LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL
SEKRETARIAT JENDERAL 2015
SEKRETARIAT(JENDERAL(KEMENTERIAN(KELAUTAN(DAN(PERIKANAN(RI( Gedung(Mina(Bahari(I(Lt.(3(
Jl.(Medan(Merdeka(Timur(No.(16(Jakarta(10110(Telp/Fax(:(021K3520337(
ii" LAPORAN"KINERJA"SEKRETARIAT"JENDERAL"2014!!
Daftar&Isi&
! ! Halaman!! KATA!PENGANTAR! i!! DAFTAR!ISI! ii!! DAFTAR!TABEL! iii!! DAFTAR!GAMBAR! iv!! DAFTAR!LAMPIRAN! v!! RINGKASAN!EKSEKUTIF!!!!!!!!!!!!!! vi!! ! !I.! PENDAHULUAN! !! A. Latar!Belakang!! 1!! B. Kedudukan,!Tugas,!dan!Fungsi! 1!! C. Organisasi!dan!Personalia!! 2!! D. Isu!Strategis! 4!! ! !II.! PERENCANAAN!KINERJA! !! A. !Visi!dan!Misi! 5!! B. !Tujuan!dan!sasaran! 6!! C. !Program!dan!Kegiatan!! 8!! D. !Target!Kinerja!Tahun!2014! 9!! ! !III.! AKUNTABILITAS!KINERJA! !! A. !Capaian!Kinerja!Organisasi!! 12!! B. !Analisis!Capaian!Kinerja!! 16!! C. !Realisasi!Anggaran! 66!
!IV.! PENUTUP! !! A. !Kesimpulan! 68!! B. !Rencana!Tindak!Lanjut! 69!! ! !! LAMPIRAN! !
iii" LAPORAN"KINERJA"SEKRETARIAT"JENDERAL"2014!!
Daftar&Tabel&!
No& Tabel& Halaman&1.1! Komposisi!pegawai!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014!berdasarkan!
unit!kerja!3!
2.1! Penetapan!Kinerja!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014! 10!3.1! Capaian!Kinerja!Tahun!2014!Sekretariat!Jenderal!! 14!3.2! Nilai!Indeks!Kesenjangan!Kompetensi!Eselon!II!dan!III! 18!3.3! Nilai!Indikator!Service'Level'Agreement! 20!3.4! Nilai!Capaian!Persepsi!User!terhadap!Kemudahan!Akses! 21!3.5! Nilai!komponen!perencanaan! 25!3.6! Nilai!Pelaporan!Biro!Perencanaan!tahun!2010W2014! 26!3.7! Nilai!evaluasi!program!dan!kegiatan!tahun!2010W2014! 27!3.8! Nilai!Pencapaian!Kinerja!tahun!2010W2014! 28!3.9! Nilai!RB!KKP!Semester!I!tahun!2014! 30!3.10! Nilai!indikator!rasio!jumlah!pemberitaan!yang!negatif!dibanding!
total!pemberitaan!tentang!KKP!36!
3.11! Jumlah!Perjanjian!Kerjasama!(PK)!yang!telah!diimplementasikan! 37!3.12! Nilai!persentase!unit!kerja!yang!mengimplementasikan!
penempatan!SDM!KP!berbasis!kompetensi!43!
3.13! Jumlah!Aplikasi!Sistem!Informasi!KKP!tahun!2010W2014! 45!3.14! Jumlah!Data!dan!Informasi!yang!di!Upload'pada!Website!KKP! 46!3.15! Nilai!Indikator!Terlaksananya!Pengembangan!dan!Pembinaan!
Kerja!sama!Internasional!dan!Antar!Lembaga!bidang!KP!59!
3.16! Nilai!Indikator!Indeks!Kesenjangan!Eselon!I!dan!Eselon!III!Sekretariat!Jenderal!
60!
3.17! Nilai!indikator!untuk!sasaran!strategis!tersedianya!informasi!lingkup!sekretariat!Jenderal!yang!valid!handal!dan!mudah!diakses!
62!
3.18! Alokasi!pagu!dan!realisasi!anggaran!tahun!2014!menurut!satuan!kerja!Sekretariat!Jenderal!
67!
iv" LAPORAN"KINERJA"SEKRETARIAT"JENDERAL"2014!!
Daftar&Gambar&&
No& Gambar& Halaman&
2.1! Peta!Strategi!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014! 7!
3.1! Nilai!Pencapaian!Sasaran!strategis!(NPSS)!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014!
12!
3.2! Hasil!analisis!IKU!capaian!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014!
13!
3.3! Republik!Indonesia!dan!Republik!Fiji!perkuat!kerjasama!bidang!KP!
38!
3.4! Pertemuan!keW4!tingkat!Menteri!KP!di!APEC!di!Xiamen,!RRT!
39!
3.5! ASEAN!Fisheries'Consulative'Forum!keW6!dan!ASEAN!Sectoral'Working'group'on'Fisheries!keW22!
41!
3.6! Memorandum'of'Understanding!(MoU)!yang!ditandatangani!Menteri!Kelautan!dan!Perikanan!dan!Kepala!Staf!TNI!AL!Cilangkap!
42!
3.7! Capaian!AKIP!KKP! 48!
3.8!! Wawancara!Menteri!KP!dengan!Stasiun!TV!TVONE!yang!ditayangkan!secara!langsung!
54!
3.9! Tampilan!Muka!Twitter'KKP! 55!
v"LAPO
LAPORAN"KINERJA"SEKRETARIAT"JENDERAL"2014!!
Daftar&Lampiran&!
1. Struktur!Organisasi!Sekretariat!Jenderal!2. Penetapan!Kinerja!Setjen!Tahun!2014!!
!
!
LAPORAN'KINERJA'SEKRETARIAT'JENDERAL' vi!!
Ringkasan(Eksekutif(
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Sekretariat Jenderal atas
penggunaan anggaran. Laporan Kinerja ditujukan untuk memberikan informasi
kinerja yang terukur kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atas kinerja yang telah
dan seharusnya dicapai, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi
Sekretariat Jenderal untuk meningkatkan kinerjanya. Tahun 2014, Sekretariat Jenderal
telah melakukan evaluasi target menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC)
dalam rangka mencapai visi dan misi Sekretariat Jenderal yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil penilaian kinerja menggunakan metode BSC, capaian
kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2014 adalah sebesar 108,42%, yang diperoleh dari
1. Perspektif Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (Costumer) dengan
capaian kinerja 112,23%
2. Perspektif Internal (Internal Process) dengan capaian kinerja 107,49%dan
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) dengan
capaian kinerja 104,28%
Capaian kinerja pada perspektif Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Costumer) Sekretaris Jenderal Tahun 2014 sebesar 112,23%. Capaian ini berasal
dari 6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut:
1. Tersedianya SDM KP yang kompeten dan profesional dengan capaian 120%;
2. Tersedianya Informasi yang valid, handal dan mudah diakses dengan capaian
104,24%;
3. Terwujudnya good governance & Clean Government dengan capaian 102,09%;
4. Terkelolanya Anggaran secara Optimal dengan capaian 96,27%;
5. Terwujudnya Citra Positif KKP di Masyarakat dengan capaian 120%;
6. Terwujudnya kerjasama internasional dan antarlembaga yang implementatif
dengan capaian 120%;
vii' LAPORAN'KINERJA'SEKRETARIAT'JENDERAL!!
Capaian Perspektif Internal Process sebesar 107,49%. Capaian ini berasal dari
6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut:
1. Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dengan capaian
120%;
2. Terintegrasinya sistem informasi KKP dengan capaian 120%;
3. Terselenggaranya RB KKP sesuai Roadmap RB KKP dengan capaian 100%;
4. Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal dengan capaian 100%;
5. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan
lembaga yang optimal dengan capaian 97,06%;
6. Terselenggaranya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan
antarlembaga bidang KP dengan capaian 97,22%.
Capaian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth)
sebesar 104,28% yang meliputi capaian dari sasaran strategis:
1. Tersedianya SDM lingkup Setjen yang kompeten dan profesional dengan capaian
120%;
2. Tersedianya informasi lingkup Setjen yang valid, handal dan mudah diakses
dengan capaian 104,24%;
3. Terwujudnya Good governance dan Clean Government lingkup setjen dengan
capaian 97,23%;
4. Terkelolanya anggaran Setjen secara optimal dengan capaian 89,35%.
Dari hasil analisis terhadap capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2014,
beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain bahwa dari 35 (tiga puluh lima)
indikator kinerja, sebanyak 28 indikator (80%) telah mencapai target (pencapaian
>90%), bahkan sebagian melebihi target yang telah ditetapkan. Sedangkan 7 indikator
(20%) belum dapat memenuhi target, namun masih dalam tahap kewajaran.
Capaian yang telah diraih pada tahun 2014 merupakan kerja keras seluruh
jajaran Sekretariat Jenderal. Sangat disadari masih banyak permasalahan dan
tantangan yang dihadapi. Untuk itu, Sekretariat Jenderal senantiasa akan terus
meningkatkan kinerjanya pada tahun mendatang, guna mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang lebih baik sebagai pilar mencapai visi dan misi Kementerian
Kelautan dan Perikanan tahun 2015-2019
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini merupakan bentuk akuntabilitas
dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Sekretariat Jenderal
atas penggunaan anggaran. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2014 menjelaskan tentang
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan yang memadai dari hasil
analisis terhadap pengukuran kinerja tahun 2014. Tujuan penyajian Laporan Kinerja
ini adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Menteri
Kelautan dan Perikanan atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan sebagai
upaya perbaikan berkesinambungan bagi Sekretariat Jenderal untuk meningkatkan
kinerjanya.
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.07/MEN/2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Jenderal adalah unit organisasi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan
Perikanan yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat
Jenderal menyelenggarakan fungsi:
2 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
1. koordinasi kegiatan KKP;
2. koordinasi dan penyusunan rencana dan program KKP;
3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi KKP;
4. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan
hubungan masyarakat;
5. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
6. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan
7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Menteri Kelautan dan Perikanan.
C. Organisasi dan Personalia
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, struktur organisasi
Sekretariat Jenderal terdiri dari:
1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dan anggaran lintas sektor dan luar negeri, serta monitoring,
evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kelautan dan perikanan.
2. Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan
perencanaan, pengembangan, mutasi pegawai, administrasi jabatan fungsional,
tata usaha kepegawaian, penyediaan data dan informasi kepegawaian, serta
laporan kepegawaian.
3. Biro Keuangan mempunyai tugas melakukan pembinaan, koordinasi
pelaksanaan anggaran, koordinasi pelaksanaan perbendaharaan, tata laksana
keuangan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyelesaian ganti
rugi, akuntansi keuangan dan barang milik Negara, serta pelaporan keuangan
dan barang milik negara.
4. Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan, pengembangan hukum
laut, penyiapan naskah perjanjian, penelaahan dan bantuan hukum, serta
pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan KKP.
5. Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi
pengelolaan rumah tangga, perlengkapan, tata usaha dan persuratan, serta
pemberian pelayanan yang menunjang pelaksanaan tugas kantor pusat KKP.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Selain itu Sekretariat Jenderal secara administratif membina dua pusat yaitu:
1. Pusat Data, Satistik, dan Informasi (Pusdatin) mempunyai tugas
melaksanakan penyediaan data dan statistik, pengembangan sistem informasi,
dan komunikasi media dan lembaga di bidang kelautan dan perikanan.
2. Pusat Analisis Kerja Sama Internasional dan Antar Lembaga (Puskita)
mempunyai tugas melaksanakan analisis, pengembangan, program, pembinaan,
dan pelaksanaan kerja sama internasional dan antar lembaga di bidang kelautan
dan perikanan.
Adapun struktur organisasi dan pejabat struktural yang duduk dalam
organisasi Sekretariat Jenderal terlihat pada Bagan Struktur Organisasi Sekretariat
Jenderal (Lampiran 1).
Sekretariat Jenderal pada tahun 2014 memiliki sumber daya manusia
sejumlah 583 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah PNS lingkup Sekretariat
Jenderal berdasarkan unit kerja seperti pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai Sekretariat Jenderal Tahun 2014 Berdasarkan Unit Kerja
No. Unit Kerja Jumlah PNS (orang)
1. Sekretariat Jenderal 5
2. Biro Perencanaan 47
3. Biro Kepegawaian 54
4. Biro Keuangan 50
5. Biro Hukum dan Organisasi 38
6. Biro Umum 144
7. Pusat Analisis Kerja sama Internasional dan
Antarlembaga
41
8. Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia 33
9. Pusat Data Statistik dan Informasi 49
10. Satuan Otorita Batam 122
Jumlah 583
4 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
D. Isu Strategis
Isu strategis merupakan kondisi yang harus diperhatikan/dikedepankan dalam
perbaikan organisasi di masa datang. Pada unit organisasi Sekretariat Jenderal,
beberapa isu strategis yang menjadi perhatian, antara lain terkait dengan:
1. Dukungan pelaksanaan manajemen di lingkup KKP.
2. Harmonisasi dan sinkronisasi baik internal maupun eksternal
3. Membangun budaya kerja (corporate culture) yang responsif dan terukur
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Visi dan Misi
Dalam penentuan visi, Sekretariat Jenderal telah mempertimbangkan
beberapa kriteria, yaitu : (i) memberikan arah pandangan ke depan terkait dengan
kinerja dan peranan organisasi, (ii) ditetapkan secara rasional, realistis, mudah
dipahami, (iii) dirumuskan secara singkat, padat, mudah diingat, (iv) dapat
dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian, dan (v) mempunyai sifat fleksibel.
Oleh sebab itu visi Sekretariat Jenderal akan ditanamkan pada setiap unsur
organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) dan mampu mengerahkan
dan menggerakkan segala sumber daya Sekretariat Jenderal.
Adapun visi Sekretariat Jenderal yang diharapkan mampu memberi arah ke
masa depan yaitu:
Misi Sekretariat Jenderal merupakan sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh unit organisasi Sekretariat Jenderal dalam upaya-upaya untuk
mewujudkan visi. Dengan pernyataan misi yang telah ditetapkan, diharapkan
seluruh unsur Sekretariat Jenderal dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui
dan mengenal keberadaan dan peran Sekretariat Jenderal dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Misi Sekretariat Jenderal telah disusun secara jelas dan sesuai dengan tugas
dan fungsinya, juga terkait dengan kewenangan yang dimilikinya sesuai peraturan
perundang-undangan. Perumusan misi ini telah memperhatikan masukan pihak-
Profesional dalam Pelayanan dan Dukungan Administrasi Kementerian
6 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk
perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan stratejik.
Kriteria dalam penentuan misi Sekretariat Jenderal antara lain adalah: (i)
sejalan dengan upaya pencapaian visi Sekretariat Jenderal, (ii) sebagai penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-
2014 serta tugas yang dibebankan oleh undang-undang, (iii) menggambarkan
tindakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Jenderal.
Berdasarkan acuan tersebut di atas, misi Sekretariat Jenderal adalah :
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis,
serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam
rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur
sejauh mana visi dan misi Sekretariat Jenderal telah dicapai mengingat tujuan
dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Adapun karakteristik perumusan tujuan adalah: (i) waktu pencapaiannya
dalam jangka menengah, (ii) dilakukan secara jelas, (iii) mempertimbangkan faktor
internal dan eksternal, (iv) terkait dengan misi, (v) mempertimbangkan nilai yang
dianut organisasi, (vi) mempertimbangkan critical success factors (CSF), dan (vii)
tidak bertentangan dengan visi.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang
lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran telah ditetapkan indikator sasaran sebagai
ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun
1. Mengoptimalkan dukungan administrasi pelaksanaan tugas KKP.
2. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan KKP.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaian (target)
masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam
rencana stratejik. Dengan demikian, setiap tujuan yang ditetapkan memiliki
indikator yang terukur.
