Download - Laporan pltd
Politeknik Negeri Samarinda 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Kerja praktik merupakan syarat kurikulum yang berlaku di
Kampus, dimana setiap Mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya harus
melaksanakan serangkaian kegiatan lapangan yang tercakup didalam kerja
praktek. Melalui kerja praktek ini maka Mahasiswa berkesempatan untuk
mengembangkan cara berpikirnya,memberikan ide-ide yang berguna dan dapat
menambah wawasan pengetahuannya sehingga dapat memiliki rasa disiplin yang
tinggi dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Selain mendapatkan
ilmu dari bangku kuliah yang bersifat teoritis, melalui kerja praktek ini diharapkan
ilmu yang didapatkan dari kerja praktek ini dapat menciptakan tenaga-tenaga yang
handal.
Kerja praktek ini dilakukan selain salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan dan menyusun tugas Akhir pendidikan studi Diploma tiga Teknik
Elektro, Politeknik Negeri Samarinda.
1.2 Masalah yang Dihadapi
Adapun kegiatan pekerjaan yang dihadapi penulis ketika melaksanakan PKL pada
PT. PLN (PLTD Tengkawang) adalah:
Perawatan dan perbaikan motor-motor induksi.
Pengenalan cara kerja dan perawatan exiter.
Fungsi proteksi pada Genset.
Pelaksanaan Top Overhoul(P6)
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu penulis dalam
melaksanakan PKL, maka tidak mungkin penulis mempelajari secara lebih dalam
tentang segala hal yang ada pada PT.PLN (PERSERO). Oleh karena itu penulis
membatasi penulisan laporan PKL dengan membahas mengenai Perawatan dan
perbaikan motor-motor induksi, Pengenalan pada alat Proteksi pada generator dan
pelaksanaan Top Over Houl (P6)
1.4 Tujuan Penulisan
A. Bagi Mahasiswa:
1. Menambah wawasan berpikir mahasiswa mempersiapkan mental
mahasiswa apabila terjun kedunia usaha.
2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja yang baik di perusahaan.
3. Melihat aplikasi dari disiplin Ilmu yang diperoleh di perkuliahan.
4. Menerapkan aplikasi dari disiplin Ilmu yang diperoleh di perkuliahan.
5. Menambah sikap disiplin di dalam bekerja.
6. Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara kampus dengan
perusahaan.
B. Bagi Perusahaan:
1. Menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang siap pakai.
2. Mampu mengasuh calon-calon insan trampil dan terdidik.
3. Dapat menerapkan aplikasi-aplikasi dalam bidang elektrikal.
4. Membangun tanggung jawab diri pribadi Mahasiswa.
5. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program studi
Teknik Listrik pada Politenik Negeri Samarinda.
6. Memperkenalkan Mahasiswa situasi kerja yang sebenarnya.
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
BAB II
Dasar Teori
1 Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik. Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday “ bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik ”.
A Main Stator
Stator generator adalah bagian statis dari generator yang merubah perubahan garis garis gaya magnet yang melaluinya menjadi sumber tegangan/ mengeluarkan tegangan. Didalam stator generator terdapat belitan belitan penghantar yang disusun sedemikian rupa sesuai kaidah baik jumlah lilitan, jarak antara lilitan (pitch factor) dan beda sudut antara phase, sehingga menghasilkan tegangan 3 phase yang mempunyai sudut 120 derajat terhadap phase lainnya.
Kemampuan dan kualitas generator ditentukan juga oleh bahan inti besi dan bahan tembaga yang dipakai serta tingkat ketahanan isolasi terhadap panas yang melaluinya. Bahan inti dari stator merupakan bahan terpilih yang mempunyai tingkat permeabilitas magnetic yang tinggi, terbentuk dari lapisan lapisan plat yang terlaminasi satu sama lain. Hal ini adalah dimaksudkan untuk mengurangi rugi besi karena rugi arus hystrisis yang berpusar dalam inti besi. Demikian juga dengan lilitan tembaga atau kawat email mempunyai kualitas yang khusus disamping biasanya mempunyai lapisan isolasi ( email ) yang double/ ganda. Juga mempunyai ketahahanan yang tinggi sampai 150 derajat celcius sehingga tahanan isolasi masih cukup kuat untuk menahan panasnya stator generator maupun arus lilitan itu sendiri.
