111
2
Pendahuluan
Seiring dengan semakin kompleksnya risiko yang dihadapi oleh Bank, maka
penerapan Good Corporate Governance (GCG) makin diperlukan. Penerapan GCG
diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan
stakeholders, meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum dalam industri perbankan.
Pentingnya penerapan Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) bagi suatu
Bank disadari sepenuhnya oleh PT BPR. Dharma Indra seiring dengan semakin
meningkatnya kompleksitas risiko yang dihadapi oleh dunia perbankan saat ini.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) di PT BPR DHARMA INDRA pada tahun 2018 ini
dibuat dan disampaikan dalam rangka untuk memenuhi kewajiban BPR sebagaimana telah
diamanatkan di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 4/POJK.03/2015 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat. Secara garis besar dapat kami jelaskan,
bahwa laporan tentang Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) di PT BPR DHARMA INDRA
menggambarkan proses implementasi Tata Kelola sepanjang tahun 2018 yang mencakup:
Governance Structure atau struktur Tata Kelola;
Governance Process atau proses dari pelaksanaan Tata Kelola; dan
Governance Outcome atau hasil dari pelaksanaan Tata Kelola.
dimana untuk itu penilaian pelaksanaan Tata Kelola dilakukan dengan metoda self
assessmentyang dilengkapi dengan laporan-laporan dan bukti-bukti dokumen pendukung
lainnya, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian kinerja BPR.
Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (untuk selanjutnya disebut GCG)
merupakan prasyarat utama bagi keberhasilan perusahaan. Upaya menerapkan prinsip-prinsip
ini telah dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan oleh Perseroan. Adapun tujuannya
tidak semata-mata memenuh iketentuan dari pihakotoritas/regulator, namun juga untuk
mendukung pertumbuhan perusahaan dalam mencapai target bisnisnya secara sehat dalam
jangka panjang dan dapat pula digunakan untuk kepentingan stakeholders lain untuk
mengetahui secara lebih jelas tentang Kinerja BPR, sebagai bentuk kepatuhan Manajemen PT
BPR DHARMA INDRA terhadap Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, dan nilai-nilai
3
etika sebagai pondasi dari prinsip dasar Tata Kelola (GCG), yaitu transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.
Implementasi Tata Kelola (GCG) yang baik dan benar selalu akan menjadi fokus dan
prioritas bagi Manajemen PT BPR DHARMA INDRA dalam menjalankan seluruh aktivitas usaha
dan operasional BPR. Proses implementasi Tata Kelola (GCG) di BPR sepanjang tahun 2018 telah
dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan, dengan fokus dan kepatuhan kepada 5 (lima)
Prinsip Dasar Tata Kelola(GCG), yaitu:
tranparancy(transparansi) :
keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta
keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
accountability(akuntabilitas) :
kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga
pengelolaannya berjalan secara efektif.
responsibility (pertanggungjawaban) :
kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat
independency(independensi) :
memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari
pihak manapun (independen) serta memiliki komitmen yang tingga dalam
mengembangkan BPR.
fairness(kewajaran) :
keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Tata Kelola Th. 2018
Selama tahun 2018, Perseroan telah mengembangkan langkah-langkah yang kondusif
terhadap implementasi Good Corporate Governance. Di mulai dari komitmen jajaran Dewan
Komisaris dan Direksi yang merupakan kunci keberhasilan penerapan GCG. Selanjutnya
diikuti dengan implementasi visi dan misi, kode etik, peraturan kepegawaian serta berbagai
4
ketentuan lainnya. Pelaksanaan GCG juga dimanifestasikan dalam aktivitas perusahaan
seperti rekrutmen, training/sosialisasi, penilaian kinerja dan lain-lain.
Dalam proses implementasi tersebut diatas, berbagai perbaikan dan penyempurnaan telah
dilakukan khususnya yang berhubungan dengan penyempurnaan Governance Structure atau
Struktur Tata Kelola, optimalisasi tugas, wewenang, dan tanggungjawab Pengurus BPR, serta
penyempurnaan Governance Process atau Proses Tata Kelola.
Aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance selama tahun
2018,dapat dijelaskan dibawah ini :
Sebagaimana masalah yang dihadapi oleh mayoritas BPR, masih ada banyak kendala
khususnya yang berkaitan dengan ketersediaan (jumlah) dan kualitas SDM BPR untuk
dapat membangun Struktur Tata Kelola BPR yang "memadai" dalam rangka
Penerapan Tata Kelola BPR yang sehat sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015, mengenai
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.
Secara umum, jumlah, komposisi, dan tingkat kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi
PT BPR DHARMA INDRA telah memenuhi "persyaratan minimum" sesuai dengan
ketentuan/regulasi tentang Tata Kelola BPR. Namun demikian, dengan
memperhitungkan kompleksitas usaha BPR yang masih relatif sederhana, maka
penguatan pada Struktur Tata Kelola BPR hanya terbatas dilaksanakan dengan
pembentukan pejabat eksekutif kekatuan, manajemen risiko dan audit intern tanpa
membentuk komite-komite dibawah Dewan Komisaris, yaitu: Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, yang hanya diwajibkan bagi BPR
dengan modal inti diatas Rp 80 milyar.
Dengan demikian, maka Struktur Tata Kelola PT BPR DHARMA INDRApada posisi
laporan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham
2. Dewan Komisaris
3. Direksi
4. Pejabat Eksekutif Audit Internal
5. Pejabat Eksekutif Kepatuhan& Manajemen Risiko
6. Unit Kerja APU & PPT
1. STRUKTUR TATA KELOLA BPR(GOVERNANCE STRUCTURE)
5
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Dalam tahun 2018, PT BPR DHARMA INDRA telah menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham baik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan maupun Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa dengan beberapa keputusan penting/strategis yang
dihasilkan, sebagai berikut:
1) RUPS Luar Biasa tanggal 8 Maret 2018
- Bahwa rapat ini diadakan untuk membicarakan :-------------------------------------------
Agenda 1 : Pengangkatan Sdr. Siti Fatimah, SE. sebagai Direktur Kepatuhan. --------------
Agenda 2 : Tugas, wewenang dan tanggungjawab Direktur kepatuhan. --------------------
Agenda 3 : Besaran Gaji Direktur Kepatuhan. ------------------------------------------------
Agenda 4 : Perubahan pengurus PT. BPR Dharma Indra. ------------------------------------
Oleh karena rapat telah maklum atas apa yang dibicarakan tersebut dan dapat disimpulkan
bahwa rapat dengan suara bulat mengambil keputusan sebagai berikut: ------------------------
1. Mengangkat sdri. SITI FATIMAH,SE. sebagai Direktur Kepatuhan PT. BPR. Dharma Indra.--
2. Masa jabatan Direktur Kepatuhan PT. BPR. Dharma Indra terhitung 12 Maret 2018 s/d 12
April 2022.-----------------------------------------------------------------------------------------
3. Tugas dan tanggungjawab Direktur Kepatuhan :-----------------------------------------------
Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah
memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan lain dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian.-------------------------
Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha BPR tidak menyimpang dari peraturan
perundang-undangan.-----------------------------------------------------------------------
Memantau, menjaga dan memastikan kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang
dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas lain seperti Bank
Indonesia (BI), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan/atau
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).-------------------------------------------------------
Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan Bank. ------------
Wajib mencegah Direksi BPR untuk tidak menetapkan kebijakan dan/atau keputusan
yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan.------------------------------------------------------------------------------------
I. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
6
Wajib melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya secara berkala kepada
Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.-----------------------------
Melaksanakan tugas-tugas lainnya terkait dengan kepatuhan Bank sesuai dengan
ketentuan dan peraturan-peraturan yang dibuat Otoritas Jasa keuangan dan peraturan
perundang-undangan.-----------------------------------------------------------------------
4. Besaran gaji yang akan diberikan kepada Direktur Kepatuhan (Direktur Kepatuhan) adalah
sebesar Rp. 15.000.000/bulan.---------------------------------------------------------------------
5. Menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan, sehingga susunan pengurus untuk masa
bakti : ----------------------------------------------------------------------------------------------
- Mulai tanggal dua belas April tahun dua ribu tujuh belas (12-4-2017) sampai dengan dua
belas April tahun dua ribu dua puluh dua (12-4-2022) adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : EDDY YUSWONO----------------------------------------------------
Komisaris : BIENAWAN POEDJIONO--------------------------------------------
Direktur Utama: YETI KUSWINDARYANTI,S.E.,M.Hum. -------------------------------
Direktur : Ir.MADURATNASARI,M.Hum. ---------------------------------------
- Mulai tanggal dua belas Maret tahun dua ribu delapan belas (12-3-2018) sampai dengan
dua belas April tahun dua ribu dua puluh dua (12-4-2022) adalah sebagai berikut : -------
Direktur Kepatuhan : SITI FATIMAH,SE. -------------------------------------------------------
2) RUPS Tahunan tanggal 18 Mei 2018
Bahwa rapat ini diadakan untuk membicarakan :-------------------------------------------
Agenda 1 : Pertanggungjawaban dan persetujuan Laporan Keuangan Tahunan- Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2017 (tiga puluh satu Desember dua
ribu tujuh belas) ; -------------------------------------------------------------------------
Agenda 2 : Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan (yang telah diaudit oleh
KAP Nugroho & Rekan) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2017 (tiga
puluh satu- Desember dua ribu tujuh belas) ; ----------------------------------------------
Agenda 3 : Penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31-12-2017 (tiga puluh satu Desember dua ribu tujuh belas) ; -----------------
Agenda 4 : Pembagian Deviden. --------------------------------------------------------
7
DEWAN KOMISARIS
Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan
Undang-undang no. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan
Rakyat.
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 16/SEOJK.03/2015 tentang Bank Perkreditan
Rakyat.
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan.
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 38/SEOJK.01/2016 tentang Penilaian
Kemampuan & Kepatuhan bagi Calon Pemegang Saham pengendali Calon Anggota
Direksi, dan calon anggota dewan komisaris bank.
Jumlah, Komposisi, dan Independensi
Susunan Dewan Komisaris PT BPR DHARMA INDRA adalah sebagai berikut :
N a m a Jabatan Persetujuan
Bank Indonesia
Persetujuan Perpanjangan
OJK
Nomor Surat BI /
Tgl.
No. Surat &
Tgl
Masa Jabatan
Eddy
Yuswono
Komisaris
Utama
15/140/DKBU/IDAd/
Ml
27 Maret 2013
S-
766/KO.043/2
017
13 April 2017
12-04-2017
s/d
12-04-2022
Esti
Rahayu,SE
Komisaris
Independ
ent
S-
677/KO.0403/2018
3 September 2018
S-
677/KO.0403/
2018
3 September
2018
18-08-2018
s/d
12-04-2022
II. DEWAN KOMISARIS
8
PT BPR DHARMA INDRA sampai dengan tanggal 31 Desember 2018sudah mempunyai
Komisaris Independen.
Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
Dalam menjalankan setiap tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris PT
BPR DHARMA INDRA berkewajiban untuk melaksanakannya secara Transparan,
Akuntabel, dan Independen. Secara lebih rinci, tugas, wewenang, dan tanggungjawab
Dewan Komisaris yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tugas :
1. Mengawasi pelaksanaan tugas Direksi dalam mengelola perusahaan/Bank dalam
keseluruhan asset perusahaan.
2. Memberikan arahan kebijaksanaan terhadap rencana kerja yang dibuat Direksi.
3. Mengevaluasi realisasi pelaksanaan rencana kerja yang dikelola oleh Direktur Utama
dan pelaksanaan tugas lain yang berkaitan dengan pengelolaan Bank.
4. Memeriksa dan memberi petunjuk kepada Direksi berkaitan dengan masalah
pemberian kredit, proses pengajuan permohonan kredit, hubungan kerja dengan
Bank-Bank lain/instansi lain yang terkait dan masalah-masalah lain yang berkaitan
dengan kerahasiaan.
5. Mengkaji dan memproses serta memutuskan tindakan-tindakan sehubungan dengan
program-program kerja dan usulan-usulan yang diajukan oleh Direktur Utama
kepada Dewan Komisaris.
6. Memberikan evaluasi terhadap likuiditas , solvabilitas dan profitabilitas perusahaan
secara periodik.
7. Memastikan bahwa Direksi telah merancang sistem manajemen risiko yang tepat
dalam mengelola risiko utama Bank.
8. Menyusun Laporan Pelaksanaan Kerja pada setiap semester serta laporan-laporan
lain yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
9. Menyusun Laporan Hasil Evaluasi dan Pengawasan atas pengelolaan Bank secara
periodik dan yang diperlukan oleh Pemegang Saham.
10. Membuat Laporan keseluruhan hasil kerjanya kepada para Pemegang Saham.
11. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan
pemeriksaan atas buku-buku Bank.
12. Berkenaan dengan penerapan Good Corporate Governance pada Bank :
9
Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Memantau, mengevaluasi dan menyempurnakan efektivitas praktik Good
Corporate Governance (GCG) di Perseroan.
13. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan
Tahunan, apabila diminta.
14. Membuat Risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.
15. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
dari Pejabat Eksekutif Audit Intern (PEAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan.
16. Dewan Komisaris wajib memberitahukan :
a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dn perbankan;
dan/atau
b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan
usaha BPR;
Kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak
ditemukannya pelanggaran, keadaan atau perkiraan keadaan dimaksud.
