Download - laporan pemetaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berfikir
manusia, terutama teknologi tentang pemetaan dan pengukuran, dengan adanya
pembangunan yang terjadi dimana-mana maka pemetaan dan pengukuran
sangatlah penting. Baik itu pengukuran lahan, jalan, pembuatan konstruksi
pembangunan, dan lebih utama dalam dunia pertambangan yang didasarkan pada
pengukuran lahan dan lain-lain sebelum melakukan penambangan.
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian
atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara
tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan
manusia saja atau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai,
danau, laut, vegetasi dan sebagainya.Sedangkan contoh unsur-unsur buatan
manusia adalah rumah, jembatan, pelabuhan dan sebagainya.
Adapun yang sangat melatar belakangi laporan ini adalah sebagai salah
satu sumber penilaian akhir dalam penentuan nilai akhir.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa jauh ilmu siswa yang selama ini diperoleh dari
guru mata pelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas.
2. Memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (Link And Match) antara
siswa dengan guru.
mUH. darussalam k. 1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Peta Topografi
Peta topografi adalah peta yang mewakili dari bentuk, ukuran, posisi, dan hubungan dari pengenal fisik dari suatu daerah. Mencakup pegunungan, bukit, lembah, dan sungai.kebanyakan peta topografi juga menampilkan hasil budaya dari suatu wilayah seperti batas wilayah, kota, rumah, jalan, dan tanda-tanda semacamnya.
B. Team Pelaksana
1. Muh. Darrussalam K. ( ketua )
2. Wahyu ekawati
3. Putra hari P.
4. Rahmad
5. Zurik G. Haerisandi
6. Rifky Irianto S.
7. Evariani D.
8. Endang L.
9. Eka Purnama
10. Dwi Hariyakto L.
11. Doni Mangera
12. Asmudin
13. Dedi Kurniawan
14. Susanti
15. Dimas bayu saputra
C. Waktu Dan Tempat Pelakasanaan
Adapun pelaksanaan uji kompetensi kejuruan nasional yaitu Pemetaan TopografiTempat : halaman SMK Tambang NusantaraJadwal : mulai tanggal 9 s.d 13 maret 2015
D. Alat Dan Bahan Yang Digunakan
1. Alat dan bahan dalam pengukuran poligon
Theodolite 1 buah
Kaki tiga 1 buah
Kompas 1 buah
mUH. darussalam k. 2
Patok 6 buah
Payung 1 buah
Table ukur secukupnya
ATK secukupnya
Papan data 1 buah
Kalkulator 1 buah
Meteran 50 1 buah
2. Alat dan bahan dalam pengukuran beda tinggi
Water pass 1buah
Kaki tiga 1 buah
Papan data 1 buah
Payung 1 buah
Rambu 2 buah
Kalkulator 1 buah
Table ukur secukupnya
ATK secukupnya
3. Alat dan bahan dalam pengukuran titik detail
Theodolite 1 buah
Kaki tiga 1 buah
Rambu 2 buah
Kompas 1 buah
Meter kecil 1 buah
Papan data 1 buah
Payung 2 buah
Tabel ukur secukupnya
ATK secukupnya
E. Keselamatan Kerja
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan kesehatan dan keselamatan kerja
sangat penting, karena jika hal tersebut diabaikan maka akan berakibat
fatal,terlebih lagi alat yang digunakan dalam praktek adalah alat yang memang
memiliki teknologi yang canggih dengan hal ini maka harga alat tersebut mahal,
mUH. darussalam k. 3
olehnya dibutuhkan kehati-hatian dalam menggunakan alat, adapun beberapa cara
untuk menghindari terjadinya hal-halyang tidak diinginkan :
1. Menggunakan alat dengan super hati-hati.
2. Menyiapkan ransel atau tas untuk menyimpan benda-benda yang berukuran
kecil seperti karet penutup teropong pada theodolite ataupun water pass.
3. Fokus terhadap pekerjaan tidak bermain atau bercanda pada saat praktek
berlangsung.