Berdasarkan karakteristik tersebut di atas, sejak 1 Juli 2013 telah dilakukan
perubahan Sasaran Strategis dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Peta Strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2014
8 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Keterangan :
1. Sasaran Strategis 1 : Tersedianya SDM KKP yang kompeten dan profesional
2. Sasaran Strategis 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses
3. Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya good governance dan clean goverment
4. Sasaran Strategis 4 : Terkelolanya anggaran secara optimal
5. Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya citra positif KKP di masyarakat
6. Sasaran Strategis 6 : Terwujudnya kerja sama internasional dan antarlembaga yang implementatif
7. Sasaran Strategis 7 : Terselenggaranya penempatan SDM KKP Berbasis kompetensi
8. Sasaran Strategis 8 : Terintegrasinya sistem informasi KKP
9. Sasaran Strategis 9 : Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP
10. Sasaran Strategis 10 : Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal
11. Sasaran Strategis 11 : Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal
12. Sasaran Strategis 12 : Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP
13 Sasaran Strategis 13 : Tersedianya SDM lingkup Sekretariat Jenderal yang kompeten dan profesional
14. Sasaran Strategis 14 : Tersedianya informasi lingkup Sekretariat Jenderal yang valid, handal dan mudah diakses
15. Sasaran Strategis 15 : Terwujudnya good governace dan clean government lingkup Sekretariat Jenderal
16. Sasaran Strategis 16 : Terkelolanya anggaran Sekretariat Jenderal secara optimal
C. Program dan Kegiatan
Sekretariat Jenderal melaksanakan program kerja yang mendukung
pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan secara keseluruhan
yaitu Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Kelautan dan Perikanan.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Tujuan program adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi
penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran
meningkatnya kesesuaian pelaksanaan dukungan manajerial.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran program tersebut, kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah:
1. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring
Evaluasi Pembangunan Kelautan dan Perikanan.
2. Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP.
3. Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP.
4. Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan Organisasi
KKP.
5. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan
Tugas KKP.
6. Pengembangan dan Pembinaan Data Statistik dan Informasi Kelautan dan
Perikanan.
7. Pengembangan dan Pembinaan Kerja Sama Internasional dan Antarlembaga
Bidang Kelautan dan Perikanan.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran, telah
dialokasikan anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp 366.298.668.000 (tiga ratus
enampuluh enam milyar dua ratus sembilan puluh delapan juta enam ratus enam
puluh delapan ribu rupiah) pada Satuan Kerja Pusat dan Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi (dekonsentrasi).
D. Target Kinerja Tahun 2014
Untuk tahun 2014, Sekretariat Jenderal telah menetapkan target kinerja
program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (TAPJA) Tahun 2014
yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh
pejabat Eselon II dengan pejabat Eselon I, dan pejabat Eselon I dengan Menteri
Kelautan dan Perikanan.
Target Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 adalah sebagaimana Tabel
berikut:
10
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Tabel 2.1
Penetapan Kinerja (TAPJA) Sekretariat Jenderal Tahun 2014
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TAHUN
2014
CUSTOMER PERSPECTIVE
1. Tersedianya SDM KKP yang
kompeten dan profesional
1 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II
dan III 50%
2. Tersedianya informasi yang valid,
handal dan mudah diakses
2 Service Level Agreement (SLA) 75%
3 Persepsi user terhadap kemudahan akses
informasi
(skala likert 1-5)
4.25
3. Terwujudnya good governance dan
clean goverment
4 Tingkat ketaatan terhadap SAP 100%
5 Tingkat kepatuhan terhadap SPI 100%
6 Kecukupan pengungkapan BAS dalam LK
KKP cukup
7 Nilai perencanaan Kinerja 27.5
8 Nilai Pengukuran Kinerja 15,5
9 Nilai Pelaporan Kinerja 12
10 Nilai Evaluasi Program 4,5
11 Nilai Pencapaian Kinerja 16
12 Nilai Penerapan RB KKP 80 (setara level 4)
4. Terkelolanya anggaran secara optimal 13 Persentase penyerapan DIPA > 95%
5. Terwujudnya citra positif KKP di
masyarakat
14 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif
dibanding total pemberitaan tentang KKP 10%
6. Terwujudnya kerja sama internasional
dan antarlembaga yang implementatif
15 Jumlah perjanjian yang telah
diimplementasikan 25
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
7. Terselenggaranya penempatan SDM
KKP Berbasis kompetensi
16 Persentase unit kerja yang
mengimplementasikan penempatan SDM
KKP berbasis kompetensi dibanding total
unit kerja yang ada di KKP
40%
8. Terintegrasinya sistem informasi KKP 17 Persentase Teknologi Informasi &
Komunikasi (TIK) yang terintegrasi
dibanding total TIK yang ada
40%
9. Terselenggaranya RB KKP sesuai
roadmap RB KKP
18 Persentase program dan kegiatan RB yang
dilaksanakan dibanding jumlah program dan
kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai
roadmap RB per tahun
100%
10. Terselenggaranya pengelolaan
anggaran yang optimal
19 Persentase pengendalian dokumen anggaran 100%
20 Persentase ketepatan pencatatan transaksi
keuangan dan BMN
100%
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TAHUN
2014
21 Persentase ketepatan waktu penyampaian
LK (bulanan, triwulanan, semester, tahunan)
100%
11. Terselenggaranya publikasi dan
pelayanan komunikasi dengan media
dan lembaga yang optimal
22 Persentase terpublikasinya program dan
kegiatan KKP melalui media dibanding
jumlah publikasi program dan kegiatan KKP
85%
23 Persentase jumlah sosialisasi program dan
kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder
dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang
ada
85%
12. Terlaksananya pengembangan dan
pembinaan kerja sama internasional
dan antarlembaga bidang KP
24 Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama
dan perjanjian internasional bidang KP yang
disepakati
60
25 Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik
bidang KP 5
26 Meningkatnya rasio antara kerja sama yang
telah diimplementasikan dengan total kerja
sama yang disepakati
55%
LEARN & GROWTH PERSPECTIVE
13. Tersedianya SDM lingkup Sekretariat
Jenderal yang kompeten dan
profesional
27 Indeks Kesenjangan Eselon II dan III
Sekretariat Jenderal 50%
14. Tersedianya informasi lingkup
Sekretariat Jenderal yang valid, handal
dan mudah diakses
28 Service Level Agreement Sekretariat Jenderal 75%
29 Persepsi user terhadap kemudahan akses
(skala likert 1-5) Sekretariat Jenderal 4,25
15. Terwujudnya good governace dan
clean government lingkup Sekretariat
Jenderal
30 Jumlah rekomendasi aparat pengawas
internal dan eksternal yang ditindaklanjuti
dibanding total rekomendasi
100%
31 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja
Sekretariat Jenderal
Nilai AKIP
A
32 Nilai integritas Sekretariat Jenderal 6,75
33 Nilai inisiatif anti korupsi Sekretariat
Jenderal 7,75
34 Nilai Penerapan RB Sekretariat Jenderal 80
(setara
level 4)
16. Terkelolanya anggaran Sekretariat
Jenderal secara optimal
35 Persentase penyerapan DIPA Sekretariat
Jenderal > 95%
Dokumen TAPJA lingkup Sekretariat Jenderal Tahun 2014 dapat dilihat pada
lampiran 2.
12
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik yakni setiap 3 bulan (per triwulan).
Untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) yang capaiannya diukur secara
semester/tahunan diperhitungkan sesuai dengan karakteristik IKU dimaksud.
Monitoring, evaluasi, pengukuran sampai pelaporan dalam rangka pengumpulan
data kinerja Sekretariat Jenderal dilakukan oleh tim pengelola kinerja secara
triwulanan.
Dalam pelaksanaannya, metode pengukuran kinerja pada Sekretariat Jenderal
menggunakan aplikasi database online www.kinerjaku.kkp.go.id. Proses
penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya,
serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian
kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola
kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.
Adapun nilai capaian sasaran strategi pada peta strategi Sekretariat Jenderal Tahun
2014 adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
Nilai Pencapaian Sasaran Strategi (NPSS) Sekretariat JenderalTahun 2014
Nilai Pencapaian Sasaran Strategi (NPSS) Sekretariat JenderalTahun 2014 dengan
toleransi 10% mencapai 108,02%. Dari 16 (enam belas) SS, sebanyak 15 (lima
belas)SS menunjukan warna hijau, 1 (satu) SS menunjukkan warna kuning. Hal ini
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
dapat tercermin dari hasil evaluasi kinerja sasaran yang menunjukkan keberhasilan
semua sasaran strategis yang ditargetkan dalam tahun 2014. sebagaimana gambar
3.2 berikut :
Gambar 3.2
Hasil!analisis!IKU!capaian!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014!
14
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Secara rinci capaian kinerja Sekretariat JenderalTahun 2014 berdasarkan uraian
capaian kinerja dapat diikuti pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Tahun 2014 Sekretariat Jenderal
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
PERSENTASE
CAPAIAN
(%)
1. Tersedianya SDM
KKP yang kompeten
dan profesional
1 Indeks Kesenjangan
Kompetensi Eselon II dan III 50% 6,59% 120*
2. Tersedianya informasi
yang valid, handal dan
mudah diakses
2 Service Level Agreement
(SLA) 75% 99,43% 120*
3 Persepsi user terhadap
kemudahan akses informasi
(skala likert 1-5)
4,25 3,76 88,47
3. Terwujudnya good
governance dan clean
goverment
4 Tingkat ketaatan terhadap SAP 100% 100% 100
5 Tingkat kepatuhan terhadap
SPI 100% 100% 100
6 Kecukupan pengungkapan
BAS dalam LK KKP Cukup Cukup 100
7 Nilai perencanaan Kinerja 27,5 28,80 104,72
8 Nilai Pengukuran Kinerja 15,5 16,39 105,74
9 Nilai Pelaporan Kinerja 12 11,65 97,08
10 Nilai Evaluasi Program 4,5 7,20 120*
11 Nilai Pencapaian Kinerja 16 13,64 85,25
12 Nilai Penerapan RB KKP 80 84,79 105,99
4. Terkelolanya anggaran
secara optimal
13 Persentase penyerapan DIPA >95% 91,46 96,27
5. Terwujudnya citra
positif KKP di
masyarakat
14 Rasio jumlah pemberitaan
yang negatif dibanding total
pemberitaan tentang KKP
10% 2% 120*
6. Terwujudnya kerja
sama internasional dan
antarlembaga yang
implementatif
15 Jumlah perjanjian yang telah
diimplementasikan 25 46 120*
7. Terselenggaranya
penempatan SDM
KKP Berbasis
kompetensi
16 Persentase unit kerja yang
mengimplementasikan
penempatan SDM KKP
berbasis kompetensi dibanding
total unit kerja yang ada di
KKP
40% 84,58% 120*
8. Terintegrasinya sistem
informasi KKP
17 Persentase Teknologi
Informasi & Komunikasi 40% 80% 120*
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
PERSENTASE
CAPAIAN
(%)
(TIK) yang terintegrasi
dibanding total TIK yang ada
9. Terselenggaranya RB
KKP sesuai roadmap
RB KKP
18 Persentase program dan
kegiatan RB yang
dilaksanakan dibanding
jumlah program dan kegiatan
yang harus dilaksanakan
sesuai roadmap RB per tahun
100% 100% 100
10. Terselenggaranya
pengelolaan anggaran
yang optimal
19 Persentase pengendalian
dokumen anggaran
100% 100% 100
20 Persentase ketepatan
pencatatan transaksi keuangan
dan BMN
100% 100% 100
21 Persentase ketepatan waktu
penyampaian LK (bulanan,
triwulanan, semester, tahunan)
100% 100% 100
11. Terselenggaranya
publikasi dan
pelayanan komunikasi
dengan media dan
lembaga yang optimal
22 Persentase terpublikasinya
program dan kegiatan KKP
melalui media dibanding
jumlah publikasi program dan
kegiatan KKP
85% 90% 105,88
23 Persentase jumlah sosialisasi
program dan kegiatan KKP
pada lembaga/stakeholder
dibanding jumlah kegiatan
sosialisasi yang ada
85% 75% 88,23
12. Terlaksananya
pengembangan dan
pembinaan kerja sama
internasional dan
antarlembaga bidang
KP
24 Meningkatnya jumlah
dokumen kerja sama dan
perjanjian internasional bidang
KP yang disepakati
60 55 91,67
25 Meningkatnya jumlah Kerja
Sama Teknik bidang KP 5 4 80
26 Meningkatnya rasio antara
kerja sama yang telah
diimplementasikan dengan
total kerja sama yang
disepakati
55% 83,63% 120*
13. Tersedianya SDM
lingkup Sekretariat
Jenderalyang
kompeten dan
profesional
27 Indeks Kesenjangan Eselon II
dan III Sekretariat Jenderal
50% 9,17% 120*
16
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
PERSENTASE
CAPAIAN
(%)
14. Tersedianya informasi
lingkup Sekretariat
Jenderalyang valid,
handal dan mudah
diakses
28 Service Level Agreement
Sekretariat Jenderal 75% 99,43% 120*
29 Persepsi user terhadap
kemudahan akses (skala likert
1-5) Sekretariat Jenderal
4,25 3,76 88,47
15. Terwujudnya good
governace dan clean
government lingkup
Sekretariat Jenderal
30 Jumlah rekomendasi aparat
pengawas internal dan
eksternal yang ditindaklanjuti
dibanding total rekomendasi
100% 63,34% 63,34
31 Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja Sekretariat Jenderal
Nilai
AKIP A
Nilai AKIP
A 100
32 Nilai integritas Sekretariat
Jenderal 6,75 7,46 110,52
33 Nilai inisiatif anti korupsi
Sekretariat Jenderal 7,75 8,74 112,77
34 Nilai Penerapan RB
Sekretariat Jenderal 80 84,26 105,32
16. Terkelolanya anggaran
Sekretariat
Jenderalsecara optimal
35 Persentase penyerapan DIPA
Sekretariat Jenderal >95% 84,88% 89,35
Keterangan:
*) = Nilai Maksimal Pencapaian disepakati sebesar 120%.
B. Analisis Capaian Kinerja
Sesuai dengan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan, sejak tahun 2013 Sekretariat Jenderal telah
menggunakan metode BSC dalam pengelolaan kinerja. Implementasi metode BSC
menyebabkan terjadinya restrukturisasi SAKIP tahun 2013, sehingga struktur IKU
pada tahun 2010 – 2012 berbeda dengan tahun 2013-2014. Perbedaan tersebut
menyebabkan analisa terhadap perkembangan pencapaian target IKU tahun 2014
hanya dapat dibandingkan dengan Tahun 2013, sedangkan perbandingan dengan
target rencana pembangunan jangka Menegah (RPJMN/RENSTRA) tidak dapat
dilakukan.
Analisis capaian kinerja dilakukan pada setiap pernyataan kinerja Sasaran
Strategis dan indikator kinerja untuk setiap perspektif sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
1. Sasaran Strategis Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) KKP yang
kompeten dan profesional.
Nilai untuk sasaran strategis “Tersedianya SDM KKP Yang Kompeten
dan Profesional” tahun 2014 sebesar 120%. Nilai capaian sasaran strategis ini
didukung oleh 1 (satu) IKU yaitu Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan
III KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 1 (satu): Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III
KKP
Tingkat kompetensi SDM KKP diukur dari kemampuan dan
karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga PNS tersebut dapat melaksanakan
tugas secara profesional, efektif dan efisien. Adapun cara penghitungannya
adalah sebagai berikut:
!"" = ! !"#$%"&'()*!ℎ!"#$!!"#""$#%&!"#$%ℎ!!"#$%!!"#$%#&!!"#$%&%'()!!"#"$%&'"( !!!100%
Metode penghitungan indeks kesenjangan kompetensi (IKK) adalah
membandingkan kompetensi yang dimiliki pejabat struktural dari hasil
asessment dengan Standar Kompetensi Manajerial yang dipersyaratkan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN-
SJ/2014 dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun
2011, dikali dengan 100% (seratus persen).
