LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
AKHIR MASA JABATAN KEPALA DESA
(LPPD AMJ KEPALA DESA)
DESA : KANDANGAN
KECAMATAN : BAWEN
KABUPATEN : SEMARANG
PEMERINTAH DESA KANDANGAN
KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
KECAMATAN BAWEN
DESA KANDANGAN
Jl. Raya Bawen-Kandangan KM 3,5 Desa Kandangan (50661)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat-Nya, sehingga Laporan Akhir Masa
Jabatan (AMJ) Kepala Desa Kandangan Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang Periode Tahun 2013-2019 dapat
diselesaikan. Sebab sebagai perwujudan dari pertanggungjawaban Kepala
Desa dalam menjalankan roda pemerintahan desa selama menjabat 6 (enam)
tahun, Kepala Desa harus menyampaikan Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ)
kepada Bupati yang disampaikan melalui Camat. Selama Kepala Desa
menjabat telah melakukan berbagai kegiatan yang timbul sebagai bentuk dari
penggunaan dan pengelolaan keuangan desa yang anggarannya didapatkan
dari pemerintah baik pusat maupun daerah yang harus
dipertanggungjawabkan baik secara moral kepada masyarakat desa maupun
secara kedinasan kepada atasannya.
Kepala Desa dalam mengelola keuangan desa telah menggunakan anggaran
baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk berbagai bidang kegiatan
yang terdiri dari bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, bidang
pembangunan desa, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang pembinaan
kemasyarakatan. Kepala Desa telah memberikan kemampuan terbaik dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat desa Kandangan dan
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh pemerintahan di atasnya
secara sungguh-sungguh. Namun perlu disadari bahwa tiada hal yang
sempurna selain Tuhan Yang Maha Esa. Demikian juga dengan Kepala Desa
yang meskipun telah berupaya sekuat pikiran dan tenaga namun masih ada
saja kekurangan dan kesalahan. Maka, pembinaan dan bimbingan dari pihak-
pihak terkaitpun masih sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki
kegiatan-kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab
kepala Desa mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan dan
pelaporannya.
Dengan ini Kepala Desa menyampaikan pertanggungjawaban atas segala
kegiatan penggunaan dan pengelolaan keuangan di desa Kandangan selama
menjabat melalui Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Kepala Desa Kandangan
tahun 2013-2019. Kami menyadari laporan pertanggungjawaban yang kami
sampaikan masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat menerima kritik
dan saran sehingga kami dapat melakukan perbaikan di waktu mendatang.
Harapan kami, dengan selesainya laporan pertanggungjawaban Kepala Desa
ini masyarakat dan pemerintah daerah dapat mengambil manfaatnya.
Kandangan, 28 Agustus 2019
Kepala Desa Kandangan
Ttd.
PARYANTO
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG KECAMATAN BAWEN
DESA KANDANGAN Jl. Raya Bawen-Kandangan KM 3,5 Desa Kandangan (50661)
LAPORAN AKHIR MASA JABATAN (AMJ)
KEPALA DESA KANDANGAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013-2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
Undang - Undang Nomor 06 Tahun 2014 sangat memberikan peluang bagi
pemerintah desa untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas desa
dengan mengedepankan kepentingan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan publik dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Implementasi dari paradigma tersebut juga mensyaratkan perlunya penerapan
prinsip akuntabilitas dalam penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas
pembantuan dan tugas umum pemerintah lainnya.
Akuntabilitas publik merupakan landasan bagi proses penyelenggaraan
pemerintahan, yang diperlukan karena aparatur pemerintah harus
mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya, baik kepada publik
maupun kepada lembaga dimana dia bekerja. Dengan akuntabilitas publik
setiap aparat harus dapat menyajikan informasi yang benar dan lengkap
untuk menilai kinerjanya, baik yang dilakukan oleh masyarakat, instansi
kerjanya, kelompok pengguna pelayanannya maupun profesinya. Tujuannya
adalah untuk menjelaskan bagaimanakah pertanggungjawaban hendak
dilaksanakan dan bagaimana realitas pelaksanaannya dan apa dampaknya.
Oleh karenanya, sebagai salah perwujudan akuntabilitas, sekaligus
pelaksanaan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka pada akhir
jabatannya Kepala Desa wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan
desa, termasuk kepada pemerintah yang lebih tinggi melalui Laporan Akhir
Masa Jabatan (AMJ).
Secara yuridis formal, penyampaian Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ) telah
diamanatkan dalam ketentuan Pasal 27 huruf (b) Undang - Undang Nomor 06
Tahun 2014 tentang Desa dan Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 tentang Laporan Kepala Desa.
Pemerintah Daerah mengharuskan pada pemerintah desa agar melakukan
pelaporan penggunaan dan pengelolaan keuangan desa yang dilaksanakannya.
Pelaporan tersebut selain berguna sebagai pertanggungjawaban penggunaan
anggaran yang diterimanya juga berfungsi sebagai bahan kontrol dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa. Evaluasi dilakukan
terhadap kegiatan mulai dari perencanaan tahunan desa yang tertuang dalam
Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa) maupun perencanaan
jangka menengah 6 (enam) tahunan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa) terhadap konsistensi pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan dan pelaporan atau pertanggungjawaban kegiatan melalui
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ).
Dari evaluasi yang dilakukan tersebut akan didapatkan data tentang
keunggulan maupun kelemahan dari suatu program atau kegiatan,
keberhasilan maupun kekurangan dari suatu pelaksanaan kegiatan. Data
yang dihasilkan tersebut dapat digunakan untuk melakukan perbaikan-
perbaikan akan program kebijakan yang sudah dan akan dilakukan
selanjutnya. Dengan perbaikan-perbaikan tersebut diharapkan nantinya visi
desa Kandangan dapat tercapai. Adapun visi dan misi desa Kandangan adalah:
1. Berusaha menyelenggarakan Pemerintah Desa dengan sebaik-
baiknya khusunya dalam hal pelayanan masyarakat;
2. Berusaha melakukan pembangunan di segala bidang di tingkat Desa,
Dusun dan RT;
3. Mencatat keuangan dengan baik, transparan sesuai dengan pos-pos
anggaran yang ada;
4. Mengembangkan sikap, perilaku yang baik dan memiliki sosok
wibawa;
5. Berusaha mengakomodasi pendapat dari tokoh masyarakat, agama
dan unsur lembaga yang lain;
6. Menyerasikan segala bentuk kemajemukan yang berada di
masyarakat agar supaya bias menjadi modal dalam menyamakan
persepsi;
7. Berusaha untuk menumbuhkan sikap rela berkorban demi
masyarakat untuk memberikan semboyan berupa moral, material
untuk mendampingi subsidi/bantuan yang diberikan oleh
pemerintah.