Wewenang :
1. Mengajukan usulan pengangkatan dan pemberhentian Direktur Utama / Direktur
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Menolak atau memberikan keputusan tindakan atas persetujuan permohonan kredit
nasabah yang disampaikan oleh Direktur Utama.
3. Melakukan tindakan-tindakan lain sehubungan dengan pengelolaan Bank oleh
Direktur Utama dan hasil evaluasi program-program kerja dan laporan lain-lain
yang dibuat oleh Direktur Utama yang disampaikan kepada Dewan Komisaris
maupun untuk ekstern perusahaan.
4. Menandatangani surat-surat/dokumen-dokumen/laporan-laporan kerja yang
diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan yang berkaitan dengan bidang
tugasnya.
5. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan, Dewan Komisaris dapat meminta Direksi
untuk memberikan penjelasan mengenai antara lain permasalahan, kinerja, dan
kebijakan operasional BPR.
10
6. Permintaan penjelasanyang dimaksud diatas dapat dilakukan dalam rapat antara
Dewan Komisaris dengan Direksi.
7. Bila permintaan penjelasan dilakukan dalam bentuk rapat maka keputusan rapat
wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
Tanggungjawab :
1. Bertanggungjawab atas hasil pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas Direksi
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Bertanggungjawab atas laporan pelaksanaan rencana kerja per semester serta
laporan-laporan lain yang menjadi tugas dan wewenangnya kepada Otoritas Jasa
Keuangan.
3. Bertanggungjawab atas usulan tindakan pengangkatan, pemberhentian Direksi
dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
4. Bertanggungjawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham atas keseluruhan hasil
kerjanya.
5. Menyetujui kebijakan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer).
6. Mengawasi pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah yang dilakukan Direksi.
D I R E K S I
Jumlah, Komposisi, dan Independensi Direksi
Direksi PT BPR DHARMA INDRA pada posisi tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut :
N a m aJabata
n
Persetujuan
Bank IndonesiaPersetjuan Perpj. OJK
Nomor Surat BI /
Tgl.No. Surat & Tgl
Masa
Jabatan
Yeti Kuswindaryanti,
SE. M.Hum
Direktur
Utama
15/140/DKBU/IDAd/
Ml
27 Maret 2013
S-
766/KO.043/201
7
13 April 2017
12-04-2017
s/d 12-04-
2022
Ir. Maduratnasari,
M.Hum
Direktur 15/140/DKBU/IDAd/
Ml
S-
766/KO.043/201
12-04-2017
s/d 12-04-
11
27 Maret 2013 7
13 April 2017
2022
Siti Fatimah, SE Direktur
Kepatu
han
SR-
1067/KO.0403/2017
20 Desember 2017
S-
677/KO.0403/2
018
03-09-2018
12-03-2018
s/d 12-04-
2022
Seluruh anggota Direksi PT BPR DHARMA INDRA merupakan tenaga profesional yang
memiliki pengalaman padaindustri BPR dan telah lulus dalam Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and ProperTest). Susunan Direksi tersebut telah dicatat dalam administrasi
OJK melalui Surat OJK Nomor : S-677/KO.403/2018 pada tanggal 3 September 2018.
Seluruh anggota Direksi tidak melakukan rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau
Pejabat Eksekutif pada Bank dan/atau perusahaan lainnya. Meskipun dimungkinkan untuk
aktif menjadi pengurus Asosiasi BPR (Perbarindo) sesuai Pasal 8 Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015, pada saat ini, dengan pertimbangan untuk lebih fokus
pada pelaksanaan tugas sebagai Direksi BPR.
Seluruh anggota Direksi PT BPR DHARMA INDRA tidak memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, dan/atau anggota
Dewan Komisaris. Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama, tidak memiliki saham dari modal disetor pada Bank dan/atau menjadi pemegang
saham mayoritas di lembaga jasa keuangan non Bank.
Seluruh anggota Direksi PT BPR DHARMA INDRA telah membuat Surat Pernyataan bahwa
yang bersangkutan tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, dan
kepemilikan saham di BPR, dan/atau tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda
sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
dan/atau Pemegang Saham Pengendali BPR.
Jumlah, komposisi, Indepedensi, kompetensi, dan integritas dari seluruh anggota Direksi PT
BPR DHARMA INDRA telah memenuhi persyaratan "kebutuhan minimal" kegiatan
operasional BPR, dan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, antara lain :
1. Jumlah anggota Direksi lebih atau sama dengan 2 (dua) orang, lebih banyak atau
sama dengan jumlah anggota Dewan Komisaris;
12
2. Anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama atau
kota/kabupaten yang berbeda, tetapi pada propinsi yang sama dengan lokasi Kantor
Pusat BPR;
3. Seluruh anggota Direksi telah memiliki pengalaman kerja lebih dari 5 (lima) tahun di
bidang operasional perbankan, termasuk sebagai Pejabat Eksekutif BPR;
4. Tidak ada seorangpun anggota Direksi yang memberikan kuasa umum kepada pihak
lain yang mengakibatkan pengalihan fungsi dan tugas Direksi;
5. Telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 4/POJK.03/2015;
6. Telah lulus dari proses Fit and Proper Test dan telah memperoleh Surat Persetujuan dari
Otoritas Jasa Keuangan.
Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi PT BPR DHARMA INDRA bertanggungjawab atas pelaksanaan kepengurusan BPR.
Untuk itu, Direksi wajib mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawabnya sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan Ketentuan/Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya, dalam tahun 2018 Direksi
PT BPR DHARMA INDRA telah mengerjakan hal-hal sebagai berikut :
Tugas :
1. Membuat dan menetapkan kebijakan-kebijakan bank sesuai dengan arahan yang
digariskan oleh Komisaris.
2. Membuat Rencana Kerja berdasarkan Garis Kebijakan yang telah ditetapkan.
3. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan dan bagian-bagian yang
ada di dalam organisasi dalam rangka usaha mengembangkan dan meningkatkan
perusahaan secara keseluruhan.
4. Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan kerja serta iklim kerja yang sehat
diantara bagian-bagian di lingkungan perusahaan.
5. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para nasabah /tamu dinas dan
membantu memecahkan permasalahan yang terjadi pada nasabah yang
berkepentingan pada Bank.
6. Melakukan pembinaan hubungan baik dengan para nasabah, Bank-Bank lain dan
instansi-instansi yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
13
7. Menerapkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan serta peraturan-peraturan yang
telah digariskan oleh pemerintah dan Bank Indonesia.
8. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan baik operasional maupun perkreditan secara
keseluruhan setiap hari .
9. Mengatur dan melakukan segala tindakan-tindakan dalam rangka menjaga dan
melindungi kekayaan bank serta meningkatkan TKS Bank.
10. Melakukan konfirmasi ke lapangan secara langsung setiap saat, guna memperoleh
kebenaran dan kelayakan hasil survey Bagian Pemasaran terhadap calon nasabah
peminjam dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kewajiban nasabah terhadap bank.
11. Menyusun program-program perusahaan secara keseluruhan setiap periode tertentu.
12. Memimpin rapat-rapat dengan Direksi/Kepala Bagian untuk membahas masalah
strategi dan taktik perusahaan, pengendalian terhadap semua pengeluaran-
pengeluaran, menentukan dan membuat kebijakan perkreditan bank dan operasional
bank, membuat kebijakan bank tentang PPAP, Penghapusan Pinjaman dan lain-lain
yang dipandang perlu.
13. Mengevaluasi rencana anggaran perusahaan dengan realisasinya, guna pengambilan
langkah-langkah kebijaksanaan dan strategi perusahaan.
14. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham atas persetujuan Dewan Komisaris
serta memipin rapat dengan staf/bawahan berkaitan dengan program dan strategi
perusahaan serta masalah-masalah lain yang timbul, baik yang terjadi dilingkungan
intern maupun ekstern perusahaan.
15. Menandatangani semua laporan-laporan untuk Bank Indonesia, serta surat-surat
untuk pihak ketiga dengan ketentuan tandatangan dilakukan sendiri atau bersama-
sama dengan Direktur atau pejabat lain yang ditentuan oleh Direksi.
16. Membuat usulan-usulan kepada Dewan Komisaris yang berkaitan dengan garis-garis
kebijaksanaan perusahaan.
17. Membuat kebijakan
18. Harus dapat memberikan contoh dan Suri Tauladan yang baik kepada karyawan serta
staf dengan Prinsip “ING NGARSO SUNG TULODHO, ING MADYA MANGUN KARSO,
TUT WURI HANDAYANI” serta memupuk tanggungjawab yang penuh atau tugas yang
diberikan dengan semangat yang tinggi.
WEWENANG :
14
1. Melakukan evaluasi terhadap prestasi, hasil kerja dan kondite karyawan/bawahan guna
mengambil keputusan.
2. Menetapkan garis-garis kebijaksanaan dan keputusan perusahaan secara menyeluruh.
3. Menandatangani surat-surat dinas, dokumen-dokumen, laporan kerja dan lain-lain baik
untuk kepentingan intern maupun ekstern perusahaan.
4. Melakukan tindakan-tindakan promosi, mutasi, schoring, PHK dan usulan-usulan yang
berkaitan dengan kepegawaian berdasarkan evaluasi pekerjaan karyawan/bawahan
secara periodic kepada Dewan Komisaris.
5. Menandatangani Cek/Giro atas Bank-Bank lain bersama dengan Direktur atau Pejabat
lain yang ditunjuk oleh Direksi.
6. Menolak/memberikan persetujuan permohonan kredit nasabah yang diketahui oleh
Komisaris.
TANGGUNGJAWAB :
1. Bertanggungjawab atas pengelolaan Bank.
2. Bertanggungjawab atas laporan kerja, laporan keuangan dan lain-lain kepada Dewan
Komisaris untuk kepentingan ekstern dan intern perusahaan.
3. Bertanggungjawab atas keputusan pemberian kredit kepada nasabah, peminjam dan
keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan.
4. Bertanggungjawab atas kerahasiaan bank.
5. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan hasil kerja bawahan.
6. Bertanggungjawab atas keselamatan dan keamanan harta milik perusahaan.
7. Bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris atas keseluruhan hasil kerjanya.
8. Menetapkan kebijakan Prinsip Mengenal Nasabah.
9. Memastikan bahwa kebijakan Prinsip Mengenal Nasabah telah diterapkan dan
dilaksanakan oleh unit-unit kerja terkait secara konsisten.
10. Memantau pelaksanaan penerimaan nasabah sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan.
11. Memantau identifikasi nasabah baru berikut transaksinya termasuk identifikasi dan
pemantauan nasabah yang dianggap mempunyai resiko tinggi.
12. Memantau pengkinian profil nasabah dan profil transaksinya.
13. Melakukan analisa atas Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang disampaikan
oleh unit-unit kerja terkait.
14. Menetapkan keputusan akhir atas transaksi yang mencurigakan.
15
15. Memantau penyusunan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan melaporkannya kepada
PPATK.
16. Memantau kebutuhan dan pelaksanaan pemberian pengetahuan dan atau pelatihan
bagi karyawan mengenai penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
17. Memastikan bahwa dalam pelaksanaan penerimaan nasabah telah
mempertimbangkan Negara-negara yang diklasifikasikan mempunyai resiko tinggi,
bidang usaha yang potensial digunakan sebagai sarana pencucian uang, serta nasabah
yang dianggap mempunyai resiko tinggi dalam kegiatan pencucian uang.
18. Memastikan adanya system pencatatan dalam rangka memudahkan identifikasi
nasabah dan Transaksi Keuangan Mencurigakan.
19. Memantau terhadap penyampaian laporan transaksi keuangan mencurigakan kepada
PPATK paling lambat 3 hari kerja jika mengetahui adanya transaksi keuangan yang
mencurigakan.
20. Tidak boleh memberitahukan kepada pengguna jasa keuangan atau orang lain baik
secara langsung ataupun tidak langsung dengan cara apapun mengenai laporan
transaksi laporan keuangan yang mencurigakan yang telah disusun atau telah
disampaikan kepada PPATK.
21. Dalam rangka mendukung terselenggaranya Tata Kelola, Direksi wajib memastikan
terpenuhinya jumlah SDM yang memadai, antara lain dengan adanya :
a. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara satuan atau unit kerja yang
menangani pembukuan, operasioanl, dan kegiatan penunjang operasional.
b. Penunjukkan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit
intern dan independen terhadap unit kerja lainnya.
PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN KUALITAS SDM DIREKSI
Anggota Direksi PT BPR DHARMA INDRA telah menjalankan proses pembelajaran secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya dalam upaya
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya di BPR.
Sepanjang tahun 2018, kegiatan training, seminar, dan workshop yang telah diikuti oleh
anggota Direksi PT BPR DHARMA INDRA adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi BPR e-Cash dan Fintance diikuti oleh Direktur Utama pada tanggal 13
Pebruari 2018 yang diselenggarakan oleh Perbarindo Jatim.
16
2. Seminar “Fungsi Hak Tanggungan dan Penyelesaian Kredit Melalui Gugatan
Sederhana dan Strategi Menghadapi Gugatan Umum” diikuti oleh Direktur pada
tanggal 9 Mei 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Jember.
3. Workshop “Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko BPR” diikuti oleh Direktur
Kepatuhan pada tanggal 14 Mei 2018 diselenggarakan oleh OJK Jember.
4. Pelatihan Digital Marketing BPR pada tanggal 20-22 Juli 2018 diikuti oleh Direktur
Kepatuhan diselenggarakan oleh CV. Meta Dinamika.
