortisasi
Pindahan dari
jangka pendek Saldo Akhir
Biaya ditangguhkan jangka panjang
Biaya Perolehan:
Sewa jangka panjang 156.339.212.319 115.833.597.713 - (77.129.319.790) 195.043.490.242
IKS / KSO jangka panjang 25.191.927.458 7.517.228.322 - (8.336.739.614) 24.372.416.166
181.531.139.777 123.927.258.331 - (84.498.885.693) 219.415.906.408
Biaya ditangguhkan jangka pendek
Biaya Perolehan:
Sewa Jangka Pendek 53.364.001.489 - (58.535.053.856) 77.129.319.790 71.958.267.423
IKS jangka pendek 5.882.655.733 - (6.856.543.246) 8.336.739.614 7.362.852.101
59.246.657.222 - (65.391.595.055) 85.466.059.404 79.321.119.524
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
56
18. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
Beban amortisasi jangka pendek dan jangka panjang dialokasikan sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Beban Penjualan -Amortisasi sewa gedung 50.878.447.391 58.535.053.856 -Amortisasi IKS 5.665.443.334 6.856.543.246
56.543.890.725 65.391.597.102
Perjanjian sewa jangka panjang dilakukan dengan 595 pihak ketiga, dan perjanian KSO yang dilakukan dengan 223 pihak ketiga serta Ikatan Kerja Sama dilakukan dengan 54 pihak ketiga (Rumah Sakit) dalam rangka untuk operasi outlet apotek baik perorangan maupun institusi yang tersebar diseluruh wilayah Republik Indonesia diman, pihak keti-ga hanya menyerahkan asset berupa tanah dan bangunan untuk digunakan sebagai outlet apotek dan pihak ketiga menerima imbalan tertentu baik natura maupun innatura sehinggaapabila disebutkan satu persatu tidak efektif. Amortisasi beban tangguhan sewa, kerjasama operasi dan ikatan kerjasama menggunakan metode garis lurus se-lama periode perjanjian. Perjanjian KSO dan ikatan kerja sama yang dilakukan pada dasarnya adalah perjanjian sewa gedung/ruangan, karena pihak ketiga tidak ikut terlibat dalam pengelolaan outlet apotek.
Uang jaminan merupakan jaminan bank atas penjualan tender kepada pihak institusi di Entitas Anak PT KFTD.
Bunga Masa Pengembangan adalah beban bunga atas Kredit Investasi untuk pembagunan pabrik Banjaran, yang
akan diamortisasi sesuai dengan masa manfaat aset. 19. UTANG BANK
30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak-pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rupiah 390.533.877.108 333.728.485.561
USD21.681,27 per 30 September 2017 USD21.060,01per 31 Desember 2016 292.523.694 282.962.254
390.826.400.802 334.011.447.815
Pihak Ketiga: PT Bank Central Asia Tbk 50.336.121.493 5.225.679.515 PT Bank Of Tokyo 300.000.000.000 104.000.000.000
741.162.522.295 443.237.127.330
Tingkat bunga per tahun 7,75% - 9,25% 8,6%- 9,75%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
57
19. UTANG BANK(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000.000.-, fasilitas kredit modal kerja (Global Line) dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000,- yang dialokasikan untuk Entitas Rp76.000.000.000,-, Entitas Anak KFTD Rp20.000.000.000,- dan Entitas Anak KFD Rp4.000.000.000,-, fasilitas bank garansi sebesar Rp71.000.000.000.-, fasilitas non cash loan untuk penerbitan LC/SKBDN sebesar maksimum USD7.000.000, dan fasilitas Treasury line sebesar USD 4.300.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sertifikat HGB No. 591 / Pulogadung atas nama Entitas diikat dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp55.205.000.000,- serta persediaan dan piutang yang telah diikat secara fidusia senilai Rp430.588.458.409,-. Pada tanggal 10 Maret 2016 Entitas mendapatkan tambahan fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp200.000.000.000,- dan pada tanggal 4 Agustus 2016 Entitas mendapatkan tambahan fasilitas bank garansi menjadi sebesar Rp192.000.000.000,- dengan peningkatan nilai pengikatan hak tanggungan sertifikat HGB No. 591 / Pulogadung menjadi sebesar Rp274.480.000.000,-
Seluruh fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 26 November 2016 dan telah diperpanjang sampai tanggal 26
November 2017. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9% dan sewaktu-waktu dapat berubah. Pada tanggal1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit investasi - bagian dari Club Deal dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - sebesar maksimum Rp295.026.129.000,- dan fasilitas kredit investasi – IDC sebesar maksimum Rp28.591.287.000,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor sebagai sub limit fasilitas kredit investasi sebesar maksimum Rp295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang diikat secara fidusia sebesar Rp404.184.000.000,-. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,10% dan sewaktu-waktu dapat berubah.
Entitas Anak PT KFA memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000.000.000,- dengan jangka waktu dari 27 Nopember 2016 sampai dengan 26 Nopember 2017.Kredit ini dibebani bunga sebesar 9%,dan akan dipergunakan untuk membiayai operasional usaha PT KFA.
Entitas Anak PT SIL memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.dengan jumlah
maksimum sebesar Rp12.000.000.000.- dan USD740.000. Fasilitas kredit ini jatuh tempo pada tanggal 26 November
2016 dan telah diperpanjang hingga 2017, kredit ini dibebani bunga sebesar 9,25% untuk fasilitas Rupiah dan bunga
sebesar 6,25% untuk fasilitas dalam USD. Entitas anak PT SIL juga memperoleh fasilitas LC Impor dengan jumlah
maksimum sebesar USD700.000 dan fasilitas SupplierFinancing sebesar Rp4.000.000.000,- serta fasilitas kredit Inves-
tasi sebesar maksimal Rp3.172.000.000,-.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
58
19. UTANG BANK(lanjutan)
Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan realisasi penjualan setiap
triwulan, menyampaikan laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan audited tahunan, tidak boleh
memindah- tangankan jaminan, menyalurkan aktivitas keuangan melalui PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
menggunakan fasilitas kredit sesuai tujuan, mengijinkan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melakukan pemeriksaan
usaha dan aktivitas keuangan, melaporkan perubahan pengurus. melaporkan pembagian dividen. Sehubungan
dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi, seperti rasio
aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1,1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 3
kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1,4 kali, khusus
untuk tahun 2018 DSCR tidak kurang dari 1,1 kali.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT. Bank Negara Indonesia
(Persero),Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit investasi - bagian dari Club Deal dengan . PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - sebesar maksimum Rp295.026.129.000,- dan fasilitas kredit
investasi – IDC sebesar maksimum Rp27.380.157.395,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor sebagai sub limit
fasilitas kredit investasi sebesar maksimum Rp295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun
termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi
PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah
beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB
No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp805.659.197.000,-
serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang diikat secara fidusia
sebesar Rp404.184.000.000,-. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan fasilitas kredit
investasi di bank peserta Club Deal lainnya. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,10% dan
sewaktu-waktu dapat berubah.
Selain itu Entitas juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PTBank Negara Indonesia (Persero), Tbk., sebesar
maksimum Rp75.000.000.000,- yang juga dapat digunakan untuk menerbitkan LC/SKBDN, Garansi Bank, Stand By
Letter of Credit (SBLC), dan Trust Receipt. Fasilitas ini diberikan tanpa jaminan (clean basis) dan dibebani suku bunga
tahunan 9,5%.
Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan triwulanan
dan laporan keuangan audited tahunan, membuka rekening penampungan (escrow account) di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk., menyalurkan aktivitas keuangan melalui PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.,
menggunakan fasilitas kredit sesuai tujuan, mengijinkan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. melakukan
pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan, melaporkan perubahan pengurus, melaporkan pembagian dividen.
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi,
seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak
lebih dari 3 kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1 kali.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
59
19. UTANG BANK(lanjutan)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank)
Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indo-nesia (Indonesia Eximbank), yang terdiri dari fasilitas kredit investasi ekspor- bagian dari Club Deal dengan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - sebesar maksimum Rp295.026.129.000,- dan fasilitas kredit investasi ekspor– IDC sebesar maksimum Rp27.946.657.000,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor/SKBDN sebagai sub limit fasilitas kredit investasi ekspor sebesar maksimum Rp295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang diikat secara fidusia sebesar Rp404.184.000.000,-. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya.
Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,1% dan sewaktu-waktu dapat berubah.
