-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO
DI KENDARI
LAPORAN PERANCANGAN
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Rangka
Menyelesaikan Studi Pada Program Studi S-1 Arsitektur
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Halu Oleo
Oleh :
ALKADRY DARMAWAN
E1B1 09 005
PROGRAM STUDI S-1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
-
i
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan Kabupaten / Kota yang semakin pesat, serta
peningkatan sarana dan prasarana di Kota Kendari, maka dibutuhkan pula peningkatan
pelayanan terhadap masyarakat demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, Oleh
karena itu perlu adanya perhatian khusus terhadap sarana dan prasarana. Serta pelayanan
rnasyarakat dalam hal ini sarana gedung olahraga, khususnya cabang olahraga beladiri
Shorinji Kempo yang tidak memiliki tempat khusus sebagai tempat latihan, bertanding,
maupun pelayanan masyarakat di Kota Kendari. Untuk itu diperlukan adanya suatu
wadah yang representatif ditinjau dan segi Arsitektural maupun dari segi fungsi dan
teknis konstruksi, sehingga efisiensi dan efektifitas ruang guna menampung segala
aktivitas dapat menunjang secara optimal.
Gedung Shorinji Kempo direncanakan berada pada Kecamatan Kadia yang
merupakan arah pengembangan sektor informal serta merupakan kawwasan
perumahan kepadatan tinggi serta didukung oleh sarana dan fasilitas kota, seperti
jaringan listrik, telepon dan jaringan ulilitas lainnya. Disamping itu hubungan
transportasi lancar, sehingga dapat memudahkan dalam pencapaian bagi khalayak umum.
Dengan adanya perencanaan "Gedung Shorinji Kempo" ini merupakan
wadah untuk memajukan dunia olahraga beladiri shorinji kempo dan
meningkatkan mutu atlet serta dapat bersaing dengan atlet-atlet unggul dari daerah
lain.
.
Kata Kunci : Kendari, Perencanaan, Gedung, Shorinji Kempo
-
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin puji syukur kehadirat ALLAH SWT.
penguasa segala ilmu pengetahuan dan alam
semesta. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Perancangan
Perencanaan Gedung Shorinji Kempo di Kendari sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Laporan Perancangan ini dapat terselesaikan sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan tugas akhir.
Tugas ini merupakan laporan perancangan, sesuai dengan judul yang
penulis angkat yaitu:
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa terdapat berbagai kesulitan dan
hambatan dalam penyusunan acuan perancangan ini, namun atas bimbingan dan
Rahmat ALLAH SWT, dorongan tekad dan kemauan yang keras terutama adanya
bantuan dari berbagai pihak sehingga penyusunan laporan perancangan ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
orang tua tercinta Ayahanda Harlin dan Ibunda Nurwati serta tante H. Andi
Migo, S.sos yang telah memberikan kasih sayangnya tanpa kenal lelah. Ibu Sitti
Rosyidah, ST. MT. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh keikhlasan dan
kesungguhan telah meluangkan waktunya dalam proses pengarahan.
Selanjutnya penulis pula mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Mustarum Musaruddin,ST.,MIT.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Halu Oleo Kendari
2. Ibu Santi, ST. MT, selaku ketua jurusan Teknik Arsitektur Universitas Halu
Oleo.
-
iii
3. Seluruh dosen dan staf pada program studi S1 Teknik Arsitektur.
4. Orang tua tercinta kami, serta segenap keluarga yang telah memberikan
dukungan serta bantuan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat
dapat menyelesaikan studi diperguruan tinggi ini.
5. Adik-adikku tercinta yang selalu memberi dukungan yakni Jefry Hermawan,
S.sos, Sukry Darmawan, Jesy Febrianty, Veny Febrianty dan Hardy
Darmawan.
6. Sahabat-sahabatku tercinta di Arsitektur angkatan 2009 yakni Alm. LM.
Ilham Karimullah (Ilo), Muchlisin, ST (Ociezt), Safri, ST (Bogel), Nur
Taufiq (Tope) Jauhar ST (Joe), Erwin, LM. Nasrullah, ST (Ulla ), Kunde,
Muh. Chaidar, ST (Idar), Muh. Risal, ST (Ichal), Rofil Febriansyah, ST
(Rofil), Abdy Juhuriyan, ST (Bdy), Udin, Inesya Rifana Wardaya, ST
(Ines), Fina Habriyani Musuma, ST (Fina), Nurmayuningsih, ST (Uma),
Intan Permatasari (Intan), Asrianingsih, ST (Asria), Desi Argina, ST
(Gina) serta sahabat-sahabatku yang tidak sempat dituliskan satu persatu.
7. Kawan-kawan di Asrama yakni Juhardin, Heri Setiawan, Misra, Nike,
Lian, Atun, Reno dan Arjun.
8. Kawan-kawan Paguyuban IPPTEK Anggaberi yang selalu menghibur dan
menyemangati dalam proses penyelesaian studi ini.
9. Rekan-rekan kenshi di Dojo Telkom, khususnya Sempai Lule, Sempai
Kahar dan Sempai Rio yang telah membimbing dan memberikan masukan
dalam penyusunan tugas akhir ini.
10. Rekan-rekan warga di Tapak Wali, Khususnya Bapak Aping Sekeluarga,
Bapak Alif sekeluarga, Bapak Ardi sekeluarga, Bapak Ipul sekeluarga,
terutama Guru Besar, Bapak Azis, BE, SE, MMG yang telah memberikan
semangat dan motivasi yang berharga.
11. Kawan-kawan yang turut memberikan saran dan masukan dalam penyusunan
tugas akhir ini.
-
iv
Semoga ALLAH SWT memberikan balasan atas bantuan dan kebaikan yang
datang. Dalam penyusunan tugas akhir laporan perancangan ini penulis menyadari
masih jauh dari kesempurnaan. Kesalahan dan kekurangan yang mungkin muncul
merupakan cerminan penulis sebagai manusia biasa, sehingga permohonan maaf
menjadi hal yang harus disampaikan kepada semua pihak. Semoga penulisan ini
memberikan manfaat bagi semua pihak terutama bagi perkembangan dunia
arsitektur. Amin......