5. Pelatihan Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank pada tanggal 20-21 Juli 2018 diikuti
oleh Direktur Utama dan Audit Internal diselenggarakan oleh Yapindo Jatim dan
Mandiri Consulting.
6. Workshop “Hyno-NLP For Leader Bagi BPR” pada tanggal 04 September 2018 diikuti
oleh Direktur Utama, Direktur, Kabag Kredit dan Team Leader disenggarakan oleh
Perbarindo dan Sinergy Transformasi.
7. Workshop Manajemen Resiko Lanjutan pada tanggal 23-24 Agustus 2018 diikuti oleh
Direktur Kepatuhan dan PEMR & Kepatuhan diselenggarakan oleh Microfinance &
Risk Management Competence Center.
8. Seminar “Modus Operandi Kejahatan Perbankan serta Sosialisasi Fintech” diikuti oleh
Direktur Utama pada tanggal 7 September 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo
Jatim.
9. Seminar “ Pencatatan Sipil tentang Pelaksanaan Teknis Nomer Induk Kependudukan
dan E-KTP dalam Layanan Perbankan Berbasis on Line” diikuti oleh Direktur Utama
pada tanggal 27 September 2018 diselenggarakan oleh Perbarindo Jatim.
10. Workshop Aplikasi Sistem Informasi Analisa Kredit (SIAK) Versi 2.6 Berbasis Web diikuti
oleh Direktur pada tanggal 22-23 Oktober 2018 diselenggarkan oleh Yapindo Jatim.
11. Sosialisasi Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan diikuti oleh Direktur Utama
pada tanggal 18 Oktober 2018 diselenggarakan oleh OJK Jember.
12. Workshop “Identifikasi dan Pencegahan Tindak Pidana Perbankan” diikuti Direktur
Utama pada tanggal 7 Nopember 2018 diselenggarakan oleh OJK Jember.
13. Pelatihan Penyegaran dan Survailen Direksi BPR diikuti oleh Direktur pada tanggal
6-17 Nopember 2018 diselenggarakan oleh Yapindo Jatim
14. Refreshment Training RBB dan Aplikasi RBB 2018 diikuti Direktur Utama pada
tanggal 16-17 Nopember 2018 diselenggarakan oleh Yapindo Jatim.
15. Sharing Session mengenai penanganan aset bermasalah diikuti oleh Direktur Utama
pada tanggal 4 Desember 2018 diselenggarakan oleh LPS Jakarta.
17
16. Workshop pajak terapan PPH Pasal 25 dan PPH Pasal 21 bagi BPR pada tanggal 20-
21 Desember 2018 diikuti oleh Direktur Kepatuhan dan diselenggarakan oleh Yapindo
Jatim & Mitra Mandiri Konsultindo.
RAPAT DIREKSI
Sepanjang tahun 2018, Direksi PT BPR DHARMA INDRA telah menyelenggarakan Rapat
Direksi sebanyak 12 kali. Selain itu, sebagian dan seluruh anggota Direksi juga menghadiri
"Rapat Bersama" yang diselengarakan oleh Dewan Komisaris.
Secara keseluruhan, jumlah tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi pada
tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Rapat Direksi Periode Januari 2018 – Desember 2018
No Nama
Rapat Direksi
Jumlah
Rapat
Jumlah
Hadir
Persentase
Kehadiran (%)
Keterangan
Hadir
1 Yeti Kuswindaryanti, SE, M.Hum 12 12 100% Fisik
2 Ir. Maduratnasari, M.Hum 12 12 100% Fisik
3 Siti Fatimah, SE 9 9 100% Fisik
KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI
Direksi tidak memiliki saham pada PT. BPR. DHARMA INDRA maupun pada perusahaan
lainnya.
HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA
DIREKSI DENGAN ANGGOTA DIREKSI LAIN, DEWAN KOMISARIS, DAN / ATAU
PEMEGANG SAHAM BPR.
a. Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan maupun hubungan keluarga
dengan anggota Direksi lainnya.
b. Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan / atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris.
c. Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga
dengan Pemegang Saham BPR.
18
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS POSISI 31 DESEMBER 2018 PADA :
1. PT. BPR. DHARMA INDRA
No.Nama Pemegang
Saham
Lembar
Saham
Nominal
(Rp
Ribuan)
% Jabatan
1. Eddy Yuswono 12.150 6.075.000 86,79 Komisaris Utama
2 Bienawan Poedjiono 1.450 725.000 10,36 Komisaris s/d
Agustus 2018
3 Lie Djing 400 200.000 2,85 -
Total 10.000 7.000.000 100,00
2. PT. BPR. ANTAR PARAMA
No.Nama Pemegang
Saham
Lembar
Saham
Nominal
(Rp Ribuan)% Jabatan
1. Eddy Yuswono 1.310 655.000 31,19 Komisaris Utama
2. Bienawan Poedjiono 330 165.000 7,87 Komisaris
3. Edwin Wijono 1.280 640.000 30,47
4. Edward Wijono 1.280 640.000 30,47
Total 4.200 2.100.000
HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA
KOMISARIS DENGAN ANGGOTA KOMISARIS LAIN, DIREKSI DAN/ATAU
PEMEGANG SAHAM BPR.
a. Anggota Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga
dengan anggota Komisaris lain.
b. Anggota Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga
dengan anggota Direksi.
c. Anggota Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga
dengan Pemegang Saham BPR.
2. PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN
19
Sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 4/POJK.03/2015
Pasal 51 dan 52, maka PT BPR DHARMA INDRA wajib menunjuk seorang anggota Direksi
untuk membawahkan Fungsi Kepatuhan. Sehubungan dengan jumlah modal inti BPR
yang kurang dari Rp 50 milyar, maka dalam rangka membantu pelaksanaan tugasnya,
Direksi akan menunjuk Pejabat Eksekutifuntuk melaksanakan Fungsi Kepatuhan (dalam
hal ini merangkap tugas sebagai Pejabat Eksekutif Manajemen Risiko).
Sepanjang tahun 2018, Pejabat Eksekutif Kepatuhan pada PT BPR DHARMA INDRAtelah
melaksanakan langkah-langkah dalam upaya membangun Budaya Kepatuhan, antara
lain dengan :
1. Melaporkan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan adanya pelanggaran terhadap
kepatuhan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan;
2. Memastikan penerapan prosedur kepatuhan pada setiap unit kerja BPR;
3. Memberikan konsultansi kepada unit kerja atau pegawaiBPRmengenaikepatuhan
terhadapperaturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang- undangan
lain;
4. Memantau dan memahami setiap perkembangan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan dengan kegiatan usaha BPR.
5. Melakukankoordinasidanmemberikanrekomendasi kepada Satuan Kerja Audit Intern
atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit internterkait pelanggaran
kepatuhan yang dilakukan oleh pegawai BPR;
6. Menganalisis, mengevaluasi, dan menilai risiko kepatuhan yangberhubungan
dengankegiatanusaha BPR; dan
7. Melakukan pengkinianpedomankerja,sistem,dan prosedur kepatuhan.
8. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring,dan pengendalian terhadap risiko
kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai
Penerapan Manajemen RisikoBagi Bank Perkreditan Rakyat, berkoordinasi dengan
Satuan Kerja Manajemen Risiko atau Pejabat Eksekutif yang menangani Manajemen
Risiko;
9. Wajib menyusun laporan atas pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap
kepatuhan Bank dan disampaikan kepada Direksi.
10. Memberikan saran dan masukan kepada Direksi atas hasil penilaian dan evaluasi
tingkat kepatuhan Bank.
20
11. Melaporkan hasil penilaian dan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan BPR kepada
Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan kebutuhan BPR.
12. Memastikan dalam hal ketepatan pelaporan bahwa penyampaian pelaporan
Realisasi Rencana Tindak Penerapan Manajemen Resiko setiap semester kepada OJK
tidak melewati batas waktu laporan, (31 Juli untuk semester I) dan (31 Januari untuk
semester II).
13. Memastikan dalam hal ketepatan pelaporan bahwa penyampaian pelaporan Profil
Resiko setiap semester kepada OJK tidak melewati batas waktu laporan.
14. Melaksanakansosialisasidanpelatihanberkelanjutan kepada seluruh unit
kerjaterkaitmengenaiperaturan Otoritas Jasa Keuangan terkini dan peraturan
perundang-undangan lain yang relevan;
15. Memastikanbahwamasing-masingunitkerjasudah melakukan penyesuaian
ketentuan intern dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lain yang relevan;
16. Membuat rekapitulasi hasil penilaian kepatuhan Bank secara berkala sebagai bahan
evaluasi Direksi untuk pelaksanaan perbaikan lebih lanjut.
17. Melakukan pemantauan secara konsisten terhadap pelaksanaan prinsip kehati-
hatian khususnya yang berkaitan dengan proses pemberian kredit untuk nasabah
besar yang akan berdampak signifikan terhadap usaha BPR;
18. Melakukan review (kaji ulang) terhadap rancangan kebijakan internal BPR yang
akan diterbitkan untuk memastikan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
REALISASI KERJA FUNGSI KEPATUHAN TAHUN 2018
Pada tahun 2018, Satuan Kerja Kepatuhan PT BPR DHARMA INDRAtelah melakukanhal-
hal sebagai berikut:
a. Melakukan kaji-ulang, revisi dan penyempurnaan atas 1 SOP (Standard Operating
Procedures), yaitu:
1. Pedoman Pengaduan Konsumen (masih dalam proses disesuaikan dengan POJK No.
18/POJK.07/2018 Tentang Layanan Pengaduan Konsumen Di Sektor Jasa Keuangan
dan SEOJK No. 17/SEOJK.07/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Layanan Pengaduan
Konsumen Di Sektor Jasa Keuangan).
2. PedomanManajemen Risiko, Prosedur Manajemen Risiko Kredit & Penetapan Limit
Risiko (masih dalam proses disesuaikan dengan POJK No. 13/POJK.03/2015 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan SEOJK No.
21
1/SEOJK.03/2019 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan
Rakyat).
b. Melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap 13 (tiga belas) Surat Keputusan Direksi
yang berkaitan dengan Ketentuan Internal BPR, dengan menyesuaikannya sesuai
Ketentuan dan Perundang-undangan yang berlaku;
1. SK DIREKSI BIDANG MANAJEMEN:
- SK No. 001/Kep.Dir/I/2018 tanggal 02 Januari 2018 tentang perubahan Struktur
Organisasi Kabag. Komersial.
- SK No. 002/Kep.Dir/III/2018 tanggal 12 Maret 2018 tentang perubahan Struktur
Organisasi Pengangkatan Direktur Kepatuhan.
- SK No. 008/Kep.Dir/VIII/2018 tanggal 08 Agustus 2018 tentang perubahan Struktur
Organisasi Pengangkatan Komisaris Independent.
2. SK DIREKSI BIDANG OPERASIONAL :
- SK No. 003/Kep.Dir/III/2018 tanggal 26 Maret 2018 tentang Ketentuan Nominal
pengadaan barang inventaris.
- SK No. 004/Kep.Dir/IV/2018 tanggal 14 April 2018 tentang Ketentuan Perlakuan
Biaya Notaris dan pendapatan Hasil adm Lainnya.
- SK No. 005/Kep.Dir/VI/2018 tanggal 29 Juni 2018 tentang Ketentuan jika buku
tabungan / Bilyet deposito cacat/rusak/hilang.
- SK No. 006/Kep.Dir/VI/2018 tanggal 29 Juni 2018 tentang Ketentuan pengambilan
tab/dep jika nasabah meninggal dunia.
- SK No. 007/Kep.Dir/VIII/2018 tanggal 07 Agustus 2018 tentangKebijakan biaya
perjalanan dinas karyawan, Direksi dan Komisaris.
3. SK DIREKSI BIDANG PERKREDITAN :
- SK No. 010/Kep.Dir/X/2018 tanggal 01 Oktober 2018 tentang Perubahan Perangkat
Perkreditan dan Komite Kredit.
- SK No. 011/Kep.Dir/X/2018 tanggal 01 Oktober 2018 tentang Service Level
Agreement (SLA) Perkreditan PT. BPR. DHARMA INDRA.
- SK No. 015/Kep.Dir/XII/2018 tanggal 13 Desember 2018 tentang Ketentuan Batasan
persentase outstanding kredit yang dapat diberikan dengan suku bunga dibawah
BLR
- SK No. 016/Kep.Dir/XII/2018 tanggal 14 Desember 2018 tentang Ketentuan batasan
frekuensi dalam jangka waktu perpanjangan kredit.
4. SK DIREKSI TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI :
22
- SK No. 013/Kep.Dir/X/2018 tanggal 08 Oktober 2018 tentang Ketentuan Perlakuan
Layanan Perbankan terkait Card Reader untuk informasi data nasabah.
c. Melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan berkelanjutan kepada seluruh unit kerja BPR,
terkait mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan lain yang terkini dan relevan.
NO. TGL. PESERTA MATERI SOSIALISASI
1 14-03-2018Seluruh
karyawan
Pelatihan APU & PPT
2 21-03-2018 Customer Service
- Sosialisasi Tentang Refresh Prosedur,
Alur Kredit, APU PPT, dan
Penanganan Pengaduan Nasabah.
- Sosialiasasi Peraturan PPATK
Nomor PER-02/1.02/PPATK/02/15
tentang Kategori Pengguna Jasa
Yang berpotensi Melakukan TPPU.