Sebagai dasar dalam penyusunan Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Kepala
Desa Kandangan adalah :
SK Bupati Semarang Nomor 141/0713/2012 yang berinduk pada,
Landasan Idiil : Pancasila
Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
Landasan Operasional :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 tahun 2016 tentang Laporan
Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1099);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 21 Tahun 2006 tentang
Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2006
Nomor 21 Seri D Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Semarang Nomor 16);
10. Peraturan Bupati Semarang Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak Daerah dan
Restribusi Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2017;
11. Peraturan Bupati Semarang Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Kabupaten
Semarang Tahun 2017;
12. Peraturan Desa Kandangan Nomor 01 Tahun 2013 Tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Kandangan Tahun Anggaran 2013;
13. Peraturan Desa Kandangan Nomor 02 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Kandangan Tahun
2013 - 2019;
14. Peraturan Desa Kandangan Nomor 01 Tahun 2015 Tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Kandangan Tahun Anggaran 2015;
15. Peraturan Desa Kandangan Nomor 04 Tahun 2015 Tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Kandangan Tahun Anggaran 2016;
16. Peraturan Desa Kandangan Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Kandangan Tahun Anggaran
2016;
17. Peraturan Desa Kandangan Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Rencana
Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) Desa Kandangan Tahun Anggaran
2017;
18. Peraturan Desa Kandangan Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Kandangan Tahun Anggaran 2017;
19. Peraturan Desa Kandangan Nomor 03 Tahun 2017 Tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Kandangan Tahun Anggaran
2017;
20. Peraturan Desa Kandangan Nomor 07 Tahun 2017 Tentang Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Kandangan Tahun 2018;
21. Peraturan Desa Kandangan Nomor 08 Tahun 2018 Tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Kandangan Tahun Anggaran 2018.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun Maksud dan Tujuan dari pembuatan Laporan pertanggungjawaban
Akhir Masa Jabatan Kepala Desa Kandangan adalah :
1. Menyampaikan Pelaksanaan Pemerintahan Desa baik bidang
pemerintahan desa, Pembinaan Kemasyarakatan desa,
Pemberdayaan Masyarakat desa selama periode 2013 - 2019.
2. Menjelaskan kepada Bapak Bupati dalam melaksanakan
pemerintahan desa periode 2013 - 2019 dengan bersih dan
transparan.
3. Menjelaskan kepada Bapak Camat, BPD dan stek holder yang terkait
dalam melaksanakan pemerintahan desa periode 2013- 2019 dengan
bersih dan transparan.
4. Sebagai Laporan Akhir dari Kepala Desa selama menjabat Kepala
desa dari tahun 2013-2019.
C. Kondisi Geografis
1. Batas Administrasi
Desa Kandangan Kecamatan Bawen secara administrative terbagi
menjadi 11 (sebelas) dusun, yaitu:
- Dusun Krajan terdiri dari 1 RW dan 8 RT.
- Dusun Pancuran terdiri dari 1 RW dan 6 RT;
- Dusun Belakambang terdiri dari 1 RW dan 5 RT;
- Dusun Geneng terdiri dari 1 RW dan 5 RT;
- Dusun Deres terdiri dari 1 RW dan 5 RT;
- Dusun Jrukung terdiri dari 1 RW dan 3 RT;
- Dusun Bulu terdiri dari 1 RW dan 3 RT;
- Dusun Geyongan terdiri dari 1 RW dan 3 RT;
- Dusun Sajen terdiri dari 1 RW dan 6 RT;
- Dusun Bendo terdiri dari 1 RW dan 2 RT;
- Dusun Tugusari terdiri dari 1 RW dan 2 RT;
a. Batas-batas wilayah Desa Kandangan Kec. Bawen berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : Desa Lemahireng
- Sebelah Selatan : Polosiri
- Sebelah Timur : Sungai tuntang
- Sebelah Barat : Kelurahan Bawen
b. Luas Wilayah Pemerintahan Desa Kandangan Kecamatan Bawen
- Tanah terdiri dari : ± 945,487 Ha.
- Luas tanah pemukiman : ± 91,952 Ha.
- Luas areal persawahan : ± 249,647 Ha.
- Luas Perkebunan Negara dan Swasta : ± 165,402 Ha.
- Luas tanah kering / tegalan : ± 393,557 Ha.
- Areal tanah makam, jalan, dll : Luas ± 44,402 Ha.
c. Jarak terdekat Desa ke ibukota Kecamatan : ± 5 km.
Jarak terdekat Desa ke ibukota Kabupaten : ± 12 km.
Jarak terdekat Desa ke ibukota Propinsi : ± 32 km.
2. LETAK DESA KANDANGAN
a. Luas Wilayah Desa Kandangan
Luas desa Kandangan meliputi sawah dan tanah kering ± 393,557 Ha.
b. Letak Desa Kandangan
Termasuk didaerah dataran rendah yang ada di wilayah Kecamatan
Bawen Kabupaten Semarang. Ketinggian dari permukaan air laut ± 560
meter.
DATA STATISTIK DESA KANDANGAN KECAMATAN BAWEN
No
.
STATISTIKA DESA JUMLAH
A. LUAS WILAYAH
1. Tanah sawah irigasi Teknis - Ha
2 Tanah sawah irigasi setengah teknis - Ha
3 Tanah sawah irigasi sederhana 32 Ha
4. Tanah sawah tadah hujan 217,647 Ha
5 Tanah pekarangan dan Bangunan 91,952 Ha
6 Tanah Tegalan 393,557 Ha
7 Tanah Lain-lain 44,929 Ha
B BANYAKNYA
1. Dusun 11 Dusun
2 Rukun Tetangga 49 RT
3 Rukun Warga 11 RW
C SARANA PEMERINTAH DESA
1 Kantor Desa 1 Bh
2 Balai Desa 1 Bh
3 Gedung Puskesmas 1 Bh
4 Bengkok Kades dan perangkat Desa 26,057 Ha
D BANGUNAN
1 Bangunan Permanen 1605 Bh
2 Bangunan semi Permanen 345 Bh
3 Bangunan Non permanen 96 Bh
E SARANA PENDIDIKAN DAN SOSIAL
BUDAYA
1 Taman Kanak-kanak 4 Bh
2 Sekolah Dasar Negri 4 Bh
F TEMPAT IBADAH
1 Masjid 12 Bh
2 Musholla 32 Bh
G JUMLAH AKSEPTOR KB
1 IUD 98 Orang
2 PIL 28 Orang
3 MOP/MOW 3 Orang
4 Implan 312 Orang
5 Suntik 1325 orang
a. Jumlah penduduk desa berdasarkan data SMARD per 31 Desember
2018 yaitu 7.882 orang, terdiri dari laki-laki 3.926 orang dan
Perempuan 3.956 orang.
