Download - laporan mikropipet
LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA
BI-2105
PENGGUNAAN MIKROPIPET
Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2012
Tanggal Pengumpulan : 29 Oktober 2012
Disusun oleh :
Julio Subagio
10611066
Kelompok 4
Asisten :
PROGRAM STUDI BIOLOGI
SEKOLAH ILMU TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikropipet, seperti layaknya pipet pada umumnya, adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan suatu zat cair dalam ukuran tertentu. Mikropipet digunakan untuk
pengambulan zat cair dengan volume kurang dari satu ml. Mikropipet umum digunakan
dalam bidang genetika dan biologi molekuler, karena pada bidang ini dibutuhkan volume zat
yang sangat kecil namun harus memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Terdapat
beberapa jenis mikropipet yang umum digunakan berdasarkan volumenya, yaitu P2 yang
memiliki kisaran volume antara 0,2 hingga 2 µl, P10 yang memiliki kisaran volume antara 1
hingga 10 µl, P20 yang memiliki kisaran volume antara 2 hingga 20 µl, P100 yang memiliki
kisaran volume antara 20 hingga 100 µl, P200 yang memiliki kisaran volume antara 50
hingga 200 µl, P1000 yang memiliki kisaran volume antara 200 hingga 1000 µl, dan P5000
yang memiliki kisaran volume antara 1 hingga 5 ml (Gilson, 2005).
1.2 Tujuan
1. Menentukan perbedaan cara penggunaan mikropipet untuk pengambilan cairan encer dan
kental.
2. Menentukan nilai akurasi dan presisi dari mikropipet X ukuran 1000.
3. Menentukan kelayakan mikropipet berdasarkan analisis nilai akurasi dan presisi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Kerja Mikropipet
Mikropipet bekerja layaknya pipet pada umumnya, yaitu memindahkan zat cair
dalam volume tertentu. Prinsip kerja mikropipet dalam memindahkan suatu zat cair
adalah plunger ditekan menggunakan ibu jari dan ketika dilepaskan, maka zat cair akan
masuk ke dalam tip. Cairan dikeluarkan dengan cara menekan kembali plunger.
Mikropipet memiliki double plunger system, yaitu pengaturan posisi plunger (Cantle,
1982). Plunger memiliki tiga posisi, posisi pertema adalah posisi plunger dalam keadaan
awal atau tidak digunakan. Posisi dua adalah posisi plunger jika ditekan secara perlahan
hingga mencapai batasan stop 1. Posisi tiga dapat dicapai dengan cara menekan kembali
plunger pada posisi dua hingga batas stop 2. Ketiga posisi ini berperan penting dalam
penentuan volume yang diambil oleh mikropipet (University of Queensland, 2012).
2.2 Jenis-jenis Mikropipet
Mikropipet terdiri dari beberapa jenis berdasarkan kisaran volumenya. Jumlah dari
jenis mikropipet dapat bervariasi, bergantung dari pabrik produsennya. Berikut adalah
jenis mikropipet dari pabrikan Gilson (Gilson, 2005).
Tabel 1. Jenis-jenis mikropipet
Jenis Mikropipet Volume
P2 0,2 sampai 2 µl
P10 1 sampai 10 µl
P20 2 sampai 20 µl
P100 20 sampai 100 µl
P200 50 sampai 200 µl
P1000 200 sampai 1000 µl
P5000 1 sampai 5 ml
2.3 Bagian-bagian Mikropipet dan Tips
Berikut adalah mikropipet serta bagian-bagiannya.
Gambar 1. Mikropipet (University of Queensland, 2012).
Tips adalah bagian mikropipet yang dapat dilepas dan dipasang pada ujung
mikropipet. Tips umumnya terdiri dari tiga jenis berdasarkan volumenya dan memiliki
warna yang berbeda sebagai penanda. Tips berwarna biru memiliki volume antara 200
hingga 1000 µl, tips berwarna kuning memiliki volume antara 1 hingga 200 µl, dan tips
berwarna putih, yang memiliki volume antara 0,5 hingga 10 µl.
Gambar 2. Jenis-jenis Tips Mikropipet (Edvotek, 2011).
2.4 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Mikropipet
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mikropipet, antara lain:
1. Perhatikan volume maksimal dari mikropipet yang telah ditetapkan dan kesesuaiannya
dengan tips yang digunakan.
2. Pastikan tips telah terpasang dengan baik. Cairan yang masuk ke dalam mikropipet
tanpa tips akan menyebabkan kontaminasi.
3. Hati-hati terhadap cairan yang masih tersisa dalam tips ketika tips telah dilepas,
khususnya cairan yang berbahaya.