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
B. Main RotorMains rotor adalah bagian dinamis dari generator, yaitu sebagai
bagian yang berputar yang memberikan perubahan garis garis gaya magnet terhadap permukaan inti stator. Mains rotor ini terdiri dari inti besi yang membentuk sepatu kutub yang didalamya terdapat kumparan magnet yang akan membentuk kutub utara dan selatan. Konstruksi Mains rotor ini harus sangat kokoh karena mempunyai bagian yang selalu berputar, bagian yang berputar akan mempunyai gaya tekanan keluar ( sentrifugal ) , untuk itu bisa dilihat bahwa sambungan dan ikatan pada mains rotor terlihat kokoh.
C.ExiterExciter adalah bagian generator yang berfungsi untuk pembangkitan tegangan sebagai sumber arus mains rotor untuk pembentukan kutub. Exciter ini terdiri dari exciter stator dan exciter rotor.Exciter stator dapat sumber arus dari AVR sedangkan Exciter rotor mengeluarkan tegangan untuk arus kutub mains rotor.
D. Automatic Voltage Regulator ( AVR )
Adalah bagian dari Generator yang berfungsi mengatur , mengontrol dan memonitor tegangan yang keluar dari mains stator berdasarkan prinsip umpan balik / feed back dimana output dimonitor untuk mengontrol input supaya terjadi keseimbangan antara tegangan keluar dengan tegangan reference.sehingga tegangan yang keluar dari generator selalu konstan dengan berbagai level beban.
E. Cooling Cooling Fan adalah bagian dari generator yang berfungsi
mengeluarkan disipasi panas dari dalam generator, sumber panas yang terbesar berasal dari inti stator dan inti rotor sumber panas lain berasal dari penghantar/ belitan .Cooling fan ini digerakkan oleh poros generator itu sendiri. Dengan bentuk fan sentrifugal yang akan menghisap udara dari dalam generator dan mengeluarkan secara sentrifugal .Cooling fan ini sangat penting artinya untuk menjaga temperature generator tidak melebihi temperature kerja
F. Space heaterSpace heater adalah peralatan tambahan dari generator yang
berfungsi untuk memberikan pemanasan di dalam generator. Pemanasan ini dimaksudkan untuk mengurangi / menghindarkan kelembaban didalam generator.Kelembaban yang berlebihan dapat merusakkan nilai resistansi atau tahanan isolasi dari hantaran / lilitan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
2 Kontaktor
Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah
belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti
besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul
tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC
(Normally Close) akan membuka. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak
utama dan kontak Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya
sedangkan kontak Bantu digunakan untuk rangkaian kontrol. Didalam suatu
kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi.
Kumparan hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi
saling melekat.
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet
pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang
dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini
akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi
normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama
kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya
akan tetap pada posisi operasinya.Apabila pada kumparan kontaktor diberi
tegangan yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau
merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu
rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor
menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta
dapat merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan
kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.
3 Motor Induksi Tiga Fasa.
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri. Stator adalah bagian dari
mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar
berlaminasi dan mempunyai alur – alur sebagai tempat meletakkan kumparan.
Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya
bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang
alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya. Rotor kumparan
( wound rotor ), Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang
lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan
menjadi pengaturan kecepatan putaran motor. Pada kerja normal slipring hubung
singkat secara otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar.
4 Radiator
Radiator merupakan salah satu system pendingin mesin dengan asas kerja
sebagai berikut, motor pompa air memompa air ke bagian-bagian mesin yang
memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler). Dari situ air
pendingin kemudian ke radiator, dan kembali pada pompa-pompa. Didalam
radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati
celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin yang dioprasikan oleh motor
radiator. Dan siklus ini berjalan secara terus menurus sesuai dengan operasi
genset.
5 Thermoswitch
Ssesuai dengan namanya yang terdiri dari Thermo artinya panas dan
Swtich yang artinya sakelar, maka Thermoswitch adalah sakelar yang on atau off
nya tergantung pada temperature jika pada kondisi normal sakelar bersifat
no(normally open).