F. Langkah-Langkah Kerja
1. Langkah-Langkah Kerja Pengukuran Poligon
Pengukuran ini menggunakan alat theodolite, dan dilakukan dengan metode
polygon tertutup. Dan dalam laporan ini titik/patok yang digunakan yaitu
sebanyak 6 titik/patok ( P1 sampai P6 )
a) Langkah-langkah Persiapan
PersiapanFisik :
Sebelum melaksanakan praktek terlebih dahulu kondisi tubuh harus benar-benar
sehat, untuk memungkinkan pelaksanaan praktek berjalan lancar tanpa ada
hambatan. Karena jika kesehatan terganggu maka proses praktek akan kurang
lancar sehingga data yang diperoleh akan kurang akurat akibat pembacaan yang
kurang baik karena kesehatan yang terganggu.
Persiapan Alat
Adapun langkah-langkah dalam persiapan peralatan :
Membuat bon peminjaman alat, lengkap dengan nama penanggung
jawab dan jumlah alat yang digunakan.
Mengecek semua kondisi peralatan dan bahan yang akan digunakan
seperti theodolite, payung dan lain-lain sehingga pada saat pengembalian
tidak ada alat yang tidak sesuai pada saat peminjaman.
Memberikan bon peminjaman alat tersebut kepada penguji internal.
Mengambil semua peralatan dan bahan yang digunakan selama proses
praktek berlangsung.
Menuju tempat praktek.
b) Langkah-Langkah Pengukuran Poligon
mUH. darussalam k. 4
Pengukuran poligon adalah pengukuran segi banyak, poligon terdiri dari
dua jenis poligon terbuka dan poligon tertutup, adapun pengkuran yang saya
lakukan adalah pengukuran poligon tertutup.
Adapun cara-cara pengukuran poligon tertutup adalah sebagai berikut :
Menyimpan peralatan ditempat yang aman sebelum melaksanakan survey
lapangan.
Melakukan survey lapangan, dan memasang patok pada titik-titik yang telah
ditentukan dengan syarat-syarat berikut:
Patok harus kokoh agar tidak bergeser. Pemasangan patok harus dapat dilihat dari titik satu ketitik yang lain,
minimal patok yang timbul 10 cm. Pada saat pemasangan patok jangan digoyang-goyang.
Mengukur jarak datar dari patok ke patok dengan menggunakan pita ukur dan
mencatat hasilnya ke data/ table ukur.
Menempatkan pesawat theodolite dititik P1, dan menyetelnya untuk membuat
sudut 00o00’00” pada arah utara dengan cara sebagai berikut :
a. Mengetengahkan gelembung nivo dengan menggunakan 3 sekrup
penyetel
b. Membuat sumbu ke 1 atau titik pusat pesawat tepat diatas titik (centring
point).
c. Meletakan kompas di atas pesawat, dan membuat pesawat sejajar dengan
arah utara kompas.
d. Menghidupkan sudut bacaan, sampai muncul pada layar pembacaan sudut
horizontalnya 00o00’00”.
Bila pesawat sudah mengarah utara dengan sudut 00o00’00” teropong
dibikan ke titik P6 (titik terakhir) di baca sudut horizontalnya sebagai
bacaan belakang kemudian dibidikan ke titik P1 sebagai bacaan muka
sekaligus sebagai azimut awal dan mencatatnya pada tabel ukur.
Pada saat pembacaan sudut, si pengukur harus mengulangi bacaan sudutnya
terhadap si pencatat, agar meminimalisir terjadinya kesalahan pembacaan
sudut. Begitu juga si pencatat terhadap si pengukur.
Lakukan langkah tersebut kesemua titik, tapi alat tidak lagi diutarakan.
mUH. darussalam k. 5
Setelah kegiatan selasa, kemas dengan rapih dan cermat setiap peralatan
yang telah digunakan.
2. Langkah-Langkah Kerja Pengkuran Beda Tinggi
Pengukuran ini menggunakan pesawat Waterpass yang dimana dilakukan
dengan cara double stand atau pesawat mwlakukan pengukuran sebanyak 2
kali disetiap antar patok
a) Langkah-langkah Persiapan
PersiapanFisik :
Sebelum melaksanakan praktek terlebih dahulu kondisi tubuh harus benar-
benar sehat, untuk memungkinkan pelaksanaan praktek berjalan lancar
tanpa ada hambatan. Karena jika kesehatan terganggu maka proses praktek
akan kurang lancar sehingga data yang diperoleh akan kurang akurat
akibat pembacaan yang kurang baik karena kesehatan yang terganggu.
Persiapan Alat
Adapun langkah-langkah dalam persiapan peralatan :
Membuat bon peminjaman alat, lengkap dengan nama penanggung
jawab dan jumlah alat yang digunakan agar pada saat pengembalian
alat sesuai dengan keadaan pada saat peminjaman.