Nilai IKK Eselon II dan Eselon III KKP Tahun 2014 mencapai 6,59%
(dari rata-rata nilai IKK Eselon II = 5,59% dan IKK Eselon III = 7,58%).
Nilai IKK bersifat minimize, artinya makin rendah nilai IKK maka kondisi
kesenjangan kompetensi antara pejabat Eselon II dengan Eselon III di lingkup
KKP makin baik. Hasil penghitungan IKK SDM KKP tahun 2014 juga
menggambarkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh pejabat Eselon II dan
Eselon III di lingkungan KKP telah sesuai dengan nilai kompetensi yang
18
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
dipersyaratkan dalam jabatan struktural yang didudukinya. Jika dibandingkan
dengan target IKK tahun 2014, yaitu 50%, nilai capaian IKK telah melebihi
target hingga 120%.
Apabila dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 sebesar
20,15% terjadi kenaikan realisasi capaian sebesar 22,2% sebagaimana
tergambar dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Nilai Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III
Nama Indikator Capaian
2013
Capaian
2014
Target
2015
Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon
II dan III
20,15% 6,59% <15%
Nilai IKK tahun 2014 yang jauh lebih rendah dari 2013
mengindikasikan bahwa penempatan Pejabat di lingkungan KKP semakin
tepat dan sesuai dengan kompetensinya. Kenaikan capaian tersebut didukung
oleh kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Jenderal, antara lain asesmen
individu berdasarkan kompetensi guna memperoleh peta profil kompetensi
individu. Hasil penilaian kompetensi tersebut dipergunakan sebagai salah satu
bahan pertimbangan bagi Tim Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan) dalam pelaksanaan mutasi dan promosi PNS di KKP.
Selanjutnya, pada tahun 2015 ditargetkan indeks kesenjangan
kompetensi pejabat Eselon II dan Eselon III KKP sebesar <15%.
2. Sasaran Strategis Tersedianya Informasi Yang Valid, Handal Dan Mudah
Diakses
Nilai untuk sasaran strategi “Tersedianya Informasi Yang Valid, Handal
Dan Mudah Diakses” adalah 104,24%. Nilai sasaran strategis ini didukung oleh
2 (dua) IKU, yaitu (i) Service Level Agreement (SLA) dan (ii) Persepsi user
terhadap kemudahan akses. Nilai capaian kedua IKU tersebut pada tahun 2014
adalah sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
a. Indikator Kinerja 2 (dua) : Service Level Agreement
Service Level Agreement (SLA) adalah tingkat layanan yang diberikan
oleh penyedia layanan terhadap pengguna layanan dalam hal akses informasi
dengan sasaran tersedianya informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal
dan mudah diakses.
Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan
data dan informasi diharapkan mampu memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang pencapaian hasil-hasil pembangunan kelautan dan
perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Data
dan informasi juga diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menentukan arah
kebijakan dan ukuran hasil yang akan dicapai di masa mendatang, sehingga
dapat disusun arah dan program pembangunan yang optimal, efisien dan
berkelanjutan dalam rangka mendukung percepatan pembangunan sektor
kelautan dan perikanan.
Penyampaian data dan informasi saat ini masih terkendala dalam hal
akses secara on-line, cepat, dan murah tanpa kehilangan momentum capaian
informasi yang up to date. Atas dasar kondisi tersebut maka perlu dilaksanakan
pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Kementerian Kelautan dan
Perikanan (SI-KKP) yang jaringan infrastrukturnya terintegrasi baik di pusat
maupun di daerah dengan sistem koneksi berbasis internet yang kontinyu
sehingga pada akhirnya akan mempermudah penyampaian data dan informasi
secara cepat. Untuk menjalankan infrastruktur jaringan SI-KKP yang optimal
diperlukan kapasitas dan kualitas bandwidth internet yang memadai agar jalur
komunikasi data menjadi lancar dan tidak terhambat. Kecukupan kapasitas
bandwidth dan infrastruktur akan menciptakan koneksi internet yang optimal,
sehingga meningkatkan layanan akses untuk mendapatkan data dan informasi
kelautan dan perikanan yang valid dan handal. Dengan pertimbangan hal diatas,
maka SLA merupakan suatu ukuran atas kemudahan akses terhadap informasi
kelautan dan perikanan.
Sampai dengan akhir tahun 2014 nilai SLA terealisasi sebesar 99,43%.
Dibandingkan target yang sebesar 75%, pencapaian nilai SLA 2014 lebih tinggi
120%. Data tersebut menggambarkan bahwa kinerja Tingkat Layanan yang
diberikan terhadap pengguna dalam hal akses informasi untuk mendapatkan data
20
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
dan informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah diakses
tercapai dan bahkan melebihi dari nilai yang ditargetkan. Peningkatan
pencapaian di tahun 2014 ini lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal, yakni
terkait peranan penyedia layanan internet dan pengembangan aplikasi layanan,
dimana setiap tahunnya perlu dilakukan penyempurnaan. Dibandingkan dengan
realisasi pada tahun 2013 sebesar 99,24% terjadi kenaikan realisasi sebesar
0,19%, kenaikan realisasi Indikator ini disebabkan oleh menurunnya gangguan
koneksi internet di lingkungan KKP. Capaian nilai SLA tergambar dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3.3 Nilai Indikator Service Level Agreement
Nama Indikator Capaian
2013
Capaian
2014
Target
2015
Service Level Agreement 99,24% 99,43% 75%
Kegiatan yang dilakukan Sekretariat Jenderal antara lain: (i) Pengelolaan
dan pengembangan sistem jaringan LAN (Local Area Network) dengan lokasi
Gedung Mina Bahari 1, 2, 3 dan MAN (Metropolitan Area Network) KKP yang
terdiri dari 32 lokasi Dinas KP Provinsi, (ii) Pengelolaan dan pemeliharan
infrastruktur jaringan internet dan kapasitas bandwith. Upaya pencapaian target
di tahun 2015, adalah dengan peningkatan pengelolaan dan pemeliharaan
infrastruktur jaringan internet serta peningkatan kapasitas bandwith.
b. Indikator Kinerja 3 (tiga) : Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert
1-5)
Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi adalah tingkat
kepuasan pengguna terhadap layanan aksesibilitas informasi yang disediakan di
lingkungan KKP.
Penggunaan internet saat ini telah berkembang pesat dan memasuki
setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi saat ini
memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan struktur
organisasi dan manajemen organisasi.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Internet merupakan sistem global yang menghubungkan jaringan
komputer di seluruh dunia telah memunculkan teori-teori baru. Salah satu teori
yang berkembang adalah e-Service (elektronic service), yaitu cara pelayanan
kepada pelanggan yang dilakukan melalui internet. Dalam hal pelayanan
informasi di lingkungan pemerintahan, e-Service dilakukan melalui Elektronic
Government (EG) yaitu penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah dalam
rangka memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya.
Tujuan dari penerapan EG di lingkungan KKP adalah untuk
memfasilitasi pelayanan informasi kepada seluruh pegawai agar mudah, cepat
dan murah untuk mendapatkan informasi tersebut. Indikator dari persepsi user
terhadap kemudahan akses informasi dikatakan tercapai/berhasil apabila setiap
pegawai di lingkungan KKP merasakan kemudahan dalam mengakses informasi
yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga merasakan dalam dirinya kepuasan.
Nilai capaian indikator Persepsi User Untuk Kemudahan Akses
tergambar dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Nilai capaian Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)
Nama Indikator Capaian
2013
Capaian
2014
Target
2015
Persepsi user terhadap kemudahan
akses (skala likert 1-5)
4 3,76 3.3
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 tingkat kepuasan
pengguna terhadap layanan akses informasi di lingkungan KKP ditargetkan
sebesar 4.25 (berdasarkan skala likert 1-5) dan setelah dilaksanakan pengukuran
dengan menggunakan kuesioner secara sampling hasilnya 3,76 atau sebesar
88,47% dari target. Dibandingkan tahun 2013, pencapaian ini lebih rendah.
Pencapaian tahun 2013 sebesar 4 dari target 4 sehingga presentase pencapaian
mencapai 100%. Lebih rendahnya pencapaian dipengaruhi oleh makin tingginya
ekspektasi masyarakat terhadap kemudahan akses informasi KP, seiring dengan
makin meningkatnya awareness masyarakat tentang kelautan perikanan. Saat ini
data dan informasi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat belum
seluruhnya dapat diakses secara online oleh pengguna jasa.
22
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Jenderal untuk pencapaian
target indikator ini antara lain : (i) Pengembangan sistem Prototype Dashboard
Illegal Fishing, bekerja sama dengan DJPT, DJPSDKP dan Balitbang KP,
sehingga dapat dengan cepat mengetahui kerugian-kerugian yang timbul akibat
IUU Fishing; (ii) Pengelolaan aplikasi sistem informasi kelautan dan perikanan;
(iii) Pengembangan dan pemeliharaan Business Intelegence (BI) SI KKP, untuk
mengkonsolidasikan dan menampung data dan informasi, baik data aggregate
maupun data disagregate/individu dari semua sumber data dan informasi (sesuai
lingkup) dan membangun suatu sistem business intelligence yang menyediakan
fasilitas penyajian informasi untuk berbagai pengguna; (iv) Pengelolaan fasilitas
aplikasi Web Hosting dan Co-location Server SI-KKP berupa pengelolaan,
pemeliharaan dan penertiban aplikasi-aplikasi yang dihosting/ditempatkan di
data centre Pusat Data, Statistik dan Informasi (Pusdatin), baik secara Co-
Location Server maupun Full Hosting. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi
penempatan aplikasi-aplikasi yang dimiliki oleh unit-unit kerja lingkup KKP,
agar aplikasi-aplikasi tersebut bisa diakses melalui intranet maupun internet.
Untuk meningkatkan pencapaian target di tahun selanjutnya, hal-hal
tersebut akan terus ditingkatkan disertai dengan integrasi Sistem Informasi di
website www.kkp.go.id, dan penambahan bandwith di tahun 2015.
3. Sasaran Strategis Terwujudnya Good Governance dan Clean Government
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terwujudnya good governance & clean
government” adalah 99,10%. Nilai ini didukung oleh 9 (sembilan) IKU sebagai
berikut:
a. Indikator Kinerja 4 (empat) : Tingkat Ketaatan terhadap Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP)
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan (LK) mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Laporan keuangan tahunan KKP merupakan laporan entitas pelaporan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi
KKP. Laporan keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
!"#$"!!"#$$#$%!!"#ℎ!"!#!!"# = !"#$%ℎ!!"#! ∗ !!!100%! !
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga,
yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan LK yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Tingkat ketaatan Satker dalam menggunakan SAP sebagai pedoman
penyusunan laporan keuangan dan laporan BMN pada tahun 2104 terealisasi
100% dari target sebesar 100%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2103
yang sebesar 85,6% terjadi kenaikan realisasi sebesar 14,4%. Nilai capaian ini
diperoleh melalui hitungan dengan rumus:
Keterangan:
Jumlah PSAP = Jumlah temuan Pemeriksaan BPK RI terhadap kepatuhan atas Laporan
Keuangan
Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mencapai nilai 100% ketaatan
terhadap SAP adalah melalui (i) tindak lanjut temuan BPK-RI dan temuan
khusus untuk paragraf penjelasan, (ii) peningkatan kepatuhan UAPPA/B
wilayah mengirim laporan wilayah secara tepat waktu, (iii) peningkatan
kepatuhan UAPPA/B-E1 mengirim laporan Eselon I secara tepat waktu, (iv)
peningkatan kepatuhan satker mengirim laporan bulan secara tepat waktu secara
online, (v) peningkatan kepatuhan satker khusus atau satker de-aktif/in-aktif
mengirim laporan secara tepat waktu, (vi) mengkoordinasikan reviu Itjen atas
Laporan Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan (vii)
mengkoordinasikan hasil pemeriksaan BPK-RI yang dipantau.
b. Indikator Kinerja 5 (lima) : Tingkat kepatuhan terhadap Sistem Pengendalian
Internal (SPI)
Indikator ini adalah ukuran ketaatan dan peraturan yang berlaku dalam
rangka melakukan pengendalian intern untuk memberikan keyakinan memadai
dalam mewujudkan pelaksanaan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien.
Tingkat kepatuhan terhadap SPI pada tahun 2104 terealisasi 100% dari target
24
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
sebesar 100%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2103 yang sebesar
80% terjadi kenaikan realisasi sebesar 20%. Pencapaian kinerja ini didukung
oleh dilaksanakannya verifikasi terhadap dokumen pertanggungjawaban atas
beban APBN pada 20 satker yang merupakan hasil uji petik diseluruh unit kerja
Eselon I.
Untuk mendukung pencapaian indikator kepatuhan terhadap SPI,
Sekretariat Jenderal telah melakukan kegiatan antara lain: (i) Pembinaan SPI
terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang dilakukan melalui penilaian
resiko terhadap kegiatan pengadaan barang/jasa. Pembinaan ini bertujuan
membantu satuan kerja untuk melakukan mitigasi risiko dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa dengan tetap mengacu pada ketaatan terhadap peraturan
yang berlaku. Dengan melakukan mitigasi risiko diharapkan satuan kerja dapat
menyusun rencana pengendalian untuk meminimalisir risiko agar tujuan
pengadaan barang/jasa tercapai secara efektif dan efesien dan (ii) Pembinaan SPI
pelaksanaan pertanggungjawaban anggaran yang dilakukan melalui pembinaan
terhadap pelaksanaan praktek pengendalian intern dalam proses bisnis
pertanggungjawaban anggaran pada seluruh satuan kerja lingkup KKP. Hal ini
bertujuan untuk membantu satuan kerja dalam mengidentifikasi kelemahan
pengendalian intern dan selanjutnya membantu memberikan penguatan terhadap
pengendalian intern agar pelaksanaan pertanggungjawaban anggaran
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku atau peraturan yang telah
ditetapkan. Pembinaan ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya
akuntabilitas pengelolaan keuangan di lingkungan KKP.
c. Indikator Kinerja 6 (enam) : Kecukupan pengungkapan Bagan Akun Standar
(BAS) dalam LK KKP
Kecukupan pengungkapan BAS dalam LK KKP pada tahun 2104
mencapai 80 (cukup) dari target 70 (cukup) sehingga persentase capaian sebesar
114,2%. Pencapaian ini sama dengan realisasi pada tahun 2103, dengan nilai
cukup. Nilai capaian ini diperoleh melalui hitungan dengan rumus:
! !"#$"!!"#"$"% = !!"#$%ℎ!!"#!!"#"$!!"#$%"&!!"#$%&$% ∗ !!!100%!
!
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Upaya yang dilakukan KKP dalam mencapai target IKU ini adalah
dengan menampilkan uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi dan
penjelasan pos-pos keuangan, daftar rinci atas uraian atas nilai pos atau Bagan
Akuntansi Standar (BAS) dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.!
d. Indikator Kinerja 7 (tujuh) : Nilai Perencanaan Kinerja
Capaian nilai perencanaan kinerja KKP pada tahun 2014 sebesar 28,8
dari target sebesar 27,5. Nilai capaian perencanaan kinerja diperoleh dari hasil
penilaian pengawas internal terhadap pemenuhan dokumen perencanaan kinerja,
kualitas perencanaan kinerja dan implementasi hasil perencanaan kinerja.
Berikut capaian perencanaan kinerja KKP dari tahun 2010 sampai dengan 2014.
Tabel 3.5
Nilai Komponen Perencanaan
Tabel diatas menggambarkan bahwa nilai perencanaan kinerja KKP
dalam kurun waktu 5 tahun mengalami kenaikan rata-rata sebesar 6,54% yakni
dari 22,4 pada tahun 2010 menjadi 28,8 pada tahun 2014.