b. Jumlah Kepala Keluarga Desa Kandangan : 2.591 KK yang terdiri dari
2.322 Kepala Keluarga Laki-laki dan 269 Kepala Keluarga Perempuan
c. Mata pencaharian penduduk Desa Kandangan
No. Mata Pencaharian Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Belum / Tidak Bekerja 1.005 951 1.956
2. Mengurus Rumah
Tangga
305 305
3. Pelajar/Mahasiswa 389 378 767
4. Pensiunan 5 2 7
5. Pegawai Negeri Sipil 12 8 20
6. Tentara Nasional
Indonesia
2 2
7. Perdagangan 22 31 53
8. Petani/Pekebun 216 196 385
9. Nelayan/Perikanan 1 1
10. Karyawan Swasta 896 1.063 1.959
11. Karyawan BUMN 1 1
12. Karyawan BUMD 1 1
13. Karyawan Honorer 3 1 4
14. Buruh Harian Lepas 935 700 1.635
15. Buruh Tani/Perkebunan 16 5 21
16. Tukang Jahit 1 1
17. Ustadz/Mubaligh 2 2
18. Guru 2 6 8
19. Perawat 1 2 3
20. Penyiar Radio 1 1
21. Sopir 6 6
22. Pedagang 6 13 19
23. Perangkat Desa 4 4
24. Wiraswasta 398 319 717
25. Lainnya 3 1 4
Jumlah 3.926 3.956 7.882
d. Jumlah pemeluk Agama
No. Agama Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Islam 3.918 3.950 7.868
2. Katholik 7 2 9
3. Kristen 1 3 70
4. Hindu - - -
5. Budha - - -
6. Aliran Kepercayaan - 1 1
e. Penduduk menurut pendidikan (bagi umur 5 tahun keatas)
No. JENJANG PENDIDIKAN Laki-
Laki
Perempuan JUMLAH
1. Tidak Sekolah/Belum
Sekolah
914 991 1.905
2. Belum tamat SD/Sederajat 207 211 418
3. Tamat Sekolah
Dasar/Sederajat
1.535 1.392 2.927
4. SLTP/Sederajat 800 911 1.711
5. SLTA/Sederajat 450 416 866
6. Diploma I/ II 8 8
7. Akademi/DIII/Sarjana Muda 2 11 13
8. D IV/Strata 1 18 16 34
2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS
a. Pemerintah Desa Kandangan terdiri dari 11 RW yang terdiri dari 49 RT
di wilayah Dusun dengan rincian penduduk sebagai berikut :
WILAYAH
JUMLAH
KK
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
PENDUDUK
RT 01 RW I 78 109 108 217
RT 02 RW I 67 110 110 220
RT 03 RW I 89 122 127 249
RT 04 RW I 70 105 110 215
RT 05 RW I 66 84 92 176
RT 06 RW I 45 64 52 116
RT 07 RW I 53 78 73 151
RT 08 RW I 47 96 117 213
RT 01 RW II 27 37 44 81
RT 02 RW II 80 131 118 249
RT 03 RW II 64 100 104 204
RT 04 RW II 58 94 85 179
RT 05 RW II 49 85 77 162
RT 06 RW II 40 73 65 138
RT 01 RW III 40 65 72 137
RT 02 RW III 61 89 92 181
RT 03 RW III 74 98 111 209
RT 04 RW III 55 85 90 175
RT 05 RW III 54 85 82 167
RT 01 RW IV 71 113 112 225
RT 02 RW IV 51 71 76 147
RT 03 RW IV 78 115 122 237
RT 04 RW IV 61 80 90 170
RT 05 RW IV 44 78 74 152
RT 01 RW V 54 76 73 149
RT 02 RW V 40 66 63 129
RT 03 RW V 55 69 87 156
RT 04 RW V 26 80 90 170
RT 05 RW V 34 78 74 152
RT 01 RW VI 60 86 98 184
RT 02 RW VI 38 59 58 117
RT 03 RW VI 37 49 53 102
RT 01 RW VII 58 96 79 175
RT 02 RW VII 49 78 64 142
RT 03 RW VII 51 71 73 144
RT 01 RW VIII 73 112 121 233
RT 02 RW VIII 60 93 87 180
RT 03 RW VIII 65 97 94 191
RT 04 RW VIII 49 88 80 168
RT 01 RW IX 44 62 63 125
RT 02 RW IX 38 53 68 121
RT 03 RW IX 38 66 58 124
RT 04 RW IX 38 65 61 126
RT 05 RW IX 37 50 61 101
RT 06 RW IX 43 63 67 130
RT 01 RW X 39 55 53 108
RT 02 RW X 25 30 34 64
RT 01 RW XI 57 92 77 169
RT 02 RW XI 61 89 97 186
JUMLAH 2.591 3.926 3.956 7.882
b. Desa Kandangan dapat dilihat dengan kondisi penduduknya terdiri dari
jumlah: Laki-laki : 3.926 orang dan Perempuan : 3.956 orang. Jumlah
Penduduk 7.882 orang
c. Jumlah Kepala Keluarga : 2.591 KK
3. KONDISI EKONOMIS
Secara ekonomis wilayah Desa Kandangan merupakan wilayah daerah
kawasan jalur Pariwisata dan potensial untuk pertanian padi dan
hortikultura karena disamping tanahnya yang cocok untuk pertanian,
pemasarannyapun dekat dengan pasar. Disamping itu pendapatan
perkapita warga Kandangan juga didukung oleh sebagian warga yang
berkerja pada sector Industri / pabrik karena wilayah desa Kandangan juga
tidak jauh dengan kawasan industri / pabrik.
a) Sektor Ekonomi ;
Penyaluran bantuan Pemerintah Pusat kepada keluarga miskin berupa
Beras : 8.085 Kg dengan jumlah penerima Raskin 539 KK
Penyaluran Raskin berjalan dengan lancar lewat Ketua RT dan Kadus
setempat.
b) Sektor Kesehatan ;
Penyaluran Kartu JAMKESMAS kepada masyarakat lancar
Pelayanan SKTM Khusus kepada masyarakat yang membutuhkan
Pelayanan POSYANDU di tiap-tiap Dusun sebanyak 1 tempat
Untuk Program Keluarga Berencana/ KB Desa Kandangan dapat di
kategorikan berjalan baik/ sukses berkat kesadaran para ibu-ibu dan
warga.
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) ada : 1.766 orang
Alat kontrasepsi yang dipakai :
- IUD : 98 Orang
- Pil __ ______: 28 Orang
- MOP/MOW : 3 Orang
- Implant ______: 312 Orang
- Suntik ____ : 1.325 Orang
Kesadaran berobat lewat Puskesmas/ tenaga medis cukup tinggi
Ibu-ibu yang melahirkan 90% di Bidan Desa
c) Sektor Sosial dan Budaya :
Untuk melestarikan adat istiadat dan seni budaya, Pemerintah Desa
Kandangan mengadakan pembinaan dan mengikut sertakan pada
pentas tingkat Desa dan tingkat Kecamatan
Melestarikan adat istiadat yang telah berjalan di setiap Dusun guna
mengembangkan kreatifitas personil maupun peralatannya
Melestarikan tradisi yang telah ada seperti ;
- Merti Desa
- Merti Dusun
- qol/ nyadran makam,Suran,Muludan
- perkawinan
- kelahiran anak
- sunatan
- sambatan
- gotong royong pelestarian bangunan
- kematian
- dawuhan/bersih saluran irigasi
Menginfestasikan adat istiadat yang mendukung pembangunan untuk
digiatkan seperti : gotong royong, bersih deso, upacara keagamaan,
bersih saluran irigasi/ dawuhan, bersih tempat sumber air, Bedol
Sarean/bersih makam.
d) Sektor Keagamaan :
Seiring dengan berkembangnya pemberdayaan masyarakat telah mampu
membangun 12 masjid, 32 mushola, tumbuhnya jamaah pengajian dan
kelompok-kelompok yasinan dan tahlil baik pria maupun ibu-ibu,
seminggu sekali.
Adanya pengurus kematian di setiap dusun dusun
Adanya pengajian anak anak di TPA, pengajian selapanan untuk orang
tua dan hari hari besar islam.
e) Sektor Pemuda, Olah raga dan Kesenian :
Untuk kegiatan kepemudaan di Desa Kandangan ada ;
- 2 grup kesebelasan sepak bola
- 6 grup volly
- 2 grup bulu tangkis
- 1 perguruan silat
- 1 grup musik rebana
- 7 grup reyok/ kuda lumping
- 1 grup dangdut
- Setiap dusun ada grup sinoman untuk orang punya hajad
- Di setiap Dusun ada Pengurus Kematian
f) Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan :
Untuk meningkatkan sector pertanian para petani sawah tadah hujan
merubah pola tanamannya yang dahulu pada hatuh hujan pertama
menanam jagung, sekarang sebagian besar beruabah taman padi gogo
rancah campur jagung, atau tanaman kacang tanah campur jagung.