Kendari, Desember 2014
Penulis
Alkadry Darmawan
-
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL....................................................................................................viii
BAB I RINGKASAN PROYEK.............................................................. 1
A. Data Fisik ........................................................................................................... 1
B. Pengertian Judul Proyek..................................................................................... 1
C. Latar Belakang................................................................................................... 2
D. Rumusan Permasalahan...................................................................................... 5
E. Tujuan Dan Sasaran Pembahasan....................................................................... 5
F. Batasan Perancangan.......................................................................................... 5
BAB II RANCANGAN PROYEK
A. Lingkup Perancangan......................................................................................... 6
B. Lokasi dan Tapak............................................................................................... 6
C. Arah Orientasi Bangunan.................................................................................... 8
D. Pencapaian ke Tapak.......................................................................................... 9
E. Sistem Parkir....................................................................................................... 10
F. Vegetasi dan Landscape..................................................................................... 11
BAB III PERANCANGAN BANGUNAN............................................. 12
A. Konsep Bentuk Penampilan................................................................................ 12
B. Tata Ruang Mikro............................................................................................... 14
C. Struktur dan Konstruksi Bangunan.................................................................... 19
D. Utilitas dan Kelengkapan Bangunan.................................................................. 20
-
vi
BAB IV P E N U T U P........................................................................................ 29
A. Kesimpulan......................................................................................................... 29
B. Saran................................................................................................................... 30
Lampiran
-
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Potensi Tapak.......................................................................................... 6
Gambar II.2 Existing Condition Tapak........................................................................ 7
Gambar II.3 Arah Orientasi Bangunan........................................................................ 8
Gambar II.4 Pencapaian ke Tapak............................................................................... 9
Gambar II.5 Sistem Parkir........................................................................................... 9
Gambar II.6 Sistem Parkir Tegak lurus...................................................................... 10
Gambar II.7 Sistem Parkir 450..................................................................................... 10
Gambar II. 8 Tata Landscape........................................................................................ 11
Gambar III.1 Layout Tapak.......................................................................................... 12
Gambar III.2 Posisi Gasho Rei.................................................................................... 13
Gambar III.3 Sketsa Badan Manusia........................................................................... 13
Gambar III.4 Output Bentuk Dasar Bangunan............................................................. 13
Gambar III.5 Sketsa Tangan Posisi Gasho Rei............................................................. 14
Gambar III.6 Output Tampilan Bangunan................................................................... 14
Gambar III.7 Struktur Pada Bangunan Shorinji Kempo.............................................. 19
Gambar III.8 Skema Asupan Listrik............................................................................. 20
Gambar III.9 Skema aliran air bersih........................................................................... 21
Gambar III.10 Skema Blancing tank............................................................................. 22
Gambar III.11 Skema aliran air kotor............................................................................. 23
Gambar III.12 Skema pembuangan sampah................................................................. 23
GambarIII.13 pencegahan kebakaran dari luar bangunan........................................... 25
Gambar III.14 Splinker................................... .............................................................. 26
Gambar III.15 Hydrant....................................... ........................................................... 26
Gambar III.16 Hydrant 2................................................................................................ 26
Gambar III.17 Sistem Sangkar Faraday....................................................................... 28
-
viii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Besaran Ruang Gedung Pertandingan..................................................... 14
Tabel III.2 Besaran Ruang Unit kegiatan penunjang................................................ 15
Tabel III.3 Besaran Ruang Unit Kegiatan Penunjang Akomodasi............................ 15
Tabel III.4 Besaran Ruang Unit Kegiatan Penunjang Kesehatan.............................. 16
Tabel III.5 Besaran Ruang Unit Kegiatan Pelengkap dan Servis............................... 16
Tabel III.6 Besaran Ruang Unit Kegiatan Outdoor................................................... 17
Tabel III.7 Rekapitulasi Besaran Ruang............................................................... 17
-
1
BAB I
RINGKASAN PROYEK
A. Data Fisik
Nama proyek : Perencanaan Gedung Shorinji Kempo Di Kendari
Lokasi : Area Taman Budaya, Kota Kendari
Luas : 2,6 Ha
Topografi : Kondisi lahan di area jalan Sao-Sao didominasi
dengan kontur yang relatif rata
B. Pengertian Judul Proyek
Pengertian judul secara umum dari Perencanaan Gedung Shorinji
Kempo di Kendari, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan terdiri atas dua ( 2 ) komponen pembentuk kata yaitu :
a. Kata dasar rencana yang berarti rencana/rancangan terhadap suatu
yang akan dilakukan ( Yasin, 1995 )
b. Imbuhan peran yang mengandung makna peristiwa atau proses
berdasarkan dua (2) komponen di atas, dapat diketahui bahwa
perencanaan merupakan suatu proses merencana sesuatu yang akan
dilakukan.
Perencanaan : Proses pembuatan, cara merencanakan atau merancang
(Poerwadarminta,1976)
2. Gedung
Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun
kegiatan khusus (Wartawarga 2009).
(Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12)
-
2
3. Shorinji Kempo
Merupakan salah satu dari seni bela diri yang berasal dari Jepang.Di
Indonesia biasa disebut dengan Kempo saja. Shorinji Kempo diciptakan
oleh Doshin So) pada tahun 1947 sebagai sistem pelatihan dan
pengembangan diri (gyo atau disiplin dalam bahasa jepang). Kata
Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata sho = hutan, rin = bambu, ji =
kuil, ken = aturan dan kempo bermakna "jalan hidup".
(www.wikipedia.org).
4. Kendari
Wilayah administratif dari Provinsi Sulawesi Tenggara.
Maka pengertian secara umum dari Perencanaan Gedung Shorinji
Kempo di Kendari adalah Proses pembuatan, cara merencanakan sebuah
tempat berlatih olahraga seni beladiri khususnya Shorinji Kempo dan
sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan olahraga seni
beladiri Shorinji Kempo di Kendari.
C. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi yang besar dilihat
dari perspektif sumber daya manusianya yang cukup padat, di mana salah
satunya adalah dengan pengembangan minat dan bakat yang memiliki nilai
prestasi di bidang olah raga beladiri salah satunya adalah beladiri Shorinji
Kempo. Beladiri ini merupakan salah satu jenis olah raga baru di Indonesia.
Shorinji Kempo merupakan seni olahraga beladiri asal Jepang yang
berkembang dengan pesat di Indonesia yang baru-baru ini sudah mampu unjuk
gigi di level internasional yaitu event Sea Games ke-26 Tahun 2011 di Jakarta
dan akan diupayakan terus menapak ke level Asian Games dan bahkan
Olimpiade. Dengan telah diterimanya olahraga Shorinji Kempo di kancah Sea
Games maka Indonesia yang memiliki populasi kenshi terbesar setelah Jepang,
masih perlu terus berbenah dan terus melakukan pembinaan agar tidak
tertinggal oleh negara lain yang baru mengenal Shorinji Kempo baik dalam
segi kualitas maupun kuantitas.
-
3
Perkembangan pembinaan prestasi PERKEMI (Persaudaraan Beladiri
Kempo Indonesia) saat ini sebenarnya sudah sangat menonjol, hal itu dapat
dilihat dari kegiatan kejuaraan yang berskala nasional yang dilaksanakan
secara rutin tiap tahun mulai dari Kejurnas Antar Kota, Kejurmas Mahasiswa,
Kejurnas Senior, dan Kejurnas Antar Pelajar. Dengan rutinnya
penyelenggaraan kejurnas-kejurnas baik antar kota, mahasiswa dan pelajar
tersebut, PERKEMI dapat melihat perkembangan prestasi nasional pada tiap-
tiap Pengurus Provinsi baik atlet lapis I, II dan III.
Kejurnas Antar Kota merupakan salah satu agenda tetap PERKEMI
sebagai ajang pembuktian atau tolak ukur keberhasilan pembinaan beladiri
Shorinji Kempo yang dilakukan oleh pengcab-pengcab di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Kejurnas Antar Kota sampai saat ini tercatat telah berlangsung
selama 8 (delapan) kali digelar yaitu di Bogor (2001-2003), Malang (2004),
Sidoarjo (2005), Tangerang (2006), Palembang (2007) dan Jakarta Selatan
(2008). Adalah PERKEMI Kota Bogor sebagai pencetus pertama ide
pelaksanaan kegiatan yang bersifat nasional ini dan terbilang sukses dengan
menggelar tiga kali berturut-turut sekaligus pada tahun 2001 s/d 2003. Selama
periode 2009-2012 ajang Kejurnas Antar Kota sempat mengalami kevakuman,
hal ini disebabkan oleh kesibukan PB PERKEMI dalam rangka menghadapi
event Pra-PON, PON, Sea Games dan belum adanya kesiapan daerah lain yang
bersedia sebagai penyelenggara.
Dari setiap pelaksanaan Kejurnas Antar Kota terlihat jelas animo
masyarakat Kempo dalam keikutsertaannya dan telah menunjukkan grafik yang
meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas. Di sisi lain, kejuaraan ini
juga merupakan ajang promosi bagi daerah/wilayah di kota/kabupaten, dimana
kegiatan kejuaraan ini selalu melibatkan paling sedikit 40 kontingen
Kota/Kabupaten di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah peserta mencapai
600 orang kenshi/atlet Kempo. Fakta tersebut menunjukan, event Kejurnas
Antar Kota masih mampu menyedot antusias masyarakat Kempo di daerah-
daerah dari seluruh tanah air, sehingga eksistensinya patut dilaksanakan secara
professional, konsisten dan berkesinambungan.
-
4
Di Sulawesi tenggara sendiri terdapat beberapa dojo yang menjadi tempat
para kenshi/atlet kempo mengasah bakat dan meningkatkan kualitas beladiri,
namun tidak di lengkapi dengan sarana pelatihan yang lengkap dan kebanyakan
dojo berada pada area yang pada awalnya difungsikan untuk aktivitas
lainnya.Contohnya dojo Telkom dimana tempat yang digunakan merupakan
tempat yang sebelumnya difungsikan sebagai tempat parkir dan tempat apel
pegawai di instansi Telkom. Dojo PKM UHO merupakan salah satu tempat
yang cukup optimal sebagai tempat latihan namun kurangnya fasilitas latihan
dan banyaknya cabang beladiri lain yang berlangsung membuat konsentrasi
para kenshi yang sedang berlatih menjadi berkurang. Selain dua dojo tersebut,
masih ada beberapa dojo lainnya di Kendari namun tidak begitu menunjukkan
eksistensinya di dalam rutinitas berlatih yaitu dojo SMA 7, dojo KPN, dojo
Toronipa, dojo Korem, dojo Abeli dan beberapa dojo lainnya yang bahkan
sudah berhenti melakukan aktivitas latihan.
Oleh karena itu, diperlukan wadah yang memadai dan dapat menaungi
segala aktivitas para atlit Kempo khususnya di kota Kendari, dimana belum
adanya sarana latihan yang memadai. Terdapat beberapa dojo (tempat latihan
Kempo) di kota Kendari namun belum adanya wadah sebagai sarana pelatihan
terpusat bagi para atlit yang juga menjadi pusat informasi beladiri ini
mengakibatkan kurangnya animo masyarakat dan secara langsung menjadi
faktor penyebabnya. Selain itu, bagi para atlit berprestasi sudah selayaknya
mendapatkan tempat latihan yang menetap dan optimal untuk mengasah bakat
seni beladiri mereka, dan dengan demikian tidak menutup kemungkinan akan
muncul atlit-atlit berprestasi.
Dengan adanya pelengkapan sarana dan fasilitas latihan kita dapat
memajukan dunia olahraga beladiri shorinji kempo dan meningkatkan mutu
atlit serta dapat bersaing dengan atlit-atlit unggul dari daerah lain.
-
5
D. Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana menentukan lokasi dan site yang digunakan untuk perencanaan
gedung Shorinji Kempo di Kendari?
