1
LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN DASAR PENGEMBANGAN PRODI
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN
SMARTPHONE DAN PERILAKU SOSIAL TERHADAP
PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA IAIN SALATIGA
TAHUN 2018
Oleh :
Dra. Sri Suparwi M.A.
NIP. 196905061993032004
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. a. Judul Penelitian : Pengaruh Intensitas Penggunaan
Smartphone dan perilaku sosial terhadap
Prestasi Akademik Mahasiswa IAIN
Salatiga tahun 2018.
b. Kategori : Penelitian Dasar Pengembangan Program
Studi
c. Dana Penelitian : Rp. 21.000.000,-
2. Peneliti
a. Nama : Dra. Sri Suparwi M.A
b. NIP : 196905061993032004
c. Gol./Pangkat : Pembina (IV/a)
alatiga, 15 November 2018
Menyetujui,
Konsultan,
Peneliti,
Dr. Mukti Ali M.Hum. Dra. Sri Suparwi M.A.
NIP. 19750905 200112 1001 NIP. 6905061993032004
Mengesahkan,
Ketua LP2M,
Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.
NIP. 19720531 199803 1 002
3
DEKLARASI / PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dra. Sri Suparwi M.A.
NIP : 19905061993032004
Menyatakan bahwa penelitian dengan judul :” PENGARUH
INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN
PERILAKU SOSIAL TERHADAP PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2018” telah
dilaksanakan sesuai dengan kaidah dan etika penelitian dan
bahwa hasil penelitian ini adalah karya saya sendiri, kecuali
bagian tertentu yang dirujuk sumbernya
Salatiga, 1 November 2018
Yang menyatakan,
Dra. Sri Suparwi M.A.
NIP. 196905061993032004
4
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN
SMARTPHONE DAN PERILAKU SOSIAL TERHADAP
PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA IAIN SALATIGA
TAHUN 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
intensitas penggunaan Smartphone dan perilaku sosial terhadap
prestasi akademik Mahasiwa IAIN Salatiga
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program
studi Psikologi Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam
Negeri di Salatiga yang berjumlah 101 mahasiswa. Alat
pengumpul data yang digunakan 2 skala yaitu skala intensitas
penggunaan smartphone dan skala perilaku sosial. Sedangkan
nilai prestasi akademik diperoleh dari data dokumentasi. Data
yang terkumpul dianalisis dengan analisis regresi ganda melalui
program SPSS versi 16,0 for windows..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan sangat signifikan antara intensitas penggunaan
Smartphone dan perilaku sosial terhadap prestasi akademik
Mahasiswa IAIN Salatiga (R =0,429 , F = 11,044; p = 0,000<
0,01, dan R2
= 0,184).
Kata Kunci : Prestasi Akademik Mahasiswa, Intensitas
Penggunaan Smartphone dan Perilaku Sosial.
5
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dengan judul Pengaruh Intensitas
Penggunaan Smartphone dan Perilaku Sosial Terhadap
Prestasi Akademik Mahasiswa IAIN Salatiga. Penelitian
ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dr. Rahmat Haryadi M.Pd. selaku Rektor IAIN di
Salatiga.
2. Dr. Mukti Ali M. Hum. selaku konsultan penelitian
3. Dr. Adang Kuswaya, M.Ag. selaku Kepala LP2M
IAIN di Salatiga.
Penelitian ini pasti mempunyai kekurangan dan
keterbatasan, namun dalam kesederhanaannya penulis
berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan di Indonesia, khususnya pengembangan
pendidikan di Fakultas Dakwah IAIN di Salatiga.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 1 November 2018
Penulis,
Sri Suparwi
6
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………… i
Pengesahan …………………………...………… ii
Surat Pernyataan …………………….………… ii
Abstrak …………………………….…………… iv
Kata Pengantar ………………………….……… v
Daftar Isi ……………………………..………… vi
Daftar Tabel …………………………….……… viii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ……………..……. 1
B. Rumusan Masalah …..……………….…….. 10
C. Manfaat Penelitian ………….……………….. 10
D. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya . 11
BAB II. LANDASAN TEORI ..………………… 11
A. Prestasi Akademik ……….…………………. 11
B. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Akademik 14
C. Intensitas Penggunaan Smartphone ………… 16
D. Perilaku Sosial ……………………….……….. 17
E. Faktpr Pembentuk Perilaku Sosial ………… 18
F. Indikator Perilaku Sosial …………………… 19
G. Hipotesis ……………………………….….. 20
BAB III. METODE PENELITIAN ……………… 21
7
A. Identifikasi dan Operasonalisasi Variabel … 21
B. Subyek Penelitian… …………………………… 22
C. Teknik Pengumpulan Data …………………… 22
D. Validitas dan Reliabilitas ………………..…… 24
E. Teknik Analisa Data …………………………… 28
BAB 1V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30
A. Deskripsi Data Penelitian ……………… 30
B. Hasil Penelitian …………………………… 34
C. Uji Hipotesis Penelitian …………….……. 37
D. Pembahasan ………………………………. 38
BAB V. PENUTUP ……………………………… 41
A. Kesimpulan ……………………………….. 41
B. Saran ……………………………………… 41
Daftar Pustaka……………………………………. 44
Lampiran …………………………………………. 46
8
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
4.1. Deskripsi Data Penelitian ……….……...……… 30
4.2. Kategorisasi Prestasi Akademik ….……..….. 32
4.3. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Smartphone . 29
4.4. Kategorisai Skala Perilaku sosial …………… 34
4.5. Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian …… 35
4.6. Hasil Uji Linieritas Hubungan Antar Variabel 36
4.7. Hasil Uji Multikolinieritas …………………… 36
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang lebih digital, mobile,
personal dan virtual memungkinkan percepatan terjadinya dunia
semakin datar dan interkoneksi. Menurut Friedman (2005)
kekuatan dinamis dari globalisasi gelombang ketiga, individu
secara kasat mata telah mengglobal. Globalisasi tidak lagi
didorong oleh mesin, hardware tetapi oleh software dan jaringan
serat optik yang menghubungkan semua manusia di dunia. Salah
satu pembenaran tesis Friedman ini dengan kehadiran
smartphone sebagai produk teknologi komunikasi yang canggih
dan setiap penggunanya memiliki akses ke seluruh dunia melalui
internet yang menyebabkan diseminasi informasi menjadi sangat
cepat dan masif.
Smartphone didefinisikan sebagai "telepon nirkabel
diatur dengan fitur komputer diaktifkan".Daya tarik fitur
komputer yang berada di smartphone inilah yang menarik
antusias masyarakat seperti aplikasi smartphone yang
memungkinkan pengguna untuk menelpon, membuat dan
10
mengirim teks, membuat dan mengirim foto dan video, bermain
video game, berinteraksi di jaringan sosial, berselancar di
internet, dan semua aplikasi mampu digunakan tanpa mengenal
waktu dan tempat
Smartphone sebenarnya tidak sekedar alat komunikasi
saja, tetapi juga perangkat elektronik yang memiliki fitur hiburan
yang menarik dan menyenangkan seperti memainkan musik,
video, game online maupun offline, memotret dan mengirim
gambar atau foto, dan fasilitas mengakses internet. Fasilitas yang
disediakan smartphone seperti layaknya komputer namun dalam
bentuk mini. Hal inilah yang membuat smartphone semakin
banyak dimiliki orang terutama untuk menunjang komunikasi.
Selain karena kebutuhan komunikasi dan informasi yang semakin
penting, harga smartphone sudah sangat terjangkau oleh
masyarakat.
Smartphone memiliki sistem operasi berbasis Android
atau IOS dilengkapi akses internet yang menyediakan banyak
aplikasi antara lain Situs (website), E-mail, Forum di Internet
(Bulletin Boards), Instant Messaging, WhatsApp (WA),
Blackberry Messenger (BBM), Line, Facebook, Twitter,
11
Instagram, Pinterest, Tumbir, Path, Skype, Kakaotalk, Wechat,
dan lain-lain. Tersedianya berbagai aplikasi untuk komunikasi
maupun hiburan inilah yang menyebabkan gadget dalam bentuk
smartphone maupun tablet sangat diminati oleh semua kalangan
masyarakat.