Jenis padi yang ditanam pada umumnya IR 64 jenis jagung yang di
tanam jagung kuning atau tongkol dua.
Luas tanaman padi 181 ha, jagung 22 ha, kacang tanah 15 ha. Di
sector tanaman kehutanan para petani selalu melaksanakan program
tebang tanaman / pekayuan tanaman.
Luas tanaman keras sebagai berikut
Jati 150 ha
Mahoni 33 ha
Sengon 27 ha
Akasia 4 ha
Jabon 2 ha
Disektor tanaman perkebunan para petani pemilik lahan tegalan yang
semula ditanami tanaman keras sebagian di alihkan menjadi tanaman
perkebunan.
Jenis tanaman perkebunan / buah-buahan seluas :
- Karet
- Coklat
- Kopi
- Cengkeh
- Kelapa
- Pisang
: 10.000 pohon
: 5.000 pohon
: 4.000 pohon
: 2.100 pohon
: 3.700 pohon
: 10.000 pohon
- Durian
- Petai
- Manga
- Alpukat
- Rambutan
: 1.800 pohon
: 1.200 pohon
: 2.795 pohon
: 500 pohon
: 2.000 pohon
BAB II
PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJMDesa)
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
A. Visi& Misi
VISI
Terbangunnya tata kelola pemerintah Desa Kandangan yang baik dan bersih
guna mewujudkan Desa Kandangan yang mandiri, berdaya saing, adil dan
sejahtera.
MISI
1. Melanjutkan hubungan yang harmonis dan erta antara pemerintah Desa
Kandangan dengan masyarakat beserta lembaga-lembaga Desa;
2. Menyelenggarakan Pemerintah Desa yang bersih terbebas dari bentuk dan
praktek penyelewengan;
3. Menyelenggarakan Pemetinah Desa secara terbuka Akuntabel (baik pada
masyarakat, pemerintah dan takkalah pentingnya / terutama pada Allah
SWT;
4. Melanjutkan pembangunan segala bidang (jasmani/rohani) fisik non fisik
dimulai dengan perencanaan yang cermat. Pelaksanaan yang sungguh-
sungguh untuk meminimalisir kesalahan / kekurangan lebih-lebih
penyimpangan baik administrasi maupun kegiatan berdasarkan pada asas
keadilan;
5. Melanjutkan upaya yang sudah tercapai dalam rangka membuka kran
birokrasi untuk meraih stimulan dan pembangunan Desa baik besumber
pada APBD I, APBD II, APBN sejauh tidak mengebiri semangat masyarakat
untuk berswadaya dan bergotong royong;
6. Manata kawasan pemukaina dengan terus melanjutkan pembangunan dan
revitalisasi rumah kurang layak huni teramasuk infrastruktur lingkungan
bukan hanya di kawasan padat pendudukn tapi mulai dari titik terluar
Desa yang semuanya harus terintegrasi dengan pengelolan lingkungan
hidup yang sehat;
7. Membangunan infrastruktur pertanian, irigasi, primer, sekunder
teramasuk meningkatkan upaya kesejahteraan petani melalui fasilitas
pendampingan juga kredit pertanian guna meningkatkan produktivitas
pertanian;
8. Mengupayakan dana panitia Pilkades tahun yang akan datang gratis.
B. Tujuan
Sesuai dengan misi pembangunan tersebut dirumuskan tujuan yang ingin
dicapai sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan
menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan ketaqwaan.
3. Meningkatkan kegiatan usaha ekonomi daerah dengan memanfaatkan
sumberdaya lokal.
4. Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan
pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel.
5. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan
investasi.
6. Mewujudkan infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata
di seluruh wilayah.
7. Mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam
pembangunan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak–
hak anak.
8. Memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan pengelolaan
lingkungan hidup yang berkelanjutan.
C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu masa bakti
Bupati Semarang 2013-2019 dirumuskan sesuai dengan tujuan pembangunan
sebagai berikut:
Tujuan 1 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan sasaran :
a. Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin;
b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas;
c. Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat (upaya
promotif dan preventif kesehatan di masyarakat);
d. Meningkatnya sanitasi lingkungan dan terpenuhinya kebutuhan air
bersih;
e. Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui, anak balita,
serta anak sekolah dasar;
f. Terwujudnya norma keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera;
g. Terwujudnya sarana prasarana kesehatan di wilayah selatan.
Tujuan 2 : Mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter
dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan ketaqwaan, dengan sasaran :
a. Meningkatnya akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan
berdaya saing pada semua jenjang pendidikan;
b. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
baik formal maupun non formal;
c. Tersedianya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi
standard kompetensi, yang memiliki Intelligence Quotient, Emotional
Quotient dan Spiritual Quotient;
d. Tersedianya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan
serta memiliki daya saing;
e. Tumbuhnya sikap atau perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga
mampu menciptakan lapangan kerja;
f. Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga sosial
kemasyarakatan dan keagamaan dalam pendidikan budi pekerti,
budaya dan agama.
Tujuan 3 : Meningkatkan kegiatan usaha ekonomi desa dengan memanfaatkan
sumberdaya lokal, dengan sasaran :
a. Terwujudnya sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk khas
desa yang memiliki daya saing;
b. Terwujudnya kawasan industri yang dapat menyerap tenaga kerja lokal;
c. Meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi, modal dan
pemasaran;
d. Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis,
agroindustri dan agrowisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah
produk dan daya tarik usaha sektor pertanian;
e. Diterapkannya teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam
rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industri lokal;
f. Berkembangnya industri pariwisata yang berbasis masyarakat dan
budaya lokal;
g. Tumbuhkembangnya kelompok usaha produktif, badan usaha milik
petani dan lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan
bisnis dan pengembangan program tanggungjawab sosial perusahaan
(CSR).
Tujuan 4 : Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pelayanan masyarakat
dan pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel, dengan sasaran :
a. Mantapnya administrasi pemerintahan dalam penerapan Information
Communication and Technology (ICT) melalui Electronic Government
dalam rangka peningkatan kualitas, pemerataan pelayanan publik dan
pembangunan sistem data (data base);
b. Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur
pemerintah, sehingga responsif terhadap perubahan paradigma
pemerintahan;
c. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan
kerja perangkat desa;
d. Terciptanya transparansi dalam pelaksanaan pembangunan;
e. Meningkatnya kemampuan manajemen Pemerintahan dan
pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsive
gender, dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung
pengendalian dan pengawasan secara optimal.
Tujuan 5 : Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan
dan investasi, dengan sasaran :
a. Tersedianya dokumen tata ruang sebagai acuan pemanfaatan ruang;
b. Meningkatnya pelayanan perizinan yang tertib, tepat waktu, transparan
dan akuntabel;
c. Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan
keadilan serta supremasi hukum;
d. Tersedianya regulasi dan promosi yang mendukung investasi.
Tujuan 6 : Mewujudkan infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan
merata di seluruh wilayah, dengan sasaran :
a. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang berkualitas dan
merata;
b. Tersedianya jaringan irigasi dan sumber-sumber air untuk pertanian;
c. Tersedianya prasarana olahraga, ruang publik, dan ruang terbuka hijau
di perkotaan;
d. Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai;
e. Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi;
f. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah;
g. Terpenuhinya kebutuhan energi listrik;
h. Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan.
