LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2018
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2019
LkjIP Disnakkan 2018 | i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan
petunuk-Nya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan
Perikanan Tahun 2018 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban
menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/ kegiatan APBD 2018 sebagaimana
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.
Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2018 serta evaluasi
dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan
informasi keberhasilan/ kegagalan Dinas Peternakan dan Perikanan serta dapat diketahui
apakah program/ kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja
serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Peternakan dan
Perikanan).
Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanaan dan kinerja lain
seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA), Penetapan Kinerja
dan Pengukuran Kinerja tahun 2018, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi konsistensi/ komitmen penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan,
melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing bagian, sekaligus dapat
memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Govemance, yaitu terwujudnya
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.
Dengan tersusunnya LKjIP ini, diucapkan terima kasih kepada para pelaksana
program/ kegiatan dan beberapa Stakholder yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Peternakan dan Perikanan
Tahun 2017 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis, terukur
dan obyektif, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah
dan kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan di tahun selanjutnya serta dapat
mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah lainnya dalam
LkjIP Disnakkan 2018 | ii
mewujudkan visi-misi Bupati dan Wakil Boyolali yang 4 (empat) Visi-Misinya telah
didukung dan dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan.
Demikian, semoga LKjIP Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2018 ini dapat
memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pembangunan peternakan dan perikanan di
Kabupaten Boyolali, AMIN YRA.
Boyolali, Januari 2019
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BOYOLALI
Ir. J U W A R I S Pembina Utama Muda
NIP. 19590920 198903 1 009
LkjIP Disnakkan 2018 | iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
IKHTISAR EKSSEKUTIF ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Gambaran Organisasi .................................................................. 2
1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ............................................ 2
2. Sruktur Organisasi ............................................................... 2
3. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi ........ 4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................ 6
A. Rencana Strategis Organisasi ....................................................... 6
B. Perjanjian Kinerja .......................................................................... 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................. 9
A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................... 9
B. Realisasi Anggaran ........................................................................ 24
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 26
A. Simpulan ....................................................................................... 26
B. Saran ............................................................................................. 26
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 29
A. Struktur Organisasi
B. Penghargaan/ Fasilitasi Dinas
C. Rencana Strategis
D. Indikator Kinerja Utama
E. Rencana Kinerja Tahunan
F. Penetapan Kinerja
G. Pengukuran Kinerja
LkjIP Disnakkan 2018 | iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2018 ....... 7
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1 ............................................................ 10
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 ............................................................ 20
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Per Sasaran .............................................................. 23
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Per Bagian/ Bidang ................................................... 23
Tabel 3.5 Alokasi dan Realisasi Anggaran .......................................................... 24
LkjIP Disnakkan 2018 | v
IKHISAR EKSEKUTIF
A. Pendahuluan
Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada
hasil (result oriented government), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut,
perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan
utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2018, sesuai
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas,
semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan tugas.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali merupakan unsur
perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, berdasarkan Peraturan Bupati
Nomor 72 tahun 2016 tentang uraian tugas jabatan eselon pada Disnakkan Kabupaten
Boyolali dengan tugas yaitu membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
daerah dibidang pertanian, sub peternakan dan bidang kelautan/ perikanan. Jumlah
pegawai secara keseluruhan 79 orang PNS, 4 orang PTT dan 22 THL (Pusat maupun
daerah). Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
Bidang Peternakan dan Perikanan.
B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Visi Bupati/ Wakil Bupati terpilih tahun 2016-2021 adalah "Pro Investasi
Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera". Sebagai bentuk perwujudan
Visi tersebut, maka Dinas Peternakan dan Perikanan membantu mewujudkannya
LkjIP Disnakkan 2018 | vi
dengan mengimplementasikan beberapa terjemahan visi/ misi Bupati/ Wakil Bupati
terpilih tahun 2016-2021, diantaranya :
1) Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai kota susu;
2) Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai produsen daging dan hasil
peternakan/ perikanan;
3) Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai lumbung padi dan pangan
nasional; dan
4) Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali lebih maju dan berteknologi.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2018 Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Boyolali melaksanakan 7 (Tujuh) program dengan 30 (tiga
puluh) kegiatan. Seluruh program/ kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari
Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2018 untuk mencapai 2 sasaran (15 kegiatan),
atau dengan kata lain seluruh program/ kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab
akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
C. Akuntabilitas Kinerja
Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan
Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2018, menunjukkan bahwa rata-rata nilai
capaian kinerja dari 2 Sasaran yang telah ditetapkan adalah 149%. Keberhasilan ini
disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari
100% sehingga dikategorikan sangat baik.
Berikut capaian kinerja per sasaran :
No Sasaran Nilai Capaian Kinerja
(%)
1. Persentase peningkatan produksi hasil peternakan 153
2. Persentase peningkatan produksi hasil perikanan 123
Berikut Capaian Kinerja per Bagian/ Bidang :
No Bagian/ Bidang Nilai Capaian Kinerja
(%)
1. Bidang Peternakan 119
2. Bidang Perikanan 123
3. Bidang Usaha Peternakan 236
4. Bidang Keswan 95
LkjIP Disnakkan 2018 | vii
D. Simpulan dan Saran
Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2018 sebesar 147% (kategori
Sangat Baik) dan mengalami kesamaan progress kinerja dibandingkan dengan
capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2017 (147%).
Pembiayaan program/ kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2018
berjumlah Rp. 3.846.901.000,00 terealisasi Rp. 3.749.599.660,00 dengan serapan
anggaran sebesar 97% atau efisiensi sebesar 3% anggaran. Struktur pembiayaan
tahun 2018 mengalami penurunan sebesar Rp. 4.238.269.000,00 (52%) dari tahun
2016 (Rp. 7.985.170.000,00) dan kenaikan 3% dari tahun 2017 (Rp. 3.739.955.000).
Serapan anggaran tahun 2018 sebesar 97%, dengan analisis pembanding lebih baik
dari tahun 2016 dan 2017 yaitu sebesar 96%.
Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, fungsi Dinas Peternakan dan
Perikanan sebagai dinas teknis yang membidangi peternakan dan perikanan, ada
beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum, antara lain peningkatan sarana dan
prasarana pada tingkat lapangan/ UPT Dinas, sebagaimana pada kegiatan tahun
2018 yaitu pembangunan dan penguatan sarpras UPT BBI Tlatar dan usulan kegiatan
tahun 2019, yaitu akan dilaksanakan pembangunan/ rehabilitasi UPT Puskeswan
Ampel; meningkatkan jaring asmara dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Propinsi Jawa Tengah, Kementerian Pertanian RI serta Stakeholder ekternat terkait
teknis peternakan dan perikanan yang bertujuan untuk memperkuat akses pemasaran
bahan baku peternakan dan perikanan, koordinasi dengan Stakeholder peternakan
dan perikanan terkait kapasitas dinas dalam melaksanakan intervensi fluktuasi harga
produk peternakan dan perikanan melalui program/ kegiatan yang telah dan akan
dilaksanakan; koordinasi dinas dengan Stakeholder perbankan pada proporsional/
profesionalisme pendekatan terhadap penguatan modal usaha peternakan dan
perikanan; penguatan kompetensi petugas lapangan (UPT) dalam pendekatan
kelembagaan kelompok baik itu melalui pembinaan dan pelatihan/ penyuluhan;
pelaksanaan diklat/ pelatihan terhadap petugas tertunjuk pelaksana TI/ GIS program/
kegiatan tertentu dan penghargaan terhadap pegawai peternakan dan perikanan, baik
LkjIP Disnakkan 2018 | viii
melaui intensif maupun penambahan honor kinerja tertentu kegiatan, karena pegawai
Dinas Peternakan dan Perikanan telah dengan semangat dan profesionalisme tinggi
dalam mempertahankan/ meningkatkan Icon Kabupaten Boyolali sebagai Kota Susu
dan Kota Lele.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih
dan bertanggungjawab serta berorientasi kepada hasil (Result oriented governement).
Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) adalah Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Unit
Organisasi Eselon I pada Kementerian/ Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan atau unit yang
ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2018,
pemerintah daerah menyusun LKjIP 2018 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang
berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/ sasaran
strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan
dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan
dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Pengukuran
Kinerja, Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/ Renstra SKPD, RKPD/ Renja SKPD,
Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Tujuan penyusunan LKjIP Dinas Peternakan dan Perikanan adalah menyajikan
pertanggungjawaban kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan dalam mencapai sasaran
strategis Dinas Peternakan dan Perikanan sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran maupun anggaran perubahan. Dokumen LKjIP
ini dapat digunakan sebagai :
1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas
Peternakan dan Perikanan dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan
penetapan kinerja;
2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan
Perikanan;
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 2
3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Peternakan
dan Perikanan pada tahun berikutnya.
Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP
Dinas Peternakan dan Perikanan antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2009-2029
3. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP);
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Surat Perintah Sekda No. 050/ 05583/ 07/ 2018 tanggal 31 Desember 2018
Kabupaten Boyolali tentang Penyusunan Dokumen Kinerja tahun 2018.