Mengecek semua kondisi peralatan dan bahan seperti water pass dan
lain-lain agar dapat digunakan dengan optimal.
Memberikan surat keterangan tersebut kepada Penguji Internal.
Mengambil semua peralatan dan bahan yang digunakan selama proses
praktek berlangsung, dan menuju tempat praktek
b) Langkah-Langkah Pengukuran Beda Tinggi
Pengukuran beda tinggi yang saya dilakukan yaitu dengan metode double
stand (2 kali alat pesawat berdiri dalam satu selah).
Adapun langkah-langkah dalam pengukuran beda tinggi adalah
sebagai berikut :
Menempatkan pesawat diantara titik P1 dan titik P2, penempatanya
diusahakan berada pada posisi ditengah-tengah antara dua titik dan
kedua rambu dapat dilihat dalam pembacaan.
mUH. darussalam k. 6
Mengetengahkan gelembung nivo dengan menggunakan 3 sekrup
penyetel
Mengarahkan teropong ketitik P1 membaca bacaan benang atas, tengah,
dan bawah serta mencatatnya kedalam daftar ukur sebagai bacaan
belakang standI.
Membidik rambu ketitik P1 membaca bacaan benang atas, benang
tengah, benang bawah,dan mencatatnya dalam daftar ukur sebagai
bacaan muka standI.
Merubah posisi pesawat dengan cara menaikkan atau menurunkan atau
memindahkan kesamping kiri atau kesamping kanan dan menyetelnya
hingga siap dibidikan kemudian stel kembali alat agar gelembung nivo
ditengah kembali.
Mengarahkan teropong ketitik P1 untuk mengambil bacaan benang atas,
benang tengah, dan benang bawah dan mencatatnya kedalam tabel ukur
sebagai bacaan belakang stand II.
Teropong dibidikkan pula ketitik P2 membaca bacaan benang atas,
benang tengah, benang bawah, serta mencatatnya kedalam tabel ukur
sebagai bacaan muka stand II.
Pada saat pembacaan sudut, si pengukur harus mengulangi bacaan
sudutnya terhadap si pencatat, agar meminimalisir terjadinya kesalahan
pembacaan sudut. Begitu juga si pencatat terhadap si pengukur.
Lakukan langkah yang sama diatas disetiap titik sehingga didapatkan
data pembidikan dari setiap titik dan mencatatnya dalam tabel ukur.
3. Langkah-Langkah Kerja Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi ini menggunakan pesawat theodolite, yang dimana
pengukuran ini manggunakan metode thacimetri yang akan mangambil
sudut dan ketinggian di beberapa titik di sekitar titik/patok yang
bertujuan untuk memperoleh data-data yang lebih detail dan kompleks.
a) Langkah-langkah Persiapan
PersiapanFisik :
mUH. darussalam k. 7
Sebelum melaksanakan praktek terlebih dahulu kondisi tubuh harus benar-
benar sehat, untuk memungkinkan pelaksanaan praktek berjalan lancar
tanpa ada hambatan. Karena jika kesehatan terganggu maka proses praktek
akan kurang lancar sehingga data yang diperoleh akan kurang akurat
akibat pembacaan yang kurang baik karena kesehatan yang terganggu.
Persiapan Alat
Adapun langkah-langkah dalam persiapan peralatan :
Membuat bon peminjaman alat, lengkap dengan nama penanggung
jawab dan jumlah alat yang digunakan.
Mengecek semua kondisi peralatan dan bahan seperti theodolite dan
lain-lain yang akan digunakan sehingga pada saat pengembalian
peralatan harus benar-benar dalam kondisi yang sama pada saat
peminjaman.
Memberikan surat keterangan tersebut kepada Penguji Internal.
Mengambil semua peralatan dan bahan yang digunakan selama proses
praktek berlangsung.
Menuju tempat praktek.
b) Langkah-Langkah Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi dilakukan untuk memperoleh data-data yang
lebih detail pada lokasi yang akan diukur untuk mendapatkan gambaran-
gambaran situasi titik. Pengukuran yang saya lakukan adalah dengan
menggunakan metode pengukuran tachymetry,
adapun langkah-langkah pengukurannya adalah sebagai berikut :
Menempatkan pesawat theodolite dititik P1 dan menyentringnya
hingga pesawat tersebut siap di operasikan dan membentuk sudut
00o00’00” pada arah utara dengan menggunakan kompas sama seperti
pada saat pengukuran poligon.