Tujuan 7 : Mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam
pembangunan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak
anak, dengan sasaran :
a. Meningkatnya peranserta dan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan desa;
b. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah
sosial dalam proses pembangunan di segala bidang guna peningkatan
kualitas hidup;
c. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan terhadap hak-hak anak melalui
sinergitas pemerintah, masyarakat dan swasta;
d. Meningkatnya pemberdayaan kelembagaan desa dan masyarakat.
Tujuan 8 : Memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan,
dengan sasaran :
a. Diterapkannya teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian
sumberdaya alam;
b. Terwujudnya jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan yang berkelanjutan;
c. Terkendalinya pengelolaan sumberdaya alam dan kerusakan
lingkungan;
d. Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat;
e. Meningkatnya penggunaan pupuk organik dalam pengembangan usaha
pertanian;
f. Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk pembangunan ekonomi dan
investasi daerah yang sesuai dengan RT RW .
D. Strategi, Arah Kebijakan Desa Sumber dan Jumlah anggaran
Selama ini satuan pelaksanaan Kegiatan Keamanan yang ada di desa baru
dianggarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD), Bagi Hasil Pajak daerah dan
Retribusi Daerah (BHPDRD) serta dari Dana Desa (DD) dan jumlahnya
Tahun demi Tahun terus meningkat sehingga sampa tahun 2017 mendatang
jumlah Alokasi dana Desa bisa mencapai 10 % dari Anggaran APBN.
Strategi Pembangunan Desa selalu mengawali dari Hasil Realisasi
Pembangunan tahun berjalan dan Rencana Pembangunan Tahun kedepan.
E. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah Desa
Polosiri kecamatan Bawen Kabupaten Semarang untuk mencapai tujuan.
Perumusan arah kebijakan pembangunan daerah dilakukan agar dalam
pelaksanaannya akan lebih terfokus.
Kebijakan pembangunan pemerintah desa Polosiri kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang yang dipilih dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sesuai visi-misi Kepala Desa periode 2013-2019 adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan.
Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat, melalui :
a. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan monitoring terhadap gizi
ibu hamil, balita dan perbaikan gizi masyarakat termasuk
penanaman tanaman obat keluarga.
b. Peningkatan budaya hidup bersih dan sehat, serta upaya
penyehatan lingkungan melalui penyediaan kebutuhan
permukiman dan lingkungan sehat termasuk penyediaan air bersih.
c. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata antara desa
dan kota, melalui peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas, RSU
dan revitalisasi Pos Kesehatan Desa dan Posyandu.
d. Penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan
penyandang cacat, lanjut usia dan masalah sosial lainnya.
e. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang memadai
dan merata.
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan baik formal maupun non formal,
Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan mewujudkan
masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu
pengetahuan teknologi dan ketaqwaan, melalui :
a. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka
pembentukan karakter anak-anak/anak usia dini.
b. Pengembangan pendidikan formal maupun non formal dalam
rangka pembentukan karakter bangsa (muatan lokal).
c. Pengembangan pendidikan non formal dalam upaya mengatasi anak
putus sekolah dan penyediaaan tenaga terampil berupa pelatihan
ketrampilan, magang dan pendampingan, dengan melibatkan
instansi terkait.
d. Penyediaan infrastruktur jalan dan pengembangan moda
transportasi yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah.
e. Penyediaan fasilitas umum perdesaan yang memadai berupa jalan,
jembatan, irigasi, embung, sarana air bersih, perumahan dan
permukiman, sanitasi lingkungan, sarana dan prasarana
kesehatan, pendidikan, penerangan, pemerintahan dan pasar
tradisional serta lainnya.
f. Penataan infrastruktur perkotaan berupa trotoar, drainase,
manajemen trafik, ruang terbuka hijau, lampu penerangan jalan
dan lain-lain.
g. Penyediaan prasarana dan ruang publik perkotaan seperti gedung
olah raga, taman, gedung olah raga serta ruang publik lainnya.
h. Peningkatan pengelolaan persampahan dan limbah.
3. Mengoptimalkan pengelolaan potensi desa yang berwawasan
lingkungan.
Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya
kegiatan usaha ekonomi daerah dan termanfaatkannya sumberdaya alam
secara optimal dan berkelanjutan, melalui :
a. Pembentukan sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk
khas desa yang memiliki daya saing.
b. Peningkatan akses petani terhadap sarana produksi, modal dan
pemasaran serta teknologi pertanian.
c. Diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan
agrowisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan
daya tarik usaha sektor pertanian.
d. Fasilitasi pengembangan objek-objek wisata yang berbasis
masyarakat dan budaya lokal, dengan memanfaatkan sumberdaya
alam (agrowisata).
e. Penerapan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam
rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industri lokal
serta pelestarian sumberdaya alam.
f. Pembentukan jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan berkelanjutan.
g. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam dan kerusakan
lingkungan serta pelestarian sumber-sumber air.
4. Mengembangkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mewujudkan peran serta dan
kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa membedakan gender
dengan memperhatikan hak-hak anak, melalui :
a. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa dan peran serta
masyarakat serta organisasi kemasyarakatan dalam proses
pembangunan .
b. Pemberdayaan penyandang masalah sosial guna peningkatan
kualitas hidup.
c. Pemberdayaan perempuan dalam proses pembangunan, serta
pemenuhan kebutuhan dan perlindungan terhadap hak-hak anak
dan perempuan melalui sinergitas pemerintah, masyarakat dan
swasta.
d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menumbuhkan minat
baca masyarakat melalui penyediaan bahan bacaan.
5. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan
kepastian hukum.
Kebijakan ini diarahkan dalam rangka terlaksanakannya pemerintahan,
pelayanan masyarakat dan pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel,
serta terciptanya iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan
investasi, melalui :
a. Penerapan jaringan Information Comunication and Technology (ICT)
melalui E-Gov dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan
pelayanan publik.
b. Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik.
c. Peningkatan disiplin, kompetensi, profesionalisme dan pemerataan
penempatan aparatur pemerintah yang responsif terhadap
perubahan paradigma pemerintahan.
d. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah desa
e. Peningkatan kemampuan manajemen pembangunan melalui
perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis
data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan
pengawasan secara optimal.
f. Penerapan pelayanan perizinan yang tertib, tepat waktu, transparan
dan akuntabel yang mengacu pada dokumen tata ruang yang telah
ditetapkan.
g. Pengembangan budaya tertib, penegakan keadilan dan supremasi
hukum.
G. Gambaran Pengelolaan Keuangan Desa Dan Kerangka Pendanaan/Arah
Kebijakan
Keuangan
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban desa. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan desa akan terlaksana
secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan
pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada desa sesuai
peraturan perundang-undangan (money follow function).
Kerangka Hubungan Antara Kebijakan Keuangan Desa/
APBDesa
Dengan RKPDesa dan Visi Misi, Strategi RPJMDesa
Arah kebijakan keuangan desa yang dirumuskan oleh Pemerintah Desa adalah
sebagai berikut :
1. Arah kebijakan belanja APBDes digunakan sepenuhnya untuk mendukung
kebijakan prioritas strategis jangka menengah lima tahunan.