B. Gambaran Organisasi
Gambaran umum Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali dapat dilihat
dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.
1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali merupakan unsur
perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, berdasarkan Peraturan Bupati
Nomor 72 tahun 2016 tentang uraian tugas jabatan eselon pada Disnakkan Kabupaten
Boyolali dengan tugas yaitu membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah
dibidang pertanian, sub peternakan dan bidang kelautan/ perikanan;
2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali per tahun
2018 sesuai Peraturan daerah Nomor 16 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan
perangkat daerah. Perda tersebut menetapkan bahwa Disnakkan Kabupaten Boyolali
merupakan Perangkat Daerah Tipe A yang terdiri dari :
a. Kepala Dinas, yang membawahi :
- Sekretaris;
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 3
- Bidang Produksi Ternak;
- Bidang Usaha Peternakan dan Kesmavet;
- Bidang Kesehatan Hewan;
- Bidang Perikanan;
- UPTD dan Jabatan Fungsional.
b. Sekretaris, membawahi :
- Subbagian Umum dan Kepegawaian;
- Subbagian Keuangan;
- Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.
c. Kepala Bidang Produksi Ternak, membawahi :
- Seksi Budidaya Ternak;
- Seksi Pakan Ternak;
- Seksi Perbibitan Ternak.
d. Kepala Bidang Usaha Peternakan dan Kesmavet, membawahi :
- Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan;
- Seksi Kesmavet dan Pengawasan Keamanan Produk Hewan;
- Seksi Inovasi dan Kemitraan.
e. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, membawahi :
- Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan;
- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan;
- Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Pelayanan Medik Veteriner.
f. Kepala Bidang perikanan, membawahi :
- Seksi Produksi Perikanan;
- Seksi Sumber Daya Ikan dan Pemberdayaan Nelayan;
- Seksi Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan.
g. Unit Pelaksana Teknis (sebanyak 7 UPT) terdiri dari :
- UPT RPH Ampel;
- UPT BBI Tlatar dan Bangak;
- UPT Puskeswan Mojosongo;
- UPT Puskeswan Ampel;
- UPT Puskeswan Ngemplak;
- UPT Puskeswan Simo;
- UPT Puskeswan Karanggede.
h. Jabatan Fungsional terdiri dari :
- Petugas Penyuluh Perikanan.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 4
3. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis Dinas Peternakan dan Perikanan diperoleh dengan
mengakomodasi isu organisasi, permasalahan/ arah kebijakan dan program RPJMD
Kabupaten 2016-2021. Pengolahan/ manipulasi isu utama terkait dengan tugas dan fungsi
Dinas Peternakan dan Perikanan, adalah sebagai berikut :
Dalam pelaksanaan pembangunan peternakan, tujuan utama antara lain :
1. Meningkatkan jaminan ketersediaan bibit ternak yang berkualitas secara
berkelanjutan dengan bertumpu pada potensi lokal;
2. Meningkatkan populasi dan produktivitas ternak ruminansia dan ternak non
ruminansia;
3. Meningkatkan dan atau mempertahankan status kesehatan hewan;
4. Meningkatkan jaminan keamanan produk;
5. Strategi pembangunan ekonomi dan infrastruktur dalam berbagai sektor/ urusan yang
berlandaskan keunggulan, potensi, dan kekhasan/ciri khas wilayah;
6. Perlunya optimasi penyediaan dan pemeliharaan data perencanaan pembangunan
untuk masing-masing urusan (data kurang mutakhir, validitasnya rendah dan tidak
berkelanjutan).
Dalam pelaksanaan pembangunan perikanan, tujuan utama antara lain :
1. Memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia secara terintegrasi;
2. Mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan;
3. Meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan;
4. Memperluas akses pasar domestik produk perikanan dan hasil olahannya.
5. Pengajuan anggaran yang didukung dengan pengalokasian anggaran dan
pengunaan anggaran secara transparan dan akuntabel;
6. Mengembangkan TI/ GIS serta perangkat keras dan kelengkapannya dalam
mendukung menejemen pengelolaan perencanaan yang lebih baik dalam menunjang
pembangunan.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 5
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Keterbatasan sarana prasarana penunjang pada tingkat UPT;
2. Keterbatasan akses informasi/ teknis pemasaran bahan baku peternakan dan
perikanan;
3. Fluktuasi harga sarana prasarana pendukung dan harga produk/ bahan baku;
4. Keterbatasan peran stakeholder/ lembaga keuangan dalam pembiayaan baik itu
perbankan, dll;
5. Kelembagaan kelompok (peternakan/ perikanan) yang relatif masih lemah dan masih
relatif mengandalkan penguatan usaha dari dinas;
6. Kelemahan implementasi sistem TI/ GIS pada pelaksanaan program/ kegiatan TI/ GIS
tertentu, baik itu sistem TI/ GIS dari Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis Organisasi
Visi Bupati/ Wakil Bupati terpilih tahun 2016-2021 adalah "Pro Investasi
Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera". Sebagai bentuk perwujudan Visi
tersebut, maka Dinas Peternakan dan Perikanan membantu mewujudkannya dengan
mengimplementasikan beberapa terjemahan visi/ misi Bupati/ Wakil Bupati terpilih tahun
2016-2021, diantaranya :
1. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai kota susu;
2. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai produsen daging dan hasil
peternakan/ perikanan;
3. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai lumbung padi dan pangan
nasional; dan
4. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali lebih maju dan berteknologi.
Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali sebagaimana
tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016-2021, sebagai berikut :
1. Pengembangan bidang peternakan dilakukan dengan :
- Upaya peningkatan produksi susu;
- Upaya peningkatan produksi daging sapi, ayam, dll;
- Upaya peningkatan produksi telur unggas;
- Upaya pemeliharaan kesehatan hewan melalui pengobatan dan vaksinasi;
- Upaya peningkatan populasi ternak (Sapi potong, sapi perah dan kambing/
domba, ayam buras dan itik).
2. Pengembangan bidang perikanan dilakukan dengan :
- Upaya peningkatan produksi perikanan tangkap;
- Upaya peningkatan produksi perikanan budidaya;
- Upaya peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 7
Sasaran strategis/ RPJMD/ Renstra/ IKU/ Penetapan Kinerja tahun 2018 tersebut
memiliki 15 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun
perencanaan 2016-2021 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja
dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU), yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
dinas. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen Renstra/
RPJMD yang digunakan sebagai acuan dinas.
B. Perjanjian Kinerja
Semua sasaran strategis dengan indikator capaianya dijabarkan lebih lanjut ke
dalam sejumlah program. Didalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang
memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program.
Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan
pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran
lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2018 Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali 2016-2021 dengan mengambil target pada
tahun 2018, sebagai berikut.
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Persentase peningkatan
produksi hasil peternakan;
Populasi (Ekor) :
Sapi potong 88.050
Sapi perah 87.445
Kambing 89.331
Domba 49.290
Ayam Buras 505.553
Itik 134.079
Produksi :
Susu sapi (Liter) 47.226.000
Daging sapi (Ton) 8.295
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 8
Daging ayam (Ton) 3.794
Telur Unggas (Ton) 12.659
Jml Pengobatan ternak :
Vaksinasi ayam (ekor) 38.000
Sampel (sampel) 900
2. Persentase peningkatan
produksi hasil perikanan.
Produksi :
Ikan tangkap (Ton) 1.714
Ikan budidaya (Ton) 27.313
Pengolahan perikanan (Ton) 66,15
(Sumber : Dokumen Perjanjian Kinerja Disnakkan, Tahun 2018)
Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut., Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan
dengan anggaran sebesar Rp. 3.846.901.000,00 yang selengkapnya sebagaimana
tertuang pada dokumen Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2018 Perubahan (terlampir).
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 9
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan perwujudan
kewajiban Dinas Peternakan dan Perikanan untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2018 tergambar dalam tingkat pencapaian
sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan
atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun
sebelumnya. Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai
ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga
pengukuran kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan dapat berupa keluaran (output)
dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan
Perikanan Tahun 2018.
a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik danatau non
fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program
berdasarkan masukan (input) yang digunakan.
b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
(output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara
realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun
anggaran 2018, Dinas Peternakan dan Perikanan telah melaksanakan berbagai
kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 2
sasaran strategis. Penilaian capaian kinerja tersebut menggunakan rumus sebagai
berikut :
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 10
1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja
menggunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja =Realisasi
Rencanax 100%
2. Atau menggunakan rumus, apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan
semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan
semakin tingginya kinerja menggunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja = Rencana − (Realisasi − Rencana)
Rencanax 100%
Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan
kategori sebagai berikut :
a. Lebih dari 100% = Sangat Baik (A)
b. 76% sampai 100% = Baik (B)
c. 56% sampai 75% = Cukup (C)
d. Kurang dari 55% = Kurang (K)
Capaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali sesuai
dengan pengukuran kinerja Tahun 2018,disajikan dengan membandingkan antara
target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan
tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan
akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/kegagalan, analisis
efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan/kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektivitas dan efisiensi
pencapaian target kinerja.