Kenaikan capaian tersebut didukung oleh usaha yang dilakukan antara
lain: (i) Penggunaan BSC sebagai alat pengelolaan dan strategi kinerja
kementerian, (ii) Penyusunan perencanaan anggaran untuk program dan
kegiatan sebagai acuannya menggunakan IKU dan target/sasaran di dalam
Renstra yang dijabarkan di RKA-KL; dan (iii) Target kinerja dalam TAPJA
diuraikan secara triwulanan dan dilakukan pengukuran secara berkala.
e. Indikator Kinerja 8 (delapan) : Nilai Pengukuran Kinerja
Nilai pengukuran kinerja tahun 2014 sebesar 16,39 dari target sebesar
15,5 atau tercapai 105,74% dari target. Nilai pengukuran kinerja diperoleh dari
hasil penilaian pengawas internal terhadap pemenuhan pengukuran kinerja,
kualitas pengukuran kinerja dan implementasi hasil pengukuran kinerja.
Dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 15,61, nilai capaian tahun
2014 mengalami kenaikan 0,78 point (4,99%). Perkembangan nilai capaian
Nama Indikator 2010 2011 2012 2013 2014
Nilai Komponen
Perencanaan 22,4 23,93 24,87 27,86 28,8
26
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
sejak tahun 2010 terus mengalami kenaikan dengan rata-rata 1,45 point/tahun
atau 12,27%/tahun.
Capaian tersebut didukung dengan beberapa upaya antara lain: (i)
penetapan pedoman pengumpulan data kinerja melalui Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan nomor 13 tahun 2013, (ii) penetapan kontrak kinerja
individu dengan memadukan antara kontrak kinerja pegawai dan Sasaran Kerja
Pegawai (SKP), kemudian dilakukan penilaiannya menggunakan Sistem
Penilaian Kinerja Individu (SiPkindu) berbasis IT dan internet dan (iii)
Penggunaan teknologi informasi dalam melakukan pengukuran kinerja dengan
membangun sistem aplikasi Sistem Monitoring Dan Evaluasi (SiMeta) untuk
mengukur kinerja organisasi dan sistem aplikasi SiPkindu untuk mengukur
kinerja individu/pegawai.
f. Indikator Kinerja 9 (sembilan): Nilai Pelaporan Kinerja
Nilai pelaporan kinerja diperoleh dari hasil penilaian pengawas internal
terhadap sistem pelaporan, akurasi data, analisa data kinerja, data dukungnya
dan ketepatan waktu penyelesaian. Nilai pelaporan kinerja pada tahun 2014
sebesar 11,65, atau tercapai 97,08% dari target sebesar 12.
Perbandingan capaian nilai pelaporan kinerja selama lima tahun terakhir
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Nilai Pelaporan Biro Perencanaan tahun 2010-2014
Indikator Realisasi di Tahun
Nilai Pelaporan Kinerja
KKP
2010 2011 2012 2013 2014
8,50 10,44 10,99 11,16 11,65
Tabel diatas menggambarkan bahwa apabila dibandingkan dengan
capaian di tahun 2013 nilai indikator ini mengalami kenaikan sebesar 0,49
(4,39%), yakni dari 11,16 menjadi 11,65. Nilai pelaporan kinerja meningkat
setiap tahunnya dengan rata-rata kenaikan 0,78 per tahun. Dibandingkan skala
maksimal (bobot maksimal) nilai pelaporan kinerja sebesar skala 15, maka
sampai saat ini sudah mencapai 80% dari skala maksimal.
Tidak tercapainya target indikator ini disebabkan antara lain: i) laporan
belum sepenuhnya digunakan untuk perbaikan perencanaan ke depan dan ii)
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
analisa capaian masih kurang tajam/detail yakni belum terdapat perbandingan
dengan prestasi tahun-tahun sebelumnya dan terhadap skala nasional.
Upaya perbaikan ke depan akan dilakukan melalui perbaikan substansi
Laporan Kinerja (LKj), penyelesaian laporan tepat waktu dan penajaman
analisa capaian kinerja.
g. Indikator Kinerja 10 (sepuluh) : Nilai Evaluasi Program
Indikator nilai evaluasi program diukur di level 0/kementerian dengan
cara penurunan (cascading) dipersempit. Nilai evaluasi program diperoleh dari
hasil penilaian pengawas internal terhadap pemenuhan evaluasi, kualitas
evaluasi dan pemanfaatan evaluasi.
Nilai evaluasi program di tahun 2014 mencapai 7,2 atau 160% dari
target sebesar 4,5. Target kinerja evaluasi program merupakan tanggung jawab
dari unit program Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal. Realisasi nilai
evaluasi program selama tahun 2010-2014 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.7 Nilai evaluasi program dan kegiatan tahun 2010-2014
Indikator Realisasi di Tahun
Nilai Evaluasi Program 2010 2011 2012 2013 2014
3,17 6,76 6,57 7,09 7,20
Jika dilihat selama lima tahun terakhir nilai evaluasi terus meningkat
dengan kenaikan rata-rata 1,01 atau 29,98%/tahun. Apabila dibandingkan
dengan skala maksimal (bobot maksimal) sebesar 20, maka nilai evaluasi
program saat ini sudah mencapai 36% dari skala maksimal.
Upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan
evaluasi kinerja dan program/kegiatan adalah i) evaluasi secara berkala periode
triwulanan, ii) hasil evaluasi digunakan sebagai masukan perencanaan ke depan,
iii) telah dilakukan evaluasi/reviu Renstra KKP tahun 2010-2014, iv) evaluasi
program dan kegiatan yang sifatnya strategis sebagai direktif presiden bidang
KP, dan v) evaluasi program dan kegiatan tematik.
28
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Untuk mencapai angka skala maksimal ke depannya mekanisme evaluasi
akan dikembangkan terus sehingga hasil evaluasi bisa digunakan untuk: i)
mengarahkan pengelolaan organisasi, ii) hasil evaluasi digunakan sebagai
umpan balik perbaikan perencanaan dan iii) perbaikan penerapan manajemen
kinerja (fungsi feedback).
h. Indikator Kinerja 11 (sebelas) : Nilai Pencapaian Kinerja
Nilai pencapaian kinerja tahun 2014 sebesar 13,64, atau sebesar 85,25%
dari target sebesar 16. Secara keseluruhan nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) KKP mulai dari perencanaan, pengukuran, pelaporan,
evaluasi, dan capaian kinerja mencapai 75,54 masuk didalam kategori penilaian
A. Adapun nilai pencapaian kinerja tahun 2010-2014 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.8 Nilai Pencapaian Kinerja tahun 2010-2014
Indikator Realisasi di Tahun
Nilai Pencapaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014
8.39 10.75 14.39 13.82 13.64
Tabel diatas menggambarkan bahwa selama lima tahun terakhir nilai
pencapaian kinerja cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2013-2014
mengalami penurunan namun masih dalam kategori penilaian A. Hal ini
disebabkan karena proses transisi penilaian kinerja menggunakan metode BSC.
Dibandingkan dengan skala maksimal (bobot maksimal) nilai pelaporan kinerja
sebesar 20, maka nilai tahun 2014 mencapai 85,25% dari skala maksimal. Untuk
mencapai angka skala maksimal ke depannya pencapaian kinerja akan diarahkan
pada peningkatan nilai AKIP, PIAK, RB dan SPIP.
Upaya perbaikan yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian kinerja
tahun berikutnya antara lain: i) Pengembangan sistem penganggaran dengan
memadukan struktur RKAKL KKP dengan arsitektur kinerja organisasi yang
dijalankan dengan sistem BSC, ii) Mekanisme pengukuran pada skala outcome
akan diperkuat dan iii) Penerapan penganggaran berbasis kinerja secara penuh.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
i. Indikator Kinerja 12 (dua belas) : Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi (RB)
KKP.
Nilai Penerapan RB KKP diperoleh dari Indeks RB hasil penilaian
Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi,
yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi
dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan;
regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang
tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan
prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-
prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas,
netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi)
akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii)
pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat.
Komponen penilaian dan hasil penilaian KemenPAN-RB terhadap
penerapan RB KKP pada semester I tahun 2014 sebagaimana tabel berikut :
30
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Tabel 3.9 Nilai RB KKP Semester I 2014
No. Komponen Penilaian Nilai
Maksimal Nilai
capaian %
capaian A Pengungkit 1 Manajemen perubahan 5.00 3.43 68.60
2 Penataan peraturan perundang-undangan 5.00 2.09 41.80
3 Penataan dan penguatan organisasi 6.00 2.82 47.00 4 Penataan tatalaksana 5.00 3.63 72.60 5 Penataan sistem manajemen SDM 15.00 6.71 44.73 6 Penguatan akuntabilitas 6.00 4.35 72.50 7 Penguatan pengawasan 12.00 6.89 57.42 8 Peningkatan kualitas pelayanan publik 6.00 3.59 59.83
Sub total komponen pengungkit 60.00 33.51 55.85
No. Komponen Penilaian
Nilai Maksimal
Nilai capaian
% capaian
B Hasil
1 Kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi 20.00 15.11 75.55
2 Pemerintah yang bersih dan bebas KKN 10.00 7.35 73.50
3 Kualitas pelayanan publik 10.00 7.32 73.20 Sub total komponen hasil 40.00 29.78 74.45 Indeks reformasi birokrasi 100.00 63.29 63.29
Tabel diatas menggambarkan nilai pencapaian penerapan RB di KKP di
semester I sebesar 63,29 atau 63,29% dari target 100. Nilai penerapan RB KKP
hingga semester II tahun 2014 sebesar 84,79 atau mencapai 105,99% dari target
sebesar 80. Nilai tersebut diambil dari hasil penilaian mandiri yang dilakukan
oleh tim Inspektorat Jenderal. Sampai saat ini, KKP belum menerima hasil
penilaian RB semester II tahun 2014 dari KemnPAN-RB mengingat
penilaiannya baru dilakukan pada 5 Februari 2015.
Dibandingkan dengan nilai penerapan RB KKP di tahun 2013, nilai
penerapan RB tahun 2014 naik sebesar 7,20 atau mengalami kenaikan 9,28%.
Apabila dibandingkan dengan skala maksimal (bobot maksimal) nilai pelaporan
kinerja sebesar skala 100, maka sampai saat ini sudah mencapai 84,79% dari
skala maksimal. Belum maksimalnya pencapaian target disebabkan karena
belum ada mekanisme penanganan benturan kepentingan dan juga aturan di
KKP untuk lelang terbuka penempatan posisi jabatan (Eselon tertentu).
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai angka skala maksimal ke
depannya antara lain melalui: (i) mengarahkan pencapaian kinerja pada
pengembangan pengelolaan kinerja individu; (ii) evaluasi penanganan
gratifikasi; (iii) penguatan whistle blowing system; (iv) penanganan benturan
kepentingan dan (v) peningkatan kualitas pelayanan publik.
4. Sasaran Strategis Terkelolanya anggaran secara optimal
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terkelolanya anggaran secara optimal”
adalah 99,28%. Nilai ini didukung oleh 1 (satu) IKU, yaitu Presentase Penyerapan
DIPA. Pencapaian IKU tersebut sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 13 (tiga belas): Presentase Penyerapan DIPA
Tahun 2014, KKP mengelola anggaran sebesar Rp6.168.627.392.000
(enam triliun seratus enam puluh delapan miliar enam ratus dua puluh tujuh juta
tiga ratus sembilan puluh dua ribu rupiah). Saat ini realisasi anggaran KKP
Tahun 2014 sebesar Rp5.641.613.846.181 (lima triliun enam ratus empat puluh
satu miliar enam ratus tiga belas juta delapan ratus empat puluh enam ribu
seratus delapan puluh satu rupiah) atau 91,46% dari alokasi anggaran. Nilai ini
masih lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp6.564.191.941.374
(enam triliun lima ratus enam puluh empat miliar seratus sembilan puluh satu
juta sembilan ratus empat puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh empat rupiah)
atau 93,53% dari alokasi anggaran.
Angka penyerapan DIPA tahun 2014 masih akan mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan antara lain: (i) belum semua SPM terakhir dapat
diinput, termasuk realisasi anggaran untuk kegiatan PHLN SKIPI sebesar
Rp241.375.460.529 (dua ratus empat puluh satu miliar tiga ratus tujuh puluh
lima juta empat ratus enam puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan rupiah) dan
INDESO sebesar Rp74.667.760.575 (tujuh puluh empat miliar enam ratus enam
puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh ribu lima ratus tujuh puluh lima rupiah)
yang baru terbit SP3 PHLN dari Kementerian Keuangan; (ii) masih terdapat
beberapa Satker di unit kerja Eselon I lingkup KKP yang mengalami pagu minus
(iii) masih terdapat pagu PHLN Tahun 2014 yang belum dicantumkan dalam
DIPA Tahun 2014 terkait terbitnya Surat Dirjen Perbendaharaan Kementerian
32
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Keuangan No.S-182/PB/2015 tanggal 9 Januari 2015 tentang Perpanjangan
Batas Waktu Revisi DIPA dan Pengesahan/Pencatatan Hibah Langsung Bentuk
Uang/Barang/Jasa/Surat Berharga serta Pengesahan Pendapatan/Belanja BLU
dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2014, maka beberapa
Satker terkait melakukan usulan revisi melalui Kantor Wilayah Perbendaharaan
setempat.
Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya realisasi anggaran KKP
Tahun 2014 adalah:
1) Terlambatnya penetapan Surat Keputusan Pejabat Pengelola Anggaran untuk
dana Dekonsentrasi oleh Gubernur dan terlambatnya usulan perubahan Surat
Keputusan Pejabat Pengelola Anggaran oleh satker Dana Tugas
Pembantuan;
2) Terbitnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014
Tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-langkah Penghematan dan
Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.
Penghematan dan pemotongan diarahkan pada kegiatan yang bersumber dari
belanja bantuan sosial seperti Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan
(PUMP) pada Ditjen Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, P2HP, serta
Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PDPT) pada Ditjen KP3K,
serta kegiatan yang bersifat fisik pada Satker Tugas Pembantuan yang belum
terikat kontrak;
3) Terlambatnya persetujuan revisi Drop loan dari Ditjen Anggaran
Kementerian Keuangan untuk proyek Pengembangan Pelabuhan Perikanan
Belawan Ditjen Perikanan Tangkap;
4) Terlambatnya Surat Keputusan Penerima Bantuan Sosial, mengingat ada
permintaan dari Komisi Pemberatasan Korupsi untuk menangguhkan
pembayaran bansos setelah Pemilihan Legislatif;
5) Terlambatnya penerbitan SP3HLN untuk Proyek Indeso dan SKIPI;
6) Terbitnya Surat Menteri Keuangan Nomor : S-667/MK.02/2014 tentang
Pengendalian dan Penghematan Perjalanan Dinas dan Meeting/Konsinyering
dalam APBN-P Tahun 2014 yang ditindaklanjuti dengan penghematan atau
self blocking terhadap perjalanan dinas dan meeting/konsinyering KKP;
7) Terhambatnya pelaksanaan kegiatan belanja modal pada 4 (empat) unit
Eselon I yaitu pembangunan Gedung Mina Bahari IV pada Sekretariat
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Jenderal, pengadaan sarana dan prasarana budidaya pada DJPB, pengadaan
kapal pengawasan SKIPI pada DJPSDKP, serta pengadaan sarana dan
prasarana pengolahan/pemasaran pada DJP2HP; serta
8) Adanya beberapa Satker Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi/Kabupaten/Kota yang tidak melaksanakan kegiatan Tugas
Pembantuan karena adanya pekerjaan fisik yang mengalami penghematan/
pemotongan, adanya gagal lelang dan penyelesaian pekerjaan yang tidak
tepat waktu.