2. Untuk menjamin ketersediaan dana maka kebijakan pendapatan diarahkan
untuk mendapatan berbagai sumber pendanaan dalam jumlah yang
memadahi.
Berdasarkan struktur APBDes, kebijakan keuangan desa juga perlu dirinci
berdasarkan komponen masing-masing, yang meliputi Kebijakan Pendapatan,
Kebijakan Belanja dan Kebijakan Pembiayaan.
H. Kinerja Keuangan Masa Lalu
Analisis Pengelolaan Keuangan Desa dimaksudkan untuk menghasilkan
gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan desa dalam
mendanai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa. Sedangkan
Pengeloaan keuangan desa diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes), maka analisis pengelolaan keuangan desa dilakukan
terhadap APBDes dan Laporan Keuangan Desa sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun sebelumnya.
Kebijakan Keuangan Desa/APBDes
RKPD
1
RKPD
3
RKPD
4
RKPD
5
RKPD
2
RPJMDESA
VISI, MISI, STRATEGI
RKPD
6
BAB III
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANAJA DESA
A. Pendapatan Desa dan Belanja Desa
Pemerintah Desa Kandangan setiap tahun menetapkan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDes) dengan jumlah nominal yang berbeda dengan
tahun anggaran sebelumya menurut dana transfer yang diberikan dari
pemerintah pusat dan daerah. Sebelum menyusun APBDes, pemerintah desa Kandangan juga menyusun rencana kegiatan (RKPDes) yang berisi kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu satu tahun anggaran kedepan
beserta dengan rincian anggaran belanja. Berikut adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Kandangan selama satu periode
masa jabatan Kepala Desa :
Tabel 1.6
Pendapatan Desa Kandangan tahun 2013 - 2019
Pendapatan 2013 2015 2016 2017 2018 2019
DAUD 129.394.000
195.976.000 - - - -
PNPM 85.776.100
124.210.300 - - - -
DD - - 267.667.000
864.232.000 991.845.000 989.759.000
ADD - - 334.713.000 671.289.000
672.457.000 665.849.000
BHPDRD - - 50.125.000 60.701.000
75.495.000 72.778.000
PADes
36.250.000 31.650.000 123.250.000 - 165.000.000 -
PB Kabupaten 3.950.000 20.000.000 70.350.000 30.150.000 40.600.000
PB Provinsi 5.000.000
40.000.000 40.000.000 5.000.000 55.000.000 55.000.000
HIBAH - - - - - -
Total 325.745.100
365.160.300 835.755.000 1.879.572.000 2.016.087.000 1.944.986.000
Tabel 1.7
Belanja Desa Kandangan tahun 2013 - 2018
Belanja 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pemerintahan 162.319.000
247.776.000 202.555.000 235.269.000 476.942.000 604.747.000
Pembangunan 66.700.000
229.009.400 55.000.000 526.300.000 1.020.701.000 919.845.000
Pembinaan 8.850.000 16.800.000 72.000.000 4.000.000 221.792.000 369.345.000
Pemberdayaan 1.750.000 2.500.000 34.900.000 25.700.000 89.787.000 212.150.000
Total 325.745.100
365.160.300 835.755.000 1.072.629.000 1.879.572.000 2.016.087.000
BAB IV KEWENANGAN DESA
A. URUSAN HAK ASAL - USUL DESA
Nama desa Kandangan berasal dari kata Kandang yang artinya sebuah
tempat atau rumah bagi binatang peliharaan, konon mitosnya di Desa
Kandangan terdapat Kandang Banteng bukan dalam artian memang ada
Kandeng Bantengnya di desa Kandangan ini namun adanya kandang gaib
di Desa Kandangan ini, dulu ketika malam hari di jalan tengah desa ada
Banteng yang berkeliaraan malam malam namun tidak ada pemiliknya dari
mitos tersebut maka desa ini dinamakan desa Kandangan.
Sejarah Kepemimpinan Desa Kandangan, mencatat ada beberapa
Demang / Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Kandangan yaitu :
a. Mbah Tirto Tinoyo berasal dari Dusun Krajan
b. Mbah Daryanto dari Dusun Krajan ( 1986 – 1993 )
c. Bapak Wahono dari Kecamatan Bawen ( 1993 – 1999)
d. Bapak Janji Lestari dari Dusun Krajan ( 2000 – 2006 )
e. Bapak Paryanto dari Dusun Pancuran (2007 – 2012 dan berlanjut
kepemimpinan periode ke-2 yaitu 2013 - 2019 )
Dari sebuah sumber menyebutkan bahwa sejak mulai Mbah Tirto Tinoyo
merupakan titik awal pemerintahan di Desa Kandangan, sejak kepemimpinan
beliau Desa Kandangan mulai berkembang, Mulai Bapak Daryanto pemilihan
dilakukan dengan cara Pemilihan langsung dengan menoblos pada foto calon.
Kemudian dikarenakan pada tahap pemilihan pada tahun 1993 tidak
ditemukan titik temu pada pemilihan Kepala Desa maka di tunjuklah Bapak
Wahono sebagai Penanggung Jawab Kepala Desa Kandangan yang berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil dan seterusnya di lanjutkan dengan pemilihan
lansung dengan hasil Bapak Janji Lestari (tahun 2000) dan Bapak Paryanto
(tahun 2007 dan 2013).
Strategi yang dilakukan pembangunan di desa dari masa ke masa
menunjukkan adanya perubahan di berbagai sector .
Pada era tahun 1970 menitikberatkan pada stabilitas trilogi
pembangunan dengan berpijak pada sector pertanian menjadi prioritas
utama, sedangkan seiring perkembangan era reformasi pembangunan
dilaksanakan sesuai aspirasi, kebutuhan masyrakat dan potensi wilayah,
selain itu juga daerah diberi keleluasan untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya dengan melibatkan antara pihak swasta dan pihak pemerintah .
Agara pembanguan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, maka
factor–factor lain seperti perkembangan atau keberadaan masyarakat
setempat, tantangan-tantangan yang di hadapi harus dipertimbangkan dengan
baik. Semua itu, perlu disusun dalam suatu perencanaan pembangunan yang
matang.
1. Pelaksanaan Kegiatan
Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan Desa Kandangan,
Perangkat Desa Kandangan di bantu Lembaga – lembaga Desa Kandangan,
antara lain ;
a. Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
Susunan Kepengurusan Badan Permusyawaratan Desa Poncoruso masa
bakti 2013- 2019 yang dibentuk Tanggal sebagai berikut:
Ketua : Musliman
Wakil Ketua : Ngaman Susilo
Sekretaris : Joko Istiandoko P
Anggota : - Dzamroni - Paiman Basuki
- Boni Listiyandoko - Daryono
- Andi - Supiyani
- Harsoyo - Muh Yayin
b. Pemerintahan Desa Kandangan
Sampai akhir tahun 2018 susunan Pemerintahan Desa Poncoruso sebagai
berikut :
N0. Nama Jabatan Pendi
dikan
No. SK
1. Paryanto Kepala Desa SLTA 141/0743/2013
2 Eva Setyorini Sekretaris Desa D3 141/03/2017
3. Agus Haryanto Kasi
Pemerintahan
SLTP 141/0638/93
4. Budi Kasi
Pembangunan
SLTA 141/0638/93
5. Nurkholis Kasi Kesra SLTP 141/10/2008
6. Sayyiat Kaur Umper SLTA 141/7/2008
7. Kuntoro Kaur Keuangan SLTA 141/06/2008
8. Muh Sodik Kadus Krajan SLTA 141/14/2008
9. Mawardi Kadus
Pancuran
SLTA 141/04/2018
10. Hartomo Kadus
Balekambang
SLTA 141/.32/05/201
3
Lampiran Pengisian Perangkat Desa:
No Nama Jabaatan Pendidik
an
No. SK
1. Muh Yayin Kadus Bulu SLTA 141/04/2017
2. Eva Setyorini Sekretaris Desa D3 141/05/2017
Untuk Jabatan Sekretaris Desa mulai Mei 2017 telah diisi oleh Eva
Setyorini yang semula menjabat Staff Teknis melalui test seleksi.