Sasaran 1. Persentase peningkatan produksi hasil peternakan
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja
Sat Target
Renstra tahun 2021
Realisasi tahun 2016
Realisasi tahun 2017
Tahun 2018 Koor
dinator
Target
Realisasi
Capaiaan kinerja
(%)
Kate gori
1. Populasi
Sapi potong ekor 90.000 95.651 96.066 88.050 99.311 113 A Bid. Peternakan
Sapi perah ekor 89.310 89.844 92.619 87.445 92.856 106 A Bid. Peternakan
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 11
Kambing ekor 91.031 89.809 94.392 89.331 95.428 107 A Bid. Peternakan
Domba ekor 50.390 49.319 48.987 49.290 50.717 103 A Bid. Peternakan
Ayam Buras ekor 508.553 815.585 792.753 505.553 780.255 154 A Bid. Peternakan
Itik ekor 137.079 158.830 167.114 134.079 166.687 124 A Bid. Peternakan
2. Produksi :
Susu sapi Jt liter 48,20 49,9 49,13 47,24 49,54 105 A Bid. Uspet
Daging sapi ton 8.460 11.361 11.960 8.295 13.294 160 A Bid. Uspet
Daging ayam ton 3.797 12.840 13.108 3.794 17.892 472 A Bid. Uspet
Telur Unggas ton 12.665 24.749 28.665 12.659 26.000 205 A Bid. Uspet
3. Jumlah
pengobatan
ternak :
Vaksinasi ayam ekor 35.000 42.250 60.387 38.000 20.000 53 C Bid. Keswan
Sampel sampel 1.050 890 985 900 1.240 138 A Bid. Keswan
Rata – Rata 153 A
(Sumber : Dokumen PK Disnakkan, 2018)
Capaian kinerja meliputi 12 (dua belas) indikator dengan capaian kinerja rata-rata
secara keseluruhan 153% (kategori sangat baik). Berikut analisis capaian kinerja dari
sasaran 1untuk setiap indikator sebagai berikut :
1. Populasi ternak (Sapi potong, sapi perah, kambing/ domba, ayam buras dan itik).
a. Sapi potong
- Tahun 2018, target Renstra sebanyak 88.050 ekor, terealisasi sebanyak
99.311 ekor, dengan capaian kinerja 113% dalam kategori sangat baik dan
berhasil;
- Realisasi jumlah populasi tahun 2018 (99.311 ekor) mengalami kenaikan
populasi dibandingkan realisasi jumlah populasi tahun 2016 sebanyak
95.651 ekor atau kenaikan3.660 ekor dan tahun 2017 sebanyak 96.066 ekor
atau kenaikan 3.245 ekor;
- Capaian kinerja populasi sapi potong sebesar 113% (kategori sangat baik).
Hal ini karena keberhasilan kegiatan IB/ Upsus Siwab telah menyumbang
sebanyak 13% (11.261 ekor). 13% populasi tersebut merupakan
populasiyang dapat dipertahankan untuk penambahan populasi sapi potong
Kabupaten Boyolali tahun 2018, selebihnya tlah terdata 9.319 ekor anak sapi
potong yang telah lahir dijual untuk keperluan konsumtif rumah tangga.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 12
Jumlah tersebut merupakan angka kelahiran anak sapi potong. Sebagai
perbandingan kegiatan awal Upsus Siwab tahun 2016, terdapat kenaikan
kelahiran anak sapi potong sebanyak 3.660 ekor dan tahun 2017 sebanyak
3.245 ekor. Tahun 2018 total keberhasian capaian kelahiran sapi potong
sebanyak 29.400 ekor. Secara umum Kabupaten Boyolali telah
menyumbang 10,25% total keberhasilan IB/ Upsus Siwab Se-Jawa Tengah
yang tercatat sebanyak 109.895 ekor kelahiran sapi potong dan perah di
iSIKHNAS tahun 2018. Penambahan populasi sapi potong tersebut juga
merupakan bantuan Sapi BX untuk 3 kelompok sebanyak 15 ekor yang
bersumber dari APBN.
b. Sapi perah
- Tahun 2018, target Renstra sebanyak 87.445 ekor, terealisasi sebanyak
92.856 ekor, dengan capaian kinerja 106% dalam kategori sangat baik dan
berhasil;
- Realisasi jumlah populasi tahun 2018 (92.856 ekor) mengalami kenaikan populasi
dibandingkan realisasi jumlah populasi tahun 2016 sebanyak 89.844 ekor atau
kenaikan 3.012 ekor dan tahun 2017 sebanyak 92.619 ekor atau kenaikan 237
ekor;
- Capaian kinerja populasi sapi perah sebesar 106% (kategori sangat baik). Hal ini
karena didukung keberhasilan kegiatan IB/ Upsus Siwab sebanyak 6% (5.571 ekor)
dari total target populasi tahun 2018. Jumlah tersebut merupakan angka kelahiran
anak sapi perah hasil pendataan iSIKHNAS tahun 2018 sebanyak 8.820 ekor.
Untuk informasi telah terdata sebanyak 3.249 ekor anak sapi perah yang telah lahir
dijual untuk keperluan konsumtif rumah tangga. Sebagai perbandingan kegiatan
awal Upsus Siwab tahun 2016, terdapat kenaikan kelahiran anak sapi perah
sebanyak 3.012 ekor dan tahun 2017 sebanyak 237 ekor. Secara umum Kabupaten
Boyolali telah menyumbang 5,1% total keberhasilan IB/ Upsus Siwab Se-Jawa
Tengah yang tercatat sebanyak 109.895 ekor kelahiran sapi potong dan perah di
iSIKHNAS tahun 2018.Penambahan populasi sapi perah tersebut juga merupakan
bantuan Sapi perah untuk 2 kelompok sebanyak 10 ekor yang bersumber dari
APBN.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 13
c. Kambing
- Tahun 2018, target Renstra sebanyak 89.331 ekor kambing, terealisasi
sebanyak 95.428ekor kambing, dengan capaian kinerja 107% dalam
kategori sangat baik dan berhasil;
- Realisasi jumlah populasi kambing tahun 2018 (95.428 ekor) mengalami kenaikan
populasi dibandingkan realisasi jumlah populasi tahun 2016 sebanyak 89.809 ekor
atau kenaikan 5.619 ekor dan tahun 2017 sebanyak 94.392 ekor atau kenaikan
1.036 ekor;
- Capaian kinerja populasi kambingsebesar 107% (kategori sangat baik). Hal
ini karena keberhasilan keberhasilan pembinaan kelompok/ masyarakat
peternak kambing, keberhasilan kegiatan IB dan penguatan modal usaha
berupa hibah ternak kambing dari APBN sehingga tahun 2018 Disnakkan
mampu mendukung penambahan populasi kambing sebanyak 6.097 ekor kambing
(6,4% populasi). Perlu diketahui bersama, Peternak Kambing Kabupaten Boyolali
telah mendapatkan bantuan kambing sebanyak 75 ekor (3 kelompok) dari APBN
dan 24 ekor (1 kelompok) dari Provinsi.
d. Domba
- Tahun 2018, target Renstra sebanyak 49.290 ekor domba, terealisasi
sebanyak 50.717 ekor domba, dengan capaian kinerja 103% dalam kategori
sangat baik dan berhasil;
- Realisasi jumlah populasi domba tahun 2018 (50.717 ekor) mengalami kenaikan
populasi dibandingkan realisasi jumlah populasi tahun 2016 sebanyak 49.319 ekor
atau kenaikan 1.398 ekor dan tahun 2017 sebanyak 48.987 ekor atau kenaikan
1.730 ekor;
- Capaian kinerja populasi domba sebesar 103% (kategori sangat baik). Hal
ini karena keberhasilan pembinaan kelompok/ masyarakat peternak domba,
dan keberhasilan kegiatan IB sehingga Disnakkan melaui 5 UPT Puskeswan
meningkatkan jumlah populasi tahun 2018 sebanyak 2,8% populasi atau
1.427 ekor.
e. Ayam buras
- Tahun 2018, target Renstra sebanyak 505.553 ekor Ayam buras, terealisasi
sebanyak 780.255 ekor Ayam buras, dengan capaian kinerja 154% dalam
kategori sangat baik dan berhasil;
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 14
- Realisasi jumlah populasi Ayam buras tahun 2018 (780.225 ekor) mengalami
penurunan populasi dibandingkan realisasi jumlah populasi tahun 2016 sebanyak
815.585 ekor atau penurunan35.330 ekor dan tahun 2017 sebanyak 792.753 ekor
atau penurunan12.498 ekor. Penurunan tersebut diduga disebabkan penjualan
ayam buras yang telah siap panen;
- Capaian kinerja populasi ayam buras sebesar 154% (kategori sangat baik).