Karenanya pada alatnya akan terdiri dari sensor panas dan hasil sensor panas ini
akan mengubah sakelar NO menjadi tertutup
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
BAB III
Pembahasan
PLTD Karang Asam memiliki 8 unit mesin diesel. Pada mesin karang
asam terdiri dari 2 jenis mesin yaitu SWD (mesin buatan belanda) dan Sulzer
(mesin buatan Perancis). PLTD Karang Asam memiliki daya terpasang 6 x 4040
MW dan 2 x 7,6 MW. Sedangkan daya mampu pada generator mesin 3,3 MW
pada mesin SWD dan 7 MW pada mesin Sulzer. Karena koefisienan pada
mesinnya, PLTD Karang Asam mendapatkan prestasi yang bagus yaitu menjadi
PLTD terbaik pada sektor mahakam pada tahun 2014.
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan yang di laksanakan di PLTD
Tengkawang saya ikut melaksanakan perawataan pada peralatan listrik yang
terdapat di PLTD Tengkawang ,adapun beberapa kegiatan ataupun pekerjaan
yang kami lakukan(di ikuti) di antaranya yaitu melakukan perawatan rutin pada
peralatan listrik sesuai jadwal yang di tentukan dan mengikut pelaksanaan
overhoul,berikut adalah jenis-jenis pemeliharaan yang di lakukan untuk
melakukan perawatan pada Genset di PLTD Tengkawang. Berikut ini berbagai
paparan kegiatan ataupun pekerjaan yang telah kami ikuti pelaksanaannya selama
di PLTD Tengkawang.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3)
Dalam melakukan suatu pekerjaan di lingkungan PLTD ini maka kami
harus selalu mengenekan peralatan pengaman yang wajib dikenakan ,karena itu
sangat penting untuk melindungi diri kita dari bahaya yanng mengancam
keselamatan diri dan jiwa kita ,oleh sebab itu kita wajib mengenakan alat
keselamatan sebagai berukut ini:
1. Menggunakan helm kerja
2. Menggunakan ear muff
3. Menggunakan sepatu safety
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
4. Menggunakan pakaian kerja
5. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
6. Berhati-hati dalam bekerja
Jenis Pemeliharaan Genset di PLTD Tengkawang Pemeliharaan adalah suatu pekerjaan yang di lakukan untuk melakukan
perawatan pada genset di PLTD Tengkawang yang dilakukan sesuai dengan
buku petunjuk pabrikan.Pemeliharaan yang di lakukan di PLTD Tengkawang
juga sering di sebut pemeliharaan pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan
yang berdasarkan hari kalender atau jam kerja mesin, disesuaikan dengan
buku petunjuk pabrikan ,adapun beberapa jenis interval pemeliharaan rutin
adalah:
Pemeliharaan harian (P0), sekitar 24 jam kerja.
Pemeliharaan mingguan (P1), sekitar 125 jam kerja.
Pemeliharaan tengah bulanan (P2), sekitar 250 jam kerja.
Pemeliharaan bulanan (P3), sekitar 500 jam kerja.
Pemeliharaan triwulanan (P4), sekitar 1500 jam kerja.
Pemeliharaan semesteran (P5), sekitar 3000 jam kerja.