Sedangkan Kadus Bulu purna telah diisi oleh Sdr Muh Yayin melalui
proses seleksi.
2. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK )
Dalam rangka meningkatkan peranan bidang kelembagaan Tim Penggerak
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga / PKK Desa Kandangan, Kepala
Desa Kandangan Mengesahkan Keputusan tentang Susunan
kepengurusan PKK Desa Kandangan Periode tahun 2013 – 2019
tertanggal 23 Desember 2013 tersebut dibawah ini:
Adapun pengurus harian PKK desa Poncoruso adalah sebagai berikut :
Penasehat : Kepala Desa Kandangan ( Bpk. Paryanto )
Ketua : Ny. Isroatun Paryanto
Sekretaris I : Endang Purwaningsih
Bendahara I : Dian Vera R
Ketua Pokja I : Nur Agustina
Ketua Pokja II : Umi Hanifah
Ketua Pokja III : Sri Sunarti
Ketua Pokja IV : Harsiyah
3. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ( LKMD )
11. Purnomo Kadus Geneng SLTA 141/13/2008
12. Ismui Kadus Deres SLTA 141.32/06/2013
13. Siswanto Kadus Jrukung SLTA 141/02/2008
14. Muh Yayin Kadus Bulu SLTA 141/04/2017
15. Prayitno Kadus
Geyongan
SD 141/01/2002
16. Rohmat Kadus Sajen SD 141/0159/1995
17. Hartoyo Kadus Bendo SD 141/0773/1991
18. Wardi Kadus Tugusari SLTP 141/09/2010
19. Dian Vera R Staff Teknis SI 141/01/I/2017
20. Poniah Staff Teknis SLTA 141/02/I/2017
Pengurus LKMD Desa Kandangan adalah sebagai berikut :
Ketua I : Rochani
4. Karang Taruna
Karang Taruna merupakan wadah organisasi Kepemudaan yang ada di
Desa Kandangan dan diberi nama Karang Taruna Muda Tunas Harapan.
5. Linmas / Hansip
6. Organisasi Masyarakat Lainnya.
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG YANG DISERAHKAN KABUPATEN /
KOTA
1. Pelayanan KTP dan Kartu Keluarga ( KK )
Pelayanan KTP dan Kartu Keluarga ( KK ) dapat diproses pada tingkat
Kecamatan setempat yang didampingi surat pengantar dari Desa dan di
dampingi surat pendukung lainnya
2. Akta Kelahiran.
Dapat diperoleh di Kantor Catatan Sipil Kabupaten lewat petugas yang
berkantor di Kecamatan
3. Surat Nikah
Bagi yang beragama islam dapat diperoleh di Kantor Urusan Agama ( KUA
) sedangkan bagi yang beragama non Muslim dapat diperoileh di Kantor
Catatan Sipil.
Surat Nikah Tersebut dapat diperoleh setelah pasangan mempelai
melakukan ijab qobul dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
oleh syarat sahnya nikah.
4. Surat Kematian
Surat Kematian atau Surat Kuning akan diperoleh setelah dari pihak
keluarga musibah melaporkan ke Kantor Desa / Kelurahan
BAB V
TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
1. Dasar Hukum
Sesuai dengan Perdes No 141 / 02 Tahun 2016 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Kandangan adalah sebagai
berikut ;
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
1. Dasar Hukum
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran
Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Daerah kabupaten Semarang Nomor 13 ) bahwa;
Perangkat Desa berhak mendapatkan Tunjangan tetap dari kabupaten
semarang berupa Tanah Bengkok dan Bantuan Peningkatan
Kesejahteraan Aparatur Pemerintah desa, besarnya bantuan tersebut
untuk tiap bulannya adalah sebagai berikut ;
N0. Nama Jabatan Jumlah Ket
1. Paryanto Kepala Desa 2.800.000 12 Bl
2 Eva Setyorini Sekretaris Desa 1.960.000 12 Bl
3. Agus Haryanto Kasi
Pemerintahan
1.400.000 12 Bl
4. Budi Kasi
Pembangunan
1.400.000 12 Bl
5. Nurkholis Kasi Kesra 1.400.000 12 Bl
6. Sayyiat Kaur Umper 1.400.000 12 Bl
7. Kuntoro Kaur Keuangan 1.400.000 12 Bl
8. Muh Sodik Kadus Krajan 1.400.000 12 Bl
9. Mawardi Kadus
Pancuran
1.400.000 12 Bl
10. Hartomo Kadus
Balekambang
1.400.000 12 Bl
11. Purnomo Kadus Geneng 1.400.000 12 Bl
12. Ismui Kadus Deres 1.400.000 12 Bl
13. Siswanto Kadus Jrukung 1.400.000 12 Bl
14. Muh Yayin Kadus Bulu 1.400.000 12 Bl
15. Prayitno Kadus
Geyongan
1.400.000 12 Bl
16. Rohmat Kadus Sajen 1.400.000 12 Bl
17. Hartoyo Kadus Bendo 1.400.000 12 Bl
18. Wardi Kadus Tugusari 1.400.000 12 Bl
19. Dian Vera R Staff Teknis 1.400.000 12 Bl
Sehingga Anggaran BKPAPD untuk desa Kandangan dalam satu tahun
adalah Rp.412.020.000,-
Tabel target Pajak Bumi dan Bangunan dalam kurun waktu 2006 s/d
2015 sebagai berikut;
N0 TAHUN
ANGGARAN
TARGET PBB
( Rp )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
27.944.281,-
36.767.150,-
45.550.558,-
45.130.646,-
56.249.982,-
56.403.305;
56.101.765,-
54.548.932,-
54.548.932,-
10 2015 70.486.318
11 2016 70.329.371
12 2017 110.588.148
Pendapatan Desa selama tahun 2018 adalah sebesar Rp. 1.072.629.000,- dengan rincian sebagai berikut :
No
URAIAN
NILAI (Rp)
A Pendapatan Asli Desa
1 Swadaya, Partisipasi dan Gotong royong 165.000.000
2 Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa
a. Hasil Bengkok Kades dan Perangkat
b. Lelang Bengkok Sekdes
B Pendapatan Transfer
1 Dana Desa 991.845.000
2 Bagian Dari Hasil Pajak & Retribusi 75.495.000
3 Alokasi Dana Desa 672.457.000
4 Bantuan Keuangan Propinsi
a. Bantuan Propinsi 55.000.000
b. Bantuan Kabupaten 30.150.000
Sub Total 2.016.087.000
Sedangkan mengenai luas bengkok Perangkat Desa Kandangan, Kecamatan
Bawen dapat terangkum sebagai berikut ;
LUAS TANAH BENGKOK
20. Poniah Staff Teknis 1.400.000 12 Bl
PERANGKAT DESA KANDANGAN, KEC. BAWEN, KAB. SEMARANG
BAB VI
URUSAN PEMERINTAH LAINNYA
A. KERJASAMA ANTAR DESA
1. Kebijakan dan Kegiatan
Selama ini kerja sama antar Kepala Desa telah dihimpun dalam wadah
Paguyuban Hamong Projo se Kabupaten Semarang, sedangkan untuk
Perangkat Desa dihimpun dalam wadah FKPD (Forum Komunikasi
Perangkat Desa).
N0. Nama Jabatan No. SK LUAS BENGKOK
1. Paryanto Kepala Desa 141/0743/2013
2 Eva Setyorini Sekretaris
Desa
141/03/2017
3. Agus Haryanto Kasi
Pemerintahan
141/0638/93
4. Budi Kasi
Pembangunan
141/0638/93
5. Nurkholis Kasi Kesra 141/10/2008
6. Sayyiat Kaur Umper 141/7/2008
7. Kuntoro Kaur
Keuangan
141/06/2008
8. Muh Sodik Kadus Krajan 141/14/2008
9. Mawardi Kadus
Pancuran
141/04/2018
10. Hartomo Kadus
Balekambang
141/.32/05/201
3
11. Purnomo Kadus Geneng 141/13/2008
12. Ismui Kadus Deres 141.32/06/2013
13. Siswanto Kadus
Jrukung
141/02/2008
14. Muh Yayin Kadus Bulu 141/04/2017
15. Prayitno Kadus
Geyongan
141/01/2002
16. Rohmat Kadus Sajen 141/0159/1995
17. Hartoyo Kadus Bendo 141/0773/1991
18. Wardi Kadus
Tugusari
141/09/2010
Dari Paguyuban hamong Projo dan FKPD memiliki Pengurus baik
tingkat Ranting pada tingkat Kecamatan maupun Cabang pada tingkat
kabupaten.
2. Realisai Pelaksanaan Kegiatan
Baik Pertemuan Hamong Projomaupun FKPD pada Tingkat Ranting
dilaksanakan setiap bulan sekali sedangkan Pertemuan Hamong
Projodan FKPD pada tingkat Cabang dilaksanakan setiap tiga bulan
sekali
3. Permasalahan dan Penyelesaian.
Forum ini merupakan jembatan bagi kepala Desa dan perangkat desa
untuk menjalin kerja sama dari berbagai hal serta untuk memecahkan
permasalahan – permasalahan baik tingkat terkecil sekalipun pada
pemerintahan.
B. KERJA SAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA
Selama Tahun 2018 Desa Kandangan tidak mengadakan kerja sama
dengan Pihak ketiga karena semua permasalahan baik tingkat RT sampai
pada tingkat desa dapat diselesaikan sendiri atas kerjasama antara
Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, LKMD, TP PKK, serta Tokoh Agama
dan Tokoh Masyarakat secara arif dan bijaksana.
C. BATAS DESA
Desa Kandangan memiliki batas Desa antara lain ;
- Sebelah Utara : Desa Lemahireng
- Sebelah Timur : Desa Polosiri
- Sebelah Selatan : Sungai Tuntang
- Sebelah Barat : Kelurahan Bawen
Masing- masing Batas antar Desa telah di beri Tanda batas yang jelas
berupa Pathok Cor beton sehingga antara desa tetangga tidak
menimbulkan konflik dan permasalahan yang timbul.
D. PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN BENCANA
Sepanjang Tahun 2018 Desa Kandangan bersyukur sekali karena tidak
terkena bencana yang berarti sehingga dari tiap – tiap dusun baik Krajan
hingga Tugusari setiap Satu - Dua Tahun sekali mengadakan Tasyakuran
dengan menggelar Wayang Kulit Semalam Suntuk.
Acara tersebut dilaksanakan diantara kedua dusun secara bergantian
sehingga acara wayangan dilaksanakan setiap tahun. Acara tersebut
merupakan sebagai tanda syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas
Karunia yang diberikan kepada Warga Desa poncoruso dan dijauhkan
dari bencana dan malapetaka yang menimpa warga desa, sehingga acara
tersebut dinamakan acara Merthi Dusun atau Kadeso
.
E. PENYELENGGARAAN KETETRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Satuan Pelaksanaan Keamanan Desa
Untuk mengatasi dan menjaga Ketentraman di desa Kandangan
dibentuk satuan keamanan antara Lain ;
1. FKPM ( Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat )
2. LKMD ( Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa )
3. Linmas Hansip
4. Satuan Perangkat Kepala Desa ( RT, RW, Kadus )
Semua permasalahan pada tingkat terkecil akan diselesaiakan pada
tingkat RT, dalah hal ini Ketua RT sebagai mediator sekaligus memberi
solusi jalan keluar atas permasalahan diantara kedua belah pihak,
apabila pada tingkat RT belum bisa menyelesaikan permasalahan
tersebut akan diselesaikan pada Tingkat RW, Kadus sampai pada
Tingkat Desa yang ditangani pada satuan FKPM yang anggotanya
adalah Tokoh Masyarakat dan BabinKamtibmas.
2. Sumber dan Jumlah anggaran
Selama ini satuan pelaksanaan Kegiatan Keamanan yang ada di desa
baru dianggarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan jumlahnyapun
tidak terlalu besar sehingga masih perlu mengharap bantuan dari
Pemerintah Kabupaten maupun Propinsi atau pemerintah yang lebih
tinggi sebab masalah keamanan dan ketertiban merupakan tanggung
jawab pada semua pihak, oleh karena itu perlu kita dukung dan kita
jaga agar kehidupan kita senantiasa aman dan tentram amin.
BAB X
P E N U T U P
Sudah menjadi suatu kewajiban Kepala Desa Kandangan Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang dalam menjalankan tugas Pemerintahan dan
Pembangunan menyampaikan pertanggungjawaban kepada Bupati Semarang
selaku Kepala Pemerintahan Daerah Kabupaten Semarang dalam bentuk
Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ) pada akhir masa jabatannya.
Pertanggungjawaban akhir masa jabatan oleh Kepala Desa Kandangan yang
dituangkan ke dalam Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Kepala Desa
Kandangan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Periode Tahun 2013-
2019 ini memberikan gambaran nyata dari rangkaian kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kandangan
sejak tahun 2013-2019.
Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan Desa Kandangan periode tahun 2013-2019, pada hakekatnya
merupakan keberhasilan seluruh elemen masyarakat yang ada di Desa
Kandangan yang telah bekerja keras dengan mengerahkan segala sumber daya
baik tenaga maupun pikiran untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
hidup yang lebih baik.
Memang disadari bahwa dengan berbagai kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahanan dan pelaksanaan
pembangunan Desa Kandangan, masih banyak hal yang perlu dibenahi, oleh
karenanya gambaran secara faktual pelaksanaan kegiatan yang disajikan
melalui laporan ini kiranya dapat dijadikan bahan evaluasi program dan acuan
untuk peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan di tahun mendatang.
Untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun
sebagai bahan motivasi untuk Kepala Desa Kandangan pada periode
mendatang demi terciptanya sistem pemerintahan dan pelaksanaan kegiatan
pemerintahan yang baik.
Kandangan, 26 Agustus 2019
Kepala Desa Kandangan
Ttd.
PARYANTO