Hal ini karena keberhasilan Dinas dalam pembinaan kelompok/ masyarakat
peternak ayam buras/ kampung terkait teknis pembuatan kandang yang
baik, teknis cara pembibitan ayam buras, teknis pemeliharaan, pemberian
pakan, pengobatan/ vaksinasi ayam yang sakit dan ketepatan waktu
pemasaran ayam buras supaya mendapatkan harga jual ayam buras yang
bagus.
f. Itik
- Tahun 2018, target Renstra sebanyak 134.079 ekor Itik, terealisasi sebanyak
166687 ekor Itik, dengan capaian kinerja 124% dalam kategori sangat baik
dan berhasil;
- Realisasi jumlah populasi Itik tahun 2018 (166.687 ekor) mengalami penurunan
populasi dibandingkan realisasi jumlah populasi tahun 2017 sebanyak 167.114 ekor
atau penurunan 427 ekor dan kenaikan dari tahun 2016 sebanyak 158.830 ekor
atau kenaikan7.857 ekor. Kenaikan dan Penurunan tersebut diduga disebabkan
penjualan Itik yang telah siap panen;
- Capaian kinerja populasi itik sebesar 124% (kategori sangat baik). Hal ini
karena keberhasilan Dinas dalam pembinaan kelompok/ masyarakat
peternak unggas/ Itik, baik itu pembinaan teknis pembibitan Itik, pemberian
pakan, tata cara pemeliharaan yang baik dan pengendalian dan pencegahan
penyakit unggas/ Itik.
g. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan pada pengendalian dan
peningkatan populasi sapi potong, sapi perah, kambing, domba, ayam buras dan
itik, dengan memaksimalkan SDM Peternakan, SDM Petugas Data, SDM UPT
RPH/ Puskeswan, kelembagaan kelompok, komunikasi dengan stakeholder
kelurahan/ desa dan efisiensi penggunaan anggaran dinas pada 2 program/ 5
kegiatan sebesar 86-99%;
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 15
h. Indikator ini dilaksanakan dengan 1 program yaitu program peningkatan produksi
hasil peternakandengan kegiatan pembibitan dan perawatan ternak,
pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat, penyuluhan kualitas gizi dan
pakan ternak, pengembangan agribisnis peternakan dan Monitoring evaluasi dan
pelaporan. Bentuk kegiatan tersebut terpantaunya 5.000 ekor ternak (Sapi,
kambing dan domba) yang di IB/ PKB, tersedianya operasional pendampingan
Siwab selama 12 bulan, cakupan peningkatan populasi untuk 1.000 ekor ternak
(Sapi), terpantaunya bantuan ternak untuk 19 kecamatan, 1 kegiatan kontes
ternak (Sapi), penambahan populasi ternak sebanyak 500 ekor (Sapi),
tersedianya bibit unggul sebanyak 1.000 kecamatan (Sapi, kambing dan domba),
terlaksananya pelatihan olahan produk peternakan (GAB/ GBS) untuk 4
kelompok, terlaksananya pembinaan 3 kelompok ternak (Unggas), peningkatan
250 ekor populasi ternak (Sapi), dan kegiatan pelaporan selama 12 bulan.
2. Produksi (Susu sapi, daging sapi, daging ayam dan telur unggas).
a. Susu sapi
- Tahun 2018, target Renstra produksi sebanyak 47,2 juta liter, terealisasi
sebanyak 49,5 juta liter, dengan capaian kinerja 105% dalam kategori sangat
baik dan berhasil;
- Realisasi jumlah produksi tahun 2018 (49,5 juta liter) mengalami
penurunanproduksi dibandingkan realisasi jumlah produksi tahun 2016
sebanyak 49,9 juta liter atau penurunan 0,4 juta literdan kenaikan produksi
dibandingkan realisasi jumlah produksi tahun 2017 sebanyak 49,9 juta liter
atau kenaikan 0,4 juta liter;
- Keberhasilanproduksi susu tersebut dikarenakan beberapa faktor
diantaranya :
➢ Adanya jaminan kehidupan keseharian masyarakat peternak sapi perah
karena harga jual susu yang cukup menguntungkan/ dapat disisihkan
untuk kebutuhan lain (tabungan).
➢ Dominansi kebijakan pemerintah Kab. Boyolali akan fokus memulihkan
icon Kab. Boyolali sebagai Kota Susu, dengan pengendalian penyakit
ternakdan kegiatan Upsus Siwab/ IB yang beryujuan untuk
meningkatkan angka kelahiran sapi.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 16
➢ Faktor teknis diantaranya teknik pemberian pakan yang berkualitas,
pemilihan genetis ternak sapi perah, tata laksana/ tata usaha, umur,
ukuran/ bobot tubuh ternak sapi perah dan periode laktasi.
➢ Faktor usaha/ pengembangan usaha yaitu adanya program asuransi
usaha ternak sapi (AUTS).
b. Daging sapi
- Tahun 2018, target Renstra produksi sebanyak 8.295 ton, terealisasi
sebanyak 8.294 ton, dengan capaian kinerja 160% dalam kategori sangat
baik dan berhasil;
- Realisasi jumlah produksi tahun 2018 (13.294 ton) mengalami kenaikan
produksi dibandingkan realisasi jumlah produksi tahun 2016 sebanyak
11.361 ton atau kenaikan 1.933 ton dan kenaikan produksi dibandingkan
realisasi jumlah produksi tahun 2017 sebanyak 11.960 ton atau kenaikan
1.334 ton;
- Keberhasilan capaian kinerja (160%) tersebut dikarenakan permintaan
daging sapi meningkat diwilayah boyolali dibandingkan tahun 2016 dan
tahun 2017. Data dan informasi jumlah produksi daging tersebut diperoleh
dari UPT RPH Ampel maupun sumber tidak tercatat lainnya (rumah jagal).
Produksi daging tersebut diperoleh dari penyembelihan sapi jantan dan
betina afkir baik pada harian/ bulanan rutin dan hari raya qurban (sumber
data : eFomnak Disnakkan, 2018).
c. Daging ayam
- Tahun 2018, target Renstra produksi sebanyak 3.794 ton, terealisasi
sebanyak 17.892 ton, dengan capaian kinerja 472% dalam kategori sangat
baik dan berhasil (surplus);
- Realisasi jumlah produksi tahun 2018 (17.892 ton) mengalami kenaikan
produksi dibandingkan realisasi produksi tahun 2016 sebanyak 12.840 ton
atau kenaikan produksi 5.052 ton dan tahun 2017 sebanyak 13.108 ton atau
kenaikan produksi 4.784 ton;
- Keberhasilan capaian kinerja 472% atau 17.892 ton tersebut dikarenakan
permintaan daging ayam meningkat diwilayah boyolali untuk dikirimkan ke
luar Pulau Jawa diantaranya Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Bali pada
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 17
fokus usaha Franchise Junkfood/ fastfood. Data dan informasi jumlah
produksi daging ayam tersebut diperoleh dari laporan usaha pemotongan
PT. Gemilang Setia Sejahtera, PT. So Good Food, beberapa Usaha
pemotongan kecil lainnya dan data baru terkait pendataan usaha ayam
potong di Kecamatan Karanggede (15 kelompok) yang belum tercatat pada
tahun 2016-2017;
d. Telur unggas
- Tahun 2018, target Renstra produksi sebanyak 12.659 ton, terealisasi
sebanyak 26.000 ton, dengan capaian kinerja 205% dalam kategori sangat
baik dan berhasil (surplus);
- Realisasi jumlah produksi tahun 2018 (26.000 ton),mengalami kenaikan
produksi dibandingkan realisasi produksi tahun 2016 sebanyak 24.749 ton
atau kenaikan produksi 1.251 ton dan mengalami penurunan produksi
dibandingkan realisasi produksi tahun 2017 sebanyak 28.665 ton atau
penurunan produksi 2.665 ton;
- Keberhasilan capaian kinerja sebanyak 26.000 ton atau capaian kinerja
205% tersebut dikarenakan permintaan telur unggas meningkat diwilayah
boyolali meningkat untuk dikirimkan ke Yogyakarta, Surakarta dan
Semarang pada fokus usaha pasar tradisional. Data dan informasi jumlah
produksi telur unggastersebut diperoleh dari laporan petugas teknis didaerah
Kec. Cepogo, Boyolali dan Ampel sebanyak 80% produksi serta 20%
produksi sisanya di Kec. Karanggede, Juwangi, Kemusu dan Wonosegoro
(sumber data : eFomnak Disnakkan, 2018).
e. Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan pada indikator produksi susu
sapi, daging sapi, daging ayam dan telur unggas, dengan memaksimalkan SDM
Bidang Usaha Peternakan, SDM Petugas Data, SDM UPT RPH/ Puskeswan dan
efisiensi penggunaan anggaran pada 1 program/ 3 kegiatan sebesar 89-95%;
f. Indikator produksi susu sapi, daging sapi, daging ayam dan telur unggasini
dilaksanakan dengan 1 program yaitu peningkatan pemasaran hasil produksi
peternakan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan hasil produksi
peternakan, pembangunan sarpras hasil produksi peternakan dan pemeliharaan
rutin/ berkala sarpras pasar produksi peternakan. Bentuk kegiatan tersebut
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 18
diantaranya pengawasan daging sapi/ ayam di 10 lokasi pasar tradisional,
terlaksananya sosialisasi/ penegakan perda Keswan Kesmavet selama 4 bulan,
1 kegiatan gerakan minum susu, monitoring usaha peternakan untuk 5
kelompok, tersedianya alat pemasaran pedagang daging untuk 10 orang,
pemeliharaan ruang pemotongan UPT RPH Ampel selama 12 bulan,
pengawasan ternak selama 12 bulan, pemeriksaan 50 sampel daging dan
pelaporan selama 12 bulan.