Selain itu Entitas juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi Ekspor (KIE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) sebesar maksimum Rp85.479.000.000,- yang terdiri dari KIE Rp75.000.000.000,- dan KIE-IDC Rp10.479.000.000,- yang digunakan untuk membiayai pembangunan Pabrik Bahan Baku Obat di Delta Silicon 1, Lippo Cikarang, Jawa Barat dengan jangka waktu maksimum 5 (lima) tahun termasuk grace period selama 2 (dua) tahun. Fasilitas KIE tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,225% dan sewaktu-waktu dapat berubah. Fasilitas kredit ini dijamin dengan SHGB No. 87 Jl Sisingamangaraja XII KM 9 No. 59 Medan, Kelurahan Timbang Deli, Medan, dengan nilai pengikatan sebesar Rp85.479.000.000,-.
Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan un-audited yang ditandatangani Direksi, menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik, mengijinkan pihak kreditur untuk melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan nasabah, melakukan penilaian kembali minimal 2 tahun sekali atas jaminan kredit, mengasuransikan jaminan kredit, melaporkan pembagian deviden dan menyerahkan progress internal perusahaan secara triwulanan atas pembangunan pabrik bahan baku obat. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsoli-dasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 3 kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1 kali.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
60
19. UTANG BANK(lanjutan)
PT Bank Central Asia, Tbk. Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Central Asia Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit lokal sebesar maksimum Rp30.000.000.000.- fasilitas time loan revolving sebesar maksimum Rp100.000.000.000.- yang dapat digunakan oleh Entitas Anak PT KFA sebesar maksimum Rp50.000.000.000,- sebagai sublimit dari fasilitas time loan revolving, fasilitas bank garansi sebesar Rp35.000.000.000.-, fasilitas LC (Sight/Usance) sebesar maksimum USD3.500.000 dan fasilitas Forex Line sebesar maksimum USD 1.500.000. Fasilitas ini dijamin dengan sertifikat HGB No. 2341/Pasar Baru dan sertifikat HGB No. 275/Gambir atas nama Entitas berikut bangunan di atasnya dan/atau yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut dengan nilai pengikatan hak tanggungan sebesar Rp155.000.000.000,-. Pada tanggal 12 November 2016 fasilitas kredit ini akan jatuh tempo dan telah diperpanjang hingga 12 November 2017. Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga tahunan sebesar 9% dan dapat berubah sewaktu-waktu. Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan internal triwulanan dan laporan keuangan tahunan audited, memberikan keterangan tertulis atas peringkat merah dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diberikan Kementrian Lingkungan Hidup dan ketentuan-ketentuan perkreditan yang berlaku di PT Bank Central Asia, Tbk.
The Bank of Tokyo – Mitsubhisi UFJ, Ltd. Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari The Bank of Tokyo – Mitsubhisi UFJ, Ltd. sebesar maksimum Rp300.000.000.000.- dan fasilitas bank garansi sebesar Rp100.000.000.000.- merupakan sublimit dari fasilitas kredit modal kerja, serta fasilitas forex line sebesar maksimum USD 1.600.000. Fasilitas kredit ini diberikan tanpa jaminan (Negative pledge) dan dibebani suku bunga tahunan sebesar ongkos pendanaan ditambah dengan marjin tahunan sebesar 1%.
Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas Bridging Loan dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.sebesar maksimum Rp360.000.000.000,- dan fasilitas LC impor/local sebagai sublimit fasilitas Bridging Loan untuk membiayai sementara proyek pembangunan pabrik Banjaran.Fasilitas Bridging Loan ini diberikan tanpa jaminan dan dibebani suku bunga tahunan sebesar ongkos pendanaan ditambah dengan marjin tahunan sebesar 1,1%.
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1,1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 3 kali, dan rasio EBITDA terhadap pengeluaran bunga tidak kurang dari 3 kali untuk laporan keuangan tahu-nan yang diaudit.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
61
20. UTANG USAHA
30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak-pihak berelasi :
PT Phapros 20.345.054.200 -
PT Indo Farma Global Medika 2.740.576.966 3.411.860.185
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 764.673.056 449.275.273
PT Rajawali Nusindo 376.338.891 261.037.322
Lain-lain 7.914.626.410 4.440.823.893
32.141.269.523 8.562.996.673
30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak ketiga:
PT Anugrah Parmindo Lestari 62.319.455.994 80.205.022.392
PT Jonhson & Johnson Indonesia 64.146.081.090 80.455.945.708
PT Anugerah Argon Medika 41.272.288.573 56.118.853.615
Mylan Laboratoris 37.488.337.655 39.664.501.487
PT Bina San Prima 26.341.055.861 27.009.724.476
PT Mensa Bina Sukses 21.062.980.514 19.226.146.255
PT Parit Padang Global 19.933.956.670 20.716.273.458
PT Merapi Utama Farma 16.813.430.334 20.041.954.345
PT Enseval Putra Megatrading 16.355.256.451 26.384.575.232
PT Milenium Pharmacon 16.237.769.624 16.270.728.813
PT Avesta Continental Packing 14.079.543.369 10.613.585.558
Mundipharma Medical Company 13.304.232.880 -
PT Tetra Pak Stainless Equipment 12.085.815.000 -
World Botanical s Product 11.705.800.018 5.382.207.391
PT Deltamas Solusindo 11.207.000.000 4.553.000.000
PT Antar Mitra Sembada 10.509.453.444 14.799.202.245
PT Tempo 9.938.371.929 18.507.940.467
PT Daya Muda Agung 9.223.394.952 11.900.443.013
Arnold Suhr 8.484.117.973 -
PT Justus Kimia Raya 7.774.258.050 1.460.952.675
Dipindahkan 430.282.600.381 453.311.057.130
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
62
20. UTANG USAHA(lanjutan)
Dipindahkan 430.282.600.381 453.311.057.130
PT Tigaka Distrindo Perkasa 6.535.185.161 5.934.242.830
PT Sri Aman Corporindo 6.447.233.657 6.425.627.782
PT Lucas Jaya 6.241.296.375 1.072.857.296
PT Novapherin 6.165.399.242 17.300.414.227
PT Penta Valent 5.751.357.096 6.226.846.458
PT Narda Tita 5.075.104.115 1.813.001.645
PT Tatarasa Primatama 5.052.431.677 3.618.987.018
PT Kembang Krista 5.042.494.744 -
PT Sari Sarana Kimia 4.972.221.139 556.377.015
PT Jayapak Sinar Abadi' 4.711.850.000 -
PT Pasific Rimutama 4.227.536.246 1.717.327.413
CV Mutiara 3.953.035.223 1.029.097.732
PT Kalista 3.705.250.695 7.774.727.575
PT Mega Setia Agung Kimia 3.655.588.753 1.809.464.412
Marchesini Group Spa Italia 3.637.876.000 -
PT United Dico Citas 3.421.434.287 5.149.334.847
Hetero Fzco 3.403.740.000 -
PT Tiga Srikandi Jaya 3.371.831.838 -
PT Tiga Anugrah 3.297.533.272 1.128.249.696
Zhejiang Guobang Pharmace 3.296.815.100 -
Indivior UK Limited 3.144.604.500 -
PT Kebayoran Farma 3.117.991.029 4.488.954.458
Sai Pharma Co., Ltd 3.015.936.000 -
KPC Pharmacetical 2.906.638.000 2.906.638.000
PT Combi Putra 2.760.134.240 3.355.927.604
Purdue Pharmaceutichal 2.639.789.774 2.639.789.774
PT Sinar Goldsindo 2.524.400.954 175.492.756
PT Mega Medika Mandiri 2.373.081.000 -
PT Kasa Husada 2.356.110.901 1.880.457.184
Dipindahkan 547.086.501.399 530.314.872.852
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
63
20. UTANG USAHA(lanjutan)
Dipindahkan 547.086.501.399 530.314.872.852
PT Indogravure 2.290.453.500 25.761.200
PT Impack 2.174.972.730 1.279.660.325
Medipharm PTE., Ltd 2.170.883.839 -
PT Usaha Bakti Lestari 2.038.929.315 728.398.825
PT Signa Husada 2.011.391.317 413.421.055
Epic Ingredient 1.991.458.600 545.958.000
Tianjin Tianyao Pharmacetical 1.980.271.800 1.452.431.600
Koperasi Chincona 1.946.506.911 1.103.179.864
PT Brataco Chemica 1.910.057.900 1.112.900.572
PT Inti Sumber Hasil Semesta 1.869.196.154 -
PT Ditek Jaya 1.860.660.400 1.166.000.000
Hetero Labs 1.816.024.320 -
PT Satya Samitra Niagatama 1.782.802.249 458.066.375
Soon Soon Oilmills Sdn., Bhd. 1.692.530.090 -
CV Jaya Sentosa 1.599.182.091 708.613.412
PT Dos Ni Roha 1.433.717.974 4.203.725.546
PT Golden Union Oil 1.405.363.000 -
PT Sejahtera Lestari Farma 1.333.557.500 -
Continental Petrochem Pte, Ltd 1.331.286.027 238.478.285
PT Waris 1.209.412.909 550.082.025
PT Eva Surya 1.146.577.984 2.661.612.480
PT Udaya Anugrah Abadi 1.113.480.000 1.361.650.000
PT Extrupack 1.101.138.059 -
PT Distriverta Buana 1.085.338.466 1.292.905.173
CV Duta Warna 1.071.504.180 862.493.251
PT Gedong Karya Teknika 1.052.122.500 -
PT Indomulti Plasindo 1.005.074.700 707.184.788
Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000)
193.025.604.350
334.289.273.966
Jumlah Utang pihak ketiga 783.536.000.264 886.562.716.768
Jumlah Hutang Usaha Bersih 815.677.269.787 895.125.713.441
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
64
20. UTANG USAHA (lanjutan)
Jumlah utang usaha berdasarkan umur sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Belum jatuh tempo 493.004.451.599 549.524.047.892
1 sampai dengan 30 hari 132.390.436.887 180.628.966.079
31 sampai dengan 60 hari 34.522.134.733 77.723.806.594
61 sampai dengan 150 hari 36.127.419.109 58.872.061.866
Lebih dari 150 hari 119.632.827.459 28.376.831.010
815.677.269.787 895.125.713.441
Jangka waktu kredit yang timbul akibat dari pembelian barang jadi, bahan baku,dan bahan pembantu baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri berkisar antara 30 sampai dengan 180 hari dan dalam transaksi tersebut dari pihak
kreditur (supplier) tidak ada persyaratan atau jaminan tertentu.