1. Pemeliharaan Minguan (P1) :Pemeliharaan mingguan (P1) adalah pemeliharaan yang dilakukan
pada setiap minggunya yaitu sekitar 125 jam kerja mesin,adapun
pekerjaaan yang harus dilakukan pada pemeliharaan P1 adalah sebagai
berikut ini :
Battery / Accumulator ( Diperiksa dan di bersihkan)
Charger ( Diperiksa )
Terminal Battery ( Diperiksa dan di kencangkan)
Air Battery ( Diperiksa )
Relay pengaman Generator ( Diamati )
Parameter ( Dicatat )
Lampu indikator ( Diamati )
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
Fuse measuring dan proteksi ( Diperiksa )
Terminal kabel ( Diperiksa dan dikencangkan )
AVR Generator ( Diperiksa )
Kontaktor ( Diperiksa dan dibersihkan )
Relay bantu ( Diperiksa )
Termal Overload ( Diperiksa )
Fuse pengaman kontrol ( Diperiksa )
Monitoring Main bearing ( Diamati )
Monitoring exh gas ( Diamati )
Relay pengaman mesin ( Diamati )
Tacho meter ( Diamati )
Monitoring temperatur JW ( Diperiksa )
Monitoring temperatur LO ( Diperiksa )
Monitoring temperatur FO ( Diperiksa )
Monitoring temperatur inter cooler ( Diperiksa )
Detektor Oli ( Diperiksa )
Pressure switch JW ( Diperiksa )
Pressure switch LO ( Diperiksa )
Pressure switch FO ( Diperiksa )
Tegangan, Arus AC dan DC ( Diperiksa )
Switch speed Governor ( Diperiksa )
Switch remod Lokal ( Diperiksa )
Cooling Tower Fan ( Dibersihkan )
Motor JW ( Dibersihkan )
Motor LO ( Dibersihkan )
Motor FO ( Dibersihkan )
Motor RW ( Dibersihkan )
Motor LO.Separator ( Dibersihkan )
Motor compressor ( Dibersihkan )
Exciter ( Dibersihkan )
Sikat arang ( Dibersihkan )
Filter Generator ( Dibersihkan )
Servo motor ( Dimonitor )
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
Pipa pneumatic ( Diperiksa )
Termo couple ( Diperiksa )
2. Pemeliharaan Tengah Bulanan (P2) :
Pemeliharaan bulanan (P2) adalah pemeliharaan yang dilakukan pada setiap bulannya yaitu sekitar 250 jam kerja mesin,adapun pekerjaaan yang harus dilakukan pada pemeliharaan P2 yaitu pekerjaan P1 dan dengan di tambah pekerjaan menambah minyak pelumas.
Pekerjaan P1
Menambah minyak pelumas pada peralatan tertentu sesuai petunjuk
pabrikan Dan mengganti jika ada komponen yang rusak.
3. Pemeliharaan Bulanan (P3) :
Pekerjaan P2
Battery / Accumulator ( Diukur )
Air Battery ( Diukur )
Proteksi Alarm dan Trip ( Test fungsi )
4. Pemeliharaan Triwulanan (P4):
Pekerjaan P3
Black Start ( diperiksa )
5. Pemeliharaan Semesteran (P5):
Pekerjaan P4
6. Top Overhaul (P6):
Pekerjaan P5
Memeriksa semua peralatan Bantu ( pompa JW, RW, FO, OLI dll )
Mengganti meter-meter tekanan dan temperatur yang rusak
Membersihkan dan memeriksa generator dan panel-panel.
Mengukur tahanan isolasi.
Mengukur unjuk kerja SPD.
7. Semi Overhaul (P7):
Pekerjaan P6
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
Penggantian bearing motor – motor alat Bantu.
Pembersihan Stator dan Rotor Generator
Pembersihan dan sirlak ulang exciter dan motor – motor alat bantu
Pegetesan dan pemeriksaan VCB.
Pengetesan Relay Proteksi Generator dan Transformator
8. Major Overhaul (P8):
Pekerjaan P7
1. Perawatan Kontaktor
Perawatan kontaktor:
Perawatan kontaktor adalah proses merawat kontaktor dengan membersihkan
(mengamplas) plat koil pada kontaktor, yang bertujuan untuk membersihkan
kerak yang ditimbulkan akibat bunga api saat plat kontak dengan plat lainnya,
sehingga setelah plat koil telah bersih dari kerak maka kontaktor akan berfungsi
dengan normal.
Apabila kontaktor tidak di bersihkan dari kerak yang menempel pada koil
maka yang akan terjadi adalah arus yang mengalir akan tidak stabil akibat kontak
plat yang tertutup kerak, dan akibat yang paling fatal ialah kontaktor akan
semakin panas dan akan terbakar.