Mengukur tinggi pesawat dan mencatatnya kedalam tabel ukur
Menempatkan rambu ukur pada tempat-tempat yang di anggap
penting untuk diambil keadaan atau medan dilapangan, seperti jalan,
selokan, tepi jalan, Dll.
mUH. darussalam k. 8
Setelah rambu ditempatkan pada tempat yang di inginkan, selanjutnya
di baca benang atas, benang bawah, benang tengah tidak perlu dibaca
benang tengah karena benang tengah sama dengan tinggi alat dan
mencatatnya kedalam tabel ukur. Perlu diperhatikan cara memegang
rambu, karena salah satu penentu ke akuratan suatu bacaan adalah
pada saat rambu didirikan.
Selanjutnya dibaca sudut Azimuth dan sudut Vertikal dan dimasukan
kedalam tabel ukur
Pada saat pembacaan sudut, si pengukur harus mengulangi bacaan
sudutnya terhadap si pencatat, agar meminimalisir terjadinya
kesalahan pembacaan sudut. Begitu juga si pencatat terhadap si
pengukur.
Melakukan pembacaan ke titik detail yang lain sampai selesai pada
keadaan yang dianggap penting
Memindahkan pesawat ke titik P2,P3,P4, Dst dengan melakukan
langkah kerja seperti nomor 1,2,3,4,5,6.
G. Langkah-Langkah Perhitungan
1. Langkah-Langkah Perhitungan Poligon
Setelah data pengukuran poligon telah diperoleh maka langkah selanjutnya
adalah perhitungan, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Menghitung Sudut Rata-Rata
Adapun untuk mengitung sudut rata-rata adalah :
BAC SUDUT RATA-RATA = BAC.SUDUT BIASA + BAC.SUDUT LUAR BIASA
2
Contoh :
Bac Sudut Rata-Rata = Bac.Sudut Biasa + Bac.Sudut Luar Biasa
2
= 195o19’42”+15o19’48”
mUH. darussalam k. 9
= 195o19’45”
Catatan : untuk derajatnya langsung ambil derajat bac.sudut biasa untuk menit
dan detiknya jika berbeda antara bac.sudut biasa dengan bec.sudut luar biasa maka
dijumlah dan dibagi dua.
2. Menghitung Sudut Datar
Adapun untuk menghitung sudut datar adalah :
SUDUT DATAR = BACAAN MUKA-BACAAN BELAKANG
Contoh :
Sudut Datar = Bacaan Muka-Bacaan Belakang
= 49o23’20”-179o32’22”
= -130o9’2”+ 360o
= 229o50’58”
Catatan : bila hasil pengurangan memperoleh nilai min (-) maka hasil tersebut
ditambah dengan 360o.
Menghitung koreksi sudut
Untuk menghitung kesalahan sudut (β) maka digunakan rumus (n+2)180 jika
pengukuran searah jarum jam dan (n-2)180 jika pengukuran berlawanan arah
jarum jam atau yang diperoleh sudut dalam. Untuk mengetahui berapa koreksi
sudut maka sudut datar dijumlahkan semua, jika hasil tidak sama dengan hasil
yang telah ditentukan ((n+2)180) maka harus dikurangi dengan hasil yang telah
ditentukan kemudian dibagi berapa titik untuk mengetahui berapa koreksi sudut
setiap titik. Karena saya melakukan pengukuran 6 titik maka hasil yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
SUDUT DATAR = ∑Β
Contoh :
Sudut Datar = ∑Β
=229o50’58”+191o29’3”+292o3’30”+178o8’39”+279o49’56”+268o37’58”
mUH. darussalam k. 10
= 1440o00’04”
KOREKSI TIAP TITIK = ∑Β
JUMLAH TITIK
Contoh :
Koreksi Tiap Titik = ∑Β
Jumlah Titik
= 00 o 00’04”
6
= -0.667
3. Mengitung sudut terkoreksi
Setelah dihitung koreksinya maka untuk menghitung sudut terkoreksi dengan
cara sudut datar dijumlah dengan koreksi boleh hanya diletakan pada satu titik
saja untuk koreksinya kemudian djumlah dengan sudut datar atau koreksinya
dibagi jumlah titik kemudian dijumlah.