Jumlah utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Rupiah 663.999.977.103 808.548.439.236
Mata uang asing 0
USD11.242.016,95 : 30 September 2017 dan 151.677.292.684 -
USD6.443.679,24 : 31 Desember 2016 - 86.577.274.205
815.677.269.787 895.125.713.441
21. UANG MUKA PELANGGAN
Akun ini merupakan uang muka yang diterima EntitasInduk dan Entitas Anak dalam rangka penjualan obat-obatan dan
alat kesehatan ke Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Daerah), dan pihak ketiga masing-masing sebesar
Rp819.765.403,-.dan Rp2.230.070.170,- pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
65
22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 September 2017 31 Desember 2016
Gaji dan kesejahteraan karyawan 87.699.356.007 161.585.881.712
Promosi dan beban penjualan 22.094.279.839 40.030.397.495
Biaya umum dan pemeliharaan 8.470.558.012 22.278.500.355
Biaya pabrikasi dan produksi 3.449.220.638 11.951.215.597
Biaya listrik, gas, air dan bahan bakar 5.694.096.078 3.334.547.413
Biaya bunga bank 2.679.233.986 2.062.500.000
Cadangan tantiem direksi dan komisaris - 15.400.340.000
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah
Rp1.000.000.000)
1.049.612.913
994.472.471
131.136.357.473 257.637.855.043
23. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
30 September 2017 31 Desember 2016
Pembayaran minimum di masa depan 3.669.767.570 4.651.456.895
Dikurangi beban keuangan masa depan (572.774.063) (490.285.000)
3.096.993.507 4.161.171.895
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 715.969.820 1.447.087.831
Bagian jangka panjang 2.381.023.687 2.714.084.064
Utang sewa pembiayaan merupakan utang sewa atas pengadaan aset tetap kendaraan di Entitas dengan tingkat bun-
ga antara 6.20% sampai dengan 9.50% per tahun dengan jangka waktu angsuran antara 3 tahun sampai dengan 4
tahun.Entitas wajib merawat kendaraan yang dipergunakan. Resiko atas rusak, musnahnya atau hilangnya kendaraan
menjadi tanggung jawabEntitas untuk itu Entitas mengasuransikan untuk seluruh resiko (all risk) selama periode sewa
beli.
Adapun rincian Entitas sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
2017 2016
Koperasi Mandiri 3.979.404.668 17.662.824.512
Markindo 85.000.000 -
PT Astrindo Finance 42.455.550 950.024.000
PT Toyota Astra Finance - 1.028.459.520
4.106.862.235 19.641.310.048
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
66
24. LIABILITAS LANCAR LAINNYA
30 September 2017 31 Desember 2016
Pengadaan aset tetap 17.005.434.975 18.796.395.423
Pendapatan diterima dimuka Sewa tanah dan Bangunan 4.548.295.450 6.258.767.290
Jasa medis dokter 9.767.938.527 2.752.407.174
PT Tirta Investama 4.256.811.908 2.074.585.405
PT Triman 275.821.392 1.044.444.775
Koperasi Chincona 901.513.379 901.513.379
PT Cipta Kreasindo 24.750.000 24.750.000
Jansen Indonesia - 195.340.829
Titipan Uang Pihak ketiga 20.413.612.259 22.021.007.681
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah
Rp1.000.000.000)
2.387.514.100
7.073.299.594
59.581.691.990 61.142.511.550
25. PINJAMAN JANGKA MENENGAH
Jenis Pokok Pinjaman Wali Amanat Jatuh Tempo Suku bunga
MTN 2016 Rp300.000.000.000 Bank Mandiri 25 Pebruari 2018 8,25%
MTN 2017 Rp400.000.000.000 Bank Negara Indonesia 15 September 2020 8,10%
Pada tanggal 25 Agustus 2016 perusahaan menerbitkan MTN sebesar Rp300.000.000.000.- dengan Arranger PT
Bahana Sekuritas dan PT CIMB Sekuritas Indonesia, dan Wali Amanat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan
tingkat suku bunga tetap sebesar 8.25% jangka waktu 18 (delapan belas) bulan dari 25 September 2016 sampai
dengan 25 Pebruari 2018,dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3(tiga) bulan. Dana MTN digunakan untuk
ekspansi usaha dan modal kerja Entitas.
Pada tanggal 15 September 2017 perusahaan menerbitkan MTN sebesar Rp400.000.000.000.- dengan Arranger PT
BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Indopremier Sekuritas,serta Wali Amanat PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8.1% jangka waktu 3 (tiga) tahun dari 15 September 2017
sampai dengan 15 September 2020, dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3 (tiga) bulan. Dana MTN digunakan
untuk modal kerja, investasi rutin dan pengembangan usaha.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
67
26. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pinjaman Jangka Panjang adalah Saldo pinjaman atas fasilitas Kredit Investasi dari Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (Indonesia Eximbank), yang terdiri dari fasilitas kredit investasi ekspor bagian dari Club Deal dengan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (persero) Tbk di Jalan Raya Banjaran Km 16 , Bandung dan untuk membiayai pembangunan pabrik bahan baku obat di Delta Silicon , Lippo Cikarang, Jawa Barat.
Bank 30 September 2017 31 Desember 2016
Bank Mandiri (Kredit Investasi Banjaran) 103.999.969.840 -
Indonesia Exim Bank (Kredit Investasi Proyek Banjaran) 195.168.355.919 -
Indonesia Exim Bank (Kredit Investasi Proyek BBO) 77.461.921.875 75.000.000.000
Bank BNI (Kredit Investasi Proyek Banjaran) 73.158.037.125 -
Jumlah 449.788.284.759 75.000.000.000
27. MODAL SAHAM
Susunan pemilikan saham Entitas pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham Lembar saham % Jumlah (Rp)
1. Pemerintah Republik Indonesia
- Saham seri A Dwiwarna 1 0.01 100 - Saham seri B Biasa 4.999.999.999 90.02 499.999.999.900
2. Masyarakat umum 00 00 - Saham seri B Biasa 553.957.500 9.97 55.395.750.000
3. Manajemen - Saham seri B Biasa 00 00 - Pujianto 42.500 0.00 4.250.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 5.554.000.000 100.00 555.400.000.000
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR LAINNYA
Jumlah (Rp)
Penjualan saham ke masyarakat umum dengan harga perdana Rp200 X 500.000.000 saham 100.000.000.000
Penjualan saham ke karyawan dan manajemen dengan harga Rp180 X 54.000.000 saham 9.720.000.000
Nominal saham Rp100 X 554.000.000 saham (55.400.000.000)
Biaya emisi saham baru (10.740.379.969)
Tambahan modal disetor agio saham 43.579.620.031
Pengampunan pajak 23.856.673.250
Jumlah tambahan modal disetor 67.436.293.281
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
68
29. SELISIH RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
% 30 September 2017 dan 31 Desember 2016
Penyertaan harga perolehan nilai wajar Selisih
PT SinkonaIndonesia Lestari 56.02% 18.578.965.212 28.663.607.062 10.084.641.850
30. DIVIDENDAN CADANGAN UMUM
Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) tahun buku 2016 pada tanggal 20 April 2017 antara lain menetapkan penggunaan Laba tahun buku 2016 sebesar Rp267.414.092.891,- sebagai berikut: a. Sebesar Rp 53.485.020.000,- atau 20% dari laba bersih untuk Deviden b. Sebesar Rp213.929.072.891,- atau 80% dari laba bersih untuk Cadangan Perusahaan c. Terhadap Saldo Laba yang belum ditentukan penggunaannya sampai dengan Tahun Buku yang berakhir tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp75.338.211.040 sebagai Cadangan Perusahaan.