4 11-04-2018 Accounting
Sosialisasi PMK nomor 96/PMK.03/2009
tentang Jenis Jenis Harta yang termasuk
dalam kelompok harta yang berwujud
bukan bangunan untuk keperluan
penyusutan.
d. Penerapan fungsi kepatuhan pada seluruh unit kerja PT. BPR. DHARMA INDRA
termasuk rencana penyesuaian ketentuan intern yang belum sesuai dengan ketentuan
dan pemenuhan struktur organisasi/sumber daya manusia.
No. Tgl. UNIT KERJA MATERI SOSIALISASI
1 02-03-2018 Pinca, Wapinca, Kabag
Komersial, Analys
Kredit, Appraisal,
Credit Review.
Sosialisasi Analisa Kredit Format
Baru untuk kredit Modal Kerja,
Investasi, Konsumsi.
2 28-03-2018 Bagian Admin
tabungan & Deposito,
Adm Kredit
Sosialisasi Tentang Refresh
Ketentuan intern, Flowchart
pelaporan Bagian Admin tabungan
& Deposito, Adm Kredit
23
3 29-03-2018 Bagian Umum,
OB/OG, satpam, Driver
- Sosialisasi Tentang Refresh
Ketentuan intern, Flowchart, User
manual untuk Bagian Umum,
OB/OG, satpam, Driver.
- Video standart Pelayanan
Security.
4 11-04-2018 Accounting Sosialisasi Tentang Refresh Job
Description, ketentuan dan
Prosedur terkait accounting
5 13-04-2018 Analys Kredit, Credit
Review, Customer
Service
Sosialisasi Standart Layanan
Customer Service
6 05-07-2018 Accounting, Admin
Kredit
Penyusunan & Pengiriman Labul
dan Perhitungan Accrual.
7 10-10-2018 Karyawan Training Sosialisasi Budaya Perusahaan dan
Tatib PT. BPR. DHARMA INDRA.
8 10-10-2018 CRO, Customer Service,
Admin tab & dep,
Teller
Sosialisasi Perlakuan Layanan
Perbankan terkait Penggunaan
Card Reader KTP Elektronik
Untuk Informasi Data Nasabah.
e. Pemantauan Pelaksanaan pemenuhan komitmen terhadap Ototitas Jasa Keuangan
dan Otoritas lain seperti BI, PPATK, LPS.
NAMA
INSTANSI
JENIS PEMENUHAN KOMITMEN KETERANGAN
OJK
- Laporan Rencana Bisnis Bank
- Laporan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank
- Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank
- Laporan Struktur Usaha
- Laporan Pengaduan Konsumen
- Laporan Rencana Edukasi Literasi
Keuangan
- Laporan Pelaksanaan Edukasi Literasi
Dikirimkan
tepat waktu
(sebelum batas
akhir waktu
pelaporan)
24
Keuangan.
- Laporan Rencana Inklusi Keuangan
- Laporan Realiasasi Rencana inklusi
Keuangan
- Laporan Rencana Tindak Penerapan
Manajemen Resiko
- Laporan Keuangan tahunan
- Laporan Self Assesment Edukasi dan
Perlindungan Konsumen
- Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok
Hasil Audit
- Laporan Pelaksanaan Audit tentang
Penyelenggaraan dan Pengawasan
Teknologi Informasi.
- Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas
Direktur Kepatuhan.
- Laporan Evaluasi Komite Audit atas audit
KAP atas informasi Keuangan historis
tahunan.
- Laporan Penerapan GCG Tata Kelola.
- Pembayaran Pungutan OJK.
- Laporan penyampaian Informasi Nasabah
Asing (Sipina)
BI
- Laporan Bulanan
- Laporan BMPK
- Laporan Publikasi
- Laporan Tabunganku
Dikirimkan
tepat waktu
(sebelum batas
akhir waktu
pelaporan).
LPS
- Pembayaran premi LPS per semester.
- Laporan Posisi Simpanan.
- Laporan Data Keuangan dan Posisi
Simpanan triwulanan (Hardcopy dan soft
copy).
- Laporan Perubahan Modal dan Pengurus
Dikirimkan
tepat waktu
(sebelum batas
akhir waktu
pelaporan)
25
(jika ada)
PPATK
- Laporan sipesat (Sistem Informasi Pengguna
Jasa Terpadu) secara online via
https://grips2.ppatk.go.id
- Laporan transaksi Keuangan Tunai 500
juta.
Dikirimkan
tepat waktu
(sebelum batas
akhir waktu
pelaporan)
PAJAK
- Pembayaran PPH Pasal 4 ayat 2 (Pajak
Bunga tabungan dan Deposito).
- Pembayaran PPH 21 (Pajak Penghasilan).
- Pembayaran PPH Pasal 25 Badan.
- Pembayaran PPH atas Jasa.
Dibayarkan
dan dilaporkan
tepat waktu
(sebelum batas
akhir waktu
pelaporan)
Laporan tentang Penerapan Manajemen Risiko BPR ini merupakan bagian dari kewajiban
sebagaimana pada Pasal 63 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 4/POJK.03/2015
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat. Sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 13/POJK.03/2015, tentang Penerapan Manajemen Risiko
BPR, PT BPR DHARMA INDRAsesuai dengan jumlah modal intinya, hanya diwajibkanuntuk
menerapkan 4 (empat) jenis risiko yaitu: Risiko Operasional, Risiko Kredit, Risiko Likuiditas,
dan Risiko Kepatuhan.
a. Yang dimaksud dengan Risiko kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau
pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada BPR.
b. Yang dimaksud dengan Risiko operasionaladalahRisiko yang antara laindisebabkan
adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses intern, kesalahan
sumberdayamanusia,kegagalansistem,dan/atau adanya masalah ekstern yang
mempengaruhi operasional BPR.
c. Yang dimaksud dengan Risiko kepatuhan adalah Risiko akibat BPR tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
lain termasuk Risiko akibat kelemahan aspek hukum. Kelemahan aspek hukum antara
lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-
3. PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO BPR
26
undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya
syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
d. Yang dimaksud dengan Risiko likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan
BPR untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
dan/atau asetlikuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu
aktivitas dan/atau kondisi keuangan BPR.
Perkembangan Pasar Keuangan Global yang sangat dinamis membutuhkan kemampuan
SDM BPR dalam memahami, mengevaluasi, dan menetapkan strategi dan kebijakan untuk
melakukan mitigasi risiko secara lebih baik. Penerapan Manajemen Risiko sudah menjadi
kewajiban bagi BPR sebagaimana diatur dalam Pasal 63 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor: 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat
Pengukuran, Monitoring, dan Pengendalian Risiko
Dalam tahun 2018, Satuan Kerja Manajemen Risiko PT BPR DHARMA INDRAtelah
menjalankan langkah-langkah yang dibutuhkan terkait dengan pemantauan, evaluasi,
dan mitigasi risiko, antara lain dengan cara:
a) Melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan membuat proyeksi arus kas bulanan,
membuat maturity profile report mingguan, menghitung rasio likuiditas harian, dan
melakukan stress test bulanan;
b) Melakukan pengukuran risiko kredit dengan proses monitoring yang ketat terhadap
kualitas kredit 25 debitur terbesar, portfolio kredit sektor pertanian, dan portfolio kredit
sektor jasa, khususnya jasa konstruksi yang NPLnya cenderung meningkat;
c) Melakukan pengukuran risiko operasional dengan mengembangkan teknik analisis data
historis dan analisis perilaku, sehubungan dengan meningkatnya hasil temuan audit
internal terkait kasus fraud yang dilakukan pegawai BPR, baik di Kantor Pusat, Kantor
Cabang, maupun Kantor Kas;
d) Memperbaiki fungsi dan mekanisme penagihan kredit, khususnya untuk kredit pada
kondisi terlambat bayar (late payment) ≤ 90 hariyang pada Bank Umum kualitasnya
27
telah tergolong dalam "special mention" sementara pada BPR masih dikelompokkan
sebagai kredit lancar;
e) Melakukan peninjauan Kebijakan Risk Limit secara berkala, karena pentingnya Risk
Limit sebagai Parameter Manajemen Risiko dan Early Warning Signals.
Secara umum mekanisme audit internal pada PT BPR DHARMA INDRAdirancang dan
dilaksanakan berdasarkan internal control framework yang mencakup aspek-aspek
sepertipengendalian risiko, aktivitas, informasi, dan pemantauan. Secara reguler, Pejabat
Eksekutif Audit Internal (PEAI) melakukan pemeriksaan yang bersifat ex-post terhadap
seluruh unit kerja, termasuk Kantor Cabang dan Kantor Kas.
Sepanjang tahun 2018, Pejabat Eksekutif Audit Interen (PEAI) PT BPR DHARMA
INDRAtelah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam membantu Direksi dan
Dewan Komisaris dengan melakukan pengawasan/pemeriksaan, mengeluarkan
rekomendasi atas hasil pemeriksaan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan
melaporkan hasilnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
AREA
PEMERIKSAANRENCANA 2018 REALISASI 2018 PENCAPAIAN
Audit Operasional
1 Kantor Pusat 1 Kantor Pusat
100,00%2 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang
2 Kantor Kas 2 Kantor Kas
Audit Kredit
1 Kantor Pusat 1 Kantor Pusat
85,00%2 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang
2 Kantor Kas
Audit Funding
1 Kantor Pusat 1 Kantor Pusat
85,00%2 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang
2 Kantor Kas 1 Kantor Kas
Audit APU & PPT 1 Kantor Pusat 1 Kantor Pusat 100,00%
4. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
28
2 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang
2 Kantor Kas 2 Kantor Kas
Audit Sistem Informasi
(IT)
1 Kantor Pusat 1 Kantor Pusat
100,00%2 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang
2 Kantor Kas 2 Kantor Kas
Special Audit - - -
Dalam rangka memenuhi seluruh aspek Tata Kelola terkait dengan proses penunjukkan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik, PT BPR DHARMA INDRAtelah melakukan
mekanisme yang sepenuhnya patuh kepada ketentuan dalam Pasal 62 Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor: 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola (GCG) Bagi Bank
Perkreditan Rakyat, antara lain:
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan;
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tidak melebihi masing-
masing3 (tiga) tahun dan 5 (lima) tahun secara berturut-turut;
Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik disetujui melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan rekomendasi dari Pejabat EksekutifAudit
Interen (PEAI) melalui Dewan Komisaris.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dan memperhatikan rekomendasiyang diberikan oleh Pejabat Eksekutif Audit Intern (PEAI)
serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris telahmengusulkan
kepada Para Pemegang saham dalam RUPS untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Adi
Darmawan& Rekan Malang melakukan Audit Laporan KeuanganPT. BPR DHARMA
INDRAuntuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018.
5. PELAKSANAAN AUDIT EKSTERNAL
29
PT BPR DHARMA INDRAtelah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang tertulis
tentang penyediaan dana, baik kepada pihak terkait atau related partymaupun kepada
debitur besar atau debitur inti (large exposure), dengan berpedoman kepada Ketentuan
dan Regulasi tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2018.
LAPORAN PELAMPAUAN BMPK
Dalam Ribuan Rupiah
Modal KPMM : 23.769.324 Ribuan Rupiah
Kelompok Peminjam Terkait (10%) : 2.376.932 Ribuan Rupiah
BMPK Pihak Tidak Terkait(20%) : 4.753.865 Ribuan Rupiah
Kelompok Peminjam Tidak Terkait (30%) : 7.130.797 Ribuan Rupiah
No.
Nama
Pemin
jam /
Bank
Keterkaitan
Pada saat laporanPelampau
an BMPK
Kualitas Ket
Penye
diaan
dana /
Baki
Debet
Agunan
Likuid /
Bagian
yang
dijamin
Penyediaan
Dana / Baki
Debet Netto
(Rp) %
NIHIL
6. BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT
30
LAPORAN PELANGGARAN BMPK PIHAK TIDAK TERKAIT
Dalam Ribuan Rupiah
Modal KPMM : 23.769.324 Ribuan Rupiah
BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) : 4.753.865 Ribuan Rupiah
Kelompok Peminjam Tidak Terkait (30%) : 7.130.797 Ribuan Rupiah
No.
Nama
Peminjam /
Bank
Pada saat Pemberian Realisasi Penyediaan Dana
Pelanggaran
BMPK
Presentase
Pelanggaran
BMPK
Kualit
asKet
Tanggal
Penyediaan
dana / Baki
Debet
Agunan
Likuid /
Bagian
yang
dijamin
Penye
diaan
Dana /
Baki
Debet
Netto
NIHIL
Total
Pelanggaran0
0.00
Total Keseluruhan Pelanggaran Tidak Terkait 0 Pelanggaran BMPK : 0.00%
LAPORAN PENYEDIAAN DANA PIHAK TERKAIT& PENYEDIAAN DANA BESAR
Dalam Ribuan Rupiah
Modal KPMM : 23.769.324 Ribuan Rupiah
BMPK Pihak Terkait (10%) : 2.376.932 Ribuan Rupiah
BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) : 4.753.865 Ribuan Rupiah
Sesuai dengan kriteria dan kebijakan yang ada, baki debet total penyediaan dana kepada
pihak-pihak tersebut diatas pada posisi 31 Desember 2018 adalah sbb :
Penyediaan Dana
J u m l a h
DebiturNominal
(Ribuan Rp)
Kepada Pihak Terkait - -
Kepada Debitur Inti pihak tidak terkait
- Individu 25 70.354.825
31
- Kelompok - -
TOTAL 25 70.354.825
Penyediaan Dana kepada Pengurus BPR
Seluruh pengurus PT. BPR. Dharma Indra tidak ada yang menerima/menggunakan fasilitas
pinjaman di PT. BPR. Dharma Indra.