4. Selalu gunakan mikropipet dalam posisi tegak (Gilson, 2005).
2.5 Pengertian Akurasi dan Presisi
Hasil pengukuran yang baik dapat ditentukan dari parameter kuantitasnya,
diantaranya adalah akurasi dan presisi. Akurasi adalah tingkat kedekatan antara nilai hasil
pengukuran dengan nilai sebenarnya. Presisi adalah satuan yang menunjukan reliabilitas
dari data yang diperoleh melalui pengulangan pengukuran. Tingkat akurasi (%E) dapat
dihitung melalui rumus :
Nilai presisi bergantung pada nilai standar deviasi. Semakin kecil nilai standar
deviasi, maka semakin baik tingkat presisi suatu pengukuran. Standar deviasi (SD) dan
nilai presisi (%RSD) dapat ditentukan berdasarkan rumus berikut :
BAB III
METODOLOGI KERJA
3.1 Alat & Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Alat & Bahan
Alat Bahan
Timbangan analitik Aquades
Gliserol
Tips
Tabung Eppendorf
Mikropipet
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Uji Kebocoran Mikropipet
Volume mikropipet diatur hingga mencapai volume maksimal. Tips
kemudian diisi dengan aquades. Mikropipet didiamkan dalam posisi tegak
selama 20 detik. Kondisi mikropipet diamati, apakah ada air yang menetes
atau tidak. Jika terdapat air yang menetes dari ujung tips, maka mikropipet
mengalami kebocoran.
3.2.2 Uji Akurasi dan Presisi
Volume diatur terlebih dahulu. Mikropipet digunakan untuk
memindahkan cairan dalam volume tertentu ke dalam tabung eppendorf.
Tabung eppendorf ditimbang baik sebelum dan setelah diisi cairan. Selisih
massa dihitung, lalu dihitung volume cairan berdasarkan massa dan berat
jenisnya. Volume rata-rata dihitung berdasarkan penimbangan cairan. Nilai
akurasi dan presisi kemudian ditentukan berdasarkan data yang diperoleh.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN
4.1 Penghitungan Massa
Aquades, massa jenis 1 gr/ml
Praktikan m0(gr) m (gr) ∆m (gr)Laila 1,0870 1, 18489 0.09789Ihsan 1,0098 1,10367 0.09387Julio 1,0032 1,10442 0.10122
VLaila = 0,09789 mlVIhsan = 0,09387 mlVJulio = 0,10122 ml
= 0,09766 ml
V0 = 0,1 ml
Gliserol, massa jenis 1,261 gr/ml
Nama m0 (gr) m (gr) ∆m (gr)Resty 1,0171 1,1319 0,1148Nada 1,0319 1,1341 0,1022VResty = 0,0910mlVNada = 0,0810ml
= 0,0860 ml
V0 = 0,1 ml
4.2 Penghitungan Akurasi dan Presisi
4.2.1 Penghitungan Akurasi
1. Persentrase akurasi aquades
= 2,34 %
2. Persentrase akurasi gliserol
= 14 %
4.2.2 Penghitungan Presisi
1. Standar deviasi dan persentase presisi aquades
= 0,00368
= 3,768 %
2. Standar deviasi dan persentase presisi gliserol
= 0,00707
= 8,221 %
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penghitungan data, didapat nilai akurasi untuk aquades dan
gliserol masing-masing 2,34 % dan 14 % serta nilai presisi untuk aquades dan gliserol
masing-masing 3,768 % dan 8,221 %. Nilai akurasi dan presisi pada aquades memiliki
persentase yang cenderung kecil, menandakan bahwa mikropipet memiliki tingkat akurasi
dan presisi yang cukup tinggi. Persentase akurasi dan presisi pada gliserol berdasarkan
hasil penghitungan memiliki nilai yang cukup besar. Hal ini dikarenakan gliserol berupa
cairan kental, sehingga pengambilannya lebih sulit dibandingkan aquades yang berupa
cairan encer. Mikropipet harus selalu digunakan dalam posisi tegak, agar tidak terjadi
kesalahan volume zat yang diinginkan dan memastikan bahwa tips telah terpasang dengan
benar. Tips pada mikropipet dapat digunakan berulang kali jika dipakai untuk cairan yang
sama, sehingga pemakaian tips lebih efisien dan ekonomis.
BAB V
KESIMPULAN
1. Penggunaan mikropipet bagi cairan encer berbeda dengan cairan kental. Untuk cairan
kental, proses pengambilan cairan perlu dilakukan secara berulang. Hal yang perlu
diperhatikan adalah hindari mengeluarkan ujung tips dari cairan sebelum cairan di
dalam tips berhenti masuk. Ujung tips harus dibersihkan setiap proses pengambilan.
2. Nilai akurasi dari pipet X adalah 2,34 % untuk aquades dan 14 % untuk gliserol. Nilai
presisi pipet X adalah 3,768 % untuk aquades dan 8,221 % untuk gliserol.
3. Bedasarkan hasil penghitungan, nilai persentase akurasi dan presisi cukup kecil,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi dan presisi yang dimiliki oleh pipet
X cukup besar sehingga layak untuk digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Cantle, John E. 1982. Atomic Absorption Spectometry, Volume 5. Amsterdam. Elsevier, Inc.
Edvotek Inc. 2011. Pipets & Liquid Handling. Edvotek The Biotechnology Education Company.
http://www.edvotek.com/Pipets-Liquid-Handling[online] diakses pada tanggal 28 Oktober 2012.
Gilson Inc. 2005. Gilson Guide to Pipetting. Second Edition.
http://www.emidioalbertini.com/pdf/LABGENMOL3.pdf[online] diakses pada tanggal 28
Oktober 2012.
University of Queensland Diamantina Institute. 2012. Using a Micropipette.
http://www.di.uq.edu.au/sparqmicropipette[online] diakses pada tanggal 28 Oktober 2012.