3. Jumlah pengobatan ternak.
a. Vaksinasi ayam
- Pada tahun 2018, target Renstra vaksinasi ayam sebanyak 38.000 ekor,
terealisasi sebanyak 20.000 ekor, dengan capaian kinerja 53% dalam
kategori kurang berhasil;
- Realisasi jumlah vaksinasi tahun 2018sebanyak 20.000 ekor (53%)
tersebutmengalami penurunan kegiatan vaksinasi dibandingkan realisasi
vaksinasi tahun 2016 sebanyak 42.250 ekor atau penurunan vaksinasi 22.250
ekor dan penurunan vaksinasi dibandingkan realisasi vaksinasi tahun 2017
sebanyak 60.387 ekor atau penurunan vaksinasi 40.387 ekor;
- Kurang berhasilnya capaian kinerja tersebut diduga kegiatan vaksinasi yang
direncanakan bersumber dari Pagu anggaran Kementerian Pertanian RI
tahun 2018 berkurang dan efisiensi anggaran Kegiatan vaksinasi yang telah
direncanakan dialihkan ke Program BEKERJA (Bedah Kemiskinan Rakyat
Sejahtera)berupa penguatan modal usaha yaitu pemberian ayam jawa super
kepada keluarga miskin;
- Untuk mencapai keberhasilan target Renstra tahun 2019 dipandang perlu
untuk penguatan pendanaan yang berfokus pada kegiatan vaksinasi unggas.
b. Sampel darah
- Pada tahun 2018, target Renstra sampel darah sebanyak 900 sampel darah,
terealisasi sebanyak 1.240 sampel, dengan capaian kinerja 138% dalam
kategori sangat baik dan berhasil;
- Realisasi jumlah sampel darahtahun 2018 sebanyak 1.240 sampel (138%),
mengalami kenaikansampel darah dibandingkan realisasi sampel darahtahun
2016 sebanyak 890 sampel atau kenaikansampel darahsebanyak 350 sampel
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 19
dan kenaikan sampel darah dibandingkan realisasi sampel darah tahun 2017
sebanyak 985 sampel atau kenaikan sampel darah sebanyak 255 sampel;
- Keberhasilan capaian kinerja sampel darah 138% atau 1.240 sampel tersebut
dikarenakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut pengambilan sampel
dari laporan masyarakat atau kelompok ternak dimana ternak mengalami
ganggunan kesehatan (keluron/ abortus). Hasil sampel tersebut langsung
digunakan sebagai indikator tingkat kesehatan ternak oleh masyarakat/
kelompok tersebut. masyarakat sangat kooperatif dengan kegiatan ini karena
bermanfaat dalam pengembangan usaha ternak yang aman dan bebas dari
penyakit hewan menular.
c. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan pada indikator jumlah pengobatan
ternak/ vaksinasi ayam, sampling darah ternak, dengan memaksimalkan SDM
Bidang Keswan dan SDM UPT Puskeswan serta efisiensi penggunaan anggaran
pada 1 program/ 3 kegiatan sebesar 98-99%;
d. Indikator jumlah pengobatan ternak/ vaksinasi ayam dan sampel darah ternak ini
dilaksanakan dengan 1 program yaitu pencegahan dan penanggulangan penyakit
ternak dengan kegiatan pendataan masalah peternakan, pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit menular ternak dan pengawasan perdagangan ternak
antar daerah. Bentuk kegiatan tersebut diantaranya kegiatan pengawasan ternak
selama 12 bulan, vaksinasi 19 kecamatan (31.169 ekor), sampel darah ternak
(1.217 sampel) di 19 kecamatan dan pelaporan selama 12 bulan.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 20
Sasaran 2. Persentase peningkatan produksi hasil perikanan
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Indikator
Kinerja Sat
Target
Renstra
2021
Realisasi
tahun
2016
Realisasi
tahun
2017
Target
2018
Realisasi
tahun
2018
Capaiaan
kinerja
(%)
Kate
gori
Koor
dinator
4. Produksi :
Ikan tangkap ton 1.714 2.319 2.318 1.990 2.318 135 A Bid. Perikanan
Ikan budidaya ton 27.313 33.027 34.837 31.612 34.844 128 A Bid. Perikanan
Pengolahan
perikanan ton 66,15 65 64 76,75 70 106 A Bid. Perikanan
Rata-rata 123 A
(Sumber : Dokumen PK Disnakkan, 2018)
Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indikator dengan rata-rata capaian kinerja secara
keseluruhan 123% (kategori sangat baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran
2untuk setiapindikator sebagai berikut :
4. Produksi (Ikan tangkap, budidaya dan pengolahan).
a. Ikan tangkap
- Tahun 2018, target Renstra sebanyak 1.714 ton, terealisasi sebanyak 2.318
ton, dengan capaian kinerja 135% dalam kategori sangat baik dan berhasil;
- Realisasi jumlah produksi tahun 2018 (2.318ton) mengalami penurunanjumlah
produksi dibandingkan realisasi jumlah produksi tahun 2016 sebanyak 2.319
ton atau penurunan1 ton dan stagnasi/ sama dengan jumlah produksi pada
tahun 2017 sebanyak 2.318 ton;
- Keberhasilan capaian kinerja 135% atau 2.318 ton tersebut dikarenakan :
➢ Pembinaan oleh Petugas teknis perikanan tangkap dilokasi perairan umum
terkait cara penangkapan ikan yang baik (Ikan layak tangkap sesuai usia/
umur/ ukuran ikan);
➢ Daya dukung ekosistem perairan umum yang cukup baik sehingga populasi
ikan tangkap (ikan Mujaer, Gabus, dll) cukup melimpah pada musim
tertentu;
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 21
➢ Kelembagaan kelompok dan adat masyarakat yang kuat terkait pelestarian
lingkungan perairan umum, sehingga kegiatan penangkapan ikan lebih
terkontrol dan kontinu.
b. Ikan budidaya
- Tahun 2018, target Renstra produksi sebanyak 27.313 ton, terealisasi
sebanyak 34.844 ton, dengan capaian kinerja 128% dalam kategori sangat baik
dan berhasil;
- Realisasi jumlah produksi tahun 2018 (34.844 ton) mengalami kenaikan jumlah
produksi dibandingkan realisasi jumlah produksi tahun 2016 sebanyak 33.027
ton atau kenaikan 1.817 ton dan mengalami kenaikan jumlah produksi
dibandingkan realisasi jumlah produksi tahun 2017 sebanyak 34.837 ton atau
kenaikan 7 ton;
- Keberhasilan capaian kinerja 128% atau jumlah produksi 34.844 ton tahun
2018 tersebut, dikarenakan :
➢ Jaminan ketersediaan induk dan benih unggul dengan leading sektor UPT
BBI,
➢ Penerapan biosecurity yang ketat;
➢ Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB);
➢ Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB);
➢ Monitoring residu dan kesehatan ikan;
➢ Jaminan mutu kualitas air dan lingkungan sekitar usaha budidaya;
➢ Pembinaan Kelompok oleh petugas teknis/ keikutsertaan petugas penyuluh
pusat yang ditempatkan di Kabupaten Boyolali;
➢ Faktor lain diantaranya masyarakat pembudidaya sangat meminati kegiatan
pembesaran ikan, baik sebagai usaha utama maupun sampingan. Sebagai
informasi bahwa dominansi produksi pembesaran ikan terletak di
Kecamatan Banyudono, Sawit, Kemusu dan Ngemplak, sebagian merata di
seluruh kecamatan di Kabupaten Boyolali.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 22
c. Pengolahan perikanan
- Tahun 2018, target Renstra produksi pengolahan ikan sebanyak 66 ton,
terealisasi sebanyak 70 ton, dengan capaian kinerja 106% dalam kategori
sangat baik dan berhasil;
- Realisasi jumlah produksi pengolahan ikan tahun 2018 (70 ton) mengalami
kenaikan jumlah produksi pengolahan ikan dibandingkan realisasi jumlah
produksi pengolahan ikan tahun 2016 sebanyak 65 ton atau kenaikan 5 ton dan
mengalami kenaikan jumlah produksi pengolahan ikan dibandingkan realisasi
jumlah produksi pengolahan ikan tahun 2017 sebanyak 64 ton atau kenaikan 6
ton;
- Keberhasilan capaian kinerja 106% atau produksi pengolahan ikan 70 ton tahun
2018 tersebut,dikarenakan :
➢ Produksi pengolahan ini sangat diminati oleh kelompok wanita tani/
perikanan, yang sudah merasakan manfaat usaha pengolahan ini;
➢ Usaha pengolahan perikanan relatif mudah dan menggunakan teknologi
yang tidak mahal;
➢ Permintaan/ pemasaran hasil produksi perikanan selalu meningkat diluar
wilayah Boyolali khususnya Yogyakarta, Surakarta, Semarang dan
Jakarta.Hal ini bisa dilihat pada produksi tahun 2012-2015 (evaluasi Renstra
2011-2015) dan produksi tahun 2016-2018 (evaluasi Renstra tahun 2016-
2018);
➢ Dukungan dinas terkait teknis produksi, baik itu berupa penguatan modal
peralatan, teknis pengolahan dan even pemasaran lokal maupun nasional,
serta intervensi dinas dalam penganggaran kegiatan GAB/ GBS tahun
2015-2018 untuk kegiatan kaum wanita terkait usaha perikanan.
d. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan pada indikator Ikan tangkap,
budidaya dan pengolahanikan dilakukan dengan memaksimalkan SDM Bidang
Perikanan, Penyuluh dari KKP RI dan efisiensi penggunaan anggaran pada 2
program/ 4 kegiatan sebesar 98-99%;
e. Indikator ini dilaksanakan dengan 2 program yaitu program pengembangan
budidaya perikanan dengan kegiatan pengembangan bibit unggul, pendampingan
kelompok tani pembudidaya ikan dan pembinaan dan pengembangan perikanan
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 23
dan program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dengan
kegiatan kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.
Bentuk kegiatan tersebut diantaranya pembinaan 20 kelompok, tersedianya pakan
ikan selama 12 bulan, terbangunnya 1 paket kolan dan sarpras, 1 kegiatan hari
ikan nasional, 1 paket gudang pakan dan gapura UPT BBI, 1 paket pengadaan
calon induk ikan dan pelaporan kegiatan selama 12 bulan.
Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja per
sasaran :
Tabel 3.3 Capaian Kinerja per Sasaran
No. Sasaran Capaian Kinerja
2017 (%)
Tingkat
Keberhasilan
1. Persentase peningkatan produksi
hasil peternakan
153 Sangat Baik
2. Persentase peningkatan produksi
hasil perikanan
123 Sangat Baik
(Sumber : Analisis Data PK Disnakkan, 2018)
Sedangkan tingkat capaian kinerja per Bagian sebagai berikut :
Tabel 3.4 Capaian Kinerja per Bagian/ Bidang
No Bagian/ Bidang Capaian Kinerja
2017 (%)
Tingkat
Keberhasilan
1. Bidang Peternakan 119 Sangat Baik
2. Bidang Perikanan 123 Sangat Baik
3. Bidang Usaha Peternakan 236 Sangat Baik
4. Bidang Keswan 95 Baik
(Sumber : Analisis Data PK Disnakkan, 2018)
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 24
B. Realisasi Anggaran
Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Boyolali pada tahun 2018 sebagaimana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut,
pembiayaan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2018 berjumlah Rp.
3.846.901.000,00 terealisasi Rp. 3.749.599.660,00 dengan serapan anggaran
sebesar97% atau efisiensi sebesar 3% anggaran.Struktur pembiayaan tahun 2018
mengalami penurunan sebesar Rp. 4.238.269.000,00 (52%) dari tahun 2016 (Rp.
7.985.170.000,00) dan kenaikan 3% dari tahun 2017 (Rp. 3.739.955.000).Serapan
anggaran tahun 2018sebesar 97%, dengan analisis pembanding lebih baik dari tahun
2016 dan 2017 yaitu sebesar 96%.
Tabel 3.5 Alokasi dan Realisasi Anggaran
No Sasaran Strategis
Program/ Keg. Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Koordinator
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase peningkatan produksi hasil peternakan
Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
1.Pendataan masalah peternakan
5.000.000 4.949.400 98 Bid. Keswan
2.Pemeliharaan kesehatan dan pecegahan penyakit menular ternak
192.500.000 191.345.662 99 Bid. Keswan
3.Pengawasan perdagangan ternak antar daerah
80.000.000 79.741.200 99 Bid. Keswan
Peningkatan produksi hasil peternakan
1.Pembibitan dan perawatan ternak
34.000.000 29.462.303 86 Bid. Peternakan
2.Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
171.000.000 159.267.200 93 Bid. Peternakan
3.Penyuluhan kualitas gizi dan pakan ternak
10.000.000 9.796.000 98 Bid. Peternakan
4 Pengembangan agribisnis peternakan
75.000.000 67.939.351 91 Bid. Uspet
5.Monitoring, evaluasi dan pelaporan
15.629.000 15.625.000 99 Subag. Renlap
Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
1.Penelitian dan pengembangan hasil produksi peternakan
75.000.000 67.097.650 89 Bid. Uspet
2.Pembangunan sarpras pasar produksi hasil peternakan
5.000.000 4.768.925 95 Bid. Uspet
3.Pemeliharaan rutin/ berkala sarpras pasar produksi peternakan
67.502.400 63.266.489 94 UPTD RPH Ampel
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 25
Pendukung capaian indikator pertanian
Pelayanan admininstrasi perkantoran
1.Penyediaan jasa surat-menyurat
250.000 189.000 76 Subag. Umpeg
2.Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik
107.740.000 89.674.650 83 Subag. Umpeg
3.Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan/operasional
65.000.000 63.751.162 98 Subag. Umpeg
4.Penyediaan jasa administrasi keuangan
1.200.000 915.000 76 Subag. Keuangan
5.Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
11.900.000 11.900.000 100 Subag. Umpeg
6.Penyediaan alat tulis kantor 13.203.600 13.078.450 99 Subag. Umpeg
7.Penyediaan barang cetakan dan pengandaan
15.000.000 14.999.000 99 Subag. Umpeg
8.Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
5.000.000 4.993.000 99 Subag. Umpeg
9.Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
19.100.000 18.530.000 97 Subag. Umpeg
10.Penyediaan peralatan rumah tangga
5.000.000 4.913.000 98 Subag. Umpeg
11.Penyediaan makanan dan minuman
15.000.000 13.535.500 90 Subag. Umpeg
12.Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar
88.000.000 82.172.584 93 Subag. Umpeg
13.Penyediaan jasa administrasi perkantoran
387.071.000 382.471.000 98 Subag. Umpeg
Pendukung capaian indikator pertanian
Pelayanan admininstrasi perkantoran
1.Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
7.000.000 6.935.000 99 Subag. Umpeg
2.Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
2.800.000 2.760.000 98 Subag. Umpeg
2. Persentase peningkatan produksi hasil perikanan
Pengembangan budidaya perikanan
1.Pengembangan bibit ikan unggul
63.800.000 63.314.700 99 UPTD BBI
2.Pendampingan kelompok pembudidaya ikan
25.000.000 24.921.374 99 Bid. Perikanan
3 Pembinaan dan pengembangan perikanan
1.776.205.000 1.753.238.441 98 Bid. Perikanan
Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
1.Kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
508.000.000 504.048.649 99 Bid. Perikanan
(Sumber : e-LaporanDisnakkan, 2018)
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 26
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pada tahun 2018, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Dari 2
(dua) sasaran dengan 15 (Lima belas) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam
Penatapan Kinerja Perubahan (Perjanjian Kinerja) Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2018, menunjukkan tingkat keberhasilan capaian kinerja
sebagai berikut :
1) Capaian lebih dari 100% (sangat baik) : 14 (Empat belas) indikator (93%).
2) Capaian 76% sampai 100% (Baik) : 0 (Nol) indikator (0%).
3) Capaian 56% sampai 75% (Cukup) : 1 (Satu) indikator (7%).
Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2018 sebesar 147% (kategori Sangat
Baik) dan mengalami kesamaan progress kinerja dibandingkan dengan capaian kinerja
tahun 2016 dan tahun 2017 (147%).
Pembiayaan program/ kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2018
berjumlah Rp. 3.846.901.000,00 terealisasi Rp. 3.749.599.660,00 dengan serapan
anggaran sebesar 97% atau efisiensi sebesar 3% anggaran. Struktur pembiayaan tahun
2018 mengalami penurunan sebesar Rp. 4.238.269.000,00 (52%) dari tahun 2016 (Rp.
7.985.170.000,00) dan kenaikan 3% dari tahun 2017 (Rp. 3.739.955.000). Serapan
anggaran tahun 2018 sebesar 97%, dengan analisis pembanding lebih baik dari tahun
2016 dan 2017 yaitu sebesar 96%.