Alat dan Bahan yang dibutuhkan :
Kunci L full set
Obeng plus dan minus
Senter
Amplas
ICS (Contact Cleaner)
Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buka panel dengan menggunakan kunci panel
3. Matikan NFB
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
4. Lepas kabel-kabel yang terpasang pada panel dengan
menggunakan obeng
5. Lepas kontaktor dari panel menggunakan obeng
6. Bongkar kontaktor dengan obeng minus atau kunci L
7. Kemudian Amplas plat koil kontaktor hingga bersih dari kerak
8. Semprot body kontaktor dengan contact cleaner untuk
membersihkan dari jamur
9. Rakit dan pasang kembali kontaktor ke panel.
10. Dan pasang kembali kabel yang telah terlepas.
11. Kemudian nyalakan kembali NFB
*)Apabila kontaktor sudah tidak layak di gunakan,maka kontaktor
haruslah di ganti dengan yang baru.
2 Pemeliharaan dan Perbaikan Motor-Motor Induksi.
(Motor Solar)Perawatan motor induksi adalah iyalah dengan melakukan pengecekan
tahanan isolasi pada motor, bila perlu kita lakukan pengecekan arus yang mengalir
pada motor induksi,dan juga melakukan pengecekan pada bearing pada motor dan
menambahkan greese pada bearing motor.
Apabila tahanan motor kurang dari tahanan yang telah ditentukan pada
buku pabrikannya maka motor harus bongkar yaitu dengan melepas motor dari
pondasinya dan selanjutnya melepas rotor dari stator, dan selanjutnya memanasi
stator dengan memasang lampu pijar yaitu dengan daya 200 watt, setelah stator
telah panas dan tahanan stator telah kembali, maka stator dan rotor di rakit
kembali.
Kemudian motor yang telah dirakit maka motor di pasang kembali di
pondasinya dan motor harus di setting agar motor harus sejajar dengan pompanya
dengan cara mengatur kopling antara motor dan pompa solar. Dan jangan lupa
untuk mengencangi baut pada pondasi motor agar motor yang telah sejajar tidak
berubah. Dan motor dapat di operasikan kembali.
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
Apabila motor tidak diperiksa ataupun tahanan isolator tidak sesuai
dengan buku pabrikannya maka yang terjadi pada motor ialah motor akan
terbakar.
Alat dan Bahan yang dibutuhkan :
1. Kunci pas: 8mm, 10mm, 13mm, 17mm, 19mm, 22mm, 24mm,
30mm / full set
2. Kunci shok: 8mm, 10mm, 13mm, 17mm, / full set
3. Kunci Inggris
4. Obeng plus dan min
5. Kunci “L”: 6mm,/ full set
6. Megger.
7. Tang kombinasi, tang lancip dan tang potong
8. Kunci track
9. Jangka sorong
10. Kain lap dan ember
11. solar
Prosedur kerja
1. Membersihkan daerah sekitar pompa solar
2. Membuka tutup terminal motor dan lepas kabel terminalnya, lalu ukur
tahanan isolator motor menggunakan magger, pasang kabel ke
terminal kembali, lalu tutup
3. Apabila tahanan isolator pada motor tidak sesuai dengan dengan buku
pabrikanya,maka motor harus di bongkar.
4. Bongakar motor dengan menggunakan kunci yang di siapkan.lalu
lepas rotor dari stator.
5. Panaskan rotor dan stator menggunakan lampu pijar 200 Watt.
6. Setelah beberapa hari stator di panaskan hingga stator dirasa cukup
panas, lalu lepas lampu pijar dari stator.
7. Lalu ukur ketahanan isolator motor menggunakan magger, pastikan
nilai akhir pengukuran lebih besar dari nilai awal pengukuran.
8. Merakit motor yang tahanannya telah kembali baik
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
9. Test motor sebelum dipasang pada pompa solar
10. Pasang kopling antara motor dengan pompa solar.
11. Setting antara pompa dan motor agar stabil ,lalu kencangi baut
pondasi dengan menggunakan kunci yang telah di siapkan sesuai
ukuran baut pondasi.
12. Pasang kembali kabel yang dilepas pada terminal motor,dan tutup
terminal motor.
13. Yakin kan semua terpasang dn kencang
14. Motor pompa solar dapat beroperasi kembali.
*) bila motor tidak dapat di perbaiki maka motor harus di ganti.