Berdasarkan data riset yang dirilis oleh Erricson Mobile
Phone yang menulis tentang Erricson Mobility Report
menunjukkan bahwa 75 persen dari semua perangkat mobile yang
terjual di kuartal pertama 2015 merupakan perangkat ponsel
pintar (smartphone). Naik 10 persen dari periode yang sama di
tahun lalu. Hingga tahun 2020 nanti, jumlah pengguna
smartphone diprediksiakan mencapai 6.1 miliar di seluruh dunia.
Smartphone dalam dunia pendidikan merupakan produk
teknologi yang penting bagi mahasiswa. Smartphone digunakan
untuk berbagai kepentingan antara lain untuk mencari informasi
tentang tugas-tugas kuliah, sebagai media untuk presentasi,
mengerjakan skripsi, menjalin interaksi dan komunikasi antara
mahasiswa dengan dosen, mengeksplorasi aplikasi-aplikasi baru,
dan sarana bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan orang lain.
Smartphone sangat bermanfaat jika digunakan secara profesional,
12
proporsional dan rasional, namun sebaliknya smartphone akan
menjadi petaka bagi pengguna jika digunakan secara irasional,
tidak seimbang, dan tanpa target atau tujuan.
Kenyataan yang terjadi dalam proses belajar mengajar
bahwa pembelajaran di kelas masih jauh dari yang diharapkan,
baik dari segi proses maupun hasil. Dari segi proses
pembelajaran, mahasiswa terlihat sangat intens menggunakan
smartphonenya di dalam kelas dan perilaku sosial mahasiswa
masih terlihat rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dari sebagian
mahasiswa yang kurang antusias untuk mendengarkan
perkuliahan, tidak konsentrasi di kelas, sering tidak
mengerjakan tugas, dan kurang merespon pertanyaan dari dosen.
Mahasiswa sibuk menulis dan mengirim pesan tidak berguna,
mengirim panggilan dan menerima panggilan, mendengarkan
musik dan menonton film dengan cara yang membuang-buang
uang dan waktu yang berharga. . Dari segi hasil pembelajaran,
masih banyak mahasiswa yang mempunyai nilai dan prestasi
akademik yang tidak optimal.
Prestasi akademik dipengaruhi oleh banyak faktor.
Menurut Syah (2007) prestasi akademik dipengaruhi oleh faktor
13
internal dan eksternal. Faktor internal bersumber dari mahasiswa
sendiri, yang dibedakan atas faktor fisik dan psikis. Beberapa hal
yang termasuk dalam faktor fisik, antara lain: kesehatan secara
umum, koordinasi motorik, dan kondisi syaraf. Faktor psikis yang
dapat mempengaruhi prestasi, antara lain: kepribadian,
penyesuaian diri, abilitas atau ketrampilan khusus, minat,
inteligensi, dan kecerdasan emosi. Sedangkan faktor eksternal
bersumber dari luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi di
antaranya adalah lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dosen,
pergaulan, sarana dan fasilitas belajar, dan bahan ajar yang
dipelajari.
Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh dalam
keberhasilan pembelajaran adalah intensitas penggunaan
Smartphone. Mengingat keberadaan smartphone sebagai sarana
dan fasilitas dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh
terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas, maka upaya perbaikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan akan memberikan sumbangan yang signifikan bila
didukung oleh sarana yang profesional dan berkualitas.
Smartphone sebagai sarana profesional diharapkan mampu
14
mempengaruhi proses belajar mengajar mahasiswa yang nantinya
akan menghasilkan prestasi akademik yang optimal (Iyamu &
Iseguan, 2009).
Glazer (2011) mengatakan bahwa masih banyak aplikasi
dalam smartphone yang sebenarnya bermanfaat dalam
perkembangan individu selama pemanfaatan smartphone
bukanlah untuk bermain permainan. Penggunaan smartphone
yang sesuai akan membantu dalam meningkatkan nilai akademik
mahasiswa. Hasil penelitian Maria (2013) menunjukkan bahwa
intensitas penggunaan smartphone memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi akademik.
Teori uses and gratification bahwa perbedaan individu
menyebabkan audiensi mencari, menggunakan dan memberikan
tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang
disebabkan berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di
antara individu audiensi. Teori penggunaan dan kepuasan
memfokuskan perhatian pada audiensi sebagai konsumen media
massa, dan bukan pada pesan yang disampaikan. Teori ini
menilai bahwa audiensi dalam menggunakan media berorientasi
pada tujuan, bersifat aktif sekaligus diskriminatif. Audiensi
15
dinilai mengetahui kebutuhan mereka dan mengetahui serta
bertanggung jawab terhadap pilihan media yang dapat memenuhi
kebutuhan mereka.
Fenomena penggunaan media sosial berbasis smartphone
sebagai media komunikasi sudah mewabah ke seluruh sendi
masyarakat, termasuk di dalamnya adalah mahasiswa. Di
perguruan tinggi di Salatiga sebagian besar mahasiswanya
memiliki smartphone sebagai media komunikasi. Sebagian orang
merespon bahwa pemanfaatan media sosial oleh mahasiswa
memberi manfaat pada kebutuhan komunikasi mahasiswa.
Sementara sebagian yang lain memandang bahwa pemanfaaatan
media sosial berimbas pada kesenjangan sosial di antara para
mahasiswa.
Smartphone adalah salah satu barang elektronik yang
paling banyak digunakan oleh mahasiswa, terbukti dari penelitian
yang telah dilakukan oleh Strategy Analytics bahwa pengguna
smartphone hingga akhir tahun 2014 lalu mencapai 2 miliar
orang, dan ini membuktikan bahwa dengan capaian itu setidaknya
1 dari 3 orang di dunia telah menggunakan smartphone.Menurut
Linda Sui selaku direktur Strategy Analytics bahwa pengguna
16
smartphone dunia tumbuh 37% dari tahun 2013 menjadi 2,1
miliar orang di tahun 2014. mereka memprediksi pengguna
smartphone pintar global akan tumbuh 22% pada tahun ini.
Artinya, 35% dari 7,2 miliar populasi dunia di tahun 2015 akan
menjadi pengguna smartphone.
Manfaat yang diberikan oleh barang-barang elektronik
tersebut sangat banyak dan sangat menguntungkan bagi manusia,
namun dibalik kecanggihan ciptaan manusia pasti ada juga
bahayanya.Salah satu bahaya dari barang elektronik tersebut
adalah radiasi. Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam
bentuk partikel atau gelombang. Radiasi dapat mengakibatkan
berbagai macam penyakit bagi manusia. Salah satunya adalah
kanker otak, penyakit ini diakibatkan oleh penggunaan
smartphone yang terlalu lama dan terus menerus. Radiasi
smartphone dikategorikan sama dengan zat karsinogenik
berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform.
Menggunakan barang-barang elektronik terlalu sering dapat
membahayakan diri sendiri yang secara tidak langsung hal itu
sama saja dengan mendzhalimi diri sendiri. Islam melarang kita
17
untuk mendzhalimi diri sendiri, karena Allah SWT telah
berfirman dalam Al-qur’an :
“Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat
sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka
seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan
sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka
kecuali kebinasaan belaka.”
Smartphone merupakan media komunikasi paling efektif
bagi mahasiswa. Dengan layanan media sosial melalui layanan
akses internet dan biaya cukup ringan menjadi solusi untuk
memecah kebuntuan komunikasi internal bagi mahasiswa. Fitur-
fitur semacam facebook, instagram, Whatapps, line dan layanan
internet lainnya cukup membantu mahasiswa untuk
berkomunikasi dan menyelesaikan tugas dari Dosen sebagai
sarana meningkatkan prestasi akademik.