SUDUT TERKOREKSI = SUDUT DATAR + KOREKSI
Contoh :
Sudut Terkoreksi = Sudut Datar+Koreksi
= 299o40’24” + (-5)
= 299o40’19”
4. Menghitung Azimuth
Untuk menghitung azimuth dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Azimuth awal telah diketahui
b) Azimuth awal di tambah dengan sudut terkoreksi jika dijumlahkan hasilnya
lebih dari 180o maka dikurang 180obegitu juga sebaliknya jika hasil
penjumlahan kurang dari 180o maka ditambah 180o
c) Dan jika hasil penjumlahan antara sudut terkoreksi dan azimuth lebih dari
540o maka harus dikurang dengan 540o.
d) Penjumlahan tersebut berlangsung secara berkesinambungan sehingga
azimuth awal dapat kembali nilainya.
AZIMUTH = AZIMUTH AWAL + SUDUT TERKOREKSI ± 180 ATAU ± 540
mUH. darussalam k. 11
Contoh :
Azimuth = Azimuth Awal + Sudut Terkoreksi ± 180 Atau ± 540
= ( 5o25’36” + 229o50’58”)±180 atau ± 540
= 55o16’34”
5. Jarak Sin Azimuth
Untuk mencari jarak sin azimuth dapat digunakan
denganrumus :
JARAK SIN AZIMUTH = JARAK X COS AZIMUTH
Contoh :
Jarak sin azimuth = 27.50 X SIN 55o16’34”
= 27.50 x 0.821
= 22.60
6. Menhitung Koreksi Jarak Sin Azimuth
Untuk mencari koreksi jarak Sin azimuth dengan cara :
KOREKSI JARAK = JUMLAH SIN AZIMUTH
JUMLAH TITIK
Contoh :
Koreksi Jarak Sin Azimuth = Jumlah Sin Azimuth
Jumlah Titik
= 0.413
6
= -0.07
Koordinat X
Untuk mencari koordinat X digunakan rumus :
Koordinat X = koordinat awal + koreksi + jarak sin
azimuth
Contoh :
Koordinat X = koordinat awal + koreksi + jarak sin azimuth
= 1000 + -0.07 + 22.60
= 1022.53
Jarak Cos Azimuth
mUH. darussalam k. 12
Untuk mencari jarak Cos azimuth dapat digunakan dengan rumus :
JARAK SIN AZIMUTH = JARAK X COS AZIMUTH
Contoh :
Jarak Cos Azimuth = 27.50 X COS 55o16’34”
= 27.50 x 0.569
= 15.66
Menhitung Koreksi Jarak Cos azimuth
Untuk mencari koreksi jarak Cos azimuth dengan cara :
KOREKSI JARAK = JUMLAH COS AZIMUTH
JUMLAH TITIK
Contoh :
Koreksi Jarak Cos azimuth = Jumlah Sin Azimuth
Jumlah Titik = 1.07
6
= -0.18
Koordinat Y
Untuk mencari koordinat Y digunakan rumus :
Koordinat Y = koordinat awal + koreksi + jarak sin azimuth
Contoh :
Koordinat Y = Koordinat Awal + Koreksi + Jarak Cos Azimuth
= 1000 + -0.18+ 15.66
= 1015.48
2. Langkah-Langkah Perhitungan Beda Tinggi
Setelah data pengukuran beda tinggi telah diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah perhitungan, adapun perhitungannya adalah sebagai
berikut :
1. Mengitung Beda Tinggi Stand I
Untuk menghitung beda tinggi stand I menggunakan rumus :
BEDA TINGGI STAND I = BAC.BENANG TENGAH RAMBU BELAKANG - BAC.BENANG TENGAH RAMBU MUKA
mUH. darussalam k. 13
Contoh :
Beda Tinggi Stand I = Bac.Benang Tengah Rambu Belakang - Bac.Benang
Tengah Rambu Muka
= 1.419 - 1.129
= 0.290
2. Mengitung Beda Tinggi Stand II
Untuk menghitung beda tinggi stand II menggunakan Rumus :
BEDA TINGGI STAND II = BAC.BENANG TENGAH RAMBU BELAKANG - BAC.BENANG TENGAH RAMBU MUKA
Contoh :
Beda Tinggi Stand II = Bac.Benang Tengah Rambu Belakang - Bac.Benang
Tengah Rambu Muka
= 1.325 - 1.035
= 0.290
3. Menghitung Beda Tinggi Rata-Rata
Untuk menghitung beda tinggi rata-rata menggunakan Rumus :