2. Berapa besaran ruang yang dibutuhkan untuk perencanaan gedung Shorinji
Kempo di Kendari?
3. Bagaimana mengekspresikan bentuk bangunan agar sesuai dengan
fungsinya?
E. Tujuan Dan Sasaran Pembahasan
1. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan pembahasan
dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Untuk mendapatkan lokasi dan site yang tepat untuk perencanaan
Shorinji Kempo di Kendari.
b. Untuk mendapatkan besaran ruang yang mampu mewadahi seluruh
aktivitas di dalam perencanaan Shorinji Kempo di Kendari.
c. Untuk mendapatkan bentuk bangunan yang sesuai dengan fungsinya.
2. Sasaran Pembahasan
Berdasarkan tujuan pembahan ini, maka sasaran yang ingin dicapai
adalah untuk menyusun suatu landasan konseptual dan acuan perancangan
Shorinji Kempo di Kendari.
F. Batasan Perancangan
1. Batasan Masalah
Perancangan dibatasi pada faktor penentu bagi perencanaan Shorinji
Kempo di Kendari yang lebih menekankan pada masalah bentuk dan
tampilan bangunan.
2. Lingkup Pembahasan
Pembahasan pada umumnya lebih lebih berorientasi pada disiplin
ilmu arsitektur, tanpa mengabaikan disiplin ilmu lainnya yang dianggap
perlu sebagai penunjang dalan perancangan Shorinji Kempo di Kendari.
-
6
BAB II
RANCANGAN PROYEK
A. Lingkup Perancangan
Perencanaan Gedung Shorinji Kempo di Kendari bertujuan untuk
mendirikan suatu pusat pelayanan informasi beladiri shorinji kempo serta
memberikan pengetahuan lebih dalam tentang beladiri shorinji kempo baik
bagi para atlet maupun khalayak umum.
B. Lokasi dan Tapak
Gambar II.1
Potensi Tapak
Sumber : Analisa April 2013
-
7
Tapak berada di jalan Sao-sao Kecamatan Kadia dengan rincian:
1. Luas tapak 2,6 H
2. Kondisi tanah padat dan baik
3. Batas site :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Museum
b. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Gor Serbaguna
c. Sebelah barat berbatasan dengan RS Ibnu Sina
d. Sebelah timur berbatasan langsung dengan Bangunan Madrasah
Aliyah.
Gambar II.2
Existing Condition Tapak
Sumber : Analisa April 2013
-
8
C. Arah Orientasi Bangunan
View dari dalam dan luar bangunan dipolah sedemikian rupa agar
mendapatkan orientasi bangunan yang optimal dimana bangunan berhadapan
langsung dengan rumah sakit Ibnu Sina di mana jalan sekunder menjadi
orientasi utama.
View baik
View baik
View Cukup Baik
View Kurang Baik
View cukup baik
View baik
Gambar II.3
Arah Orientasi Bangunan
-
9
D. Pencapaian ke Tapak
Main enterance : Berada tepat di sisi jalur sekunder kota kendari dan
berhadapan langsung dengan rumah sakit Ibnu Sina
Side enterance : Berada di sisi jalan Pasaeno
Main enterance : Berada tepat di sisi jalur sekunder kota kendari dan
berhadapan langsung dengan rumah sakit Ibnu Sina
Gambar II.4
Pencapaian ke Tapak
Main Exterance
Side Enterance
Main Enterance
-
10
E. Sistem Parkir
Jenis parkir yang digunakan ialah jenis parkir tegak lurus dan jenis parkir 450
Penataan sistem parkir yang ada
Area parkir dalam tapak dibedakan menjadi 4 bagian yaitu :
1. Parkir pengunjung
2. Parkir pengelola
Area parkir
pengunjung
Area parkir pengelola
Area parkir servis
Area parkir pelatih dan kenshi
Gambar II.5
Sistem Parkir
Gambar II.6
Sistem Parkir Tegak lurus
Gambar II.7
Sistem Parkir 450
-
11
3. Parkir pelatih dan kenshi
4. Parkir servis
Sistem parkir kendaraan menggunakan bentuk parkir tegak lurus
(perpendicular) dan parkir sudut 450, untuk parkir roda dua pengelola,
pengunjung dan servis menggunakan perkir tegak lurus (perpendicular)
F. Vegetasi dan Landscape
Vegetasi berfungsi untuk membuat bangunan terlihat hijau. Pengaturan
vegetasi juga berfungsi sebagai peredam suara, baik dalam lingkungan ke luar
atau sebaliknya dapat dibantu dengan menggunakan tanaman semak atau
perdu sehingga getaran suara dapat diredam secara alamiah. Pengaturan
vegetasi yaitu dengan menggunakan pohon-pohon rindang akan bermanfaat
sebagai peneduh untuk area terbuka.
Penataan landscaping dapat memberikan estetika pada tampilan
bangunan secara keseluruhan, saling menyelaraskan dan juga sebagai ruang
terbuka yang mendukung korelasi dengan fungsi utama bangunan.
Pengaturan vegetasi dan landscape tidak hanya sekedar sebagai peruntukkan
zona terbuka hijau, atau media untuk meredam kebisingan, penyaringan
polusi, media pengarah ataupenghalang angin, dan filter panas matahari tetapi
di sisi lain hal ini dapat berfungsi sebagai penghubung dengan keadaan
sekitarnya dengan menghadirkan estetika harmonis.
Gambar II.8 Tata landscape
-
12
BAB III
PERANCANGAN BANGUNAN
A. Konsep Bentuk Penampilan Bangunan
Adapun analogi dan bentuk tampilan bangunan maupun penataan tapak
sebagai berikut :
1. Layout tapak
Area lapangan
terbuka
Area kolam
refleksi
Side
enterance Main
enterance
Main
exterance
Parkir
pengelola
Parkir
pengunjung
Parkir pelatih
dan kenshi
Parkir
servis
Penunjang
administrasi
Gedung
pertandingan
Penunjang
akomodasi
Gambar III.1 Layout Tapak Sumber : Analisa Pribadi
-
13
2. Bentuk dan tampilan bangunan
Bentuk dan tampilan bangunan masing-masing diambil dari bagian tubuh
manusia pada posisi gasho rei (hormat dalam beladiri shorinji kempo).