Disamping itu, beberapa hal penting terkait proses pengadaan barang/jasa
juga mempengaruhi rendahnya realisasi anggaran KKP yaitu:
1) Adanya kebijakan pimpinan pada tahun berjalan berupa penundaaan
pelaksanaan kegiatan, revisi anggaran atau penghematan;
2) Adanya keterbatasan SDM yang memiliki sertifikat PBJ atau pun yang
melaksanakan kegiatan;
3) Adanya pergantian pejabat struktural terutama di lingkungan Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi atau pun Kabupaten yang menyebabkan pergantian
Pejabat Pengelola Keuangan;
4) Adanya keterlambatan/perubahan/Usulan Surat Keputusan Pejabat Pengelola
Keuangan;
5) Adanya keterlambatan pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di
daerah, keterlambatan Satker untuk mengumumkan paket pekerjaan ke ULP,
gagal lelang dan sanggah banding diterima.
Langkah-langkah Percepatan penyerapan anggaran yang dilakukan:
1) SE Menteri Kelautan dan Perikanan No. 71/SJ/PL.420/I/2014 tanggal 29
Januari 2014 perihal Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa TA
2014;
2) SE Sekretaris Jenderal No. B.768/SJ.3/RC.410/III/2014 tanggal 28 Maret
2014 perihal Realisasi Penyerapan Anggaran Tahun 2014 khususnya untuk
Dana Dekonsentrasi (01);
3) SE Sekretaris Jenderal No. 489/SJ/KU.510/IV/2014 tanggal 30 April 2014
perihal Langkah-Langkah Percepatan Penyerapan Anggaran dan Revisi
Anggaran TA 2014 di Lingkungan KKP;
34
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
4) SE Sekretaris Jenderal No. 824/SJ/VIII/2014 tanggal 7 Agustus 2014 perihal
Langkah-Langkah Percepatan Penyerapan Anggaran Triwulan III TA 2014
di Lingkungan KKP;
5) Surat Sekjen ke Dirjen Perimbangan Keuangan dan Dirjen Perbendaharaan
No. B.1221/SJ/X/2014 tanggal 23 Oktober 2014 perihal Percepatan
Penyerapan Anggaran Tahun 2014 yang bersumber dari PHLN untuk Proyek
Indeso sebesar Rp63,35 miliar dan SKIPI sebesar Rp53,37 miliar.
Upaya perbaikan yang dilakukan Sekretariat Jenderal sebagai pembina
pelaksanaan anggaran KKP melalui pemantauan ke daerah dan mendorong:
1) Setiap Satker turut aktif dalam pelaksanaan kegiatan dan penyerapan
anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan target yang telah
ditetapkan;
2) Setiap Satker melaporkan perkembangan realisasi keuangan, fisik dan
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ke pusat secara tertib setiap bulan
sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran;
3) Peningkatan Kinerja Tim Monitoring dan Evaluasi di unit kerja Eselon I
lingkup KKP atas pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
4) Percepatan pelaksanaan proses lelang dengan menugaskan Pokja Pengadaan
Barang/Jasa supaya lebih fokus dalam proses lelang;
5) Setiap Satker melakukan pembayaran dengan segera terhadap
pekerjaan/kegiatan yang sudah diselesaikan;
6) Percepatan proses revisi anggaran terkait pergeseran pagu belanja, pagu
minus dan drop loan dengan Kementerian Keuangan.
5. Sasaran Strategis : Terwujudnya citra positif KKP di masyarakat
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terwujudnya citra positif KKP di
masyarakat” adalah 120% (nilai maksimum). Nilai ini didukung oleh 1 (satu)
Indikator Kinerja, yaitu Rasio Jumlah Pemberitaan yang negatif dibanding total
pemberitaan tentang KKP. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 14 (empat belas): Rasio Jumlah Pemberitaan yang negatif
dibanding total pemberitaan tentang KKP
Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan
pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan KKP di harapkan mampu
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
memberikan gambaran secara menyeluruh terwujudnya citra positif KKP di
masyarakat. Sepanjang tahun 2014, pemberitaan terkait KKP masih banyak
didominasi berita positif. Pada tahun 2014 terealisasi 2% dari target sebesar 10%
(pencapaian 500% dari target/120% capaian). Pencapaian tersebut lebih tinggi
jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang sebesar 12% dari
target 20% (pencapaian 140% dari target /120% capaian). Hal ini
menggambarkan jumlah pemberitaan negatif dibanding total pemberitaan
tentang KKP mengalami penurunan.
Pemberitaan terkait program dan kebijakan KKP selama periode Januari-
Desember 2014 mencapai 4.736 berita denga rincian 2.938 untuk berita positif
(68%), 1.703 berita netral (36%) dan 100 berita negatif (2%). Jumlah
pemberitaan di tahun 2014 jauh lebih banyak bila dibandingkan total
pemberitaan sepanjang tahun 2013. Di tahun 2013 total pemberitaan sektor KKP
mencapai 3.744 atau rata-rata 312 berita perbulan.
Salah satu faktor meningkatnya pemberitaan media adalah kekuatan
personal MKP Susi Pudjiastuti, yang mampu mendorong topik-topik positif di
media-media. Hal ini kemudian dijadikan momentum untuk terus
mensosialisasikan program-program positif KKP, misalnya tentang upaya dan
komitmen KKP dalam pemberantasan illegal fishing.
Kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian target di tahun 2014 antara
lain dengan melakukan sosialisasi tentang program-program KKP dan rencana
pembangunan KP melalui media visual (televisi), media cetak serta website
resmi KKP, terutama untuk program yang bersentuhan langsung dengan
nelayan. Sosialisasi juga bertujuan untuk menjaga keberlanjutan program-
program tersebut.
Upaya untuk mencapai target indikator di tahun 2015 adalah dengan
mempertahankan topik positif yang tetap bisa terus didorong, antara lain
program swasembada garam. Persepsi positif bisa menjadi momentum bagi tim
komunikasi KKP untuk meningkatkan awareness publik dan menarik dukungan
stakeholder dan pihak terkait lainnya dalam mendukung keberhasilan program,
serta mendorong terwujudnya citra positif KKP di masyarakat. Sosialisasi
program-program positif KKP antara lain dengan melakukan media visit ke
lokasi pelaksanaan program. Kegiatan bisa dilakukan dengan mengundang
36
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
media visual (Televisi) dan media cetak. Apabila diperlukan, dapat dilakukan
kerja sama dengan statsiun televisi seperti TVRI, TV One, atau Metro TV.
Selanjutnya, pada tahun 2015 ditargetkan capaian untuk rasio jumlah
pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.10 Nilai Rasio Jumlah Pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP
Nama Indikator Capaian 2013
Capaian 2014
Target 2015
Rasio Jumlah Pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP
12% 2% 10%
6. Sasaran Strategis Terwujudnya kerja sama internasional dan antar lembaga
yang implementatif
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terwujudnya kerja sama internasional
dan antar lembaga yang implementatif” adalah 120% (nilai maksimum). Nilai ini
didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu jumlah perjanjian yang telah
diimplementasikan. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 15 (lima belas): Jumlah perjanjian kerja sama yang telah
diimplementasikan
Tahun 2014, KKP telah berhasil mengimplementasikan kerja sama yang
telah disepakati. Implementasi kerja sama dilaksanakan terhadap perjanjian kerja
sama (PK) internasional maupun antar lembaga. Kerja sama internasional yang
dilakukan di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan mencakup kerja sama
bilateral, regional, multilateral, dan kerja sama teknik Implementasi PK dalam
bentuk pengembangan kapasitas SDM, pembangunan infrastruktur, penelitian
dan pengembangan, pertukaran tenaga ahli, dan pertukaran informasi.
Implementasi kerja sama antar lembaga merupakan tindak lanjut dari PK antar
lembaga yang telah disepakati. Implementasi kerja sama tersebut dapat berupa
pembangunan infrastruktur, pengembangan perikanan budidaya, pengembangan
kapasitas SDM untuk nelayan, pengembangan konservasi perairan laut,
pengawasan sumberdaya perikanan, serta penyaluran kredit usaha rakyat.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Berikut rincian Jumlah Perjanjian yang telah diimplementasikan:
Tabel 3.11 Jumlah Perjanjian Kerja sama (PK) yang telah diimplementasikan
Bilateral Multilateral Antar Lembaga
Nama Negara Jml
KS
Nama
Organisasi
Jml
KS Nama Lembaga
Jml
KS
Aljazair 1 FAO 6 PT. Bank Negara Indonesia 1
Amerika Serikat 3 UNDP 1 TNI AL 1
Perancis 1 SEAFDEC 4 Yayasan WWF Indonesia 1
Fiji 1 UNFCCC 1 Kongres Wanita Indonesia 1
Timor Leste 1 SSME 1 Asosiasi Perusahaan
Jasaboga Indonesia 1
Belanda 1 WCPFC 1 Pemerintah Kabupaten
Seram Bagian Barat 1
Australia 1 CCSBT 1 Universitas Pattimura 1
RRT 1 IOTC 4 Pemerintah Kabupaten
KepulauanYapen 1
Univ Hang Tuah 1
Univ. Bengkulu 1
Univ. Halueleo 1
Pemprov Maluku 1
Kemen Kesehatan 1
Pemkab. Sidoarjo 1
Komisi Pemberantasan
Korupsi 1
Tahir Foundation1 1
Subtotal 10 Subtotal 20 Subtotal 16
Total 46
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa jumlah PK yang
diimplementasikan pada tahun 2014 sebanyak 46 PK. Pencapaian ini >120%
lebih tinggi dari target 25 PK.
Nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan capaian tahun 2013, yaitu 46 PK
dengan target 24 PK. Peningkatan tersebut disebabkan karena semakin baiknya
koordinasi dan komunikasi yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal terhadap
mitra kerja sama dan juga banyaknya permintaan dan usulan kerja sama yang
datang dari mitra. Kerja sama yang diimplementasikan adalah sebagai berikut:
38
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
1) Kerja sama Bilateral
Dalam rangka kerja sama bilateral, telah dilaksanakan kerja sama di
bidang kelautan dan perikanan antara lain dengan Amerika Serikat, Belanda,
Prancis, Aljazair, Australia, Republik Rakyat Tiongkok, Fiji dan Timor
Leste.
Salah satu kerja sama bilateral yang dilaksanakan pada tahun 2014
adalah kerja sama KKP dengan Fiji. Pada tanggal 18 Juni 2014 telah
dilakukan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang
kerja sama Kelautan dan Perikanan antara Menteri Kelautan dan Perikanan
RI dengan Menteri Pertanian, Perikanan dan Hutan, Republik Fiji yang
diwakili oleh Menteri Pertahanan, Keamanan Nasional dan Imigrasi.
Penandatanganan berlangsung di Westin Hotel Fiji, dan disaksikan langsung
oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Fiji
Josaia Voreqe Bainimarama. Implementasi kerja sama kedua negara adalah
untuk mengembangkan, mendorong, mempromosikan kerja sama dan saling
konsultasi pada berbagai bidang kelautan dan perikanan. Diantaranya,
perikanan tangkap berkelanjutan, pengembangan perikanan budidaya
berkelanjutan, pengolahan dan pengembangan hasil perikanan, inspeksi dan
karantina ikan, penelitian, pengembangan dan peningkatan kapasitas,
layanan armada dan teknis perikanan. Kerja sama tersebut juga mencakup
melakukan penguatan masyarakat pesisir dan pengelolaan pesisir terpadu,
serta mencegah, menghalangi dan menghapuskan praktek IUU Fishing.
Gambar 3.3
Republik Indonesia dan Republik Fiji Perkuat Kerja Sama Bidang Kelautan dan Perikanan
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Termasuk dalam kegiatan kerja sama bilateral adalah kerja sama
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Pada tanggal 28 Agustus 2014
telah dilaksanakan Pertemuan Ke-empat Tingkat Menteri Kelautan APEC, di
Xiamen, RRT yang juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Pada pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Xiamen yang menyepakati
Ekonomi Biru atau Blue Economy sebagai fokus utama kerja sama kemitraan
APEC. Fokus Ekonomi Biru itu dibagi pada tiga aspek, yaitu yang pertama
adalah konservasi ekosistem laut dan pesisir serta ketahanan terhadap
bencana alam, kedua adalah peran laut terhadap keamanan pangan dan
perdagangan yang berhubungan dengan pangan, serta ketiga adalah terkait
ilmu kelautan, teknologi dan inovasi. Deklarasi Xiamen juga menyepakati
Balai Riset dan Observasi Kelautan di Perancak, Bali, sebagai rumah Pusat
Informasi Kelautan dan Perikanan APEC atau APEC Ocean and Fisheries
Information Center (AOFIC), yang diharapkan dapat memantau
perkembangan ekonomi negara anggota APEC dalam bidang kelautan dan
perikanan, khususnya dalam menindaklanjuti hasil forum APEC.
Gambar 3.4
Pertemuan Ke-empat Tingkat Menteri Kelautan APEC, di Xiamen, RRT
40
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
2) Kerja sama Multilateral
Dalam rangka kerja sama multilateral, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) berperan aktif dalam perundingan di forum internasional
dalam bidang yang terkait dengan kelautan dan perikanan. Beberapa
perundingan yang diikuti utamanya di FAO-Committee on Fisheries,
Perundingan di kelembagaan PBB yaitu UNFCCC, dan organisasi kerja
sama perikanan regional dalam jaringan RFMOs (CCSBT, IOTC dan
WCPFC). Kerja Sama ASEAN utamanya dalam pembahasan perwujudan
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 di bidang kerja sama perikanan yang
meliputi antara lain ASEAN-SEAFDEC dan ASWGFi.
Pada kerja sama dengan FAO, telah dilaksanakan sidang FAO-
Committee on Fisheries (COFI) sesi ke-31 pada tanggal 9 Juni 2014
bertempat di Plenary Room, Kantor Pusat FAO oleh Chair Person COFI ke-
31 Mr Johán H. Williams (Norway) dan dilanjutkan sambutan oleh
Director-General of FAO Mr. Jose Graciano Da Silva. Pada Agenda 5.
Securing sustainable small-scale fisheries, sidang COFi sesi ke-31 ini
berhasil menyepakati draft terakhir Voluntary Guidelines for Securing
Sustainable Small-scale Fisheries in the Context of Food Security and
Poverty Eradication dan akan ditetapkan menjadi Guidelines bersama bagi
negara anggota FAO. Ini merupakan terobosan besar dalam sejarah
perikanan dunia dan FAO sendiri, dimana setelah lebih dari 60 tahun sejak
adanya sidang FAO COFi, guidelines untuk proteksi nelayan skala kecil
disepakati oleh negara anggota FAO yang terdiri dari 143 negara. Indonesia
yang menjadi salah satu negara yang cukup aktif dalam 2 pertemuan
pembahasan teknis sebelumnya, telah berhasil memasukkan beberapa artikel
sesusai dengan posisi nelayan skala kecil Indonesia.
Pada kerja sama ASEAN-AFCF, telah dilaksanakan pertemuan
AFCF ke-6 dan pertemuan ASWGFi ke-22 telah dilaksanakan di Kuala
Lumpur Malaysia pada tanggal 23-27 Juni 2014. Pertemuan ini antara lain
membahas Harmonisasion of Import and Export Inspection and Certification
and Development of Mutual Recognation Agreements (MRAs) among
ASEAN. Pertemuan ini juga menyampaikan bahwa Guidelines for the Use of
Chemical in Aquaculture and Measures to Eliminate the Use of Harmful
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Chemicals telah disahkan pada SSOM AMAF ke-34 dan AMAF ke-35.
Publikasi Guidelines tersebut akan disampaikan kepada seluruh AMS oleh
Sekretariat ASEAN dalam waktu dekat.
Gambar 3.5
ASEAN Fisheries Consultative Forum ke-6 dan ASEAN Sectoral Working Group on Fisheries ke-22
3) Kerja sama antar lembaga
Dalam rangka kerja sama antarlembaga, PUSKITA telah
memfasilitasi pelaksanaan Kesepakatan Bersama antara Kementerian
Kelautan dan Perikanan dengan NGO/LSM, Perguruan Tinggi, Kementerian,
Lembaga Perbankan, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, Pemerintah
Daerah dan Dunia Usaha/Organisasi Kemasyarakatan.
Salah satu Kesepakatan Bersama yang dilaksanakan pada tahun 2014
adalah kerja sama antara KKP dengan TNI AL pada tanggal 1 Desember
2014. Nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk mengelola kembali hasil
kelautan Indonesia, terutama di bidang perikanan, melalui penegakan dan
pengawalan kebijakan moratorium kapal asing, eks asing serta pelarangan
transhipment dan menyelaraskan peraturan laut Indonesia dengan peraturan
internasional mengenai penegakan hukum di wilayah laut Indonesia.
Penandatangan kerja sama itu dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana
TNI Marsetio di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur. Ada tiga poin yang
dikerja samakan, mulai dari pembinaan terhadap nelayan hingga penegakan
42
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
hukum terhadap kapal asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia.
MoU ini sangat penting dilakukan untuk mencapai visi misi kemaritiman
Presiden Joko Widodo. Perjanjian ini menjadi pilar utama untuk
kemakmuran dan kesejahteraan di dalam bidang kelautan.
Gambar 3.6 Memorandum of Understanding(MoU) yang ditandatangani Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti dan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio di Mabes TNI AL, Cilangkap
7. Sasaran Strategis Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis
kompetensi
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terselenggaranya penempatan SDM
KKP berbasis kompetensi” adalah 120% (nilai maksimum). Nilai ini didukung oleh
1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu persentase unit kerja yang mengimplementasikan
penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di
KKP. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 16 (enam belas): Persentase unit kerja yang
mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding
total unit kerja yang ada di KKP
Penempatan dan penataan pegawai sangat penting untuk memperoleh
kuantitas, kualitas, komposisi dan distribusi PNS yang tepat sesuai dengan
kebutuhan unit kerja. KKP memiliki 201 unit kerja yang terdiri dari 67 unit kerja
Eselon II unit pusat dan 134 unit pelaksana teknis. Pada tahun 2014, jumlah unit
kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi
adalah sebesar 199 unit kerja Eselon I atau 99%. Keberhasilan capaian ini
diperoleh melalui penempatan CPNS yang mengacu pada formasi jabatan yang
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
tersedia sehingga pelamar dapat menyesuaikan unit kerjanya sesuai jabatan yang
dipilih. Dengan informasi jabatan tersebut akan memperkecil unit kerja yang
tidak terisi dari formasi yang diusulkan. Selain itu juga pelaksanaan penerimaan
CPNS menggunakan sistem penerimaan yang transparan yaitu melalui seleksi
online dengan menggunaka sistem Computer Asessted Test (CAT) baik untuk
Test Kompetensi Dasar (TKD) maupun Test Kompetensi Bidang (TKB).
Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP
berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP, pada tahun
2014 terealisasi 84,58% dari target sebesar 40% dengan persentase capaian
120%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang sebesar 74,76%
terjadi kenaikan realisasi sebesar 13,13%, Pencapaian kinerja ini didukung oleh
seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam
penempatan pegawai sesuai dengan formasi yang ada di unit kerja. Kegiatan
yang telah dilakukan untuk mendukung indikator tersebut adalah penyusunan
formasi berdasarkan jabatan yang dibutuhkan oleh unit kerja lingkup KKP,
sehingga kemungkinan kecil untuk jabatan yang tidak terisi.
Selanjutnya, pada tahun 2015 ditargetkan Persentase unit kerja yang
mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding
total unit sebagai berikut:
Tabel 3.12
Nilai Indikator Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP
Nama Indikator Capaian
2013
Capaian
2014
Target
2015
Persentase unit kerja yang
mengimplementasikan penempatan SDM
KKP berbasis kompetensi dibanding total
unit kerja yang ada di KKP
74,76% 84,58% 45%
8. Sasaran Strategis Terintegrasinya sistem informasi KKP
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terintegrasinya sistem informasi KKP”
adalah 120% (nilai maksimum) . Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja,
yaitu persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP
44
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP. Pencapaian
Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 17 (tujuh belas): Presentase Teknologi Informasi &
Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibandingkan total TIK yang ada
Sekretariat Jenderal telah melakukan upaya untuk mengintegrasikan
seluruh TIK dilingkungan KKP melalui penyiapan peraturan menteri dan
penyusunan masterplan. Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)
yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada pada tahun 2014 sebesar 80%
dari target sebesar 40% sehingga total persentase capaian sebesar 120%.
Kenaikan persentase capaian Indikator ini disebabkan oleh meningkatnya
aplikasi informasi yang diintegrasikan oleh unit Eselon I di lingkungan KKP.
Kegiatan yang mendukung indikator tersebut antara lain pada triwulan III telah
dilakukan pengelolaan sistem informasi geospasial dan pengelolaan aplikasi web
hosting dan Co location SI-KKP
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan hal yang sangat penting
dalam pengembangan e-government di kementerian/Lembaga, karena dengan
sistem informasi (aplikasi sistem informasi) merupakan salah satu komponen
dari pengembangan e-government, selain dari kelembagaan, kebijakan,
infrastruktur dan perencanaan. Sekretariat Jenderal terus mengembangkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkup KKP, dengan
melaksanakan peningkatan dan pengembangan baik infrastruktur maupun
aplikasi sistem informasinya berdasarkan skala prioritas.
Pada tahun 2014 telah dilaksanakan verifikasi terhadap data daftar
aplikasi sistem informasi tahun 2013 yang jumlahnya 177 buah aplikasi, dengan
mengundang seluruh unit kerja yang memiliki aplikasi. Hasil dari verifikasi
tersebut sampai dengan bulan Juli 2014 didapat jumlah sebanyak 156 aplikasi
sistem informasi, dengan rincian sebagai berikut :
1) Kelompok Aplikasi Diseminasi Publik :
• Website Kementerian : 1 buah
• Website Unit Eselon I : 9 buah
• Website Unit Eselon II : 27 buah
• Website Unit Pelaksana Teknis : 47 buah
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
2) Kelompok aplikasi Pelayanan Publik : 19 buah
3) Kelompok aplikasi Dukungan Perkantoran : 48 buah
4) Kelompok aplikasi khusus : 5 buah
JUMLAH : 156 buah aplikasi
Untuk perkembangan jumlah aplikasi sistem informasi KKP dari tahun
2010 sd 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.13 Jumlah aplikasi sistem informasi KKP tahun 2010-2014
No. Unit Krja Eselon I Tahun
2010 2011 2012 2013 2014*) 1. Ditjen Perikanan Tangkap 7 8 10 16 14 2. Ditjen Perikanan Budidaya 2 2 2 8 13 3. Ditjen P2HP 3 4 4 9 7 4. Ditjen KP3K 5 3 4 9 9 5. Ditjen PSDKP 2 2 6 11 9 6. Balitbang KP 6 6 9 20 20 7. BPSDMKP 6 6 11 21 24 8. BKIPM 1 1 3 54 26 9. Sekretariat Jenderal 13 12 14 23 28
10. Inspektorat Jenderal 1 1 1 6 6 JUMLAH 45 45 64 177 156
Keterangan: *) Data sampai dengan bulan Juli 2014
Untuk memfasilitasi atau media penyebaran data dan informasi kepada
publik atau masyarakat umum adalah Situs Web KKP, yang merupakan portal
utama untuk menyedia data dan informasi terkait kelautan dan perikanan.
Pemanfaatan website KKP akan terasa optimal oleh pengguna baik internal
maupun external jika data dan informasi yang disajikan adalah data
terbaru/terkini dan data dan informasi disajikan dengan lengkap dan mudah
dikases. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sistem aplikasi yang dapat
memfasilitasi penyampaian data dari unit kerja Eselon I dan UPT ke situs resmi
kementerian, yaitu www.kkp.go.id
Berikut penyebaran data dan informasi (uploading) pada website KKP
(www.kkp.go.id) dari tahun 2010 sd Juli 2014 adalah sebagaimana tabel berikut:
46
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Tabel 3.14 Jumlah data dan informasi yang di upload pada website KKP
ket: *) = Data sampai dengan bulan Juli 2014
Salah satu bentuk integrasi teknologi informasi adalah Sistem Informasi
Geospasial KKP (SIG-KKP). Sistem informasi ini lebih terfokus pada
pengumpulan dan pengembangan data spasial dengan membangun Sistem
Informasi GeoSpasial KKP dan Meta Data Kelautan dan Perikanan.
Kementerian! Kelautan! dan! Perikanan! telah! mempunyai! website! berbasis! GIS!(Geospasial,Information,System)!dengan!domain!www.sig.kkp.go.id.!
Capaian kinerja dalam pengelolaan SIG di lingkup KKP selama tahun
2010 sd 2014 adalah
a) Telah disepakati pengelompokan data spasial lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :
1) Data spasial berdasarkan sumber daya kelautan dan perikanan;
2) Data spasial yang dihasilkan berdasakan adanya kebijakan;
3) Data spasial berdasarkan adanya aktifitas kelautan dan perikanan atau
informasi tabular;
4) Data spasial berdasarkan infrastruktur kelautan dan perikanan.
No. Katagori Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 *)
1. Kategori Berita 189 25 118 30 19
2. Kategori Agenda 12 32 31 23 15
3. Kategori Informasi 24 78 49 95 24
4. Kategori Program Khusus - - 11 13 -
5. Kategori Artikel - - 6 - -
6. Kategori Galery Foto 295 407 327 280 107
7. Kategori Cuaca dan Iklim 798 288 125 147 89
8. Kategori Pengadaan
Barang/Jasa 97 658 599 327 130
9. Kategori Peta Prakiraan
Daerah Penangkapan Ikan 93 75 113 121 71
10. Kategori Siaran Pers 145 150 113 178 81
11. Kategori Info Media 142 916 310 633 8
12. Kategori Aktualita 12 43 - - 15
13. Kategori Bakohumas - - 11 - -
14. Kategori Akuntabilitas - - - 2 8
JUMLAH 1.907 2.672 1.883 1.849 567
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
b) Telah disusunnya draft Peraturan Menteri Kelautan dna Perikanan tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan data dan infofmasi Geospasail lingkup KKP.
9. Sasaran Strategis Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terselenggaranya RB KKP sesuai
roadmap RB KKP” adalah 100%. Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja,
yaitu Indikator Presentase Program dan Kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding
jumlah program dam kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai Roadmap RB
pertahun. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 18 (delapan belas): Indikator Presentase Program dan Kegiatan
RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dam kegiatan yang harus
dilaksanakan sesuai Roadmap RB pertahun
Pada tahun 2014 terdapat beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
seluruh unit kerja Eselon I lingkup KKP untuk mendukung pelaksanaan RB
KKP. Realisasi capaian tahun 2014 sebesar 100% dari target sebesar 100%.
Nilai ini sama dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang sebesar
100% dari target 100%. Capaian Indikator ini diperoleh dari beberapa kegiatan
yang mendukung antara lain: (1) Penyusunan Perundang-Undangan dalam
rangka Peningkatan Instrumen Hukum KKP, (2) Penataan organisasi dan tata
kerja di lingkungan KKP, (3) Fasilitasi dan koordinasi penyusunan perjanjian di
bidang kelautan dan perikanan, (4) Penelaahan dan bantuan hukum di bidang
Kelautan dan Perikanan, (5) Pengendalian penggunaan anggaran, (6)
Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi. Berikut analisanya
per kegiatan:
1) Program dan Kegiatan AKIP
Berikut tabel perkembangan AKIP KKP dari tahun 2010 hingga 2014:
48
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Gambar 3.7
Capaian AKIP KKP
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan peningkatan nilai AKIP
KKP dalam kurun waktu 5 tahun mengalami kenaikan rata-rata sebesar
10,28% yakni dari 53,04 pada tahun 2010 menjadi 77,68 pada tahun 2014.
Usaha yang telah dilakukan antara lain: (i) Sinkronisasi perencanaan
kebijakan strategis KKP; (ii) Penyusunan dokumen manajemen kinerja
berbasis BSC; (iii) Koordinasi penyiapan dokumen AKIP lingkup
Sekretariat Jenderal; (iv) Perencanaan pembangunan KP jangka menengah;
(v) Penyusunan Renstra KKP 2015-2019; (vi) Penyiapan dokumen AKIP
Biro Perencanaan; (vii) Koordinasi penyiapan penetapan kinerja KKP tahun
2014; (viii) Koordinasi dan perumusan rencana kinerja tahunan (RKT) tahun
2015; (ix) Penyusunan dan pelaporan LAKIP KKP Tahun 2013; (x)
Penyusunan laporan pembangunan KP; (xi) Pengumpulan data dan
pelaporan kinerja KKP tahun 2014; (xii) Fasilitasi pengembangan SAKIP
KKP.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
2). Program dan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi RB
Pada tahun 2014 terdapat beberapa kegiatan yang telah direncanakan oleh
Sekretariat Jenderal dalam rangka pelaksanaan RB. Persentase program dan
kegiatan monev RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan
kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai roadmap RB KKP Tahun 2014
mencapai 100% dari target sebesar 100%. Kegiatan yang telah dilakukan
antara lain :
i. Program Manajemen Perubahan, melalui penyusunan strategi
manajemen perubahan dan strategi komunikasi lingkup Sekretariat
Jenderal, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam
rangka reformasi birokrasi, pengesahan Keputusan Menteri Nomor
5/KEP-SJ/2014 tentang Tim RB Sekretariat Jenderal KKP;
Penyusunan Rencana aksi (roadmap RB KKP); penyusunan kertas
kerja PMPRB.
ii. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, melalui peraturan
perundang-undangan untuk sinkronisasi dan harmonisasi, penyusunan
RUU tentang perubahan atas undang-undang No. 27 tahun 2007
tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, RUU
tentang kelautan, penyusunan Kepmen-KP No. 13/KepmenKP/2014
tentang program legislasi KKP tahun 2014, evaluasi atas pelaksanaan
sistem pengendalian, penyusunan peraturan perundang-undangan
tahun 2013 dan 2014.
iii. Program Penataan dan Penguatan Organisasi melalui evaluasi yang
menganalisis satuan organisasi yang berbeda tujuan dan ditempatkan
dalam satu kelompok kepada unit kerja, evaluasi yang menganalisis
kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang
atasan kepada unit kerja, pembuatan laporan evaluasi organisasi KKP
(Matriks identifikasi peraturan perundang-undangan yang
menyangkut mandat/ tugas KKP, pemetaan struktur organisasi, tugas
dan wewenang pelaksanaan mandat peraturan perundang-undangan,
dan pemetaan peran strategis KKP dalam RPJMN).
iv. Program Penataan Tata Laksana, antara lain melalui monitoring dan
evaluasi SOP Setjen sebagai pelaksanaan PermenKP tentang SOP di
lingkungan KKP, penyusunan Kepmen No. 61/KepmenKP/SJ/2014
50
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
tentang Tim Pemutakhiran Aplikasi dan Input Data Kepegawaian
lingkup KKP, KepmenKP No. 112/KepmenKP/SJ/2014 tentang Tim
Pembangunan Aplikasi e-Pegawai di lingkungan KKP, KepmenKP
tentang Monitoring Prestasi Kerja Pegawai lingkup KKP, KepmenKP
tentang Integrasi Sistem Penegakan Disiplin PNS KKP,
Pengembangan e-government (SIMPEG, SIPKINDU, RB dan lain-
lain).
v. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, antara lain
melalui analisis jabatan, analisis beban kerja, proyeksi kebutuhan
tahun 2014-2018 sudah mencantumkan standar kebutuhan SDM
aparatur, penerimaan CPNS KKP tahun 2014 pada media elektronik
(TVRI) melalui running text selama 10 hari, pengumuman nomor
B.103/SJ.2/KP.310/VIII/2014 tentang pengadaan CPNS KKP tahun
2014, pengumuman No. B. 124/SJ.2/KP.310/IX/2014 tentang
pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi pengadaan CPNS
KKP tahun 2014, pengumuman tentang hasil test kompetensi dasar
pengadaan CPNS KKP tahun 2014, pengumuman tentang pelamar
umum yang dinyatakan lulus dan diterima menjadi CPNS KKP tahun
2014, Penyusunan laporan pengadaan CPNS tahun 2014, penyusunan
Kepmen-KP No. 3A/KepmenKP/2014 tentang standar kompetensi
manajerial di lingkungan KKP, assesment pejabat struktural tahun
2014, penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja
organisasi, pengukuran kinerja individu secara periodik (SKP
pegawai Setjen Tw I-IV pada aplikasi SIPKINDU), penyusunan draft
PermenKP tentang pemberian, pemotongan dan penambahan
tunjangan kinerja, penyusunan laporan tahunan tentang disiplin
pegawai.
vi. Program Penguatan akuntabilitas, melalui penyusunan draft Kepmen
KP tentang Renstra KKP 2015-2019, penyusunan Kep-SJ 2014 tetang
Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Setjen, penetapan
kinerja 2014, laporan interim setjen per triwulan,
Bimtek/sosialisasi,/FGD/pelatihan SAKIP/BSC dilaksanakan di unit
kerja mandiri, penyusunan pedoman pengelolaan manajemen kinerja
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
KKP, penyusunan peta strategi dan IKU, penyusunan manual IKU,
pemutakhiran data kinerja per triwulan.
vii. Program Penguatan Pengawasan, melalui penyusunan PermenKP No.
27/PermenKP/2014 tentang Pedoman teknis pengendalian gratifikasi
di lingkungan KKP, KepmenKP No. 31/KepmenKP/2014 tentang
Unit Pengendalian Gratifikasi KKP, kegiatan peringatan Hari Anti
Korupsi 2014, sosialisasi gratifikasi lingkup KKP, evaluasi atas
kebijakan penanganan gratifikasi, pembentukan satgas SPI lingkup
KKP, pembinaan SPI lingkup KKP, identifikasi resiko satuan kerja
lingkup KKP, penanganan pengaduan wistle blower dan pengaduan
masyarakat di KKP (melalui SK Eselon I), penanganan pengaduan
keluhan layanan LPSE, sosialisasi wistle blower, monitoring dan
evaluasi penanganan pengaduan dan wistle blower sistem secara
berkala, menerbitkan PermenKp tentang benturan kepentingan di
lingkungan KKP, rancangan Permen tentang pengisian jabatan secara
terbuka.
viii. Program peningkatan kualitas pelayanan publik, melalui penyusunan
roadmap layanan publik KKP tahun 2015-2019, penyusunan SOP
standar pelayanan, penerapan disiplin pegawai ASN di lingkungan
KKP dalam pelaksanaan kebijakan penghentian sementara perijinan
usaha perikanan tangkap, alih muatan di laut dan penggunaan
nahkoda dan ABK asing sesuai dengan Permen No.
58/PermenKP/2014 dalam rangka realisasi sistem punishment dan
reward, membentuk sarana layanan terpadu terhadap seluruh
pelayanan (PTSP KKP), pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
pelayanan publik KKP.
10. Sasaran Strategis Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terselenggaranya pengelolaan
anggaran yang optimal” adalah 100%. Nilai ini didukung oleh 3 (tiga) Indikator
Kinerja, yaitu persentase pengendalian dokumen anggaran, persentase ketepatan
pencatatan transaksi keuangan dan BMN dan persentase ketepatan waktu
penyampaian LK. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
52
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
a. Indikator Kinerja 19 (sembilan belas): Persentase pengendalian dokumen
anggaran.
Prestasi indikator ini diukur terhadap Pemantauan yang telah
dilaksanakan terhadap kinerja penyerapan anggaran 10 unit Eselon I lingkup
KKP atau 100% dari target yang direncanakan selama 12 bulan selama tahun
anggaran 2014. Pada tahun 2014 terealisasi 100% dari target sebesar 100%
dengan persentase capaian 100%. Pencapain target pada indikator ini karena
seluruh dokumen anggaran lingkup KKP telah dapat dilakukan pengendalian
dengan cara (i) melakukan identifikasi kesesuaian dokumen anggaran terhadap
standar biaya, bagan akun standar dan pedoman PBJ; (ii) meningkatkan asistensi
implementasi SPIP ke seluruh Eselon I dan menerima dari Tim pembina SPIP.
Pencapaian ini sama dengan tahun 2013 yang sebesar 100%. Pencapaian akan
terus dipertahankan dengan melanjutkan kegiatan pengendalian yang telah
dilaksanakan, dengan disertai peningkatan kualitas pengendalian.
b. Indikator Kinerja 20 (dua puluh): Persentase ketepatan pencatatan transaksi
keuangan dan BMN.
Indikator ini mengukur jumlah transaksi keuangan maupun BMN yang
dicatat, diikhtisarkan dan disusun sesuai SAP dibandingkan dengan total
transaksi yang dilaksanakan. Pada tahun 2014 terealisasi 100% dari target
sebesar 100% dengan persentase capaian 100%. Hal tersebut menggambarkan
bahwa seluruh transaksi keuangan maupun BMN di lingkup Sekretariat Jenderal
telah dicatat, diikhtisarkan dan disusun sesuai SAP.
Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang sebesar 96% terjadi
kenaikan realisasi sebesar 4%. Hal ini didukung oleh kegiatan pencatatan semua
jenis transaksi baik keuangan maupun BMN diseluruh satker lingkup sekretariat
Jenderal melalui: (i) Pemantauan ketetapan waktu pelaksanaan pengadaan barag
dan jasa sesuai jadwal; (ii) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyerapan
anggaran.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
c. Indikator Kinerja 21 (dua puluh satu): Persentase ketepatan waktu penyampaian
LK (bulanan, triwulanan, semester, tahunan).
Prestasi indikator ini diukur terhadap pelaporan dengan Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) tepat waktu dan tidak terdapat surat teguran dari Kementerian
Keuangan.
Pada tahun 2014 terealisasi 100% dari target sebesar 100% dengan
persentase capaian 100%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang
sebesar 88% terjadi kenaikan realisasi sebesar 12% ini disebabkan oleh
pelaporan yang tepat waktu dan tidak terdapat surat teguran dari Kemenkeu.
Hal yang telah dilakukan untuk mencapai nilai tersebut adalah: (i) semua
jenjang pelaporan dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tepat waktu dan
Menerbitkan SE Kepala Biro tentang penyampaian ADK SAI (SAK dan BMN)
oleh UAPPA/B- E1 dan UAPPA/B-W secara periodik; (ii) Monitoring
penerimaan ADK SAI dari UAPPA/B- E1 dan UAPPA/B W; (ii) Menerbitkan
Surat Teguran bagi unit akuntansi yang terlambat dan/atau tidak menyampaikan
ADK secara periodik.
11. Sasaran Strategis Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi
dengan media dan lembaga yang optimal.
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terselenggaranya publikasi dan
pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal” adalah 97,06%.
Nilai ini didukung oleh 2 (dua) Indikator Kinerja, yaitu Persentase terpublikasinya
program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan
kegiatan KKP dan Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada
lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada. Pencapaian
Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 22 (dua puluh dua): Persentase terpublikasinya program dan
kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan
KKP.
Media merupakan institusi yang difungsikan untuk mengembangkan
kebebasan berpendapat dan menyebarkan informasi ke segala arah, yakni kepada
publik dan institusi lainnya termasuk pemerintah.
54
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan
program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program
dan kegiatan KKP diharapkan mampu memberikan gambaran secara
menyeluruh terwujudnya citra positif KKP di Masyarakat.
Pada tahun 2014 Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP
melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP
ditargetkan sebesar 85% dan terealisasi sebesar 90% dengan persentase
pencapaian sebesar 105,88. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013
yang sebesar 159% terjadi penurunan realisasi sebesar 69% hal ini disebabkan
pada tahun 2014 merupakan tahun politik dengan pergantian pemerintahan.
Kedepanya KKP melakukan :
1) Penayangan televisi (TV) program bertujuan untuk mempublikasikan
program dan kebijakan kelautan dan perikanan yang disiarkan secara masif
pada media televisi. Kegiatan penayangan TV program yang telah
dilaksanakan mencakup beberapa kegiatan dialog di beberapa televisi
nasional, dengan fokus mengangkat topik/isu tertentu.
Gambar 3.8 Wawancara Menteri KKP dengan stasiun TV TVONE yang ditayangkan secara live
2) Optimalisasi Penyebaran Informasi Melalui Media Sosial KKP,
Kegiatan Optimalisasi Penyebaran Informasi Melalui Media Sosial
dimaksudkan untuk membangun sebuah konsep dasar untuk
mengoptimalkan penyebaran informasi melalui media sosial. Kegiatan yang
dilakukan antara lain :
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
a) mensosialisasikan program aksi dan kinerja yang sudah dilakukan oleh
KKP melalui jejaring sosial media;
b) memanfaatkan jejaring sosial media sebagai ruang berkomunikasi
dengan publik dalam rangka menjaring gagasan publik untuk
mendukung program-program aksi KKP kedepan,
c) membuat perencanaan konten di media sosial dalam rangka membina
kesepahaman antara program KKP dangan masyarakat sehingga terjalin
suatu komunikasi dan interaksi yang produktif dan positif
Sekretariat Jenderal telah mengelola beberapa akun di media sosial,
antara lain facebook, twitter (@KemenKP) dan Youtube. Beberapa media
sosial seperti facebook dan twitter menjadi media interaktif antara
kementerian dengan publik terutama dalam rangka desiminasi informasi.
Gambar 3.9
Tampilan muka Twitter KKP
b. Indikator Kinerja 23 (dua puluh tiga): Persentase jumlah sosialisasi program dan
kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi
yang ada.
Stakeholder atau pemangku kepentingan dapat diartikan sebagai segenap
pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Secara
56
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau
pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu rencana.
Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan
stakeholder diharapkan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh
terhadap kemajuan KKP. Pada tahun 2014 Persentase jumlah sosialisasi
program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah
kegiatan sosialisasi yang ada ditargetkan sebesar 85 % dan terealisasi sebesar
75%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang sebesar 125% terjadi
penurunan realisasi sebesar 50%.
Beberapa materi yang disosialisasikan adalah terkait dengan kebijakan
program dan kegiatan KKP. Sosialisasi dilakukan antara lain kepada lembaga
internasional, DPR RI, K/L terkait, Pemerintah Daerah, serta stakeholders
bidang kelautan dan perikanan termasuk non government organization.
Sosialisasi dilakukan dalam bentuk rapat kerja, seminar, workshop, rapat
koordinasi dan lain-lain.
Upaya peningkatan capaian indikator ini antara lain: (i) Menjembatani
terselenggaranya Rapat Kerja (RAKER) antara Menteri Kelautan dan Perikanan
dengan Komisi IV DPR-R, Komite II DPD RI; (ii) Rapat Dengar Pendapat
(RDP) Eselon I Lingkup KKP dengan Komisi IV DPR RI. Hal tersebut
merupakan sarana koordinasi agar program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapat dukungan dari mitra kerjanya
yaitu DPR-RI/stakeholder kelautan dan perikanan.
12. Sasaran Strategis : Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama
internasional dan antarlembaga bidang KP.
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terlaksananya pengembangan dan
pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP” adalah 97,22%.
Nilai ini didukung oleh 3 (tiga) Indikator Kinerja, yaitu meningkatnya jumlah
dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang kelautan dan perikanan
yang disepakati, meningkatnya jumlah kerja sama teknik bidang KP, dan
meningkatnya rasio antara kerja sama yang telah diimplementasikan dengan total
kerja sama yang disepakati. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
a. Indikator Kinerja 24 (dua puluh empat): Meningkatnya jumlah dokumen kerja
sama dan perjanjian internasional bidang kelautan dan perikanan yang
disepakati.
Pada tahun 2014, KKP telah menghasilkan 55 dokumen kerja sama yang
telah disepakati yang terdiri atas 10 kesepakatan kerja sama bilateral, 20
kesepakatan kerja sama multilateral dan 25 kesepakatan kerja sama
antarlembaga. Dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 60 dokumen
kerja sama, pencapaian tahun 2014 sebesar 91,66% dari target. Dibandingkan
Realisasi ini juga lebih tinggi dari tahun 2013, yaitu sebesar 54 dokumen kerja
sama. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mitra kerja sama yang
melakukan lebih dari 1 kesepakatan kerja sama. Salah satu contoh mitra kerja
sama yang memiliki lebih dari 1 kesepakatan kerja sama adalah Amerika
Serikat, dimana terdapat 3 kesepakatan yang telah dihasilkan dan
diimplementasikan yaitu dengan North Carolina State University (NCSU) USA
tentang Pengembangan Kelembagaan dan Pembangunan Kapasitas di Bidang
Kelautan dan Perikanan, dan dengan Oregon State University serta Mississippi
State University tentang capacity building. Ke depan, akan dilakukan
peningkatan kerja sama dan hubungan baik agar tercipta peluang kerja sama
dengan lebih banyak negara.
b. Indikator Kinerja 25 (dua puluh lima) Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik
bidang KP
Pada tahun 2014 KKP telah melaksanakan 4 kegiatan kerja sama teknik yaitu:
1) International Training Program on Fisheries Product Processing and
Seashell Handicraft for Melanesian Spearhead Groups (MSG) Members
Countries di Tabanan, Bali
2) Kegiatan magang bagi 10 orang siswa dari Negara anggota MSG di SUPM
Waeheru
3) Program beasiswa pendidikan bagi 5 orang aparatur perikanan asal Timor
Leste di STP Jakarta, dan
4) Pengiriman 3 tenaga ahli pengolahan ikan dan bantuan peralatan pembuatan
kerupuk dari bahan baku ikan kepada Fiji.
58
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 sebanyak 7 kerja sama
teknik, pada tahun 2014 terjadi penurunan realisasi menjadi 4 kerja sama teknik.
Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan sumber pendanaan dalam negeri dalam
melaksanakan kerja sama teknik tersebut. Kerja sama teknik kelautan dan
perikanan ditujukan untuk membantu kegiatan pembangunan sektor kelautan
dan perikanan di Indonesia yang tidak semuanya dapat dilakukan dikarenakan
adanya keterbatasan anggaran pemerintah (APBN).
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian Indikator ini
antara lain melalui pembiayaan kerja sama teknik dilakukan melalui paduan
APBN, pendanaan swasta, kerja sama bilateral dan multilateral, serta dana
perwalian (trust fund) dengan skema “triangular cooperation” sebagai
modalitas kerja sama yang strategis untuk peningkatan peran Indonesia
sebagai penerima sekaligus pemberi bantuan. Triangular cooperation
diharapkan dapat mendorong terciptanya bentuk baru kemitraan segi tiga
antara negara berkembang dengan mitra kerja sama, yang dapat lebih
menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan nasional.
c. Indikator Kinerja 26 (dua puluh enam) Meningkatnya rasio antara kerja sama
yang telah diimplementasikan dengan total kerja sama yang disepakati.
Pada tahun 2014 KKP telah menghasilkan 55 dokumen kerja sama yang
telah disepakati. Dari 55 dokumen kerja sama tersebut, 46 atau 83,63%
diantaranya telah diimplementasikan. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun
2013 yang sebesar 83% terdapat peningkatan sebesar 0,63%. Implementasi
kesepakatan kerja sama disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal KKP
dengan mitra. Faktor internal antara lain masih belum disepakatinya isi substansi
kesepakatan kerja sama tesebut oleh kedua belah pihak, sedangkan faktor
eksternal antara lain disebabkan faktor politik ataupun ekonomi yang terjadi di
kedua belah pihak. KKP akan terus berkoordinasi dengan pihak mitra dan juga
meningkatkan koordinasi lingkup KKP dalam mendorong terlaksananya kerja
sama tersebut.
Selanjutnya, pada tahun 2015 ditargetkan indikator pada sasaran
Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan
antarlembaga bidang KP, sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Tabel 3.15 Nilai Indikator Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan
antarlembaga bidang KP
Nama Indikator Capaian
2013
Capaian
2014
Target
2015
Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan
perjanjian internasional bidang kelautan dan
perikanan yang disepakati
54 55 55
Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik bidang
KP
7 4 5
Meningkatnya rasio antara kerja sama yang telah
diimplementasikan dengan total kerja sama yang
disepakati
83% 83,63% 85%
13. Sasaran Strategis Tersedianya SDM lingkup Sekretariat Jenderal yang
kompeten dan profesional
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Tersedianya SDM lingkup Sekretariat
Jenderal yang kompeten dan profesional” adalah 120% (nilai maksimum). Nilai ini
didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Indeks Kesejangan Eselon II dan III
Sekretariat Jenderal. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 27 (dua puluh tujuh): Indeks Kesejangan Eselon II dan III
Sekretariat Jenderal
Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang
Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga PNS tersebut dapat
melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien.
Metode penghitungan indeks kesenjangan kompetensi (IKK) adalah
membandingkan kompetensi yang dimiliki Pejabat Struktural dengan Standar
Kompetensi Manajerial yang dipersyaratkan sesuai dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN-SJ/2014 dan Peraturan Kepala
Badan Kepegwaian Negara Nomor 13 Tahun 2011. Nilai penghitungan IKK
menggunakan rumus berikut ini:
60
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
!"" = ! !"#$%"&'()*!ℎ!"#$!!"#""$#%!"#$%ℎ!!"#$%!!"#$%#&!!"#$%&%'()!!!"!#$%&!' !!!!100%
Nilai Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV lingkup
Sekretariat Jenderal Tahun 2014 mencapai 9,17% (Eselon III = 7,33% dan
Eselon IV = 11,02%) dari target sebesar 50%. Realisasi Capaian IKU ini
dihitung berdasarkan evaluasi rekomendasi hasil asesmen dari Pejabat Struktural
yang telah mengikuti asesmen. Sedangkan penetapan target sebesar 50%
dihitung berdasarkan jumlah pejabat Struktural yang belum mengikuti asesmen
dibandingkan dengan jumlah pejabat struktural yang sudah mengikuti asesmen.
Hal ini menggambarkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh pejabat
Eselon III dan Eselon IV di lingkup Sekretariat Jenderal telah mendekati
kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan struktural yang didudukinya.
Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 sebesar 17,90% dan
capaian 170% terjadi kenaikan realisasi sebesar 8.73% pada tahun 2014, hal ini
didorong oleh SDM yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada unit kerja Eselon I
maupun masyaraat.
Selanjutnya, pada tahun 2015 ditargetkan Indeks Kesejangan pejabat
Eselon II dan Eselon III Sekretariat Jenderal sebagai berikut:
Tabel 3.16 Nilai Indikator Indeks Kesejangan Eselon II dan Eselon III Sekretariat Jenderal
Nama Indikator Capaian
2013
Capaian
2014
Target
2015
Indeks Kesejangan Eselon II dan III
Sekretariat Jenderal
17,90% 9,17% <15%
14. Sasaran Strategis Tersedianya informasi lingkup Sekretariat Jenderal yang
valid, handal dan mudah diakses
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Tersedianya informasi lingkup
Sekretariat Jenderal yang valid, handal dan mudah diakses” adalah 104,24%. Nilai
ini didukung oleh 2 (dua) Indikator Kinerja, yaitu Service Level Agreement dan
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Persepsi user terhadap kemudahan akses Sekretariat Jenderal. Pencapaian Indikator
Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Service Level Agreement Sekretariat Jenderal.
Sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi 99,43% dari target
sebesar 75% dengan persentase capaian 120%. Data tersebut menggambarkan
bahwa kinerja tingkat layanan yang diberikan terhadap pengguna dalam hal
akses informasi untuk mendapatkan data dan informasi kelautan dan perikanan
yang valid, handal dan mudah diakses tercapai dan bahkan melebihi dari nilai
yang ditargetkan. Peningkatan pencapaian di tahun 2014 ini lebih banyak
dipengaruhi faktor eksternal, yakni terkait peranan penyedia layanan internet dan
pengembangan aplikasi layanan, dimana setiap tahunnya perlu dilakukan
penyempurnaan. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 sebesar
99,24% dan capaian 141,77% terjadi kenaikan realisasi sebesar 0,19%, kenaikan
realisasi Indikator ini disebabkan oleh menurunnya gangguan koneksi internet
di lingkungan KKP.
Kegiatan yang dilakukan Sekretariat Jenderal antara lain: (1) Pengelolaan
dan pengembangan Sistem Jaringan LAN (Local Area Network) dengan lokasi
GMB1, 2 dan 3 dan MAN (Metropolitan Area Network) KKP yang terdiri dari
32 lokasi Dinas KP Provinsi, (2) Pengelolaan dan pemeliharan infrastruktur
jaringan internet dan kapasitas bandwith. Upaya pencapaian target di tahun
2015, adalah dengan peningkatan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur
jaringan internet serta peningkatan kapasitas Bandwith.
b. Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Sekretariat Jenderal.
Pada tahun 2014 telah terealisasi sebesar 3,76 dari target sebesar 4,25.
Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang sebesar 4, terjadi
penurunan realisasi sebesar 0.11%. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
capaian indikator ini yaitu dengan memfasilitasi layanan pengadaan barang/jasa
secara elektronik.
Selanjutnya, pada tahun 2015 ditargetkan capaian indikator pada Sasaran
strategis Tersedianya informasi lingkup Sekretariat Jenderalyang valid, handal
dan mudah diakses sebagai berikut:
62
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
Tabel 3.17 Nilai Indikator untuk sasaran strategis Tersedianya informasi lingkup Sekretariat
Jenderalyang valid, handal dan mudah diakses
Nama Indikator Capaian
2013
Capaian 2014 Target
2015
Service Level Agreement Sekretariat Jenderal. 99,24% 99,43% 99,45%
Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala
likert 1-5) Sekretariat Jenderal
4 3,76 4
15. Sasaran Strategis Terwujudnya good governance & clean government lingkup
Sekretariat Jenderal
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terwujudnya good governance & clean
government lingkup Sekretariat Jenderal” adalah 97,23%. Nilai ini didukung oleh 5
(lima) Indikator Kinerja, yaitu: (i) jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan
eksternal yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi, (ii) tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal, (iii) nilai integritas Sekretariat Jenderal,
(iv) nilai inisiatif anti korupsi Sekretariat Jenderal dan (v) nilai penerapan RB
Sekretariat Jenderal. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 30 (tiga puluh): Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas
Internal dan Eksternal yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi
Pada tahun 2014, jumlah Rekomendasi aparat pengawas Internal untuk
Sekretariat Jenderal adalah sebanyak 311 (terdiri atas 111 temuan/ kejadian dan
200 saran) dengan nilai keuangan sebesar Rp266.500.000 (dua ratus enam puluh
enam juta lima ratus ribu rupiah). Pada tahun 2014, jumlah rekomendasi yang
telah ditindaklanjuti sebanyak 197 (terdiri atas 67 temuan kejadian, 130 Saran)
dengan nilai keuangan Rp91.500.000 (sembilan puluh satu juta lima ratus ribu
rupiah). Dengan demikian capaian indikator Rekomendasi Aparat Pengawas
Internal dan Eksternal yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi sebesar
63,34%. Tidak tercapainya target antara lain disebabkan data dukung yang saat
ini masih dalam proses pengumpulan. Saat ini seluruh rekomendasi tersebut
dalam proses penyelesaian, dalam proses mengumpulkan data dukung dari
masing-masing satker yang terkait temuan itjen dimaksud.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Upaya untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah melakukan
koordinasi secara intensif untuk memastikan rencana aksi tindak lanjut hasil
temuan APIEP dilaksanakan oleh seluruh Satker serta segera mengumpulkan
seluruh data dukung yang diperlukan.
b. Indikator Kinerja 31 (tiga puluh satu): Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja
Sekretariat Jenderal
Pada tahun 2014 Sekretariat Jenderal mendapatkan kriteria AKIP A dari
target kriteria AKIP A. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal sebesar 79,81 pada
tahun 2014 meningkat sebesar 1,14% dibandingkan pada tahun 2013 sebesar
78,91 dikarenakan peningkatan yang signifikan pada nilai perencanaan kinerja
sebesar 28,68, capaian ini masih dapat ditingkatkan.
Capaian nilai AKIP Sekretariat Jenderal telah sebanding dengan nilai
AKIP KPK, Kementerian Keuangan, BPK, BPKP, Menpan RB dan Bappenas.
Dibandingkan dengan target sampai dengan akhir RPJMN tahun 2014, capaian
sudah sesuai dengan target yaitu, nilai AKIP A.
Program/kegiatan yang mendukung keberhasilan capaian kinerja antara
lain: kegiatan penyusunan TAPJA telah dilaksanakan dengan tepat waktu,
penetapan target telah tepat sasaran, telah dibuat rencana aksi triwulanan,
pengukuran kinerja sudah berbasis teknologi informasi. Pengelolaan kinerja
sudah menggunakan alat manajemen berupa BSC dan telah ditetapkan tim
pengelola kinerja organisasi, seluruh pegawai telah mengisi SKP (SIPKINDU)
c. Indikator Kinerja 32 (tiga puluh dua): Nilai Integritas Sekretariat Jenderal
Nilai integritas Sekretariat Jenderal mengadopsi langsung nilai Integritas
KKP yang di peroleh dari hasil penilaian oleh KPK. Nilai Integritas KKP
merupakan nilai kualitas pelayanan publik atas persepsi pengguna layanan
terhadap praktek korupsi yang terjadi di lingkungan KKP. Nilai integritas
merupakan hasil Survei Integritas yang dilakukan oleh KPK. Penilaian indikator
Nilai Integritas dilakukan oleh KPK, dengan tujuan untuk mewujudkan
pemerintahan yang good governance dan clean government.
Nilai integritas KKP tahun 2014 sebesar 7,46. Nilai tersebut melebihi
target yang ditetapkan oleh Itjen sebesar 6,75 sehingga pencapaian target sebesar
64
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
112,59%. Pencapaian nilai tersebut didukung oleh kegiatan yang dilaksanakan,
yaitu, evaluasi pelayanan publik, pemantauan pada Satker Pusat KKP atas
pelaksanaan Permen KP Nomor 2 tahun 2012 tentang Pelayanan Publik di
Lingkungan KKP, penandatanganan pakta integritas dan pembentukan zona
integritas/wilayah bebas korupsi. Dalam perkembangannya nilai integritas KKP
mengalami fluktuatif, namun nilai-nilai yang dicapai tersebut selalu berada
diatas nilai rata-rata nasional.
Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target kedepannya antara
lain melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara menyeluruh.
d. Indikator Kinerja 33 (tiga puluh tiga): Nilai Inisiatif anti korupsi Sekretariat
Jenderal
Kegiatan Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) bertujuan menjadi
suatu alat ukur dalam menilai kemajuan suatu instansi dalam mengembangkan
upaya pemberantasan korupsi. Biro kepegawaian sebagai satuan unit kerja
sekaligus koordinator PIAK lingkup Sekretariat Jenderal mendukung
tercapainya pelaksanaan PIAK dan berkoordinasi dengan seluruh unit Eselon II
lingkup Sekretariat Jenderal. Pada tahun 2014 terealisasi Nilai piak sekretariat
jenderal sebesar 8,74 dari target sebesar 8 dengan persentase capaian 109,25%.
Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 yang sebesar 7,7 terjadi
kenaikan realisasi sebesar 11,89%, Pencapaian kinerja ini didukung oleh seluruh
unit kerja Eselon II lingkup Sekretariat Jenderal. Kegiatan yang terlaksana
untuk mendukung indikator ini adalah pengumpulan bukti kegiatan pelayanan
terhadap masyarakat atau pegawai dalam rangka mendukung penerapan anti
korupsi.
c. Indikator Kinerja 34 (tiga puluh empat): Nilai Penerapan RB Sekretariat
Jenderal
Pencapaian indikator kinerja nilai penerapan RB pada tahun 2014 sebesar
84,26 dengan persentase capaian 105,32%. Nilai tersebut diambil dari hasil
penilaian mandiri yang dilakukan oleh tim Inspektorat Jenderal. Dibandingkan
dengan realisasi pada tahun 2013 sebesar 79,1 terjadi kenaikan realisasi sebesar
5,2%. Kenaikan ini didukung dengan adanya kesesuaian bukti-bukti yang
dibutuhkan dalam lembar kerja evaluasi pelaksanaan RB.
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 67 !
Rincian lndeks Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal adalah sebagai
berikut:
1) Komponen pengungkit mendapat skor 53,92 dari nilai maksimal sebesar 60).
Komponen tersebut meliputi (i) Manajemen Perubahan, (ii) Penataan
Peraturan Perundang-Undangan, (iii) Penataan dan Penguatan Organisasi,
(iv) Penataan Tata Laksana, (v) Penataan Sistem Manajemen SDM, (vi)
Penguatan Akuntabilitas, (vii) Penguatan Pengawasan, dan (viii)
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
2) Komponen hasil mendapat skor 30,34 dari nilai maksimal sebesar 40).
Komponen tersebut meliputi (i) Kapasitas dan Akuntablitas Kinerja
Organisasi, (ii) Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN, dan (iii) Kualitas
Pelayanan Publik.
Upaya untuk meningkatkan capaian indikator ini melalui pengembangan
pengelolaan kinerja individu, peningkatan akuntabilitas kinerja melalui evaluasi
kinerja perbulan, peningkatan kualitas pelayanan publik.
16. Sasaran Strategis: Terkelolanya anggaran Sekretariat Jenderal secara optimal
Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terkelolanya anggaran Sekretariat
Jenderal secara optimal” adalah 89,35%. Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator
Kinerja, yaitu Presentase Penyerapan DIPA Sekretariat Jendera. Pencapaian
Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja 35 (tiga puluh lima): Presentase Penyerapan DIPA Sekretariat
Jenderal
Persentase Penyerapan DIPA Sekretariat Jenderal dari pagu sebesar
Rp369.624.434.000,- (tiga ratus enam puluh sembilan miliar enam ratus dua
puluh empat juta empat ratus tiga puluh empat ribu rupiah) pada tahun 2014
telah dapat direalisasikan sebesar Rp313.751.186.149,- (tiga ratus tiga belas
miliar tujuh ratus lima puluh satu juta seratus delapan puluh enam ribu seratus
empat puluh sembialn rupiah) atau sebesar 84,88%. Apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2013 yang besarnya 89,95%, kinerja realisasi keuangan
menunjukan penurunan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh tidak dapat
terealisasinya belanja modal untuk pembangunan Gedung Mina Bahari IV
sebesar 37,9 Milyar yang akan direkomposisi pada tahun 2015 sesuai dengan
66
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2014 !
surat Menteri Kelautan dan Perikanan No. B. 1112/SJ/PL.220/XII/2014 tanggal
19 Desember 2014 perihal pengusulan rekomposisi anggaran kegiatan tahun
jamak pembangunan gedung kantor KKP.
B. Realisasi Anggaran
Pada tahun 2014, Sekretariat Jenderal mengelola anggaran sebesar
Rp369.624.434.000,-, yang dibagi ke dalam 10 satker, termasuk 34 satker di
provinsi. Sampai dengan 31 Des realisasi penyerapan anggaran Sekretariat Jenderal
mencapai Rp313.751.186.149,- (tiga ratus tiga belas miliar tujuh ratus lima puluh
satu juta seratus delapan puluh enam ribu seratus empat puluh sembialn rupiah) atau
84,88 %
Secara rinci, alokasi pagu anggaran dan realisasi sebagaimana dijelaskan
pada tabel berikut :