B. Saran
Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Boyolali, fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan sebagai dinas
teknis yang membidangi peternakan dan perikanan, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan secara umum, antara lain :
a. Peningkatan sarana dan prasarana pada tingkat lapangan/ UPT Dinas, sebagaimana
pada kegiatan tahun 2018 yaitu pembangunan dan penguatan sarpras UPT BBI
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 27
Tlatar dan usulan kegiatan tahun 2019, yaitu akan dilaksanakan pembangunan/
rehabilitasi UPT Puskeswan Ampel;
b. Meningkatkan jaring asmara dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Propinsi Jawa Tengah, Kementerian Pertanian RI serta Stakeholder ekternat terkait
teknis peternakan dan perikanan yang bertujuan untuk memperkuat akses pemasaran
bahan baku peternakan dan perikanan.
c. Koordinasi dengan Stakeholder peternakan dan perikanan terkait kapasitas dinas
dalam melaksanakan intervensi fluktuasi harga produk peternakan dan perikanan
melalui program/ kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan;
d. Koordinasi dinas dengan Stakeholder perbankan pada proporsional/ profesionalisme
pendekatan terhadap penguatan modal usaha peternakan dan perikanan;
e. Penguatan kompetensi petugas lapangan (UPT) dalam pendekatan kelembagaan
kelompok baik itu melalui pembinaan dan pelatihan/ penyuluhan;
f. Pelaksanaan diklat/ pelatihan terhadap petugas tertunjuk pelaksanan TI/ GIS
program/ kegiatan tertentu;
g. Penghargaan terhadap pegawai peternakan dan perikanan, baik melaui intensif
maupun penambahan honor kinerja tertentu kegiatan, karena pegawai Dinas
Peternakan dan Perikanan telah dengan semangat dan profesionalisme tinggi dalam
mempertahankan/ meningkatkan Icon Kabupaten Boyolali sebagai Kota Susu dan
Kota Lele.
Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Boyolali lebih baik, transparan dan akuntabel antara lain :
a. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan program melalui sinkronisasi dokumen-
dokumen perencanaan dan kinerja program.
b. Memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/
kegiatan.
c. Menguatkan komitmen dari seluruh Unit kerja/ Bagian untuk meningkatkan kinerjanya;
d. Menambah/ mengurangi program/ kegiatan yang dinilai berpotensi pada percepatan
capaian kinerja Renstra/ Renja tahun 2016-2021 melalui usulan RKPD tahun berjalan.
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 28
e. Mengusulkan insentif/ penambahan TPP Dinamis untuk petugas teknis dan
administrasi, karena kualitas dan sinergitas petugas merupakan komponen utama
keberhasilan kinerja suatu Instansi/ Dinas.
Boyolali, Januari 2019
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BOYOLALI
Ir. J U W A R I S Pembina Utama Muda
NIP. 19590920 198903 1 009
L k j I P D i s n a k k a n 2 0 1 8 | 29
LAMPIRAN
A. Struktur Organisasi
B. Sertifikasi/ Penghargaan
C. Rencana Strategis
D. Indikator Kinerja Utama
E. Rencana Kinerja Tahunan
F. Penetapan Kinerja
G. Pengukuran Kinerja
ST
RU
KT
UR
OR
GA
NIS
ASI
DIN
AS P
ET
ER
NA
KA
N D
AN
PER
IKA
NA
N K
ABU
PA
TEN
BO
YO
LA
LI
TY
PE A
KE
PA
LA
DIN
AS
PE
TE
RN
AK
AN
DA
N P
ER
IKA
NA
N
KA
BU
PA
TE
N B
OY
OL
AL
I
Ir. JU
WA
RIS
NIP
. 19
19
59
09
20
19
89
03
1 0
09
KELO
MPO
K
JABA
TA
N F
UN
GSIO
NA
L
KE
PA
LA
DIN
AS
BID
AN
G P
ER
IKA
NA
N
SE
KS
I PR
OD
UK
SI P
ER
IKA
NA
N
SE
KS
I SU
MB
ER
DA
YA
IKA
N D
AN
PE
MB
ER
DA
YA
AN
N
ELA
YA
N
SE
KS
I PE
NIN
GK
AT
AN
DA
YA
SA
ING
PR
OD
UK
P
ER
IKA
NA
N
U P
T D
SE
KR
ET
AR
IAS
SU
B B
AG
UM
UM
DA
N
KE
PE
GA
WA
IAN
SU
B B
AG
PE
RE
NC
AN
AA
N D
AN
P
EL
AP
OR
AN
SU
B B
AG
KE
UA
NG
AN
BID
AN
G K
ES
EH
AT
AN
H
EW
AN
BID
AN
G U
SA
HA
P
ET
ER
NA
KA
N D
AN
K
ES
MA
VE
T
SE
KS
I PE
NG
AM
AT
AN
D
AN
PE
NY
IDIK
AN
P
EN
YA
KIT
HE
WA
N
SE
KS
I PE
NG
OLA
HA
N
DA
N P
EM
AS
AR
AN
H
AS
IL P
ET
ER
NA
KA
N
SE
KS
I PE
NG
AW
AS
AN
O
BA
T H
EW
AN
DA
N
PE
LA
YA
NA
N M
ED
IK
VE
TE
RIN
ER
SE
KS
I KE
SM
AV
ET
DA
N
PE
NG
AW
AS
AN
K
EA
MA
NA
N P
RO
DU
K
HE
WA
N
SE
KS
I PE
NC
EG
AH
AN
D
AN
PE
MB
ER
AN
TA
SA
N
PE
NY
AK
IT H
EW
AN
SE
KS
I INO
VA
SI D
AN
K
EM
ITR
AA
N
BID
AN
G
PR
OD
UK
SI T
ER
NA
K
SE
KS
I BU
DID
AY
A
TE
RN
AK
SE
KS
IP
AK
AN
T
ER
NA
K
SE
KS
I PE
RB
IBIT
AN
T
ER
NA
K
Uraian
Ind
ikator
Kerja
Satu
an2016
20172018
20192020
2021
pop sapi potongekor
87.000
87.500
88.050
88.650
89.275
90.000
90.000
pop sapi perahekor
86.400
86.910
87.445
88.010
88.635
89.310
89.310
pop kambing
ekor88.231
88.781
89.331
89.881
90.456
91.031
91.031
pop. Dom
baekor
48.640
48.940
49.290
49.640
50.015
50.390
50.390
pop ayam buras
ekor503.553
504.553
505.553
506.553
507.553
508.553
508.553
pop itikekor
132.079
133.079
134.079
135.079
136.079
137.079
137.079
prod susu sapiliter
46.776.000
46.976.000
47.226.000
47.526.000
47.851.000
48.201.000
284.556.000
prod daging sapiton
8.210
8.250
8.295
8.345
8.400
8.460
49.960
prod daging ayamton
3.792
3.793
3.794
3.795
3.796
3.797
22.767
prod telur unggaston
12.655
12.657
12.659
12.661
12.663
12.665
75.960
Pengobatan ternak
Sam
pel700
850
900
950
1.000
1.050
1.050
Pengobatan ternak
Ekor
(ayam)
40.000
39.000
38.000
37.000
36.000
35.000
35.000
prod ikan tangkapton
1.559
1.637
1.714
1.805
1.895
1.990
1.990
prod ikan bddayaton
24.702
26.007
27.313
28.673
30.107
31.612
31.612
prod pengolahan
perikanan
ton60,15
63,15
66,15
69,62
73,10
76,75
77
Pro
du
ksi/ Po
pu
lasi
RE
NC
AN
A S
TR
AT
EG
IS D
INA
S P
ET
ER
NA
KA
N D
AN
PE
RIK
AN
AN
KA
BU
PA
TE
N B
OY
OL
AL
I AK
HIR
TA
HU
N 2016-2021
Tu
juan
Sasaran
Targ
et/ Tah
un
Cap
aian A
khir
Tah
un
RP
JMD
(Tah
un
2021)
Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat dan
perekonomian
rakyat yang
bertumpu pada
sektor unggulan
daerah
Meningkatkan hasil
produksi daerah
untuk peningkatan
kontribusi PD
RB
sektor :
- hasil peternakan
- perikanan
Persentase
peningkatan
produksi hasil
peternakan
Persentase
peningkatan
produksi hasil
perikanan
Ir. J U W
A R
I S
Pem
bina Utam
a Muda
NIP
. 19590920 198903 1 009
KE
PA
LA D
INA
S
PE
TE
RN
AK
AN
DA
N P
ER
IKA
NA
N
KA
BU
PA
TE
N B
OY
OLA
LI
INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2016-2021
Visi : Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju Dan Lebih Sejahtera Misi : 1. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai kota susu; 2. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai produsen daging dan hasil
peternakan/ perikanan; 3. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai lumbung padi dan pangan
nasional; dan 4. Membantu mewujudkan Kabupaten Boyolali lebih maju dan berteknologi
No. Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Penjelasan
Bidang
Pengampu
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Persentase
peningkatan
produksi
hasil
peternakan
Populasi
sapi potong
(ekor)
Formulasi
penghitungan
: Jml sapi ptg thn n
Target daerah thn n x100%
Bid.
Peternakan
Tipe
penghitungan
: Non-komulatif
Sumber data : Lap. Statistik peternakan
Populasi
sapi perah
(ekor)
Formulasi
penghitungan
: Jml sapi perah thn n
Target daerah thn n x100%
Bid.