Bentuk Bangunan :
Ide bentuk :Bentuk dasar bangunan ini mengadopsi bentuk badan
manusia pada posisi Gasho Rei (Hormat dalam Kempo)
Gambar III.2 Posisi Gasho Rei
Sumber : Analisa Pribadi
Gambar III.3 Sketsa Badan Manusia
Sumber : Analisa Pribadi
Gambar III.4 Output Bentuk Dasar Bangunan
Sumber : Analisa Pribadi
-
14
Analogi bentuk ini serasi dengan fungsi gedung shorinji
kempo.
Tampilan Bangunan :
Ide tampilan : tampilan bangunan diambil dari analogi tangan pada posisi
Gasho Rei (hormat dalam Kempo), yang kemudian
ditransformasikan.
B. Tata Ruang Mikro
Gedung pertandingan
No Ruang Kapasitas
Luas
Sebelum Desain (m)
Luas Sesudah
Desain
(m)
1 Arena pertandingan 1 unit 424,3 372,4
2 Tribun 2000 orang 1352 1403
3 Ruang ganti 4 orang 43,2 48
4 Gudang 2 orang 21,6 22,5
5 Lavatory 6 orang 16,5 90
6 Ruang loket 2 orang 9,6 7,84
7 Ruang istirahat 1 ruangan 93,6 96
8 Hall 2000 orang 130 163
Jumlah 2090,8 2202,74
Gambar III.5 Sketsa Tangan Posisi Gasho Rei
Sumber : Analisa Pribadi
Gambar III.6 Output Tampilan Bangunan
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel III. 1 Besaran Ruang Gedung Pertandingan
-
15
Unit kegiatan penunjang Administrasi
No Ruang Kapasitas Luas
Sebelum
Desain (m)
Luas
Sesudah
Desain (m)
1 Ruang pimpinan 1 unit 26 26
2 Ruang wakil pimpinan 1 unit 26 26
3 Ruang pengadaan 1 unit 19,5 20
4 Ruang operasional 1 unit 19,5 20
5 Ruang administrasi 1 unit 46,8 48,8
6 Ruang tamu 5 orang 7,8 7,8
7 Ruang rapat 20 orang 68,9 70
8 Ruang arsip 1 unit 11,7 12
9 Pantry 20 orang 36,4 37,05
10 Lavatory 6 orang 17,55 30
11 Gudang 2 orang 23,4 24
12 Ruang serbaguna 200 orang 416 400
13 Rg. cleaning service 2 orang 15,6 15,6
14 lobby 1 unit 20,8 20,8
Jumlah 755,95 758,05
Unit kegiatan penunjang akomodasi
No Ruang Kapasitas
Luas
Sebelum Desain (m)
Luas Sesudah
Desain
(m)
1 Ruang tidur 15 orang 367,5 360
2 Ruang makan bersama 20 orang 28 26,19
3 Dapur 2 orang 14,04 14
Tabel III. 2 Besaran Ruang Unit kegiatan penunjang
Tabel III. 3 Besaran Ruang Unit Kegiatan Penunjang Akomodasi
Unit kegiatan penunjang akomodasi
Administrasi
Sumber :
1. International Standar Dojo
2. NAD
Sumber : NAD
-
16
4 Binatu 1 orang 3,25 1,4
5 Gudang 2 orang 23,4 24
6 Lobby 1 unit 20,8 24
7 Kantin
- ruang makan 30 orang 58,5 60
- kasir 2 orang 7,8 6
- dapur 2 orang 5,85 6
8 Counter souvenir 1 orang 7,8 7,84
9 lavatory 6 orang 17,55 15,6
Jumlah 554,49 545,03
Unit kegiatan penunjang kesehatan
No Ruang Kapasitas
Luas
Sebelum Desain (m)
Luas Sesudah
Desain
(m)
1 Ruang dokter 1 unit 11,7 12
2 Ruang periksa 3 orang 14,04 14
Jumlah 25,74 26
Unit kegiatan pelengkap dan servis
No Ruang Kapasitas Luas
Sebelum
Desain (m)
Luas
Sesudah
Desain (m)
1 Mushola
- Rg. Sholat 100 orang 162,5 144
- Rg. Imam 1 orang 1,105 -
- Rg. Tempat wudhu 5 orang 11,7 12
2 Ruang ME 1 unit 52 49,8
Tabel III. 4 Besaran Ruang Unit Kegiatan Penunjang Kesehatan
Unit kegiatan penunjang akomodasi
Administrasi
Tabel III. 5 Besaran Ruang Unit Kegiatan Pelengkap dan Servis
Unit kegiatan penunjang akomodasi
Administrasi
Sumber : NAD
Sumber : NAD
-
17
3 Pos jaga 2 orang 14,04 15
Jumlah 241,345 220,8
Unit kegiatan out door
No Ruang Kapasitas
Luas
Sebelum
Desain (m)
Luas
Sesudah Desain
(m)
1 Lapangan terbuka 1 unit 250 250
2 Parkiran
- Parkiran motor Pengunjung 2000 orang 400 300
Pengelola 40 orang 40 30
Pelatih dan kenshi 550
orang 220 165
Servis 33
- Parkiran mobil Pengunjung 2000 orang 1250 1250
Pengelola 40 orang 125 125
Pelatih dan kenshi 550
orang 687,5 687,5
Servis 125
Jumlah 2972,5 2965,5
No Nama Ruang acuan laporan
1 Gedung pertandingan 2090,8 2202,74
3 Unit kegiatan penunjang
Administrasi 755,95 758,05
4 Unit kegiatan penunjang
akomodasi 554,49 545,03
5 Unit kegiatan penunjang kesehatan
25,74 26
Tabel III. 6 Besaran Ruang Unit Kegiatan Outdoor
Unit kegiatan penunjang akomodasi
Administrasi
Tabel III. 7 Rekapitulasi Besaran Ruang
Unit kegiatan penunjang akomodasi
Administrasi
Sumber : NAD
Sumber : NAD
-
18
6 Unit kegiatan pelengkap
dan servis 241,345 220,8
7 Unit kegiatan out door 2972,5 2965,5
Jumlah 6640,825 6718,12
Building Coverage (BC) Ratio bangunan ini yakni 60 : 40, dimana wilayah
open space sebesar 60 % dan wilayah terbangun sebesar 40%.
Luas area tidak terbangun/ open space yang dibutuhkan untuk bangunan ini
adalah:
= 60/40 x 660,825
= 9961,2375 m2
Luas lahan keseluruhan = luas area terbangun + luas area tidak terbangun + parkir
= 9961,2375 + 660,825
= 16602,06 m2
Maka total site yang dibutuhkan (sebelum desain) = 16602,06 m2
= 1,6 Ha
Building Coverage (BC) Ratio bangunan ini yakni 60 : 40, dimana wilayah
open space sebesar 60 % dan wilayah terbangun sebesar 40 %.
Luas area tidak terbangun /open space yang dibutuhkan untuk bangunan ini
adalah : (sesudah desain)
= 60/40 x 6718,12
= 10077,18 m2
Luas lahan keseluruhan = luas area terbangun + luas area tidak terbangun +
parkir
= 6718,12 + 10077,18
= 16795,3 m2
-
19
Maka total site yang dibutuhkan (sesudah desain) = 16795,3
= 1,6 Ha
Deviasi Perancangan = %100
Laporan
AcuanLaporan
= %10016795,3
16795,3 - 16602,06
= 1,15 %
C. Struktur dan Konstruksi Bangunan
Adapun upper struktur , super struktur dan sub struktur yang di gunakan
dalam perencanaan gedung shorinji kempo ini adalah:
UPPER STRUKTUR
" Space Frame"
SUPER STRUKTUR
" Kolom dan dinding
masive "
SUB STRUKTUR
" Pondasi Poer Plat, Pancang
dan Pondasi Garis "
Gambar III.7 Struktur Pada Bangunan Shorinji Kempo
Sumber : Analisa Pribadi
-
20
D. Utilitas dan Kelengkapan Bangunan
1. Lisrik dan power supply unit
Power supply yang di terapkan pada site untuk mencegah hal-hal yang
tidak terduga, seperti terjadi kegagalan dalam supply daya utama, maka
sumber daya alternative sendiri dapat menggantikannya tanpa terputus
terlebih dahulu.
Penundaan atau pembatalan suatu kegiatan yang berlangsung di akibatkan
oleh matinya listrik secara tiba-tiba merupakan sesuatu yang sangat
menjengkelkan, dan akan mempengaruhi tingkat kepuasan para pengguna
gedung . Oleh karena itu Sebuah evaluasi yang cermat dari layanan utilitas
yang tersedia sangat penting, Pasokan listrik dari daya harus sepenuhnya
berukuran besar agar dapat memikul beban yang besar yang diperlukan
selama acara berlangsung. Asupan Listrik utama mungkin merupakan
asupan listik yang lebih banyak dipakai. menangani beban fasilitas
terpisah secara manual atau otomatis switch. Ketika hilangnya asupan
listrik, on-site back-up listrik akan memulai kerjanya tetapi memerlukan
beberapa waktu untuk beroprasi. Akibatnya, terjadi peningkatan kapasitas,
Gambar III.8 Skema Asupan Listrik
Sumber : Technical recommendations and requirements FIFA
-
21
sementara di lokasi sumber (s) mulai bekerja sejak pencahayaan dalam
kawasan menyala, Back-up listrik harus memiliki kapasitas untuk
beroperasi selama minimal tiga jam selama outage. Dua mesin yanag
didesain dan terpasang keduanya memili tegangan yang penuh, hanya satu
yang digunakan saat dibutuhkan. Putusnya sumber listrik utama akan
diback up oleh listrik cadangan.
2. Air Bersih
Sirkulasi system air bersih memanfaatkan mengunakan sumur dalam (deep
weel).
Air bersih dari sumber air tersebut dihisap dengan pompa dan di
tampung pada bak penampungan, selanjutnya dipompakan ke atas
(reservoir atas) kemudian didistribusikan ke unit bangunan dengan
pertimbangan sifat mekanis air.
Gambar III.9
Skema aliran air bersih
Kolam
Reservoir
Bawah
Pompa
Reservoir
Atas
Splinker
Pompa
Deep
Weel
Hydrant Gedung
Hydrant Halaman
Kitchen Sink
WC
Wastafel
-
22
Balancing tank dibutuhkan untuk menjaga air kolam tetap pada level
yang sama. Balancing tank ini digabung dengan ruang pompa dan filter
dengan cara disusun untuk efisiensi lahan. Kapasitas balancing tank ini 2
kali dari total air tiap kolam. Untuk sistem filter, setiap hari ada tiga kali
perputaran air (turn over) yaitu setiap 6 8 jam disesuaikan dengan
kondisi bersih dan kotornya air.
3. Air kotor
Pembuangan air kotor yang berasal dari disposal padat disalurkan ke
Septiktank dan diteruskan ke bak peresapan, sedang hasil dari buangan
disposal cair diteruskan ke bak kontrol dan diteruskan ke got besar yang
selanjutnya diteruskan ke riol kota. Pembuangan air hujan dialirkan ke
got besar yang kemudian di teruskan ke saluran pembuangan kota
menuju teluk.Sedangkan untuk air kotor yang berasal dari kolam dapat
dilihat pada gambar.
Bak
penampungan
Ke kolam Pompa filter
Over Flow
Air bersih
Balancing
tank
Gambar III.10
Skema Blancing tank
-
23
4. Persampahan
Pengumpulan dan pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
a. Penyediaan tempat sampah atau keranjang sampah pada tempat-
tempat umum yang mudah diangkut dan dibersihkan. Kemudian
sampah diangkut dengan lori sampai ke bak penampungan sampah
induk.
b. Selanjutnya dari tempat penampungan sampah induk diangkut ke luar
bangunan dengan mobil kendaraan ke Tempat Pembuangan Akhir.