BEDA TINGGI RATA-RATA = BEDA TINGI I + BEDA TINGGI II 2
Contoh :
Beda Tinggi Rata-Rata = Beda Tingi I + Beda Tinggi I
2
Beda Tinggi Rata-Rata = 0.290 + 0.290
2
= 0.290
4. Menghitung Koreksi
Untuk menghitung koreksi menggunakan Rumus :
KOREKSI = JUMLAH BEDA TINGGI RATA-RATA JUMLAH TITIK
Contoh :
Koreksi = Jumlah Beda Tinggi Rata-Rata
Jumlah Titik
mUH. darussalam k. 14
= 0.290 + -2.089 + -1.739 + 0.378 + -0.309 + 1.489 + 0.953
7
= - 1.027
7
= 0.147
5. Menghitung Tinggi Titik
Untuk menghitung tinggi titik menggunakan Rumus :
TINGGI TITIK = TINGGI TITIK AWAL+KOREKSI+BEDA TINGGI RATA-RATA
Contoh :
Tinggi Titik = Tinggi Titik Awal+Koreksi+Beda Tinggi Rata-Rata
= 100 + 0.147 + 0.290
= 100.437
3. Langkah-Langkah Perhitungan Situasi
Setelah data pengukuran situasi telah diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah perhitungan, adapun perhitungnnya adalah sebagai
berikut :
1. Menghitung Jarak Optis
Untuk menghitung jarak optis menggunakan Rumus :
JARAK OPTIS = (BA-BB)100
Contoh :
Jarak optis = (BA-BB) X 100
= 1.445 – 1.255 X 100
= 0.19 X 100
= 19
2. Menghitung Jarak Datar
Untuk menghitung jarak datar menggunakan Rumus :
JARAK DATAR = JARAK OPTIS X SIN SUDUT VERTICAL
Contoh :
mUH. darussalam k. 15
Jarak Datar = Jarak Optis X Sin Sudut Vertical
= 19 x sin 88o9’30”
= 19 x 0.999
= 18.990
3.Menghitung Beda Tinggi
Untuk menghitung beda tinggi menggunakan Rumus :
BEDA TINGGI = JARAK OPTIS X COS SUDUT VERTICAL
Contoh :
Beda Tinggi = Jarak Optis X Cos Sudut Vertical
= 19 x Cos 88o9’30”
= 19 x 0.032
= 0.610
4. Menghitung Tinggi Titik
Untuk menghitung tinggi titik menggunakan Rumus :
TINGGI TITIK = TINGGI TITIK AWAL + BEDA TINGGI
Catatan:Tinggi titik diperoleh dari pengukuran beda tinggi
Contoh :
Tinggi titik = tinggi titik awal + beda tinggi
= 100 + 0.61
= 100.61
mUH. darussalam k. 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peta topografi adalah peta yang mewakili dari bentuk, ukuran, posisi, dan
hubungan dari pengenal fisik dari suatu daerah. Mencakup pegunungan, bukit,
lembah, dan sungai.kebanyakan peta topografi juga menampilkan hasil budaya
dari suatu wilayah seperti batas wilayah, kota, rumah, jalan, dan tanda-tanda
semacamnya.
Langakah pembuatan peta topografi ini. Mancakup 3 tahap, yaitu:
1. Pengukuran polygon
Pengukuran ini menggunakan alat theodolite, dan dilakukan
dengan metode polygon tertutup. Dan dalam laporan ini titik/patok yang
digunakan yaitu sebanyak 6 titik/patok ( P1 sampai P6 )
2. Pengukuran beda tinggi
Pengukuran ini menggunakan pesawat Waterpass yang dimana
dilakukan dengan cara double stand atau pesawat mwlakukan pengukuran
sebanyak 2 kali disetiap antar patok
3. Pengukuran situasi
Pengukuran situasi ini menggunakan pesawat theodolite, yang
dimana pengukuran ini manggunakan metode thacimetri yang akan
mangambil sudut dan ketinggian di beberapa titik di sekitar titik/patok
mUH. darussalam k. 17
yang bertujuan untuk memperoleh data-data yang lebih detail dan
kompleks.
B. Saran
Saran penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca mari kita
tingkatkan semangat belajar dan bekerja.
mUH. darussalam k. 18