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA
30 September 2017 31 Desember 2016
Progam Pensiun Manfaat Pasti 43.869.654.956 39.856.871.308
Liabilitas Imbalan Kerja manfaat karyawan 260.337.169.424 227.375.308.917
Saldo akhir 304.206.824.380 267.232.180.225
PROGRAM PENSIUN Program pensiun manfaat pasti Dana pensiun ini dikelola oleh dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Kep-023/KM.17/2000 tanggal 31 Januari 2000. Dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) merupakan kelanjutan dari Yayasan dana Pensiun Kimia Farma yang dibentuk berdasarkan Akta No. 38 tanggal 20 April 1970 dari Nerdy. S.H. notaris di Jakarta. Pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.
Pendanaan dana Pensiun Kimia Farma berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan dan pemberi kerja masing-masing sebesar 6,5% dan 9,56% dari penghasilan dasar pensiun.
Rekonsiliasi beban (manfaat) pensiun sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Jasa kini perusahaan 6.706.711.993 4.850.210.681
Beban bunga 27.741.972.914 26.909.406.804
Iuran dana pensiun / Premi asuransi (8.636.566.801) (49.800.024.642)
Hasil yang diharapkan dari aset program (24.553.423.209) (20.438.519.200)
1.258.694.897 (38.478.926.357)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
69
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA(lanjutan)
PROGRAM PENSIUN(lanjutan) Aset manfaat pensiun karyawan adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Nilai kini liabilitas pada akhir periode 362.125.084.407 346.774.661.425
Nilai wajar aset akhir periode (318.255.429.451) (306.917.790.117)
Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan 43.869.654.956 39.856.871.308
Mutasi aset manfaat karyawan adalahsebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Liabilitas awal periode 39.856.871.308 80.886.095.050
Beban (manfaat) pensiun tahun berjalan 1.258.694.897 (38.478.926.357)
Beban (Pendapatan) komprehensif lain 2.754.088.751 (2.550.297.385)
Liabilitas akhir periode 43.869.654.956 39.856.871.308
Nilai sekarang liabilitas dana pensiun dan beban pensiun pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016
dihitung oleh PT KIS Aktuaria, aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected unit credit”. Laporan tersebut disusun dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun : 8.00% tahun Tingkat kenaikan gaji : 5% per tahun Tingkat kenaikan uang pension : 2% per tahun Tabel kematian : The 1949 Annuity mortality table modified Tingkat kenaikan cacat : 0.01% tingkat mortalita Tingkat pengunduran diri : 1% tingkat mortalita Estimasi sisa masa kerja : 10 tahun Umur pensiun normal : 55 tahun Umur pensiun dipercepat : 45 tahun
LIABILITAS IMBALAN KERJA MANFAAT KARYAWAN
Entitas memberikan imbalan kerja berupa uang penghargaan dalam hal karyawan mengundurkan diri, meninggal, sakit/cacat ataupun mencapai usia pensiun dini/normal yang besarnya tergantung dari masa kerja masing-masing karyawan, sesuai yang tercantum dalam Kesepakatan Kerja Bersama antara Entitas dan Serikat Pekerja Kimia Farma. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut (catatan 3v).
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
70
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA(lanjutan)
LIABILITAS IMBALAN KERJA MANFAAT KARYAWAN(lanjutan)
Beban imbalan kerja karyawan pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 menggunakan angka yang dihitung oleh PT KIS Aktuaria, aktuaris independen sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Jasa kini perusahaan 5.902.999.422 9.771.334.894 Beban bunga 9.434.512.562 16.265.287.897 Dampak Curtailment 19.712.660.610 - Amortisasi Akumulasi (Keuntungan) Aktuaria (452.516.808) (452.516.808)
34.597.655.786 25.584.105.983
Liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Nilai kini liabilitas pada akhir periode 261.265.428.079 228.540.557.059
Nilai wajar aset akhir periode 260.337.169.424 (928.258.655) (1.165.248.142)
Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan 260.337.169.424 227.375.308.917
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
30 September 2017 31 Desember 2016
Liabilitas awal periode 227.375.308.917 202.619.885.443
Beban imbalan pasca kerja yang diakui periode berjalan 34.597.655.786 25.684.105.983
Pembayaran imbalan pasca kerja yang selama periode berjalan (24.979.758.626) (36.667.458.280)
Beban (Pendapatan) komprehensif lain 23.095.223.914 35.490.036.338
Aset Liabilitas belum diakui di neraca 248.739.433 248.739.433
Liabilitas akhir periode 260.337.169.424 227.375.308.917
Nilai sekarang liabilitasimbalan kerja bersih per 30 September 2017 menggunakan angka estimasi dan 31 Desember
2016 dihitung oleh PT KIS Aktuaria dengan menggunakan metode “projected unit credit” dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun : 8.00% tahun Tingkat kenaikan gaji : 5% per tahun Tabel kematian : The 1949 Annuity mortality table modified Tingkat kenaikan cacat : 0.01% tingkat mortalita Tingkat pengunduran diri : 1% tingkat mortalita Estimasi sisa masa kerja : 10 tahun Umur pensiun normal : 55 tahun Umur pensiun dipercepat : 45 tahun
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
71
32. KEPENTINGAN NON PENGENDALI (KNP)
% 30 September 2017
Penyertaan Saham Saldo laba(rugi) Tambahan Modal Laba(rugi) Jumlah KNP
PT Sinkona Indonesia Lestari 49.00% 11.403.983.136 18.411.354.449 - 5.471.455.860 35.286.793.494
PT Kimia Farma Diagnostika 00.04% 5.000.000 5.839.482 - 2.445.729 13.285.211
PT Kimia Farma Apotek 00.00% - - - -
PT Sungwun Pharmacopia 25.00% 20.625.000.000 - 6.875.000.000 (1.276.597.740) 26.223.402.285
Jumlah 32.033.983.136 18.411.354.449 6.875.000.000 4.195.353.323 61.523.480.990
`
% 31 Desember 2016
Penyertaan Saham Saldo laba(rugi) Dividen Laba(rugi) Jumlah KNP
PT Sinkona Indonesia Lestari 49.00% 11.403.983.136 14.642.344.756 (412.081.178) 5.839.939.434 31.474.186.148
PT Kimia Farma Diagnostika 00.04% 5.000.000 3.075.582 - 2.763.900 10.839.482
PT Kimia Farma Apotek 00.00% - - - - -
PT Sungwun Pharmacopia 25.00% 20.625.000.000 - - (1.658.845.562) 18.966.154.438
Jumlah 32.033.983.136 14.645.420.338 (412.081.178) 4.183.857.772 50.451.177.068
33. PENJUALAN
Tahun 2017 Tahun 2016
Penjualan lokal:
Pihak ketiga lokal 4.001.471.865.084 3.659.343.058.703
Pihak-pihak berelasi 144.596.511.036 162.006.532.773
Penjualan pihak ketiga ekspor: 0 0
Garam kina 145.999.571.058 141.621.318.126
Yodium dan Derivat 6.864.283.200 4.288.310.000
Obat dan lain-lain 3.043.371.648 482.845.170
4.301.975.602.026 3.967.742.064.772