Gambar III.11 Skema aliran air kotor
WC
Wastafel
Pantry
Septic Tank Peresapan
Bak Kontrol Got Besar
Air Hujan
Riol Kota
Air kotor
padat
Unit
Ruang
Cleaning
servis
Waste
Shaft
Bak
Penampungan
Sementara
TPA Tong
Sampah
Gambar III.12 Skema pembuangan sampah
-
24
5. Sistem Komunikasi
a. Jaringan komunikasi internal
1) Komunikasi antar pengelola intern menggunakan jaringan
intercom.
2) Komunikasi antar pengelola dan pengunjung ataupun antar
pengunjung, dalam bentuk pengumuman dan panggilan melalui
loudspeaker/pengeras suara.
b. Jaringan komunikasi eksternal
Fasilitas telpon dan internet berupa LAN dan wireless atau jaringan
internet tanpa kabel yang dapat diakses di semua tempat dalam site.
6. Sistem keamanan
Sistem keamanan dalam bangunan ini dilakukan dengan menyediakan
fasilitas pengamatan dan pencegahan, antara lain:
1) Sistem CCTV (Central Circuit Television), untuk memonitor segala
penjuru bangunan yang diperkirakan dapat menjadi tempat terjadinya
kriminalitas, seperti pencurian dan sebagainya.
2) Sistem alarm, yang diaktifkan pada waktu-waktu tertentu untuk
melindungi barang yang dipajang atau dipamerkan dalam bangunan
3) Satuan pengamanan (Satpam) yang bertugas 24 jam
7. Pencegahan dan Penanggulangan bahaya kebakaran
a. Pencegahan Pasif
Alat Bantu evakuasi merupakan sarana penunjang dalam upaya
penyelamatan pelaku kegiatan, sehingga mempermudah evakuasi
serta meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran. Sarana
penunjang tersebut terdiri dari :
1) Tangga darurat
Pada ruang tangga darurat diberikan penerangan, cerobong
penghisap udara (Exhaust Fan) serta kedap terhadap asap dan
pada top floor diberikan bukaan berupa pintu. Jarak pencapaian
-
25
antara tangga maksimal 25 m dengan lebar tangga minimal 1,2
m.
2) Pintu Kebakaran
Pintu ini harus dapat menutup secara otomatis dan dapat
dibuka dengan kekuatan 10 kg, serta tahan api selama + 1-3 jam.
Bukaan pintu ke arah tangga pada setiap lantai, kecuali pada
lantai dasar pintu harus membuka kearah luar menuju lobby atau
ke luar bangunan.
3) Koridor
Lebar koridor minimal 120 meter
4) Penerangan darurat
Pemasangan lampu diletakkan pada tangga darurat, jalan
penghubung atau jalan yang dipergunakan oleh manusia pada saat
kebakaran.
5) Sumber daya listrik darurat
Sumber listrik ini dipergunakan untuk mengaktifkan semua
peralatan bantu evakuasi.
b. Pencegahan Aktif
Pencegahan kebakaran di luar bangunan:
Pencegahan bahaya kebakaran yang terjadi di luar bangunan
menggunakan Pilar Hydrant yang diletakkan pada halaman.
GambarIII.13
pencegahan kebakaran dari luar bangunan
sumber ; juwana 2005
-
26
Pencegahan kebakaran di dalam bangunan:
a) Fire Alarm system
Penggunaan alat ini untuk memberitahukan apabila terjadi
kebakaran
b) Splinker
Yaitu alat untuk memadamkan api secara otomatis apabila tabung
gelas pada alat tersebut terkena panas, maka akan pecah dan
kemudian keluar air.
c) Fire Hidrant System
Yaitu sebuah kotak yang berisi selang dengan jarak maksimal
35 m satu dengan yang lainnya, dengan panjang selang 30 m dan
jarak semprotan air 5m.
Gambar III.14 Splinker
sumber ; juwana 2005
Gambar III.15 Hydrant
Sumber : http://www.aswinfiresystems.com
Gambar III.16Hydrant 2
Sumber : http://www.indiamart.com
-
27
d) Thermo detector
Yaitu alat untuk mendeteksi panas yang ditimbulkan oleh api,
dimana bekerja secara otomatis. Alat ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
(1) Fix temperature detector
Akan bekerja secara otomatis apabila suhu udara di
sekitarnya 700C atau lebih.
(2) Rate of rise temperature detector
Alat ini akan bekerja apabila ada kenaikan suhu dengan
cepat, walau belum mencapai suhu 700C.
e) Smoke detector
Alat ini untuk mendeteksi asap yang ditimbulkan oleh
kebakaran, dimana akan bekerja secara otomatis apabila ada asap
yang terdeteksi dengan toleransi tertentu.
f) Alat pemadam kebakaran ringan
Alat ini berupa tabung-tabung gas zat arang atau serbuk anti
api dan dilengkapi dengan alat penyemprot. Untuk setiap area
seluas 100 m2 disediakan satu alat tersebut.
8. Sistem penangkal petir
Sistem penagkal petir yang digunakan ialah sangkar faraday yang di
letakkan pada tepi atap. Sistem bangunan dikurung dalam suatu kurungan
logam yang kemudian akhir dari ujung logam ini ditanam dalam tanah
sehingga bangunan tidak lagi peka atau dapat dipengaruhi oleh pengaruh-
pengaruh listrik dari luar.
Syarat-syarat penggunaannya adalah:
1) Jarak maksimal dari tepi bangunan 9 cm
2) Jarak maksimal antara kedua konduktor parallel adalah 18 cm
-
28
d. Sirkulasi vertikal
Untuk sistem sirkulasi vertikal terdapat satu pelayanan yaitu
manusia. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan
sirkulasi vertikal adalah :
1) Kapasitas pelayanan
2) Ketinggian bangunan
3) Kecepatan pelayanan
4) Kenyamanan
Sistem transportasi vertikal yang digunakan yaitu tangga
Gambar III.17 Sistem Sangkar Faraday
Sumber : Tangoro, 2000
-
29
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan kajian teori serta penentuan lokasi yang digunakan dengan
melakukan penilaian pemilihan tapak dengan memperhatikan beberapa kriteria
penentu, maka maka site terpilih sebagai site Shorinji Kempo di Kendari adalah
terletak di jalan Jend. A. Yani tepatnya pada lokasi Taman Budaya dengan
potensi tapak :
a. Tapak berada pada pusat kota Kendari yang merupakan daerah
pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, kesehatan skala kota,
olahraga, pendidikan, pariwisata, perumahan (penunjang).
b. Pencapaian mudah karena dilalui jalur umum transportasi kota.
c. Tersedia jaringan utilitas.
d. Dekat dengan kawasan rekreasi.
e. Kemudahan pencapaian dari segala arah.
2. Dalam perencanaan gedung shorinji kempo terdapat berbagai macam aktivitas
maupun fungsi yang ada di dalamnya seperti, sarana gedung pertandingan,
sarana latihan Dojo, dan sarana penunjang akomodasi lainnya yang dipadukan
dalam suatu bangunan tunggal. Berdasarkan pertimbangan aktivitas dan
kebutuhan ruang gedung shorinji kempo maka total besaran ruang yang
dibutuhkan adalah 16795,3 m2 atau 1,67 Ha
3. Desain fisik bangunan mengadopsi bentuk posisi tangan seorang kenshi yang
sedang melakukan rei (hormat) sehingga bangunan memiliki nilai estetika yang
baik dan terlihat lebih menarik sekaligus memperlihatkan identitas dari seni
beladiri shorinji kempo itu sendiri.
-
30
B. SARAN
1. Dengan melihat minat masyarakat yang cukup tinggi, di harapkan kepada
pemerintah setempat untuk membangun suatu sarana olahraga khususnya
olahraga beladiri shorinji kempo guna meningkatkan minat dan bakat bagi
masyarakat terhadap seni beladiri mengingat beladiri shorinji kempo
merupakan beladiri yang cukup dikenal dan memiliki turnamen tingkat
internasional.
2. Menyediakan fasilitas-fasilitas pelengkap bangunan seperti air bersih dan listrik
untuk mempermudah para kenshi (atlet kempo) dalam melakukan aktivitasnya.
3. Hendaknya memperhatikan potensi-potensi yang sumberdaya manusia yang ada
di Sulawesi Tenggara dari berbagai aspek, khususnya olahraga. Dimana salah
satu penyebab kurangnya minat dan bakat masyarakat di Sulawesi Tenggara
terhadap beladiri shorinji kempo adalah kurangnya sarana dan fasilitas olahraga
yang layak.
-
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Chiara, Joseph. 1978. Standar Perencanaan Tapak, Alih bahasa oleh Januar Hakim.
Jakarta : Erlangga.
Ching, F.D.K. (1996). Arsitektur bentuk, ruang, dan tatanan. (Nurahma Tresani
Harwadi, Trans), Jakarta: Erlangga.
Dechiara, Joseph & Calender, J. Hancook. 1993. Time Sever Standar For Building
Types. Second Edition. Graw Hill Book Company, New York.
Juwana, 2005. Sistem Keamanan Bangunan.
Maruf, Annas. 2006 . Bahan Kuliah Utilitas Bangunan. Program Studi S-1 Arsitektur
Unhalu : Tidak di Terbitkan.
M. Said, 2002 : 104. Sistem Penangkal Petir.
M. Said, 2002 : 88. Struktur Bangunan.
Neuferst, Ernest. 1993. Data Arsitek Jilid I. Terjemahan oleh Sunarto Tjahjadi dan
Ferryanto Chaidir. 1996. Jakarta : Erlangga.
Neuferst, Ernest. 1997. Data Arsitek Jilid II. Terjemahan oleh Sunarto Tjahjadi dan
Ferryanto Chaidir. 2002. Jakarta : Erlangga.
Peraturan Daerah Kota No. 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Kendari Tahun 2010-2030.
Poerwadaminta, WJS, Wajowasito, S. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
-
SNI 03-3647-1995, Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga.
Yayasan LPMB : Bandung.
Snyder J.C, dan Anthony J. Catanese. Pengantar Arsitektur. 1984 : Erlangga.
Tangoro, 2000 (dalam skripsi yudhistira pramana putra tangkas.2010)
Yasin, Sulchan. Drs. 1995. Kamus Pintas Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah.
KUTIPAN :
Technical recommendations and requirements FIFA(dalam skripsi yudhistira pramana
putra tangkas.2010)
pdf struktur rangka ruang. oleh Anas Maaruf
INTERNET :
Https://maps.google.com
Http://www.shorinjikempo.se
Http://www.wikipedia.com
Http://wartawarga.gunadarma.ac.id
Http://www.aswinfiresystems.com
Http://www.indiamart.com
-
LAMPIRAN
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI
ALKADRY DARMAWAN E1B1 09 005
-
LAPORAN-DFTAR PUSTAKA.pdfL COVER-DAFTAR ISI.pdfL COVER-DAFTAR ISI.pdfCover.pdfPENGESAHAN LAPORAN.pdfABSTRAK.pdfKATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, TABEL.pdf
DAFTAR ISI.pdf
BAB 1.pdfBAB 2.pdfBAB 3.pdfBAB 4.pdfDaftar Pustaka Ok.pdf
LAMPIRAN LAPORAN.pdfLAMPIRAN.pdfstandar lapangan.pdfKONSEP PERENCANAAN GEDUNG SHORINJI KEMPO DI KENDARI.pdfbestek.pdf1.pdf2.pdf3.pdf4.pdf5.pdf6.pdf7.pdf8.pdf9.pdf10.pdf11.pdf12.pdf13.pdf14.pdf15.pdf16.pdf17.pdf18.pdf19.pdf20.pdf21.pdf22.pdf23.pdf24.pdf25.pdf26.pdf27.pdf28.pdf29.pdf30.pdf31.pdf32.pdf
LUMION.pdf1.pdf2.pdf3.pdf4.pdf5.pdf6.pdf7.pdf8.pdf9.pdf10.pdf