*) Perawatan juga berlaku pada Motor JW, RW, FO
3 Pemeliharaan ExiterPemeliharaan exciter adalah proses merawat exciter dengan
membersihkan (mengamplas) bagian lamel pada exiter untuk mengantisipasi agar
permukaan lamel tetap bersih dari kotoran hitam bekas gesekan antara lamel dan
sikat arang ,apabila permukaan lamel tidak dibesihkan maka akan menimbulkan
percikan api yang menimbulkan permukaan lamel rusak ataupun terbakar.
Alat yang dibutuhkan:
1. Amplas
2. Kuas
3. Kunci pass 10mm
Prosedur Kerja
1. Siapkan amplas
2. Buka exciter
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
3. Kemudian amplaslah lamel hingga bersih
4. Kemudian bersihkan debu pada sikat arang memakai kuas
5. Tutup kembali exiter dan exiter dapat digunakan kembali
*) jika sikat arang sudah sangat kecil maka ganti sikat arang
dengan yang baru.
4 Pemeliharaan Thermoswitch (kalibraasi ulang)Pengkalibrasian ulang thermostat adalah pengaturan ulang stelan pada
thermoswitch untuk pengoprasian switch pada kondisi atau suhu tertentu, sesuai
yang diinginkan. Akibat yang ditimbulakn apabila tidak dilakukannya
pengkalibrasian ulamg adalah tidak sesuainya suhu operasi thermoswitch terhadap
kondisi sebenarnya. Sehingga pada suhu oli yang tinggi thermoswitch tidak akan
beroprasi atau menutup.
Alat dan bahan yang dibutuhkan
1. Kunci inggris
2. Kunci pas 19mm
3. Silicon
4. Panci pemanas
5. Thermometer
6. Multitester
7. Obeng testpen/obeng minus kecil
Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Buka thermoswitch pada engine dan generator dengan kunci
yang sudah dibawa
3. Pasang thermometer pada panci untuk mengetahui suhu
4. Letakkan sensor thermoswitch pada air yang direbus dengan
panci pemanas
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
5. Posisikan multimeter pada posisi suara apabila tidak ada
tahanan
6. Jika multimeter sudah bersuara tandanya terminal thermoswtch
sudah menutup,apabila suhu operasi thermostat belum sesuai,
naikkan suhu operasi thermoswitch dengan testpen
7. Tunggu hingga multimeter bersuara dan thermoswitch berada
pada suhu operasi yang diinginkan
8. Jika suhu operasi sesuai,oleskan silicon untuk mengunci stelan
pada thermoswitch
9. Thermoswicth dapat di pasang kembali.
5 Pelaksanaan Top Overhoul (P6)
A. Perawatan Generator
Perawatan generator ini dilakukan agar menjaga kondidsi generator agar tetap baik dan mencegah generator dari kerusakan ,perawatan generator ini di lakukan dengan cara mengukur tahanan isolator pada generator ,memebersihkan filter generator, membersihkan rotor generator mengganti sikat karbon pada generator,dan membersihkan kerak sikat karbon pada lamel generator.
Alat dan Bahan
1. Kain lap
2. Kuas
3. Kompresor
4. Amplas
5. Deterjen
6. Vacuum cleaner
7. Foam Pel
8. Kunci pas 14mm, 19mm, 24mm/full set
9. Sikat karbon
10. Megger
11. Avometer
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
Prosedur Kerja
1. Lap body generator dengan air deterjen hingga bersih
2. Buka filter generator dan bersihkan dengan kompresor
3. Amplas kerak sikat karbon pada lamel generator dan exciter
4. Ganti sikat pada generator dan exciter
5. Bersihkan debu pada rotor generator dengan kuas dan vacuum
cleaner
6. Pel lantai generator hingga bersih dari oli
7. Buka kedua terminal generaor dengan kunci kunci pas
8. Pisahkan kabel sumber generator dengan terminalnya
9. Ukur tahanan isolator generator dengan megger
10. Ketika sudah diukur tahanan isolasinya,maka catat hasil
pengukuran dan kembalikan kabel dengan terminalnya
11. Nyalakan generator dan ukur tegangan keluaran dari exciter
dengan avometer
12. Generator siap dioprasikan
B Perawatan motor Radiator :
Perawatan motor radiator :
Perawatan motor radaitor adalah suatu proses perawatan motor
untuk menghindari kerusakan tahanan isolasi kabel ataupun komponen
motor yang rusak akibat pelumasan yang kurang.
