Download - laporan kkm
PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA SEKARAN KECAMATAN BALEN
KKM STIE CENDEKIA BOJONEGORO 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan mayoritas penduduknya petani, Desa Sekaran adalah salah satu desa yang
tertinggal dan kurang dapat perhatian dari pemerintah. Dengan letak desa yang berada
ditepian Sungai Bengawan Solo yang mengelilingi desa, selain itu jika musim panen tiba
para petani tidak dapat menikmati hasilnya dikarenakan seringnya Sungai Bengawan
Solo meluap di area persawahan bahkan juga masuk ke dalam perkampungan. Jauhnya
dari keramaian kota serta tanpa adanya jalur transportasi yang baik membuat aktivitas
warga sering mengalami kesulitan jika sewaktu-waktu warga ingin bepergian ke kota
ataupun untuk memasarkan hasil panen ataupun usaha lainnya, minimnya jumlah
penduduk yaitu sekitar 600 jiwa juga adanya jarak antara atau dukuh satu dengan yang
lain cukup jauh dan dengan latar belakang para penduduk yang serba tertinggal membuat
penelitian kami mengalami berbagai kesulitan. Di Desa Sekaran ada beberapa penduduk
yang mengembangkan usaha kecil–kecilan dengan memanfaatkan bahan baku di
sekitarnya seperti, memanfaatkan pelepah pisang menjadi tali, membuat belut menjadi
kripik. Meskipun demikian para pengusaha juga mengalami kesulitan untuk memasarkan
hasil-hasil produksinnya tersebut. Hal itu disebabkan karena jalur transportasi yang tidak
memadai, stok bahan baku yang minim dan juga keterbatasan modal. Untuk itu penduduk
Desa Sekaran mengharapkan didirikan sebuah lembaga keuangan ataupun koperasi untuk
memenuhi kebutuhan modal juga untuk kemakmuran masyarakat setempat.
B. Identifikasi Masalah
Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang timbul di Desa Sekaran, diantaranya:
a. Ketika masa panen yang seharusnya petani pesta tapi banyak tengkulak-
tengkulak yang meraja lela memborong hasil panen pertnian dengan harga
yang murah, seharusnya Rp.2.400,- dibeli dengan harga Rp. 2.000,-
b. Disektor usaha kecil pun mengalami masalah yaitu: terbatasnya modal
kerja, para pengusaha kesulitan mendapat modal tambahan untuk
menjalankan usahanya kalaupun ada yaitu harus ke kota dan bunganya
terlalu tinggi
c. Sarana trasportasi yang tidak mendukung juga menjadi salah satu faktor
kendala yang harus diperhatikan, mengingat Desa Sekaran mayoritas
penduduknya bertani maka jika masa panen tiba kalau ingin menjual hasil
panennya juga mengalami kesulitan sehingga akan menjadi kendala bagi
para petani.
C. Rumusan Masalah
Mengingat masyarakat Desa Sekaran yang membutuhkan tambahan modal untuk
pertanian dan usaha lainnya, dan juga melihat dari identifikasi masalah di atas maka
rumusan masalahnya :
Apakah perlu didirikan suatu koperasi di Desa Sekaran?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. untuk mengetahui apakah perlu didirikan suatu koperasi di Desa Sekaran
b. Untuk mengetahui kondisi masyarakat Desa Sekaran
c. Unt
2. Manfaat Penelitian
a. Peneliti
a.1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kondisi sosial serta
perekonomian masyarakat Desa Sekaran
a.2. Memenuhi syarat untuk mata kuliah KKM
a.3. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengimplementasikan
ilmunya langsung pada permasalahan masyarakat
b. Peneliti Lain
b.1. Sebagai referensi untuk penelitian yang sama
c. Masyarakat
c.1. Memberikan wacana pada masyarakat tentang manfaat koperasi
c.1. Mendukung masyarakat untuk meningkatkan perekonomian Desa Sekaran
c.3. meningkatnya hasil perkonomian masyarakat Desa Sekaran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Koperasi
A. Pengertian Koperasi dari pelbagai Sumber
Dalam Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Bab I Ketentuan
Umum Pasal 1 :
Menjelaskan Keperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Sedang berdasarkan Undang-undang Koperasi Nomor 7 Tahun 1958
Koperasi ialah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-
badan hukum yang tidak merupakan konsentrasi modal, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a) Berasaskan kekeluargaan (gotong-royong)
b) Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan
kesejahteraan masyarakat dan daerah bekerjanya pada umumnya.
c) Dengan berusaha :
1) Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyampaikan secara
teratur.
2) Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi
3) Menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha lain dalam lapangan
perekonomian.
d) Keanggotaan berdasarkan sukarela, mempunyai kepentingan, hak dan
kewajiban yang sama, dapat diperoleh dan diakhiri setiap waktu menurut
kehendak yang berkepentingan setelag syarat-syarat dalam anggaran dasar
dipenuhi.
2. ILO Recommedation No. 127, 1996 pada paragraph 12 (a) mengatakan tentang
definisi koperasi, yaitu :
Koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang yang secara sukarela berhimpun
bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama melalui pembentukan suatu
organisasi yang diawasi secara demokratis, memberi sumbangan yang wajar
didalam modal yang diperlukan dan menerima bagian yang wajar dalam
penanggungan risiko dan manfaar dari perusahaan di dalam mana para anggota
berperan serta aktif.
Berdasarkan dari pengertian-pengertian koperasi di atas maka dapat disimpulkan
koperasi adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan atas orang atau badan
yang bertujuan untuk mengelola keuangan baik anggota maupun masyarakat yang
ingin menginveskan dananya dan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
khususnya masyarakat pada umumnya.
B. Fungsi, Asas, Peran, Prinsip dan Sendi Dasar Koperasi Indonesia
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia fungsi adalah
Asas adalah sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat.
Peran adalah perangkat tingkah yang diharapakan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan dalam masyarakat
Prinsip adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir atau bertindak.
Dalam Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Bab III Fungsi,
Peran, dan Prinsip Koperasi Bagian Pertama Fungsi dan Peran:
Fungsi dan peran koperasi adalah :
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kwalitas kehidupan
manusia dan masyarakat
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi
Bagian Kedua Prinsip Koperasi pasal 5 :
1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
2) Dalam mengembangkan koperasi maka koperasi melaksanakan pula prinsip
koperasi sebagai berikut :
a. Pendidikan perkoperasian
b. Kerjasama antar koperasi
Fungsi, asas, dan sendi dasar koperasi Indonesia dalam buku Koperasi Dalam
Teori dan Praktek adalah :
Fungsi Koperasi :
1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
2. Alat pendemokrasian nasional
3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia
4. Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi
bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata-laksana perekonomian
rakyat.
5. Sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
dan alat pendemokrasian ekonomi nasional adalah diwujudkan dalam asas dan
sendi-sendi dasarnya, Untuk itu perlu kita perhatikan asas dan sendi dasar
dimaksud, sebagai berikut :
Asas koperasi
adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan
Asas dan sendi dasar koperasi yang mengungkapkan bahwa koperasi itu
bersifat sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
adalah dengan berpegang teguh pada asas kekeluargaan dan kegotongroyongan sesuai
dengan kepribadian Indonesia. Ini tidak berarti koperasi meninggalkan sifat dan
syarat-syarat ekonominya, yaitu aspek efiseinsi. Kemudian dengan dasar kedua asas
tersebut (kekeluargaan dan kegotongroyongan), setiap anggota koperasi secara
sukarela berdasarkan kesadaran dan keyakinan untuk secara aktif turut didalam dan
dengan koperasi bertekad memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakatnya.
II. Manajemen Koperasi
Dalam buku Manajemen Koperasi Indonesia ada beberapa hal dalam mendirikan
sebuah koperasi
a. Studi Kelayakan
Pendirian koperasi/Pendahuluan
Folke Dubell dalam bukunya “Pembangunan Koperasi, suatu metode peristiwa
dan pengorganisasian koperasi pertanian di Negara berkembang ; memberikan devinisi
sebagai berikut :
Studi kelayakan adalah sejenis studi untuk melihat kelayakan, kecocokan atau
kemungkinan menurut berbagai aspek seperti hokum, ekonomi, sosial terhadap suatu
kegiatan yang pada dasarnya baru, misalnya memulai suatu masyarakat. Dengan
demikian semestinya studi kelayakan terlebih dahulu dilakukan agar koperasi dapat
didirikan lebih dari itu akan dapat dibangun suatu koperasi yang benar-benar diterima
oleh masyarakatnya dan diterimanya koperasi sedemikian itu disebabkan oleh kecocokan
atau kesesuaian pelayanan yang diberikannya dengan bentuk kebutuhan yang diinginkan
warga atau anggotanya.
B. Operasional Koperasi
a. Sisa Hasil Usaha (SHU)
Dalam Undang-undang Perkoperasian Bab IX tentang Sisa Hasil Usaha Pasal 45
1. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya
termasuk pajak dalam bahun buku yang bersangkutan
2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota
sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan
koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan
keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota
3. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota
Dalam buku Koperasi dalam Teori dan Praktek tentang operasional koperasi sebagai
berikut : ‘’
Sisa Hasil Usaha
1. Penerimaan ideology koperasi dalam pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Perhatikan bunyi pasal 34 ayat (1) SHU Koperasi adalah pendapatan
koperasi yang diperoleh didalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan
penyusutan, dan biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan ayat (2) dan
pasal yang sama menyebutkan bahwa SHU berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota.
Kemudian ayat (3) pasal ini juga menyatakan bahwa SHU yang berasal
dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi untuk dana social. Dengan
lain perkataan bahwa dana social bias terjadi jika sisa hasil ussaha itu cukup
tinggi. Dapat juga diartikan bahwa dana social itu berdasarkan laba yang
diperoleh pada tahun buku itu, sebab yang dinamakan laba pada hakikatnya
adalah pendapatan koperasi setelah dikurangi biaya-biaya.
Untuk menjelaskan kondisi ini dapat diketengahkan peruimusan dari
ideology koperasi tersebut oleh Haris H. Munker berdasarkan pikiran-pikiran,
konspe-konsep yang dilakukan gerakan koperasi dibanyak Negara, dalam bentuk
gagasan pokok tentang demokrasi dan keadilans ebagai berikut :
Demokrasi, mempunyai akar yang kuat,d dalam cita-cita perkoperasian
mengenai keadilan, kebebasan dan kegotong toyongan dan sebagai akibatnya
berusaha untuk “memanusiakan” pengendalian perusahaan sampai batas-batas
yang dimungkinkan tanpa pengorbanan efisiensi perusahan. Oleh karena itu
koperasi selalu menyatakan dirinya sebagai kumpulan modal, hingga
pengendalian perusahaan ada ditangan Rapat Anggota sebagai kekuatan tertinggi
atas dasar hak suara yang sama bagi semua anggota ialah satun anggota suatu
suara, lepas dari besarnya modal anggota yang ditanam dalam kopreasi, Karena
asas demokrasi inilah proses perkembangan koperasi selalu terjadi dari bawah dan
tidak dipaksakan dari atas.
Keadilan, keinginan akan kebenaran, keadilan dan kejujuran mendasari
kelahiran koperasi sejak semula, timbul sebagai akibat dari ketidak asilan dan
kesewenang-wenangan dalam system ekonomi kapitaslistis. Asas ini seanjutnya
dijabarkan dalam bentuk :
1. Perlakuan yang sama bagi semua anggota
2. Peniadaan motif mengejar keuntungan dan menggantikannya dengan motif
pelayanan yang sebaik-baiknya
3. Pembagian sisa hasil usaha sebanding dengan transaksi/jasa anggota dalam
koperasi
4. Pemberian imbalan jasa yang terbatas terhadap modal yang ditetapkan dalam
korperasi
5. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari bukan anggota tidak boleh dibagikan
kepada para anggota.
6. Menjamin mutu yang terbaik dari barang dan jasa yang disampaikan kepada
para anggota dan masyarakat serta perlakuan yang adil dan benar terhadap
mereka yang bekerja dikoperasi.
IV. Pemberdayaan Maysrakat
Untuk memperdayakan koperasi di masyarakat maka perlu adanya lembaga yang
menangani/bergerak dibidang koperasi. Dalam hal tersebut diatur dalam undang-undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Bab XI Bab XII bagian Lembaga Gerakan
Koperasi.
Selain hal diatas juga perlu adanya pembinaan bagi masyarakat agar mereka sadar
akan pentingnya sebuah koperasi.Bab XI. Lembaga Gerakan Koperasi Pasal 57
1) Koperasi secara bersama-sama mendirikan satu organisasi tunggal yang berfungsi
sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan dan bertindak sebagai pembawa
aspirasi koperasi
2) Oraganisasi ini berasaskan Pancasila
Pasal 58
1) Organisasi tersebut melakukan kegiatan :
a. Memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi koperasi
b. Meningaktkan kesadaran berkoperasi di kalangan masyarakat
c. Melakukan pendidikan perkoperasian bagi anggota dan masyarakat.
d. Mengembangkan kerjasama antar koperasi dan antara Koperasi dengan badan
usaha lain, baik pada tingkat nasional maupun internasional
2) Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Koperasi secara bersama-sama menghimpun
dana koperasi.
Bab XII
Pembinaan
Pasal 60
1) Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi mendorong
pertumbuhan serta permasyarakatan koperasi
2) Pemerintah membarikan bimbingan memberikan bimbingan, kemudian dan
perlindungan kepada koperasi
Pasal 61
Dalam uapaya mendorong dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong
pertumbuhan dan pemasyarakatan Koperasi Pemerintah :
a. Memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada koperasi.
b. Meningkatkan dan memantapkan kemampuan Koperasi agar menajdi koperasi
yang sehat, tangguh, dan mandiri
c. Mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara koperasi
dengan badan usaha lainnya.
d. Membudayakan koperasi dalam masyarakat.
Pasal 62
Dalam rangka memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi pemerintah :
a. Membimbing usaha koperasi yang sesuai dengan kepentingan ekonomi
anggotanya.
b. Mendorong mengembangkan dan membantu pelaksaan pendidikan pelatihan
penyuluihan dan penelitian perkoperasian
c. Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan koperasi serta
mengembangkan lembaga keuangan koperasi
d. Membantu pengembangan jaringan usha koperasi dan kerja sama yang saling
menguntungkan antar koperasi
e. Memberikan bantuan konsultasi guna memecahkan permasalahan yang dihadapi
oleh koperasi dengan tetap memperhatikan anggaran dasar dan prinsip koperasi.
Pasal 63
1) Dalam rangka pemberian perlindungan kepada koperasi, pemerintah dapat :
a. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan koperasi
b. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi disautu wilayah yang telah berhasil
diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya
2) Persyaratan dan tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
Pasal 64
Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 60, Pasal 61, Pasal 62, dan Pasal 63
dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan kepentingan ekonomi nasional serta
pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yaitu apakah perlu didirikan koperasi di Desa
Sekaran dan Apakah Koperasi bisa menjawab kebutuhan modal di Desa Sekaran,
maka jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah tersebut adalah
Study Kasus ( case study research ) yaitu penelitian yang bertujuan meneliti
masalah yang terdapat pada sebuah individu, kelompok, atau masyarakat tertentu
secara mendalam, Yuliani (2003:2), jenis penelitian ini kami gunakan karena
dalam penelitian ini kami melihat langsung permasalahan-permasalahan ataupun
kejadian yang terjadi di Desa Sekaran.
Dalam penelitian ini juga digunakan jenis penelitian sensus. Penelitian sensus
menurut …………………………
Dalam penelitian secara sensus dilaksanakan dengan mendatangi tiap Kepala
Keluarga yang ada di Desa Sekaran untuk mendapatkan data secara valid dan
jelas.
B. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling
a. Populasi
Pengertian dari populasi menurut Marzuki (2000:51), Populasi adalah
keseluruhan bahan atau elemen yang diteliti.
Sedangkan menurut Indrianto dan Supomo ( 1999:155) menjelaskan Populasi
adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut Elemen Populasi.
Dalam penelitian ini, populasi adalah masyarakat Desa Sekaran pada
bulan Januari tahun 2009
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subyek penelitian dan biasanya dipilih dari
populasi. Pendapat lain dari pengertian Sampel adalah meneliti seluruh
atau sebagian dari elemen populasi ( disebut sebagai penelitian sampel ).
Sampel dalam penelitian ini adalah mengambil data Kepala Keluarga Desa
Sekaran tahun 2009. Jumlah Kepala Keluarga yang ada di Desa Sekaran
adalah 191 jiwa.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan Sutrisno Hadi (2000:73)
yaitu: “ Tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak berapa prosen suatu
sampel harus diambil dari populasi”.
c. Tehnik Sampling
Tehnik Sampling adalah cara mengambil sampel dari obyek penelitian.
Jika menggunakan tehnik sampling, maka tehnik samplingnya harus
dirumuskan secara jelas, Suberi.dkk ( 2004:11 )
C. Metode dan Tekhnik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Field Research
Field Research sering diartikan juga dengan penelitian, lapangan tempat
kejadian, untuk memperoleh data dengan menggunakan penyelidikan atau
pengamatan situasi dan kondisi nyata terhadap obyek penelitian.
Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan antara lain yaitu :
a. Interview
Yaitu suatu tehnik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung
dengan responden. Dalam hal ini dilakukan dengan kuisioner. Kuisioner
dibuat berdasarkan rumusan masalah, yang mencakup tentang pendapatan ,
pendidikan, pengetahuan masyarakat tentang koperasi dan jenis koperasi
yang diharapakan oelh masyarakat. Kami menggunakan tehnik untuk
mendapatkan keterangan lebih jelas dan konkrit.
b. Observasi
Yaitu suatu tehnik pengumpulan data melalui pengamtan baik
langsung maupun tidak langsung tentang kegiatan obyek yang diselidiki
dengan melihat dan mencatat sesuatu yang berhubungan dengna faktor-
faktor yang ada.
c. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan pencatatan
dokumen-dokumen desa Sekaran yang terkait dengan tema penelitian.
Alasan pengsmbilsn data dengan dokumentasi, untuk memberikan kepastian
tentang kejadian/kasus terinteraksi penelitian yang ada sebagai pendukung
dalam analis/pembahasan data.
D. Metode dan Tekhnik Analisa Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan, pengelompokan data
sesuai dengan alat yang dipergunakan untuk analisa.
Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Analisis Data Kuantitatif
Yaitu metode analisis data yang digunakan untuk menjelaskan makna yang
terkandung dalam data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data terukur,
biasanya dapat dinyatakan dalam satuan – satuan tertentu.
2. Analisis Data Kualitatif
yaitu analisis yang memberikan gambaran, penjelasan, keterangan dari data
yang tidak berbentuk angka,keadaan yang ada dilapangan atau desa sekaran
yang menjadi obyek peneliti. Metode data kualitatif membantu memperjelas
secara naratif dari data kuantitatif sehingga diperoleh hasil yang baik dengan
menjabarkan data-data dari desa sekaran yang tersedia
BAB IV
HASIL PENELTIAN DAN PEMBASAN
4. 1. PROFIL DESA SEKARAN
Secara geografis Desa Sekaran Kecamatan Balen Kab Bojonegoro terletak antara
batas wilayah yaitu dari Timur berbatasan dengan Kedung Dowo dan
Prambatan,bagian Barat berbatasan dengan Bengawan Solo atau daerah Tuban,
bagian Utara berbatasan dengan Desa Mulyorejo, dan bagian Selatan berbatasan
dengan Desa Mulyoagung dan Desa Prambatan. Yang memiliki luas wilayah
keseluruhan 130,7 ha atau 1.307.619 m2, dan luas lahan pertanian 120,71 ha.Dan
terbagi atas 7 RT dengan 5 Dusun antara lain Jambon, Pesanggrahan, Sekaran,
Tambakrejo, Sambungrejo.
Sedangkan secara Demografis kepadatan penduduk Desa Sekaran berjumlah 903
jiwa orang yang terdiri atas laki-laki 464 jiwa orang dan perempuan 439 jiwa orang.
Penduduk Desa Sekaran yang keseluruhan beragama islam tanpa terkecuali,
Desa ini bisa dikatakan desa yang religius yang memiliki rasa sosial tinggi dan
masih sangat kental rasa kekeluargaanya. Namun pendidikan penduduknya mayoritas
SD yaitu berjumlah 100 orang, dan sisanya SMP 49 orang, SMA 26 orang, S-1 hanya
7 orang.dan mayoritas mata pencarihannya adalah Petani dan Buruh Tani hanya
sebagian kecil bekerja sebagai pedagang,Wiraswasta dan PNS.
4. 2. STRUKTUR ORGANISASI
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DESADESA : SEKARAN KECAMATAN : BALENKABUPATEN : BOJONEGORONOMOR : 148/11/13.2017/2007
SUSUNAN ANGGOTA KEPENGURUSAN RTSE DESA SEKARAN KECAMATAN BALEN
MASA BAKTI 2007/2010
Ketua RT. 01 RW. 01
Sulaiman Hadi
Ketua RT. 02 RW. 01
Mursyid
Ketua RT. 03 RW. 01
Kiswari
Ketua RT. 04 RW. 01
Muhaimin
Ketua RT. 05 RW. 01
M. Syaifullah
Ketua RT. 06 RW. 01
Suyanto
KEPALA DESA SEKARAN
BAMBANG HARNOWO
DAFTAR NAMA-NAMA PERANGKAT DESADESA SEKARAN KECAMATAN BALEN
KABUPATEN BOJONEGOROTAHUN 2008
Kepala Desa : Bambang Harnowo
Sekretaris Desa : Ikhsan Nuri
Kaur Pemerintah : Tamirun
Kaur Pembangunan : Abdul Mu’in
Kaur KESRA : Ahmad Hambali
Kaur Keuangan : Mansur
Kaur Umum : Sukiran
Kasun I : Masruh
Kasun II : Ali Ridho
Sekaran, Tanggal 8 Mei 2008Kepala Desa Sekaran
BAMBANG HARNOWO
4. PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan studi mengenai ............................................................................
Yang dilaksanakan oleh mahasiswa STIE cendekia Semester 5. Di dalam laporan ini
terdapat berbagai hasil penelitian yang hanya di ambil 4 pokok penting yaitu mengenai
pendapatan rata-rata, tingkat pengenalan lembaga keuangan atau koperasi, minat
masyarakat dalam pendirian lembaga keuangan atau koperasi, dan tingkat pengetahuan
mengenai sosial politik dari berbagai pendapat yang berbeda pada tiap penduduk atau
warga.
Dari 4 pokok di atas bahwasnya mayoritas pendapatan rata-rata msyarakat Sekaran
adalah antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-,tingkat pengenalan lembaga
keuangan atau koperasi msyarakat mayoritas mengatakan cukup mengenal jadi
asumsi peneliti masyarakat sedikit banyak mengetahui seluk beluk koperasi atau
lembaga keuangan, minat masyarakat mengenai pendirian koperasi di Desa Sekaran
yang menjadikan tujuan utama para peneliti mayoritas adalah cukup berminat jadi
sebuah koperasi sangatlah dibutuhkan dalam hal memenuhi kebutuhan dan tambahan
modal masyarakat Desa Sekaran karena akan menambah tingkat kesejahteraan
masyarakat dan pada umumnya kesejahteraan perkonomian Desa Sekaran tersebut
sesuai dengngan pengertian koperasi berdasarkan Undang-undang Koperasi Nomor 7
Tahun 1958 aitem(b) Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggotanya pada
khususnya dan kesejahteraan masyarakat dan daerah bekerjanya pada umumnya. Juga
temaktup dalam, Fungsi dan peran koperasi adalah :
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya
Dan 4 pokok terakhir mengenai sosial politik mayoritas penduduk Desa Sekaran tidak
mengetahui. Tidah heran jika masyarakat banyak yang tidak mengetahui karena letak
Desa yang sangat jauh dari keramaian kota dan pendidikan yang minim dan
sosialisasipun jarang dilakukan oleh pemerintah karena desa ini sangat kurang
diperhatikan.
Studi yang menganalisa keadaan, kondisi dan gambaran desa sekaran kec. Balen Kab.
Bojonegoro bahwasanya desa Sekaran yang terletak jauh dari perkotaan dan berbatasan
dengan bengawan solo dengan kondisi jalan yang menyulitkan dalm hal transportasi
sehinggan warga mengalami kesulitan dalam hal memasarkan hasil panen. Dan usaha-
usaha kecil karena ini pendirian koperasi diharapkan ada di desa ini demi terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dan tidak jauh-jauh mencari tambahan modal. Seperti yang
tertera dalam pengertian koperasi sesuai dengan