18
Namun pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa
mampu menggunakan smartphone sebagai sarana untuk
meningkatkan prestasi akademik. Intensitas penggunaan
smartphone yang tinggi bagi mahasiswa justru membikin
mahasiswa kecanduan terhadap fitur-fitur yang kurang
mendukung dalam peningkatan prestasi akademik,
Di samping itu, dampak intensitas penggunaan
smartphone yang berlebihan membuat interaksi sosial di dunia
nyata semakin berkurang. Terlalu focus menggunakan
smartphone membuat mahasiswa kurang empati kepada
lingkungan sekitar. Komunikasi dekat dan hangat bersama
keluarga, teman dan dosen akan semakin berkurang. Secara tidak
langsung hal ini akan membentuk ganngguan kepribadian anti
sosial.
Hasil penelitian Attamimi (2011) menjelaskan bahwa
semakin sering individu menggunakan smartphone, semakin
individu menjadi ketergantungan pada smartphone. Sebuah
perusahaan periklanan mobile bernama Florry melaporkan bahwa
dari 1,4 miliar pengguna smartphone yang diteliti, 176 juta orang
diantaranya kecanduan smartphone (smartphone addiction).
19
Smartphone addiction adalah orang yang memakai aplikasi pada
smartphone mereka sebanyak lebih dari 60 kali sehari. Hasil
penelitian Mozes (2014 juga dipaparkan bahwa remaja
memeriksa ponselnya selama 60 kali sehari karena kecanduan.
Hasil Survey yang dilakukan Secur Envoy ditemukan
bahwa usia 18 – 24 tahun merupakan kelompok usia yang paling
kecanduan terhadap ponselnya, . Sebanyak 77 % dari mereka
mengaku tidak bisa jauh dari ponselnya lebih dari 1 menit. Hasil
penelitian Nancy Colier (psikoterapis ) dipaparkan bahwa
sebagian besar orang memeriksa smartphone mereka sebanyak
150 kali setiap harinya atau setiap 6 menit karena efek dari
ketergantungan dari ponselnya.
Hasil penelitian Karuniawan & Cahyanti (2013) bahwa ada
korelasi yang signifikan antara academic stress dan smartphone
addiction pada mahasiswa. Ketika mahasiswa menggunakan
smartphone sebagai coping stress karena stress akademik yang
dialaminya akan dapat menimbulkan penggunaan smartphone
secara berlebihan dan tidak terkontrol. Mahasiswa yang banyak
menghabiskan waktu belajarnya untuk menggunakan smartphone
dengan pemakaian yang berlebihan, menyebabkan mahasiswa
20
menjadi malas untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah yang harus
terselesaikan. Hal ini menjadi penyebab mahasiswa menunda
pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikannya. Hal ini tentu
berakibat pada rendahnya nilai prestasi akademiknya.
Selain faktor intensitas penggunaan smartphone, salah
satu faktor internal yang berkaitan erat dengan prestasi akademik
adalah perilaku sosial mahasiswa. Perilaku sosial (Hurlock, 1998)
adalah terdapatnya tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan
sosial atau kemampuan untuk menjadi orang yang bermasyarakat.
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang
merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia
(Rusli Ibrahim, 2001). Sebagai bukti bahwa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat
melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang
lain.Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan
yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia
berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam
kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama,
saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran
dalam hidup bermasyarakat.
21
Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982)
perilaku sosial seseorang tampak dalam pola respons antar orang
yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi.
Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap
orang lain (Baron & Byrne, 1991). Perilaku itu ditunjukkan
dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa
hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang merupakan
sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang
berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang
yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu
mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadinya. Sementara di pihak lain, ada orang yang bermalas-
malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri.
Hasil penelitian Ilmanudin (2013) menyatakan bahwa ada
korelasi yang signifikan antara perilaku sosial dengan prestasi
akademik. Semakin tinggi perilaku sosial mahasiswa maka
prestasinya cenderung lebih baik, demikian pula sebaliknya
semakin rendah perilaku sosial mahasiswa semakin rendah
prestasi akademik mahasiswa.
22
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa keberhasilan
dalam bidang akademik, tidak hanya berkaitan dengan
kecerdasan dan kemampuan kognitif mahasiswa saja, namun
juga sangat berkaitan dengan sarana yang menunjang mahasiswa
menyelesaikan tugas dalam perkuliahan dan perilaku sosial
mahasiswa di masyarakat. .
Berdasarkan asumsi di atas, Peneliti ingin mengetahui
apakah intensitas penggunaan smartphone dan perilaku sosial
mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa
IAIN Salatiga.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang akan
diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap
prestasi akademik mahasiswa IAIN di Salatiga.
2. Adakah pengaruh perilaku sosial terhadap prestasi akademik
mahasiswa IAIN di Salatiga.
23
3. Adakah pengaruh intensitas penggunaan smartphone dan
perilaku sosial terhadap prestasi akademik mahasiswa IAIN
Salatiga.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
dan manfaat baik secara teoritis maupun praktis yaitu :
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dalam bidang ilmu-ilmu sosial tentang
Pengaruh intensitas penggunaan smartphone dan perilaku
sosial terhadap prestasi akademik mahasiswa IAIN di
Salatiga.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
Perguruan Tinggi di Salatiga dalam upaya meningkatkan
prestasi akademik perlu diperhatikan intensitas penggunaan
smartphone dan perilaku sosial mahasiswa.
24
D. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan
variable Intensitas penggunaan smartphone dan perilaku sosial
mahasiswa diantaranya :
Penelitian Rany Nopiani (2013) tentang penggunaan
gadget di kalangan pelajar dipandang berdasarkan aspek
psikologis Program Pasca Sarjana Pendidikan Matematika di
Universitas Sriwijaya.
Penelitian Hakikin (2017) tentang pengaruh penggunaan
gadget terhadap perilaku sosial santri Al-Luqmaniyah Yoyakarta.
Penelitian Kasetyaningsih (2015) tentang pengaruh
aplikasi islam di gadget terhadap religiusitas mahasiswa di
STIMIK Duta Bangsa Surakarta.
Penelitian Nova maria (2013) tentang Pengaruh
penggunaan Smartphone terhadap nilai akademik mahasiswa.
Penelitian Umi Faridhoh (2015) tentang dampak
penggunaan gadget terhadap sisi religiusitas mahasiswa.
Penelitian Umi Khasanah (2017) tentang pengaruh
penggunaan Smartphone pada anak usia 7-9 tahun terhadap
keberfungsian sosial di Srunggan Karangtengah , Imogiri, Bantul.
25
Penelitian Ilmanudin (2013) tentang pengaruh perilaku
sosial anak terhadap prestasi akademik di Mts An Nur Kecamatan
Pekalipan kota Cirebon
Berdasarkan hasil kajian beberapa penelitian di atas maka
penelitian yang mengkaji tentang Pengaruh Intensitas
penggunaan smartphone dan perilaku sosial terhadap prestasi
akademik mahasiswa IAIN di Salatiga belum pernah dilakukan.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya,
baik dari subyek, variable dan lokasi penelitian. Jadi dapat
dinyatakan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan
sebelumnya dan dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
26
BAB II
LANDASAN THEORY
A. Prestasi Akademik
Menurut Chaplin (1989) prestasi belajar adalah tingkat
pencapaian atau kecakapan dalam kegiatan akademik yang
biasanya dinilai oleh guru dengan tes yang standar, dengan tes
buatan guru atau dengan kombinasi kedua tes tersebut. Winkel
(1996) Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar
atau kemampuan seseorang mahasiswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sukarti
(2003) mendefinisikan prestasi belajar sebagai suatu tingkat
keberhasilan atau tingkat penguasaan seseorang terhadap tugas
belajar di sekolah. Munajat (2005) mendefinisikan prestasi
belajar sebagai hasil akhir dari seorang mahasiswa dalam proses
belajar dalam jangka waktu tertentu yang dicatat dalam buku
daftar nilai atau berupa indeks prestasi yang dicapai atas
kecakapan dalam kegiatan akademiknya. Menurut Azwar (2006)
prestasi belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga
ranah yaitu : ranah kognitif yaitu hal-hal yang menyangkut
27
intelektual (kognisi), ranah afektif menyangkut minat dan bakat
siswa, dan ranah psikomotorik yaitu menyangkut aspek
ketrampilan. Prestasi belajar mahasiswa dipakai sebagai ukuran
untuk mengetahui sejauhmana mahasiswa dapat menguasai bahan
pelajaran yang dipelajarinya. Prestasi belajar mahasiswa biasanya
dinyatakan dalam bentuk nilai individual dalam bentuk indeks
prestasi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil kecakapan mahasiswa terhadap
materi pelajaran yang pernah diajarkan atau dilatihkan, yang
dapat diukur dengan menggunakan tes sehingga dapat diperoleh
gambaran tentang pencapaian pendidikan dengan menyeluruh.
Prestasi akademik yang dimaksud dalam penelitian ini
diartikan sebagai hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa
setelah mengikuti proses belajar dalam jangka waktu satu
semester yang dicatat dalam buku daftar nilai atau kartu hasil
studi berupa indeks prestasi kumulatif.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Menurut Azwar (2004) bahwa keberhasilan dalam belajar
dipengaruhi faktor internal dan eksternal, yaitu:
28
1. Faktor internal terdiri dari faktor fisik dan psikologis. Faktor
fisik meliputi panca indera dan kondisi fisik umum. Adapun
faktor psikologis meliputi kemampuan kognitif dan
kemampuan non kognitif. Kemampuan non kognitif meliputi
minat, motivasi, perilaku sosial dan variabel-variabel
kepribadian. Kemampuan kognitif meliputi kemampuan
khusus atau bakat, dan kemampuan umum atau inteligensi.
2. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan sosial. Faktor fisik
meliputi kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan
belajar, materi pelajaran, dan kondisi lingkungan belajar.
Sedangkan faktor sosial meliputi dukungan sosial dan
pengaruh budaya.
Menurut Klausmeir dan Goodwin (1971) faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan
menjadi enam aspek, yaitu :.
a. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa meliputi karakteristik psikis dan
karakteristik fisik. Karakteristik psikis terdiri dari
kemampuan intelektual dan kemampuan non intelektual.
Kemampuan intelektual di antaranya adalah sikap, kebiasaan
29
belajar, minat, perhatian, motivasi belajar, dan kondisi psikis.
Sedangkan kemampuan non intelektual misalnya pengamatan,
fantasi, persepsi, dan kecerdasan emosi. Perilaku sosial,
Karakteristik fisik meliputi keadaaan indera fisik, kesehatan,
dan gizi.
b. Faktor Pengajar
Faktor dari pengajar meliputi penguasaan materi pelajaran,
keterampilan mengajar, dan karakteristik kepribadian guru.
c. Bahan atau Materi yang Dipelajari
Faktor bahan yang diajarkan meliputi jenis materi, tingkat
kesukaran, dan tingkat kompleksitas bahan pelajaran.
d. Media Pengajaran
Media pengajaran meliputi jenis media, karakter media, dan
kemampuan menggunakan media.
e. Karakteristik Fisik Sekolah
Karakteristik fisik sekolah terdiri dari keadaan gedung dan
fasilitas belajar.
f. Faktor Lingkungan dan Situasi
Faktor lingkungan meliputi lingkungan alam seperti suhu,
keadaan musim, dan kelembaban udara.
30
Dari uraian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi akademik dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian
ini menggunakan variabel intensitas penggunaan smartphone
sebagai faktor eksternal sedangkan variabel perilaku sosial
sebagai faktor internal.
C. Intensitas Penggunaan Smartphone
Intensitas adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan
individu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Ajzen (2005)
membagi intensitas menjadi 4 aspek yaitu : 1. Perhatian (daya
konsentrasi), 2. Penghayatan (pemahaman), 3. Durasi (kualitas),
4. Frekuensi (tingkatan).
Tubbs dan Moss (2000) intensitas dipengaruhi oleh
jumlah waktu yang digunakan untuk melakukan komunikasi.
Jumlah waktu itu dapat diukur dengan frekuensi dan durasi dalam
berkomunikasi.
Smartphone (Telepon cerdas) adalah telepon genggam
yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang
dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar
31
pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Sebagian orang
menganggap, Smartphone merupakan telepon yang bekerja
menggunakan seluruh perangkat lunak system operasi yang
menyediakan hubungan standard dan mendasar bagi pengembang
aplikasi. Bagi sebagian lainnya, smartphone hanyalah merupakan
sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat
elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik
(e-book) atau terdapat papan ketik dan penyambung VGA.
Dengan kata lain, smartphone merupakan computer kecil yang
mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa intensitas penggunaan smartphone adalah tingkat
keseringan mahasiswa menggunakan smartphone (yang
merupakan computer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah
telepon) sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi akademik
yang optimal.
4. Perilaku Sosial
Perilaku sosial (Hurlock, 1998) adalah terdapatnya
tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan sosial atau kemampuan
untuk menjadi orang yang bermasyarakat. Perilaku sosial adalah
32
suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk
menjamin keberadaan manusia . Sebagai bukti bahwa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak
dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari
orang lain.Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang
dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup
manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam
kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama,
saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran
dalam hidup bermasyarakat. Menurut Krech, Crutchfield dan
Ballachey (1982) perilaku sosial seseorang itu tampak dalam
pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan
timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan
reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991).
Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap
keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.
Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk
menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda.
Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang
melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan
33
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara
di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran
dan hanya ingin mencari untung sendiri.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
sosial Mahasiswa adalah Respon mahasiswa terhadap orang lain
yang ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan,
kenangan, atau rasa hormat sesuai dengan tuntutan dan norma
sosial di masyarakat.
5. Faktor-Faktor Pembentuk Perilaku Sosial
Baron dan Byrne berpendapat bahwa ada empat kategori
utama yang dapat membentuk perilaku sosial seseorang, yaitu :
a. Perilaku dan karakteristik orang lain
Jika seseorang lebih sering bergaul dengan orang-orang yang
memiliki karakter santun, ada kemungkinan besar ia akan
berperilaku seperti kebanyakan orang-orang berkarakter
santun dalam lingkungan pergaulannya. Sebaliknya, jika ia
bergaul dengan orang-orang berkarakter sombong, maka ia
akan terpengaruh oleh perilaku seperti itu. Pada aspek ini guru
memegang peranan penting sebagai sosok yang akan dapat
mempengaruhi pembentukan perilaku sosial siswa karena ia
34
akan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
mengarahkan siswa untuk melakukan sesuatu perbuatan.
b. Proses kognitif
Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan
pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang
akan berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Misalnya
seorang calon pelatih yang terus berpikir agar kelak
dikemudian hari menjadi pelatih yang baik, menjadi idola bagi
atletnya dan orang lain akan terus berupaya dan berproses
mengembangkan dan memperbaiki dirinya dalam perilaku
sosialnya. Contoh lain misalnya seorang siswa karena selalu
memperoleh tantangan dan pengalaman sukses dalam
pembelajaran penjas maka ia memiliki sikap positif terhadap
aktivitas jasmani yang ditunjukkan oleh perilaku sosialnya
yang akan mendukung teman-temannya untuk beraktivitas
jasmani dengan benar.
c. Faktor lingkungan
Lingkungan alam terkadang dapat mempengaruhi perilaku
sosial seseorang. Misalnya orang yang berasal dari daerah
pantai atau pegunungan yang terbiasa berkata dengan keras,
35
maka perilaku sosialnya seolah keras pula, ketika berada di
lingkungan masyarakat yang terbiasa lembut dan halus dalam
bertutur kata.
d. Latar Budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial itu
terjadi
Misalnya, seseorang yang berasal dari etnis budaya tertentu
mungkin akan terasa berperilaku sosial aneh ketika berada
dalam lingkungan masyarakat yang beretnis budaya lain atau
berbeda. Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani
yang terpenting adalah untuk saling menghargai perbedaan
yang dimiliki oleh setiap anak.
6. Indikator Perilaku Sosial
Indikator perilaku sosial dapat dilihat melalui sifat-sifat
dan pola respon antar pribadi sebagai berikut :
a. Kecenderungan perilaku peran
1. Sifat pemberani dan pengecut secara sosial
2. Sifat berkuasa dan patuh
3. Sifat inisiatif secara sosial dan pasif
4.Sifat mandiri dan tergantung
b. Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial
36
1. dapat diterima atau ditolak orang lain
2. suka bergaul dan tidak suka bergaul
3. Sifat ramah dan tidak ramah
4. Simpatik dan tidak simpatik
c. Kecenderungan perilaku ekspresif
1. Sifat suka bersaing
2. sifat agresif dan tidak agresif
3. Sifat kalem dan tenang secara sosial
4. Sifat suka pamer atau menonjolkan diri
D. HIPOTESIS
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian terdahulu,
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Ada pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap
prestasi akademik mahasiswa IAIN Salatiga.
2. Ada pengaruh perilaku sosial terhadap prestasi akademik
mahasiswa IAIN Salatiga.
3. Ada pengaruh intensitas penggunaan Smartphone dan
perilaku sosial terhadap prestasi akademik mahasiswa IAIN
Salatiga.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Idendifikasi dan Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini menelaah tiga variable yaitu Prestasi
akademik, Intensitas Penggunaan Smartphone dan Perilaku
Sosial. Prestasi Akademik merupakan variable tergantung,
sedangkan intensitas penggunaan smartphone dan perilaku sosial
merupakan variable bebas.
1. Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah hasil belajar yang dicapai oleh
mahasiswa setelah mengikuti proses belajar dalam jangka
waktu satu semester yang dicatat dalam buku daftar nilai atau
kartu hasil studi berupa indeks prestasi kumulatif.
2. Intensitas Penggunaan Smartphone
Intensitas penggunaan smartphone adalah tingkat keseringan
mahasiswa menggunakan smartphone (yang merupakan
computer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon)
38
sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi akademik yang
optimal.
3. Perilaku Sosial
Perilaku sosial adalah Respon mahasiswa terhadap orang lain
yang ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan,
kenangan, atau rasa hormat sesuai dengan tuntutan dan norma
sosial di masyarakat.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan
Psikologi Islam IAIN Salatigaberjumlah 101 mahasiswa. Teknik
sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dengan
kreteria subyek adalah mahasiswa yang memiliki smartphone.
Pertimbangan dalam pemilihan responden ini adalah karena tidak
setiap mahasiswa memiliki sarana smartphone dalam proses
pembelajaran di kelas. Pengambilan subyek penelitian dengan
menggunakan perhitungan sampel size calculator dari table
Morgan (Issao, 1981)
39
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui hasil prestasi
akademik mahasiswa berupa indeks prestasi kumulatif
mahasiswa di bagian akademik. Indeks prestasi kumulatif
mahasiswa merupakan hasil bagi nilai sejumlah mata kuliah
dengan jumlah SKS yang ditempuh mahasiswa dalam satu
semester berupa skor yang bergerak dari 0-4. Metode ini
dilaksanakan dengan cara mencatat nilai mahasiswa yang
menjadi subyek penelitian berupa indeks prestasi kumulatif
yang diperoleh di bagian akademik Fakultas Dakwah IAIN di
Salatiga.
2. Pengukuran Skala
a. Skala Intensitas Penggunaan Smartphone
Skala Intensitas Penggunaan Samrthphone yang
digunakan merupakan hasil modifikasi dari skala Intensitas
penggunaan Smartphone yang dikembangkan oleh Rosalia
(2013) yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi intensitas
40
dari Ajzen untuk mengukur 4 dimensi Intensitas yaitu :
Perhatian , penghayatan, durasi dan Frekuensi..
Skala ini terdiri dari 25 aitem pernyataan, 5 aitem
untuk mengukur perhatian, 10 aitem untuk mengukur aspek
penghayatan, 5 aitem untuk mengukur aspek durasi, 5 aitem
untuk mengukur aspek frekuensi, Butir-butir pernyataan
dinyatakan dalam pernyataan yang bersifat favorable dan
Unfavorable.
Skor total yang diperoleh dari skala Intensitas
Penggunaan Smartphone menunjukkan sejauhmana tingkat
Intensitas mahasiswa menggunakan smartphone. Skor tinggi pada
skala ini menunjukkan bahwa subjek mempunyai tingkat
Intensitas yang tinggi dalam menggunakan smartphone,
sebaliknya skor rendah menunjukkan subjek mempunyai tingkat
Intensitas yang rendah.dalam menggunakan smartphone.
b. Skala Perilaku Sosial
Skala Perilaku Sosial merupakan hasil modifikasi
dari skala Perilaku Sosial yang dikembangkan oleh Ilmanudin
(2013) yang disusun berdasarkan pada teori Krech untuk
mengukur tiga dimensi Perilaku Sosial yaitu : kecenderungan
41
perilaku peran, Kecenderungan perilaku dalam hubungan
sosial dan Kecenderungan perilaku ekspresif.
Skala ini terdiri dari 25 aitem pernyataan, 10 aitem
untuk mengukur aspek kecenderungan perilaku peran, 10
aitem untuk mengukur aspekkecenderungan perilaku dalam
hubungan sosial, 5 aitem untuk mengukur aspek
kecenderungan perilaku ekspresif. Butir-butir pernyataan
dinyatakan dalam pernyataan yang bersifat favorable.
Skor total yang diperoleh dari skala Perilaku sosial
menunjukkan bagaimana perilaku sosial mahasiswa. Skor
tinggi dalam skala ini berarti subyek mempunyai perilaku
sosial yang tinggi. Sebaliknya skor rendah menunjukkan
subyek mempunyai perilaku sosial yang rendah.
D. Validitas dan Reliabilitas
Tingkat kepercayaan yang diberikan pada kesimpulan
penelitian tergantung pada akurasi dan kecermatan data yang
diperoleh. Akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran
tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur (Azwar, 2007)
42
Suatu skala dikatakan representatif, fungsional dan akurat
bila skala tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Oleh karena itu sebelum skala digunakan pada subyek penelitian
terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mendapatkan validitas
dan reliabilitasnya. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan pada
40 mahasiswa semester 3 program studi KPI Fakultas Dakwah di
IAIN Salatiga pada tanggal 10 Juni 2018. Uji coba alat ukur
dilaksanakan dengan cara meminta subyek untuk menjawab
pernyataan dari alat ukur dan didampingi oleh peneliti.
1. Validitas
validitas (validity) adalah sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi
ukurnya. Alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi
apabila mampu menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan
maksud diadakannya pengukuran tersebut (Azwar, 2007).
Penelitian ini menggunakan validitas isi (content
validity). Menurut Azwar (2006) validitas isi menunjukkan
sejauhmana aitem-aitem dalam alat ukur mencakup
keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur.
43
Keseluruhan kawasan isi dari alat ukur tersebut harus
komprehensif, hanya memuat hal-hal yang relevan dan tidak
keluar dari batasan tujuan ukur.
Lebih lanjut dijelaskan Azwar (1999) bahwa validitas
isi diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan
analisis rasional atau lewat professional judgment, sehingga
diketahui sejauhmana aitem-aitem tes mewakili komponen-
komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang
hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana aitem-
aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur
(aspek relevansi).
Penelitian ini dinilai valid melalui validitas muka dan
validitas logik karena menampilkan aitem-aitem tes yang
meyakinkan dan mampu mengungkap atribut yang hendak
diukur. Disamping itu, aitem-aitem tes dalam penelitian ini
merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur
sebagaimana telah ditetapkan dalam kawasan ukurnya.
Uji validitas menggunakan rumus korelasi product
moment. Kreteria untuk menentukan butir aitem gugur atau
dipertahankan dengan cara mengkorelasikan setiap aitem
44
dengan skor total. Menurut Azwar (2004b) hasil komputasi
dinyatakan dalam corrected item-total correlation atau
dikenal dengan indeks daya diskriminasi aitem. Indeks daya
diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu
membedakan individu atau kelompok individu yang
memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya
diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan antara
fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang
dikenal dengan konsistensi item-total. Dasar seleksi aitem
adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau
sesuai dengan fungsi ukur skala. Batas koefisien korelasi
aitem total bila rix > 0,30. Semua aitem yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix kurang dari 0,30
diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya
diskriminasi rendah. Menurut Cronbach (Azwar, 2006)
koefisien yang berkisar antara 0,300-0,500 telah dapat
memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi untuk
memprediksi hasil suatu produk seleksi. Penelitian ini
membatasi aitem-aitem yang dianggap valid adalah aitem
45
yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,30. Hasil uji
validitas aitem dapat dilihat sebagai berikut
a. Skala Intensitas Penggunaan Smartphone
Aitem total skala Intensitas penggunaan Smartphone
berjumlah 40 aitem, dengan koefisien korelasi aitem total
antara 0,338 – 0,724. Pemilihan aitem pada skala self
regulation menggunakan kreteria yang sama dengan batas
koefisien korelasi aitem total sebesar r > 0,30. Berdasarkan
hasil uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan program
SPSS, maka butir-butir skala intensitas penggunaan
Smartphone mengalami pengurangan. Butir yang memiliki
diskriminasi aitem memuaskan sebanyak 25 butir,
sedangkan butir yang memiliki diskriminasi aitem rendah
sebanyak 15 butir.
b. Skala Perilaku Sosial
Aitem total skala Perilaku Sosial berjumlah 40
aitem, dengan koefisien korelasi antara 0,334 – 0,629. Pemilihan
aitem untuk dipakai sebagai alat ukur penelitian menggunakan
korelasi setiap aitem dengan skor total atau yang dinyatakan
sebagai corrected item-total correlation (Azwar, 2004b).
46
Batas koefisien korelasi aitem total yang digunakan adalah
minimal 0,30. Berdas arkan nilai itu maka ada 15 aitem yang
gugur.. Digugurkan karena dianggap tidak memiliki daya
diskriminasi aitem yang memuaskan. Aitem yang terpilih
sebagai bagian dari instrumen ukur berjumlah 25.
2. Reliabilitas
Reliabilitas (reliability) adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama
selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah.
Reliabilitas alat ukur mengacu pada konsistensi atau kepercayaan
hasil alat ukur yang didapatkan melalui uji reliabilitas. Besar
koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Bila
koefisien reliabilitas semakin mendekati 1,00 berarti terdapat
konsistensi hasil ukur yang semakin sempurna (Azwar, 2007)
Cara pengujian untuk mengetahui reliabilitas skala
intensitas penggunaan smartphone dan skala perilaku sosial
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi
internal yang prosedurnya hanya menggunakan satu kali
47
pengenaan pada sekelompok mahasiswa sebagai subjek. Hal ini
didasarkan pada upaya peneliti untuk menghindari kesulitan yang
timbul akibat dari pendekatan ulang maupun dari pendekatan
paralel (Suryabrata, 2000).
Untuk menghasilkan estimasi reliabilitas yang cermat
maka komputasinya menggunakan formula Alpha Cronbach,
pengolahan data dibantu dengan program SPSS. Estimasi
reliabilitas terhadap skala perilaku sosial menghasilkan koefisien
Alpha sebesar 0,871 dan untuk estimasi reliabilitas terhadap skala
intensitas penggunaan smartphone menghasilkan koefisien
Alpha sebesar 0,871. Nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
sebesar 0,871 dan 0,871 cukup handal dan memenuhi syarat
untuk melakukan penelitian.
E. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah cara untuk mengolah dan menganalisis
data yang telah terkumpul sehingga mendapat kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan. Data dalam penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi ganda dua
prediktor. Analisis regresi ganda digunakan untuk melihat
hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu
48
variabel tergantung (Hadi, 2000). Taraf signifikansi yang
digunakan adalah p < 0,05. Sebelum dilakukan analisis regresi
dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji
linieritas dan uji multikolinieritas.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor
variabel yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak.
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya
sebaran data adalah jika p > 0,05 maka sebarannya normal
(Hadi, 2000). Teknik uji normalitas yang digunakan adalah
menggunakan Kolmogorov Smirnov-z.
2. Uji Linearitas
Uji liniearitas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji liniearitas
hubungan dilakukan terhadap variabel intensitas penggunaan
smartphone dengan prestasi akademik dan variabel perilaku
sosial dengan prestasi akademik. Untuk melihat liniearitas
hubungan dilakukan dengan melihat p pada tabel liniearitas.
Jika p > 0,05 maka hubungannya linier, tetapi jika p < 0,05
maka hubungannya tidak linier.
49
3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah ada
korelasi kuat antara variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini. Jika terjadi korelasi yang sangat tinggi dengan
sesama variabel bebas, antara ketiga variabel bebas akan
dinyatakan kolinier. Jika terlalu banyak variabel bebas yang
demikian, sesama variabel bebas tersebut akan disebut
multikolinier (Hadi, 2000). Untuk mendeteksi ada tidaknya
gejala Multicollinearity dilihat dari Value inflation Factor
(VIF) variabel bebas terhadap variabel terikat.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran atau interpretasi tentang keadaan subjek penelitian
pada masing-masing variabel yang diamati dan diukur, yaitu
intensitas penggunaan smartphone, perilaku sosial, dan prestasi
akademik. Deskripsi data dalam penelitian ini mencakup rerata
empirik dan rerata hipotetik. Rerata empirik dan rerata hipotetik
dalam penelitian ini diperoleh melalui perhitungan atas skor
empirik dan skor hipotetik.
Tabel 4.1.
Deskripsi Data Penelitian
Variabel Data Hipotetik Data Empirik
Skor Mean SD Skor Mean SD
Maks Min Maks Min
PA 4 0 2 0,67 4 2 3 0.45
IPS 100 25 50 12,5 98 78 89.3 5,55
PS 100 25 50 12,5 98 70 87,1 6,38
51
Keterangan :
PA = Prestasi Akademik
IPS = Intensitas Penggunaan Smartphone
PS = Perilaku Sosial
Sebagai suatu hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor
skala memerlukan suatu norma pembanding agar dapat
diinterpretasikan secara kualitatif. Berdasarkan tujuan tersebut
maka ditetapkan suatu kategorisasi. Menurut Azwar (2004)
terdapat beberapa cara kategorisasi subjek secara normatif guna
memberikan interpretasi terhadap skor skala, yaitu kategorisasi
berdasarkan distribusi normal, kategorisasi berdasarkan
signifikansi perbedaaan dan kategorisasi berdasarkan
pertimbangan standar error dalam pengukuran. Penelitian ini
menggunakan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal
yaitu kategorisasi jenjang.
Kriteria kategorisasi yaitu rendah, sedang, atau tinggi
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
X < (µ - 1,0 SD) termasuk kategori rendah
(µ - 1,0 SD) < X < (µ + 1,0 SD) termasuk kategori sedang
52
(µ + 1,0 SD) < X termasuk kategori tinggi
Hasil kategorisasi masing-masing variabel penelitian diuraikan
sebagai berikut :
1. Kategorisasi Prestasi Akademik
Prestasi Akademik bergerak dari 0 sampai dengan 4,
dengan demikian rerata hipotetik untuk prestasi Akademik
sebesar 2. Data empirik pada statistik deskriptif menunjukkan
bahwa prestasi subjek penelitian bergerak dari 2 (nilai minimal)
sampai 4 (nilai maksimal), dengan rerata empirik sebesar 3 serta
simpang baku sebesar 0,45. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
prestasi akademik dalam penelitian ini termasuk dalam kategori
sedang. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.
HASIL KATEGORISASI PRESTASI AKADEMIK
No. Skor Jumlah Kategori Persentase
1 3,45 - 4,0 27 Tinggi 26,7 %
2 2,55 - 3,45 64 Sedang 63,4 %
3 2,0 - 2,55 10 Rendah 9,9 %
53
Hasil kategorisasi dari prestasi akademik mahasiswa
menunjukkan bahwa 26,7 % berada pada kategori tinggi, 63,4 %
berada pada kategori sedang dan hanya 9,9% berada pada
kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi akademik
mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga berada dalam
keadaan sedang, akan tetapi masih perlu ditingkatkan kembali.
2. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Smartphone
Skala intensitas penggunaan smartphone terdiri dari 25
butir aitem pernyataan dengan skor yang bergerak dari 1 sampai
4. Perhitungan secara hipotetik pada skor minimal adalah 1 x 25
= 25 dan pada skor maksimal sebesar 4 x 25 = 100, sehingga
besarnya rentang skor adalah 100 – 25 = 75. Standar deviasinya
adalah 75 : 6 = 12,5 dan mean teoritisnya adalah µ = 50. Data
empirik pada statistik deskriptif menunjukkan bahwa respon
subjek penelitian terhadap skala intensitas penggunaan
smartphone bergerak dari 78 (skor minimal) sampai 100 (skor
maksimal) dengan rerata empirik sebesar 89 serta simpang baku
sebesar 3,6. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
4.3.berikut ini.
54
Tabel 4.3.
HASIL KATEGORISASI
INTENSITAS PENGGUNNAAN SMARTPHONE
No Skor Jumlah Kategori Prosentase
1 94,8 - 100 18 Tinggi 17,8 %
2 83,5 - 94,7 58 Sedang 57,4 %
3 78 - 83,4 15 Rendah 14,8 %
Hasil kategorisasai skala Intensitas Penggunaan
Smartphone menunjukkan bahwa 57,4 % berada pada kategori
sedang, 17,8 % berada pada kategori tinggi dan 14,8 % pada
kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa Intensitas
Penggunaan Smartphone mahasiswa perlu ditingkatkan secara
berkesinambungan, karena Intensitas Penggunaan Smartphone
berpengaruh terhadap hasil prestasi akademik mahasiswa.
2. Kategorisasi Perilaku Sosial
Skala perilaku sosial terdiri atas 25 butir aitem
pernyataan dengan skor yang bergerak dari 1 sampai 4. Skor total
bergerak dari batas minimum skor 25 dan skor maksimum adalah
55
100. Standar deviasinya adalah 12,5 dan mean hipotetiknya
adalah 87,1. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4.
HASIL KATEGORISASI SKALA PERILAKU SOSIAL
No Skor Jumlah Kategori Prosentase
1 93,6 - 100 19 Tinggi 19 %
2 80,7 - 93,5 70 Sedang 69,3 %
3 70 - 80,6 33 Rendah 32,7 %
Hasil kategorisasi skala Perilaku Sosial mahasiswa
menunjukkan bahwa 69,3 % berada pada kategori sedang, 19 %
berada pada kategori tinggi dan 32,7% berada pada kategori
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku sosial mahasiswa
IAIN cukup baik, akan tetapi masih perlu ditingkatkan karena
semakin tinggi perilaku sosial mahasiswa akan meningkatkan
prestasi akademik mahasiswa.
56
B. Hasil Penelitian
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi, yaitu uji normalitas, uji liniearitas, dan uji
multikolinieritas. Ketiga uji asumsi tersebut dianalisis dengan
program SPSS 16,00.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov-
Smirnov-z melalui program SPSS, berdistribusi normal bila p >
0,05. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua variabel
yaitu intensitas penggunaan smartphone, perilaku sosial dan
prestasi akademi mahasiswa berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5.
HASIL UJI NORMALITAS
Variabel K-S-Z P Keterangan
PA 0,786 0,566 Normal
IPS 0,788 0,564 Normal
PS 0,894 0,401 Normal
57
Berdasarkan tabel di atas data yang digunakan
berdistribusi normal, oleh karena itu asumsi normalitas telah
dipenuhi dan karena itu data ini layak digunakan untuk estimasi
selanjutnya.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung memiliki pola linier atau tidak linier. Hasil uji F pada
Deviation from Linearity melalui program SPSS dapat dibuktikan
bahwa tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap linieritas
antara variabel bebas dan variabel tergantung, dengan nilai p >
0,05. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa pada taraf
kepercayaan 95% tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap
linieritas. Jadi data memenuhi asumsi linieritas sebagai prasyarat
estimasi selanjutnya. Hasil uji linieritas hubungan antar variabel
dapat dilihat pada tabel 4.6.
58
Tabel 4.6.
HASIL UJI LINIERITAS
Variabel F P Status
IPS – PA 1,012 0,459 Linier
PS -- PA 0,910 0,585 Linier
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah
ada korelasi kuat antar variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini. Uji Multikolinearitas ini dilakukan dengan
bantuan program SPSS. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
Multicollinearity dilihat dari Value Inflation Factor (VIF)
variabel bebas terhadap variabel terkait. Apabila nilai VIF
tidak lebih dari 5 mengindikasikan bahwa dalam model tidak
terdapat Multicollinearity. Hasil selengkapnya dapat dilihat
tabel 4.7.
59
Tabel 4. 7.
HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS
Variabel VIF Keterangan
IPS (X1) 1,000 Memenuhi Syarat
PS (X2) 1,000 Memenuhi Syarat
C. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah proses uji prasyarat terpenuhi maka pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS
for Windows versi 16,0. Penelitian ini memiliki tiga hipotesis
yang perlu diuji yaitu :
1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama berbunyi “Ada pengaruh antara intensitas
penggunaan smartphone tehadap prestasi akademik ”. Hasil
analisis regresi menunjukkan besarnya koefisien korelasi
adalah 0,349, F regresi = 13,724 dengan p = 0,000 (p <
0,05), dan R2
= 0,121. Hasil ini menunjukkan bahwa
hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini
diterima artinya ada pengaruh yang positif dan sangat
60
signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dengan
prestasi akademik dengan sumbangan efektif sebesar 34,9
persen.
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua berbunyi “Ada pengaruh antara perilaku
sosial terhadap prestasi akademik”. Hasil analisis regresi
menunjukkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,204, F
regresi = 4,317 dengan p = 0,040 (p < 0,05), dan R2
= 0,42.
Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang diajukan
dalam penelitian ini diterima artinya ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara perilaku sosial dengan prestasi
akademik dengan sumbangan efektif sebesar 20,4 persen.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga berbunyi “Ada pengaruh antara intensitas
penggunaan smartphone dan perilaku sosial terhadap
prestasi akademik”. Hasil analisis regresi ganda
menunjukkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,429, F
regresi =11,044 dengan p = 0,000 (p < 0,01), dan R2 = 0,184.
Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang diajukan
61
dalam penelitian ini diterima artinya ada pengaruh yang
positif dan sangat signifikan antara intensitas peggunaan
smartphone dan perilaku sosial dengan prestasi akademik
dengan sumbangan efektif sebesar 42,9 persen sedangkan
sisanya 57,1 % dipengaruhi oleh prediktor-prediktor lain
yang tidak menjadi fokus pada penelitian ini.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan menguji bagaimana pengaruh
antara intensitas penggunaan smartphone dan perilaku sosial
dengan prestasi akademik. Hasil uji hipotesis dengan analisis
regresi ganda menunjukkan bahwa intensitas penggunaan
smartphone dan perilaku sosial secara simultan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan dengan prestasi akademik
pada mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga yang
ditunjukkan dengan koefisien korelasi 0,429 dengan koefisien
variansi F = 11,044, p = 0,000 (p < 0,01) dan koefisien
determinasi R2
= 0,184. Penelitian ini menjelaskan bahwa prestasi
akademik dapat diprediksi melalui variabel intensitas
penggunaan smartphone dan perilaku sosial. Sumbangan efektif
intensitas penggunaan smartphone dan perilaku sosial dengan
62
prestasi akademik sebesar 42,9 %, sedangkan 57,1 % sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam
penelitian ini.
Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwasannya
variabel Intensitas Penggunaan Smartphone memberikan
pengaruh lebih besar terhadap Prestasi akademik dibandingkan
dengan variabel perilaku sosial, dengan sumbangan parsial
pengaruh Intensitas penggunaan Smartphone sebesar 34,9 %
sedangkan sumbangan partial pengaruh perilaku sosial terhadap
Prestasi akademik sebesar 20,4 %. Hal ini menunjukkan bahwa
mahasiswa merasa Intensitas Penggunaan Smartphone dianggap
lebih mempengaruhi Prestasi akademik secara langsung
dibandingkan dengan perilaku sosial.
Hasil penelitian ini mendukung hasil-hasil penelitian
sebelumnya diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rosalia
(2013) bahwa intensitas penggunaan smartphone memiliki
pengaruh yang signifikan dengan prestasi akademik. Didukung
penelitian maria (2013 ) bahwa penggunaan smartphone
merupakan salah satu faktor yang mampu menopang nilai
akademik mahasiswa. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian
63
Pradiptasari (2016) yang menemukan bahwa intensitas
penggunaan media sosial dan interaksi sosial berhubungan
dengan prestasi akademik di kalangan mahasiswa. Hasil
penelitian Manumpil dkk. (2015) menunjukkan bahwa
penggunaan gadget berkorelasi signifikan dengan tingkat prestasi
siswa di SMAN 9 Manado. Penelitian Mandias (2017) tentang
analisis pengaruh pemanfaatan smartphone terhadap prestasi
akademik mahasiswa. Penelitian Prakoso (2013) penggunaan
gadget pada mahasiswa berpengaruh pada prestasi mahasiswa.
Penelitian Jauhar dkk. Menemukan bahwa intensitas penggunaan
smartphone dan komunikasi orang tua anak berpengaruh terhadap
prestasi belajar anak. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Ilmanudin (2013) yang menunjukkan bahwa Perilaku sosial anak
berpengaruh terhadap prestasi belajar di Mts An-Nur Cirebon.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang
dilakukan terhadap temuan di lapangan maka dapat disimpulkan
bahwa intensitas penggunaan smartphone dan perilaku sosial
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan sangat
signifikan dengan prestasi akademik dengan sumbangan efektif
sebesar 42,9 persen sedangkan 57,1 persen sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini.
Variabel intensitas penggunaan smartphone memiliki pengaruh
34,9 persen lebih tinggi terhadap prestasi akademik
dibandingkan dengan variabel perilaku sosial yang memiliki
pengaruh 20,4 persen.
B. Saran – Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan
kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
65
1. Saran bagi Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan
smartphone dan perilaku sosial berpengaruh terhadap prestasi
akademik. Temuan ini memperlihatkan bahwa kedua faktor
ini perlu mendapatkan perhatian dan tekanan secara simultan
dalam upaya meningkatkan prestasi akademik. Artinya
dengan meningkatkan intensitas penggunaan smartphone dan
perilaku sosial akan meningkatkan prestasi akademik
mahasiswa. Hal tersebut bisa menjadi masukan bagi
Fakultas Dakwah IAIN Salatiga bahwa dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan lebih memperhatikan faktor
intensitas penggunaan smartphone dan perilaku sosial
sehingga prestasi akademik mahasiswa bisa mengalami
peningkatan.
2. Saran bagi Dosen
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat 12,5
persen mahasiswa memberikan persepsi rendah dan 9,1
persen mahasiswa yang memberikan persepsi tinggi dan
78,4 persen dalam kategori sedang terhadap kompetensi
dosen tahfizh, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dosen
66
perlu ditingkatkan melalui upaya secara berkesinambungan
seperti dengan mengikuti studi lanjut, pelatihan-pelatihan,
workshop, seminar, dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang peningkatan kompetensi dosen, karena hasil
penelitian menunjukkan
bahwa mahasiswa yang mempersepsi rendah terhadap
kompetensi dosen memiliki prestasi tahfizh Al Qur’an
rendah.
3. Saran bagi Mahasiswa
Dalam upaya peningkatan program pendidikan, sebaiknya
tidak hanya terfokus pada hasil akhir prestasi akademik
mahasiswa saja, melainkan juga memperhatikan proses-
proses yang mendahuluinya yaitu upaya meningkatkan
intensitas penggunaan smartphone dan meningkatkan perilaku
sosial mahasiswa yang sangat berpengaruh meningkatkan
prestasi akademik mahasiswa. Penggunaan smartphone yang
intens dapat membantu keberhasilan mahasiswa meraih
prestasi akademik lebih tinggi, sudah sepatutnya menjadi
fokus perhatian para pendidik di sekolah. Hasil penelitian
menemukan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan
67
smartphone dan perilaku sosial mahasiswa akan
meningkatkan prestasi akademik. Intensitas penggunaan
smartphone yang tinggi akan membantu mahasiswa
menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Sedangkan perilaku
sosial yang tinggi akan mempengaruhi sikap dan performansi
mahasiwa dalam berperilaku dengan dosen dan sesama
mahasiswa, hal tersebut akan mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa..
4. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini masih mempunyai kekurangan-
kekurangan yang dapat disempurnakan dalam penelitian
selanjutnya. Mengingat pengaruh variabel-variabel lain yang
tidak dikaji dalam penelitian ini termasuk besar maka peneliti
berikutnya diharapkan mampu mengungkap variabel-variabel
lain yang berpengaruh terhadap prestasi akademik
diantaranya adalah : inteligensi, motivasi berprestasi,
kepribadian, ketekunan, dukungan orang tua, dukungan
teman sebaya, iklim kelas, dan lingkungan keluarga.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, Nadhya, Ana. 2005. Terampil Menulis Proposal
Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Ajzen Icek.(2005). Attitudes Personality and Behavior. New
York: Open University Press.
Azwar, S. (.2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2006) Tes Prestasi fungsi dan pengembangan
pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian : Suatu
Pendekatan Praktek Jakarta: Bina Usaha.
Effendi, Uchjana, Onong. 2000. Ilmu, Teori dan Filfasat
Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bhakti.
Everet, M. Rogers. 1986. Communication Tecnology: The New
Media In Society. Canada: The Free Press,
Thomas Loren Friedman, Thomas Loren. (2005) The World is
Flat: A Brief History of The Twenty-First Century. New
York USA: Farrar, Straus, and Giroux Publication.
h. 8-9.
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik jilid 2. Yogyakarta. Andi Ofset.
Ilmanudin. 2013. Pengaruh Perilaku Sosial Anak terhadap
Prestasi belajar di Mts An-Nur Kota Cirebon.
69
Jauhar dkk. Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone dan
Komunikasi Orang tua Anak terhadap Prestasi Belajar
Anak.
Maria, Naova. 2013. Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap
Nilai Akademik Mahasiswa.
Manumpil dkk. 2015. Hubungan Penggunaan Gadget dengan
tingkat Prestasi Siswa di SMAN 9 Manado.
Mandias, Green Ferry. 2017. Analisis Pengaruh Pemanfaatan
Smartphone terhadap Prestasi Akademik Mahasiswwa.
Nurudin. 2007 Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Prajarto, Nunung. 2009. Metode Survey untuk Penelitian
Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit FISIPOL UGM.
Pradiptasari, Lucia Prisca marina. 2016. HUbungan antara
Intensitas Penggunaan Medsos dan Interaksi Sosial
dengan Prestasi Akademik. Di Kalangan Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga.
Purnama, Hadi. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0.
Corporate and Marketing Communication. Jakarta.
Prakoso, Prastyo. 2013. Pengaruh Pnggunaan Gadget pada
Mahasiswa dan Hubungannya dengan Prestasi
Mahasiswa.
Rosalia, Maya Ferdiana dkk. 2013. Hubungan intensitas
Pemanfaatan Gadget dengan prestasi belajar siswa di Kota
Malang.
Samovar, A. Larry dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya.
Jakarta: Salemba Humanika.
70
Setyawan, Widha Arirur. 2017. Pengaruh Intensitas Penggunaan
Handphone dan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap
Motivasi Belajar Siswa.
Suharsimi Arikunto, 2009, Preosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Surahmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah.
Bandung: Tarsito.
71
LAMPIRAN – LAMPIRAN