Sesuai dengan ketentuan pada Pasal 75 ayat (2) huruf (d) dan huruf (e) Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor: 4/POJK.03/2015 tentang Paket Kebijakan Remunerasi bagi Direksi
dan Dewan Komisaris, serta tentang Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah, maka dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT BPR DHARMA INDRAtanggal 28
Desember 2018, telah diputuskan Paket Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan
Komisaris, sebagai berikut:
Jenis Remunerasi & Fasilitas Lainnya
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Dewan Komisaris D i r e k s i
Orang Ribuan Rp Orang Ribuan Rp
Remunerasi (gaji, honor, bonus,
tunjangan rutin, tantiem, dan berbagai
fasilitas lain dalam bentuk non natura) 3 925.134 3 1.538.788
Fasilitas lain dalam bentuk natura,
seperti: premi asuransi kesehatan, iuran
dana pensiun/ hari tua, tunjangan
transportasi, perumahan, dan lain-lain
1 2.495 3 20.092
Paket remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi PT BPR DHARMA INDRApada tahun
2018 dapat dikelompokan berdasarkan tingkat penghasilan, sebagai berikut:
Jumlah Remunerasi per orang
dalam 1 tahun
( untuk yang diterima secara tunai )
D i r e k s i Dewan Komisaris
Diatas Rp 1.000,00 Juta - -
7. KEBIJAKAN REMUNERASI DAN RASIO GAJI PEGAWAI
32
Diatas Rp 500,00 Juta sd. Rp 999,00 Juta 2
Diatas Rp 300,00 Juta sd. Rp 500,00 Juta 1 2
Diatas Rp 200,00 Juta sd. Rp 299,00 Juta - -
Diatas Rp 100,00 Juta sd. Rp 199,00 Juta - 1
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Berdasarkan data pada posisi 31 Desember 2018, Rasio Gaji tertinggi dan terendah pada
PT BPR DHARMA INDRAadalah sebagai berikut:
a) Rasio Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah : 3,23 : 1,00
b) Rasio Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : 1,98 : 1,00
c) Rasio Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah : 1,69 : 1,00
d) Rasio Gaji Direksi yang tertinggi dan Pegawai yang tertinggi : 5,39 : 1,00
e) Rasio Gaji Direksi tertinggi dan Komisaris Tertinggi : 1,46 : 1,00
Pada tahun 2018 Dewan Komisaris PT BPR DHARMA INDRA telah menyelenggarakan
Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 (enam) kali, dengan tingkat kehadiran anggota Dewan
Komisaris sebagai berikut:
Pertemuan Komisaris Periode Januari 2018 – Desember 2018
No Nama
Rapat Direksi
Jumlah
Rapat
Jumlah
Hadir
Persentase
Kehadiran (%)
Keterangan
Hadir
1 Eddy Yuswono 6 6 100% Fisik
2 Bienawan Poedjiono 4 4 100% Fisik
3 Esti Rahayu,SE 2 2 100% Fisik
RISALAH PERTEMUAN KOMISARIS TAHUN 2018 :
PERTEMUAN KOMISARIS I – TGL. 8 MARET 2018
Agenda rapat ini : -------------------------------------------------------------------------------
1. Merevisi format analisa kredit.
2. Agenda pelatihan untuk karyawan.
8. RAPAT DEWAN KOMISARIS
33
3. Serangkaian acara dan kegiatan dalam rangka HUT Bank Dharma Indra ke 24th.
4. Merevisi ketentuan minimal nominal nilai barang yang masuk inventaris
Oleh karena rapat telah maklum atas apa yang dibicarakan tersebut dan dapat disimpulkan
bahwa rapat dengan suara bulat mengambil keputusan sebagai berikut: ------------------------
1. Merevisi format analisa kredit. -----------------------------------------------------------------
Terkait dengan format analisa kredit yang lama dipandang masih kurang mengakomodir
dari sisi risiko terkait dengan manajemen risiko kredit, maka dengan direvisinya format
analisa kredit oleh manajemen dipandang sebagai upaya untuk lebih meningkatkan
kualitan analisa sehingga hasil akhir dari analisa kredit dapat mencerminkan kebutuhan
kredit, kemampuan bayar, penentuan tingkat risiko dan angka scoring terkait dengan
calon debitur. ----------------------------------------------------------------------------------
2. Agenda pelatihan untuk karyawan. ----------------------------------------------------------
Manajemen sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM dengan mengagendakan
pelatihan untuk seluruh karyawan berupa Outbond yang di tawarkan oleh Oasis
adventure pada tanggal 24 Maret 2018 di Botani Jember.
3. Serangkaian acara dan kegiatan dalam rangka HUT Bank Dharma Indra ke 24 th. -------
Terkait dengan adanya agenda kegiatan dalam rangka HUT Bank Dharma Indra ke 24
th dipandang perlu dalam rangka menumbuhkan rasa cinta kepada perusahaan, dimana
pihak manajemen sudah mengagendakan serangkaian kegiatan tersebut sbb : ------------
o Tanggal 2 April 2018 kegiatan donor darah bertempat di kantor pusat bank Dharma
Indra Lumajang. --------------------------------------------------------------------------
o Tanggal 2 April 2018 memberikan jamuan makanan ringan/ kue-kue untuk nasabah
yang datang dan bertransaksi di kantor pusat Bank Dharma Indra. --------------------
o Tanggal 3 April 2018 tasyakuran bersama seluruh karyawan Bank Dharma Indra di
kantor pusat Bank Dharma Indra. -------------------------------------------------------
4. Merevisi ketentuan minimal nominal nilai barang yang masuk inventaris. -------------------
Terkait dengan pertimbangan dan pengkajian ulang oleh direksi perihal nilai suatu barang
yang dianggap material bagi perusahaan dengan batasan barang yang masuk kategori
inventaris saat ini adalah nilai pembelian > Rp. 500.000,- dan nilai barang dibawahnya
merupakan biaya langsung yang merupakan biaya Rumah Tangga Kantor merupakan
keputusan tepat yang diambil oleh direksi. ---------------------------------------------------
34
PERTEMUAN KOMISARIS II THN 2018 (TGL. 18 MEI 2018)
Rapat ini dengan agenda : ----------------------------------------------------------------------
1. Rencana Pengurus untuk Pertanggungjawaban Laporan Keuangan tahun 2017
2. Evaluasi Kinerja Triwulan I tahun 2018. --------------------------------------------------------
3. Tindak lanjut atas temuan pemeriksaan OJK/BI terkait dengan titipan kredit dan titipan
pinjaman yang belum terselesaikan. ----------------------------------------------------------
4. Pembagian zakat untuk kaum dhuafa. ------------------------------------------------------
5. Pembagian Parcel lebaran untuk nasabah tabungan, deposito, dan kredit. ----------------
Oleh karena rapat telah maklum atas apa yang dibicarakan tersebut dan dapat disimpulkan
bahwa rapat dengan suara bulat mengambil keputusan sebagai berikut: ------------------------
1. Rencana Pengurus untuk Pertanggungjawaban Laporan Keuangan tahun 2017
Terkait dengan Laporan keuangan Tahunan tahun buku 2017 yang telah diaudit oleh
KAP Nugroho & Rekan sebagaimana tercantum dalam laporannya tertanggal 31
Desember 2017 menunjukkan perkembangan atau pertumbuhan dan telah
dipublikasikan di surat kabar harian Memo Timur tanggal 16 April 2018. Untuk
selanjutnya pertanggung jawaban atas Laporan Keuangan tahun 2017 akan disampaikan
dalam RUPS yang akan dilaksanakan hari ini Jum’at tanggal 18 Mei 2018 pukul 13.00 WIB
bertempat di kantor pusat PT. BPR. Dharma Indra Lumajang. ------------------------------
2. Evaluasi Kinerja Triwulan I tahun 2018. --------------------------------------------------------
a. Dari hasil evaluasi kinerja pada Triwulan I tahun 2018 menunjukkan bahwa hasil yang
dicapai sudah sesuai dengan target RBB tahun 2018. -------------------------------------
b. Komisaris berharap bahwa setiap kegiatan operasional yang dijalankan berpedoman
dan mengacu pada RBB tahun 2018 yang sudah dibuat. --------------------------------
3. Tindak lanjut atas temuan pemeriksaan OJK/BI terkait dengan titipan kredit dan titipan
pinjaman yang belum terselesaikan. ----------------------------------------------------------
Terkait dengan titipan pinjaman (kode perkiraan : 2.200.19.01) dan titipan kredit (kode
perkiraan : 2.200.19.02) yang masih belum terselesaikan, pihak manajemen sudah
melakukan penelusuran atas setoran nasabah baik angsuran/bunga/pokok pinjaman
namun hasilnya belum dapat maksimal karena terkendala informasi yang terbatas hal ini
dipandang sebagai upaya manajemen untuk menindaklanjuti hasil temuan OJK/BI
35
tersebut. Untuk selanjutnya terkait dengan titipan pinjaman dan titipan kredit ini akan
dibahas di pertemuan RUPS bulan ini. --------------------------------------------------------
4. Pembagian zakat untuk kaum dhuafa.
Bank akan membagikan zakat fitrah kepada 60 kaum dhuafah hal ini menunjukkan
upaya manajemen untuk mewujudkan Corporate Social Responsibility (CRS) Bank Dhama
Indra serta kepedulian terhadap warga sekitar yang rencananya akan dibagikan pada
minggu pertama di bulan Juni 2018. ----------------------------------------------------------
5. Pembagian Parcel Lebaran untuk nasabah tabungan, deposito, dan kredit
Bank berencana akan membagikan parcel Idul Fitri 1439 H kepada nasabah tabungan,
deposito, dan kredit sebagai bentuk upaya manajemen untuk meningkatkan branch
image Bank Dharma Indra, dengan rencana anggaran paket parcel @ Rp. 300.000,- s/d.
@ Rp. 500.000,- . ------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KOMISARIS III-2018 (TGL. 9 JULI 2018)
Rapat ini dengan agenda : ----------------------------------------------------------------------
1. Seminar Nasional dan Infobank BPR Awards 2018. -------------------------------------------
2. Seminar Digital Marketing BPR di Bandung. --------------------------------------------------
3. Evaluasi Kinerja Semester I 2018. ---------------------------------------------------------------
Oleh karena rapat telah maklum atas apa yang dibicarakan tersebut dan dapat disimpulkan
bahwa rapat dengan suara bulat mengambil keputusan sebagai berikut: ------------------------
1. Seminar Nasional dan Infobank BPR Awards 2018.-----------------------------------
Manajemen mengirimkan 5 peserta untuk menghadiri penerimaan penghargaan Infobank
BPR Awards 2018 bagi BPR dengan predikat Sangat Bagus dan Seminar Nasional yang
akan diadakan di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta pada tanggal 10 Agustus 2018.
2. Seminar Digital Marketing BPR. ---------------------------------------------------------
Manajemen mengirimkan 3 peserta untuk menghadiri Seminar Digital Marketing BPR
yang akan diadakan di Bandung pada tanggal 20 - 22 Juli 2018. ----------------------------
3. Evaluasi Kinerja Semester I tahun 2018
Upaya yang dilakukan pengurus PT. BPR. Dharma Indra untuk meningkatkan kinerja
pada Semester I tahun 2018 dan pencapaian target dalam RBB tahun 2018 tertuang sbb:
36
a) Asset
Asset PT. BPR. Dharma Indra sampai dengan posisi 30 Juni 2018 menunjukkan
pencapaian target sebesar 112,18 % dari proyeksi bulan Juni 2018 -------------------------
b) Penghimpunan Dana
TABUNGAN -------------------------------------------------------------
Pencapaian target Tabungan pada Semester I tahun 2018 sebesar 83,84 % dari
proyeksi bulan Juni 2018 --------------------------------------------------------------
DEPOSITO --------------------------------------------------------------
Pencapaian target untuk deposito di Semester I tahun 2018 sebesar 128,88 % dari
yang proyeksi bulan Juni 2018. -------------------------------------------------------
ABP -------------------------------------------------------------------
Posisi Antar Bank Pasiva (ABP) dalam bentuk tabungan dan deposito target
yang dicapai dalam Semester I tahun 2018 sebesar 140,08 %
c) Penyaluran Kredit
Sampai dengan 30 Juni 2018 kredit yang diberikan mengalami pencapaian target
sebesar 100,65 % dari yang di proyeksikan di bulan Juni 2018 ----------------------------
d) Laba Rugi
Perolehan laba sebelum pajak di Semester I tahun 2018 posisi 30 Juni 2018 mencapai
target sebesar Rp. 95,58 % dari yang diproyeksikan di bulan Juni 2018 --------------------
e) Rasio-Rasio
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap total Aktiva Produktif sebesar
2,58%. Sedangkan proyeksi di bulan Juni 2018 Rasio Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan terhadap total Aktiva Produktif sebesar 2,51% ---------------------------
NON PERFORMING LOAN (NPL)
Rasio NPL bruto pada posisi Juni 2018 sebesar 4,09% dan rasio NPL netto sebesar 0,96%.
Sedangkan proyeksi sampai dengan bulan Juni 2018 NPL yang ditargetkan sebesar
3.50% dengan NPL netto sebesar 0,25%. ---------------------------------------------------
ROA
Return on Asset (ROA) pada posisi Juni 2018 sebesar 3,37%. Sedangkan ROA ditargetkan
di bulan Juni 2018 sebesar 4,04% -----------------------------------------------------------
37
B O P O
BOPO pada posisi bulan Juni 2018 sebesar75,80%, sedangkan target sampai dengan
bulan Juni 2018 sebesar 75,10% sehingga pada Semester I tahun 2018 tingkat efisiensi
masih kurang 0,70% dari yang ditargetkan. -----------------------------------------------
MODAL
Rasio kecukupan modal bank (CAR) sampai dengan30 Juni 2018 sebesar 30,78%
sedangkan sampai bulan Juni 2018 CAR ditargetkan sebesar 20,44% ---------------------
Untuk selanjutnya Komisaris berharap bahwa setiap kegiatan operasional yang dijalankan
berpedoman dan mengacu pada RBB tahun 2018 yang sudah dibuat agar kinerja pada
semester II 2018 bisa mencapai target sesuai dengan RBB tahun 2018.
PERTEMUAN KOMISARIS IV-2018 (TGL. 8 AGUSTUS 2018)
Rapat ini dengan agenda : ----------------------------------------------------------------------
1. Evaluasi Kinerja Bank dari Sisi Non Performing Loan ( NPL )
2. Evaluasi Kinerja Bank dari Sisi Penilaian LDR
3. Evaluasi Kinerja Bank dari sisi Pelaksanaan Tata Kelola (Transparansi)
Oleh karena rapat telah maklum atas apa yang dibicarakan tersebut dan dapat disimpulkan
bahwa rapat dengan suara bulat mengambil keputusan sebagai berikut: -----------------------
1. Evaluasi Kinerja Bank dari Sisi Non Performing Loan ( NPL )
Resiko kredit PT. BPR Dharma Indra tercermin dari rasio kredit bermasalah terhadap total
kredit atau Non Performing Loan (NPL) . Apabila dilihat dari target NPL pada RBB semester
I sebesar 3,50% maka realisasi yang dicapai masih belum memenuhi target dan masih harus
diupayakan untuk menurunkan lagi dengan berpedoman pada RBB yang telah dibuat
namun penurunan NPL yang dimaksud tidak dengan cara Hapus Buku ataupun karena
pertumbuhan KYD akan tetapi benar-benar karena penyelesaian atas kredit bermasalah.----
2. Evaluasi Kinerja Bank dari Sisi Penilaian LDR
Dari hasil evaluasi atas perkembangan LDR tersebut diatas 2 bulan terakhir mengalami
penurunan hal ini disebabkan karena pertumbuhan Dana yang masuk tidak seimbang
dengan pertumbuhan KYD, dimana Jumlah KYD 2 bulan terakhir mengalami penurunan
sedangkan dana mengalami kenaikan, dengan demikian tentunya biaya dana Bank
38
semakin membesar. Diharapkan Bank bisa lebih meningkatkan penyaluran kredit agar rasio
LDR bisa semakin meningkat.--------------------------------------------------------------------
3. Evaluasi Kinerja Bank dari sisi Pelaksanaan Tata Kelola (Transparansi)
Terkait dengan penerapan Tata Kelola dalam perusahaan salah satunya yaitu Transparansi,
Bank dinilai sudah melaksanakannya guna menjalankan bisnis secara obyektif, profesional
dan melindungi kepentingan konsumen (nasabah).---------------------------------------------
PERTEMUAN KOMISARIS V-2018 (TGL. 30 OKTOBER 2018)
Rapat ini dengan agenda : ----------------------------------------------------------------------
1. Penunjukan KAP untuk mengaudit laporan keuangan yang berakhir tahun 2018. -----------
2. Evaluasi Kinerja Perusahaan Triwulan III Tahun 2018. -----------------------------------------
3. Evaluasi atas kecukupan dan efektifitas APUPPT. --------------------------------------------
4. Agenda Pelatihan Sertifikasi Direksi/Survailent.------------------------------------------------
Oleh karena rapat telah maklum atas apa yang dibicarakan tersebut dan dapat disimpulkan
bahwa rapat dengan suara bulat mengambil keputusan sebagai berikut: ------------------------
1. Penunjukan KAP untuk mengaudit laporan keuangan yang berakhir tahun 2018. ----
Dewan komisaris mengusulkan dan memberikan rekomendasi penunjukan AP/KAP
Adi Darmawan di RUPS ; -----------------------------------------------------------------
2. Penilaian Kinerja Perusahaan dari sisi efisiensi Biaya (BOPO). --------------------------
Hendaknya Bank melakukan Efisiensi biaya Selain beban bunga pihak ketiga
komponen rasio kredit bermasalah (Non Performance Loan/NPL) juga menjadi
penting. Hal ini lantaran jika rasio kredit bermasalah meningkat,maka berpengaruh
juga pada peningkatan BOPO. Jika komponen-komponen tersebut dapat dijaga
dilevel yang baik, maka rasio BOPO akan nerada di tingkat aman,sehingga tidak
mengganggu kinerja perusahaan. --------------------------------------------------------
3. Dalam rangka melaksanakan pengawasan, dan prosedur pengelolaan dan mitigasi
risiko Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, maka Direksi dan Dewan Komisaris
turut serta memberikan persetujuan kebijakan APU dan PPT serta melakukan
evaluasi pelaksanaan program APU dan PPT secara terus menerus. Laporan
penerapan fungsi kepatuhan dan penerapan APU dan PPT program disampaikan
secara rutin bulanan kepada Satuan kerja Audit, dan Direksi . ------------------------
39
4. Pelatihan penyegaran Sertifikasi Direksi/Survailent Ibu Ir.Maduratnasari,M.Hum pada
bulan November 2018.--------------------------------------------------------------------
PT BPR DHARMA INDRA telah mengembangkan Sistem Pengendalian Internal dalam
skema yang sederhana. Sebagai bagian inheren dari internal control framework, selama ini
implementasinya dilakukan oleh Pejabat Eksekutif Audit Internal (PEAI) dengan target
atau sasaran sebagai berikut :
a) Pencegahan
Sebagai salah satu pilar terpenting dalam strategi anti fraud, langkah-langkah dalam
upaya pencegahan atau prevention dilakukan dengan :
Memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh unit kerja tentang berbagai
modus kejahatan perbankan dan tindak pencegahannya;
Memperbanyak frekuensi "surprise audit" untuk "membunuh niat" dari pihak-pihak
tertentu di internal BPR yang karena tugas, wewenang, dan jabatannya, mempunyai
kesempatan untuk melakukan penyimpangan dan/atau fraud;
b) Deteksi Dini
Sebagai pilar penting lainnya dalam strategi anti fraud, upaya deteksi atau detection
sangat efektif dalam pencegahan fraud. Untuk itu, PT BPR DHARMA INDRA akan
mengembangkan whistle blowing system, yaitu dengan memberikan kesempatan dan
akses yang seluas-luasnya kepada seluruh pegawai pada seluruh jenjang jabatan untuk
berperan aktif sebagai whistleblower agents, dengan menyampaikan informasi tentang
indikasi penyimpangan/fraud melalui telpon, email, sms, dan sarana/media komunikasi
lainnya.
c) Identifikasi dan Investigasi
Menindaklanjuti setiap informasi yang dianggap relevan dan signifikan terkait dengan
potensi penyimpangan/fraud di bidang operasional dan perkreditan dengan cara :
Mengikuti aliran dana dari nasabah kepada pegawai BPR yang diindikasikan terlibat
dalam penggelapan dana nasabah, atau diindikasikan meminta fee untuk pencairan
kredit kepada debitur yang bersangkutan;
9. PENYIMPANGAN INTERNAL, UPAYA PENCEGAHAN &PENYELESAIANNYA
40
Melakukan analisis dan identifikasi terhadap lonjakan NPL di setiap Kantor yang
sebelumnya memiliki kinerja baik. Langkah ini untuk memastikan apakah telah
terjadi penyimpangan/fraud, atau kurangnya kehati-hatian dalam proses pemberian
kredit yang berpotensi menimbulkan Kredit Macet (NPL).
Melakukan kunjungan lapangan atau on-site visit dalam rangka verifikasi informasi
yang secara psikologis dapat "membangun efek jera" kepada seluruh pegawai BPR
agar tidak melakukan penyimpangan/fraud.
d) Jenis Pelanggaran
Aktivitas pelanggaran dapat terdiri, namun tidak terbatas pada beberapa kategori :
1. Fraud
Terkait dengan tindakan yang dilakukan secara sengaja dengan maksud untuk
mengambil keuntungan pribadi atau pihak lain dengan cara yang melanggar
peraturan internal maupun eksternal sehingga mengakibatkan kerugian bagi Bank
dari sisi finansial maupun non-finansial.
2. Kesalahan operasional yang signifikan
Terkait dengan tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja atau tidak disadari
sehingga mengakibatkan kerugian finansial ataupun non finansial bagi Bank.
3. Pelanggaran ketentuan Bank
Meliputisemua bentuk pelanggaran terhadap ketentuan internal Bank maupun
ketentuan yang berlaku bagi bidang usaha perbankan.
5. Benturan kepentingan (conflict of interest) terkait dengan tindakan
penyalahgunakan nama, fasilitas atau hubungan baik Bank untuk kepentingan
pribadi dalam bentuk apapun termasuk penerimaan uang, barang dan fasilitas dari
pihak-pihak tertentu tanpa seizin dari Manajemen.
5. Tindakan melanggar etika moral
Terkait dengan tindakan yang tidak terpuji yang dapat merugikan nama baik Bank,
seperti konflik kepentingan, penggunaan data Bank, penyalahgunaan aset/inventaris
dan lain-lain.
6. Tindakan melanggar hukum pidana maupun hukum perdata ataupun peraturan
perundang-undangan lainnya, misalnya pemalsuan tandatangan pejabat
berwenang, penggunaan narkoba, pelecehan, perusakan barang dan lain-lain.
7. Tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, membahayakan
keamanan Bank, termasuk membahayakan aset pihak ketiga/nasabah.
41
e) Tindak Lanjut dan Pelaporan
Selama tahun 2018 tidak ada kasus internal fraud yang terjadi di PT BPR DHARMA
INDRA.
Internal
Fraud
Jumlah Kasus yang dilakukan oleh
Dalam
1 tahunDireksi
Dewan KomisarisPegawai Tetap
Pegawai Tidak
Tetap
Tahun
sebelum
nya
Tahun
Lapor
an
Tahun
sebelum
nya
Tahun
Lapor
an
Tahun
sebelum
nya
Tahun
Lapor
an
Tahun
sebelum
nya
Tahun
Lapor
an
Total Fraud - - - - - - - -
Telah
diselesaikan- - - - - - - -
Dalam
proses
penyelesaian
di internal
BPR
- - - - - - - -
Belum
diupayakan
penyelesaian
nya
- - - - - - - -
Telah
ditindaklanj
uti melalui
proses
hukum
- - - - - - - -
10. PERMASALAHAN HUKUM DAN STATUS PENYELESAIAN
42
Selama tahun 2018 tidak ada permasalahan hukum yang dihadapi PT BPR DHARMA INDRA.
Permasalahan HukumJumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap)
- -
Dalam Proses Penyelesaian - -
Total - -
Dalam rangka memenuhi ketentuan sebagaimana diatur pada Pasal 69 Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penanganan Benturan Kepentingan, maka
Manajemen PT BPR DHARMA INDRA belum menyusun dan mengesahkan kebijakan interen
yang mengatur mengenai prosedur pemberian persetujuan serta pengungkapan benturan
kepentingan berkaitan dengan segala aktivitas dan transaksi keuangan yang melibatkan
kepentingan pihak terkait, dalam hal ini Pengurus BPR dan/atau Pemegang Saham BPR.
Secara keseluruhan, data seluruh aktivitas dan/atau transaksi keuangan yang mempunyai
benturan kepentingan di PT BPR DHARMA INDRA pada posisi 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut :
Pihak yang memiliki
Benturan
Kepentingan
Nama dan
Jabatan
Pengambil
Keputusan
Jenis
Transaksi
Nilai
TransaksiJangka Waktu
- - - - -
Berdasarkan ketentuan pada Pasal 75 ayat (2) huruf (J) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor: 4/POJK.03/2015 tentang Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial & Kegiatan Politik
12. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL
11. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
43
baik secara nominal maupun penerima dana, hal ini sejalan dengan ketentuan regulasi
mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
Sehubungan dengan itu, PT BPR DHARMA INDRA juga menyadari betapa pentingnya
mengimplementasikan Program CSR tidak sekedar untuk memenuhi ketentuan regulasi,
akan tetapi mengejawantahkan nilai-nilai luhur CSR sebagai wujud apresiasi perusahaan
kepada masyarakat/komunitas dan lingkungan sekitar wilayah operasional BPR, dengan
saling berbagi dan membangun nilai-nilai kebersamaan secara kerkelanjutan.
Pada tahun 2018,PT BPR DHARMA INDRAtelah mengadakan Program CSR berupa
kegiatan Edukasi Literasi keuangan diantaranya :
Program CSR Sasaran
Edukasi Literasi
Keuangan
Ibu Rumah Tangga/PKK
Edukasi Literasi
Keuangan
Pelajar
Edukasi Literasi
Keuangan
Masyarakat
Rencana strategis BPR telah disusun dalam bentuk Rencana Bisnis Bank (RBB) sesuai
dengan visi dan misi Perusahaan. Hal tersebut telah disusun secara realistis, komprehensif,
serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan
eksternal. Rencana Bisnis Bank tersebut disusun oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan
Komisaris.
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di industri perbankan maka pada tahun 2018,
perusahaan telah mempersiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis yang merupakan
bagian dari rencana strategis Bank, yang meliputi:
Memperkuat struktur permodalan dengan melakukan penambahan modal disetor.
13. RENCANA STRATEGIS BPR
44
Menerapkan strategi pemasaran yang efisien dan efektif dalam mendorong
pertumbuhan nasabah baru
Mengembangkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah.
Memperkuat infrastruktur sistem Teknologi Informasi yang mendukung aktivtas
operasional.
Memperkuat kualitas aktivitas operasional Bank melalui penyempurnaan prosedur
operasi standar.
Meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui t ran ing - t ran in g dan
pe lat ihan un tuk m e nambah sk i l l da n pe ngetahuan SDM.
Meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank dengan memonitor dan menjaga faktor-
faktor penilaian kesehatan seperti, Profil Risiko, GCG, Rentabilitas dan Permodalan
Secara garis besar, rencana jangka panjang (Corporate Plan) PT. BPR DHARMA INDRA
sebagaimana diuraikan dalam Rencana Strategis BPR adalah sebagai berikut:
BIDANG PERKREDITAN:
Strategi & Kebijakan Pertumbuhan Kredit:
Pengembangan produk kredit yang lebih inovatif.
Perluasan basis nasabah atau customer base khususnya segmen kredit mikro;
Promo Kredit Murah dengan suku bunga bersaing.
Strategi & Kebijakan Pengelolaan Kualitas Kredit:
Antisipasi dini dan pencegahan kenaikan NPL
Penguatan fungsi control mulai dari proses loan appraisal sampai loan approval;
Percepatan proses penyelesaian Kredit Macet melalui penagihan, restrukturisasi, dan
penjualan agunan kredit maupun proses hukum dengan fasilitas “Gugatan
Sederhana”.
BIDANG PENDANAAN:
Strategi Komposisi Sumber Dana:
Penyempurnaan kualitas layanan nasabah melalui service excellence;
Pengembangan produk tabungan sebagai sumber dana murah;
Mengembangkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah.
BIDANG OPERASIONAL:
45
Penurunan Rasio BOPO melalui:
Peningkatan pengawasan dalam rangka efisiensi biaya operasional BPR;
Meningkatkan SDM BPR yang profesional melalui peningkatan produktivitas dan
kompetensi;
Penurunan biaya dana atau cost of fund melalui perbaikan struktur (komposisi)
sumber dana;
LIKUIDITAS, PERMODALAN, DAN TINGKAT KESEHATAN BPR:
Pemenuhan Komitmen Kinerja Keuangan BPR:
Penguatan Modal Inti BPR sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor: 5/POJK.03/2015, tanggal 31 Maret 2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum dan Kewajiban Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Perkreditan Rakyat;
Menjaga risiko likuiditas dengan memperbesar portfolio pinjaman terutama pinjaman
angsuran karena sebagian besar deposito berjangka BPR bertenor 1-3 bulan;
Mempertahankan Tingkat Kesehatan BPR pada level yang "SEHAT" sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
PT BPR DHARMA INDRAtelah menyusun Rencana Bisnis BPR tahun 2018 yang telah
mengacu kepada Rencana Strategi.Proses penyusunan Rencana Bisnis BPR tahun 2018
dilakukan melalui serangkaian diskusi internal dengan menyerap berbagai feedback dari
seluruh unit kerja yang dilanjutkan dengan diskusi-diskusi yang melibatkan Direksi, Dewan
Komisaris, dan seluruh unit kerja di BPR.
Rencana Bisnis Bank disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sbb :
Berpedoman pada POJK No. 37/POJK.03/2016 tentang RBB BPR dan BPRS serta
SEOJK No. 52/SEOJK.03/2016.
Memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi perseroan.
Memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip perbankan yang sehat.
Rencana Bisnis BPR tahun 2018disusun dengan penekanan kepada praktek prinsip kehati-
hatian atau prudential banking principles dalam seluruh aspek operasional BPR, khususnya
dalam hal strategi dan kebijakan penyaluran kredit, dengan mempertimbangkan semakin
14. RENCANA BISNIS BPR TAHUN 2018
46
ketatnya kondisi persaingan usaha, risiko kredit UMKM yang semakin tinggi, dan semakin
kompleksnya regulasi pada sektor jasa keuangan.
Secara garis besar, Rencana Bisnis Tahun 2018 dari PT BPR DHARMA INDRAdapatdiuraikan
sebagai berikut:
BIDANG PERKREDITAN:
Kebijakan Pertumbuhan Kredit:
Memperluas basis nasabah (customer base) khususnya segmen kredit mikro, karena
selama ini peningkatan jumlah penyaluran kredit BPR sebagian besar berasal dari
peningkatan plafon kredit debitur lama (existing customer), sehingga berdampak
pada meningkatnya average loan size atau rata-rata kredit per akun, dimana hal ini
secara otomatis akan meningkatkan credit risk;
Pengembangan produk kredit baru sebagai upaya untuk mendongkrak portofolio
kredit dengan “DHARMA INDRA CICIL EMAS”.
“Gebyar Kredit Murah” sebagai upaya untuk memenangkan persaingan dipasaran
dengan pemberian suku bunga pinjaman khususnya untuk pinjaman angsuran.
“Gebyar Kupon 3T” sebagai upaya untuk merangsang kelancaran pembayaran
bunga pinjaman.
Kebijakan Pengelolaan Kualitas Kredit:
Meningkatkan fungsi control mulai dari proses loan appraisal sampai loan approval
sebagian mekanisme yang terintegrasi.
Mengantisipasi secara dini untuk mencegah terjadinya NPL, yang mulai dari kondisi
special mention (terlambat bayar < 90 hari), karena hingga saat ini kredit dengan
kondisi tersebut masih termasuk "Kolektibilitas Lancar", padahal langkah-langkah
penagihan sudah harus dilakukan secara intensif ketika mulai terjadi tunggakan;
Mempercepat proses penyelesaian Kredit Macet melalui penagihan, restrukturisasi,
dan penjualan agunan kredit maupun proses hukum dengan fasilitas “Gugatan
Sederhana”
BIDANG PENDANAAN:
Kebijakan Komposisi Sumber Dana:
Mengembangkan produk tabungan seperti: Tabungan Berhadiah Langsung sebagai
sumber dana murah yang dapat berkontribusi untuk menurunkan cost of fund atau
biaya dana BPR;
47
Menyempurnakan kualitas layanan nasabah melalui service excellence, agar dapat
meningkatkan kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah (customer satisfaction and
customer loyalty) kepada BPR;
BIDANG OPERASIONAL:
Menurunkan Rasio BOPO melalui langkah-langkah:
Memperketat mekanisme pengawasan internal untuk meningkatkan efisiensi biaya
dalam kegiatan operasional BPR. Hal ini antara lain dilakukan dengan
memperketat pengeluaran dana-dana non operasional.
Menurunkan biaya dana atau cost of fund melalui restrukturisasi sumber dana, yaitu
dengan upaya meningkatkan proporsi sumber dana murah (tabungan), bernegosiasi
dengan deposan besar untuk menurunkan suku bunga deposito.
Meningkatkan SDM BPR yang profesional melalui kebijakan peningkatan
produktivitas, kompetensi dan ketrampilan (khusus front liner), namun dengan
mematuhi sepenuhnya koridor dalam Penerapan Tata Kelola BPR. Tentu saja
langkah-langkah dalam peningkatan produktivitas, kompetensi dan ketrampilan
SDM ini perlu disertai dengan komitmen untuk memperbaiki merit system di BPR.
LIKUIDITAS, PERMODALAN, DAN TINGKAT KESEHATAN BPR:
Memenuhi Komitmen Kinerja Keuangan BPR dengan:
Kebijakan Penguatan Modal Inti BPR sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor: 5/POJK.03/2015, tanggal 31 Maret 2015 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum dan Kewajiban Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank
Perkreditan Rakyat.
Mengelola alat-alat likuid agar selalu dapat memenuhi semua kebutuhan cash flow,
termasuk kebutuhan yang tidak diperkirakan, misalnya penarikan deposito yang
belum jatuh tempo.
Sedapat mungkin memperkecil idle fund.
Melaksanakan monitoring likuiditas harian.
Mempertahankan Tingkat Kesehatan BPR pada level yang "SEHAT" sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan perhitungan internal dengan mengambil posisi
tanggal 31 Desember 2018, diperoleh CAMEL score 96,17artinya BPR dalam kondisi
48
SEHAT, hal ini sejalan "konsisten" Laporan Hasil Pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan
tanggal31 Juli 2018.
PENGEMBANGAN SDM DAN INFRASTRUKTUR:
Meningkatkan Kualitas SDM BPR dan Infrastruktur Pendukung Operasional melalui:
Proses rekrutmen dan pelatihan melalui program in-house training yang berkualitas
secara berkesinambungan. Proses ini ditindaklanjuti dengan kebijakan penempatan
pegawai yang profesional.
Mengoptimalkan jumlah dan komposisi pegawai di seluruh unit kerja BPR dengan
berbasis komitmen kerja yang tinggi, pengalaman operasional yang memadai, serta
memiliki mindset dan risk awarness yang sejalan dengan Visi dan Misi BPR;
Menyempurnakan Core Banking System BPR agar dapat lebih mendukung kegiatan
operasional BPR, mulai dari data processing, information system, decision support
system dan IT security, sehingga BPR dapat beroperasi secara lebih aman, produktif,
dan efisien.
Selain itu, Dewan Komisaris juga telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) secara periodik (semesteran). Hal ini juga terkait
dengan masukan dari Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam pencapaian target perusahaan.
LAPORAN NERACA PER 31 DESEMBER 2018
(SETELAH AUDIT KAP ADI DARMAWAN& REKAN - MALANG)
(Dalam ribuan rupiah)
POS – POSPosisi Des
2018Posisi Des 2017
A S E T
15. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN & NON KEUANGAN
49
Kas 710.271 708.270
Kas dalam Valuta Asing 0 0
Surat Berharga 0 0
Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1.163.976 900.105
Penempatan pada Bank Lain 58.991.323 57.016.872
Penyisihan Kerugian -/- 294.958 283.498
Jumlah 58.696.365 56.733.373
Kredit yang Diberikan 132.696.927 118.456.330
a. Kepada BPR 0 0
b. Kepada Bank Umum 0 0
c. Kepada non bank - pihak terkait 0 0
d. Kepada non bank - pihak tidak terkait 132.696.927 118.456.330
Jumlah Kredit yang Diberikan 132.696.927 118.456.330
Penyisihan Kerugian -/- 4.532.593 4.928.680
Jumlah 126.997.089 112.457.105
Agunan yang Diambil Alih 0 0
Aset Tetap dan Inventaris
a. Tanah dan gedung 0 0
b. Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai
gedung -/-
0 0
c. Inventaris 1.775.113 1.727.152
d. Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai
inventaris -/-
1.252.167 1.158.739
Jumlah aset tetap dan inventaris 522.946 568.413
Aset Tidak Berwujud 75.333 75,333
Akumulasi Amortisasi -/- 75.333 73.805
Aset Lain-lain 1.387.997 1.898.025
Jumlah Aset 189.628.279 173.266.820
(Dalam ribuan rupiah)
Pos-Pos Posisi Des 2018 Posisi Des 2017
K E W A J I B A N
50
Kewajiban Segera 1.141.286 1.205.915
Utang Bunga 397.980 348.373
Utang Pajak 434.374 1.024.201
Simpanan
a. Tabungan 46.405.991
b. Deposito 99.322.776
Jumlah Simpanan 161.314.455 145.728.767
Simpanan dari Bank Lain 2.738 1.030.709
Pinjaman Diterima 0 0
Dana Setoran Modal – Kewajiban 0 0
Kewajiban Imbalan Kerja 0 0
Pinjaman Subordinasi 0 0
Modal Pinjaman 0 0
Kewajiban Lain-lain 939.654 283.883
Jumlah Kewajiban 164.230.487 149.621.848
EKUITAS
Modal
Modal Dasar 15,000,000
Modal yang Belum Disetor -/- 7.000.000 8,000,000
Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) 0
Modal Sumbangan 0
Jumlah 7.000.000
Dana Setoran Modal – Ekuitas 1.000.000 0
Laba/Rugi yang Belum Direalisasi 0
Surplus Revaluasi Aset Tetap 0
Saldo Laba
Cadangan Umum 1.600.000 1.400.000
Cadangan Tujuan 1.534.000 1.246.000
Belum ditentukan tujuannya 14.263.793 13.998.972
Total 17.397.793 16.644.972
Jumlah Ekuitas 25.397.793 23.644.972
Total Kewajiban dan Ekuitas 189.628.279 173.266.820
51
LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2018
(SETELAH AUDIT KAP ADI DARMAWAN& REKAN – MALANG)
(Dalam ribuan rupiah)
POS – POSPosisi Des
2018Posisi Des 2017
PENDAPATAN DAN BEBAN NON
OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga Kontraktual 22.523.661 20.737.495
Amortisasi Provisi 680.908 519.700
Amortisasi Biaya Transaksi -/- 0 0
Jumlah Pendapatan Bunga 23.204.569 21.257.195
Beban Bunga
Bunga Kontraktual 10.981.474 8.785.819
Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi 0 0
Jumlah Beban Bunga 10.981.474 8.785.819
Jumlah Pendapatan Bunga – Bersih 12.223.095 12.471.376
Pendapatan Operasional Lainnya 2.264.101 2.260.614
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 14.487.196 14.731.990
Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif 878.213 1.361.630
Beban Pemasaran 0 0
Beban Penelitian dan Pengembangan 0 0
Beban Administrasi dan Umum 6.931.177
Beban Operasional Lainnya 225.437
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 8.518.244
LABA (RUGI) OPERASIONAL 5.961.295 6.213.746
PENDAPATAN DAN BEBAN NON
OPERASIONAL
Pendapatan Non Operasional 0 500
Beban Non Operasional
52
Kerugian Penjualan Aset 0 0
Lain-lain 1.550 2.575
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL (1.550) (2.075)
LABARUGI
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5.959.745 6.211.671
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 844.923 1.126.752
LABA (RUGI) BERSIH 5.114.822 5.084.919
LAPORAN KOMITEMEN DAN KONTINJENSI PER 31 DESEMBER 2018
(SETELAH AUDIT KAP ADI DARMAWAN& REKAN – MALANG)
(Dalam ribuan rupiah)
DESKRIPSI Posisi Des 2018 Posisi Des 2017
KOMITMEN
1. Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum
ditarik
0 0
2. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
ditarik
8.671.664 11.005.939
3. Penerusan kredit (channeling) 0 0
4. Lain-lain 5.097.035 6.972.512
Jumlah komitmen 13.768.699 17.978.451
KONTINJENSI
1. Aset produktif yang dihapus buku 11.145.549 10,527.353
2. Agunan dalam proses penyelesaian kredit 0 0
3. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2.486.311 2.621.768
4. Lain-lain 0 0
Jumlah kontinjensi 13.631.860 13.149.121
LAPORAN INFORMASI LAINNYA PER 31 DESEMBER 2018
(SETELAH AUDIT KAP ADI DARMAWAN& REKAN – MALANG)
(Dalam ribuan rupiah)
53
KETERANGANDes-18
L KL D M Jumlah
1. Penempatan pada bank lain 58.991.323 58.991.323
2. Kredit yang diberikan 125.702.071 167.880 712.874 4.946.857 131.529.682
a. Kepada BPR
b. Kepada Bank Umum
c. Kepada non bank - pihak
terkait
d. Kepada non bank - pihak tidak
terkait
3. Jumlah aset produktif 184.693.394 167.880 712.874 4.946.857 190.521.005
4. Rasio-Rasio (%)
a. NPL net 1,47
b. KPMM 17,35
c. LDR 72,06
d. ROA 3,14
e. KAP 2,92
f. PPAP 107,70
g. BOPO 76,59
h. Cash Ratio 31,61
PENGURUS BANK PEMILIK BANK
Dewan Komisaris 1. Eddy Yuswono (86,79%)
1. Eddy Yuswono2. Bienawan
Poedjiono(10,36%)
2. Bienawan Poedjiono 3. Lie Djing ( 2,85%)
Dewan DireksiPemegang Saham
Pengendali
54
1. Yeti Kuswindaryanti, SE,
M.Hum1. Eddy Yuswono
2. Ir. Maduratnasari, M.Hum
3. Siti Fatimah, SE
Penghimpunan dana
Adapun langkah-langkah strategis yang diambil sepanjang tahun 2018 dalam upaya untuk
mencapai target yang telah ditentukan dalam RKT tahun 2017 diantaranya :
o Menurunkan suku bunga deposito di kisaran 0,75 s/d 1% dari suku bunga LPS.
o Semakin meningkatkan hubungan yang berkesinambungan khususnya kepada
deposan-deposan besar dalam upaya penurunan suku bunga deposito pada khususnya
agar dana yang tersimpan tidak dicairkan atau dipindah ke bank lain.
o Selalu memberikan pelayanan yang terbaik buat nasabah.
o Selalu berkomitmen menjaga kerahasiaan simpanan nasabah dan menjaga
kepercayaan nasabah atas keamanan dana yang ditempatkan.
Penyaluran dana
Hal-hal yang telah dilakukan dalam upaya mencapai target sesuai dengan RKT tahun 2018
diantaranya :
1. Memfollow up lagi nasabah-nasabah kredit yang telah lunas dan lancar ataupun
nasabah-nasabah yang sisa outstanding kreditnya sudah berkurang untuk
ditawarkan pengajuan kembali atau top up atas plafon kredit.
2. Meningkatkan strategi pemasaran dengan lebih menjalin hubungan yang luas
dengan harapan mendapat informasi sasaran calon nasabah khususnya untuk new
customer.
3. Melanjutkan program “Kredit Murah” dengan sistem pinjaman angsuran dengan
suku bunga relatif kecil dan dapat bersaing dengan bank lain. Tujuan dibuatnya
program “Kredit Murah” ini adalah untuk lam penmendongkrak pertumbuhan
kredit, mengalihkan porsi pinjaman tetap ke pinjaman angsuran sebagai upaya
untuk memperkecil risiko kredit, meningkatkan pencairan kredit dengan sistem
pinjaman angsuran dan untuk menumbuhkan motivasi bagi Account Officer dalam
memasarkan kredit karena program kredit murah ini lebih mudah untuk dijual dan
dapat bersaing dengan bank lain.
55
4. Melanjutkan program “Gebyar Kredit Berhadiah” dengan sistem memberikan kupon
untuk debitur yang melakukan pembayaran tepat waktu tepat jumlah dan tepat
tempat “Kupon 3T” tujuan program ini adalah untuk merangsang debitur
melakukan pembayaran tepat waktu dan datang ke kantor sehingga mengurangi
potensi tertunggaknya pembayaran angsuran maupun bunga yang menjadi
kewajiban nasabah. Selain itu dengan dilakukannya pembayaran langsung oleh
debitur ke kantor dimana kantor Dharma Indra berada memungkinkan untuk
dilakukannya cross selling terkait dengan produk-produk bank.
56
5. Dengan telah dibuatkannya program-program kredit yang lebih bisa untuk dijual
diharapkan seluruh Account Officer yang salah satu tugasnya sebagai marketing
kredit, maka sebagai bentuk kompetisi dan merangsang semangat untuk
memasarkan produk kredit manajeman telah membuatkan target untuk masing-
masing Account Officer berikut reward yang akan diterimanya.
6. Proses kredit yang dilakukan untuk menunjang berhasil dan tercapainya tujuan dari
program-program kredit tersebut diatas yaitu dengan proses cepat tanpa
meninggalkan prinsip kehati-hatian.
Sumber Daya Manusia
Upaya-upaya yang telah dilakukan sepanjang tahun 2018 berkaitan dengan
peningkatan SDM dan mengatasi permasalahan SDM yang ada diantaranya :
1. Penyelarasan antara sistem insentif dengan performance management system untuk
meningkatkan motivasi di seluruh jajaran organisasi.
56
5. Dengan telah dibuatkannya program-program kredit yang lebih bisa untuk dijual
diharapkan seluruh Account Officer yang salah satu tugasnya sebagai marketing
kredit, maka sebagai bentuk kompetisi dan merangsang semangat untuk
memasarkan produk kredit manajeman telah membuatkan target untuk masing-
masing Account Officer berikut reward yang akan diterimanya.
6. Proses kredit yang dilakukan untuk menunjang berhasil dan tercapainya tujuan dari
program-program kredit tersebut diatas yaitu dengan proses cepat tanpa
meninggalkan prinsip kehati-hatian.
Sumber Daya Manusia
Upaya-upaya yang telah dilakukan sepanjang tahun 2018 berkaitan dengan
peningkatan SDM dan mengatasi permasalahan SDM yang ada diantaranya :
1. Penyelarasan antara sistem insentif dengan performance management system untuk
meningkatkan motivasi di seluruh jajaran organisasi.
56
5. Dengan telah dibuatkannya program-program kredit yang lebih bisa untuk dijual
diharapkan seluruh Account Officer yang salah satu tugasnya sebagai marketing
kredit, maka sebagai bentuk kompetisi dan merangsang semangat untuk
memasarkan produk kredit manajeman telah membuatkan target untuk masing-
masing Account Officer berikut reward yang akan diterimanya.
6. Proses kredit yang dilakukan untuk menunjang berhasil dan tercapainya tujuan dari
program-program kredit tersebut diatas yaitu dengan proses cepat tanpa
meninggalkan prinsip kehati-hatian.
Sumber Daya Manusia
Upaya-upaya yang telah dilakukan sepanjang tahun 2018 berkaitan dengan
peningkatan SDM dan mengatasi permasalahan SDM yang ada diantaranya :
1. Penyelarasan antara sistem insentif dengan performance management system untuk
meningkatkan motivasi di seluruh jajaran organisasi.
57
2. Penyelarasan kebijakan dan strategi pengembangan sumber daya manusia yang
akan memberikan dukungan landasan bagi pengembangan bisnis.
3. Melakukan rekruitmen karyawan untuk memenuhi kebutuhan SDM seiring dengan
kebutuhan operasional.
4. Adanya pengembangan tenaga kerja, baik melalui pendidikan dan latihan,
promosi maupun mutasi akan dapat memotivasi karyawan untuk mempunyai
kinerja yang baik sehingga dalam penilaian prestasi kerja dapat maksimal.
5. Melakukan penilaian prestasi kerja karyawan dimana merupakan salah satu aspek
yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian
prestasi kerja, maka dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang
baik maupun yang kurang. Hal ini akan berdampak pada pemberian kompensasi.
6. Pemberian Kompensasi dimana fungsi pemberian kompensasi sebagai reward atas
kinerja karyawan. Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non finansial.
Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong
prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima
oleh masing–masing pekerja secara adil.
7. Penerapan Talent Management yang terintegrasi dengan keseluruhan program
transformasi, salah satunya dengan penempatan personell berdasarkan “The right
person at the right role.’
8. Penyelarasan sumber daya manusia kebutuhan pekerjaan dengan memastikan ‘The
right person at the right place”.
Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Pasal 67 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor: 4/POJK.03/2015 tentang kewajiban BPR melaksanakan transparansi informasi
mengenai produk dan/atau jasa layanan penggunaan data nasabah BPR, hal ini tidak lain
adalah dalam rangka pengaturan mengenai perlindungan konsumen sektor jasa keuangan
yang menjadi salah satu tugas pokok dari Otoritas Jasa Keuangan.
Untuk itu, PT BPR DHARMA INDRAtelah memiliki Pedoman dan Kebijakan mengenai
Pengaduan Nasabah yang berpedoman kepada:
16. PERLINDUNGAN NASABAH
58
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 1/POJK.07/2013, tanggal 26 Juli 2013
tentangPerlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan ; dan
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 2/SEOJK.07/2014, tanggal 14Pebruari 2014,
tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku Usaha Jasa
Keuangan.
Pada kesempatan yang sama, telah ditunjuk dan diangkat seorang pegawai yang bertugas
sebagai unit khusus yang bertanggungjawab dalam menangani dan menyelesaikan setiap
pengaduan nasabah.
Perhitungan secara self assessment atas Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) pada tahun 2018 di
PT BPR DHARMA INDRA belum dilakukan.
Penilaian tersebut diperoleh daripenjumlahan atas Governance Structure, Governance
Process, dan Governance Outcome dari 11 (sebelas) indikator, yaitu:
No. Kriteria / Indikator Bobot
01 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 10,00%
02 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20,00%
03 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10,00%
04 Penanganan Benturan Kepentingan 10,00%
05 Penerapan Fungsi Kepatuhan 5,00%
06 Penerapan Fungsi Audit Internal 5,00%
07 Penerapan Fungsi Audit Eksternal 5,00%
08 Penerapan Manajemen Risiko (termasuk Pengendalian Internal) 7,50%
09 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana
Besar
7,50%
10 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan
Pelaksanaan GCG
15,00%
11 Rencana Strategis BPR 5,00%
Total 100,00%
Nilai Komposit: Predikat:
< 1,50 Sangat Baik
17. HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN TATA KELOLABPR
59
≥ 1,50 < 2,50 Baik
≥ 2,50 < 3,50 Cukup Baik
≥ 3,50 < 4,50 Kurang Baik
≥ 4,50 < 5,00 Tidak Baik
Penilaian Penerapan Tata Kelola PT. BPR. DHARMA INDRA (Self Assestment).
Penutup
Demikian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) pada PT BPR DHARMA INDRAini
masih terdapat banyak kekurangan yang sewaktu-waktu perlu disempurnakan, lebih-lebih pada
era perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan semakin kompleks, seringkali membutuhkan
penyempurnaan terhadap Regulasi, Ketentuan dan Perundang-undangan.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola BPR ini sepenuhnya disusun dengan berpedoman pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2015, tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR,
dan Ketentuan Pelaksanaannya yang diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.
5/SEOJK.03/2016, tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR, pada tanggal 10 Maret 2016.
Lumajang, 25 April 2019
PT BPR DHARMA INDRA
Disetujui, Dibuat,
Eddy Yuswono Yeti Kuswindaryanti, SE, M.Hum
Komisaris Utama Direktur Utama
60
616161
62
63