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
72
33. PENJUALAN(lanjutan)
Rincian penjualan menurut lini produk adalah sebagai berikut:
Tahun 2017 Tahun 2016
Penjualan produksi Entitas:
Obat Generik 621.984.501.158 623.570.796.500
Obat Ethical. Lisensi dan Narkotika 585.334.773.932 438.630.655.692
Obat Over The Counter (OTC) 222.130.065.037 195.319.169.899
Bahan baku (minyak nabati. yodium dan kina) 194.861.022.275 174.598.924.604
Pil KB dan Alat kontrasepsi 7.764.796.786 5.287.494.693
Sub Total 1.632.075.159.188 1.437.407.041.388
Penjualan produksi Pihak Ketiga:
Obat Ethical 1.602.298.976.130 1.470.371.527.092
Obat Generik 160.442.987.464 219.533.100.843
Obat Over The Counter (OTC) 628.125.079.264 587.497.238.812
Alat kesehatan dan lain-lain 109.255.842.810 118.552.250.782
Jasa Laboratorium dan klinik kesehatan 169.777.557.170 134.380.905.855
Sub Total 2.669.900.442.838 2.530.335.023.384
4.301.975.602.026 3.967.742.064.772
Pada tahun 2017 dan 2016 tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penuajulan yang dilakukan kepada satu pelanggan baik pihak ketiga maupun pihak berelasi
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
73
34. BEBAN POKOK PENJUALAN
Tahun 2017 Tahun 2016
Pertambangan
Pemakaian bahan - 1.648.270.722
Biaya tak langsung 1.348.346.798 3.211.506.086
Biaya langsung 6.724.656.439 11.769.643.915
Sub total biaya produksi pertambangan 8.073.003.237 16.629.420.723
Produksi manufaktur
Pemakaian bahan 422.497.410.766 386.732.330.983
Biaya langsung 72.097.302.477 48.960.995.661
Biaya pabrikasi: 0 0
Gaji dan kesejahteraan karyawan 98.529.175.187 76.336.840.736
BBM, listrik, air, gas & bahan kimia 24.054.938.383 26.088.076.032
Penyusutan 15.412.086.983 13.890.955.233
Pemeliharaan dan peralatan 16.382.371.065 15.000.987.239
Penyisihan Barang Rusak
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
-
16.026.762.543
2.820.028.754
6.453.475.364
Sub total 665.000.047.404 576.283.690.002
Barang dalam proses
Awal periode 52.227.983.719 58.983.392.402
Akhir periode (69.915.103.168) (51.063.519.741)
Sub total produksi manufaktur 647.312.927.955 584.203.562.663
Total biaya produksi manufaktur dan pertambangan 655.385.931.192 600.832.983.386
Barang jadi
Awal periode 770.448.872.477 599.902.059.418
Pembelian 2.270.325.956.095 2.185.158.304.136
Akhir periode (906.728.229.607) (675.901.394.161)
Sub Total 2.134.046.598.965 2.109.158.969.393
2.789.432.530.157 2.709.991.952.778
Pada tahun 2017 dan 2016 pembelian produk jadi yang melebihi 10% dari jumlah pembelian dilakukan dengan PT Anugrah Pharmindo Lestari masing-masing sebesar Rp273.109.320.844 atau 12,03% dan Rp242.256.271.060 atau 11,09%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
74
35. BEBAN USAHA
Tahun 2017 Tahun 2016
Beban penjualan dan disrtibusi:
Gaji dan kesejahteraan karyawan 481.034.659.957 388.862.128.188
Promosi dan Pemasaran 185.390.467.997 90.317.554.626
Amortisasi sewa gedung, amortisasi kerja sama operasi dan IKS 56.543.890.725 46.034.044.051
Distribusi barang 39.694.635.829 36.745.152.264
Komisi penjualan 5.679.840.628 5.849.373.674
Pemeliharaan bangunan sewa dan kerja sama operasi 31.361.828.191 32.994.775.965
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) 1.031.456.689 925.391.641
800.736.780.016 601.728.420.409
Beban umum dan administrasi:
Gaji dan kesejahteraan karyawan 190.268.210.346 163.821.144.153
Listrik, BBM, air dan gas 44.268.395.479 38.283.958.876
Pemeliharaan dan peralatan 30.788.417.892 32.833.002.278
Penyusutan dan amortisasi 26.230.562.286 20.856.321.189
Perjalanan dinas 21.909.711.616 18.207.075.748
Gaji dan kesejahteraan direksi dan dewan komisaris 21.420.445.113 26.216.727.226
Alat kantor dan percetakan 21.303.208.245 20.557.216.875
Telepon, facsimile dan telegram 15.837.551.462 12.132.835.540
Penelitian dan pengembangan 12.496.567.757 18.919.080.947
Jamuan dan sumbangan 10.124.231.720 9.810.321.209
Jasa professional 9.955.901.417 6.605.662.600
Pajak kendaraan. bumi bangunan dan retribusi 7.571.474.138 7.096.965.596
Sewa gedung dan kendaraan 5.894.554.668 2.528.038.018
Penyisihan barang rusak/usang 4.906.169.846 10.522.075.646
Asuransi 4.762.440.104 5.642.425.160
Penyisihan piutang usaha dan lainnya 1.925.341.314 14.699.112.240
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) 23.202.207.358 20.320.004.521
452.865.390.761 429.051.967.822
1.253.602.170.777 1.030.780.388.231
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
75
36. BEBAN KEUANGAN
37. PENDAPATAN LAINNYA
Tahun 2017 Tahun 2016
Listing fee dan brand activity fee 18.684.292.471 5.722.914.897 Sewa gedung dan ruangan 16.478.702.163 22.533.937.047 Pendapatan deviden PT Asuransi Inhealth Indonesia 13.685.971.368 8.269.523.857 Bunga deposito berjangka 9.188.820.813 3.807.118.132 Pendapatan jasa giro 1.640.683.605 1.796.531.495 Hasil lelang asset tetap 319.480.885 410.004.999 Lain-lain masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000,00 12.453.665.161 7.444.652.983
72.451.616.466 49.984.683.410
38. PENDAPATAN (BEBAN) KURS MATA UANG ASING – BERSIH
Saldo Pendapatan (beban) kurs mata uang asing bersih untuk periode yang berakhir 30 September 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp1.210.618.241,- dan (Rp466.125.262),-
39. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba Bersih Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa pemilik
Entitas adalah sebesar Rp191.966.699.286,- dan Rp173.825.493.593,- masing-masing untuk periode 30 September 2017 dan 2016
Jumlah Saham Jumlah berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan sebagai dasar perhitungan laba per saham
dasar pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebesar 5.554.000.000 saham. Laba Bersih Per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar adalah sebesar Rp34,56 dan Rp 31,30.- masing-masing untuk periode yang berakhir 30
September 2017 dan 2016.
Tahun 2017 Tahun 2016
Beban bunga bank 36.386.133.965 28.874.567.526 Beban bunga pinjaman jangka menengah 22.687.500.000 6.187.500.000 Beban bunga – sewa pembiayaan 72.463.164 190.678.599
59.146.097.129 35.252.746.125
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
76
40. TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI
Sifat dan jenis transaksi yang material dengan pihak – pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan pemegang saham Entitas sebesar 90.03% per 30 September 2017 dan 2016. Entitas dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia.
b. Entitas menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.
c. Entitas mengadakan perjanjian dalam rangka usaha Entitas dengan BUMN-BUMN lain.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak - pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No Pihak Hubungan Istimewa Sifat hubungan Transaksi
1 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BUMN Penempatan dana di rekening
bank,penjualan obat dan fasilitas pinjaman
2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. BUMN Penempatan dana di rekening bank. fasilitas pinjaman dari bank
3 PT Bank Pembangunan Daerah BUMN Penempatan dana di rekening bank
4 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BUMN Penempatan dana di rekening bank
5 PT Bank Syariah Mandiri BUMN Penempatan dana di rekening bank
6 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dahulu PT Asuransi Kesehatan (Askes)
BUMN Penjualan Obat
7 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) BUMN Penjualan Obat
8 PT Angkasa Pura (Persero) BUMN Penjualan Obat
9 PT Jamsostek (Persero) BUMN Penjualan Obat
10 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. BUMN Penjualan Obat
11 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. BUMN Penjualan Obat
12 PT Pertamina (Persero) BUMN Penjualan Obat
13 PT Timah (Persero) Tbk. BUMN Penjualan Obat
14 PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) BUMN Penjualan Obat
15 PT Perkebunan Nusantara (Persero) BUMN Penjualan Obat
16 PT Pos Indonesia (Persero) BUMN Penjualan Obat
17 PT Bio Farma (Persero) BUMN Penjualan Obat
18 PT Taspen (Persero) BUMN Penjualan Obat
19 PT Pelabuhan Indonesia BUMN Penjualan Obat
20 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) BUMN Penjualan Obat
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
77
40. TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI (Lanjutan)
No Pihak Hubungan Istimewa Sifat hubungan Transaksi
21 PT Bio Farma (Persero) BUMN Pembelian/Penjualan Obat
22 PT Garam (Persero) BUMN Pembelian Obat
23 PT Indofarma Global Medika Entitas Anak BUMN
Pembelian/Penjualan Obat
24 PT Rajawali Nusindo Entitas Anak BUMN
Pembelian/Penjualan Obat
25 Indonesia Exim Bank Lembaga Pem-biayaan
Fasilitas Pinjaman
26 PT Bank Mandiri Taspen Pos Entitas Anak Penempatan Dana di Rekening
30 September 2017 31 Desember 2016
Bank Pihak-pihak berelasi –Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 100.515.073.557 118.636.231.076 PT Bank BTN Syariah 80.000.000.000 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 21.322.630.575 9.210.949.311 PT BankPembangunan Daerah 12.545.373.611 32.082.988.895 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 9.124.837.486 3.211.215.030 PT Bank Syariah Mandiri 67.514.359 166.779.287 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 9.971.849 - PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 9.971.301 -
Jumlah bank Rupiah 223.595.372.738 163.308.163.599 Mata Uang Asing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 14.492.353.861 22.470.405.862
Jumlah bank mata uang asing 14.492.353.861 22.470.405.862
Jumlah Pihak-pihak berelasi 238.087.726.599 185.778.569.461
Prosentase terhadap jumlah aset 4,19% 4,03%
Deposito jangka pendek – Rupiah Pihak-pihak berelasi
PT Bank BTN Syariah 75.000.000.000 - PT Bank BNI 50.000.000.000 75.000.000.000 PT Bank Sulut 50.000.000.000 - PT Bank Jabar Banten Tbk - 50.000.000.000 PT Bank Mandiri Taspen - 75.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 150.000.000.000
175.000.000.000 350.000.000.000
Prosentase terhadap jumlah aset 3,08% 7,59%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
78
40. TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Piutang Usaha 30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak-pihak berelasi :
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 30.943.352.477 21.477.158.094
BPJS Kesehatan(dahulu PT Askes) 9.878.568.461 12.861.888.668
PT Angkasa Pura II (Persero) 5.924.088.740 7.669.298.262
BPJS Ketenagakerjaan (dahulu PT Jamsostek) 3.960.751.923 1.164.586.631
PT Pertamina (Persero) 2.624.498.010 2.200.327.609
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 693.452.299 862.370.809
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) 86.908.901 1.125.036.060
PT Rajawali Nusantara Indonesia 1.399.805.012 962.635.157
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah
Rp200.000.000)
17.242.922.188
10.350.423.622
Jumlah 72.754.348.011 58.873.724.909
Penyisihan piutang ragu-ragu (105.953.705) (117.895.231)
72.648.394.306 58.755.829.680
Persentase terhadap jumlah asset 1,28% 1,27%
30 September 2017 31 Desember 2016
Utang Bank: Pihak-pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rupiah 390.533.877.108 333.728.485.561
USD21.681,27:per September 2017 USD21.060,01 :per 31 Desember 2016
292.523.694
282.962.254
390.826.400.802 334.011.447.815
Persentase terhadap jumlah liabilitas 12,00% 7,24%
Utang Usaha 30 September 2017 31 Desember 2016
Pihak-pihak berelasi : PT Phapros 20.345.054.200 - PT Indo Farma Global Medika 2.740.576.966 3.411.860.185 PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 764.673.056 449.275.272 PT Rajawali Nusindo 376.338.891 261.037.322 Lain-lain 7.914.626.410 4.440.823.893
32.141.269.523 8.562.996.672
Persentase terhadap jumlah liabilitas 1,02% 0,19%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
79
40.TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI(Lanjutan)
Tahun 2017 Tahun 2016
Penjualan
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 53.674.759.498 46.554.586.495
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan 43.818.875.763 58.442.306.882
PT Angkasa Pura (Persero) II 10.197.851.583 8.461.245.164
PT Jamsostek (Persero) 7.166.441.215 3.981.047.090
PT Pertamina (Persero) 4.245.279.927 4.477.514.740
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 3.331.169.021 3.675.742.699
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 1.282.494.620 1.378.129.353
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. 1.133.386.884 1.081.540.123
PT Bio Farma (Persero) 627.702.116 395.178.661
PT Rajawali Nusindo 331.500.493 -
PT Timah (Persero) Tbk 242.903.936 1.917.177.535
PT Perkebunan Nusantara II 203.302.918 650.682.188
PT Angkasa Pura (Persero) I - 648.095.840
PT Pos Indonesia (Persero - 480.443.359
PT Perkebunan Indonesia (Persero) IV - 1.580.609.887
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. - 4.245.392.621
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000.000) 18.340.843.062 24.036.840.136
144.596.511.036 162.006.532.773
Prosentase terhadap Jumlah penjualan 3,36% 4,08%
Tahun 2017 Tahun 2016
Pembelian
Perusahaan Perdagangan Indonesia 202.855.684 -
PT Rajawali Nusindo - 4.481.057.141
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) - 512.821.972
PT Indofarma Global Medika - 7.600.510.285
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000.000) 5.188.015.438 3.516.030.424
5.390.871.122 16.110.419.822
Prosentase terhadap Harga Pokok Penjualan 0,19% 0,59%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
80
41. IKATAN DAN KONTINJENSI
a. a. Entitas mempunyai perjanjian dengan Nature Pristine Health Products Ltd, Kanada tanggal 18 Mei 2005, Janssen
Pharmaceutica - Belgia dan PT Johnson & Johnson Indonesia pada tanggal 7 Mei 2007, Naprod Life Sciences Pvt
Ltd - India pada tanggal 12 Agustus 2008, PT B Braun Medical Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2008 diperba-
harui tanggal 1 Oktober 2013, untuk menjual dan mendistribusikan produk-produk farmasi. Entitas akan diberikan
potongan harga sebesar persentase tertentu dari harga jual yang disyaratkan. Jangka waktu perjanjian 1 (satu)
sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis kecuali ada pemutusan perjanjian oleh
salah satu pihak.
Entitas mempunyai perjanjian dengan Biotest AG, Jerman tanggal 8 November 2006, Perjanjian Lisensi dengan Hetero Labs Limited, India, 14 Juli 2015 Kunming Pharmaceuticals Corp, China tanggal 1 Juli 2011, Mundipharma Laboratories GmbH, Switzerland tanggal 1 Agustus 2013, Laboratorio Reig Jofre S.A., Spain tanggal 22 Januari 2015, Pantheryx Group Asia Pte. Ltd tanggal 24 Februari 2015, Indivior UK Limited tanggal 18 Agustus 2011, Vins Bio, India dan PT EyeGene Permata Nusantara tanggal 29 Februari 2016
b. c. d. e.
Pada tanggal 15 April 2005 Entitas mengadakan perjanjian Build Operate Transfer (BOT) dengan PT Cipta Kreasi Fa-silitas atas sebidang tanah milik Entitas seluas 4.175 m² yang terletak di Jalan Cikini Raya No. 2-4 Jakarta Pusat, yang akan dibangun gedung atau pusat perbelanjaan/mall berlantai tiga dengan jangka waktu pengelolaan selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal 31 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Januari 2026 dan pada tanggal 28 Februari 2006 telah dibuat klausul tambahan atas perjanjian tersebut.
Pada tanggal 01 Juli 2015, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola Bangun Guna Serah dengan PT Aura Nusantara Abadiatas sebidang tanah milik Entitas seluas 2.111 m2 yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 69 Bandung, yang akan dibangun bangunan Hotel standar Bintang Tiga yang terintegrasi dengan ruang apotek, ruangpraktek dokter dan fasilitas penunjang lainnyadengan jangka waktu pengelolaan selama 25 (dua puluh lima) tahun, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sertifikat Laik Fungsi oleh Pemerintah Kotamadya Bandung(kecuali diakhiri lebih awal berdasarkan ketentuan Perjanjian ini), atau maksimal sampai dengan tanggal 02 Juni 2042. Pada tanggal 16 November 2015, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola Bangun Guna Serah dengan PT Primiera Anggadaatas sebidang tanah milik Entitas seluas 3.000 m2 yang terle-tak di Jalan Matraman Raya Nomor 57, 59 dan 61 Bandung, yang akan dibangun bangunan Hotel standar Bintang Tiga yang terintegrasi dengan ruang apotek, ruangpraktek dokter dan fasilitas penunjang lainnyadengan jangka waktu pengelolaan selama 25 (dua puluh lima) tahun, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sertifikat Laik Fungsi oleh Peme-rintah DKI Jakarta (selambat-lambatnya 16 Juni 2018) atau akan berakhir 16 Juni 2043. Pada tanggal 08 Juni 2016, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola Bangun Guna Serah dengan PTBrawijaya Investama atas sebidang tanah milik Entitas seluas 4.520 m2 yang terletak di Jalan Dr. Saharjo No.199 Jakarta, yang akan dibangun bangunan Rumah Sakit termasuk Rumah Sakit Ibu dan Anak berikut infrastruktur dengan jangka waktu pengelolaan selama 20 (dua puluh) tahun, terhitung sejak Grand Opening Rumah Sakit.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
81
41. IKATAN DAN KONTINJENSI(lanjutan)
f. g. h. i. j.
Pada tanggal 25 Maret 2009. Entitas mengadakan perjanjian dengan PT Merapi Utama Pharma untuk memasarkan produk – produk Entitas di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahun dan selanjutnya diperpanjang secara otomatis. Pembaharuan Perjanjian tanggal 16 Agustus 2016.
Entitas mengadakan perjanjian distribusi dengan Ajmir MaS.Haal Co Ltd, Afghanistan pada tanggal 28 Maret 2006, Amir Aldin Co Ltd Yaman pada tanggal 28 Agustus 2008, Yat Seng Trading Company Hongkong pada tanggal 15 Agustus 2008 untuk memasarkan produk – produk Entitas di wilayah masing – masing negara bersangkutan. perjan-jian ini berlaku dengan jangka waktu selama antara 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) tahun dan selanjutnya dapat di-perpanjang secara otomatis.
Pada tanggal 21 Maret 2010, Entitas mengadakan perjanjian dengan PT Pharmasolindo untuk memasarkan dan mempromosikan produk Kimia Farma di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu selama antara1(satu) sampai 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis. Perjanjian diperbaharui tanggal 30 April 2015.
Pada tanggal 5 Januari 2009, Entitas mengadakan perjanjian distribusi obat – obatan dan fito farmaka dengan PT Anugrah Pharmindo Lestari yang berlaku efektif sejak tanggal 10 April 2009. Perjanjian ini berlaku selama jangka wak-tu 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.
Pada tanggal 3 Pebruari 2010. Entitas mengadakan perjanjian distribusi dengan Royal Ruby Co Ltd. Myanmar untuk mendistribusikan obat-obatan produk Entitas di wilayah teritorial Myanmar. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 3 (tiga) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.
k. Entitas anak (PT KFTD) mengadakan perjanjian distribusi dengan dengan PT Mahakam Beta Farma tanggal 10 Mei 2005. PT Indofarma (Persero) Tbk tanggal 14 Agustus 2003 dan PT Merapi Utama tanggal 2 April 2003, PT Otsuka pada bulan Mei 2012, PT Pharmasolindo pada bulan September 2012, PT Orang Tua Farma pada bulan Oktober 2012, PT Ahmadaris pada bulan Desember 2012, PT Darya Varia Group pada bulan Desember 2012, PT Mersifarma pada bulan Maret 2013, PT Mirota KSM pada bulan Desember 2013, PT Widatra Bhakti pada bulan Januari 2014, PT.Busana Utama pada bulan Februari 2014, PT.Ikapharmindo pada bulan Februari 2014, PT Kasa Husada pada bulan Juni 2014, PT Anugerah Sinergi Solustama pada bulan September 2014 dan PT Mega Pratama Medicalindo pada bulan Oktober 2014.
l. Entitas Anak (PT Kimia Farma Apotek) mengadakan perjanjian kerja sama pelayanan obat-obatan dengan beberapa Entitas. Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Entitas Anak menerima penunjukan untuk melayani obat-obatan pegawai beserta keluarganya dari pihak-pihak tertentu.PT Kimia Farma Apotek akan menerima pembayarannya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian setelah mengirimkan tagihan berikut dokumen pendukungnya. Perjanjian ini berjangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui atas kesepakatan bersama.
m. Pada tanggal 19 Juli 2017 telah ditandatangani Conditonal Share Subscription Agreement (CSSA) sehubungan den-
gan rencana akuisisi saham Dawaa Medical Limited Company oleh Entitas senilai SAR38.000.000 equivalent 60% kepemilikan saham oleh entitas.
Entitas tidak mengungkapkan jumlah penjualan dan beban perjanjian distribusi dan pemasaran karena kegiatan utama Entitas adalah distribusi dan pemasaran produk farmasi disamping juga manufaktur.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
82
42. SEGMEN OPERASI
Informasi segmen operasi Entitas disajikan menurut pengelompokan kegiatan usaha Entitas yaitu manufaktur,
distribusi, ritel, dan jasa.
Segmen operasi 30 September 2017
Manufaktur Distribusi Ritel Lainnya Total
Pendapatan dari pelanggan eksternal 242.164.119.084 1.618.502.187.156 2.362.790.956.487 78.518.339.299 4.301.975.602.026
Pendapatan antar segmen 1.246.752.471.358 149.384.969.622 - - 1.396.137.440.980
Pendapatan bunga dan investasi 23.516.420.290 241.898.294 717.753.539 39.403.663 24.515.475.786
Beban bunga 44.358.464.477 815.387.332 13.834.345.320 137.900.000 59.146.097.129
Penyusutan dan amortisasi 24.466.541.362 3.168.948.518 17.705.395.813 600.994.155 45.941.879.848
Laba segmen dilaporkan 164.256.361.905 12.705.057.638 13.088.077.115 6.114.506.595 196.164.003.253
Aset segmen dilaporkan 2.655.188.763.516 1.496.489.630.549 1.493.366.609.565 37.834.766.050 5.682.879.769.680
Belanja untuk aset tidak lancar dilaporkan 496.129.675.431 10.263.049.744 48.923.802.247 151.180.550 555.467.707.972
Liabilitas segmen dilaporkan 2.205.862.096.884 232.850.877.089 813.461.569.636 5.966.251.830 3.258.140.795.439
Segmen operasi 30 September 2016
Manufaktur Distribusi Ritel Lainnya Total
Pendapatan dari pelanggan eksternal 125.746.373.533 832.729.484.176 1.487.693.125.976 43.732.658.871 2.489.901.642.556
Pendapatan antar segmen 658.730.561.367 105.593.252.902 - - 764.323.814.269
Pendapatan bunga dan investasi 11.550.227.504 248.432.639 344.379.414 62.644.040 12.205.683.597
Beban bunga 11.749.902.131 1.452.148.026 5.913.139.649 6.979.889 19.122.169.695
Penyusutan dan amortisasi 12.742.685.008 1.799.346.691 9.720.583.695 434.193.553 24.696.808.947
Laba segmen dilaporkan 67.502.021.999 (5.618.093.304) 30.021.795.940 3.634.706.391 95.540.431.026
Aset segmen dilaporkan 1.666.780.961.436 1.001.916.268.888 1.113.555.941.296 30.624.289.537 3.812.877.461.157
Belanja untuk aset tidak lancar dilaporkan 405.156.671.424 5.858.239.707 52.364.700.278 199.732.576 463.579.343.985
Liabilitas segmen dilaporkan 115.473.745.771 704.868.448.556 751.390.665.545 7.621.145.345 1.579.354.005.217
Rekonsiliasi segmen operasi :
Tahun 2017 Tahun 2016
Pendapatan
Jumlah pendapatan untuk segmen dilaporkan 5.619.594.703.707 5.106.684.798.422
Pendapatan lainnya 78.518.339.299 66.919.817.435
Eliminasi pendapatan antar segmen (1.396.137.440.980) (1.205.862.551.085)
Pendapatan Entitas 4.301.975.602.026 3.967.742.064.772
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
83
42. SEGMEN OPERASI(lanjutan)
Tahun 2017 Tahun 2016
Laba Rugi Jumlah pendapatan untuk segmen dilaporkan 198.157.694.810 175.571.572.784 Pendapatan (rugi) lainnya 6.114.506.594 6.911.090.204 Eliminasi pendapatan antar segmen (8.108.198.151) (8.657.169.395)
Laba rugi Entitas 196.164.003.253 173.825.493.593
30 September 2017 30 September 2016
Aset
Jumlah aset untuk segmen dilaporkan 6.836.587.393.903 5.111.575.981.498 Aset lainya 37.834.766.049 33.749.924.795 Eliminasi piutang antar segmen (1.191.542.390.272) (850.982.354.514)
Jumlah aset Entitas 5.682.879.769.680 4.294.343.551.779
Penjualan bersih berdasarkan geografis pelanggan
Tahun 2017 Tahun 2016
Rp % Rp %
Indonesia 4.150.652.752.788 96,31 3.821.349.591.476 96,31
Belanda 61.543.030.500 1,78 70.592.305.910 1,78
Cina 40.590.718.555 0,49 19.517.497.111 0,49
Amerika Serikat 15.149.633.760 0,23 9.053.555.030 0,23
India 13.291.700.710 0,30 11.930.888.850 0,30
Irlandia 9.617.760.000 0,25 9.806.445.000 0,25
Swaziland 4.674.609.000 0,06 2.238.064.400 0,06
Australia 2.678.145.450 0,00 - 0,00
Afghanistan 2.165.425.000 0,00 - 0,00
Malaysia 672.998.680 0,00 215.308.650 0,01
Hongkong 108.589.832 0,00 - 0,00
Thailand 49.620.710 0,00 639.567.500 0,02
Singapore 39.190.750 0,00 16.237.914.400 0,41
Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp200.000.000) 741.426.291 0,00 3.243.808.145 0,07
Jumlah 4.301.975.602.026 100,00 3.967.742.064.772 100,00
30 September 2017 30 September2016
Liabilitas Jumlah liabilitas untuk segmen dilaporkan 3.252.174.543.608 1.950.659.758.168 Liabilitas lainnya 5.966.251.831 7.432.279.815
Jumlah liabilitas Entitas 3.258.140.795.439 1.958.092.037.983
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
84
Entitas memperoleh fasilitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesarUSD4.300.000 sebagai forex line. Entitasbelum meng-
gunakan fasilitas tersebut, manajemen berpendapat bahwa dampak dari kerugian mata uang asing sudah tercover dengan tran-
saksi yang berimbang antara kas masuk dan kas keluar dalam mata uang asing.
44. ASET KEUANGANDANLIABILITAS KEUANGAN
Berikut ini adalah kategori aset danliabilitas keuangan Entitas
30 September 2017 Jumlah Nilai wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 626.028.535.671 626.028.535.671
Piutang usaha 1.161.478.948.999 1.161.478.948.999
Piutang lain-lain 13.976.436.627 13.976.436.627
Piutang lain-lain jangka Panjang 3.102.080.725 3.102.080.725
Jumlah Aset Keuangan 1.804.586.002.022 1.804.586.002.022
Liabilitas Keuangan
Utang Bank 745.892.349.714 745.892.349.714
Utang usaha 815.677.269.787 815.677.269.787
Liabilitas lancar lain-lain 59.581.691.990 59.581.691.990
Biaya yang masih harus dibayar 131.136.357.473 131.136.357.473
Pinjaman jangka menengah 700.000.000.000 700.000.000.000
Jumlah Liabilitas Keuangan 2.452.287.668.964 2.452.287.668.964
43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30 September 2017 31 Desember 2016
Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah
Aset moneter
Kas dan setara kas USD$ 1.074.144,22 14.492.353.861 1.672.402,94 22.470.405.862
Piutang usaha USD$ 2.430.684,53 32.794.795.702 686.500,01 9.223.814.105
3.504.828,75 47.287.149.563 31.694.219.967
Liabilitas moneter
Liabiltas USD$ 11.263.698,22 (151.969.816.378) 6.443.679,24 (86.577.274.204)
(151.969.816.378) (86.577.274.204)
Jumlah asset (liabiltas) moneter (104.682.666.815) (54.883.054.237)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
85
44. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN(lanjutan)
31 Desember 2016 Jumlah Nilai wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 647.683.951.012 647.683.951.012
Piutang usaha 741.210.392.159 710.031.996.055
Piutang lain-lain 23.218.145.344 23.023.604.074
Piutang lain-lain jangka Panjang 2.702.354.895 2.693.345.517
Jumlah Aset Keuangan 1.414.814.843.410 1.383.432.896.658
Liabilitas Keuangan
Utang Bank 443.237.127.330 443.237.127.330
Utang usaha 895.125.713.441 895.125.713.441
Liabilitas lancar lain-lain 61.142.511.341 61.142.511.341
Biaya yang masih harus dibayar 257.637.855.043 257.637.855.043
Pinjaman jangka menengah 300.000.000.000 300.000.000.000
Jumlah Liabilitas Keuangan 1.957.143.207.155 1.957.143.207.155
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi. mengukur. memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Entitas. Sebagai Entitas farmasi dengan produk utama obat-obatan.Entitas beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas risiko yang dihadapi Entitas dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut: 1) Faktor Risiko Keuangan
Risiko Kredit yang dihadapi oleh Entitas berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Entitas telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Entitas juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Entitas, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit.Entitas akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar. Tabel dibawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Entitas:
30 September 2017 31 Desember 2016
Piutang usaha 1.161.478.948.999 710.031.996.055 Piutang lain-lain 13.976.436.627 23.023.604.074
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
86
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan)
2) Risiko Likuiditas Entitas mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup. Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
30 September 2017 31 Desember 2016
Utang bank 741.162.522.295 443.237.127.330 Utang usaha 815.677.269.787 895.125.713.441 Utang pajak 52.671.085.843 35.388.502.216 Uang muka penjualan 819.765.403 2.661.619.320 Beban yang masih harus dibayar 131.136.357.473 257.637.855.043
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya terjadi pada akhir triwulan III sampai triwulan
IV, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal tahun, menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini pada 2016 Entitas berupaya mempertahankan komitmen
pinjaman modal kerja dari beberapa perbankan dan lembaga pembiayaan. Pada 2016, Entitas telah
menandatangani komitmen pinjaman modal kerja kredit investasi dan fasilitas pinjaman lainnya dengan
menjaminkan lebih dari 20% aset. Di masa yang akan datang Entitas masih harus mendanai kebutuhan modal
kerjanya dengan fasilitas bank dan fasilitas pinjaman lainnya. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik,
Entitas berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan biaya bunga.
3) Risiko Pasar
Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena
perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga, dan
risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga komoditas.
-Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Entitas dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar
mata uang Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman,hal ini dikarenakan Entitas dan Entitas Anak
membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing antara lain Dolar AS, Euro atau harga
yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama
Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Entitas dan Entitas Anak akan menghadapi risiko
mata uang asing jika pendapatan (eksport) dan pembelian Entitas dan Entitas Anak dalam mata uang asing
tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Untuk mengurangi resiko ini,Entitas merencanakan
peningkatan penjualan ekspor serta pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu
pembelian yang tepat.
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
87
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko harga sampai saat ini ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih
sangat besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri
farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian
bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif.
4) Risiko Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Entitas dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Entitas dan Entitas Anak tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
Entitas mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Entitasuntuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Entitasterdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas (terdiri dari modal saham. tambahan modal disetor dan saldo laba) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari sewa pembiayaan. utang bank dikurangi dengan saldo kas dan setara kas). Entitas tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
Entitas dan Entitas Anak memonitor permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio) yang merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas. Kebijakan Entitasadalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional.
30 September 2017 31 Desember 2016
Pinjaman jangka menengah 700.000.000.000 300.000.000.000
Utang Bank 741.162.522.295 518.237.127.330
Liabilitas sewa guna usaha 3.096.993.507 4.161.171.896
Total liabilitas yang berbunga 1.444.259.515.802 822.398.299.226
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas
2.363.215.493.251
2.220.956.232.127
Rasio utang berbunga terhadap ekuitas 61,11% 37,03%
30 Juni2017 31 Desember 2016
Dollar AS EURO Eropa DollarAS EURO Eropa
-Aset keuangan 3.504.829,75 - 2.358.902,94 -
- Liabilitas keuangan (11.263.698,22) - (6.443.679,24) -
(7.758.868,47) - (4.084.776,29) -
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
88
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 5) Risiko Perekonomian
Risiko perekonomian kinerja bisnis Entitas dan Entitas Anak, terutama dipasar reguler, secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian,kenaikan PDB dan inflasi memberikan dampak terhadap kinerja pasar non-institusi (Pemerintah). Sementara itu, di sektor pasar institusi kinerja Entitas dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah di bidang kesehatan. Guna memitigasi risiko ini Entitasterus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil.
6) Risiko Persaingan Usaha
Risiko persaingan usaha harga Obar Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotek (HNA, harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Entitas terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan an-tara lain meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang (Etikal), ternasuk obat-obat non-resep dok-ter (OTC) dan bahan baku. Pada tahun berjalan pemerintah menetapkan kebijakan “e-catalog” yang dengan ke-bijakan ini Entitas harus mengantisipasi obat-obatan apa saja yang masuk dalam e-catalog.