Peternakan
Tipe
penghitungan
: Non-komulatif
Sumber data : Lap. Statistik peternakan
Populasi
kambing
(ekor)
Formulasi
penghitungan
: Jml kambing thn n
Target daerah thn n x100%
Bid.
Peternakan
Tipe
penghitungan
: Non-komulatif
Sumber data : Lap. Statistik peternakan
Populasi
domba
(ekor)
Formulasi
penghitungan
: Jml domba thn n
Target daerah thn nx100%
Bid.
Peternakan
Tipe
penghitungan
: Non-komulatif
Sumber data : Lap. Statistik peternakan
Populasi Formulasi : Jml ayam buras thn n
Target daerah thn nx100%
Bid.
ayam buras
(ekor)
penghitungan Peternakan
Tipe
penghitungan
: Non-komulatif
Sumber data : Lap. Statistik peternakan
Populasi Itik
(ekor)
Formulasi
penghitungan
: Jml itik thn n
Target daerah thn nx100%
Bid.
Peternakan
Tipe
penghitungan
: Non-komulatif
Sumber data : Lap. Statistik peternakan
Produksi
susu sapi
(liter)
Formulasi
penghitungan
: Jml Prod susu sapi thn n
Target daerah thn n x100%
Bid. Uspet
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Uspet
Produksi
daging sapi
(ton)
Formulasi
penghitungan
: Jml Prod daging sapi thn n
Target daerah thn n x100%
Bid. Uspet
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Uspet
Produksi
daging ayam
(ton)
Formulasi
penghitungan
: Jml Prod daging ayam thn n
Target daerah thn n x100%
Bid. Uspet
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Uspet
Produksi
telur unggas
(ton)
Formulasi
penghitungan
: Jml Prod telur unggas thn n
Target daerah thn n x100%
Bid. Uspet
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Uspet
Pengobatan
ternak
(Sampel)
Formulasi
penghitungan
: Jml Sampel thn n
Target daerah thn n x100%
Bid.
Keswan
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Keswan
Pengobatan
ternak (Ekor/
Ayam)
Formulasi
penghitungan
: Jml Ekor (ayam) thn n
Target daerah thn n x100%
Bid.
Keswan
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik peternakan
2. Persentase
peningkatan
produksi
hasil
perikanan
Produksi
ikan tangkap
(ton)
Formulasi
penghitungan
: Jml Prod Ikan tangkap thn n
Target Daerahx100%
Bid.
Perikanan
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Perikanan
Produksi
ikan
budidaya
(ton)
Formulasi
penghitungan
: Jml Prod Ikan BD thn n
Target Daerahx100%
Bid.
Perikanan
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Perikanan
Produksi
pengolahan
perikanan
(ton)
Formulasi
penghitungan
: Jml Prod pnglhn Ikan thn n
Target Daerahx100%
Bid.
Perikanan
Tipe
penghitungan
: Komulatif
Sumber data : Lap. Statistik Perikanan
Boyolali, Januari 2019
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BOYOLALI
Ir. J U W A R I S Pembina Utama Muda
NIP. 19590920 198903 1 009
RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Persentase peningkatan produksi hasil peternakan;
Populasi (Ekor) :
Sapi potong 88.050
Sapi perah 87.445
Kambing 89.331
Domba 49.290
Ayam Buras 505.553
Itik 134.079
Produksi :
Susu sapi (Liter) 47.226.000
Daging sapi (Ton) 8.295
Daging ayam (Ton) 3.794
Telur Unggas (Ton) 12.659
Jumlah pengobatan ternak :
Vaksinasi (Ekor ayam) 38.000
Sampel (sampel) 900
2. Persentase peningkatan produksi hasil peternakan.
Produksi :
Ikan tangkap (Ton) 1.714
Ikan budidaya (Ton) 27.313
Pengolahan perikanan (Ton)
66,15
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BOYOLALI
Ir. J U W A R I S Pembina Utama Muda
NIP. 19590920 198903 1 009
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2018
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : Ir. Juwaris
Jabatan : Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : Drs. Seno Samodro
Jabatan : Bupati Boyolali
Selaku atasan langsung pihak Pertama.
Selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama pada tahun 2018 ini, berjanji akan mewujudkan target kinerja
tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja
jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen
perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut
menjadi tanggungjawab Pihak Pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan
melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari
perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
pemberian penghargaan dan sanksi.
Boyolali, September 2018
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Drs. SENO SAMODRO Ir. J U W A R I S Pembina Utama Muda NIP. 19590920 198903 1 009
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2018 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
No
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Persentase peningkatan produksi
hasil peternakan;
Populasi (Ekor) :
Sapi potong 88.050
Sapi perah 87.445
Kambing 89.331
Domba 49.290
Ayam Buras 505.553
Itik 134.079
Produksi :
Susu sapi (Liter) 47.226.000
Daging sapi (Ton) 8.295
Daging ayam (Ton) 3.794
Telur Unggas (Ton) 12.659
Jml Pengobatan ternak :
Vaksinasi ayam (ekor) 38.000
Sampel (sampel) 900
2. Persentase peningkatan produksi
hasil perikanan.
Produksi :
Ikan tangkap (Ton) 1.714
Ikan budidaya (Ton) 27.313
Pengolahan perikanan
(Ton)
66,15
Program Anggaran Keterangan
1. Pelayanan adm. perkantoran Rp. 733.464.600 APBD II
2. Peningkatan sarpras aparatur Rp. 9.800.000 APBD II
3. Pencegahan dan penanggulangan
penyakit ternak
Rp. 277.500.000 APBD II
4. Pengembangan budidaya
perikanan
Rp. 1.865.005.000 DAK KKP RI
dan APBD II
5. Peningkatan produksi hasil
peternakan
Rp. 305.629.000 APBD II DAN
DBHCHT
6. Peningkatan pemasaran hasil
produksi peternakan
Rp. 147.502.400 APBD II
7. Optimalisasi pengelolaan dan
pemasaran produksi perikanan
Rp. 508.000.000 APBD II
Jumlah Rp. 3.846.901.000 -
Boyolali, September 2018 Menyetujui,
KEPALA DINAS
BUPATI BOYOLALI PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOYOLALI
Drs. SENO SAMODRO Ir. J U W A R I S Pembina Utama Muda NIP. 19590920 198903 1 009
PENGUKURAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Nama SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2018
No
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6
1. Persentase peningkatan produksi hasil peternakan;
Populasi (Ekor) :
Sapi potong 88.050 99.311 113
Sapi perah 87.445 92.856 106
Kambing 89.331 95.428 107
Domba 49.290 50.717 103
Ayam Buras 505.553 780.255 154
Itik 134.079 166.687 124
Produksi :
Susu sapi (Liter) 47.226.000 49.537.000 105
Daging sapi (Ton) 8.295 13.294 160
Daging ayam (Ton) 3.794 17.892 472
Telur Unggas (Ton) 12.659 26.000 205
Jml Pengobatan ternak :
Vaksinasi ayam (ekor) 38.000 20.000 53
Sampel (sampel) 900 1.240 138
2. Persentase peningkatan produksi hasil perikanan.
Produksi :
Ikan tangkap (Ton) 1.714 2.318 135
Ikan budidaya (Ton) 27.313 34.844 128
Pengolahan perikanan (Ton)
66 70 106
Jumlah Anggaran Tahun 2017 Rp. 3.846.901.000,00 Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2017 Rp. 3.749.599.660,00 (97,47%)
Boyolali, 25 Januari 2019
KEPALA DINAS
PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOYOLALI
Ir. J U W A R I S Pembina Utama Muda
NIP. 19590920 198903 1 009
PIAGAM/ SERTIFIKASI TAHUN 2018
No Kelompok/ Perorangan/ Alamat/ Telp. Jenis Sertifikasi/ Fasilitasi Dinas
1. DWI PURNOMO
Juara II Petugas Inseminator Wilayah
Dominan IB Tingkat Nasional
Sertifikasi Menteri Pertanian RI terkait
Peningkatan Produktivitas Ternak
Tanggal 28 Oktober 2018
2. POKDAKAN “MINA SEJAHTERA”
Juara II Kategori Pembudidaya Ikan
Sertifikasi Gubenur Jawa Tengah terkait
kinerja kelompok pembudidaya/ pengolah
ikan
Tanggal 24 Agustus 2018
3. Disnakkan Kabupaten Boyolali
Terbaik I Capaian Akseptor Jawa
Tengah
Capaian Akseptor > 30.000 ekor Program
Nasional UPSUS SIWAB (GEBYAR SIWAB)
Jawa Tengah 2018
4. Disnakkan Kabupaten Boyolali
Terbaik III Kebutingan Akseptor Jawa
Tengah
Kebuntingan Akseptor > 30.000 ekor
Program Nasional UPSUS SIWAB
(GEBYAR SIWAB) Jawa Tengah 2018
5. Izin Edar Pangan Olahan
(Kelompok Sido Makmur Ampel)
Izin Edar Pangan Olahan Yogurt Rasa
Cokelat Kelp. Sido Makmur Ngemplak Rt.
02/ 03 Banyuanyar Ampel