Alat dan bahan:
1. Kunci pas 10mm, 13mm, 17mm, 24mm/ full set
2. Kunci inggris
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
3. Kunci shock 10mm, 13mm, 17mm, 24mm/ full set
4. Palu
5. Obeng plus dan minus
6. Kunci L full set
7. Tang kombinasi, tang lancip, tang potong, tang circlip
8. Grease
9. Bearing
10. Silicon red
11. WD
12. Megger
13. Avometer
14. Tang ampere
Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lepas ruji radiator/pelindung atas
3. Buka payung pelindung motor, lalu buka cover penutup kipas
pendingin motor, dan lepas kipas pendingin motor
4. Buka penutup terminal motor, lalu lepas kabel kabel sumber
dari terminal motor.
5. Ukur tahanan isolasi motor dengan magger
6. Ukur tahanan isolator antar fasa dan ground, lalu catat hasil
pengukurannya
7. Cek bearing pada motor
8. Rakit kemabali motor yang telah selasai di ukur.
9. Uji coba motor dengan memberikannya sumber
*jika putaran motor terbalik, ubah susunan kabel pada terminal
motor
Radiator siap dibebani
6 Daftar Hasil Pengukuran Tahanan Isolator di PLTD Tengkawang
Tahanan isolator pada generator
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
R - T = 1000 MΩ R = 500 MΩ
S – R = 1000 MΩ S =200 MΩ
T – S = 500 MΩ T = 100 MΩ
LT 1
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
LT 2
U - V = 100 MΩ R = 20 MΩ
V – W = 100 MΩ S =20 MΩ
W – U = 500 MΩ T = 20 MΩ
LT 3
U - V = 20 MΩ R = 50 MΩ
V – W = 7 MΩ S =50 MΩ
W – U = 20 MΩ T = 50 MΩ
LT 4
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
LT 5
U - V = 100 MΩ R = 1000 MΩ
V – W = 100 MΩ S =1000 MΩ
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
W – U = 100 MΩ T = 1000 MΩ
HT 1
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
HT 2
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
HT 3
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
HT 4
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
HT 5
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
Hsd sebelum di panasi
U - V = 2,5 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 1,5 MΩ S =100 MΩ
W – U = 1 MΩ T = 100 MΩ
HSD sesudah dipanasi
U - V = 200 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 200 MΩ S =100 MΩ
W – U = 200 MΩ T = 100 MΩ
MFO
U - V = 100 MΩ R = 100 MΩ
V – W = 100 MΩ S =100 MΩ
W – U = 100 MΩ T = 100 MΩ
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Politeknik Negeri Samarinda 2014
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama kerja praktek di PT. PLN (PLTD Tengkawang) telah banyak
ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapatkan.Dintaranya penulis
mengerti dalam melakukan prosedur kerja yang baik dan harus menggunakan alat
pelindung diri yang lengkap saat melakukan pekerjaan di workshop.Dengan
praktek ini pula penulis dapat mengetahui ataupun melihat peralatan-peralatan
kelistrikan yang sebelumnya belum pernah di lihat kita berda di ruang lingkup
pengajaran kampus.serta dapat mengerti cara merawat motor-motor listrik
induksi ,thermostat(proteksi),exiter, kontaktor, serta generator. Hal inilah sangat
mendukung dan menambah wawasan pemikiran terhadap disiplin ilmu yang
selama ini dipelajari di kampus dan praktek nyatanya di dapatkan di PLTD
Tengkawang yang bayak terdapat ilmu berharga sehingga saya siap berada dalam
dunia kerja.
4.2 Saran
Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan ini saya sangatlah senang
dapat belajar langsung di PLTD Tengkawang ini,dan saya juga masih haus ilmu
untuk dapat mengerti ilmu kelistrikan pada sistem PLTD Tengkawang ini,serta
berharap dapat bergabung kembali di PLTD Tengkawang ini setelah
menyelesaikan pendidikan akhir saya di Politeknik Negeri Samarinda,dan saya
harap penerimaan anak PKL haruslah selalu di adakan ,karena itu akan
menjadikan SDM KALTIM yang berkulitas khususnya di bidang kelistrikan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan